tesis pola asuh ibu karir pada anak semasa pandemi...
TRANSCRIPT
i
TESIS
POLA ASUH IBU KARIR PADA ANAK SEMASA
PANDEMI COVID 19 DALAM PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM DI DESA TLOMPAKAN, KECAMATAN
TUNTANG, KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2020
Oleh:
ANNISA INDAH NURINA
NIM. 12010170014
Tesis ini diajukan sebagai pelengkap persyaratan
untuk gelar Magister Pendidikan
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
TAHUN 2020
ii
POLA ASUH IBU KARIR PADA ANAK SEMASA
PANDEMI COVID 19 DALAM PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM DI DESA TLOMPAKAN, KECAMATAN
TUNTANG, KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2020
Oleh:
ANNISA INDAH NURINA
NIM. 12010170014
Tesis ini diajukan sebagai pelengkap persyaratan
untuk gelar Magister Pendidikan
iii
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA PROGRAM STUDI:
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
LEMBAR PENGESAHAN TESIS
Nama : Annisa Indah Nurina
NIM : 12010170014
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Tanggal Ujian : 07 November 2020
Judul Tesis : POLA ASUH IBU KARIR PADA ANAK SEMASA
PANDEMI COVID 19 DALAM PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM DI DESA TLOMPAKAN, KECAMATAN
TUNTANG, KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2020
Panitia Ujian Tesis
Ketua Sidang : Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag.
Sekretaris : Dr. Ruwandi, MA
Penguji I : Dr. Mukh. Nursikin, M. Si., M. Pd.
Penguji II : Noormalihah, Ph. D.
Direktur
Prof.Dr.Phil.Widiyanto,MA
19751122 200003 1 001
V
V
V
V
iv
v
ABSTRAK
Pola Asuh Ibu Karir Pada Anak Semasa Pandemi Covid 19 dalam Pendidikan
Agama Islam di Desa Tlompakan, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang
Tahun 2020. Tesis Program Studi Pendidikan Agama Islam. Program
Pascasarjana. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Prof. Dr.
Phil.Widiyanto, MA.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola asuh yang dilakukan oleh ibu karir
dalam pendidikan Islam pada anak dimasa pandemi covid 19 di Desa Tlompakan,
Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang tahun 2020. Penelitian ini adalah
penelitian lapangan yang menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian
ini adalah Ibu karir. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa:
kebanyakan ibu yang berkarir di Desa Tlompakan, Kecamatan Tuntang,
Kabupaten Semarang Tahun 2020 pada masa pandemi covid 19 mempunyai
karakteristik yaitu: 1) Membuat jadwal belajar, 2) Komunikasi, 3) Jam sekolah
yang dilakukan dirumah, pendidikan Agama Lebih Banyak dan, 4) Membagi
Peran Mengasuh. Karena pentingnya pola asuh Ibu Karir terhadap anak
dalam Pendidikan Agama Islam, para Ibu karir memasukan ajaran-ajaran
agama Islam sejak dalam kandungan. Penanaman pendidikan Agama yang
kuat, berakhlaqul karimah dan pandai dalam membaca alqur’an adalah efek dari
pola asuh orang tua terhadap anak dalam pendidikan agama Islam, harapan
yang pupuk sejak kecil bagi anak-anaknya. Menggunakan pola asuh
demokrasi ini pula para orang tua mampu mengembangkan anak-anaknya
berupa perkembangan fisik yang kuat agar tidak menjadi muslim yang
pemalas, perkembangan kognitif yang baik agar menjadi muslim yang cerdas
dalam intelektualitasnya dan perkembangan sosial agar menjadi manusia yang
baik menjalin dengan makhluk-makhluk Allah secara bijaksana. Faktor
pendukung dan penghambat pola asuh Ibu karir di Desa Tlompakan pada masa
pandemi covid 19 dalam pendidikan Agama Islam yang utama berkaitan dengan
latar belakang Ibu karir, kondisi pandemi, lingkungan sekitar.
Kata Kunci: Pola Asuh Pendidikan Agama Islam, Ibu Karir, Anak, pandemi
covid 19.
v
ABSTRACT
Upbringing Patterns of Career Mother on Children during the COVID-19
Pandemic in Islamic Education at Tlompakan Village, Tuntang, Semarang
Regency in year of 2020. A thesis, Islamic Education Department, Master Degree
Program, State Institute for Islamic Studies (IAIN) Salatiga. Counselor: Prof. Dr.
Phil. Widiyanto, M. A.
The study aimed to knowing the upbringing patterns by career mother on children
in islamic education during COVID-19 pandemic in Tlompakan village, Tuntang,
Semarang Regency in year of 2020 . The type of this study was qualitative
research. The subject of this research were the career mothers. The data collected
through observation, interview, and documentation. The result of the study shows
that most of mothers who have had career in the Tlompakan village, Tuntang ,
Semarang Regency in year of 2020, during COVID-19 pandemic has
characteristics: 1) Make a study schedule, 2) Communication, 3) Study from
home, more islamic education, 4) Divide the role of parenting. Because of the
importance of a mother's upbringing toward children in islamic education, they
had involved and teaching islamic education to their children since from the
womb. The cultivation of religious education that is strong, has a good character
and is good at reading the alquran is the effect of the parenting style of parents
towards children in Islamic religious education, a hope that fosters since
childhood for their children. Using this democratic parenting style, parents are
also able to develop their children in the form of strong physical development so
that they do not become lazy Muslims, good cognitive development so that they
become intelligent Muslims in their intellect and social development so that they
become good human beings who interact with creatures. Allah wisely. The
supporting and inhibiting factors for the caregiving of a career mother in
Tlompakan Village during the Covid 19 pandemic in Islamic education were
mainly related to your career background, pandemic conditions, and the
surrounding environment.
Keywords: Fostering Patterns for Islamic Religious Education, Career
Mother, Children, Covid pandemic 19.
vi
PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa
mengasihi penulis dengan kasih sayang, melimpahkan rahmat, memberikan
petunjuk, dan memberikan kemudahan dalam penulisan tesis ini. Sholawat serta
salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, manusia yang
selalu menjadi teladan hidup. Semoga penulis dan pembaca diridlai Allah
mendapatkan syafa’at beliau di hari kiamat nanti. Penulisan tesis ini dalam rangka
untuk meneliti Pendidikan agama islam pada masa pandemi covid 19 bagi anak
usia sekolah dasar dalam lingkup ibu karir di desa tlompakan, kecamatan tuntang,
kabupaten semarang tahun 2020: Studi Tentang Pola Asuh dan pembiasaannya
dibidang akhlaq dan baca tulis Al-Qur’an. Pada penelitian ini penulis menemukan
fakta bahwa Ibu karir juga mempunyai tanggung jawab ganda dan harus
dikerjakan secara beriringan dengan ikhlas. Pelaksanaan penelitian ini memiliki
beberapa kendala diantaranya penulis memiliki kesibukan profesi sebagai guru.
Termasuk kendala yang dihadapi adalah penyelarasan waktu antara penulis dan
narasumber. Walau demikian, tesis ini tetap dapat selesai berkat limpahan hidayah
Allah melalui dukungan, bantuan dan bimbingan hamba-hamba yang dekat
dengan Allah oleh karena itu perkenankan penulis mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyudin, M.Ag, selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Prof. Dr. Phil. Widiyanto, MA selaku direktur PPS IAIN
Salatiga, Yang juga sebagai dosen pembimbing tesis yangtelah ikhlas
vii
memberikan bimbingan sehingga penulisan tesis ini semakinmemiliki
ruh dalam setiap kata yang dicantumkan.
3. Bapak Dr. Ruwandi, S.Pd, MA., selaku Kepala Program Studi S-2
Pendidikan Agama Islam
4. Semua dosen PPS yang telah memberikan banyak ilmu kepada penulis
hinggapenulis dapat menyelesaikan pendidikan PPS ini.
5. Ibu karir di Desa Tlompakan beserta putra-putranya yangtelah
berkenan memperlancar penelitian tesis ini.
6. Orang tua saya yang sangat saya sayangi Ibu Wahyu Sri Anggraeni,
Bapak Muh Syaifudin dan Bapak mertua Bapak Pramudya Puguh
Sutjipto yangsenantiasa memberikan dukungan dalam berbagai hal.
7. Suami tercinta Pujangga Barastha Hangkara yang telah memberi
semangat untukmenyelesaikan tesis ini.
8. Saudara-saudara saya, kakak-kakak yang selalu meberikan motivasi,
dan adik-adik yang menberikan pacuan untuk menyelesaikan tesis ini.
9. Teman-teman kelasku kuliah pascasarjana yang selalu mendukung satu
sama lain yang menemani perkuliahan, membuat belajar tidak
membosankan, dan menerima segala kekonyolan saya.
