tesis indeks rawat inap di arab saudi jemaah haji ...repository.unair.ac.id/53814/14/tep 04-16 pur...

138
i TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI EMBARKASI SURABAYA DENGAN HIPERTENSI SONI PURWANTO UNIVERSITAS AIRLANGGA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI EPIDEMIOLOGI SURABAYA 2016 ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Upload: dinhtu

Post on 03-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

i

TESIS

INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI EMBARKASI SURABAYA DENGAN HIPERTENSI

SONI PURWANTO

UNIVERSITAS AIRLANGGA

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI EPIDEMIOLOGI SURABAYA

2016

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 2: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

ii

TESIS

INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI EMBARKASI SURABAYA DENGAN HIPERTENSI

SONI PURWANTO NIM. 101414553012

UNIVERSITAS AIRLANGGA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI EPIDEMIOLOGI

SURABAYA 2016

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 3: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

iii

INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI EMBARKASI SURABAYA DENGAN HIPERTENSI

TESIS

Untuk memperoleh gelar Magister Epidemiologi Minat Studi Epidemiologi

Program Studi Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Airlangga

Oleh:

SONI PURWANTO NIM.101414553012

UNIVERSITAS AIRLANGGA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI EPIDEMIOLOGI

SURABAYA 2016

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 4: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

iv

PENGESAHAN

Dipertahankan di depan Tim Penguji Tesis Minat Studi Epidemiologi

Program Studi Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

dan diterima untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Magister Epidemiologi (M.Epid.)

pada tanggal 22 Agustus 2016

Mengesahkan

Universitas Airlangga Fakultas Kesehatan Masyarakat

Dekan,

Prof. Dr. Tri Martiana, dr., M.S NIP. 195603031987012001

Tim Penguji:

Ketua

Anggota

:

:

Dr. Windhu Purnomo, dr., M.S

1. Dr. Santi Martini, dr., M.Kes 2. Dr. Sri Widati, S. Sos, M.Si 3. Dr. Atik Choirul Hidajah, dr., M.Kes 4. Achmad Faridy Faqih, S.T., M. Kes

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 5: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

v

PERSETUJUAN

TESIS

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Epidemiologi (M.Epid.)

Minat Studi Epidemiologi Program Studi Epidemiologi

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

Oleh:

SONI PURWANTO NIM. 101414553012

Menyetujui,

Surabaya, 22 Agustus 2016

Pembimbing Ketua,

Dr. Santi Martini, dr., M.Kes NIP. 19660927 199702 2 001

Pembimbing,

Dr. Sri Widati, S. Sos, M.Si NIP. 19770116 200501 2 002

Mengetahui, Koordinator Program Studi Epidemiologi

Prof. Dr. Chatarina U. W, dr., M.S., M.PH NIP. 19540916 198303 2 001

Pembimbing Ketua,

Dr. Santi Martini, dr., M.Kes Dr. Sri Widati, S. Sos, M.Si

Mengetahui, Koordinator Program Studi Epidemiologi

Prof. Dr. Chatarina U.W, dr., M.S., M.PHIP. 19540916 198303 2 001

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 6: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

PERTTYATAAI\T TENTANG ORISINALITAS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:

NamaNIMProgram StudiMinat StudiAngkatanJenjang

SoniPurwanto1014145530t2EpidemiologiEpidemiologi2014Magister

menyatakan bahwa saya tidak melakukan kegiatan plagiat dalam penulisan tesissaya yang berjudul:

INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI EMBARKASIST'RABAYA DENGAI\T HIPERTENSI

Apabila suatu saat nanti terbukti saya melakukan tindakan plagiat, maka sayaakan menerima sanksi yang telatr ditetapkan.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Soni PurwantoNIM. 101414553012

vi

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 7: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya serta sholawat dan salam yang selalu tercurahkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW, sehingga penyusunan tesis dengan judul “ Indeks Rawat Inap di Arab Saudi Jemaah Haji Embarkasi Surabaya dengan Hipertensi ” ini dapat terselesaikan sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan Program Pendidikan S-2 Epidemiologi dan mencapai gelar Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga Surabaya.

Tesis ini berisikan tentang faktor risiko dan prediktor rawat inap di Arab Saudi jemaah haji Embarkasi Surabaya dengan hipertensi. Dalam penyusunan tesis ini penulis tidak lepas dari bantuan, masukan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Ucapan terima kasih yang tidak terhingga penulis sampaikan dengan tulus kepada Dr. Santi Martini, dr., M.Kes, selaku pembimbing ketua yang dengan penuh kesabaran dan perhatian dalam memberikan bimbingan, semangat dan saran sehingga tesis ini bisa terselesaikan dengan baik. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Dr. Sri Widati, S.Sos., M.Si, selaku pembimbing kedua yang senantiasa meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, motivasi dan saran dalam penyempurnaan tesis ini.

Pada kesempatan ini, perkenankan penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. Moh. Nasih, SE., M.T., AK., CMA., CA selaku Rektor Universitas

Airlangga Surabaya; 2. Prof. Dr. Tri Martiana, dr., M.S selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Airlangga Surabaya; 3. Prof. Dr. Chatarina U. W, dr., M.S., M.PH selaku Koordinator Program Studi

Magister Epidemiologi sekaligus ketua minat Epidemiologi; 4. Dr. Atik Choirul Hidajah, dr., M. Kes selaku Ketua Departemen Epidemiologi

beserta seluruh dosen dan staff; 5. Ketua penguji Dr. Windhu Purnomo, dr., M.S, anggota penguji, Dr. Santi

Martini, dr., M.Kes, Dr. Sri Widati, S.Sos., M.Si, Dr. Dr. Atik Choirul Hidajah, dr., M. Kes dan Achmad Faridy Faqih, ST., M.Kes atas kesediaanya menguji dan mengarahkan demi kesempurnaan tesis ini;

6. Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah yang telah memberikan izin untuk melanjutkan pendidikan;

7. Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI beserta seluruh staff yang telah memberikan izin penelitian, dukungan data dan tenaga;

8. Ibu dan Ayah penulis, Ibu dan Ayah mertua, isteri dan anak-anak, saudara tercinta yang selalu memberikan dukungan, kasih sayang, semangat dan doa yang tulus, sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan;

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 8: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

viii

9. Seluruh rekan mahasiswa S2 Program Magister Epidemiologi angkatan 2014 dan 2015 yang selalu memberikan dorongan serta semangat.

10. Semua pihak yang telah membantu sejak awal penyusunan hingga selesainya tesis ini yang tidak mungkin disebutkan satu persatu, semoga bantuan yang diberikan bernilai ibadah.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini masih banyak terdapat kekurangan, kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Kritik dan saran dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi kesempurnaan tesis ini.

Akhirnya, semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pihak lain yang menggunakan.

Surabaya, Agustus 2016

Penulis

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 9: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

ix

SUMMARY

Health is the main capital for each pilgrim that should be maintained since the beginning of the trip till finish the pilgrimage. Therefore every pilgrim needs to prepare in order to have optimal health status and keep it in order procession ceremony rituals can be performed maximum. Hajj is not a regular trip for a full health risk that could undermine implementation of the pilgrimage. These risk factors should be identified and managed properly to support pilgrimage. The risk factors include spark factor in diseases or factors that can aggravate health conditions of the early pilgrim. Hajj health risk factors can come from the body of the pilgrim, it could also come from the congregation or environmental conditions may be outside pilgrim.

High risk pilgrims are pilgrims with health conditions that the epidemiological risk of illness or death during the pilgrimage. Such conditions include: elderly pilgrims, pilgrims with certain infectious diseases that should not be carried out from Indonesia under the applicable healthrule, pregnant women pilgrims, pilgrims with disabilities related to chronic disease and or certain other diseases. These diseases must be considered by health officials, because it can cause fatal complications when implementing physical activity in the very hot and very cold, human density and high pollution. Diseases on pilgrims hospitalized in Saudi Arabia during year 2014 were diabetes mellitus as many as 236 cases (16.95%) and hypertension as many as 235 cases (16.88%). These diseases were generally already detected the pilgrims before they left for the pilgrimage in Saudi Arabia. Surabaya was one of embarkation with a high number of pilgrims with most health risks among the 14 Hajj embarkations in Indonesia. Based on the Hajj Committee (PPIH) embarkation Surabaya report In 2015, the number of high risk health pilgrims in 2015 as many as 17.535 people (62.18%), in 2014 as many as 15.694 people (55.82%) increased compared to the year 2013 as many as 13.525 (47.46%). At the end of the examination conducted in Surabaya embarkation found various types of high-risk health. Non-communicable diseases were common disease in the medical examination of the pilgrims. Of some non-communicable diseases were the most common is hypertension.

Hypertension is a disease that most commonly found in health-check on pilgrims in Surabaya embarkation. Pilgrims with hypertension had a higher risk for health problems ranging from mild to severe level in the form of target organ damage such as brain, heart and kidneys that can cause death.

This research was an analytic observational study using case control design. The sample size in this study consisted of a sample of cases as many as 32 people and a control sample as many as 32 people so overall sample as many as 64 people. The sampling technique used in this study was simplerandom sampling. Data were analyzed using descriptive and inferential analysis, in which the inferential analysis used simple logistic regression and multiple logistic regression.

The results of this study indicated that there were six variables as candidates for continued multiple logistic regression analysis; age (p value =

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 10: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

x

0.081), occupation (p value = 0.232), diabetes mellitus (p value = 0.004), cardiovascular (p value = 0.175) , hypercholesterolemia (p value = 0.129) and smoking behavior (p value = 0.148) .While five other variables not included in the candidate variables are: gender (p value = 0,800), education (p value = 0.599), kidney (p value = 0.999), obesity (p value = 0.795) and lack of physical activity (p value = 0.720). Variables chosen as candidate have p value <0.25. The results of the final multiple regression analysis obtained two indicators of inpatient cases of hypertension in pilgrims were age and diabetes mellitus. Index of Hospitalizationof hypertension on pilgrims was obtained -1.679 + 1.282 * Age (≥60 years) + 2.492 * Diabetes Mellitus (Yes). This index is expected to be considered and utilized as a measuring tool in helping health workers, especially the entire team of pilgrims-medical practitioner in undertaking screening on candidate pilgrims with hypertension who are at high risk for hospitalization during a pilgrimage in Saudi Arabia.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 11: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

xi

ABSTRACT

Hypertension is a disease that most commonly found in health-check on pilgrims in Surabaya embarkation. Pilgrims with hypertension had a higher risk for health problems ranging from mild to severe level in the form of target organ damage such as brain, heart and kidneys that can cause death. This research was an analytic observational study using case control design. The sample size in this study consisted of a sample of cases as many as 32 people and a control sample as many as 32 people so overall sample as many as 64 people. The sampling technique used in this study was simple random sampling. Data were analyzed using descriptive and inferential analysis, in which the inferential analysis used simple logistic regression and multiple logistic regression. The results of this study indicated that there were six variables as candidates for continued multiple logistic regression analysis; age (p value = 0.081), occupation (p value = 0.232), diabetes mellitus (p value = 0.004), cardiovascular (p value = 0.175), hypercholesterolemia (p value = 0.129) and smoking behavior (p value = 0.148). This index is expected to be considered and utilized as a measuring tool in helping health workers, especially the entire team of pilgrims-medical practitioner in undertaking screening on candidate pilgrims with hypertension who are at high risk for hospitalization during a pilgrimage in Saudi Arabia.

Keywords: Index, hospitalizations, hypertension, pilgrims, diabetes mellitus

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 12: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

xii

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DEPAN ................................................................................................... i SAMPUL DALAM ................................................................................................. ii HALAMAN PRASYARAT GELAR .................................................................... iii HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................... iv PERNYATAAN ORISINALITAS ......................................................................... v KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi SUMMARY ....................................................................................................... …..ix ABSTRACT ............................................................................................................ .xi DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii DAFTAR SINGKATAN ................................................................................... xviii BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1 1.2 Kajian Masalah ....................................................................................... 13 1.3 Rumusan Masalah ................................................................................... 17 1.4 Tujuan Penelitian .................................................................................... 17

1.4.1 Tujuan Umum ............................................................................... 17 1.4.2 Tujuan Khusus .............................................................................. 17

1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................. 18 1.5.1 Bagi Peneliti ................................................................................. 18 1.5.2 Manfaat Ilmiah ............................................................................. 18 1.5.3 Manfaat Praktis ............................................................................. 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ibadah Haji ............................................................................................ 19 2.2 Penyelenggaraan Ibadah Haji ................................................................ 19 2.3 Penyelenggaraan Kesehatan Haji .......................................................... 20 2.4 Faktor Risiko Kesehatan Jemaah Haji ................................................... 26 2.5 Hipertensi ............................................................................................... 31 2.6 Indikator ................................................................................................. 41 2.7 Indeks ..................................................................................................... 42

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep Penelitian................................................................... 43 3.2 Hipotesis Penelitian ................................................................................ 45

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 13: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

xiii

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian ....................................................................................... 46 4.2 Rancang Bangun Penelitian .................................................................... 46 4.3 Waktu Penelitian ..................................................................................... 46 4.4 Populasi dan Sampel ............................................................................... 47

4.4.1 Populasi ....................................................................................... 47 4.4.2 Sampel ......................................................................................... 47 4.4.3 Besar Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ......................... 48

4.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional......................................... 49 4.5.1 Variabel Penelitian ....................................................................... 49 4.5.2 Definisi Operasional ..................................................................... 49

4.6 Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data ............................................... 51 4.6.1 Jenis Data ...................................................................................... 51 4.6.2 Instrumen dan Cara Pengumpulan Data ....................................... 51

4.7 Pengolahan dan Analisis Data ................................................................ 52 4.7.1 Pengolahan Data ........................................................................... 52 4.7.2 Analisis Data................................................................................. 53

BAB V HASIL DAN ANALISIS DATA

5.1 Distribusi Hubungan Antar Variabel ..................................................... 55 5.1.1 Distribusi Umur ............................................................................ 55 5.1.2 Distribusi Jenis Kelamin .............................................................. 56 5.1.3 Distribusi Pendidikan ................................................................... 56 5.1.4 Distribusi Pekerjaan ...................................................................... 58 5.1.5 Distribusi Penyakit Diabetes Mellitus .......................................... 59 5.1.6 Distribusi Penyakit Kardiovaskuler .............................................. 60 5.1.7 Distribusi Penyakit Ginjal ............................................................ 60 5.1.8 Distribusi Penyakit Hiperkolesterol.............................................. 61 5.1.9 Distribusi Obesitas ........................................................................ 62 5.1.10 Distribusi Perilaku Merokok ...................................................... 63 5.1.11 Distribusi Perilaku Kurang Aktifitas .......................................... 63 5.1.12 Distribusi Rawat Inap Pada Jemaah Haji Hipertensi di Arab

Saudi .......................................................................................... 64 5.2 Variabel Indeks Rawat Inap Kasus Hipertensi Jemaah Haji ................. 65 5.3 Probabilitas Rawat Inap Kasus Hipertensi Jemaah Haji........................ 66 5.4 Cut off Indeks ........................................................................................ 67 5.5 Sensitivitas dan Spesifisitas Indeks Rawat Inap Hipertensi Pada

Jemaah Haji .......................................................................................... 68 5.6 Penerapan Formula Indeks Rawat Inap Hipertensi Pada Jemaah Haji.. 69

BAB VI PEMBAHASAN

6.1 Pengaruh Variabel Penelitian dengan Rawat Inap Jemaah Haji dengan Hipertensi .................................................................................................... 70

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 14: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

xiv

6.1.1 Karakteristik Jemaah Haji ............................................................ 70 1. Umur ......................................................................................... 70 2. Jenis Kelamin ........................................................................... 71 3. Pendidikan ................................................................................ 72 4. Pekerjaan .................................................................................. 73 6.1.2 Penyakit Penyerta ......................................................................... 74 1. Penyakit Diabetes Mellitus ....................................................... 74 2. Penyakit Kardiovaskuler........................................................... 74 3. Penyakit Ginjal ......................................................................... 75 4. Penyakit Hiperkolesterol .......................................................... 76 5. Obesitas .................................................................................... 76 6.1.3 Perilaku ........................................................................................ 77 1. Merokok.................................................................................... 77 2. Kurang Aktifitas ....................................................................... 78 6.1.4 Probabilitas Rawat Inap Pada Jemaah Haji Hipertensi ................ 79 6.1.5 Penilaian Indeks Rawat Inap Hipertensi Pada Jemaah Haji ......... 80

BAB VII PENUTUP

7.1 Kesimpulan ............................................................................................ 81 7.1 Saran ...................................................................................................... 82

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 15: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Rawat Jalan dan Rawat Inap di Embarkasi 2012 ..................... 5 Tabel 1.2 Jumlah Rawat Jalan dan Rawat Inap di Arab Saudi 2014 .................... 8 Tabel 2.1 Klasifikasi Tekanan Darah menurut JNC ........................................... 33 Tabel 4.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian ........................................... 49 Tabel 5.1 Distribusi Rawat Inap Jemaah Haji Hipertensi Berdasarkan Usia

di Arab Saudi Tahun 2015 ................................................................. 55 Tabel 5.2 Distribusi Rawat Inap Jemaah Haji Hipertensi Berdasarkan Jenis

Kelamin di Arab Saudi Tahun 2015 .................................................... 56 Tabel 5.3 Distribusi Rawat Inap Jemaah Haji Hipertensi Berdasarkan

Pendidikan di Arab Saudi Tahun 2015 ............................................... 57 Tabel 5.4 Distribusi Rawat Inap Jemaah Haji Hipertensi Berdasarkan

Pekerjaan di Arab Saudi Tahun 2015 ................................................. 58 Tabel 5.5 Distribusi Rawat Inap Jemaah Haji Hipertensi Berdasarkan

Penyakit Diabetes Melitus di Arab Saudi Tahun 2015 ....................... 59 Tabel 5.6 Distribusi Rawat Inap Jemaah Haji Hipertensi Berdasarkan

Penyakit Kardiovaskuler di Arab Saudi Tahun 2015 .......................... 60 Tabel 5.7 Distribusi Rawat Inap Jemaah Haji Hipertensi Berdasarkan

Penyakit Ginjal di Arab Saudi Tahun 2015 ........................................ 61 Tabel 5.8 Distribusi Rawat Inap Jemaah Haji Hipertensi Berdasarkan

Penyakit Hiperkolesterol di Arab Saudi Tahun 2015......................... 62 Tabel 5.9 Distribusi Rawat Inap Jemaah Haji Hipertensi Berdasarkan

Obesitas di Arab Saudi Tahun 2015 ................................................... 62 Tabel 5.10 Distribusi Rawat Inap Jemaah Haji Hipertensi Berdasarkan

Perilaku Merokok di Arab Saudi Tahun 2015 ................................... 63 Tabel 5.11 Distribusi Rawat Inap Jemaah Haji Hipertensi Berdasarkan

Perilaku Kurang Aktivitas di Arab Saudi Tahun 2015 ...................... 64 Tabel 5.12 Hasil Analisis Regresi Logistik Sederhana Rawat Inap

