tiga puluh dua tahun perjalanan program …€¦ ·  · 2010-10-26penduduk sebagai modal dasar dan...

33
Agus Supardi Balatbang bkl 1 TIGA PULUH DUA TAHUN PERJALANAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA NASIONAL DI PROPINSI BENGKULU (1972 SAMPAI DENGAN 2010) BAB I. PENDAHULUAN I. Latar Belakang Penduduk sebagai modal dasar dan faktor dominan pembangunan harus menjadi titik sentral dalam pembangunan berkelanjutan karena jumlah penduduk yang besar dengan kualitas rendah dan pertumbuhan yang cepat akan memperlambat tercapainya kondisi yang ideal antara kuantitas dan kualitas penduduk dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan. Keberhasilan dalam mewujudkan pertumbuhan penduduk yang seimbang dan mengembangkan kualitas penduduk serta keluarga akan memperbaiki segala aspek dan dimensi pembangunan dan kehidupan masyarakat untuk lebih maju, mandiri, dan dapat berdampingan dengan bangsa lain dan dapat mempercepat terwujudnya pembangunan berkelanjutan; Pembangunan berkelanjutan tertuang dalam UU No. 52 tahun 2009 adalah pembangunan terencana di segala bidang untuk menciptakan perbandingan ideal antara perkembangan kependudukan dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan serta memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa harus mengurangi kemampuan dan kebutuhan generasi

Upload: hadien

Post on 13-May-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Agus Supardi Balatbang bkl 1

TIGA PULUH DUA TAHUN PERJALANAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA NASIONAL

DI PROPINSI BENGKULU (1972 SAMPAI DENGAN 2010)

BAB I. PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Penduduk sebagai modal dasar dan faktor dominan pembangunan

harus menjadi titik sentral dalam pembangunan berkelanjutan karena

jumlah penduduk yang besar dengan kualitas rendah dan pertumbuhan

yang cepat akan memperlambat

tercapainya kondisi yang ideal

antara kuantitas dan kualitas

penduduk dengan daya dukung

dan daya tampung lingkungan.

Keberhasilan dalam

mewujudkan pertumbuhan penduduk

yang seimbang dan mengembangkan

kualitas penduduk serta keluarga

akan memperbaiki segala aspek dan dimensi pembangunan dan kehidupan

masyarakat untuk lebih maju, mandiri, dan dapat berdampingan dengan

bangsa lain dan dapat mempercepat terwujudnya pembangunan

berkelanjutan;

Pembangunan berkelanjutan tertuang dalam UU No. 52 tahun 2009

adalah pembangunan terencana di segala bidang untuk menciptakan

perbandingan ideal antara perkembangan kependudukan dengan daya

dukung dan daya tampung lingkungan serta memenuhi kebutuhan generasi

sekarang tanpa harus mengurangi kemampuan dan kebutuhan generasi

Agus Supardi Balatbang bkl 2

mendatang sehingga menunjang kehidupan bangsa, dengan memperbaiki

segala aspek dan dimensi pembangunan dan kehidupan masyarakat untuk

lebih maju, mandiri, dan dapat berdampingan dengan bangsa lain serta dapat

mempercepat terwujudnya pembangunan berkelanjutan.

Upaya yang dilakukan melalui pengendalian angka kelahiran dan

penurunan angka kematian, pengarahan mobilitas penduduk, pengembangan

kualitas penduduk pada seluruh dimensinya, peningkatan ketahanan dan

kesejahteraan keluarga, penyiapan dan pengaturan perkawinan serta

kehamilan sehingga penduduk menjadi sumber daya manusia yang

tangguh bagi pembangunan dan ketahanan nasional, serta mampu bersaing

dengan bangsa lain, dan dapat menikmati hasil pembangunan secara adil

dan merata;

Secara kuantitatif demografis Program KB Nasional mempunyai fungsi

untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk melalui penurunan angka

kelahiran dari pemakaian alat kontrasepsi. Semakin tinggi penggunaan alat

kontrasepsi maka semakin banyak kehamilan yang dapat dicegah yang akhirnya

dapat menurunkan angka kelahiran.

Pertumbuhan penduduk suatu wilayah dipengaruhi oleh 3 (tiga) faktor

yaitu fertilitas atau angka kelahiran berfungsi menambah jumlah penduduk,

mortalitas atau angka kematian berfungsi mengurangi jumlah penduduk dan

migrasi atau perpindahan penduduk berfungsi menambah atau mengurangi

jumlah penduduk suatu wilayah.

Jumlah penduduk suatu wilayah akan bertambah bila jumlah kelahiran dan

penduduk datang lebih besar dari pada jumlah kematian dan penduduk pergi,

sebaliknya jumlah penduduk suatu wilayah akan berkurang apabila jumlah

kelahiran dan penduduk dating lebih kecil daripada jumlah kematian dan

penduduk pergi.

Ide Program KB Nasional muncul pada saat bangsa Indonesia

menghadapi berbagai masalah salah satunya mengenai Kependudukan

khususnya menyangkut segi :

Agus Supardi Balatbang bkl 3

a. Jumlah Penduduk yang relatif besar dimana Indonesia pada saat itu

menduduki posisi kelima dari negara dunia yang mempunyai penduduk

besar.

b. Pertumbuhan yang relatif tinggi, karena tingkat kelahiran tinggi dan tingkat

kematian juga tinggi meskipun sedang mengalami penurunan secara dratis

c. Penduduk yang relatif muda

d. Penyebaran penduduk yang kurang seimbang

e. Tingkat sosial ekonomi yang relatif masih rendah.

Dengan latar belakang permasalahan penduduk maka dimulai dari

perintisan pihak swasta pada tahun 1950 sampai dengan 1966 dengan

berdirinya Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia ( PKBI ) tahun 1957

dan dilanjutkan dengan keterlibatan pemerintah dengan Lembaga Keluarga

Berencana Nasional ( LKBN ) tahun 1968

Program KB Nasional sebagai implementasi Program Pemerintah secara

resmi dimulai dengan Keppres nomor 8 tahun 1970 dengan dibentuknya Badan

Koordinasi Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN ) tahun 1970 yang

mencakup 6 wilayah Jawa dan Bali.

Perluasan wilayah garapan Program KB Nasional dan penegasan sebagai

Lembaga Non Pemerintah dibawah Presiden dengan Keppres nomor 33 tahun

1972 yang dikenal dengan Propinsi Luar Jawa Bali I (LBJ I) pada 10 ( sepuluh )

wilayah Propinsi.

Perluasan wilayah terus berlangsung dengan penambahan pada 11 (

sebelas) wilayah yang dikenal dengan Luar Jawa Bali II ( LBJ II ) dimana

Propinsi Bengkulu masuk didalamnya dengan dasar hokum Keppres nomor 38

tahun 1978.

Pelaksanaan Program KB Nasional secara resmi di Propinsi Bengkulu

dengan Keppres nomor 38 Tahun 1978, dimana Bengkulu termasuk dalam

Wilayah Luar Jawa Bali II ( LBJ ) dan Pembangunan waktu itu memasuki Pelita

III.

Agus Supardi Balatbang bkl 4

BAB II

HASIL KEGIATAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA NASIONAL

KURUN WAKTU 1980 - 2010

Pelaksanaan Program KB Nasional secara resmi di Propinsi Bengkulu

dengan Keppres nomor 38 Tahun 1978, dimana Bengkulu termasuk dalam

Wilayah Luar Jawa Bali II ( LBJ ) dan Pembangunan waktu itu memasuki Pelita III,

dalam perjalanan tiga puluh dua tahun pelaksanaan dari Program KB Nasional

memberikan kontribusi dan dampak terhadap kondisi penduduk baik secara

kuantitas dan kualitas.

