tinea cruris pbl lapsus kulit1
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Tinea Cruris Pbl Lapsus Kulit1
1/20
BAB 1
PENDAHULUAN
Infeksi yang disebabkan oleh jamur disebut mikosis. Di alam terdapat
kira-kira 200.000 spesises jamur, yang tidak semua bersifat pathogen. Dari jumlah
tersebut, hanya 100 spesies saja yang patogen bagi manusia1.
Menurut Rippon infeksi jamur dibagi menjadi tiga yaitu infeksi kulit
superfisial pitiriasis !ersikolor, piedra dan tinea nigra", infeksi kutan
dermatofitosis, kandidiasis kutis dan mukosa", dan infeksi subkutan misetoma,
basidiobolomikosis, sporotrikosis dan kromoblastomikosis"2. #edangkan menurut
pola penyebaran, infeksi jamur diklasifikasikan sebagai infeksi jamur endemik
dan infeksi jamur oportunistik.
Infeksi jamur semakin dikenal sebagai penyebab morbiditas dan mortalitas
pada pasien ra$at inap di rumah sakit terutama pada pasien dengan status
immunocompromised.%Di rumah sakit &angaya, 'ota Denpasar, (ro!insi )ali
pada bulan *anuari tahun 201+ ditemukan pre!alensi infeksi jamur sejumlah
1,+ pada pasien yang berkunjung ke poliklinik 'ulit dan 'elamin di rumah
sakit &angaya, 'ota Denpasar, (ro!insi )ali. #edangkan pada bulan /ebruari
201+ ditemukan pre!alensi infeksi jamur sejumlah 1%, pada pasien yang
berkunjung ke poliklinik 'ulit dan 'elamin di rumah sakit &angaya, 'ota
Denpasar, (ro!insi )ali. (ada bulan Maret 201+ ditemukan pre!alensi infeksi
jamur sejumlah 1,2 pada pasien yang berkunjung ke poliklinik 'ulit dan
'elamin di rumah sakit &angaya, 'ota Denpasar, (ro!insi )ali. #ehingga,
pre!alensi infeksi jamur di poliklinik 'ulit dan 'elamin di rumah sakit &angaya,
'ota Denpasar, (ro!insi )ali dari bulan *anuari-Maret seara akumulatif adalah1,2
Dermatomikosis superfisialis merupakan penyakit kulit yang banyak
ditemui. Dari segala maam penyakit jamur kulit, yang merupakan tipe infeksi
superfisial dan kutan, maka pitiriasis !ersikolor, dermatofitosis dan kandidosis
kulit yang tersering ditemui.1
Dermatofitosis adalah penyakit pada jaringan tubuh yang mengandung 3at
tanduk, misalnya stratum korneum pada epidermis, rambut, serta kuku yang
1
-
7/25/2019 Tinea Cruris Pbl Lapsus Kulit1
2/20
disebabkan oleh golongan jamur dermatofita, yang mampu menerna keratin. Di
Indonesia, dermatofitosis merupakan 2 dari seluruh dermatomikosis dan tinea
kruris dan tinea korporis merupakan dermatofitosis terbanyak. Di rumah sakit
&angaya, 'ota Denpasar, (ro!insi )ali pada bulan *anuari tahun 201+ ditemukan
pre!alensi tinea kruris terhadap infeksi jamur adalah 0 pada pasien yang
berkunjung ke poliklinik 'ulit dan 'elamin di rumah sakit &angaya, 'ota
Denpasar, (ro!insi )ali. #edangkan pada bulan /ebruari 201+ ditemukan
pre!alensi tinea kruris terhadap infeksi jamur adalah 2, pada pasien yang
berkunjung ke poliklinik 'ulit dan 'elamin di rumah sakit &angaya, 'ota
Denpasar, (ro!insi )ali. (ada bulan Maret 201+ ditemukan pre!alensi tinea kruris
terhadap infeksi jamur adalah %4, pada pasien yang berkunjung ke poliklinik
'ulit dan 'elamin di rumah sakit &angaya, 'ota Denpasar, (ro!insi )ali.
