timun mungil (coccinia grandis)
DESCRIPTION
sejarah, ciri, khasiat dan kandungan gizi dari timun mungil (Coccinia grandis)TRANSCRIPT
![Page 1: TIMUN MUNGIL (Coccinia grandis)](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080919/55cf9bb9550346d033a7268b/html5/thumbnails/1.jpg)
TIMUN MUNGIL (Coccinia grandis)
Artikel by Roedathus
Timun ini berukulan mini, kira-kira sebesar jempol orang dewasa. Timun jenis ini masih terbilang langka di Indonesia, oleh karena itu saya sangat tertarik untuk membuat artikel ini dan semoga dapat menjadi rujukan bagi teman-teman yang memang membutuhkan ini sebagai referensi.
Tumbuhan ini biasanya tumbuh merambat pada julur yang terdapat
di sekitarnya. Kebanyakan tumbuh liar di kawasan terbuka seperti
padang rumput, bahu jalan, pagar, dan pinggir hutan. Tumbuhan ini
semula berasal dari Afrika hingga menyebar sampai ke Asia
Tenggara. Biasanya di negara-negara seperti Indonesia, Malaysia,
Thailand dan India tumbuhan ini digunakan sebagai sayuran dalam
menu utama atau penambah menu pokok.
Tumbuhan ini dapat merambat hingga setinggi 20 m, batang muda
berwarna hijau, batang tua bertitik putih (seperti kutil) dan
berkayu. Jenis Daun menjari, kedudukan berseli-selang tangkai
daun 1-5 cm panjangnya, helai daun membujur lebar atau hampir
membulat, 3-12 cm panjangnya dan 3-15 cm lebarnya. Bunga
jantan 1-4 kuntum pada satu tangkai, biasanya 1-2 kuntum saja,
tangkai bunga 0.7-7 cm panjangnya, kelopak berwarna oren atau
kuning dengan urat berwarna hijau. Bunga betina sekuntum pada
satu buku, tangkai bunga hingga 2.5 cm panjangnya, ovari 1.5 cm
panjangnya, kelopak bunga seperti bunga jantan. Buah memanjang
lonjong seperti timun kecil, memanjang kembung seperti labu kecil
atau hampir bebola, 3-7 cm panjangnya, 1-3.5 cm lebar, berwarna
hijau dengan jalur putih waktu muda, dan menjadi merah setelah
masak.
Kingdom : Plantae
(unranked) : Angiosperms
(unranked) : Eudicots
(unranked) : Rosids
Order : Cucurbitales
Family : Cucurbitaceae
Genus : Coccinia
Species : C. grandis
Cara mengembangbiakan tumbuhan ini cukup mudah dengan menstek
batang yang sudah tua. Cara seperti ini banyak digunakan oleh
pembudidaya karena dianggap sangat efektif menghasilkan buah
dibandingkan dengan cara mengembangbiakan dengan biji. Karena sifat
keturunan pada buah ada yang jantan dan betina, jadi kemungkinan utuk
berbuahnya sangat tipis dibandingkan dengan stek batang.
Jarak tanam yang dianjurkan adalah 2 m x 1.5 m. Sistem tanam seperti
menanam timun biasa. Cara termudah menanam timun ini adalah di depan
rumah dan biarkan ia merayap di atas pagar.
Hama tumbuhan ini biasanya adalah Collectotricum spp, Erysiphe
chichoracaeum, dan Peronospora cubensis. Bisa dicegah dengan pestisida
-pestisida sayuran. Sementara hewan yang dapat mengganggu tumbuhan ini
adalah seperti serangan Aphid (Aphid spp.), kumbang merah labu
(Aulacophora sp.) dan juga lalat buah (Dacus spp.). Pencegahan dengan
menggunakan racun serangga.
KHASIAT DAN KANDUNGAN GIZI
Dalam pengobatan tradisional , buah I telah ini dipercaya dapat mengobati
kusta , demam , asma, bronkitis , dan penyakit kuning. Buah ini dapat
menstabilkan sel mati, anti-anafilaksis dan potensi antihistaminic . [ 5 ] Di
Bangladesh , akarnya digunakan untuk mengobati osteoarthritis dan nyeri
sendi . Krim yang terbuat dari daunnya digunakan pada kulit untuk
mengobati kudis . [ 6 ]
Ekstrak buah ini dapat dibeli secara online di toko-toko makanan kesehatan.
