tingkat kedisiplinan terhadap tata tertib siswa kelas … · tingkat kedisiplinan terhadap tata...
TRANSCRIPT
i
TINGKAT KEDISIPLINAN TERHADAP TATA TERTIB
SISWA KELAS V
SEKOLAH DASAR PANGUDI LUHUR DON BOSKO
SEMARANG TAHUN AJARAN 2009/2010 Skripsi
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Progam Studi Bimbingan dan Konseling.
Disusun Oleh :
Zabrina Wibowo
06 1114 030
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
ii
TINGKAT KEDISIPLINAN TERHADAP TATA TERTIB SISWA
KELAS V SEKOLAH DASAR PANGUDI LUHUR DON BOSKO
SEMARANG TAHUN AJARAN 2009/2010
Oleh :
Zabrina Wibowo
NIM : 06 1114 030
Telah disetujui oleh :
Pembimbing
Dr. Gendon Barus, M.Si. ------------------------------ Tanggal -------------------------
iii
TINGKAT KEDISIPLINAN TERHADAP TATA TERTIB SISWA
KELAS V SEKOLAH DASAR PANGUDI LUHUR DON BOSKO
SEMARANG TAHUN AJARAN 2009/2010
Dipersiapkan dan ditulis oleh :
Zabrina Wibowo
NIM : 06 1114 030
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada tanggal 22 September 2010 dan
dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua : Dr. MM. Sri Hastuti, M.Si. ---------------------------
Sekretaris : A. Setyandari S.Pd, S.Psi., Psikolog.,M.A. ---------------------------
Anggota : Dr. Gendon Barus, M.Si. ---------------------------
Anggota : Drs. MJ. Retno Priyani, M.Si ---------------------------
Yogyakarta, 22 September 2010 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Dekan,
Drs. Tarsisius Sarkim, M.Ed., Ph.D
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Karena itu Aku berkata kepadamu : apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah
bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.
(Markus 11:24)
Sebab telah Kaubuat aku bersukacita, ya TUHAN, dengan pekerjaanMu, karena
perbuatan tanganMu aku akan bersorak sorai.
(Mazmur 92:5)
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberikan kekuatan kepadaku.
( Filipi 4:13)
Dengan penuh cinta kasih kupersembahkan skripsi ini kepada :
• Tuhan Yesus yang selalu memberi penguatan, kemampuan berfikir
dan semangat dalam menyelesaikan segala tanggung jawabku.
• Tiga lelaki terhebat dalam hidupku, Papa tercinta Bpk. Eko Tjiptono
Wibowo, Kakakku tersayang Eldo Wibowo dan Sebastian Wibowo.
• Almamaterku tempat bertumbuh dan berkembang Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan
dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, September 2010
Penulis,
Zabrina Wibowo
vi
ABSTRAK
TINGKAT KEDISIPLINAN TERHADAP TATA TERTIB SEKOLAH
SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR PANGUDI LUHUR DON BOSKO SEMARANG TAHUN AJARAN 2009/2010
Zabrina Wibowo
06 1114 030
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survei. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai tingkat kedisiplin siswa kelas V SD PL Don Bosko Semarang tahun ajaran 2009/2010 terhadap tata tertib sekolah. Aspek yang diteliti adalah bagaimanakah tingkat kedisiplin siswa kelas V SD PL Don Bosko Semarang tahun ajaran 2009/2010 terhadap tata tertib sekolah ? Kemudian, berdasarkan hasil penelitian yang ditemukan, peneliti merumuskan topik-topik bimbingan klasikal apa saja yang perlu diberikan kepada para siswa kelas V SD PL Don Bosko Semarang tahun ajaran 2009/2010 ? Tingkat kedisiplin para siswa dikelompokan dalam empat kategori, yaitu tinggi, cukup, sedang, dan rendah.
Populasi penelitian adalah siswa kelas V SD PL Don Bosko Semarang tahun ajaran 2009/2010 dengan jumlah 82 orang. Penelitian ini mengambil metode satu kali penyebaran angket dengan system try-out terpakai. Alat pengumpul data yang digunakan meliputi angket tingkat disiplin diri para siswa yang terdiri dari 70 item dan dibagi dalam sepuluh aspek, yaitu aspek waktu belajar, waktu istirahat, pakaian seragam, proses kegiatan belajar mengajar, kehadiran siswa, kebersihan, sopan santun, keuangan, perpustakaan, dan kegiatan lain. Kuesioner ini disusun berdasarkan buku panduan sekolah SD PL Don Bosko Semarang tahun ajaran 2009/2010.
Secara keseluruhan hasil penelitian menunjukan: (1) Tingkat kedisiplin diri para siswa kelas V SD PL Don Bosko Semarang tahun ajaran 2009/2010 terhadap tata tertib sekolah berada dalam kategori tinggi karena 68.3% siswa memiliki tingkat kedisiplin diri tinggi, terdapat 26.82% memiliki tingkat kedisiplinan sedang, dan 4.88% memiliki tingkat kedisiplinan rendah.; (2) setiap aspek peraturan masih ada yang lemah. Topik-topik bimbingan klasikal disusun berdasarkan aspek-aspek disiplin yang lemah itu . Pada aspek waktu belajar topik bimbingan yang diberikan yaitu : Aku harus berdoa sebelum melakukan kegiatan. Pada aspek waktu istirahat, yaitu: Tertib sebelum masuk kelas. Pada aspek pakaian seragam, yaitu: Aku keren dengan seragamku. Pada aspek proses kegiatan belajar mengajar, yaitu : Aku menghargai guru dan temanku. Pada aspek kehadiran siswa, yaitu : Menanamkan sikap sopan santun melalui kebiasaan meminta ijin. Pada aspek kebersihan, yaitu : Kelasku bersih. Pada aspek sopan santun, yaitu : Sopan santun. Pada aspek keuangan, yaitu : Aku membayar tepat waktu. Pada aspek perpustakaan, yaitu : Aku cinta membaca. Pada aspek kegiatan lain, yaitu : Kegiatan ekstrakurikuler sebagai penyalur bakat.
vii
ABSTRACT
THE DISCIPLINE LEVEL OF FIFTH GRADERS TOWARD THE SCHOOL RULES AT PANGUDI LUHUR DON BOSKO SEMARANG
IN 2009/2010
Zabrina Wibowo 06 1114 030
This research a descriptive research using the survey method. The aim of this research is to gather information concerning the students’ discipline level of Grade V at SD PL Don Bosko (PL Don Bosko Elementary School) Semarang in 2009/2010 school year toward school discipline. The investigated aspects involved is (1) how is the students’ discipline level of Grade V at SD PL Don Bosko Semarang in 2009/2010 school year on school discipline? Based on the research results conducted, the research formulates the given topics of classical guidance that should be provided for students of Grade V at SD PL Don Bosko Semarang in 2009/2010 school year. The students’ discipline levels were divided into four categories, namely, high, fair, moderate, and low.
The research population involved 82 students of Grade V at SD PL Don Bosko Semarang in 2009/2010 school year. This research adopted one time questionnaire distribution method with applied try-out system. Data collection instruments involved questionnaires on students’ discipline level consisting of 70 items which were divided into ten aspects consisting of study time, break time, uniform, teaching learning process, students’ presence, cleanliness, politeness, finance, library, and other programs. These questionnaires were developed based on the school’s guidance book available at the SD PL Don Bosko Semarang in 2009/2010 school year. In general, the research results showed (1) the students’ self-discipline level of Grade V at SD PL Don Bosko Semarang in 2009/2010 toward school discipline is categorized as high since 68.3% students indicated high level of self-discipline, while other 26.82% students were categorized as fair, and 4.88% students were categorized as low; (2) weakness is found in individual discipline aspect. The topics of classical guidance was developed based on the weak aspects. In terms of study time aspect, the topic of guidance provided, namely: Aku harus berdoa sebelum melakukan kegiatan (I should pray before starting my activities. In terms of recers, it is: Tertib sebelum masuk kelas (Keep in order before entering the class). In terms of uniform; it is: Aku keren dengan seragamku (Looking cool with my uniform). In terms of teaching learning process, it is: Aku menghargai guru dan temanku (I appreciate my teachers and friends). In terms of students’ presence, it is: Menanamkan sikap sopan santun melalui kebiasaan meminta ijin (Embedding polite attitude through the habit of asking permission. In terms of cleanliness, it is: Kelasku bersih (My class is clean). In terms of politeness it is: Politeness. In terms of finance aspect, namely: Aku membayar tepat waktu (I make on-time payment). In terms of library, it was: Aku cinta membaca (I love reading). In terms of other programs, it is: Extracurricular program serves to channel students’ talents
viii
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kepada Bapa di surga, Juruselamatku Yesus Kristus atas
segala rahmat dan karuni-Nya, penulis dapat belajar di perguruan tinggi dan diselesaikan
penulisan skripsi ini.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Progam Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dari awal penyusunan sampai
penulisan skripsi ini terselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini, diucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma atas pengesahan skripsi ini.
2. Dr. M.M. Sri Hastuti,M. Si, selaku Ketua Progam Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma.
3. Br. Triyono, S.J, S.S., M.S., selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan
waktu dan dengan kesabaran untuk memberikan bimbingan, pengarahan, serta
koreksi dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Drs. Wens Tanlain, M. Pd dan Br. Triyono, S.J, S.S., M.S., selaku dosen
pembimbing akademik yang telah menuntun dan mengarahkan selama studi di
Universitas Sanata Dharma.
5. Seluruh dosen Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan ilmu, kasih,
bimbingan serta pengalaman berharga yang memperkembangkan dan
memberikan suatu hal yang sangat istimewa.
x
6. Kepala Sekolah SD PL Don Bosko, siswa-siswa kelas V SD PL Don Bosko atas
waktu, kesempatan serta penerimaannya untuk melakukan penelitian di
almamater tercinta.
7. Papa tersayang, Bpk. Eko Tjiptono Wibowo atas kasih sayang, cinta, perhatian,
dan segala dukungan baik doa maupun materil serta selalu menuntun saya untuk
terus bertumbuh dan menjadi dewasa.
8. Mama, Ibu Yunni Dwi Asmartyn atas dukungan dan doanya.
9. Kakak-kakak ku tercinta, Eldo Wibowo dan Sebastian Wibowo, atas segala
dukungan, perhatian, penghiburan dan kasih sayang untuk selalu mendukung
harapanku.
10. Sahabat Charisma Mayang Sari atas segala bantuan, dukungan, perhatian dan
cinta yang selalu membuat aku bertambah semangat.
11. Oma Isye tersayang untuk doa yang terus diberikan.
12. Om Atjil Tjiptadi Wibowo, Trijono Wibowo, Tante Agnes, dan Tante Susan
untuk segala masukan dan doanya.
13. Seluruh sahabat-sahabatku teman angkatan 2006 Progam Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma atas kebersamaan, sukacita, pembelajaran
yang didapatkan bersama untuk terus bertumbuh dan berkembang.
14. Semua saudara dan sahabat yang tidak bisa disebutkan satu persatu, atas segala
kebaikan dan dukungannya.
xi
Penulis disadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis
mengharapkan saran dan kritik untuk terus memperkembangkan pengetahuan. Semoga
skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang telah membacanya.
Penulis
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ii
HALAMAN PENGESAHAN iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA v
ABSTRAK vi
ABSTRACT vii
KATA PENGANTAR viii
DAFTAR ISI xi
DAFTAR TABEL xiv
DAFTAR LAMPIRAN xv
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan Penelitian 4
D. Manfaat Penelitian 4
E. Definisi Operasional Variabel 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7
A. Masalah Disiplin 7
1. Pengertian Disiplin 7
2. Unsur-Unsur Disiplin 9
3. Penyebab Perilaku Tidak Disiplin 12
xiii
4. Dampak Negatif Kegagalan Menanamkan Disiplin 12
5. Menumbuhkan Disiplin Siswa 13
6. Manfaat Disiplin 14
7. Kaitan Antara Sikap Disiplin Dengan Empat Bidang 18
Perkembangan Anak : Pribadi, Sosial, Karier, dan Belajar
8. Cara Mendisiplinkan Anak 19
B. Tata Tertib Sekolah 25
1. Pengertian Tata Tertib 26
2. Macam-Macam Tata tertib Sekolah 27
3. Bidang-Bidang Peraturan Sekolah 27
C. Kaitan Disiplin dan Tata Tertib Sekolah 28
D. Progam Bimbingan 29
1. Pengertian Bimbingan 30
2. Tujuan Bimbingan 32
3. Progam Bimbingan Di Sekolah Dasar 34
4. Standar Kompetensi Bimbingan dan Konseling di SD 36
5. Pengertian Bimbingan Klasikal 40
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 44
A. Jenis Penelitian 44
B. Populasi Penelitian 44
C. Instrumen Penelitian 44
D. Validitas dan Reliabilitas Kuesioner 46
E. Teknik Analisis Data 50
xiv
F. Prosedur Pengumpulan Data 51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 53
A. Hasil Penelitian 53
1. Tingkat Disiplin Siswa Kelas V SD PL Don Bosko Tahun 53
Ajaran 2009/2010 Terhadap Tata Tertib Sekolah
B. Pembahasan Hasil Penelitian 59
C. Topik-topik bimbingan klasikal yang perlu diberikan kepada para 63
siswa kelas V SD PL Don Bosko Semarang tahun ajaran 2009/2010
BAB V PENUTUP 66
A. Ringkasan 66
B. Kesimpulan 67
C. Saran 69
D. Keterbatasan Penelitian 69
DAFTAR PUSTAKA 70
LAMPIRAN 73
xv
DAFTAR TABEL Tabel 1 Tabel kisi-kisi angket 45
Tabel 2 T abel skoring tingkat kedisiplinan siswa terhadap tata tertib 46
Tabel 3 Tabel kisi-kisi angket setelah uji validitas 48
Tabel 4 Tabel koefisiensi korelasi dan reliabilitas 49
Tabel 5 Jadwal penelitian dan jumlah siswa 51
Tabel 6 Tabel tingkat sisiplin diri para siswa kelas V SD PL Don 54
Bosko tahun ajaran 2009/2010 terhadap tata tertib sekolah
Tabel 7 Tabel tingkat disiplin diri siswa kelas V SD PL Don Bosko 55
Semarang tahun ajaran 2009/2010 terhadap Peraturan sekolah
dilihat dari tiap aspek.
Tabel 8 Tabel tingkat disiplin siswa SD PL Don Bosko Semarang 58
tahun ajaran 2009/2010 terhadap tata tertib sekolah diurutkan
dari tingkat tertinggi sampai terendah.
Tabel 9 Tabel topik-topik bimbingan siswa kelas V SD PL Don 64
Bosko tahun ajaran 2009/2010
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Tata Tertib SD PL Don Bosko Semarang 73
Lampiran 2 Peraturan/ Larangan Siswa SD PL Don Bosko Semarang 77
Lampiran 3 Kuesioner Tingkat Kedisiplinan Siswa Kelas V SD PL Don 80
Bosko Semarang Tahun Ajaran 2009/2010 Terhadap Tata Tertib
Sekolah.
Lampiran 4 Kuesioner Tingkat Kedisiplinan Siswa Kelas V SD PL Don 87
Bosko Semarang Tahun Ajaran 2009/2010 Terhadap Tata Tertib
Sekolah (setelah uji validitas).
Lampiran 5 Tabulasi Data Penelitian Tingkat Kedisiplinan Siswa Kelas V SD PL 90
Don Bosko Semarang Tahun Ajaran 2009/2010 Terhadap Tata Tertib
Sekolah.
Lampiran 6 Uji Validitas dengan progam SPSS versi 12.00 106
Lampiran 7 Tabulasi Hasil Uji Validitas Kuesioner Tingkat Kedisiplinan Siswa 107
Kelas V SD PL Don Bosko Semarang Tahun Ajaran 2009/2010
Terhadap Tata Tertib Sekolah.
Lampiran 8 Perhitungan Gasal Genap 119
Lampiran 9 Hasil Perhitungan Daya Beda 121
Lampiran 10 Kategori Tingkat Kedisiplin Para Siswa 123
Lampiran 11 Perhitungan Presentase Tingkat Disiplin Tiap Aspek 124
Lampiran 12 Kategori Jenjang (Ordinal) 125
Lampiran 13 Garis-Garis Besar Progam Pelayanan Bimbingan Klasikal 126
Lampiran 14 Surat Ijin Penelitian dari Universitas Sanata Dharma 134
Lampiran 15 Surat Keterangan Validitas Isi 135
Lampiran 16 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian 136
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kedisiplinan adalah suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan.
Keteraturan dan ketertiban dalam masyarakat sangat dipengaruhi oleh ada dan
tidaknya kedisiplinan yang warga masyarakatnya. Bisa kita bayangkan apabila di
dalam kehidupan ini tidak ada keteraturan maka kehidupan pun akan menjadi
berantakan dan tidak terkendali, maka dibuatlah peraturan-peraturan untuk
menciptakan ketertiban dan kedamaian di masyarakat.
Kedisiplinan juga merupakan salah satu aspek kemajuan kebudayaan suatu
masyarakat atau bangsa. Banyak tingkat kemajuan suatu bangsa dapat dicapai
karena faktor kedisiplinan yang sangat diperhatikan.
Semua orang menginginkan keberhasilan belajar setiap siswa. Oleh karena
itu, sekolah perlu mengusahakan terciptanya suasana belajar mengajar yang
kondusif. Menanamkan disiplin adalah salah satu usaha yang dilakukan sekolah
demi keberhasilan para siswa.
Sikap kedisiplin tidak lahir dengan sendirinya. Kedisiplinan harus
ditumbuhkan, dikembangkan dan diterapkan kedalam semua aspek kehidupan.
Sikap disiplin harus tumbuh dan berkembang dalam sistem budaya yang ada di
tengah masyarakat, maka dari itu sikap disiplin perlu ditanamkan sejak masa
kanak-kanak.
2
Disiplin sangat penting bagi perkembangan anak-anak baik dalam bidang
personal, karier, belajar maupun sosial. Bila tidak ada kedisiplinan maka semua
aspek tersebut tidak akan berkembang dengan baik, sebab salah satu faktor yang
menentukan keberhasilan adalah sikap disiplin. Pada masa usia sekolah awal
inilah anak mulai membangun relasi dengan orang-orang baru, belajar bekerja
sama, menyesuaikan diri, menyelesaikan masalah dan beradaptasi dengan
lingkungan. Apabila kedisiplinan tidak diterapkan dan dijadikan kebiasaan sejak
usia dini, anak akan mengalami kesulitan dalam proses perkembangan.
Faktor disiplin pun menjadi sebuah kebiasaan yang dibawa oleh
lingkungannya. Pada masa anak-anak, faktor yang sangat mempengaruhinya
adalah faktor lingkungan, bukan hanya rumah namun juga sekolah. Peran
keluarga sangatlah penting untuk membentuk anak-anak memiliki sikap disiplin.
Keluarga adalah tempat pendidikan anak yang pertama. Sikap dan sifat disiplin
orang tua menjadi contoh dan teladan bagi anak-anaknya.
Banyak orang tua yang sibuk bekerja. Mereka tidak memiliki waktu untuk
mendampingi anak secara mencukupi. Orang tua cenderung menyerahkan proses
pendidikan anak ke sekolah. Dengan demikian sekolah menjadi tempat yang
sangat menentukan perkembangan anak. Peran pendidikan di sekolah dijalankan
oleh para guru. Mereka tidak hanya mengajar, tetapi juga mendampingi anak
melalui keteladanan hidup. Karena anak sangat mendambakan seorang figur,
maka peran guru menjadi sangat penting. Anak belajar disiplin, baik secara
langsung maupun tidak langsung dari guru mereka.
3
Kedisiplinan pun bisa dijadikan sebagai tolak ukur untuk menunjukkan
kualitas sebuah sekolah. Sekolah yang memiliki kedisiplinan tinggi, akan
dipercaya orang tua murid. Tantangan sekolah dan pendidikan pada masa kini
adalah kurangnya disiplin. Anak-anak cenderung sulit untuk diarahakan dan
dididik. Situasi ini diperburuk dengan adanya lingkungan yang ada kurang
mendukung. Akibatnya, meskipun memiliki potensi yang tinggi, kadang-kadang
anak menghadapi berbagai kesulitan meraih prestasi. Kedisiplinan perlu
ditanamkan sejak dini, baik di sekolah maupun di rumah.
Kepala SD PL Don Bosko Semarang pun mengatakan bahwa kedisiplinan
sangat penting diterapkan bagi para siswa, karena dengan adanya kedisiplinan ini
diharapkan terciptanya suatu keteraturan, kebiasaan baik dalam diri anak,
peningkatan mutu sekolah. Pembentukan karakter anak serta kedisiplinan menjadi
salah satu misi dan aspek yang perlu dikembangan dalam profil siswa SD Don
Bosko Semarang.
Kedisiplinan merupakan aspek yang sangat menentukan perkembangan
dan keberhasilan anak di sekolah, maka peneliti merasa perlu memahami secara
mendalam mengenai kedisiplinan siswa. Oleh sebab itu perlu diteliti tentang :
Tingkat Kedisiplinan Siswa Kelas V SD PL Don Bosko Semarang Tahun Ajaran
2009/2010 Terhadap Tata Tertib Sekolah. Hasil penelitian digunakan untuk
menyusun topik-topik bimbingan yang relevan untuk meningkatkan kedisiplinan
anak.
4
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tingkat kedisiplinan diri siswa kelas V SD PL Don Bosko tahun
ajaran 2009/2010 sesuai dengan tata tertib sekolah ?
2. Apa saja permasalahan kedisiplinan siswa kelas V SD PL Don Bosko tahun
ajaran 2009/2010 ?
3. Topik-topik bimbingan apa yang perlu diberikan kepada para siswa kelas V SD
PL Don Bosko tahun ajaran 2009/2010 sesuai dengan tingkat dan permasalahan
kedisiplinan yang dihadapi ?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan :
1. Mengetahui tingkat kedisiplinan diri siswa kelas V SD PL Don Bosko Tahun
Ajaran 2009/2010 Terhadap Tata Tertib Sekolah.
2. Mengetahui jenis permasalahan kedisiplinan siswa kelas V SD PL Don Bosko
Tahun Ajaran 2009/2010 Terhadap Tata Tertib Sekolah.
3. Mengetahui topik-topik bimbingan klasikal yang perlu diberikan kepada para
siswa kelas V SD PL Don Bosko Tahun Ajaran 2009/2010 Terhadap Tata
Tertib Sekolah.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini :
1. Kepala Sekolah
5
Kepala sekolah dapat memperoleh informasi mengenai tingkat dan
permasalahan kedisiplinan siswa sesuai dengan tata tertib sekolah. Informasi ini
dapat dijadikan bahan evaluasi dan pertimbangan untuk meningkatkan kualitas
disiplin sekolah.
2. Guru
Guru mendapatkan informasi mengenai tingkat kedisiplinan para siswa.
Informasi ini berguna untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran di kelas
dan mutu pendampingan karakter siswa baik akademik maupun kepribadian.
3. Peneliti
Mendapat informasi yang berkaitan dengan permasalahan kedisiplinan para
siswa dan ini menjadi hal yang sangat bermanfaat dalam mempersiapkan
kecakapan bekerja di lembaga pendidikan pada umumnya dan sebagai guru BK
pada khususnya.
E. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Disiplin adalah sikap mental yang mengandung kerelaan untuk mematuhi
semua ketentuan, peraturan, dan norma yang telah ditetapkan di sekolah
sebagaimana dirumuskan dalam buku panduan SD PL Don Bosko Semarang.
2. Tingkat kedisiplin adalah tinggi rendahya kedisiplinan sebagaimana terungkap
melalui survei penelitian ini.
6
3. Tata tertib adalah ketentuan dan peraturan yang sudah ditetapkan dalam buku
panduan SD PL Don Bosko Semarang.
4. Siswa dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD PL Don Bosko Semarang
Tahun Ajaran 2009/2010.
5. SD PL Don Bosko Semarang adalah sebuah sekolah dasar milik Yayasan
Panghudi Luhur dan dikelola oleh konggregasi FIC, yang beralamat di Jln.
Sultan Agung No.133 Semarang, Jawa Tengah.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bagian ini meninjau dan menguraikan salah satu faktor kehidupan yang penting yaitu
disiplin. Hal-hal yang akan dibahas meliputi masalah disiplin dan tata tertib di sekolah.
Kemudian mencari kaitan antara kedisiplinan, tata tertib sekolah dan progam bimbingan
dan konseling untuk anak Sekolah Dasar (SD).
A. Masalah Disiplin
Disiplin merupakan segi kehidupan yang sangat penting. Karena tidak
mungkin ada masyarakat yang teratur tanpa adanya kedisiplinan. Kedisiplinan
juga menjadi faktor penting dalam membangun kehidupan sekolah. Sekolah yang
berkualitas dan bermutu selalu menekankan sikap disiplin para siswa.
Kedisiplinan akan ditinjau dari segi pengertian, unsur-unsur disiplin,
menumbuhkan disiplin, manfaat disiplin, dan cara mendisiplinkan anak.
