makalah pengaruh keluarga broken home |diean mantikha

30
PENGARUH KELUARGA BROKEN HOME TERHADAP PENDIDIKAN ANAK REMAJA (Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Filsafat Pendidikan) Bapak Slamet Triyadi,S.pd MAKALAH Disusun Oleh: Dian Mantika 1141172105099 1C FAKULTAS KEGURUAN dan ILMU PENDIDIKAN Pend. Matematika UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG 2011/2012

Upload: diean-mantikha

Post on 14-Jun-2015

65.582 views

Category:

Education


27 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Pengaruh Keluarga Broken Home |Diean Mantikha

PENGARUH KELUARGA BROKEN HOME

TERHADAP PENDIDIKAN ANAK REMAJA

(Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Filsafat Pendidikan)

Bapak Slamet Triyadi,S.pd

MAKALAH

Disusun Oleh:

Dian Mantika

1141172105099

1C

FAKULTAS KEGURUAN dan ILMU PENDIDIKAN

Pend. Matematika

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

2011/2012

Page 2: Makalah Pengaruh Keluarga Broken Home |Diean Mantikha

KATA PENGANTAR

Yang dimaksud kasus broken home dapat dilihat dari dua aspek yaitu

keluarga itu terpecah karena strukturnya tidak utuh sebab salah datu dari kepala

keluarga itu meninggalkan dunia atau telah bercerai, dan orang tua tidak bercerai

akan tetapi struktur keluarga itu tidak utuh lagi karena ayah dan ibu sering tidak

dirumah, atau tidak memperlihatkan kasih sayang lagi.

Dari keluarga yang digambarkan di atas tadi, akan lahir anak-anak yang

mengalami krisis kepribadian sehingga perilakunya sering tidak sesuai. Mereka

mengalami gangguan emosional bahkan neorotik. Kasus keluarga broken home ini

sering kita temui di sekolah dengan penyesuaian diri yang kurang baik.

Tidak dapat dipungkiri, jika dasar pendidikan yang menjadi landasan dan

tongkat estafet pendidikan anak selanjutnya adalah pendidikan keluarga. Apabila

pondasi pendidikan dibangun dengan kuat maka pembangunan pendidikan

selanjutnya akan mudah dan berhasil dengan baik, sebaliknya jika pondasi

pendidikan lemah dan berantakan, sulit kiranya membangun pendidikan

selanjutnya.

Saya sepenuhnya menyadari makalah ini tidak terlepas dari kekurangan.

Untuk itu, saya mengharapkan saran dan tanggapan agar saya dapat

menyempurnakan makalah ini. Saya berharap semoga makalah ini dapat

bermanfaat bagi kita semua.

Karawang, Nopember 2011

Penyusun

Filsafat Pendidikan i

Page 3: Makalah Pengaruh Keluarga Broken Home |Diean Mantikha

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................ i

DAFTAR ISI ....................................................................................... ii

BAB I

PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1

1.2 Tujuan Penyusunan Makalah ............................................................. 2

1.3 Perumusan Masalah .......................................................................... 2

1.4 Batasan Masalah .............................................................................. 2

1.5 Sistematika Penyusunan Makalah ...................................................... 3

BAB II

PEMBAHASAN .................................................................................. 5

2.1 Pengertian Remaja .......................................................................... 5

2.2 Pengertian Broken Home ................................................................. 6

2.3 Dampak Broken Home dan Pengembangan Remaja ............................ 6

2.3.1 Perkembangan Emosi ...................................................... 6

2.3.2 Perkembangan Sosial Remaja ........................................... 7

2.3.3 Perkembangan Kepribadian .............................................. 8

2.3.4 Dampak Positif Akibat Broken Home .................................. 8

2.4 Realita Remaja yang Mengalami Broken Home .................................. 9

2.5 Solusi Meminimalisir Dampak Negatif Terhadap Remaja Broken

Home.............................................................................................. 10