Produk ini dipercaya dapat membantu mengatur kadar gula darah . Ada
beberapa penelitian yang mendukung bahwa senyawa dalam tanaman ini
dapat menghambat enzim glukosa - 6 - fosfatase . [ 7 ] Glukosa - 6 -
fosfatase adalah salah satu enzim hati kunci yang terlibat dalam mengatur
metabolisme gula . Oleh karena itu , buah ini kadang-kadang dianjurkan
untuk pasien diabetes . Meskipun klaim ini belum didukung para ahli, pada
saat ini cukup banyak penelitian difokuskan pada sifat obat tanaman ini
berfokus pada penggunaannya sebagai antioksidan ,anti - hipoglikemik ,
modulator sistem kekebalan tubuh , dll. Beberapa negara di Asia seperti
Thailand mempersiapkan tonik tradisional seperti minumanekstrak buah ini
untuk tujuan pengobatan .
Kandungan gizi yang terdapat pada tumbuhan ini adalah seperti :
1. Daun - 3.5% protein, mineral, provitamin A, dan vitamin lain.[1]
2. Buah - 94% air, 3% karbohidr at, 1-2% protein, 0.1% lemak, sedikit
zat besi, fosforus, kalium, kalsium, niasin, provitamin A, vitamin B1,
B2, dan C.[1]
Ada berbagai resep dari seluruh dunia
bahwa timun ini sebagai bahan utama dan
sering dibandingkan dengan pare. Buah
ini umumnya dimasakan sebagai sayuran
di India. Orang-orang Indonesia dan
negara-negara Asia tenggara lainnya juga
mengkonsumsi buah dan daunnya. Dalam
masakan Thailand itu adalah salah satu
bahan dari Kaeng Khae kari. Bahkan di
Thailand budidaya timun ini di kebun
rumah telah didorong pemerintah karena
itu menjadi sumber yang baik dari
beberapa mikronutrien, termasuk vitamin
A dan C.
Di India itu dimakan sebagai kari, dengan
daging goreng bersama dengan rempah-
rempah, dijadikan isian masala dan
ditumis, atau direbus terlebih dahulu di
pressure cooker dan kemudian digoreng .
Hal ini juga digunakan dalam sambar, sup
sayuran dan berbasis miju-miju.
SUMBER DAN RUJUKAN
1. Michel H. Porcher (2006). Sorting Coccinia names
2. ump up to: a b c Pacific Island Ecosystems at Risk (2003). "Invasive plant species: Coccinia grandis". Retrieved 10 February
2010.
3. Jump up ^ NMC Crees (1997). "Scarlet Gourd in Saipan". Retrieved 10 February 2010.
4. Jump up ^ Linney, G. (1986). "Coccinia grandis (L.) Voight: A new cucurbitaceous weed in Hawai'i". Hawaii Botanical
Society Newsletter 25 (1): 3–5.
5. Jump up ^ Taur D.J., Patil R.Y.,"Mast cell stabilizing, antianaphylactic and antihistaminic activity of Coccinia grandis
fruits in asthma". Chinese Journal of Natural Medicines. 9 (5) (pp 359-362), 2011.
6. Jump up ^ http://www.thefreelibrary.com/_/print/PrintArticle.aspx?id=277270997
7. Jump up ^ Shibib, BA; Khan, LA; Rahman, R (May 15). "Hypoglycemic activity of Coccinia indica and Momordica
charantia in diabetic rats: depression of the hepatic gluconeogenic enzymes glucose-6-phosphatase and fructose-1,6-
bisphosphatase and elevation of both liver and red-cell shunt enzyme glucose-6-phosphate dehydrogenase". Biochem J. 292
(Pt 1): 267–270. PMC 113499.
8. Jump up ^ Kaeng Khae Kai (Katurai Chilli Soup with Chicken)
9. Jump up ^ Artemis P. Simopoulos and C. Gopalan, ed. (2003), Plants in Human Health and Nutrition Policy, Karger
Publishers, ISBN 3-8055-7554-8
![Page 2: TIMUN MUNGIL (Coccinia grandis)](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080919/55cf9bb9550346d033a7268b/html5/thumbnails/2.jpg)