1. Pengertian Disiplin
Kata disiplin dalam bahasa Inggris (discipline), berarti melatih bertindak
sesuai dengan aturan-aturan (Suwondo, 2005). Tindakan melatih tersebut berlaku
baik bagi manusia maupun binatang. Disiplin juga berkaitan dengan kata discipul
dalam bahasa Latin, yang artinya adalah pengikut, murid. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1990) disiplin
merupakan perwujudan sikap mental dan perilaku suatu bangsa ditinjau dari aspek
kepatuhan dan ketaatan terhadap ketentuan dan hukum yang berlaku. Menurut
8
Wantah (2005) disiplin dimengerti sebagai cara untuk membantu anak agar dapat
mengembangkan pengendalian diri. Sementara itu Rachman (1998: 168)
mengatakan bahwa disiplin pada hakikatnya adalah pernyataan sikap mental dari
individu maupun masyarakat yang mencerminkan rasa ketaatan, kepatuhan yang
didukung kesadaran untuk menuaikan tugas dan kewajiban dalam rangka
pencapaian tujuan. Menurut Hurlock (1978: 82) disiplin berasal dari kata yang
sama dengan ”discipline,” yakni seorang yang belajar dari atau secara sukarela
mengikuti seorang pemimpin, dalam hal ini adalah guru dan orang tua.
Menurut Keith Davis sebagaimana dikutip oleh Mangkunegara (2000:
129) disiplin merupakan tindakan manajemen untuk menerapkan standarisasi
organisasi. Selanjutnya dia menegaskan perlunya mengembangkan disiplin
korektif dan disiplin preventif. Pengembangan disiplin korektif diupayakan
dengan jalan mengarahkan siswa untuk tetap mematuhi peraturan. Dengan cara
itu maka, siswa bisa berdisiplin dan mengatur diri sedemikian rupa sehingga
dirinya menaati peraturan yang ada. Pengembangan disiplin korektif dilakukan
dengan cara menggerakan siswa mengikuti dan mematuhi peraturan yang berlaku.
Dari beberapa pengertian di atas dapat dilihat bahwa kedisiplinan
mengandung berbagai arti. Pertama, kedisiplinan berarti bertindak sesuai dengan
aturan. Kedua, disiplin berarti mengatur sikap mental untuk mematuhi peraturan.
Ketiga, disiplin berarti mengendalikan diri. Keempat, disiplin berarti mengikuti
pemimpin baik seorang guru maupun orang tua. Kelima, disiplin berarti
pengelolaan diri sesuai dengan standar perilaku organisasi. Dengan demikian
9
kedisiplinan selalu berkaitan dengan peraturan, pemimpin, dan ketertiban
organisasi.
2.Unsur-Unsur Disiplin
Disiplin diri adalah perilaku yang sesuai dengan standar yang ditetapkan
kelompok sosial tempat seorang individu berada. Menurut Hurlock (1978: 84-91)
disiplin memiliki 4 unsur, yakni peraturan sebagai pedoman perilaku, konsistensi
dalam penerapan peraturan, hukuman untuk menegakan peraturan, dan
penghargaan untuk perilaku yang baik, yakni tindakan yang sejalan dengan
peraturan yang diterapkan. Masing-masing unsur tersebut akan diuraikan satu
persatu.
a. Perlunya peraturan sebagai pedoman perilaku disiplin.
Peraturan adalah pola kendali tingkah laku disiplin yang telah ditetapkan
oleh lingkungan. Pihak yang menetapkan peraturan itu bisa orang tua, guru,
teman bermain atau pemegang otoritas lainnya. Tujuan peraturan adalah
membekali anak dengan pedoman perilaku yang disetujui dalam situasi
tertentu.
Peraturan dapat ditentukan di lingkungan sekolah, keluarga, dan
masyarakat. Peraturan sekolah merupakan ketentuan apa yang boleh dilakukan
dan apa yang tidak boleh dilakukan. Dengan demikian aturan sekolah bersifat
membimbing perilaku siswa mengenai perilaku yang harus ada dan tindakan-
tindakan yang harus dihindarkan di lingkungan sekolah. Perilaku yang harus ada
misalnya masuk kelas tepat waktu. Tindakan yang harus dihindarkan misalnya
membuang sampah sembarangan. Peraturan keluarga adalah ketentuan yang
10
diterapkan dalam kehidupan keluarga di rumah. Tujuan peraturan keluarga adalah
mendidik anak tentang apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh
dilakukan dalam hubungannya dengan anggota keluarga. Misalnya tidak
membunyikan musik keras-keras.
Peraturan dalam masyarakat yang dibahas disini lebih berkaitan dengan
teman kelompok sebaya. Peraturan tersebut biasanya bertujuan untuk mendidik
anak untuk mengetahui apa yang boleh dan tidak boleh dilaksanakan dalam
hubungannya dengan teman kelompok. Aspek yang ditekankan dalam peraturan
misalnya, disiplin waktu, penyesuaian diri, dan sikap saling menghargai antar
agama.
Peraturan mempunyai dua fungsi yang sangat penting dalam membentuk
anak menjadi pribadi yang bermoral. Fungsi yang pertama adalah, fungsi
mendidik. Sebab peraturan selalu memperkenalkan kepada anak mengenai
perilaku yang disetujui oleh anggota kelompok tempat anak tinggal. Fungsi yang
kedua yaitu, mengekang perilaku yang tidak diinginkan. Supaya kedua fungsi
peraturan di atas dapat berjalan dengan efektif, peraturan yang ada hendaknya
harus dimengerti, diingat, dan diterima oleh anak.
b. Perlunya konsistensi dalam penerapan peraturan.
Peraturan yang konsisten adalah peraturan yang tidak diubah-ubah.
Sehingga dapat memberikan kesamaan hasil. Penetapan peraturan yang
konsisten tidak akan membuat anak bingung mengenai apa yang diharapkan
dari mereka. Fungsi konsistensi peraturan, adalah memberikan nilai didik
11
yang besar, mempunyai nilai motivasi yang kuat, dan meningkatkan
penghargaan terhadap peraturan dan pihak pemegang otoritas.
c. Perlunya hukuman untuk menegakan aturan.
Anak yang melanggar peraturan harus mendapatkan hukuman sebagai
konsekuensinya. Ada dua fungsi hukuman. Fungsi yang pertama yaitu,
mengingatkan agar anak tidak mengulangi tindakan yang tidak disiplin.
Fungsi yang kedua yaitu, memberikan motivasi agar anak dimasa yang akan
datang tidak mengulangi tindakan yang tidak disiplin.
d. Perlunya menghargai perilaku yang baik sejalan dengan peraturan yang
berlaku.
Pemberian penghargaan bertujuan menjadikan anak berperilaku disiplin
sesuai dengan harapan yang diberikan kepadanya. Penghargaan mempunyai
nilai edukatif yang mampu memotivasi siswa untuk mengulangi perilaku
yang disetujui oleh sekolah. Bentuk-bentuk penghargaan antara lain pujian,
hadiah, dan perlakuan khusus secara positif.
Keempat unsur yang mempengaruhi disiplin di atas sangat penting.
Keempat unsur di atas harus ada. Tidak adanya salah satu unsur disiplin tersebut
bisa menyebabkan munculnya perilaku yang tidak sesuai dengan standar harapan
sosial.
12
3. Penyebab Perilaku Tidak Disiplin
Brown dan Brown (1973: 115) mengelompokan beberapa penyebab
perilaku siswa yang tidak disiplin kedalam empat faktor. Keempat faktor tersebut
adalah:
a. Faktor guru.
b. Faktor sekolah yang meliputi: kondisi yang kurang menyenangkan, tidak
adanya keteraturan.
c. Faktor latar belakang siswa, misalnya keluarga yang broken home.
d. Faktor kurikulum yang kaku dan terlalu dipaksakan.
4. Dampak Negatif Kegagalan Menanamkan Disiplin
Banyak dampak negatif yang dialami apabila orang tua dan guru gagal
dalam menanankan sikap disiplin bagi anak. Disiplin merupakan salah satu
perkembangan karakter yang harus terus dikembangkan. Kegagalan dalam
mengembangkan karakter yang baik pada anak bisa membawa akibat negatif
dalam perilaku dan kepribadian mereka.
Salamah (2009) menuliskan beberapa akibat kegagalan menanamkan
disiplin pada anak. Pertama, anak tidak mampu bergaul dengan baik. Anak yang
tidak menaati aturan dalam kelompok cenderung dianggap tidak mampu
menyesuaikan diri dengan lingkungannya, sehingga akan menyulitkan pergaulan
dengan teman sebaya. Kedua, anak berperilaku tidak baik. Akibatnya anak akan
dikucilkan dari lingkungannya, sebab dianggap sebagai anak yang bermasalah.
Ketiga, keyakinan diri rendah. Dengan sikap tidak disiplin, anak akan memilki
13
keyakinan diri rendah karena ia dianggap tidak bisa menyesuaikan dengan
lingkungannya sehingga ia cenderung menjadi anak yang minder atau kurang
percaya diri. Keempat, selalu berfikir negatif. Anak akan selalu berfikiran negatif
terhadap dirinya, ia merasa bahwa dirinya tidak sesuai dengan harapan orang lain.
Dari akibat-akibat tersebut bukan hanya aspek sosial saja yang terhambat,
namun juga perkembangan pribadinya. Perlu kita ingat bahwa pada usia sekolah
dasar ini lah anak pertama kalinya akan bersosialisasi dan mulai tumbuh didalam
lingkungannya. Tugas perkembangan yang tidak diselesaikan dengan baik akan
menghambat penguasaan tugas-tugas perkembangan berikutnya.
5. Menumbuhkan Disiplin Siswa
Salah satu peran guru yang sangat penting adalah menumbuhkan disiplin
dalam diri siswa. Brown-Brown (1973) menyebutkan tiga hal yang harus
dilakukan untuk mengembangkan disiplin siswa. Ketiga hal tersebut adalah:
a. Guru membantu siswa mengembangkan pola perilaku sesuai dengan
keunikan dirinya. Setiap siswa berasal dari latar belakang yang berbeda.
Mereka mempunyai karakteristik dan kemampuan yang berbeda sesuai
dengan keunikan masing-masing pribadi. Guru harus mampu melayani
berbagai perbedaan tersebut agar setiap siswa dapat menemukan jati dirinya
dan mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki seoptimal mungkin.
b. Guru membantu meningkatkan standar perilaku siswa.
Para siswa memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Standar perilaku
mereka juga tidak sama, ada yang tinggi dan ada yang sangat rendah. Guru
14
harus membantu siswa meningkatkan standar perilaku baik dalam proses
belajar mengajar maupun dalam pergaulan sehari-hari.
c. Guru menggunakan aturan sebagai alat.
Setiap sekolah memiliki aturan-aturan umum dan aturan khusus. Peraturan-
peraturan tersebut harus dijunjung tinggi dan dilaksanakan dengan sebaik-
baiknya. Tujuan penerapan aturan adalah menciptakan suasana tertib dan
membiasakan anak bersikap disiplin.
6. Manfaat Disiplin
Maman Rachman (1999) mengemukakan bahwa tujuan disiplin sekolah
adalah :
a. Mencegah terjadinya perilaku yang menyimpang.
b.Mendorong siswa melakukan perbuatan yang baik dan benar.
c. Membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya
dan menjauhi hal-hal yang dilarang oleh sekolah.
d.Siswa belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik dan bermanfaat
bagi diri sendiri dan lingkungannya.
Menurut Moles, Joan Gaustad (1992) tujuan dari disiplin adalah
menciptakan keamanan para staf sekolah dan siswa serta membangun suasana
belajar yang kondusif. Sedangkan Wendy Schwartz (2001) menyebutkan bahwa
tujuan disiplin adalah membantu murid untuk mempertanggung jawabkan
perilaku, memahami perubahan sikap, dan berkomitmen untuk memperbaiki sikap
yang keliru.
15
Hal senada juga dikemukakan oleh Wikipedia (1993) bahwa tujuan
disiplin sekolah adalah menciptakan keamanan dan lingkungan belajar yang
nyaman.
Sementara itu menurut Havighurst (dalam Hurlock, 1999: 97) tujuan
disiplin meliputi :
a.Untuk menyadarkan kepada anak bahwa perilaku tertentu selalu akan diikuti
hukuman, namun yang lain diikuti pujian.
b.Untuk menyadarkan kepada anak suatu tingkatan penyesuaian yang wajar,
tanpa menuntut konformitas yang berlebihan.
c.Untuk membantu anak dalam mengembangkan pengendalian diri dan
pengarahan diri, sehingga mereka dapat mengembangkan hati nurani untuk
membimbing tindakan mereka.
Gunarsa (2000: 136) menjelaskan bahwa manfaat utama disiplin adalah
membantu anak belajar mengendalikan diri dengan lebih baik, menghormati, dan
mematuhi otoritas. Gunarsa menegaskan pentingnya disiplin dalam mendidik
anak. Melalui disiplin kita dapat melatih anak untuk:
a.Saling menghargai dan menghormati milik orang lain.
b.Segera menjalankan kewajiban yang menjadi tanggung jawab.
c.Dapat membedakan tingkah laku yang baik dan buruk.
d.Belajar mengendalikan keinginan dan melaksanakan sesuatu tanpa ada
perasaan takut.
e.Belajar untuk berkorban demi kepentingan orang lain.
16
Myrna B. Shure, Ph.D (dalam buku Spiritual Parenting 2004: 149)
menyebutkan bahwa tujuan disiplin adalah membantu anak belajar membuat
pilihan bijak. Hal ini penting terutama pada saat ia dihadapkan dalam keputusan
yang sulit.
Ibung, (2009: 94-95), menyebutkan fungsi disiplin sebagai usaha untuk :
a. Membantu penyesuaian diri anak dengan lingkungan sosialnya.
Dengan disiplin, anak belajar untuk berperilaku sesuai dengan harapan
lingkungan, yang selanjutnya akan menentukan posisi mereka dalam
lingkungan tersebut, diterima atau ditolak.
b. Memberi rasa aman
Anak masih terbatas dalam pengalaman dan pemahaman mengenai segala
sesuatunya di dunia ini. Jadi akan lebih mudah bagi mereka jika untuk
beberapa hal, memiliki patokan yang jelas mengenai apa yang boleh dan apa
yang tidak, apa yang diterima lingkungan apa yang dihindari lingkungan.
Adanya disiplin yang jelas mengatur apa yang dapat dilakukan dan apa yang
tidak, memudahkan anak beradaptasi dalam lingkungannya dan selanjutnya
membuat anak merasa aman.
c. Dengan memiliki rasa aman karena arahan yang jelas, berarti anak juga
terhindar dari rasa salah dan rasa malu yang mungkin ia alami jika ia
melakukan ”kesalahan” dalam berperilaku di lingkungannya.
d. Dengan arahan yang jelas, berarti anak juga dapat mengembangkan
keinginan untuk berbuat baik, benar dan yang terutama adalah perbuatan
17
yang sesuai dengan harapan lingkungannya dan akan lebih baik lagi jika
menghasilkan respon positif dari lingkungan (pujian dan penghargaan).
e. Disiplin dalam porsi yang sesuai dengan perkembangan anak akan
membantu mengembangkan pribadi menjadi orang yang peka terhadap
lingkungan dan mampu menyesuaikan diri terhadap kondisi tersebut.
f. Hati nurani, atau ”polisi” internal seorang anak juga dapat berkembang
dengan adanya disiplin.
Brown dan Brown (1973: 122), mengemukakan pentingnya disiplin
dalam proses pendidikan. Berikut ini adalah manfaat disiplin dalam proses
pendidikan:
a. Menumbuhkan rasa hormat terhadap otoritas.
Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas
maupun di luar kelas, misalnya kedudukannya sebagai siswa yang harus
hormat terhadap guru dan kepala sekolah.
b.Menanamkan kerjasama.
Disiplin dalam proses belajar mengajar dapat dijadikan sebagai upaya untuk
menanamkan kerjasama, baik antara siswa, siswa dengan guru, maupun siswa
dengan lingkungannya.
c.Menumbuhkan sikap berorganisasi secara benar.
Disiplin dapat dijadikan sebagai upaya untuk menanamkan dalam diri setiap
siswa mengenai kehidupan berorganisasi secara benar.
18
d. Mengembangkan rasa hormat terhadap orang lain
Dengan adanya disiplin dalam proses belajar mengajar, setiap siswa akan
tahu dan memahami tentang hak dan kewajibannya. Mereka akan belajar
menghormati dan menghargai hak dan kewajiban orang lain.
e.Belajar melakukan hal penting yang tidak menyenangkan
Dalam kehidupan selalu dijumpai hal yang menyenangkan dan tidak
menyenangkan. Melalui disiplin siswa dipersiapkan untuk mampu
menghadapi hal-hal yang kurang atau tidak menyenangkan dalam kehidupan
pada umumnya dan dalam proses belajar mengajar pada khususnya.
f.Memperkenalkan contoh perilaku tidak disiplin.
Dengan memberikan contoh perilaku yang tidak disiplin diharapkan siswa
dapat menghindarinya atau dapat membedakan mana perilaku disiplin dan
yang tidak disiplin.
7. Kaitan Antara Sikap Disiplin Dengan Empat Bidang Perkembangan
Anak: Pribadi, Sosial, Karier, dan Belajar.
Disiplin sangat berkaitan erat dengan bidang perkembangan anak. Bidang
perkembangan itu adalah pribadi, sosial, karier, dan belajar. Salamah (2009)
mengatakan bahwa kedisiplinan merupakan tiket menuju keberhasilan. Apabila
anak tidak memiliki sikap dan perilaku disiplin maka ia dianggap sebagai anak
yang tidak dapat mematuhi dan memenuhi aturan yang telah ditentukan di
kelompoknya dan dianggap sebagai anak yang bermasalah. Dengan hal inilah
19
maka secara otomatis perkembangan sosialnya akan terganggu. Karena ia sudah
dipastikan tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Kedisiplinan juga membawa pengaruh yang besar dalam perkembangan
belajar anak. Apabila anak tidak menaati aturan belajar yang telah ditentukan oleh
sekolah, maka dapat dipastikan bahwa nilai akademik anak tersebut rendah.
Misalnya anak tidak pernah mengerjakan PR, tidak membawa buku pelajaran
yang telah ditentukan, dan pulang sekolah tidak sesuai dengan jadwal yang
berlaku. Anak akan bertumbuh dewasa dan mengembangkan kariernya. Apabila
ia tidak mampu mematuhi segala aturan dan norma yang berlaku, dia akan
kesulitan mengembangkan karier. Kariernya akan terhambat oleh perilakunya
sendri yang tidak disiplin. Dengan demikian perkembangan pribadinya juga akan
terhambat. Apabila anak dikucilkan dari lingkungannya dan memiliki prestasi
yang rendah, ia pun tidak akan memiliki konsep diri yang positif terhadap dirinya
sendiri. Akibatnya ia akan menganggap bahwa dirinya selalu negatif. Dapat
disimpulkan bahwa semakin anak menaati aturan yang ditetapkan, maka tugas
perkembangannya baik dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan karier juga
semakin berkembang dengan baik.
8. Cara Mendisiplinkan Anak
Hurlock (1978: 93) mengemukakan tiga cara mendisiplinkan anak, yaitu
cara otoriter, cara bebas, dan cara demokratis. Cara otoriter dilaksanakan dengan
menentukan aturan-aturan dan batasan mutlak yang harus ditaati anak-anak.
Mereka harus patuh dan tunduk pada aturan itu dan tidak ada pilihan lain. Sikap
20
otoriter seringkali ditambah dengan sikap menghukum dan mengancam dengan
keras. Cara otoriter memang membuat anak patuh kepada guru atau orang tua.
Akan tetapi, di belakang mereka anak akan memperlihatkan reaksi negatif
misalnya menantang atau melawan. Reaksi ini muncul karena pada dasarnya anak
tidak mau dipaksa. Cara otoriter memang bisa diterapkan pada permulaan usaha
menanamkan disiplin, tetapi tidak untuk selamanya.
Cara bebas dilakukan dengan memberikan pengawasan secara longgar.
Anak diberi kesempatan untuk mengatur dan menentukan sendiri apa yang
dianggapnya baik. Cara ini biasanya terdapat pada keluarga-keluarga yang kedua
orang tuanya bekerja; mereka terlalu sibuk dengan pekerjaan sehingga tidak ada
waktu untuk mendidik anak dalam arti sebaik-baiknya. Orang tua telah
mempercayakan masalah pendidikan anak kepada guru.
Cara demokratis dilaksanakan dengan jalan memperhatikan dan
menghargai kebebasan anak namun pada saat yang sama tetap memberikan
bimbingan. Sikap demokratis menjadi cara yang bisa menumbuhkan rasa
tanggung jawab dan kepercayaan diri, dan bertindak sesuai dengan norma dan
kebebasan yang ada.
Reisman dan Payne (dalam E. Mulyasa, 2003) mengemukakan sejumlah
strategi umum dalam merancang penanaman disiplin siswa. Strategi tersebut
meliputi: konsep diri, ketrampilan berkomunikasi, konsekuensi logis-alami,
klarifikasi nilai, analisa transaksional, terapi realitas, dan modifikasi perilaku.
Perilaku disiplin bisa dilakukan dengan mengembangkan konsep diri siswa. Hal
ini bisa ditempuh dengan bersikap empatik, menerima, hangat dan terbuka. Guru
21
yang terampil berkomunikasi sangat membantu siswa menerima perasaan dan
mengembangkan sikap kepatuhan. Teknik konsekuensi logis diterapkan dengan
cara menunjukan secara tepat perilaku yang salah dan konsekuensi yang dialami.
Cara ini membantu siswa menyadari akibat-akibat perilakunya sehingga dia tidak
akan mengulang tindakan-tindakan yang tidak tepat. Penanaman disiplin melalui
klarifikasi nilai ditempuh dengan cara membantu siswa menjawab pertanyaannya
sendiri mengenai nilai-nilai. Melalui proses ini diharapkan siswa mampu
membentuk sistem nilainya sendiri.
Sementara itu analisa transaksional diterapkan melalui tindakan guru yang
belajar sebagai orang dewasa dalam membantu siswa menghadapi
permasalahannya. Pendekatan terapi realitas berusaha mendisiplinkan siswa
dengan jalan mengurangi kegagalan dan meningkatkan keterlibatan. Guru perlu
bersikap positif dan bertanggung jawab. Sedang disiplin terintegrasi
mendisiplinkan siswa melalui pengendalian penuh oleh guru untuk
mengembangkan dan mempertahankan peraturan. Dan penanaman disiplin
dengan modifikasi perilaku berlangsung dengan jalan menciptakan lingkungan
yang kondusif. Dalam mendisiplinkan siswa guru diharapkan cekatan, sangat
terorganisasi, dan dalam pengendalian yang tegas. Pendekatan ini mengamsusikan
bahwa peserta didik akan menghadapi berbagai keterbatasan pada hari-hari
pertama sekolah, dan guru perlu membiarkan mereka untuk mengetahui siapa
yang berada dalam posisi sebagai pemimpin.
Elissiti (2004: 150-151) mengajukan sejumlah cara mendorong anak
memiliki sikap disiplin. Pertama, orang tua menerapkan aturan yang jelas dan
22
tegas. Terlalu banyak aturan, tetapi tidak memiliki konsistensi akan sia-sia. Lebih
baik sedikit aturan namun tegas dan tidak bisa dinegosiasikan. Aturan ini terutama
menyangkut hal yang penting, seperti tentang narkoba atau alkohol. Kedua, orang
tua memberikan anak sedikit kekuasaan. Ajaklah anak menentukan peraturan
yang tidak mengikat. Misalnya, merapikan kamar atau penggunaan telepon. Ia
akan lebih mudah menerima peraturan tersebut, karena ikut terlibat di dalamnya.
Ketiga, orang tua memberikan hukuman sesuai kesalahan. Hukuman harus sesuai
dengan pelanggaran yang dilakukan. Hukuman tidak boleh diberikan secara
berlebihan. Hal yang terpenting adalah adanya konsistensi agar anak tidak
mengulangi kesalahannya. Keempat, orang tua jangan bersikap otoriter. Sikap
otoriter membuat anak lebih menentang. Lebih baik orang tua menjelaskan alasan
mengapa anak tidak diizinkan melakukan perbuatan tertentu. Kelima, orang tua
mendorong anak melakukan solusi. Strategi ini akan membantu anak
mempersiapkan diri menghadapi dunia luar.
Ia akan belajar menemukan solusi masalah dengan usahanya sendiri. Keenam,
orang tua memusatkan pada hal-hal positif. Tujuan penting disiplin adalah agar
anak mengetahui bahwa yang dilakukan adalah benar. Bukan karena rasa takut.
Linda dan Richard Eyre (1995: 71-75) mengungkapkan beberapa metode
mendisiplinkan anak usia sekolah dasar. Berikut ini adalah beberapa metode yang
disampaikan:
23
a. Penghargaan Bekerja Sebelum Bermain
Berikan pengakuan dan penghargaan atas disiplin yang anak tunjukan.