A. Berbasis Pendidikan Formal ........................................................ 10

B. Berbasis Masyarakat atau Sosial ................................................... 10

Filsafat Pendidikan ii

Page 4: Makalah Pengaruh Keluarga Broken Home |Diean Mantikha

2.6 Faktor-faktor Penyebab Broken Home ............................................... 11

2.6.1 Terjadinya Perceraian ...................................................... 11

2.6.2 Ketidakdewasaan Sikap Orang Tua ................................... 11

2.6.3 Orang Tua yang Kurang Memiliki Rasa Tanggungjawab ..... 11

2.6.4 Jauh dari Tuhan ............................................................... 12

2.6.5 Adanya Masalah Ekonomi ................................................ 12

2.6.6 Kehilangan Kehangatan Didalam Keluarga Antara Orang Tua dan

Anak............................................................................... 12

2.6.7 Adanya Masalah Pendidikan ............................................. 13

BAB III

PENUTUP .......................................................................................... 14

3.1 Kesimpulan ..................................................................................... 14

3.2 Rekomendasi .................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 15

Filsafat Pendidikan iii

Page 5: Makalah Pengaruh Keluarga Broken Home |Diean Mantikha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagai makhluk sosial, mungkin tak jarang kita temui sebagai anak

remaja yang frustasi atau depresi karena beragam masalah yang muncul

dengan alasan, faktor utama adalah orang tua. Sebagai remaja, tentunya kita

tak asing lagi dengan kata “Broken Home” atau keluarga yang tidak

harmonis. Kata inilah yang biasanya menyelimuti rasa takut para remaja saat

ini, ketika kedua orang tua mereka sedang berbeda pendapat atau berselisih

paham.

Maka remaja merupakan masa dimana seorang sedang mengalami saat

kritis sebab ia akan menginjak ke masa dewasa. Remaja berada dalam masa

peralihan. Dalam masa peralihan itu pula remaja sedang mencari

identitasnya. Dalam proses perkembangan yang serba sulit dan masa-masa

membingungkan dirinya, remaja membutuhkan perhatian dan bantuandari

orang yang dicintai dan dekat dengannya terutama orang tua atau

keluarganya. Seperti yang telah diketahui bahwa fungsi keluarga adalah

memberi pengayoman sehingga menjamin rasa aman maka dalam masa

kritisnya remaja sungguh-sungguh membutuhkan realisasi fungsi tersebut.

Menurut WHO remaja adalah suatu masa ketika individu berkembang

dari menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai mencapai

kematangan seksual, mengalami perkembangan psikologis danpola

identifikasi dari anak-anak menjadi dewasa, serta peralihan dari

ketergantungan sosial ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relative

lebih mandiri.

Filsafat Pendidikan 1

Page 6: Makalah Pengaruh Keluarga Broken Home |Diean Mantikha

1.2 Tujuan Penyusunan Makalah

Didalam penulisan makalah ini bertujuan supaya orang tua lebih

memperhatikan perkembangan anak dan tidak hanya mementingkan egonya

masing-masing seperti berpisah atau bercerai, karena sikap orang tua itu

sangat berpengaruh pada perkembangan anak terutama remaja. Dan setiap

anak akan selalu membutuhkan dukungan dari kedua orangtuanya dan ingin

lengkap mendapatkan kasih sayang dari kedua orangtuanya langsung.

Menurut Kartini Kartono, “Sikap dan perilaku orang tua dalam hubungan

dengan anak-anak mempengaruhi setiap pertumbuhan dan perkembangan”.

Tujuan utama dari penulisan makalh ini adalah untuk memenuhi tugas

mata kuliah Filsafat Pendidikan yang ditugaskan oleh Bapak Slamet

Triyadi,S.pd.

1.3 Perumusan Masalah

Perumusan masalahnya meliputi:

1. Apa itu remaja?

2. Apa itu Broken Home?

3. Dampak kejiwaan seperti apa akibat Broken Home?

4. Bagaimana realita remaja yang mengalami Broken Home?

5. Bagaimana untuk meminimalisir dampak negatif terhadap remaja Broken

Home?

