tgskeamanankomputer1-ariyadykurniawanmuchsin-1391761010

7
Nama : Ariyady Kurniawan Muchsin NIM : 1391761010 Tugas 1 Computer Security Soal : 1. Mengapa kita perlu mempelajari algoritma kriptografi klasik selain algoritma kriptografi modern? 2. Dalam algoritma kriptografi klasik, dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu cipher substitusi dan cipher transposisi. Jelaskan perbedaan antara cipher substitusi dan cipher transposisi! 3. Enkripsikan pesan berikut “ada gula ada semut” dengan caesar cipher! 4. Dengan menggunakan Vigenere cipher, enkripsikan pesan berikut “malu bertanya sesat di jalan” dengan kunci “security”. 5. Enkripsikan pesan berikut dengan playfair cipher “algoritma kriptografi dan keamanan data”. Untuk kuncinya menggunakan "superman" kemudian susun kunci ke tabel 5x5 sesuai aturannya. NB: untuk playfair cipher kesepakatan huruf jika jumlah huruf plainteks ganjil atau jika ada kedua huruf sama gunakan huruf: "x" Jawab : 1. Karena didalam algoritma kriptografi klasik terdapat beberpa hal yaitu : Karena dengan memahami konsep dasar kriptografi kita dapat mengetahui teknik-teknik ataupun konsep dalam membuat algoritma suatu kriptografi dari tingkat yang paling rendah sampai dengan tingkat paling kompleks. Karena algoritma Kriptografi klasik merupakan Dasar algoritma kriptografi modern yaitu : 1. Cipher Substitusi (Substitution Ciphers) 2.Cipher Transposisi (Transposition Ciphers) Yang menjadi pembeda dari algoritma klasik dan modern ialah dalam algoritma kriptografi klasik berbasis karakter dan algoritma kriptografi modern berbasis bit. Dengan algoritma kriptografi klasik kita memahami kelemahan sistem cipher dan kemudian dapat mengembangkan teknik enkripsi yang lebih baik lagi dari segi keamanannya. 2. Menurut Munir (2006), algoritma kriptografi klasik dapat dikelompokkan ke dalam dua macam cipher, yaitu : Cipher substitusi (substitution cipher)

Upload: ardy-kurniawan

Post on 08-Nov-2015

154 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Computer Security

TRANSCRIPT

  • Nama : Ariyady Kurniawan Muchsin

    NIM : 1391761010

    Tugas 1 Computer Security

    Soal :

    1. Mengapa kita perlu mempelajari algoritma kriptografi klasik selain algoritma kriptografi

    modern?

    2. Dalam algoritma kriptografi klasik, dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu cipher substitusi dan

    cipher transposisi. Jelaskan perbedaan antara cipher substitusi dan cipher transposisi!

    3. Enkripsikan pesan berikut ada gula ada semut dengan caesar cipher!

    4. Dengan menggunakan Vigenere cipher, enkripsikan pesan berikut malu bertanya sesat di jalan

    dengan kunci security.

    5. Enkripsikan pesan berikut dengan playfair cipher algoritma kriptografi dan

    keamanan data. Untuk kuncinya menggunakan "superman" kemudian susun kunci

    ke tabel 5x5 sesuai aturannya.

    NB: untuk playfair cipher kesepakatan huruf jika jumlah huruf plainteks ganjil atau

    jika ada kedua huruf sama gunakan huruf: "x"

    Jawab :

    1. Karena didalam algoritma kriptografi klasik terdapat beberpa hal yaitu :

    Karena dengan memahami konsep dasar kriptografi kita dapat mengetahui teknik-teknik

    ataupun konsep dalam membuat algoritma suatu kriptografi dari tingkat yang paling rendah

    sampai dengan tingkat paling kompleks.

    Karena algoritma Kriptografi klasik merupakan Dasar algoritma kriptografi modern yaitu :

    1. Cipher Substitusi (Substitution Ciphers)

    2.Cipher Transposisi (Transposition Ciphers)

    Yang menjadi pembeda dari algoritma klasik dan modern ialah dalam algoritma kriptografi

    klasik berbasis karakter dan algoritma kriptografi modern berbasis bit.

    Dengan algoritma kriptografi klasik kita memahami kelemahan sistem cipher dan kemudian

    dapat mengembangkan teknik enkripsi yang lebih baik lagi dari segi keamanannya.

    2. Menurut Munir (2006), algoritma kriptografi klasik dapat dikelompokkan ke dalam dua

    macam cipher, yaitu :

    Cipher substitusi (substitution cipher)

  • Di dalam cipher substitusi setiap unit plainteks diganti dengan satu unit cipherteks. Satu

    unit di isini berarti satu huruf, pasanga huruf, atau dikelompokkan lebih dari dua huruf.

    Algoritma substitusi tertua yang diketahui adalah Caesar cipher yang digunakan oleh kaisar

    Romawi , Julius Caesar (sehingga dinamakan juga casear cipher), untuk mengirimakan

    pesan yang dikirimkan kepada gubernurnya.

