bab ii tinjauan pustaka a. penanaman kedisiplinan siswa 1 ...repository.ump.ac.id/3080/3/bab...

31
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penanaman Kedisiplinan Siswa Melalui Pembelajaran Pkn 1. Penanaman Kedisiplinan Siswa a. Pengertian penanaman Kedisiplinan siswa Menurut Prijodarminto dalam (Maulana, Fajrin 2012: 5), penanaman adalah proses, cara, perbuatan menanam, menanami atau menanamkan.Sedangkan Disiplin adalah suatu tata tertib yang dapat mengatur tatanan kehidupan pribadi dan kelompok.(Maulana, Fajrin 2012:5). Disiplin merujuk pada intruksi sistematis yang diberikan kepada murid (disciple). Untuk mendisiplinkan berarti menginstruksikan orang untuk mengikuti tatanan tertentu melalui aturan-aturan tetentu. Biasanya kata “disiplin” berkonotasi negatif. Ini karena untuk melangsungkan tatanan dilakukan melalui hukuman. Dalam arti lain, disiplin berarti suatu ilmu tertentu yang diberikan kepada murid. Mustari, Muhammad (2014:35-36) Menurut bahasa,bahwa disiplin adalah tata tertib (di sekolah,kemiliteran dan sebagainya); ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan tata tertib dan sebagainya. Disiplin diartikan bukan hanya sekedar pemberian hukuman atau paksaan agar setiap orang melaksanakan peraturan atau kehendak kelompok orang-orang tertentu yang disebut pimpinan.Hadari Nawawi dalam(Purwantoro, Anas 2008 : 9) Penanaman Kedisiplinan Siswa…, Desi Agustiani, FKIP, UMP, 2016

Upload: dinhduong

Post on 26-Jul-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penanaman Kedisiplinan Siswa 1 ...repository.ump.ac.id/3080/3/BAB II.pdf · adalah tata tertib (di sekolah,kemiliteran dan sebagainya); ... upacara bendera

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penanaman Kedisiplinan Siswa Melalui Pembelajaran Pkn

1. Penanaman Kedisiplinan Siswa

a. Pengertian penanaman Kedisiplinan siswa

Menurut Prijodarminto dalam (Maulana, Fajrin 2012: 5),

penanaman adalah proses, cara, perbuatan menanam, menanami atau

menanamkan.Sedangkan Disiplin adalah suatu tata tertib yang dapat

mengatur tatanan kehidupan pribadi dan kelompok.(Maulana, Fajrin

2012:5).

Disiplin merujuk pada intruksi sistematis yang diberikan kepada

murid (disciple). Untuk mendisiplinkan berarti menginstruksikan orang

untuk mengikuti tatanan tertentu melalui aturan-aturan tetentu. Biasanya

kata “disiplin” berkonotasi negatif. Ini karena untuk melangsungkan

tatanan dilakukan melalui hukuman. Dalam arti lain, disiplin berarti suatu

ilmu tertentu yang diberikan kepada murid.

Mustari, Muhammad (2014:35-36) Menurut bahasa,bahwa disiplin

adalah tata tertib (di sekolah,kemiliteran dan sebagainya); ketaatan

(kepatuhan) kepada peraturan tata tertib dan sebagainya.

Disiplin diartikan bukan hanya sekedar pemberian hukuman atau

paksaan agar setiap orang melaksanakan peraturan atau kehendak

kelompok orang-orang tertentu yang disebut pimpinan.Hadari Nawawi

dalam(Purwantoro, Anas 2008 : 9)

Penanaman Kedisiplinan Siswa…, Desi Agustiani, FKIP, UMP, 2016

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penanaman Kedisiplinan Siswa 1 ...repository.ump.ac.id/3080/3/BAB II.pdf · adalah tata tertib (di sekolah,kemiliteran dan sebagainya); ... upacara bendera

Dari beberapa pengertian tentang disiplin tersebut diatas dapat

diambil kesimpulan bahwa disiplin adalah suatu unsur moralitas seseorang

yang menekankan pada peraturan dan tata tertib dalam prinsip-prinsip

keteraturan, pemberian perintah,larangan, pujian dan hukuman dengan

otoritas atau paksaan untuk mencapai kondisi yang baik.Fungsi

kedisiplinan di sekolah disiplin sangat penting dan dibutuhkan oleh setiap

siswa. Disiplin menjadi prasyarat bagi pembentukan sikap, perilaku dan

tata tertib kehidupan berdisiplin, yang akan mengantar seorang siswa

sukses dalam belajar. Disiplin yang dimiliki oleh siswa akan membantu

siswa itu sendiri dalam tingkah laku sehari-hari, baik di sekolah maupun di

rumah. Siswa akan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang

dihadapinya. Aturan yang terdapat di sekolah akan bisa dilaksanakan

dengan baik jika siswa sudah memiliki disiplin yang ada dalam dirinya.

Dari pengertian ini, maka dapat disimpulkan bahwa penanaman

disiplin adalah suatu proses menanamkan penyesuaian antara sikap dan

tingkah laku seseorang atau menumbuhkan sikap dan tingkah laku

seseorang agar dapat mematuhi peraturan yang berlaku atau peraturan

yang sudah ada.

b. Fungsi Kedisiplinan Siswa di Sekolah

Disiplin sangat penting dan dibutuhkan oleh setiap siswa. Disiplin

menjadi prasyarat bagi pembentukan sikap, perilaku dan tata tertib

kehidupan berdisiplin, yang akan mengantar seorang siswa sukses dalam

belajar.

Penanaman Kedisiplinan Siswa…, Desi Agustiani, FKIP, UMP, 2016

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penanaman Kedisiplinan Siswa 1 ...repository.ump.ac.id/3080/3/BAB II.pdf · adalah tata tertib (di sekolah,kemiliteran dan sebagainya); ... upacara bendera

J.wantah, Maria (2005 : 150) menyatakan fungsi kedisiplinan di

sekolah adalah sebagai berikut:

1) Menata Kehidupan Bersama

Manusia adalah makhluk unik yang memiliki ciri, sifat,

kepribadian, latar belakang dan pola pikir yang berbeda-beda.

Sebagai makhluk sosial, selalu terkait dan berhubungan dengan

orang lain. Dalam hubungan tersebut diperlukan norma, nilai

peraturan untuk mengatur agar kehidupan dan kegiatannya dapat

berjalan lancar dan baik.Jadi fungsi disiplin adalah mengatur tata

kehidupan manusia, dalam kelompok tertentu atau dalam

masyarakat.

2) Membangun Kepribadian

Pertumbuhan kepribadian seseorang biasanya dipengaruhi

oleh faktor lingkungan keluarga, lingkungan pergaulan, lingkungan

masyarakat dan lingkungan sekolah.Disiplin yang diterapkan di

masing-masing lingkungan tersebut memberi dampak bagi

pertumbuhan kepribadian yang baik.Jadi lingkungan yang

berdisiplin baik, sangat berpengaruh terhadap kepribadian

seseorang.

3) Melatih Kepribadian

Sikap, perilaku dan pola kehidupan yang baik dan berdisiplin tidak

terbentuk serta merta dalam waktu singkat. Namun, terbentuk

melalui suatu proses yang membutuhkan waktu panjang. Salah satu

Penanaman Kedisiplinan Siswa…, Desi Agustiani, FKIP, UMP, 2016

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penanaman Kedisiplinan Siswa 1 ...repository.ump.ac.id/3080/3/BAB II.pdf · adalah tata tertib (di sekolah,kemiliteran dan sebagainya); ... upacara bendera

proses untuk membentuk kepribadian tersebut dilakukan melalui

latihan.