6. Apa saja faktor-faktor penyebab Broken Home?

1.4 Batasan Masalah

Pembahasan masalah pada Pengaruh Keluarga Broken Home Terhadap

Anak Remaja meliputi:

Pengertian Remaja

Pengertian Broken Home

Dampak Broken Home dan Perkembangan Remaja

Realita Remaja yang Mengalami Broken Home

Solusi Meminimalisir Dampak Negatif Terhadap Remaja Broken Home

Filsafat Pendidikan 2

Page 7: Makalah Pengaruh Keluarga Broken Home |Diean Mantikha

Faktor-faktor Penyebab Broken Home

1.5 Sistematika Penyusunan Makalah

Sistematika yang terdapat dalam penyusunan makalah ini adalah:

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Tujuan Penyusunan Makalah

1.3 Perumusan Masalah

1.4 Batasan Masalah

1.5 Sistematika Penyusunan Makalah

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Remaja

2.2 Pengertian Broken Home

2.3 Dampak Broken Home dan Perkembangan Remaja

2.3.1 Perkembangan Emosi

2.3.2 Perkembangan Sosial Remaja

2.3.3 Perkembangan Kepribadian

2.3.4 Dampak Positif Akibat Broken Home

2.4 Realita Remaja yang Mengalami Broken Home

2.5 Solusi Meminimalisir Dampak Negatif Terhadap Remaja Broken Home

2.6 Faktor-faktor Penyebab Broken Home

2.6.1 Terjadinya Perceraian

2.6.2 Ketidakdewasaan Sikap Orang Tua

2.6.3 Orang Tua yang Kurang Memiliki Rasa Tanggungjawab

2.6.4 Jauh Dari Tuhan

2.6.5 Adanya Masalah Ekonomi

2.6.6 Kehilangan Kehangatan Didalam Keluarga Antara Orang Tua dan

Anak

2.6.7 Adanya Masalah Pendidikan

Filsafat Pendidikan 3

Page 8: Makalah Pengaruh Keluarga Broken Home |Diean Mantikha

BAB II PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Rekomendasi

DAFTAR PUSTAKA

Filsafat Pendidikan 4

Page 9: Makalah Pengaruh Keluarga Broken Home |Diean Mantikha

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Remaja

Kata remaja berasal dari kata latin yaitu adolescere yang berarti

to grow atau to maturity. Definisi dari remaja adalah periode

perkembangan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa.

Perkembangan ini meliputi perubahan-perubahan yang berhubungan

dengan perkembangan psikoseksual, dan juga terjadi pada perubahan

dalam hubungannya dengan orang tua dan cita-cita mereka. Remaja

merupakan masa yang labil, dimana mereka sedang mencari jatidiri

mereka, dan merekalah yang menentukan mau ke arah mana mereka esok

hari.

Istilah remaja mengandung arti yang cukup luas, menurut Piaget

(dalam Muhammad Ali dan M. Astori, mengatakan bahwa:

Remaja masih suatu usia dimana individu menjadi terintegrasi kedalam

masyarakat dewasa dan suatu usia dimana anak tidak merasa bahwa

dirinya berada dibawah tingkat orang yang lebih tua melainkan merasa

sama atau paling tidak sejajar. Masa remaja merupakan masa transisi

yang menginginkan sesuatu yang baru.

Sedangkan menurut Sarlito Wirawan Sarwono, “Remaja adalah

periode peralihan kemasa dewasa” dimana mereka seyogyanya mulai

mempersiapkan diri menuju kehidupan dewasa.

Jadi remaja adalah individu yang berumur 12 sampai 21 tahun

dimana seorang mengalami saat kritis sebab akan menginjak masa

dewasa, remaja berada dalam masa peralihan dari anak-anak kemasa

dewasa. Peningkatan emosional remaja yang terjadi secara cepat pada

masa remaja awal yang dikenal sebagai masa storm dan stress.

Filsafat Pendidikan 5

Page 10: Makalah Pengaruh Keluarga Broken Home |Diean Mantikha

2.2 Pengertian Broken Home

Istilah “Broken Home” biasanya digunakan untuk

menggambarkan keluarga yang tidak harmonis dan tidak berjalan

layaknya keluarga yang rukun dan sejahtera akibat sering terjadi konflik

yang menyebabkan pada pertengkaran yang bahkan dapat berujung pada

perceraian. Hal iniakan berdampak besar terhadap suasana rumah yang

tidak lagi kondusif, orang tua tidak lagi perhatian terhadap anak-anaknya

sehingga berdampak pada perkembangan anak khususnya anak remaja.