    Cipher transposisi (transposition cipher)

    Pada cipher transposisi, huruf-huruf di dalam plainteks tetap saja, hanya saja urutannya

    diubah. Dengan kata lain algoritma ini melakukan transpose terhadap rangkaian karakter di

    dalam teks. Nama lain untuk metode ini adalah permutasi atau pengacakan (scrambling)

    karena transpose setiap karakter di dalam teks sama dengan mempermutasikan karakter-

    karkater tersebut.

    3. [1] Proses penyandian (enkripsi) caesar cipher dapat

    secara matematis menggunakan operasi modulus dengan mengubah huruf-huruf menjadi

    angka, A = 0, B = 1,..., Z = 25. Sandi ( ) dari "huruf" dengan geseran n secara

    matematis dituliskan dengan,

    Sedangkan pada proses pemecahan kode (dekripsi), hasil dekripsi ( ) adalah

    Setiap huruf yang sama digantikan oleh huruf yang sama di sepanjang pesan, sehingga

    sandi Caesar digolongkan kepada, substitusi monoalfabetik, yang berlawanan

    dengansubstitusi polialfabetik.

    Pesan : Ada Gula Ada Semut

    N : 5

    Nilai decimal karakter A=1, B=2, C=3,.. Z=26

    E(A) = (1+5) mod 26

    E(A) = 6 = F

    E(D) = (4+5) mod 26

    E(D) = 9 = I

    E(A) = (1+5) mod 26

    E(A) = 6 = F

    E(G) = (7+5) mod 26

    E(G) = 12 = L

    E(U) = (21+5) mod 26

    E(U) = 0(26) = Z

    E(L) = (12+5) mod 26

    E(L) = 17 = Q

    E(A) = (1+5) mod 26

    E(A) = 6 = F

  • E(A) = (1+5) mod 26

    E(A) = 6 = F

    E(D) = (4+5) mod 26

    E(D) = 9 = I

    E(A) = (1+5) mod 26

    E(A) = 6 = F

    E(S) = (19+5) mod 26

    E(S) = 24 = X

    E(E) = (5+5) mod 26

    E(E) = 10 = J

    E(M) = (5+5) mod 26

    E(M) = 10 = J

    E(U) = (21+5) mod 26

    E(U) = 0(26) = Z

    E(T) = (20+5) mod 26

    E(T) = 25 = Y

    Plaintext : ADA GULA ADA SEMUT

    Ciphertext : FIF LZQF FIF XJRZY

    Atau dengan menggunakan cara kedua yaitu tabel subtitusi

    Tabel Subtitusi :

    pi : A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z

    ci: F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z A B C D E

    Plaintext : ADA GULA ADA SEMUT

    Ciphertext : FIF LZQF FIF XJRZY

    4. [2] Sandi Vigenre adalah metode menyandikan teks alfabet dengan menggunakan

    deretan sandi Caesar berdasarkan huruf-huruf pada kata kunci. Sandi Vigenre merupakan

    bentuk sederhana dari sandi substitusi polialfabetik. Kelebihan sandi ini dibanding sandi

    Caesar dan sandi monoalfabetik lainnya adalah sandi ini tidak begitu rentan terhadap

    metode pemecahan sandi yang disebut analisis frekuensi.

    Pada sandi Caesar, setiap huruf teks terang digantikan dengan huruf lain yang memiliki

    perbedaan tertentu pada urutan alfabet. Misalnya pada sandi Caesar dengan geseran

    3, A menjadi D, B menjadi E and dan seterusnya. Sandi Vigenre terdiri dari beberapa

    sandi Caesar dengan nilai geseran yang berbeda.

    Untuk menyandikan suatu pesan, digunakan sebuah tabel alfabet yang disebut tabel

    Vigenre . Tabel Vigenre berisi alfabet yang dituliskan dalam 26 baris, masing-masing

  • baris digeser satu urutan ke kiri dari baris sebelumnya, membentuk ke-26 kemungkinan

    sandi Caesar. Setiap huruf disandikan dengan menggunakan baris yang berbeda-beda,

    sesuai kata kunci yang diulang

    Enkripsi (penyandian) dengan sandi Vigenre juga dapat dituliskan secara matematis,

    dengan menggunakan penjumlahan dan operasi modulus, yaitu:

    atau C = P + K kalau jumlah dibawah 26 & - 26 kalau hasil jumlah di atas 26 dan dekripsi,

    atau P = C - K kalau hasilnya positif & + 26 kalau hasil pengurangan minus

    Keterangan: adalah huruf ke-i pada teks tersandi, adalah huruf ke-i pada teks

    terang, adalah huruf ke-i pada kata kunci, dan adalah operasi modulus (sisa

    pembagian).