4) Pemaksaan

Disiplin dapat terjadi karena dorongan kesadaran

diri.Disiplin dengan motif kesadaran diri ini lebih baik dan

kuat.Disiplin dapat pula terjadi karena adanya pemaksaan dan

tekanan dari luar.Dikatakan terpaksa karena melakukannya bukan

berdasarkan kesadaran diri, melainkan karena rasa takut dan

ancaman sanksi disiplin.Jadi disiplin berfungsi sebagai pemaksaan

kepada seseorang untuk mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku

di lingkungan itu.

5) Hukuman

Tata tertib sekolah biasanya berisi hal-hal positif yang harus

dilakukan oleh siswa. Sisi lainnya berisi sanksi/hukuman bagi yang

melanggar tata tertib tersebut. Ancaman sanksi/hukuman sangat

penting karena dapat memberi dorongan dan kekutan bagi siswa

untuk menaati dan mematuhinya. Tanpa ancaman hukuman atau

sanksi, dorongan ketaatan dan kepatuhan dapat diperlemah.

6) Mencipta Lingkungan Kondusif

Sekolah merupakan ruang lingkup pendidikan (Wawasan

Wiyatamandala). Dalam pendidikan ada proses mendidik,

mengajar dan melatih. Sekolah sebagai ruang lingkup pendidikan

perlu menjamin terselenggaranya proses pendidikan yang baik.

Penanaman Kedisiplinan Siswa…, Desi Agustiani, FKIP, UMP, 2016

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penanaman Kedisiplinan Siswa 1 ...repository.ump.ac.id/3080/3/BAB II.pdf · adalah tata tertib (di sekolah,kemiliteran dan sebagainya); ... upacara bendera

Kondisi yang baik bagi proses tersebut adalah kondisi aman,

tenang, tertib dan teratur, saling menghargai, dan hubungan

pergaulan yang baik, hal itu dicapai dengan merancang peraturan

sekolah, yakni peraturan bagi guru-guru, dan bagi para siswa, serta

peraturan-peraturan lain yang dianggap perlu. Kemudian

diimplementasikan secara konsisten dan konsekuen.

Apabila kondisi ini terwujud, sekolah akan menjadi lingkungan

kondusif bagi kegiatan dan proses pendidikan. Di tempat seperti itu,

potensi dan hasil siswa akan mencapai hasil optimal. Untuk sekolah,

disiplin itu sangat perlu dalam proses belajar mengajar, alasannya yaitu:

disiplin dapat membantu kegiatan belajar, dapat menimbulkan rasa senang

untuk belajar dan meningkatkan hubungan sosial. Apabila peraturan

sekolah tanpa tata tertib, akan muncul perilaku yang tidak tertib, tidak

teratur, tidak terkontrol, perilaku liar, yang pada gilirannya mengganggu

kegiatan pembelajaran. Suasana kondusif yang dibutuhkan dalam

pembelajaran menjadi terganggu.Dalam hal ini, penerapan dan

pelaksanaan peraturan sekolah, menolong para siswa agar dilatih dan

dibiasakan hidup teratur, bertanggung jawab dan dewasa.

Disiplin sekolah apabila dikembangkan dan diterapkan dengan

baik, konsisten dan konsekuen akan berdampak positif bagi kehidupan dan

perilaku siswa. Disiplin dapat mendorong mereka belajar secara konkret

dalam praktik hidup di sekolah tentang hal-hal positif yaitu melakukan

hal-hal yang lurus dan benar, dan menjauhi hal-hal yang negatif.

Penanaman Kedisiplinan Siswa…, Desi Agustiani, FKIP, UMP, 2016

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penanaman Kedisiplinan Siswa 1 ...repository.ump.ac.id/3080/3/BAB II.pdf · adalah tata tertib (di sekolah,kemiliteran dan sebagainya); ... upacara bendera

c. Unsur-unsur Disiplin Siswa

Menurut Kurtinez & Greif, 1978 (J.wantah, Maria 2005 :150 )

menyatakan bahwa unsur-unsur disiplin meliputi:

1. peraturan sebagai pedoman perilaku.

2. konsistensi dalam peraturan.

3. hukuman untuk pelanggaran.

4. penghargaan untuk perilaku yang baik.

Disiplin itu lahir, dan berkembang dari sikap seseorang di dalam

sistem nilai budaya yang telah ada di dalam masyarakat. Terdapat unsur

pokok yang membentuk disiplin, pertama sikap yang telah ada pada diri

manusia dan sistem nilai budaya yang ada di dalam masyarakat. Sikap atau

attitude merupakan unsur yang hidup di dalam jiwa manusia yang harus

mampu bereaksi terhadap lingkungannya, dapat berupa tingkah laku atau

pemikiran. Sedangkan sistem nilai budaya merupakan bagian dari budaya

yang berfungsi sebagai petunjuk atau pedoman dan penunutun bagi

kelakuan manusia.

Perpaduan antara sikap dengan sistem nilai budaya yang menjadi

pengarah dan pedoman tadi mewujudkan sikap mental berupa perbuatan

atau tingkah laku. Unsur tersebut membentuk suatu pola kepribadian yang

menunjukkan perilaku disiplin atau tidak disiplin.

d. Penanggulangan Disiplin

Disiplin sekolah menjadi prasyarat terbentuknya lingkungan

pendidikan yang kondusif bagi kegiatan dan proses pendidikan. Oleh

karena itu, kepala sekolah, guru dan orang tua perlu terlibat dan

bertanggung jawab membangun disiplin siswa dan disiplin sekolah.

Penanaman Kedisiplinan Siswa…, Desi Agustiani, FKIP, UMP, 2016

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penanaman Kedisiplinan Siswa 1 ...repository.ump.ac.id/3080/3/BAB II.pdf · adalah tata tertib (di sekolah,kemiliteran dan sebagainya); ... upacara bendera

Dengan keterlibatan dan tanggung jawab itu, diharapkan para siswa

berhasil dibina dan dibentuk menjadi individu-individu unggul dan sukses.

Keunggulan dan kesuksesan itu terwujud sebab sekolah berhasil

menciptakan lingkungan yang kondusif bagi kegiatan dan proses

pendidikan. Siswa terpacu untuk mengoptimalkan potensi dan hasil

dirinya.

Penanggulangan masalah disiplin yang terjadi di sekolah menurut

Singgih Gunarsa (dalam Tu’u 2004: 57) dapat dilakukan melalui tahapan

preventif, represif dan kuratif. Mendorong siswa melaksanakan tata tertib

sekolah. Memberi persuasi bahwa tata tertib itu baik untuk perkembangan

dan keberhasilan sekolah.

Disiplin individu yang baik menunjang peningkatan hasil belajar

dan perkembangan perilaku yang positif. Langkah represif sudah

berurusan dengan siswa yang telah melanggar tata tertib sekolah. Siswa-

siswa ini ditolong agar tidak melanggar lebih jauh lagi, dengan jalan

nasehat, peringatan atau sanksi disiplin. Langkah kuratif merupakan upaya

pembinaan dan pendampingan siswa yang melanggar tata tertib dan sudah

diberi sanksi disiplin. Upaya tersebut merupakan langkah pemulihan,

memperbaiki, meluruskan, menyembuhkan perilaku yang salah dan tidak

baik.

e. Macam- macam Disiplin

1. Disiplin diri

Disiplin diri (disiplin pribadi atau swadisiplin), yaitu apabila

peraturan-peraturan atau ketentuan-ketentuan itu hanya berlaku bagi

Penanaman Kedisiplinan Siswa…, Desi Agustiani, FKIP, UMP, 2016

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penanaman Kedisiplinan Siswa 1 ...repository.ump.ac.id/3080/3/BAB II.pdf · adalah tata tertib (di sekolah,kemiliteran dan sebagainya); ... upacara bendera

diri seseorang. Misalnya, disiplin belajar, disiplin bekerja, dan disiplin

beribadah.

2. Disiplin sosial(Masyarakat sekitar)

Disiplin sosial adalah apabila ketentuan-ketentuan atau peraturan-

peraturan itu harus dipatuhi oleh orang banyak atau masyarakat.