Hendaknya juga memberikan penghargaan inisiatif untuk mendorong
anak-anak mencari apa saja yang dapat mereka kerjakan tanpa diminta.
b. Ganjaran yang Ditunda
Bantu anak-anak memahami disiplin, dan merasakan nikmatnya
menunggu sesuatu yang kalau datang pasti lebih membahagiakan. Salah
satu kecenderungan yang sangat berlawanan dengan disiplin adalah
kebiasaan memberi terlalu banyak dan terlalu mudahnya anak
mendapatkan yang mereka inginkan. Misalnya memberikan anak hadiah
berupa uang, namun mereka harus menabung dan menunggu hingga
jumlah tertentu untuk membeli sesuatu yang diinginkannya. Dalam
menunggu akan membuahkan hasil yang jauh lebih berkesan.
c. Bank Keluarga
Bank Keluarga (dengan kotak uang yang dilengkapi gembok) dapat
menjadi cara yang baik untuk mengajarkan semangat berhemat dan
disiplin.
d. Permainan ”Memilih BAC, JS, atau TB”
Permainan ini mengajarkan kenyataan bahwa ada hal-hal yang boleh asal
cukup (BAC) tetapi buruk akibatnya bila berlebihan. Sementara ada hal-
hal yang jangan sama sekali (JS) karena dalam jumlah sedikit dan dalam
bentuk apapun pasti berakibat buruk. Kemudian ada hal yang boleh
dilakukan dengan tanpa batas (TB). Contohnya adalah: Makan (BAC),
24
Obat bius (JS), Membaca (TB), Olah raga (BAC), Menonton TV (BAC),
Menyanyangi orang lain (TB), Minum alkohol (JS), Tersenyum (TB)
e. Menghafal
Tanamkan konsep disiplin dan tahu batas lebih dalam kedalam bawah
sadar anak-anak dengan menyuruh mereka menghafalkan beberapa kata.
Kata-kata ini berkaitan dengan kedisplinan dan harus diingat terus selama
bulan ”disiplin”.
f. Pelajaran Musik
Pelajaran musik menawarkan tantangan yang jelas dalam hal disiplin diri.
Ini bukan cara mudah untuk mengajarkan disiplin, tetapi bisa sangat
efektif.
g. Mengajarkan Cara Menetapkan Sasaran dan Mencapainya
Dapat dilakukan misalnya pada hari Minggu pertama setiap bulan, ajak
anak-anak menetapkan sasaran untuk sebulan mendatang. Sasaran
mingguan juga dapat dibuat.
h. Pujian
Pujian dapat membantu menekankan dan melanggengkan nilai disiplin.
Berilah mereka pujian yang tulus dan hangat setiap kali mereka
melaksanakan aturan yang telah disepakati. Setiap kesempatan untuk
mengungkapkan pujian yang tulus merupakan investasi yang sangat
berharga.
Erickson dan Piaget (dalam buku Mendisiplinkan Anak Dengan Cerita
2009: 8-9), menemukan bahwa usia anak sekolah dasar, antara 6 (enam) sampai
25
11 (sebelas) tahun adalah saat pembuktian sukses atau tidaknya anak melewati
tahap inisiatif (pra-Operasioanal). Erickson menyebutkan tahap industri (rajin).
Sedangkan Piaget menanamkannya Operasional Konkret. Anak yang berhasil
dalam masa inisiatif, akan termotivasi untuk belajar dan mengerjakan tugas-tugas
sekolahnya. Cerita-cerita yang membentuk mental, spiritual, dan karakter mereka
sejak kecil akan menjadi nilai yang hidup dalam diri mereka. Kedekatan emosi
(emotional bonding) dengan orangtua adalah pagar yang penting bagi anak untuk
menjaga diri mereka sendiri.
Dari berbagai cara tersebut, cara menanamkan disiplin yang paling efektif
dan realistik pada anak-anak adalah cara yang diungkapkan oleh Elissiti (2004:
150-151) yaitu, pertama orang tua menerapkan aturan jelas dan tegas. Kedua,
orang tua memberikan anak sedikit kekuasan. Ketiga, orang tua memberikan
hukuman sesuai kesalahan secara konsisten. Keempat, orang tua jangan bersikap
otoriter. Kelima, orang tua mendorong anak melakukan solusi. Keenam, orang tua
memusatkan pada hal-hal positif. Cara ini dipandang efektif karena penetapan
aturan dilakukan oleh orang tua dengan melibatkan anak-anak. Dalam
memberikan hukuman juga sesuai dengan kesalahan, sehingga tidak membuat
anak merasa trauma dan takut dengan orang tuanya.
B. Tata Tertib di Sekolah
Suatu usaha akan segera mencapai tujuan apabila didukung oleh
keteraturan yang mempermudah tercapainya tujuan. Hal yang sama juga terjadi
26
dalam dunia pendidikan. Sekolah perlu menyusun tata tertib atau peraturan demi
kelancaran kegiatan belajar mengajar di sekolah.
1. Pengertian Tata Tertib
Dalam kehidupan sehari-hari manusia memerlukan aturan. Aturan
digunakan untuk mengatur kegiatan agar berjalan dengan tertib. Sekolah juga
memerlukan aturan agar kegiatan belajar dan mengajar dapat berjalan dengan
lancar. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, 1990) tata tertib merupakan kosakata yang terbentuk dengan
menggunakan imbuhan-imbuhan baru. Pada awalnya tata tertib berasal dari dua
kata, yaitu kata ”tata” yang artinya susunan, peletakan, pemasangan, atau bisa
disebut juga sebagai ilmu. Contohnya tata boga, tata graham, dan lain sebagainya.
Dan kata yang kedua adalah kata ”tertib” yang artinya teratur, tidak acak-acakan,
rapih. Jadi menurut kosa kata bahasa Indonesia tata tertib berarti sebuah aturan
yang dibuat secara tersusun dan teratur, serta saling berurutan, dengan tujuan
semua orang yang melaksanakan peraturan ini melakukannya sesuai dengan
urutan-urutan yang telah dibuat.
Subroto (1984: 65) mengatakan tata tertib atau peraturan sekolah adalah
ketentuan-ketentuan yang mengatur kehidupan sekolah sehari-hari dan
mengandung sanksi terhadap pelanggarannya. Dengan demikian menaati
peraturan sekolah adalah hal yang sangat penting sebab merupakan bagian dari
sistem sekolah.
27
2. Macam-Macam Tata Tertib Sekolah
Tata tertib harus dibuat sekolah untuk kepentingan sekolah. Tata tertib
siswa merupakan aturan yang harus dipatuhi oleh peserta didik. Bahkan setiap
kelas dapat membuat tata tertib sendiri untuk kelasnya masing-masing. Sekolah
juga memiliki tata tertib untuk unit-unit kegiatan, seperti perpustakaan sekolah,
laboratorium, fasilitas olah raga, kantin sekolah, dan sebaginya. Tata tertib untuk
kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan lainnya juga sangat diperlukan
sebagai aturan yang harus diikuti dengan penuh kesadaran, bukan karena paksaan
atau tekanan.
Menurut Mujis dan Reynolds, (2001: 42) substansi yang sebaiknya ada
dalam tata tertib hendaknya meliputi :
a. Menggunakan suara dalam ruangan selama dalam lingkungan sekolah.
b.Mendengarkan orang lain.
c. Selalu mengerjakan yang terbaik.
d.Mendengarkan dan menghormati sesama kawan.
e. Tidak berlari di koridor sekolah.
3. Bidang-Bidang Peraturan Sekolah
Berdasarkan buku panduan sekolah yang dikeluarkan oleh SD PL Don
Bosko, peraturan-peraturan yang ada di sekolah dibagi menjadi 10 (sepuluh)
kelompok, yaitu : waktu belajar, waktu istirahat, pakaian seragam, proses kegiatan
belajar-mengajar, kehadiran siswa, kebersihan, pramuka, sopan-santun, lomba,
keuangan. (Lampiran 1).
28
SD PL Don Bosko dalam buku panduan sekolah juga menuliskan
peraturan atau larangan yang dikelompokan menjadi: kegiatan belajar dan
mengajar, umum, sanksi, pengantar dan penjemput, terlambat datang di sekolah,
ijin pulang sebelum sekolah sekolah selesai, fasilitas ruangan, dan perpustakaan
sekolah. (Lampiran 2).
C. Kaitan Disiplin dan Tata Tertib Sekolah
Tata tertib merupakan alat untuk menciptakan sikap disiplin. Tata tertib
merupakan pedoman untuk menciptakan suasana sekolah yang aman dan tertib
sehingga akan terhindar dari kejadian-kejadian yang bersifat negatif. Beberapa
kejadian yang bersifat negatif harus segera ditanggulangi dan ditangkal. Pihak
sekolah tidak boleh berputus asa bila menghadapi peserta didik yang melanggar
disiplin dan tata tertib sekolah.
Seorang siswa dalam mengikuti kegiatan belajar di sekolah tidak akan
lepas dari berbagai peraturan dan tata tertib. Setiap siswa dituntut untuk dapat
berperilaku sesuai dengan aturan dan tata tertib yang berlaku di sekolahnya. Sikap
disiplin adalah kepatuhan dan ketaatan siswa terhadap berbagai aturan dan tata
tertib yang berlaku di sekolah. Disiplin sekolah adalah suatu usaha untuk
memelihara perilaku siswa agar tidak menyimpang. Kecuali itu, disiplin sekolah
juga mendorong siswa untuk berperilaku sesuai dengan norma, peraturan dan tata
tertib yang berlaku di sekolah. Menurut Wikipedia (1993) disiplin sekolah ”refers
to students complying with a code of behavior often known as the school rules”.
Yang dimaksud dengan aturan sekolah (school rule) tersebut, seperti aturan
29
tentang standar berpakaian (standarts of clothing), ketepatan waktu, perilaku
sosial dan etika belajar atau kerja.
Dengan demikian penanaman disiplin membutuhkan adanya tata tertib
yang jelas. Fungsi tata tertib adalah sebagai panduan berperilaku disiplin. Kecuali
itu dengan adanya tata tertib, maka sekolah terhindar dari penilaian kedisiplinan
yang bersifat subyektif. Namun demikian tata tertib hanyalah salah satu sarana
untuk mencapai tujuan tertentu yakni keteraturan hidup atau sikap disiplin para
siswa.
D. Progam Bimbingan
Sekolah adalah lembaga pendidikan formal yang mempunyai tiga bidang
pelayanan pendidikan yang saling mendukung. Tiga bidang pendidikan tersebut
adalah bidang pengajaran, bidang pelatihan, serta bidang pembimbingan yang
termuat dalam kurikulum sekolah. Kurikulum sekolah dalam arti sesungguhnya
menunjuk pada semua pengalaman pendidikan yang dialami siswa dalam
bimbingan sekolah (Winkel, 1997). Pengalaman-pengalaman pendidikan tersebut
merupakan suatu kesatuan dengan tujuan pendidikan nasional yang tercantum
dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 3, yaitu :
”Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokrasi serta bertanggung jawab”.
30
Kegiatan-kegiatan pendidikan yang dilakukan secara formal itu harus
dikelola secara terencana dan sistematis. Progam bimbingan dan konseling yang
ada di Sekolah Dasar sudah sepantasnya dilaksanakan mengingat kegiatan
bimbingan sebagai bagian dari pendidikan yang termasuk dalam kurikulum
sekolah.
1. Pengertian Bimbingan
Bimbingan merupakan terjemahan dari kata Guidance dalam bahasa
Inggris. Dalam kamus bahasa Inggris Guidance dikaitkan dengan kata asal guide,
yang diartikan sebagai berikut: menunjukan jalan (showing the way); memimpin
(leading); menuntun (conducting); memberikan petunjuk (giving instruction);
mengatur (regulating); mengarahkan (governing); memberikan nasihat (giving
advice). Istilah bimbingan dalam bahasa Indonesia diberi arti yang selaras dengan
arti-arti yang disebutkan di atas, akan muncul dua pengertian yang agak medasar,
yaitu :
a. Memberikan infomasi, yaitu menyajikan pengetahuan yang dapat
digunakan untuk mengambil suatu keputusan, atau memberitahukan sesuatu
sambil memberikan nasihat.
b. Mengarahkan, menuntun ke suatu tujuan. Tujuan itu mungkin hanya
diketahui oleh pihak yang mengarahkan; mungkin diketahui oleh kedua
belah pihak.
Peraturan pemerintah No. 28 dan 29 tahun 1990 dan Peraturan Pemerintah
No. 72 tahun 1991 pada dasarnya mengemukakan bahwa bimbingan adalah
31
bantuan yang diberikan kepada murid dalam rangka menemukan pribadi,
mengenal lingkungan dan merencakan masa depan. Secara lebih spesifik SK
Mendikbud No. 025/0/1995 mengemukakan bimbingan dan konseling adalah
pelayanan bantuan untuk murid, dalam bidang bimbingan pribadi, sosial, karier
baik secara perorangan maupun kelompok. Pelayanan tersebut hendaknya
diberikan secara optimal melalui jenis layanan dan kegiatan pendukung
berdasarkan norma yang berlaku.
Menurut Rachman dalam (Winkel, 1997: 67) bimbingan adalah proses
pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan,
supaya individu tersebut dapat memahami dirinya, sehingga ia sanggup
mengarahkan diri dan dapat bertindak wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan
keluarga serta masyarakat. Dengan demikian dia dapat mengecap kebahagiaan
hidupnya serta dapat memberikan sumbangan yang berarti.
Bimbingan juga diartikan sebagai bantuan yang diberikan kepada individu
untuk dapat memilih, mempersiapkan diri dan memangku suatu jabatan serta
mendapat kemajuan dalam jabatan yang dipilihnya itu (Frank Parson, dalam
Jones,1951).
Bimbingan membantu setiap individu untuk lebih mengenali berbagai
informasi tentang dirinya sendiri. (Chiskolm, dalam McDaniel, 1959). Menurut
Crow & Crow (1960) bimbingan adalah batuan yang diberikan oleh seorang laki-
laki atau perempuan, yang memilki kepribadian yang memadai dan terlatih
dengan baik kepada individu-individu setiap usia untuk membantunya mengatur
32
kegiatan hidupnya sendiri, mengembangkan pandangan hidupnya sendiri,
membuat keputusan sendiri dan menanggung bebannya sendiri.
Istilah bimbingan menurut Shetzer dan Stone (dalam Winkel 1997: 1 )
diartikan sebagai proses membantu orang-perorangan untuk memahami diri dan
lingkungan hidupnya. Dasar pemikiran penyelenggaraan bimbingan dan konseling
di sekolah bukan semata-mata terletak pada ada atau tidaknya landasan hukum
perundang-undangan umum namun lebih penting adalah menyangkut upaya
memfasilitasi peserta didik yang selanjutnya disebut konseli agar mampu
mengembangkan potensi dirinnya atau mencapai tugas-tugas perkembangannya
(menyangkut aspek fisik, emosi, intelektual, sosial, dan moral spiritual).
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan adalah bantuan
yang diberikan baik secara individual maupun kelompok. Bantuan tersebut
diberikan dengan maksud untuk memperkembangkan setiap potensi yang dimiliki
para siswa dan membantu mereka mengatasi persoalan-persoalan yang ada.
Bimbingan selalu berusaha untuk memandirikan para siswa secara lebih rinci
bimbingan mengusahakan agar para siswa mampu menentukan sendiri jalan
hidupnya, melaksanakan tanggung jawab pribadi dan sejauh mungkin tanpa harus
bergantung pada orang lain.
2. Tujuan Bimbingan
Menurut Winkel (1991: 465) tujuan bimbingan adalah membantu orang
yang dibimbing agar mampu mengatur hidupnya sendiri, memiliki pandangan
33
sendiri dan tidak sekedar ”membebek” pendapat orang lain, mengambil sikap
sendiri, dan berani menanggung sendiri konsekuensi-konsekuensi tindakannya.
Melihat tujuan dari bimbingan sebagaimana telah dijelakan di atas, maka
sangatlah tepat apabila kegiatan bimbingan baik yang bersifat individual maupun
kelompok dilakukan secara efektif di setiap jenjang sekolah.
Menurut Hamrin & Clifford, (dalam Jones 1951) tujuan bimbingan adalah
untuk membantu individu membuat pilihan-pilihan, penyesuaian-penyesuaian dan
interpretasi-imterpretasi dalam hubungannya dengan situasi-situasi tertentu. (bisa
ditaruh di pengertian bimbingan individu).
Prayitno (2003) mengemukakan bahwa bimbingan dan konseling adalah
bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok agar
mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bimbingan pribadi, bimbingan
sosial, bimbingan belajar, dan bimbingan karier, melalui berbagai jenis layanan
dan kegiatan pendukung serta norma-norma yang berlaku.
Winkel (1991: 466) mengungkapkan bahwa bimbingan kelompok
memiliki manfaat positif baik bagi guru pembimbing maupun para siswa. Dengan
memberikan layanan bimbingan kelompok, guru pembimbing mendapatkan
kesempatan bertatap muka atau berinteraksi dengan siswa. Situasi ini
memungkinkan berlangsungnya relasi yang lebih dalam antara guru pembimbing
dan para siswa; mereka saling mengenal satu sama lain dengan lebih mendalam.
Kecuali itu dengan melaksanakan bimbingan kelompok maka, BK dapat
menghemat waktu dan tenaga dan dengan demikian lebih banyak siswa yang
dilayani.
34
Bimbingan kelompok memiliki dampak positif bagi para siswa. Pertama
para siswa dibantu untuk semakin menyadari tantangan yang dihadapi. Kedua,
para siswa menjadi lebih rela menerima diri sebab dalam kelompok ia mengalami
bahwa orang lain memiliki tantangan yang sama. Ketiga, para siswa mendapatkan
kesempatan untuk menjadi belajar mengemukakan pendapat. Hal ini terjadi
karena kelompok memberikan kesempatan untuk berdiskusi dan berpartisipasi
dalam usaha memecahkan masalah tertentu. Keempat, para siswa mendapatkan
dukungan sosial baik dari guru maupun teman-temannya dalam mengatasi
masalah yang dihadapi.
Menurut Tiedeman, (dalam Bernard & Fullmer 1969) tujuan bimbingan
untuk membantu orang-orang menjadi insan yang berguna, tidak hanya sekedar
mengikuti kegiatan-kegiatan yang berguna saja.
3. Progam Bimbingan Di Sekolah Dasar
Pendidikan dasar adalah bagian terpadu dari sistem pendidikan nasional
yang berlangsung selama 6 tahun di sekolah dasar (SD). Pada umur kira-kira
enam tahun anak memasuki jenjang pendidikan formal ini, dengan atau tanpa
melalui pendidikan prasekolah (taman kanak-kanak). Untuk menjelaskan apa
yang dikatakan dalam PP No. 28 Tahun 1992 tentang Pendidikan Dasar, Bab IV F
dalam Kurukulum Pendidikan Dasar, Landasan, Progam dan Pengembangan, Dep
P dan K, 1994/1995, dikatakan bahwa perencanaan progam bimbingan belajar
dan bimbingan karier ditekankan pada upaya bimbingan belajar tentang cara
35
belajar, memahami dunia kerja dan mengembangkan kemampuan untuk membuat
perencanaan serta kemampuan mengambil keputusan.
Mengenai bimbingan di sekolah dasar terdapat tiga pandangan dasar, yaitu:
a. Bimbingan terbatas pada pengajaran yang baik (instructional guidance).
b. Bimbingan hanya diberikan kepada siswa yang menunjukan gejala-gejala
penyimpangan dari laju perkembangan yang normal.
c. Pelayanan bimbingan tersedia untuk semua murid, supaya proses
perkembangannya berjalan lebih lancar.
Terdapat 6 aspek yang berkaitan dengan progam bimbingan di sekolah
dasar, yaitu :
a. Sebagai penjabaran dari tujuan pendidikan nasional sebagaimana teruraikan
dalam UUSPN No. 2 Tahun 1989, Pasal 4, dalam PP No. 28 tahun 1990
tentang Pendidikan Dasar berkenaan dengan tujuan institusional ditetapkan
bahwa: ”pendidikan dasar memberikan bekal kemampuan dasar kepada
siswa untuk mengembangkan hidupnya sebagai pribadi, anggota
masyarakat, warga negara dan anggota umat manusia serta mempersiapkan
siswa untuk mengikuti pendidikan menengah”. (Pasal 3).
b.Kebutuhan pada anak sekolah, yang terutama berkisar pada kebutuhan
mendapatkan kasih sayang dan perhatian, menerima pengakuan terhadap
dorongan untuk memajukan perkembangan kognitifnya, serta memperoleh
pengakuan dari teman sebayanya.
36
c. Pola dasar bimbingan yang dipegang adalah pola generalis. Ini berarti
bahwa semua tenaga pendidik yang lazimnya terdapat di jenjang
pendidikan dasar dilibatkan.
d.Komponen bimbingan yang diprioritaskan ialah pengumpulan data,
pemberian informasi dan konsultasi.
e. Bentuk bimbingan yang kerap digunakan adalah bimbingan kelompok.
Ragam bimbingan yang mendapat urutan pertama adalah ragam pribadi-
sosial, sedangkan ragam akademik dan ragam jabatan mendapat urutan
yang kedua dan ketiga.
f. Tenaga yang memegang peranan kunci ialah guru kelas, yang
mengumpulkan data tentang siswa dan menyiapkan banyak materi
informasi dalam pengajaran.
Progam bimbingan di sekolah dasar hanya akan efisien dan efektif bila
terdapat kerja sama yang erat antara kepala sekolah, para guru kelas, koordinator,
dan konsultan ahli.
4. Standar Kompetensi Bimbingan dan Konseling di SD
Dalam Permendiknas No. 23/2006 telah dirumuskan Standar Kompetensi
Lulusan (SKL) yang harus dicapai oleh peserta didik, melalui proses
pembelajaran berbagai mata pelajaran. Namun sangat disayangkan dalam
Permendiknas tersebut sama sekali tidak memuat standar kompetensi yang harus
dicapai peserta didik melalui pelayanan Bimbingan dan Konseling. Oleh karena
itu, Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN) mengambil inisitaif
37
untuk merumuskan standar kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik,
mulai dari tingkat SD sampai dengan Perguruan Tinggi, dalam bentuk naskah
akademik, untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan Depdiknas dalam
menentukan kebijakan Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Indonesia.
Dalam konteks Bimbingan dan Konseling, standar kompetensi ini dikenal
dengan istilah Standar Kompetensi Kemandirian (SKK). Untuk standar
kompetensi siswa SD dibagi dalam sepuluh aspek. Masing-masing aspek
perkembangan memiliki tiga dimensi tujuan, yaitu :
a. Pengenalan atau penyadaran
Memperoleh pengetahuan dan pemahaman tentang aspek dan tugas
perkembangan yang harus dikuasai.
b. Akomodasi
Memperoleh pemaknaan dan internalisasi atas aspek dan tugas
perkembangan.
c. Tindakan
Perilaku nyata dalam kehidupan sehari-hari dan aspek serta tugas
perkembangan yang harus dikuasai.
Berikut ini rumusan Standar Kompetensi Kemandirian (SKK) Peserta
Didik pada Sekolah Dasar :
38
STANDAR KOMPETENSI KEMANDIRIAN (SKK) PESERTA DIDIK
PADA SEKOLAH DASAR
TATARAN / INTERNALISASI TUJUAN NO
ASPEK PERKEMBAGAN PENGENALAN AKOMODASI TINDAKAN
1 Landasan hidup religius
Mengenal bentuk-bentuk dan tata cara ibadah sehari-hari
Tertarik pada kegiatan ibadah sehari-hari.
Melakukan bentuk-bentuk ibadah sehari-hari.
2 Landasan perilaku etis
Mengenal patokan baik-buruk atau benar salah dalam berperilaku.
Menghargai aturan-aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari.
Mengikuti aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari.
3 Kematangan emosi
Mengenal perasaan sendiri dan orang lain
Memahami perasaan diri sendiri dan orang lain.
Mengekspresikan perasaan seacara wajar.
4 Kematangan intelektual
Mengenal konsep-konsep dasar ilmu pengetahuan dan perilaku belajar.
Menyenangi berbagi aktifitas perilaku belajar.
Melibatkan diri dalam berbagai aktifitas perilaku belajar.
5 Kesadaran tanggung jawab sosial
Mengenal hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam lingkungan kehidupan sehari-hari.
Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam lingkungan kehidupan sehari-hari.
Berinteraksi dengan orang lain dalam suasana persahabatan.
6 Kesadaran gender Mengenal diri sebagai laki-laki atau perempuan.
Menerima atau menghargai diri sebagai laki-laki atau perempuan.
Berperilaku sesuai dengan peran sebagai laki-laki dan perempuan.
7 Pengembangan diri
Mengenal keadaan diri dalam lingkungan dekatnya.
Menerima keadaan diri sebagai bagian dari lingkungan.
Menampilkan perilaku sesuai dengan keberadaan diri dalam ligkungannya.
39
8 Perilaku kewirausahaan (kemandirian perilau ekonomis)
Mengenal perilaku hemat, ulet, sungguh-sungguh dan kompetitif dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan dekatnya.
