askep krisis hiperglikemia-irfan

25
Asuhan Keperawatan Kegawatdaruratan Pada Krisis Hiperglikemia Oleh: Irfan Maulana, Ns., M.Kep., Sp.KMB.* *Staf Diklat/Pengembangan SDM RSUD Ratu Zalecha Martapura *Departemen Keperawatan Medikal Bedah/Gadar, PSIK FK Unlam Banjarmasin (Ketoasidosis & Hiperglikemik Hiperosmolar Non Ketotik)

Upload: irfan-ners-maulana

Post on 15-Apr-2016

281 views

Category:

Documents


74 download

DESCRIPTION

Diabetes Mellitus

TRANSCRIPT

Page 1: Askep Krisis Hiperglikemia-Irfan

Asuhan KeperawatanKegawatdaruratan Pada Krisis Hiperglikemia

Oleh: Irfan Maulana, Ns., M.Kep., Sp.KMB.*

*Staf Diklat/Pengembangan SDM RSUD Ratu Zalecha Martapura*Departemen Keperawatan Medikal Bedah/Gadar, PSIK FK Unlam Banjarmasin

(Ketoasidosis & Hiperglikemik Hiperosmolar Non Ketotik)

Page 2: Askep Krisis Hiperglikemia-Irfan

Black & Hawks (2009), membagi komplikasi diabetes mellitus menjadi 2 (dua) kelompok, yaitu :

1.Komplikasi akut, terdiri dari : a. Hiperglikemia dan ketoasidosis diabetikum

Ada tiga gejala klinis yang terlihat pada ketoasidosis, yaitu : dehidrasi, kehilangan elektrolit dan asidosis.b. Sindrom Hiperglikemik Hiperosmolar Nonketotik Gambaran klinis kondisi ini biasanya terdiri atas hipotensi, dehidrasi berat, takikardi dan tanda-tanda defisit neurologis yang bervariasi (perubahan sensori, kejang, hemiparesis, confusi dan coma).c. HipoglikemikTerjadi kalau kadar glukosa darah kurang dari 50-60 mg/dl, yang dapat diakibatkan oleh pemberian insulin atau obat diabetes oral yang berlebihan, konsumsi makanan yang terlalu sedikit atau karena aktifitas fisik yang berat.

Pendahuluan

Page 3: Askep Krisis Hiperglikemia-Irfan

2. Komplikasi kronis, terdiri dari :

a. Komplikasi MakrovaskularAdalah kondisi aterosklerosis yang terjadi pada pembuluh darah besar yang dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti : Coronary Artery Diseasi (CAD), penyakit serebrovaskuler, hipertensi, penyakit vaskuler perifer dan infeksi.

b. Komplikasi MikrovaskularAdalah komplikasi unik yang hanya terjadi pada diabetes. Penyakit mikrovaskuler diabetik terjadi akibat penebalan membran basalis pembuluh kapiler. Beberapa kondisi akibat dari gangguan pembuluh darah kapiler antara lain : retinopati, nefropati, ulkus kaki, neuropati sensorik dan neuropati otonom.

Lanjutan,.....Pendahuluan

Page 4: Askep Krisis Hiperglikemia-Irfan

DefinisiAdalah suatu kedaruratan medik akibat gangguan metabolisme glukosa dengan tanda-tandahiperglikemia (GDS 300-1500 mg/dl), hiperketonemia/ ketonuria dan asidosis metabolik (pH darah < 7,3 dan bikarbonat darah < 15 meq/L).

Sering terjadi pada pasien dengan DM type 1, namun tidak menutup kemungkinan terjadi pad DM type 2.(Smeltzer & Bare, 2008; Black & Hawks, 2009)

KETOASIDOSIS DIABETIKUM

Page 5: Askep Krisis Hiperglikemia-Irfan

Manifestasi Klinik

1. Hiperglikemia (300-1500 mg/dL)2. Dehidrasi3. Gangguan keseimbangan elektrolit4. Hiperosmolaritas (Osmolaritas plasma 300-350

mOsm/L)5. Asidosis Metabolik

ketoasidosis diabetikum

Page 6: Askep Krisis Hiperglikemia-Irfan

Pengkajian1. Prinsif Gawat Darurat: Primary Assessment ABC - Airway: nilai kondisi jalan nafas px, pada penurunan kesadaran dpt terjadi akumulasi sekret & menyumbat pd jalan nafas. - Breathing: nilai keadekuatan ventilasi, dpt ditemukan hiperventilasi, pernafasan kussmaul (cepat & dalam), nafas berbau keton, hingga gagal nafas. - Circulation: nilai keadekuatan sirkulasi; denyut nadi, tekanan darah, kemungkinan didapati hipotensi, aritmia bahkan henti jantung.