Secara kuantitas Informasi tentang jumlah penduduk per kelompok usia

tertentu penting diketahui agar pembangunan dapat diarahkan sesuai kebutuhan

penduduk sebagai pelaku pembangunan. Keterangan tentang penduduk menurut

umur yang terbagi dalam kelompok umur lima tahunan, sangat penting dan

dibutuhkan berkaitan dengan pengembangan kebijakan kependudukan terutama

berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia.

Dengan mengetahui jumlah dan persentase penduduk di tiap kelompok umur,

dapat diketahui berapa besar penduduk yang berpotensi sebagai beban yaitu

penduduk yang belum produktif (usia 0-14 tahun) termasuk bayi dan anak (usia 0-

4 tahun) dan penduduk yang dianggap kurang produktif (65 tahun ke atas). Juga

dapat dilihat berapa persentase penduduk yang berpotensi sebagai modal dalam

pembangunan yaitu penduduk usia produktif atau yang berusia 15-64 tahun.

Selain itu, dalam pembangunan berwawasan jender, penting juga mengetahui

informasi tentang berapa jumlah penduduk perempuan terutama yang termasuk

dalam kelompok usia reproduksi (usia 15-49 tahun), partisipasi penduduk

perempuan menurut umur dalam pendidikan, dalam pekerjaan dll.

Indikator penting tentang umur dan jenis kelamin maupun jumlah pendudukadalah: 1. Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio) 2. Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) 3. Tingkat pertumbuhan penduduk

Agus Supardi Balatbang bkl 5

1. Gambaran Umum Demografis Propinsi Bengkulu :

a. Jumlah Penduduk Propinsi Bengkulu 1. Hasil Sensus 1980

Berdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 penduduk Propinsi

Bengkulu digambar pada Tabel 1

LAKI-LAKI PEREMPUAN TOTAL SEX

RASIO

KOTA 37.615 34.807 72.422 106,07

PERDESAAN 352.487 343.079 695.566 102,74

TOTAL 390.102 377.886 767.988 103,22 Sumber BPS Sensus Penduduk 1980 Seri S nomor 9

Komposisi Penduduk digambarkan dengan Piramida Penduduk

mencerminkan ciri penduduk tua atau muda yang dapat mempengaruhi

tinggi rendahnya fertilitas dan mortalitas, sedangkan jenis kelamin

mempunyai pengaruh terhadap seimbang dan tidak seimbangnya fertilitas

dan pertumbuhan penduduk, hasil Sensus 1980 dapat digambarkan

dengan Piramida Penduduk digambarkan dalam gambar 1.

-20 -15 -10 -5 0 5 10 15 20

0 - 4

5 - 9

10 - 1415 - 19

20 - 24

25 - 29

30 - 34

35 - 39

40 - 44

45 - 49

50 - 54

55 - 59

60 - 6465 - 69

70 - 74

75 +

TT

GOL U

MUR

PIRAMIDA KOTA DAN PERDESAAN SENSUS 1980

PEREM- PUAN LAKI- LAKI-

a. Dilihat dari komposisi kelompok umur umur penduduk di Provinsi Bengkulu

pada tahun 1980 masuk kategori penduduk muda (expansive), hal ini

terlihat pada kelompok umur 0 – 14 tahun sebesar 45,61 persen, kelompok

umur 65 + sebesar 2,84 persen dan umur 15 – 64 tahun sebesar 51,56

persen.

Agus Supardi Balatbang bkl 6

b. Pada kelompok 0 – 4 tahun pada piramida tahun 1980 melebar, sebagai

gambaran pada lima tahun sebelumnya tingkat kelahiran di Provinsi

Bengkulu tinggi, pada kelompok tersebut anak laki-laki yang lahir lebih tinggi

disbanding anak perempuan, terliaht dari sex rasio 109,02.

c. Sex Rasio :

Rasio jenis kelamin Provinsi Bengkulu hasil sensus 1980 sebesar 103

artinya diantara 100 perempuan terdapat 103 pria. Rasio jenis kelamin

tergantung dari mortalitas relative pria dan wanita dan migrasi/perpindahan

penduduk baik masuk maupun keluar.Pada kelompok umur 0 – 4 tahun sex

rasio sebesar 109,02

Dari Piramida penduduk hasil sensus penduduk 1980 pada kelompok usia

muda yaitu 15 – 19 tahun dan 20 – 24 tahun perempuan lebih tinggi

dibandingkan dengan laki-laki, bilamana saat itu Program KB Nasional tidak

berjalan terutama dalam Pendewasaan Usia Kawin akan terjadi kelahiran

tinggi.

d. Pada tahun 1980 jumlah anak 0 – 4 tahun pada lima tahun yang lampu

terdapat 82 anak masih hidup diantara 100 wanita atau 709 anak dilahirkan

masih hidup pada 1.000 wanita usia 15 – 49 tahun.

e. Umur Median

Umur Median adalah umur yang membagi penduduk menjadi dua bagian

dengan jumlah yang sama, bagian yang pertama lebih muda dan bagian

yang kedua lebih tua, kegunaan untuk mengukur tingkat pemusatan

penduduk pada kelompok-kelompok umur tertentu.

N 767.988 ---- = ---------- = 383.994 berada pada kelompok umur 15 – 19 dengan

2 2 jumlah kumulatif 430.394 Md = 767.988 ------------ - 350.210 5 15 2

------------------------ 80.184

Agus Supardi Balatbang bkl 7

383.994 – 350.210 15 5 80.184 33784 15 5 Median Umur = 17,11 80.184

Hasil perhitungan tersebut Penduduk di Propinsi Berdasarkan Hasil Sensus

1980 termasuk penduduk Umur Muda yaitu dengan 17,11

f. Pada tahun 1980 rata-rata lamanya seorang bayi yang baru lahir

diperkirakan akan hidup 51,80 tahun kondisi ini akan semakin tinggi bila

kondisi kesehatan masyarakat baik.

g. Pertumbuhan penduduk utama terjadi karena dua hal yaitu adanya

kelahiran dan kematian, jika kematian dapat ditekan maka kelahiranpun

perlu dikendalikan agar mendapat pertumbuhan penduduk yang ideal, hasil

sensus penduduk tahun 1980 di Provinsi Bengkulu Laju Pertambahan

Penduduk 4,39

h. Rasio Ketergantungan

Rasio ketergantungan, yang didefiniskan sebagai jumlah orang yang

tercakup didalam jumlah penduduk tertentu yang secara ekonomis tidak

aktif per 100 orang secara ekonomis aktif tercakup dalam jumlah penduduk

Rasio ketergantungan muda sebesar 88,45 sedangkan untuk rasio

ketergantungan tua 5,51 secara total rasio ketergantungan tahun 1980 di

Provinsi Bengkulu hasil sensus penduduk 1980 sebesar 93,95 artinya setiap

100 orang yang produktif harus menanggung 93,95 orang tidak produktif.

i. Umur Kawin Pertama sebesar 19,9 tahun

Dari hasil Sensus 1980 diketahui bahwa Umur Perkawinan pertama untuk

daerah perkotaan sebesar 22, Pedesaan 18,84 dan secara total 19,9.

Kesadaran akan Penundaan Perkawinan Pertama di Kota lebih tinggi

dibandingkan dengan Pedesaan.

