tindak pidana pembunuhan yang dilakukan oleh...

133
TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH ORANG TUA MENURUT HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF (Analisa Putusan PN No. 1357/PID.B/2012/PN.JKT.TIM) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Syariah (S.Sy) Oleh: IRFAN AKBAR MUHAROM NIM: 1111043200015 KONSENTRASI PERBANDINGAN HUKUM PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB DAN HUKUM FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2016 M

Upload: dangliem

Post on 06-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN

OLEH ORANG TUA MENURUT HUKUM ISLAM

DAN HUKUM POSITIF

(Analisa Putusan PN No. 1357/PID.B/2012/PN.JKT.TIM)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Syariah (S.Sy)

Oleh:

IRFAN AKBAR MUHAROM

NIM: 1111043200015

KONSENTRASI PERBANDINGAN HUKUM

PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB DAN HUKUM

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H/2016 M

Page 2: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan
Page 3: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan
Page 4: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan
Page 5: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

iv

ABSTRAK

Irfan Akbar Muharom. NIM 1111043200015. TINDAK PIDANA

PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH ORANG TUA MENURUT

HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF (Analisa Putusan PN No.

1357/PID.B/2012/PN.JKT.TIM). Perbandingan Hukum, Perbandingan Mazhab

dan Hukum, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah, Jakarta, 2016. x + 84 halaman.

Skripsi ini membahas mengenai perbandingan hukum Islam dan hukum

positif perihal pembunuhan yang dilakukan oleh ayah kandung terhadap anaknya.

Didalamnya membahas pula jenis-jenis tindak pidana, pembunuhan, dan

sanksinya menurut hukum Islam dan hukum positif.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan

pendekatan analisis komparatif atau perbandingan hukum.

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa baik dalam hukum Islam maupun

positif memiliki perhatian yang cukup jelas dalam mengatur pembunuhan yang

dilakukan oleh ayah kandung terhadap anaknya. Dalam hukum Islam,

pembunuhan yang dilakukan ayah kandung terhadap anaknya diberikan sanksi

berupa pidana ta’zir atau hukuman yang ditentukan jenis hukumannya oleh hakim

atau kepala negara. Sedangkan dalam hukum positif, ayah kandung yang

membunuh anaknya diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang

Perlindungan Anak yaitu berupa hukuman pidana penjara selama 11 tahun.

Kata Kunci : Tindak Pidana, Pembunuhan, Hukum Islam, Hukum

Positif

Pembimbing : Dr. Abdurrahman Dahlan, MA.

Dr. Alfitra, SH., M.Hum.

Daftar Pustaka : Tahun 1971 s/d 2015.

Page 6: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

v

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim

Assalamu’alaikum. Wr. Wb.

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayah, taufiq,

serta nikmat-Nya, sehingga Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul “Tindak Pidana Pembunuhan Menurut Hukum Islam Dan Hukum

Positif (Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Timur Nomor:

1357/PID.B/2012/PN.JKT.TIM Tentang Kasus Pembunuhan yang Dilakukan oleh

Ayah Kandung)”. Shalawat serta salam senantiasa terlimpahkan kepada Nabi

Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabat serta umatnya hingga akhir

zaman.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini tidak sedikit

hambatan serta kesulitan yang penulis hadapi. Namun berkat kesungguhan hati

dan kerja keras serta dorongan dan bantuan berbagai pihak baik secara langsung

ataupun tidak langsung, sehingga membuat penulis tetap bersemangat dalam

menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati, penulis

berterima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, MA. selaku Dekan Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Fahmi Muhammad Ahmadi, M.si. dan Ibu Siti Hanna, Lc, Mag.

sebagai Ketua dan Sekretaris Jurusan Perbandingan Mazhab dan Hukum

Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Page 7: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

vi

Hidayatullah Jakarta. Yang tanpa henti memberikan dorongan dan semangat

kepada penulis, serta dengan tulus ikhlas meluangkan waktunya untuk

membantu penulis dalam proses penyelesaian tugas akhir.

3. Bapak Dr. Abdurrahman Dahlan, MA. selaku dosen pembimbing I dan Bapak

Dr. Alfitra SH. M.Hum. selaku dosen pembimbing II yang dengan sabar telah

mengajarkan, memberikan banyak masukan, dan saran-saran sehingga skripsi

ini dapat selesai dengan baik. Semoga apa yang telah Bapak ajarkan dan

arahkan mendapat balasan dari Allah SWT.

4. Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur, yang telah meluangkan

waktunya untuk memberikan data primer dari penulisan skripsi ini, yaitu

Keputusan Hakim tentang pembunuhan yang dilakukan ayah kandung

terhadap anaknya.

5. Kepada seluruh dosen dan civitas akademik Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mentransfer

ilmunya dengan ikhlas kepada penulis, serta para pengurus perpustakaan yang

telah meminjamkan buku-buku yang diperlukan oleh penulis.

6. Kedua orang tuaku tercinta dan tersayang. Bapak Rachmad Hidayat dan Ibu

Jejen Siti Jenab yang dengan tulus selalu mendoakan, memberi dorongan dan

semangat tiada henti kepada penulis, sehingga penulis mampu menyelesaikan

tugas akhir ini yang juga menjadi amanah bagi penulis kepada orang tua.

Semoga Allah selalu memberikan perlindungan untuk Ibu dan Bapak,

dibawah payung kasih sayang-Nya. Amin.

Page 8: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

vii

7. Kepada adik-adikku tercinta Febi Rachman dan Ilham Fathurrahman, yang

senantiasa memberikan semangat kepada penulis yang sedang menjalankan

tugas akhir ini agar cepat selesai.

8. Teman-temanku semua di Perbandingan Mazhab dan Hukum angkatan 2011.

Terima kasih banyak atas canda tawa-duka, suka-duka, kebersamaan,

motivasi, dan bertukar pikiran selama ini.

9. IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) cabang Ciputat, yang tak kenal

lelah membuat pergerakkan IMM semakin berkemajuan. Semoga berkah

rahmat illahi melimpahi perjuangan kita. Billahi fisabilhaq fastabikul khairat.

10. KKN Berlian, barudak Pasar Wetan, kawan metal head Trivium Indonesia,

Juventini Kampus UIN, The DJavu (Djakarta Vespa UIN), seluruh teman

seperjuangan selama masa kuliah yang tidak bisa penulis sebutkan satu

persatu. Namun demikian tidak mengurangi rasa hormat dan terima kasih

penulis atas bantuan yang kalian berikan. Semoga Allah SWT memberikan

berkah dan karunia-Nya serta membalas kebaikan kita semua, amin.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena

itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi

penyempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini memberikan

manfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 20 Juli 2016

Penulis

Page 9: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

viii

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING......................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI...............................................................ii

LEMBAR PERNYATAAN.................................................................................iii

ABSTRAK............................................................................................................iv

KATA PENGANTAR ......................................................................................... v

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ......................................................................... 7

C. Pembatasan dan Rumusan Masalah ................................................. 7

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................ 8

E. Tinjauan Pustaka .............................................................................. 9

F. Metode Penelitian ............................................................................ 11

G. Kerangka Teori dan Konseptual ...................................................... 14

H. Sistematika Penulisan ...................................................................... 19

BAB II TINJAUAN UMUM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN

MENURUT HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF

A. Pengertian Tindak Pidana ................................................................ 21

1. Menurut Hukum Islam.............................................................. 21

2. Menurut Hukum Positif............................................................ 22

Page 10: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

ix

B. Jenis-Jenis Tindak Pidana ................................................................ 24

1. Menurut Hukum Islam.............................................................. 24

2. Menurut Hukum Positif............................................................ 27

C. Pertanggungjawaban Pidana.............................................................31

1. Menurut Hukum Islam................................................................31

2. Menurut Hukum Positif..............................................................32

D. Alasan Pemaaf dan Pembenar..........................................................33

1. Menurut Hukum Islam................................................................33

2. Menurut Hukum Positif..............................................................34

E. Pengertian Tindak Pidana Pembunuhan .......................................... 35

1. Menurut Hukum Islam...............................................................35

2. Menurut Hukum Positif.............................................................36

F. Bentuk-Bentuk Pembunuhan ........................................................... 37

1. Menurut Hukum Islam...............................................................37

2. Menurut Hukum Positif.............................................................40

G. Sanksi Pidana Pembunuhan.......................................................................43

1. Menurut Hukum Islam...............................................................43

2. Menurut Hukum Positif ............................................................47

BAB III PUTUSAN PENGADILAN NEGERI JAKARTA TIMUR

NOMOR: 1357/PID.B/2012/PN.JKT.TIM TENTANG

PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH AYAH KANDUNG

Page 11: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

x

A. Tindak Pidana Pembunuhan Anak Oleh Orang Tua........................48

B. Kronologi Perkara ........................................................................... 55

C. Pertimbangan dan Putusan Hakim...................................................63

1. Unsur-unsur Tindak Pidana Pembunuhan.................................64

2. Hal Yang Memberatkan dan Meringankan...............................68

3. Mengadili...................................................................................69

BAB IV PANDANGAN HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF

TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN NEGERI JAKARTA

TIMUR NOMOR: 1357/PID.B/2012/PN.JKT.TIM

A. Pandangan Hukum Islam dan Hukum Positif Terhadap Putusan

PN No. 1357/PID.B/2012/PN.JKT.TIM...........................................71

B. Persamaan dan Perbedaan Hukum Islam dan Hukum Positif

Terhadap Putusan PN No. 1357/PID.B/2012/PN.JKT.TIM.............75

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................... 78

B. Saran ................................................................................................ 80

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................81

Page 12: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tindak pidana atau kejahatan merupakan persoalan yang dialami

manusia dari waktu ke waktu. Tindak pidana adalah sebuah problematika

yang tak pernah lusuh dan usang tiada hentinya di perbincangkan.

Pembunuhan terjadi pada orang yang tidak menggunakan akal serta dorongan

hawa nafsu yang tak terbendung dalam bertindak, sehingga terjadilah

kejahatan yang melampaui batas seperti pembunuhan.

Pembunuhan pada saat ini tidak mengenal siapa pembunuh dan siapa

yang di bunuh. Pembunuhan tidak mengenal status sosial. Dimulai dari orang

kaya atau orang miskin, orang terpandang atau tidak, tidak menjadi persoalan

dalam kasus pembunuhan. Dari kalangan pejabat, karyawan biasa bahkan

rakyat jelata. Dalam kasus pembunuhan yang pernah terjadi, bahwa tercatat

pembunuhan tidak melihat dari usia pelaku pembunuhan dan korbannya. Baik

itu orang tua, dewasa, remaja, bahkan anak-anak usia dibawah umur pun

pernah menjadi tersangka dan korban pembunuhan. Sungguh ironi melihat

pembunuhan sudah melibatkan anak-anak yang sepatutnya bermain riang,

belajar dan mengemban ilmu di usianya harus merasakan akibat dari

pembunuhan. Yang membedakan tingkatan manusia adalah dalam

ketakwaannya. Sesuai dengan Qur’an surat Al-Hujuraat ayat 13:

Page 13: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

2

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki

dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan

bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang

paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa

di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha

Mengenal.”1

Isi kandungan surat Al Hujurat Ayat 13 antara lain :

1. Setiap manusia memiliki kedudukan yang sama di sisi Allah,

kelebihannya hanya terletak pada kadar ketakwaannya.

2. Manusia diciptakan oleh Allah dari jenis laki-laki dan perempuan.

3. Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

4. Manusia dikumpulkan menjadi berbangsa-bangsa dan bersuku-suku

agar saling mengenal.

5. Orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling

bertakwa.2

Jadi hukum Islam dalam pelaksanaannya tidak membeda-bedakan

tingkatan manusia. Yang membedakannya adalah tingkat ketakwaannya.

Banyak kasus pembunuhan yang sering kita temukan dalam masyarakat,

surat kabar, media sosial dan berita, dimana yang dijadikan korban

pembunuhan oleh pelakunya adalah orang terdekat bahkan keluarga sendiri.

Pembunuhan biasanya dilakukan oleh orang-orang yang tidak memiliki iman

yang kuat dan pengetahuan yang dangkal, sehingga akal mereka tidak dapat

1Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir al-Qur’an dan Terjemahnya, Departemen

Agama 1971, h. 719. 2 http://duniaditik.blogspot.com/2014/09/surah-al-hujurat-ayat-13.html

Page 14: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

3

membendung hawa nafsu yang menggebu dan pada akhirnya melakukan hal

biadab itu.

Hukum pidana di Indonesia telah mengatur sanksi terhadap pelaku

pembunuhan, dimuat dalam pasal 338 KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum

Pidana) yang berbunyi:

“Barangsiapa dengan sengaja merampas nyawa orang lain, diancam karena

pembunuhan dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun.”

Pasal 339 menyatakan:

“Pembunuhan yang diikuti, disertai atau didahului oleh suatu perbuatan

pidana, yang dilakukan dengan maksud untuk mempersiapkan atau

mempermudah pelaksanaannya, atau untuk melepeaskan diri sendiri maupun

peserta lainnya dari pidana dalam hal tertangkap tangan, ataupun untuk

memastikan penguasaan barang yang diperolehnya secara melawan hukum,

diancam dengan pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu,

paling lama dua puluh tahun.”

Pasal 340 menyatakan:

“Barangsiapa dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas

nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan rencana, dengan

pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu,

paling lama dua puluh tahun.”

Dalam KUHP, akibat hukum tindak pidana pembunuhan dalam bentuk

hukuman pokok adalah dipenjara maksimal 20 tahun, pidana penjara seumur

hidup bahkan pidana mati. Sementara dalam pandangan hukum Islam yang

berlandaskan pada Al-Qur’an dan Sunnah, sanksi bagi pelaku pembunuhan

Page 15: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

4

akan di hukum qishas, yaitu terdapat dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat

178 berbunyi:

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishash berkenaan

dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan merdeka, hamba

dengan hamba dan wanita dengan wanita.maka barangsiapa yang mendapat

suatu pemaafan dari saudaranya, hendaklah (yang memaafkan) mengikuti

dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi maaf) membayar (diat)

kepada yang memberi maaf dengan cara yang baik (pula). Yang demikian itu

adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa

yang melampaui batas sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat pedih.”3

Menurut Al-Jazairi, surat tersebut mengandung dua fungsi, yaitu:

1. Fungsi sosial, yaitu usaha membasmi kembalinya penjahat kepada

kejahatannya, ancaman, memperbaiki, dan mencegah orang lain ke

dalam perbuatan pembunuh tersebut.

2. Fungsi moral, yaitu kepuasaan perasaan orang banyak untuk menjamin

rasa ketentraman dan kedamaian dalam masyarakat.4

Juga terdapat dalam hadits:

صلهى للاه عليه وسلهم ادرءوا الحدود عن المسلمين ما استطعتم فإن كان له عائشة قالت قال رسول للاه

مام أن يخطئ في العفو خير من أن يخطئ في العقوبة مخرج فخلوا سبيله فإنه ال

“Hindarkanlah hukuman-hukuman pidana dari kaum muslimin semampu

kalian, jika kalian mendapatkan jalan keluar bagi seorang muslim, maka

3 Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir al-Qur’an dan Terjemahnya, Departemen

Agama 1971, h. 188. 4 Paisol Burlian, Implementasi Konsep Hukuman Qishash Di Indonesia, (Jakarta: Sinar

Grafika, 2015), h. 34.

Page 16: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

5

pilihlah jalan itu. Karena sesungguhnya seorang pemimpin yang salah dalam

memberi maaf itu lebih baik dari pada pemimpin yang salah dalam

menghukum”. 5

Hadits ini adalah sejarah hukum yang mengajarkan bahwa hukum

bukanlah tujuan dan selanjutnya hukumanpun harus diminimalkan. Bahkan

menurut Sodiq Mahdy, seorang pemikir dari Sudan, ayat tentang qishash

dimulai dengan ungkapan “Hai orang-orang yang beriman”, ini

mengindikasikan bahwa qishash ditujukan untuk masyarakat yang sudah

beriman, mempunyai kesadaran hukum tinggi dan meminta hukuman secara

sukarela.6

Dalam sebuah kasus telah terjadi pembunuhan yang melibatkan ayah dan

anaknya. Yakni terjadi pada bulan Agustus tahun 2012, bertempat di Jalan

Raya PKP RT 08 RW 08 No. 10 Kelurahan Kelapa Dua Wetan Kecamatan

Ciracas Jakarta Timur. Bahwasanya telah terjadi penganiayaan terhadap

seorang balita berusia ± 4 tahun yang dilakukan oleh orang tua kandungnya

sendiri, yaitu ayahnya. Balita tersebut kemudian meninggal akibat dari

parahnya penganiayaan yang dilakukan oleh ayahnya. Akibat dari

perbuatannya itu pelaku di ancam pidana dalam 3 pasal berlapis sekaligus,

yakni:

- Pasal 44 ayat (3) Undang-Undang R.I No. 23 Tahun 2004, tentang

Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga.

5 Al-Baihaqy, Al-Sunan Al-Kubro,Al-Baihaqy jilid 8, 2003, h. 414.

6 Paisol Burlian, Implementasi Konsep Hukuman Qishash Di Indonesia, h. 35.

Page 17: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

6

- Pasal 80 ayat (4) Undang-Undang R.I No. 23 Tahun 2002, tentang

Perlindungan Anak

- Pasal 338 KUHP

Sanksi dari ketiga pasal tersebut adalah sebagai berikut:

- Pasal 44 ayat (3) Undang-Undang R.I No. 23 Tahun 2004, tentang

Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga.

“Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

mengakibatkan matinya korban, dipidana dengan pidana penjara paling

lama 15 (lima belas) tahun atau denda aling banyak Rp. 45.000.000,00

(empat puluh lima juta rupiah).”

- Pasal 80 ayat (4) Undang-Undang R.I No. 23 Tahun 2002, tentang

Perlindungan Anak.

“Pidana ditambah sepertiga dari ketentuan sebagaimana dimaksud dalam

ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) apabila yang melakukan penganiayaan

tersebut orang tuanya”. Bunyi ayat (1) “Setiap orang yang melakukan

kekejaman, kekerasan atau ancaman kekerasan, atau penganiayaan

terhadap anak, dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun 6

(enam) bulan dan/atau denda paling banyak Rp. 72.000.000,00 (tujuh

puluh dua juta rupiah).”

Ayat (2)

“Dalam hal anak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) luka berat, maka

pelaku dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun

dan/atau denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).”

Ayat (3)

“Dalam hal anak sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) mati, maka pelaku

dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau

denda paling banyak Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).”

- Pasal 338 KUHP

“Barangsiapa dengan sengaja merampas nyawa orang lain, diancam karena

pembunuhan dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun.”

Page 18: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

7

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah disampaikan, maka identifikasi

masalah yang dapat penulis sampaikan antara lain:

1. Masalah tindak pidana pembunuhan oleh orang tua kandung.

2. Sebab-sebab terjadinya tindak pidana pembunuhan, khususnya

pembunuhan oleh ayah kandung.

3. Mengapa seorang ayah kandung tega membunuh darah dagingnya sendiri,

yaitu anaknya.

4. Jenis-jenis tindak pidana pembunuhan.

5. Hukuman terhadap pelaku pembunuhan.

6. Akibat yang ditimbulkan para pelaku tindak pidana pembunuhan.

7. Solusi mengurangi tindak pidana pembunuhan.

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Dalam penulisan skripsi ini, penulis membatasi pembahasan tentang

tindak pidana pembunuhan yang dilakukan oleh orang tua kandung agar

fokus pada inti masalah yang dibahas terhadap skripsi ini, yaitu:

a. Penulis memfokuskan bahasan mengenai tindak pidana pembunuhan

yang dilakukan oleh ayah kandung.

b. Studi komparatif (perbandingan) hukum Islam dan hukum positif

mengenai tindak pidana pembunuhan yang dilakukan oleh ayah.

Page 19: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

8

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan atas uraian-uraian tersebut pada latar belakang maka penulis

mencoba merumuskan permasalahan yang akan dibahas serta dianalisa

dengan bertitik tolak pada hukum Islam dan hukum positif mengenai tindak

pidana pembunuhan yang dilakukan oleh ayah kandung. Maka penulis akan

merumuskan permasalahan sebagai berikut:

a. Bagaimana putusan hakim tentang pembunuhan yang dilakukan oleh

orang tua?

b. Bagaimana pandangan hukum Islam dan hukum Positif terhadap

putusan PN No. 1357/PID.B/2012/PN.JKT.TIM?

c. Persamaan dan perbedaan hukum Islam dan hukum positif terhadap

putusan PN No. 1357/PID.B/2012/PN.JKT.TIM?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin tercapai dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Untuk mengetahui putusan hakim tentang pembunuhan yang

dilakukan oleh orang tua.

b. Untuk mengetahui pandangan hukum Islam dan hukum Positif

terhadap putusan PN No. 1357/PID.B/2012/PN.JKT.TIM.

c. Untuk mengetahui persamaan dan perbedaan pandangan hukum

Islam dan hukum Positif terhadap putusan PN No.

1357/PID.B/2012/PN.JKT.TIM.

Page 20: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

9

2. Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan mendapatkan manfaat berupa:

a. Manfaat Teoritis

Pembahasan terhadap masalah-masalah dalam skripsi ini diharapkan

dapat menambah pemahaman kepada semua pihak, khusunya yang

berhubungan langsung dengan dunia hukum.

b. Manfaat Praktis

Bagi akademis dapat menjadi bahan penelitian lebih lanjut bagi para

akademisi yang mendalami lebih jauh tentang materi yang penulis angkat

dalam skripsi ini.

Bagi masyarakat umum diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan

wawasan kepada masyarakat umum tentang pembunuhan yang dilakukan

oleh orang tua kandung, terutama mengetahui sanksi hukum yang dapat

diterima oleh pelaku, sehingga dapat dijadikan sebuah pembelajaran terhadap

masyarakat lain agar tidak melakukan perbuatan tersebut.

E. Tinjauan Pustaka

Penelitian terhadap tindak pidana pembunuhan akhir-akhir ini menjadi

pembahasan aktual dan fenomenal dimasyarakat, sehingga banyak penelitian

yang dilakukan dari berbagai tingkat akademis yang berbeda.

Yang pertama buku dengan judul “Kejahatan Terhadap Tubuh & Nyawa”

karya Drs. Adami Chazawi, SH. Buku tersebut memaparkan tentang kejahatan

terhadap tubuh dan nyawa yang mengakibatkan pengainiayaan biasa, ringan,

dan berat. Sehingga mengakibatkan korbannya meninggal dunia. Adapula

Page 21: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

10

jenis-jenis pembunuhan menurut hukum positif. Perbedaan dari buku tersebut

dengan skripsi yang akan penulis susun adalah jika fokus kajian dari buku

diatas adalah membahas pembunuhan dari segi hukum positif, maka skripsi

yang akan penulis lakukan terfokus pada sanksi pelaku pembunuhan yang

dilakukan oleh ayah kandung menurut hukum Islam dan hukum positif dalam

kajian putusan Pengadilam Negeri Jakarta Timur.

Yang kedua adalah buku karya Sue Titus Reid, J. D., Ph.D. dosen Florida

State University yang berjudul “Criminal Law Fifth Edition”. Buku tersebut

membahas kasus-kasus kriminal yang terjadi di beberapa tempat di Amerika

Serikat. Adapun kasus pembunuhan yang dibahas di dalam buku tersebut

hanya jenis-jenis pembunuhan sengaja, tidak sengaja, dan pembunuhan

berencana. Pembunuhan yang dibahas dalam buku tersebut dibahas menurut

hukum yang berlaku di Amerika Serikat, yaitu Civil Law System yang berbeda

dengan Indonesia, yakni Common Law System dan juga dalam skripsi yang

akan penulis susun membahas pembunuhan menurut hukum Islam. Kemudian

membahas pembunuhan yang dilakukan oleh ayah kandung menurut hukum

Islam dan hukum positif. Sedangkan dalam buku tersebut tidak membahas

pembunuhan yang dilakukan oleh ayah kandung.

Yang ketiga adalah skripsi karya R. Hendro Nurmono Asmoro mahasiswa

Fakultas Hukum Universitas Indonesia yang berjudul “Suatu Pertinjauan

Tentang Pembunuhan Anak”. Skripsi tersebut membahas pembunuhan yang

dilakukan oleh ibu kandung terhadap janin yang di kandungnya dengan cara di

aborsi. Perbedaanya dengan skripsi yang akan penulis buat adalah skripsi

Page 22: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

11

tersebut terfokus pada pertanggung jawaban atau sanksi pelaku dengan

melihat dari sisi hukum positifnya saja sedangkan skripsi yang akan penulis

buat tidak hanya terfokus pada ancaman pidana hukum positif saja namun

sanksi yang akan di dapat dari hukum islam pun di bahas.

F. Metode Penelitian

Untuk pengambilan data dalam penelitian, penulis akan memakai metode

studi dokumentasi yang terdapat di dalam buku-buku, dokumen dalam bentuk

undang-undang, lampiran-lampiran, agenda, catatan para ahli sampai data

online (internet).

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitiannya menggunakan Content Analisys (analisis isi). Analisis

isi adalah suatu teknik penelitian untuk membuat inferensi-inferensi yang

dapat ditiru dan sahih data dengan memperhatikan konteksnya. Sebagai suatu

teknik penelitian, analisis isi mencakup prosedur-prosedur khusus untuk

pemerosesan dalam data ilmiah dengan tujuan memberikan pengetahuan,

membuka wawasan baru dan menyajikan fakta.7

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang data-

datanya diungkapkan melalui kata-kata, norma atau aturan-aturan atau data

kualitatif. Data-data yang diambil merupakan pendapat atau doktrin para ahli

hukum atau normatif dengan tujuan agar dapat menggambarkan masalah

7 Klaus Krispendoff. Analisis Isi Pengantar Dan Teori Metodologi, (Jakarta: Rajawali

Press, 1993), h. 15.

Page 23: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

12

dengan baik berdasarkan keberadaan data-data tersebut sehingga dapat

diambil kesimpulannya atau dapat juga disebut dengan deskriptif.8

2. Sumber Data Penelitian

Adapun sumber data yang digunakan pada penelitian ini yaitu:

a. Data primer dalam penelitian ini adalah Putusan Pengadilan Negeri Jakarta

Timur Nomor: 1357/PID.B/2012/PN.JKT.TIM

b. Data sekunder dalam penelitian ini berupa literatur-literatur tertulis yang

berkaitan dengan pokok masalah dalam penulisan skripsi ini, baik berupa

buku, makalah, laporan penelitian, artikel, surat kabar, ataupun komentar-

komentar dari pakar. Seperti buku karangan Abdul Qadir Audah perihal

Fiqh Jinayah, yaitu “Al-Tasyri’ al-Jinai al-Islam”, “Al-Fiqh Al-Islami”,

“Ensiklopedia Hukum Pidana Islam”. “Fiqh Islam Wa Adillatuhu

(Terjemahan) karangan Wahbah Azzuhaili.

c. Data tersier (non-hukum), berupa bahan penjelasan dari bahan hukum

primer dan sekunder, seperti kamus, ilmu pengetahuan politik,

ensiklopedia, internet, dan lain sebagainya.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah riset kepustakaan,

yaitu dengan melihat atau membaca, meneliti dan mempelajari dokumen

dan data-data yang diperoleh dari karya-karya atau literatur dan referensi

yang berhubungan dengan judul skripsi ini.9

8 Bambang Sunggono. Metodelogi Peneletian Hukum. (Jakarta: P.T Raja Grafindo

Persada, 2006), h. 35. 9 Bambang Sunggon. Metodelogi Peneletian Hukum. h. 35.

Page 24: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

13

4. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode

kualitatif, yaitu menganalisis masalah berdasarkan data-data yang didapat

dalam bentuk kata-kata atau kalimat yang didapat dari buku-buku, karya-

karya, literatur atau norma-norma dengan bersifat penelitian deskriptif,

yaitu dengan menggambarkan permasalahan yang ada, mencari data-data

yang relevan, menyeleksinya dan mengambil kesimpulan dari data-data

tersebut.

Teknik Analisa Data yang digunakan adalah dengan cara analisis

komparatif (perbandingan hukum). Menurut Van Apelddorn, perbandingan

hukum merupakan suatu ilmu bantu bagi ilmu hukum dogmatik dalam arti

bahwa untuk menimbang dan menilai aturan-aturan hukum dan putusan-

putusan pengadilan yang ada dengan sistem hukum hukum lain.