Jemaah Haji Hipertensi di Arab Saudi Tahun 2015 ........................... 64

Tabel 5.13 Hasil Akhir Analisis Regresi Ganda Rawat Inap Jemaah Haji Hipertensi di Arab Saudi Tahun 2015 ................................................ 65

Tabel 5.14 Skoring Variabel Indeks Rawat Inap Jemaah Haji Hipertensi di Arab Saudi Tahun 2015 ................................................................. 67

Tabel 5.15 Sensitifitas dan spesifisitas Indeks Rawat Inap Pada Jemaah Haji Hipertensi di Arab Saudi Tahun 2015 ................................................ 68

Tabel 5.16 Penerapan Formula Indeks Rawat Inap Pada Jemaah Haji Hipertensi di Arab Saudi Tahun 2015 ................................................ 69

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 16: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Persentase Jemaah Haji Indonesia Risiko Tinggi Kesehatan Tahun 2012-2015 .......................................................................................... 4

Gambar 1.2 Jumlah 10 Penyakit Terbanyak Rawat Jalan di Embarkasi ................ 6 Gambar 1.3 Jumlah 10 Penyakit Terbanyak Rawat Inap di Embarkasi ................. 7 Gambar 1.4 Jumlah 10 Penyakit Terbanyak Rawat Jalan di Arab Saudi ............... 9 Gambar 1.5 Jumlah 10 Penyakit Terbanyak Rawat Inap di Arab Saudi .............. 10 Gambar 1.6 Jumlah Risiko Tinggi Kesehatan Embarkasi Surabaya.................... 11 Gambar 1.7 Jumlah 5 Faktor Risiko Tinggi Kesehatan Terbanyak

di Embarkasi Surabaya ................................................................. 12 Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian ................................................................ 43 Gambar 5.1 Distrbusi Tingkat Pendidikan Jemaah Haji dengan Hipertensi ....... 57 Gambar 5.2 Distribusi Jenis Pekerjaan Jemaah Haji dengan Hipertensi ............ 58 Gambar 5.3 Kurva ROC Indeks Rawat Inap Hipertensi ..................................... 67

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 17: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4

Lembar Pengumpulan Data Surat Izin Penelitian Lembar Hasil Uji Etik Hasil Analisis Data

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 18: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

xviii

DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN DAN ISTILAH

Daftar Arti Lambang - : Sampai dengan % : Persen > : Lebih dari < : Kurang dari ≥ : Lebih dari sama dengan ≤ : Kurang dari sama dengan / : Per α : Alfa β : Beta

Daftar Arti Singkatan

BKJH = Buku Kesehatan Jemaah Haji BPHI = Balai Pengobatan Haji Indonesia DM = Diabetes Mellitus HT = Hipertensi IRT = Ibu Rumah Tangga JCH = Jemaah Calon Haji Kemenkes RI = Kementerian Kesehatan Republik Indonesia KKP = Kantor Kesehatan Pelabuhan KLB = Kejadian Luar Biasa Kloter = KelompokTerbang OR = Odds Ratio PNS = Pegawai Negeri Sipil PPIH = PanitiaPenyelenggaraIbadah Haji PT = Perguruan Tinggi Risti = RisikoTinggi ROC = Receiver Operating Characteristic SD = Sekolah Dasar SMP = Sekolah Menengah Pertama SMA = Sekolah Menengah Atas Siskohatkes = Sistem Komputerisasi Haji Terpadu Bidang Kesehatan SKD = Sistem Kewaspadaan Dini

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 19: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ibadah Haji adalah rukun Islam ke lima yang wajib ditunaikan oleh setiap

umat Islam yang mampu memenuhi syarat istitho’ah sekali dalam seumur

hidupnya. Rukun Islam yang ke lima ini merupakan ibadah fisik dan mempunyai

karakteristik khusus yaitu harus dilakukan pada waktu dan tempat tertentu, yaitu

di bulan Dzulhijah dan di kota Makkah Saudi Arabia. Pelaksanaan ibadah haji

bersifat kompleks karena perlu persiapan mental, fisik, biaya, serta perlu

pengetahuan tentang syarat, rukun, dan wajib haji (Mawardi, 2015).

Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2008

menyatakan bahwa penyelenggaraan ibadah haji adalah tugas nasional dan

menjadi tanggung jawab pemerintah. Pelaksanaan penyelenggaraan ibadah haji

diselenggarakan secara inter departemental, dengan sistem dan manajemen

penyelenggaraan yang terus ditingkatkan agar pelaksanaannya dapat berjalan

aman, tertib, lancar, dan nyaman sesuai dengan tuntunan agama Islam.

Kementerian Kesehatan adalah salah satu kementerian yang terkait dan

bertanggung jawab untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan haji.

Penyelenggaraan kesehatan haji bertujuan untuk memberikan pembinaan,

pelayanan dan perlindungan yang sebaik-baiknya kepada jemaah haji dalam

bidang kesehatan. Pembinaan dan pelayanan kesehatan tersebut meliputi upaya

promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif dengan tujuan untuk meningkatkan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 20: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

2

kondisi kesehatan jemaah haji. Upaya pembinaan dan pelayanan kesehatan ini

dilakukan sejak sebelum keberangkatan ke Arab Saudi, di perjalanan pergi dan

pulang, selama di Arab Saudi dan hingga 14 hari setelah kembali ke tanah air.

Dalam melaksanakan upaya-upaya tersebut diperlukan kerjasama dari semua

pihak terkait ditingkat pusat dan daerah (Pusat Kesehatan Haji, 2012).

Kesehatan adalah modal utama bagi setiap jemaah haji yang harus tetap

terpelihara sejak awal perjalanan hingga selesai menunaikan ibadah haji. Oleh

karena itu setiap jemaah haji perlu menyiapkan diri agar memiliki status kesehatan

optimal dan mempertahankannya agar prosesi ritual peribadatan dapat dilakukan

dengan maksimal. Perjalanan haji bukanlah perjalanan biasa karena penuh risiko

kesehatan yang dapat menganggu pelaksanaan ibadah haji. Faktor risiko

kesehatan tersebut harus diketahui dan dikelola dengan baik untuk mendukung

istito’ah ibadah haji (Achmadi, 2012).

Faktor risiko adalah faktor yang berperan dalam timbulnya gangguan

kesehatan yang akhirnya akan mengurangi jalannya ibadah. Faktor risiko tersebut

termasuk faktor pencetus kejadian penyakit maupun faktor yang dapat

memperberat kondisi awal kesehatan jemaah. Faktor risiko kesehatan haji bisa

berasal dari tubuh jemaah, bisa juga berasal dari kondisi lingkungan jemaah atau

mungkin di luar jemaah. Pemerintah selaku penyelenggara tidak dapat menolak

ataupun melarang seseorang untuk melaksanakan ibadah haji, karena itu upaya

yang dapat dilakukan adalah dengan cara mengendalikan, mengurangi atau

meniadakan faktor risiko tersebut, agar jemaah haji dapat melaksanakan ibadah

dengan baik dan lancar (Achmadi, 2012).

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 21: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

3

Pemerintah Indonesia setiap tahun memberangkatkan sekitar 200.000

jemaah haji ke Tanah Suci Mekah dan Madinah untuk melaksanakan ritual haji.

Kondisi kesehatan jemaah tersebut ada yang sehat tanpa penyakit dan ada yang

sehat dengan faktor risiko kesehatan. Kelompok jemaah yang sehat dengan faktor

risiko kesehatan ini disebut sebagai jemaah haji risiko tinggi (risti). Jemaah haji

risiko tinggi yaitu jemaah haji dengan kondisi kesehatan yang secara epidemiologi

berisiko sakit dan atau mati selama melaksanakan ibadah haji. Kelompok tersebut

meliputi lanjut usia, penderita penyakit menular tertentu yang tidak boleh terbawa

keluar dari Indonesia berdasarkan peraturan kesehatan yang berlaku, wanita

hamil, ketidakmampuan tertentu terkait penyakit kronis dan atau penyakit tertentu

lainnya. Penyakit kronik tersebut diantaranya adalah hipertensi, diabetes mellitus,

penyakit jantung, penyakit paru kronik, penyakit hati dan pencernaan, penyakit

tulang dan sendi serta penyakit syaraf seperti post stroke. Penyakit-penyakit

tersebut harus diperhatikan oleh petugas kesehatan, karena dapat menimbulkan

komplikasi fatal saat melaksanakan aktivitas fisik pada cuaca yang sangat panas

atau sangat dingin dengan kepadatan manusia dan polusi yang tinggi

(Kementerian Kesehatan RI, 2010).

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 22: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

4

Sumber: Siskohatkes Kementerian Kesehatan RI Gambar1.1 Persentase jemaah haji Indonesia risiko tinggi kesehatan 2012-2015

Pada Gambar 1.1 dapat dilihat persentase jemaah haji Indonesia yang

berstatus risiko tinggi kesehatan pada tahun 2012 sebesar 46,6%; tahun 2013

56,4%; tahun 2014 sebesar 54,7%; dan pada tahun 2015 sebesar 61,6%. Dari data

tersebut dapat diketahui bahwa persentase jemaah haji Indonesia dengan risiko

tinggi kesehatan setiap tahun mengalami peningkatan. Peningkatan jumlah jemaah

haji dengan risiko tinggi kesehatan ini perlu diwaspadai dan dikelola sebaik

mungkin. Identifikasi, analisis karakteristik, serta prediksi perkembangan faktor

risiko kesehatan pada jemaah haji harus dilakukan sedini mungkin oleh petugas

kesehatan. Perencanaan program pembinaan dan pelayanan kesehatan untuk

mengeliminasi faktor risiko kesehatan tersebut harus dilakukan dengan baik agar

kondisi jemaah haji tetap dalam keadaan sehat sehingga dapat melaksanakan

ibadah dengan baik dan sempurna. Proporsi jemaah haji risiko tinggi yang

berkisar 40-60 % ini akan berpengaruh terhadap jumlah angka kesakitan dan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 23: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

5

angka kematian yang mungkin terjadi pada jemaah haji. Angka kesakitan jemaah

haji Indonesia dapat dilihat dari jumlah rawat jalan dan rawat inap di tanah air

(Embarkasi-Debarkasi) dan di Arab Saudi. Angka kesakitan Jemaah haji di

Embarkasi di tanah air dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1 Jumlah rawat jalan dan rawat inap di Embarkasi Tahun 2012

No Embarkasi Jumlah Jemaah

Rawat Jalan Rawat Inap

Jumlah Persen Jumlah Persen

1 Aceh (BTJ) 3989 855 5,1 0 0,0

2 Medan (MES) 8329 1837 11,0 9 0,7

3 Batam (BTH) 9888 1593 9,5 22 1,8

4 Padang (PDG) 7443 2157 12,9 0 0,0

5 Palembang (PLM) 7378 881 5,3 8 0,7

6 Pondok Gede (JKG) 15800 280 1,7 46 3,8

7 Bekasi (JKS) 38045 64 0,4 20 1,6

8 Solo (SOC) 33357 3865 23,1 999 81,5

9 Surabaya (SUB) 35854 2450 14,6 63 5,1

10 Banjarmasin (BDJ) 5073 491 2,9 5 0,4

11 Balikpapan (BPN) 5356 863 5,2 7 0,6

12 Makassar (UPG) 14988 461 2,8 43 3,5

13 Lombok (LOP) 4564 928 5,5 4 0,3

14 Lampung (LPG) 6352 32 0,2 0 0,0

Total 196416 16757 100 1226 100

Sumber : Profil Kesehatan Haji 2013

Pada Tabel 1.1 tampak persentase jemaah haji rawat jalan paling banyak

adalah di Embarkasi Solo sebesar 23% demikian pula rawat inap sebesar 81,5 %.

Proporsi kedua terbanyak rawat jalan dan rawat inap adalah di Embarkasi

Surabaya sebesar 14,6% dan 5,1%.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 24: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

6

Berdasarkan pemeriksaan kesehatan jemaah haji di Embarkasi, dapat

diketahui beberapa jenis penyakit yang diderita oleh jemaah haji. Urutan

terbanyak penyakit penyebab rawat jalan disajikan pada Gambar 1.2

Sumber : Pusat Kesehatan Haji 2013 Gambar 1.2 Sepuluh (10) penyakit terbanyak rawat jalan di Embarkasi 2012

Gambar 1.2 menunjukkan bahwa penyakit terbanyak yang ditemukan pada

jemaah haji rawat jalan di Embarkasi haji adalah hipertensi dengan jumlah 3805

kasus (38%) , commond cold sebanyak 1495 kasus (15%), myalgia sebanyak 967

kasus (10%), diabetes mellitus sebanyak 845 kasus (9%) dan dyspepsia 778 kasus

(8%).

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 25: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

7

Jemaah haji yang mengalami penyakit yang bertambah berat dan

memerlukan rawat inap segera dirujuk ke Rumah Sakit rujukan untuk

mendapatkan perawatan dan pengobatan yang lebih intensif. Distribusi jenis

penyakit jemaah haji yang rawat inap di Embarkasi dapat dilihat pada Gambar 1.3

Sumber : Pusat Kesehatan Haji 2013 Gambar 1.3 Sepuluh (10) penyakit terbanyak rawat inap di Embarkasi 2012

Berdasarkan Gambar 1.3 dapat diketahui bahwa jemaah haji yang

menjalani rawat inap selama di embarkasi adalah jemaah haji dengan penyakit

diabetes mellitus sebanyak 590 kasus (65%) dan hipertensi sebanyak 258 kasus

(28%).

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 26: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

8

Penyakit diabetes mellitus dan hipertensi merupakan penyakit tidak

menular yang banyak ditemukan pada jemaah haji ketika melakukan pemeriksaan

kesehatan sebelum keberangkatan ketanah suci. Jemaah haji yang berangkat ke

Arab Saudi dengan penyakit tersebut secara otomatis mempunyai risiko tinggi

untuk sakit bahkan kematian pada saat menjalankan kegiatan ibadah haji karena

kurang istirahat atau kurang tidur dan tidak disiplin dalam minum obat.

Jemaah haji yang sakit selama melaksanakan ibadah haji di tanah suci

mendapatkan pelayanan kesehatan oleh petugas kesehatan. Pelayanan kesehatan

yang diberikan yaitu berupa pengobatan dan perawatan di sarana rawat jalan

maupun rawat inap sesuai dengan tingkat keparahan penyakit yang diderita oleh

jemaah haji. Jumlah jemaah haji yang datang ke sarana pelayanan kesehatan rawat

jalan dan rawat inap di Arab Saudi dapat dilihat pada Tabel 1.2.

Tabel 1.2 Jumlah kunjungan rawat jalan dan rawat inap jemaah haji di Arab Saudi Tahun 2014

Daerah Kerja Rawat Jalan Persentase Rawat inap Persentase

Makkah 289.234 72,56 1.701 72,76

Madinah 70.706 17,74 419 17,92

Jeddah 1.880 0,47 142 6,07

Arafah 8.876 2,23 19 0,81

Muzdhalifah 401 0,10 0 0,0

Mina 27.533 6,90 57 2,44

Jumlah 398.630 100 2.338 100

Sumber : Siskohatkes Kemenkes RI

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 27: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

9

Tabel 1.2 menunjukkan jumlah jemaah haji yang sakit berdasarkan tempat

pelayanan kesehatan di Arab Saudi dengan jumlah kumulatif rawat jalan sebanyak

389.630 orang (99,42%) dan rawat inap sebanyak 2.338 orang (0,58%). Artinya

selama melaksanakan ibadah haji di Arab Saudi masih banyak jemaah haji yang

menderita sakit sehingga harus mendapatkan pelayanan kesehatan baik rawat inap

maupun rawat jalan.

Berdasarkan data yang terekam dalam sistem informasi kesehatan haji

Indonesia Kementerian Kesehatan RI (siskohatkes), jenis penyakit terbanyak pada

jemaah haji yang dirawat jalan selama di Arab Saudi di Arab Saudi adalah

commond cold sebanyak 89.715 kasus dan hipertensi menduduki peringkat

tertinggi kedua dengan jumlah 42.997 kasus. Distribusi jenis penyakit terbanyak

rawat jalan di Arab Saudi dapat dlihat pada Gambar 1.4

Sumber : Siskohatkes Kemenkes RI Gambar 1.4 Sepuluh (10) penyakit terbanyak pada rawat jalan di Arab Saudi 2014

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 28: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

10

Penyakit terbanyak pada jemaah haji yang dirawat inap selama di Arab

Saudi menunjukan bahwa kelompok penyakit tidak menular lebih banyak

dibandingkan dengan kelompok penyakit menular. Penyakit tidak menular

tersebut adalah diabetes mellitus sebanyak 236 kasus dan hipertensi di urutan

kedua sebanyak 235 kasus. Penyakit-penyakit tersebut pada umumnya sudah

terdeteksi pada jemaah haji sebelum mereka berangkat melaksanakan ibadah haji

ke Arab Saudi. Distribusi jenis penyakit terbanyak pada jamaah haji yang dirawat

inap selama di Arab Saudi dapat dilihat pada Gambar 1.5.

Sumber : Siskohatkes Kemenkes RI Gambar 1.5 Sepuluh (10) penyakit terbanyak pada rawat inap di Arab Saudi 2014

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 29: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

11

Embarkasi Surabaya adalah salah satu embarkasi dengan jumlah jemaah

haji dengan risiko tinggi kesehatan urutan kedua terbanyak di antara 14 embarkasi

haji di Indonesia. Berdasarkan laporan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH)

Embarkasi Surabaya Tahun 2015, jumlah jemaah haji risiko tinggi kesehatan pada

tahun 2015 sebanyak 17.535 orang (62,18%); tahun 2014 sebanyak 15.694 orang

(55,82%); dan tahun 2013 sebanyak 13.525 (47,46%). Jumlah jemaah haji risiko

tinggi kesehatan di Embarkasi Surabaya disajikan pada Gambar 1.6

Sumber : KKP Kelas I Surabaya 2015 Gambar 1.6 Jumlah jemaah risiko tinggi kesehatan Embarkasi Surabaya Tahun

2009-2015

Gambar 1.6 menunjukan bahwa pada tahun 2013 jumlah jemaah haji risiko

tinggi kesehatan menurun dibandingkan tahun 2012. Pada tahun 2014 jumlah

jemaah haji risiko tinggi kesehatan kembali meningkat hingga tahun 2015.

Peningkatan jumlah Calon Jemaah Haji (CJH) dengan risiko tinggi ini disebabkan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 30: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

12

karena adanya kebijakan pemerintah mendahulukan CJH usia lanjut untuk

melaksanakan ibadah haji.

Pada pemeriksaan akhir yang dilakukan di Embarkasi Surabaya ditemukan

berbagai jenis risiko tinggi kesehatan. Penyakit tidak menular merupakan penyakit

yang banyak ditemukan pada pemeriksaan kesehatan jemaah haji. Dari beberapa

penyakit tidak menular tersebut yang paling banyak ditemukan adalah penyakit

hipertensi. Jenis risiko tinggi kesehatan terbanyak di sajikan pada Gambar 1.7.