Misalnya, disiplin lalu lintas, dan disiplin menghadiri rapat.

3. Disiplin nasional (Pemerintah atau Negara)

Disiplin nasional adalah apabila peraturan-peraturan atau

ketentuan-ketentuan itu merupakan tata laku bangsa atau norma

kehidupan berbangsa dan bernegara yang harus dipatuhi oleh seluruh

rakyat. Misalnya, disiplin membayar pajak dan disiplin mengikuti

upacara bendera. Menurut Asy Mas’udi, dalam (Irwansyah, Yudhi

2014:39).

f. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Disiplin

Menurut Bakwin & Bakwin (1972) dalam( J.Wantah, Maria 2005

:141) terjadinya perubahan dalam sikap sosial terhadap terhadap disiplin

adalah karena beberapa alasan berikut :

1. Hilangnya pengaruh agama formal

2. Popularitas psikoanalisis dengan penekanan pada pengaruh buruk

frustasi dan penekanan emosi.

3. Meningkatnya perhatian terhadap perkembangan emosional dan

bukan terhadap perkembangan spritual.

4. Doktrin – doktrin palsu yang mengatakan bahwa kesalahan dalam

pendidikan anak berbekas secara permanen pada jiwa anak.

5. Hilangnya kepercayaan diri pada orang tua yang menyebabkan

wibawa merosot.

Penanaman Kedisiplinan Siswa…, Desi Agustiani, FKIP, UMP, 2016

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penanaman Kedisiplinan Siswa 1 ...repository.ump.ac.id/3080/3/BAB II.pdf · adalah tata tertib (di sekolah,kemiliteran dan sebagainya); ... upacara bendera

6. Tidak sudinya orang tua mendisiplinkan anak mereka, karena

takut kalau-kalau disiplin mengacaukan hubungan baiknya

dengan anak-anak, apalagi yang sudah makin besar.

g. Pentingnya Kedisiplinan

Dalam menanamkan kedisiplinan pada siswa, guru sebagai

pendidik harus bertanggungjawab untuk mengarahkan apa yang baik,

menjadi tauladan, sabar dan penuh pengertian. Guru harus mampu

menumbuhkan dalam peserta didik, terutama disiplin diri. Untuk

kepentingan tersebut guru harus mampu melakukan hal-hal sebagai

berikut :

1. Membantu mengembangkan pola perilaku dalam dirinya.

2. Membantu peserta didik meningkatkan standar perilakunya.

3. Menggunakan pelaksanaan aturan sekolah sebagai alat

untukmenegakkan disiplin.(Puwantoro, Anas 2008 : 10)

Dengan disiplin, anak didik bersedia untuk tunduk dan mengikuti

peraturan tertentu dan menjauhi larangan tertentu. Kesediaan semacam

ini harus dipelajari dan harus secara sadar diterima dalam rangka

memelihara kepentingan bersama atau memelihara tugas-tugas

sekolah. Hanya dengan menghormati aturan sekolah anak belajar

menghomati aturan-aturan umum lainnya, belajar mengembangkan

kebiasaan mengekang dan mengendalikan diri semata-mata karena ia

harus mengekang dan mengendalikan diri. Jadi, inilah fungsi yang

sebenarnya dari disiplin. Ia bukan sekedar prosedur sederhana yang

dimaksudkan untuk membuat anak bekerja dengan merangsang

kemauannya untuk mentaati instruksi, dan menghemat tenaga guru.

Disiplin perlu dalam mendidik anak supaya anak dengan mudah

untuk dapat :

Penanaman Kedisiplinan Siswa…, Desi Agustiani, FKIP, UMP, 2016

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penanaman Kedisiplinan Siswa 1 ...repository.ump.ac.id/3080/3/BAB II.pdf · adalah tata tertib (di sekolah,kemiliteran dan sebagainya); ... upacara bendera

a. Meresapkan pengetahuan dan pengertian social secaramendalam

dalam dirinya.

b. Mengerti dengan segera menurut untuk menjalankan apa

yangmenjadi kewajibannya dan secara langsung mengerti

laranganlaranganyang harus ditinggalkan.

c. Mengerti dan dapat membedakan tingkah laku yang baik

dantingkah laku yang buruk

d. Belajar mengendalikan keinginan dan berbuat sesuatu tanpaadanya

peringatan dari orang lain.

e. Mendidik KedisiplinanLatihan untuk mendisiplinkan diri

sebetulnya harusdilakukan secara terus menerus kepada anak didik.

(Purwantoro, Anas 2008: 10 -11)

h. Mendidik Kedisiplinan

Latihan untuk mendisiplinkan diri sebetulnya harusdilakukan

secara terus menerus kepada anak didik. Upaya inibenar-benar

merupakan suatu cara yang efektif agar anak mudahmengerti arti

penting kedisiplinan dalam hidup. Anak diajaridengan konsekuensi

logis dan konsekuensi alami dariperbuatannya. Berbagai umpan

balik layak diberikan kepada sianak, baik secara lisan maupun

tindakan. (Purwantoro, Anas 2008 :11- 12)

Menurut Djamaludin Ancok dan Fuat Nashori Suroso dalam

(Purwantoro, Anas 2008 : 12-13),

Prestasi anak di sekolah selain dipengaruhi oleh kemampuan

kognitif juga dipengaruhi oleh kemampuan menyesuaikan diri

dengan sekolah. Anak yang agresif, tidak disiplin, suka

menyerang dan sukar diatur biasanya memiliki prestasi belajar

yang kurang baik. Salah satu fenomena yang sekarang sedang

berkembang kita hadapi adalah menipisnya disiplin moral di

kalangan generasi muda.

i. Menanamkan Kedisiplinan Kepada Anak Didik

Ada beberapa langkah untuk mengembangkan disiplin

yangbaik kepada siswa :

1. Perencanaan. Ini meliputi membuat aturan dan prosedur

danmenentukan konsekuensi untuk aturan yang dilanggar.

2. Mengajar siswa bagaimana mengikuti aturan

3. Salah satu cara yang terbaik adalah mencegah masalah

darisemua kejadian. Hal ini menuntut guru untuk

dapatmempertahankan disiplin dan komunikasi yang baik.

4. Merespon secara tepat dan konstruktif ketika masalah

timbul.(Puwantoro, Anas 2008 :13).

Penanaman Kedisiplinan Siswa…, Desi Agustiani, FKIP, UMP, 2016

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penanaman Kedisiplinan Siswa 1 ...repository.ump.ac.id/3080/3/BAB II.pdf · adalah tata tertib (di sekolah,kemiliteran dan sebagainya); ... upacara bendera

j. Indikator Disiplin Guru pada Siswa

Tugas guru dalam mengajar secara umum dapat di

kelompokan menjadi tiga bagian. Tiga bagian itu adalah tugas

sebelum mengajar, tugas pada saat mengajar dan tugas setelah

mengajar.

Tugas guru sebelum mengajar adalah bagaimana

merencanakan suatu sistem yang baik, tugas guru pada saat mengajar

adalah bagaimana menciptakan suatu sistem pengajaran yang sesuai

dengan yang direncanakan. Sedangkan tugas guru setelah mengajar

adalah bagaimana menentukan keberhasilan pengajaran yang telah

dilakukannya.

Berdasarkan uraian di atas tugas guru merupakan salah satu

indikator disiplin guru. Disiplin sangat penting bagi guru, karena itu

harus ditanamkan terus menerus kepada guru. Dengan penanaman

yang terus menerus maka disiplin akan menjadi kebiasaan bagi guru.

Adapun indikator-indikator disiplin guru lainnya yaitu :

1. Guru datang tepat waktu

2. Mengecek kehadiran siswa

3. Menegur siswa yang terlambat dengan sopan

4. Mengkondisikan kelas yang kondusif

5. Melatih siswa untuk patuh pada aturan-aturan pembelajaran

yang telah ditetapkan.