Studi perbandingan hukum merupakan kegiatan untuk membandingkan

hukum suatu negara dengan hukum negara lain atau hukum dari suatu

waktu tertentu dengan hukum dari waktu yang lain. Di samping itu juga

membandingkan suatu putusan pengadilan yang satu dengan putusan

pengadilan lainnya untuk masalah yang sama. Kegiatan ini bermanfaat

bagi penyingkapan latar belakang masalah yang sama dari dua negara atau

lebih. Penyingkapan ini dapat dijadikan rekomendasi bagi penyusunan

atau perubahan perundang-undangan.10

10

Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum: Edisi Revisi, (Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2014), h. 173.

Page 25: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

14

5. Teknik Penulisan

Teknik penulisan skripsi ini berpedoman pada buku “Pedoman Tulisan

Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2013”.

G. Kerangka Teori dan Konseptual

1. Kerangka Teori

Kerangka teori adalah konsep-konsep yang sebenarnya-benarnya

merupakan abstraksi dari hasil pemikiran atau kerangka/acuan yang pada

dasarnya bertujuan mengadakan kesimpulan terhadap dimensi-dimensi.

Setiap penelitian selalu disertai dengan pemikiran-pemikiran teoritis, hal ini

karena adanya hubungan timbal balik yang erat antara teori dengan kegiatan

pengumpulan, pengolahan, analisis, dan kontruksi data.11

Dalam skripsi ini, pembahasan tindak pidana pembunuhan telah diatur

oleh hukum Islam maupun hukum positif. Pembunuhan dalam hukum Islam

terdapat beberapa macam, yaitu pembunuhan sengaja, pembunuhan

menyerupai sengaja, dan pembunuhan karena kesalahan. Sanksinya telah

diatur oleh hukum Islam bahwa pembunuhan sengaja saksinya berupa

hukuman pokok, yaitu dengan di qishash. Itupun bila pelaku pembunuhan

sengaja tidak mendapatkan maaf dari pihak keluarga korban. Sanksi

pembunuhan menyerupai sengaja adalah berupa diyat mughalladzah, yaitu

dengan membayar unta kepada pihak keluarga korban sebanyak 100 ekor

11

Soerjono Soekanto, Penelitian Hukum Normatif, (Jakarta: Rajawali Press, 1984), h.

123.

Page 26: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

15

unta, 40 ekor unta diantaranya adalah betina yang sedang hamil. Kemudian

sanksi pembunuhan karena kesalahan adalah dengan membayar diyat kepada

keluarga korban berupa 30 ekor unta betina berusia 1 tahun, 30 ekor unta

betina berusia 2 tahun, 30 ekor unta betina berusia 3 tahun, dan 10 ekor unta

jantan berusia 2 tahun. Begitu pula hukum positif telah mengatur dengan jelas

perihal tindak pidana pembunuhan.

Konsentrasi penulis dalam skripsi ini adalah menganalisa putusan

Pengadilan Negeri No. 1357_PID.B_2012_PN.JKT.TIM tentang vonis kasus

tindak pidana pembunuhan yang dilakukan oleh orang tua (ayah kandung)

terhadap anaknya menurut hukum Islam dan hukum positif. Menurut hukum

Islam bahwasanya ayah kandung yang membunuh anaknya telah diatur

dengan jelas. Saksinya adalah dengan pidana ta’zir, yaitu hukuman yang yang

belum diatur dalam nash sehingga jenis hukumannya diberikan sepenuhnya

kepada hakim atau penguasa untuk menentukan kadar dan jenis hukumannya.

Hal itu karena terdapat dalam hadits bahwa ayah yang membunuh anaknya

sendiri . tidak dikenakan hukuman qishash namun dengan pidana ta’zir.

Vonis bagi pelaku tindak pidana pembunuhan yang dilakukan oleh orang

tua terhadap anaknya adalah pidana penjara selama 11 tahun. Hal itu sesuai

dengan putusan hakim menurut Undang-Undang Nomor 23 pasal 80 ayat 4

tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Ada perbedaan antara putusan hakim

dengan ketentuan Undang-Undang tersebut, yaitu berupa lamanya masa

pidana penjara. Ketentuan dalam Undang-Undang tersebut bahwa pidana

penjaranya adalah selama ±13 tahun penjara. Hal ini terjadi karena hakim

Page 27: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

16

setelah meninjau pertimbangan hal-hal yang meringankan terdakwa dalam

putusan akhir. Hal-hal yang meringankan terdakwa adalah terdakwa merasa

bersalah, terdakwa belum pernah dihukum, terdakwa masih muda dan

diharapkan bisa memperbaiki kesalahannya dimasa yang akan datang.

2. Konseptual

Baik dalam pidana Islam maupun konvensional, pembunuhan adalah

perbuatan yang dilarang dan pelakunya diancam dengan hukuman berat.

Dalam pidana Islam meskipun banyak varian dari tindak pidana pembunuhan,

tapi intinya larangan tersebut dimaksudkan agar hak asasi seseorang untuk

hidup bisa ditegakkan. Karena hidup dan kehidupan adalah hak bagi setiap

orang, maka hak ini wajib dilindungi. Sehingga siapa pun yang melanggar

atas hak ini harus diancam dengan hukuman. Selain itu, Islam juga mengatur

bahwa jiwa/nafs juga milik Allah dan orang yang melakukan tindak pidana

pembunuhan selain melanggar hak orang lain untuk hidup, juga merampok

hak milik Allah. Maka pantas kalau kemudian, secara tekstual Al-Qur’an

mengatur hukuman atas pelaku tindak pidana pembunuhan ini dibunuh

kembali. Ini semata-mata dilakukan untuk menegakkan hukum agar jiwa/nafs

yang merupakan milik/hak Allah dan setiap manusia bisa terjaga.

Bila merujuk pada maqasid al-syariah, maka larangan membunuh itu

merupakan realisasi atau perwujudan dari hifd al-nafs, yakni menjaga jiwa.

Perintah menjaga jiwa ini merupakan kewajiban asasi bagi setiap orang atau

dalam istilah lain disebut dengan dharuriyat, yakni kewajiban pokok yang

tidak hanya harus dihormati tetapi juga harus ditegakkan. Mengingat, jika

Page 28: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

17

tidak ditegakkan maka akan mengancam terhadap eksistensi manusia baik

secara individu maupun kelompok. Karena itu, segala macam perbuatan yang

bisa menghilangkan nyawa, termasuk pembunuhan dan segala macam

jenisnya secara tegas dilarang baik di dalam al-quran maupun KUHP

indonesia dan kitab hukum pidana negara-negara lain, bahkan juga telah

diatur dalam beberapa ketentuan yang berskala global, yakni konvensi

internasional.12

Dalam literatur pidana Islam, istilah pembunuhan disebut dengan al-qatl.

Kata tersebut berasal dari qatala yang sinonimnya amaata yang artinya

mematikan.13

Beberapa ahli fikih mendefinisikan pembunuhan adalah

“perbuatan yang menghilangkan atau mencabut nyawa seseorang”.14

Pembunuhan juga berarti “perbuatan manusia yang menghilangkan

kehidupan yakni pembunuhan itu adalah menghilangkan nyawa manusia

dengan sebab perbuatan manusia lain”.15

Sedangkan dalam istilah Indonesia

dibedakan antara pembunuhan dan membunuh. Pembunuhan diartikan

sebagai proses, perbuatan atau cara membunuh.16

Meskipun sedikit berbeda namun perngertian pembunuhan tersebut

intinya yakni “perbuatan seseorang terhadap orang lain yang mengakibatkan

12

Asep Saepudin Jahar, Hukum keluarga, pidana & bisnis: kajian perundang-undangan

indonesia, fikih dan hukum internasional, (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group,

2013), h. 67. 13

Ibrahim Unais, al., al-mu’jam al-wasit, juz II, T.tp:Dar Ihya al-Turats al-‘Arabi, t.t.), h.

6. 14

Wahbah Zuhayly, al-fiqh al-islamy wa adillatuhu, juz VI (Damaskus:dar al-fikr, 1989),

h. 217. 15

Abdul Qadir Audah, al-tasyri’ al-jinaiy al-islamy, juz II (Beirut: dar al-kitab al-arabi,

t,t,), h. 6. 16

Anton M Moeliono, Kamus Besar Bahasa Iindonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1989), h.

138.

Page 29: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

18

hilangnya nyawa, baik perbuatan tersebut dilakukan dengan sengaja maupun

tidak sengaja”. Hal ini juga sejalan dengan arti pembunuhan menurut hukum

pidana konvensional yakni pembunuhan adalah setiap perbuatan apa pun

yang dapat mengakibatkan matinya orang lain (seperti mencekik, menikam,

menembak, meracuni, memukul, mendorong ke dalam jurang, sungai, laut,

dan sebagainya) asal saja perbuatan itu dilakukan dengan sengaja”.

Tampaknya kesengajaan menjadi unsur utama dan menjadi ukuran

sebuah pembunuhan, baik dalam pidana islam maupun konvensional.

Kesengajaan juga menjadi ukuran pengenaan jenis hukuman yang akan

dikenakan pada pelaku pembunuhan yang dilakukan dengan sengaja dan tidak

sengaja, meski kedua jenis pembunuhan tersebut tetap dikenakan hukuman.

Konsep ini sama, baik dalam pidana Islam maupun konvensional walaupun

terdapat perbedaan dalam hal penyebutan dan penentuan unsur-unsurnya serta

berat ringannya hukuman yang ditimpakkan atas jenis pembunuhan tersebut

tetap saja keduanya adalah termasuk perbuatan yang dilarang.

Adapun dasar yang dijadikan rujukan atau asas legalitas atas larangan

pembunuhan sehingga pelakunya diancam dengan hukuman terdapat di Al-

Qur’an dan hadis Nabi SAW untuk hukum pidana Islam dan terdapat dalam

KUHP Indonesia untuk hukum konvensional serta terdapat pada beberapa

konvensi untuk macam dan jenis pembunuhan dalam skala internasional.

Putusan hakim yang pada akhirnya yang akan menjatuhi sanksi yang

pantas untuk pelaku pembunuhan tersebut. Setelah hakim melihat

pertimbangan yang dapat meringankan dan memberatkan atas suatu perkara.

Page 30: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

19

H. Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan pemahaman yang terarah komperhensif dalam

pembahasan masalah ini, penulis merumuskan sistematika penulisan dalam

lima bab yang terdiri dari sub-sub bab sebagai berikut:

BAB PERTAMA, pada bab pendahuluan ini dibahas persoalan

mendasar yang akan menentukan bangunan isi seluruhnya dan sebagaimana

layaknya suatu karya ilmiah hasil penelitian dalam bentuk skripsi, maka

laporan hasil penelitian ini dimulai dengan menjelaskan tentang latar

belakang mengapa tema penelitian ini dipilih menjadi obyek penelitian.

Kemudian dilanjutkan dengan identifikasi masalah, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, studi pustaka, metode

penelitian, kerangka teori dan konseptual, dan sistematika penulisan.

BAB KEDUA, dalam bab ini dibahas tinjauan umum tentang tindak

pidana pembunuhan menurut hukum islam dan hukum positif serta berbagai

jenisnya agar kemudian menjadi bekal bagi pembaca untuk memahami

konsep dari penelitian yang akan dibahas dalam bab-bab berikutnya. Dimulai

dari pengertian tindak pidana, jenis-jenis tindak pidana, pengertian tindak

pidana pembunuhan, serta persamaan dan perbedaan tindak pidana

pembunuhan menurut hukum Islam dan hukum positif.

BAB KETIGA, dalam bab ini dibahas Putusan Pengadilan Negeri

Jakarta Timur tentang pembunuhan yang dilakukan oleh ayah kandung yang

merupakan sumber bahan inti dari permasalahan yang akan diteliti dalam

Page 31: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

20

penelitian ini. Didalamnya meliputi kronologi perkara, putusan dan

pertimbangan hakim.

BAB KEEMPAT, dalam bab ini berisi inti dari permasalahan yang akan

dibahas dalam penelitian ini, yaitu menganalisa kesesuaian pandangan hukum

Islam dan hukum positif terhadap Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Timur

Nomor: 1357/PID.B/2012/PN.JKT.TIM tentang tindak pidana pembunuhan

yang dilakukan oleh ayah kandung. Juga membandingkan persamaan dan

perbedaan pandangan hukum Islam dan hukum positif terhadap tindak pidana

pembunuhan yang dilakukan oleh ayah kandung.

BAB KELIMA, bab terakhir ini merupakan kesimpulan dan saran dari

uraian-uraian yang dibahas dalam bab-bab sebelumnya mengenai Putusan

Pengadilan Negeri Jakarta Timur Nomor: 1357/PID.B/2012/PN.JKT.TIM

tentang tindak pidana pembunuhan yang dilakukan oleh ayah kandung dan

saran penulis perihal masalah yang dibahas dalam penelitian ini.

Page 32: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

21

BAB II

TINJAUAN UMUM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN MENURUT

HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF

A. Pengertian Tindak Pidana

1. Menurut Hukum Islam

Dalam konteks hukum pidana Islam istilah tindak pidana sering juga

disebut dengan istilah jarimah dan jinayah. Kata jarimah berasal dari kata

jarama, yairmu, jarman yang bentuk jamaknya adalah jarimah atau jaraim,

artinya al-dzanbu wa al-khata’ (perbuatan dosa, perbuatan salah atau

kejahatan).1 Abdul Qadir Audah mengatakan yang dimaksud dengan kata

jarimah adalah jarimah menurut syariat Islam yaitu larangan-larangan syara

yang diancam oleh Allah dengan hukuman had atau ta’zir.2

Dengan demikian penggunaan kata syara’ pada pengertian di atas dapat

dipastikan bahwa suatu perbuatan baru dapat dianggap jarimah apabila

dilarang oleh syara’.3 Ahmad Hanafi menambahkan dalam bukunya bahwa

suatu perbuatan dapat dianggap jarimah apabila dapat merugikan tata aturan

masyarakat, kepercayaan-kepercayaan, atau merugikan kehidupan anggota-

anggota masyarakat, baik harta bendanya, nama baiknya atau perasaan-

perasaannya atau pertimbangan-pertimbangan lain yang harus dihormati dan

1 Ahmad Warson Munawir, Kamus Arab-Indonesia Terlengkap, (Surabaya: Pustaka

Progresif. 1997), h. 186-187. 2 Abdul Qadir Audah, Al-Tasyri’ al-Jinai al-Islami Muqaranan bi al-Qanun al-Wad’i,

jilid 1, (Mesir: al-Qahirah, 2005), h. 57. 3 Ahmad Hanafi, Asas-Asas Hukum Pidana Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1993), h. 9.

Page 33: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

22

dipelihara.4 Sedangkan kata jinayah merupakan bentuk masdar dari kata jana,

yajni, jinayatan yang mengandung arti berbuat dosa atau berbuat jahat.5 Kata

jinayah dapat juga diartikan dengan memetik, memotong, mengambil atau

memungut.6 Menurut istilah, jinayah adalah perbuatan yang dilarang oleh

syara’ baik perbuatan yang merugikan jiwa, harta benda ataupun yang

lainnya.7

Kebanyakan ahli fiqh menggunakan kata-kata jinayah hanya untuk

perbuatan yang mengenai jiwa atau anggota badan, seperti membunuh,

melukai, memukul, menggugurkan kandungan dan sebagainya. Kemudian juga

ada pula para ahli fiqh yang membatasi penggunaan kata-kata jarimah kepada

jarimah hudud dan qiyas.8 Terlepas dari perbedaan tersebut, pada dasarnya

pemakaian kata jinayah dikalangan ahli fiqh sama saja dengan penggunaan

kata jarimah.

2. Menurut Hukum Positif

Tindak pidana terdiri dari dua kata, yaitu kata “tindak” dan “pidana”.

Dalam kamus Besar Indonesia, kata “tindak” berarti langkah, usaha, atau

perbuatan.9 Sedangkan kata “pidana”

10 berarti kejahatan (perampokan,

pembunuhan, dsb).

4 Ahmad Hanafi, Asas-Asas Hukum Pidana Islam, h. 11.

5 Ahmad Warson Munawir, Kamus Arab-Indonesia Terlengkap, h. 216.

6 Sayyid Sabiq, Fiqh al-Sunnah, Jilid II, (Mesir: al-Qahirah, 2000), h. 323.

7 Abdul Qadir Audah, Al-Tasyri’ al-Jinai al-Islami Muqaranan bi al-Qanun al-Wad’i, h.

58. 8 Ahmad Hanafi, Asas-Asas Hukum Pidana Islam, h. 10.

9 Sutan Muhammad Zain, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pustaka Sinar

Harapan, 1994), h. 1510. 10

Sutan Muhammad Zain, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 1058.

Page 34: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

23

Dalam hukum positif, yaitu KUHP yang berasal dari Belanda

menggunakan strafbaar feit untuk menyebutkan tindak pidana. Di dalam

KUHP tidak memberikan pengertian mengenai apa yang dimaksud dengan

tindak pidana. Perkataan “feit” itu sendiri dalam bahasa Belanda berarti

sebagian dari suatu kenyataan, sedangkan “strafbaar” mempunyai arti dapat

dihukum. Hingga secara harfiah strafbaar feit itu dapat diterjemahkan sebagai

sebagian dari suatu kenyataan yang dapat dihukum.11

Beberapa definisi tentang tindak pidana menurut pakar hukum, antara lain:

a. Menurut Pompe, strafbaar feit atau tindak pidana dapat dirumuskan

secara teoritis sebagai suatu pelanggaran norma (gangguan terhadap

tertib hukum) yang dengan sengaja ataupun tidak sengaja telah

dilakukan oleh pelaku dimana penjatuhan hukuman terhadap pelaku

tersebut adalah perlu demi terpeliharanya tertib hukum dan terjaminnya

kepentingan umum.12

b. D. Simon mengartikan strafbar feit adalah tindakan melanggar hukum

yang telah dilakukan dengan sengaja ataupun tidak dengan sengaja oleh

seseorang yang dapat di pertanggungjawabkan atas tindakannya dan

oleh undang-undang telah dinyatakan sebagai suatu tindakan yang

dapat dihukum.13

c. Menurut G.A. van Hamel, sebagaimana yang diterjemahkan oleh

Moeljatno, “strafbaar feit adalah kelakuan orang yang dirumuskan

dalam wet, yang bersifat melawan hukum, yang patut dipidana dan

dilakukan dengan kesalahan.”14

11

P.A.F, Lamintang, Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia, (Bandung: P.T Citra

AdityaBakti, 1997). h. 181. 12

P.A.F, Lamintang, Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia, h. 182. 13

Chairal Huda, Dari Tiada Pidana Tanpa Kesalahan Menuju Kepada Tiada

Pertanggung Jawaban Pidana Tanpa Kesalahan, (Jakarta: Kencana, 2006), h. 25. 14

Moeljatno, Azas-azas Hukum Pidana, (Jakarta: Bina Aksara, 1984), h. 56.

Page 35: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

24

d. Wirjono Prodjodikoro mengartikan strafbaar feit adalah “tindak pidana

berarti suatu perbuatan yang pelakunya dapat dikenakan hukuman

pidana.”15

e. Menurut Hazewinkel-Suringa, strafbaar feit adalah suatu perilaku

manusia yang pada suatu saat tertentu telah ditolak di dalam sesuatu

pergaulan hidup tertentu dan dianggap sebagai perilaku yang harus

ditiadakan oleh hukum pidana dengan menggunakan sarana-sarana

yang bersifat memaksa yang terdapat di dalamnya.16

Adapun pengertian tindak pidana dalam kamus hukum yaitu setiap

perbuatan yang diancam dengan hukuman sebagai kejahatan atau pelanggaran

baik yang disebut dalam KUHP maupun peraturan perundang-undangan.17

B. Jenis-Jenis Tindak Pidana

1. Menurut Hukum Islam

a. Jarimah Hudud

Jarimah Hudud adalah jarimah yang diancam dengan hukum had. Had

ialah hukuman yang telah di tentukan Al-Qur’an atau hadits, sekaligus tidak

dapat diganti dengan hukuman lain atau dibatalkan oleh manusia. Jarimah

yang termasuk jarimah hudud yaitu berzina, qadzaf, khamr, mencuri,

merampok, murtad, dan memberontak.18

Hudud mencakup seluruh atau semua jarimah, baik hudud itu sendiri,

qishash maupun diyat, karena sanksi pada keseluruhannya itu telah ditentukan

secara syara’.19

Berbeda halnya dengan yang dijelaskan oleh Sayyid Sabiq.

15

Wirjono Prodjodikoro, Asas-asas Hukum Pidana di Indonesia, (Jakarta: Eresco, 1981),

cetakan ketiga, h. 50. 16

P.A.F Lamintang, Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia, h. 181. 17

Rocky Marbun, dkk, Kamus Hukum Lengkap, (Jakarta: Visimedia, 2012), h. 311. 18

Ahsin W. Alhafidz, Kamus Fiqh, (Jakarta: Amzah, 2013), h. 109. 19

M. Nurul Irfan, Fiqh Jinayah,(Jakarta: Amzah, 2014), h. 14.

Page 36: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

25

Beliau menjelaskan bahwa hudud ialah sanksi yang telah ditetapkan untuk

melaksanakan hak Allah. Oleh karena itu, menurutnya, ta’zir dan qishash tidak

termasuk ke dalam hudud, karena ta’zir itu keputusannya diambil dari

pendapat hakim setempat, sedangkan qishash merupakan hak sesama manusia

dalam menuntut balas dan keadilan.20

Dapat kita pahami, bahwa pengertian-pengertian hudud diatas pada

dasarnya hudud memiliki pengertian yang sama, yaitu sanksi yang telah

ditetapkan atau ditentukan oleh Allah SWT baik itu yang ada didalam Al-

Qur’an maupun hadits. Dengan demikian hukuman tersebut tidak mengenal

batas maksimal dan batas minimal serta tidak ditambah dan dikurangi.

b. Jarimah Qishash

Qishash diartikan dengan menjatuhkan sanksi hukum pada pelaku tindak

pidana sama persis dengan tindak pidana yang dilakukan, nyawa dengan

nyawa dan anggota tubuh dibalas dengan anggota tubuh.21

Pada dasarnya qishash merupakan hak umum (hak Allah) dengan hak

individu, akan tetapi hak individulah yang lebih dominan. Hak Allah dalam hal

ini terlihat pada hal mengganggu ketentraman umum, seperti jika ada sebuah

pembunuhan, lalu pembunuhan itu dibiarkan maka efeknya akan menjadikan

ketidaktentraman dan setiap orang akan merasa terancam jiwanya. Sedangkan

hak individu seperti, jika disamping jiwa si terbunuh telah melayang oleh

kejahatan ini, kemudian juga peristiwa itu membuat goncangan dalam diri

keluarganya, sebab itu untuk menghindari balas dendam keluarga yang telah

20

M. Nurul Irfan, Fiqh Jinayah, h. 14-15. 21

M. Nurul Irfan, Fiqh Jinayah, h. 4.

Page 37: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

26

digoncangkan itu maka disyariatkan balasannya itu harus dengan balasan yang

setimpal.22

Namun demikian dalam jarimah ini mengenal adanya istilah maaf,

sehingga seseorang dapat tidak mendapatkan hukuman jika pihak korban telah

memaafkannya.23

Dapat disimpulkan bahwa qishash adalah hukuman yang sama dengan apa

yang dilakukan pelaku. Bisa dikatakan qishash adalah hukuman pembalasan

atas perbuatan yang dilakukan.

c. Jarimah Ta’zir

Jarimah ta’zir adalah tindak pidana yang diancamkan dengan satu atau

beberapa hukuman ta’zir. Yang dimaksud dengan ta’zir adalah ta’dib, yaitu

memberi pendidikan (pendisiplinan).24

Hukuman ta’zir adalah sekumpulan

hukuman yang belum ditentukan jumlahnya, yang dimulai dari hukuman yang

paling ringan, seperti nasihat dan teguran, sampai kepada hukuman yang paling

berat yaitu kurungan dan dera, bahkan sampai kepada hukuman mati dalam

tindak pidana yang berbahaya.25

Abdul Qadir Audah mengatakan bahwa ta’zir ialah pengajaran yang tidak

diatur oleh hudud dan merupakan jenis sanksi yang diberlakukan karena

melakukan beberapa tindak pidana yang oleh syariat tidak ditentukan dengan

sebuah sanksi hukuman tertentu.26

22

Sa’id Agil Husin al-Munawwar, Hukum Islam dan Pluralitas Sosial, cet ke 2, (Jakarta:

Permadani, 2005), h. 62. 23

Ahmad Hanafi, Asas-Asas Hukum Pidana Islam, h. 16. 24

Tim Penyusun, Ensiklopedia Hukum Pidana Islam Jilid III, (Jakarta: PT Kharisma

Ilmu), h. 99. 25

Tim Penyusun, Ensiklopedia Hukum Pidana Islam Jilid III, h. 84-85. 26

M. Nurul Irfan, Fiqh Jinayah, h. 14.

Page 38: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

27

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa ta’zir adalah sanksi yang

diberlakukan terhadap pelaku jarimah yang melakukan pelanggaran, baik

berkaitan dengan hak Allah maupun hak manusia, dan ta’zir itu sendiri tidak

termasuk kedalam kategori hukuman hudud atau kafarat. Karena ta’zir tidak

ditentukan secara langsung oleh nash, maka hal ini menjadi ranah bagi para

penguasa atau hakim setempat. Oleh sebab itu dalam hal memutuskan jenis dan

ukuran ta’zir, hakim atau penguasa harus tetap memperhatikan petunjuk nash

baik dalam al-Qur’an maupun hadits secara terperinci dan teliti.

2. Menurut Hukum Positif

a. Delik Kejahatan dan Delik Pelanggaran

Delik kejahatan (Rechtdelichten) ialah perbuatan yang bertentangan

dengan keadilan, terlepas apakah perbuatan itu diancam dengan undang-

undang atau tidak, jadi yang benar-benar dirasakan oleh masyarakat sebagai

bertentangan dengan keadilan, misalnya pembunuhan, pencurian. Delik

semacam ini disebut kejahatan.27

Jadi delik kejahatan adalah suatu perbuatan

yang bertentangan dengan keadilan meskipun perbuatan tersebut belum

ataupun sudah dirumuskan dalam undang-undang.

Delik pelanggaran ialah wesdeliktren, yaitu perbuatan-perbuatan yang

sifat melawan hukumnya baru dapat diketahui setelah ada wet yang

menentukan demikian.28

Maksudnya ialah suatu perbuatan yang dianggap

melawan hukum bila perbuatan tersebut telah dirumuskan dalam undang-

undang.

27

Moeljatno, Asas-Asas Hukum Pidana, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002), h. 71. 28

Moeljatno, Asas-Asas Hukum Pidana, h. 71.

Page 39: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

28

b. Delik Hukum dan Delik Undang-Undang

Delik hukum (rechtsdelict) adalah perbuatan yang oleh masyarakat sudah

dirasakan sebagai melawan hukum, sebelum pembentuk undang-undang

merumuskannya dalam undang-undang. Contohnya adalah pembunuhan dan

pencurian. Sekalipun orang tidak membaca undang-undang, tetapi pada

umumnya sudah akan merasa bahwa pembunuhan dan pencurian merupakan

perbuatan-perbuatan yang bersifat melawan hukum. Perbuatan-perbuatan

seperti ini yang dipandang sebagai delik hukum, ditempatkan dalam Buku II

KUHP tentang Kejahatan.29

Delik undang-undang (wetsdelict) adalah perbuatan yang oleh masyarakat

nanti diketahui sebagai melawan hukum karena dimasukkan oleh pembuat

undang-undang ke dalam suatu undang-undang. Contohnya adalah pengemisan

di depan umum (Pasal 504 KUHP). Masyarakat nanti mengetahui perbuatan

mengemis di muka umum merupakan tindakan pidana karena ditentukan oleh

pembuat undang-undang. Perbuatan-perbuatan seperti ini, yang dipandang

sebagai delik undang-undang, ditempatkan dalam Buku III tentang

Pelanggaran.30

c. Delik Sengaja dan Delik Kealpaan (culpa)

Delik sengaja adalah perbuatan yang dilakukan dengan sengaja (dolus).

Contohnya Pasal 338 KUHP yang dengan tegas menentukan bahwa

29

Maramis, Faris, Hukum Pidana Umum dan Tertulis di Indonesia, (Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2013),hlm. 71. 30

Maramis, Faris, Hukum Pidana Umum dan Tertulis di Indonesia, hlm. 74-75.