Sumber : KKP Kelas I Surabaya 2015 Gambar 1.7 Lima (5) faktor risiko tinggi kesehatan terbanyak di Embarkasi

Surabaya Tahun 2015

Gambar 1.7 menunjukkan bahwa faktor risiko tinggi kesehatan pada

jemaah haji di Embarkasi Surabaya tahun 2015 yang paling banyak adalah

senilitas (usia lanjut) 7.119 kasus, hipertensi 6.332 kasus, gangguan lipoprotein

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 31: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

13

3.347 kasus, NIDDM 2.415 kasus dan obesitas 713 kasus. Hipertensi merupakan

penyakit yang paling banyak ditemukan pada pemeriksaan kesehatan jemaah haji

di Embarkasi Surabaya. Jemaah haji dengan hipertensi memiliki risiko tinggi

untuk mengalami gangguan kesehatan mulai dari tingkat ringan hingga berat yaitu

berupa kerusakan target organ seperti otak, jantung dan ginjal yang dapat

menyebabkan kematian.

1.2 Kajian Masalah

Berdasarkan Gambar 1.6 diketahui bahwa jumlah jemaah haji dengan

risiko tinggi kesehatan di Embarkasi Surabaya pada tahun 2015 meningkat

dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Berbagai macam risiko kesehatan yang

teridentifikasi pada jemaah calon haji pada saat pelaksanaan pemeriksaan akhir di

Embarkasi Surabaya, didapatkan bahwa risiko tinggi yang paling banyak adalah

hipertensi, oleh karena itu perlu adanya perhatian khusus terhadap riwayat

kesehatan pada jemaah haji sebelum berangkat ke tanah suci untuk menjalankan

ibadah haji, terutama pada jemaah dengan hipertensi.

Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang perlu

diwaspadai karena hipertensi adalah penyebab kematian utama ketiga di Indonesia

(Depkes, 2008). Hipertensi sering disebut the silent killer karena penderita

hipertensi mengalami kejadian tanpa gejala (asymptomatic) dan apabila tidak

diobati maka akan menimbulkan komplikasi seperti stroke, gagal jantung yang

fatal, gangguan ginjal atau penyakit degeneratif lainnya yang dapat menyebabkan

kecacatan dan kematian (Krummel, 2004). Penderita hipertensi seringkali harus

menjalani rawat inap karena beberapa faktor pemberat. Faktor risiko yang

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 32: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

14

memberatkan kondisi seseorang yang mengalami hipertensi pada seseorang

meliputi faktor yang tidak dapat diubah yaitu umur, jenis kelamin, riwayat

keluarga, ras, dan faktor yang dapat diubah seperti obesitas, merokok, konsumsi

alkohol dan makanan yang banyak mengandung lemak atau garam, dan stress.

Seseorang yang berisiko terkena hipertensi adalah orang yang berusia diatas 55

tahun (Cahyono, 2008).

Bila ditinjau perbandingan prevalensi hipertensi antara perempuan dan

laki-laki ternyata menunjukan angka yang bervariasi. Pada umumnya laki-laki

lebih banyak mempunyai faktor yang mendorong terjadinya hipertensi seperti

merokok, konsumsi alkohol dan pola makan yanag tidak terkontrol (Suiraoka,

2012). Pendidikan rendah berisiko tinggi untuk menderita hipertensi dibandingkan

dengan tingkat pendidikan tinggi. Orang dengan pendidikan rendah cenderung

kurang pengetahuan terhadap kesehatan dan sulit/lambat dalam menerima

informasi yang diberikan petugas, sehingga berdampak pada perilaku pola hidup

sehat. Individu yang bekerja berisiko rendah untuk terkena hipertensi. Pekerjaan

berpengaruh terhadap aktifitas fisik seseorang. Orang yang tidak bekerja

aktivitasnya tidak banyak sehingga dapat meningkatkan kejadian hipertensi.

Faktor risiko lainnya yang dapat diubah dari hipertensi adalah kadar

kolesterol. Semakin tinggi kadar kolesterol (hiperkolesterolemia) maka akan

semakin tinggi kemungkinanan terjadinya hipertensi. Hiperkolesterolemia dapat

menyebabkan aterosklerosis atau penyumbatan pembuluh darah arteri akibat

penumpukan kolesterol di dinding arteri. Apabila sel-sel otot arteri tertimbun

lemak maka saluran arteri itu akan mengalami penyempitan, elastisitasnya akan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 33: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

15

menghilang (kaku) dan berkurang dalam mengatur tekanan darah akibatnya akan

terjadi peningkatan tekanan darah (Harefa, 2009). Hipertensi juga dapat

dipengaruhi oleh kadar gula darah. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan

Mutmainah (2013) diketahui bahwa terdapat hubungan antara kadar gula darah

puasa dengan hipertensi pada penderita diabetes mellitus tipe 2. Kadar insulin

berlebih pada penderita DM tersebut menimbulkan peningkatan retensi natrium

oleh tubulus ginjal yang dapat menyebabkan hipertensi.

Obesitas juga dapat mempengaruhi terjadinya peningkatan kolesterol

dalam tubuh yang memicu terjadinya aterosklerosis. Aterosklerosis dapat

menyebabkan pembuluh darah menyempit sehingga meningkatkan tahanan perifer

pembuluh darah. Selain itu pasien hipertensi dengan obesitas akan memiliki curah

jantung dan sirkulasi volume darah lebih tinggi dari pada hipertensi yang tidak

obesitas. Dengan demikian beban jantung dan sirkulasi volume darah orang

hipertensi dengan obesitas lebih tinggi jika dibandingkan dengan penderita

hipertensi dengan berat badan normal (Susanto, 2010).

Faktor lain yang dapat meningkatkan kejadian hipertensi adalah merokok.

Namun hubungan antara merokok dengan hipertensi memang belum jelas.

Menurut literatur, nikotin dan karbondioksida yang terkandung dalam rokok akan

merusak lapisan endotel pembuluh darah arteri, elastisitas pembuluh darah

berkurang sehingga menyebabkan tekanan darah meningkat (Depkes,2007).

Mekanisme ini menjelaskan mengapa orang yang merokok setiap hari memiliki

risiko untuk menderita hipertensi. Dalam Suiraoka (2012), merokok dapat

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 34: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

16

meningkatkan penggumpalan darah dalam pembuluh darah dan menyebabkan

pengapuran pada dinding pembuluh darah.

Faktor kurangnya aktifitas fisik meningkatkan risiko menderita hipertensi

karena pada umumnya cenderung mengalami kelebihan berat badan. Orang yang

tidak aktif cenderung mempunyai frekuensi denyut jantung yang lebih tinggi

sehingga otot jantung harus bekerja lebih keras pada setiap kontraksi. Jantung

memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap

detiknya, tekanan yang dibebankan pada arteri bertambah dan menyebabkan

kenaikan tekananan darah (Triyanto, 2014).

Hipertensi merupakan faktor risiko tinggi yang terbanyak ditemukan setiap

tahun pada jemaah haji di Indonesia. Berbagai manifestasi klinis dari ringan

sampai berat dapat menyertai perjalanan penyakit hipertensi. Seseorang yang

mempunyai penyakit hipertensi harus memperhitungkan berbagai kemungkinan

gangguan kesehatan yang dapat menyebabkan ketidakmampuannya dalam

melaksanakan ibadah selama di tanah suci. Petugas kesehatan yang mendampingi

jemaah haji selama di Arab Saudi selalu berupaya untuk mengamankan kondisi

kesehatan jemaah haji agar selalu sehat. Berbagai upaya preventif, promotif dan

kuratif dilakukan agar berbagai macam kemungkinan gangguan kesehatan akibat

hipertensi dapat dikendalikan dan dikurangi.

Banyak faktor risiko yang dapat memperberat penyakit hipertensi yang

diderita oleh jemaah haji sehingga memerlukan rawat inap untuk penanganan

yang lebih intensif. Penelitian pengembangan indeks ini, dapat memberikan suatu

petunjuk faktor risiko rawat inap jemaah haji dengan hipertensi yang dapat

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 35: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

17

dijadikan sebagai prediktor, selanjutnya dibuat formula indeks prediksi yang

bertujuan untuk meramalkan atau memprediksi besar peluang atau risiko rawat

inap jemaah haji dengan hipertensi, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan

pertimbangan pengambilan keputusan untuk mengatasi persoalan hipertensi pada

jemaah haji agar angka kejadian rawat inap hipertensi pada jemaah haji menurun

di Arab Saudi.

1.3 Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang dan identifikasi masalah tersebut diatas, maka

dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut : “ Bagaimanakah indeks rawat

inap di Arab Saudi jemaah haji Embarkasi Surabaya dengan hipertensi ? ”.

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Menyusun indeks rawat inap jemaah haji dengan hipertensi di Arab Saudi.

1.4.2 Tujuan Khusus

1. Menganalisis karakteristik jemaah haji (usia, jenis kelamin, pendidikan,

pekerjaan dan obesitas) yang dapat dijadikan sebagai prediktor rawat inap di

Arab Saudi jemaah haji Embarkasi Surabaya dengan hipertensi.

2. Menganalisis penyakit penyerta (Diabetes mellitus, kardiovaskuler, ginjal

dan hiperkolesterol) yang dapat dijadikan sebagai prediktor rawat inap di Arab

Saudi jemaah haji Embarkasi Surabaya dengan hipertensi.

3. Menganalisis perilaku (merokok dan kurang aktivitas fisik) yang dapat

dijadikan sebagai prediktor rawat inap di Arab Saudi jemaah haji Embarkasi

Surabaya dengan hipertensi.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 36: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

18

4. Menentukan status risiko rawat inap di Arab Saudi jemaah haji Embarkasi

Surabaya dengan hipertensi di Arab Saudi.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan dan wawasan tentang faktor risiko yang

berhubungan dengan rawat inap jemaah haji dengan hipertensi.

1.5.2 Manfaat Ilmiah

a. Memberikan informasi tentang faktor determinan rawat inap pada jemaah haji

sebagai dasar pertimbangan penyusunan strategi yang tepat untuk

perencanaan, pencegahan, promosi dan intervensi dalam upaya menurunkan

angka kesakitan jemaah haji dengan hipertensi.

b. Sebagai informasi bagi calon jemaah haji tentang faktor-faktor yang dapat

meningkatkan risiko kesakitan hipertensi selama menunaikan ibadah haji

sehingga dapat mempersiapkan kondisi kesehatannya agar mampu

menunaikan ibadah haji dengan sehat dan mandiri.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 37: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

19

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ibadah Haji

Ibadah haji adalah rukun Islam kelima yang merupakan kewajiban sekali

seumur hidup bagi setiap orang Islam yang mampu menunaikannya. Ibadah haji

disebut ibadah fisik karena dalam pelaksanaannya memerlukan kesiapan fisik.

Calon jemaah haji adalah warga negara Indonesia yang beragama Islam dan telah

mendaftarkan diri untuk menunaikan ibadah haji sesuai dengan persyaratan yang

telah ditetapkan. Jemaah haji adalah warga negara Indonesia yang beragama Islam

dan telah berangkat untuk menunaikan ibadah haji di Arab Saudi sesuai dengan

persyaratan yang telah ditetapkan. Pada pelaksanaan ibadah haji terdapat dua

kegiatan yang harus dipenuhi yaitu rukun haji dan wajib haji. Rukun haji adalah

serangkaian kegiatan yang harus dilakukan dan tidak dapat diganti dengan denda,

jika tidak dikerjakan maka ibadah hajinya tidak sah. Sedangkan wajib haji adalah

serangkaian kegiatan yang harus dilakukan dalam ibadah haji, jika tidak

dikerjakan maka hajinya tetap sah tetapi dikenakan denda. Setiap jemaah haji

harus melaksanakan semua rukun haji agar hajinya sah walau dalam keadaan

apapun (Kementerian Agama RI, 2011)

2.2 Penyelenggaraan Ibadah Haji

Penyelenggaraan ibadah haji adalah serangkaian kegiatan berkelanjutan

dalam pengelolaan pelaksanaan ibadah haji yang terdiri dari pembinaan,

pelayanan dan perlindungan jemaah haji dengan menyediakan layanan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 38: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

20

administrasi, bimbingan ibadah haji, akomodasi, transportasi, pelayanan

kesehatan, dan hal-hal lain yang diperlukan oleh jemaah haji (UU No.13, 2008)

2.3 Penyelenggaraan Kesehatan Haji

2.3.1 Definisi

Penyelenggaraan kesehatan haji adalah serangkaian kegiatan pelayanan

kesehatan haji yang meliputi pemeriksaan kesehatan, bimbingan dan penyuluhan

kesehatan haji, pelayanan kesehatan, imunisasi, surveilans, Sistem Kewaspadaan

Dini (SKD) dan respon Kejadian Luar Biasa (KLB), penanggulangan KLB dan

musibah massal, kesehatan lingkungan dan manajemen penyelenggaraan

kesehatan haji (Permenkes RI No.442, 2009).

Tujuan

1. Meningkatkan kondisi kesehatan jemaah haji sebelum keberangkatan.

2. Menjaga agar jemaah haji dalam kondisi sehat selama menunaikan ibadah haji

sampai tiba kembali di tanah air.

3. Mencegah terjadinya transmisi penyakit menular yang mungkin terbawa

keluar atau terbawa masuk oleh jemaah haji.

2.3.2 Asas

Penyelenggaraan kesehatan haji merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari penyelenggaraan ibadah haji yang dilaksanakan berdasarkan asas keadilan,

profesionalitas dan akuntabilitas dengan prinsip nirlaba. Penyelenggaraan

kesehatan haji merupakan bagian dari pembangunan kesehatan yang

diselenggarakan dengan berdasarkan kepada asas :

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 39: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

21

1. Perikemanusiaan

2. Pemberdayaan dan kemandirian

3. Adil dan merata

4. Pengutamaan dan manfaat

2.3.3 Kebijakan

1. Melaksanakan perekrutan tenaga kesehatan yang professional secara

transparan

2. Meningkatkan kemampuan teknis medis petugas pemeriksa kesehatan jemaah

haji di tingkat Puskesmas dan Rumas Sakit

3. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas dan Rumah Sakit

dengan menerapkan standar pelayanan bagi jemaah haji

4. Melaksanakan pelayanan kesehatan yang bermutu bagi jemaah haji di

Puskesmas, Rumah Sakit dan Embarkasi

5. Melaksanakan pembinaan kesehatan sejak dini bagi jemaah haji risiko tinggi

6. Memberikan vaksinasi meningitis meningokokus bagi jemaah haji dan petugas

7. Melaksanakan pelayanan kesehatan yang bermutu, cepat dan terjangkau bagi

jemaah haji selama menunaikan ibadah haji

8. Mengembangkan sistem informasi manajemen kesehatan haji pada setiap

jenjang administrasi kesehatan

9. Mengembangkan sistem kewaspadaan dini dan respon cepat KLB, bencana,

serta musibah missal

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 40: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

22

2.3.4 Strategi

1. Meningkatkan kemampuan penyelenggaraan kesehatan haji yang didukung

tenaga professional

2. Meningkatkan upaya pembinaan, pelayanan dan perlindungan kesehatan

dengan pendekatan manajemen risiko dan kemandirian jemaah haji

3. Meningkatkan surveilans epidemiologi, SKD-respon KLB dan sistem

informasi manajemen kesehatan haji

4. Memperkuat kemampuan pecegahan dan penanggulangan KLB dan musibah

massal dengan menekankan pengendalian faktor risiko, imunisasi dan

kesiapsiagaan

5. Meningkatkan mutu dan kecukupan sediaan farmasi, alat kesehatan dan

logistik kesehatan haji

6. Mengembangkan kajian dan penelitian serta penerapan teknologi bagi

penyelenggaraan kesehatan haji

7. Meningkatkan kerjasama dan kemitraan lintas program, sektor, pusat dan

daerah, bilateral dan multilateral dalam penyelenggaraan kesehatan haji

2.3.5 Ruang Lingkup Kegiatan

1. Bimbingan, penyuluhan dan pelayanan kesehatan

2. Pengendalian faktor risiko kesehatan dan penyehatan lingkungan

3. Promosi dan komunikasi publik

4. Kajian dan penelitian

5. Pencatatan, pelaporan dan sistem informasi manajemen kesehatan haji

6. Pengelolaan sumber daya kesehatan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 41: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

23

2.3.6 Pengorganisasian

Program kesehatan haji dilaksanakan oleh berbagai unit utama di

Kementerian Kesehatan. Oleh karena itu diperlukan koordinasi dalam

penyelenggaraan program dan operasional penyelenggaraan kesehatan haji dengan

membentuk panitia penyelenggara kesehatan haji pusat dengan tugas pokok dan

fungsi yang disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan dan ditetapkan dengan

keputusan Menteri Kesehatan. Apabila diperlukan panitia ini dapat membentuk

Tim Operasional Penyelenggara Kesehatan Haji.

2.3.7 Pelayanan Kesehatan

Pelayanan kesehatan merupakan serangkaian upaya pelayanan kesehatan

yang bersifat kontinum dan komprehensif dengan melaksanakan proses

pemeriksaan kesehatan terhadap jemaah haji sesuai standar agar jemaah haji dapat

melaksanakan ibadah haji dengan sebaik-baiknya. Pemeliharaan kesehatan sendiri

merupakan upaya menjaga kemandirian kesehatan jemaah haji dengan persiapan

obat dan cara-cara konsultasi kesehatan diperjalanan, asupan makanan dan gizi,

konsultasi dan bimbingan kesehatan. Pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan

terdiri dari pelayanan kesehatan di daerah (pemeriksaan kesehatan sebelum

keberangkatan/pra haji dan pada saat kepulangan/pasca haji), pelayanan kesehatan

di embarkasi dan debarkasi, pelayanan kesehatan selama penerbangan, pelayanan

kesehatan selama di Arab Saudi dan pelayanan kesehatan di kelompok terbang.

Pelayan kesehatan tersebut satu dengan yang lain merupakan proses pelayanan

kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 42: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

24

1. Pelayanan Kesehatan di Daerah

Perjalanan ibadah haji merupakan perjalanan dengan kondisi matra haji,

sehingga memerlukan persiapan kesehatan yang memadai agar ibadah haji

dapat terlaksana dengan baik. Oleh karena itu, sebelum keberangkatan ke

tanah suci, jemaah haji memeriksakan kesehatannya ke unit pelayanan

pemeriksa kesehatan haji di daerah. Pemeriksaan kesehatan sebelum

keberangkatan haji meliputi pemeriksaan pertama yang merupakan

pemeriksaan dasar di Puskesmas bagi semua jemaah haji dan pemeriksaan

kedua yang merupakan pemeriksaan rujukan bagi jemaah haji yang dirujuk

oleh unit pelaksana pemeriksa kesehatan pertama sesuai dengan status

kesehatan setiap jemaah haji serta pelaksanaan imunisasi meningitis bagi

jemaah haji Indonesia.