Agus Supardi Balatbang bkl 8

Gambar 2. Usia Kawin Pertama Sensus penduduk tahun 1980

22,9

18,8 19,9

0

5

10

15

20

25

Kota Pedesaan Total

j. Angka Kelahiran ( TFR )

Rata-rata jumlah anak yang akan dimiliki oleh seorang ibu pada akhir masa

reproduksinya dengan mengikuti pola fertilitas di Propinsi Bengkulu terdapat

trend sebagai berikut , pada Sensus 1971 di Propinsi Bengkulu 6,175 dan

mengalami penurunan tetapi hasil SDKI tahun 2002 – 2003 mengalami

kenaikan dibandingkan dengan hasil Sensus 2000.

Hasil Sensus Penduduk tahun 1980, TFR Provinsi Bengkulu sebesar 6,20

Tabel.2

6,715 6,57 6,195 5,135 3,969 3,191 2,679 3

SEN

SUS

'71

SUPA

S'76

SEN

SUS

'80

SUPA

S'85

SEN

SUS

'90

SUPA

S'95

SEN

SUS

'00

SDKI

'02

b. Penurunan Fertilitas Tabel. 3

TAHUN -/+

67 – 70 DAN 71 – 75 - 6,40

71 – 75 DAN 76 – 79 5,71

76 – 79 DAN 81 – 84 17,11

81 – 84 DAN 86 – 89 21,05

86 – 89 DAN 91 – 94 19,60

91 – 94 DAN 96 – 99 16,05

Agus Supardi Balatbang bkl 9

c. Angka Harapan Hidup dan Prosentase Kenaikan Tabel.4

SP 71

(1967)

SP 80

(76)

SP 90

(86)

SP 2000

(96)

67 - 76 76 – 86 86 – 96

42,30 51,80 60,20 64,0 22,46 16,22 6,31

2. Gambaran pelaksanaan Program KB Nasional Pelita III Tahun 1980 PESERTA KB BARU PELITA III Tabel. 5 79/80 80/81 81/82 82/83 83/84

Bengkulu Utara 1.915 4.835 3.248 4.828 7.896

Bengkulu Selatan 2.403 4.520 4.212 6.096 8.912

Rejang Lebong 3.524 6.335 6.143 6.064 9.852

Kota Bengkulu 894 1.793 1.889 2.454 3.721

Propinsi 8.736 17.483 15.492 19.442 30.381

b. PESERTA KB AKTIF PELITA III Tabel. 6 79/80 80/81 81/82 82/83 83/84

Bengkulu Utara 2.003 6.211 7.994 9.493 16.464

Bengkulu Selatan 2.626 6.200 9.187 13.725 17.543

Rejang Lebong 4.431 9.583 13.169 16.607 21.254

Kota Bengkulu 1.108 2.148 2.818 4.313 6.733

Propinsi 10.168 24.142 33.168 44.138 61.994

c. Proporsi Peserta KB Baru Awal Pelita III Tahun 1979/1980 Tabel. 7 NO KABUPATEN IUD MO IMP STK PIL KDM JUMLAH

BENGKULU UTARA PROPORSI

158 1 0 20 1577 159 1915 8,25 0,05 0,00 1,04 82,35 8,30 100,00

BENGKULU SELATAN PROPORSI

309 2 0 26 1906 160 2403 12,86 0,08 0,00 1,08 79,32 6,66 100,00

REJANG LEBONG PROPORSI

160 0 0 40 3117 207 3524 4,54 0,00 0,00 1,14 88,45 5,87 100,00

KOTA PROPORSI

140 44 0 58 535 117 894 15,66 4,92 0,00 6,49 59,84 13,09 100,00

PROPINSI PROPORSI

767 47 0 144 7135 643 8736 8,78 0,54 0,00 1,65 81,67 7,36 100,00

Agus Supardi Balatbang bkl 10

Dari Tabel tersebut Peserta PIL tertinggi dengan 81,67 dan disusul oleh

Peserta IUD dengan 8,78 dan Kondom 7,36

d. Proporsi Peserta KB Aktif Awal Pelita III Tahun 1979/1980 Tabel.8

NO KABUPATEN IUD MO IMP STK PIL KDM JUMLAH

BENGKULU UTARA PROPORSI

124 1 0 7 1598 273 2003 6,19 0,05 0,00 0,35 79,78 13,63 100,00

BENGKULU SELATAN PROPORSI

260 2 0 12 2154 198 2626 9,90 0,08 0,00 0,46 82,03 7,54 100,00

REJANG LEBONG PROPORSI

157 0 0 51 4061 162 4431 3,54 0,00 0,00 1,15 91,65 3,66 100,00

KOTA PROPORSI

114 44 0 51 787 112 1108 10,29 3,97 0,00 4,60 71,03 10,11 100,00

PROPINSI PROPORSI

655 47 0 121 8600 745 10168 6,44 0,46 0,00 1,19 84,58 7,33 100,00

Dari table Proporsi tersebut tertinggi peserta PIL dengan 84,58 disusul IUD

dengan 6,44 dan Kondom 7,33 .

e. Jumlah Pasangan Usia Subur dan Prevalensi Tahun 1979/1980 = 108.931 Pravelensi = 9,33

Tahun 1980/1981 = 111.163 Pravelensi = 21,71

Tahun 1981/1982 = 118.853 Pravelensi = 27,91

Tahun 1982/1983 = 126.646 Pravelensi = 34,85

Tahun 1983/1984 = 127.468 Pravelensi = 48,63

f. Jumlah Sarana dan Tenaga Klinik Tabel. 9 79/80 80/81 81/82 82/83 83/84 KKB 74 83 86 95 103 Tenaga Dokter 43 43 43 45 66 Tenaga Bidan 61 61 58 62 82 Pembantu Bidan 30 30 30 33 56 Tenaga PLKB 6 6 6 29 52

g. Current User Pencapaian PKBN Tahun 1980

10.168 -------------- x 1.000 = 93,34 108.931

Agus Supardi Balatbang bkl 11

Current User memberikan pengaruh terhadap jumlah kelahiran yang dapat

dicegah atau berapa banyak PUS yang terlindung dari kehamilan karena yang

bersangkutan masih menggunakan alat kontrasepsi, untuk hasil PKBN Tahun

1980 sebesar 93,34.

h. Couple Years Of Protection (CYP) dan Yearly Effective Protection(YEP) 10168 CYP = ----------- = 847,33 YEP = 847,33 x 0,83 = 703,28 12 i. Proporsi penurunan fertilitas 703,28 PRF = -------------- x 100 % = 0,65 108.931

3. Gambaran pelaksanaan Program KB Nasional Pelita IV

a. PESERTA KB BARU PELITA IV Tabel 10

84/85 85/86 86/87 87/88 88/89

Bengkulu Utara 7.538 9.255 8.775 10.343 8.294

Bengkulu Selatan 7.129 10.178 9.720 9.724 7.398

Rejang Lebong 8.506 9.301 10.089 12.801 10.543

Kota Bengkulu 3.780 3.000 3.892 4.219 4.764

Propinsi 26.953 31.734 32.476 37.087 30.999

b. PESERTA KB AKTIF PELITA IV Tabel.11

84/85 85/86 86/87 87/88 88/89

Bengkulu Utara 18.354 21.356 23.115 25.969 28.579

Bengkulu Selatan 19.545 24.135 27.282 31.198 33.336

Rejang Lebong 22.974 24.283 28.554 32.373 34.857

Kota Bengkulu 7.397 7.381 8.583 9.438 10.776

Propinsi 68.270 77.155 87.534 98.978 107.548

Agus Supardi Balatbang bkl 12

c. Proporsi Peserta KB Baru Awal Pelita IV Tahun 1984/1985 Tabel. 12 NO KABUPATEN IUD MO IMP STK PIL KDM JUMLAH