Page 40: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

29

barangsiapa dengan sengaja merampas nyawa orang lain diancam karena

pembunuhan dengan pidana oenjara paling lama 15 tahun.31

Delik kealpaan (tidak di sengaja) adalah perbuatan yang dilakukan dengan

kealpaan (culpa).32

Menurut Simons, delik kelapaan harus diartikan sebagai

kesengajaan.33

Hal ini senada dengan Moeljatno, bahwa delik culpa memiliki

kesamaan dengan delik sengaja, dalam delik culpa terdapat unsur sengaja

untuk melakukan namun niat yang menjadi perbedaannya dalam akibat yang

ditimbulkan.34

Jadi maksudnya bahwa delik kelapaan adalah suatu perbuatan yang

dilakukan secara sengaja namun tidak ada niat untuk menyebabkan akibat yang

dilarang oleh undang-undang.

d. Delik Formil dan Delik Materil

Delik formil adalah delik yang dianggap telah selesai (voltooid) dengan

dilakukannya suatu perbuatan yang dilarang.35

Jadi perbuatan tersebut

dianggap delik formil bila suatu perbuatan yang dilarang telah selesai

dilakukan.

Delik materil adalah perbuatan yang nantinya menjadi delik selesai setelah

terjadinya suatu akibat yang ditentukan dalam undang-undang. Contohnya

Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan (doodslag). Nanti ada pembunuhan

sebagai delik selesai setelah adanya orang yang mati.36

31

Frans Maramis, Hukum Pidana Umum dan Tertulis di Indonesia, h. 80. 32

Frans Maramis, Hukum Pidana Umum dan Tertulis di Indonesia, h. 80-81. 33

Eddy O.S. Hiariej, Prinsip-Prinsip Hukum Pidana Edisi Revisi, (Yogyakarta: Cahaya

Atma Pustaka, 2016), h. 150. 34

Moeljatno, Asas-Asas Hukum Pidana, h. 200-201. 35

Frans Maramis, Hukum Pidana Umum dan Tertulis di Indonesia, h. 74. 36

Frans Maramis, Hukum Pidana Umum dan Tertulis di Indonesia, h. 75-76.

Page 41: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

30

Jadi bisa dikatakan bahwa delik formil adalah delik yang menitikberatkan

pada tindakannya. Sedangkan delik materil adalah delik yang menitikberatkan

pada akibatnya.

e. Delik Aduan dan Delik Bukan Aduan

Delik aduan (klachtdelict) adalah delik yang hanya dapat dituntut jika ada

pengaduan dari pihak yang berkepentingan. Jika tidak ada pengaduan dari

pihak yang berkepentingan, maka perbuatan itu tidak dapat dituntut ke depan

pengadilan.37

Delik aduan dapat dibedakan atas delik aduan absolut dan delik aduan

relatif. Delik aduan absolut adalah delik yang dalam semua keadaan

merupakan delik aduan. Delik aduan absolut dalam KUHP mencakup Pasal

284 tentang perselingkuhan, Pasal 287 ayat (1) tentang bersetubuh dengan

wanita dibawah umur, Pasal 293 ayat (1) tentang pencabulan, Pasal 310

tentang pencemaran nama baik, Pasal 315 tentang penghinaan ringan, Pasal

317 tentang pengaduan fitnah, Pasal 319 tentang penghinaan, Pasal 320 ayat

(1) tentang penghinaan terhadap orang yang sudah mati, Pasal 321 ayat (1)

tentang pencemaran nama baik terhadap orang meninggal, Pasal 323 ayat (1)

tentang membuka rahasia, Pasal 332 ayat (1) dan ayat (2) tentang melarikan

wanita dibawah umur, Pasal 335 ayat (1) tentang perbuatan tidak

menyenangkan, Pasal 369 ayat (1) tentang pemerasan, Pasal 483 tentang

menerbitkan tulisan atau gambar yang dilarang, Pasal 484 tentang mencetak,

37

Eddy O.S. Hiariej, Prinsip-Prinsip Hukum Pidana Edisi Revisi, , h. 147.

Page 42: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

31

tulisan atau gambar yang dilarang dan Pasal 485 tentang menerbitkan dan

mencetak tulisan atau gambar yang dilarang.38

Delik aduan relatif adalah delik yang dalam keadaan tertentu merupakan

delik aduan, sedangkan biasanya bukan merupakan delik aduan. Delik aduan

relatif dalam KUHP mencakup Pasal 322 ayat (1) dan ayat (2) tentang

membuka rahasia, Pasal 367 ayat (2) tentang pencurian dalam ranah keluarga,

Pasal 378 tentang perbuatan curang, Pasal 447 tentang kejahatan pelayaran.39

C. PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA

1. Menurut Hukum Islam

Pertanggungjwaban pidana dalam hukum Islam diartikan sebagai

pembebanan seseorang dengan hasil (akibat) perbuatan yang dikerjakannya

dengan kemauan sendiri, dimana ia mengetahui maksud-maksud dan akibat

dari perbuatannya itu.40

Pembebanan tersebut dikarenakan perbuatan yang

dilakukan itu adalah telah menimbulkan sesuatu yang bertentangan dengan

hukum, dalam arti perbuatan yang dilarang secara syar’i, baik dilarang

melakukan atau dilarang meninggalkan. Pembebanan juga dikarenakan

perbuatan itu sendiri dikerjakan berdasarkan keinginan dan kehendak yang

timbul dalam dirinya bukan dorongan yang ditimbulkan oleh orang lain

secara paksa (dipaksakan).

38

Frans Maramis, Hukum Pidana Umum dan Tertulis di Indonesia, h. 77. 39

Frans Maramis, Hukum Pidana Umum dan Tertulis di Indonesia, h. 76-80. 40

Ahmad Hanafi, Asas-Asas Hukum Pidana Islam, h. 154. Lihat juga dalam Ahmad Wardi

Muslich, Pengantar dan Asas Hukum Pidana Islam Fiqh Jinayah. H. 74.

Page 43: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

32

Jadi pertanggungjawaban hanya dibebankan pada orang yang masih hidup

serta orang tersebut sudah mukallaf, jika seseorang belum mencapai umur

atau belum balligh maka hukum tidak membebankan apapun kepadanya,

hukum Islam juga tidak membebankan hukum terhadap orang yang dalam

keadaan terpaksa atau dipaksa, tidak juga terhadap orang yang hilang akal

sehatnya dikarenakan bukan sebab disengaja seperti mabuk karena minuman

khamr atau minuman yang memabukkan.41

Dapat dianggap adanya pertanggungjawaban pidana, jika seseorang itu

memenuhi tiga syarat, yaitu:

a. Adanya perbuatan yang dilarang

b. Mempunyai keinginan dan kemauan

c. Mengetahui akibatnya.

Jika tidak terdapat ketiga hal tersebut dinyatakan tidak ada

pertanggungjawaban pidana baginya.42

2. Menurut Hukum Positif

Pertanggungjawaban pidana dalam bahasa asing sebagau “toereken-

baarheid”, “criminal responsbility”, “criminal liability”.

Pertanggungjawaban pidana disini dimaksudkan untuk menentukan apakah

seseorang tersebut dapat dipertanggungjawabkan atasnya pidana atau tidak

terhadap tindakan yang dilakukannya.43

41

Ahmad Wardi Muslich, Pengantar dan Asas Hukum Pidana Islam Fiqh Jinayah. H. 67. 42

Ahmad Wardi Muslich, Pengantar dan Asas Hukum Pidana Islam Fiqh Jinayah. H. 69. 43

S.R. Sianturi, Asas-Asas Hukum Pidana di Indonesia dan Penerapannya, (Jakarta:

Alumni-Petehaem, 1996), h. 245.

Page 44: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

33

Menurut Simons, pertanggungjawaban pidana adalah seseorang yang

mampu bertanggung jawab atas tindakannya, yang membenarkan adanya

penerapan sesuatu upaya pemidanaan, baik dilihat dari sudut umum maupun

dari orangnya.44

Menurutnya, bahwa seseorang yang mampu

bertanggungjawab, jika jiwanya sehat, yakni apabila:

a. Ia mampu untuk mengetahui atau menyadari bahwa perbuatannya

bertentangan dengan hukum.

b. Ia dapat menentukan kehendaknya sesuai dengan kesadaran tersebut.

D. ALASAN PEMAAF DAN PEMBENAR

1. Menurut Hukum Islam

Alasan pemaaf dalam hukum Islam bisa juga diartikan dengan

gugurnya/hapusnya hukuman (Asbab raf’ al uqubah). Yaitu tidak

mengakibatkan perbuatan yang dilakukan itu dibolehkan, melainkan tetap

pada asalnya yaitu dilarang. Hanya saja oleh karena keadaan pelaku tidak

memungkinkan dilaksanakannya hukuman, ia dibebaskan dari hukuman.

Pertanggungjawaban pidana dapat dinyatakan hapus karena ada kaitannya

dengan perbuatan yang terjadi atau kaitannya dengan hal-hal yang terjdai

menurut keadaan si pelaku. Dalam keadaan yang pertama ini adalah

perbuatan yang dilakukan tersebut merupakan yang terlarang namun si pelaku

tidak dapat diberikan hukuman karena ada suatu keadaan pada si pelaku yang

dapat terhindar dari hukuman. Sebab-sebab hapusnya hukuman, yaitu:

44

I Made Widnyana, SH, Asas-Asas Hukum Pidana, (Jakarta: Fikahati Aneska, 2010), H.

58.

Page 45: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

34

a. Paksaan (Al-Ikrah)

Paksaan adalah suatu perbuatan yang timbul dari orang yang dipaksa

suatu keadaan yang mendorong dirinya untuk sesuatu yang dimintakan

kepadanya.

b. Mabuk (Al-Sukru)

Secara umum yang dimaksud dengan mabuk adalah hilangnya akal

sebagai akibat minum minuman keras atau khamr.

c. Gila (Al-Jununu)

Gila memiliki pengertian hilangnya akal, rusak atau lemah.

d. Dungu (Al-‘Ithu)

Menurut Abdul Qadir Audah, dungu adalah orang yang minim

pemahamannya, pembicaraannya bercampur baur, tidak beres pikirannya,

baik hal itu bawaan dari lahir atau timbul kemudian karena suatu penyakit.

e. Dibawah umur (Shigar Assinni)

Maksudnya adalah orang yang belum balligh.45

2. Menurut Hukum Positif

Dalam masalah penghapusan pidana terdapat dua alasan/dasar

penghapusan pidana yaitu dasar pembenar (permissibility) dan dasar pemaaf

(legal excuse). Suatu perbuatan pidana didalamnya terdapat alasan pembenar

sebagai penghapus pidana maka suatu perbuatan tersebut menjadi kehilangan

sifat melawan hukum sehingga menjadi legal atau dibolehkan melakukannya

sehingga pelaku tidak dikenakan hukum. Adanya alasan pembenar berujung

45

Abdul Qadir Audah, At-Tasyri’ Al-Jina’i Al-Islami, h. 562.

Page 46: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

35

pada “pembenaran” atas tindakan yang sepintas lalu melawan hukum,

sedangkan adanya alasan pemaad berdampak pada “pemaafan” perbuatannya

sekalipun telah melakukan tindak pidana yang melawan hukum. Yang

termasuk dalam alasan pembenar diantaranya bela paksa, keadaan darurat,

pelaksanaan peraturan perundang-undangan, dan perintah jabatan. Seseorang

yang karena membela badan/jiwa, kesusilaan atau membela harta miliknya

dari sifat melawan hukum orang lain maka kepadanya tidak dapat dimintakan

pertanggungjawaban jika perbuatan melawan hukum terjadi padanya.

E. PENGERTIAN TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN

1. Menurut Hukum Islam

Dalam bahasa Arab, pembunuhan disebut القتل berasal dari kata قتل yang

sinonimnya أمات 46

yang artinya mematikan.

Dalam istilah, pembunuhan didefinisikan oleh Wahbah Zuhaili yang

mengutip pendapat Syarbini Khatib, bahwa pembunuhan adalah perbuatan

yang menghilangkan atau mencabut nyawa seseorang.47

Kemudian menurut

Abdul Qadir Audah pembunuhan adalah perbuatan manusia yang

menghilangkan kehidupan yakni pembunuhan itu adalah menghilangkan

nyawa manusia dengan sebab perbuatan manusia yang lain.48

Dari definisi diatas tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pembunuhan

adalah perbuatan seseorang terhadap orang lain yang mengakibatkan hilangnya

46

Ahmad Wardi Muslich, Hukum Pidana Islam, (Jakarta: Sinar Grafika. 2005), h. 137. 47

Ahmad Wardi Muslich, Hukum Pidana Islam, h. 137. 48

Ahmad Wardi Muslich, Hukum Pidana Islam, h. 137.

Page 47: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

36

nyawa, baik perbuatan tersebut dilakukan dengan sengaja maupun tidak

sengaja.

2. Menurut Hukum Positif

Pembunuhan dalam bahasa Indonesia diartikan dengan proses, perbuatan,

atau cara membunuh. Sedangkan perngertian membunuh adalah mematikan,

menghilangkan (menghabisi, mencabut) nyawa.49

Dalam KUHP, pembunuhan adalah kesengajaan menghilangkan nyawa

orang lain. Untuk menghilangkan nyawa orang lain itu seorang pelaku harus

melakukan sesuatu atau suatu rangkaian tindakan yang berakibat dengan

meninggalnya orang lain dengan catatan bahwa kesengajaan dari pelakunya itu

harus ditujukan pada akibat berupa meninggalnya orang lain tersebut.50

Tindak pidana pembunuhan merupakan delik materil, yang oleh Van

Hamel dikatakan sebagai suatu delik yang dirumuskan secara materil, yakni

delik yang baru dapat dianggap telah selesai atau sempurna dilakukan oleh

pelakunya dengan timbulnya akibat yang dilarang atau yang tidak dikehendaki

oleh undang-undang. Dengan demikian belum dapat dikatakan terjadinya

sebuah tindak pidana pembunuhan, apabila akibat berupa meninggalnya orang

lain itu sendiri belum timbul.51

Dari pengertian tindak pidana dan pembunuhan yang telah dijelaskan

diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tindak pidana pembunuhan adalah suatu

49

Anton M. Moeliono, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Dalai Pustaka. 1989), h.

138. 50

P.A.F Lamintang, Theo Lamintang, Delik-Delik Khusus, Kejahatan Terhadap Nyawa,

Tubuh, dan Kesehatan, (Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2010), h. 1. 51

P.A.F Lamintang, Theo Lamintang, Delik-Delik Khusus, Kejahatan Terhadap Nyawa,

Tubuh, dan Kesehatan, h. 15.

Page 48: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

37

perbuatan seseorang yang dapat mengakibatkan hilangnya nyawa orang lain,

terlepas dari kesengajaan atau tidak.

F. BENTUK-BENTUK PEMBUNUHAN

1. Menurut Hukum Islam

a. Pembunuhan Disengaja ( لالعمدالقت )

Pembunuhan disengaja adalah perbuatan yang bisa merenggut jiwa yang

disertai dengan niat untuk membunuh. Artinya kesengajaan perbuatan yang

bisa merenggut jiwa seseorang tidak cukup dijadikan patokan bahwa pelaku

dianggap membunuh secara sengaja, tetapi haruslah ada niat dari pelaku untuk

membunuh.52

Menurut Wahbah Zuhaili, pembunuhan sengaja adalah melakukan

tindakan melampaui batas dan penganiayaan terhadap seseorang yang memang

orang itu adalah yang dimaksudkan dan diinginkan sebagai sasaran tindakan

itu, dengan menggunakan sesuatu yang biasanya mematikan. Sedangkan

menurut Sayid Sabiq, pembunuhan sengaja adalah suatu pembunuhan dimana

seorang mukalaf sengaja untuk membunuh orang lain yang dijamin

keselamatannya, dengan menggunakan alat yang menurut dugaan kuat dapat

membunuh.53

52

Tim penyusun, Ensiklopedia Hukum Pidana Islam Jilid II, (Jakarta: PT Kharisma

Ilmu), h. 180. 53

Ahmad Wardi Muslich, Hukum Pidana Islam, h. 139.

Page 49: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

38

Jadi dapat disimpulkan dari uraian diatas, bahwa pembunuhan sengaja

adalah pembunuhan yang dilakukan oleh pelaku dengan tujuan yang pasti,

yaitu pelaku ingin membunuh secara sengaja dengan niat yang jelas.

b. Pembunuhan Menyerupai Sengaja ( القتلشبهالعمد )

Pembunuhan menyerupai sengaja, dari satu sisi bisa dikategorikan sebagai

pembunuhan yang sengaja karena pelakunya dengan sengaja melakukan

perbuatan terhadap seseorang yang menjadi korban. Namun dari lain sisi,

pembunuhan menyerupai sengaja juga bisa dikatakan sebagai pembunuhan

yang tidak sengaja, karena alat yang digunakan tidak mematikan. Manurut

Abdul Qadir Audah, pembunuhan menyerupai sengaja adalah suatu

pembunuhan di mana si pelaku sengaja memukul korban dengan tongkat,

cambuk, batu, tangan atau benda lain yang mengakibatkan kematian.54

Ketiga imam yang memasukan pembunuhan menyerupai sengaja kedalam

salah satu bentuk pembunuhan mempunyai pengertian masing-masing dalam

pembunuhan menyerupai sengaja, namun mempunyai maksud yang sama.

Imam Abu Hanifah mendefinisikan pembunuhan menyerupai sengaja sebagai

pembunuhan disengaja dengan menggunakan tongkat, cambuk, batu, tangan

atau lainnya yang mengakibatkan kematian. Sedangkan Imam Syafi’i

mengartikan sebagai perbutan yang disengaja namun keliru dalam membunuh.

Adapun Imam Ahmad mengartikan sebagai tindakan yang disengaja yang

biasanya tidak mematikan, tetapi menyebabkan kematian, baik karena niat

54

Tim Penyusun, Ensiklopedia Hukum Pidana Islam III, h. 348.

Page 50: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

39

melawan hukum maupun memberi pendidikan, tetapi perbuatan tersebut

berlebihan.55

Dari definisi yang telah dijabarkan diatas, dapat diambil kesimpulan

bahwa dalam pembunuhan menyerupai sengaja, perbuatan dilakukan dengan

sengaja, tetapi tidak ada niat dalam diri pelaku untuk membunuh korban. Hal

ini dibuktikan dengan alat yang digunakan oleh pelaku untuk membunuh,

apabila alat yang digunakan sekiranya tidak lazim untuk membunuh atau tidak

mematikan seperti kayu, sapu lidi atau kerikil, maka pembunuhan tersebut

merupakan pembunuhan menyerupai sengaja.56

Dapat diambil kesimpulan dari pernyataan diatas, bahwa pembunuhan

menyerupai sengaja adalah pembunuhan yang dilakukan oleh pelaku namun

pelaku tidak bermaksud untuk membunuh korbannya. Hal ini dapat dibuktikan

dengan alat yang dipakai oleh pelaku untuk membunuh korban.

c. Pembunuhan Karena Kesalahan ( القتلالخطأ )

Pembunuhan ini dilakukan oleh seseorang terhadap orang lain akan tetapi

tidak berniat sama sekali untuk mencederai orang tersebut, karena yang dituju

adalah makhluk lain.57

Sedangkan menurut Sayid Sabiq, pembunuhan karena kesalahan adalah

apabila mukalaf melakukan perbuatan yang diperbolehkan untuk dikerjakan,

55

Tim penyusun, Ensiklopedia Hukum Pidana Islam Jilid III, h. 183. 56

M. Abdul Malik, Pidana Islam di Indonesia Peluang, prospek, dan Tantangan, (Jakarta:

Pustaka Firdaus, 2001), h. 95. 57

Muhammad Amin Suma, Pidana Islam di Indonesia, Peluang, Prospek, dan Tantangan,

(Jakarta: Pustaka Firdaus, 2001), h. 96.

Page 51: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

40

seperti menembak binatang buruan atau membidik suatu sasaran, tetapi

kemudian mengenai orang yang terjamin keselamatannya dan membunuhnya.58

Dalam pembunuhan karena kesalahan, sama sekali tidak ada unsur

kesengajaan untuk melakukan perbuatan, dan tidak pidana pembunuhan terjadi

karena kurang hati-hati ataupun karena kelalaian pelaku. Dalam hal ini pelaku

tetap dipersalahkan, karena ia lalai atau kurang hati-hati sehingga

mengakibatkan hilangnya nyawa orang lain.59

Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pembunuhan karena

kesalahan adalah pembunuhan yang dilakukan oleh pelaku dengan unsur tidak

ada kesengajaan. Pembunuhan tersebut terjadi karena kelalaian pelaku yang

tidak berhati-hati dalam melakukan aktivitasnya sehingga aktivitas pelaku

dapat menghilangkan nyawa orang.

2. Menurut Hukum Positif

a. Pembunuhan Sengaja

Pembunuhan sengaja dalam bentuk pokok dimuat dalam pasal 338 KUHP:

Barangsiapa dengan sengaja menghilangkan nyawa orang lain dipidana karena

pembunuhan dengan pidana penjara paling lama 15 tahun.60

Rumusan pasal 338 KUHP dengan menyebutkan unsur tingkah laku

sebagai “menghilangkan nyawa” orang lain, menunjukkan bahwa kejahatan

pembunuhan adalah suatu tindak pidana materil. Tindak pidana materil adalah

suatu tindak pidana yang melarang menimbulkan akibat tertentu (akibat yang

dilarang atau akibat konstitutif). Untuk dapat terjadi atau timbulnya tindak

58

Ahmad Wardi Muslich, Hukum Pidana Islam, h. 143. 59

Ahmad Wardi Muslich, Hukum Pidana Islam, h. 144. 60

Andi Hamzah, KUHP & KUHAP; Edisi Revisi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), h. 134.

Page 52: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

41

pidana materil secara sempurna, tidak semata-mata digantungkan pada

selesainya perbuatan, melainkan apakah dari wujud perbuatan itu telah

menimbulkan akibat yang terlarang atau belum/tidak. Apabila karenanya

belum menimbulkan akibat hilangnya nyawa orang lain, kejadian ini dinilai

baru merupakan percobaan pembunuhan dan belum atau bukan pembunuhan

secara sempurna sebagaimana dimaksud dalam pasal 338 KUHP.61

Jadi, pembunuhan sengaja ialah perbuatan seseorang yang dapat

menghilangkan nyawa orang dengan unsur kesengajaan dari pelakunya. Hal

tersebut dapat dibuktikan oleh bukti-bukti yang telah diterangkan dalam

undang-undang. Akibat dari perbuatan tersebut pelaku diancam dengan

hukuman penjara dan denda.

b. Pembunuhan Berencana

Pembunuhan berencana adalah pembunuhan yang paling berat ancaman

pidananya dari seluruh bentuk kejahatan terhadap nyawa manusia, diatur dalam

pasal 340 yang rumusannya adalah:

Barangsiapa dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu

menghilangkan nyawa orang lain, dipidana karena pembunuhan dengan

rencana, dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama

waktu tertentu paling lama 20 tahun.62

Pembunuhan berencana terdiri dari pembunuhan dalam arti pasal 338

ditambah dengan adanya unsur dengan rencana terlebih dahulu. Lebih berat

ancaman pidana pada pembunuhan berencana, jika dibandingkan dengan

pembunuhan dalam pasal 338 dan 339.63

61

Adam Chazawi, Kejahatan Terhadap Tubuh Dan Nyawa, (Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada, 2001), h. 56-70. 62

Andi Hamzah, KUHP & KUHAP; Edisi Revisi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), h. 134. 63

Adam Chazawi, Kejahatan Terhadap Tubuh Dan Nyawa, h. 80.

Page 53: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

42

Dalam pembunuhan berencana, sebelum melakukan pembunuhan, pelaku

memikirkan atau berniat dengan sengaja membunuh korbannya. Sehingga ada

unsur berencana yang akan memperberat sanksi pidananya.

c. Pengguguran dan Pembunuhan Janin

Pengguguran dan pembunuhan janin oleh perempuan yang mengandung

arti sendiri, dicantumkan dalam pasal 346 yang rumusannya adalah:

Seorang perempuan yang sengaja menggugurkan atau mematikan

kandungannya atau menyuruh orang lain untuk itu, dipidana dengan pidana

penjara paling lama empat tahun. 64

Pengguguran janin ialah melakukan perbuatan yang mengakibatkan janin

atau bayi dalam rahim lahir belum pada waktunya dengan cara dipaksa.65

Perbuatan memaksa kelahiran bayi atau janin belum waktunya ini sering

disebut dengan abortus provocatus atau abortus saja.66

Maksud pembunuhan yang dibahas diatas adalah pembunuhan yang

dilakukan oleh seseorang terhadap janin yang masih berada dalam kandungan

dengan cara melahirkannya secara paksa (belum waktunya) atau sengaja.

Dengan kata lain di aborsi.

d. Pembunuhan Tidak Disengaja

Pembunuhan tidak disengaja diatur dalam pasal 359:

64

Andi Hamzah, KUHP & KUHAP; Edisi Revisi, h. 136. 65

Adam Chazawi, Kejahatan Terhadap Tubuh Dan Nyawa, h. 111-112. 66

Adam Chazawi, Kejahatan Terhadap Tubuh Dan Nyawa, h. 112

Page 54: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

43

Barangsiapa karena kesalahannya menyebabkan orang lain mati, dipidana

dengan pidana penjara paling lama 5 tahun atau pidana kurungan paling lama 1

tahun.67

Adapun unsur kulpa atau tidak sengaja dalam pasal 359 adalah bukan

ditujukkan pada kurang hati-hatinya perbuatan, tetapi ditujukkan pada akibat.

Hal ini akan lebih nyata jika dilihat pada kejadian sehari-hari, misalnya seorang

menjatuhkan balok, karena kurang hati-hati menimpa orang lewat sehingga

orang tersebut tewas.68

Pembunuhan tidak disengaja yang dimaksud diatas adalah pembunuhan

yang pelakunya melakukan sesuatu yang mengakibatkan orang lain terbunuh

namun kejadian tersebut terjadi karena ada unsur ketidak sengajaan sehingga

orang lain terbunuh.

G. Sanksi Pidana Pembunuhan

1. Menurut Hukum Islam

Ada beberapa jenis sanksi atau hukuman terhadap pelaku pembunuhan

dalam hukum pidana Islam. Secara garis besar, hukuman tersebut terdiri dari

hukuman pokok (qishash), hukuman pengganti (diyat), dan hukuman

tambahan.

Sanksi yang diberikan terhadap pelaku pembunuhanpun berbeda-beda.

Tergantung jenis pembunuhannya, yaitu sebagai berikut:

67

Andi Hamzah, KUHP & KUHAP; Edisi Revisi, h. 139. 68

Adam Chazawi, Kejahatan Terhadap Tubuh Dan Nyawa, h. 124-126.

Page 55: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

44

a. Hukuman Pembunuhan Sengaja ( القثلالعمد )

Dalam pembunuhan sengaja, sanksinya adalah hukuman qishash.

Sebagaimana sesuai dengan firman Allah SWT dalam Surat Al-Baqarah ayat

178:

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan

dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka,

hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita. Maka Barangsiapa yang

mendapat suatu pema'afan dari saudaranya, hendaklah (yang mema'afkan)

mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi ma'af)

membayar (diyat) kepada yang memberi ma'af dengan cara yang baik (pula).

yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu

rahmat. Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, Maka baginya siksa

yang sangat pedih.”69

Dari ayat diatas dapat disimpulkan bahwa orang yang membunuh wajib di

qishash namun bila pembunuh tersebut mendapatkan pemaafan dari pihak

keluarga korban, maka pembunuh harus membayar diyat kepada keluarga

korban.

Kemudian hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Tirmidzi

dan Abu Dawud dari Amr ibnu Syu’aib:

من قتل مؤ منا متعمدا دفع إلى أولياء المقثول فإن شؤوا وان شاءوا أخذوا الدية وهي ثال

ثون حقة وثال ثون جذ عة وأربعون خلفة“Barangsiapa membunuh dengan sengaja, (hukumannya) harus diserahkan

kepada keluarga terbunuh. Jika mereka (keluarga korban) menghendaki, dapat

mengambil qishash, dan jika mereka (tidak mengambil qishash), mereka dapat

69

Abu Ja’far Muhammad bin Jarir Ath-Thabari, Tafsir Ath-Thabari 3, (Jakarta: Pustaka

Azzam, 2008), h. 18.