Memahami perilaku hemat, ulet, sungguh-sungguh dan kompetitif dalam kehidupan sehari-hari di lingkungannya.
Menampilkan perilaku hemat, ulet, sungguh-sungguh dalam kehidupan sehari-hari di lingkungannya.
9 Wawasan dan kesiapan karier
Mengenal ragam pekerjaan dan aktivitas orang dalam kehidupan.
Menghargai ragam pekerjaan dan aktivitas sebagai hal yang saling bergantung.
Mengekspresikan ragam pekerjaan dan aktivitas orang dalam lingkungan kehidupan.
10 Kematangan hubungan dengan teman sebaya
Mengenal norma-norma dalam berinteraksi dengan teman sebaya.
Menghargai norma-norma yang dijunjung tinggi dalam menjalin persahabatan dengan teman sebaya.
Menjalin persahabatan dengan teman sebaya atas dasar norma yang dijunjung tinggi bersama.
Masalah kedisplinan siswa terhadap tata tertib sekolah termasuk salah satu
aspek dalam Standar Kompetensi Kemandirian (SKK) peserta didik pada sekolah
dasar. Aspek yang perlu dikembangkan yaitu, landasan perilaku etis. Para siswa
akan dikenalkan dengan patokan baik atau buruk, salah atau benar dalam
perilakunya dengan dibuatnya peraturan atau tata tertib sekolah dan siswa
diwajibkan untuk menaatinya agar ia mampu melihat mana hal yang pantas atau
tidak untuk dilakukan.
Para siswa pun diharapkan dapat menghargai segala aturan yang berlaku
dalam kehidupan sehari-hari. Karena pada akhirnya anak-anak akan terjun dalam
40
sebuah lingkungan atau masyarakat yang memiliki aturan dan norma-norma
kehidupan yag harus dijalani. Sehingga pada usia inilah, anak-anak sedini
mungkin diajarkan untuk bisa menghargai aturan, norma, tata tertib yang berlaku
ditempat dia hidup.
Selanjutnya atas kesadaranya sendiri, para siswa dapat melakukan
tindakan dengan mengikuti segala aturan yang berlaku dalam hidupnya agar
kehidupan ini menjadi teratur, tertib dan berjalan dengan semestinya. Apabila
dapat memperkembangkan aspek landasan perilaku etis ini dengan baik, maka ia
dapat diterima dalam lingkungannya.
Bukan hanya aspek landasan perilaku etis saja yang perlu ditekankan.
Karena kesepulah aspek perkembangan peserta didik pada sekolah dasar ini juga
saling berkaitan satu sama lain. Maka bila ada salah satu aspek atau tahap
perkembangan yang tidak dilewati dan dilaksanakan secara tuntas akan
mempengaruhi perkembangan selanjutnya. Dengan kata lain kematangan pada
setiap fase mempengaruhi keberhasilan seseorang individu melewati fase
berikunya. (Winkel, 1996).
5. Pengertian Bimbingan Klasikal
Kecuali ada bimbingan individual dan kelompok, BK juga memberikan
bimbingan klasikal. Salah satu teknik untuk layanan dasar bimbingan adalah
bimbingan klasikal. Pengertian teknik menurut Gunawan (1998: 92)
adalah garis-garis besar pemikiran konseptual dan procedural. Konseptual artinya
gagasan yang diperoleh seorang konselor itu berasal dari pengalamannya sehari-
41
hari atau pengalaman orang lain, sedangkan procedural yaitu langkah kerja dari
seorang konselor pada objek pekerjaannya dengan cara melakukan observasi atau
pendekatan-pendekatan tertentu.
Beberapa teknik menurut Gunawan (1998: 92) antara lain adalah teknik
klasikal, yaitu teknik yang sudah umum digunakan dalam melaksanakan proses
belajar mengajar siswa. Teknik klasikal ini sifatnya menyeluruh artinya siswa
menerima berbagai pandangan atau materi yang kita berikan tanpa terkecuali,
sebab konselor menganggap bahwa semua siswa memiliki kebutuhan yang sama
atas suatu permasalahan.
Hal ini telah dirancang menurut konselor untuk melakukan kontak
langsung dengan para siswa di kelas. Kegiatan layanan dilaksanakan melalui
pemberian layanan orientasi dan informasi tentang berbagai hal yang dipandang
bermanfaat bagi siswa. Layanan orientasi pada umumnya dilaksanakan pada awal
pelajaran, yang diperuntukan bagi para siswa baru, sehingga memiliki
pengetahuan yang utuh tentang sekolahnya. Misalnya diperkenalkan kepada siswa
mengenai kurikulum, personil atau staf sekolah, jadwal pelajaran, tata tertib dan
fasilitas sekolah lainnya.
Sementara layanan informasi merupakan proses bantuan yang diberikan
kepada siswa tentang berbagai aspek kehidupan yang dipandang penting bagi
mereka, baik melalui komunikasi langsung, maupun tidak langsung (internet,
brosur, papan bimbingan). Layanan informasi untuk bimbingan klasikal dapat
mempergunakan jam pengembangan diri. Agar semua siswa terlayani, kegiatan
bimbingan klasikal perlu terjadwalkan secara pasti untuk semua kelas.
42
Ada beberapa manfaat dari bimbingan klasikal. Pertama, bimbingan
klasikal dapat digunakan untuk memberikan informasi. Kedua, melalui bimbingan
klasikal konselor dapat mengadakan observasi terhadap perilaku anak di kelas.
Ketiga, selama memberikan layanan bimbingan klasikal, konselor juga bisa
menggali berbagai data yang diperlukan untuk menyempurnakan layanan. Dengan
demikian bimbingan klasikal sangat mendukung pelaksanaan tugas konselor
dalam menyelenggarakan layanan-layanan yang baik.
Kaitan antara pengembangan disiplin dengan bimbingan klasikal adalah
melalui bimbingan klasikal guru BK dapat melihat secara langsung kedisiplinan
anak serta sarana untuk mengembangkan disiplin anak guna membahas topik-
topik yang relevan dengan disiplin diri. Bukan hanya itu, pada saat bimbingan
klasikal sedang berlangsung guru BK dapat membantu siswa untuk memperbaiki
perilaku yang tidak disiplin secara langsung, misalnya memberikan teguran
kepada siswa yang terlambat masuk kelas pada saat jam bimbingan. Guru BK
juga dapat memberikan topik-topik yang relevan berdasarkan bentuk-bentuk
pelanggaran yang dilakukan oleh siswa.
RANGKUMAN
Kedisiplinan merupakan faktor penting dalam membangun kehidupan
sekolah, karena kedisiplinan berkaitan erat dengan peraturan, pemimpin, dan
ketertiban berorganisasi. Sekolah merupakan suatu organisasi yang didalamnya
terdapat pemimpin dan selalu memiliki peraturan. Oleh sebab itu dibuatlah sebuah
tata tertib sekolah sebagai panduan berperilaku disiplin. Namun demikian tata
43
tertib hanyalah salah satu sarana untuk mencapai tujuan tertentu yakni keteraturan
hidup atau sikap disiplin siswa.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal memiliki tiga bidang
pelayanan pendidikan yang saling mendukung, salah satunya adalah bidang
bimbingan. Ada beberapa aspek yang menjadi standar kompetensi peserta didik di
sekolah dasar, salah satunya adalah landasan perilaku etis dan disiplin ada
didalamnya. Teknik yang diambil dalam bimbingan ini adalah klasikal. Teknik
klasikal sifatnya menyeluruh artinya siswa menerima berbagai pandangan atau
materi yang kita berikan tanpa terkecuali, sebab kedisiplinan merupakan suatu
kebutuhan atau suatu permasalahan yang dibutuhkan oleh semua siswa.
44
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian diskriptif dengan menggunakan
metode survei. Penelitian diskriptif dirancang untuk memperoleh informasi
tentang tingkat kedisiplinan siswa kelas V SD PL Don Bosko Semarang Tahun
Ajaran 2009/2010. Untuk mendapatkan data yang lengkap dan nyata, maka
metode yang dipakai adalah metode survei, sehingga peneliti pada akhirnya
mampu memaparkan secara jelas tentang disiplin diri para siswa terhadap tata
tertib di sekolah.
B. Populasi Penelitian
Yang dimaksud populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Dalam
penelitian ini yang dijadikan subyek penelitian adalah siswa kelas V SD PL Don
Bosko Semarang Tahun Ajaran 2009/2010. Populasi penelitian terdiri dari, siswa
kelas V A sebanyak 43 orang dan siswa V B sebanyak 43 orang.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner tingkat
kedisiplinan. Menurut Arikunto (1991: 124) angket atau kuesioner adalah
sejumlah pertanyaan
45
tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti
laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya.
Kuesioner ini menggunakan satu variabel yaitu tingkat disiplin diri para
siswa terhadap tata tertib sekolah. Kuesioner dirancang untuk mengukur sejauh
mana siswa menaati tata tertib sekolah.
1. Skala Pengukuran
Kuesioner disusun dalam bentuk skala bertingkat. Kuesioner ini berbentuk
pernyataan tertutup dengan menyediakan empat jawaban pada setiap itemnya.
Pernyataan yang disajikan dibedakan menjadi pernyataan favorable dan
unfavorable yaitu :
a. Tidak Pernah (TP)
b. Sering (S)
c. Cukup Sering (CS)
d. Selalu (SL)
Tabel 1 Kisi-kisi angket
Kedisiplinan terhadap tata tertib sekolah No- Item
Variabel
ASPEK Favorable Unfavorable
Jumlah Waktu Belajar 1, 14, 18,
57 19, 25, 37, 63 8
Waktu Istirahat 26, 38 2, 15, 40 5 Pakaian Seragam 3, 16, 41,
50, 56 27, 39, 44 8
Proses Kegiatan Belajar Mengajar
2, 28, 42, 62, 65
4, 17, 29, 43, 51, 64, 69
12
Kehadiran Siswa 58 6 2 Kebersihan 7, 30, 45,
47, 59, 66 31, 53, 61, 67 10
Sopan Santun 9, 32, 52 8, 46 5 Keuangan 20 23 2 Perpustakaan 10, 22, 33 13, 35, 54 6 Kegiatan Lain 10, 21, 26,
49, 70 11, 24, 34, 48, 55, 60, 68
12
Kedisiplinan terhadap tata tertib sekolah
Jumlah 35 35 70
46
2. Skoring
Untuk skoring, peneliti membagi sebagai berikut :
Tabel 2 Tabel skoring
Tingkat kedisiplinan siswa terhadap tata tertib Skor
Alternatif Jawaban Favorable Unfavorable
Tidak Pernah (TP) 1 4
Sering (S) 2 3
Cukup Sering (CS) 3 2
Selalu (SS) 4 1
D. Validitas dan Reliabilitas Kuesioner
1. Validitas
Validitas merupakan taraf kemampuan sejauh mana ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Saifuddin, 2001: 5).
Dari cara estimasinya yang disesuaikan dengan sifat dan fungsi setiap tes,
validitas pada umumnya digolongkan dalam tiga kategori, yaitu validitas isi,
vaiditas konstrak, dan validitas berdasarkan kriteria. Validitas kuesioner ini
adalah validitas isi. Sebagaimana namanya, validitas isi merupakan validitas yang
diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat
profesional judgment (Saifuddin, 1997: 45). Validitas ini mencari sejauh mana isi
tes mencerminkan ciri atribut yang hendak diukur. Dikarenakan estimasi validitas
ini tidak melibatkan perhitungan statistik apapun melainkan hanya analisis
rasional, maka bisa terjadi perbedaan pendapat mengenai sejauhmana validitas isi
47
suatu tes telah tercapai. Untuk menguji daya beda, teknik yang digunakan adalah
korelasi product moment dari Pearson, dengan rumus sebagai berikut ( Masidjo,
1995:246) :
N ∑ XY- ( ∑X)(∑Y) r xy = √ {N ∑ X 2-( ∑ X )2}{N ∑ Y 2- ( ∑Y )2}
Keterangan :
r xy : Koefisien korelasi skor item ganjil/genap
N : Jumlah subyek
∑X : Skor belahan item ganjil
∑Y : Skor belahan item genap
Sebagai kriteria penilaian item berdasarkan korelasi skor tiap item dan skor
total, digunakan batas minimal 0,30. Jadi item yang memiliki ≥0,30 dianggap
valid. Setelah dianalisis dengan progam Analisis Kesahihan Butir Seri Progam
Statistik (SPSS versi 12.00), maka diperoleh 44 item valid dan 26 item gugur.
Hasil analisis tersebut kemudian ditata dan diurutkan kembali penomorannya
agar mudah dalam perhitungan.
Berdasarkan kriteria penilaian di atas, ada 26 item pernyataan kuesioner yang
dinyatakan tidak valid yaitu item 1, 2, 6, 9, 10, 11, 13, 15, 17, 19, 23, 25, 26, 29,
31, 34, 35, 37, 39, 40, 48, 52, 55, 60, 68, 70.Hasil perhitungan validitas dapat
dilihat pada lampiran 6.
48
Tabel 3 Kisi-kisi angket
Kedisiplinan Terhadap tata tertib sekolah setelah uji validitas No- Item
Variabel
ASPEK Positif Negatif
Jumlah Waktu Belajar 7, 9, 34 39 4 Waktu Istirahat 20 1 Pakaian Seragam 1, 8, 21,
29, 33 14, 24 7
Proses Kegiatan Belajar Mengajar
3, 15, 22, 38, 41
2, 23, 30, 40, 44
10
Kehadiran Siswa 35 1 Kebersihan 4, 16,
25, 27, 36, 42
31, 37, 43
9
Sopan Santun 17 5, 26 3 Keuangan 10 1 Perpustakaan 6, 12, 18 32 4 Kegiatan Lain 11, 19,
28 13 4
Kedisiplinan terhadap tata tertib sekolah
Jumlah 29 15 44
2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah taraf kemampuan suatu tes dalam menunjukan
konsistensi atau keajegan hasil pengukuran yang diperlihatkan dalam taraf
ketepatan dan ketelitian hasil (Masidjo, 1995). Metode yang digunakan dalam
penentuan taraf reliabilitas adalah metode belah dua (split-half Method).
Karena keterbatasan jumlah populasi dan tidak mungkin kuesioner diuji
cobakan pada subyek lain, maka penelitian ini hanya melakukan satu kali
penyebaran angket dengan system try-out terpakai sehingga penelitian ini
menggunakan populasi yang sama dengan populasi yang digunakan untuk
49
menguji reliabilitas dan validitas kuesioner kedisiplinan. Data yang diperoleh
kemudian dihitung secara statistik, dengan menggunakan teknik korelasi dari
Pearson Product Moment (Unika Atma Jaya: 2007)
Tabel 4 Koefisien korelasi dan reliabilitas
Koefisien Korelasi Kualifikasi
0,91 – 1,00
0,71 – 0,90
0,41 – 0,70
0,21 – 0,40
Negatif – 0,20
Sangat Tinggi
Tinggi
Cukup Tinggi
Rendah
Sangat Rendah
(Masidjo, 1995: 209)
Hasil perhitungan daya beda adalah 0,44 (lampiran 9). Atas dasar signifikasi 1%
untuk N=82, maka dituntut r xy = 0,30 Jadi, taraf yang diperoleh ternyata
signifikan pada taraf 1% (r xy = 0,44 ≥ 0,30). Peneliti kemudian menghitung
koefisien korelasi dan reliabilitas dengan menggunakan SPSS versi 12.00 dan
hasilnya adalah .0865 yang termasuk dalam kategori tinggi. Jadi dapat dikatakan
bahwa alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel.
50
E. Teknik Analisis Data
1.Menghitung daya beda dengan menggunakan rumus :
N ∑ XY - ( ∑X)(∑Y) r xy = √ {N ∑ X 2-( ∑ X )2}{N ∑ Y 2- ( ∑Y )2}
Keterangan :
r xy : Koefisien korelasi skor item ganjil/genap
N : Jumlah subyek
∑X : Skor belahan item ganjil
∑Y : Skor belahan item genap
2. Menghitung reliabilitas
Menghitung reliabilitas dengan menggunakan SPSS versi 12.00 dengan
langkah :
a) Menuliskan semua data dalam progam microsoft excel
b) Memindahkan data dari microsoft excel ke progam SPSS versi 12.00
c) Klick analyze, scale, reliability analysis
3. Mengklasifikasikan tingkat disiplin pada setiap aspeknya.
4. Mengelompokan tingkat pelanggaran siswa dari tingkat tinggi ke rendah.
51
5. Menyusun usulan topik bimbingan klasikal. Usulan topik sesuai dengan
masalah pelanggaran yang dilakukan oleh siswa kelas V SD PL Don Bosko
Semarang tahun ajaran 2009/2010 mengenai tata tertib sekolah.
F. Prosedur Pengumpulan Data
1. Tahap Persiapan
a) Meminta surat pengantar penelitian dari prodi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma.
b) Meminta ijin kepada Kepala SD PL Don Bosko Semarang.
c) Menyerahkan surat pengantar penelitian kepada Kepala SD PL Don Bosko
Semarang.
d) Melakukan koordinasi dengan Kepala Sekolah untuk menentukan jadwal
penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
a) Datang ke sekolah sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan yaitu pada
hari Jumat, 7 Mei 2010
Tabel 5 Jadwal penelitian dan jumlah siswa
Kelas Tanggal Waktu Jumlah siswa
yang hadir
Jumlah siswa
yang tidak
hadir
V A 7 Mei 2010 08.30 – 09. 00 42 1
V B 7 Mei 2010 09.15 – 09.45 40 3
52
b) Membagikan kuesioner dan menerangkan cara pengisiannya.
c) Mengumpulkan kuesioner yang sudah diisi oleh siswa.
53
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini disajikan hasil penelitian dan pembahasannya. Hasil penelitian
ini merupakan jawaban atas rumusan masalah penelitian, yaitu (1) Bagaimana
tingkat kedisiplinan diri siswa kelas V SD PL Don Bosko Semarang tahun ajaran
2009/2010 terhadap tata tertib sekolah ? (2) Apa saja permasalahan kedisiplinan
siswa kelas V SD PL Don Bosko tahun ajaran 2009 /2010 ? (3) Topik-topik
bimbingan apa yang perlu diberikan kepada siswa kelas V SD PL Don Bosko
Semarang tahun ajaran 2009/2010 sesuai dengan tingkat kedisiplinan yang
dihadapi ?
A. Hasil Penelitian
1.Tingkat Disiplin Siswa Kelas V SD PL Don Bosko Tahun Ajaran 2009/2010
Terhadap Tata Tertib Sekolah.
a. Secara Keseluruhan
Tingkat disiplin siswa terhadap peraturan sekolah diperoleh dengan
menggunakan rentangan skor. Hasil perhitungan dapat dikategorikan dalam tiga
tingkat disiplin diri yaitu tingkat rendah, sedang, dan tinggi.
Siswa yang memperoleh tingkat rendah adalah mereka yang jumlah
skornya berada pada rentang 44 - 110, siswa yang memperoleh tingkat sedang
adalah siswa yang jumlah skornya berada pada rentang 111 - 144, dan siswa yang
memperoleh tingkat tinggi adalah siswa yang berada pada rentang 145 - 176.
Pengkategorian tingkat disiplin diri para siswa kelas V SD PL Don Bosko Tahun
54
Ajaran 2009/2010 ditentukan dengan perhitungan menggunakan jenjang ordinal
dapat dilihat pada tabel 6
Tabel 6 Tingkat disiplin diri para siswa kelas V SD PL Don Bosko tahun ajaran 2009/2010
terhadap tata tertib sekolah
Tingkat Rentangan Skor Jumlah Siswa Presentase Rendah 44 - 110 4 4.88 % Sedang 111 - 144 22 26.82 % Tinggi 145 - 176 56 68.3 %
Secara keseluruhan pada tabel di atas dapat dilihat bahwa siswa yang
berada pada kategori rendah ada 4 orang, kategori sedang 22 orang, dan 56 siswa
berada pada kategori tinggi. Jadi jumlah siswa yang berada pada kategori tinggi
lebih banyak daripada siswa yang berkategori sedang dan rendah.
b. Tingkat Disiplin Diri dalam Tiap Bidang Peraturan
Disiplin diri para siswa di sekolah mencakup 10 aspek, yaitu waktu
belajar, waktu istirahat, pakaian seragam, proses kegiatan belajar mengajar,
kehadiran siswa, kebersihan, sopan santun, keuangan, perpustakaan dan kegiatan
lain.
Tingkat disiplin siswa dalam tiap aspek disajikan dalam tabel 7.
55
Tabel 7 Tingkat disiplin diri siswa kelas V SD PL Don Bosko Semarang tahun ajaran
2009/2010 terhadap peraturan sekolah dilihat dari tiap aspek. NO ASPEK RENTANGAN
SKOR JUMLAH
SISWA PRESENTASE
R = 0 – 3 0 - S = 4 – 7 0 - C = 8 – 11 8 9,7 %
1. Waktu Belajar
T = 12 – 16 74 90,3 % R = 1 2 2,4 % S = 2 11 13,4 % C = 3 0 -
2. Waktu Istirahat
T = 4 69 84,2 % R = 0 – 6 0 - S = 7 – 13 0 - C = 14 – 20 6 7,3 %
3. Pakaian Seragam
T = 21 – 28 76 92,7 % R = 0 – 9 0 - S = 10 – 19 0 - C = 20 – 29 18 21, 9 %
4. Proses Kegiatan Belajar Mengajar
T = 30 – 40 64 78, 1 % R = 1 0 - S = 2 11 13, 4 % C = 3 3 3,6 %
5. Kehadiran Siswa
T = 4 68 83 % R = 0 – 8 0 - S = 9 – 17 0 - C = 18 – 26 13 15,8 %
6. Kebersihan
T = 27 – 36 69 84,2 % R = 0 – 2 0 - S = 3 – 5 0 - C = 6 – 8 22 26,8%
7. Sopan Santun
T = 9 – 12 60 73,2 % R = 1 8 9,7 % S = 2 24 29,2 % C = 3 14 17,1 %
8. Keuangan
T = 4 36 44 % R = 0 -3 0 - S = 4 – 7 0 - C = 8 -11 19 23,1 %
9. Perpustakaan
T = 12 – 16 63 76,9 % R = 0 -3 0 - S = 4 – 7 0 - C = 8 – 11 9 10,9 %
10. Kegiatan Lain
T = 12 – 16 73 89, 1 %
56
Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa :
1. Waktu Belajar
Jumlah siswa yang berada pada tingkat disiplin diri dalam tingkat cukup untuk
aspek waktu belajar ada 8 orang dan jumlah siswa yang berada pada tingkat
tinggi ada 74 orang. Dengan demikian siswa yang berada pada tingkat tinggi
lebih banyak daripada yang ada pada tingkat cukup.
2. Waktu Istirahat
Jumlah siswa yang berada pada tingkat disiplin diri dalam tingkat rendah
untuk aspek waktu istirahat ada 2 orang, jumlah siswa yang berada pada
tingkat sedang ada 11 orang, dan siswa yang berada pada tingkat tinggi ada 69
orang. Dengan demikian siswa yang berada pada tingkat tinggi lebih banyak
daripada yang ada pada tingkat rendah dan sedang.
3. Pakaian Seragam
Jumlah siswa yang berada pada tingkat disiplin diri dalam tingkat cukup untuk
aspek pakaian seragam ada 6 orang dan jumlah siswa yang berada pada
tingkat tinggi ada 76 orang. Dengan demikian siswa yang berada pada tingkat
tinggi lebih banyak daripada yang ada pada tingkat rendah.
4. Proses Kegiatan Belajar Mengajar
Jumlah siswa yang berada pada tingkat disiplin diri dalam tingkat cukup untuk
aspek proses kegiatan belajar mengajar ada 18 orang dan jumlah siswa yang
berada pada tingkat tinggi ada 64 orang. Dengan demikian siswa yang berada
pada tingkat tinggi lebih banyak daripada siswa yang ada pada tingkat rendah.
57
5. Kehadiran siswa
Jumlah siswa yang berada pada tingkat disiplin diri dalam tingkat sedang untuk
aspek kehadiran siswa ada 11 orang, jumlah siswa yang berada pada tingkat
cukup ada 3 orang, dan siswa yang berada pada tingkat tinggi ada 68 orang.
Dengan demikian siswa yang berada pada tingkat tinggi lebih banyak daripada
siswa yang ada pada kategori sedang dan cukup.
6. Kebersihan
Jumlah siswa yang berada pada tingkat disiplin diri dalam tingkat cukup untuk
aspek kebersihan ada 13 orang dan jumlah siswa yang berada pada tingkat
tinggi ada 69 orang. Dengan demikian siswa yang berada pada tingkat tinggi
lebih banyak daripada siswa yang ada pada tingkat cukup.
7. Sopan Santun
Jumlah siswa yang berada pada tingkat disiplin diri dalam tingkat sedang untuk
aspek sopan santun ada 1 orang, jumlah siswa yang berada pada tingkat cukup
ada 21 orang, dan jumlah siswa yang berada pada tingkat tinggi ada 60 orang..
Dengan demikian jumlah siswa yang berada pada tingkat tinggi lebih banyak
daripada siswa yang ada pada kategori sedang dan cukup.