BENGKULU UTARA

PROPORSI

1800 33 0 2845 2693 167 7538

23,88 0,44 0,00 37,74 35,73 2,22 100,00

BENGKULU SELATAN

PROPORSI

1131 12 0 1825 3594 567 7129

15,86 0,17 0,00 25,60 50,41 7,95 100,00

REJANG LEBONG

PROPORSI

843 5 0 2454 5013 191 8506

9,91 0,06 0,00 28,85 58,93 2,25 100,00

KOTA

PROPORSI

584 243 0 2040 758 155 3780

15,45 6,43 0,00 53,97 20,05 4,10 100,00

PROPINSI

PROPORSI

4358 293 0 9164 12058 1080 26953

16,17 1,09 0,00 34,00 44,74 4,01 100,00

Dari table secara total Propinsi Bengkulu peminat dari Pil sangat tinggi yaitu

44,74 disusul oleh Suntik sebesar 34,, sedangkan dilihat per Kabupaten untuk

Bengkulu Utara peminat Suntik 37,74 dan Pil sebesar 35,73, Bengkulu

Selatan Pil 50,41 dan Suntik 25,60, Rejang Lebong Pil 58,93 dan Suntik 28,85

sedangkan di Kota Bengkulu Suntik 53,97dan Pil 20,05 .

d. Proporsi Peserta KB Aktif Awal Pelita IV Tabel. 13 KABUPATEN IUD MO IMP STK PIL KDM JUMLAH

BENGKULU UTARA

PROPORSI

5383 86 0 2900 9168 817 18354

29,33 0,47 0,00 15,80 49,95 4,45 100,00

BENGKULU SELATAN

PROPORSI

6139 29 0 1315 11259 803 19545

31,41 0,15 0,00 6,73 57,61 4,11 100,00

REJANG LEBONG

PROPORSI

3354 44 0 3609 15288 679 22974

14,60 0,19 0,00 15,71 66,54 2,96 100,00

KOTA

PROPORSI

1300 805 0 1785 2662 845 7397

17,57 10,88 0,00 24,13 35,99 11,42 100,00

PROPINSI

PROPORSI

16176 964 0 9609 38377 3144 68270

23,69 1,41 0,00 14,07 56,21 4,61 100,00

Dari table diatas total Propinsi Bengkulu peminat dari Pil sangat tinggi yaitu

56,51 disusul oleh IUD sebesar 23,69, untuk per Kabupaten untuk Bengkulu

Utara peminat Pil sebesar 49,95 dan disusul oleh IUD 29,33, Bengkulu

Agus Supardi Balatbang bkl 13

Selatan Pil 57,61 dan IUD 31,41, Rejang Lebong Pil 66,54 dan Suntik 15,71

sedangkan di Kota Bengkulu Pil 35,99 dan Suntik 24,13 .

Awal Pelita IV Tahun 1985 minat ke IUD telah bergeser kearah Suntik dan hal

ini mempengaruhi dari kelangsungan pemakaian alat kontrasepsi yang

membawa dampak dari fertilitas bila tidak segera ditanggulangi

e. Jumlah Pasangan Usia Subur dan Prevalensi

Tahun 1984/1985 = 130.950 Pravelensi = 52,13

Tahun 1985/1986 = 134.759 Pravelensi = 57,25

Tahun 1986/1987 = 139.075 Pravelensi = 62,94

Tahun 1987/1988 = 143.297 Pravelensi = 69,07

Tahun 1988/1989 = 147.569 Pravelensi = 72,88

f. Current User PKBN Awal Pelita IV Tahun 1985 68.270 -------------------- x 1000 = 521,34 130.950

Awal Program KB Nasional Pelita IV PUS yang terlindungi dari kehamilan

karena masih memakai alat kontrasepsi sebesar 521,34 bila dibandingkan

dengan awal Program KB Nasional di Bengkulu Pelita III terjadi kenaikan dratis.

g. Couple Years of Protection ( CYP ) dan Yearly Effective Protection(YEP) 68.270 CYP = ------------- = 5689,17 YEP = 5.689,17 x 0,83 = 4722,00 12 i. Proporsi penurunan Fertilitas 4.722 PRF = ------------------- x 100 = 3,61 130.950 4. Gambaran Pelaksanaan Program KB Nasional Pelita V

a. Penduduk Propinsi Bengkulu Hasil Sensus 1990 ,

Digambarkan pada Tabel 1 ( Sensus 1990 Seri S2.07)

Agus Supardi Balatbang bkl 14

LAKI-LAKI

PEREMPUAN TOTAL SEX RASIO

KOTA 124.409 115.783 240.192 107,45 PERDESAAN 481.202 457.557 938.759 105,17 TOTAL 605.611 573.340 1.178.951 105,63

Jumlah penduduk di Propinsi Bengkulu hasil Sensus 1990 sebesar 1.178.951

Komposisi Penduduk digambarkan dengan Piramida Penduduk

mencerminkan ciri penduduk tua atau muda yang dapat mempengaruhi

tinggi rendahnya fertilitas dan mortalitas, sedangkan jenis kelamin

mempunyai pengaruh terhadap seimbang dan tidak seimbangnya fertilitas

dan pertumbuhan penduduk, hasil Sensus 1990 dapat digambarkan dengan

Piramida Penduduk digambarkan dalam gambar 1.

a. Dilihat dari komposisi kelompok umur umur penduduk di Provinsi Bengkulu

pada tahun 1990 masuk kategori penduduk muda, hal ini terlihat pada

kelompok umur 0 – 14 tahun sebesar 41,38 persen, kelompok umur 65 +

sebesar 2,81 persen dan umur 15 – 64 tahun sebesar 55,81 persen.

b. Pada kelompok 0 – 4 tahun pada piramida tahun 1990 telah masuk kedalam

sebagai gambaran pada lima tahun sebelumnya tingkat kelahiran di Provinsi

Bengkulu sudah dapat dikendalikan dengan Program KB Nasional,

Agus Supardi Balatbang bkl 15

dibandingkan penduduk tahun 1980 pertumbuhan penduduk umur 0 – 4

tahun 1,89 point dengan anak laki-laki yang lahir lebih tinggi dibanding anak

perempuan, dimana sex rasio 108.

Sedangkan pada kelompok umur 5 – 9 tahun mengalami kenaikan 3,35

point dibandingkan dengan penduduk dengan umur sama pada tahun 1980,

sehingga melebar keluar bila dibandingkan kelompok umur 0 – 4 tahun dan

10 – 14 tahun, sehingga diasumsikan pada 10 tahun sebelumnya kelahiran

tinggi.

c. Sex Rasio :

Rasio jenis kelamin Provinsi Bengkulu hasil sensus 1990 sebesar 106

artinya diantara 100 perempuan terdapat 106 pria. Rasio jenis kelamin

tergantung dari mortalitas relative pria dan wanita dan migrasi/perpindahan

penduduk baik masuk maupun keluar.

Dari Piramida penduduk hasil sensus penduduk 1990 pada kelompok usia

muda yaitu 20 – 24 perempuan lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki,

bilamana saat itu Program KB Nasional tidak berjalan terutama dalam

Pendewasaan Usia Kawin dan KB akan terjadi kelahiran tinggi.

d. Pada tahun 1990 jumlah anak 0 – 4 tahun pada lima tahun yang lampu ada

567 anak dilahirkan masih hidup pada 1.000 wanita usia 15 – 49 tahun.