Jemaah haji usia lanjut (≥ 60 tahun), jemaah menderita penyakit menular,

atau jemaah yang menderita penyakit yang diperkirakan berpengaruh terhadap

kesehatan selama perjalanan ibadah haji (berisiko tinggi) harus dirujuk ke

pemeriksaan kesehatan kedua untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.

Pemeriksaan kesehatan pertama dilaksanakan oleh tim pemeriksa kesehatan

pertama di Puskesmas yang ditunjuk. Pemeriksaan kesehatan kedua

dilaksanakan oleh tim pemeriksaan kedua (rujukan) di Rumah Sakit yang

ditunjuk. Frekuensi dan jenis pemeriksaan kesehatan pertama dan pemeriksaan

kedua diberikan sesuai dengan status kesehatan dan kebutuhan pemeriksaan

kesehatan masing-masing jemaah haji. Berdasarkan hasil pemeriksaan

kesehatan pertama dan pemeriksaan tahap kedua, tim pemeriksa kesehatan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 43: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

25

menerbitkan surat keterangan kesehatan jemaah haji dan dicatat dalam Buku

Kesehatan Jemaah Haji (BKJH). Buku kesehatan jemaah haji ini akan menjadi

salah satu dokumen kesehatan yang akan diperiksa sebelum keberangkatan

oleh petugas di Embarkasi haji.

2. Pelayanan Kesehatan di Embarkasi/Debarkasi

Rangkaian pemeriksaan jemaah haji pada saat kedatangan di embarkasi

haji adalah sebagai berikut :

a. Pemeriksaan kesehatan semua jemaah haji saat tiba di embarkasi terdiri

dari pemeriksaan dokumen kesehatan (BKJH dan surat keterangan

imunisasi meningitis), pemeriksaan kesehatan jemaah haji, rujukan jemaah

haji yang sakit ke Rumah Sakit rujukan embarkasi.

b. Pelayanan di poliklinik embarkasi dan debarkasi bagi jemaah haji yang

sakit atau konsultasi kesehatan pada saat tiba di embarkasi/debarkasi.

c. Rujukan dan perawatan medis di Rumah Sakit bagi jemaah haji sakit yang

dirujuk oleh PPIH bidang kesehatan embarkasi/debarkasi.

d. Rujukan ke daerah tempat tinggal bagi jemaah haji sakit yang dirujuk oleh

PPIH bidang kesehatan.

e. Pemeriksaan kesehatan jemaah haji pada saat kepulangan (debarkasi).

f. Pemberian alert card K3JH kepada setiap jemaah haji.

3. Pelayanan Kesehatan di Arab Saudi

Pelayanan kesehatan di Arab Saudi terdiri dari pelayanan di BPHI daerah

kerja Makkah, Madinah, Jeddah dan BPHI sector serta pelayanan rujukan ke

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 44: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

26

Rumah Sakit Arab Saudi. Pelayanan kesehatan ini hanya bersifat pasif, karena

hanya menerima rujukan jemaah haji yang sakit.

2.4 Faktor Risiko Kesehatan Jemaah Haji

Pengertian awal dari risiko atau risk adalah probability of particular adverse

effect atau prediksi kemungkinan buruk kondisi seseorang. Faktor risiko adalah

faktor yang berperan dalam setiap kejadian penyakit dan akhirnya dapat

menimbulkan gangguan kesehatan hingga akhirnya akan mengurangi

kesempurnaan jalannya ibadah haji. Faktor risiko tersebut antara lain meliputi

pencetus kejadian penyakit maupun faktor yang dapat memperberat kondisi awal

kesehatan jemaah haji (Achmadi, 2012). Berdasarkan An Epidemiological Model

for Health Policy Analysis, bahwa untuk menganalisa faktor penyakit adalah

lingkungan, gaya hidup, biologi manusia, dan sistem pelayanan kesehatan

diasumsikan memiliki pengaruh yang sama (Dever, 1984). Faktor risiko yang ada

pada jemaah haji terdiri dari :

2.4.1 Faktor Karakteristik Individu

a. Usia

Semakin lanjut usia seseorang maka semakin memiliki potensi

penyulit. Jemaah haji Indonesia dengan usia ≥ 60 tahun berjumlah

seperlima dari total jemaah haji. Kelompok usia ≥ 60 tahun tergolong

kelompok risiko tinggi non penyakit. Besarnya kelompok usia ≥ 60 tahun

ini disebabkan karena jemaah haji Indonesia harus menunggu waktu cukup

lama untuk mengumpulkan uang dalam rangka menjalankan ibadah haji.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 45: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

27

b. Gender

Jemaah haji Indonesia sebagian besar terdiri dari jenis kelamin

perempuan. Secara fisik perempuan lebih lemah dan cenderung anemis

sehingga memiliki kondisi awal yang lebih buruk dibanding lai-laki.

c. Pengetahuan

Sebagian besar jemaah haji Indonesia berpendidikan sekolah dasar.

Latar pendidikan rendah dengan tingkat pengetahuan dan wawasan yang

terbatas merupakan salah satu penyulit yang akan meningkatkan risiko

terjadinya masalah kesehatan pada diri jemaah haji tersebut.

d. Status gizi

Berdasarkan profil kesehatan haji Indonesia tahun 2013, sebagian

besar pekerjaan jemaah haji Indonesia adalah petani. Umumnya petani

berasal dari pedesaan dan diasumsikan dengan keadaan sosial ekonomi

yang terbatas sehingga dapat berdampak kurang baik pada kondisi gizi dan

kesehatannya

e. Status risiko tinggi (ada tidaknya penyakit yang diderita)

Penyakit-penyakit yang ditemukan pada jemaah haji saat pemeriksaan

kesehatan di tanah air merupakan salah satu faktor risiko yang harus

diwaspadai. Penyakit tersebut antara lain kardiovaskuler termasuk

hipertensi, penyakit saluran pencernaan, penyakit rematik, penyakit

saluran pernafasan, penyakit saluran kemih, endokrin. Jemaah haji yang

memiliki penyakit-penyakit tersebut berpotensi untuk menimbulkan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 46: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

28

masalah kesehatan yang dapat mengganggu jalannya ibadah haji, sehingga

perlu menjadi perhatian bagi petugas kesehatan.

2.4.2 Faktor Perilaku

a. Merokok

Merokok dapat merusak dinding pembuluh darah dan mempercepat

proses pergeseran pembuluh darah arteri (Cahyono, 2008). Apabila jemaah

haji mempunyai kebiasaan merokok selama di tanah air, maka ini akan

memperburuk kondisinya selama di Arab Saudi karena kondisi cuaca di

Arab Saudi mempunyai tingkat kelembaban yang sangat rendah dengan

suhu udara yang sangat tinggi sehingga rentan terhadap munculnya

penyakit system pernafasan (Rudiyanto, 2013)

b. Kurang aktivitas fisik

Kurang melakukan aktivitas fisik secara rutin dapat berisiko terhadap

kesehatan jantung, serebrovaskuler, endokrin dan metabolik (Bustan,

2015). Berkaitan dengan persiapan fisik dalam menghadapi ibadah haji

dengan medan lingkungan yang berat, maka penting untuk melakukan

aktivitas fisik secara rutin sejak dini sewaktu masih berada di tanah air.

Untuk melaksanakan perjalanan ibadah haji diperlukan kondisi fisik yang

ideal sehingga dapat menjalankan ibadah haji dengan lancer (Achmadi,

2012)

c. Kedisiplinan minum obat

Jemaah haji yang mempunyai penyakit kronis yang telah terdiagnosis

sejak di tanah air seperti hipertensi, diabetes mellitus tentunya akan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 47: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

29

membawa obat-obatan yang biasa dikonsumsi untuk mengontrol penyakit

yang diderita. Kesibukan dalam kegiatan ibadah haji dapat mengakibatkan

mereka kurang memperhatikan dalam mengkonsumsi obat sehingga

kondisinya menjadi tidak terkontrol bahkan menjadi lebih buruk dan dapat

menyebabkan kesakitan yang berat bahkan kematian.

2.4.3 Faktor Lingkungan

a. Suhu

Kota Madinah merupakan kota dengan suhu terendah jika

dibandingkan dengan kota Jeddah atau Makkah. Penyakit yang dapat

timbul akibat pengaruh musim dingin adalah seperti kulit bersisik di sertai

gatal, infeksi pernafasan, gangguan otot dan tulang, bibir pecah-pecah,

dehidrasi, jantung, astma dan rematik yang dapat memperberat penyakit

yang sudah di derita sebelumya.

b. Kelembaban

Arab Saudi mempunyai kelembaban udara yang rendah pada musim

dingin atau musim panas. Kelembaban rata-rata harian lebih rendah atau

dibawah normal (<65%). Keadaan ini akan meningkatkan evaporasi cairan

tubuh sepanjang hari yang dapat mengakibatkan tubuh mnejadi

kekurangan cairan (dehidrasi).

2.4.4 Faktor Pelayanan Kesehatan

a. Sarana

Sarana berfungsi untuk menunjang kelancaran penyelenggaraan

kesehatan haji di Indonesia dan di Arab Saudi. Sarana pelayanan kesehatan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 48: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

30

berhubungan dengan aksesibilitas dan kelengkapan peralatan dan obat.

Setiap jemaah haji memiliki hak yang sama dalam memperoleh

kemudahan akses pelayanan dan pelayanan kesehatan yang bermutu tanpa

memandang perbedaan antar individu. Kementerian Kesehatan setiap

tahunnya selalu berupaya memperbaiki dan menyempurnakan sarana

pelayanan kesehatan di Arab Saudi agar tercapai target pelayanan

kesehatan jemaah haji yang optimal (Profil Kesehatan Haji, 2012)

b. Jumlah petugas

Kementerian Kesehatan melakukan pemilihan dan pengerahan tenaga

kesehatan haji ke Arab Saudi yang menjadi bagian dari PPIH Arab Saudi

bidang kesehatan. Kebutuhan jumlah petugas atau tenaga kesehatan harus

terpenuhi dengan memperhatikan jumlah jemaah haji yang berangkat agar

pelayanan kesehatan dapat diberikan dengan baik.jumlah petugas sangat

pentinguntuk menunjang pelayanan kesehatan saat pelaksanaan ibadah haji

(Profil Kesehatan Haji, 2012).

c. Kemampuan petugas

Sebagai tenaga kesehatan haji professional harus dapat memperkirakan

atau melakukan analisis faktor risiko terhadap apa saja yang mungkin akan

dialami oleh jemaah haji apabila yang bersangkutan berada dalam

perjalanan fisik dan mental yang berat (Achmadi, 2012). Seluruh petugas

tersebut diharapkan mengikuti pelatihan kompetensi teknis kesehatan dan

kompetensi koordinasi tim di kelompok terbang dan PPIH, termasuk

kesehatan di embarkasi haji (Profil Kesehatan Haji, 2012)

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 49: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

31

2.5 Hipertensi

2.5.1 Definisi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi dimana seseorang

mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal yang mengakibatkan

peningkatan angka kesakitan dan angka kematian. Keadaan tersebut apabila

tekanan darah sistole (systolic blood pressure) sama dengan 140 mmHg atau lebih

secara terus menerus dan tekanan darah diastole (diastolic blood pressure) sama

dengan 90 mmHg atau lebih sesuai dengan criteria WHO atau memiliki riwayat

penyakit hipertensi sebelumnya (Suiraoka, 2012)

2.5.2 Manifestasi Klinis

Hipertensi disebut juga “ the silent killer” karena individu biasanya tidak

menyadari keberadaannya, dan oleh karena itu setiap orang perlu melakukan

pemeriksaan tekanan darah secara teratur (Bustan, 2015). Hal ini sesuai dengan

kedatangannya yang tidak terduga dan tanpa menunjukkan adanya gejala tertentu.

Seringkali penderita hipertensi baru mengetahui setelah penyakit hipertensi yang

dideritanya menyebabkan berbagai komplikasi (Suiraoka, 2012). Gejala klinis

yang paling sering dialami pada penderita hipertensi adalah pusing, sakit kepala,

mudah marah, telinga berdengung, sukar tidur, sesak nafas, pengelihatan kabur,

mimisan, rasa berat di tengkuk, mudah lelah dan mata berkunang-kunang

(Triyanto, 2014)

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 50: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

32

2.5.3 Penyebab

Menurut penyebabnya hipertensi dibagi menjadi dua, yaitu :

a. Hipertensi essensial / primer

Hipertensi essensial atau primer adalah hipertensi yang belum

diketahui dengan pasti penyebabnya secara jelas. Mekanisme yang

bertanggung jawab menyebabkan hipertensi ini adalah berbagai sistem

yang terlibat dalam pengaturan tekanan arteri perifer dan atau adrenergik

sentral, renal, hormonal, vaskuler dan kompleksnya hubungan sistem-

sistem ini antara satu dan lainnya (Harrison, 2000). Prevalensinya

mencapai 90% dari seluruh penyakit hipertensi. Onset hipertensi primer

terjadi pada usia 30-50 tahun dan tidak ditemukan penyakit renovaskuler,

aldosteronism, pheochromocytoma, gagal ginjal dan penyakit lainnya.

Faktor genetik dan ras diduga merupakan penyebab timbulnya hipertensi

primer, termasuk faktor lain seperti stress, konsumsi alkohol, merokok,

lingkungan, demografi dan gaya hidup (Triyanto, 2012)

b. Hipertensi sekunder

Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang penyebabnya sudah

diketahui dengan pasti, yaitu antara lain akibat gangguan ginjal, gangguan

kelenjar tiroid dan gangguan kelenjar adrenalin. Prevalensinya ≤ 10% dari

seluruh penderita penyakit hipertensi.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 51: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

33

2.5.4 Klasifikasi

Hipertensi dikelompokkan berdasarkan peningkatan tekanan darah sistole

dan diastole. Klasifikasi hipertensi menurut The Sevent Report of The Joint

National (JNC 7) dapat dihat pada tabel 2.1

Klasifikasi Sistolik (mmHg) Dastolik (mmHg) Normal < 120 < 80 Pra hipertensi 120 – 139 80 - 89 Hipertensi stadium I 140 – 159 90 – 99 Hipertensi stadium II ≥ 160 ≥ 100

2.5.5 Faktor Risiko

Faktor risiko yang mempengaruhi terjadinya hipertensi dibedakan menjadi

faktor yang dapat dikontrol dan faktor yang tidak dapat dikontrol (Suiraoka,

2012).

a. Faktor yang dapat dikontrol

1. Obesitas

Obesitas dapat mempengaruhi terjadinya peningkatan kolesterol dalam

tubuh yang memicu terjadinya aterosklerosis. Aterosklerosis dapat

menyebabkan pembuluh darah menyempit sehingga meningkatkan

tahanan perifer pembuluh darah. Selain itu pasien hipertensi dengan

obesitas akan memiliki curah jantung dan sirkulasi volume darah lebih

tinggi daripada hipertensi yang tidak obesitas. Dengan demikian beban

jantung dan sirkulasi volume darah orang hipertensi dengan obesitas lebih

tinggi jika dibandingkan dengan penderita hipertensi dengan berat badan

normal (Sutanto, 20110). Berdasarkan hasil penelitian Diana dkk 2011

terdapat hubungan bermakna antara obesitas dengan kejadia hipertensi

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 52: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

34

(p=0.000) dengan nilai rasio prevalensi (RP) sebesar 2,16 (CI 1,32-2,24).

Pada penelitian lain mengidentifikasi bahwa semakin tinggi tingkat

obesitas seseorang, maka akan semakin besar risiko untuk menderita

hipertensi (Anggara, 2014).

2. Aktivitas Fisik

Pada orang yang kurang aktivitas fisik cenderung memiliki curah

jantung yang lebih tinggi. Semakin tinggi curah jantung, maka semakin

keras kerja setiap kontraksi sehingga semakin besar oksigen yang

dibutuhkan oleh sel-sel tubuh. Kurang aktivitas fisik juga berisiko

meningkatkan kelebihan berat badan (Suiraoka, 2012; Triyanto, 2014).

Berdasarkan hasil penelitian yang lain menunjukkan bahwa kurang

aktivitas fisik merupakan faktor risiko yang mempengaruhi terjadinya

hipertensi dengan OR = 2,67 ; CI 95% ; 1,20 – 5.90 (Wahiduddin, dkk.,

2013)

3. Merokok

Merokok atau mengunyah tembakau mempengaruhi terjadinya

kenaikan tekanan darah. Bahan kimia yang terkandung dalam tembakau

dapat merusak lapisan dinding arteri sehingga menyebabkan terjadinya

penyempitan pembuluh darah arteri serta memudahkan terjadinya

aterosklerosis. Perilaku merokok merupakan faktor risiko terhadap

kejadian hipertensi dengan OR = 2,32; 95% CI : 1,24 – 4,35 (Wahiduddin,

dkk., 2013).

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 53: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

35

4. Konsumsi Lemak Jenuh

Asupan lemak jenuh dapat mengakibatkan dislipidemia yang

merupakan salah satu faktor utama aterosklerosis, yang pada gilirannya

akan berpengaruh pada kejadian penyakit kardiovaskuler (Suiraoka, 2012).

Hasil penelitian Sugiharto 2007 menunjukkan bahwa konsumsi lemak

jenuh merupakan faktor terjadinya hipertensi (p=0,001) dengan OR = 7,72

(CI ; 2,45 – 24,38).

5. Konsumsi Garam Berlebihan

Konsumsi garam dapur berlebihan dapat menyebabkan peningkatan

konsentrasi natrium di dalam cairan ekstraseluler. Keadaan ini akan

meningkatkan volume cairan pada ekstraseluler yang menyebabkan

peningkatan volume darah sehingga berdampak pada kenaikan tekanan

darah (Sutanto, 2010)

6. Konsumsi Alkohol

Pada individu yang mengkonsumsi alkohol dapat meningkatkan

sintesis katekolamin yang dapat memicu kenaikan tekanan darah

(Suiraoka, 2012). Penelitian Diyan menunjukkan bahwa konsumsi alkohol

berhubungan positif dengan kejadian hipertensi (p=0,001) dengan OR =

4,3; 95% ; CI ; 1,86 – 10,28.