6. Memberi kesempatan siswa untuk berlatih disiplin.

7. Melakukan komunikasi afektif untuk terciptanya ketertiban

dikelas.

Penanaman Kedisiplinan Siswa…, Desi Agustiani, FKIP, UMP, 2016

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penanaman Kedisiplinan Siswa 1 ...repository.ump.ac.id/3080/3/BAB II.pdf · adalah tata tertib (di sekolah,kemiliteran dan sebagainya); ... upacara bendera

8. Membuat aturan berperilaku baik dikelas.

9. Evaluasi afektif pembelajaran.

10. Membuat penilaian afektif tentang disiplin selama proses

pembelajaran.

11. Melaksanakan tugas yang sesuai aturan.

12. Keluar kelas dengan tertib pada waktunya.(Irwansyah, Yudhi

2014 :43-44)

Disiplin baik yang dimiliki guru sangat penting dalam kelancaran

prosesbelajar mengajar guru dengan siswa di sekolah. Karena sikap

disiplin yang dimilikioleh guru tentu akan membawa kepada

keberhasilan dan kemajuan sekolah. Olehkarena itu sikap disiplin yang

dimiliki guru harus benar-benar diterapkan denganbaik, tidak hanya di

dalam kelas tetapi juga di sekolah. Adapun sikap disiplin(indikator) yang

baik yang dimiliki guru seperti yang telah disebutkan di atas.

Berdasarkan uraian dan penjelasan di atas, maka penulis dapat

menyimpulkanbahwa sikap disiplin guru itu sangat penting dalam proses

kegiatan di sekolah danharus dikembangkan baik di kelas maupun diluar

kelas (sekolah).

B. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan( PKn)

1. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

a. Definisi Pembelajaran

Istilah “Pembelajaran” sama dengan “Instruction” atau “Pengajaran”.

Dimyati dan Mudjiono dalam Lestari (2010 : 33) berpendapat bahwa

Pembelajaran adalah prosesyang di selenggarakan oleh guru

untuk membenarkan siswa dalam belajar bagaiaman belajar

Penanaman Kedisiplinan Siswa…, Desi Agustiani, FKIP, UMP, 2016

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penanaman Kedisiplinan Siswa 1 ...repository.ump.ac.id/3080/3/BAB II.pdf · adalah tata tertib (di sekolah,kemiliteran dan sebagainya); ... upacara bendera

memperolehdan memproses pengetahuan, ketrampilan dan

sikap.

MenurutE Mulyasa dalam Lestari (2010 : 33)

“Pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi antar

peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan

perilaku ke arah yang lebih baik”.

Adapun Dasim Budimasyah dalam Lestari (2010 : 33)

berpendapat bahwa

“Pembelajaran dapat terjadi sebagai perubahan dalam

kemampuan, sikap atau perilaku siswa yang relative permanen

sebagai akibat dari pengalaman.”

Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau

proses membelajarkan subjek atau pembelajar yang di rencanakan

atau di desain, di laksanakan, dan di evaluasi secara sistematis agar

subjek didik atau pembelajar dapat mencapai tujuan-tujuan

pembelajaran secara efektif dan efesien.

Pembelajaran dapat dipandang dari dua sudut, pertama

pembelajaran dipandang sebagai suatu sistem, pembelajaran terdiri

dari sejumlah komponen yang terorganisasi antara lain tujuan

pembelajaran, materi pembelajaran, strategi, dan metode

pembelajaran, media pembelajaran atau alat peraga,

pengorganisasian kelas, evaluasi pembelajaran dan tindak lanjut

(remidial dan pengayaan).Kedua Pembelajaran dipandang sebagai

suatu proses,maka pembelajaran merupan serangkain upaya atau

Penanaman Kedisiplinan Siswa…, Desi Agustiani, FKIP, UMP, 2016

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penanaman Kedisiplinan Siswa 1 ...repository.ump.ac.id/3080/3/BAB II.pdf · adalah tata tertib (di sekolah,kemiliteran dan sebagainya); ... upacara bendera

kegiatan guru dalam rangka membuat siswa belajar. Proses tersebut

meliputi :

1) Persiapan, dimulai dari merencanakan program pengajaran

berupa tahunan, semester dan penyusun persiapan mengajar

(lesson plan) tersebut penyiapan perangkat kelengkapnnya

antara lai alat peraga dan alat-alat evaluasi. Persiapan

pembelajaran ini juga mencakup kegiatan guru untuk

membaca buku-bukuatau media cetak lainya.

2) Melaksankan kegiatan pembelajaran dengan mengacu pada

persiapan pembelajaran yang telah dibuatnya. Pada tahap

pelaksanaan pembelajaran ini, struktur dan situasi

pembelajaran di wujudkanguru akan banyak di pengaruhi

oleh pendekatan atau strategi dan metode-metode

pembelajaran yang telah di pilih dan di rancang

penerapanya, serta filosofi kerja dan komitmen guru,

persepsi, dan sikapnya terhadap siswa.

3) Menindaklanjuti pembelajran yang telah di kelolanya.

Kegiatan pacsapembelajaran ini dapat berbentuk enrichment

(pengayaan) dapat pula berupa pemberian layanan remidial

teaching bagi siswa yang berkesulitan belajar. (Komalasari,

Kokom 2013 : 3- 4)

2. Pengertian Pendidikan kewarganegaraan

Pendidikan kewarganegaraan (Pkn) merupakan usaha untuk

membekali peserta didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasr

berkenaan dengan hubungan antarwarganegara dengan negara serta

pendidikan pendahulauan bela negara menjadi warga negara ang

dapat di andalkan oleh bangsa dan negara (penjelasan Pasal 39

Undang-undang No. 2 Tahun 1989, tentang Sistem Pendidikan

Nasional). (Taniredja, Tukiran dkk 2013 : 1-2)

Pendidikan Kewarganegaraan menurut Zamroni dalam (Taniredja,

(Tukiran dkk 2013 : 2) adalah

Pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk mempersiapkan warga

masyarakat berpikir kritis dan bertindak demokratis, melalui

aktifitas menanamankan kesadaran kepada generasi baru bahwa

demokrasi adalah bentuk kehidupan masayarakat yang paling

menjamin hak-hak warga masyarakat. Demokrasi adalah suatu

Penanaman Kedisiplinan Siswa…, Desi Agustiani, FKIP, UMP, 2016

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penanaman Kedisiplinan Siswa 1 ...repository.ump.ac.id/3080/3/BAB II.pdf · adalah tata tertib (di sekolah,kemiliteran dan sebagainya); ... upacara bendera

learning process yang tidak dapat begitu saja meniru dan

,mentranformasikam nilai-nilai demokratis. Selain itu, pendidikan

kewarganegaraanadalah suatu proses yang dilakukan oleh lembaga

pendidikan di mana seseorang mempelajari orientasi, sikap,

perilaku politik sehingga yang bersangkutan memiliki political

knowledge, awarenes, attitude, political afficacy dan political

participation, serta kemampuan mengambil keputusan plotik

secara rasional dan menguntungkn bagi diriya juga bagi

masyarakat dan bangsa.

Pendidikan Kewarganegaraan membahas tentang

kewarganegaraaan, moral, norma, hukum, budi pekerti dan

sebagainya. Pendidikan kewarganegaraan memabntu siswa untuk

membentuk pola pikir dan pola sikap sebagai warga negara atau

selaras denan nilai-nilai kemanusiaan. Termasuk dalam

pembentukan watak atau karakter karena pendidikan

kewarganegraan mmencakup nilai-nilai hidup yang khas dan

masyarakat sekitar. (Fadil, Yudhi Fauzi2013 : 13)

Berdasarkan uraian di atas,bahwa Pendidikan kewarganegaraan itu

sangat penting bagi kehidupan karena didalamnya terdapat unsur-unsur

pemebelajaran yang sangat bermanfaat bagi kehidupan kelak sebagai

warga negara yang baik.