10. Untuk anak-anakku yang sangat saya harapkan dan sayangi.
11. Semua pihak yang selalu mendo’akan penulis.
Dengan segala kekurangan diri, penulis mendo’akan beliau-beliau supaya
Allah SWT senantiasa memberikan keridloan di dunia hingga akhirat
kelak.
viii
11 Juli 2020
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN .............................................................................. iii
ABSTRAK ............................................................................................................ iv
ABSTRACT ........................................................................................................... v
PENGANTAR ...................................................................................................... vi
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 8
C. Signifikansi Penelitian ................................................................................. 8
D. Kajian Pustaka ........................................................................................... 10
E. Metodelogi Penelitian ................................................................................ 15
F. Sistematika Penulisan ................................................................................ 17
BAB II .................................................................................................................. 18
A. Gambaran Umum Narasumber Penelitian ............................................. 18
B. Pola asuh ibu karir dalam pendidikan islam pada anak usia sekolah
dasar dimasa pandemi covid 19 ...................................................................... 18
BAB III ................................................................................................................. 29
A. Pola asuh ibu karir sebelum covid 19 ...................................................... 29
B. Pola asuh ibu karir semasa covid ..............................................................30
BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 37
A. Kesimpulan ................................................................................................. 37
B. Saran ........................................................................................................... 39
C. Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 39
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 40
LAMPIRAN ......................................................................................................... 43
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Pedoman Wawancara........................................................................45
2. Surat Keterangan Pelaksanaan........................................................46
3. Biografi Penulis..................................................................................47
1
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keluarga merupakan pranata terkecil serta utama dalam kehidupan
manusia. Semua berawal dari keluarga, belajar, makan, minum, berjalan
dan berbicara. Manusia pun mempersiapkan diri untuk menghadapi dunia
luar. Pembentukan jati diri pun bermula pada suatu keluarga. Oleh karena
itu baik buruknya struktur keluarga dan masyarakat memberikan pengaruh
baik atau buruknya pertumbuhan kepribadian anak1.
Anak akan bekembang dengan tepat baik secara kognitif dan
efektif dengan adanya interaksi yang baik antara ibu dan anak. Hal ini
membenarkan bagaimana peran ibu sangatlah penting dalam keluarga
untuk tumbuh kembang anak. setiap anak memiliki perasaan nyaman dan
mempunyai kedekatan dengan salah satu orang tua, yaitu kepada ayah atau
ibu.2
Orang tua atau ayah dan ibu memegang peran penting dan amat
berpengaruh atas pendidikan anak-anaknya. Sejak seorang anak lahir,
ibunyalah yang selalu disampingnya. Oleh karena itu ia meniru perangai
ibunya dan kebiasanya, seorang anak lebih cinta kepada ibunya, apabila
1 Kartono, 2007 Penerapan Keluarga Memandu Anak, ( Jakarta: Rajawali, 2007) hlm 57.
2 Fara Raissa Putri, Pola Pengasuhan Oleh Polisi Wanita, (Studi Deskriptif Mengenai Pola Asuh
Anak Oleh Polisi Wanita (Polwan)( Di Surabaya, 2013), hlm 176-188.
2
ibu itu menjalankan tugasnya dengan baik.3 Dari pernyataan diatas, Ibu
adalah sosok yang sangat penting yang bertanggung jawab penuh terhadap
pendidikan anak di dalam keluarga. Oleh sebab itu, ibu mendapat julukan
sebagai ummu al-madrasatul yang berarti Ibu merupakan sekolah pertama
bagi anak-anaknya. Maksud dari istilah tersebut adalah ibu sebagai
fasilitator pertama dan utama dalam mendidik anak-anaknya sebelum
mereka masuk ke lembaga pendidikan formal seperti sekolah maupun
TPA. Peran orang tua sangat penting terutama peran ibu, tetapi karena
kebutuhan banyak ibu-ibu karir atau bekerja yang menyita waktu hampir
setengah hari dan ada yang lebih.
Perkembangan dan pertumbuhan emansipasi telah membawa kaum
wanita berpacu dengan kaum laki-laki. Kaum wanita telah dapat
menjamah dan menjangkau berbagai profesi dan keahlian dari berbagai
cabang ilmu pengetahuan dan teknologi. Di lapangan kerja wanita
mempunyai banyak lowongan sehingga bebas memilih memilih sesuai
kemampuan. Semuanya akan berakibat langsung kepada pembinaan
keluarga dan rumah tangga.4
Seorang ibu adalah manusia yang dilengkapi dengan kebaikan sifat
dan keindahan kepribadian. Para sahabat perempuan Rasulullah SAW
3 Zakiyah Dradjat, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah. ( Jakarta: Ruhama.1994 ). hlm
35. 4Leter, Tuntunan Rumah Tangga Muslim dan Keluarga Berencana, (Padang: Angkasa Raya,
1985), hlm 86.
3
mereka repot sekali dengan pekerjaan rumahnya yang sulit kita
bayangkan.5
Ibu karir memiliki ambiguitas tinggi antara pekerjaannya dengan
perannya sebagai ibu rumah tangga. Namun, konflik peran dapat dikurangi
jika melibatkan pekerja (wanita karir) untuk berpartisipasi dalam
menyusun anggaran.6
Konsepsi kesejajaran antara pria dan wanita di Indonesia telah ada
dan dilakukan sejak zaman dahulu. Misalnya Ratu Sima yang dikenal
sebagai raja yang adil, yang tidak segan menghukum siapa saja tanpa
pandang bulu. Tribuana Tungga dewi Jayawisnuwardhani tercatat pula
sebagai ratu yang menggantikan kakaknya Jayanegara pada zaman
Majapahit. Di zaman penjajahan, muncul para pejuang wanita, seperti Cut
Nya Dien, Kristina Martha Tiahahu dan sebagainya. Mereka berjuang
dengan gigih dalam memperebutkan kemerdekaan republik Indonesia.
Pada zaman pembangunan sekarang ini, sering ditemui seorang pria yang
bekerja sebagai tukang masak, bekerja di salon kecantikan, penjahit, yang
sebenarnya pekerjaan itu umumnya dilakukan oleh wanita dan sebaliknya,
banyak wanita bekerja dibidang proyek pembangunan, sebagai mandor,
manager, dan harus tetap melaksanakan tugas sebagai ibu dan istri,
bertanggung jawab atas pendidikan anak terutama pendidikan Agama
Islam.
5 Ummu Sufyan, Senarai Konflik Rumah Tangga, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007), hlm
50. 6 Tri Siwi, Simposium riset Ekonomi Pengaruh Komitmen Profesi, Partisipasi Anggaran Dan Self-
Efficacy Terhadap Konflik Peran (Studi Empiris Pada Wanita Karir Di Yogyakarta: Studi Empiris
Pada Wanita Karir, 2005), hlm 7.
4
Pendidikan Agama Islam mempunyai peranan yang besar terhadap
perkembangan anak, baik pada usia anak saat itu maupun pada usia
selanjutnya. Internalisasi nilai-nilai keagamaan dan kemanusiaan yang
berlangsung sejak usia dini mampu membentuk kepribadian dan karakter
anak sehingga mempunyai pengaruh yang kuat sepanjang hidup. Anak-
anak adalah generasi yang akan menentukan nasib bangsa di kemudian
hari. Perilaku orang dewasa merupakan hasil dari pendidikan diwaktu
kecil. Jika di masa kecilnya mendapatkan pendidikan yang tepat, anak-
anak akan tumbuh menjadi orang dewasa yang berkarakter, disiplin,
bertanggung jawab, bijaksana, berpikir jauh kedepan dan lain sebagainya
Pendidikan sangatlah penting bagi kehidupan di dunia ini. Pada
hakekatnya pendidikan merupakan proses budaya untuk meningkatkan
harkat dan martabat manusia. Maka dari itu seseorang harus mempunyai
suatu pengetahuan, yang mana pengetahuan tersebut merupakan
perlengkapan dasar manusia didalam menempuh kehidupan ini. Ternyata
hal yang terpenting pada kehidupan manusia itu sangat dipengaruhi oleh
kualitas dan kuantitas suatu pengetahuan yang diperolehnya. Dengan
begitu kepribadian setiap manusia akan berbeda, dan itupun sesuai dengan
kualitas dan kuantitas yang diperolehnya.kesensitifan remaja
membutuhkan bimbingan dalam kehidupannya untuk menemukan jati
5
dirinya. Kebutuhan dan pengajaran utama akan didapatkan dalam
keluarga.7
walaupun ada beberapa kondisi yang menyebabkan anak tidak bisa
mendapatkan pendidikan dari orang tuanya, seperti anak yatim piatu
semenjak lahir, anak yang dibuang oleh orang tuanya dll. Tetapi dalam
kondisi normal, orang tua merupakan pendidik anak yang pertama dan
utama. Bahkan dalam Al-Qur‟an serta Sunnah banyak sekali ditegaskan
tentang pentingnya mendidik anak bagi para orang tua. Anak yang terdidik
dengan baik oleh orang tuanya akan tumbuh lebih baik, menjadi anak yang
pandai menjaga dirinya dari pengaruh buruk lingkungan, karena ia telah
dibekali oleh ilmu tentang hidup dan kehidupan yang didalamnya terdapat
ilmu yang paling bermanfaat yaitu ilmu agama.
Pendidikan akan menghasilkan kualitas manusia yang memiliki
kehalusan budi dan jiwa, memiliki kecemerlangan pikir, kecekatan raga,
dan memiliki kesadaran penciptaan diri.