Page 56: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

45

mengambil diyat berupa 30 ekor hiqqah, 30 ekor jadza’ah, dan 40 ekor

khalafah.”70

Hukuman qishash bisa saja tidak dilaksanakan apabila tidak memenuhi

syarat-syarat maupun mendapatkan maaf dari keluarga korban. Hukuman

penggantinya adalah dengan membayar diyat mughalladzah, yaitu berupa

membayar unta kepada keluarga korban.71

Berikut pembagian pemberian diyat

kepada keluarga korban menurut hadits diatas, dibagi menjadi 3 kelompok

yaitu tiga puluh ekor unta hiqqah (umur 3-4 tahun) , tiga puluh ekor unta

jadza’ah (umur 4-5 tahun), dan empat puluh ekor unta khalifah (sedang hamil).

b. Hukuman Pembunuhan Menyerupai Sengaja (القتلشبهالعمد)

Pembunuhan menyerupai sengaja dalam hukum Islam diancam dengan

beberapa hukuman, sebagian hukuman pokok, hukuman pengganti, dan

sebagian lagi hukuman tambahan.

Pembunuhan menyerupai sengaja dijatuhi diyat mughalladzah.72

Hal ini

didasarkan kepada hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Nasa’i, Ibn

Majah dari Abdullah Ibn Amr Ibn Ash, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

اه د ل و ا أ ه ن ط ي ب ف ن و ع ب ر ا أ ه ن م ل ب إلا ن م ة ائ م د م الع ه ب ش ا و ط الخ ة ي د ن إ ل ا

“Ingatlah sesungguhnya diyat kekeliruan dan menyerupai sengaja yaitu

pembunuhan dengan cambuk dan tongkat adalah seratus ekor unta,

diantaranya empat puluh ekor yan ada di dalam perutnya ada anaknya

(sedang hamil).”73

70

Tim Penyusun, Ensiklopedia Hadits 6; Jami’ at-Tarmidzi, (Jakarta: Almahira, 2013),

hlm. 470. 71

Ahmad Wardi Muslich, Hukum Pidana Islam, hlm. 170. 72

Ahmad Wardi Muslich, Hukum Pidana Islam, hlm. 170. 73

Tim Penyusun, Ensiklopedia Hadits 8; Sunan Ibnu Majah, (Jakarta: Penerbit Almahira,

2013), hlm. 473.

Page 57: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

46

Diyat pembunuhan menyerupai sengaja yaitu sama dengan diyat

pembunuhan sengaja, baik dalam jenis, kadar, maupun pemberatannya. Hanya

saja keduanya berbeda dalam hal penanggung jawab dan waktu

pembayarannya. Dalam pembunuhan sengaja, pembayaran diyatnya

dibebankan kepada pelaku dan harus dibayar tunai. Sedangkan diyat untuk

pembunuhan menyerupai sengaja dibebankan kepada aqillah (keluarga), dan

pembayarannya dapat diangsur dalam waktu tiga tahun.74

Dalam hadits tersebut dapat disimpulkan bahwa sanksi pidana

pembunuhan menyerupai sengaja adalah berupa diyat mughalladzah, yaitu

dengan membayar unta kepada pihak keluarga korban sebanyak 100 ekor unta,

40 ekor unta diantaranya adalah betina yang sedang hamil.

c. Hukuman Pembunuhan Karena Kesalahan ( القتلالخطأ )

Sanksi pembunuhan karena kesalahan adalah diyat mukhafaffah75

, yaitu

diyat yang diperingan. Sesuai dengan hadits yang telah di ceritakan oleh Amr

Ibn Syu’aib:

اض خ م ت ن ب ن و ث ال ث ل ب اإل ن م ه ت ي د ف أ ط خ ل ت ق ن : م ال , ق م ل س و ه ي ل ع ى للا ل ص للا ل و س ر ن أ

ن و ب ل ي ن ب ة ر ش ع و ة ق ح ن و ث ال ث و ن و ب ل ت ن ب ن و ث ال ث و Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa membunuh

seseorang karena kesalahan, dendanya adalah tiga puluh ekor unta binta

makhad (unta betina yang berusia satu tahun), tiga puluh ekor unta binta

labun (unta betina yang berusia dua tahun), tiga puluh ekor unta hiqqah dan

sepuluh unta bani labun (unta jantan yang berusia dua tahun).”76

Hadits diatas menerangkan sanksi dari pembunuhan yang dilakukan

dengan adanya kesalahan oleh pelaku sehingga orang lain terbunuh. Jadi sanksi

74

Ahmad Wardi Muslich, Hukum Pidana Islam, hlm. 175. 75

Ahmad Wardi Muslich, Hukum Pidana Islam, hlm. 171. 76

Tim Penyusun, Ensiklopedia Hadits 6; Jami’ at-Tarmidzi, (Jakarta:Penerbit Almahira,

2013), hlm. 473.

Page 58: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

47

pembunuhan karena kesalahan adalah 30 ekor unta betina berusia 1 tahun, 30

ekor unta betina berusia 2 tahun, 30 ekor unta betina berusia 3 tahun, dan 10

ekor unta jantan berusia 2 tahun.

2. Menurut Hukum Positif

Sanksi pembunuhan menurut hukum positif adalah sebagai berikut:

a. Pembunuhan Sengaja

Sanksi pelaku pembunuhan sengaja diatur dalam KUHP pasal 338 yaitu

dengan pidana penjara paling lama 15 tahun.77

b. Pembunuhan Berencana

Sanksi hukuman pelaku pembunuhan berencana diatur dalam KUHP pasal

340 yaitu dengan pidana penjara seumur hidup atau paling lama 20 tahun.78

c. Pengguguran dan Pembunuhan Janin

Sanksi pelaku pengguguran dan pembunuhan janin adalah dengan pidana

penjara 4 tahun. Hal ini sesuai dengan pasal 346 KUHP.79

d. Pembunuhan Tidak Disengaja

Sanksi hukuman pelaku pembunuhan tidak disengaja adalah dengan

pidana penjara paling lama 5 tahun atau pidana kurungan paling lama 1 tahun.

Hal ini sesuai dengan pasal 359 yang mengatur tentang pembunuhan tidak

disengaja atau pembunuhan karena dalam keadaan terdesak (membela diri).80

77

Andi Hamzah, KUHP & KUHAP; Edisi Revisi, h. 134. 78

Andi Hamzah, KUHP & KUHAP; Edisi Revisi, h. 134. 79

Andi Hamzah, KUHP & KUHAP; Edisi Revisi, h. 136. 80

Andi Hamzah, KUHP & KUHAP; Edisi Revisi, h. 139.

Page 59: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

48

BAB III

PUTUSAN PENGADILAN NEGERI JAKARTA TIMUR NOMOR:

1357/PID.B/2012/PN.JKT.TIM TENTANG PEMBUNUHAN YANG

DILAKUKAN OLEH AYAH KANDUNG

A. Tindak Pidana Pembunuhan Anak Oleh Orang Tua

1. Menurut Hukum Islam

Dalam hukum Islam, pembunuhan anak adalah pembunuhan yang dilakukan

oleh orang tua baik ayah kandung maupun ibu kandung terhadap anaknya. Anak

adalah dari awal keberadaannya walaupun masih dalam bentuk gumpalan daging

di dalam rahim ibunya akan tetap disebut anak karena keberadaan dia yang

disebabkan oleh orang tuanya. dari mulai dia ada di dalam rahim ibunya sampai

sepanjang hidupnya maka dia akan tetap anaknya baik lelaki maupun perempuan.

Terdapat dalam hadits berikut:

ثنا أب رو حد طاة عنأ عمأ ن أرأ اج بأ مر عنأ الأحج حأ ثنا أب و خالد الأ شج حد و سعيد الأ

صلى ول للا ت رس اب قال سمعأ ن الأخط مر بأ ه عنأ ع ب عنأ أبيه عنأ جد ن ش عيأ بأ

ه وسلم يق ول ل ي قاد عليأالأوالد بالأولد للا

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Abu Sa'id Al Asyajj, telah

menceritakan kepada kami Abu Khalid Al Ahmar dari Al Hajjaj bin Arthah dari

Amr bin Syu'aib dari ayahnya dari kakeknya dari Umar bin Al Khaththab ia

berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Seorang bapak tidak dijatuhi hukuman dengan membunuh anaknya.".1 (H.R

Tirmidzi No. 1321).

1 Tim penyusun, Ensiklopedia Hadits 6: Jami’ at-Tirmidzi, (Jakarta: Penerbit Almahira,

2013), h. 493.

Page 60: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

49

Pemakaian kata bapak ddi dalam hadits dikarenakan pada zaman Rasulullah

SAW para bapaklah yang paling banyak membunuh anaknya.2

Melihat penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan

pembunuhan anak di dalam Islam adalah hilangnya nyawa seorang anak(baik laik-

laik atau perempuan dan tanpa batasan umur) yang dilakukan oleh orang tuanya

(baik ayah maupun ibu).

2. Menurut Hukum Positif

Di dalam hukum positif, tindak pidana pembunuhan anak sudah diatur di

dalam KUHP dan peraturan perundang-undangan lainnya.

a. Pembunuhan anak biasa (kinderdoodslag) pada pasal 341 KUHP

berbunyi:

Seorang ibu yang karena takut akan ketahuan melahirkan anak, pada saat

anak dilahirkan atau tidak lama kemudian dengan sengaja merampas

nyawa anaknya, diancam karena membunuh anak sendiri, dengan pidana

penjara paling lama tujuh tahun.3

Dilihat dari isi pasal, maka unsur-unsur yang terdapat pada tindak pidana di

atas adalah:

- Dilakukan dengan sengaja, dengan penuh kesadaran dan tahu akan akibat

dari perbuatannya.

- Oleh ibu kepada anaknya.

- Pada waktu sedang atau tidak lama setelah dilahirkan.

- Anaknya merupakan anak kandung.

2 Ibnu Manzur, Lisan al-Arab, (Al-Qahirah: Dar al-Hadits, 2003), h. 397.

3 Andi Hamzah, KUHP & KUHAP: Edisi Revisi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), h. 135.

Page 61: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

50

- Motifnya adalah takut akan diketahui oleh orang lain mengenai

keberadaan anak tersebut.

b. Pembunuhan anak berencana (kindermoord) pada pasal 342 KUHP

berbunyi:

Seorang ibu yang, untuk melaksanakan niat yang ditentukan karena takut

akan ketahuan bahwa akan melahirkan anak, pada saat anak dilahirkan

atau tidak lama kemudian merampas nyawa anaknya, diancam karena

melakukan pembunuhan anak sendiri dengan rencana, dengan pidana

penjara paling lama sembilan tahun.4

Pembunuhan anak berencana memiliki unsur-unsur sebagai berikut:

- Dilakukan dengan sengaja dan direncanakan terlebih dahulu. Indikasinya

adalah adanya tenggang waktu yang cukup untuk dapat berpikir kembali.

- Oleh ibu kepada anaknya.

- Anak itu merupakan anak kandungnya sendiri.

- Pada saat sedang atau tidak lama setelah dilahirkan.

- Bermotif takut diketahui akan keberadaan anaknya yang baru dilahirkan.

Pada unsur “pada saat sedang melahirkan” diartikan oleh Van Bemmelen

sejak sang ibu mulai merasakan akan segera melahirkan anak sedangkan unsur

“tidak lama setelah dilahirkan” diartikan waktu itu berhenti ketika sang ibu mulai

memutuskan untuk memelihara anaknya.5

c. Pembunuhan anak yang disertai atau didahului dengan kekerasan,

ancaman kekerasan, atau penganiayaan terdapat pada pasal 351 ayat 3

(KUHP) yang berbunyi:

4 Andi Hamzah, KUHP & KUHAP: Edisi Revisi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), h. 135.

5 Wirjono Prodjodikoro, Tindak-Tindak Pidana Tertentu di Indonesia, (Bandung: PT

Refika Aditama, 2003), h. 71.

Page 62: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

51

Jika mengakibatkan mati, dikenakan pidana penjara paling lama tujuh

tahun.

Pada bentuk pembunuhan ini dapat dilihat bahwa penganiayaan yang

dilakukan pada dasarnya untuk menyakiti korban bukan untuk mengakibatkan

kematian pada korban. Hal inilah yang membedakan dengan pembunuhan.

Walaupun pada akhirnya keduanya mengakibatkan kematian orang lain. Tapi

pada pembunuhan, tujuannya adalah untuk menghilangkan nyawa sedangkan

dalam pengainayaan tujuannya adalah hanya menyakiti orang lain.

Selain diatur dalam KUHP, tindak pidana pembunuhan anak juga diatur

dalam pasal 80 UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang berbunyi:

(1) Setiap orang yang melakukan kekejaman, kekerasan, atau ancaman

kekerasan atau penganiayaan terhadap anak, dipidana penjara paling

lama tiga tahun enam bulan dan/atau denda paling banyak Rp.

72.000.000,00 (tujuh puluh dua juta rupiah).

(2) Dalam hal anak sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 luka berat, maka

pelaku dipidana dengan penjara paling lama lima tahun dan/denda paling

banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

(3) Dalam hal anak sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 mati, maka pelaku

dipidana dengan pidana penjara paling lama sepuluh tahun dan/denda

paling banyak Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).

(4) Pidana ditambah sepertiga dari ketentuan sebagaimana dimaksud dalam

ayat 1, 2, dan 3 apabila yang melakukan penganiayaan tersebut orang

tuanya.

Melihat dari isi pasal di aras, terutama ayat 3 dan 4, maka unsur-unsurnya

adalah:

- Hilangnya nyawa.

- Didahului atau disertai dengan kekejaman, kekerasan, ancaman kekerasan

atau penganiayaan.

Page 63: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

52

- Terhadap anak, dalam hal ini adalah anak yang belum berusia 18 tahun,

termasuk yang berada di dalam kandungan.

- Pelaku adalah orang tua dari anak tersebut.

- Tanpa harus diaketahui motif dari tindakan tersebut.

Dan juga terdapat dalam pasal 44 UU No. 23 tahun 2004 tentang

penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga yang berbunyi:

(1) Setiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan fisik dalam

lingkup rumah tangga sebagaimana dimaksud pada pasal 5 huruf a

dipidana dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau denda

paling banyak Rp. 15.000.000,00 (lima belas juta rupiah).

(2) Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat 1

mengakibatkan korban mendapat jatuh sakit atau luka berat, dipidana

dengan pidana penjara 10 tahun atua denda paling banyak Rp.

30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah).

(3) Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat 2

mengakibatkan matinya korban dipidana dengan pidana penjara 15

tahun atau denda paling banyak Rp. 45.000.000,00 (empat puluh lima

juta rupiah).

Unsur-unsur yang terdapat pada pasal di atas adalah:

- Hilangnya nyawa.

- Didahului atau disertai dengan kekerasan atau penganiayaan.

- Korban adalah orang yang termasuk dalam lingkup rumah tangga

(termasuk anak).

- Pelaku adalah orang yang juga termasuk ke dalam lingkup rumah tangga.

Dalam masyarakat sering dijumpai berbagai macam kejahatan seperti

pembunuhan. Korban pembunuhan yang terjadi kini tidak melihat batasan usia

lagi. Pelaku pembunuhan tidak memandang siapa yang akan menjadi target yang

Page 64: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

53

akan dihabisi nyawanya. Bahkan kerap dialami oleh keluarga sendiri yang

menjadi pelaku dan korbannya.

Seperti yang terjadi di Kecamatan Ciracas Jakarta Timur telah terjadi

pembunuhan yang dilakukan oleh ayah kandung terhadap anaknya sendiri.

Seorang ayah kandung tega membunuh anaknya sendiri yang baru berusia 4

tahun. Karena faktor gangguan jiwa (stres), sang ayah dengan mudahnya tidak

berpikir panjang membunuh anaknya yang jelas-jelas darah dan dagingnya sendiri

dihabisi nyawanya dengan sebilah clurit.

Didalam putusan pengadilan Jakarta Timur Nomor

1357/PID.B/2012/PN.JKT.TIM, seorang ayah kandung yang membunuh anaknya

di jerat dengan tiga pasal sekaligus, yakni pasal 44 ayat (3) UU RI Nomor 23

Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga, Pasal 80 ayat

(4) Undang-Undang R.I No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, dan

Pasal 338 KUHP.6 Namun dalam putusan akhir hakim memberikan hukuman

yang sesuai dengan dakwaan Jaksa Penuntut Umum bersifat alternatif, maka

sesuai dengan karakter Surat Dakwaan Majelis akan memilih salah satu dari 3

(tiga) dakwaan tersebut, berdasarkan besarnya kemungkinan terpenuhinya unsur-

unsur dari pasal yang di dakwakan yaitu Pasal 80 ayat (4) UU RI Nomor 23

Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak7 yaitu pidana penjara paling lama 10

tahun dan/atau denda paling banyak Rp.200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).

Dalam putusan akhir, hakim setelah meninjau pertimbangan dalam hal

memberatkan dan meringankan perkara tersebut memberikan hukuman kepada

6 Putusan Pengadilan Negeri Nomor 1357_PID.B_2012_PN.JKT.TIM, h. 28.

7 Putusan Pengadilan Negeri Nomor 1357_PID.B_2012_PN.JKT.TIM, h. 29-30.

Page 65: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

54

pelaku pembunuhan oleh ayah kandung terhadap anaknya adalah pidana penjara

selama 11 (sebelas) tahun dan denda sebesar Rp.200.000.000,-(dua ratus juta

rupiah), apabila denda tersebut tidak dibayar, maka diganti dengan pidana

kurungan selama 6 (enam) bulan.8

Sanksi pidananya tidak sama dengan pasal 80 ayat (4) yaitu pidana penjara

paling lama ±13 tahun. Hal ini karena hakim telah meninjau pertimbangan dalam

hal memberatkan dan meringankan perkara tersebut. Hal yang memberatkan

terdakwa adalah perbuatan terdakwa diluar prikemanusiaan/sadis yang

mengakibatkan anak kandungnya meninggal dunia. Kemudian hal yang

meringankan terdakwa adalah terdakwa merasa bersalah dan menyesal, terdakwa

belum pernah dihukum, terdakwa masih muda usia dan diharapkan bisa

memperbaiki kesalahannya di masa yang akan datang.

Selain dari alasan tersebut, hakim menjatuhi hukuman yang lebih ringan

dikarenakan terdakwa dalam melakukan aksinya termasuk kedalam pembunuhan

sengaja bukan direncanakan. Bila terdakwa melakukan aksi tersebut berdasarkan

dengan niat dan rencana maka hukumannya akan diperberat oleh hakim sesuai

dengan undang-undang yang berlaku.

Berikut adalah kronologi perkara dan putusan hakim setelah pertimbangannya

yang telah diringkas poin pentingnya saja oleh penulis atas kasus terdakwa Ivan

Reza Pahlevi yang diadili oleh Pengadilan Negeri Jakarta Timur dengan Nomor

1357/PID.B/2012/PN.JKT.TIM.

8 Putusan Pengadilan Negeri Nomor 1357_PID.B_2012_PN.JKT.TIM, h. 36.

Page 66: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

55

B. Kronologi Perkara

Terdakwa Ivan Reza Pahlevi pada hari Sabtu, tanggal 25 Agustus 2012,

sekira jam 12.00 WIB atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan

Agustus tahun 2012, bertempat di Jalan Raya PKP RT.08.RW.08 No.10,

Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas Jakarta Timur atau setidak-

tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan

Negeri Jakarta Timur, telah melakukan kekerasan fisik dalam lingkup rumah

tangga yang mengakibatkan matinya KAYSA IVANNA SALSABILA, perbuatan

mana dilakukan Terdakwa dengan cara dan perbuatan sebagai berikut:

- Bahwa berawal pada hari Sabtu, tanggal 25 Agustus 2012 sekitar jam 20.00

WIB, korban Kaysa Ivanna Salsabila sedang bermain dengan saksi Siti Fatoyah

(nenek korban) dikamar saksi Siti Fatoyah. Selanjutnya sekitar jam 20.30 wib

korban mengatakan kepada saksi Siti Fatoyah “ingin tidur bersama papanya

(Terdakwa)” sebab besok mau pulang. Kemudian korban pergi sendiri ke

kamar Terdakwa dan tak lama kemudian saksi Siti Fatoyah menyusul ke kamar

Terdakwa untuk mengambil korban namun Terdakwa tidak memperbolehkan

dan pintu kamar di kunci Terdakwa.

- Selanjutnya korban main dengan Terdakwa dan tidak lama korban tertidur

dikasur sambil memeluk guling dan saat itu Terdakwa bingung lalu tiba-tiba

Terdakwa timbul niat untuk membunuh anaknya sendiri Kaysa Ivanna

Salsabila lalu Terdakwa mengambil sebilah celurit yang bersarung didalam

almari Terdakwa, selanjutnya Terdakwa buka sarungnya dan lalu ditaruh

dilantai kemudian clurit langsung Terdakwa bacokkan ke korban mengenai

Page 67: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

56

leher sebelah kiri sebanyak satu kali lalu korban membalik kekiri dan

Terdakwa langsung bacok sekali mengenai belakang telinga sebelah kanan dan

leher sebelah kanan dan leher sebelah kanan sekali selanjutnya korban teriak

“papa.....papa......papa.....” lalu Terdakwa mencium pipi kanan korban.

- Kemudian Terdakwa keluar sambil membawa sebilah celurit dan mendatangi

saksi Siti Fatoyah (Ibu Terdakwa) yang berada dikamar kemudian saksi Siti

Fatoyah berkata “kamu mau bunuh mama ya” namun Terdakwa diam saja lalu

Terdakwa berkata “itu KAYSA udah saya bunuh”, dengan adanya perkataan

tersebut saksi Siti Fatoyah langsung mengecek kekamar Terdakwa dan ternyata

benar korban Kaysa sudah tengkurap di kasurnya dengan bersimbah darah dan

mengalami luka bacok di leher kiri satu tempat dan dibelakang telinga kanan

dua tempat serta dileher kanan satu tempat, korban sudah tidak bergerak dan

langsung meninggalkan tempat.

- Selanjutnya saksi langsung memanggil saksi Edi Sugiadi (suami) dan saksi

Arif Efendi (anak) memberitahukan bahwa Terdakwa telah membunuh

anaknya sendiri. Selanjutnya saksi Edi Sugiadi dan saksi Arif Efendi mengecek

ke kamar dan melihat Kaysa sudah meninggal kemudian menangkap Terdakwa

dan merebut clurit yang dipegang Terdakwa selanjutnya setelah saksi Edi

Sugiadi dan saksi Arif Efendi berhasil menangkap Terdakwa dan merebut

cluritnya kemudian Terdakwa diikat tangan dan kakinya selanjutnya saksi Eli

Hendrawati menelpon Polisi dan tak lama kemudian Polisi datang, kemudian

Terdakwa diamankan di Polsek Metro Ciracas Jakarta Timur, sedangkan

Page 68: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

57

korban Kaysa dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo untuk dilakukan

pemeriksaan.9

Berdasarkan Visum Et Repertum RSUP Nasional Dr.Cipto

Mangunkusumo Nomor:287/VER/926.08.12/IX/2012, tertanggal 6 September

2012, Hasil Bedah Mayat atas mayat Kaysa Ivanna Salsabila yang dibuat dan

ditanda tangani diatas Sumpah Jabatan oleh Dr.dr.Yuli Budiningsih,SpF, dokter

pada Rumah Sakit tersebut setelah dilakukan pemeriksaan luar dan dalam

diperoleh kesimpulan hasil pemeriksaan:

1. Pada pemeriksaan luar ditemukan luka terbuka pada leher dan kuping

telinga kanan akibat kekerasan tajam, selanjutnya ditemukan luka lecet

pada telinga kanan dan memar pada kedua lutut akibat kekerasan tumpul.

2. Pada pemeriksaan dalam ditemukan terputusnya pembuluh nadi dan

pembuluh balik leher, robeknya otot leher sisi kiri, robeknya

kerongkongan serta pucatnya organ-organ dalam sebab kematian tersebut

karena kekerasan tajam pada leher yang memutuskan pembuluh nadi dan

pembuluh balik kanan dan kiri sehingga terjadi pendarahan.

Dalam hal ini Penuntut Umum mengajukan saksi-saksi yang

keterangannya di persidangan sebagai berikut:

1. Saksi Siti Fatoyah (nenek korban), memberikan keterangan tidak

disumpah yang pada pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa benar telah terjadi pembunuhan terhadap seorang anak perempuan

berumur ± 4 (empat) tahun yang bernama Kesya Ivanna Salsabila yang

9 Putusan Pengadilan Negeri Nomor 1357_PID.B_2012_PN.JKT.TIM, hlm. 3-8.

Page 69: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

58

dilakukan oleh ayah kandungnya/Terdakwa bernama Ivan Reza Pahlevi

pada hari Sabtu, tanggal 25 Agustus 2012, dirumah Terdakwa, di Jalan

Raya PKP RT.08.RW.08, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan

Ciracas, Jakarta Timur, sekitar jam 21.00 WIB.

- Bahwa sebelum kejadian (± 2 minggu), Terdakwa berubah sikap menjadi

pendiam, sering di kamar dan jarang makan.

- Bahwa menjelang kejadian ± jam 8.00 malam, korban semula tidur

bersama saksi (Ibu Terdakwa) tiba-tiba korban berlari dan mengatakan

bahwa ia ingin tidur bersama papanya/Terdakwa.

- Bahwa kira-kira jam 21.00 WIB, Terdakwa keluar dari kamarnya sambil

membawa clurit dan mengatakan kepada saksi bahwa ia telah membunuh

anaknya.

- Bahwa mendengar perkataan Terdakwa tersebut saksi lansung menuju

kamar tidur Terdakwa dan saksi melihat korban sudah berdarah diatas

tempat tidur, lalu saksi terkejut dan berteriak histeris sehingga orang-orang

yang ada dirumah menuju saksi.

- Bahwa setelah itu kakak Terdakwa mengambil clurit ditangan Terdakwa

dan suami saksi mengikat Terdakwa dan kemudian suami saksi menyuruh

Eli untuk melaporkan kejadian tersebut ke Polisi.

- Bahwa biasanya korban ikut Ibunya, karena Terdakwa dan isterinya (saksi

Nurbaiti) sudah bercerai selam 4 (empat) tahun yang lalu dan anak

pertama Terdakwa dengan Nurbaiti ikut Terdakwa, dan yang kedua ikut

Page 70: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

59

Nurbaiti, karena saat itu liburan, sehingga saksi menjemput anak kedua

Terdakwa/korban supaya main dirumah saksi.

- Bahwa saksi tidak pernah melihat clurit tersebut sebelum kejadian;

- Bahwa selama ini Terdakwa bekerja membuat etalase dan Terdakwa tidak

sakit jiwa.

- Atas keterangan saksi tersebut Terdakwa menyatakan tidak keberatan.

2. Saksi Arif Efendi (kakak kandung Terdakwa), memberi keterangan tidak

disumpah yang pada pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa saksi adalah kakak kandung Terdakwa.

- Bahwa benar telah terjadi pembunuhan terhadap seorang anak perempuan

berumur ± 4 (empat) tahun yang bernama Kesya Ivanna Salsabila yang

dilakukan oleh ayah kandungnya/Terdakwa bernama Ivan Reza Pahlevi

pada hari Sabtu, tanggal 25 Agustus 2012, dirumah Terdakwa, di Jalan

Raya PKP RT.08.RW.08, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan

Ciracas, Jakarta Timur, sekira jam 21.00 WIB.

- Bahwa pada saat itu saksi mendengar teriakan dan kemudian saksi turun

dari lantai atas menuju Ibu saksi dan dikamar Terdakwa saksi melihat

korban telungkup diatas tempat tidur berdarah, terdiam dan Terdakwa

saksi lihat sedang memegang clurit.

- Bahwa kemudian Terdakwa dipegangi oleh saudara-saudara saksi, diikat

tangannya dan didudukkan dilantai.

- Kemudian ayah saksi menyuruh Eli menelpon Polisi, setelah Polisi datang

Terdakwa dibawa ke Polsek Ciracas dan korban dibawa kerumah sakit.

Page 71: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

60

- Bahwa 2 (dua) minggu sebelum kejadian, Terdakwa menjadi sering diam,

murung dan jarang keluar kamar.

- Bahwa benar Terdakwa dan isterinya Nurbaiti telah bercerai selama 4

(empat) tahun yang lalu dan anak yang pertama ikut Terdakwa sedangkan

anak yang kedua/korban Kaysa Ivanna Salsabila ikut isteri Terdakwa

Nurbaiti, tetapi sebelum kejadian sedang liburan dirumah keluarga

Terdakwa.

- Atas keterangan saksi tersebut Terdakwa menyatakan tidak keberatan.10

3. Saksi Ely Hendrawati (saudara kandung Terdakwa), memberikan

keterangan tidak disumpah, yang pada pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa saksi adalah saudara kandung Terdakwa.

