analisa hasil budidaya timun (pelengkap)
Post on 17-Oct-2015
90 views
Embed Size (px)
TRANSCRIPT
Karya Tulis Ilmiah
BUDIDAYA TANAMAN MENTIMUN HIBRIDA VARIETAS PANDU SECARA KONVENSIONAL
Karya Tulis Ilmiah ini dibuat untuk memenuhi Tugas Mata Pelajaran Keterampilan Bioteknologi sebagai Laporan Kegiatan Timun Secara Konvensional
Oleh Kelompok 4 XI IPA 4:Eva Syariefah (07)Karina Purwati (14)Mohammad Hadi K. (17)Rizka Amalia (20)Yuhanas Yulianto (28)Zahrina Amalia E.N. (29)DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN JEMBER
SMA NEGERI 1 JEMBER
Jl. Letjend. Panjaitan 55 Jember Telp. (0331) 338586
Mei 2011
LEMBAR PENGESAHAN
Karya tulis ilmiah ini berjudul :
BUDIDAYA TANAMAN TIMUN VARIETAS PANDU SECARA KENVENSIONAL
Disusun oleh:
1. Eva Syariefah
( 07 )
2. Karina Purwati
( 14 )
3. Moh.Hadi Kurniawan( 17 )
4. Rizka Amalia Putri( 20 )
5. Yuhanas Yulianto
( 28 )
6. Zahrina Amalia E.N.( 29 )DISAHKAN DAN DIBACA OLEH
KEPALA SMA NEGERI 1 JEMBER PADA:
HARI
: KamisTANGGAL: 12 Mei 2011TEMPAT: SMA NEGERI 1 JEMBER
Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 1 Jember Guru Pembimbing
Drs. Bambang Sumpeno, M.M. Lilik Hidayah
NIP : 131 603 587 NIP : 132 2260 664
KATA PENGANTARPuji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga karya tulis ilmiah dengan judul Budidaya Tanaman Timun Varietas Pandu Secara Konvensional dapat terselesaikan, guna diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi standar pembelajaran dalam mata pelajaran bioteknologi.
Semua hasil yang diperoleh dalam pelaksanaan kegiatan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak baik yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu kami sampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Bambang Sumpeno MM, selaku Kepala SMAN 1 Jember yang telah memberikan kesempatan dan kemudahan serta arahan yang sangat besar manfaatnya bagi penulis2. Bapak/ Ibu guru dan dosen pembimbing yang dengan senang hati membimbing, memberikan motivasi dan inspirasi serta berbagi saran hingga terselesaikannya pelaksanaan kegiatan praktek budidaya tanaman timun ini3. Teman-teman dan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian karya tulis ilmiah iniKami yakin bahwa manusia tidak ada yang sempurna selain Allah SWT. Tidak ada gading yang tak retak, begitupula dengan karya tulis ilmiah ini sehingga kami mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari pembaca demi lengkapnya tulisan ini. Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat untuk pengembangan ilmu di masa yang akan datang.Jember, 09 Mei 2011
PenyusunABSTRAKSIEva Syariefah, dkk. 2009. Budidaya Tanaman Timun Varietas Pandu Secara Konvensional.