8. Keuangan
Jumlah siswa yang berada pada tingkat disiplin diri dalam tingkat rendah untuk
aspek keuangan ada 8 orang, jumlah siswa yang berada pada tingkat sedang ada
24 orang, jumlah siswa yang berada pada tingkat cukup ada 14 orang, dan
jumlah siswa yang berada pada tingkat tinggi ada 36 orang. Dengan demikian
58
jumlah siswa yang berada pada tingkat tinggi lebih banyak daripada siswa yang
ada pada tingkat rendah, sedang, dan cukup.
9. Perpustakaan
Jumlah siswa yang berada pada tingkat disiplin diri dalam tingkat cukup untuk
aspek perpustakaan ada 19 orang dan jumlah siswa yang berada pada tingkat
tinggi ada 63 orang. Dengan demikian jumlah siswa yang berada pada tingkat
tinggi lebih banyak daripada siswa yang berada pada tingkat rendah.
10. Kegiatan Lain
Jumlah siswa yang berada pada tingkat disiplin diri dalam tingkat cukup untuk
aspek kegiatan lain ada 9 orang dan jumlah siswa yang berada pada tingkat
tinggi ada 73 orang. Dengan demikian jumlah siswa yang berada pada tingkat
tinggi lebih banyak daripada siswa yang tingkat cukup.
Hasil kategori tingkat disiplin diri para siswa terhadap tata tertib sekolah
dalam setiap aspek pada siswa kelas V SD PL Don Bosko Semarang Tahun
Ajaran 2009/2010 terhadap tata tertib bila diurutkan dari tingkat tertinggi sampai
terendah disajikan dalam tabel 8.
Tabel 8 Tabel Permasalahan Disiplin SD PL Don Bosko Semarang tahun ajaran 2009/2010
diurutkan dari tingkat tertinggi sampai terendah No ASPEK JUMLAH ORANG DAN PRESENTASE
1. Pakaian Seragam 76 orang (92,7%) 2. Waktu Belajar 74 orang (90,3%) 3. Kegiatan Lain 73 orang (89,1%) 4. Waktu Istirahat 69 orang (84,2%) 5. Kebersihan 69 orang (84,2%) 6. Kehadiran Siswa 68 orang (83,00%) 7. Proses Kegiatan Belajar Mengajar 64 orang (78.10%) 8. Perpustakaan 63 orang (76.90%) 9. Sopan Santun 60 orang (73,20%) 10. Keuangan 36 orang (44.00%)
59
B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Berdasrkan tabel 6 di atas, hasil penelitian tingkat disiplin diri para siswa kelas
V SD PL Don Bosko Semarang tahun ajaran 2009/2010 terhadap tata tertib
sekolah secara umum dikategorikan tinggi karena dari 82 siswa terdapat 56 siswa
(68.3 %) siswa pada kategori tinggi, 22 siswa (26.82%) pada kategori sedang dan
4 siswa (4.88%) pada kategori rendah.
2. Berdasarkan tabel 8 di atas, hasil penelitian tingkat disiplin diri para siswa
kelas V SD PL Don Bosko Semarang tahun ajaran 2009/2010 pada aspek tertentu
masih nampak adanya kelemahan (rendah). Lima aspek terendah yaitu, aspek
keuangan 44%, aspek sopan santun 73,2 %, aspek perpustakaan 76,9 %, aspek
proses kegiatan belajar mengajar 83% dan aspek kehadiran siswa 83%. Kelima
bidang tersebut menempati lima urutan kategori terendah yang paling sering
dilanggar siswa dibandingkan dengan aspek kebersihan, waktu istirahat, kegiatan
lain, waktu belajar dan pakaian seragam yang jarang dilanggar oleh para siswa
kelas V SD PL Don Bosko Semarang tahun ajaran 2009/2010.
Berikut penjelasan dari masing-masing disiplin diri para siswa
berdasarkan tabel 8 terhadap aspek tata tertib sekolah :
a. Secara keseluruhan untuk aspek pakaian seragam menempati peringkat pertama
dalam tingkat disiplin siswa terhadap tata tertib sekolah. Hal ini menunjukan
kesadaran para siswa untuk menggunakan pakain seragam dan atribut sesuai
dengan ketentuan yang telah diberikan. Hal ini mungkin terjadi karena sekolah
selalu mengadakan upacara bendera setiap hari Senin, guru memeriksa kerapian
seragam pada saat berbaris pagi sebelum masuk kelas, dan siswa malu apabila
60
memakai pakaian seragam yang lain dengan kebanyakan teman. Faktor inilah
yang membuat mereka tertib dalam pakaian seragam.
b.Secara keseluruhan untuk aspek waktu belajar menempati urutan kedua dalam
tingkat disiplin siswa terhadap tata tertib sekolah. Hal ini menunjukan
kesadaran siswa untuk berbaris setelah istirahat untuk masuk ke kelas. Selain itu
juga kesadaran untuk berdoa dengan sungguh-sungguh. Kebiasaan ini terjadi
karena sekolah membiasakan siswa untuk selalu berdoa dan berbaris pada saat
akan memulai pelajaran, istirahat, setelah istirahat, dan pulang sekolah.
Mungkin karena kebiasaan yang dimulai sejak kelas satu secara berulang-ulang,
sehingga siswa pun sudah memiliki kebiasaan untuk berbaris dan berdoa dengan
tertib.
c. Secara keseluruhan untuk aspek kegiatan lain menempati urutan ketiga dalam
tingkat disiplin siswa terhadap tata tertib sekolah. Aspek ini berkaitan dengan
kegiatan di luar sekolah yang mendukung kegiatan belajar dan mengajar.
Ternyata banyak siswa yang memanfaatkan kegiatan ini sehingga dalam aspek
ini nampak banyak siswa yang bersungguh-sungguh dalam kegiatan luar kelas.
Kegiatan ini misalnya kunjungan ke museum, tempat-tempat bersejarah, dan
bertamasya. Para siswa merasa sangat senang karena dapat pergi dan belajar
bersama teman-temannya di luar area sekolah. Faktor inilah yang mungkin
membuat siswa yang bersungguh-sungguh.
d.Secara keseluruhan untuk aspek waktu istirahat menempati peringkat keempat
dalam tingkat disiplin siswa terhadap tata tertib sekolah. Hal ini menunjukan
kesadaran mereka pada saat istirahat untuk tidak berada di dalam kelas agar
61
tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan misalnya barang hilang dalam kelas,
karena pada saat istirahat hampir seluruh siswa dan guru juga melaksanakan
istirahat sehingga kurang ada pemantauan. Selain itu pada saat istirahat siswa
juga dapat bermain, jajan, serta bersosialisasi dengan teman lain kelasnya. Hal
ini mendukung perkembangan diri khususnya dalam bidang sosial.
e. Secara keseluruhan aspek kebersihan menempati urutan kelima dalam tingkat
disiplin siswa terhadap tata tertib sekolah. Hal ini menunjukan kesadaran
mereka untuk mejaga lingkungan sekolah. Meskipun ada beberapa siswa yang
membuang sampah di sembarang tempat, tidak menyiram WC, mencorat-coret
tembok maupun sarana sekolah seperti meja dan kursi. Hal ini terjadi mungkin
karena mereka menganggap bahwa barang-barang tersebut bukan milik dirinya,
sehingga mereka kurang menjaga dan merawat sarana sekolah.
f. Secara keseluruhan untuk aspek kehadiran siswa menempati peringkat keenam
dalam tingkat disiplin siswa terhadap tata tertib sekolah. Hal ini menunjukan
adanya kesadaran siswa untuk meminta ijin kepada guru apabila akan
meninggalkan kelas. Kehadiran di kelas sangat penting bagi siswa untuk dapat
mengikuti kegiatan belajar dan mengajar dengan baik. Ini berkaitan juga dengan
presensi yang dilakukan setiap jam mata pelajaran, sehingga apabila siswa tidak
ijin, maka akan mempengaruhi kehadirannya pada tiap jam mata pelajaran.
g.Secara keseluruhan aspek proses kegiatan belajar mengajar menempati urutan
ketujuh dalam tingkat disiplin siswa terhadap tata tertib sekolah. Hal ini
menunjukan kurangnya kesadaran siswa untuk memiliki sikap taggung jawab
terhadap pekerjaan rumah, memiliki sikap yang kurang baik di dalam kelas
62
misalnya kurang memperhatikan guru yang sedang menjelaskan, tidak
mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dan mengerjakan ulangan sendiri.
Hal ini mungkin terjadi karena para siswa merasa bosan di dalam kelas dan lupa
melihat buku tugas. Faktor inilah yang membuat mereka lemah dalam hal
kegiatan belajar mengajar.
h.Secara keseluruhan untuk aspek perpustakaan menempati urutan kedelapan
dalam tingkat disiplin siswa terhadap tata tertib sekolah. Hal ini menunjukan
kurangnya kesadaran untuk selalu menjaga ketenangan, kerapian ruangan,
merawat buku dengan sebaik-baiknya. Hal ini mungkin terjadi karena siswa
kurang menyenangi membaca, sehingga mereka merasa bosan dan kemudian
kurang menjaga ketenangan dan ketertiban di perpustakaan.
i. Secara keseluruhan aspek sopan santun menempati urutan kesembilan dalam
tingkat disiplin siswa terhadap tata tertib sekolah. Hal ini menunjukan
kurangnya kesadaran mereka untuk memiliki sikap sopan santun baik dengan
kepala sekolah, guru, karyawan, dan teman-temannya. Hal ini mungkin terjadi
karena para siswa hanya mengalami relasi yang mendalam dengan guru
kelasnya. Mereka kurang begitu mengenal para guru yang tidak menjadi guru
kelasnya. Mereka juga tidak akrab dengan karyawan. Faktor inilah yang
membuat mereka lemah dalam hal tegur sapa dengan anggota komunitas
sekolah kecuali guru kelasnya.
j. Secara keseluruhan aspek keuangan menempati urutan kesepuluh dalam tingkat
disiplin siswa terhadap tata tertib sekolah. Hal ini menunjukan kurang tanggung
jawab mereka terhadap pembayaran uang sekolah. Siswa kelas V SD PL Don
63
Bosko merupakan siswa yang status sosialnya berada di atas rata-rata, hal yang
biasa terjadi adalah mereka lupa membawa atau sudah membawa namun lupa
untuk membayarkannya ke bagian administrasi.
C. Topik-topik bimbingan klasikal yang perlu diberikan kepada para siswa kelas V
SD PL Don Bosko Semarang tahun ajaran 2009/2010 .
Berdasarkan hasil pembahasan pada tabel 8 di atas, diperlukan beberapa
topik-topik bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan siswa kelas V SD PL Don
Bosko Semarang tahun ajaran 2009/2010 dalam hal tata tertib sekolah. Topik-
topik disusun berdasarkan aspek yang masih memiliki tingkat disiplin diri yang
rendah dibandingkan aspek yang lain. Peneliti bukan hanya melihat secara garis
besar berdasarkan aspek-aspeknya, namun melihat secara lebih mendalam
berdasarkan skor item yang rendah pada setiap aspeknya, sehingga bisa diberikan
topik-topik bimbingan secara lebih spesifik.
Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan topik
bimbingan yang sesuai.
64
Tabel 9 Tabel topik-topik bimbingan siswa kelas V SD PL Don Bosko tahun ajaran
2009/2010 NO ASPEK SKOR PERNYATAAN DAN NO ITEM
1. Waktu Belajar 252 Saya berdoa dengan khusuk dan tenang sebelum jam pelajaran dimulai. (9)
2. Waktu Istirahat 299 Saya berbaris untuk masuk kelas setelah bel istirahat. (20)
3. Pakaian Seragam 286 Setiap Senin, saya memakai atribut lengkap (topi, sepatu hitam, kaos kaki putih, dan ikat pinggang hitam. (1)
4. Proses Kegiatan Belajar Mengajar
225 Saya ribut di dalam kelas. (2)
5. Kehadiran Siswa 303 Pada saat meninggalkan kelas, saya meminta ijin kepada guru kelas. (35)
6. Kebersihan 260 Saya menjaga kebersihan kelas. (4) 7. Sopan Santun 275 Saya berbicara kasar kepada teman di sekolah.
(5) 8. Keuangan 237 Saya membayar uang sekolah paling lambat
tanggal 11 setiap bulannya. (10) 9. Perpustakaan 222 Saya membaca di perpustakaan dengan tenang.
(6) 10. Kegiatan Lain 276 Saya mengikuti kegiatan ekstrakulikuler
dengan sungguh-sungguh. (11)
Pada aspek waktu belajar topik bimbingan yang diberikan yaitu : Aku
harus berdoa sebelum melakukan kegiatan. Topik yang diberikan untuk
meningkatkan disiplin dalam waktu istirahat, yaitu: Tertib sebelum masuk kelas.
Topik yang diberikan untuk meningkatkan disiplin dalam pakaian seragam, yaitu:
Aku keren dengan seragamku. Topik yang diberikan untuk meningkatkan disiplin
dalam proses kegiatan belajar mengajar, yaitu : Aku menghargai guru dan
temanku. Topik yang diberikan untuk meningkatkan disiplin dalam kehadiran
siswa, yaitu : Menanamkan sikap sopan santun melalui kebiasaan meminta ijin.
Topik yang diberikan untuk meningkatkan disiplin dalam kebersihan, yaitu :
Kelasku bersih. Topik yang diberikan untuk meningkatkan disiplin dalam sopan
santun, yaitu : Sopan santun. Topik yang diberikan untuk meningkatkan disiplin
dalam keuangan, yaitu : Aku membayar tepat waktu. Topik yang diberikan untuk
65
meningkatkan disiplin dalam perpustakaan, yaitu : Aku cinta membaca. Topik
yang diberikan untuk meningkatkan disiplin dalam kegiatan lain, yaitu : Kegiatan
ekstrakulikuler sebagai penyalur bakat. Untuk lebih jelasnya dapat melihat garis-
garis besar progam layanan bimbingan pada lampiran 13.
66
BAB V
PENUTUP
Dalam bab ini disajikan tentang rangkuman yang berupa latar belakang, rumusan
masalah, metodologi penelitian, dan hasil penelitian tentang tingkat disiplin siswa
terhadap tata tertib sekolah. Kesimpulan dari hasil penelitian dan saran bagi pihak
sekolah.
A. Ringkasan
Kedisiplinan adalah hal yang sangat penting. Kita juga menyadari bahwa
sikap kedisiplinan tidak lahir dengan sendirinya. Kedisiplinan harus ditumbuhkan,
dikembangkan dan diterapkan kedalam semua aspek kehidupan. Maka dari itu
sikap disiplin ini perlu ditanamkan sejak masa kanak-kanak. Disiplin sangat
penting bagi perkembangan anak-anak baik dibidang personal, karier, belajar
maupun sosial. Bila tidak ada kedisiplinan maka semua aspek tersebut tidak akan
berkembang dengan baik. Untuk itu peneliti ingin mengetahui lebih lanjut,
pertama bagaimanakah tingkat kedisiplinan siswa kelas V SD PL Don Bosko
Semarang tahun ajaran 2009/2010 terhadap tata tertib sekolah ? Kedua topik-topik
bimbingan klasikal apa yang perlu diberikan kepada siswa kelas V SD PL Don
Bosko tahun ajaran 2009/2010 ?
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan
metode survei. Penelitian deskriptif yaitu, untuk memperolah gambaran tingkat
disiplin diri siswa kelas V SD PL Don Bosko Semarang tahun ajaran 2009/2010
terhadap tata tertib sekolah. Dari gambaran tersebut kemudia disusun topik-topik
67
bimbingan yang sesuai dengan masalah yang dihadapi. Subyek penelitian adalah
seluruh siswa kelas V SD PL Don Bosko Semarang tahun ajaran 2009/2010
sebanyak 86 siswa. Namun dalam penelitian ini hanya ada 82 siswa, empat siswa
yang lainnya pada saat peneliti mengambil data tidak masuk sekolah.
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang terdiri dari 70
item. Namun dalam perhitungannya terdapat 26 item yang gugur, sehingga yang
dipakai hanya 44 item. Penelitian ini hanya melakukan satu kali penyebaran
angket dengan system try-out terpakai sehingga dalam penelitian ini
menggunakan populasi yang sama dengan populasi yang digunakan untuk
menguji reliabilitas dan validitas alat tes.
Hasil penelitian secara keseluruhan menunjukan bahwa tingkat disiplin
diri para siswa kelas V SD PL Don Bosko Semarang tahun ajaran 2009/2010
terhadap tata tertib sekolah dikategorikan cukup tinggi dimana dari 82 siswa
terdapat 56 pada kategori tinggi, 22 siswa pada kategori sedang, dan 4 siswa pada
kategori rendah.
B. Kesimpulan
Disiplin diri para siswa tehadap tata tertib sekolah mencakup sepuluh
aspek, yaitu (1) waktu belajar, (2) waktu istirahat, (3) pakaian seragam, (4) proses
kegiatan belajar mengajar, (5) kehadiran siswa, (6) kebersihan, (7) sopan santun,
(8) keuangan, (9) perpustakaan, dan (10) kegiatan lain.Tingkat disiplin para siswa
dikategorikan dalam empat kategori yaitu, rendah, cukup, sedang, dan tinggi.
68
1. a. Berdasarkan hasil penelitian tingkat disiplin diri siswa kelas V SD PL Don
Bosko Semarang tahun ajaran 2009/2010 terhadap tata tertib sekolah termasuk
dalam kategori tinggi karena hanya ada 6 orang berada dikategori cukup.
b. Berdasarkan hasil penelitian tingkat disiplin siswa dalam aspek-aspek peraturan
sekolah termasuk tinggi karena kesepuluh aspek tersebut prosentasenya berada
diatas 70%.
2. Setiap aspek peraturan masih nampak kelemahan-kelemahan. Oleh karena itu
diusulkan topik bimbingan untuk meningkatkan disiplin diri para siswa terhadap tata
tertib sekolah. Pada aspek waktu belajar, topik bimbingan yang diberikan yaitu : Aku
harus berdoa sebelum melakukan kegiatan. Aspek waktu istirahat, topik bimbingan
yang diberikan yaitu : Tertib sebelum masuk kelas. Aspek pakaian seragam, topik
bimbingan yang diberikan yaitu : Aku keren dengan seragamku. Aspek proses
kegiatan belajar mengajar, topik bimbingan yang diberikan yaitu : Aku menghargai
guru dan temanku. Aspek kehadiran siswa, topik bimbingan yang diberikan, yaitu :
Menanamkan sikap sopan santun melalui kebiasaan meminta ijin. Aspek
kebersihan, topik bimbingan yang diberikan yaitu : Kelasku bersih. Aspek sopan
santun, topik bimbingan yang diberikan yaitu : Sopan santun. Aspek keuangan,
topik bimbingan yang diberikan yaitu : Aku membayar tepat waktu. Aspek
perpustakaan. Aspek perpustakaan, topik bimbingan yang diberikan yaitu : Aku cinta
membaca. Aspek kegiatan lain, topik bimbingan yang diberikan yaitu : Kegiatan
ekstrakulikuler sebagai penyalur bakat.
69
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan, dapat diberikan beberapa saran dalam membantu
meningkatkan kedisiplinan diri para siswa terhadap tata tertib sekolah, yaitu :
1. Kepala sekolah bekerja sama dengan para guru, guru pembimbing, dan
orang tua untuk meningkatkan disiplin para siswa dengan cara memantau
dan terus memacu siswa untuk memiliki kesadaran disiplin. Sekolah
memberikan jadwal jam pelajaran Bimbingan dan Konseling sehingga,
guru pembimbing dapat mengenal siswa lebih mendalam, berdiskusi dan
memberikan pembinaan-pembinaan yang mengarah pada peningkatan
kedisplinan siswa terhadap tata tertib.
2. Guru kelas dapat lebih memahami dan melihat masalah-masalah yang
dihadapi siswa di berbagai aspek sehingga perilaku melanggar siswa dapat
berkurang..
3. Peneliti lain dapat melihat gambaran langsung dari hasil penelitian ini,
sehingga dapat lebih mengembangkan dan menggali secara dalam
mengenai masalah disiplin diri.
4. Ada kemungkinan anak cenderung mengungkapkan hal-hal yang baik.
Oelh karena itu perlu diteliti kembali mengenai perlunya memberikan
jawaban secara jujur apa adanya.
70
DAFTAR PUSTAKA
Admojo, Suswondo & Darseno. 2005. Kamus Lengkap Inggris-Indonesia. Semarang:
CV. Widya Karya. Azwar, Saifuddin, M. A. 2001. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Brazelton, Berry & Joshua. D. Sparrow, M. D. 2009. Disiplin Anak Ala dr. Brazelton.
Jakarta: BIP Kelompok Gramedia. Departemen Pendidikan dan kebudayaan. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka. Depdiknas. 2007. Rambu-Rambu Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling Dalam
Jalur Pendidikan Formal. Jakarta. Eyre, Linda & Eyre, Richard. 1995. Mengajarkan Nilai-Nilai Kepada Anak. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama. Fajar, A. Malik. 2003. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (SIDIKNAS).
Jakarta: Sinar Grafika. Gordon, Thomas. 1996. Mengajar Anak Berdisiplin Diri Di Rumah Dan Di Sekolah.
Jakarta: Gramedia. Gunarsa, D. Singgih. 2000. Psikologi Untuk Membimbing. Jakarta: Gunung Mulia. Gunawan, Undang. 1998. Pelayanan Bimbingan dan Konseling Di Sekolah Dasar.
Bandung: CV.Karang Sewu. Hastuti, Sri & W.S. Winkel. 2004. Bimbingan Dan Konseling Di Institusi Pendidikan.
Yogyakarta: Media Abadi. Hurlock, Elizabeth. 1978. Perkembangan Anak Jilid I. Jakarta: Gramedia. Hurlock, Elizabeth. 1978. Perkembangan Anak Jilid II. Jakarta: Gramedia. Hurluck, Elizabeth. 1997. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Gramedia. Ibung, Dian. 2009. Mengembangkan Nilai Moral Pada Anak. Jakarta: Gramedia. Julaihah, Elissiti. 2004. Spiritual Parenting. Curiosita: Perpustakaan Nasional.
71
Masidjo, Ign. 1995. Penelian Pencapaian Hasil Belajar Siswa Di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius.
Muijis, Daniel & Renolds, David. 2001. Effective Teaching, Evidence and Practice.
London: Paul Chapman Publishing. Ndraha, Roswitha. 2009. Mendisiplinkan Anak Dengan Cerita. Yogyakarta: Andi. Nizar, Imam. 2009. Membentuk Dan Meningkatkan Disiplin Anak Sejak Dini.
Yogyakarta: Diva Press. Prayitno & Drs. Erman Amti. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta:
Rineka Cipta. Rachman, Maman. 1998. Manajemen Kelas. Jakarta: Depdikbud Dirjendikti Proyek
Pendidikan Guru SD. Scaefer, Charles. 1997. Bagaimana Membimbing, Mendidik, dan Mendisiplinkan Anak
Secara Efektif. Jakarta: Restu Agung. Sjarkawi. 2006. Pembentukan Kepribadian Anak. Jakarta: Bumi Aksara. Standar Nasional Pendidikan (SPN). 2006. Jakarta: Aksa Mandiri. Susana, Tjiptana. 2007. Mempertimbangkan Hukuman Pada Anak. Yogyakarta: Kanisius. Suharsimi, Arikunto. 1991. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta :
Yogyakarta. Teguh. 2008. Cara Mudah Melakukan Analisa Statistik Dengan SPSS. Yogyakarta: Gava
Media. http://www.integral.sch.id/index.php?option=com_content&task=view&id=51&itemed=
9 (17 Januari 2009). http://www.starawaji.wordpress.com/2009/05/11pengertian-tata-tertib/ (11 Mei 2009) http://www.ebahana.com/warta-866-Menanamkan-Kedisiplinan-Demi-Masa-Depan.html
(18 Februari 2010). http://regional.kompas.com/read/2009/08/22/12365098/demi.kedisiplinan.orangtua.boleh.
memukul.anak (18 Februari 2010).
72
http:///www.alfurqon.or.id/component/conient/arcticle/64-guru/348-tanggung-jawab-dan-kedisiplinan-anak (18 Februari 2010).
http:///www.bruderfic.or.id/h-130/bruder-pagnghudi-luhur-dan-kedisiplinan.html (18 Februari 2010). http:///www.akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/02/03/strategi-pelaksanaan-layanan-
bimbingan-dan-konseling/#more-7835 (19 Maret 2010). http:///www.mgmbk.multiply.com/journal/item/4/Peran-
Bimbingan_dan_Konseling_di_Institusi_Pendidikan. (19 Maret 2010). http://lib.atmajaya.ac.id/default.aspx?tabID=61&src=k&id=79474 (19 Maret 2010).