Mendidik anak sejak dalam kandungan sampai lahir hingga anak
tersebut menjadi dewasa merupakan tugas utama seorang ibu, karena
para ibu mempunyai peranan yang besar terhadap pendidikan anak pada
masa kandungan hingga anak -anaknya dewasa. Sebagaimana firman
Allah SWT dalam QS. Al-Baqarah ayat 233 sebagai berikut:
ضاعة لمه أراد أن يتم الر لي ه كاملي ه لدهه حو ه أو ضع ير
وال والدات
7 Santrock, J. W.Psikologi pendidikan (edisi kedua).(Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2007), hlm 36.
6
Artinya:
“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun
penuh, Yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan.”.8
Ayat tersebut menerangkan bahwasannya ibu memiliki peranan
untuk menyusui anak selama dua tahun penuh. Penyusuan yang dimaksud
dalam ayat diatas adalah seorang ibu yang menyusui anaknya dengan ASI
(Air Susu Ibu). Perkembangan seorang anak akan lebih baik dan maksimal
apabila semasa bayi diberikan ASI dari sang ibu karena selain memiliki
2nutrisi yang sempurna untuk pertumbuhan anak, menyusu ASI juga
menciptakan kedekatan hubungan antara anak dengan ibu terutama dari
segi psikologi. Pada saat menyusui, seorang ibu akan melimpahkan kasih
sayang kepada buah hatinya dengan tulus. Jadi, penyusuan tersebut tidak
hanya sekedar memberikan ASI, tetapi juga memberikan kepuasan rohani
antara ibu dan anak.
Covid 19 melanda banyak negara di dunia termasuk indonesia.
Wabah covid 19 tidak hanya merupakan masalah nasional dalam suatu
negara, tapi sudah merupakan masalah global. Covid 19 berawal muncul
dari daerah Wuhan Cina. Penyebaran covid 19 yang begitu cepat dan
mematikan,, penularannya melalui kontak fisik ditularkan melalui mulut,
mata dan hidung. Covid 19 berdampak kepada kehidupan sosial dan
melemahnya ekonomi masyarakat. Permasalahan bagaimana dampak
wabah covid 19 terhadap pelayanan publik dan upaya penanggulangan
8 AL-Qur’an dan Terjemahannya. ( Jakarta. Departemen Agama RI 1997 ). Hlm 57.
7
wabah covid 19. Dampak wabah covid 19 menimbulkan masalah sosial
pelemahan ekonomi masyarakat dan negara, untuk mencegah penyebaran
wabah covid 19 diperlukan kerja sama pemerintah, masyarakat, tokoh
agama untuk saling bantu membatu, bahu membahu dan mengingatkan
satu sama lainnya bersama melawan covid 19.
Kasus-kasus yang ditemukan saat ini, dampak covid 19 memiliki
angka kematian yang terus meningkat. Hingga saat ini WHO belum
memberlakukan travel restriction. Namun demikian tetap harus diwaspadai
karena sumber penularan dan perkembangan virus ini masih belum jelas.
Pandemi adalah penyakit yang menyebar secara global meliputi area
geografis yang luas.
Pada masa pandemi covid 19 ini semua anak harus belajar dari
rumah untuk mencegah penularan virus corona atau covid 19, sistem
pendidikan online pun tidak mudah. Di samping disiplin pribadi untuk
belajar secara mandiri, ada fasilitas dan sumber daya yang mesti
disediakan. Kehadiran orang tua sangat dibutuhkan untukmendampingi
anak belajar dari rumah. Orang tua harus menjelaskan berbagai mata
pelajaran kususnya pendidikan agama Islam dalam bidang baca tulis
Alqur’an dan akhlaq karena TPQ, madrasah diniyah terpaksa diliburkan.
Hampir tidak ada yang menyangka, wajah pendidikan akan berubah drastis
akibat pandemi covid 19. Kebijakan physical distancing untuk memutus
penyebaran wabah, memaksa perubahan dari pendidikan formal di bangku
8
sekolah menjadi belajar dari rumah, dengan sistem online, dalam skala
nasional yang sebenarnya justru lebih sulit.
Orang tua terutama ibu dimasa pandemi ini dituntut untuk lebih
banyak waktu menemani belajar anak, ikut andil dalam pekerjaan sekolah
anak, tapi juga harus tetap bertahan dalam karir atau pekerjaannya karena
semasa covid 19 ini kebutuhan semakin bertambah dan lapangan pekerjaan
semakin sedikit.
Berangkat dari permasalahan yang ada maka penulis tertarik untuk
meneliti tentang: Pola asuh ibu karir pada anak semasa pandemi covid 19
dalam Pendidikan Agama Islam di Desa Tlompakan, Kecamatan Tuntang,
Kabupaten Semarang Tahun 2020.
B. Rumusan Masalah
Untuk mempermudah kajian dan pembahasan penelitian ini, maka
peneliti di sini merumuskan beberapa rumusan masalah berikut:
1. Bagaimana pola asuh yang dilakukan oleh ibu karir dalam
pendidikan Agama Islam pada anak dimasa pandemi covid 19
Desa Tlompakan, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang?
2. Apakah ada perbedaan pola asuh yang dilakukan oleh ibu karir
dalam pendidikan Agama Islam pada anak semasa pandemi
covid 19 dan sebelum pandemi covid 19?
9
C. Signifikansi Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka dapat di tujuan
penelitian ini sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui pola asuh yang dilakukan oleh ibu karir dalam
pendidikan Agama Islam pada anak usia sekolah dasar dimasa
pandemi covid 19 di Desa Tlompakan, Kecamatan Tuntang,
Kabupaten Semarang.
b. Untuk mengetahui perbedaan pola asuh yang dilakukan oleh ibu
karir dalam pendidikan Agama Islam pada anak semasa pandemi
covid 19 dan sebelum pandemi covid 19.
2. Manfaat Penelitian
a. Orang tua
Sebagai bahan masukan bagiorang tua untuk melakukan
inovasi dalam kegiatan pendidikan Islam yang diterapkan keluarga
terutama seorang ibu yang berkarier dalam mendidik anaknya. dan
memberikan informasi kepada orang tua terutama ibu karier
tentang pendidikan Islamkepada anaknya.
b. Masyarakat
Memberikan Informasi betapa pentingnya pendidikan Islam
anak dalam kehidupan bermasyarakat.
c. Bagi Peneliti
10
Menambah pengetahuan yang lebih matang sebagai calon
ibu dalam bidang pengajaran dan menambah pengalaman dan
wawasan dalam bidang penelitian.
D. Kajian Pustaka
1. Penelitian Terdahulu
Setelah melakukan telaah terhadap beberapa penelitian yang ada,
peneliti menemukan beberapa hasil penelitian yang terkait dengan
tema yang peneliti angkat, diantaranya adalah:
Pertama penelitian yang dilaksanakan oleh Venna Nurul
Khotimah, yang membahas tentang pola asuh wanita karir dalam
memberikan motivasi belajar kepada anak. Menurutnya Wanita karir
memiliki ambiguitas tinggi antara pekerjaannya dengan perannya
sebagai ibu rumah tangga. Namun, konflik peran dapat dikurangi jika
melibatkan pekerja (wanita karir) untuk berpartisipasi dalam menyusun
anggaran.9
Kedua penelitian yang dilakukan oleh Nisa Nurzanah
menurutnya wanita karir yang berhasil tanpa harus mengorbankan
keharmonisan keluarganya, itu merupakan keistimewaan tersendiri.
Namun, data yang ada selalu menunjukkan adanya ketidakstabilan
9 Venna Nurul Khotimah, “pengaruh pola asuh wanita berkarir dalam memberi motivasi belajar
anak di SMP Laboratorium UPI”, Disertasi Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia,
2017.
11
dalam kehidupan keluarga wanita yang mengutamakan karir diluar
rumah..10
Ketiga dari Isni Agustiawati, Pola asuh merupakan sikap orang
tua dalam berhubungan dengan anaknya. Sikap ini dapat dilihat dari
berbagai segi, antara lain dari cara orang tua memberikan pengaturan
kepada anak, cara memberikan hadiah dan hukuman, cara orang tua
menunjukkan otoritas dan cara orang tua memberikan perhatian,
tanggapan terhadap keinginan anak. Dengan demikian yang dimaksud
dengan Pola Asuh Orang Tua adalah bagaimana cara mendidik anak
baik secara langsung maupun tidak langsung.11
Keempat dari Cicih Sukaesih, orang tua adalah pembina
pribadi yang pertama dalam hidup anak, kepribadian orang tua, sikap
dan cara hidup mereka merupakan unsure-unsur pendidikan yang
dengan sendirinya akan masuk kedalam pribadi anak yang sedang
tumbuh. Sikap anak dalam pendidikan agama sangat dipengauruhi oleh
sikap orang tuanya terhadap agama.12
Kelima, menurut Rahmat Hidayat Pendidikan orang tua di
zaman modern yang keduanya bekerja terutama ibu, kebanyakan
10
Nisa Nurzanah, “Peranan wanita karir dan pengaruhnya terhadap pendidikan agama pada
anak dalam rumah tangga: Penelitian di Kompleks Pemda I Cimahi”, UIN Sunan Gunung Djati
Bandung, 2018. 11
Isni Agustiawati, Pengaruh pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran Akuntansi kelas XI IPS di SMA Negeri 26 Bandung. 2014, 10. 12
Cicih Sukaesih, Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Pendidikan Agama
Islam Siswa di SDN Limustunggal 01 Cileungsi Kabupaten Bogor. 2012. 3.
12
diperoleh dari lembaga-lembaga pendidikan yang tidak fokus pada
bidang keagamaan kususnya dalam bidang agama Islam. 13
Penelitian-penelitian di atas menitik beratkan pada motivasi
belajar kepada anak dan pola asuh yang disampaikan pada masa
seelum pandemi covid 19. Maka dari itu penulis meneliti Pola Asuh
Ibu Karir Pendidikan Agama Islam pada Anak Semasa Pandemi Covid
19 di Desa Tlompakan, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang).