Orang tua adalah panutan dan teladan bagi perkembangan remaja

terutama pada perkembangan psikis dan emosi, orang tua adalah

pembentukan karakter yang terdekat. Jika remaja diharapkan pada

kondisi “broken home” dimana orang tua mereka tidak lagi menjadi

panutan bagi dirinya maka akan berdampak besar pada perkembangan

dirinya. Dampak psikis yang dialami oleh remaja yang mengalami

broken home, remaja menjadi lebih pendiam, pemalu, bahkan despresi

berkepanjangan.

Faktor lingkungan tempat remaja bergaul adalah sarana lain jika

orang tua sudah sibuk dengan urusannya sendiri. Jika remaja berada di

lingkungan pergaulan yang negatif, karena keadaannya labil maka tidak

menutup kemungkinan remaja akan tercebur dalam lembah pergaulan

yang tidak baik.

2.3 Dampak Broken Home dan Perkembangan Remaja

2.3.1 Perkembangan Emosi

Emosi merupakan situasi psikologi yang merupakan pengalaman

subjektif yang dapat dilihat dari reaksi wajah dan tubuh. Perceraian

adalah suatu hal yang harus dihindari, agar emosi anak tidak menjadi

terganggu. Perceraian adalah suatu penderitaan atau pengalaman

tramatis bagi anak.

Adapun dampak pandangan keluarga broken home terhadap

perkembangan emosi remaja:

Filsafat Pendidikan 6

Page 11: Makalah Pengaruh Keluarga Broken Home |Diean Mantikha

Perceraian orang tua membuat tempramen anak terpengaruh,

pengaruh yang tampak secara jelas dalam perkembangan

emosi itu membuat anak menjadi pemurung, pemalas

(menjadi agresif) yang ingin mencari perhatian orang tua /

orang lain. Mencari jati diri dalam suasana rumah tangga

yang tumpang dan kurang serasi.

Peristiwa perceraian itu menimbulkan ketidakstabilan emosi.

Ketidakberartian pada diri remaja akan mudah timbul,

sehingga dalam menjalani kehidupan remaja merasa bahwa

dirinya adalah pihak yang tidak diharapkan dalam kehidupan

ini.

Remaja yang kebutuhannya kurang dipenuhi oleh orang tua,

emosi marahnya akan mudah terpancing.

2.3.2 Perkembangan Sosial Remaja

Tingkah laku sosial kelompok yang memungkinkan seseorang

berpartisipasi secara efektif dalam kelompok atau masyarakat.

Dampak keluarga Broken Home terhadap perkembangan sosial

remaja adalah:

Perceraian orang tua menyebabkan ketidakpercayaan diri

terhadap kemampuan dan kedudukannya, dia merasa rendah

diri menjadi takut untuk keluar dan bergaul dengan teman-

teman.

Anak sulit menyesuaikan diri dengan lingkungan. Anak yang

dibesarkan dikeluarga pincang, cenderung sulit menyesuaikan

diri dengan lingkungan, kesulitan itu datang secara alamiah

dari diri anak tersebut.

Dampak bagi remaja putri yang tidak mempunyai ayah

berperilaku dengan salah satu cara yang ekstrim terhadap

laki-laki, mereka sangat menarik diri pasif dan minder

kemungkinan yang kedua terlalu aktif, agresif dan genit.

Filsafat Pendidikan 7

Page 12: Makalah Pengaruh Keluarga Broken Home |Diean Mantikha

2.3.3 Perkembangan Kepribadian

Perceraian ternyata memberikan dampak kurang baik terhadap

perkembangan kepribadian remaja. Remaja yang orang tuannya

bercerai cenderung menunjukan ciri-ciri:

Berperilaku nakal

Mengalami depresi

Melakukan hubungan seksual secara aktif

Kecenderungan pada obat-obat terlarang

Keadaan keluarga yang tidak harmonis tidak stabil atau

berantakan (broken home) merupakan faktor penentu bagi

perkembangan kepribadian remaja yang tidak sehat.