Atasi masalah yang terjadi pada Primary Assessment ABC dengan prinsif BLS/ALS.

ketoasidosis diabetikum

Page 7: Askep Krisis Hiperglikemia-Irfan

Lanjutan,.....pengkajianApabila sudah teridentifikasi dan teratasi, lanjut pada Pengkajian Sekunder....

2. Pengkajian Sekunder, spesifik pada kasus krisis hiperglikemia

a. Identifikasi kondisi Hiperglikemia & akibat lanjutnya: kadar gula darah, keton urine, polyuria, polyphagia dan polydipsi.

b. Identifikasi kondisi Dehidrasi: kaji status hidrasi melalui kulit, membran mukosa, intake out put cairan, kehilangan BB > 10% dari BB semula menunjukkan adanya dehidrasi.

ketoasidosis diabetikum

Page 8: Askep Krisis Hiperglikemia-Irfan

Lanjutan,.....pengkajianC. Gangguan keseimbangan elektrolit: Identifikasi

adanya1) Hiperkalemia; gel T meninggi pd EKG, nadi

tdk teratur, hipotensi, diare, bising usus meningkat, keram otot, mual & muntah.

2) Hipokalemia; gel T EKG mengecil-hilang, hipotensi, illeus, mual& muntah, letih, Gg. Konsentrasi, kelemahan dan keram otot.

3) Hiponatremia; hipotensi, mual& muntah, diare, takikardia, kelemahan otot.

ketoasidosis diabetikum

Page 9: Askep Krisis Hiperglikemia-Irfan

Lanjutan,.....pengkajian sekunderd. Hiperosmolaritas: monitor osmolaritas darah,

BUN, creatinin, kaji kemungkinan penurunan konsentrasi, disorinetasi dan perubahan prilaku.

e. Asidosis Metabolik: monitor kemungkinan hipotensi, disritmia, hiperventilasi, penurunan kesadaran hingga coma, sakit kepala & nafas berbau keton.Nilai kadar pH darah.

Pemeriksaan Laboratorium, untuk mendukung pengkajian sekunder:

Gula darah BUN, creatinin Elektrolit Analisa Gas darah

ketoasidosis diabetikum

Page 10: Askep Krisis Hiperglikemia-Irfan

Secara klinis hiperglikemia akan menyebabkanDiuresis osmotik, karena ginjal mempunyai ambangTerhadap kgd (180 mg/dl) yang dapat direabsorpsi

Diuresis osmotik (poliuria) akan menyebabkanDehidrasi dan rasa haus

Dehidrasi ini akan menyebabkan berat badanmenurun

Hiperglikemia akan menyebabkan hiperosmolaritasYang selanjutnya dapat mempengaruhi tingkatKesadaran pasien

OSMOLARITAS PLASMA > 320 mosm/L DAPAT MENYEBABKANKOMA

OSMOLARITAS PLASMA DAPAT DIHITUNG:{ Na ( mmol/L) x 2 } + GLUKOSA ( mg/dL ) + BUN ( mg/dL )

18 2,8

ATAU { Na ( mmol/L) x 2 } + GLUKOSA ( mmol/L ) + UREA (mmol/L )

Page 11: Askep Krisis Hiperglikemia-Irfan

Diagnosa Keperawatan1. Ketidakstabilan gula darah:

- Tanda/data objektif Gula darah >300 mg/dL2. Kekurangan volume cairan:

- Tanda/data objektif hidrasi kulit jelek, (-)BB > 10%

3. Ketidakseimbangan elektrolit: - Tanda/data objektif hiperkalemia, hipokalemia,

hiponatremia.4. Ketidakefektifan perfusi jaringan otak:

- Tanda/data objektif penurunan kesadaran hinga coma (pada HONK)

5. Gangguan keseimbangan asam-basa- Tanda/data objektif asidosis metabolik pH < 7,3

ketoasidosis diabetikum

Page 12: Askep Krisis Hiperglikemia-Irfan

Intervensi KeperawatanPrinsif kegawatan---- pertahankan sirkulasi adekuat

(C-AB)1. Kekurangan volume cairan:

Rehidrasi dengan cairan intravenaa) 1 jam I: Berikan cairan isotonis NaCl 0,9%

(normal saline) atau Ringer Laktat 15-20 ml/kgBB.