- Bahwa benar telah terjadi pembunuhan terhadap seorang anak perempuan

berumur ± 4 (empat) tahun yang bernama Kesya Ivanna Salsabila yang

dilakukan oleh ayah kandungnya/Terdakwa bernama Ivan Reza Pahlevi

pada hari Sabtu, tanggal 25 Agustus 2012, dirumah Terdakwa, di Jalan

Raya PKP RT.08.RW.08, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan

Ciracas, Jakarta Timur, sekira jam 21.00 WIB.

- Bahwa saksi tahu kejadian tersebut diatas setelah ditelpon oleh ayah saksi

(Edy Sugiadi), setelah itu saksi lansung menuju rumah Terdakwa.

- Bahwa sesampainya dirumah Terdakwa, saksi melihat didalam kamar

Terdakwa, diatas tempat tidur Terdakwa keponakan saksi Kesya Ivanna

10

Putusan Pengadilan Negeri Nomor 1357_PID.B_2012_PN.JKT.TIM, hlm. 8-17.

Page 72: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

61

Salsabila yang masih berumur ± 4 (empat) tahun tergeletak diam

bersimbah darah;

- Bahwa kemudian saksi disuruh ayah saksi untuk menelpon Polisi dan

setelah Polisi datang Ivan/Terdakwa dibawa kekantor Polisi;

- Bahwa benar Terdakwa dan isterinya sudah bercerai selama + 4 (empat)

tahun yang lalu dan biasanya korban ikut Ibunya dan pada saat itu sedang

liburan dirumah Terdakwa.

- Bahwa ± 2 (dua) minggu sebelum kejadian Terdakwa berobah sikap

menjadi pendiam.

- Atas keterangan saksi tersebut Terdakwa menyatakan tidak keberatan;

4. Saksi Nurbaity (mantan isteri Terdakwa), memberikan keterangan tidak

disumpah, yang pada pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa saksi adalah mantan isteri Terdakwa, yang sudah bercerai ± 4

(empat) tahun yang lalu.

- Bahwa benar telah terjadi pembunuhan terhadap anak perempuan saksi

yang berumur ± 4 (empat) tahun yang bernama Kesya Ivanna Salsabila

yang dilakukan oleh ayah kandungnya/Terdakwa bernama Ivan Reza

Pahlevi pada hari Sabtu, tanggal 25 Agustus 2012, dirumah Terdakwa, di

Jalan Raya PKP RT.08.RW.08, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan

Ciracas, Jakarta Timur, sekira jam 21.00 WIB.

- Bahwa saksi tahu kejadian tersebut diatas setelah saksi ditelpon oleh Polisi

Polsek Ciracas, Jakarta Timur sekitar ± jam 24.00 wib, dari kantor Polisi

Page 73: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

62

lalu saksi pergi ke RSCM dan sebelumnya saksi menjemput anak saksi

yang Pertama bernama Naylendra Uoera Sahira.

- Bahwa biasa anak saksi yang pertama ikut Terdakwa, sedangkan anak

saksi yang kedua/korban ikut dengan saksi, tapi entah kenapa anak saksi

yang kedua/korban dijemput oleh neneknya/Ibu Terdakwa dan saudaranya

tanpa ijin saksi.

- Bahwa saksi dan Terdakwa sudah kawin cerai, rujuk sudah 3 kali;

- Bahwa selama ini Terdakwa tidak pernah sakit jiwa, tetapi Terdakwa itu

tempramental.

- Bahwa setelah perceraian hubungan saksi dengan Terdakwa serta anak-

anak baik.

- Bahwa saksi selama ini tidak pernah melihat clurit akan tetapi anak saksi

yang pertama pernah melihat clurit tersebut dikamar Terdakwa.

- Atas keterangan saksi tersebut Terdakwa menyatakan tidak keberatan

5. Saksi Muhammad Yusuf (kakek korban), dibawah sumpah memberikan

keterangan, yang pada pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa saksi adalah kakek korban/ayah saksi Nurbaity/mantan mertua

Terdakwa.

- Bahwa benar telah terjadi pembunuhan terhadap cucu perempuan saksi

yang berumur ± 4 (empat) tahun yang bernama Kesya Ivanna Salsabila

yang dilakukan oleh ayah kandungnya/Terdakwa bernama Ivan Reza

Pahlevi pada hari Sabtu, tanggal 25 Agustus 2012, dirumah Terdakwa, di

Page 74: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

63

Jalan Raya PKP RT.08.RW.08, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan

Ciracas, Jakarta Timur, sekira jam 21.00 WIB.

- Bahwa saksi tahu kejadian tersebut diatas setelah anak saksi Nurbaity

ditelpon oleh Polisi Polsek Ciracas, Jakarta Timur sekitar ± jam 24.00 wib,

saksi tidak ikut ke kantor Polisi, karena saksi terkejut akan tetapi Nurbaity

dan saudara-saudaranya pergi ke Kantor Polisi Polsek Ciracas dan mereka

lalu ke RSCM, kemudian mengurus pemakaman cucu saksi tersebut.

- Bahwa selama yang saksi tahu Terdakwa tidak pernah sakit jiwa, dan

Terdakwa sayang sama anak-anaknya.

- Bahwa setelah Terdakwa bercerai dengan anak saksi Nurbaity, Terdakwa

hanya datang 1 (satu) kali kerumah saksi menengok anaknya yang kedua,

dan Terdakwa juga tidak penah menafkahi anaknya.

- Atas keterangan saksi tersebut Terdakwa menyatakan tidak keberatan

Dipersidangan Pununtut Umum mengajukan barang bukti sebagai berikut:

Sebilah clurit berikut sarangnya, selembar sprei bernoda darah, sebuah sarung

guling bernoda darah, selembar baju warna merah bernoda darah, selembar kaos

putih bernoda darah.

Barang bukti diatas telah diakui dan dibenarkan oleh Terdakwa dan

sebagian besar saksi-saksi yang diajukan dipersidangan.

C. Pertimbangan dan Putusan Hakim

Dalam memberikan putusan, hakim melihat beberapa hal yang dapat

dijadikan pertimbangan hakim untuk memutuskan perkara dengan setegas-

tegasnya dan seadil-adilnya. Hal tersebut meliputi:

Page 75: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

64

Dalam kasus ini Pengadilan Negeri Jakarta Timur yang mengadili perkara-

perkara pidana pada tingkat pertama yang diperiksa secara biasa, telah

menjatuhkan putusan sebagaimana yang telah dilakukan dalam perkara Terdakwa.

Nama lengkap Ivan Reza Pahlevi lahir di Jakarta pada tanggal 16 Maret 1979

berumur 33 tahun berjenis kelamin laki-laki berkebangsaan Indoneisa beralamat

di Jl. Raya PKP No. 10 RT. 008/RW. 08, Kel. Kelapa Dua Wetan, Kec. Ciracas,

Jakarta Timur beragama Islam, pekerjaannya adalah Wiraswasta.

Terdakwa oleh Penuntut Umum telah didakwa dengan dakwaan yang disusun

secara Alternatif, yaitu kesatu Pasal 44 ayat (3) Undang-Undang RI No. 23 Tahun

2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga, kedua Pasal 80 ayat

(4) Undang-Undang RI No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, ketiga

Pasal 338 KUHP.

Karena dakwaan Jaksa Penuntut Umum bersifat alternatif, maka sesuai

dengan karakter Surat Dakwaan Majelis akan memilih salah satu dari 3 (tiga)

Dakwaan tersebut, berdasarkan besarnya kemungkinan terpenuhinya unsur-unsur

dari Pasal yang di dakwakan yaitu Pasal 80 ayat (3) dan (4) UU RI Nomor 23

Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.11

1. Unsur-Unsur Tindak Pidana Pembunuhan

a. Tentang Unsur “Setiap Orang”

Bahwa yang dimaksud dengan unsur diatas terkait dengan perkara a quo,

adalah subjek hukum pidana (Terdakwa dalam hal ini adalah manusia) sehat

jasmani dan rohani serta mampu mempertanggung jawabkan perbuatannya.

11

Putusan Pengadilan Negeri Nomor 1357_PID.B_2012_PN.JKT.TIM, hlm. 28-30.

Page 76: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

65

Jaksa Penuntut Umum dalam persidangan perkara ini telah mengajukan

seorang Terdakwa bernama Ivan Reza Pahlevi dengan identitas sebagaimana

yang telah dibacakan pada awal persidangan, dimana Terdakwa yang

bersangkutan dan Penasihat Hukum Terdakwa telah membenarkan dan hal

tersebut juga dibenarkan oleh saksi-saksi saat persidangan berjalan.

Terkait dengan kriteria Terdakwa sebagai subjek hukum yang sehat

jasmani dan rohani serta kemampuan Terdakwa dalam dalam bertanggung

jawab atas perbuatannya sebagaimana Dakwaan Jaksa Penuntut Umum,

Majelis akan mempertimbangkan sebagaimana dibawah ini.

Bahwa dari pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, dikaitkan dengan

fakta hukum, yang diperoleh dari persesuaian antara keterangan Terdakwa,

keterangan saksi-saksi dan barang bukti dipersidangan serta pendapat ahli

atas nama Dokter Henny Riana, Sp.Kj, Majelis berpendapat bahwa Terdakwa

telah memenuhi kriteria unsur “Setiap Orang”, sebagaimana telah

disampaikan/kemukakan pada awal pembuktian unsur ini. Dengan demikian

unsur “Setiap Orang” terpenuhi/terbukti.12

b. Tentang Unsur “Barangsiapa”

Jaksa Penuntut Umum dalam Surat Tuntutannya pada intinya menyatakan

bahwa Terdakwa atas nama Ivan Reza Pahlevi memenuhi kriteria unsur

“Barang Siapa” yaitu sehat Jasmani dan rohani serta mampu

mempertanggung jawabkan perbuatannya dan dalam perkara a quo, tidak

12

Putusan Pengadilan Negeri Nomor 1357_PID.B_2012_PN.JKT.TIM, hlm. 29-35.

Page 77: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

66

ditemukan alasan Pemaaf dan alasan Pembenar, sehingga Terdakwa dituntut

sebagaimana tersebut diatas.

Sehingga dengan demikian unsur “Barangsiapa” yang dimaksudkan dalam

Pasal tersebut telah dipenuhi.13

c. Unsur “Yang Melakukan Kekejaman, Kekerasan atau Ancaman

Kekerasan, atau Penganiayaan Terhadap Anak;

Bagian-bagian dari unsur diatas terdapat kata “atau”, hal tersebut

menunjukkan bersifat alternatif/pilihan, sehingga apabila terbukti/terpenuhi

salah satu bagian unsur saja, harus dinyatakan perbuatan tersebut

terbukti/terpenuhi.

Pengertian dan maksud “Melakukan Kekejaman, Kekerasan atau

Ancaman Kekerasan, atau Penganiayaan secara garis besar adalah sama, yaitu

menggunakan tenaga berlebih supaya pihak lain/lawan menjadi

menderita/sakit, baik fisik maupun psikis.

Arti “Kekejaman” dari kata Kejam dan Bengis atau diluar

Perikemanusiaan, dikaitkan dengan fakta hukum dipersidangan menunjukan

bahwa Terdakwa melakukan pembacokkan dengan clurit kearah leher/daerah

telinga korban yaitu anaknya sendiri bernama Keysa Ivanna Salsabila

(berumur kira-kira 4 (empat) tahun), beberapa kali dan anaknya/korban

tersebut bilang antara lain “Papa..... Papa....Sakit”, korban tersebut lalu

terdiam dalam posisi tidur miring, Terdakwa menciumnya lalu keluar

13

Putusan Pengadilan Negeri Nomor 1357_PID.B_2012_PN.JKT.TIM, hlm. 33-35.

Page 78: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

67

membawa clurit yang baru digunakan untuk membacok korban, mencari anak

kandungnya yang pertama Nailendra Noeza Sahira perempuan (kira-kira

berumur 7 tahun), untuk dibunuhnya juga, tetapi terhalang oleh teriakan

Ibunya (saksi Siti Fatoyah), Terdakwa ditangkap dan diikat oleh saudara-

saudara Terdakwa yang tinggal serumah dengan Terdakwa.

Dengan demikian semua unsur dari Pasal yang didakwakan oleh Jaksa

Penuntut Umum terhadap Terdakwa telah terpenuhi/terbukti, maka Terdakwa

telah terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum telah melakukan

tindak pidana yang sesuai, diatur dan diancam Pasal 80 ayat (3) dan (4)

UU.R.I Nmor 23 Tahun 2002, tentang Perlindungan Anak sebagaimana

Dakwaan Kedua Jaksa Penuntut Umum tersebut.

Dari pertimbangan dalam unsur-unsur tindak pidana diatas terdakwa

harus dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana/hukuman yang sesuai/setimpal

dengan perbuatan salahnya serta harus pula dibebani untuk membayar biaya

perkara.

Surat No.647/KPAI/VIII/2012, tanggal 31 Agustus 2012 dari Komisi

Perlindungan Anak Indonesia/KPAI yang diserahkan oleh saksi

Nurbaity/mantan isteri Terdakwa didepan persidangan, oleh karena diluar

kewenangan Pengadilan Negeri Jakarta Timur, tidak akan dipertimbangkan.

Terhadap surat tanggal 14 Januari 2013, dari Penasihat Hukum Terdakwa,

tentang/perihal “Bantaran” (Mohon Pemeriksaan Dokter Ahli Kesehatan Jiwa

untuk Terdakwa Ivan Reza Pahlevi), dengan mengambil alih pertimbangan

diatas, khususnya pertimbangan pada Unsur Pertama yaitu ”Setiap Orang”,

Page 79: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

68

dengan kata lain Majelis Hakim tidak sependapat dengan Penasihat Hukum

Terdakwa :Perihal Kondisi Kejiwaan Terdakwa”, berdasarkan fakta hukum

dipersidangan, dalam hal mana Penasihat Hukum Terdakwa berpendapat pada

intinya mohon supaya Terdakwa dilepaskan dari segala Tuntutan Hukum dan

Majelis Hakim berpendapat bahwa pada intinya Terdakwa terbukti

melakukan tindak pidana sebagaimana Dakwaan Kedua Jaksa Pununtut

Umum, sehingga permohonan Penasihat Hukum Terdakwa tersebut ditolak.

Terhadap kualifikasi delik, lamanya pidana/hukuman status barang bukti

dan besarnya biaya perkara, akan ditentukan dalam amar putusan nanti.

Selama perkara ini berjalan, Majelis tidak menemukan adanya alasan

Pemaaf dan alasan Pembenar.14

2. Hal Yang Memberatkan dan Meringankan

Dalam hal yang memberatkan dan meringankan, hakim melihat

persaksian-persaksian saksi dan pengakuan pelaku bahwa ia menerima segala

dakwaan yang diajukan kepadanya bahwa ia benar telah melakukan hal

tersebut.

Majelis Hakim akan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

a. Hal-hal yang memberatkan

Hal-hal yang memberatkan terdakwa ialah perbuatan terdakwa diluar

prikemanusiaan/sadis yang mengakibatkan anak kandungnya meninggal

dunia.

b. Hal-hal yang meringankan:

14

Putusan Pengadilan Negeri Nomor 1357_PID.B_2012_PN.JKT.TIM, hlm. 33-35.

Page 80: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

69

Hal-hal yang meringakan adalah terdakwa merasa bersalah dan

menyesal, terdakwa belum pernah dihukum, terdakwa masih muda usia

dan diharapkan bisa memperbaiki kesalahannya dimasa yang akan

datang. Mengingat akan Pasal-Pasal dari peraturan/Undang-Undang,

khususnya Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004,

tentang Perlindungan Anak dan Peraturan-Peraturan lain yang

bersangkutan.15

3. Mengadili

Setelah hakim melihat unsur-unsur yang telah terlaksana dari

perbuatannya tersebut dan hal-hal memberatkan dan meringankan pelaku

maka hakim mengadili dengan selayaknya.

a. Menyatakan bahwa terdakwa Ivan Reza Pahlevi, tersebut terbukti

secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana,

“Melakukan Kekerasan Terhadap Anak Yang Mengakibatkan Matinya

Orang Yang Dilakukan Oleh Orang Tuanya Sendiri ”.

b. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa tersebut diatas, dengan pidana

penjara selama 11 (sebelas) tahun dan denda sebesar Rp.200.000.000,-

(dua ratus juta rupiah), apabila Denda tersebut tidak dibayar, maka

diganti dengan pidana kurungan selama 6 (enam) bulan.

c. Menetapkan bahwa masa tahanan yang telah dijalani Terdakwa

tersebut, sebelum Putusan ini mempunyai kekuatan hukum tetap,

15

Putusan Pengadilan Negeri Nomor 1357_PID.B_2012_PN.JKT.TIM, hlm. 35-36.

Page 81: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

70

dikurangkan seluruhnya dari pidana/hukuman yang dijatuhkan

tersebut.

d. Menetapkan supaya terdakwa tetap ditahan.

e. Menetapkan barang bukti berupa sebilah clurit berikut sarungnya,

selembar sprei bernoda darah, sebuah sarung guling bernoda darah,

selembar baju warna merah bernoda darah, selembar kaos dalam warna

putih bernoda darah dan selembar celana panjang warna hitam,

dirampas untuk dimusnahkan.

f. Membebankan Terdakwa untuk membayar ongkos perkara sebesar

Rp.1.000,- (seribu rupiah).

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim

Pengadilan Negeri Jakarta Timur pada hari Selasa tanggal 19 Februari

2013. Oleh kami Pudji Widodo, S.H.M.H., sebagai Hakim Ketua, Ramli

Rizal, S.H.M.H., dan Sabarulina Br Ginting, S.H.M.H.., masing-masing

sebagai Hakim Anggota.

Putusan mana diucapkan pada hari Senin, tanggal 25 Februari 2013,

oleh Hakim Ketua tersebut dengan didampingi oleh Hakim-Hakim

Anggota tersebut diatas, dibantu oleh Zuherma, S.H., sebagai Panitera

Pengganti, dengan dihadiri Rudy W. Panjaitan , S.H., Jaksa Penuntut

Umum,Terdakwa beserta Penasihat Hukumnya.16

16

Putusan Pengadilan Negeri Nomor 1357_PID.B_2012_PN.JKT.TIM, hlm. 36-38.

Page 82: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

71

BAB IV

PANDANGAN HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF TERHADAP

PUTUSAN PENGADILAN NEGERI JAKARTA TIMUR NOMOR

1357/PID.B/2012/PN.JKT.TIM

A. Pandangan Hukum Islam dan Hukum Positif terhadap putusan PN No.

1357/PID.B/2012/PN.JKT.TIM

Sebagaimana telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka putusan

Pengadilan Negeri nomor 1357/PID.B/2012/PN.JKT.TIM itu berisi tentang vonis

pembunuhan yang dilakukan oleh ayah kandung terhadap anaknya. Apabila

ditinjau dari segi hukum Islam, maka kasus terkait tindak pidana pembunuhan

yang dilakukan oleh ayah kandung terhadap anaknya telah diatur dengan jelas.

Antara lain diatur dalam hadits sebagai berikut:

ن أ اج بأ مر عنأ الأحج حأ ثنا أبو خالد الأ شج حد ثنا أبو سعيد الأ رو حد طاة عنأ عمأ رأ

صلى ت رسول للا اب قال سمعأ ن الأخط ه عنأ عمر بأ ب عنأ أبيه عنأ جد ن شعيأ بأ

ه وسلم يقول ل يقاد الأوالد بالأولد عليأ للا

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Abu Sa'id Al Asyajj, telah

menceritakan kepada kami Abu Khalid Al Ahmar dari Al Hajjaj bin Arthah dari

Amr bin Syu'aib dari ayahnya dari kakeknya dari Umar bin Al Khaththab ia

berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Seorang bapak tidak dijatuhi hukuman dengan membunuh anaknya.".1 (H.R

Tirmidzi No. 1321).

Hadits diatas menerangkan bahwa hukuman had tidak diperbolehkan

pelaksanaannya didalam mesjid dan tidak dihukum (qishash) seorang ayah yang

membunuh anaknya sendiri.

Dan juga terdapat dalam hadits berikut:

1 Tim penyusun, Ensiklopedia Hadits 6: Jami’ at-Tirmidzi, (Jakarta: Penerbit Almahira,

2013), h. 493.

Page 83: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

72

ن رو بأ اج عنأ عمأ مر عنأ حج حأ ثنا أبو خالد الأ بة حد ن أبي شيأ ر بأ ثنا أبو بكأ حد

صلى للا ت رسول للا اب قال سمعأ ن الأخط ه عنأ عمر بأ ب عنأ أبيه عنأ جد شعيأ

تل الأوالد بالأولد ه وسل م يقول ل يقأ عليأArtinya: Abu Bakar bin Abu Syaibah menyampaikan kepada kami dari Abu

Khalid al-Ahmar, dari Hajjaj, dari Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya,

dari Umar bin Khattab yang mengatakan, aku mendengar Rasulullah SAW

bersabda: Orang tua tidak dibunuh karena membunuh anaknya.2 (H.R Ibnu

Majah No. 2652)

Hadits diatas menerangkan bahwa orang tua, baik ayah maupun ibu yang

membunuh anaknya secara sengaja maupun karena kesalahan juga menyerupai

sengaja tidak diberi hukuman qishash.

Dari hadits-hadits yang dicantumkan diatas dapat diambil kesimpulan

bahwa ayah kandung yang membunuh anaknya tidak dijatuhkan hukuman

qishash. Tidak seperti sanksi pembunuhan biasanya yaitu berupa qishash.

Selain dari hadits diatas, terdapat alasan yang dapat menggugurkan seorang

pembunuh tidak dapat di qishash yaitu diwarisinya qishash.3 Hukumannya diganti

dengan hukuman ta’zir, yaitu sekumpulan hukuman yang belum ditentukan

jumlahnya dalam nash, yang dimulai dari hukuman yang paling ringan, seperti

nasihat dan teguran, sampai kepada hukuman yang paling berat yaitu kurungan

dan dera, bahkan sampai kepada hukuman mati dalam tindak pidana yang

2 Tim penyusun, Ensiklopedia Hadits 8: Sunan Ibnu Majah, (Jakarta: Penerbit Almahira,

2013), h. 479. 3 Hukuman qishash menjadi gugur jika hukuman tersebut diwariskan kepada orang yang

tidak dapat menjatuhkan qishash terhadap pelaku atau jika pelaku sendiri mewarisi

seluruh qishash atau sebagiannya. Maksudnya adalah bila di antara ahli waris korban

terdapat anak si pembunuh, qishash tidak dapat dilaksanakan karena qishash tidak dapat

dibagi-bagi. Hukuman qishash dalam kasus tersebut tidak dapat dilaksanakan karena

anak (sebagai salah satu ahli waris korban) tidak dapat menjatuhkan hukuman qishash

terhadap orang tuanya. Lihat: Tim Penyusun, Ensiklopedia Hukum Pidana Islam Jilid III,

(Jakarta: PT Kharisma Ilmu), hlm. 171.

Page 84: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

73

berbahaya.4 Sanksi pidana ta’zir sepenuhnya diberikan kepada hakim atau

penguasa. Hakim atau penguasa diberi hak untuk memilih hukuman apapun yang

menurut pandangannya baik sehingga dapat mendidik pelaku, memperbaiki, dan

memelihara masayarakat. Hakim juga diperbolehkan untuk memberikan lebih dari

satu hukuman baik hukuman itu diperberat maupun diperingan serta boleh

menunda pelaksanaannya.5

Karena hukuman qishash tidak dapat dijatuhkan dengan alasan pelaku

adalah orang tua korban, maka hukumannya diganti dengan hukuman ta’zir. Jadi

bagi seorang ayah kandung yang membunuh anaknya adalah hukuman ta’zir,

yaitu hukuman yang belum ditentukan jumlahnya oleh nash, sepenuhnya

hukuman itu diserahkan pada hakim atau penguasa dalam memberikan hukuman

yang tepat dan adil kepada pelaku. Hakim diberi hak untuk memilih hukuman

apapun yang menurutnya baik, sesuai dan setimpal bagi keadilan masyarakat.6

Didalam putusan pengadilan Jakarta Timur Nomor

1357/PID.B/2012/PN.JKT.TIM, seorang ayah kandung yang membunuh anaknya

di jerat dengan tiga pasal sekaligus, yakni pasal 44 ayat (3) UU RI Nomor 23

Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga, Pasal 80 ayat

(4) Undang-Undang R.I No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, dan

Pasal 338 KUHP.7 Namun dalam putusan akhir hakim memberikan hukuman

yang sesuai dengan dakwaan Jaksa Penuntut Umum bersifat alternatif, maka

sesuai dengan karakter Surat Dakwaan Majelis akan memilih salah satu dari 3

4 M. Nurul Irfan, Fiqh Jinayah, (Jakarta: Amzah, 2014), h. 14.

5 Tim penyusun, Ensiklopedia Hukum Pidana Islam Jilid III, h. 85.

6 M. Nurul Irfan, Fiqh Jinayah, h. 138. Lihat juga Abdul Qadir Audah, Al-Tasyri’ al-Jinai

al-Islami Muqaranan bi al-Qanun al-Wad’i, jilid 1, (Mesir: al-Qahirah, 2005), h. 69. 7 Putusan Pengadilan Negeri Nomor 1357_PID.B_2012_PN.JKT.TIM, h. 28.

Page 85: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

74

(tiga) dakwaan tersebut, berdasarkan besarnya kemungkinan terpenuhinya unsur-

unsur dari pasal yang di dakwakan yaitu Pasal 80 ayat (4) UU RI Nomor 23

Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak8 yaitu pidana penjara paling lama 10

tahun dan/atau denda paling banyak Rp.200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).

Dalam putusan akhir, hakim setelah meninjau pertimbangan dalam hal

memberatkan dan meringankan perkara tersebut memberikan hukuman kepada

pelaku pembunuhan oleh ayah kandung terhadap anaknya adalah pidana penjara

selama 11 (sebelas) tahun dan denda sebesar Rp.200.000.000,-(dua ratus juta

rupiah), apabila denda tersebut tidak dibayar, maka diganti dengan pidana

kurungan selama 6 (enam) bulan.9

Dalam putusan akhir tersebut, sanksi pidananya tidak sama dengan pasal 80

ayat (4) yaitu pidana penjara paling lama ±13 tahun. Hal ini karena hakim telah

meninjau pertimbangan dalam hal memberatkan dan meringankan perkara

tersebut. Hal yang memberatkan terdakwa adalah perbuatan terdakwa diluar

prikemanusiaan/sadis yang mengakibatkan anak kandungnya meninggal dunia.

Kemudian hal yang meringankan terdakwa adalah terdakwa merasa bersalah dan

menyesal, terdakwa belum pernah dihukum, terdakwa masih muda usia dan

diharapkan bisa memperbaiki kesalahannya di masa yang akan datang.

Pertimbangan hakim dalam menentukan berat dan ringannya pidana yang

dijatuhkan kepada pelaku dalam Putusan Nomor 1357_PID.B_2012_PN.JKT.TIM

tentang pembunuhan yang dilakukan oleh ayah kandung terhadap anaknya

didasarkan atas penilaian objektif dengan melihat latar belakang pelaku belum

8 Putusan Pengadilan Negeri Nomor 1357_PID.B_2012_PN.JKT.TIM, h. 29-30.

9 Putusan Pengadilan Negeri Nomor 1357_PID.B_2012_PN.JKT.TIM, h. 36.

Page 86: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

75

pernah melakukan tindak pidana, usia pelaku masih muda sehingga masih bisa

diharapkan untuk memperbaiki kesalahannya, pelaku mengaku bersalah sehingga

masih ada kesempatan untuk memperbaiki dirinya.

B. Persamaan dan Perbedaan Hukum Islam dan Hukum Positif Terhadap

Putusan PN No. 1357/PID.B/2012/PN.JKT.TIM

Mengenai persamaan hukum Islam dan Putusan Hakim, dalam hukum Islam

bahwasanya pembunuhan yang dilakukan oleh ayah kandung terhadap anaknya

diatur dalam hadits yang telah dibahas diatas, yaitu hukumannya adalah hukuman

ta’zir. Ta’zir adalah hukuman yang belum ditentukan jenis dan jumlahnya oleh

syara’, yang dimulai dari hukuman yang paling ringan, seperti nasihat dan

teguran, sampai kepada hukuman yang paling berat, seperti kurungan dan dera,

bahkan sampai kepada hukuman mati dalam tindak pidana yang bahaya. Hakim

diberikan wewenang untuk memilih hukuman yang sesuai dengan keadaan tindak

pidana serta pelakunya.10

Sedangkan dalam Putusan Hakim, hukumannya berupa pidana penjara

selama 11 tahun dan denda sebesar Rp.200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah),

apabila denda tersebut tidak dibayar, maka diganti dengan pidana kurungan

selama 6 (enam) bulan. Persamaannya adalah dari segi siapa yang menentukan

hukuman. Dalam hukum Islam, hakim memiliki wewenang menjatuhkan jenis

hukuman yang menurutnya baik. Sedangkan dalam Putusan Hakim yang

berlandaskan Undang-Undang jelas hakim lah yang menentukan hukumannya.