73
Lampiran 1
TATA TERTIB SISWA
SD PL DON BOSKO SEMARANG
a. Waktu Belajar
1) Hari Senin s.d Kamis :
a) Kelas I : masuk pukul 06.45 pulang pukul 09.40
b) Kelas II : masuk pukul 06.45 pulang pukul 12.55
c) Kelas III s.d VI : masuk pukul 06.45 pulang pukul 12.45
(Jumat kls. II s.d IV Pulang pukul 11.35)
2) Hari Sabtu :
a) Kelas I dan II : masuk pukul 06.45 pulang pukul 10.00
b) Kelas III s.d VI : masuk pukul 06.45 pulang pukul 10.00
3) Siswa sudah hadir di sekolah lima belas menit sebelum bel masuk.
4) Jam pertama dan jam terakhir dibuka dan ditutup dengan doa
bersama yang dipimpin oleh guru atau siswa.
5) Kegiatan belajar mengajar SD PL Don Bosko berlangsung dari hari
Senin sampai Sabtu.
6) Siswa yang datang terlambat, boleh masuk sekolah pada jam
pelajaran, diwajibkan minta surat izin kepada kepala sekolah atau
guru piket.
7) Siswa yang meninggalkan sekolah pada jam pelajaran, diwajibkan
minta surat izin kepada sekolah atau guru piket.
8) Siswa yang karena sakit/ sesuatu hal berhalangan masuk sekolah
diminta mengusahakan surat dari dokter/ orang tua, dan diserahkan
kepada guru/ wali kelas.
9) Siswa yang meninggalkan pelajaran sekolah tanpa izin dianggap
membolos.
10) Bila sampai tiga hari berturut-turut siswa tidak masuk tanpa ada
pemberitahua dapat dikenai sanksi.
b. Waktu Istirahat
74
1) Siswa tidak diperkenankan berada di dalam kelas pada saat istirahat.
2) Siswa boleh jajan di warung sekolah dan tidak boleh jajan di luar
sekolah.
3) Siswa tidak diperkenankan keluar halaman sekolah pada jam
pelajaran sekolah.
4) Setelah bel tanda masuk kelas berbunyi, siswa wajib berbaris teratur
dan tertib.
c. Pakaian Seragam
Setiap siswa wajib berpakaian rapi, bersih, dan sopan, dengan ketentuan :
1) Senin :
Putih-merah (seragam nasional) lengkap dengan topi, sepatu hitam,
kaos kaki putih, dan ikat pinggang hitam.
2) Selasa :
Putih-merah, sepatu hitam, kaos kaki putih, dan ikat pinggang
hitam.
3) Rabu dan Kamis :
Kelas I, II, IV dan V memakai seragam batik yayasan, sepatu
hitam, kaos kaki putih, dan ikat pinggang hitam. Kelas III dan VI
memakai seragam krem, sepatu hitam, kaos kaki putih, dan ikat
pinggang hitam.
4) Jumat :
Kelas I s.d VI berpakaian bebas, rapi, sopan, dan tidak bercelana
panjang.
5) Sabtu :
Kelas I, II, berpakaian olah raga, sedangkan kelas III, IV, V, VI
berpakaian olah raga dan saat ekstra pramuka berseragam
pramuka, sepatu hitam, kaos kaki hitam.
d. Proses Kegiatan Belajar Mengajar
75
Setiap siswa wajib mengikuti proses kegiatan belajar mengajar dengan
tertib, disiplin, tanggung jawab, menjaga ketenangan dan kenyamanan kelas.
e. Kehadiran Siswa
1) Bila siswa tidak masuk sekolah karena sakit atau satu hal, maka
orang tua/ wali murid wajib memberi tahu saat itu juga dapat
melalui surat ataupun dapat melalui buku konsultasi.
2) Bila siswa tidak masuk sekolah karena sakit dan berobat ke dokter
maka surat ijin dilampiri surat keterangan sakit dari dokter.
3) Bila siswa tidak masuk tanpa ada surat atau tanpa keterangan maka
siswa dinyatakan bolos.
4) Setiap siswa yang meninggalkan kelas karena sakit atau karena ada
sesuatu hal, maka penjemput harus minta ijin kepada guru kelas
atau kepada kepala sekolah.
f. Kebersihan
1) Setiap siswa beserta seluruh guru dan karyawan wajib memelihara
kebersihan lingkungan sekolah.
2) Setiap siswa melaksanakan piket bersama sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan.
Senin : Kelas I dan II
Selasa : Kelas III
Rabu : Kelas IV
Kamis : Kelas V
Jumat : Kelas VI
Sabtu : Bersama-sama
3) Setiap siswa wajib menjaga dan memelihara tanaman.
4) Setiap siswa ikut menjaga kebersihan lingkungan dan WC.
5) Setiap siswa wajib meletakan sampah di tempat sampah dan
dilarang mencorat-coret tembok, meja, dan kursi.
g. Pramuka
76
Setiap siswa kelas III sampai dengan kelas VI wajib mengikuti kegiatan
ekstra wajib pramuka dan menjadi anggota pramuka gugus depan yang
berada di pangkalan SD PL Don Bosko dengan mengikuti jadwal yang
sudah ditentukan.
h. Sopan Santun
Setiap siswa wajib berkata sopan, saling menghormati satu sama lain,
bertegur sapa atau memberi salam kepada satu sama lain, terlebih kepada
guru, satpam, penjaga sekolah dan karyawan sekolah.
i. Lomba
Setiap siswa wajib mendukung sekolah dalam mengikuti lomba yang
dikirim mewakili nama sekolah dengan berusaha semaksimal mungkin.
j. Keuangan
Setiap siswa wajib membayar uang sekolah, uang komite, dan uang
komputer sesuai dengan ketetapan. Uang sekolah, komite, dan komputer
dibayar paling lambat tanggal 11, melalui guru masing-masing/ TU. Apabila
ada keterlambatan membayar uang sekolah, orang tua wajib memberi tahu
pihak sekolah.
77
Lampiran 2
PERATURAN / LARANGAN
SISWA SD PL DON BOSKO
DALAM PROSES
KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR a. Kegiatan Belajar dan Mengajar
Setiap siswa dilarang :
1) Keluar dari gerbang sekolah.
2) Ribut di kelas sehingga mengganggu kelas lain.
3) Meninggalkan pelajaran tanpa seizin guru yang mengajar.
4) Melalaikan pekerjaan / tugas yang telah diberikan oleh guru seperti
PR, prakarya, dan pekerjaan lain.
5) Membawa handphone ke sekolah.
6) Membawa uang saku berlebihan.
7) Membawa mainan ke sekolah.
b. Umum
Setiap siswa dilarang :
1) Berpakaian dan berdandan tidak sopan dan tidak rapi.
2) Bermain di kelas waktu istirahat.
3) Diantarkan oleh pengantar sampai di kelas.
4) Menerima tugas / PR / prakarya yang disusulkan oleh orang tua.
5) Berkelahi dengan teman satu sekolah atau lain sekolah.
6) Membawa uang dan memakai perhiasan yang berlebihan.
7) Mengotori / menulis / merusak tembok kelas, WC, dan sarana
sekolah lainnya.
8) Mencuri atau mengambil barang milik teman atau milik sekolah.
9) Membawa senjata api, senjata tajam, petasan, rokok, obat terlarang.
10) Les privat dengan guru kelasnya.
c. Sanksi
78
Siswa yang tidak mengindahkan tata tertib ini, akan dikenai sanksi sebagai
berikut :
1) Diberi peringatan seacra lisan.
2) Diberi peringatan secara tertulis.
3) Dipanggil orang tua/ walinya.
4) Dipulangkan.
5) Diskors.
6) Dikeluarkan.
d. Pengantar atau Penjemput
1) Pengantar hanya boleh mengantarkan siswa sampai pintu batas
pengantar.
2) Pengantar/ penjemput dilarang merokok, membuang sampah di areal
sekolah.
3) Pengantar/ penjemput tidak diperkenankan masuk kelas waktu
istirahat atau saat pelajaran untuk mengantarkan makan, PR, atau
tugas.
4) Pengantar / penjemput diharapkan memakai pakaian dengan sopan.
5) Parkir kendaraan pengantar/ penjemput di lapangan parkir.
e. Terlambat Datang Ke Sekolah
Siswa wajib minta surat pengantar dari Satpam dan dimintakan tanda tangan
kepada guru piket atau kepala sekolah.
f. Ijin Pulang Sebelum Jam Sekolah Selesai
1) Siswa wajib minta ijin dan meminta surat pengantar dari guru kelas.
2) Penjemput diwajibkan menemui guru kelas atau kepala sekolah.
g. Fasilitas Ruangan
1) Ruang kelas standar
2) Laborat komputer
3) Laborat Bahasa
4) Perpustakaan
5) Pusat sumber belajar dan alat peraga
6) Lapangan sepak bola
79
7) Ruang UKS
8) Aula (bergabung dengan SMA)
9) Ruang Bimbingan Konseling
10) Halaman Luas
h. Perpustakaan Sekolah
Membaca merupakan salah satu kegemaran yang harus ditanamkan pada
siswa sejak dini. Wawasan guru dan siswa dapat bertambah dengan kegiatan
membaca. Reading Corner merupakan tempat yang tepat untuk menyalurkan
kegemaran membaca. Setiap kelas mempunyai jadwal 1 jam pelajaran untuk
membaca dan belajar di perpustakaan. Guru bekerja sama dengan petugas
perpustakaan memberikan kegiatan kunjungan perpustakaan.
80Lampiran 3
KUESIONER DISIPLIN DIRI SISWA DI SEKOLAH
Kuesioner ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai kehidupan
anda di sekolah. Kami mohon kesediaan kalian semua untuk menjawab
kuesioner ini sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya.
Kami akan menjamin kerahasiaan jawaban dan hasilnya tidak akan
mempengaruhi nilai raport anda. Hasil penelitian ini akan digunakan untuk
mengembangakan progam Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar.
IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Kelas :
No Absen :
Umur :
Petunjuk Pengisian :
1. Bacalah pernyataan dengan cermat dan baik.
2. Berilah tanda cek (v) pada kolom sesuai dengan keadaan yang anda
alami.
Tidak Pernah (TP)
Sering (S)
Cukup Sering (CS)
Selalu (SL)
3. Periksalah kembali jawaban anda dan pastikan tidak ada nomor yang
terlewatkan.
SELAMAT MENGERJAKAN
81Alternatif Jawaban :
Tidak Pernah (TP)
Sering (S)
Cukup Sering (CS)
Selalu (SL) NO PERNYATAAN TP S CS SL 1. Saya datang ke sekolah jam 06.30 WIB
2. Saya berada di kelas saat jam istirahat.
3. Setiap Senin, saya memakai atribut
lengkap (topi, sepatu hitam, kaos kaki
putih, dan ikat pinggang hitam).
4. Saya ribut di dalam kelas.
5. Saya menyiapkan dan membawa bahan-
bahan untuk pratikum atau keterampilan
dengan lengkap.
6. Saya ke UKS tanpa ijin guru kelas.
7. Saya menjaga kebersihan kelas.
8. Saya berbicara kasar kepada teman di
sekolah.
9. Saya menghormati Bapak/Ibu guru di
sekolah.
10. Saya mengikuti misa kudus yang
dilaksanakan setiap Jumat pertama.
11. Saya diantar oleh pengantar sampai
kelas.
12. Saya membaca di perpustakaan dengan
tenang.
13. Saya gaduh pada saat di perpustakaan.
14. Saya berbaris sebelum masuk ke dalam
kelas.
15. Saya jajan diluar warung sekolah saat
Alternatif Jawaban :
82Tidak Pernah (TP)
Sering (S)
Cukup Sering (CS) Selalu (SL) NO PERNYATAAN TP S CS SL
istirahat.
16. Setiap Selasa, saya memakai atribut
lengkap (sepatu hitam, kaos kaki putih,
dan ikat pinggang hitam).
17. Saya keluar gerbang sekolah saat
kegiatan belajar mengajar.
18. Saya berdoa dengan khusuk dan tenang
sebelum jam pelajaran dimulai.
19. Saya membolos sekolah.
20. Saya membayar uang sekolah paling
lambat tanggal 11 setiap bulannya.
21. Saya mengikuti kegiatan ekstrakulikuler
dengan sungguh-sungguh.
22. Saya mengembalikan buku
perpustakaan sesuai dengan rak ketika
saya mengambilnya.
23. Saya terlambat membayar uang sekolah.
24. Saya berkelahi dengan teman satu
sekolah.
25. Saya datang ke sekolah terlambat.
26. Setelah bel istirahat selesai saya masuk
kelas.
27. Saya berpakaian dan berdandan tidak
rapi.
28. Saya mengerjakan PR dengan baik di
rumah.
83Alternatif Jawaban :
Tidak Pernah (TP)
Sering (S)
Cukup Sering (CS) Selalu (SL) NO PERNYATAAN TP S CS SL
29. Saya mengganggu kelas lain saat jam
pelajaran berlangsung.
30. Saya melaksanakan piket sesuai dengan
jadwal yang sudah ditentukan.
31. Saya merusak sarana sekolah (bangku,
kursi).
32. Saya memberi salam apabila bertemu
dengan guru.
33. Saya mengembalikan buku
perpustakaan sesuai dengan tanggal
ketentuannya.
34. Saya mengambil barang milik orang
lain tanpa ijin.
35. Saya menyobek buku milik
perpustakaan.
36. Saya mengikuti kegiatan persami.
37. Saya meninggalkan kelas pada saat jam
pelajaran.
38. Saya berbaris untuk masuk kelas setelah
bel istirahat selesai.
39. Rambut saya panjang (laki-laki) atau
saya tidak mengikat atau merapikan
rambut saya (perempuan).
40. Saya keluar halaman sekolah saat
istirahat.
84Alternatif Jawaban :
Tidak Pernah (TP)
Sering (S)
Cukup Sering (CS) Selalu (SL) NO PERNYATAAN TP S CS SL
41. Setiap Rabu dan Kamis saya memakai
seragam batik yayasan, sepatu hitam,
kaos kaki putih, dan ikat pinggang
hitam.
42. Tugas yang diberikan oleh guru saya
kerjakan dan kumpulkan tepat waktu.
43. Saya melalaikan tugas yang diberikan
oleh guru.
44. Saya lupa membawa baju pramuka saat
ekstrakulikuler.
45. Setelah meggunakan WC saya
menyiramnya.
46. Saya acuh apabila bertemu dengan guru.
47. Saya membuang sampah pada
tempatnya.
48. Saya membawa rokok, senjata tajam
atau petasan ke sekolah.
49. Sebelum mengambil barang milik orang
lain, saya ijin terlebih dahulu.
50. Setiap Jumat saya mengenakan pakaian
bebas dan sopan. (Perempuan: rok
dibawah lutut, Laki-laki: memakai
kemeja dan tidak bercelana panjang).
51. Saya membawa handphone ke sekolah.
52. Saya memberi salam kepada karyawan
dan satpam sekolah.
85Alternatif Jawaban :
Tidak Pernah (TP)
Sering (S)
Cukup Sering (CS) Selalu (SL) NO PERNYATAAN TP S CS SL
53. Saya mencorat-coret bangku atau meja
kelas.
54. Saya mengacak-ngacak buku di
perpustakaan.
55. Saya membawa mainan ke sekolah.
56. Setiap Sabtu saya menggunakan baju
olah raga.
57. Saya berdoa dengan khusuk dan tenang
setelah jam pelajaran usai.
58. Pada saat meninggalkan kelas, saya
meminta ijin kepada guru kelas.
59. Saya menjaga kebersihan meja dan
kursi di kelas.
60. Saya membawa komik ke sekolah.
61. Saya membuang sampah sembarangan.
62. Saya mengikuti pelajaran dengan cara
mendengarkan penjelasan guru sebaik-
baiknya.
63. Saya berdoa dengan asal-asalan.
64. Saya mencontek saat ulangan
65. Saya menjawab pertanyaan-pertanyaan
di dalam ulangan sendiri.
66. Saya menjaga kebersihan tembok
sekolah.
86Alternatif Jawaban :
Tidak Pernah (TP)
Sering (S)
Cukup Sering (CS) Selalu (SL) NO PERNYATAAN TP S CS SL
67. Saya menginjak tanaman sekolah.
68. Saya les privat dengan guru kelas.
69. Saya gaduh pada saat jam pelajaran.
70. Saya menciptakan suasana damai di
sekolah.
...TERIMAKASIH...
GOD BLESS YOU
87KUESIONER DISIPLIN DIRI SISWA DI SEKOLAH
(setelah uji validitas)
Alternatif Jawaban :
Tidak Pernah (TP)
Sering (S)
Cukup Sering (CS)
Selalu (SL)
NO PERNYATAAN TP S CS SL 1. Setiap Senin, saya memakai atribut
lengkap (topi, sepatu hitam, kaos kaki putih, dan ikat pinggang hitam).
2. Saya ribut di dalam kelas. 3. Saya menyiapkan dan membawa bahan-
bahan untuk pratikum atau keterampilan
dengan lengkap.
4. Saya menjaga kebersihan kelas 5. Saya berbicara kasar kepada teman di
sekolah.
6. Saya membaca di perpustakaan dengan tenang.
7. Saya berbaris sebelum masuk ke dalam kelas.
8. Setiap Selasa, saya memakai atribut lengkap (sepatu hitam, kaos kaki putih, dan ikat pinggang hitam).
9. Saya berdoa dengan khusuk dan tenang sebelum jam pelajaran dimulai.
10. Saya membayar uang sekolah paling lambat tanggal 11 setiap bulannya.
11. Saya mengikuti kegiatan ekstrakulikuler dengan sungguh-sungguh.
12. Saya mengembalikan buku perpustakaan sesuai dengan rak ketika saya mengambilnya.
13. Saya berkelahi dengan teman satu sekolah.
14. Saya berpakaian dan berdandan tidak rapi.
8815. Saya mengerjakan PR dengan baik di
rumah.
16. Saya melaksanakan piket sesuai dengan
jadwal yang sudah ditentukan.
17. Saya memberi salam apabila bertemu dengan guru.
18. Saya mengembalikan buku perpustakaan sesuai dengan tanggal ketentuannya.
19. Saya mengikuti kegiatan persami 20 Saya berbaris untuk masuk kelas setelah
bel istirahat selesai.
21. Setiap Rabu dan Kamis saya memakai seragam batik yayasan, sepatu hitam, kaos kaki putih, dan ikat pinggang hitam.
22. Tugas yang diberikan oleh guru saya kerjakan dan kumpulkan tepat waktu.
23. Saya melalaikan tugas yang diberikan oleh guru.
24. Saya lupa membawa baju pramuka saat ekstrakulikuler.
25. Setelah meggunakan WC saya menyiramnya.
26. Saya acuh apabila bertemu dengan guru 27. Saya membuang sampah pada
tempatnya.
28. Sebelum mengambil barang milik orang lain, saya ijin terlebih dahulu.
29. Setiap Jumat saya mengenakan pakaian bebas dan sopan. (Perempuan: rok dibawah lutut, Laki-laki: memakai kemeja dan tidak bercelana panjang).
30. Saya membawa handphone ke sekolah. 31. Saya mencorat-coret bangku atau meja
kelas.
32. Saya mengacak-ngacak buku di perpustakaan.
33. Setiap Sabtu saya menggunakan baju olah raga.
34. Saya berdoa dengan khusuk dan tenang setelah jam pelajaran usai.
35. Pada saat meninggalkan kelas, saya meminta ijin kepada guru kelas.
36. Saya menjaga kebersihan meja dan
89kursi di kelas.
37. Saya membuang sampah sembarangan 38. Saya mengikuti pelajaran dengan cara
mendengarkan penjelasan guru sebaik-
baiknya.
39. Saya berdoa dengan asal-asalan. 40. Saya mencontek saat ulangan 41. Saya menjawab pertanyaan-pertanyaan
di dalam ulangan sendiri.