Gambar 2

Agus Supardi Balatbang bkl 16

e. Dari perbandingan hasil sensus penduduk tahun 1980 dibanding sensus

penduduk tahun 1990 sebagaimana pada gambar piramida penduduk

diatas Keluarga Berencana dapat mengendalikan penduduk di Provinsi

Bengkulu.

Kelompok umur 0 – 4 tahun diasumsikan sebagai gambaran dari fertilitas

pada sensus penduduk 1990 lebih kecil dibandingkan dengan sensus

penduduk 1980, artinya selama lima tahun lampu di Provinsi Bengkulu

diasumsikan telah dapat mengendalikan kelahiran 4,03 persen.

Mulai kelompok umur 25 – 29 tahun penduduk tahun 1990 dibandingkan

tahun 1980 di Provinsi Bengkulu lebih besar, keadaan ini perlu adanya

lapangan pekerjaan yang memadai sehingga tingkat pengangguran rendah

d. Umur Median

Median umur untuk hasil Sensus 1990 berada pada usia 19,11 sehingga

Provinsi Bengkulu termasuk kelompok umur muda dengan perhitungan sbb

Agus Supardi Balatbang bkl 17

N 1.178.951 ---- = ---------- = 589.475,5 berada pada kelompok umur 15 – 19 dengan

2 2 jumlah kumulatif 611.379 Md = 1.178.951 ------------ - 487.865 5 15 2

------------------------ 123.514 589.475 – 487.865 15 5 123.514 101.610 15 5 Median Umur = 19,11 123.514

g. Pada tahun 1990 rata-rata lamanya seorang bayi yang baru lahir

diperkirakan akan hidup 60,90 tahun, naiknya angka harapan hidup

disebabkan oleh kesehatan masyarakat, Program KB Nasional melalui KB

memberikan kontribusi terhadap kesehatan.

h. Pertumbuhan penduduk hasil sensus penduduk tahun 1990 di Provinsi

Bengkulu Laju Pertambahan Penduduk 1,38, dibandingkan dengan

penduduk tahun 1980 di Provinsi Bengkulu turun.

i. Rasio Ketergantungan

Rasio ketergantungan di Provinsi Bengkulu tahun 1990 sebesar 79,19

sehingga penduduk produktif umur 15 – 64 tahun harus menanggung

penduduk muda (0 – 14 tahun) sebesar 74,15 sedangkan untuk penduduk

tua ( 65 +) sebesar 5,04. Dibandingkan dengan tahun 1980 rasio

ketergantungan turun sebesar 14,76 point dari 93,95 tahun 1980

j. Pada hasil sensus 1990 kesadaran akan penundaan melaksanakan

perkawinan pertama di kota lebih tinggi (23,28 tahun) dibandingkan di

perdesaan (18,67 tahun), secara total Usia Kawin Pertama 21

tahun.Penundaan Usia Kawin mempengaruhi dari jumlah anak yang

dilahirkan

Agus Supardi Balatbang bkl 18

23,3

18,9 21

0

5

10

15

20

25

Kota Pedesaan Total

k. PESERTA KB BARU PELITA V Tahun 1989/1990 s.d. 1993/1994 Tabel. 3 89/90 90/91 91/92 92/93 93/94

Bengkulu Utara 9.334 8.926 11.610 12.060 11.933

Bengkulu Selatan 9.312 9.749 11.934 11.241 12.162

Rejang Lebong 10.467 8.777 12.916 12.604 12.943

Kota Bengkulu 4.781 3.896 5.305 6.205 3.969

Propinsi 33.894 31.348 41.765 42.110 41.007

l. PESERTA KB AKTIF PELITA V Tahun 1989/1990 s.d. 1993/1994 Tabel. 4 89/90 90/91 91/92 92/93 93/94

Bengkulu Utara 36.367 37.912 42.396 45.053 49.210

Bengkulu Selatan 32.949 32.832 36.623 40.172 43.104

Rejang Lebong 42.606 39.785 48.220 51.540 53.803

Kota Bengkulu 13.953 14.326 15.978 18.250 19.662

Propinsi 125.875 124.855 143.217 155.015 165.779

Agus Supardi Balatbang bkl 19

m. Proporsi Peserta KB Baru Awal Pelita V Tahun 1989/1990 s.d. 1993/1994 Tabel. 5

NO KABUPATEN IUD MO IMP STK PIL KDM JUMLAH

BENGKULU UTARA

PROPORSI

3127 4 363 2742 2949 149 9334

33,50 0,04 3,89 29,38 31,59 1,60 100,00

BENGKULU SELATAN

PROPORSI

3660 93 262 1771 3146 380 9312

39,30 1,00 2,81 19,02 33,78 4,08 100,00

REJANG LEBONG

PROPORSI

3263 53 532 1826 4645 148 10467

31,17 0,51 5,08 17,45 44,38 1,41 100,00

KOTA

PROPORSI

1160 746 409 1196 1053 217 4781

24,26 15,60 8,55 25,02 22,02 4,54 100,00

PROPINSI

PROPORSI

11210 896 1566 7535 11793 894 33894

33,07 2,64 4,62 22,23 34,79 2,64 100,00

Dari table diatas secara total Propinsi Bengkulu peminat dari Pil sangat tinggi

yaitu 34,79 disusul oleh IUD sebesar 33,07 sedangkan dilihat per Kabupaten

untuk Bengkulu Utara peminat PIL 31,59 dan IUD sebesar 33,50, Bengkulu

Selatan Pil 33,78 dan IUD 39,30, Rejang Lebong Pil 44,38 dan IUD 31,17

sedangkan di Kota Bengkulu Suntik 25,02 dan IUD 24,26 .

o. Proporsi Peserta KB Aktif Awal Pelita V Tahun 1989/1990 s.d. 1993/1994 Tabel. 6 NO KABUPATEN IUD MO IMP STK PIL KDM JUMLAH

BENGKULU UTARA

PROPORSI

11063 1265 766 6161 16683 429 36367

30,42 3,48 2,11 16,94 45,87 1,18 100,00

BENGKULU SELATAN

PROPORSI

9461 1053 423 4405 16689 918 32949

28,71 3,20 1,28 13,37 50,65 2,79 100,00

REJANG LEBONG

PROPORSI

9968 804 1265 4828 25325 416 42606

23,40 1,89 2,97 11,33 59,44 0,98 100,00

KOTA

PROPORSI

3644 823 261 3711 4693 821 13953

26,12 5,90 1,87 26,60 33,63 5,88 100,00

PROPINSI

PROPORSI

34136 3945 2715 19105 63390 2584 125875

27,12 3,13 2,16 15,18 50,36 2,05 100,00

Agus Supardi Balatbang bkl 20

Dari table diatas untuk tingkat Propinsi Bengkulu peminat dari Pil sangat

tinggi yaitu 50,36 disusul oleh IUD sebesar 27,12, sedangkan dilihat per

Kabupaten untuk Bengkulu Utara peminat Pil sebesar 45,87 dan disusul oleh

IUD 30,42, Bengkulu Selatan Pil 50,65 dan IUD 28,71, Rejang Lebong Pil

59,44 dan IUD 23,40 sedangkan di Kota Bengkulu Pil 33,63 dan Suntik 26,60

Dilihat Proporsi pencapaian awal Pelita V Tahun 1985 minat telah bergeser

kembali minat ke IUD dari Suntik diharapkan fertilitas dapat berkembang.