Mentimun merupakan sayuran yang sangat popular di Indonesia, khususnya pada masyarakat Jember. Sehingga perlu diadakan pembudidayaan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan timun. Tanaman ini sangat sesuai dibudidayakan di Indonesia, khususnya di Jember. Bibit timun ada yang hibrida dan non-hibrida. Namun, timun hibrida juga bisa dibudidayakan secara konvensional yang lebih murah daripada menggunakan teknik hidroponik mengingat lahan yang tersedia. Proses pembudidayaan tanaman ini membutuhkan teknik budidaya yang terorgainisir dengan baik dan pemeliharaan yang teratur. Produksi timun yang didapat sangat menguntungkan bagi petani khususnya di bidang peningkatan ekonomi. Hal ini dikarenakan waktu pemeliharaan sampai panen yang cepat dan produksinya pun relatif tinggi.Selain mudah dalam pembudidayaan, timun juga mempunyai banyak manfaat. Tanaman timun bisa digunakan sebagai bahan kosmetik, dan obat-obatan, termasuk untuk dikonsumsi. Hal ini akan menambah kesempatan untuk meraup keuntungan dari pembudidayaan timun.Kata Kunci: Timun, Budidaya, Varietas Pandu, KonvensionalDAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
i
LEMBAR PENGESAHAN
iiiKATA PENGANTAR
ivABSTRAKSI
vDAFTAR ISI
viDAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viiiDAFTAR GRAFIK
xDAFTAR LAMPIRAN
ixBAB I PENDAHULUAN
1
1.1 Latar Belakang
1
1.2 Rumusan Masalah
2
1.3 Tujuan
21.4 Manfaat
2BAB II TINJAUAN PUSTAKA
3
2.1 Tinjauan Umum
3
1.1.1. Negara Asal Tanaman Timun
3
1.1.2. Peluang Bisnis Timun
31.1.3. Kandungan Gizi Timun
41.1.4. Manfaat Timun 52.2 Botani Timun 62.2.1 Taksonomi 62.2.2 Morfologi 72.2.3 Varietas Mentimun
82.3 Budidaya Mentimun
102.3.1 Syarat Tumbuh102.3.2 Persiapan Bibit112.3.3 Persiapan Lahan112.3.4 Penanaman132.3.5 Pemeliharaan132.3 Perlindungan Tanaman 152.3.1 Hama152.3.2 Penyakit16BAB III PELAKSANAAN 193.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan 193.1.1 Waktu Pelaksanaan193.1.2 Tempat Pelaksanaan193.2 Alat dan Bahan 193.2.1 Alat193.2.2 Bahan203.3 Langkah Kerja203.3.1 Pengelolahan Lahan203.3.2 Penanaman203.3.3 Pemeliharaan213.3.4 Panen dan Pasca Panen21BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 23
4.1 Timun Hibrida Varietas Pandu 234.2 Pelaksanaan Budidaya Timun Hibrida Varietas pandu secara Konvensional 234.2.1 Penanaman
234.2.2 Pemeliharaan Tanaman
244.2.3 Panen
254.3 Kendala-kendala Proses Budidaya254.3.1 Hama dan penyakit
254.3.2 Iklim
284.3.3 Gulma
284.4 Target dan Hasil Budidaya Timun Hibrida Varietas Pandu284.5 Nilai Ekonomis Proses Budidaya Timun Hibrida Varietas Pandu30BAB V PENUTUP 325.1 KESIMPULAN 325.2 SARAN 32DAFTAR PUSTAKA 34DAFTAR TABELTabel 2.1 Kandungan Gizi Mentimun
5Tabel 2.2 Tabel Kultivar Mentimun Hibrida dan Karakteristiknya
9Tabel 4.1 Tabel Rincian Hasil Panen
29DAFTAR GAMBARGambar 2.1 Struktur daun, sulur, bunga jantan, bunga betina
7Gambar 2.2 Tempat Persemaian dengan Naungan Berupa Atap
11Gambar 2.3 Konstruksi bedengan sistem satu jalur tanaman
12Gambar 2.4 Konstruksi bedengan yang benar, memenajang ke arah timur-barat.