Pembelajaran Pendidikan kewarganegraan adalah suatu cara atau

menyampaikan materi pelajaran Pendidikan kewarganegaraan. (Lestari,

2010: 33 ). Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan memiliki peranan

yang penting dalam penanaman disiplin kepada peserta didik karena

dengan kedisiplinan tercipta sikap dan tingkah laku sebagai proses

pembentukan karakter yang milki oleh peserta didik.

3. Hakikat pembelajaran PKn

Pendidikan Kewarganegaraan (Citizenship) merupakan mata

pelajaran yang menfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari

segi agama, sosio-kultrul, bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi

Penanaman Kedisiplinan Siswa…, Desi Agustiani, FKIP, UMP, 2016

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penanaman Kedisiplinan Siswa 1 ...repository.ump.ac.id/3080/3/BAB II.pdf · adalah tata tertib (di sekolah,kemiliteran dan sebagainya); ... upacara bendera

warga negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang di manfaaatkan

oleh Pancasila dan UUD 1945.

Pendidikan Kewarganegaraan mengalami perkembangan sejarah

yang sangat panjang yang di mulai dar Civic Education, Pendidikan

Moral Pancasila, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,

Pendidikan Kewarganegaraan menjadi Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan.

Pendidikan Kewarganegaraan dapat diartikan sebagai wahana

untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang

berakar pada budaya bangsa indonesia yang diharapkan dan dapat di

wujudkan dalam bentuk perilaku kehidupan sehari-hari siswa sebagai

individu, anggota masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Landasan Pkn adalah Pancasila dan UUD 1945, yang berakar pada

nilai-nilai agama, kebudayaan nasional indonesia, tanggap pada tuntutan

perubahan zaman.

4. Tujuan Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Tujuan pembelajaran Pendidikan kewarganegaraan merupakan fokus

utama perubahan perilaku dalam proses penguasaan komponen yang

dikembangkan dalam proses pembelajaran untuk mencapai standar

kompetensi lulusan yang telah dicanangkan. Oleh, karena itu

keterkaitan antara SKL, KI, KD, indikator, dan tujuan pembelajaran

sangatlah penting untuk memastikan bahwa RPP tersebut dapat

memanfasilitasi guru untuk mewujudkan pembelajarandan belajar

otentik serta pada gilirannya dapat ditakar dengan menggunakan

penilaian otentik.(Permendikbud nomor 58)

Pasal 4 Keputusan Ditjen Dikti RI Pasal 3 No 267/DIKTI/2000

tentang penyempurnaan Garis Besar Proses Pembelajaran Mata Kuliah

Penanaman Kedisiplinan Siswa…, Desi Agustiani, FKIP, UMP, 2016

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penanaman Kedisiplinan Siswa 1 ...repository.ump.ac.id/3080/3/BAB II.pdf · adalah tata tertib (di sekolah,kemiliteran dan sebagainya); ... upacara bendera

Pengembangan Kepribadian (MKPK) menyebutkan bahwa Pkn di

perguruan tinggi bertujuan untuk :

a. Dapat memahami dan mampu melaksanakan hak dan kewajiban

secara santun, jujur dan demokratis serta ikhlas sebagai warga

negara terdidik dalam kehidupannya selaku warga negar Republik

Indonesia yang bertanggung jawab.

b. Menguasai penegetahuan dan pemahaman tentang beragam

masalah dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

yang hendak di atasi dengan penerapam pemikiran yang

berlandasan Pancasila, wawasan Nusantara dan ketahanan

nasional secara kritis dan bertanggung jawab.

c. Memupuk sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai

kejuangan serta patriotisme yang cinta tanah air, rela berkorban

bagi nusadan bangsa. (Taniredja Tukiran 2013 : 3 )

5. Komponen-Komponen Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

a. Tujuan Pembelajaran Pkn

Tujuan pembelajaran adalah target atau hal-hal yang harus dicapai

dalam proses pembelajaran. Tujuan pembelajaran biasanya berkaitan

dengan dimensi kognitif, afektif dan psikomotor. Tujuan pembelajaran

bisa jika pembelajar atau peserta didik mampu menguasai dimensi

kognitif dan afektif dengan baik, serta cekatan dan terampil dalam aspek

psikomotornya.

Tujuan pembelajaran akan tercapai jika pembelajar atau peserta didik

mampu mengekspresikan dan menampilkan bakat serat potensinya

secara optimal. Denagn demikian, ruang untuk menjadi manusia

paripurna (insal kamil) pun terbuka lebar.(Rahyubi 2013 : 234)

b. Media Pembelajaran Pkn

Kata ” media “ berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk

jamak dari kata “medium”, secara harfiah berarti “perantara atau

pengantar”.Dengan demikian, media pembelajara merupakan

Penanaman Kedisiplinan Siswa…, Desi Agustiani, FKIP, UMP, 2016

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penanaman Kedisiplinan Siswa 1 ...repository.ump.ac.id/3080/3/BAB II.pdf · adalah tata tertib (di sekolah,kemiliteran dan sebagainya); ... upacara bendera

wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan. (Djamarah

dan Zain, 2010 : 120)

1) Definisi Media Pembelajaran

Media pembelajaran merupakan perantara atau pengantar pesan

dari pengirim kepada penerima. Media sebagai alat komunkasi

merupakan segala sesuatu yang membawa informasi (pesan)

dari sumber informasi kepada penerima informasi. Oleh sebab

itu media pembelajaran merupakan segala wujud yang tepat

dipakai sebagai sumber belajar yang dapat merangsang pikiran,

perasaan, perhatian, kemampuan peserta didik sehingga dapat

mendorong terjadinya proses pembelajaran ketingkat lebih

efektif dan efesien.( Permendikbud nomor 58 )

2) Jenis media menurut karakteristiknya sebagai berikut :

a. Media asli dan media tiruan

b. Media Grafis

c. Media bentuk papan

d. Media yang disyaratkan

e. Media dengar

f. Media cetak (Permendikbud nomer 58)

Jenis dan bentuk media yang ditemukan oleh Djamarah dan

Zain (2010 : 124-126) anatar lain dilihat dari Jenisnnya, media

dibagi kedalam :

1) Media Auditif

Media Auditif adalah media yang hanya mengandalkan

kemampun bersuara saja. Misalnya radio, cassette

recorder,piringan hitam.

2) Media Visual

Media Visual adalah media yang hanya mengandalkan

indera penglihatan. Media Visual ini ada yang menampilkan

Penanaman Kedisiplinan Siswa…, Desi Agustiani, FKIP, UMP, 2016

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penanaman Kedisiplinan Siswa 1 ...repository.ump.ac.id/3080/3/BAB II.pdf · adalah tata tertib (di sekolah,kemiliteran dan sebagainya); ... upacara bendera

gambar diam sepertifilm strip (film rangka), slides (film

bingkai)foto, gambar, lukisan dan cetakan.

3) Media Audiovisual

Media Audiovisual adalah media yang mempunyai

unsursauara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai

kemampuan lebih baik, karena meiputi kedua jenis media

pertama dan kedua.

c. Strategi dan Metode Pembelajaran

1. Strategi Pembelajaran

Istilah ” strategi” pertama kali hanya dikalangan militer khususnya

strategi perang. Dalam sebuah peperangan atau pertempuran, terdapat

seseorang (komandan) yang bertugas mengatur strategi untuk

memenangakan peperanagan. Biasanya, sebuah strategi disusun

dengan mempertimbangkan medan perang, kekutan pasukan,

perlengkapan perang dan sebagainya.