2.3.4 Dampak Positif Akibat Broken Home

Dalam hubungan nikah yang sudah sangat jelek, yang

pertengkarannya sudah sangat parah, kebanyakan anak-anak akan

memilih supaya mereka bercerai. Demi kesehatan jiwa anak-anak

akan lebih tentram sewaktu dilepaskan dari suasana seperti itu. Pada

waktu orang tua tidak tinggal bersama-sama dengan mereka rasanya

lebih tenang karena tidak harus menyaksikan pertengkatan. Akhirnya,

mereka lebih mantap, lebih damai hidupnya, dan lebih bisa

berhubungan dengan orang tuanya sacara lebih sehat.

Ada sisi positif dari anak korban perceraian, misalnya anak cepat

dewasa, punya rasa tanggungjawab yang baik, bisa membantu

ibunya. Memang ada anak yang bisa jadi nakal luar biasa, tapi ada

yang kebalikannya justru menjadi anak yang sangat baik dan

bertanggungjawab.

Anak-anak ini akhirnya didorong kuat untuk mengambil alih

peran orang tua yang tidak ada lagi dalam keluarganya. Secara luar

kita melihat sepertinya baik menjadi dewasa, tapi sebetulnya secara

Filsafat Pendidikan 8

Page 13: Makalah Pengaruh Keluarga Broken Home |Diean Mantikha

kedewasaan tidak terlalu baik karena dia belum siap untuk

mengambil alih peran orang tuanya itu.

2.4 Realita Remaja yang Mengalami broken Home

Beberapa penyebab broken home yang paling sering terjadi

adalah kurangnya komunikasi antar keluarga sehingga menyebabkan

adanya jarak dianatara mereka. Jarak tersebut semakin terasa ketika rasa

ketidakpercayaan dan komitmen awal pernikahan mulai terkikis. Seiring

berjalannya waktu, hal ini berkembang menjadi sebuah perselisihan dan

ketidakharmonisan yang memuncak.

Penyebab kedua yang sering menyebabkan terjadinya broken

home adalah masalah ekonomi yang berujung pada kekerasan dalam

rumah tangga (KDRT). Kedua penyebab tersebut paling banyak

menghasilkan keluarga-keluarga broken home yang berakhir pada

perceraian atau pertengkaran tanpa akhir.

Sebagai korban, tentunya anak-anak akan merasakan hal-hal yang

tidak mengenakan. Perasaan ini timbul dan berkembang dalam diri si

anak hingga ia beranjak dewasa. Pada fase remaja, dimana jiwa remaja

sedang bergelora, perasaan ini bercampur aduk menjadi satu baik

depresi, malu, sedih, kecewa, kesal, sakit hati, bingung, merasa terbuang,

dll.

Cara para remaja menghilangkan kepenatan tersebut baik ke arah

positif atau negatif ternyata bersifat relatif. Hal ini tergantung pada sikap

dan perilaku remaja tersebut. Jika dia bisa mengarahkan ke arah positif,

berarti dia berhasil mengurangi bahkan menghilangkan perasaan tersebut.

Bila sebaliknya, berarti dia gagal. Cara-cara yang dilakukan untuk

menghilangkan kepenatan tersebut pastinya akan melahirkan perubahan

sikap dalam diri remaja yang mengalami broken home. Sebuah

perubahan yang akan membawa mereka merasa lebih baik dari

sebelumnya, sementara atau selamanya.

Filsafat Pendidikan 9

Page 14: Makalah Pengaruh Keluarga Broken Home |Diean Mantikha

2.5 Solusi Meminimalisir Dampak Negatif Terhadap Remaja Broken

Home

Agar para remaja yang sedang mencari jati diri tidak semakin

terjerumus, tentunya diperlukan peranan orang tua. Selain itu, dibutuhkan

pengawasan ketat dari pihaksekolah dan itu menjadi kunci keberhasilan

pencegahan kenakalan remaja baik sebagai akibat broken home maupun

akibat hal lainnya. Peran orang tua dirumah dan peran sekolah menjadi

kunci keberhasilan pencegahan moral remaja akibat pengaruh pergaulan

bebas. Kasih sayang dan perhatian orang tua adalah langkah pertama.

A. Berbasis Pendidikan Formal

Ruang kedua bagi anak/remaja adalah pendidikan formal. Disini

mereka bergelut dengan waktu, menumpahkan sebagian besar

energinya untuk mendalami berbagai ilmu pengetahuan, bekalnya di

kemudian hari ketika terjun di masyarakat. Institusi pendidikan juga

memiliki peran penting melanjutkan estapet orang tua dalam

mendidik dan membimbing anak-anaknya. Karena itulah, pendidikan

formal harus berjalan maksimal.