#ehingga, pre!alensi tinea kruris terhadap infeksi jamur di poliklinik 'ulit dan
'elamin di rumah sakit &angaya, 'ota Denpasar, (ro!insi )ali dari bulan
*anuari-Maret seara akumulatif adalah ,%%
5inea kruris sebagai salah satu dermatofitosis, disebabkan oleh jamur
golongan dermatofita, terutama suatu kelas /ungi imperfeti, yaitu 6enus
Mirosporum, 5rihophyton, dan 7pidermophyton. 5inea kruris sering ditemukan
pada kulit lipat paha, genitalia, daerah pubis, perineum dan perianal. (enyakit ini
merupakan penyakit terbanyak yang ditemukan di daerah inguinal, yaitu sekitar
+-0 dari semua penyakit kulit di inguinal.
/aktor penting yang berperan dalam penyebaran tinea kruris adalah
kondisi kebersihan lingkungan yang buruk, daerah pedesaan yang padat, dan
kebiasaan menggunakan pakaian yang ketat atau lembab. 8besitas dan diabetes
melitus juga merupakan faktor resiko tambahan oleh karena keadaan tersebutmenurunkan imunitas untuk mela$an infeksi. (enyakit ini dapat bersifat akut atau
menahun, bahkan dapat merupakan penyakit yang berlangsung seumur hidup.
2
-
7/25/2019 Tinea Cruris Pbl Lapsus Kulit1
3/20
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
5inea kruris adalah penyakit dermatofitosis penyakit pada jaringan yang
mengandung 3at tanduk" yang disebabkan infeksi golongan jamur dermatofita
pada daerah kruris sela paha, perineum, perianal, gluteus, pubis" dan dapat
meluas ke daerah sekitarnya.+ Manifestasi klinis tinea kruris adalah rasa gatal
yang meningkat saat berkeringat atau terbakar pada daerah lipat paha, genital,
sekitar anus dan daerah perineum.)erupa lesi yang berbentuk polisiklik 9 bulat
berbatas tegas, efloresensi polimorfik, dan tepi lebih aktif.
)erikut ini adalah gambar predileksi terjadinya 5inea kruris :
6ambar 2.1. (redileksi 5inea 'ruris%
2.2 Sinonim
#inonim dari 5inea 'ruris adalah 7ksema marginatum, Dhobie itch,
Jockey itch, Ringworm of the goin.
2.3 Epidemiologi
5inea kruris lebih sering pada rentang usia 1-+0 tahun dan tiga kali lebih
sering terjadi pada laki-laki dibandingkan dengan $anita.8rang de$asa lebih
sering menderita tinea kruris bila dibandingkan dengan anak-anakterutama pada
indi!idu dengan obesitas atau pada indi!idu yang sering menggunakan pakaian
%
-
7/25/2019 Tinea Cruris Pbl Lapsus Kulit1
4/20
ketat. (engaruh ras9 bangsa tidak berpengaruh, hampir seluruh dunia. (aling
banyak mengenai daerah tropis karena tingkat kelembapannya yang tinggi dan
dapat memiu pengeluaran keringat yang banyak menjadikan faktor predisposisi
penyakit ini. ;igiene dan sanitasi yang tidak dijaga dengan baik juga
mempengaruhi pertumbuhan infeksi jamur dermofita.
-
7/25/2019 Tinea Cruris Pbl Lapsus Kulit1
5/20
2.! P"ofisiologi
>ara penularan jamur dapat seara angsung maupun tidak langsung.
(enularan langsung dapat seara fomitis, epitel, rambut yang mengandung jamur
baik dari manusia, binatang, atau tanah. (enularan tidak langsung dapat melalui
tanaman, kayu yang dihinggapi jamur, pakaian debu. =gen penyebab juga dapat
ditularkan melalui kontaminasi dengan pakaian, handuk atau sprei penderita atau
autoinokulasi dari tinea pedis, tinea inguium, dan tinea manum. *amur ini
menghasilkan keratinase yang menerna keratin, sehingga dapat memudahkan
in!asi ke stratum korneum. Infeksi dimulai dengan kolonisasi hifa atau abang-
abangnya didalam jaringan keratin yang mati. ;ifa ini menghasilkan en3im
keratolitik yang berdifusi ke jaringan epidermis dan menimbulkan reaksi
peradangan. (ertumbuhannya dengan pola radial di stratum korneum
menyebabkan timbulnya lesi kulit dengan batas yang jelas dan meninggi
ring$orm". ?eaksi kulit semula berbentuk papula yang berkembang menjadi
suatu reaksi peradangan.