42. Saya menjaga kebersihan tembok sekolah.
43. Saya menginjak tanaman sekolah 44. Saya gaduh pada saat jam pelajaran
TABULASI DATA PENELITIAN TINGKAT KEDISIPLINAN SISWA KELAS V SD PK DON BOSKOTAHUN AJARAN 2009/2010 TERHADAP TATA TERTIB SEKOLAH
NOSUBYEK 1 2 3 4 5 6 7 8
1 3 4 2 1 2 4 2 32 3 4 4 3 2 4 4 43 4 2 2 2 3 4 3 44 1 3 4 3 4 4 4 45 2 2 2 2 2 4 2 46 4 2 4 3 2 4 2 37 2 3 2 3 4 4 3 28 4 3 4 2 4 4 3 29 3 3 4 3 4 4 4 3
10 2 2 4 2 4 4 4 411 2 3 4 2 4 4 4 412 3 3 4 3 4 4 3 413 4 4 4 3 3 4 4 414 4 2 4 3 4 4 4 415 3 2 4 2 4 4 2 216 2 3 4 3 2 4 2 317 1 3 4 3 4 4 3 318 3 3 4 2 4 4 2 419 2 4 4 4 4 4 2 420 2 2 4 4 4 4 4 421 3 2 4 2 2 4 3 422 4 3 4 4 4 4 4 423 2 4 4 4 2 3 4 224 3 1 4 2 2 4 2 425 2 4 3 3 3 4 2 326 4 3 4 3 3 4 2 227 3 2 4 2 4 4 3 228 2 3 4 3 3 4 3 329 2 2 4 3 3 4 3 330 2 2 4 3 2 4 3 431 4 2 3 4 4 4 2 432 4 3 4 2 3 4 4 433 2 3 4 3 3 4 3 334 3 1 4 3 4 4 1 435 3 2 4 3 3 3 3 436 4 2 4 2 4 3 4 437 3 1 2 3 2 4 2 238 4 2 4 3 2 4 2 439 2 3 4 4 4 4 3 440 1 3 4 3 4 4 4 341 2 4 3 3 3 4 2 342 3 3 4 3 3 4 3 4
43 1 3 1 3 1 4 2 444 2 2 1 4 2 4 2 445 13 4 2 4 4 4 3 446 3 4 4 3 2 4 4 247 2 3 4 3 4 4 4 448 3 3 3 3 2 4 2 349 2 4 3 4 4 2 2 450 2 2 2 2 2 4 2 451 4 3 4 2 3 4 4 252 1 3 4 4 3 4 4 453 1 4 4 4 4 4 4 454 2 4 4 4 2 4 4 455 1 4 4 3 3 4 4 256 3 3 3 2 3 3 4 257 2 4 4 2 4 4 4 458 2 4 4 4 3 4 4 359 2 2 3 2 3 2 3 260 1 4 4 3 4 4 3 461 3 2 3 3 2 3 3 362 1 3 4 3 4 4 4 463 3 2 4 2 4 4 4 464 2 3 2 2 4 4 4 465 1 2 2 3 4 4 4 466 2 3 4 3 4 4 4 467 3 3 4 2 4 4 4 268 3 3 2 2 2 4 3 269 4 3 4 2 4 1 2 270 2 2 2 2 2 4 4 271 3 2 4 2 4 4 4 472 2 2 4 2 4 4 4 473 1 2 4 2 4 4 4 474 3 2 2 3 3 4 3 375 2 3 4 1 4 2 4 276 2 3 4 3 2 4 4 477 2 4 2 2 2 4 2 378 3 2 3 2 4 4 4 479 1 3 4 3 4 4 4 380 3 2 3 2 4 4 3 481 2 1 4 2 2 4 2 282 4 4 4 3 4 4 4 4
JUMLAH 215 228 286 225 263 314 260 275
9 10 11 12 13 14 15 16 174 4 4 4 2 2 1 4 44 2 4 3 4 3 4 3 44 3 4 3 2 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 42 3 4 2 4 2 4 2 43 4 4 3 4 3 4 4 44 4 4 3 2 4 4 4 44 1 4 3 4 4 4 4 44 4 4 4 3 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 2 2 4 4 4 44 4 4 2 4 4 4 4 44 4 4 3 3 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 3 2 4 4 4 23 2 4 2 3 4 4 4 41 1 4 4 3 4 4 4 44 4 4 2 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 44 2 4 4 2 4 4 4 44 3 4 2 2 4 4 4 44 4 4 2 2 4 4 4 44 4 4 4 3 4 4 4 44 4 4 3 3 4 4 4 44 4 4 3 3 4 4 4 43 4 4 3 2 4 4 4 44 4 4 1 1 2 4 4 44 1 2 3 2 3 3 4 44 4 4 2 2 4 4 4 44 3 4 2 4 4 4 4 42 3 4 4 3 4 4 4 43 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 2 4 4 4 4 44 4 4 2 3 4 4 4 44 4 4 3 3 4 4 4 44 4 4 3 2 4 4 4 44 4 2 2 2 4 4 4 42 2 4 2 3 4 4 2 44 2 4 2 3 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 2 3 4 3 2 44 4 4 4 4 4 4 4 4
2 1 4 2 4 3 4 4 24 4 4 2 4 4 4 2 42 4 2 3 4 4 4 4 44 4 4 3 3 4 4 4 44 4 1 2 3 2 4 4 44 4 4 2 4 4 4 3 44 4 4 3 4 1 4 4 22 3 4 2 4 2 4 2 44 1 4 4 2 4 4 4 44 3 4 2 3 4 4 4 44 2 4 2 2 4 4 4 43 1 4 2 4 4 4 4 44 4 4 1 3 4 4 4 44 4 4 2 1 4 4 4 44 4 4 2 3 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 44 44 3 2 3 2 2 4 4 44 2 4 2 2 4 4 4 44 4 4 2 3 4 4 3 44 2 4 2 3 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 43 4 4 2 2 4 4 4 44 4 4 4 3 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 3 4 4 4 44 2 4 3 2 4 4 2 44 3 4 1 3 4 3 4 44 3 4 2 2 4 4 4 44 4 4 4 2 4 4 4 44 4 4 3 3 4 4 4 44 4 3 2 2 4 4 4 43 4 4 1 4 2 4 2 42 4 3 3 4 4 4 4 24 4 4 2 3 4 4 4 42 2 4 3 3 2 4 2 44 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 1 3 4 4 4 42 2 4 3 2 4 2 4 44 2 4 1 2 4 4 4 44 4 4 2 3 4 4 2 4
300 276 315 222 246 305 320 347 320
18 19 20 21 22 23 24 25 264 4 3 2 4 4 4 4 22 4 2 4 2 4 4 4 43 4 3 2 3 4 4 4 44 4 2 4 4 4 4 4 12 4 2 2 2 4 4 4 23 4 4 2 3 4 3 4 42 4 3 2 2 4 4 2 34 4 1 4 4 4 3 4 14 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 42 4 2 4 4 4 4 4 44 4 2 4 4 4 4 2 43 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 42 4 2 3 4 4 2 2 42 3 3 2 3 4 4 4 32 4 4 4 4 4 4 3 44 4 3 4 4 4 4 4 32 4 1 4 4 2 4 4 42 4 4 3 4 4 2 2 12 4 2 3 2 4 2 4 44 4 4 4 4 4 4 4 42 4 2 4 4 4 3 4 44 4 2 4 2 4 4 4 13 4 3 4 3 4 3 4 42 3 4 4 3 4 3 3 42 4 2 3 1 4 2 3 13 4 4 3 3 4 4 2 44 4 1 3 3 4 4 3 43 4 2 3 3 4 4 4 44 4 4 3 4 4 4 4 44 4 3 3 3 2 4 2 44 4 1 4 4 3 3 4 42 4 3 4 1 1 4 2 43 4 1 3 3 4 4 4 12 4 4 2 4 4 4 4 42 4 1 4 2 2 4 2 43 4 3 4 4 4 3 4 14 2 4 4 4 3 3 4 44 4 4 4 2 4 3 4 42 3 4 2 2 4 3 4 42 4 2 1 2 4 4 2 4
4 2 2 4 4 4 4 1 44 4 3 2 4 2 4 4 22 4 4 4 4 3 4 4 44 2 4 4 4 2 2 4 44 3 4 4 2 4 3 4 42 4 1 2 2 4 4 3 34 1 4 4 4 4 4 4 43 4 2 2 2 4 4 4 23 4 4 4 4 3 4 4 43 4 3 4 4 3 4 4 14 4 4 4 4 4 4 4 43 4 4 2 3 4 4 4 44 4 2 4 3 4 4 4 42 4 2 4 2 4 3 3 13 4 3 4 3 3 4 4 44 4 3 4 4 4 4 4 12 4 2 3 1 2 2 2 24 4 4 4 4 4 4 4 43 2 2 2 4 4 2 4 44 4 2 4 4 3 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 12 4 1 4 2 2 4 4 44 4 2 4 4 3 3 4 43 4 3 3 4 3 3 3 44 4 4 4 4 4 4 3 43 4 3 3 2 4 2 4 13 4 1 1 4 1 2 4 44 4 2 2 4 3 2 2 44 4 4 4 4 4 4 4 12 4 4 4 4 4 4 4 14 4 4 4 2 4 4 4 44 2 2 2 2 2 2 2 43 4 2 3 4 4 4 4 42 4 4 4 4 4 4 3 43 4 2 3 2 4 2 4 14 4 4 4 4 4 2 4 24 4 4 4 4 4 4 4 42 4 4 3 3 4 4 4 41 4 3 4 3 4 1 3 42 4 4 4 4 4 4 4 1
252 311 237 276 268 296 285 291 264
27 28 29 30 31 32 33 34 351 4 4 2 4 4 3 4 44 4 4 2 4 4 2 4 44 3 4 3 4 4 3 4 44 4 4 4 4 4 4 4 44 2 4 2 4 2 2 4 44 3 2 3 4 3 4 4 42 2 4 2 4 2 2 4 44 4 4 3 4 4 4 3 44 4 4 4 4 2 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 2 2 4 44 4 4 3 4 3 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 3 4 4 3 4 44 2 3 2 4 3 2 4 44 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 2 2 4 44 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 2 4 4 4 4 42 2 4 2 4 2 3 4 44 4 4 2 4 4 4 4 44 2 4 3 4 4 4 2 44 4 4 2 4 4 4 4 44 4 4 2 4 3 3 3 44 2 4 3 4 4 3 4 44 3 4 2 4 4 2 4 44 3 4 3 4 4 4 4 43 3 4 2 4 3 4 3 44 4 4 3 4 4 3 4 44 4 4 2 4 2 4 4 44 3 4 4 4 4 3 4 44 4 3 3 4 4 2 3 44 2 4 4 4 4 2 4 43 3 3 3 4 3 2 3 44 4 4 2 4 4 4 4 44 2 4 2 4 4 2 4 44 4 4 2 4 3 4 4 44 4 3 4 4 4 4 4 44 2 4 2 4 4 4 4 44 3 4 2 4 4 2 4 44 2 4 2 4 3 4 4 4
NO IT
4 4 4 4 3 3 4 4 44 4 4 4 4 4 2 4 44 4 4 4 2 4 4 4 44 4 4 4 2 4 4 4 44 2 4 4 4 2 4 4 44 1 3 4 4 4 2 2 44 4 4 4 4 4 4 4 44 2 4 2 4 2 2 4 44 4 4 4 4 2 2 4 44 3 4 4 3 3 3 4 44 4 4 4 4 4 4 4 44 2 4 2 4 3 2 4 44 4 4 4 4 4 2 4 44 3 4 2 4 2 2 4 44 3 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4 2 4 42 3 2 2 2 2 1 2 44 3 4 4 4 4 4 4 43 2 4 3 4 2 2 4 44 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 42 2 4 4 2 2 4 2 44 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 3 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 44 2 4 3 4 3 3 4 44 4 2 3 4 4 4 2 44 4 4 2 2 4 4 2 44 4 4 4 4 4 4 4 44 2 4 4 4 4 4 4 43 2 4 4 4 3 4 4 42 2 4 2 4 2 1 4 44 4 4 4 4 2 3 4 34 4 4 4 4 4 2 4 44 2 4 3 4 2 2 4 44 4 4 4 4 4 4 3 44 4 4 4 4 4 3 4 42 2 4 4 4 3 3 4 14 3 4 3 4 4 2 4 44 4 4 4 4 2 4 4 4
309 269 317 261 316 278 261 310 324
36 37 38 39 40 41 42 43 444 4 4 4 4 4 3 4 24 4 4 4 4 4 3 4 42 4 4 4 4 4 3 4 44 4 4 4 4 4 4 4 43 4 2 4 4 2 3 2 24 4 4 4 4 4 3 4 34 4 4 3 4 2 2 4 24 4 4 4 1 4 4 4 44 4 1 4 4 4 4 4 34 4 4 1 2 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 42 4 4 3 4 4 4 4 42 4 4 4 4 4 3 4 44 4 4 2 4 4 4 4 44 2 4 4 4 4 4 4 42 4 4 4 4 4 2 4 44 4 4 4 4 4 1 4 34 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 43 4 2 4 4 4 4 4 42 4 4 4 4 4 3 4 24 4 4 3 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 3 34 4 4 4 4 4 3 4 43 3 4 3 4 4 3 3 44 4 4 4 4 4 4 3 44 4 4 4 4 4 4 1 23 4 4 4 4 4 3 3 24 4 4 4 4 4 3 3 44 4 4 4 2 4 3 4 24 4 4 3 4 4 3 4 44 4 4 4 4 4 3 4 44 3 4 3 4 4 2 3 34 4 4 4 2 4 4 4 43 4 4 4 3 4 3 3 44 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 1 2 4 44 4 4 4 4 4 4 1 44 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 3 34 4 4 4 4 2 3 4 4
TEM
4 4 2 4 4 3 4 4 14 4 2 2 4 4 3 4 43 4 3 4 4 4 4 4 44 2 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 3 4 3 3 34 4 4 4 4 4 2 3 44 4 4 4 4 4 4 4 42 4 2 4 4 2 2 4 24 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4 3 3 34 4 4 4 4 4 4 4 42 4 4 4 4 3 2 4 42 4 4 4 4 4 4 4 34 4 4 4 4 4 2 2 44 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 3 4 4 4 4 42 4 2 4 4 4 3 2 42 3 4 3 4 4 4 4 34 3 4 2 4 2 2 3 44 4 4 4 3 4 3 3 44 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 2 4 4 2 4 44 4 4 4 4 4 4 3 44 4 4 4 4 4 3 4 44 4 4 4 4 4 4 4 42 4 2 4 4 2 3 4 24 4 4 3 2 3 4 4 44 4 4 4 4 4 2 2 44 4 4 2 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 44 4 2 4 4 4 2 2 44 3 2 4 4 4 2 2 24 4 1 4 4 2 3 4 44 4 4 4 4 4 4 4 42 4 2 4 4 2 2 4 44 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 3 4 4 3 3 44 2 4 4 4 4 3 4 24 2 2 2 4 4 3 2 24 4 4 3 4 4 4 4 4
298 315 299 302 314 306 270 293 289
45 46 47 48 49 50 51 52 532 2 2 4 2 3 4 2 22 4 2 4 4 4 4 4 44 4 2 4 4 4 4 3 44 4 4 4 4 4 4 4 42 4 2 4 2 2 4 2 44 4 4 4 4 4 4 3 44 4 4 4 4 4 2 4 24 4 3 4 4 4 4 3 34 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 2 44 4 4 4 4 3 4 2 44 4 3 4 2 4 4 2 44 4 4 4 4 4 4 3 42 4 4 4 4 4 4 3 42 4 3 4 3 4 4 2 34 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 2 44 4 4 4 4 4 4 4 44 3 2 4 4 4 4 4 44 4 2 4 2 2 4 2 44 4 4 4 4 4 4 4 44 4 3 4 2 2 4 2 44 4 3 4 4 4 1 3 43 3 3 4 3 3 4 3 44 3 2 4 1 4 4 4 34 2 4 4 4 4 4 3 23 4 2 4 3 4 4 2 43 3 4 4 3 4 4 2 34 4 4 4 4 1 4 3 42 3 4 4 4 4 4 2 44 4 3 4 4 1 4 4 34 4 4 4 4 2 4 2 44 4 4 4 4 4 4 1 43 4 3 4 3 4 3 2 34 4 2 4 4 4 4 2 44 4 2 4 4 2 2 4 43 3 4 4 4 4 4 3 44 4 3 4 4 4 4 3 44 4 4 4 4 4 4 3 44 4 4 4 4 4 4 2 44 4 3 4 4 4 4 3 4
4 3 4 4 3 4 3 4 44 4 4 4 2 4 2 3 44 4 4 4 4 3 4 4 33 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 2 1 2 4 34 3 4 4 3 2 3 3 34 4 4 4 4 2 1 4 42 4 2 4 2 2 2 2 44 4 4 4 4 4 4 2 44 4 4 4 4 3 4 4 34 4 4 4 4 4 4 4 22 4 4 4 4 4 4 2 44 4 2 4 2 4 2 2 44 4 4 4 4 4 3 2 44 4 4 4 4 4 4 3 44 4 4 4 4 4 4 2 42 2 2 4 2 4 4 3 24 4 4 4 4 2 4 1 41 2 2 4 2 2 2 4 44 4 4 4 4 3 3 1 44 4 4 4 4 4 4 3 44 4 4 4 3 2 4 3 24 4 4 4 4 4 2 4 44 4 4 4 3 4 4 3 43 4 3 4 4 4 4 2 42 4 3 4 4 2 4 3 21 2 3 4 3 4 4 1 44 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 3 44 4 4 4 4 4 4 4 43 4 2 4 4 2 4 2 24 4 4 4 3 4 2 4 42 4 4 4 4 2 4 4 42 3 3 4 2 2 2 3 22 4 4 4 4 4 4 4 34 4 4 4 4 2 4 4 42 2 3 4 4 2 4 3 24 4 4 2 3 2 2 2 24 4 4 4 4 4 4 2 4
286 307 283 326 289 277 295 240 295
54 55 56 57 58 59 60 61 624 4 2 2 2 3 4 4 24 4 4 2 2 2 4 4 44 4 4 3 4 3 2 2 24 4 4 4 4 4 4 4 44 4 2 2 2 2 4 4 24 4 4 4 4 3 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 3 4 3 44 4 4 4 4 4 4 4 44 4 3 4 4 4 4 4 44 4 4 2 4 4 4 4 44 4 4 4 4 2 4 4 44 4 4 4 4 3 4 3 34 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 34 4 3 3 4 3 4 4 34 4 4 4 4 3 4 4 44 4 4 4 4 2 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 44 2 4 4 4 2 4 4 44 4 4 2 2 3 4 4 24 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 3 44 4 4 4 4 3 3 4 24 4 4 3 4 3 4 2 34 4 4 3 4 2 3 3 22 4 4 4 4 3 4 2 34 4 4 3 3 3 4 2 34 4 4 3 4 2 4 4 34 4 4 3 4 4 4 4 44 4 4 3 4 4 4 3 34 4 4 4 4 3 3 3 24 4 4 4 4 4 4 4 44 3 4 4 4 4 3 4 44 4 4 3 3 3 3 4 34 4 4 2 4 4 4 4 44 4 4 2 4 2 4 2 44 4 4 4 4 4 4 2 44 4 4 4 4 4 4 3 44 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 2 4 4 4 4 44 4 4 4 2 4 4 4 2
4 4 4 4 4 2 4 4 44 4 4 4 3 3 4 4 43 4 4 4 4 4 4 4 44 2 4 4 4 4 4 4 43 4 4 4 4 4 1 3 34 3 4 2 4 2 4 3 34 4 1 4 4 4 4 4 44 4 2 2 2 2 4 4 24 4 4 2 4 4 4 2 24 3 4 4 4 3 2 4 34 4 4 4 2 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 34 4 4 4 2 4 2 2 44 3 4 2 4 4 3 4 24 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 32 3 4 2 2 3 2 2 24 4 4 4 4 4 3 3 44 4 4 2 4 2 4 3 34 3 4 1 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 2 4 4 24 4 4 4 4 4 2 4 44 4 4 4 4 4 3 4 44 4 4 4 4 4 4 4 44 4 2 3 4 3 2 2 24 3 4 4 4 3 4 2 44 3 4 4 4 4 3 4 44 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 2 4 4 3 4 44 2 4 4 4 4 4 4 42 2 4 4 4 2 4 2 24 4 4 2 4 2 4 3 24 4 4 4 4 4 3 4 44 4 2 3 2 3 4 2 34 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 24 4 4 3 2 3 2 2 34 4 4 3 4 3 4 4 24 4 4 2 4 4 4 4 4
320 312 313 278 303 276 300 288 273
TOTAL63 64 65 66 67 68 69 70 SKOR
4 4 2 2 2 4 2 3 2174 4 4 4 4 1 4 4 2472 4 4 4 4 4 2 3 2414 4 4 4 4 4 4 4 2704 4 2 2 2 4 2 2 2014 4 4 4 4 4 4 4 2554 4 4 4 2 4 2 4 2334 3 3 4 3 4 4 3 2494 3 4 4 4 1 3 4 2644 4 4 4 4 4 2 4 2664 4 4 4 4 4 2 4 2614 4 4 4 4 4 4 4 2582 4 4 2 4 4 3 3 2564 4 4 4 4 4 4 4 2744 4 2 2 4 3 4 4 2444 4 3 4 4 4 3 3 2314 4 4 4 4 4 3 2 2554 4 4 2 4 4 4 2 2584 4 4 4 4 1 4 4 2664 4 4 2 2 4 4 4 2464 4 2 1 2 4 2 2 2184 4 4 4 4 4 3 4 2714 4 4 4 2 3 3 4 2484 4 4 4 4 4 2 2 2454 3 2 3 3 4 3 3 2384 3 3 4 4 4 3 3 2404 4 4 4 4 4 2 3 2264 4 3 3 4 4 3 3 2354 3 3 3 3 4 2 3 2374 4 4 4 4 4 2 3 2494 4 4 4 3 4 3 4 2542 3 2 4 3 4 3 3 2474 4 4 4 4 4 3 2 2484 3 4 4 3 4 3 2 2423 3 3 4 4 4 3 3 2334 4 4 4 4 4 2 2 2564 4 4 4 2 4 2 2 2214 3 4 4 3 4 4 4 2454 4 4 4 4 4 3 4 2624 4 4 4 4 1 4 3 2624 4 1 4 3 4 3 1 2394 4 4 3 2 4 4 4 247
4 4 4 4 4 2 4 4 2354 2 3 1 2 4 4 4 2364 4 4 4 4 1 3 4 2674 2 2 4 4 1 2 2 2464 4 4 1 2 4 3 2 2343 3 2 4 2 4 3 3 2244 4 4 4 4 4 3 4 2554 4 2 2 4 3 4 3 2044 4 4 4 4 4 4 4 2554 4 4 3 3 4 2 4 2474 4 4 4 4 4 4 4 2674 4 4 4 4 3 4 3 2474 4 2 4 2 4 3 4 2424 4 4 4 3 4 3 4 2334 4 4 4 4 4 4 4 2674 3 4 4 3 4 4 4 3044 2 2 3 2 4 2 2 1844 4 4 4 3 4 3 4 2543 3 3 4 4 1 3 3 2144 4 4 4 4 4 2 2 2494 4 4 4 4 4 2 4 2694 4 2 4 4 4 2 2 2294 4 4 4 4 4 2 4 2604 4 4 4 4 1 4 4 2624 4 4 4 4 4 2 4 2664 4 4 3 2 4 2 3 2142 2 3 4 3 2 2 4 2194 4 4 4 4 4 3 4 2414 4 4 4 4 4 4 4 2683 4 4 4 4 4 2 2 2564 4 4 4 4 4 4 4 2542 2 2 4 2 3 2 3 1984 4 4 4 3 4 1 2 2344 1 4 4 3 4 3 2 2542 2 3 3 4 4 2 3 2024 4 4 4 4 4 4 4 2663 3 2 4 4 4 4 3 2574 2 2 4 2 3 2 3 2172 4 4 4 2 3 2 1 2114 4 1 4 4 1 4 4 256
309 298 282 297 279 290 243 265 20052
106
UJI VALIDITAS DENGAN
PROGAM SPSS VERSI 12.00
Batas minimal skor total 0.30 Item ≥ 0.30 = Valid Item ≤ 0.30 = Gugur
NO
ITEM TOTAL KETERANGAN
1. .075 GUGUR 2. .264 GUGUR 3. .481 VALID 4. .351 VALID 5. .495 VALID 6. .264 GUGUR 7 .473 VALID 8. .344 VALID 9 .264 GUGUR 10. .208 GUGUR 11. . 190 GUGUR 12. .415 VALID 13. .257 GUGUR 14. .486 VALID 15. .248 GUGUR 16. .382 VALID 17. .028 GUGUR 18. .371 VALID 19. .138 GUGUR 20. .432 VALID 21. .516 VALID 22. .595 VALID 23. .181 GUGUR 24. .428 VALID 25. .263 GUGUR 26. .098 GUGUR 27. .475 VALID 28. .556 VALID 29. .243 GUGUR 30. .470 VALID 31. .143 GUGUR 32. .447 VALID 33. .543 VALID 34. .256 GUGUR 35. .162 GUGUR Jumlah Butir Semula : 70
Lampiran 6 Jumlah butir gugur : 26 Jumlah butir valid : 44
NO ITEM
TOTAL KETERANGAN
36. .343 VALID 37. .238 GUGUR 38. .419 VALID 39. .087 GUGUR 40. .009 GUGUR 41. .456 VALID 42. .529 VALID 43. .399 VALID 44. .456 VALID 45. .490 VALID 46. .476 VALID 47. .538 VALID 48. .183 GUGUR 49. .548 VALID 50. .424 VALID 51. .307 VALID 52. .194 GUGUR 53. .504 VALID 54. .358 VALID 55. .221 GUGUR 56. .337 VALID 57. .449 VALID 58. .448 VALID 59. .580 VALID 60. .200 GUGUR 61. .426 VALID 62. .550 VALID 63. .319 VALID 64. .329 VALID 65. .507 VALID 66. .350 VALID 67. .522 VALID 68. .-022 GUGUR 69 .444 VALID 70. .1 GUGUR
TABULASI DATA PENELITIAN TINGKAT KEDISIPLINAN SISWA KELAS V SD PK DON BOSKOTAHUN AJARAN 2009/2010 TERHADAP TATA TERTIB SEKOLAH(setelah uji validitas)
NOSUBYEK 1 2 3 4 5 6 7 8
1 2 1 2 2 3 4 2 42 4 3 2 4 4 3 3 33 2 2 3 3 4 3 4 44 4 3 4 4 4 4 4 45 2 2 2 2 4 2 2 26 4 3 2 2 3 3 3 47 2 3 4 3 2 3 4 48 4 2 4 3 2 3 4 49 4 3 4 4 3 4 4 4
10 4 2 4 4 4 4 4 411 4 2 4 4 4 2 4 412 4 3 4 3 4 2 4 413 4 3 3 4 4 3 4 414 4 3 4 4 4 4 4 415 4 2 4 2 2 3 4 416 4 3 2 2 3 2 4 417 4 3 4 3 3 4 4 418 4 2 4 2 4 2 4 419 4 4 4 2 4 4 4 420 4 4 4 4 4 4 4 421 4 2 2 3 4 2 4 422 4 4 4 4 4 2 4 423 4 4 2 4 2 4 4 424 4 2 2 2 4 3 4 425 3 3 3 2 3 3 4 426 4 3 3 2 2 3 4 427 4 2 4 3 2 1 2 428 4 3 3 3 3 3 3 429 4 3 3 3 3 2 4 430 4 3 2 3 4 2 4 431 3 4 4 2 4 4 4 432 4 2 3 4 4 4 4 433 4 3 3 3 3 2 4 434 4 3 4 1 4 2 4 435 4 3 3 3 4 3 4 436 4 2 4 4 4 3 4 437 2 3 2 2 2 2 4 438 4 3 2 2 4 2 4 239 4 4 4 3 4 2 4 440 4 3 4 4 3 4 4 441 3 3 3 2 3 2 4 242 4 3 3 3 4 4 4 443 1 3 1 2 4 2 3 4
44 1 4 2 2 4 2 4 245 2 4 4 3 4 3 4 446 4 3 2 4 2 3 4 447 4 3 4 4 4 2 2 448 3 3 2 2 3 2 4 349 3 4 4 2 4 3 1 450 2 2 2 2 4 2 2 251 4 2 3 4 2 4 4 452 4 4 3 4 4 2 4 453 4 4 4 4 4 2 4 454 4 4 2 4 4 2 4 455 4 3 3 4 2 1 4 456 3 2 3 4 2 2 4 457 4 2 4 4 4 2 4 458 4 4 3 4 3 4 4 4459 3 2 3 3 2 3 2 460 4 3 4 3 4 2 4 461 3 3 2 3 3 2 4 362 4 3 4 4 4 2 4 463 4 2 4 4 4 4 4 464 2 2 4 4 4 2 4 465 2 3 4 4 4 4 4 466 4 3 4 4 4 4 4 467 4 2 4 4 2 4 4 468 2 2 2 3 2 3 4 269 4 2 4 2 2 1 4 470 2 2 2 4 2 2 4 471 4 2 4 4 4 4 4 472 4 2 4 4 4 3 4 473 4 2 4 4 4 2 4 474 2 3 3 3 3 1 2 275 4 1 4 4 2 3 4 476 4 3 2 4 4 2 4 477 2 2 2 2 3 3 2 278 3 2 4 4 4 4 4 479 4 3 4 4 3 1 4 480 3 2 4 3 4 3 4 481 4 2 2 2 2 1 4 482 4 3 4 4 4 2 4 2
Jumlah 286 225 263 260 275 222 305 347
9 10 11 12 13 14 15 16 174 3 2 4 4 1 4 2 42 2 4 2 4 4 4 2 43 3 2 3 4 4 3 3 44 2 4 4 4 4 4 4 42 2 2 2 4 4 2 2 23 4 2 3 3 4 3 3 32 3 2 2 4 2 2 2 24 1 4 4 3 4 4 3 44 4 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 4 4 42 2 4 4 4 4 4 4 44 2 4 4 4 4 4 4 23 4 4 4 4 4 4 3 34 4 4 4 4 4 4 4 42 2 3 4 2 4 4 3 42 3 2 3 4 4 2 2 32 4 4 4 4 4 4 4 44 3 4 4 4 4 4 4 22 1 4 4 4 4 4 4 42 4 3 4 2 4 4 2 42 2 3 2 2 2 2 2 24 4 4 4 4 4 4 2 42 2 4 4 3 4 2 3 44 2 4 2 4 4 4 2 43 3 4 3 3 4 4 2 32 4 4 3 3 4 2 3 42 2 3 1 2 4 3 2 43 4 3 3 4 4 3 3 44 1 3 3 4 3 3 2 33 2 3 3 4 4 4 3 44 4 3 4 4 4 4 2 24 3 3 3 4 4 3 4 44 1 4 4 3 4 4 3 42 3 4 1 4 4 2 4 43 1 3 3 4 3 3 3 32 4 2 4 4 4 4 2 42 1 4 2 4 4 2 2 43 3 4 4 3 4 4 2 34 4 4 4 3 4 4 4 44 4 4 2 3 4 2 2 42 4 2 2 3 4 3 2 42 2 1 2 4 4 2 2 34 2 4 4 4 4 4 4 3