10

Tim penyusun, Ensiklopedia Hukum Pidana Islam Jilid III, h. 85.

Page 87: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

76

Namun terdapat perbedaan antara putusan hakim menurut hukum Islam dengan

Putusan Hakim menurut hukum positif. Yakni hakim menurut hukum Islam dalam

memutuskan jenis hukumannya diserahkan sepenuhnya kepada hakim yang

bersangkutan. Dalam Putusan Hakim, hakim memutuskan jenis hukuman bagi

pelaku pembunuhan yang dilakukan oleh ayah kandung terhadap anaknya harus

sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku.

Jadi perbedaan yang menonjol antara hakim menurut hukum Islam dan

hakim dalam Putusan hakim adalah wewenang menentukan jenis hukuman yang

akan diberikan kepada pelaku pembunuhan. Hakim menurut hukum Islam

diberikan wewenang sepenuhnya untuk memberikan jenis hukuman yang akan

dijatuhi kepada pelaku. Sedangkan dalam Putusan Hakim, hakim dalam menjatuhi

jenis hukuman harus sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku.

Sanksi pidana pelaku pembunuhan yang dilakukan oleh ayah kandung

terhadap anaknya menurut hukum positif telah diatur dalam Undang-Undang No.

23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak pasal 80 ayat 4,11

yaitu dengan pidana

penjara ±13 tahun. Persamaan hukum positif dengan Putusan Hakim terdapat

dalam sumber hukumnya, yaitu Undang-Undang. Hakim dalam menentukan

hukumannya untuk pelaku harus sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku.

Kemudian perbedaan antara hukum positif dengan Putusan Hakim adalah

terletak pada lamanya sanksi pidana penjara. Menurut hukum positif, sanksi ayah

kandung yang membunuh anaknya adalah hukuman pidana penjara selama ±13

tahun penjara. Sedangkan sanksi pelaku dalam Putusan Hakim hanya dijatuhi

11

Bunyi pasal 80 ayat 4 “Pidana ditambah sepertiga dari ketentuan sebagaimana dimaksud

dalam ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) apabila yang melakukan penganiayaan tersebut

orang tuanya.”

Page 88: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

77

hukuman pidana penjara selama 11 tahun. Hal ini dikarenakan hakim telah

meninjau pertimbangan dalam hal memberatkan dan meringankan perkara

tersebut. Hal yang memberatkan terdakwa adalah perbuatan terdakwa diluar

prikemanusiaan dan sadis yang mengakibatkan anak kandungnya meninggal

dunia. Kemudian hal yang meringankan terdakwa adalah terdakwa merasa

bersalah dan menyesal, terdakwa belum pernah dihukum, terdakwa masih muda

usia dan diharapkan bisa memperbaiki kesalahannya di masa yang akan datang.

Sehingga akhirnya hakim menjatuhi hukuman lebih ringan dari yang telah

ditetapkan dalam Undang-Undang.

Page 89: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

78

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan permasalahan yang menjadi bahasan dalam skripsi ini, dapat

disimpulkan hukuman pembunuhan yang dilakukan oleh ayah kandung terhadap

anaknya sebagai berikut:

1. Sanksi pembunuhan yang dilakukan oleh ayah kandung terhadap anaknya

dalam hukum Islam adalah hukuman ta’zir. Yaitu jenis hukumannya

ditentukan oleh hakim. Hal ini dikarenakan terdapat dalam hadits

bahwasanya ayah yang membunuh anaknya tidak dihukum qishash. Dalam

hal ini, vonis hakim 11 tahun penjara sebagimana dalam Putusan Pengadilan

No. 1357_PID.B_2012_PN.JKT.TIM tidak bertentangan dengan hukum Islam.

Karena menurut hukum Islam sanksi untuk pembunuhan yang dilakukan oleh ayah

kandung terhadap anaknya adalah ta’zir, yaitu hukumannya diserahkan kepada

hakim sepenuhnya.

Menurut hukum positif, hukuman pembunuhan yang dilakukan oleh ayah

kandung terhadap anaknya diatur dalam pasal 80 ayat 3 dan 4 Undang-

Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, yaitu dengan

hukuman penjara selama 10 (sepuluh) tahun. Akhirnya putusan pengadilan

memberikan hukuman penjara selama 11 (sebelas) tahun. Hal ini

dikarenakan Putusan Pengadilan No. 1357_PID.B_2012_PN.JKT.TIM telah

menimbang hal yang meringankan dan juga selaras dengan ketentuan Undang-

Undang No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan anak.

Page 90: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

79

2. Persamaan hukum Islam dan Putusan Hakim adalah dari segi siapa yang

menentukan hukuman. Dalam hukum Islam, hakim memiliki wewenang

menjatuhkan jenis hukuman yang menurutnya baik. Sedangkan dalam

Putusan Hakim yang berlandaskan Undang-Undang jelas hakim lah yang

menentukan hukumannya.

Perbedaannya adalah hakim menurut hukum Islam dalam memutuskan jenis

hukumannya diserahkan sepenuhnya kepada hakim yang bersangkutan.

Dalam Putusan Hakim, hakim memutuskan jenis hukuman bagi pelaku

pembunuhan yang dilakukan oleh ayah kandung terhadap anaknya harus

sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku.

Persamaan hukum positif dan Putusan Hakim terdapat dalam sumber

hukumnya, yaitu Undang-Undang. Hakim dalam menentukan hukumannya

untuk pelaku harus sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku.

Perbedaan antara hukum positif dengan Putusan Hakim adalah terletak pada

lamanya sanksi pidana penjara. Menurut hukum positif, sanksi ayah

kandung yang membunuh anaknya adalah hukuman pidana penjara selama

±13 tahun penjara. Sedangkan sanksi pelaku dalam Putusan Hakim hanya

dijatuhi hukuman pidana penjara selama 11 tahun. Hal ini dikarenakan

hakim telah meninjau pertimbangan dalam hal memberatkan dan

meringankan perkara tersebut. Hal yang memberatkan terdakwa adalah

perbuatan terdakwa diluar prikemanusiaan dan sadis yang mengakibatkan

anak kandungnya meninggal dunia. Kemudian hal yang meringankan

terdakwa adalah terdakwa merasa bersalah dan menyesal, terdakwa belum

Page 91: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

80

pernah dihukum, terdakwa masih muda usia dan diharapkan bisa

memperbaiki kesalahannya di masa yang akan datang. Sehingga akhirnya

hakim menjatuhi hukuman lebih ringan dari yang telah ditetapkan dalam

Undang-Undang.

B. SARAN

Melihat pentingnya melindungi anak dari kekerasan apalagi pembunuhan

maka perlu dilakukan sosialisasi lebih intens lagi mengenai Undang-Undang

Perlindungan Anak. Perlu adanya penyuluhan-penyuluhan tentang hak-hak anak

dan pemupukan kesadaran bahwa anak generasi penerus. Sehingga orang tua

memiliki rasa tanggung jawab semakin besar terhadap anak.

Page 92: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

81

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an

Buku Referensi:

Abdul Malik, M. Pidana Islam di Indonesia Peluang, prospek, dan Tantangan.

Jakarta: Pustaka Firdaus, 2001.

Agama RI, Departemen. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Semarang: Toha Putra,

1988.

Agil Husin al-Munawwar, Sa’id. Hukum Islam dan Pluralitas Sosial. Jakarta:

Permadani, 2005.

Amin Suma, Muhammad. Pidana Islam di Indonesia, Peluang, Prospek, dan

Tantangan. Jakarta: Pustaka Firdaus, 2001.

Burlian, Paisol. Implementasi Konsep Hukuman Qishash Di Indonesia. Jakarta:

Sinar Grafika, 2015.

Chazawi, Adam. Kejahatan Terhadap Tubuh Dan Nyawa. Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada, 2001.

Hanafi, Ahmad. Asas-Asas Hukum Pidana Islam. Jakarta: Bulan Bintang, 1993.

Maramis, Faris, Hukum Pidana Umum dan Tertulis di Indonesia. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2013.

Klaus Krispendoff. Analisis Isi Pengantar Dan Teori Metodologi. Jakarta:

Rajawali Press, 1993.

Huda, Chairal. Dari Tiada Pidana Tanpa Kesalahan Menuju Kepada Tiada

Pertanggung Jawaban Pidana Tanpa Kesalahan. Jakarta: Kencana, 2006.

Hamzah, Andi. KUHP & KUHAP; Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta, 2011.

Page 93: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

82

Ja’far Muhammad bin Jarir Ath-Thabari, Abu. Tafsir Ath-Thabari 3. Jakarta:

Pustaka Azzam, 2008.

Lamintang, P.A.F. Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia. Bandung: P.T Citra

AdityaBakti, 1997.

Lamintang, P.A.F. Delik-Delik Khusus, Kejahatan Terhadap Nyawa, Tubuh, dan

Kesehatan. Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2010.

M. Moeliono, Anton. Kamus Besar Bahasa Iindonesia. Jakarta: Balai Pustaka,

1989.

Mahmud Marzuki, Peter. Penelitian Hukum: Edisi Revisi. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2014.

Moeljatno, Asas-Asas Hukum Pidana. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002.

Moeljatno, Azas-azas Hukum Pidana. Jakarta: Bina Aksara, 1984.

Muhammad Zain, Sutan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar

Harapan, 1994.

Nurul Irfan, M. Fiqh Jinayah. Jakarta: Amzah, 2014.

O.S. Hiariej, Eddy. Prinsip-Prinsip Hukum Pidana Edisi Revisi. Yogyakarta:

Cahaya Atma Pustaka, 2016.

Prodjodikoro, Wirjono. Asas-asas Hukum Pidana di Indonesia. Jakarta: Eresco,

1981.

Qadir Audah, Abdul. Al-Tasyri’ Al-Jinaiy Al-Islamy, Juz II. Beirut: dar al-kitab al-

arabi.

Qadir Audah, Abdul. Al-Tasyri’ al-Jinai al-Islami Muqaranan bi al-Qanun al-

Wad’i, jilid 1. Mesir: al-Qahirah, 2005.

Page 94: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

83

Sabiq, Sayyid. Fiqh al-Sunnah, Jilid II. Mesir: al-Qahirah, 2000.

Saepudin Jahar, Asep. Hukum Keluarga, Pidana & Bisnis: Kajian Perundang-

undangan Indonesia, Fikih dan Hukum Internasional. Jakarta: Kencana

Prenadamedia Group, 2013.

Satrio, J. Hukum Keluarga Tentang Kedudukan Anak Dalam Undang-Undang.

Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2005.

Sunggono, Bambang. Metodelogi Peneletian Hukum. Jakarta: P.T Raja Grafindo

Persada, 2006.

Unais, Ibrahim. Al-Mu’jam Al-Wasit, Juz II. Dar Ihya al-Turats al-‘Arabi.

W. Alhafidz, Ahsin. Kamus Fiqh. Jakarta: Amzah, 2013.

Wahbah Zuhayly, Al-Fiqh Al-Islamy Wa Adillatuhu, Juz VI. Damaskus: Dar Al-

Fikr, 1989.

Wardi Muslich, Ahmad. Hukum Pidana Islam. Jakarta: Sinar Grafika. 2005.

Warson Munawir, Ahmad. Kamus Arab-Indonesia Terlengkap. Surabaya: Pustaka

Progresif. 1997.

Peraturan Perundang-undangan

Putusan Pengadilan Negeri Nomor 1357_PID.B_2012_PN.JKT.TIM

Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)

Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam

Rumah Tangga

Page 95: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

84

JURNAL

Tim Penyusun. Ensiklopedia Hadits 6; Jami’ at-Tarmidzi. Jakarta: Almahira,

2013.

Tim Penyusun. Ensiklopedia Hadits 8; Sunan Ibnu Majah. Jakarta: Penerbit

Almahira, 2013.

Tim Penyusun. Ensiklopedia Hukum Pidana Islam Jilid II. Jakarta: PT Kharisma

Ilmu.

Tim Penyusun. Ensiklopedia Hukum Pidana Islam Jilid III. Jakarta: PT Kharisma

Ilmu.

Page 96: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

P U T U S A NNomor : 1357/PID.B/2012/PN.JKT.TIM

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA;

Pengadilan Negeri Jakarta Timur yang memeriksa dan mengadili perkara-

perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagai berikut

dalam perkara Terdakwa :-----------------------------------------------

Nama Lengkap : IVAN REZA PAHLEVI

Tempat Lahir : Jakarta

Umur/Tanggal lahir : 33 tahun/16 Maret 1979

Jenis Kelamin : Laki-laki

Kebangsaan : Indonesia

Tempat Tinggal : Jl.Raya PKP No.10 RT.008/RW.08, Kel.Kelapa

Dua Wetan, Kec.Ciracas, Jakarta Timur

A g a m a : Islam

Pekerjaan : Wiraswasta

Telah ditahan berdasarkan surat perintah/penetapan penahanan :

1 Penyidik, tanggal 27-08-2012, No.Sp.Han/97/VIII/2012/Sek.CRS, sejak

tanggal 27-08-2012 s/d tanggal 15-09-2012;

Hal.1 Putusan No.1357/Pid.B/2012/PN.Jkt.Tim.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1

Page 97: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

2 Perpanjangan Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Timur, tanggal

10-09-2012, No.500/O.1.13.3/Ep.1/09/2012, sejak tanggal 16-09-2012 s/d

25-10-2012;

3 Penuntut Umum, tanggal 24-10-2012, No.Prin-0743/0.1.13.3/

Epp.2 /10/2012, sejak tanggal 24-10-2012 s/d tanggal 12-11-2012;

4 Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur, tanggal 01-11-2012 No.1357/

Pen.Pid /2012/PN.Jkt.Tim, sejak tanggal 01-11-2012 s/d tanggal

30-11-2012;

5 Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Timur, tanggal 28-11-2012, No.1357 /

Pen.Pid/2012/PN.Jkt.Tim, sejak tanggal 01-12-2012 s/d tanggal

29-01-2013;

6 Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Jakarta, tanggal 21-01-2013, No.156/

PEN.PID/2013/PT.DKI, sejak tanggal 30-01-2013 s/d tanggal

28-02-2013;

Pengadilan Negeri tersebut ;

Telah membaca berkas keseluruhan berkas perkara;

Telah mendengar keterangan para saksi,Terdakwa, Penasehat Hukum

Terdakwa dan memperhatikan segala sesuatu yang terjadi selama persidangan

perkara ini berlansung termasuk barang bukti yang diajukan ;

Telah mendengar pembacaan Surat Dakwaan Penuntut Umum pada tanggal

24 Oktober 2012;

Menimbang, bahwa dipersidangan Terdakwa didampingi oleh Penasehat

Hukumnya masing- masing bernama Eva L Rahman, S.H., & Thris Syah Putra Lubis,

S.H., sebagai Advokat pada Kantor Pengacara & Konsultan Hukum Eva L Rahman,

S.H., & Rekan beralamat di Jalan Persahabatan No.65 RT.10.RW.08, Kelurahan

Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2

Page 98: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa Terdakwa maupun Penasehat Hukum Terdakwa, atas

Surat Dakwaan Penuntut Umum menyatakan mengerti dan tidak keberatan atas isi

dan maksud Surat Dakwaan tersebut dan Terdakwa membenarkan identitas yang

bersangkutan dibacakan pada awal persidangan;

Menimbang bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan

Dakwaan sebagai berikut:

DAKWAAN KESATU :

------------- Bahwa ia Terdakwa IVAN REZA PAHLEVI pada hari Sabtu, tanggal 25

Agustus 2012, sekira Jam 12.00 Wib atau setidak-tidaknya atau setidak tidaknya pada

suatu waktu dalam bulan Agustus tahun 2012, bertempat di Jalan Raya PKP

RT.08.RW.08 No.10, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas Jakarta

Timur atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah

hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur, telah melakukan kekerasan fisik dalam

lingkup rumah tangga yang mengakibatkan matinya KAYSA IVANNA

SALSABILA, perbuatan mana dilakukan Terdakwa dengan cara dan perbuatan

sebagai berikut:

------------- Bahwa berawal pada hari Sabtu, tanggal 25 Agustus 2012 sekitar

jam.20.00 wib, korban Kaysa Ivanna Salsabila sedang bermain dengan saksi Siti

Fatoyah (nenek korban) dikamar saksi Siti Fatoyah. Selanjutnya sekitar jam 20.30

wib korban mengatakan kepada saksi Siti Fatoyah” ingin tidur bersama papanya

(Terdakwa)” sebab besok mau pulang.Kemudian korban pergi sendiri ke kamar

Terdakwa dan tak lama kemudian saksi Siti Fatoyah menyusul ke kamar Terdakwa

untuk mengambil korban namun Terdakwa tidak memperbolehkan dan pintu kamar

di kunci Terdakwa.Selanjutnya korban main dengan Terdakwa dan tidak lama korban

tertidur dikasur sambil memeluk guling dan saat itu Terdakwa bingung lalu tiba-tiba

Terdakwa timbul niat untuk membunuh anaknya sendiri Kaysa Ivanna Salsabila lalu

Hal.3 Putusan No.1357/Pid.B/2012/PN.Jkt.Tim.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3

Page 99: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Terdakwa mengambil sebilah celurit yang bersarung didalam almari Terdakwa,

selanjutnya Terdakwa buka sarungnya dan lalu ditaruh dilantai kemudian clurit

langsung Terdakwa bacokkan ke korban mengenai leher sebelah kiri sebanyak satu

kali lalu korban membalik kekiri dan Terdakwa langsung bacok sekali mengenai

belakang telinga sebelah kanan dan leher sebelah kanan dan leher sebelah kanan

sekali selanjutnya korban teriak ” papa.....papa......papa.....” lalu

Terdakwa mencium pipi kanan korban, kemudian Terdakwa keluar sambil membawa

sebilah celurit dan mendatangi saksi Siti Fatoyah (Ibu Terdakwa) yang berada

dikamar kemudian saksi Siti Fatoyah berkata”kamu mau bunuh mama ya” namun

Terdakwa diam saja lalu Terdakwa berkata ”itu KAYSA udah saya bunuh”, dengan

adanya perkataan tersebut saksi Siti Fatoyah langsung mengecek kekamar Terdakwa

dan ternyata benar korban Kaysa sudah tengkurap di kasurnya dengan bersimbah

darah dan mengalami luka bacok di leher kiri satu tempat dan dibelakang telinga

kanan dua tempat serta dileher kanan satu tempat, korban sudah tidak bergerak dan

langsung meninggalkan tempat.Selanjutnya saksi langsung memanggil saksi Edi

Sugiadi (suami) dan saksi Arif Efendi (anak) memberitahukan bahwa Terdakwa telah

membunuh anaknya sendiri.Selanjutnya saksi Edi Sugiadi dan saksi Arif Efendi

mengecek ke kamar dan melihat Kaysa sudah meninggal kemudian menangkap

Terdakwa dan merebut clurit yang dipegang Terdakwa selanjutnya setelah saksi Edi

Sugiadi dan saksi Arif Efendi berhasil menangkap Terdakwa dan merebut cluritnya

kemudian Terdakwa diikat tangan dan kakinya selanjutnya saksi Eli Hendrawati

menelpon Polisi dan tak lama kemudian Polisi datang, kemudian Terdakwa

diamankan di Polsek Metro Ciracas Jakarta Timur, sedangkan korban Kaysa dibawa

ke Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo untuk dilakukan pemeriksaan;

Bahwa berdasarkan Visum Et Repertum RSUP Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo

Nomor:287/VER/926.08.12/IX/2012, tertanggal 6 September 2012, Hasil Bedah

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4

Page 100: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Mayat atas mayat Kaysa Ivanna Salsabila yang dibuat dan ditanda tangani diatas

Sumpah Jabatan oleh Dr.dr.Yuli Budiningsih,SpF, dokter pada Rumah Sakit tersebut

setelah dilakukan pemeriksaan luar dan dalam diperoleh kesimpulan hasil

pemeriksaan:

• Pada pemeriksaan luar ditemukan luka terbuka pada leher dan kuping

telinga kanan akibat kekerasan tajam, selanjutnya ditemukan luka lecet

pada telinga kanan dan memar pada kedua lutut akibat kekerasan

tumpul;

• Pada pemeriksaan dalam ditemukan terputusnya pembuluh nadi dan

pembuluh balik leher, robeknya otot leher sisi kiri, robeknya

kerongkongan serta pucatnya organ-organ dalam sebab kematian

tersebut karena kekerasan tajam pada leher yang memutuskan

pembuluh nadi dan pembuluh balik kanan dan kiri sehingga terjadi

pendarahan;

Berdasarkan Visum Et Repertum Psychiatricum Nomor:Sket-R/29/IX/2012 RsBhay

Tk.I, tertanggal 19 September 2012, yang dibuat dan ditanda tangani oleh Dr.Henny

Riana, Sp.KJ dokter ahli kesehatan jiwa pada Rumah Sakit Bhayangkara Tk.I R.Said

Sukanto telah dilakukan pemeriksaan kesehatan jiwa terhadap Terdakwa Ivan Reza

Pahlevi, sejak tanggal 31 Agustus 2012 s/d 19 September 2012 berkesimpulan:

• Gangguan jiwa psikotik depresi;

• Terperiksa mengerti, tetapi kurang memahami nilai dan resiko

perbuatannya;

• Terperiksa memahami unsur-unsur bertanggung jawab sebagian atas

tindak perbuatannya;

Hal.5 Putusan No.1357/Pid.B/2012/PN.Jkt.Tim.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5

Page 101: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

--------------- Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam

Pasal 44 ayat (3) Undang-Undang R.I No.23 Tahun 2004, tentang Penghapusan

Kekerasan Dalam Rumah Tangga;

DAKWAAN KEDUA :

------------- Bahwa ia Terdakwa IVAN REZA PAHLEVI pada hari Sabtu, tanggal 25

Agustus 2012, sekira Jam 12.00 Wib atau setidak-tidaknya atau setidak tidaknya pada

suatu waktu dalam bulan Agustus tahun 2012, bertempat di Jalan Raya PKP

RT.08.RW.08 No.10, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas, Jakarta

Timur atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah

hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur, telah melakukan kekerasan fisik dalam

lingkup rumah tangga yang mengakibatkan matinya KAYSA IVANNA

SALSABILA, perbuatan mana dilakukan Terdakwa dengan cara dan perbuatan

sebagai berikut:

------------- Bahwa berawal pada hari Sabtu, tanggal 25 Agustus 2012 sekitar

jam.20.00 wib, korban Kaysa Ivanna Salsabila sedang bermain dengan saksi Siti

Fatoyah (nenek korban) dikamar saksi Siti Fatoyah. Selanjutnya sekitar jam 20.30

wib korban mengatakan kepada saksi Siti Fatoyah” ingin tidur bersama papanya

(Terdakwa)” sebab besok mau pulang.Kemudian korban pergi sendiri ke kamar

Terdakwa dan tak lama kemudian saksi Siti Fatoyah menyusul ke kamar Terdakwa

untuk mengambil korban namun Terdakwa tidak memperbolehkan dan pintu kamar

di kunci Terdakwa.Selanjutnya korban main dengan Terdakwa dan tidak lama korban

tertidur dikasur sambil memeluk guling dan saat itu Terdakwa bingung lalu tiba-tiba

Terdakwa timbul niat untuk membunuh anaknya sendiri Kaysa Ivanna Salsabila lalu

Terdakwa mengambil sebilah clurit yang bersarung didalam almari Terdakwa,

selanjutnya Terdakwa buka sarungnya dan lalu ditaruh dilantai kemudian clurit

langsung Terdakwa bacokkan ke korban mengenai leher sebelah kiri sebanyak satu

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6

Page 102: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

kali lalu korban membalik kekiri dan Terdakwa langsung bacok sekali mengenai

belakang telinga sebelah kanan dan leher sebelah kanan dan leher sebalah kanan

sekali selanjutnya korban teriak ” papa.....papa......papa.....” lalu

Terdakwa mencium pipi kanan korban, kemudian Terdakwa keluar sambil membawa

sebilah clurit dan mendatangi saksi Siti Fatoyah (Ibu Terdakwa) yang berada dikamar

kemudian saksi Siti Fatoyah berkata ”kamu mau bunuh mama ya” namun Terdakwa

diam saja lalu Terdakwa berkata ”itu KAYSA udah saya bunuh”, dengan adanya

perkataan tersebut saksi Siti Fatoyah langsung mengecek kekamar Terdakwa dan

ternyata benar korban Kaysa sudah tengkurap di kasurnya dengan bersimbah darah

dan mengalami luka bacok di leher kiri satu tempat dan dibelakang telinga kanan dua

tempat serta dileher kanan satu tempat, korban sudah tidak bergerak dan langsung

meninggalkan tempat.Selanjutnya saksi langsung memanggil saksi Edi Sugiadi

(suami) dan saksi Arif Efendi (anak) memberitahukan bahwa Terdakwa telah

membunuh anaknya sendiri.Selanjutnya saksi Edi Sugiadi dan saksi Arif Efendi

mengecek ke kamar dan melihat Kaysa sudah meninggal kemudian menangkap

Terdakwa dan merebut clurit yang dipegang Terdakwa selanjutnya setelah saksi Edi

Sugiadi dan saksi Arif Efendi berhasil menangkap Terdakwa dan merebut cluritnya

kemudian Terdakwa diikat tangan dan kakinya selanjutnya saksi Eli Hendrawati

menelpon Polisi dan tak lama kemudian Polisi datang, kemudian Terdakwa

diamankan di Polsek Metro Ciracas Jakarta Timur, sedangkan korban Kaysa dibawa

ke Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo untuk dilakukan pemeriksaan;

Bahwa berdasarkan Visum Et Repertum RSUP Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo

Nomor:287/VER/926.08.12/IX/2012, tertanggal 6 September 2012, Hasil Bedah

Mayat atas mayat Kaysa Ivanna Salsabila yang dibuat dan ditanda tangani diatas

Sumpah Jabatan oleh Dr.dr.Yuli Budiningsih,SpF, dokter pada Rumah Sakit tersebut

Hal.7 Putusan No.1357/Pid.B/2012/PN.Jkt.Tim.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7

Page 103: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

setelah dilakukan pemeriksaan luar dan dalam diperoleh kesimpulan hasil

pemeriksaan:

• Pada pemeriksaan luar ditemukan luka terbuka pada leher dan kuping

telinga kanan akibat kekerasan tajam, selanjutnya ditemukan luka lecet

pada telinga kanan dan memar pada kedua lutut akibat kekerasan

tumpul;

• Pada pemeriksaan dalam ditemukan terputusnya pembuluh nadi dan

pembuluh balik leher, robeknya otot leher sisi kiri, robeknya

kerongkongan serta pucatnya organ-organ dalam sebab kematian

tersebut karena kekerasan tajam pada leher yang memutuskan

pembuluh nadi dan pembuluh balik kanan dan kiri sehingga terjadi

pendarahan;

Berdasarkan Visum Et Repertum Psychiatricum Nomor:Sket-R/29/IX/2012 RsBhay

Tk.I, tertanggal 19 September 2012, yang dibuat dan ditanda tangani oleh Dr.Henny

Riana, Sp.KJ dokter ahli kesehatan jiwa pada Rumah Sakit Bhayangkara Tk.I R.Said

Sukanto telah dilakukan pemeriksaan kesehatan jiwa terhadap Terdakwa Ivan Reza

Pahlevi, sejak tanggal 31 Agustus 2012 s/d 19 September 2012 berkesimpulan:

• Gangguan jiwa psikotik depresi;

• Terperiksa mengerti, tetapi kurang memahami nilai dan resiko

perbuatannya;

• Terperiksa memahami unsur-unsur bertanggung jawab sebagian atas

tindak perbuatannya;

--------------- Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam

Pasal 80 ayat (4) Undang-Undang R.I No.23 Tahun 2002, tentang Perlindungan

Anak;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8

Page 104: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

DAKWAAN KETIGA :

------------- Bahwa ia Terdakwa IVAN REZA PAHLEVI pada hari Sabtu, tanggal 25

Agustus 2012, sekira Jam 12.00 Wib atau setidak-tidaknya atau setidak tidaknya pada

suatu waktu dalam bulan Agustus tahun 2012, bertempat di Jalan Raya PKP

RT.08.RW.08 No.10, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas, Jakarta