2. Kerangka Teori
a. Pola Asuh
Pola asuh adalah sistem, cara kerja atau bentuk dalam
upaya menjaga, merawat, mendidik dan membimbing anak kecil
supaya dapat berdiri sendiri. Pola asuh merupakan suatu sistem
atau cara pendidikan, pembinaan yang diberikan oleh seseorang
kepada orang lain. Dalam hal ini pola asuh yang diberikan orangtua
sebagai pendidik terhadap anak adalah mengasuh dan mendidiknya
penuh pengertian. Dan yang mempengaruhi pola asuh yang
diberikan orangtua adalah lingkungan sosial internal dan eksternal.
Pola asuh merupakan hal yang fundamental dalam pembentukan
karakter. Teladan sikap orang tua sangat dibutuhkan bagi
perkembangan anak-anak karena anak -anak melakukan modeling
dan imitasi dari lingkungan terdekatnya. Keterbukaan antara orang
13
Rahmat Hidayat, Pengaruh Tingkat pendidikan formal orang tua terhadap restasi belajar siswa
kelas X SMA N 01,Yogyakarta. 2016. 7.
13
tua dan anak menjadi hal penting agar dapat menghindarkan anak
dari pengaruh negatif yang ada di luar lingkungan keluarga. Orang
tua perlu membantu anak dalam mendisiplinkan diri.14
b. Ibu karir
Ibu adalah orang yang mengandung, melahirkan, dan
pendidik pertama untuk anaknya. Sedangkan ibu karir merupakan
ibu yang bekerja, memiliki penghasilan, menduduki jabatan diluar
rumah dan harus membagi waktunya.
Keluarga merupakan lingkungan sosial pertama yang
ditemui individu sejak mereka lahir didunia. Lingkungan keluarga
pertama adalah Ibu. Hubungan antara individu dengan kedua
orangtuanya merupakan hubungan timbal balik dimana terdapat
interaksi di dalamnya. Setiap orangtua tentunya ingin yang terbaik
bagi anak-anak mereka. Keinginan ini kemudian akan membentuk
pola asuh yang akan ditanamkan orangtua kepada anak-anak. Pola
asuh pada prinsipnya merupakan parental control yaitu bagaimana
orangtua mengontrol, membimbing, dan mendampingi anak-
anaknya untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangannya
menuju pada proses pendewasaan.15
Salah satu dampak positif dari anak yang kerap ditinggal
ibunya untuk bekerja adalah dia bisa belajar untuk lebih mandiri.
14
Sochib, Moch. Pola Asuh Orang Tua. Dalam Membantu Anak Mengembangkan DisiplinDiri.
(Rineka Cipta: Jakarta. 2000). hlm 20 15
Baumrind, D. Child Care Practices Anteceding Three Patterns of Preschool Behavior. (Genetic
Psychology Monographs.1967). hlm 43-88.
14
Dengan catatan, apabila tidak selalu dibantu oleh asisten rumah
tangga, nanny atau baby sitter di rumah. Kalau orangtuanya
bekerja, dia harus tahu siapa yang dia mintai tolong dan siapa yang
akan menjaga anaknya, ujar wanita berusia 52 tahun ini kepada
wolipop, saat dikunjungi di kantornya Essa Consulting Group,
Ampera Raya, Jakarta Selatan.Sementara bagi ibu rumah tangga,
pola pengasuhan bisa jadi tidak baik apabila sehari-harinya lebih
sering marah-marah atau mengeluh saat mengurus anak. Kembali
lagi, semua itu tergantung dari kualitas kedekatan orangtua dan
anak, Bukan semata-mata dari tinggi atau rendahnya frekuensi
pertemuan.
Sebagai pengasuh dan pembimbing dalam keluarga, orang
tua sangat berperan dalam meletakan dasar-dasar perilaku bagi
anak-anaknya. Sikap, perilaku, dan kebiasaan orangtua selalu
dilihat, dinilai, dan ditiru oleh anaknya yang kemudian semua itu
secara sadar atau tak sadar diresapinya dan kemudian menjadi
kebiasaan pula bagi anak-anaknya. Hal demikian disebabkan
karena anak mengidentifikasikan diri pada orangtuanya sebelum
mengadakan identifikasi dengan orang lain.
c. Anak
Seseorang yang berusia 6-12 tahun, Seseorang yang belum
berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam
kandungan.
15
d. Pendidikan semasa Pandemi Covid
Kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan dirumah
masing-masing dengan memanfaatkan aplikasi belajar di HP,
pengajar dan anak didik bertemu secara virtual. Karena virus covid
19 penyebarannya sangat cepat sedangkan guru disekolahan
kesulitan untuk mengontrol anak didik yang banyak.
e. Ayat-ayat yang Menginspirasi
1. Surat An-Nisa ayat 9 yang artinya “Dan hendaklah takut
kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan
dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka
khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu
hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah
mereka mengucapkan perkataan yang benar”.
2. Surat Al-Baqarah ayat 83 yang artinya “Dan (ingatlah), ketika
Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah
kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah
kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-
orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada
manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian
kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil
daripada kamu, dan kamu selalu berpaling”.
16
E. Metodelogi Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research)
dengan pendekatan etnografi, yakni sebagaimana karakteristiknya adalah
meneliti fenomena sosial pada masyarakat tertentu kemudian dikaji secara
mendalam.16
Objek dalam penelitian ini adalah wanita karir yang sudah
mempunyai anak ( ibu karir ).
Teknik pengumpulan data adalah dengan observasi, dokumentasi
dan wawancara. Observasi untuk mendapatkan gambaran
PendidikanAgama Islam bagi anak-anak dalam lingkup keluarga pekerja
(studi analisis keluarga komunitas ibu karir di Dusun Semen, Desa
Tlompakan, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang).
Selanjutnya adalah dokumentasi yaitu merupakan catatan peristiwa
yang sudah berlalu. Bentuk dokumen ini dapat berupa tulisan, gambar,
atau karya monumental dari seseorang. Dengan menggunakan metode
dokumentasi ini dapat memperkuat data yang digunakan dalam penelitian
ini, yakni untuk mengungkapkan data tentang keadaan yang dilaksanakan
oleh peneliti untuk melihat tingkat kesadaran orang tua dalam hal
pendidikan Agama Islam anak terutama Ibu.
Wawancara adalah teknik untuk mendapatkan data tertulis yang
berisi wawancara dengan Ibu karir, anak dari Ibu karir Desa Tlompakan
mengenai pendidikan Agama Islam. Selanjutnya teknik analisis data
adalah dengan menggunakan analisis model Miles and Huberman.
16
Kamarusdiana, “Studi Etnografi dalam Kerangka Masyarakat dan Budaya”, SALAM; ( Jurnal
Sosial dan Budaya Syar-i, Vol. 6, No. 2 2019), hlm 115-116.
17
Analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung terus
menerus sampai tuntas.19 Model analisis ini terdiri dari tiga komponen
yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan dengan
melakukan verifikasi kepada Ibu karir Desa Tlompakan.17
F. Sistematika Penulisan
BAB I tesis ini berisi gambaran umum penulisan tesis yang meliputi latar
belakang masalah, rumusan masalah, signifikansi penelitian, kajian
pustaka, metodologi penelitian, sistematika penulisan. BAB II berisi
Gambaran umum narasumber penelitian berisi Pembiasaan yang
dilakukan Ibu karir dalam pendidikan agama Islam dibidang akhlaq dan
baca tulis Al-Qur’an anak usia sekolah dasar pada masa pandemi covid
19 di Desa Tlompakan. BAB III berisi Pembiasaan yang dilakukan Ibu
karir dalam pendidikan agama Islam dibidang akhlaq dan baca tulis Al-
Qur’an anakusia sekolah dasar pada masa pandemi covid 19 di Desa
Tlompakan. BAB IV adalah penutup yang memuat kesimpulan dan saran.
Kemudian di bagian akhir tesis ini terdiri dari daftar pustaka dan
berbagai lampiran yang terkait dengan penelitian.
17
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, ( Bandung: Alfabeta,
2004), hlm 337.
18
BAB II
POLA ASUH IBU KARIR DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA
ANAK USIA SEKOLAH DASAR DIMASA PANDEMI COVID 19
A. Gambaran Umum Narasumber Penelitian
Narasumber dalam penelitian ini adalah Ibu karir di Desa Tlompakan
Kecamatan Tuntang. Narasumber tersebut sebagai berikut:
1. Nama : Zubaidah
Pekerjaan : Buruh pabrik
Jumlah anak : tiga
2. Nama : Citra Ayu Latifah
Pekerjaan : Guru TK honorer
Jumlah anak : satu
3. Nama : Siswati
Pekerjaan : Pegawai PLN
Jumlah anak : dua
B. Pola asuh ibu karir dalam pendidikan islam pada anak dimasa
pandemi covid 19
Pola asuh orang tua merupakan suatu keseluruhan interaksi antara
orang tua kepada anak dengan memberikan dorongan dengan mengubah
tingkah laku, pengetahuan dan nilai-nilai yang dianggap paling tepat agar
19
anak bisa mandiri, tumbuh serta berkembang secara sehat dan optimal,
memiliki rasa percaya diri, memiliki sifat rasa ingin tau, bersahabat dan
berorientasi untuk sukses.