7. Stres

Faktor risiko stres berpengaruh dengan terjadinya hipertensi dikaitkan

dengan peran saraf simpatis yang mempengaruhi hormon epinefrin

(adrenalin). Hormon epinefrin dapat mempengaruhi peningkatan tekanan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 54: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

36

darah (Susanto, 2008). Hasil penelitian lain didapatkan bahwa faktor

psikologis stres mempengaruhi terjadinya hipertensi dengan OR =

3,28;CI:1,05-10,26 (Elvirah, F.,dkk., 2011)

b. Faktor yang tidak dapat dikontrol

1. Riwayat keluarga (genetik)

Faktor genetik mempunyai peranan yang besar terhadap kejadian

hipertensi. Pada penyakit hipertensi primer didapatkan pada orang dengan

riwayat keluarga dengan hipertensi sebesar 70-80%. Hipertensi cenderung

merupakan penyakit keturunan. Apabila didalam keluarga terdapat riwayat

hipertensipada orang tuanya, maka orang tersebut memiliki kemungkinan

terkena hipertensi sebesar 25%. Faktor keturunan memang memiliki peran

yang besar terhadap munculnya hipertensi. Hasil penelitian telah

membuktikan bahwa kejadian hipertensi lebih banyak terjadi pada kembar

homozigot jika dibandingkan dengan heterozigot (Sutanto, 2010 ;

Triyanto, 2014). Penelitian Sugiharto 2007 menunjukkan hasil bahwa

riwayat keluarga dengan hipertensi mempengaruhi terjadinya hipertensi

(p=0,001) dengan OR=4.04 (95% CI;1,92-8,47).

2. Jenis kelamin

Pria pada umumnya lebih memiliki risiko terserang hipertensi

dibandingkan dengan wanita. Hal ini dikarenakan pria lebih banyak

mempunyai faktor risiko yang dapat mempengaruhi terjadinya hipertensi

seperti merokok, stress karena kurang nyaman terhadap pekerjaan dan

makan tidak terkontrol. Pada wanita biasanya prevalensinya akan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 55: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

37

mengalami peningkatan hipertensi setelah memasuki masa menopause

(Suiraoka, 2012).

3. Umur

Faktor usia sangat berpengaruh terhadap hipertensi, semakin

bertambah usia seseorang maka semakin besar risiko aterosklerosis.

Hilangnya elastisitas pembuluh darah dan aterosklerosis merupakan

penyebab hipertensi pada usia tua (Sutanto, 2010). Berdasarkan hasil

penelitian Sugiharto 2007 menunjukkan bahwa umur menjadi faktor risiko

hipertensi (p=0.001) dengan OR=4,76 (CI 95% 2,0 – 11,50).

2.5.6 Komplikasi

Hipertensi adalah keadaan peningkatan tekanan darah yang akan memberi

gejala lanjut ke suatu target organ. Semakin lama tekanan yang berlebihan pada

dinding arteri akan merusak banyak organ vital dalam tubuh. Bila tidak segera

dikendalikan maka akan menyebabkan komplikasi sesuai dengan target organ

yang paling dipengaruhi.

a. Otak

1. Stroke

Stroke merupakan cidera otak yang timbul sebagai akibat

tersumbatnya atau pecahnya pembuluh darah dalam otak akibat

terpajan tekanan darah tinggi, sehingga pasokan darah ke otak

terganggu (Suiraoka, 2012 ; Triyanto, 2014).

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 56: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

38

2. Dimensia

Dimensia atau penurunan daya ingat dapat terjadi karena

hipertensi. Umumnya risiko untuk dimensia meningkat pada usia 70

tahun keatas (Suiraoka, 2012).

b. Sistem kardiovaskuler

1. Infark miokard

Infark miokard dapat terjadi apabila arteri koroner yang

arterosklerosis tidak dapat menyuplai oksigen yang cukup ke otot

jantung. Akibatnya kebutuhan oksigen otot jantung tidak dapat

terpenuhi dan terjadi iskemia jantung yang menyebabkan infark

(Triyanto, 2014).

2. Aneurisma

Adalah penggelembungan pada arteri akibat dari pembuluh darah

tidak elastis lagi yang ditandai dengan gejala sakit kepala yang hebat.

Sering terjadi pada arteri otak atau pada aorta bagian bawah. Jika

terjadi kebocoran atau pecah sangat fatal akibatnya.

3. Arterosklerosis

Hipertensi dapat mempercepat penumpukan lemak didalam dan

dibawah lapisan arteri yang akan merusak dinding arteri. Timbunan

lemak akan melekat dan lama kelamaan menumpuk sehingga terjadi

penyempitan pembuluh darah arteri (Suiraoka, 2012).

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 57: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

39

c. Ginjal

Gagal ginjal dapat terjadi karena kerusakan progresif akibat tekanan

tinggi pada kapiler-kapiler ginjal (glomelorus). Rusaknya glomelorus

tersebut akan mengakibatkan aliran darah ke nefron terganggu dan dapat

berlanjut menjadi hipoksia dan kematian (Triyanto, 2014)

d. Mata

Hipertensi mempercepat penuaan pada pembuluh darah halus mata,

bahkan dapat menyebabkan kebutaan. (Suiraoka, 2012)

2.5.7 Prognosis Hipertensi (Bustan, 2015).

Hipertensi akan berakibat lanjut sesuai dengan target organ yang

diserangnya apabila dibiarkan tanpa pengobatan. Prognosis penyakit pada

penderita hipertensi dipengaruhi oelh faktor-faktor sebagai berikut :

1. Penyebab Hipertensi

Penemuan penyebab utama dari hipertensi sangat mempengaruhi

perjalanan penyakit ini. Penyebab hipertensi yang ditemukan pada tahap

awal, terutama pada hipertensi sekunder akan lebih baik prognosisnya.

Hipertensi sekunder disebabkan oleh penyakit yang berhubungan dengan

peningkatan tekanan darah. Apabila penyakit tersebut segera diatasi maka

tidak akan meningkatkan risiko penyakit hipertensi menjadi lebih berat.

2. Umur

Hipertensi yang ditemukan pada pasien dengan usia muda mempunyai

prognosis yang kurang baik jika dibandingkan dengan individu yang

berusia lebih tua. Semakin muda seseorang terdiagnosis menderita

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 58: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

40

penyakit hipertensi pertama kali, maka akan semakin buruk perjalanan

penyakitnya. Bila tidak segera ditangani akan mengurangi usia harapan

hidupnya.

3. Sifat Hipertensi

Tekanan darah yang bersifat labil dan progresif kurang baik

prognosisnya, terutama pada individu dengan tekanan darah diastolik

persisten > 115 mmHg.

4. Suku / Ras

Prevalensi kesakitan hipertensi pada ras kulit hitam adalah 4 kali lebih

besar dibandingkan dengan ras kulit putih.

5. Jenis Kelamin

Pada pria umumnya lebih berisiko untuk terjadi peningkatan tekanan

darah jika dibandingkan denga wanita yang cenderung lebih bisa

mentolerir lebih baik terhada kenaikan tekanan darah.

6. Komplikasi

Adanya penyakit yang menyertai dapat memperberat prognosis

hipertensi. Komplikasi hipertensi tersebut dapat berupa stroke

haemorhagik, infark miokard, hipertensi renal dan penyakit lain yang

berhubungan dengan jantung dan pembuluh darah.

7. Faktor risiko lainnya

Merokok, diabetes mellitus, hiperkolesterol, obesitas, konsumsi

alkohol yang berlebihan semuanya dapat mengubah prognosis penyakit

hipertensi.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 59: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

41

2.6 Indikator

Menurut Kementerian Kesehatan RI (2003), indikator adalah variabel yang

dapat digunakan untuk mengevaluasi suatau keadaan atau status dan

memungkinkan dilakukannya pengukuran terhadap perubahan yang terjadi dari

waktu ke waktu. Ketepatan dalam menggambarkan keterwakilan suatu informasi

adalah syarat utama dalam sebuah indikator. Dalam sebuah indikator harus

memenuhi syarat-syarat yang dikenal dengan sebutan SMART ; Simple,

Measurable, Attributable, Reliable dan Timely sebagai berikut :

1. Simple (sederhana)

Indikator yang dibutuhkan sebisa mungkin dalam proses pengumpulan

data dan rumus perhitungannya sederhana sehingga mudah diterapkan.

2. Measurable (dapat diukur)

Indikator yang telah ditetapkan harus dapat mewakili informasinya dan

jelas hasil pengukurannya.

3. Attributable (bermanfaat)

Indikator yang ditetapkan harus memiliki manfaat yang dapat

dipergunakan untuk pengambilan keputusan.

4. Reliable (dipercaya)

Indikator yang ditetapkan harus didukung oleh pengumpulan data atau

pencatatan yang baik, benar dan teliti.

5. Timely (tepat waktu)

Indikator yang ditetapkan dapat didukung oleh pengumpulan dan

pengolahan data serta penyajian informasinya tepat waktu.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 60: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

42

2.7 Indeks

Indeks merupakan gabungan dari beberapa indikator yang digunakan untuk

mengukur suatu kondisi yang bersifat multidimensional. Indeks adalah kumpulan

dari beberapa indikator komposit (Ilmi, 2014). Tujuan dari penyusunan suatu

indeks adalah untuk mendapatkan validitas sedangkan indikator adalah untuk

menunjukkan suatu realibilitas (Yudhastuti, 2005). Berdasarkan dari konsep dan

indikator tersebut, maka akan dibuat indeks berdasarkan faktor karakteristik

responden (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan obesitas), penyakit

penyerta (diabetes mellitus, kardiovaskuler, ginjal dan hiperkolesterol) dan

perilaku (merokok dan kurang aktivitas). Berdasarkan indikator-indikator tersebut

akan dirumuskan model indeks risiko rawat inap jemaah haji dengan hipertensi

untuk memprediksi jemaah haji dengan hipertensi yang berisiko dirawat inap.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 61: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

1.1 Kerangka Konsep Penelitian

: diteliti : tidak diteliti

Gambar 3.1 Kerangka konsep penelitian indeks rawat inap di Arab Saudi jemaah haji Embarkasi Surabaya dengan hipertensi

= Di teliti

= Tidak diteliti

43

Karakteristik Responden:

Usia

Jenis kelamin

Pendidikan

Pekerjaan

Penyakit Penyerta

Obesitas

Stress

Perilaku :

Merokok

Kurang aktivitas

Lingkungan :

Musim

Suhu

Kelembaban

Hipertensi rawat inap

Pelayanan Kesehatan Sarana & Prasarana

Jumlah Petugas

Pemeriksaan Kesehatan

Penyuluhan nakes

Kemampuan Petugas

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 62: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

44

Pada kerangka konsep penelitian indeks rawat inap pada jemaah haji

dengan hipertensi ini terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi timbulnya

masalah kesehatan, dalam hal ini adalah rawat inap hipertensi pada jemaah haji.

Faktor tersebut terdiri dari faktor karakteristik individu (jenis kelamin, usia,

pendidikan, pekerjaan dan obesitas), faktor penyakit penyerta (Diabetes mellitus,

kardiovaskuler, ginjal, hiperkolesterol), faktor perilaku (merokok dan kurang

aktivitas fisik), faktor lingkungan (musim, suhu, kelembaban di Arab Saudi),

faktor pelayanan kesehatan (sarana, jumlah petugas dan kemampuan petugas) dan

faktor genetik (riwayat penyakit keluarga).

Peningkatan kejadian hipertensi dipengaruhi oleh umur, orang dengan usia

tua akan semakin berisiko. Jenis kelamin laki-laki lebih banyak yang terserang

hipertensi karena lebih banyak mempunyai faktor risiko untuk terjadi hipertensi

daripada perempuan. Tingkat pendidikan rendah identik dengan kurang

pengetahuan sehingga mempengaruhi perilaku hidup sehat. Pekerjaan sering

dikaitkan dengan kejadian hipertensi. Orang yang tidak bekerja cenderung kurang

aktivitas fisik. Obesitas dapat memicu terjadinya peningkatan kolesterol dalam

darah yang merupakan pencetus terjadinya aterosklerosis. Akibatnya pembuluh

darah menyempit yang mengakibatkan beban jantung meningkat sehingga

mempengaruhi terjadinya peningkatan tekanan darah. Penyakit penyerta yang

diderita oleh pasien dengan hipertensi seperti diabetes mellitus, kardiovaskuler,

penyakit ginjal dan hiperkolesterol dapat memperberat kondisi hipertensi.

Pengaruh rokok terhadap tekanan darah dikaitkan dengan kandungan nikotin dan

CO dalam rokok. Kurang aktivitas fisik cenderung memicu terjadinya obesitas

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 63: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

45

yang berisiko meningkatkan aterosklerosis yang akan meningkatkan tahanan

perifer dan meningkatkan curah jantung yang akan mempengaruhi terjadinya

hipertensi.

Semua faktor tersebut saling berinteraksi dan saling mempengaruhi antara

satu dengan yang lain sehingga menyebabkan gangguan kesehatan pada diri

seseorang. Apabila faktor-faktor tersebut tidak dilakukan upaya pengendalian

maka akan mengakibatkan kondisi penyakit hipertensi yang berat sehingga harus

dirawat inap untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang intensif. Pada

penelitian ini tidak semua variabel diteliti, variabel tersebut yaitu faktor

lingkungan dan faktor pelayanan kesehatan.

1.2 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan gambaran kerangka konseptual dapat disusun hipotesis dalam

penelitian ini yaitu:

1. Karakteristik responden (usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan

obesitas) merupakan prediktor rawat inap di Arab Saudi jemaah haji

Embarkasi Surabaya dengan hipertensi

2. Penyakit penyerta (diabetes mellitus, kardiovaskuler, ginjal dan

hiperkolesterol) merupakan prediktor rawat inap di Arab Saudi jemaah haji

Embarkasi Surabaya dengan hipertensi

3. Perilaku (merokok dan aktivitas fisik) merupakan prediktor rawat inap di

Arab Saudi jemaah haji Embarkasi Surabaya dengan hipertensi.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 64: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

44

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah analitik observasional, karena penelitian ini

bertujuan untuk menjelaskan secara mendalam tentang faktor risiko yang

berhubungan dengan rawat inap kasus hipertensi pada jemaah haji dan terhadap

subyek yang diteliti tidak diberikan perlakuan.

4.2 Rancang bangun Penelitian

Rancang bangun penelitian ini adalah case control study. Rancangan ini

merupakan penelitian epidemiologi yang bertujuan untuk menganalisis faktor

yang berhubungan dengan rawat inap kasus hipertensi pada jemaah haji yaitu

dengan membandingkan kelompok kasus jemaah haji dengan hipertensi yang

dirawat inap selama melaksanakan ibadah haji di Arab Saudi dengan kelompok

kontrol yaitu jemaah haji dengan hipertensi yang dirawat jalan selama

melaksanakan ibadah haji di Arab Saudi. Penelitian ini dilakukan dengan

menelusuri riwayat paparan terhadap determinan atau faktor risiko yang

mengakibatkan terjadinya rawat inap pada jemaah haji dengan hipertensi.

4.3 Waktu Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian ini sejak dari tahap persiapan proposal

penelitian pada bulan Mei 2016 sampai dengan tahap pelaporan hasil pada bulan

Agsutus 2016.

46

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 65: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

45

4.4 Populasi dan sampel

4.4.1 Populasi

a. Populasi Kasus

Populasi kasus pada penelitian ini adalah seluruh jemaah haji

reguler yang terdaftar pada siskohat Kementerian Kesehatan dan

berangkat melalui Embarkasi Surabaya tahun 2015 dengan diagnosis

hipertensi dan pernah dirawat inap selama di Arab Saudi.

b. Populasi kontrol

Populasi kontrol adalah seluruh jemaah haji reguler yang

terdaftar pada siskohat Kementerian Kesehatan dan berangkat melalui

Embarkasi Surabaya tahun 2015 dengan diagnosis hipertensi dan

pernah dirawat jalan selama di Arab Saudi.

4.4.2 Sampel

a. Sampel Kasus

Sampel kasus pada penelitian ini adalah sebagian jemaah haji

reguler yang terdaftar pada siskohat Kementerian Kesehatan dan

berangkat melalui embarkasi Surabaya tahun 2015 dengan diagnosis

hipertensi dan pernah dirawat inap selama di Arab Saudi.

b. Sampel Kontrol

Sampel kontrol adalah sebagian jemaah haji reguler yang

terdaftar pada siskohat Kementerian Kesehatan dan berangkat melalui

Embarkasi Surabaya tahun 2015 dengan diagnosis hipertensi dan

pernah dirawat jalan selama di Arab Saudi.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 66: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

46

4.4.3 Besar Sampel dan Teknik Pengambilan sampel

a. Besar Sampel

Besar sampel kasus dalam penelitian ini ditentukan dengan

menggunakan total kasus. Semua kasus yang memenuhi kriteria

diambil seluruhnya dengan pertimbangan jumlah kasus yang ada

dalam data siskohatkes tidak terlalu besar. Berdasarkan data

siskohatkes kemenkes RI, jemaah haji Embarkasi Surabaya yang

dirawat inap dengan diagnosis hipertensi pada musim haji 1436

berjumlah 40 orang dan yang memiliki data lengkap sebanyak 32

orang. Berdasarkan pertimbangan tersebut maka besar sampel kasus

diambil total sampel yaitu 32 orang. Dengan menggunakan

perbandingan 1: 1, maka besar sampel kasus adalah 32 dan besar

sampel kontrol 32. Jadi total besar sampel kasus dan kontrol adalah 64

sampel.

b. Teknik pengambilan sampel

Pemilihan sampel kontrol dengan cara acak sederhana (simple

random sampling) sebanyak jumlah besar sampel yang dibutuhkan.

Langkah pertama adalah membuat kerangka sampel dengan membuat

list seluruh jemaah haji Embarkasi Surabaya yang berangkat melalui

Embarkasi Surabaya yang terdiagnosis hipertensi kemudian diberi

nomor urut dan dilakukan pemilihan secara acak sederhana (simple

random sampling) hingga memenuhi besar sampel yang dibutuhkan.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 67: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

47

1.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel penelitian dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1.5.1 Variabel Penelitian

1. Variabel Terikat

Variabel terikat pada penelitian ini adalah rawat inap hipertensi

pada jemaah haji.

2. Variabel Bebas

Variabel bebas pada penelitian ini adalah karakteristik responden

(usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan obesitas), penyakit

penyerta (Diabetes mellitus, kardiovaskuler, ginjal dan hiperkolesterol)

dan perilaku (merokok, kurang aktivitas fisik).

4.5.2 Definisi Operasional

Definisi operasional variabel-variabel yang akan diteliti dapat dilihat pada

Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian

No Variabel Definisi Skala & Kategori

Cara pengumpulan data

1. Rawat inap Hipertensi

Proses perawatan pada pasien hipertensi diruangan rawat inap karena proses perawatan /pengobatan

Skala : Nominal Kategori: 1 = rawat inap 2 = rawat jalan

Data sekunder Siskohatkes

2. Usia Usia jemaah haji saat menunaikan ibadah haji yang dihitung berdasarkan tanggal kelahiran

Skala : Nominal Kategori: 1 = ≥ 60 2 = < 60 (puskeshaji 2015)

Data sekunder siskohatkes

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 68: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

48

No Variabel Definisi Skala & Kategori

Cara pengumpulan data

3. Jenis Kelamin Ciri biologis yang dimiliki jemaah haji yaitu laki-laki dan perempuan

Skala : Nominal Kategori: 1 = Laki-laki 2 = Perempuan

Data sekunder siskohatkes

4. Pendidikan Jenjang pendidikan formal yang telah di tempuh oleh jemaah haji. (Notoatmodjo 2012)

Skala : Nominal

Kategori:

1= Tinggi, bila pendidikan tamat SMA, perguruan tinggi (D3,S1,S2,S3).