B. Berbasis Masyarakat atau Sosial

Masyarakat adalah tempat dimana orang-orang dengan berbagai

latar belakang membentuk sebuah sistem. Mereka hidup bersama

dalam satu komunitas yang teratur. Dimana sebagian besar interaksi

adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok

tersebut. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan

hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah

komunitas yang saling tergantung satu sama lain. Pencerahan

berbasis masyarakat ini diharapkan dapat menggugah, mendorong

dan menggerakkan masyarakat untuk sadar, peduli, dan aktif

terhadap remaja yang mengalami broken home.

Filsafat Pendidikan 10

Page 15: Makalah Pengaruh Keluarga Broken Home |Diean Mantikha

2.6 Faktor-faktor Penyebab Broken Home

Adapun faktor-faktor yang menyebabkan broken home adalah:

2.6.1 Terjadinya Perceraian

Faktor yang menjadi penyebab perceraian adalah pertama

adanya disorientasi tujuan suami istri dalam membangun

mahligai rumah tangga; dan faktor kedewasaan yang mencakup

intelektualitas, emosionalitas, kedua, kemampuan mengelola dan

mengatasi berbagai masalah keluarga: ketiga, pengaruh

perubahan dan norma yang berkembang di masyarakat.

2.6.2 Ketidakdewasaan Sikap Orang Tua

Ketidakdewasaan sikap orang tua salah satunya dilihat

dari sikap egoisme dan egosentrisme. Egoisme adalah suatu sifat

buruk manusia yang mementingkan dirinya sendiri. Sedangkan

egosentrisme adalah sikap yang menjadikan dirinya pusat

perhatian yang diusahakan oleh seseorang dengan segala cara.

Egoisme orang tua akan berdampak kepada anaknya, yaitu timbul

sifat membandel, sulit di suruh dan suka bertengkar dengan

saudaranya.

Adapun sikap membandel adalah aplikasi dari rasa marah

terhadap orang tua yang egosentrisme. Seharusnya orang tua

memberi contoh yang baik seperti suka bekerjasama, saling

membantu, bersahabat dan ramah. Sifat-sifat ini adalah lawan

dari egoisme dan egosentrisme.

2.6.3 Orang Tua yang Kurang Memiliki Rasa Tanggungjawab

Tidak bertanggungjawabnya ornag tua salah satunya

masalah kesibukan. Kesibukan adalah satu kata yang telah

melekat pada masyarakat modern di kota-kota. Kesibukannya

terfokus pada pencarian materi yaitu harta dan uang. Mengapa

demikian? Karena filsafat hidup mereka mengatakan uang adalah

Filsafat Pendidikan 11

Page 16: Makalah Pengaruh Keluarga Broken Home |Diean Mantikha

harga diri, dan waktu adalah uang. Jika telah kaya berarti suatu

keberhasilan, suatu kesuksesan. Di samping itu kesuksesan lain

adalah jabatan tinggi.

2.6.4 Jauh dari Tuhan

Segala sesuatu perilaku manusia disebabkan karena dia

jauh dari Tuhan. Sebab, Tuhan mengajarkan agar manusia

berbuat baik. Jika keluarga jauh dari Tuhan dan mengutamakan

materi dunia semata maka kehancuran dalam keluarga itu akan

terjadi. Karena dari keluarga tersebut akan lahir anak-anak yang

tidak taat kepada Tuhan dan kedua orang tuanya.

2.6.5 Adanya Masalah Ekonomi

Dalam suatu keluarga mengalami kesulitan dalam

memenuhi kebutuhan rumah tangga. Istri banyak menuntut hal-

hal diluar makan dan minum. Padahal dengan penghasilan suami

sebagai buruh lepas, hanya dapat memberikan makan dan rumah

petak tempat berlindung yang sewanya terjangkau. Karena suami

tidak sanggup memenuhi tuntutan istri dan anak-anaknya akan

kebutuhan-kebutuhan yang disebutkan tadi, maka timbullah

pertengkaran suami-istri yang sering menjurus ke arah perceraian.