b) 1 jam II: Lanjutkan pemberian cairan yang sama sebanyak 15 ml/kgBB, jika px mengalami hipernatremia, atau px gagal jantung, atau anak-anak maka pertimbangkan NaCl 0,45%.

c) 1 jam III: pemberian cairan diturunkan menjadi 7,5ml/kgBB, dengan NaCl 0,45% normal saline

d) 1 jam IV: berikan cairan sesuai kebutuhan dengan didasarkan perhitungan urine yang dikeluarkan (Balance intake-output)

Catatan: Apabila gula darah turun menjadi 250 mg/dL ganti cairan dengan Dextrose 5% dalam NaCl 0,45% (D5/0,45%NS)

ketoasidosis diabetikum

Page 13: Askep Krisis Hiperglikemia-Irfan

Intervensi Keperawatan .....lanjutan2. Ketidakseimbangan elektrolit:

Koreksi Kalium (Potassium), dalam melakukan koreksi harus diperhatikan keadekuatan out put urine, jgn melakukan koreksi apabila out put urine < 0,5 ml/kgBB/jam, krn akan mengakibatkan hiperkalemia berat. Rencanakan setelah 1-2 jam setelah pemberian terapi insulin dimulaiJika out put urine sdh adekuat, maka lakukan koreksi kalium sbb:a) Jika K+ darah <3 mEq/L, berikan > 0,6 mEq/kgBB/jam.b) Jika K+ darah 3-4 mEq/L, berikan 0,6

mEq/kgBB/jamc) Jika K+ darah 4-5 mEq/L, berikan 0,2-0,4

mEq/kgBB/jamd) Jika K+ 6 mEq/L, pertahankan pada kadar ini

Catatan: Apabila kebutuhan koreksi mencapai 20-40 mEq/L, maka koreksi hrs diberikan melalui vena dalam, krn dikhawatirkan mengakibatkan kerusakan pd vena perifer.

ketoasidosis diabetikum

Page 14: Askep Krisis Hiperglikemia-Irfan

Intervensi Keperawatan .....lanjutan2. Gangguan asam-basa & Hiperglikemia:

Koreksi pH dan Pengelolaan pemberian Insulin

Pemberian Bicarbonat jarang dilakukan, namun dapat diberikan apabila pH darah < 7,1

Insulin: Regulasi insulin (RI) dapat segera diberikan

atau menunggu perbaikan perfusi jaringan, dengan dosis 0,1 iu/kgBB/jam. berikan dengan infus pump secara terpisah dengan iv line untuk cairan rehidrasi.

Untuk memudahkan perhitungan, campurkan RI 10 iu dlm cairan resusitasi 100 ml, sehingga didapatkan kadar 1 ml campuran = 0,1 iu RI, sehingga dosis insulin adalah 1ml/kgBB/jam.

ketoasidosis diabetikum

Page 15: Askep Krisis Hiperglikemia-Irfan

Intervensi Keperawatan .....lanjutanEvaluasi apakah dosis insulin cukup untuk menurunkan Glukosa sesuai target (penurunan glukosa darah sebaiknya tidak > 216 mg/dl/jam), bila tidak, sesuaikan dosis insulin

Bila glukosa darah mencapai 250 mg/dl, atau lebih rendah, segera tambahkan cairan dextrose 5%, bila lebih rendah dari 150 mg/dl tambahkan dextrose 10% dan sesuaikan dosis insulin menjadi 0,05 iu/kgBB/jam.

Jangan sekali-kali menghentikan insulin, karena insulin dibutuhkan secara berkelanjutan oleh tubuh untuk mencegah ketosis

ketoasidosis diabetikum

Page 16: Askep Krisis Hiperglikemia-Irfan

Bila kadar glukosa darah sudah mencapai < 200 mg/dl, pertimbangkan untuk mulai pemberian insulin sc (setengah jam atau 15 menit sebelum makan). Perubahan ini dilakukan selagi dextrose masih terpasang/tersisa untuk setengah jam. Keputusan di atas diambil bila pasien sudah dapat makan per oral, keton urin negatif dankadar glukosa sudah mencapai< 200 mg/dl.