2 = Rendah, bila tidak sekolah, Tamat SD, Tamat SMP

Data sekunder siskohatkes

5. Pekerjaan Aktivitas yang dilakukan sebagai sumber penghasilan jemaah haji

Skala : nominal

Kategori :

1= Tidak Bekerja (Ibu Rumah tangga, pensiunan)

2= Bekerja (Petani, Pedagang, PNS/Karyawan swasta, TNI/POLRI)

Data sekunder siskohatkes

6. Penyakit Diabetes Melitus

Status penyakit jemaah haji yang dinyatakan mengidap penyakit diabetes mellitus pada pemeriksaan kesehatan

Skala : Nominal Kategori: 1 = ya 2 = tidak

Data sekunder siskohatkes

7. Penyakit kardiovaskuler

Status penyakit jemaah haji yang dinyatakan menderita penyakit kardiovaskuler pada saat pemeriksaan kesehatan

Skala : Nominal Kategori: 1 = ya 2 = tidak

Data sekunder siskohatkes

8. Penyakit Ginjal Status penyakit jemaah haji yang dinyatakan menderita penyakit ginjal pada saat pemeriksaan kesehatan

Skala : Nominal Kategori: 1 = ya 2 = tidak

Data sekunder siskohatkes

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 69: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

49

No Variabel Definisi Skala & Kategori

Cara pengumpulan data

9. Penyakit Hiperkolesterol

Status penyakit jemaah haji yang dinyatakan menderita penyakit hiperkolesterolpada saat pemeriksaan kesehatan

Skala : Nominal Kategori: 1 = Ya 1 = Tidak

Data sekunder siskohatkes

10 Obesitas Hasil pengukuran IMT pada jemaah haji BMI ≥ 25 = obesitas BMI< 25 = Tidak obesitas

Skala nominal Kategori : 1 = Ya 2 = Tidak

Data sekunder siskohatkes

11. Merokok Perilaku/kebiasaan merokok jemaah haji yang tercatat dalam siskohatkes

Skala : Nominal Kategori: 1 = merokok 2 = tidak merokok

Data sekunder siskohatkes

12. Kurang aktivitas fisik

Aktivitas fisik jemaah haji yang tercatat dalam siskohatkes

Skala : Nominal Kategori: 1 = Ya 2 = Tidak

Data sekunder siskohatkes

1.6 Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data

4.6.1 Jenis Data

Data yang dikumpulkan berkaitan dengan kebutuhan penelitian adalah data

sekunder yaitu berupa data individual jemaah haji meliputi: nama, usia, jenis

kelamin, alamat domisili, nomor porsi, nomor kloter dan data rekam medis

jemaah haji. Data diperoleh dari Siskohatkes (Sistem Komputerisasi Haji Terpadu

Bidang Kesehatan) Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI.

4.6.2 Instrumen dan Cara Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan untuk memudahkan pengumpulan data adalah

formulir pengumpulan data yang berisi variabel-variabel yang diteliti untuk

menyusun indeks. Data yang dikumpulkan berasal dari siskohatkes yang dapat

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 70: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

50

diakses oleh peneliti yaitu data hasil pemeriksaan kesehatan jemaah haji tahun

2015, kemudian dilakukan ekstraksi ke dalam formulir pengumpulan data.

4.7 Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan menggunakan komputer.

4.7.1 Pengolahan Data

Data yang telah terkumpul kemudian dilakukan pengolahan data sesuai

dengan tahapan berikut ini:

a. Editing

Editing dilakukan dengan memeriksa kelengkapan dan kesesuaian

data yang telah terkumpul. Apabila terdapat data yang masih kurang jelas

dan kurang lengkap, akan dilakukan koreksi kembali dengan melihat data

yang terdapat di dalam aplikasi siskohatkes Kementerian Kesehatan RI

b. Coding

Setelah variabel terkumpul kemudian dikategorikan dan di beri kode

untuk memudahkan dalam proses analisis.

c. Entry

Proses entry dilakukan setelah dilakukan pemberian kode lalu data

ditransformasikan kedalam program yang ada di komputer.

d. Cleaning

Pengecekan data kembali dilakukan untuk meyakinkan bahwa data

yang akan dianalisa sudah sesuai dan lengkap. Kelengkapan data meliputi

semua variabel penelitian yang dimiliki subyek penelitian yang terisi

dengan lengkap.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 71: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

51

4.7.2 Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan menggunakan program komputer yang

meliputi tahapan analisis sebagai berikut :

a. Analisis Univariabel

Data dari variabel penelitian yang telah terkumpul disajikan dalam

bentuk tabel distribusi frekuensi dan di analisis secara deskriptif.

b. Analisis Bivariabel

Analisis bivariabel dilakukan dengan menggunakan uji regresi logistik

sederhana untuk menganalisis masing-masing variabel bebas dengan variabel

terikat untuk mengetahui apakah sebuah variabel merupakan variabel

kandidat untuk dilanjutkan pada analisis multivariabel. Untuk menentukan

variabel kandidat ditentukan dengan melihat nilai signifikan p value < 0,25

(Sutanto, 2007).

c. Analisis Multivariabel

Analisis multivariabel dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel

bebas yang signifikan terhadap variabel terikat. Pada tahap ini digunakan uji

regresi logistik ganda dengan melakukan analisis pada semua variabel

kandidat secara simultan. Bila nilai p value < 0,05 berarti ada pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat. Semua variabel yang nilai p value <

0,05 dimasukkan kedalam formula untuk dijadikan sebuah indeks.

d. Penyusunan Indeks

Penyusunan indeks dilakukan setelah didapatkan nilai p value yang

signifikan berdasarkan hasil pengujian multivariabel.Variabel yang telah

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 72: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

52

dianalisis secara simultan tersebut ditentukan nilai cut off point dengan cara

jumlah skor total pada rumusan indeks dengan skor minimum tiap indikator

ditambah dengan jumlah skor total pada rumusan indeks dengan skor

maksimum tiap indikator dibagi 2 atau berdasarkan nilai tengah dari skor total

minimum dan maksimum. Jika hasil penilaian skor total berada pada batas

rentang atas nilai tengah maka dikategorikan berisiko tinggi, dan jika berada

pada batas rentang bawah maka dikategorikan berisiko rendah.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 73: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

55

BAB 5

HASIL DAN ANALISIS DATA

5.1 Distribusi Hubungan Antar Variabel

5.1.1 Distribusi Usia Jemaah Haji

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan sebaran usia jemaah haji dalam

penelitian adalah terendah berusia tahun dan yang tertinggi berusia 82 tahun

dengan rata-rata usia 61 tahun. Kelompok terbanyak adalah usia 60-82 tahun yaitu

sebesar 54,7% sedangkan pada kelompok usia 34-59 tahun sebesar 45,3%.

Distribusi kelompok usia jemaah haji dengan hipertensi dapat dilihat pada Tabel

5.1

Tabel 5.1 Distribusi rawat inap jemaah haji dengan hipertensi berdasarkan usia di Arab Saudi Tahun 2015

Kelompok usia Hipertensi Rawat inap Rawat jalan

≥ 60 tahun 21 (65,6%) 14 (43,7%) < 60 tahun 11 (34,4%) 18 (56,3%)

Jumlah 32 (100%) 32 (100%)

Berdasarkan tabel 5.1 menunjukan bahwa dari semua jemaah haji hipertensi

rawat inap (kasus) sebanyak 65,6% pada usia ≥ 60 tahun, sedangkan dari semua

jemaah haji pada hipertensi rawat jalan (kontrol) sebanyak 43,7% pada usia ≥ 60

tahun. Hal ini menggambarkan bahwa jemaah haji dengan hipertensi pada

kelompok usia ≥ 60 tahun lebih banyak yang di rawat inap dibandingkan yang di

rawat jalan. Hasil uji regresi sederhana menunjukkan bahwa usia merupakan

variabel kandidat yang akan dimasukkan dalam analisis multivariabel.

55

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 74: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

56

5.1.2 Distribusi Jenis Kelamin Jemaah Haji

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa jemaah haji dengan jenis

kelamin laki-laki sebesar 57,8% dan jenis kelamin perempuan sebesar 42,2%,

artinya bahwa jemaah haji laki-laki lebih banyak daripada perempuan. Distribusi

rawat inap jemaah haji dengan hipertensi berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat

pada Tabel 5.2

Tabel 5.2 Distribusi rawat inap jemaah haji dengan hipertensi berdasarkan jenis kelamin di Arab Saudi Tahun 2015

Jenis Kelamin Hipertensi Rawat inap Rawat jalan

Laki-laki 18 (56,25%) 19 (59,4%) Perempuan 14 (43,75%) 13 (40,6%)

Jumlah 32 (100%) 32 (100%)

Berdasarkan tabel 5.2 menunjukan jumlah jemaah haji jenis kelamin laki-laki

dari semua jemaah haji dengan hipertensi rawat inap (kasus) sebanyak 56,25%

pada laki-laki, sedangkan dari semua jemaah haji hipertensi rawat jalan (kontrol)

sebanyak 59,4% pada laki-laki. Hal ini menggambarkan bahwa jemaah haji

dengan hipertensi pada laki-laki lebih banyak yang dirawat jalan dibandingkan

yang dirawat inap. Hasil uji regresi sederhana menunjukkan bahwa variabel jenis

kelamin bukan merupakan variabel kandidat dan tidak dimasukkan dalam analisis

multivariabel.

5.1.3 Distribusi Pendidikan Jemaah Haji

Tingkat pendidikan terbagi menjadi 4 (empat) tingkatan yaitu SD, SMP,

SMA dan Perguruan Tinggi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa jemaah

haji dengan tingkat pendidikan SD sebesar 53%, SMA sebesar 25%, SMP 13%

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 75: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

57

dan yang paling sedikit adalah PT sebesar 9%. Distribusi tingkat pendidikan

jemaah haji dapat dilihat pada Gambar 5.1

Gambar 5.1 Distribusi tingkat pendidikan jemaah haji Embarkasi Surabaya

dengan hipertensi 2015

Tingkat pendidikan tersebut kemudian dikelompokkan menjadi 2 kategori

yaitu pendidikan rendah yang terdiri dari SD, SMP dan pendidikan tinggi yang

terdiri dari SMA dan Perguruan Tinggi. Distribusi rawat inap jemaah haji dengan

hipertensi berdasarkan tingkat pendidikan disajikan pada Tabel 5.3

Tabel 5.3 Distribusi rawat inap jemaah haji dengan hipertensi berdasarkan tingkat pendidikan di Arab Saudi Tahun 2015

Tingkat Pendidikan Hipertensi Rawat inap Rawat jalan

Rendah 22 (68,8%) 20 (62,5%) Tinggi 10 (31,2%) 12 (37,5%)

Jumlah 32 (100%) 32 (100%)

Berdasarkan Tabel 5.3 menunjukan bahwa dari semua jemaah haji hipertensi

rawat inap (kasus) sebanyak 68,8% pada tingkat pendidikan rendah, sedangkan

dari semua jemaah haji hipertensi rawat jalan (kontrol) sebanyak 62,5% pada

tingkat pendidikan rendah. Hal ini menggambarkan bahwa jemaah haji dengan

hipertensi pada pendidikan rendah lebih banyak yang di rawat inap dibandingkan

yang di rawat jalan. Hasil uji regresi sederhana menunjukkan bahwa variabel

53%

13%

25%

9% SD

SMP

SMA

PT

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 76: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

58

tingkat pendidikan bukan merupakan variabel kandidat dan tidak dimasukkan

dalam analisis multivariabel.

5.1.4 Distribusi Pekerjaan Jemaah Haji

Berdasarkan hasil penelitian diketahui jemaah haji dengan pekerjaan

sebagai karyawan swasta sebesar 27%, petani sebesar 23%, pedagang sebesar

16%, ibu rumah tangga sebesar 14%, PNS sebesar 12% dan pensiunan sebesar

8%. Distribusi pekerjaan jemaah haji disajikan pada Gambar 5.2

Gambar 5.2 Distribusi jenis pekerjaan jemah haji Embarkasi Surabaya dengan hipertensi 2015

Jenis pekerjaan jemaah haji selanjutnya dikategorikan menjadi 2 yaitu

bekerja dan tidak bekerja. Kategori bekerja terdiri dari petani, pedagang,

karyawan swasta dan PNS, sedangkan kategori tidak bekerja terdiri dari

pensiunan dan ibu rumah tangga. Distribusi rawat inap jemaah haji dengan

hipertensi berdasarkan pekerjaan disajikan pada Tabel 5.4

Tabel 5.4 Distribusi rawat inap jemaah haji dengan hipertensi berdasarkan pekerjaan di Arab Saudi Tahun 2015

Pekerjaan Hipertensi Rawat inap Rawat jalan

Tidak Bekerja 9 (28,1%) 5 (15,6%) Bekerja 23 (71,9%) 27 (84,4%)

Jumlah 32 (100%) 32 (100%)

23%

16%

27%

12%

14%

8% Petani

Pedagang

Karyawan Swasta

PNS

Ibu Rumah Tangga

Pensiunan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 77: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

59

Berdasarkan tabel 5.4 menunjukkan bahwa dari semua jemaah haji

hipertensi rawat inap (kasus) sebanyak 28,1% pada yang tidak bekerja, sedangkan

dari semua jemaah haji hipertensi rawat jalan (kontrol) sebanyak 15,6% pada yang

tidak bekerja. Hal ini menggambarkan bahwa jemaah haji dengan hipertensi pada

yang tidak bekerja lebih banyak yang di rawat inap dibandingkan yang di rawat

jalan. Hasil uji regresi sederhana menunjukkan bahwa variabel pekerjaan

merupakan variabel kandidat yang akan dimasukan dalam analisis multivariabel.

5.1.5 Distribusi Penyakit Penyerta Diabetes Mellitus Jemaah Haji

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa dari semua jemaah haji

hipertensi rawat inap (kasus) sebanyak 43,7% pada orang yang ada riwayat

penyakit penyerta diabetes mellitus, sedangkan dari semua jemaah haji hipertensi

rawat jalan (kontrol) sebanyak 9,4% pada orang yang ada riwayat penyakit

penyerta diabetes mellitus. Hal ini menggambarkan bahwa jemaah haji dengan

hipertensi dengan riwayat penyakit penyerta diabetes mellitus lebih banyak yang

di rawat inap dibandingkan yang di rawat jalan. Distribusi rawat inap penyakit

penyerta diabetes mellitus jemaah haji dengan hipertensi berdasarkan penyakit

penyerta diabetes mellitus disajikan pada Tabel 5.5

Tabel 5.5 Distribusi rawat inap jemaah haji dengan hipertensi berdasarkan penyakit penyerta diabetes mellitus di Arab Saudi Tahun 2015

Diabetes Mellitus Hipertensi Rawat inap Rawat jalan

Ada 14 (43,7%) 3 (9,4%) Tidak ada 18 (56,3%) 29 (90,6%)

Jumlah 32 (100%) 32 (100%)

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 78: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

60

Hasil uji regresi sederhana menunjukkan bahwa variabel penyakit penyerta

diabetes mellitus merupakan variabel kandidat yang akan dimasukkan dalam

analisis multivariabel.

5.1.6 Distribusi Penyakit Penyerta Kardiovaskuler Jemaah Haji

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa dari semua jemaah haji

hipertensi rawat inap (kasus) sebanyak 37,5% pada orang yang ada riwayat

penyakit penyerta kardiovaskuler, sedangkan dari semua jemaah haji hipertensi

rawat jalan (kontrol) sebanyak 21,9% pada orang yang ada riwayat penyakit

penyerta kardiovaskuler. Hal ini menggambarkan bahwa jemaah haji dengan

hipertensi dengan riwayat penyakit penyerta kardiovaskuler lebih banyak yang di

rawat inap dibandingkan yang di rawat jalan. Distribusi rawat inap jemaah haji

dengan hipertensi berdasarkan penyakit penyerta kardiovaskuler dapat dilihat

pada Tabel 5.6

Tabel 5.6 Distribusi rawat inap jemaah haji dengan hipertensi berdasarkan penyakit penyerta kardiovaskuler di Arab Saudi Tahun 2015

Kardiovaskuler Hipertensi Rawat inap Rawat jalan

Ada 12 (37,5%) 7 (21,9%) Tidak ada 20 (62,5%) 25 (78,1%)

Jumlah 32 (100%) 32 (100%)

Hasil uji regresi sederhana menunjukkan bahwa variabel penyakit penyerta

kardiovaskuler merupakan variabel kandidat yang akan dimasukkan dalam

analisis multivariabel.

5.1.7 Distribusi Penyakit Penyerta Ginjal Jemaah Haji

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa dari semua jemaah haji

hipertensi rawat inap (kasus) sebanyak 9,4% pada orang yang ada riwayat

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 79: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

61

penyakit penyerta ginjal, sedangkan dari semua jemaah haji hipertensi rawat jalan

(kontrol) sebanyak 0,0% pada orang yang ada riwayat penyakit penyerta ginjal.

Hal ini menggambarkan bahwa jemaah haji dengan hipertensi pada orang yang

ada riwayat penyakit penyerta ginjal lebih banyak yang di rawat inap

dibandingkan yang di rawat jalan. Distribusi rawat inap jemaah haji dengan

hipertensi berdasarkan penyakit penyerta ginjal dapat dilihat pada Tabel 5.7

Tabel 5.7 Distribusi rawat inap jemaah haji dengan hipertensi berdasarkan penyakit penyerta ginjal di Arab Saudi Tahun 2015

Ginjal Hipertensi Jumlah Rawat inap Rawat jalan

Ada 3 (9,4%) 0 (0,0%) 3 (4,7%) Tidak ada 29 (90,6%) 32 (100,0,9%) 61 (95,3%)

Jumlah 32 (100%) 32 (100%) 64 (100%)

Hasil uji regresi sederhana menunjukkan bahwa variabel penyakit penyerta

ginjal bukan merupakan variabel kandidat dan tidak dimasukkan dalam analisis

multivariabel.

5.1.8 Distribusi Penyakit Penyerta Hiperkolesterol Jemaah Haji

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa dari semua jemaah haji

hipertensi rawat inap (kasus) sebanyak 12,5% pada orang yang ada riwayat

penyakit penyerta hiperkolesterol, sedangkan dari semua jemaah haji hipertensi

rawat jalan (kontrol) sebanyak 28,1% pada orang yang ada riwayat penyakit

penyerta hiperkolesterol. Hal ini menggambarkan bahwa jemaah haji dengan

hipertensi pada orang yang ada riwayat penyakit penyerta hiperkolesterol lebih

banyak yang di rawat jalan dibandingkan yang di rawat inap. Distribusi rawat inap

jemaah haji dengan hipertensi berdasarkan penyakit penyerta hiperkolesterol

dapat dilihat pada Tabel 5.8

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 80: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

62

Tabel 5.8 Distribusi rawat inap jemaah haji dengan hipertensi berdasarkan penyakit penyerta hiperkolesterol di Arab Saudi Tahun 2015

Hiperkolesterol Hipertensi Rawat inap Rawat jalan

Ada 4 (12,5%) 9 (28,1%) Tidak ada 28 (87,5%) 23 (71,9%)

Jumlah 32 (100%) 32 (100%)

Hasil uji regresi sederhana menunjukkan bahwa variabel penyakit penyerta

hiperkolesterol merupakan variabel kandidat yang akan dimasukkan dalam

analisis multivariabel.