2.# $"%o& 'isi%o
/aktor risiko adalah faktor yang dapat mempermudah timbulnya suatu
penyakit. (eran faktor risiko itu dapat dikelompokkan dalam dua kelompok besar,
yaitu
1" @ang menyuburkan pertumbuhan jamur
- (emberian antibiotik yang mematikan kuman akan menyebabkan
keseimbangan antara jamur dan bakteri terganggu.
- =danya penyakit diabetes mellitus, dan atau kehamilan menimbulkan
suasana yang menyuburkan jamur.
2" @ang memudahkan terjadinya in!asi ke jaringan karena daya tahan yangmenurun.
- =danya rangsangan setempat yang terus menerus pada lokasi tertentu oleh
airan yang menyebabkan pelunakan kulit, misalnya air pada sela jari kaki,
kening pada pantat bayi, keringat pada daerah lipatan kulit, atau akibat
liur di sudut mulut orang lanjut usia.
- =danya penyakit tertentu, seperti gi3i buruk, penyakit darah, keganasan,
diabetes mellitus, dan atau kehamilan menimbulkan suasana yang
menyuburkan jamur.
-
7/25/2019 Tinea Cruris Pbl Lapsus Kulit1
6/20
)eberapa faktor yang berpengaruh terhadap timbulnya kelainan di kulit adalah:
a. /aktor !irulensi dari dermatofita
Airulensi ini bergantung pada afinitas jamur apakah jamur antropofilik,
3oofilik, geofilik. #elain afinitas ini massing-masing jamur berbeda pula satu
dengan yang lain dalam hal afinitas terhadap manusia maupun bagian-bagian
dari tubuh misalnya: Trichopyhton rubrumjarang menyerang
rambut,Epidermophython fluccosumpaling sering menyerang liapt paha
bagian dalam.
b. /aktor trauma
'ulit yang utuh tanpa lesi-lesi keil lebih susah untuk terserang jamur.
. /aktor suhu dan kelembapan
'edua faktor ini jelas sangat berpengaruh terhadap infeksi jamur, tampak pada
lokalisasi atau lokal, dimana banyak keringat seperti pada lipat paha, sela-sela
jari paling sering terserang penyakit jamur.
d. 'eadaan sosial serta kurangnya kebersihan
/aktor ini memegang peranan penting pada infeksi jamur dimana terlihat
insiden penyakit jamur pada golongan sosial dan ekonomi yang lebih rendah
sering ditemukan daripada golongan ekonomi yang baik
e. /aktor umur dan jenis kelamin.
2.( Di"gnosis
Diagnosis tinea ruris ditegakkan berdasarkan
". An"mnesis
Dari anamnesis, penderita dengan 5inea ruris mengeluh gatal dan kemerahan
di daerah lipat paha, sekitar ano-genital, sering bertambah berat se$aktu
berkeringat sehingga digaruk kemudian timbul erosi dan infeksi sekunder. 6atal
di derah lipat paha, sekitar ano-genital, sering bertambah berat se$aktu tidur
sehingga digaruk kemudian timbul erosi dan infeksi sekunder.+ (asien berada pada
tempat yang beriklim agak lembab, memakai pakaian ketat, bertukar pakaian
dengan orang lain, aktif berolahraga, menderita diabetes mellitus. (enyakit ini
dapat menyerang pada tahanan penjara, tentara, atlit olahraga dan indi!idu yang
beresiko terkena dermatophytosis.
+
-
7/25/2019 Tinea Cruris Pbl Lapsus Kulit1
7/20
). Peme&i%s""n fisi%
'elainan kulit yang tampak pada 5inea kruris pada sela paha merupakan lesi
berbatas tegas yang simetris pada lipat paha kiri dan kanan, dapat bersifat akut
atau menahun4#eara klinis tinea kruris biasanya tampak sebagai papulo!esikel
eritematosa yang multipel dengan batas tegas dan tepi meninggi.5erdapat central
healing yang ditutupi skuama halus pada bagian tengah lesi, dengan tepi yang
meninggi dan memerah sering ditemukan.10
5inea kruris yang disebabkan oleh E. floccosum paling sering menunjukkan
gambaran central healing, dan paling sering terbatas pada lipatan genitokrural dan
bagian pertengahan paha atas. #ebaliknya, infeksi oleh T. rubrum sering
memberikan gambaran lesi yang bergabung dan meluas sampai ke pubis, perianal,
pantat, dan bagian abdomen ba$ah. 5idak terdapat keterlibatan pada daerah
genitalia.