p. Jumlah Pasangan Usia Subur dan Prevalensi

q. Current User PKBN Awal Pelita V Tahun 1990

125.875 -------------------- x 1000 = 744,08 169.169

Pada awal Program KB Nasional Pelita IV PUS yang terlindungi dari kehamilan

karena masih memakai alat kontrasepsi sebesar 744,08 bila dibandingkan

dengan awal Program KB Nasional di Bengkulu Pelita IV terjadi kenaikan dratis.

r. Couple Years of Protection ( CYP ) dan Yearly Effective Protection(YEP) 125.875 CYP = ------------- = 10489 YEP = 10.489 x 0,83 = 8706 12 s. Proporsi penurunan Fertilitas 8.706 PRF = ------------------- x 100 = 6,92 125.875 t. Tahapan Keluarga

Pada akhir Pelita V Pendataan PUS dan Keluarga Berencana di ubah menjadi

Pendataan Keluarga yang meliputi Demografi, Keluarga Berencana dan

Tahapan Keluarga, dengan hasil sebagai

1. Tahapan Keluarga Sejahtera Pendataan Keluarga Tahun 1994

Agus Supardi Balatbang bkl 21

Tabel 7 Kabupaten JLH KK PRA S % PER

KK

KS I % PER

KK

Bengkulu Utara 75.610 29.746 39,34 28.290 37,41

Bengkulu Selatan 68.380 14.063 20,57 34.313 50,18

Rejang Lebong 76.225 8.789 11,53 40.978 53,76

Kota Bengkulu 31.810 2.046 6,43 10.752 33,80

Propinsi 252.025 54.644 21,61 114.333 45,37

Lanjutan Tabel. 8 Kabupaten KS II % Per

KK

KS III % Per

KK

KS III + % Per

KK

Bengkulu Utara 12219 16,16 4629 6,12 726 0,96

Bengkulu Selatan 14349 20,96 4765 6,97 890 1,30

Rejang Lebong 18758 24,61 7491 9,83 209 0,27

Kota Bengkulu 9345 29,38 8647 27,18 1020 3,20

Propinsi 54671 21,69 25532 10,13 2845 1,13

5. Gambaran pelaksanaan Program KB Nasional Pelita VI

a. Piramida Penduduk Supas 1995

Gambar 1.

-20,00 -15,00 -10,00 -5,00 0,00 5,00 10,00 15,00

0 - 4

15 - 1 9

30 - 3 4

45 - 4 9

60 - 6 4

75 +

KELOMPOK UMUR

PIRAMIDA PENDUDUK PROPINSI BENGKULU SUPAS 1995

PEREMPUAN LAKI-LAKI

Agus Supardi Balatbang bkl 22

Jumlah Penduduk hasil Supas 1995 sebesar 1.409.117 dengan jumlah laki-

laki 711.027 dan perempuan 698.090 dan sex ratio 101.85.

Keberhasilan Program KB di Provinsi Bengkulu dalam mengendalikan

kelahiran mempengaruhi penduduk di Bengkulu, sebagaimana tergambar

pada piramida penduduk hasil SUPAS tahun 1995, umur 0-4 tahun semakin

masuk kedalam, sehingga lima tahun lampu kelahiran dapat dikendalikan

termasuk pada kelompok umur 5 – 9 tahun pada 10 tahun lampau juga dapat

dikendalikan.

Median umur hasil Supas 1995 sbb : N 1.409.117

---- = ---------- = 704558,5 berada pada kelompok umur 20 – 24 dengan 2 2 jumlah kumulatif 822.224 Md = 1.409.117 ------------ - 702.435 5 20 2

------------------------ 119.789 704.558 – 702.435 20 5 119.789 2123,5 20 5 Median Umur = 20,09 119.789

Median Umur penduduk hasil Supas 1995 pada usia 20,09 sehingga provinsi

Bengkulu masuk dalam penduduk intermediate artinya tidak termasuk dalam

kelompok umur muda dan juga tidak dalam kategori tua, sex ratio sebesar

101,85

Agus Supardi Balatbang bkl 23

c. PESERTA KB BARU PELITA VI Tahun 1994/1995 Tabel. 19 94/95 95/96 96/97

Bengkulu Utara 12.369 12.430 11.645

Bengkulu Selatan 11.197 10.602 11.148

Rejang Lebong 12.146 12.499 12.426

Kota Bengkulu 6.965 7.452 7.275

Propinsi 42.677 42.983 42.494

d. PESERTA KB AKTIF PELITA VI Tahun 1994/1995

Tabel. 20 94/95 95/96 96/97

Bengkulu Utara 47.045 47.718 49.761

Bengkulu Selatan 44.306 46.697 48.500

Rejang Lebong 55.523 56.220 60.759

Kota Bengkulu 21.850 23.756 24.990

Propinsi 168.724 174.391 184.010

e. Proporsi Peserta KB Baru Awal Pelita VI Tahun 1994/1995

Tabel. 21

NO KABUPATEN IUD MO IMP STK PIL KDM JUMLAH

BENGKULU UTARA PROPORSI

1025 83 2595 5832 2690 144 123698,29 0,67 20,98 47,15 21,75 1,16 100,00

BENGKULU SELATAN PROPORSI

877 52 2561 3971 3501 235 111977,83 0,46 22,87 35,46 31,27 2,10 100,00

REJANG LEBONG PROPORSI

1779 54 1376 4694 4179 64 1214614,65 0,44 11,33 38,65 34,41 0,53 100,00

KOTA PROPORSI

710 158 359 4089 1420 229 696510,19 2,27 5,15 58,71 20,39 3,29 100,00

PROPINSI PROPORSI

4391 347 6891 18586 11790 672 4267710,29 0,81 16,15 43,55 27,63 1,57 100,00

Agus Supardi Balatbang bkl 24

Dari table diatas peminat dari Suntik Propinsi Bengkulu sangat tinggi yaitu

43,55 disusul oleh Pil sebesar 27,63 sedangkan dilihat per Kabupaten untuk

Bengkulu Utara peminat Suntik 47,15 dan Pil sebesar 21,75, Bengkulu

Selatan Suntik 35,46 dan Pil 31,27, Rejang Lebong Suntik 38,65 dan Pil 34,41

sedangkan di Kota Bengkulu Suntik 58,71 dan Pil 20,38 .

f. Proporsi Peserta KB Aktif Awal Pelita VI Tahun 1994/1995 Tabel. 22 NO KABUPATEN IUD MO IMP STK PIL KDM JUMLAH

BENGKULU UTARA

PROPORSI

9997 1921 8109 11736 14996 286 47045

21,25 4,08 17,24 24,95 31,88 0,61 100,00

BENGKULU SELATAN

PROPORSI

8776 1671 7510 8739 16959 651 44306

19,81 3,77 16,95 19,72 38,28 1,47 100,00

REJANG LEBONG

PROPORSI

14355 1448 6608 11323 21378 411 55523

25,85 2,61 11,90 20,39 38,50 0,74 100,00

KOTA

PROPORSI

4150 1165 1768 8104 5875 788 21850

18,99 5,33 8,09 37,09 26,89 3,61 100,00

PROPINSI

PROPORSI

37278 6205 23995 39902 59208 2136 168724

22,09 3,68 14,22 23,65 35,09 1,27 100,00

Dari table diatas di Propinsi Bengkulu peminat dari Pil sangat tinggi yaitu

35,09 disusul oleh Suntik 23,65 sedangkan dilihat per Kabupaten untuk

Bengkulu Utara peminat Pil 31,88 dan Suntik 24,95, Bengkulu Selatan Pil

38,28 dan IUD 19,81, Rejang Lebong Pil 38,50 dan IUD 25,85 sedangkan di

Kota Bengkulu Suntik 37,09 dan Pil 26,89 .