Timur atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah

hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur, telah melakukan kekerasan fisik dalam

lingkup rumah tangga yang mengakibatkan matinya KAYSA IVANNA

SALSABILA, perbuatan mana dilakukan Terdakwa dengan cara dan perbuatan

sebagai berikut:

------------- Bahwa berawal pada hari Sabtu, tanggal 25 Agustus 2012 sekitar

jam.20.00 wib, korban Kaysa Ivanna Salsabila sedang bermain dengan saksi Siti

Fatoyah (nenek korban) dikamar saksi Siti Fatoyah. Selanjutnya sekitar jam 20.30

wib korban mengatakan kepada saksi Siti Fatoyah” ingin tidur bersama papanya

(Terdakwa)” sebab besok mau pulang.Kemudian korban pergi sendiri ke kamar

Terdakwa dan tak lama kemudian saksi Siti Fatoyah menyusul ke kamar Terdakwa

untuk mengambil korban namun Terdakwa tidak memperbolehkan dan pintu kamar

di kunci Terdakwa.Selanjutnya korban main dengan Terdakwa dan tidak lama korban

tertidur dikasur sambil memeluk guling dan saat itu Terdakwa bingung lalu tiba-tiba

Terdakwa timbul niat untuk membunuh anaknya sendiri Kaysa Ivanna Salsabila lalu

Terdakwa mengambil sebilah clurit yang bersarung didalam almari Terdakwa,

selanjutnya Terdakwa buka sarungnya dan lalu ditaruh dilantai kemudian clurit

langsung Terdakwa bacokkan ke korban mengenai leher sebelah kiri sebanyak satu

kali lalu korban membalik kekiri dan Terdakwa langsung bacok sekali mengenai

belakang telinga sebelah kanan dan leher sebelah kanan dan leher sebalah kanan

sekali selanjutnya korban teriak ” papa.....papa......papa.....” lalu

Hal.9 Putusan No.1357/Pid.B/2012/PN.Jkt.Tim.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9

Page 105: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Terdakwa mencium pipi kanan korban, kemudian Terdakwa keluar sambil membawa

sebilah clurit dan mendatangi saksi Siti Fatoyah (Ibu Terdakwa) yang berada dikamar

kemudian saksi Siti Fatoyah berkata ”kamu mau bunuh mama ya” namun Terdakwa

diam saja lalu Terdakwa berkata ”itu KAYSA udah saya bunuh”, dengan adanya

perkataan tersebut saksi Siti Fatoyah langsung mengecek kekamar Terdakwa dan

ternyata benar korban Kaysa sudah tengkurap di kasurnya dengan bersimbah darah

dan mengalami luka bacok di leher kiri satu tempat dan dibelakang telinga kanan dua

tempat serta dileher kanan satu tempat, korban sudah tidak bergerak dan langsung

meninggalkan tempat.Selanjutnya saksi langsung memanggil saksi Edi Sugiadi

(suami) dan saksi Arif Efendi (anak) memberitahukan bahwa Terdakwa telah

membunuh anaknya sendiri.Selanjutnya saksi Edi Sugiadi dan saksi Arif Efendi

mengecek ke kamar dan melihat Kaysa sudah meninggal kemudian menangkap

Terdakwa dan merebut clurit yang dipegang Terdakwa selanjutnya setelah saksi Edi

Sugiadi dan saksi Arif Efendi berhasil menangkap Terdakwa dan merebut cluritnya

kemudian Terdakwa diikat tangan dan kakinya selanjutnya saksi Eli Hendrawati

menelpon Polisi dan tak lama kemudian Polisi datang, kemudian Terdakwa

diamankan di Polsek Metro Ciracas Jakarta Timur, sedangkan korban Kaysa dibawa

ke Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo untuk dilakukan pemeriksaan;

Bahwa berdasarkan Visum Et Repertum RSUP Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo

Nomor:287/VER/926.08.12/IX/2012, tertanggal 6 September 2012, Hasil Bedah

Mayat atas mayat Kaysa Ivanna Salsabila yang dibuat dan ditanda tangani diatas

Sumpah Jabatan oleh Dr.dr.Yuli Budiningsih,SpF, dokter pada Rumah Sakit tersebut

setelah dilakukan pemeriksaan luar dan dalam diperoleh kesimpulan hasil

pemeriksaan:

• Pada pemeriksaan luar ditemukan luka terbuka pada leher dan kuping

telinga kanan akibat kekerasan tajam, selanjutnya ditemukan luka lecet

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10

Page 106: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

pada telinga kanan dan memar pada kedua lutut akibat kekerasan

tumpul;

• Pada pemeriksaan dalam ditemukan terputusnya pembuluh nadi dan

pembuluh balik leher, robeknya otot leher sisi kiri, robeknya

kerongkongan serta pucatnya organ-organ dalam sebab kematian

tersebut karena kekerasan tajam pada leher yang memutuskan

pembuluh nadi dan pembuluh balik kanan dan kiri sehingga terjadi

pendarahan;

Berdasarkan Visum Et Repertum Psychiatricum Nomor:Sket-R/29/IX/2012 RsBhay

Tk.I, tertanggal 19 September 2012, yang dibuat dan ditanda tangani oleh Dr.Henny

Riana, Sp.KJ dokter ahli kesehatan jiwa pada Rumah Sakit Bhayangkara Tk.I R.Said

Sukanto telah dilakukan pemeriksaan kesehatan jiwa terhadap Terdakwa Ivan Reza

Pahlevi, sejak tanggal 31 Agustus 2012 s/d 19 September 2012 berkesimpulan:

• Gangguan jiwa psikotik depresi;

• Terperiksa mengerti, tetapi kurang memahami nilai dan resiko

perbuatannya;

• Terperiksa memahami unsur-unsur bertanggung jawab sebagian atas

tindak perbuatannya;

--------------- Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam

Pasal 338 KUHP;

Menimbang, bahwa dipersidangan telah didengar keterangan saksi-saksi,

selengkapnya tercatat dalam Berita Acara Persidangan Perkara A quo yang pada

pokoknya sebagai berikut :

1 Saksi SITI FATOYAH, memberikan keterangan tidak disumpah yang pada

pokoknya sebagai berikut :

Hal.11 Putusan No.1357/Pid.B/2012/PN.Jkt.Tim.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11

Page 107: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

• Bahwa benar telah terjadi pembunuhan terhadap seorang anak perempuan

berumur + 4 (empat) tahun yang bernama Kesya Ivanna Salsabila yang

dilakukan oleh ayah kandungnya/Terdakwa bernama Ivan Reza Pahlevi pada

hari Sabtu, tanggal 25 Agustus 2012, dirumah Terdakwa, di Jalan Raya PKP

RT.08.RW.08, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas, Jakarta

Timur, sekira jam.21.00 Wib ;

• Bahwa sebelum kejadian (+ 2 minggu), Terdakwa berubah sikap menjadi :

pendiam, sering di kamar dan jarang makan;

• Bahwa menjelang kejadian + jam 8.00 malam, korban semula tidur bersama

saksi (Ibu Terdakwa) tiba-tiba korban berlari dan mengatakan bahwa ia ingin

tidur bersama papanya/Terdakwa;

• Bahwa kira-kira jam 21.00 Wib, Terdakwa keluar dari kamarnya sambil

membawa clurit dan mengatakan kepada saksi bahwa ia telah membunuh

anaknya;

• Bahwa mendengar perkataan Terdakwa tersebut saksi lansung menuju kamar

tidur Terdakwa dan saksi melihat korban sudah berdarah diatas tempat tidur,

lalu saksi terkejut dan berteriak histeris sehingga orang-orang yang ada

dirumah menuju saksi;

• Bahwa setelah itu kakak Terdakwa mengambil clurit ditangan Terdakwa dan

suami saksi mengikat Terdakwa dan kemudian suami saksi menyuruh Eli

untuk melaporkan kejadian tersebut ke Polisi;

• Bahwa biasanya korban ikut Ibunya, karena Terdakwa dan isterinya (saksi

Nurbaiti) sudah bercerai selam 4 (empat) tahun yang lalu dan anak pertama

Terdakwa dengan Nurbaiti ikut Terdakwa, dan yang kedua ikut Nurbaiti,

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12

Page 108: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

karena saat itu liburan, sehingga saksi menjemput anak kedua Terdakwa/

korban supaya main dirumah saksi;

• Bahwa saksi tidak pernah melihat clurit tersebut sebelum kejadian;

• Bahwa selama ini Terdakwa bekerja membuat estelase dan Terdakwa tidak

sakit jiwa;

Bahwa atas keterangan saksi tersebut Terdakwa menyatakan tidak keberatan;

2 Saksi ARIF EFENDI, memberi keterangan tidak disumpah yang pada pokoknya

sebagai berikut :

• Bahwa saksi adalah kakak kandung Terdakwa;

• Bahwa benar telah terjadi pembunuhan terhadap seorang anak perempuan

berumur + 4 (empat) tahun yang bernama Kesya Ivanna Salsabila yang

dilakukan oleh ayah kandungnya/Terdakwa bernama Ivan Reza Pahlevi pada

hari Sabtu, tanggal 25 Agustus 2012, dirumah Terdakwa, di Jalan Raya PKP

RT.08.RW.08, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas, Jakarta

Timur, sekira jam.21.00 Wib ;

• Bahwa pada saat itu saksi mendengar teriakan dan kemudian saksi turun dari

lantai atas menuju Ibu saksi dan dikamar Terdakwa saksi melihat korban

telungkup diatas tempat tidur berdarah, terdiam dan Terdakwa saksi lihat

sedang memegang clurit;

• Bahwa kemudian Terdakwa dipegangi oleh saudara-saudara saksi, diikat

tangannya dan didudukkan dilantai;

• Kemudian ayah saksi menyuruh Eli menelpon Polisi, setelah Polisi datang

Terdakwa dibawa ke Polsek Ciracas dan korban dibawa kerumah sakit;

• Bahwa 2 (dua) minggu sebelum kejadian, Terdakwa menjadi sering diam,

murung dan jarang keluar kamar;

Hal.13 Putusan No.1357/Pid.B/2012/PN.Jkt.Tim.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13

Page 109: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

• Bahwa benar Terdakwa dan isterinya Nurbaiti telah bercerai selama 4

(empat) tahun yang lalu dan anak yang pertama ikut Terdakwa sedangkan

anak yang kedua/korban Kaysa Ivanna Salsabila ikut isteri Terdakwa

Nurbaiti, tetapi sebelum kejadian sedang liburan dirumah keluarga

Terdakwa;

Atas keterangan saksi tersebut Terdakwa menyatakan tidak keberatan;

3 Saksi ELY HENDRAWATI, memberikan keterangan tidak disumpah, yang

pada pokoknya sebagai berikut:

• Bahwa saksi adalah saudara kandung Terdakwa;

• Bahwa benar telah terjadi pembunuhan terhadap seorang anak perempuan

berumur + 4 (empat) tahun yang bernama Kesya Ivanna Salsabila yang

dilakukan oleh ayah kandungnya/Terdakwa bernama Ivan Reza Pahlevi pada

hari Sabtu, tanggal 25 Agustus 2012, dirumah Terdakwa, di Jalan Raya PKP

RT.08.RW.08, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas, Jakarta

Timur, sekira jam.21.00 Wib ;

• Bahwa saksi tahu kejadian tersebut diatas setelah ditelpon oleh ayah saksi

(Edy Sugiadi), setelah itu saksi lansung menuju rumah Terdakwa;

• Bahwa sesampainya dirumah Terdakwa, saksi melihat didalam kamar

Terdakwa, diatas tempat tidur Terdakwa keponakan saksi Kesya Ivanna

Salsabila yang masih berumur + 4 (empat) tahun tergeletak diam bersimbah

darah;

• Bahwa kemudian saksi disuruh ayah saksi untuk menelpon Polisi dan setelah

Polisi datang Ivan/Terdakwa dibawa kekantor Polisi;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14

Page 110: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

• Bahwa benar Terdakwa dan isterinya sudah bercerai selama + 4 (empat)

tahun yang lalu dan biasanya korban ikut Ibunya dan pada saat itu sedang

liburan dirumah Terdakwa;

• Bahwa + 2 (dua) minggu sebelum kejadian Terdakwa berobah sikap

menjadi pendiam;

Atas keterangan saksi tersebut Terdakwa menyatakan tidak keberatan;

4 Saksi NURBAITY, memberikan keterangan tidak disumpah, yang pada

pokoknya sebagai berikut:

• Bahwa saksi adalah mantan isteri Terdakwa, yang sudah bercerai + 4 (empat)

tahun yang lalu;

• Bahwa benar telah terjadi pembunuhan terhadap anak perempuan saksi yang

berumur + 4 (empat) tahun yang bernama Kesya Ivanna Salsabila yang

dilakukan oleh ayah kandungnya/Terdakwa bernama Ivan Reza Pahlevi pada

hari Sabtu, tanggal 25 Agustus 2012, dirumah Terdakwa, di Jalan Raya PKP

RT.08.RW.08, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas, Jakarta

Timur, sekira jam.21.00 Wib ;

• Bahwa saksi tahu kejadian tersebut diatas setelah saksi ditelpon oleh Polisi

Polsek Ciracas, Jakarta Timur sekitar + jam 24.00 wib, dari kantor Polisi lalu

saksi pergi ke RSCM dan sebelumnya saksi menjemput anak saksi yang

Pertama bernama Naylendra Uoera Sahira;

• Bahwa biasa anak saksi yang pertama ikut Terdakwa, sedangkan anak saksi

yang kedua/korban ikut dengan saksi, tapi entah kenapa anak saksi yang

kedua/korban dijemput oleh neneknya/Ibu Terdakwa dan saudaranya tanpa

ijin saksi;

• Bahwa saksi dan Terdakwa sudah kawin cerai, rujuk sudah 3 kali;

Hal.15 Putusan No.1357/Pid.B/2012/PN.Jkt.Tim.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15

Page 111: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

• Bahwa selama ini Terdakwa tidak pernah sakit jiwa, tetapi Terdakwa itu

tempramental;

• Bahwa setelah perceraian hubungan saksi dengan Terdakwa serta anak-anak

baik;

• Bahwa saksi selama ini tidak pernah melihat clurit akan tetapi anak saksi

yang pertama pernah melihat clurit tersebut dikamar Terdakwa;

Atas keterangan saksi tersebut Terdakwa menyatakan tidak keberatan;

5 Saksi MUHAMAD YUSUF, dibawah sumpah memberikan keterangan, yang

pada pokoknya sebagai berikut:

• Bahwa saksi adalah kakek korban/ayah saksi Nurbaity/mantan mertua

Terdakwa;

• Bahwa benar telah terjadi pembunuhan terhadap cucu perempuan saksi yang

berumur + 4 (empat) tahun yang bernama Kesya Ivanna Salsabila yang

dilakukan oleh ayah kandungnya/Terdakwa bernama Ivan Reza Pahlevi pada

hari Sabtu, tanggal 25 Agustus 2012, dirumah Terdakwa, di Jalan Raya PKP

RT.08.RW.08, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas, Jakarta

Timur, sekira jam.21.00 Wib ;

• Bahwa saksi tahu kejadian tersebut diatas setelah anak saksi Nurbaity

ditelpon oleh Polisi Polsek Ciracas, Jakarta Timur sekitar + jam 24.00 wib,

saksi tidak ikut ke kantor Polisi, karena saksi terkejut akan tetapi Nurbaity

dan saudara-saudaranya pergi ke Kantor Polisi Polsek Ciracas dan mereka

lalu ke RSCM, kemudian mengurus pemakaman cucu saksi tersebut;

• Bahwa selama yang saksi tahu Terdakwa tidak pernah sakit jiwa, dan

Terdakwa sayang sama anak-anaknya;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16

Page 112: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

• Bahwa setelah Terdakwa bercerai dengan anak saksi Nurbaity, Terdakwa

hanya datang 1 (satu) kali kerumah saksi menengok anaknya yang kedua, dan

Terdakwa juga tidak penah menafkahi anaknya;

Atas keterangan saksi tersebut Terdakwa menyatakan tidak keberatan;

6 Saksi DINDA ASMARANI JAZILLAH, memberikan keterangan dibawah

sumpah, yang pada pokoknya sebagai berikut:

• Bahwa benar telah terjadi pembunuhan terhadap keponaan saksi yang

berumur + 4 (empat) tahun yang bernama Kesya Ivanna Salsabila yang

dilakukan oleh ayah kandungnya/Terdakwa bernama Ivan Reza Pahlevi pada

hari Sabtu, tanggal 25 Agustus 2012, dirumah Terdakwa, di Jalan Raya PKP

RT.08.RW.08, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas, Jakarta

Timur, sekira jam.21.00 Wib ;

• Bahwa saksi tahu kejadian tersebut diatas dari Ibu saksi dan saksi ada datang

kerumah Terdakwa akan tetapi saksi tidak ada melihat korban hanya saksi

melihat Terdakwa diikat diruangan tamu;

• Bahwa 2 (dua) minggu sebelum kejadian Terdakwa menjadi pendiam, sering

dikamar, tidak mau makan;

Atas keterangan saksi tersebut Terdakwa menyatakan tidak keberatan;

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi-saksi tersebut diatas, Terdakwa

membenarkannya;

Menimbang, bahwa dipersidangan Jaksa Penuntut Umum mengajukan 3 (tiga)

orang saksi tambahan diluar BAP, memberikan keterangan dibawah sumpah yang

pada intinya sebagai berikut:

1 Saksi HARUN RAHAJAAN:

Hal.17 Putusan No.1357/Pid.B/2012/PN.Jkt.Tim.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17

Page 113: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

• Bahwa benar telah terjadi pembunuhan yang dilakukan oleh Terdakwa Ivan

Reza Pahlevi terhadap anak kandungnya yang bernama Kesya Ivanna

Salsabila, pada hari Sabtu, tanggal 25 Agustus 2012, dirumah Terdakwa, di

Jalan Raya PKP RT.08.RW.08, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan

Ciracas, Jakarta Timur, sekira jam.21.00 Wib ;

• Bahwa saksi datang ke TKP setelah kejadian, saksi melihat didalam kamar

Terdakwa korban seorang anak perempuan yang kira-kira berumur 4 (empat)

tahun, tergeletak diatas kasur, berkaus merah ditutupi kain sarung;

• Bahwa pada saat itu saksi lihat darah tidak begitu banyak dan korban dan

setelah saksi lihat telah meninggal dunia;

• Bahwa saksi sebagai Polisi, mendata identitas korban dan Terdakwa serta

mengamankan TKP;

• Bahwa Tersangka saksi lihat diborgol dilantai;

• Bahwa saksi mengenal dan membenarkan barang bukti yang diajukan

dipersidangan, yaitu baju korban, sprei dan clurit berlumuran darah;

• Bahwa benar ditubuh korban ada 3 (tiga) buah luka yaitu dileher kanan ada 2

(dua) buah, dileher sebelah kiri 1 (satu) buah;

• Bahwa Bapak Terdakwa bilang “ yang membunuh korban adalah Terdakwa/

ayah kandung korban”;

2 Saksi HILALUDDIN:

• Bahwa benar saksi adalah Polisi dan Paman korban;

• Bahwa benar telah terjadi pembunuhan yang dilakukan oleh Terdakwa Ivan

Reza Pahlevi terhadap keponakan saksi yang bernama Kesya Ivanna Salsabila

yang berumur + 4 (empat) tahun, pada hari Sabtu, tanggal 25 Agustus 2012,

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18

Page 114: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

dirumah Terdakwa, di Jalan Raya PKP RT.08.RW.08, Kelurahan Kelapa Dua

Wetan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, sekira jam.21.00 Wib ;

• Bahwa saksi mendengar informasi sekitar jam.01.00 wib dan bersama Ibu

korban (saksi Nurbaity) pergi ke Polsek Ciracas, Jakarta Timur;

• Bahwa sesampainya di Polsek Ciracas, petugas memberitahukan bahwa

korban dibunuh oleh Terdakwa/ayah kandungnya sendiri dengan

menggunakan clurit;

• Bahwa setelah itu saksi dan Ibu korban lalu ke Rumah Sakit Cipto untuk

melihat korban, setelah saksi melihat korban yang saksi lihat ada 3 (tiga) luka

dileher kiri, 1 (satu) agak besar dileher kanan bekas clurit, lebar lukanya

masing-masing 1 sentimeter dan 3 sentimeter, serta darah kering didekat luka

dan rambut, didadanya juga ada memar;

• Bahwa saksi menunggu korban diotopsi, yang dimulai jam 06.00 Wib sampai

dengan jam.09.30 wib pagi tanggal 26 Agustus 2012;

• Bahwa selama yang saksi tahu Terdakwa tidak sakit jiwa;

• Bahwa Terdakwa/ayah korban sudah bercerai dengan Ibu korban/saksi

Nurbaity + 4 (empat) tahun yang lalu;

Atas keterangan saksi tersebut Terdakwa menyatakan tidak keberatan;

3 Saksi SURYA MUCHARRAM:

• Bahwa benar saksi adalah Polisi dan Paman korban;

• Bahwa benar telah terjadi pembunuhan yang dilakukan oleh Terdakwa Ivan

Reza Pahlevi terhadap keponakan saksi yang bernama Kesya Ivanna Salsabila

yang berumur + 4 (empat) tahun, pada hari Sabtu, tanggal 25 Agustus 2012,

dirumah Terdakwa, di Jalan Raya PKP RT.08.RW.08, Kelurahan Kelapa Dua

Wetan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, sekira jam.21.00 Wib ;

Hal.19 Putusan No.1357/Pid.B/2012/PN.Jkt.Tim.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19

Page 115: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

• Bahwa saksi mendengar informasi sekitar jam.01.00 wib dan bersama saudara

yang lainnya pergi ke Polsek Ciracas, Jakarta Timur;

• Bahwa sesampainya di Polsek Ciracas, petugas memberitahukan bahwa

korban dibunuh oleh Terdakwa/ayah kandungnya sendiri dengan

menggunakan clurit;

• Bahwa setelah itu saksi ke Rumah Sakit Cipto untuk melihat korban, setelah

saksi melihat korban dikamar mayat yang saksi lihat ada luka lobang 2

sentimeter, dileher bawah telinga serta memar dirusuk kanan seperti garis;

• Bahwa selama yang saksi tahu Terdakwa tidak sakit jiwa;

Atas keterangan saksi tersebut Terdakwa menyatakan tidak keberatan;

Menimbang, bahwa dipersidangan telah didengar keterangan Ahli

Dr.HENNY RIANA, Sp.KJ, dibawah sumpah menerangkan sebagai berikut:

• Bahwa benar saksi telah melakukan pemeriksaan terhadap Terdakwa Ivan

Reza Pahlevi selama 6 (enam) hari setelah kejadian berdasarkan surat perintah

dari atasan saksi;

• Bahwa Terdakwa di observasi selama 14 (empat belas) hari kerja, sesuai

dengan SOP, adapun prosesnya Terdakwa selau diamati pagi, siang dan

malam ditempat yang berbeda melalui wawancara berbagai metode;

• Bahwa dari hasil observasi saksi sebagai spikiater didapatlah suatu

kesimpulan bahwa Terdakwa Ivan Reza Pahlevi mengalami Depresi,

Terdakwa tetap sadar, paham dan mengerti apa yang telah diperbuatnya yaitu

telah membunuh anak kandungnya, sehingga Terdakwa dinilai “Mampu

bertanggung jawab” Terdakwa pemikirannya tidak terganggu;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20

Page 116: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

• Bahwa yang dimaksud dengan Depresi adalah gangguan jiwa ringan yang

disebabkan adanya masalah, yang saksi dapati dalam diri Terdakwa adanya

masalah perceraian dengan isterinya dan masalah ekonomi;

Atas keterangan Ahli tersebut, Terdakwa menyatakan tidak keberatan;

Menimbang, bahwa Penasihat Hukum Terdakwa dipersidangan mengajukan 4

(empat) orang saksi yang meringankan Terdakwa/Ade Charge, dibawah sumpah

memberikan keterangan sebagai berikut:

1 HANNY SETIAWAN:

• Bahwa saksi adalah teman dekat Terdakwa

• Bahwa benar Terdakwa mengalami perobahan sikap kira-kira 2 (dua)

minggu sebelum kejadian ia membunuh anaknya, yaitu sering melamun,

mengurung diri dikamar, jarang makan, jarang bicara dan kalau bicara

tidak nyambung;

• Bahwa Terdakwa bekerja membantu orang tuanya dibengkel;

• Bahwa Terdakwa pernah mencoba untuk bunuh diri dengan mengiris

pergelangan tangannya akan tetapi ketahuan;

• Bahwa Terdakwa juga pernah bicara pada saksi bahwa ia ingin

menyerahkan anaknya kepada mantan isterinya;

Atas keterangan saksi tersebut diatas, Terdakwa menyatakan tidak keberatan;

1 EDY SUMARGIYANTO:

• Bahwa yang saksi tahu Terdakwa pernah mencoba bunuh diri dengan cara

menusuk perutnya dengan menggunakan sangkur tetapi tidak berhasil dan

juga pernah dengan memotong pergelangan tangannya akan tetapi juga tidak

berhasil;

• Bahwa dipergelangan tangan korban ada bekas sayatan;

Hal.21 Putusan No.1357/Pid.B/2012/PN.Jkt.Tim.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21

Page 117: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

• Bahwa Terdakwa sehari-hari bekerja membantu orang tuanya membuat

estelase;

• Bahwa yang saksi tahu Terdakwa tidak sakit jiwa;

Atas keterangan saksi tersebut diatas, Terdakwa menyatakan tidak keberatan;

1 IWAN RIDWAN :

• Bahwa yang saksi tahu sehubungan dengan kasus

pembunuhan yang dilakukan oleh Terdakwa adalah

saksi mengikuti ambulan yang membawa korban ke

RSCM;

• Bahwa yang saksi tahu tidak ada penanganan

khusus di TKP terhadap korban maupun Terdakwa;

• Bahwa sebelum kejadian Terdakwa sering diam,

bicara tidak fokus;

Atas keterangan saksi tersebut diatas, Terdakwa menyatakan tidak keberatan;

1 IYOH HASWIYAH :

• Bahwa saksi kenal dengan Terdakwa karena saksi pernah bekerja sebagai

pembantu dirumah orang tua/keluarga Terdakwa;

• Bahwa selama saksi bekerja disana saksi tidak pernah melihat clurit;

• Bahwa yang saksi tahu 2 (dua) minggu sebelum kejadian, sikap Terdakwa

berubah, sering diam dikamar, jarang makan dan tidak mau bekerja;

• Bahwa yang saksi tahu Terdakwa tidak pernah sakit jiwa;

Atas keterangan saksi tersebut diatas, Terdakwa menyatakan tidak keberatan;

Menimbang, bahwa dipersidangan Terdakwa memberikan keterangan yang

pada pokoknya sebagai berikut :

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22

Page 118: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

• Bahwa benar telah terjadi peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh

Terdakwa terhadap anak kandungnya sendiri yaitu anak yang kedua,

perempuan yang bernama Kaysa Ivanna Salsabila, berumur kira-kira 4

(empat) tahun pada hari Sabtu, tanggal 25 Agustus 2012, sekira jam.21.00

wib dirumah Terdakwa di Jalan Raya PKP Rt.08.RW.08 No.10, Kelurahan

Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur;

• Bahwa sebelum kejadian kira-kira jam 20.30 Wib, saat itu Terdakwa ada

didalam kamarnya, anak kedua korban yang semula tidur bersama Ibu

Terdakwa/nenek korban/saksi Siti Fatoyah, tiba-tiba ingin tidur bersama

ayahnya/Terdakwa, lalu korban berlari menuju kamar Terdakwa;

• Bahwa tidak lama setelah masuk ke dalam kamar Terdakwa, Terdakwa

mengambil sebuah clurit miliknya dari dalam almari, melepas sarungnya

membacokkannya ke tubuh anaknya sebanyak 3 (tiga) kali (posisi korban

sedang tidur dikasur) mengenai belakang telinga sebelah kanan, leher kiri dan

kanan;

• Bahwa saat itu Terdakwa mendengar anaknya/korban berteriak

“Papa.......Papa.......sakit.........” lalu korban diam;

• Bahwa Terdakwa melihat tubuh korban/bagian leher dibawah kepala dan

sekitarnya keluar darah, lalu Terdakwa menciumi korban dan keluar kamar

sambil membawa clurit tersebut, lalu mencari anak pertamanya bernama

Nayla tetapi ketahuan/terlihat Ibu korban;

• Bahwa Ibu Terdakwa terkejut melihat Terdakwa keluar kamar membawa

clurit dan mencari anak pertamanya Nayla dan bilang bahwa ia sudah

membunuh anaknya yang kedua bernama Kaysa;