Intervensi Keperawatan .....lanjutanketoasidosis diabetikum

Page 17: Askep Krisis Hiperglikemia-Irfan

1. Dibuat lembar monitoring berupa flow set2. Interval pengisian lembar monitoring dilakukan sesuai

tabel monitoring, sebaiknya setiap jam.3. Observasi ketat kadar gula darah terutama pada fase

rehidrasi (tiap 30 menit)4. Mengenal tanda-tanda komplikasi yang muncul,

berupa:a.Hipoglikemia

b.Asidosis persisten

c.Hipokalemia

d.Edema intraserebral

Evaluasiketoasidosis diabetikum

Page 18: Askep Krisis Hiperglikemia-Irfan

DefinisiKondisi dimana pasien mengalami hiperosmolaritas dan hiperglikemia (GDS 600-2000 mg/dl) disertai perubahan tingkat kesadaran, yang membedakan sindrom ini dengan ketoasidosis ialah tidak terdapatnya gejala ketosis dan asidosis. Dapat terjadi pada DM type 2.(Smeltzer & Bare, 2002; Black & Hawks, 2009)

HIPEROSMOLAR NON KETOTIK

Page 19: Askep Krisis Hiperglikemia-Irfan

• Secara umum sama dengan KAD, namun tanpa pernafasan Kussmaul, tanpa nafas keton dan sedikit keton urin bahkan tanpa keton urin.

•Osmolaritas plasma > 350 mOsm/L

• Penurunan berat badan 10-15% dari BB semula.

• Ciri khas pasien yang mengalami kondisi ini biasanya mengalami penurunan kesadaran berupa konfusi hingga coma

Manifestasi klinis HONK

Hiperosmolar non ketotik

Page 20: Askep Krisis Hiperglikemia-Irfan

• Penanganan keperawatan secara umum sama dengan KAD, hanya saja pemberian insulin dimulai dengan dosis minimal, karena pasien masih dpt memproduksi insulin (DM Type2).

• Pasien tidak memerlukan koreksi bikarbonat

•Hati-hati dalam program Rehidrasi cairan dan koreksi elektrolit, karena pada umumnya pasien kebanyakan Lansia dan telah mempunyai gangguan kardiovaskular dan atau gangguan ginjal

Manjemen Asuhan Keperawatan

Hiperosmolar non ketotik

Page 21: Askep Krisis Hiperglikemia-Irfan

1. Black, J.M., & Hawks, J.H. (2009). Medical-Surgical Nursing: Clinical management for positive outcomes. (8th Ed). Philadelphia: Saunders Elsevier

2. Guyton & Hall (2007). Buju Ajar Fisiologi Kedokteran. Ed 11. Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran EGC.

3. Ignativicius, D.D. & Workman, M.L. (2010). Medical surgical nursing: Patient-Centered collaborative care. (6te Ed. Vol.2). St. Louis, Missouri: Sunders Elsevier.

4. NANDA. (2012). Nursing diagnosis: Definitions & classification 2012-2014. Oxford: Wiley Blackwell.

5. Smeltzer, S.C & Bare, B.G. (2008). Textbook of medical surgical nursing. Philadelphia : Lippincot Williams & Wilkins.

Daftar rujukan

Page 22: Askep Krisis Hiperglikemia-Irfan

TERIMA KASIH

Page 23: Askep Krisis Hiperglikemia-Irfan

Curiculum vitae

•Nama Lengkap : Irfan Maulana• Tempat/Tanggal Lahir: Banjarmasin, 18 Pebruari 1977•Agama : Islam•Alamat Rumah : Jl. Sekumpul Raya Komplek

Wirapratama Blok II No. 45 RT.008 RW.005 Martapura

• Telp/HP : 08211 4077 814 / 0819 5381 8584

•Alamat Institusi : Jl. Menteri Empat Martapura•Alamat Email : [email protected]

Page 24: Askep Krisis Hiperglikemia-Irfan

Riwayat Pendidikan Keperawatan

•1996 – 1999 : Akademi Keperawatan Depkes Banjarbaru•2001 – 2003 : Program Sarjana Keperawatan PSIK FK Unair

Surabaya•2003 – 2004 : Program Profesi Ners PSIK FK Unair Surabaya•2010 – 2012 : Program Magister Keperawatan Fakultas

Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia•2012 – 2013 : Program Ners Spesialis Keperawatan Medikal

Bedah Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Page 25: Askep Krisis Hiperglikemia-Irfan

Riwayat Pekerjaan

•2000 – 2004: Perawat Pelaksana pd Puskesmas Astambul Kabupaten Banjar•2004 – 2010: Staf Pengajar Akademi Keperawatan

Intan Martapura - Kalsel•2010 – 2013: Tugas Belajar Pada

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia•2013 – Sekarang : *Staf Diklat & Pengembangan SDM RSUD RAZA*Dosen Pakar KMB /Gadar pada PSIK FK Unlam*Dosen Luar biasa Prog. Ners STIKES Sari Mulia*Dosen Luar biasa Program Ners STIKES Muhammadiyah Banjarmasin