Pola asuh ibu karir dalam pendidikan islam dibidang akhlaq dan
baca tulis al-qur’an pada anak usia sekolah dasar dimasa pandemi COVID
19ini berasal dari ibu-ibu di Desa Tlompakan, Kecamatan Tuntang yakni
ZBD bekerja sebagai buruh pabrik yang tempatnya lumayan jauh, CAL
sebagai guru PAUD honorer, SW sebagai pegawai PLN yang harus naik
ankot pulang pergi, mereka semua merupakan narasumber dalam
penelitian ini, mereka mempunyai waktu untuk keluarga kususnya anak-
anaknya sangat sedikit karena mereka mempunyai tanggung jawab dalam
pekerjaan mereka masing-masing. Dan anak-anak yang juga sebagai
narasumber yaitu Putri Cantika (PC), Tata Malita (TM), Mayaza Fauziah
(MF), Nando Saputra (NS), yang sebagian putra dari 3 ibu karir diatas.
Sebagai buruh pabrik ZBD harus bangun jam 03.00 pagi untuk
menyiapkan sarapan dan berangkat kerja subuh karena jarak yang jauh
bus pabrik menjemputnya lebih awal dari lainnya, untuk jam pulang dari
pabrik jam 15.00 sampai rumah jam 16.00 itu kalau tidak lembur, latar
belakang suami ZBD bekerja sebagai tukang bangunan yang mempunyai
penghasilan tidak tetap apalagi di masa pandemi ini, beliau hanya bisa
dirumah karena tidak ada proyek. ZBD dikaruniai 3 anak perempuan,
anak pertama SMP banyubiru tinggal dipondok pesantren, kedua SD
kelas 5, anak terakhir masih PAUD. ZBD bekerja demi membantu
20
perekonomian keluarganya walaupun waktu untuk keluarga sedikit tapi
sebisa mungkin dimanfaatkan untuk menemani anaknya belajar. Untuk
pendidikan agama dibidang aklaq dan baca tulis Al-Quran, ZBD
mengaku kesulitan karena pagi dan siang anak-anaknya banyak bermain,
dan sore sudah mulai lelah, tapi tetap ZBD meminta anak-anaknya untuk
mengaji dan memberikan nasihat-nasihat, ZBD mengaku karena pandemi
ini anak-anaknya kelancaran membaca huruf hijaiyahnya berkurang.18
Lain halnya dengan CAL seorang janda yang harus membesarkan
anaknya dengan keringat sendiri, beliau bekerja sebagai guru honorer
mulai dari anaknya berusia 3 bulan sampai sekarang kelas 2 SD dan harus
kerja sampingan online shop, di masa pandemi ini CAL banyak sekali
menghabiskan waktunya bersama anak karena sebagai guru waktu
dirumah lebih banyak. Dengan semua kegiatan kependidikan dilakukan
dirumah CAL memantau anaknya dalam bermail, bergaul, belajar lebih
ketat. CAL menceritakan dongeng sebelum tidur yang mengandung
kebaikan, agar mendorong anak melakukan hal kebaikan yang sama.
CAL juga mengajarkan iqro’ dirumah setelah mahrib, yang biasanya
dilakukan di masjid bersama ustad. Tapi Alhamdulillah ditengah masa
pandemi ini beliau bisa dipertemukan dengan jodohnya dan
melaksanakan akad dengan tertutup seperti aturan pemerintah. CAL jadi
lebih banyak bersama anak.19
18
Wawancara dengan ZBD pada tanggal 17 Juli 2020.
19
Wawancara dengan CAL pada tanggal 17 Juli 2020
21
Sedangkan SW bekerja sebagai pegawai PLN dari sebelum
menikah, dan harus bekerja pukul 07.00 sampai 17.00 dengan jarak
kantor yang lumayan jauh dan harus naik angkot karena tidak bisa
mengendarai, sampai rumah kadang anak-anaknya sudah lelah dan tidur
pulas. Untuk pendidikan agama dibidang akhlaq dan baca tulis Al-Quran,
SW yakin semua terjaga dengan baik karena suaminya yang sebagai guru
honorer di MTs dan guru ngaji didesanya selalu membimbing dan
mengajari anaknya saat SW bekerja, setiap habis mahrib anak-anak SW
yang masih SD selalu tadarus dan latihan menulis surat-surat di al-
Qur’an. Untuk Akhlak menurut SW selagi tingkah laku orang tua baik,
akhlak anak juga akan baik. Walaupun waktu yang sedikit tapi SW
memanfaatkannya dengan baik untuk pendidikan anak-anaknya.20
Untuk narasumber berikutnya dari anak-anak, yang pertama PC
yang merupakan anak dari ZBD, dia anak kelas 5 Sekolah Dasar di SDN
tlompakan 03. Pada Masa Pandemi ini dia mengaku bosan dirumah dan
malas belajar karena semua tugas sekolah lewat HP sedangkan HP Cuma
ada satu yang dibawa ibunya dan kegiatan mengaji yang didesa juga
diliburkan. Ibunya yang bekerja suka mengajak belajar tapi karena tidak
biasa jadi kadang ibunya tidak sabar.21
Berikutnya ada TM kelas 2 Sekolah Dasar anak dari CAL, sampai
sekarang dia dititipkan kakek neneknya pada jam ibunya bekerja, dia
sekolah di SDN Tlompakan 03. Karena ibunya sebagai guru TM senang
20
Wawancara dengan SW pada tanggal 18 Juli 2020 21
Wawancara dengan PC pada tanggal 25 Juli 2020
22
ibunya banyak waktu dirumah dan bisa mengaji bersama, bermain
bersama. 22
Selanjutnya ada MF anak kelas 3 SD sekolah di MI Bringin setiap
harinya dia kalau berangkat sekolah diantar ayannya dan pulangnya naik
angkot dengan kakaknya tapi dimasa pandemi ini dia pagi hanya bisa
dirumah saja dengan kakaknya karena kedua orang tuanya harus bekerja.
Tapi siang ayahnya pulang lebih awal. Dan ayah MF sangat disiplin, MF
punya jam kusus belajar dan mengaji yang memang sudah diterapkan
sebelum adanya virus covid19. Dan ibunya selalu menanyai kegiatannya
setiap hari, dan pada hari libur kerja (sabtu dan minggu) bermain, belajar
dilakukan dengan ibu, MF merasa dia dan kakaknya sangat dekat dengan
ibunya walaupun waktunya dirumahnya sedikit. MF anak dari SW yang
bekerja sebagai pegawai PLN.23
NS anak kelas 5 SD sejak bayi dia sudah ditinggal ibunya bekerja,
dulu ibunya sebagai buruh pabrik dan ketika NS kelas 1 SD ibunya
bekerja sebagai TKW di Taiwan. NS mengatakan dimasa pandemi ini dia
bisa belajar dirumah ditemani nenek karena ayahnya bekerja, dan ibuNS
dimasa pandemi ini banyak waktu luang jadi lebih sering video call untuk
menemaninya belajar dan mengaji. NS merasa lebih semangat belajar
dengan adanya perhatian ibunya. Walaupun jauh dan tidak bisa 24 jam
berkomunikasi tapi ibu NS selalu menyempatkan waktu untuk
22
Wawancara dengan TM pada tanggal 25 Juli 2020 23
Wawancara dengan MF pada tanggal 18 Juli 2020
23
memberikan nasehat dan memberikan perhatian dengan menanyakan
kegiatan sekolah, dirumah, dan menanyakan apa yang sedang dirasakan.24
Seluruh tingkah laku yang muncul adalah bermotivasi.25
Tanpa
adanya dorongan tidak akan ada kekuatan untuk merangsang perilaku
seseorang dalam memenuhi kebutuhan maupun keinginannya. Pola asuh
orang tua merupakan pola perilaku yang diterapkan pada anak bersifat
relatif konsisten dari waktu ke waktu. Pola perilaku ini dirasakan oleh
anak, dari segi negatif maupun positif. Pola asuh yang ditanamkan tiap
keluarga berbeda, hal ini tergantung pandangan dari tiap orang tua.26
Setiap orang tua punya caranya sendiri dalam memberikan
Pendidikan kepada anak. Pola asuh merupakan cara bertindak sebagai
orang tua terhadap anak-anaknya di mana mereka melakukan serangkaian
usaha aktif dan nyata.27
Di antara ibu karir yang melakukan pola asuh dalam pendidikan
islam dibidang akhlaq dan baca tulis Al-qur’an pada anak usia sekolah
dasar dimasa pandemi covid 19 di Desa Tlompakan berdasarkan temuan di
lapangan, sebagian besar ibu karir melakukan pola asuh demokratis yaitu
memberikan aturan dan pedoman tapi juga mendengarkan pendapat dan
pertanyaan anak dan tidak terlalu membatasi anak. Ibu karir di Desa
Tlompakan mengontrol dari jauh apa yang dilakukan anak-anak mereka,
24
Wawancara dengan NS pada tanggal 18 Juli 2020 25
E. Koeswara, Motivasi: Teori dan Penelitiannya, ( Bandung: Angkasa, 1989), hlm 67. 26
Suarsini, Desy. Pola Asuh Orang Tua, Artikel (online)(http;//desysuar.blogspot .com, diakses 01
Agustus 2020) 27
Gunarsa, Singgih. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, ( Jakarta: Gunung Mulia,2002).