Dalam konteks pendidikan, strategi digunakan untuk mengatur

siasat agar dapat mencapai tujuan dengan baik.Strategi dalam

pendidikan mengarah kepada hal yang lebih spesifik, yakni

khusus pada pembelajaran. Konsekuensinya, strategi dalam

konteks pendidikan dimaknai berbeda dengan strategi dalam

konteks pembelajaran.(Suyadi, 2013 : 13)

Menurut Kemp (1995) dalam (Suyadi, 2013 : 13) menjelaskan

“Bahwa strategi pembelajaran adalah kegiatan pembelajaran

yang dilakukan guru serta peserta didik untuk mencapai tujuan

pembelajaran. “

Menurut Kemp, Kozma dalam Sanjaya (2007) menjelaskan

bahwa :

Penanaman Kedisiplinan Siswa…, Desi Agustiani, FKIP, UMP, 2016

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penanaman Kedisiplinan Siswa 1 ...repository.ump.ac.id/3080/3/BAB II.pdf · adalah tata tertib (di sekolah,kemiliteran dan sebagainya); ... upacara bendera

strategi pembelajaran adalah sebagai kegiatan yang dilakukan

guru untuk memfasilitasi (guru sebaga fasilitator) peserta didik

agar tujuan pembelajaran tercapai. Dihubungkan dengan

belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola

umum kegiatan guru anak didik dalam mewujudkan kegiatan

belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah di

gariskan.(Djamarah, Zain 2010 : 5)

2. Metode Pembelajaran

a. Definisi Metode Pembelajaran

Menurut Pupuh Fathurrahman dalam (Suyadi, 2013 : 15)

metode adalah cara. Dalam pengertian umum, metode dapat

diartikan sebagai suatu cara atau prosedur yang di tempuh guru

untuk mencapai tujuan pemebelajaran.

“Metode pembelajaran adalah suatu model dan cara yang

dapat dilakukan untuk menggelar aktifitas belajar mengajar

agar berjalan dengan baik.”(Rahyubi, 2012 : 236)

b. Macam-macam Metode Pembelajaran

1. Metode Ceramah

Menurut Sagala dalam (Taniredja, Tukiran 2014 : 45)

Metode ceramah adalah bentuk interaksi melalui

penerangan dan penuturan lisan dari guru kepada peserta

didik. Dalam pelaksaan ceramah untuk menjelaskan

urainnya guru dapat menggunakan alat-alat bantu seperti

gambar dan audio isual lainnya. Ceramah juga sebagai

kegiatan memberikan informasi dengan kata-kata yang

sering mengaburkan dan kadang-kadang di tafsirkan

salah.

2. Metode Diskusi

Menurut Hasibun dan Moedjono dalam (Taniredja, Tukiran

2012: 23)

Metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan

pelajaran dimana guru memberi kesempatan kepada para

siswa (kelompok-kelompok) untuk mengadakan

perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat,

membuat kesimpulan, atau menyusun berbagai

alternative pemecahan atas suatu masalah.

Penanaman Kedisiplinan Siswa…, Desi Agustiani, FKIP, UMP, 2016

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penanaman Kedisiplinan Siswa 1 ...repository.ump.ac.id/3080/3/BAB II.pdf · adalah tata tertib (di sekolah,kemiliteran dan sebagainya); ... upacara bendera

3. Metode Bermain Peran atau Simulasi

Menurut Sagala dalam (Taniredja, Tukiran 2013 : 39)

metode simulasi adalah metode mengajar yang

mendramakan suatu situasi sosial yang mengandung

suatu problem, agar peserta didik dapat memecahkan

suatu masalah yang muncul dari situasi sosial.

4. Metode Demontrasi

Metode demontrasi adalah metode mengajar dengan cara

memperagakan barang, kejadian, aturan dan urutan melakukan

suatu kegiatan baik secara langsing maupun menggunakan

media pembelajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau

materi yang sedang di sajikan.

5. Metode Tanya Jawab

Metode Tanya Jawab adalah metode mengajar yang

memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang

bersifat ywo way traffic, sebab pada saat yang sama terjadi

dialog antara guru dan siswa. Guru bertanya siswa menjawab

atau siswa bertanya guru menjawab. Dalam komunikasi ini

terlihat adanya hubungan timbal balik secara langsung antara

guru dengan siswa.

(http://ainamulyana.blogspot.co.id/2012/01/pengertian-

metode-pembelaaran-dan.html)

6. Metode Karya Wisata

Metode karyawisata (Field-trip), karyawisata di sini

berarti kunjungan di luar kelas.Jadi karyawisata di atas

tidak mengambil tempat yang jauh dari sekolah dan tidak

Penanaman Kedisiplinan Siswa…, Desi Agustiani, FKIP, UMP, 2016

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penanaman Kedisiplinan Siswa 1 ...repository.ump.ac.id/3080/3/BAB II.pdf · adalah tata tertib (di sekolah,kemiliteran dan sebagainya); ... upacara bendera

memerlukan waktu yang lama.Karyawisata dalam waktu

yang lama dan tempat yang jauh disebut study tour.

(http://ainamulyana.blogspot.co.id/2012/01/pengertian-

metode-pembelaaran-dan.html)

7. Metode Penugasan

Metode resitasi adalah metode penyajian bahan di

mana guru memberikan tugas tertentu agar siswa

melakukan kegiatan belajar.

(http://ainamulyana.blogspot.co.id/2012/01/pengertian-

metode-pembelaaran-dan.html)

d. Kompetensi Guru

Kinerja guru mempunyai spesifikasi/kriteria tertentu. Kinerja guru

dapat dilihat dan diukur berdasarkan spesifikasi/kriteria

kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru. Berdasarkan

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor

16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan

Kompetensi Guru. Dijelaskan bahwa Standar Kompetensi Guru

dikembangkan secara utuh dari 4 kompetensi utama, yaitu: a)

kompetensi pedagogik, b) kepribadian, 3) sosial, dan 4)

profesional. Keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam

kinerja guru. (Irwansyah, Yudhi 2014 : 6)

1) Kompetensi Pedagogik

Kompetensi pedagogik yaitu kemampuan yang harus

dimiliki guru berkenaan dengan karakteristik siswa dilihat dari

berbagai aspek seperti moral, emosional, dan intelektual.

2) Kompetensi Kepribadian

Pelaksanaan tugas sebagai guru harus didukung oleh suatu

perasaanbangga akan tugas yang dipercayakan kepadanya untuk

mempersiapkan generasikualitas masa depan bangsa. Walaupun

Penanaman Kedisiplinan Siswa…, Desi Agustiani, FKIP, UMP, 2016

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penanaman Kedisiplinan Siswa 1 ...repository.ump.ac.id/3080/3/BAB II.pdf · adalah tata tertib (di sekolah,kemiliteran dan sebagainya); ... upacara bendera

berat tantangan dan rintanganyang dihadapi dalam pelaksanaan

tugasnya harus tetap tegar dalam melaksakantugas sebagai seorang

guru.

3) Kompetensi Sosial

Guru di mata masyarakat dan siswa merupakan panutan

yang perlu dicontohdan merupkan suritauladan dalam kehidupanya

sehari-hari. Guru perlu memiliki kemampuan sosial dengan

masyarakat, dalam rangka pelaksanaan proses pembelajaran yang

efektif.