(ada infeksi kronik, permukaannya kering dengan tepi papuler anular atau
asiner. =rea sentral hiperpigmentasi dan terdapat papul eritema yang tersebar.
=kibat pruritus dapat terjadi ekskoriasi, likenifekasi dan impetignisasi. Infeksi
kronik akibat pemakaian kortikosteroid topikal terlihat lebih eritem, batas kurang
tegas, dan terdapat pustul folikuler. 'urang lebih sebagian pasien dengan tinea
kruris juga menderita tinea pedis.11
*. Peme&i%s""n pen+n,"ng
Dari anamnesis, gambaran klinis dan lokalisasinya, tidak sulit untuk
mendiagnosis. #ebagai penunjang diagnosis dapat dilakukan pemeriksaan sediaan
langsung dari kerokan bagian tepi lesi dengan '8; dan biakan.%, 'adang B
kadang diperlukan pemeriksaan dengan lampu &ood, yang mengeluarkan sinar
ultra!iolet dengan gelombang %+0 =o.+
a. (emeriksaan dengan sediaan basah
'ulit dibersihkan dengan alkohol 0 C kerok skuama dari bagian tepi
lesi dengan memakai salpel atau pinggir gelas C taruh di obyek
glass C tetesi '8; 10-1 1-2 tetes C tunggu 10-1 menit untuk
melarutkan jaringan C lihat di mikroskop dengan pembesaran 10- kali,
akan didapatkan hifa, sebagai dua garis sejajar, terbagi oleh sekat, dan
-
7/25/2019 Tinea Cruris Pbl Lapsus Kulit1
8/20
berabang, maupun spora berderet artrospora" pada kelainan kulit yang
lama atau sudah diobati, dan miselium
6ambar 2.2 ;ifa pada pemeriksaan '8;
b. (emeriksaan kultur dengan #abouraud agar
(emeriksaan ini dilakukan dengan menanamkan bahan klinis pada
medium saboraud dengan ditambahkan hlorampheniol dan
yloheamide myobyoti-myosel" untuk menghindarkan kontaminasi
bakterial maupun jamur kontaminan. Identifikasi jamur biasanya antara %-
+ minggu. 'ultur jamur merupakan metode diagnostik yang lebih spesifik
namun membutuhkan $aktu yang lebih lama dan memiliki sensiti!itas
yang rendah, harga yang lebih mahal dan biasanya digunakan hanya pada
kasus yang berat dan tidak berespon pada pengobatan sistemik. 'ultur
perlu dilakukan untuk menentukan spesiesnya karena semua spesies
dermatofita tampak identik pada sediaan langsung.10
. (unh biopsi
Dapat digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis namunsensitifitasnya dan spesifisitasnya rendah. (engeatan dengan (erido
=idB#hiff, jamur akan tampak merah muda atau menggunakan
pengeatan methenamin sil!er, jamur akan tampak oklat atau hitam
d. (enggunaan lampu $ood bisa digunakan untuk menyingkirkan adanya
eritrasma dimana akan tampak floresensi merah bata.
2.- Di"gnosis B"nding
7ritrasma: 7ritrasma merupakan penyakit yang tersering berlokalisasi di
sela paha. 7ffloresensi yang sama, yaitu eritema dan skuama, pada seluruh
-
7/25/2019 Tinea Cruris Pbl Lapsus Kulit1
9/20
lesi merupakan tanda-tanda khas penyakit ini. batas lesi tegas, jarang
disertai infeksi, flouresensi merah bata yang khas dengan sinar $ood.
(emeriksaan dengan lampu $ood dapat menolong dengan adanya
fluoresensi merah coral red".
'andidiasis intertriginosa : kandidiasis adalah infeksi jamur dengan
predileksi lipatan kulit terutama aksila, gluteal, genitokrural, interdigiti,
retroaurikuler, perianal, yang sebagian besar disebabkan oleh spesies
>andida terutama andida albian, >. glabrata, >.tropialis, >. krusei,
>.dubliniensis, >.parapsilosis. Dari anamnesis ditemukan berak merah
pada lipatan kulit, meluas, disertai bintik-bintik merah keil disekitarnya
dengan keluhan sangat gatal dan rasa panas seperti terbakar.
