the impact of added sugar on health._rev

6
Siang Klinik New insight and understanding on child nutrition Kerja sama Bagian IKA FK UGM dengan IDAI Yogyakarta di Jogjakarta Plaza Hotel 4 Juni 2011 Pada tanggal 4 Juni 2011, Bagian IKA FK UGM bekerja sama dengan IDAI Yogyakarta telah menyelenggarakan acara ilmiah Siang Klinik dengan di Jogjakarta Plaza Hotel dengan tema “ New insight and understanding on child nutrition”. Pembicara pada acara tersebut adalah dr Endy Paryanto, MPH, SpAK yang mempresentasikan tentang The Impact of Added Sugar on Health dan dr Aman Pulungan, SpAK yang berbicara tentang Insulin Resistance and obesity in children and adolescents. Arikel berikut adalah intisari dari presentasi dr Endy Paryanto,MPH,SpAK tentang The Impact of Added Sugar on Health. The Impact of Added Sugar on Health Dr. Endy Paryanto, MPH, SpAK Menurut Family Doctor Organization (2011), gula adalah ‘pemanis’ yang mengandung energi (‘kalori’), yang ditambahkan pada makanan atau minuman untuk memberikan rasa manis, tekstur dan menambah massa. Gula adalah karbohidrat sederhana sebagai sumber energi dan tidak mengandung zat gizi lain dan sering disebut sebagai pemanis berkalori (‘caloric sweetener’). Apakah Added Sugar itu? Added sugars adalah ‘sugar’ atau gula yang ditambahkan pada makanan atau minuman selama proses persiapan atau proses pemasakan. Tidak termasuk dalam pengertian ‘Added Sugar’ adalah gula yang secara alamiah ada dalam makanan atau minuman (‘naturally occurring sugars’), yang biasanya berupa fruktose (buah) dan laktose (susu). USDA (United States Department of Agriculture) memaparkan bahwa makanan yang ber added sugar antara lain minuman ringan (regular soft drinks), permen (candy), roti (cakes, cookies, pies), minuman dari buah (fruit drinks), makanan berbasis susu (ice cream, yogurt and sweetened milk), makanan manis dari tepung biji-bijian (sweet rolls and cinnamon toast ). Pada label makanan added sugar dapat ditulis dengan bermacam-macam nama, misalnya:

Upload: aigooo

Post on 08-Nov-2015

213 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

sugar

TRANSCRIPT

Siang Klinik

New insight and understanding on child nutrition

Kerja sama Bagian IKA FK UGM dengan IDAI Yogyakartadi Jogjakarta Plaza Hotel 4 Juni 2011Pada tanggal 4 Juni 2011, Bagian IKA FK UGM bekerja sama dengan IDAI Yogyakarta telah menyelenggarakan acara ilmiah Siang Klinik dengan di Jogjakarta Plaza Hotel dengan tema New insight and understanding on child nutrition. Pembicara pada acara tersebut adalah dr Endy Paryanto, MPH, SpAK yang mempresentasikan tentang The Impact of Added Sugar on Health dan dr Aman Pulungan, SpAK yang berbicara tentang Insulin Resistance and obesity in children and adolescents.

Arikel berikut adalah intisari dari presentasi dr Endy Paryanto,MPH,SpAK tentang The Impact of Added Sugar on Health.The Impact of Added Sugar on Health

Dr. Endy Paryanto, MPH, SpAKMenurut Family Doctor Organization (2011), gula adalah pemanis yang mengandung energi (kalori), yang ditambahkan pada makanan atau minuman untuk memberikan rasa manis, tekstur dan menambah massa. Gula adalah karbohidrat sederhana sebagai sumber energi dan tidak mengandung zat gizi lain dan sering disebut sebagai pemanis berkalori (caloric sweetener).Apakah Added Sugar itu? Added sugars adalah sugar atau gula yang ditambahkan pada makanan atau minuman selama proses persiapan atau proses pemasakan. Tidak termasuk dalam pengertian Added Sugar adalah gula yang secara alamiah ada dalam makanan atau minuman (naturally occurring sugars), yang biasanya berupa fruktose (buah) dan laktose (susu).USDA (United States Department of Agriculture) memaparkan bahwa makanan yang ber added sugar antara lain minuman ringan (regular soft drinks), permen (candy), roti (cakes, cookies, pies), minuman dari buah (fruit drinks), makanan berbasis susu (ice cream, yogurt and sweetened milk), makanan manis dari tepung biji-bijian (sweet rolls and cinnamon toast). Pada label makanan added sugar dapat ditulis dengan bermacam-macam nama, misalnya: sugar, brown sugar, corn sweetener, corn syrup, dextrose, fructose, fruit juice concentrates, glucose, high-fructose corn syrup (HFCS), honey, invert sugar, lactose, maltose, malt syrup, molasses, raw sugar, sucrose dan syrup.Saris WHM (2003) melaporkan bahwa penggunaan added sugar di Amerika dari tahun 1970 sampai 1990 terjadi peningkatan dari sekitar 2,5 Ton pada tahun 1970 menjadi sekitar 6 ton pada tahun 1990. Maters RD dan Popkin BM (2009) juga melaporkan adanya peningkatan penggunaan non nutritive sweeteners terutama Cyclamate.