24
memberikan perhatian yang lebih saat dirumah dan mengesampingkan
lainnya, memanfaat waktunya yang sedikit bersama anak, memberikan
nasehat-nasehat sebelum tidur, menanyakan kegiatan selama dirumah,
mengecek bacaan Al-qur’an anak-anaknya dan karena pandemi semua
kegiatan formal menggunakan android, para ibu mengecek handpone yang
digunakan anak, memberikan waktu pada anak untuk bercerita dan
berpendapat. Ibu karir mengevaluasi apabila ada aturan yang membuat
anak tidak nyaman. Seluruh narasumber dalam penelitian ini yakni ZBD,
SW, dan CAL menganggap penting pola asuh untuk mendidik anak-anak
mereka kususnya dalam hal akhlak dan baca tulis Al-qur’an, dengan latar
belakang dan tujuan yang berbeda. ZBD merasa ketika cuek dengan anak
atau gak mau tahu membuat pendidikan pada anak tidak berjalan dengan
lancar, apalagi dilakukan oleh seorang ibu. Walaupun pulang dalam
keadaan lelah tapi kewajiban orang tua apalagi ibu harus tetap dilakukan
yaitu emberikan pola asuh yang baik untuk anak-anaknya salah satunya
dengan memberikan nasehat-nasehat, sebelum anak tidur agar teringat
keesokan harinya. SW juga melakukan hal yang sama tapi dengan cara
yang mungkin agak berbeda karena menurut SW setiap anak mempunyai
karakter yang berbeda-beda jadi orang tua terutama ibu harus dapat
menyesuaikan dan harus lebih berhati-hati dalam menghadapi anak-anak.
Menilik latar belakang CAL yang harus berjuang membesarkan anaknya
tanpa suami, CAL dimasa pandemi ini terjun langsung dalam mengajari
25
anaknya baca tulis Al-qur’an dan CAL merasa lebih beruntung karena
mempunyai waktu yang lebih banyak daripada ibu karir lainnya.
Pola asuh pendidikan agama islam dalam bidang akhlak dan baca
tulis Al-qur’an menurut anak-anak dari ibu karir, pola asuh ibu mereka
sangat mereka butuhkan apalagi dimasa pandemi ini yang hanya bisa
melakukan semua kegiatan dirumah. MF yang mempunyai kegiatan
banyak disekolah dan biasa pulang sebelum asar sekarang hanya bisa
dirumah tapi MF bersyukur karena ayahnya banyak dirumah dan ibunya
memberikan lebih banyak perhatian dari sebelumnya. MF sudah
mempunyai jadwal mengaji yang dilakukan dirumah dan ayahnya sebagai
pengajar dari sebelum masa pandemi jadi tidak begitu berubah untuk
belajar baca tulis Al-quran dirumah, hanya sebelumnya ada banyak
tetangga belajar ngaji dirumah, sekarang sepi, Cuma MF dan kakaknya
yang juga masih sekolah dasar, begitu juga TM yang juga mempunyai
jadwal yang sudah ditentukan bersama ibunya untuk belajar agama setiap
harinya. Untuk PC di masa pandemi ini lebih sering merasa bosan tapi
setiap ibunya pulang bekerja, PC lebih semangat mendengarkan nasehat-
nasehatnya, dan belajar agama. Sementara NS justru dimasa pandemi bisa
lebih banyak berkomunikasi dengan ibunya yang bekerja sebagai TKW,
dan dari kecil NS mengatakan bahwa ibunya sangat lembut, tidak pernah
marah dan disiplin dalam mengajari pendidikan agama. Jadi walaupun
jauh NS selalu melakukan yang diajarkan ibunya.
26
Dalam mendidik anak, penting untuk memerhatikan pola asuh
yang diterapkan oleh orang tua. Setiap orang tua pasti menerapkan caranya
sendiri dalam mengasuh buah hati. Hal yang memengaruhi pola asuh anak
bukan hanya dari sisi pengetahuan saja, tapi juga pengalaman pola asuh
yang diperoleh Anda dan pasangan saat kecil dulu.
Perlu diketahui, pola asuh anak yang diterapkan sehari-hari
memiliki dampak yang besar bagi tumbuh kembang dan karakter anak ke
depannya. Pola asuh anak ini lebih mengedepankan orang tua dalam
memberikan aturan dan pedoman. Orang tua harus selalu mendengarkan
setiap pendapat atau pertanyaan anak dan bersikap responsif terhadap
anak. Orang tua suka memberi dukungan, mudah memaafkan, tidak
menyalahkan anak bila ia melakukan kesalahan atau kegagalan, dan tidak
terlalu membatasi anak.
Pola asuh demokratis menjadi yang paling ideal untuk buah hati.
Selain memerhatikan pola asuh anak, ada baiknya anda juga memerhatikan
perlindungannya. Orang tua belum semua memahami konsep ini, semua
anak itu cerdas. Tak ada anak yang bodoh, maka hindari menyebutnya
demikian. Anak mungkin tak cerdas Matematika, namun prestasinya
unggul di bidang olahraga. Anak mungkin tak pandai Matematika dan
olahraga, namun dia pintar bernyanyi. Mungkin anak tak pandai kinestetik,
musikal, interpersonal, intrapersonal, naturalis (lingkungan), eksistensial.
Memang ada beberapa anak yang memiliki beberapa jenis kecerdasan.
27
Itulah yang disebut anak dengan multi intelligent. Hal ini menjadi dasar
sebuah pemahaman bahwa pola asuh anak harus aware akan hal ini.
Ibu karir di Desa Tlompakan sebagian besar mengambil pola asuh
demokratis yang memungkinkan orangtua dan anak saling menyesuaikan
diri dengan berbagai keadaan dirinya. Pola asuh demokratis, papar Tika,
memprioritaskan kepentingan anak, tetapi tidak ragu dalam
mengendalikan mereka. Orang tua seperti ini bersikap rasional dan selalu
mendasari tindakannya pada pemikiran. Orang tua tipe ini juga bersikap
realistis terhadap kemampuan anak. Mereka tidak berharap lebih pada
kemampuan yang dimiliki anak. Orang tua demokratis juga memberikan
kebebasan kepada anak untuk memilih. Mereka juga membebaskan anak
dalam memutuskan suatu tindakan. Apabila hendak menasehati, orangtua
demokratis selalu melakukannya dengan pendekatan yang hangat. Pola
asuh demokratis cocok diterapkan pada usia 6-12 tahun atau anak sekolah
dasar. Pada tahap ini anak mulai mampu memilih apa yang diminati. Anak
juga tertarik pada hal baru, dan cenderung bosan pada sesuatu yang
monoton. Yang lebih penting, anak mulai faham hal yang bersifat
konseptual seperti hak dan kewajiban.
Demokratis mengharuskan orangtua mempunyai alasan logis pada
tiap aturan yang diberikan, jadi tidak asal suruh. Pola asuh demokratis
memungkinkan anak bebas tapi tetap bisa bertanggungjawab. Dengan
kebebasan yang ada, pola asuh demokratis memungkinkan anak dan
orangtua berekspresi terkait keadaan di sekelilingnya. Sehingga, orangtua
28
harus memperhatikan dengan tepat kapan ekspresi dan mood anak
berubah. Perubahan mood akan menentukan cara berkomunikasi antar
orangtua dan anak, sehingga menjadi lebih efektif.
Jadi, jika dibuat persentase jenis pola asuh di atas, ibu karir lebih
memilih memanfaatkan waktunya yang sedikit dengan baik, dan
memberikan perhatian yang lebih apalagi dimasa pandemiCOVID 19 ini.
Demikian beberapa pola asuh ibu karir dalam pendidikan islam
dibidang akhlaq dan baca tulis al-qur’an pada anak usia sekolah dasar
dimasa pandemi COVID 19 bahwa mereka hampir semua menggunakan
metode pola asuh demokratis sesuai data temuan dilapangan.
29
BAB III
PERBEDAAN POLA ASUH SEMASA PANDEMI COVID 19 DAN
SEBELUM COVID 19
A. Hasil penelitian
1. Pola asuh sebelum pandemi covid 19
Kegiatan sebelum pandemi covid kegiatan yang dilakukan di
rumah setiap hari, misalnya membaca iqro’ atau AL-Qur’an setiap
ba’da mahrib dilakukan dimasjid bersama ustad dan teman-temanya,
pendidikan formal dilakukan disekolahan.
Kegiatan terprogram yang dilakukan secara rutin, seperti
membersihkan tempat tidur setiap pagi, memiliki jadwal tetap belajar
dirumah. Sebelum pandemi covid 19 Ibu karir yaitu ZBD merasa
lebih tenang karena anak bisa bebas berekspresi.
Manajemen waktu memang hal yang terhitung berat bagi ibu
karir. Ketika membutuhkan tidak ada disetiap saat, CAL Ketika
deadline tugas kerja sudah dekat dan masih belum selesai, CAL
mengesampingkan tugas rumah. Setelah selesai tugas kerja, baru
kemudian meneruskan tugas rumah. CAL memberikan pembiasaan
jam belajar kepada putrinya yang terjadwal setiap harinya. Semua
merupakan tugasnya sebagai Ibu dan wanita karir. Di samping itu,
kritikan dan celaan dianggap biasa oleh CAL apalagi seorang janda.
30
Dari proses itu, CAL belajar mengatasi rintangan, berpengalaman,
termotivasi, tambah sabar, dan menguatkan diri diiringi.28
2. Pola asuh semasa pandemi covid 19
Setiap orang tua umumnya pada menginginkan anak yang
pandai dibidang pengetahuan dan agama. Seringkali rintangan,
tantangan, maupun kesulitan dihadapkan pada seseorang dalam proses
untuk mencapainya. Oleh karena itu, perlu pembiasaan diri untuk
dapat menghadapi kesulitan tersebut. Seperti dimasa pandemi ini
termasuk masa yang cukup sulit bagi orang tua, guru, dan terutama
anak. Anak yang seharusnya lebih banyak bimbingan diharuskan
belajar dirumah dibimbing orang tua, tapi banyak sekali orang tuanya
yang sibuk bekerja (jarang berada dirumah). Karena tuntutan
pekerjaan orang tua terutama ibu belum bisa memberikan waktu yang
banyak untuk menemani, membimbing, mengajari anak-anak mereka.