5.1.9 Distribusi Obesitas Jemaah Haji

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa dari semua jemaah haji

hipertensi rawat inap (kasus) sebanyak 34,4% pada orang yang obesitas.

Sedangkan dari semua jemaah haji hipertensi rawat jalan (kontrol) sebanyak

37,5% pada orang yang obesitas. Hal ini menggambarkan bahwa jemaah haji

dengan hipertensi pada orang yang obesitas lebih banyak yang di rawat jalan

dibandingkan yang di rawat inap. Distribusi rawat inap jemaah haji dengan

hipertensi berdasarkan obesitas dapat dilihat pada Tabel 5.9

Tabel 5.9 Distribusi rawat inap jemaah haji dengan hipertensi berdasarkan obesitas di Arab Saudi Tahun 2015

Obesitas Hipertensi Rawat inap Rawat jalan

Obesitas 11 (34,4%) 12 (37,5%) Tidak Obesitas 21 (65,6%) 20 (62,5%)

Jumlah 32 (100%) 32 (100%)

Hasil uji regresi sederhana menunjukkan bahwa variabel obesitas bukan

merupakan variabel kandidat dan tidak dimasukkan dalam analisis multivariabel.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 81: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

63

5.1.10 Distribusi Perilaku Merokok Jemaah Haji

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa dari semua jemaah haji

hipertensi rawat inap (kasus) sebanyak 6,3% pada orang yang merokok.

Sedangkan dari semua jemaah haji hipertensi rawat jalan (kontrol) sebanyak

18,8% pada orang yang merokok. Hal ini menggambarkan bahwa jemaah haji

dengan hipertensi pada orang yang merokok lebih banyak yang di rawat jalan

dibandingkan yang di rawat inap. Distribusi rawat inap jemaah haji dengan

hipertensi berdasarkan perilaku merokok dapat dilihat pada Tabel 5.10

Tabel 5.10 Distribusi rawat inap jemaah haji dengan hipertensi berdasarkan perilaku merokok di Arab Saudi Tahun 2015

Merokok Hipertensi Rawat inap Rawat jalan

Ya 2 (6,3%) 6 (18,8%) Tidak 30 (93,7%) 26 (81,2%)

Jumlah 32 (100%) 32 (100%)

Hasil uji regresi sederhana menunjukkan bahwa variabel merokok merupakan

variabel kandidat yang akan dimasukkan dalam analisis multivariabel.

5.1.11 Distribusi Perilaku Kurang Aktivitas Jemaah Haji

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa dari semua jemaah haji

hipertensi rawat inap (kasus) sebanyak 12,5% pada orang yang kurang aktivitas.

Sedangkan dari semua jemaah haji hipertensi rawat jalan (kontrol) sebanyak

15,6% pada orang yang kurang aktivitas. Hal ini menggambarkan bahwa jemaah

haji dengan hipertensi pada orang yang kurang aktivitas lebih banyak yang di

rawat jalan dibandingkan yang di rawat inap. Distribusi rawat inap jemaah haji

dengan hipertensi berdasarkan perilaku kurang aktivitas dapat dilihat pada Tabel

5.11

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 82: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

64

Tabel 5.11 Distribusi rawat inap jemaah haji dengan hipertensi berdasarkan perilaku kurang aktivitas di Arab Saudi Tahun 2015

Kurang Aktivitas Hipertensi Rawat inap Rawat jalan

Ya 4 (12,5%) 5 (15,6%) Tidak 28 (87,5%) 27 (84,4%)

Jumlah 32 100%) 32 (100%)

Hasil uji regresi sederhana menunjukkan bahwa variabel kurang aktivitas fisik

bukan merupakan variabel kandidat dan tidak dimasukkan dalam analisis

multivariabel.

5.1.12 Rawat Inap Jemaah Haji dengan Hipertensi di Arab Saudi

Hasil uji regresi logistik sederhana dari seluruh variabel bebas terhadap

rawat inap jemaah haji dengan hipertensi di Arab Saudi dapat dilihat pada Tabel

5.12

Tabel 5.12 Hasil analisis regresi logistik sederhana rawat inap jemaah haji dengan hipertensi di Arab Saudi Tahun 2015

Variabel Bebas p value Kesimpulan Umur 0,081 Kandidat Jenis kelamin 0,800 Bukan kandidat Pendidikan 0,599 Bukan Kandidat Pekerjaan 0,232 Kandidat Diabetes mellitus 0,004 Kandidat Kardiovaskuler 0,175 Kandidat Ginjal 0,999 Bukan Kandidat Hiperkolesterol 0,129 Kandidat Obesitas 0,795 Bukan Kandidat Merokok 0,148 Kandidat Kurang Aktivitas 0,720 Bukan Kandidat

Tabel 5.12 diatas menunjukkan seluruh variabel bebas yang merupakan unit

analisis untuk menyusun indeks. Variabel yang memenuhi syarat sebagai kandidat

dalam analisis multivariabel menggunakan regresi logistik ganda secara simultan

yaitu variabel yang memiliki nilai p value < 0,25. Berdasarkan ketentuan tersebut

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 83: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

65

diperoleh 6 (enam) variabel bebas yang memenuhi syarat sebagai kandidat yaitu

umur, pekerjaan, diabetes mellitus, kardiovaskuler, hiperkolesterol dan merokok,

sedangkan variabel jenis kelamin, pendidikan, penyakit ginjal, obesitas dan

kurang aktivitas tidak memenuhi syarat sebagai kandidat sehingga tidak

disertakan dalam analisis multivariabel

5.2 Variabel Indeks Rawat Inap Jemaah Haji Hipertensi di Arab Saudi

Enam variabel yang merupakan kandidat indikator indeks rawat inap

jemaah haji hipertensi selanjutnya diuji secara simultan menggunakan uji regresi

ganda yang bertujuan untuk menentukan variabel apa saja yang masuk ke dalam

indeks rawat inap jemaah haji dengan hipertensi di Arab Saudi. Hasil uji regresi

logistik ganda dapat dilihat pada Tabel 5.13

Tabel 5.13 Hasil akhir uji regresi logistik ganda rawat inap jemaah haji dengan hipertensi di Arab Saudi Tahun 2015

Pada Tabel 5.13 menunjukan hasil akhir dari analisis multivariabel dengan

menggunakan uji regresi logistik ganda. Berdasarkan hasil uji didapatkan 2 (dua)

variabel yang signifikan dengan p value < 0,05 yaitu umur dan diabetes mellitus

No Variabel Kategori Β p value OR CI 95% 1. Umur ≥ 60 tahun

< 60 tahun (reference) 1,306 0,036 3,693 1,090-12,516

2. Pekerjaan Tidak bekerja Bekerja (reference)

0,946 0,191 2,576 0,623-10,652

3. Diabetes Melitus Ada Tidak ada (reference)

2,492 0,002 12,089 2,531-57,750

4. Kardiovaskuler Ada Tidak Ada (reference)

1,282 0,056 3,604 0,969-13,409

5. Hiperkolesterol Ada Tidak Ada (reference)

-0,536 0,497 0,585 0,124-2,748

6. Merokok Ya Tidak (reference)

-0,821 0,386 0,440 0,069-2,812

Contant -1,679 0,005 0,187

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 84: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

66

yang menjadi indikator prediksi rawat inap pada jemaah haji hipertensi di Arab

Saudi. Kedua variabel tersebut kemudian akan dimasukkan kedalam formula

indeks. Variabel dengan p value > 0,05 yaitu pekerjaan, kardiovaskuler,

hiperkolesterol dan merokok tidak dimasukkan kedalam formula indeks.

5.3 Prediktor Rawat Inap Jemaah Haji dengan Hipertensi di Arab Saudi

Berdasarkan hasil analisis multivariabel pada Tabel 5.13, diperoleh indeks

rawat inap Jemaah haji dengan hipertensi di Arab Saudi dengan menggunakan

persamaan regresi logistik ganda sebagai berikut:

Persamaan regresi logistik : Y’ = a + b1x1 + b2x2 + ......+ bnxn

Keterangan :

Y’ : Variabel dependen (nilai yang diprediksikan)

x1x2 : Variabel independen

a : Konstanta (nilai Y’ apabila x1x2..... xn = 0)

b : Koefisien regresi (nilai peningkatan atau penurunan)

Dengan interpretasi :

“ Jemaah haji hipertensi dengan usia ≥ 60 tahun dan memiliki penyakit penyerta

diabetes mellitus berisiko untuk di rawat inap selama melaksanakan ibadah haji di

Arab Saudi”.

Untuk memudahkan dalam perhitungan indeks rawat inap kasus hipertensi

pada jemaah haji diatas, maka dapat ditentukan skoring pada setiap variabel.

skoring kategori dijelaskan pada Tabel 5.14 berikut:

P = -1,679 + 1,306 (Usia(≥60 tahun)) + 2,492 (Diabetes mellitus(ya))

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 85: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

67

5.4 Cut off Indeks

Setelah mendapatkan indeks rawat inap hipertensi pada jemaah haji, langkah

selanjutnya adalah menentukan nilai cut off indeks dengan melihat nilai

sensitifitas yang diperoleh dari hasil kurva ROC. Adapun kurva ROC dapat dilihat

pada Gambar 5.3

Gambar 5.1 Kurva ROC indeks rawat inap di Saudi Arabia jemaah haji Embarkasi Surabaya dengan hipertensi

Tabel 5.14 Skoring variabel indeks rawat inap jemaah haji dengan hipertensi di Arab Saudi Tahun 2015

No Variabel Penelitian Kategori Skoring

1. Umur < 60 tahun 0 ≥ 60 tahun 1

2. Diabetes Melitus Tidak 0 Ya 1

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 86: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

68

Berdasarkan Gambar 5.1, ditentukan bahwa nilai cut off indeks yang di

pergunakan adalah 0,404 yang memiliki nilai sensitifitas yang baik yaitu 84,4 %

dan area under the curve 0,799. Berdasarkan nilai tersebut maka :

1. Jika skor indeks < 0,404, adalah mempunyai risiko rendah untuk di rawat inap

2. Jika skor indeks ≥ 0,404, adalah mempunyai risiko tinggi untuk di rawat inap

5.5 Sensitivitas dan Spesifisitas Indeks Rawat Inap Jemaah Haji dengan

Hipertensi di Arab Saudi Tahun 2015

Sensitivitas dan spesifisitas dari model yang didapatkan dari penelitian ini

sangat dibutuhkan untuk mengetahui kemampuan suatu alat tes pemeriksaan

kesehatan. Dengan menggunakan fungsi crosstab pada software komputer maka

diketahui sensitivitas dan spesifitas indeks prediktif rawat inap hipertensi pada

jemah haji dapat dilihat pada Tabel 5.15

Tabel 5.15 Senstifitas dan spesifisitas indeks rawat inap jemaah haji dengan hipertensi di Arab Saudi Tahun 2015

Cut off Indeks Hipertensi Jumlah Rawat inap Rawat jalan

≥ 0,404 ( Risiko tinggi) 27 (84,4%) 16 (50%) 43 (67,2%) < 0,404 (Risiko rendah) 5 (15,6%) 16 (50%) 21 (32,8%)

Jumlah 32 (100%) 32 (100%) 64 (100%)

Pada Tabel 5.15 maka dapat diketahui sensitifitas dan spesifisitas dari indeks

yang didapatkan dalam penelitian ini. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai

sensitifitas indeks rawat inap jemah haji dengan hipertensi adalah 84,4% yang

artinya bahwa kemampuan indeks prediktif rawat inap jemaah haji dengan

hipertensi dalam mengidentifikasi jemaah haji dengan hipertensi yang benar-benar

dirawat inap diantara populasi jemaah haji yang dirawat inap adalah sebesar

84,4%. Sedangkan nilai spesifisitas indeks rawat inap jemaah haji dengan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 87: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

69

hipertensi adalah 50% yang artinya bahwa kemampuan indeks prediktif rawat

inap jemaah haji dengan hipertensi dalam mengidentifikasi jemaah haji dengan

hipertensi yang benar-benar dirawat jalan diantara populasi jemaah haji yang

dirawat jalan adalah sebesar 50%.

5.6 Penerapan Formula Indeks Rawat Inap Jemaah Haji dengan Hipertensi

Berdasarkan formula yang telah dirumuskan, maka penerapan indeks rawat

inap jemaah haji dengan hipertensi di Arab Saudi dapat dilihat pada Tabel 5.16

berikut ini :

Tabel 5.16 Penerapan formula indeks rawat inap jemaah haji dengan hipertensi di Arab Saudi Tahun 2015

No Usia Diabetes mellitus Skor

Cut off indeks (0.404)

Penentuan Risiko

Kategori Skor Kategori Skor 1 < 60 tahun 0 Tidak 0 0.157 0 Risiko rendah 2 < 60 tahun 0 Ya 1 0.692 1 Risiko tinggi 3 ≥ 60 tahun 1 Tidak 0 0.407 1 Risiko tinggi 4 ≥ 60 tahun 1 Ya 1 0.892 1 Risiko tinggi

Tabel 5.16 menunjukkan hasil dari penerapan indeks rawat inap jemaah haji

dengan hipertensi. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut :

1. Jika seorang jemaah haji dengan hipertensi memiliki faktor risiko usia ≥ 60

tahun dan atau faktor penyakit penyerta diabetes mellitus maka, jemaah haji

tersebut berisiko tinggi untuk mengalami rawat inap.

2. Jika seorang jemaah haji dengan hipertensi tidak memiliki faktor risiko usia

≥ 60 tahun dan tidak memiliki faktor penyakit penyerta diabetes mellitus

maka, jemaah haji tersebut berisiko rendah untuk mengalami rawat inap.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 88: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

70

BAB 6

PEMBAHASAN

6.1 Pengaruh Variabel Penelitian dengan Kejadian rawat inap Jemaah Haji

dengan hipertensi

6.1.1 Karakteristik Jemaah Haji

1. Umur

Dengan bertambahnya umur, risiko terkena hipertensi menjadi lebih besar

sehingga prevalensi hipertensi dikalangan usia lanjut cukup tinggi, yaitu sekitar

40%, dengan kematian sekitar diatas usia 65 tahun (Depkes, 2006). Tekanan darah

akan meningkat sesuai umur biasanya dimulai dari sejak umur 40 tahun

(Nadjib,2015). Prevalensi hipertensi meningkat dengan usia lanjut ke titik di mana

lebih dari setengah dari orang berusia 60 sampai 69 tahun dan sekitar tiga-

perempat dari mereka yang berusia 70 tahun dan lebih tua yang terpengaruh. usia

terkait dengan kenaikan SBP terutama bertanggung jawab untuk peningkatan baik

insiden dan prevalensi hipertensi dengan meningkatnya usia.

Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh umur terhadap

hipertensi (p value = 0,036). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Tri (2014) yang menyatakan bahwa umur berpengaruh terhadap terjadinya

hipertensi. Jemaah haji Indonesia dengan usia lebih 60 tahun berjumlah seperlima

dari seluruh jemaah haji Indonesia. Jumlah responden pada penelitian ini dengan

usia tua lebih banyak daripada responden dengan usia muda. Pada usia lanjut

terjadi perubahan struktural dan fungsional pada sistem pembuluh darah perifer

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 89: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

71

yang mengakibatkan perubahan tekanan darah. Perubahan tersebut meliputi

arterosklerosis, hilangnya elastisitas jaringan ikat dan penurunan dalam relaksasi

otot polos pembuluh darah. Kemampuan distensi dan daya regang pembuluh

darah menjadi menurun, aorta dan arteri besar berkurang kemampuannya dalam

mengakomodasi volume darah yang di pompa oleh jantung (volume sekuncup)

sehingga mengakibatkan penurunan curah jantung dan peningkatan tahanan

perifer (Rohaendi, 2008)

2. Jenis kelamin

Faktor gender berpengaruh pada terjadinya hipertensi, dimana pria

lebih banyak dibandingkan wanita. Pria diduga memiliki gaya hidup yang

cenderung dapat meningkatkan tekanan darah dibanding wanita. Namun setelah

memasuki menopouse, prevalensi hipertensi pada wanita meningkat (Depkes,

2006). Hal tersebut dikarenakan adanya pengaruh hormon estrogen yang dapat

melindungi wanita dari penyakit kardiovaskuler. Pria pada umumnya lebih

memiliki risiko terserang hipertensi dibandingkan dengan wanita. Hal ini

dikarenakan pria banyak mempunyai faktor risiko yang mempengaruhi terjadinya

hipertensi seperti merokok, kurang nyaman terhadap pekerjaan dan makan tidak

terkontrol. Pria lebih banyak mengalami kemungkinan hipertensi dari pada

wanita, seringkali dipicu oleh perilaku tidak sehat (merokok dan konsumsi

alkohol), depresi dan rendahnya status pekerjaan, perasaan kurang nyaman

terhadap pekerjaan dan pengangguran. (Rahajeng E dkk, 2009). Biasanya wanita

akan mengalami peningkatan hipertensi setelah masa menopause (Suiraoka,

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 90: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

72

2012). Tetapi selain itu, ada faktor lain yang mempengaruhi tekanan darah seperti

tingkat stress.

Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh

antara jenis kelamin dengan kejadian hipertensi (p value = 0,800), hal ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Rinawang (2011) yang menyatakan bahwa

tidak ada hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan hipertensi.

Berbeda dengan hasil penelitian menurut Nadjib (2015) bahwa jenis kelamin

perempuan lebih banyak mengalami hipertensi dibandingkan laki-laki. kejadian

hipertensi pada perempuan dipengaruhi oleh kadar hormon estrogen. Hormon

estrogen tersebut akan menurun kadarnya ketika perempuan memasuki usia tua

(menopouse) sehingga perempuan menjadi lebih rentan terhadap hipertensi.

Jemaah haji Indonesia sebagian besar terdiri dari jenis kelamin perempuan. Secara

fisik perempuan lebih lemah dan cenderung anemis sehingga memiliki kondisi

awal lebih buruk dibanding pria.

3. Pendidikan

Tingkat pendidikan adalah pendidikan formal yang pernah ditempuh oleh

seseorang. Tingkat pendidikan secara tidak langsung mempengaruhi tekanan

darah karena tingkat pendidikan berpengaruh terhadap gaya hidup seseorang yaitu

seperti kebiasaan merokok, kebiasaan mengkonsumsi alkohol, asupan makan, dan

aktivitas fisik (Anggara dan Prayitno, 2013).