2.6.6 Kehilangan Kehangatan Didalam Keluarga Antara Orang

Tua dan Anak

Kurang atau putus komunikasi diantara anggota keluarga

menyebabkan hilangnya kehangatan di dalam keluarga antara

orang tua dan anak. Faktor kesibukan biasanya sering dianggap

penyebab utama dari kurangnya komunikasi. Dimana ayah dan

ibu bekerja dari pagi hingga sore hari, mereka tidak punya waktu

untuk makan siang bersama, shalat berjamaah di rumah dimana

ayah menjadi imam, sedang anggota yang lain menjadi jamaah.

Filsafat Pendidikan 12

Page 17: Makalah Pengaruh Keluarga Broken Home |Diean Mantikha

Dan anak-anak akan mengungkapkan pengalaman

perasaan dan pemikiran-pemikiran tentang kebaikan keluarga

termasuk kritik terhadap orang tua mereka. Yang sering terjadi

adalah kedua orang tua pulang hampir malam karena jalanan

macet, badan capek, sampai di rumah mata mengantuk dan

tertidur. Tentu orang tidak mempunyai kesempatan untuk

berdiskusi dengan anak-anaknya.

2.6.7 Adanya Masalah Pendidikan

Masalah pendidikan sering menjadi penyebab terjadinya

broken home. Jika pendidikan agak lumayan pada suami istri

maka wawasan tentang kehidupan keluarga dapat dipahami oleh

mereka. Sebaliknya pada suami istri yang pendidikannya rendah

sering tidak dapat memahami lika-liku keluarga. Karena itu

sering salah menyalahkan bila terjadi persoalan di keluarga.

Akibatnya selalu terjadi pertengkaran yang mungkin akan

menimbulkan perceraian. Jika pendidikan agama ada atau

lumayan mungkin sekali kelemahan dibanding pendidikan akan

di atasi. Artinya suami istri akan dapat mengekang nafsu masing-

masing sehingga pertengkaran dapat dihindari.

Filsafat Pendidikan 13

Page 18: Makalah Pengaruh Keluarga Broken Home |Diean Mantikha

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dampaknya, banyak orang tua yang merasa dirinya paling berjasa

karena telah melahirkan dan membesarkannya, berbuat tiran, tidak segan-

segan menghakimi berbagai persoalan dan permasalahan yang dihadapu

atau dilakukan anak. Bahkan, tidak jarang orang tua hanya berfungsi

reproduksi, setelah itu proses pendidikan dan bimbingan dikuasakan

kepada pembantu rumah tangga. Ini banyak terjadi pada keluarga-

keluarga di kota besar yang sibuk di perbudak pekerjaan sehingga hak-

hak anak atas kasih sayang, pendidikan, dan bimbingan terabaikan.

Muncullah istilah Broken Home, dimana anak mencari tempat pelarian

yang mereka tidak dapatkan dari orang tuanya.

3.2 Rekomendasi

Bagi para orang tua, renungkanlah bunyi frase “Anakmu bukan

anakmu”. Anakmu adalah amanah Allah SWT kepada kedua orang

tuanya. Artinya, suatu saat pasti akan diminta dan kembali kepada-Nya

sebagai Sang Pemilik Sejati. Orang tua berkewajiban mendidik dan

membimbingnya. Mereka dilahirkan dalam keadaan fitrah, dan orang

tuanyalah yang akan mengarahkannya menjdai nashrani, yahudi, majusi

atau muslim sejati, yang tentu akan dimintai pertanggungjawabab kelak

di akherat nanti.

Filsafat Pendidikan 14

Page 19: Makalah Pengaruh Keluarga Broken Home |Diean Mantikha

DAFTAR PUSTAKA

http://yogie-civil.blogspot.com/2010/11/broken-home.html

Gunarsa,Singgih D.2004. Psikologi Praktis: Anak Remaja dan Keluarga.

Jakarta: BPK Gunung Mulia

Hurlock, Elizabeth B. 1978. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga

Wirawan, Sarlito. 1989. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.

Jakarta: Raja Grafindo Persada

Syansu, Yusuf LN. 2005. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.

Bandung: Remaja Rosda Karya

Filsafat Pendidikan 15