7ffloresensinya berupa berak eritema, berbatas tegas, maserasi disertai
dengan lesi satelit !esikopustul.12
'andidosis !ul!o!aginal: adalah infeksi >andida spp. khususnya >andida
albians pada !agina dan atau !ul!a. Ditandai dengan keputihan
menggumpal seperti susu yang tidak berbau dan disertai rasa gatal dan
panas pada kemaluan dan daerah sekitarnya. (ada dinding !agina
ditemukan eritema dan edema disertai duh tubuh ber$arna putih
pseudomembran" menggumpal seperti susu basi atau gumpalan keju. Dan
pada !ul!a dan lipatan paha didapatkan maserasi, pesudomembran, fisura
dan lesi satelit papulopustuler.12
(soriasis : (enyakit peradangan kulit kronik residif ditandai oleh plak
eritema batas tegas dengan skuama tebal keperakan, kasar dan berlapis,
disertai fenomena berak lilin, tanda =uspit3 dan fenomena 'oebner.
)erak merah bersisik tebal, kumat-kumatan, kadang gatal, dapat disertai
nyeri sendi, dan dapat dietuskan oleh adanya stres psikologis, kelelahan,
infeksi. 5ipe !ulgaris: plak eritema batas tegas ditutupi skuama tebal
keperakan yang kasar dan berlapis pada daerah predileksi ekstensor
ekstremitas terutama siku dan lutut, kulit kepala, lumbosakral bagian
ba$ah, pantat, dan genital.12
2. Pengo)""n
4
-
7/25/2019 Tinea Cruris Pbl Lapsus Kulit1
10/20
(ada umumnya pengobatan untuk infeksi jamur dermatofitosis seara
topikal saja ukup, keuali untuk lesi-lesi kronik dan luas serta infeksi pada
rambut dan kuku yang memerlukan pula pengobatan sistemik, oleh karena
dermatofitosis merupakan penyakit jamur superfisial.12
a. (engobatan topikal
- 'ombinasi asam salisilat %-+" dan asam ben3oat +-12"
dalam bentuk salep #alep &hitfield",
- 'ombinasi asam salisilat dan sulfur presipitatum dalam bentuk
salep salep 2-, salep %-10"
- Deri!at a3ol : mikona3ol 2, klotrimasol 1, sangat berguna
terhadap kasus-kasus yang diragukan penyebabnya dermatofita
atau andida. 'eduanya merupakan deri!at a3ol broad-spetrum
bekerja menghambat sintesis ergosterol yang penting untuk
pembentukan dinding sel jamur.
b. (engobatan sistemik
- 6riseoful!in 00 mg sehari untuk de$asa selama % minggu,
sedangkan dosis untuk anak-anak adalah 10-2 mg9kg)) sehari
untuk anak antara 1 sampai 2 kg berat badan, sedangkan untuk
anak dengan berat badan lebih dari 2 kg dapat diberikan antara
12920 mg per hari. 6riseoful!in bersifat fungistik. mikrotubul
sel. 6riseoful!in berikatan dengan sel prekursor keratin sehingga
seara bertahap diganti dengan jaringan yang tidak terinfeksi dan
sangat resisten terhadap in!asi jamur9dermatofita.
- Deri!at =3ol: diberikan jika pada beberapa kasus sudah resisten
terhadap griseoful!in. Deri!at a3ol antara lain: itrakona3ol,flukona3ol, dll. Itrakona3ol bersifat fungistik dan tergolong
natifungi tria3ol sintetik. >ara kerjanya adalah menghambat
pertumbuhan sel jamur dengan menghambat sintetis ergosterol
yang tergantung sitokrom (0. ergosterol ini merupakan
komponen !ital dari dinding sel jamur. 8bat antifungi ini telah
banyak digunakan dan berdasarkan penelitian lebih efektif
dibandingkan griseoful!in. Itrakona3ol dosis de$asa: 200 mg9hari,
10
-
7/25/2019 Tinea Cruris Pbl Lapsus Kulit1
11/20
dosis anak-anak: mg9kg ))9hari diberikan selama 1 minggu.4,12
Dapat juga diberikan 'etokonasol 200 mg sehari untuk de$asa
atau %-+ mg9kg)) sehari untuk anak-anak lebih dari 2 tahun.
- (ada kasus yang resisten terhadap griseoful!in, misalnya pada
infeksi dengan 5. rubrum, dapat diberikan griseoful!in dengan
dosis yang lebih tinggi dan $aktu yang lebih lama
- =ntibiotika diberikan bila terdapat infeksi sekunder.