4 3 2 4 4 4 4 4 42 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 2 4 4 4 44 4 4 2 3 4 2 4 22 1 2 2 4 4 1 4 44 4 4 4 4 4 4 4 43 2 2 2 4 4 2 2 23 4 4 4 4 4 4 4 23 3 4 4 4 4 3 4 34 4 4 4 4 4 4 4 43 4 2 3 4 4 2 2 34 2 4 3 4 4 4 4 42 2 4 2 3 4 3 2 23 3 4 3 4 4 3 4 44 3 4 4 4 4 4 4 42 2 3 1 2 2 3 2 24 4 4 4 4 4 3 4 43 2 2 4 2 3 2 3 24 2 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 42 1 4 2 4 2 2 4 24 2 4 4 3 4 4 4 43 3 3 4 3 4 4 3 44 4 4 4 4 4 4 4 43 3 3 2 2 4 2 3 33 1 1 4 2 4 4 3 44 2 2 4 2 4 4 2 44 4 4 4 4 4 4 4 42 4 4 4 4 4 2 4 44 4 4 2 4 3 2 4 34 2 2 2 2 2 2 2 23 2 3 4 4 4 4 4 22 4 4 4 4 4 4 4 43 2 3 2 2 4 2 3 24 4 4 4 2 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 42 4 3 3 4 2 2 4 31 3 4 3 1 4 3 3 42 4 4 4 4 4 4 4 2
252 237 276 268 285 309 269 261 278
18 19 20 21 22 23 24 25 263 4 4 4 3 4 2 2 22 4 4 4 3 4 4 2 43 2 4 4 3 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 42 3 2 2 3 2 2 2 44 4 4 4 3 4 3 4 42 4 4 2 2 4 2 4 44 4 4 4 4 4 4 4 44 4 1 4 4 4 3 4 44 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 42 2 4 4 4 4 4 4 44 2 4 4 3 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 43 4 4 4 4 4 4 2 42 2 4 4 2 4 4 2 44 4 4 4 1 4 3 4 42 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 44 3 2 4 4 4 4 4 33 2 4 4 3 4 2 4 44 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 3 3 4 44 4 4 4 3 4 4 4 43 3 4 4 3 3 4 3 33 4 4 4 4 3 4 4 32 4 4 4 4 1 2 4 24 3 4 4 3 3 2 3 44 4 4 4 3 3 4 3 33 4 4 4 3 4 2 4 44 4 4 4 3 4 4 2 33 4 4 4 3 4 4 4 42 4 4 4 2 3 3 4 42 4 4 4 4 4 4 4 42 3 4 4 3 3 4 3 44 4 4 4 4 4 4 4 42 4 4 1 2 4 4 4 44 4 4 4 4 1 4 3 34 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 42 4 4 4 4 3 3 4 44 4 4 2 3 4 4 4 44 4 2 3 4 4 1 4 3
NO ITEM
2 4 2 4 3 4 4 4 44 3 3 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4 2 3 44 4 4 4 3 3 3 4 42 4 4 4 2 3 4 4 34 4 4 4 4 4 4 4 42 2 2 2 2 4 2 2 42 4 4 4 4 4 4 4 43 4 4 4 3 3 3 4 44 4 4 4 4 4 4 4 42 2 4 3 2 4 4 2 42 2 4 4 4 4 3 4 42 4 4 4 2 2 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 42 4 4 4 4 4 4 4 41 2 2 4 3 2 4 2 24 2 4 4 4 4 3 4 42 4 4 2 2 3 4 1 24 4 4 4 3 3 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 2 4 4 4 44 4 4 4 4 3 4 4 44 4 4 4 3 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 3 43 2 2 2 3 4 2 2 44 4 4 3 4 4 4 1 24 4 4 4 2 2 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 44 4 2 4 2 2 4 4 41 4 2 4 2 2 2 3 43 4 1 2 3 4 4 4 42 4 4 4 4 4 4 2 42 2 2 2 2 4 4 2 34 4 4 4 4 4 4 2 43 4 4 4 3 3 4 4 43 4 4 4 3 4 2 2 22 4 2 4 3 2 2 4 44 4 4 4 4 4 4 4 4
261 298 299 306 270 293 289 286 307
27 28 29 30 31 32 33 34 352 2 3 4 2 4 2 2 22 4 4 4 4 4 4 2 22 4 4 4 4 4 4 3 44 4 4 4 4 4 4 4 42 2 2 4 4 4 2 2 24 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 2 2 4 4 4 43 4 4 4 3 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4 3 4 44 4 4 4 4 4 4 2 44 4 3 4 4 4 4 4 43 2 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 43 3 4 4 3 4 3 3 44 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 42 4 4 4 4 4 4 4 42 2 2 4 4 4 4 2 24 4 4 4 4 4 4 4 43 2 2 4 4 4 4 4 43 4 4 1 4 4 4 4 43 3 3 4 4 4 4 3 42 1 4 4 3 4 4 3 44 4 4 4 2 2 4 4 42 3 4 4 4 4 4 3 34 3 4 4 3 4 4 3 44 4 1 4 4 4 4 3 44 4 4 4 4 4 4 3 43 4 1 4 3 4 4 4 44 4 2 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 43 3 4 3 3 4 4 3 32 4 4 4 4 4 4 2 42 4 2 2 4 4 4 2 44 4 4 4 4 4 4 4 43 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 2 43 4 4 4 4 4 4 4 24 3 4 3 4 4 4 4 4
4 2 4 2 4 4 4 4 34 4 3 4 3 3 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 44 2 1 2 3 3 4 4 44 3 2 3 3 4 4 2 44 4 2 1 4 4 1 4 42 2 2 2 4 4 2 2 24 4 4 4 4 4 4 2 44 4 3 4 3 4 4 4 44 4 4 4 2 4 4 4 24 4 4 4 4 4 4 4 42 2 4 2 4 4 4 4 24 4 4 3 4 4 4 2 44 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 42 2 4 4 2 2 4 2 24 4 2 4 4 4 4 4 42 2 2 2 4 4 4 2 44 4 3 3 4 4 4 1 44 4 4 4 4 4 4 4 44 3 2 4 2 4 4 4 44 4 4 2 4 4 4 4 44 3 4 4 4 4 4 4 43 4 4 4 4 4 4 4 43 4 2 4 2 4 2 3 43 3 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 2 44 4 4 4 4 4 4 4 42 4 2 4 2 2 4 4 44 3 4 2 4 4 4 2 44 4 2 4 4 4 4 4 43 2 2 2 2 4 2 3 24 4 4 4 3 4 4 4 44 4 2 4 4 4 4 4 43 4 2 4 2 4 4 3 24 3 2 2 2 4 4 3 44 4 4 4 4 4 4 2 4
283 289 277 295 295 320 313 278 303
36 37 38 39 40 41 42 43 443 4 2 4 4 2 2 2 22 4 4 4 4 4 4 4 43 2 2 2 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 4 4 42 4 2 4 4 2 2 2 23 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 2 23 3 4 4 3 3 4 3 44 4 4 4 3 4 4 4 34 4 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 4 4 22 4 4 4 4 4 4 4 43 3 3 2 4 4 2 4 34 4 4 4 4 4 4 4 44 4 3 4 4 2 2 4 43 4 3 4 4 3 4 4 33 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 4 4 4 2 4 44 4 4 4 4 4 4 4 42 4 4 4 4 4 2 2 43 4 2 4 4 2 1 2 24 4 4 4 4 4 4 4 34 3 4 4 4 4 4 2 33 4 2 4 4 4 4 4 23 2 3 4 3 2 3 3 32 3 2 4 3 3 4 4 33 2 3 4 4 4 4 4 23 2 3 4 4 3 3 4 32 4 3 4 3 3 3 3 24 4 4 4 4 4 4 4 24 3 3 4 4 4 4 3 33 3 2 2 3 2 4 3 34 4 4 4 4 4 4 4 34 4 4 4 3 4 4 3 33 4 3 3 3 3 4 4 34 4 4 4 4 4 4 4 22 2 4 4 4 4 4 2 24 2 4 4 3 4 4 3 44 3 4 4 4 4 4 4 34 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 1 4 3 34 4 2 4 4 4 3 2 42 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 4 2 3 1 2 44 4 4 4 4 4 4 4 34 4 4 4 2 2 4 4 24 3 3 4 4 4 1 2 32 3 3 3 3 2 4 2 34 4 4 4 4 4 4 4 32 4 2 4 4 2 2 4 44 2 2 4 4 4 4 4 43 4 3 4 4 4 3 3 24 4 4 4 4 4 4 4 44 4 3 4 4 4 4 4 44 2 4 4 4 2 4 2 34 4 2 4 4 4 4 3 34 4 4 4 4 4 4 4 44 4 3 4 3 4 4 3 43 2 2 4 2 2 3 2 24 3 4 4 4 4 4 3 32 3 3 3 3 3 4 4 34 4 2 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 4 4 22 4 2 4 4 2 4 4 24 4 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 23 2 2 4 4 4 3 2 23 2 4 2 2 3 4 3 24 4 4 4 4 4 4 4 34 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 3 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 4 4 42 2 2 2 2 2 4 2 22 3 2 4 4 4 4 3 14 4 4 4 1 4 4 3 33 2 3 2 2 3 3 4 24 4 4 4 4 4 4 4 44 4 2 3 3 2 4 4 43 2 3 4 2 2 4 2 23 4 2 2 4 4 4 2 24 4 4 4 4 1 4 4 4
276 288 273 309 298 282 297 279 243
TOTALSKOR
124149146173110157138158166171164161156175153140165161169157124171153153142144134147144154159151156157144161131152169167145148150
143164159144130160113160157170153146143168208109163124160172142165168168123138153174164160111143158110168160134129162
12425
119
PERHITUNGAN GASAL GENAP Lampiran 8
NO ∑X ∑Y ∑X2 ∑Y2 ∑XY 1 64 60 4096 3600 38402 77 72 5929 5184 55443 73 73 5329 5329 53294 88 85 7744 7225 74805 55 55 3025 3025 30256 78 79 6084 6241 61627 70 68 4900 4624 47608 77 81 5929 6561 62379 85 81 7225 6561 688510 87 84 7569 7056 730811 86 78 7396 6084 670812 83 78 6889 6084 647413 79 77 6241 5929 608314 88 87 7744 7569 765615 77 76 5929 5776 585216 70 70 4900 4900 490017 85 80 7225 6400 680018 86 75 7396 5625 645019 86 83 7396 6889 713820 78 79 6084 6241 616221 65 59 4225 3481 383522 88 83 7744 6889 730423 72 81 5184 6561 583224 85 68 7225 4624 578025 72 70 5184 4900 504026 74 70 5476 4900 518027 71 63 5041 3969 447328 73 74 5329 5476 540229 78 66 6084 4356 514830 81 73 6561 5329 591331 80 79 6400 6241 632032 74 77 5476 5929 569833 82 74 6724 5476 606834 83 74 6889 5476 614235 75 69 5625 4761 517536 82 79 6724 6241 647837 67 64 4489 4096 428838 76 76 5776 5776 577639 85 84 7225 7056 714040 84 83 7056 6889 697241 74 71 5476 5041 525442 72 76 5184 5776 5472
120
43 79 71 6241 5041 560944 77 66 5929 4356 508245 81 83 6561 6889 672346 79 80 6241 6400 632047 73 71 5329 5041 518348 67 63 4489 3969 422149 79 81 6241 6561 639950 59 54 3481 2916 318651 80 80 6400 6400 640052 80 77 6400 5929 616053 84 86 7056 7396 722454 75 78 5625 6084 585055 73 73 5329 5329 532956 75 68 5625 4624 510057 86 82 7396 6724 705258 85 123 7225 15129 1045559 56 53 3136 2809 296860 56 107 3136 11449 599261 81 43 6561 1849 348362 86 74 7396 5476 636463 88 84 7744 7056 739264 74 68 5476 4624 503265 84 81 7056 6561 680466 85 83 7225 6889 705567 58 110 3364 12100 638068 58 65 3364 4225 377069 69 69 4761 4761 476170 76 77 5776 5929 585271 88 86 7744 7396 756872 83 81 6889 6561 672373 83 77 6889 5929 639174 57 54 3249 2916 307875 78 65 6084 4225 507076 79 79 6241 6241 624177 53 57 2809 3249 302178 82 86 6724 7396 705279 81 79 6561 6241 639980 66 68 4356 4624 448881 67 62 4489 3844 415482 81 81 6561 6561 6561JUMLAH 6266 6159 485286 473845 474375
121
Lampiran 9 HASIL PERHITUNGAN DAYA BEDA
Keterangan :
∑X = 6266
∑Y = 6159
∑X2 = 485286
∑Y2 = 473845
∑XY = 474375
N = 82
N ∑ XY - ( ∑X)(∑Y) r xy = √ {N ∑ X 2-( ∑ X )2}{N ∑ Y 2- ( ∑Y )2}
= 82 x 474375 – (6266)(6159) √ { 82 x 485.286 – (6266)2 } { 82 x 473.845 – (6159)2 } = 38898750 – 38592294 √ ( 39793452 – 39262756 ) ( 38855290 – 37933281) = 306456
√ 530696 x 922009 = 306456 √ 489306488264 = 306456 699504,45 = 0,44
122
Reliability
Warnings
The space saver method is used. That is, the covariance matrix is not calculated orused in the analysis.
Case Processing Summary
82 100.00 .0
82 100.0
ValidExcludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.865 44
Cronbach'sAlpha N of Items
Atas dasar signifikasi 1% untuk N=82, maka dituntut r xy = 0,30 Jadi, taraf yang
diperoleh ternyata signifikan pada taraf 1% (r xy = 0,44 ≥ 0,30). Peneliti
kemudian menghitung reliabilitas dengan menggunakan SPSS versi 12.00 dan
hasilnya adalah .0865 yang termasuk dalam kategori tinggi. Jadi dapat dikatakan
bahwa alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel.
Katagori Tingkat Disiplin Para Siswa Kelas V SD PL Don BoskoSemarang Tahun Ajaran 2009/2010 Berdasarkan Mean Para Siswa
No Jumlah Katagori No Jumlah KatagoriSiswa Skor Siswa Skor
1 124 S 47 144 S2 149 T 48 130 S3 146 T 49 160 T4 173 T 50 113 S5 110 R 51 160 T6 157 T 52 157 T7 138 S 53 170 T8 158 T 54 153 T9 166 T 55 146 T
10 171 T 56 143 S11 164 T 57 168 T12 161 T 58 208 R13 156 T 59 109 R14 175 T 60 163 T15 153 T 61 124 S16 140 S 62 160 T17 165 T 63 172 T18 161 T 64 142 S19 169 T 65 165 T20 157 T 66 168 T21 124 S 67 168 T22 171 T 68 123 S23 153 T 69 138 S24 153 T 70 153 T25 142 S 71 174 T26 144 S 72 164 T27 134 T 73 160 T28 147 T 74 111 S29 144 S 75 143 S30 154 T 76 158 T31 159 T 77 110 R32 151 T 78 168 T33 156 T 79 160 T34 157 T 80 134 S35 144 S 81 129 S36 161 T 82 162 T37 131 S38 152 T KETERANGAN39 169 T RENDAH = 4 ORANG40 167 T SEDANG = 22 ORANG41 145 T TINGGI = 56 ORANG42 148 T43 150 T44 143 S45 164 T46 159 T
124
Lampiran 11 Tingkat Disiplin Diri Siswa Kelas V SD PL Don Bosko Semarang Tahun Ajaran
2009/2010 Terhadap Peraturan Sekolah Dilihat Dari Tiap Aspek. NO ASPEK RENTANGAN
SKOR JUMLAH
SISWA PROSENTASE
R = 0 – 3 0 - S = 4 – 7 0 - C = 8 – 11 8 9,7 %
1. Waktu Belajar
T = 12 – 16 74 90,3 % R = 1 2 2,4 % S = 2 11 13,4 % C = 3 0 -
2. Waktu Istirahat
T = 4 69 84,2 % R = 0 – 6 0 - S = 7 – 13 0 - C = 14 – 20 6 7,3 %
3. Pakaian Seragam
T = 21 – 28 76 92,7 % R = 0 – 9 0 - S = 10 – 19 0 - C = 20 – 29 18 21, 9 %
4. Proses Kegiatan Belajar Mengajar
T = 30 – 40 64 78, 1 % R = 1 0 - S = 2 11 13, 4 % C = 3 3 3,6 %
5. Kehadiran Siswa
T = 4 68 83 % R = 0 – 8 0 - S = 9 – 17 0 - C = 18 – 26 13 15,8 %
6. Kebersihan
T = 27 – 36 69 84,2 % R = 0 – 2 0 - S = 3 – 5 1 1,2 % C = 6 – 8 21 25,6%
7. Sopan Santun
T = 9 – 12 60 73,2 % R = 1 8 9,7 % S = 2 24 29,2 % C = 3 14 17,1 %
8. Keuangan
T = 4 36 44 % R = 0 -3 0 - S = 4 – 7 0 - C = 8 -11 19 23,1 %
9. Perpustakaan
T = 12 – 16 63 76,9 % R = 0 -3 0 - S = 4 – 7 0 - C = 8 – 11 9 10,9 %
10. Kegiatan Lain
T = 12 – 16 73 89, 1 %
125
Lampiran 12 KATEGORI JENJANG (ORDINAL)
( Azwar, 2001 : 109-110) Jumlah pernyataan : 44 item
Skor terkecil : 1 x 44 = 44
Skor terbesar : 4 x 44 = 176
Luas jarak sebenarnya : 176 – 44 = 132
Setiap satuan deviasi standartnya bernilai σ 132 / 6 = 22 dan mean teoretisnya adalah µ =
44 x 3 = 132
Penggolongan subyek dalam 3 kategori diagnosis tingkat kedisiplinan, maka keenam
satuan deviasi standart dibagi dalam 3 bagian :
x < ( µ – 1.0 σ) = rendah
( µ – 1.0 σ ) ≤ x < ( µ + 1.0 σ) = sedang
( µ + 1.0 σ ) x = tinggi
Sehingga dengan harga σ = 22 akan diperoleh kategori skor kedisiplinan :
x < [ (132 – 1.0 (22) ] = 132 -22 = 110 ( rendah )
[ 132 – 1.0 (22) ] ≤ x < [ 120 – 1.0 (22) ] = (132 -22 ) ≤ x < (120 + 22 )
= 110 ≤ x < 144 ( sedang )
[ 120 + 1.0 (22) ] ≤ x = 120 + 22 = 144 ( tinggi )
Yang dapat dilustrasikan sebagai :
110 144
---------- : ---------- : ---------- x
rendah sedang tinggi
Rendah = 44 – 110
Sedang = 111 – 144
Tinggi = 145 - 176
126
Lampiran 13 GARIS-GARIS BESAR PROGAM LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL KELAS V SD PL DON BOSKO
SEMARANG TAHUN AJARAN 2009/2010 NO TOPIK TUJUAN INDIKATOR MATERI METODE KEGIATAN WAKTU EVALUASI 1. Aku harus
berdoa sebelum melakukan kegiatan.
Membiasakan anak untuk selalu bedoa sebelum memulai suatu kegiatan.
1.Siswa menunjukan kebiasaan berdoa sebelum pelajaran dimulai.
2.Siswa menyebutkan pentingnya doa.
Pentingnya berdoa.
Ceramah 1. Membuat doa pribadi. 2. Refleksi
2 x 2jp 1. Check list 2. Pengamatan guru kelas pada saat para siswa berdoa.
2. Tertib sebelum masuk kelas
Melatih siswa hidup tertib.
Siswa mampu berbaris dengan rapi.
Perlunya membangun ketertiban sekolah.
Bermain peran
Lomba baris berbaris.
2 x 2jp Pengamatan guru terhadap ketertiban para siswa.
127
NO TOPIK TUJUAN INDIKATOR MATERI METODE KEGIATAN WAKTU EVALUASI 3. Aku keren
dengan seragamku
Membantu siswa untuk memakai atribut lengkap pada saat upacara bendera.
Siswa memakai pakaian seragam dan atribut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
1.Yang harus aku pakai setiap hari Senin.
2. Cara supaya tidak lupa membawa dan memakai atribut sekolah.
Ceramah Membuat jadwal pakaian dengan kreatif
2 x 2jp Pemeriksaan kelengkapan seragam setiap upacara bendera.
4. Aku menghargai guru dan temanku.
Membiasakan anak untuk mendengarkan orang lain yang bicara dalam kelas.
1. Menunjukan sikap hormat terhadap orang yang berbicara.
2. Mampu menyimak apa yang dibicarakan oleh teman atau guru.
Belajar mendengar- kan.
Cerita Bermain peran
2 x 2jp 1. Check list. 2. Guru kelas memperhatikan dan mengevaluasi suasana kelas.
128
NO TOPIK TUJUAN INDIKATOR MATERI METODE KEGIATAN WAKTU EVALUASI 5. Menanamkan
sikap sopan santun melalui kebiasaan meminta ijin.
Menumbuhkan sikap sopan santun di kelas dalam hal meminta ijin.
1.Siswa mampu menyusun kalimat untuk meminta ijin. 2. Bersikap sopan pada saat meminta ijin.
Tata cara meminta ijin.
Ceramah Bermain peran
2 x 2jp Melihat presensi siswa di kelas setiap pergantian jam pelajaran.
6. Kelasku bersih
Mendorong siswa untuk memiliki kebiasaan menjaga kebersihan kelasnya.
1.Siswa memiliki kebiasaan membuang sampah pada tempatnya.
2.Siswa melaksana-kan piket menjaga kebersihan kelas.
3.Siswa tidak mencoret-coret sarana sekolah.
1.Cara membersihkan kelas yang efektif. 2.Cara mencintai kelasku.
Cerita Lomba kebersihan kelas
2 x 2jp Pemantauan kelas setiap 1 minggu sekali oleh guru kelas dan kepala sekolah.
129
NO TOPIK TUJUAN INDIKATOR MATERI METODE KEGIATAN WAKTU EVALUASI 7. Sopan
santun Menanamkan sikap sopan santun di dalam hal berbicara.
1. Siswa berbicara dengan sopan kepada temannya. 2. Anak bertegur sapa secara ramah kepada seluruh warga sekolah.
Sopan santun itu indah.
Cerita 1.Bermain peran 2. Sharing
2 x 2jp 1. Observasi guru kelas. 2. Check list.
8. Aku membayar tepat waktu.
Membiasakan siswa membayar uang sekolah tepat waktu.
Siswa membayar uang sekolah sesuai tanggal yang ditentukan.
1.Cara agar tidak lupa membayar uang sekolah. 2. Alasan membayar uang sekolah tepat waktu.
Ceramah Membuat tabel ”reminder” bulanan.
2 x 2jp Sistem pengecekan melalui bagian administrasi sekolah.
130
NO
TOPIK TUJUAN INDIKATOR MATERI METODE KEGIATAN WAKTU EVALUASI
9. Aku cinta membaca
Mengembangkan budaya membaca.
1. Siswa bisa memilih bahan bacaan. 2. Siswa bisa memanfaatkan fasilitas pepustakaan. 3. Siswa mampu menjaga ketenangan ruang perpustakaan.
1. Cara membaca asyik. 2. Cara membuat perpustakaanku nyaman.
Ceramah 1. Membuat poster mengenai aturan diperpustakaan. 2. Membuat mading tentang cara belajar di perpustakaan secara kelompok.
2 x 2jp 1. Observasi sikap siswa di perpustakaan. 2. Melihat presensi kunjungan perpustakaan.
10. Kegiatan ekstrakulikuler sebagai penyalur bakat.
Membimbing siswa mengikuti ekstrakulikuler untuk mengembangkan bakat pribadi.
1. Siswa mampu memilih kegiatan ekstra sesuai dengan bakatnya. 2. Siswa selalu datang dan terlibat aktif dalam kegiatan ekstrakulikuler sesuai jadwalnya.
1. Mengenal bakat dan minatku. 2. Cara mengembangkan bakat dan minat. 3. Jenis ekstra di sekolahku.
Ceramah 1. Bermain peran 2. Sharing 3.Lomba pada saat hari besar.
2 x 2jp Pemantauan melalui koordinator ekstrakuikuler.