4) Kompetensi Profesional

Kompetensi Profesional yaitu kemampuan yang harus

dimiliki guru dalamperencanaan dan pelaksanaan proses

pembelajaran. Guru mempunyai tugas untuk mengarahkan

kegiatan belajar siswa untuk mencapai tujuan

pembelajaran,untuk itu guru dituntut mampu

menyampaikan bahan pelajaran.(Irwansyah, Yudhi 2014 :7-

11)

e. Konsep Peranan Guru

Guru merupakan satu di antara pembentuk-pembentuk utama

calon warga masyarakat. Peranan Guru tidak hanya terbatas

sebagai pengajar (transfer knowledge) penyampai ilmu

pengetahuan , tetapi juga sebagai pembimbing, pengembang,

dan pengelola kegiatan pembelajaran yang dapat memfasilitasi

kegiatan belajar siswa dalam mencapai tujuan yang telah di

tetapkan. (Rahyubi 2012 : 235)

f. Peran Guru Sebagai Agen Pembelajaran

1) Guru sebagai sumber belajar

Peran guru sebagai sumber belajar berkaitan erat dengan

penguasaan materi pelajaran dengan baik dan benar. Guru yang

profesional manakala ia dapat menguasai materi pelajaran dengan baik,

Penanaman Kedisiplinan Siswa…, Desi Agustiani, FKIP, UMP, 2016

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penanaman Kedisiplinan Siswa 1 ...repository.ump.ac.id/3080/3/BAB II.pdf · adalah tata tertib (di sekolah,kemiliteran dan sebagainya); ... upacara bendera

sehingga benar-benar ia berperan sebagai sumber belajar bagi anak

didiknya.

2) Guru Sebagai pengelola

Sebagai pengelola pembelajaran (learning manager), guru

berperan dalam menciptakan iklim belajar yang memungkinkan siswa

dapat belajar secara nyaman. Melalui pengelolaan kelas yang baik guru

dapat menjaga kelas agar tetap kondusif untuk terjadinya proses belajar

seluruh siswa.

3) Guru Sebagai fasilitator

Dalam konteks pendidikan, guru merupakan fasilitator dalam

proses pembelajaran. Guru tidak lagi menjadi satu-satunya

sumber ilmu, karena perkembangan sains dan teknologi

memungkinkan peserta didik memperoleh ilmu dari berbagai

sumber seperti internet, televisi, gambar. Audio, dan

sebagainya. Semua sumber belajar tersebut berimplikasi pada

perubahan peranan guru dalam mengelola proses belajara

mengajar dari guru sebagai fasilitator. Fungsi guru sebagai

fasilitator lebih memungkinkan peserta didik untuk membentuk

karakternya sebagai generasi yang “melek media”. (Suyadi,

2013 : 17-18)

4) Guru sebagai motivator

Dalam proses pembelajaran motivasi merupakan salah satu

aspek dinamis yang sangat penting. Sering terjadi siswa yang kurang

berprestasi bukan disebabkan oleh kurangnya kemampuan. Tetapi

disebabkan oleh kurangnya motivasi untuk belajar. Oleh karena itu

untuk memperoleh hasil belajar yang optimal, guru ituntut kreatif

untuk dapat membangkitkan motivasi belajar siswa.

(http://belajaraktif1.blogspot.co.id/2011/01/kompetensi-dasar-

guru-sebagai-agen.html)

Penanaman Kedisiplinan Siswa…, Desi Agustiani, FKIP, UMP, 2016

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penanaman Kedisiplinan Siswa 1 ...repository.ump.ac.id/3080/3/BAB II.pdf · adalah tata tertib (di sekolah,kemiliteran dan sebagainya); ... upacara bendera

5) Guru sebagai evaluator

Sebagai evaluator, guru berperan untuk mengumpulkan data atau

informasi tentang keberhasilan pembelajaran yang telah dilakukan.

Evaluasi tidak hanya dilakukan terhadap hasil akhir pembelajaran (berupa

nilai atau angka-angka) tetapi juga dilakukan terhadap proses, kinerja, dan

skill siswa dalam proses pembelajaran. Kegiatan yang bertujuan untuk

menilai keberhasilan siswa memegang peranan penting. Sebab melalui

evaluasi guru dapat menentukan apakah siswa yang diajarkannya sudah

memiliki kompetensi yang telah ditetapkan, sehingga mereka layak

diberikan program pembelajaran baru atau malah sebaliknya siswa belum

bisa mencapai standar minimal, sehingga mereka perlu diberikan remedial.

g. Siswa atau Peserta didik

Peserta didik atau siswa merupakan subyek belajar yang

memegang peranan penting atas ilmu pengetahuan yang harus di

kuasainya. Konsekuensinya, peserta didik tidak lagi selalu bertanya

kepada guru setiap menemui persoalan, melainkan harus belajar

keras dar berbagai sumber dan strategi untuk menguasai standar

kompetensi dalam pembelajaran. (Suyadi, 2013 : 18)

Siswa atau peserta didik adalah seseorang yang mengikuti suatu

program pendidikan disekoalh atau lembaga pendidikan dibawah

bimbingan seorang atau beberapa guru, pelatih, dan instruktur.

Siswa jangan selalu dianggapsebagai objek belajar yang tidak tahu

apa- apa, melainkan subyek pendidikan yang punya pengetahuan,

kelebihan dan potensi tertentu. Siswa memiliki latar belakang,

minat dan kebutuhan serta kemampuan yang berbeda. (Rahyubi,

2012 : 235)

h. Materi Pembelajaran

Materi merupakan slah satu faktor tertentu penentu ketertiban

siswa. Jika materi pembelajaran yang di berikan menarik

kemungkinan keterlibatan siswa akan tinggi. Sebalikny jika materi

pembelajaran tidak menarik, keterlibatan siswa akan rendah atau

Penanaman Kedisiplinan Siswa…, Desi Agustiani, FKIP, UMP, 2016

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penanaman Kedisiplinan Siswa 1 ...repository.ump.ac.id/3080/3/BAB II.pdf · adalah tata tertib (di sekolah,kemiliteran dan sebagainya); ... upacara bendera

bahkan ia akan menarik diri dari proses pembelajaran motorik yang

di gelar. (Rahyubi, 2012 : 243)

Materi pembelajaran merupakan salah satu komponen sistem

pembelajaran yang memegang peranan penting dalam membantu

siswa mencapai kompetensi dasar dan standar kompetensi. Materi

Pembelajaran mengacu pada kurikulum persekolahan yang

berlaku. Materi pembelajaran termuat dalam kurikulum merupakan

materi esensial dalam suatu ilmu yang harus dimilki oleh siswa.

(Komalasari, Kokom 2013 : 28)

Berdasarkan uraian di atas bahwa materi pembelajaran merupaka

suatu komponen yang harus adadalam pembelajaran dan di butuhkan

untuk pembentukan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang harus

dikuasai siswa dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang di

tetapkan.

i. Sumber Belajar Pendidikan Kewarganegaraan

Menurut Winataputra dan Ardiwinata dalam (Djamarah dan Zain

2010 : 48) sumber belajar adalah

“sesuatu yang dapat di pergunakan sebagai tempat dimana bahan

ajar pengajaran terdapat atau asal untuk belajar seseorang”.

Sumber belajar dapat juga di artikan sebagai tempat atau

lingkungan sekitar, benda dan orang yang mengandung informasi dapat di

gunakan sebagai wahana peserta didik untuk melakukan proses perubahan

tingkah laku.

Roestiyah (Djamarah dan Zain, 2010 48-49) mengatakan bahwa

sumber-sumber belajar itu adalah :

a. Manusia (dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat)

b. Buku atau perpustakan

Penanaman Kedisiplinan Siswa…, Desi Agustiani, FKIP, UMP, 2016

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penanaman Kedisiplinan Siswa 1 ...repository.ump.ac.id/3080/3/BAB II.pdf · adalah tata tertib (di sekolah,kemiliteran dan sebagainya); ... upacara bendera

c. Media Massa (majalah, surat kabar, radio, televisi dan lain-lain)

d. Dalam lingkungan

e. Alat pengajaran (buku pelajaran, peta, gambar, kaset, tape,

papan tulis, kapur, spidol dan lain-lain)

f. Museum (Tempat penyimpanan benda- benda kuno)

Sumber belajar akan menjadi bermakna bagi siswa maupun guru

apabila sumber belajar diorganisir melalui satu rancangan yang

memungkinkan seseorang dapat memanfaatkan sumber belajar.

j. Evaluasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan

Menurut Wand dan Brown dalam (Djamarah dan Zain, : 2010 : 50)

bahwa :

Evaluasi adalah sutau proses untuk menentukan nilai dari suat.”