-
7/25/2019 Tinea Cruris Pbl Lapsus Kulit1
12/20
" )ubuk antifungal, yang memiliki manfaat tambahan pengeringan daerah
sela paha, mungkin dapat membantu dalam menegah kambuhnya 5inea
kruris.
2.11 Kompli%"si
(ada penderita 5inea kruris dapat terjadi komplikasi infeksi sekunder oleh
organisme andida atau bakteri. (emberian obat steroid topikal dapat
mengakibatkan eksaserbasi jamur sehingga menyebabkan penyakit menyebar.
(ada infeksi jamur yang kronis dapat terjadi likenifikasi dan hiperpigmentasi
kulit.11
2.12 P&ognosis
(rognosis tergantung penyebab, disiplin pengobatan, status imunologis dan sosial
budayanya, tetapi pada umumnya baik. #elain itu faktor kelembapan dan
kebersihan kulit juga berpengaruh pada prognosis.
BAB 3
LAP'AN KASUS
3.1 Ideni"s Pende&i"
Eama : E #
-
7/25/2019 Tinea Cruris Pbl Lapsus Kulit1
13/20
(ekerjaan : Ibu rumah tangga
5anggal (emeriksaan : 14 =pril 201+
3.2 An"mnesis
Kel+0"n U"m" :
6atal di lipatan paha
'i"" Pen"%i Se%"&"ng:
(enderita mengeluh gatal di lipatan paha sejak 10 hari yang lalu. (ada
a$alnya munul berak merah keil di lipatan paha yang makin lama makin besar.
)erak merah tersebut disertai rasa gatal yang ia rasakan terus menerus dan rasa
gatal tersebut makin hebat bila terkena keringat. #etelah 4 hari kemudian, gatal
juga dirasakan di area payudara. =$alnya di area payudara juga terdapat berak
merah yang makin lama makin membesar. Ia mengatakan selain saat terkena
keringat, gatal semakin keras sepanjang hari sehingga menimbulkan
ketidaknyamanan. 'eluhan demam disangkal. (asien memiliki ri$ayat
appenditomy.
'i"" Pengo)""n
(enderita belum pernah berobat sebelumnya.
'i"" Pen"%i Te&d"0+l+
(asien tidak memiliki ri$ayat penyakit terdahulu.
'i"" Pen"%i d"l"m %el+"&g"
Di keluarga tidak ada yang mengalami kelainan yang sama dengan pasien.
#uami dan anak pasien dikatakan tidak mengalami rasa gatal di area kemaluan
ataupun penyakit kulit lainnya.
'i"" sosi"l (asien sehari-hari bekerja di dinas kebersihan D'(". (asien mengaku bah$a ia
sering menggunakan pembalut harian FarefreeG. Dikatakan bah$a tidak ada
orang disekitar rumahnya yang menderita keluhan yang sama dan ia juga jarang
bertukar pakaian ataupun handuk dengan keluarganya.
3.3 Peme&i%s""n $isi%
S"+s P&esen
1%
-
7/25/2019 Tinea Cruris Pbl Lapsus Kulit1
14/20
'eadaan
)) : 2 'g
5ekanan darah : 129+2
S"+s De&m"ologi
1. okasi : lipatan paha
7ffloresensi : plak eritema, geografikal, multiple berdiameter
sekitar m, dengan batas tegas, tampak tepi meninggi entral
healing dan tepi lesi aktif, distribusi unilateral.
6ambar %.1 5inea >ruris pada pasien laporan kasus
3.4 Di"gnosis B"nding
1. 5inea kruris
2.'andidiasis intertriginosa
%. 7ritrasma
. Dermatitis 'ontak =lergika
3.! Peme&i%s""n Pen+n,"ng
5 '8; %0 di lipatan paha tampak elemen jamur seperti hifa.
1
-
7/25/2019 Tinea Cruris Pbl Lapsus Kulit1
15/20
6ambar %.2 ;ifa pada pemeriksaan '8; pada pasien laporan kasus
3.# 'es+me
(enderita perempuan 2 tahun, )ali, ;indu mengeluh gatal di lipatan paha
sejak 10 hari yang lalu. (ada a$alnya munul berak merah keil di lipatan paha
yang makin lama makin besar. )erak merah tersebut disertai rasa gatal yang ia
rasakan terus menerus dan rasa gatal tersebut makin hebat bila terkena keringat.