    tabel vigenere

    pesan : malu bertanya sesat di jalan

    key : security

  • dengan menggunakan tabel vigenere di atas maka :

    plaintext M A L U B E R T A N Y A S E S A T D I J A L A N

    key S E C U R I T Y S E C U R I T Y S E C U R I T Y

    Enc E E N O S M K R S R A U J M L Y L H K D R T T L

    Pesan : malu bertanya sesat di jalan

    Key : security

    Hasil enkripsi : EENO SMKRSRAU JMLYL HK DRTTL

    5. [3] Playfair cipher atau bisa juga disebut Playfair square adalah teknik enkripsi simetrik

    yang termasuk dalam sistem substitusi digraph . sistem sandi ini diciptakan oleh Charles

    Wheatstone pada tahun 1854, namun dipopulerkan penggunaannya oleh Lord Playfair.

    kunci : SUPERMAN

    Tabel 5x5 :

    S U P E R

    M A N B C

    D F G H I

    K L O Q T

    V W X Y Z

    Jumlah kemungkinan kunci dalam sistem ini = 25!=15.511.210.043.330.985.984.000.000

    Pesan : ALGORITMA KRIPTOGRAFI DAN KEAMANAN DATA

    Tidak ada huruf J maka pesan langsung ditulis, jumlah huruf plaintext ganjil ditambahkan

    huruf X :

    AL GO RI TM AK RI PT OG RA FI DA NK EA MA NA ND AT AX

    Aturan algoritma :

    1) Jika antara 2 huruf pasangan tersebut tidak satu baris atau satu kolom pada tabel (ingat

    baris itu mendatar, kolom itu dari atas ke bawah), maka gunakanlah 2 huruf yang menjadi

    pertemuan dari huruf tersebut

    . Contoh misalnya TM (pasangan kedua pada pesan diatas) yang mana kedua huruf tersebut

    tidak sebaris dan sekolom, dan pertemuan antara 2 huruf tersebut adalah huruf K dan C.

    Karena dalam katanya huruf T lebih dulu daripada huruf M, berarti huruf pertama adalah

    yang sebaris terlebih dahulu dengan huruf T, yaitu K, baru dilanjutkan yang sebaris dengan

    huruf M yaitu C. Jadi hasil sandi playfair untuk pasangan huruf TM sesuai tabel diatas

    adalah KC.

  • 2) Jika antara 2 huruf yang berpasangan itu berada satu kolom pada tabel, maka masing-

    masing huruf akan turun 1 tingkat ke bawahnya.

    Contoh pada pasangan huruf kata diatas yaitu AL yang mana mereka satu kolom. Maka

    huruf A turun 1 tingkat ke bawah menjadi huruf F dan L turun ke bawah menjadi huruf W.

    Karena A disebut pertama dibanding L, jadi hasil sandi Playfair untuk AL adalah FW.

    Kalau pasangan hurufnya LA barulah hasilnya adalah WF. Jika posisi huruf berada di tabel

    paling bawah (misalnya huruf X pada tabel), maka huruf yang akan di ambil adalah di

    yang paling atasnya dalam kolom yang sama yaitu huruf P.

    3) Jika antara 2 huruf yang berpasangan berada itu satu baris dalam tabel, maka masing-

    masing huruf akan ke kanan 1 langkah.

    Contoh pada pasangan kata diatas yaitu FI yang berada pada 1 baris yang sama dalam

    tabel. Masing-masing huruf F dan I akan ke kanan 1 langkah, yang mana huruf F menjadi

    G dan huruf I menjadi D. Karena huruf F berada di awal dibanding huruf I di pasangannya,

    maka hasil sandi Playfair untuk FI adalah GD, sedangkan misalnya pasangan hurufnya

    adalah IF baru hasilnya adalah DG.

    Jika posisi huruf berada di tabel paling kanan (misalnya huruf I pada tabel), maka huruf

    yang akan ambil adalah di yang paling kiri dalam kolom yang sama yaitu huruf D.

    Dengan menerapkan 3 ketentuan di atas maka :

    Playfair : ALGORITMA KRIPTOGRAFI DAN KEAMANAN DATA

    Kunci : SUPERMAN

    Tabel 5x5 :

    S U P E R

    M A N B C

    D F G H I

    K L O Q T

    V W X Y Z

    AL GO RI TM AK RI PT OG RA FI DA NK EA MA NA ND AT AX

    FW OX CT KC ML CT RO XO UC GD FM MO UB AN BN MG CL NW

    Jadi hasil enkripsi pesannya ialah : FW OX CT KC ML CT RO UC GD FM MO UB AN

    BN MG CL NW

  • Refrensi :

    [1] http://id.wikipedia.org/wiki/Sandi_Caesar diakses pada 05 Maret 2015

    [2] http://id.wikipedia.org/wiki/Sandi_Vigen%C3%A8re diakses pada 07 maret 2015

    [3] http://id.wikipedia.org/wiki/Sandi_Playfair diakses pada 07 maret 2015