Pendidikan dengan pembiasaan merupakan suatu metode yang
sangat efektif untuk diterapkan pada anak usia sekolah dasar. Karena
pada masa ini merupakan masa keemasan anak, dimana anak
mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat.
Anak kadang hilang semangat karena karir atau pekerjaan ibu,
intensitasdalam bertemu juga mempengaruhi motivasi belajar anak
.Menurut ZBD, untuk membimbing anak dalam berperilaku, dan
28
Wawancara dengan CAL pada tanggal 17 Juli 2020
31
belajar mengaji bukan hal yang mudah. Pasti akan berhadapan dengan
rintangan. tantangan, maupun kesulitan dihadapkan pada seseorang
dalam proses. Oleh karena itu, perlu pembiasaan untuk dapat
menghadapi kesulitan. Maka pembelajaran tentang akhlak dan baca
tulis Al-quran dan cara-cara menghadapi kesulitan harus dibangun
dari hal itu. Akan tetapi, pembiasaan tidak dapat dibangun dengan
instan, melainkan bergantung pada pengalaman yang diperoleh. Pada
proses itu, seseorang berhadapan dengan persoalan, sehingga ia
mampu berpikir untuk menyikapinya. Karena sesungguhnya orang
yang hidup pasti berhadapan dengan persoalan.29
MF mengatakan bahwa dia terbiasa mengaji setiap ba’da
mahrib dan selalu diberikan pengertian tentang fiqih, aqidah akhlak,
bahasa arab setelah belajar baca tulis Al-Qur’an. Karena dari dia umur
3 tahun sudah dituntun orang tua terutama ibu untuk meluangkan
waktu setiap harinya ba’da mahrib mengaji, walaupun lebih sering
ditemani ayahnya. Tapi ibunya selalu menanyakan sudah ngaji atau
belum?, sudah juz berapa?, setiap sebelum tidur, kalau bisa pulang
lebih awal ibu ikut andil dalam mengajar ngaji.30
Narasumber lain, NS, meskipun jauh dari ibunya tapi dari
kecil sebelum ibunya berangkat ke Negara lain sampai sekarang
walaupun lewat handpone dia sudah dibiasakan untuk selalu hormat
kepada orang tua, dan izin sebelum keluar rumah kemanapun dan
29
Wawancara dengan ZBD pada tanggal 25 Mei 2019. 30
Wawancara dengan MF pada tanggal 25 Mei 2019.
32
dimanapun. Setiap harinya NS menemani dan membantu neneknya
membersihkan rumah dengan senang hati. Setelah mahrib NS mengaji
yang biasanya di masjid karena pandemi NS melakukannya di rumah
bersama nenek, shalat juga selalu dilakukan tepat waktu. Pada masa
pandemi ini semua dilakukan dirumah, NS lebih sering merasa sangat
rindu, pengen sekali ada ibunya dirumah untuk shalat bersama, makan
bersama, bermain bersama, mengaji bersama karena banyaknya waktu
kosong jadi NS sering berandai-andai tentang ibunya, biasanya
mengaji, belajar ia lakukan bersama teman-teman jadi kadang lupa
tentang kesedihan jauh dari ibunya.31
Menurut SW kesulitan harus diselesaikan agar tidak berlarut-
larut. Jadi kesulitan itu harus diatasi supaya bisa lebih tenang dalam
memberikan ilmu. SW sempat mengambil langkah ingin keluar dari
pekerjaan karena ingin memanfaatkan waktu yang lebih untuk
anaknya, bisa mengontrol secara langsung kegiatan anak-anaknya
yang masih sekolah dasar semua, karena menurut SW seumuran
anaknya rasa ingin tahunya sangat lebih terhadap apapun, jadi kalau
bisa ditanamkan dengan hal-hal positif. Tapi karena ekonomi
keluarga, SW mengurungkan niatnya untuk keluar dari pekerjaan.
Walaupun begitu SW mempunyai cara untuk mendidik anaknya, yaitu
dengan membiasakan berbahasa baik dan benar dimulai dari rumah,
belajar aqidah akhlak dan fiqih disesuaikan kejadian pada setiap
31
Wawancara dengan NS pada tanggal 20 Juli 2020
33
harinya tanpa ada ikatan waktu. Dan belajar baca tulis Al-Qur’an
pada anak-anaknya SW sudah membiasakan dengan menjadwalkan
kusus untuk mengaji, meski tidak bisa langsung dalam hal mendidik,
pulang kerja sebelum tidur SW selalu memberikan pertanyaan tentang
kegiatan harian anak-anaknya yang didasari rasa ingin tahu SW dan
perhatiannya.32
Orang tua terutama ibu memilih menjadi ibu karir atau bekerja
salah satu yang harus diperhatikan adalah pembiasaan yang diterapkan
untuk anak-anaknya, dengan memberikan motivasi, nasehat, aturan
dan selalu mengontrol lewat media sosial.pembiasaan merupakan
kegiatan yang dilakukan secara teratur dan berkesinambungan untuk
melatih anak agar memiliki kebiasaan-kebiasaan tertentu, yang
umumnya berhubungan dengan pengembangan kepribadian anak
seperti emosi, disiplin, budi pekerti, kemandirian, penyesuaian diri,
hidup bermasyarakat, dan lain sebagainya. “ Orang tua adalah Pembina
pribadi yang utama dalam hidup anak, kepribadian orang tua, sikap
dan cara hidup mereka merupakan unsur-unsur pendidikan yang tidak
berlangsung dengan sendirinya akan masuk ke dalam pribadi anak
yang sedang tumbuh.33
Adapun bentuk-bentuk pembiasaan pada anak
dapat dilaksanakan dengan cara berikut :
32
Wawancara dengan SW pada tanggal 25 Mei 2019 33
Zakiah Darajat, Ilmu Jiwa Agama, ( Jakarta: Bulan Bintang, 2005 ), hlm. 73.
34
1. Kegiatan rutin, adalah kegiatan yang dilakukan di rumah setiap hari,
misalnya membaca iqro’ atau AL-Qur’an setiap ba’da mahrib, berdo’a
sebelum dan sesudah melakukan kegiatan.
2. Kegiatan spontan adalah kegiatan yang dilakukan secara spontan,
misalnya meminta tolong dengan baik, menawarkan bantuan dengan
baik, menanyakan kegiatan hari ini.
3. Pemberian teladan adalah kegiatan yang dilakukan dengan memberi
teladan/contoh yang baik kepada anak, misalnya membuang sampah
pada tempatnya dan sopan dalam bertutur kata.
4. Kegiatan terprogram adalah kegiatan yang dilakukan secara rutin,
seperti membersihkan tempat tidur setiap pagi, memiliki jadwal tetap
belajar dirumah. Upaya untuk memelihara kebiasaan yang baik :
1. Melatihkan hingga benar-benar paham dan bisa melakukan tanpa
kesulitan. Sesuatu hal yang baru tentu tidak mudah dilakukan semua
anak, maka pembiasaan bagi mereka perlu dilakukan sampai anak
dapat melakukan. Pendidik perlu membimbing dan mengarahkan agar
anak-anak mampu melakukan kususnya baca tulis Al-Qur’an dan
akhlak.
2. Mengingatkan anak yang lupa melakukan.Anak-anak perlu diingatkan
dengan ramah jika lupa atau dengan sengaja tidak melakukan
kebiasaan positif yang telah diajarkan tapi jangan sampai
mempermalukan anak. Teguran sebaiknya dilakukan secara pribadi.
35
3. Apresiasi pada masing-masing anak secara pribadi. Pemberian
apresiasi dapat membuat anak senang, tetapi harus hati-hati jangan
berlebihan.
4. Hindarkan mencela pada anak. Seluruh perilaku dalam mendidik anak
diupayakan agar menguntungkan bagi perkembangan anak dengan
tidak mencela anak, walau terdapat kesalahan atau kekurangan
padanya.
Pembiasaan disini adalah pembentukan keterampilan berucap,
berbuat sesuai dengan yang diajarkan agama. Pembiasaan ini mempunyai
arti yang penting karena merupakan sarana paling efektif guna
pembentukan pribadi yang shaleh. Lagi pula pada masa usia dini anak
cenderung bersifat imitatif atau suka meniru apa yang dilihat dan
diketahui. Sehingga ketika yang dilihat dan diketahui oleh anak itu adalah
hal-hal yang baik dan dibiasakan sejak dini maka akan sangat efektif bagi
pembentukan pribadi yang baik. Pembiasaan merupakan upaya yang
dilakukan untuk mengembangkan perilaku anak, yang meliputi perilaku
keagamaan, sosial, emosional dan kemandirian. Pembiasaan merupakan
proses penanaman kebiasaan. Kebiasaan adalah pola untuk melakukan
tanggapan terhadap situasi tertentu yang dipelajari oleh seorang individu
dan yang dilakukan secara berulang-ulang untuk hal yang sama.
Pembiasaan adalah sesuatu yang sengaja dilakukan secara berulang-ulang
agar sesuatu itu dapat menjadi kebiasaan.Pendidikan agama Islam sebagai
pendidikan nilai maka perlu adanya pembiasaan-pembiasaan dalam
36
menjalankan ajaran Islam, sehingga nilai-nilai ajaran Islam dapat
terinternalisasi dalam diri peserta didik, yang akhirnya akan dapat
membentuk karakter yang Islami.