#etelah 4 hari kemudian, gatal juga dirasakan di area payudara. =$alnya di area
payudara juga terdapat berak merah yang makin lama makin membesar. Ia
mengatakan selain saat terkena keringat, gatal semakin keras sepanjang hari
sehingga menimbulkan ketidaknyamanan. 'eluhan demam disangkal.
(enderita sudah sempat berobat sebelumnya ke rumah sakit Indera yakni
sekitar 1 bulan yang lalu karena rasa gatal di selangkangan. (asien telah
didiagnosis mengalami penyakit jamur 5inea ruris" dan telah diberikan obat anti
gatal dan salep untuk jamurnya.
1
-
7/25/2019 Tinea Cruris Pbl Lapsus Kulit1
16/20
(emeriksaan fisik
1. #tatus present : dalam batas normal
2. #tatus general : dalam batas normal
%. #tatus dermatologi :
a. okasi : lipatan paha
7ffloresensi : plak eritema, geografikal, multiple berdiameter
sekitar m, dengan batas tegas, tampak tepi meninggi entral healing
dan tepi lesi aktif, distribusi unilateral.
(emeriksaan '8; %0 : tampak hifa di daerah lipatan paha
3.( Di"gnosis Ke&,"
5inea ruris
3.- Pen""l"%s"n""n
5opikal : asam salisilat % J asam ben3oat + yang dioleskan dua
kali sehari selama 10 hari.
#istemik : 'etoona3ole tab 200 mg tab 11, obat tersebut diberikan
selama 2 minggu.
'I7 :
1. menghindari pakaian yang panas karet, nylon", disarankan untuk
memakai pakaian yang menyerap keringat
2. bila berkeringat segera dibersihkan dengan menggunakan lap atau
segera mandi.
%. kontrol setelah 1 minggu
3. P&ognosis
(rognosis dari kelainan ini adalahbaik
BAB 4
1+
-
7/25/2019 Tinea Cruris Pbl Lapsus Kulit1
17/20
PE6BAHASAN
Dari hasil anamnesis didapatkan bah$a (enderita mengeluh gatal di
lipatan paha sejak 10 hari yang lalu. (ada a$alnya munul berak merah keil di
lipatan paha yang makin lama makin besar. )erak merah tersebut disertai rasa
gatal yang ia rasakan terus menerus dan rasa gatal tersebut makin hebat bila
terkena keringat. #etelah 4 hari kemudian, gatal juga dirasakan di area payudara.
=$alnya di area payudara juga terdapat berak merah yang makin lama makin
membesar. Ia mengatakan selain saat terkena keringat, gatal semakin keras
sepanjang hari sehingga menimbulkan ketidaknyamanan. 'eluhan demam
disangkal. 'eluhan gatal dan apabila lesi terkena keringat maka akan bertambah
gatal merupakan keluhan utama yang diakibatkan oleh infeksi jamur khususnya
dermatofitosis, dimana tinea kruris termasuk didalamnya. (enyakit berjalan
perlahan-lahan, sehingga butuh $aktu lama untuk mendapatkan suatu gambaran
lesi dengan diameter yang besar. #elain itu untuk mendukung hal tersebut perlu
juga kita melihat status dermatologinya.
)erdasarkan hasil pemeriksaan fisik di daerah lipatan paha lebih
khususnya dengan memperhatikan sifat lesi yang ada didapatkan efloresensi
berupa plak eritema, geografikal, multipel dengan batas tegas, tampak tepi
meninggi dengan papul-papul eritema diatasnya, distribusi bilateral, disertai
skuama putih tipis halus yang menutupi hampir seluruh permukaan yang
eritematus, mudah dilepaskan dengan kulit. 7rosi J". )entuk dan sifat lesi ini
berkesesuaian dengan teori yang menebutkan bah$a tinea kruris memiliki bentuk
lesi berupa lesi plak eritema berbatas tegas. Mula-mula sebagai berak
eritematosa, gatal, lama kelamaan meluas, dapat meliputi lipatan paha, ditutupiskuama dan kadang-kadang dengan banyak !asikel keil-keil. )ila penyakit ini
menjadi menahun, dapat berupa berak hitam disertai sedikit sisik. 7rosi dan
keluarnya airan biasanya akibat garukan.