Berkaitan dengan evaluasi pembelajaran, evaluasi dilkukan pada

kegiatan akhir dalam bentuk refleksi dan praktek pembelajaran.

Dalam evaluasi pembelajaran guru sebaiknya mengadakan

berbagai macam penilaian. Mulai dari ulangan harian, ulangan

tengah semester dan ulnagan akhir semester.

Bloom (1971) mendefinisikan evaluasi, sebagaimana kita lihat,

adalah pengumpulan kenyataan secara sistematis untuk menetapkan

apakah dalam kenyataannya terjadi perubahan dalam diri siswa dan

menetapkan sejauh mana tingkat perubahan dalam pribadi siswa. Sejalan

dengan itu, Stufflebeam (1971), mengatakan bahwa evaluasi merupakan

proses menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi yang

berguna untuk menilai alternatif keputusan.

(http://www.eurekapendidikan.com/2014/10/pengertian-dan-

Peranan-evaluasi-pembelajaran.html

Evaluasi adalah suatu proses untuk merencanakan, memperoleh,

dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat

beberapa alternatif dalam mengambil keputusan

Penanaman Kedisiplinan Siswa…, Desi Agustiani, FKIP, UMP, 2016

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penanaman Kedisiplinan Siswa 1 ...repository.ump.ac.id/3080/3/BAB II.pdf · adalah tata tertib (di sekolah,kemiliteran dan sebagainya); ... upacara bendera

Dari beberapa definisi yang telah dikemukakan di atas dapat

disimpulkan bahwa evaluation adalah penilaian.Dari kata evaluation

inilah diperoleh kata Indonesia evaluasi yang berarti menilai.

Pasaribu dan Simanjuntak (Djamrah dan Zain, 2010 : 50-51 )

menegaskan bahwa tujuan evaluasi dapat dilihat dari dua segi yaitu :

1) Tujuan umum dari evaluasi

(a) Mengumpulkan data-data yang membuktikan taraf kemjuan

murid dalam mencapai tujuan yang di harapkan.

(b) Memungkinkan pendidik atau guru menilai aktifitas atau

pengalaman yang di dapat.

(c) Menilai metode mengajar yang di pergunakan.

2) Tujuan khusus dari evaluasi adalah :

(a) Merangsang kegiatan siswa.

(b) Menemukan sebab-sebab kemajuan atau kegagalan.

(c) Memberikan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan,

perkembangan dan bakat yang bersangkutan.

C. Kerangka Berfikir

Peneliti berusaha dan berfikir melalui pembelajaran Pendidikan

Kewaganegaraan (Pkn) dapat menananka kedisiplinan siswa. Penanaman

kedisiplinan dilaksanakan dengan baik melalui, perencanaan yang matang,

penggorganisasian yang baik, pelaksanaan yang efektif sesuai rencana, adanya

evaluasi kelebihan dan kelemahannya dianalisis maka pelaksanaan tersebut dapat

menanamkan kedisilinan di SMK Karya Teknologi Jatilawang Kabupaten

Banyumas.

Pelaksanaan Penanaman kedisiplinan siswa harus di mulai dalam

lingkungan keluarga karena kelurga merupakan lingkungan pendidikan yang

Penanaman Kedisiplinan Siswa…, Desi Agustiani, FKIP, UMP, 2016

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penanaman Kedisiplinan Siswa 1 ...repository.ump.ac.id/3080/3/BAB II.pdf · adalah tata tertib (di sekolah,kemiliteran dan sebagainya); ... upacara bendera

pertama dan utama di dalam kehidupan manusia. Baik buruknya kedisiplinan

siswa tergantung pada hasil atau tidaknya pendidikan yang diperoleh di sekolah.

Pelaksanaan Penanaman kedisiplinan siswa tersebut tentunya bergantung

pada kemampuan sekolah dalam implementasi Pendidikan Kewarganegaraan

(Pkn) yang banyak di temui kendala-kendala.

Pendidikan di artikan tidak hanya sebagai formaltransfer of knowledge

namun bagaimana membentuk pribadi-pribadi manusia yang memilki sikap dan

tingkah laku yng baik terutama didlam proses pembelajaran. Pada komponen

sekolah yang berperan dalam mewujudkan penanaman kedisiplinan siswa tersebut

salah satunya melalui komponen Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn). Guru

mengontrol tingkah laku siswa didalam proses pembelajaran melalui peraturan

yang di terapkan dalam pembelajaran tersebut.

Kerangka Berfikir

Survey awal

Penelitian

Penanaman

Kedisiplinan Siswa

Melalui Pembelajaran

Pkn

Analisis data

dillakukan dengan

cara analisis

Penanaman Kedisiplinan Siswa…, Desi Agustiani, FKIP, UMP, 2016

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penanaman Kedisiplinan Siswa 1 ...repository.ump.ac.id/3080/3/BAB II.pdf · adalah tata tertib (di sekolah,kemiliteran dan sebagainya); ... upacara bendera

Gambar 2.1 Kerangka berfikir

D. Kajian Penelitian yang relevan

Terdapat beberapa penelitian tentang kedisiplian di perguruan tinggi. Di

dalam pengupasan penelitian ini terdapat berbagai penelitian mengenai

kedisiplinan yaitu di antaranya mengenai sikap dan moral kedisiplinan,

nilai-nilai kedisipinan dan penelitian yang berhubungan dengan tata tertib.

Berikut di antara beberapa penelitian yang relevan dan sejenis tentang

pengulasan kedisiplinan yaitu sebagai berikut :

1. Penelitian dengan judul “Disiplin belajar dalam mengikuti pelajaran

Pendidikan Kewarganeraan (Studi kasus di SMP N 21 Malang)” yang

di tulis oleh Pramono Wiji pada Tahun 2010. Penelitian yang

mengunakan pendekatan kualitatif ini memaparkan gambaran tentang

kedisiplianan siswa dalam mengikuti mata pelajaran Pkn. Hasil

penelitia yang di dapat bahwa dalam penanaman nilai kedisiplinan

para guru dengan memberikan imbalan, motivasi, pujian dan

memberiakan contoh yang mencerminkan tindakan disiplin, serta

dengan cara meningatkan terus siswa juga mulaidi jaakn untuk

melakukan hal-hal kecil penuh tanggung jawab. Dalam penanaman

nilai kedisiplinan para guru perlu mendapat dukungan dan kerja sama

dari semua pihak bauk kepala sekolah, guru, karyawan serta orang tua,

dan dalam penanamannya pun sangata di harapkan dari mereka teladan

Proses

Pembelajaran

Observasi,

Wawancara, dan

Dokumentasi

Penanaman Kedisiplinan Siswa…, Desi Agustiani, FKIP, UMP, 2016

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penanaman Kedisiplinan Siswa 1 ...repository.ump.ac.id/3080/3/BAB II.pdf · adalah tata tertib (di sekolah,kemiliteran dan sebagainya); ... upacara bendera

yang baik agar tercapai apa yang di harapkan oleh siswa. Nilai

kedisiplinan sangat penting bagi masa depan anak sehingga perlu di

tanamakan sejak dini.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Fitriani tahun 2014 berjudul Peran

Pembelajaran PPKn Dalam Membentuk Karakter Siswa SebagaiWarga

Negara Yang Baik Di SMK Negeri 3 Purwokerto. Jikadihubungkan

dengan penelitian ini, maka kesimpulanya:

Pembelajaran PPKn berperan dalam membentuk karakter siswa,

pembelajaran digunakan guru PPKn baik berupa materi, media

metode, sumber dan evaluasi mendukung untuk membentuk karakter

siswa sebagai warga negara yang baik.

Penanaman Kedisiplinan Siswa…, Desi Agustiani, FKIP, UMP, 2016