Mengapa perlu ada penambahan added sugar dalam makanan? Added sugar tidak mempunyai nilai gizi selain energi, sehingga tujuan menambah added sugar menurut USDA adalah sebagai: pengawet untuk jelly dan selai (jam), menambah massa untuk ice creams, membantu proses fermentasi pada roti dan alkohol, mempertahankan kesegaran pada pembuatan makanan bakar dan menambah cita rasa (manis)Sudah banyak literatur yang membahas akibat mengkonsumsi makanan/minuman yang mengandung added sugar secara berlebihan, salah satunya metabolic syndrome. Menurut IDF (International Diabetes Federation) tahun 2006, kriteria metabolik syndrome adalah adanya obesitas sentral (lingkar pinggang menurut standard etnis tertentu) atau BMI>30 DAN dua dari:1) Peningkatan kadar trigliserid (>150 mg/dL atau 1,7 mmol/L) ATAU ada terapi spesifik untuk kelainan lipid ini 2) Penurunan kadar kolesterol HDL (85 mmHg ATAU pernah mendapatkan terapi hipertensi 4) Peningkatan glukose plasma puasa: >100 mg/dL (5,6 mmol/L) atau sebelumnya terdiagnosis diabetes mellitus tipe 2. Bila glukose plasma puasa >100 mg/dL atau >5,6 mmol/L, direkomendasi pemeriksaan GTT (tes toleransi glukose), walaupun tidak merupakan bagian dari kriteria ini.

Menurut Mucci L et al. (2011) secara hipotesis dampak added sugar terhadap obesitas antara lain 1) karena pengaruh added sugar terhadap penurunkan nilai ambang kenyang; 2) kompensasi penurunan asupan energi yang tidak sempurna setelah mengkonsumsi added sugar (terutama bentuk cair, misalnya soft drink); 3) seharusnya orang makan makanan padat sumber kalori untuk menghilangkan rasa lapar, akan tetapi orang mengkonsumsi sumber energi cair (added sugar) bukan karena lapar (yaitu karena haus), tetapi karena alasan sosial; 4) added sugar meningkatkan cita rasa makanan, sehingga meningkatkan asupan kalori; 5) Food preferences (kesukaan terhadap jenis makanan); 6) Anak yang sering mengkonsumsi added sugar (manis) daripada air matang (air putih) kemungkinan tidak akan suka sayur dan buah (walaupun lebih mengenyangkan dan bergizi), sehingga dietnya lebih jelek. Kesukaan akan makanan manis ini akan berlanjut sampai dewasa, ditambah dengan faktor lingkungan (mass media), sehingga risiko obesitas meningkat. Bray GA et al. (2004) melaporkan bahwa konsumsi high-fructose corn syrup (HFCS) yang terdapat pada minuman mungkin berperan pada epidemic obesitas, hal ini karena: 1) Fruktose mempunyai proses metabolisme yang berbeda dengan glukose ; 2) Glukose dalam darah menstimulasi penglepasan insulin dari sel ( pankreas; sedangkan fruktose tidak, karena tidak mempunyai fructose transporter Glut-5; 3) Insulin menghambat asupan makanan melalui susunan saraf pusat, sehingga fruktose tidak menyebabkan hambatan asupan makanan; 4) Insulin meningkatkan sekresi leptin yang juga menghambat asupan makanan. Systematic Review yang dilakukan oleh Malik VS et al.(2006) terhadap penelitian cross sectional, cohort dan eksperimental tentang hubungan asupan added sugar pada minuman dan peningkatan berat badan, mendapatkan hasil sebagai berikut: dari 15 penelitian cross sectional, 6 diantaranya menunjukkan hasil adanya risiko added sugar terhadap obesitas; 3 penelitian menunjukkan korelasi positif walaupun tidak bermakna; 3 penelitian tidak menunjukkan korelasi yang bermakna dan 3 penelitian menunjukkan hasil yang tidak konsisten. Dari 6 penelitian prospektif cohort study yang di review, didapatkan hasil 4 penelitian pada anak dan remaja menunjukkan hubungan antara asupan added sugar dalam minuman/sugar-sweetened beverages (SSB) dengan obesitas atau overweight; 2 penelitian pada anak dan remaja tidak menunjukkan hubungan antara konsumsi SSB dengan obesitas. Sedangkan penelitian eksperimental pada dewasa (3 penelitian) didapatkan hasil semuanya menunjukkan hubungan antara asupan SSB dengan obesitas. Penelitian yang dilakukan Malik VS et al. (2010) mendapatkan hasil bahwa konsumsi added sugar mempunyai risiko terhadap DM tipe 2 dengan Resiko Relatif sebesar 1,26 (1.12-1.41).Mucci L et al. (2011) mengemukakan beberapa hipotesis tentang hubungan added sugar (fruktosa) dengan hipertensi, yaitu: 1) Fructose diubah menjadi fructose-1P oleh enzim fructokinase, dan menginduksi perubahan ATP menjadi ADP, suatu prekursor uric acid; 2) Uric acid menyebabkan proliferasi sel, inflamasi, stres oksidatif di vascular smooth muscle celss (VSMCs), mengaktivasi sistem renin-angiotensin (RA) sehingga terjadi vasokontrisksi ginjal dan sistemik sehingga meningkatkan tekanan darah; 3) Uric acid juga menyebabkan kelainan fungsi sel endotelial (ECs) dan pengurangan nitrite oxide (NO) akibatnya terjadi hambatan vasodilatasi.