(emeriksaan penunjang yang diperlukan untuk pasien ini berupa
pemeriksaan '8; 10 . Eamun, karena keterbatasan fasilitas, penulis
menggunakan '8; %0. Dimana pada pemeriksaan '8; %0 pada daerah
lipatan paha pasien tampak elemen jamur berupa hifa.
1
-
7/25/2019 Tinea Cruris Pbl Lapsus Kulit1
18/20
Di dalam mendiagnosis tinea kruris kadang kita dibingungkan dengan
kandidiasis intertriginosa karena memiliki predileksi yang sama-sama terjadi
didaerah lipatan paha dan memiliki bentuk klinis yang mirip yaitu berak yang
berbatas tegas, bersisik, basah, dan eritematosus. @ang menyebabkan pada
penderita tidak dapat didiagnosis kandidiasis intertriginosa, karena dari status
dermatologinya kita tidak mendapatkan adanya lesi satelit, sedangkan untuk dapat
mendiagnosis kandidiasis intertriginosa paling tidak penulis menemukan adanya
lesi satelit. Dimana lesi satelit tersebut dikelilingi oleh satelit berupa !esikel-
!esikel dan pustul-pustul keil atau bula yang bila peah meninggalkan daerah
yang erosif, dengan pinggir yang kasar dan berkembang seperti lesi primer. Dan
untuk menyingkirkan diagnosis eritrasma maka diperluka pemeriksaan dengan
menggunakan lampu &ood.
(ada pasien ini penatalaksanaan yang dilakukan adalah dengan
memberikan pengobatan seara topikal dan sistemik. 8bat topikal yang diberikan
adalah kombinasi asam salisilat % dan asam ben3oat + yang dioleskan dua kali
sehari dan obat sistemik yang diberikan adalah 'etoona3ole 200 mg tab 11,
obat tersebut diberikan selama 2 minggu. (ada teori yang telah dikemukakan
bah$a obat topikal yang diberikan bisa dengan kombinasi asam salisilat % dan
asam ben3oat + dalam bentuk salep alep !hitfield" atau kombinasi asam
salisilat dan sulfur presipitatum dalam bentuk salep salep 2-, salep %-10" atau
deri!at a3ol : mikona3ol 2, klotrimasol 1 dll. Dan obat sistemik yang
diberikan adalah 6riseoful!in, diberikan bila lesi luas atau bila dengan
pengobatan topikal tidak ada perbaikan. (ada kasus yang resisten terhadap
griseoful!in dapat diberikan deri!at a3ol seperti itrakona3ol, flukona3ol dll.
(rognosis dari dermatofita bergantung pada bentuk klinis, penyebabspesies dermatofita dan hospesnya sendiri, termasuk sosial budaya dan status
imunologisnya. 5api pada umumnya prognosis penyakit ini adalah baik.
BAB !
1
-
7/25/2019 Tinea Cruris Pbl Lapsus Kulit1
19/20
KESI6PULAN DAN SA'AN
!.1 Kesimp+l"n
5inea kruris adalah penyakit karena infeksi jamur dermatofita dimana
predileksinya adalah pada daerah pelipatan paha, simetris kanan kiri sekitar
ano-genital dan dapat meluas ke bokong dan perut bagian ba$ah. 6ambaran
klinis bermula sebagai berak eriematosa yang gatal dan lama kelamaan
semakin meluas dengan tepi lesi yang aktif peradangan pada tepi lebih nyata
daripada daerah tengahnya", polisiklis, ditutupi skuama, dan kadang-kadang
dengan banyak !esikel keil-keil. (engobatan dapat diberikan seara topikal
dan sistemik. /aktor-faktor predisposisi terjadinya tinea kruris adalah
kelembapan dan kurangnya higiene perorangan. (rognosis penyakit ini adalah
baik.
!.2 S"&"n
Dalam pengobatan 5inea 'ruris, selain pengobatan seara farmakologis, juga
penting adanya 'I7 terhadap pasien dan keluarganya terutama mengenai
higiene perorangan, termasuk juga disiplin dalam menjalani pengobatan.
DA$TA' PUSTAKA
14
-
7/25/2019 Tinea Cruris Pbl Lapsus Kulit1
20/20
1. ?iyanto, 7ko, #uyoso, #unarso. 2002. =rtikel Deramtomikosis di Instalasi
?a$at Inap Medik. Ilmu (enyakit 'ulit dan 'elamin ?#