12Gambar 2.5 Konstruksi ajir palang segitiga
14Gambar 2.6 Konstruksi ajir satu palang berbentuk pagar
14Gambar 2.7 Konstruksi ajir berbentuk piramida
14
Gambar 2.7 Hama oteng-oteng perusak daun mentimun
15Gambar 2.9 Buah mentimun busuk dan berlubang akibat serangan lalat buah
16Gambar 2.10 Serangan penyakit tepung (Powder Midley)
17Gambar 3.1 Timba
19
Gambar 3.2 Koret
19
Gambar 3.3 Gelas Air Mineral
19
Gambar 3.1 Bungkus Benih Mentimun Varietas Pandu
20DAFTAR GRAFIKGrafik 2 Pertumbuhan Tanaman
xviGrafik 3.1 Jumlah Buah
xvii
Grafik 3.2 Berat Buah
xvii
DAFTAR LAMPIRANLampiran I Pelaksanaan Kegiatan
xiiLampiran II Pertumbuhan Tanaman Timun
xvLampiran III Potensi Hasil
xviiLampiran IV Prakiraan Nilai Ekonomi Yang Didapat
xxLampiran V Foto-Foto Kegiatan
xxiLampiran VI Biodata Penulis
xxixLAMPIRAN I
PELAKSANAAN KEGIATAN
Sebagaimana yang telah disebutkan pada pembahasan, bahwa proses budidaya dilakukan secara bertahap dan berbeda perlakuan setiap minggunya. Ringkasan hasil perlakuan yang dilaksanaan dalam proses budidaya tanaman mentimun pada lahan, terdapat dalam tabel dibawah ini.
Tabel 1 Pelaksanaan Budidaya Tanaman Mentimun
No.WaktuPerlakuanPerubahan pada Tanaman
1.Minggu ke-1Penanaman bibit mentimun, (ditugal dan disiram), pengukuran tinggi dan jumlah daun, penyulaman serta pemberantasan hama dan gulma secara mekanik.Ada perubahan tinggi tanaman dan jumlah daun. Adanya tanaman yang mati akibat patah pada batangnya dan membusuk akibat bakteri. Dilakukan penyulaman terhadap tanaman tersebut (A13, B12, B13)
2.Minggu ke-2Pemberian pupuk phonska dan urea, setiap tanaman 5 gram, penyiraman, pemasangan lanjaran, pembumbunan, pengukuran tinggi dan jumlah daun, penyulaman serta pemberantasan hama dan gulma secara mekanik.Ada perubahan tinggi tanaman dan jumlah daun. Adanya tanaman yang mati akibat patah pada batangnya dan layu akibat bakteri. Dilakukan penyulaman terhadap tanaman tersebut (B15 dan B14). Tanaman yang disulam ternyata bukan tanaman mentimun, sehingga jumlah tanaman yang produktif berkurang menjadi 28 tanaman.
3.Minggu ke-3Pembumbunan tanah, penyiraman, pengukuran tinggi dan jumlah daun, pegikatan tanaman ke lanjaran serta pemberantasan hama dan gulma secara mekanik.Pertumbuhan tanaman berkembang pesat. Sulur semakin kuat dan panjang. Sudah terdapat bunga pada tanaman mentimun.
4.Minggu ke-4Pembumbunan, penyiraman, pengikatan tanaman pada lanjaran serta pemberantasan hama dan gulma secara mekanik.Pertumbuhan semakin meningkat. Bunga semakin banyak, sudah mulai terdapat bayi mentimun. Tanaman mentimun semakin berkembang pesat. Bunga dirawat agar berproduksi dengan baik.
5.Minggu ke-5Pemanenan pertama, penyiraman pembumbunan serta pemberantasan hama dan gulma secara mekanik.Beberapa tanaman telah siap panen, namun panen yang dihasilkan masih sedikit dan tidak maksimal.
6.Minggu ke-6Pemanenan mentimun, pemberian pupuk dengan cara dikocor, penyiraman, pengikatan tanaman pada lanjaran, pembumbunan serta pemberantasan hama dan gulma secara mekanik.Kuantitas dan kualitas semakin meningkat. Tanaman mulai terserang hama dan penyakit, namun belum meluas.
7.Minggu ke-7Pemanenan mentimun, penyiraman, pembumbunan serta pemberantasan hama dan gulma secara mekanik.Kuantitas dan kualitas semakin meningkat. Penyebaran hama dan penyakit semakin meningkat.
8.Minggu ke-8Pemanenan mentimun, penyiraman, pembumbunan, serta pemberantasan hama dan gulma secara mekanik.Kuantitas dan kualitas menurun. Penyebaran hama dan penyakit meluas.
LAMPIRAN II
P
Recommended