Hal.23 Putusan No.1357/Pid.B/2012/PN.Jkt.Tim.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23

Page 119: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

• Bahwa Terdakwa membunuh anaknya yang kedua dan juga anaknya yang

pertama, karena bisikan yang terus menerus ditelinganya, supaya membunuh

anak-anak dan keluarganya (kira-kira 3 (tiga) bulan sebelum kejadian);

• Bahwa Terdakwa lalu ditangkap oleh saudara-saudaranya yang tinggal

serumah dengan Terdakwa, diikat dan kemudian dibawa ke Polisi;

• Bahwa Terdakwa berobah sikap/perilakunya kira-kira 2 (dua) minggu

sebelum kejadian setelah ada gangguan-gangguan pada dirinya antara lain

masalah ekonomi , masa depan anak-anak, serta bisikan supaya membunuh

anak-anak dan keluarganya;

• Bahwa Terdakwa mengenal dan membenarkan barang bukti yang

diperlihatkan dipersidangan;

• Bahwa Clurit yang digunakan Terdakwa untuk membacok anaknya diperoleh

dengan cara Terdakwa minta pada pemiliknya yaitu saudara Aji (masih

saudara Terdakwa) untuk dijadikan hiasan/pajangan;

• Bahwa bisikan untuk membunuh anak-anak dan keluarga Terdakwa masih

ada hingga saat ini dan Terdakwa sulit menghindarinya;

• Bahwa Terdakwa sebenarnya masing sayang pada anak-anaknya;

• Bahwa Terdakwa menyadari akibat perbuatannya dan merasa menyesal;

• Bahwa Terdakwa merasa, bahwa perbuatan membunuh anaknya adalah suatu

kecelakaan, saat itu Terdakwa tahu dan sadar bahwa anaknya/korban,

akhirnya meninggal;

• Bahwa sebelum kejadian hingga saat ini, Terdakwa tahu dan tetap

menjalankan ibadah sholat;

• Bahwa Terdakwa sudah bercerai dengan isterinya (saksi Nurbaity) kira-kira 4

(empat) tahun yang lalu;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24

Page 120: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

• Bahwa Terdakwa tinggal bersama anaknya yang Pertama bernama Nayla,

dirumah orang tua dan keluarga Terdakwa lainnya (di Jalan Raya PKP

RT.08.RW.08 No.10, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas,

Jakarta Timur, sedangkan anak ke Dua koban yang bernama Kaysa/korban

tinggal bersama Ibunya/mantan isteri Terdakwa dirumah keluarganya di

Kalibata Tengah, Pancoran, Jakarta Selatan;

• Bahwa anak ke II/korban, dijemput Ibu Terdakwa/saksi Siti Fatoyah dan

saksi Dinda Ismarani diajak kerumah Terdakwa karena liburan dan korban

kangen Terdakwa;

• Bahwa sehari-hari, Terdakwa bermatapencaharian sebagai pembuat lemari

etalase dan penghasilannya tidak menentu;

• Bahwa Terdakwa tidak pernah memberi nafkah mantan isteri dan anak kedua

yang ikut mantan isterinya, tetapi Terdakwa tetap sayang sama anak-

anaknya;

Menimbang, bahwa dipersidangan Pununtut Umum mengajukan barang bukti

sebagai berikut:

• Sebilah clurit berikut sarangnya;

• Selembar sprei bernoda darah;

• Sebuah sarung guling bernoda darah;

• Selembar baju warna merah bernoda darah;

• Selembar kaos putih bernoda darah;

Menimbang, bahwa barang-bukti diatas telah diakui dan dibenarkan oleh

Terdakwa dan sebagian besar saksi-saksi yang diajukan dipersidangan;

Menimbang, bahwa dari keterangan para saksi, keterangan Terdakwa, barang

bukti yang diajukan dan segala sesuatu yang terjadi dipersidangan perkara a quo

Hal.25 Putusan No.1357/Pid.B/2012/PN.Jkt.Tim.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25

Page 121: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

berlansung, ternyata saling terkait erat sehingga Majelis menemukan fakta hukum

sebagai berikut:

• Bahwa telah terjadi peristiwa dimana Terdakwa membacok beberapa

kali, dengan menggunakan clurit miliknya ketubuh anaknya yang

kedua bernama Kaisa Ivanna Salsabila, perempuan, kira-kira berumur

4 (empat) Tahun, mengenai leher sebelah kiri ;

• Bahwa akibat kejadian tersebut, terjadi luka bacok dan mengeluarkan

darah dan akhirnya korban meninggal dunia;

• Bahwa peristiwa tersebut terjadi pada hari Sabtu, tanggal 25 Agustus

2012, sekira Jam.21.00 Wib, dirumah Terdakwa di Jalan Raya PKP

RT.08.RW.08 No.10, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan

Ciracas, Jakarta Timur;

• Bahwa menjelang kejadian, korban dijemput keluarga Terdakwa untuk

main dirumah Terdakwa dari rumah mantan isteri Terdakwa (saksi

Nurbaity);

• Bahwa malam hari, semula korban tidur bersama Ibu Terdakwa saksi

Siti Fatoyah, tiba-tiba korban ingin tidur bersama Terdakwa/Ayah

kandungnya;

• Bahwa korban masuk kekamar Terdakwa, tiba-tiba ada suara “

Papa....Papa.....sakit”, tidak lama Terdakwa keluar kamar membawa

clurit dan bicara sama Ibu Terdakwa (saksi Siti Fatoyah) antara lain

bahwa Terdakwa mencari anaknya yang Pertama yaitu Nayla yang

akan dibunuh dan Terdakwa juga bilang bahwa Kaysa sudah dibunuh

dengan cara membacokkan cluritnya yang diambil dari lemari

sebanyak 3 (tiga) sampai 4 (empat) kali, mengenai leher kiri, kanan

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26

Page 122: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

dan bawah telinga hingga mengeluarkan banyak darah dari bekas luka

bacok tersebut (darah mengenai sprei dan pakaian serta bantal guling)

tempat korban tidur (dijadikan barang bukti dipersidangan), setalah

membacok, Terdakwa mencium wajah korban, baru keluar kamar;

• Bahwa begitu keluar kamar membawa clurit dan Ibunya melihat

korban dikamar lalu terkejut dan berteriak, maka saudara-saudara

Terdakwa yang tinggal serumah, mendatangi Ibunya dan menangkap

Terdakwa, mengikatnya lalu melaporkan Terdakwa ke Polisi, korban

meninggal dikamar Terdakwa;

• Bahwa Terdakwa cerai dengan isterinya kira-kiranya 4 (empat) tahun

yang lalu, punya 2 (dua) orang anak yang pertama ikut Terdakwa dan

yang kedua ikut mantan isterinya, keduanya sering saling main/

bergantian, baik kerumah Terdakwa maupun kerumah Ibunya di

Kalibata Tengah, Pancoran, Jakarta Selatan;

• Bahwa 2 (dua) minggu sebelum kejadian, sikap Terdakwa berubah

menjadi sering diam, mengurung diri didalam kamar dan 3 (tiga) bulan

sebelum kejadian, Terdakwa sering ada bisikan-bisikan aneh supaya

membunuh anak-anak dan keluarga hingga sekarang;

• Bahwa Terdakwa sadar dan tahu, akibat perbuatannya yang akhirnya

anaknya meninggal, Terdakwa merasa menyesal;

• Bahwa Terdakwa akhir-akhir ini sering memikirkan kondisi

perekonomian keluarganya, masa depan anak-anaknya, namun tidak

tahu jalan keluarnya;

Hal.27 Putusan No.1357/Pid.B/2012/PN.Jkt.Tim.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27

Page 123: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa dari fakta hukum diatas, Majelis akan menerapkan

kedalam unsur-unsur dari Pasal-Pasal yang didakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum

terhadap Terdakwa yaitu:

1 Kesatu Pasal 44 ayat (3) UU.R.I Nomor 23 Tahun 2004 atau

2 Kedua Pasal 80 ayat (3) dan UU.R.I Nomor 27 Tahun 2002 atau

3 Ketiga Pasal 338 KUHPidana;

Menimbang, bahwa oleh karena Dakwaan Jaksa Pununtut Umum bersifat

alternatif, maka sesuai dengan karakter Surat Dakwaan Majelis akan memilih salah

satu dari 3 (tiga) Dakwaan tersebut, berdasarkan besarnya kemungkinan terpenuhinya

unsur-unsur dari Pasal yang didakwakan yaitu Pasal 80 ayat (3) dan (4) UU.R.I

Nomor 23 Tahun 2002, tentang Perlindungan Anak;

1 Unsur Setiap Orang:

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan unsur diatas terkait dengan

perkara a quo, adalah subjek hukum pidana (Terdakwa dalam hal ini adalah manusia)

sehat jasmani dan rohani serta mampu mempertanggung jawabkan perbuatannya;

Menimbang, bahwa Jaksa Penuntut Umum dalam persidangan perkara ini

telah mengajukan seorang Terdakwa bernama Ivan Reza Pahlevi dengan identitas

sebagaimana yang telah dibacakan pada awal persidangan, dimana Terdakwa yang

bersangkutan dan Penasihat Hukum Terdakwa telah membenarkan dan hal tersebut

juga dibenarkan oleh saksi-saksi saat persidangan berjalan;

Menimbang, bahwa terhadap isi dan maksud Surat Dakwaan Jaksa Penuntut

Umum terhadap Terdakwa, baik Terdakwa dan Penasihat Hukum Terdakwa

menyatakan mengerti dan tidak mengajukan Eksepsi terhadap Surat Dakwaan

tersebut;

Menimbang, bahwa terkait dengan kreteria Terdakwa sebagai subjek hukum

yang sehat jasmani dan rohani serta kemampuan Terdakwa dalam dalam bertanggung

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28

Page 124: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

jawab atas perbuatannya sebagaimana Dakwaan Jaksa Penuntut Umum, Majelis akan

mempertimbangkan sebagaimana dibawah ini:

Menimbang, bahwa Jaksa Penuntut Umum dalam Surat Tuntutannya pada

intinya menyatakan bahwa Terdakwa atas nama Ivan Reza Pahlevi memenuhi

kreteria unsur “Barang Siapa” yaitu sehat Jasmani dan rohani serta mampu

mempertanggung jawabkan perbuatannya dan dalam perkara a quo, tidak ditemukan

alasan Pemaaf dan alasan Pembenar, sehingga Terdakwa dituntut sebagaimana

tersebut diatas;

Menimbang, bahwa terhadap Tuntutan tersebut Penasihat Hukum Terdakwa

menanggapi dalam Pledoinya, tertanggal 28 Januari 2013 yang pada intinya bahwa

Terdakwa menderita gangguan jiwa Psikotik Depresi, hal ini didasarkan pada

keterangan ahli Dokter Henny Riana,Sp.Kj, Ahli Kesehatan Jiwa pada Rumah Sakit

Bhayangkara Jalan Ir.Said Sukanto, Jakarta Timur, saksi tersebut menjadi/diajukan

sebagai Ahli oleh Jaksa Penuntut Umum dalam persidangan perkara a quo dan

menurut saksi ahli tersebut, Terdakwa mempunyai unsur-unsur bertanggung jawab

sebagian atas tindak perbuatannya (Visum Et Repertum Psychiatrium atas nama

Terdakwa);

Menimbang, bahwa pendapat Penasihat Hukum Terdakwa tersebut didukung

oleh pendapat-pendapat dari 9 (sembilan) orang Psikeater tentang Psikotik Depresi,

namun hal tersebut tidak menyangkut pertanggung jawaban;

Menimbang, bahwa Pledoi Penasihat Hukum Terdakwa, Jaksa Penuntut

Umum menanggapi pada persidangan tertanggal 04 Februari 2013 yang pada intinya

adalah sama dengan Surat Tuntutannya, yaitu bahwa Terdakwa terbukti melakukan

tindak pidana sebagaimana Dakwaan Kedua, yang dilakukan dengan sengaja dan

mengerti akibatnya (yaitu anaknya meninggal) serta terhadap bisikan-bisikan

terhadap Terdakwa tidak dapat dibuktikan;

Hal.29 Putusan No.1357/Pid.B/2012/PN.Jkt.Tim.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29

Page 125: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa terhadap tanggapan Jaksa Penuntut Umum atas Pledoi

Penasihat Hukum Terdakwa tersebut, Penasihat Hukum Terdakwa menanggapinya

lagi pada tanggal 11 Februari 2013, yang pada intinya sebagai berikut:

• Bahwa pada prinsipnya Penasihat Hukum Terdakwa tetap pada

Pledoinya;

• Bahwa Jaksa Pununtut Umum tidak menanggapi permasalahan

gangguan jiwa yang dialami Terdakwa yaitu Psikotik Depresi dan ciri-

ciri tersebut juga telah disampaikan oleh saksi-saksi baik yang

disumpah maupun yang tidak disumpah;

• Bahwa terhadaap perbuatan Terdakwa, tidak ada saksi yang melihat,

mengetahui baik kejadian maupun barang bukti dipersidangan,

Penasihat Hukum Terdakwa mendasarkan dan mengaitkan dengan

Pasal-Pasal 168 huruf a, Pasal 169 ayat (2), Pasal 185 ayat (7)

KUHAP yang antara lain menyatakan bahwa keterangan saksi yang

tidak disumpah bukan merupakan alat bukti;

Menimbang, bahwa segala sesuatu yang disampaikan oleh Jaksa Penuntut

Umum dan Penasihat Hukum Terdakwa, dikaitkan dengan unsur-unsur “Setiap

Orang” diatas, Majelis akan menanggapinya sebagaimana dibawah ini;

Menimbang, bahwa pada intinya Jaksa Penuntut Umum menyatakan bahwa

Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak

pidana sebagaimana diatur dan diancam Pasal 80 ayat (3) dan (4) UU.R.I No.23

Tahun 2002, sedangkan Penasihat Hukum Terdakwa berpendapat bahwa tidak cukup

bukti, sehingga Terdakwa harus dilepaskan dari segala Tuntutan hukum, dengan

alasan:

1 Tidak ada saksi yang melihat kejadian dan mengenal barang bukti berupa

clurit yang digunakan Terdakwa untuk membacok korban;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30

Page 126: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

2 Terdakwa menderita gangguan jiwa Psikotik Depresi;

Menimbang, bahwa disatu pihak pendapat Penasihat Hukum Terdakwa

didasarkan pada Pasal 168 huruf a, Pasal 169 ayat (2) , Pasal 185 ayat (7) KUHAP

yang antara lain menyatakan bahwa keterangan saksi yang tidak disumpah, bukan

merupakan alat bukti (untuk perbuatan Terdakwa), tetapi dilain pihak, keterangan

saksi-saksi dimaksud digunakan untuk mendukung kondisi Terdakwa yaitu menderita

gangguan jiwa Psikotik Depresi;

Menimbang, bahwa terlepas dari hal-hal diatas, Majelis Hakim berpendapat

bahwa keterangan saksi-saksi baik yang disumpah maupun yang tidak disumpah yang

tidak disumpah, bersesuaian dengan keterangan Terdakwa dan barang bukti

dipersidangan, bahkan keterangan saksi-saksi tidak yang saling bertentangan,

sebagaimana fakta hukum diatas, bahkan bersesuaian pula dengan Visum Et

Repertum korban, khususnya keterangan Terdakwa;

Menimbang, bahwa pendapat para ahli yang disampaikan Penasihat Hukum

Terdakwa, terkait dengan kondisi kejiwaan Terdakwa, Majelis membenarkan, tetapi

hal tersebut tidak menyangkut pertanggung jawaban pelaku (dalam perkara a quo

adalah pertanggung jawaban pidana) dan Penasihat Hukum Terdakwa berpegang

pada pendapat ahli yang memberikan keterangan dipersidangan perkara a quo yang

pada intinya Terdakwa memahami unsur-unsur bertanggung jawab sebahagian atas

tindak perbuatannya (vide Visum Et Repertum Psychiatrum No:Sket-R/29/IX/2012/

R.S Bhay.Tk.I, tanggal 19 September 2012, dibuat dan ditanda tangani oleh

Dr.Ir.Henny Riana, Sp.Kj, Dokter ahli kesehatan Jiwa pada Rumah Sakit tersebut);

Menimbang, bahwa dari hal-hal tersebut diatas, dikaitkan dengan fakta hukum

dipersidangan, telah ternyata Terdakwa sadar akan perbuatannya (membacok anak

kandungnya beberapa kali menggunakan clurit), tahu akibatnya (korban meninggal

Hal.31 Putusan No.1357/Pid.B/2012/PN.Jkt.Tim.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31

Page 127: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

dunia), merasa bersalah dan menyesali perbuatannya dan merasakan adanya

permasalahan hidupnya;

Menimbang, bahwa terjadi perubahan sikap dalam diri Terdakwa beberapa

hari sebelum kejadian antara lain Terdakwa jadi pendiam, murung, tertutup dan lain-

lain, serta bisikan-bisikan untuk membunuh anak-anak dan keluarganya, namun

Terdakwa sadar berusaha melawan bisikan-bisikan tersebut, walaupun sulit sekali,

Terdakwa menyadari bisikan tersebut tidak benar dan Terdakwa tetap sholat

(Terdakwa sadar beragama Islam dan berkewajiban sholat);

Menimbang, bahwa Terdakwa juga mampu menerangkan permasalahan diri

keluarganya, asal clurit lalu menyimpannya di lemari, mengambil lalu membacokkan,

mencari anak pertamanya tetapi bertemu lebih dulu dengan Ibu Terdakwa/saksi Siti

Fatoyah, diikat dan seterus (tahu/ingat sebelum, pada saat dan setelah kejadian) serta

akibat kejadian tersebut secara beruntun dan dalam persidangan, Majelis tidak

menemukan alasan Pemaaf dan alasan Pembenar dalam diri Terdakwa, disamping itu

Terdakwa juga masih merasa sayang pada anak Terdakwa serta menginginkan

anaknya menjadi lebih baik dimasa mendatang;

Menimbang, bahwa dikaitkan penjabaran arti dan maksud Pasal 161 KUHAP

(saksi-saksi yang menolak disumpah), keterangan saksi-saksi tersebut dapat

menguatkan keyakinan Hakim dan dalam perkara a quo, saksi-saksi tidak disumpah

karena Undang-Undang tentunya mempunyai nilai yag lebih untuk menguatkan

keyakinan Hakim;

Menimbang, bahwa dari pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas,

dikaitkan dengan fakta hukum, yang diperoleh dari persesuaian antara keterangan

Terdakwa, keterangan saksi-saksi dan barang bukti dipersidangan serta pendapat ahli

atas nama Dokter Henny Riana, Sp.Kj, Majelis berpendapat bahwa Terdakwa telah

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32

Page 128: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

memenuhi kriteria unsur “Setiap Orang”, sebagaimana telah disampaikan/

kemukakan pada awal pembuktian unsur ini;

Menimbang, bahwa dengan demikian unsur “Setiap Orang” terpenuhi/

terbukti;

1 Unsur “Yang Melakukan Kekejaman, Kekerasan atau

Ancaman Kekerasan, atau Penganiayaan Terhadap Anak;

Menimbang, bahwa bagian-bagian dari unsur diatas terdapat kata “atau”, hal

tersebut menunjukkan bersifat alternatif/pilihan, sehingga apabila terbukti/terpenuhi

salah satu bagian unsur saja, harus dinyatakan perbuatan tersebut terbukti/terpenuhi;

Menimbang, bahwa pengertian dan maksud “Melakukan Kekejaman,

Kekerasan atau Ancaman Kekerasan, atau Penganiayaan secara garis besar adalah

sama, yaitu menggunakan tenaga berlebih supaya pihak lain/lawan menjadi

menderita/sakit, baik fisik maupun psikis;

Menimbang, bahwa arti “Kekejaman” dari kata Kejam dan Bengis atau

diluar Perikemanusiaan, dikaitkan dengan fakta hukum dipersidangan menunjukan

bahwa Terdakwa melakukan pembacokkan dengan clurit kearah leher/daerah telinga

korban yaitu anaknya sendiri bernama Keysa Ivanna Salsabila (berumur kira-kira 4

(empat) tahun), beberapa kali dan anaknya/korban tersebut bilang antara lain”

Papa..... Papa....Sakit”, korban tersebut lalu terdiam dalam posisi tidur miring,

Terdakwa menciumnya lalu keluar membawa clurit yang baru digunakan untuk

membacok korban, mencari anak kandungnya yang pertama Nailendra Noeza Sahira

perempuan (kira-kira berumur 7 (tujuh) tahun), untuk dibunuhnya juga, tetapi

terhalang oleh teriakan Ibunya (saksi Siti Fatoyah), Terdakwa ditangkap dan diikat

oleh saudara-saudara Terdakwa yang tinggal serumah dengan Terdakwa;

Hal.33 Putusan No.1357/Pid.B/2012/PN.Jkt.Tim.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33

Page 129: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa clurit sebelumnya diambil dari lemari dan clurit tersebut

tidak dikenal oleh saudara-saudara yang tinggal serumah namun fakta menunjukan

bahwa clurit tersebut menjadi barang bukti dan diakui dan dibenarkan oleh Terdakwa

untuk membacok korban;

Menimbang, bahwa walaupun tidak ada saksi yang melihat/mengetahui

secara langsung, tetapi dari saksi-saksi yang mengetahui setelah kejadian dengan

keterangan Terdakwa, saling terkait erat yaitu melihat korban luka-luka berdarah,

membenarkan dan mengenal barang bukti berupa pakaian, sarung, sprei berdarah

tersebut, melihat luka-luka disekitar leher korban, luka-luka mana sesuai dengan

Visum Et Repertum atas nama korban Keysa Ivanna Salsabila, perempuan + 4

(empat) tahun, dari Rumah Sakit Umum Dr.Cipto Mangunkosumo/RSCM,

Nomor:287/VER/926.08.12 /IX/2012, tanggal 6 September 2012, yang dibuat dan

ditanda tangani oleh Dr.Ir.Yuli Budiningsih, Sp.F dan pada akhirnya korban

meninggal dunia, sebagaimana keterangan seluruh saksi, Terdakwa dan Visum Et

Repertum atas nama korban tersebut;

Menimbang, bahwa dengan demikian unsur diatas juga terpenuhi/terbukti;

Menimbang, bahwa korban adalah anak kandung Terdakwa Nomor 2, buah

perkawinan dengan saksi Nurbaity (mantan isteri Terdakwa);

Menimbang, bahwa dengan demikian semua unsur dari Pasal yang

didakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum terhadap Terdakwa telah terpenuhi/terbukti,

maka Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum telah

melakukan tindak pidana yang sesuai, diatur dan diancam Pasal 80 ayat (3) dan (4)

UU.R.I Nmor 23 Tahun 2002, tentang Perlindungan Anak sebagaimana Dakwaan

Kedua Jaksa Penuntut Umum tersebut;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34

Page 130: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa dengan demikian Terdakwa harus dinyatakan bersalah

dan dijatuhi pidana/hukuman yang sesuai/setimpal dengan perbuatan salahnya serta

harus pula dibebani untuk membayar biaya perkara;

Menimbang, bahwa Surat No.647/KPAI/VIII/2012, tanggal 31 Agustus 2012

dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia/KPAI yang diserahkan oleh saksi

Nurbaity/mantan isteri Terdakwa didepan persidangan, oleh karena diluar

kewenangan Pengadilan Negeri Jakarta Timur, tidak akan dipertimbangkan;

Menimbang, bahwa terhadap surat, tanggal 14 Januari 2013, dari Penasihat

Hukum Terdakwa, tentang/perihal “Bantaran” (Mohon Pemeriksaan Dokter Ahli

Kesehatan Jiwa untuk Terdakwa Ivan Reza Pahlevi), dengan mengambil alih

pertimbangan diatas, khususnya pertimbangan pada Unsur Pertama yaitu ”Setiap

Orang”, dengan kata lain Majelis Hakim tidak sependapat dengan Penasihat Hukum

Terdakwa :Perihal Kondisi Kejiwaan Terdakwa”, berdasarkan fakta hukum

dipersidangan, dalam hal mana Penasihat Hukum Terdakwa berpendapat pada intinya

mohon supaya Terdakwa dilepaskan dari segala Tuntutan Hukum dan Majelis Hakim

berpendapat bahwa pada intinya Terdakwa terbukti melakukan tindak pidana

sebagaimana Dakwaan Kedua Jaksa Pununtut Umum, sehingga permohonan

Penasihat Hukum Terdakwa tersebut ditolak;

Menimbang, bahwa terhadap kwalifikasi delik, lamanya pidana/hukuman

status barang bukti dan besarnya biaya perkara, akan ditentukan dalam amar putusan

nanti;

Menimbang, bahwa selama perkara ini berjalan, Majelis tidak menemukan

adanya alasan Pemaaf dan alasan Pembenar;

Menimbang, bahwa Terdakwa ditahan sejak tanggal 27 Agustus 2012 hingga

sekarang, maka Majelis akan mengurangi pidana/hukuman yang dijatuhkan terhadap

Hal.35 Putusan No.1357/Pid.B/2012/PN.Jkt.Tim.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35

Page 131: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

diri Terdakwa dengan lamanya Terdakwa berada dalam tahanan, hingga putusan ini

mempunyai kekuatan hukum tetap;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim akan mempertimbangkan hal-hal sebagai

berikut:

Hal-hal yang memberatkan:

1 Perbuatan Terdakwa diluar perikemanusiaan/sadis;

2 Perbuatan Terdakwa mengakibatkan anak kandungnya meninggal dunia;

Hal-hal yang meringankan:

1 Terdakwa merasa bersalah dan menyesal;

2 Terdakwa belum pernah dihukum;

3 Terdakwa masih muda usia dan diharapkan bisa memperbaiki kesalahannya

dimasa yang akan datang;

Mengingat akan Pasal-Pasal dari peraturan/Undang-Undang, khususnya Undang-

Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004, tentang Perlindungan Anak dan

Peraturan-Peraturan lain yang bersangkutan;

M E N G A D I L I:

1 Menyatakan bahwa Terdakwa IVAN REZA PAHLEVI, tersebut terbukti secara

sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana, “Melakukan

Kekerasan Terhadap Anak Yang Mengakibatkan Matinya Orang Yang

Dilakukan Oleh Orang Tuanya Sendiri ”;

2 Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa tersebut diatas, dengan pidana penjara

selama 11 (sebelas) tahun dan denda sebesar Rp.200.000.000,-(dua ratus juta

rupiah), apabila Denda tersebut tidak dibayar, maka diganti dengan pidana

kurungan selama 6 (enam) bulan;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36

Page 132: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

3 Menetapkan bahwa masa tahanan yang telah dijalani Terdakwa tersebut, sebelum

Putusan ini mempunyai kekuatan hukum tetap, dikurangkan seluruhnya dari

pidana/hukuman yang dijatuhkan tersebut;

4 Menetapkan supaya Terdakwa tetap ditahan;

5 Menetapkan barang bukti berupa : Sebilah clurit berikut sarungnya, selembar

sprei bernoda darah, sebuah sarung guling bernoda darah, selembar baju warna

merah bernoda darah, selembar kaos dalam warna putih bernoda darah dan

selembar celana panjang warna hitam, dirampas untuk dimusnahkan ;

6 Membebankan Terdakwa untuk membayar ongkos perkara sebesar Rp.1.000,-

(seribu rupiah);

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim

Pengadilan Negeri Jakarta Timur, pada hari: SELASA, tanggal 19 FEBRUARI

2013, oleh kami : PUDJI WIDODO, S.H.M.H., sebagai Hakim Ketua, RAMLI

RIZAL, S.H.M.H., dan SABARULINA Br GINTING, S.H.M.H.., masing -

masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana diucapkan pada hari SENIN,

tanggal 25 FEBRUARI 2013, oleh Hakim Ketua tersebut

dengan didampingi oleh Hakim-Hakim Anggota tersebut diatas, dibantu oleh

ZUHERMA, S.H., sebagai Panitera Pengganti, dengan dihadiri

RUDY.W.PANJAITAN , S.H., Jaksa Penuntut Umum,Terdakwa beserta Penasihat

Hukumnya;

HAKIM ANGGOTA, HAKIM KETUA,

Hal.37 Putusan No.1357/Pid.B/2012/PN.Jkt.Tim.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37

Page 133: TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42300/1/IRFAN... · Biro hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur , yang telah meluangkan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

RAMLI RIZAL, S.H.M.H. PUDJI WIDODO, S.H.M.H

PANITERA PENGGANTI,

SABARULINA Br.GINTING,S.H.M.H. ZUHERMA, S.H.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38