g. Jumlah Pasangan Usia Subur dan Prevalensi

Tahun 1994/1995 = 211.686 Pravelensi = 79,70

Tahun 1995/1996 = 219.175 Pravelensi = 79,57

Tahun 1996/1997 = 227.112 Pravelensi = 81,02

Hasil Pendataan Keluarga Tahun 1995

Agus Supardi Balatbang bkl 25

h. Current User PKBN Awal Pelita VI Tahun 1994/1995 168.724 -------------------- x 1000 = 797,05 211.686

Pada awal Program KB Nasional Pelita VI PUS yang terlindungi dari kehamilan

karena masih memakai alat kontrasepsi sebesar 797,05 bila dibandingkan

dengan awal Program KB Nasional di Bengkulu Pelita V terjadi kenaikan dratis.

i. Couple Years of Protection ( CYP ) dan Yearly Effective Protection(YEP) 168.724 CYP = ------------- = 14060 YEP = 14.060 x 0,83 = 11670 12 j. Proporsi penurunan Fertilitas 11.670 PRF = ------------------- x 100 = 6,92

168.724 k. Hasil Pendataan Keluarga Tahun 1995 Tabel 23 Kabupaten JLH KK PRA S % PER

KK

KS I % PER

KK

Bengkulu Utara 78.460 31.170 39,73 61.632 78,55

Bengkulu Selatan 70.498 14.391 20,41 49.755 70,58

Rejang Lebong 79.216 9.731 12,28 41.317 52,16

Kota Bengkulu 33.613 2036 6,06 12.248 36,44

Propinsi 261.787 57.328 21,90 164.952 63,01

Agus Supardi Balatbang bkl 26

Lanjutan Tabel. 23 Kabupaten KS II % Per

KK

KS III % Per

KK

KS III + % Per

KK

Bengkulu Utara 10.928 13,93 4.875 6,21 1.025 1,31

Bengkulu Selatan 13.140 18,64 5.797 8,22 1.806 2,56

Rejang Lebong 25.348 32 11.039 13,94 1.512 1,91

Kota Bengkulu 9.830 29,24 9.608 28,58 1.927 36,44

Propinsi 59.246 22,63 31.319 11,96 6.270 2,40

Pada tahapan Pra Sejahtera total Propinsi sebesar 21,90 dan Bengkulu Utara

serta Bengkulu Selatan rata-rata diatas Propinsi masing-masing 39,73 dan

20,41 dan KS I total Propinsi sebesar 63,01 % dan diatas rata-rata Propinsi

Bengkulu Utara dan Bengkulu Selatan masing-masing 78,55 dan 70,58, pada

Tahapan KS II pada Propinsi 22,63 % hanya Kota Bengkulu rata-rata diatas

Propinsi 29,24 %, untuk KS III Total Propinsi 11,96 % rata-rata diatas Propinsi

Kabupaten rejang Lebong 13,94 dan Kota Bengkulu 28,58 % dan KS III Plus

sebesar 2,40 % dan untuk Kota Bengkulu 36,44 %.

6. Gambaran Program KB Nasional tahun 2000 s.d. 2010

Kejadian luar biasa pada sector ekonomi dimana adanya krisis moneter dunia

mempengaruhi ekonomi termasuk di Indonesia, daya beli masyarakat menurun

masyarakat menjadi miskin, dan pada saat itu terjadi gelombang demokrasi

sehingga 1988 perubahan dari orde baru pada orde reformasi, pemerintah dari

sentralisasi pada era reformasi menjadi desentralisasi.

Perhatian pemerintah akan Program KB kendor, pemerintah berkonsentrasi

keluar dari krisis moneter dan reformasi. Mengendornya pemerintah terhadap

Program KB membawa dampak terhadap kelahiran/fertilitasi

Agus Supardi Balatbang bkl 27

a. Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk Propinsi Bengkulu Hasil Sensus 2000 tahun 1.455.500

dengan perincian Jumlah Penduduk Laki-laki sebesar 739.400 dan perempuan

716.100, Sex Rasio dari Total Penduduk 103.

Pertumbuhan Penduduk dari Sensus penduduk 1990 sebesar 1,83 dan untuk

daerah Kota 6,49 dan Pedesaan 1,6

-11,48

-11,05

-11,46

-10,94

-9,66

-8,80

-8,05

-7,48

-6,29

-4,57

-3,08

-2,15

-1,88

-1,37

-0,89

-0,85

11,44

11,03

11,55

11,41

10,56

9,50

8,27

7,23

5,56

3,78

2,67

2,04

1,80

1,33

0,89

0,95

-15,00 -10,00 -5,00 0,00 5,00 10,00 15,00

0-4

5-9

10-14

15-19

20-24

25-29

30-34

35-39

40-44

45-49

50-54

55-59

60-64

65-69

70-74

75+

PEREMPUAN LAKI-LAKI

a. Dilihat dari komposisi kelompok umur umur penduduk di Provinsi Bengkulu

pada tahun 2000 masuk dalam intermediate dimana tidak masuk dalam

kategori muda, hal ini terlihat pada kelompok umur 0 – 14 tahun sebesar 34

persen, kelompok umur 65 + sebesar 3,13 persen dan umur 15 – 64 tahun

sebesar 62,86 persen.

b. Pada kelompok 0 – 4 tahun tahun 2000 melebar keluar dbandingkan

dengan kelompok umur 5 – 9 tahun, dapat diasumsikan adanya

peningkatan kelahiran pada lima tahun lampau. Dibandingkan dengan

penduduk umur 0-4 tahun 1990 terjadi kenaikan pertumbuhan 0,37 dan

pada kelompok 5 – 9 tahun terjadi penurunan 0,52 point, sehingga

diasumsikan terjadi kenaikan kelahiran pada lima tahun lampu sedangkan

pada 10 tahun sebelumnya terjadi penurunan penduduk 5 – 9 tahun.

c. Pada tahun 2000 jumlah anak 0 – 4 tahun pada lima tahun yang lampu ada

204 anak dilahirkan masih hidup pada 1.000 wanita usia 15 – 49 tahun. 567

Agus Supardi Balatbang bkl 28

d. Umur Median Total Hasil Sensus 2000 N 1.455.500

---- = ---------- = 727.750 berada pada kelompok umur 20 – 24 dengan 2 2 jumlah kumulatif 804.500 Md = 1.455.500 -------------- - 657.500 10 20+ 2

------------------------ 147.000 727.750 – 657.500 20+ 10 147.000 70250 20+ 10 Median Umur = 24,78 147.000

Median Umur penduduk hasil Sensus 2000 pada usia 24,78, pada saat itu provinsi Bengkulu masuk kategori penduduk intermediate.

Umur Perkawinan Pertama hasil Sensus 2000 sebagai berikut : Grafik 12.

24,4

20,4 22

,1

15

20

25

Kota Desa Total

Umur Perkawinan Hasil Sensus 2000 secara total 22,10 dibandingkan dengan Sensus 1980

dan 1990 mengalami kenaikan termasuk pada daerah Kota dan Pedesaan.