Added sugar diduga meningkatkan risiko terhadap kejadian kanker pankreas dengan mekanisme sebagai berikut: Added sugar menyebabkan Hiperglikemia yang berakibat Hiperinsulinemia dan menyebabkan proliferasi sel pankreas, hal ini diduga menyebabkan kanker pankreas. Tetapi penelitian yang dilakukan oleh Bao Y et al. (2008) tidak mendukung hipotesis ini. Menurut Mucci L et al (2011) untuk mencegah dampak dari mengkonsumsi makanan dan minuman yang terlalu manis sewaktu bayi dapat dilakukan dengan cara: 1) ASI eksklusif diberikan sampai dengan 6 bulan, dan diteruskan sampai 2 tahun; 2) Makanan pendamping ASI (MPASI) yang berkualitas mulai diberikan sejak 6 bulan; 3) Gizi seimbang.

The American Hearth Association (AHA) membatasi konsumsi added sugar untuk anak umur 2-8 tahun sebanyak 5 sendok teh sehari untuk anak yang tidak aktif dan 5-6 sendok teh sehari untuk anak yang aktif.

Pada Remaja (12-19 tahun) dilaporkan konsumsi added sugar sampai 13% dari total kalori terutama dilakukan oleh laki-laki dan penghasilan rendah. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya pemakaian added sugar antara lain iklan/promosi, makan dengan porsi besar, mengkonsumsi fast food, menonton TV, orang tua yang permisif, mencontoh orang tua, akses yang mudah untuk mendapatkan makanan/minuman yang ber added sugar baik di sekolah maupun di luar sekolah.Kebijakan yang harus diambil untuk menurunkan konsumsi added sugar menurut CDC (2010) antara lain: 1) Akses yang mudah untuk air yang dapat diminum (portable drinking water); 2) Batasi akses ke sugar-sweetened beverages (SSB); 3) Promosi akses dan konsumsi pengganti SSB yang lebih sehat; 4) Batasi pemasaran SSB dan dampaknya pada anak; 5) Skrining dan konsultasi di palayanan kesehatan tentang SSB; 6) Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas kesehatan mengenai SSB. Daftar Pustaka:

1. American Heart Association/Updated NCEP WHO (1999)

2. Bao Y et al. Added sugar and sugar-sweetened foods and beverages and the risk of pancreatic cancer in the National Institutes of Health AARP Diet and Health Study. Am J Clin Nutr 2008;88:431-403. Bray GA et al. Consumption of high-fructose corn syrup in beverages may play a role in the epidemic of obesity. Am J Clin Nutr 2004;79:537-434. Guide to Strategies for Reducing the Consumption of Sugar-Sweetened Beverages (The USA Center for Disease Control, 2010)5. International Diabetes Federation (IDF) (20066. Malik VS et al. Intake of sugar-sweetened beverages and weight gain: a systematic review. Am J Clin Nutr 2006;84;274-887. Malik VS et al. Sugar-sweetened beverages and risk of metabolic syndrome and type 2 Diabetes. A meta-analysis. Diabetes Care 2010;33:2477-838. Mattes RD and Popkin BM. Nonnutritive sweetener consumption in human: effect on appetite and food intake and their putative mechanisms. Am J Clin Nutr 2009;89:1-14.9. Mucci L et al. Cardiovascular risk and dietary sugar intake: is the link so sweet? Intern Emerg Med 2011. doi: 10.1007/s11739-011-0606-710. Saris WHM. Sugars, energy metabolism, and body weight control. Am J Clin Nutr 2003, 78 (suppl) 850S-7S

11. The US National Cholesterol Education Program Adult Treatment Panel III (2001)12. USDA United States Department of Agriculture.

http://www.mypyramid.gov/pyramid/discretionary_calories_sugars.html