Jadi pola asuh dimasa pandemi ini lebih sulit dilaksanakan ibu
karir yang sebagian besar bermasalah dengan waktu. Pola asuh sebelum
pandemi covid 19 anak dapat melakukan pembelajaran di luar rumah dan
kegiatan lainnya, sedangkat semasa pandemi covid 19 harus kontrol ketat
anak.
ibu karir dalam pendidikan agama islam dibidang akhlaq dan baca
tulis Al-Qur’an anak usia swkolah dasar pada masa pandemi covid 19 di
Desa Tlompakan, bahwa Pembiasaan merupakan upaya yang dilakukan
untuk mengembangkan perilaku anak, yang meliputi perilaku keagamaan,
sosial, emosional dan kemandirian.
37
BAB IV
PENUTUP
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan paparan pada bab-bab sebelumnya, penulis dapat membuat
kesimpulan sebagai berikut.
1. Pola asuh ibu karir dalam pendidikan agama islam pada anak semasa
pandemi covid 19 di Desa Tlompakan, ibu karir melakukan pola asuh
demokratis yaitu memberikan aturan dan pedoman tapi juga
mamendengarkan pendapat dan pertanyaan anak dan tidak terlalu
membatasi anak. Pola asuh demokratis tersebut diantaranya ibu karir
memberikan jadwal harian pada anak, dan meberikan ruang anak untuk
bercerita, bertanya dengan diawali menanyakan kegiatan anak saat tidak
bersamanya, dilanjutkan dengan menanyakan kesulitan yang dialami, dan
terakhir mengevaluasi. Karena bahwa pola asuh demokratis dapat
mengakibatkan anak mandiri, mempunyai kontrol diri dan kepercayaan
diri yang kuat, dapat berinteraksi dengan teman sebayanya dengan baik,
mampu menghadapi stress, mempunyai minat terhadap hal-hal yang baru,
kooperatif dengan orang dewasa, penurut, patuh dan berorientasi pada
prestasi. 34
34
Fadillah, Ika dkk.Hubungan Tipe Pola Asuh Orang Tua dengan Emotional Quotient pada Anak
Usia Prasekolah di TK Islam AlFatihah Sumampir Purwokwrto Utara. Jurnal Keperawatan
Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), 2010
38
2. Ada beberapa karakteristik orangtuakarir ganda terhadap anak dalam
pendidikan agama islam dimasa pandemi covid 19, yaitu:
a. Membagi jam pengasuhan, artinya para orangtua bergantian
mengasuh anaknya jika ada waktu yang kosong dalam bekerja atau
beraktifitas di luar rumah.
b. Komunikasi, dengan komunikasi yang baik maka pola asuh yang
dibanngun akan kuat dan tidak ada salah komunikasi tentang
penerapan yang direalisasikan kepada anak dalam pendidikan
agama Islam.
c. Memilih Lingkungan Yang Baik, karena jika lingkungan baik maka
para orangtua merasakan keamanan untuk anak-anaknya dalam
bersosial kepada teman-temannya. Sekolah dengan jam agama lebih
banyak, sebagai penopang pola asuh yang sudah diterapkan orang
tua di rumah.
3. Pola asuh ibu karir semasa pandemi covid 19 dibanding sebeum covid 19
memiliki perbedaan di desa Tlompakan:
a. Waktu, karena semua dilakukan dari rumah, secara virtual, anak sangat
butuh orang tua. peran ibu sebagai teman, dan penyemangat, ibu karir
pintar-pintar membag watu.
b. Tempat belajar, semua kegiatan pembelajaran yang tadinya dilakukan
di sekolah, madrasah, masjid, harus digantikan di rumah saja.
39
B. Saran
1. Bagi ibu karir
a. Menambah wawasan, ilmu pengetahuan, dan kreativitas agar lebih
mampu mengatasi kesulitan dalam mendidik anak.
b. Lebih optimis dalam mendidik anak.
c. Menginspirasi calon-calon ibu karir.
2. Bagi Lembaga IAIN Salatiga
a. Memfasilitasi mahasiswa baik di dalam atau di luar kelas kuliah.
b. Mendorong dosen untuk senantiasa mendampingi mahasiswa dalam
meraih cita-cita.
C. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini tidak mengungkap seluruh dimensi
adversityquotient. Penelitian ini baru membahas dua dimensi yakni dimensi
control dan reach. Penulis memberikan kesempatan kepada peneliti
berikutnya untuk mengkaji lebih lanjut dimensi-dimensi adversityquotient
yang lain.
40
DAFTAR PUSTAKA
AL-Qur’an dan Terjemahannya. 1997. Jakarta. Departemen Agama RI.
Baumrind, D. 1967. Child Care Practices Anteceding Three Patterns of Preschool
Behavior. Genetic Psychology Monographs.
Cicih Sukaesih, 2012. Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar
Pendidikan Agama Islam Siswa di SDN Limustunggal 01 Cileungsi Kabupaten
Bogor.
Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Erwati Aziz. 2003. Prinsip-Prinsip Pendidikan Islam. Solo: Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri.
Fadillah, Ika dkk. 2010 .Hubungan Tipe Pola Asuh Orang Tua dengan Emotional
Quotient pada Anak Usia Prasekolah di TK Islam AlFatihah Sumampir
Purwokwrto Utara. Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of
Nursing), Volume 5, No.1, Maret 2010.
Fara Raissa Putri,“Pola Pengasuhan Oleh Polisi Wanita (Studi Deskriptif
Mengenai Pola Asuh Anak Oleh Polisi Wanita (Polwan) Di Surabaya)” hal. 176-
188 AntroUnairDotNet, Vol.2/No.1/Jan.-Pebruari 2013.
Fitriyani, Nunung Nurwati, & Sahadi Humaedi Volume: 3 Nomor: 1 - Prosiding
Ks: Riset & Pkm Peran Ibu Yang Bekerja Dalam Pemenuhan Kebutuhan Dasar
Anak.
41
Gunarsa, Singgih. 2002, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Jakarta:
Gunung Mulia.
Hasnida. 2014. Analisis Kebutuhan Anak Usia Dini. Jakarta: Luxima
Isni Agustiawati, 2014. Pengaruh pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar
siswa pada mata pelajaran Akuntansi kelas XI IPS di SMA Negeri 26 Bandung.
Kamarusdiana. 2019. Studi Etnografi dalam Kerangka Masyarakat dan Budaya,
SALAM; Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i, Vol. 6, No. 2.
Kartono, Kartini. 2007 Penerapan Keluarga Memandu Anak. Jakarta: Rajawali.
Leter. 1985. Tuntunan Rumah Tangga Muslim dan Keluarga Berencana, Padang:
Angkasa Raya.
Miray Ozozen. 2014. The effect of child activity on the habituation attitude of
reading book which of child’s parents. (Procedia : Social and Behavioral
Sciences ) 2014. 152.
Nisa Nurzanah. 2018. Peranan Wanita Karir Dan Pengaruhnya Terhadap
Pendidikan Agama Pada Anak Dalam Rumah Tangga. UIN Sunan Gunung Djati.
Bandung.
, Hasan. 2012. Pedoman Dasar Pendidikan Budi Pekerti. Jakarta: Prestasi
Pustaka.
Rahmat Hidayat, 2016. Pengaruh Tingkat pendidikan formal orang tua terhadap
restasi belajar siswa kelas X SMA N 01,Yogyakarta.
42
Sochib, Moch. 2000. Pola Asuh Orang Tua. Dalam Membantu Anak
Mengembangkan Disiplin Diri. Rineka Cipta: Jakarta.
Suarsini, Desy. 2013. Pola Asuh Orang Tua, Artikel
(online)(http;//desysuar.blogspot .com, diakses 10 Desember 2013)
Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
Bandung: Alfabeta.
Tri Siwi (2005) Simposium riset Ekonomi Pengaruh Komitmen Profesi,
Partisipasi Anggaran Dan Self-Efficacy Terhadap Konflik Peran (Studi Empiris
Pada Wanita Karir Di Yogyakarta).
Ummu Sufyan. 2007. Senarai Konflik Rumah Tangga. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Venna Nurul Khotimah. 2017. Pengaruh Pola Asuh Wanita Berkarir Dalam
Memberi Motivasi Belajar Anak di SMP Laboratorium UPI”, Disertasi Program
Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.
Zakiyah Dradjat. 1994. Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah. Jakarta:
Ruhama.
Zubaedi. 2011. Desain Pendidikan Karakter. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
43
LAMPIRAN
Lampiran 1
PEDOMAN WAWANCARA
1. Bagaimana pendapat ibu di Desa Tlompakan tentang Pandemi COVID 19 ?
2. Apa pekerjaan Ibu di Desa Tlompakan?
3. Apa alasan Ibu di Desa Tlompakan memilih menjadi ibu karir?
4. Bagaimana cara ibu di Desa Tlompakan membagi waktu untuk anak?
5. Bagaimana cara Ibu di Desa Tlompakan mengajarkan akhlaq dan baca tulis Al-
Qur’an?
6. Pembiasaan apa yang Ibu di Desa Tlompakan terapkan untuk anak ?
7. Adakah strategi yang khusus dalam pola asuh pada anak apalagi dimasa pandemi ini?
8. Apa perbedaan pola asuh ibu karir sebelum dan sesudah COVID 19 ?
9. Apa ada Perubahan dari Ibu kepada anak di masa Pandemi covid ini ?
44
Lampiran 2
SURAT KETERANGAN
PELAKSANAAN WAWANCARA
45