Agus Supardi Balatbang bkl 29

c. Pencapaian Peserta KB Baru Tahun 2003 Tabel.24

NO KABUPATEN IUD MO IMP STK PIL KDM JUMLAH

BENGKULU UTARA

PROPORSI

203 70 712 7936 3253 175 12349

1,64 0,57 5,77 64,26 26,34 1,42 100,00

BENGKULU

SELATAN

PROPORSI

284 50 642 5034 4011 35 10056

2,82 0,50 6,38 50,06 39,89 0,35 100,00

REJANG LEBONG

PROPORSI

728 40 897 8069 7208 83 17025

4,28 0,23 5,27 47,40 42,34 0,49 100,00

KOTA

PROPORSI

364 116 225 4398 2407 18 7528

4,84 1,54 2,99 58,42 31,97 0,24 100,00

PROPINSI

PROPORSI

1579 276 2476 25437 16879 311 46958

3,36 0,59 5,27 54,17 35,94 0,66 100,00

d. Pencapaian Peserta KB Aktif Tahun 2003 Tabel. 25 NO KABUPATEN IUD MO IMP STK PIL KDM JUMLAH

BENGKULU UTARA 7476 2543 9830 32948 21445 275 74517

PROPORSI 10,03 3,41 13,19 44,22 28,78 0,37 100,00

BENGKULU SELATAN 5383 1976 9700 24547 20792 209 62607

PROPORSI 8,60 3,16 15,49 39,21 33,21 0,33 100,00

REJANG LEBONG 9445 1149 9666 27919 27513 309 76001

PROPORSI 12,43 1,51 12,72 36,74 36,20 0,41 100,00

KOTA 3327 1130 3347 15833 10439 340 34416

PROPORSI 9,67 3,28 9,73 46,00 30,33 0,99 100,00

PROPINSI 25631 6798 32543 101247 80189 1133 247541

PROPORSI 10,35 2,75 13,15 40,90 32,39 0,46 100,00

Agus Supardi Balatbang bkl 30

Kesertaan ber-KB Jumlah PUS = 286.915 Prevalensi 86,28 e. Current User PKBN Tahun 2003 247.541 -------------------- x 1000 = 862 286.915 g. Couple Years of Protection ( CYP ) dan Yearly Effective Protection(YEP) 247.541 CYP = ------------- = 20.628 YEP = 20.628 x 0,83 = 17.121 12 i. Proporsi penurunan Fertilitas 17.121 PRF = ------------------- x 100 = 6,92 247.541 h. Tahapan Keluarga Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2003 Tabel. 27

NO KABUPATEN/KOTA KELUARGA

PRA SEJAHTERA KELUARGA

SEJAHTERA I

ALASAN BUKAN ALASAN BUKAN

EKONOMI ALASAN EKONOMI ALASAN

EKONOMI EKONOMI 1

BENGKULU UTARA 15.780 4.857 16.194 13.527

2 BENGKULU SELATAN 1.941 432 4.892 6.382

3 REJANG LEBONG 6.185 1.196 10.273 6.658

4 KOTA BENGKULU 1.234 182 12.555 3.102

5 MUKO MUKO 7.122 3.434 6.129 4.729

6 KAUR 5.009 154 7.436 2.677

7 SELUMA 7.517 1.831 7.040 5.738

8 KEPAHIANG 1.708 370 5.308 5.045

9 LEBONG 1.719 340 6.691 3.924

10 PROPINSI 48.215 12.796 76.518 51.782

Agus Supardi Balatbang bkl 31

Lanjutan tabel. 27

SEJAH SEJAH SEJAH TOTAL

TERA II TERA III TERA III + KK

15.512 9.152 1.086 76.108

10.579 6.256 90 30.572

21.127 7.892 1.318 54.649

16.519 13.860 2.058 49.510

6.014 1.999 239 29.666

8.105 1.172 34 24.587

10.123 5.091 227 37.567

13.129 4.204 447 30.211

8.794 1.218 133 22.819

109.902 50.844 5.632 355.689 PENDUDUK PROVINSI BENGKULU TAHUN 2010 Hasil Sementara sensus penduduk provinsi Bengkulu tahun 2010 sebesar

1.713.393 terdiri dari 875.663 laki-laki dan 837.730 perempuan. Sex ratio 105 dan

kepadatan penduduk 87 orang per kilo meter persegi.Laju Pertumbuhan Penduduk

sebesar 1,64 persen, untuk tingkat Kabupaten/Kota tertinggi di kabupaten

Mukomuko 2,49 persen dan terendah Rejang Lebong 0,63 persen.

Hasil sementara penduduk provinsi Bengkulu tahun 2010 lebih rendah

dibandingkan dengan proyeksi penduduk tahun 2010 sebesar 1.713.393 atau

setiap tahun selama 10 tahun dapat dikendalikan 7.100 per tahun.

Dibandingkan dengan hasil sensus penduduk tahun 2000 dengan proyeksi

penduduk Bengkulu tahun 2010, sebagaimana tergambar piramida penduduk,

menunjukkan penduduk umur 0 – 19 tahun lebih kecil dibandingkan tahun 2000

artinya pada 20 tahun lampu pertumbuhan penduduk dapat dikendalikan salah

satunya dari keberhasilan program KB.

Kelompok umur penduduk mulai 20 tahun menunjukkan kondisi lebih besar

dibandingkan dengan jumlah penduduk tahun 2000.

Agus Supardi Balatbang bkl 32

Agus Supardi Balatbang bkl 33

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

1. TFR Propinsi Bengkulu hasil SDKI Tahun 2007 sebesar 2,3 2. Hasil Program KB Nasional pada awal Program di Propinsi Bengkulu

semakin naik dan peminat dari penggunaan alat kontrasepsi per Pelita bervariasi.

3. Pada awal Program di Propinsi Bengkulu atau Pelita III 1979 s.d. 1984 peminat tertinggi pada PIL dan IUD sehingga TFR dari 6,2 turun menjadi 5,2 untuk Pelita IV tahun 1985 – 1989 peminat tertinggi pada PIL dan dari IUD bergeser pada Suntik, untuk Pelita V tahun 1990 - 1995 peminat bergerak kembali ke PIL dan IUD, tetapi untuk Pelita VI tahun 1995 – 1997 peminat tertinggi berganti pada Suntik.

4. Piramida Penduduk hasil Sensus 1980 lebar di dasar pada Pelita III sebagai awal Program KB Nasional di Propinsi Bengkulu sangat tinggi dengan TFR 6,2.

5. Umur Median yang mempunyai fungsi untuk mengukur tingkat pemusatan penduduk pada kelompok umur tertentu pada hasil sensus 1980 dan 1990 terpusat pada usia 15 – 20 tahun sedangkan hasil sensus 2000 berpusat pada usia 20 – 24 tahun.

6. Proporsi penurunan fertilitas ( PRF ) pada awal Program atau Pelita III masih 0,65 tetapi setelah Pelita IV dan selanjutnya diatas 6,0

Saran :

1. Agar Program KB Nasional Ke Depan untuk dapat diarahkan pada pemakaian alat kontrasepsi jangka panjang dan mantap ( IUD, Kontap, Implnat ) sehingga TFR dapat diturunkan kembali.

2. Melihat angka ketergantungan tinggi maka kegiatan dari Program KB Nasional untuk memperhatikan penduduk usia produktif dengan meningkatkan usia Perkawinan Pertama, meningkatkan ekonomi, meningkatkan kegiatan Ketahanan Keluarga.

AGUS SUPARDI BALATBANG BENGKULU