Dalam penelitian ini tidak terdapat pengaruh tingkat pendidikan terhadap

kejadian hipertensi (p value = 0,599). Penelitian ini sejalan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Tri (2014) yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 91: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

73

antara pendidikan dengan terjadinya hipertensi. Hal ini berbeda dengan hasil

penelitian yang dilakukan oleh Finsie (2013) menghasilkan hal yang berbeda yaitu

bahwa terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan kejadian hipertensi

dengan nilai p = 0,010 OR = 2,867 CI 95% = 1,272-6,462 maka dapat dikatakan

bahwa responden yang memiliki tingkat pendidikan rendah dan menengah

memiliki risiko 2,9 kali menderita hipertensi dibandingkan dengan responden

yang berpendidikan tinggi. Tingginya risiko terkena hipertensi pada pendidikan

yang rendah kemungkinan disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan

sulit/lambat menerima informasi (penyuluhan) yang diberikan oleh petugas

kesehatan sehingga berdampak pada perilaku hidup sehat. Latar belakang

pendidikan rendah dengan tingkat pengetahuan dan wawasan terbatas merupakan

salah satu penyulit yang akan meningkatkan risiko terjadinya masalah kesehatan

pada jemaah haji.

4. Pekerjaan

Pekerjaan adalah kegiatan fisik dan mental manusia untuk menghasilkan

barang atau jasa bagi orang lain maupun dirinya yang dilakukan atas kemauan

sendiri atau di bawah perintah orang lain dengan menerima upah. Pekerjaan

berpengaruh kepada aktifitas fisik seseorang. Orang yang tidak bekerja

aktifitasnya tidak banyak, sehingga dapat meningkatkan kejadian hipertensi

(kristanti et,al dalam Saputri D.E,2010)

Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan status

pekerjaan dengan kejadian hipertensi (p value = 0,191). Penelitian ini sejalan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 92: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

74

dengan hasil penelitian oleh Purniawaty (2010) yang menyatakan bahwa tidak ada

hubungan yang bermakna antara pekerjaan dengan hipertensi.

6.1.2 Penyakit Penyerta

1. DM

Diabetes mellitus merupakan salah satu faktor terjadinya hipertensi.

Penderita diabetes mellitus mengalami komplikasi neuropati otonom, atau

kerusakan saraf otonom. Sistem saraf otonom ini berperan mengontrol hati,

kandung kemih, paru-paru, lambung, usus, jantung dan mata. Diabetes dapat

mempengaruhi saraf otonom yang menyebabkan peningkatan denyut jantung

meskipun ketika beristirahat. Pada studi faktor risiko hipertensi terhadap pasien

rawat inap RS Jantung Harapan Kita Jakarta diketahui bahwa mereka yang

menderita diabetes melitus mempunyai risiko 2,11 kali untuk berisiko hipertensi

daripada mereka yang tidak menderita diabetes melitus (Khania, 2002).

Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh diabetes

mellitus terhadap kejadian hipertensi (p value = 0,002). Hal ini sejalan dengan

hasil penelitian yang dilakukan oleh Iin (2013) yang menyatakan bahwa terdapat

hubungan antara kadar gula darah dengan hipertensi pada penderita diabetes

melitus tipe 2.

2. Kardiovaskuler

Tekanan darah yang tinggi (hipertensi) dan menetap akan menimbulkan trauma

langsung terhadap dinding pembuluh darah arteri koronaria, sehingga

memudahkan terjadinya arterosklerosis koroner (faktor koroner). Hal ini

menyebabkan angina pektoris, insufisiensi koroner dan miokard infark lebih

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 93: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

75

sering didapatkan pada penderita hipertensi dibanding orang normal. Tekanan

darah sistolik diduga mempunyai pengaruh yang lebih besar.

Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh

penyakit kardiovaskuler terhadap kejadian hipertensi (p value = 0,056).

Kejadian penyakit jantung koroner (PJK) pada hipertensi sering dan secara

langsung berhubungan dengan tingginya tekanan darah sistolik. Penelitian

Framingham selama 18 tahun terhadap penderita berusia 45-75 tahun

mendapatkan hipertensi sistolik merupakan faktor pencetus terjadinya angina

pektoris dan miokard infark. Pada penelitian tersebut juga didapatkan penderita

hipertensi yang mengalami miokard infark mortalitasnya 3 kali lebih besar dari

pada penderita yang normotensi dengan miokard infark.

3. Ginjal

Penyakit ginjal dapat menyebabkan tekanan darah menjadi naik & juga

sebaliknya hipertensi dalam jangka waktu yang lama mampu mengganggu ginjal.

Semakin tinggi tekanan darah dalam jangka waktu yang lama maka makin berat

komplikasi yang dapat ditimbulkannya. Karena beratnya pengaruh hipertensi pada

ginjal tergantung dari tingginya tekanan darah & lamanya menderita (perbidkes

2016). Tingginya tekanan darah membuat pembuluh darah dalam ginjal tertekan

dan akhirnya menyebabkan pembuluh darah rusak. Akibatnya fungsi ginjal

menurun hingga mengalami gagal ginjal. Penyakit ginjal terjadi pada hipertensi

yang sudah berlangsung lama sehingga terjadi pengendapan pada pembuluh darah

akibat proses penuaan. Hal ini menyebabkan permeabilitas dinding pembuluh

darah berkurang (penyakithipertensi.org,2016)

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 94: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

76

Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh penyakit ginjal

terhadap kejadian hipertensi (p value = 0,999).

4. Hiperkolesterol

Kelainan metabolisme lipid (=lemak) yang ditandai dengan peningkatan kadar

kolesterol total dan/atau trigliserida dan//atau kolesterol LDL dan/atau penurunan

kadar kolesterol HDL dalam darah. Kolesterol merupakan faktor penting dalam

terjadinya ateroklerosis yang mengakibatkan peninggian tahanan perifer

pembuluh darah sehingga tekanan darah meningkat (Depkes, 2008). Dalam

penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh hiperkolesterol

terhadap kejadian hipertensi (p value = 0,497). Hal ini disebabkan karena jemaah

calon haji yang akan berangkat ke tanah suci telah mendapatkan penyuluhan dari

petugas kesehatan tentang perilaku hidup sehat dan bersih. Salah satu perilaku

hidup sehat yang dianjurkan adalah berolahraga secara rutin. Olahraga akan

memperkecil faktor risiko untuk terjadinya kelainan kardiovaskuler karena dengan

olahraga akan memicu metabolisme lipid sehingga kadar lipid dalam darah akan

tetap terjaga sehingga tekanan darahpun akan tetap terjaga dalam kisaran nilai

normal. Hasil penelitian ini belum sesuai dengan teori bahwa hiperkolesterol

merupakan salah satu faktor risiko terjadinya hipertensi, yang diawali dengan

terjadinya aterosklerosis di pembuluh darah.

5. Obesitas

Kegemukan atau obesitas adalah persentase abnormalitas lemak yang

dinyatakan dalam Indeks Masa Tubuh (Body Mass Index) (Depkes, 2006). IMT

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 95: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

77

merupakan indikator yang paling sering digunakan untuk mengukur tingkat

populasi berat badan lebih dan obes pada orang dewasa (Sidartawan, 2006).

Obesitas dapat mempengaruhi terjadinya peningkatan kolesterol dalam tubuh,

yang memicu terjadinya aterosklerosis. Aterosklerosis dapat menyebabkan

pembuluh darah menyempit sehingga meningkatkan tahanan perifer pembuluh

darah. Selain itu pasien hipertensi dengan obesitas akan memiliki curah jantung

dan sirkulasi volume darah lebih tinggi dari pada hipertensi yang tidak obesitas.

Dengan demikian beban jantung dan sirkulasi volume darah orang hipertensi

dengan obesitas lebih tinggi jika dibandingkan dengan penderita hipertensi dengan

berat badan normal (Sutanto, 2010).

Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh antara

obesitas terhadap kejadian hipertensi (p value = 0,795). Berdasarkan hasil

penelitian Diana dkk 2011 terdapat hubungan yang bermakna antara obesitas

dengan kejadian hipertensi (p = 0,000) dengan nilai rasio prevalensi (RP) sebesar

2,16(CI 1,32 - 2,24). Pada penelitian lain mengidentifikasi bahwa semakin tinggi

tingkat obesitas seseorang maka akan semakin besar risiko untuk menderita

hipertensi (Rudy Anggara, 2014).

6.1.3 Perilaku

1. Merokok

Merokok dapat merusak dinding pembuluh darah dan mempercepat proses

pergeseran pembuluh darah arteri (Cahyono, 2008). Apabila jemaah haji

mempunyai kebiasaan merokok selama di tanah air maka ini dapat memperburuk

kondisi jemaah selama di Arab Saudi karena kondisi cuaca di Arab Saudi

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 96: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

78

mempunyai tingkat kelembaban yang sangat rendah dengan suhu udara yang

sangat tinggi. Hal ini menyebabkan kerentanan terhadap munculnya penyakit

sistem pernapasan (Rudiyanto, 2013).

Merokok atau mengunyah tembakau mempengaruhi terjadinya kenaikkan

tekanan darah dan bahan kimia yang terkandung dalam tembakau dapat merusak

lapisan dinding arteri yaitu menyebabkan terjadinya penyempitan pembuluh darah

arteri serta memudahkan terjadinya aterosklerosis. Dalam penelitian ini

menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh kebiasaan merokok terhadap kejadian

hipertensi (p value = 0,386). Hasil penelitian ini tidak berbeda dengan penelitian

Hasirungan (2002) didapatkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara

merokok dengan kejadian hipertensi. Namun, penelitian ini tidak sejalan dengan

penelitian Sanusi (2002) yaitu diketahui terdapat hubungan yang bermakna antara

merokok dengan kejadian hipertensi. Tidak terdapatnya hubungan antara merokok

dengan kejadian hipertensi kemungkinan disebabkan oleh responden yang tidak

pernah merokok dulunya memiliki riwayat terpapar rokok ataupun asapnya.

2. Kurang Aktivitas

Pada orang yang kurang aktivitas fisik cenderung memiliki curah jantung yang

lebih tinggi. Semakin tinggi curah jantung maka semakin keras kerja setiap

kontraksi sehingga semakin besar oksigen yang dibutuhkan oleh sel-sel tubuh.

Kurang aktivitas fisik juga risiko meningkatkan kelebihan berat badan (Suiraoka,

2012; Triyanto 2014).

Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh kurang

aktivitas terhadap kejadian hipertensi (p value = 0,720). Berbeda dengan hasil

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 97: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

79

penelitian Wahiduddin, dkk., (2013) menunjukkan bahwa aktivitas fisik kurang

merupakan faktor risiko yang mempengaruhi terjadinya hipertensi, dengan OR =

2,67; 95% CI: 1,20-5,90.

6.1.4 Probabilitas Rawat Inap Hipertensi jemaah haji

Berdasarkan hasil analisis multivariabel dengan menggunakan regresi

logistik ganda , faktor yang paling berpengaruh terhadap rawat inap hipertensi

jemaah haji adalah faktor usia dan penyakit penyerta diabetes mellitus. Kedua

faktor tersebut merupakan indikator dalam penyusunan indeks rawat inap

hipertensi pada jemaah haji. Formula indeks yang ditemukan pada penelitian ini

adalah sebagai berikut :

Indeks prediksi ini dapat memprediksi risiko rawat inap pada jemaah haji

dengan penyakit hipertensi dengan kepekaan alat ukur (sensitivitas) 84,4 %.

Indeks ini dapat digunakan untuk membantu petugas pelaksana kesehatan haji di

setiap tahapan pemeriksaan kesehatan untuk melakukan skrinning terhadap

populasi jemaah haji yang memiliki risiko tinggi untuk terjadi kesakitan yang

dapa berakibat buruk akibat penyakit hipertensi yang di deritanya. Dengan

terdeteksinya populasi jemaah haji yang paling berisiko tinggi sejak awal sewaktu

di tanah air diharapkan petugas keehatan dapat melakukan langkah-langkah

manajemen faktor risiko yang lebih intensif kepada calon jemaah haji agar jangan

sampai terjadi keparahan akibat penyakit hipertensi yang dideritanya.

P = -1,679 + 1,306 (Usia(≥60 tahun)) + 2,492 (Diabetes mellitus(ya))

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 98: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

80

6.1.5 Penilaian indeks Rawat Inap Jemaah Haji hipertensi

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 99: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

81

BAB 7

PENUTUP

7.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Terdapat satu diantara lima karakteristik jemaah haji yaitu usia yang dapat

dijadikan prediktor rawat inap jemaah haji dengan hipertensi sedangkan jenis

kelamin, pendidikan, pekerjaan dan obesitas bukan merupakan prediktor rawat

inap jemaah haji dengan hipertensi.

2. Terdapat satu diantara empat jenis penyakit penyerta yaitu diabetes mellitus yang

dapat dijadikan prediktor rawat inap kasus hipertensi pada jemaah haji, sedangkan

penyakit kardiovaskuler, ginjal, hiperkolesterol sehingga bukan merupakan

prediktor rawat inap jemaah haji dengan hipertensi.

3. Perilaku merokok dan kurang aktivitas bukan prediktor rawat inap jemaah haji

dengan hipertensi.

4. Formula indeks rawat inap jemaah haji dengan hipertensi adalah :

“ Jemaah haji hipertensi dengan usia ≥ 60 tahun dan memiliki penyakit penyerta

diabetes mellitus berisiko untuk di rawat inap selama melaksanakan ibadah haji di

Arab Saudi”.

Indeks Rawat Inap Kasus Hipertensi pada Jemaah Haji

= -1,679 + 1,306 (Usia(≥60 tahun)) + 2,492 (diabetes mellitus(ya))

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 100: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

82

7.2 Saran

1. Bagi Pusat Kesehatan Haji

a. Indeks ini diharapkan dapat dipertimbangan dan dimanfaatkan menjadi sebuah

alat ukur dalam membantu petugas kesehatan khususnya seluruh tim pelaksana

kesehatan jemaah haji dalam melakukan skrinning pada calon jemaah haji

dengan hipertensi yang berisiko tinggi untuk dirawat inap. Dengan

diketahuinya besaran risiko tersebut maka dapat dijadikan informasi dalam

menentukan perencanaan manajemen faktor risiko yang lebih intensif agar

tidak terjadi keparahan pada jemaah haji selama melaksanakan ibadah haji di

tanah suci.

b. Untuk mendapatkan informasi yang baik terhadap status risiko kesehatan pada

jemaah haji diharapkan agar rekam medis jemaah haji di setiap tahapan

pemeriksaan kesehatan terisi dengan lengkap dan valid sehingga benar-benar

menggambarkan kondisi kesehatan jemaah haji sehingga dapat dijadikan dasar

dalam membuat perencanaan manajemen faktor risiko dengan baik dan tepat.

2. Bagi Peneliti selanjutnya agar dapat dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai

faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi tingkat morbiditas hipertensi seperti

pola konsumsi makanan dan kepatuhan terapi selama jemaah haji melaksanakan

ibadah haji di tanah suci.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 101: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi, U.F. 2012. Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah, edisi revisi. Rajawali press. Jakarta.

Andarini. 2012. Terapi Nutrisi Pasien Usia Lanjut yang Dirawat di RS. Dalam : Harjodisastro D, Syam AF, Sukrisman L, editor. Dukungan nutrisi pada kasus penyakit dalam. Jakarta : Departemen ilmu penyakit dalam Fakultas Kedokteran UI.

Anggara, FHD., dan Prayitno, N. 2013. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tekanan Darah Di Puskesmas Telaga Murni, Cikarang Barat Tahun 2012 . Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat STIKes MH. Thamrin. Jakarta. Jurnal Ilmiah Kesehatan. 5(1):20-25.

Aripin, 2015. Pengaruh Aktivitas Fisik, Merokok, dan Riwayat Penyakit Dasar terhadap Terjadinya Hipertensi di Puskesmas Sempu Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015, Tesis. Program Magister Prodi IKM, Universitas Udayana

Astawan, M. 2010. Dahsyatnya Tangkal HIpertensi Dan Diabetes. Majalah Senior. Jakarta.

Bustan, M.N. 2015. Manajemen Pengendalian Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Rineka Cipta.

Brunner dan Suddarth. 2001. Keperawatan Medikal bedah. Edisi 8. EGC : Jakarta.

Cahyono, S. 2008. Gaya Hidup Dan Penyakit Indonesia. Kanisius.Jakarta

Dalimartha, S. 2008. Care Your self Hipertension. Penebar Plus : Jakarta.

Departemen Kesehatan RI. 2003. Kepmenkes No. 1202/Menkes/SK/IX/2003 tentang Indikator Indonesia Sehat 2010 dan Pedoman Penetapan Provinsi Sehat dan Kabupaten/Kota Sehat. Jakarta.

Departemen Kesehatan RI. 2006. Pedoman Teknis Penemuan dan Tata Laksana Penyakit Hipertensi. Jakarta: Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular Depkes RI.

Departemen Kesehatan RI. 2008. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia Tahun 2007.Jakarta: Balitbangkes

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 102: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

Departemen Kesehatan RI. 2009. Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Haji (Kepmenkes RI No. 442/MENKES/SK/VI/2009). Jakarta.

Departemen Kesehatan RI.2009, Pedoman Surveilans Kesehatan Haji, Jakarta

Dorland, N.WA, (2014). Kamus Kedokteran Dorland Edisi 31, EGC, Jakarta

Fahmi, M.A, (2015), Study Faktor Risiko Hipertensi di Kota Yogyakarta Tahun 2013, Tesis. Minat Epidemiologi Lapangan Prodi IKM Universitas Gajah Mada

Finsie, L.W, Budi, T.R, Jootje, M.L.U. 2014. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi Pada Pasien Rawat Jalan Puskesmas Ratahan Kabupaten Minahasa Tenggara Periode Desember 2013 - Mei 2014. Skripsi.Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

Gaffar, H. D., Achmadi, U. F., & Patellongi, I. 2013. Hajj Health Management Focusing on the Risk Faktors. International Journal of Scientific and Research Publications.3(12), 1–9.

Harefa, K. (2009), Hubungan Kadar Kolesterol dengan tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi di Ruang Penyakit Dalam RSUD Swadana Tarutung

Harrison, 2000. Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam Vol.3 E/13, Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC

_______, Hipertensi, http://www.perbidkes.com/2016/01/hubungan-antara-hipertensi-dengan-ginjal.html# diakses tanggal 4 Agustus 2016

_______, Penyakit hipertensi, http://penyakithipertensi.org/komplikasi-hipertensi/ diakses tanggal 8 Agustus 2016

Khania, M. (2002), Faktor Risiko Hipertensi Pasien Rawat Inap RS Jantung Harapan Kita Jakarta 2000, Srikpsi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok.

Kementerian Agama RI. 2011. Kebijakan Penyelenggaraan Ibadah Haji.Jakarta: Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh.

Kementerian Kesehatan RI. 2010. Pedoman Teknis Pemeriksaan Kesehatan Jemaah Haji. Jakarta: Kementerian Kesehatan.

KKP Kelas I Surabaya 2015. Laporan Hasil Penyelenggaraan Kesehatan Jemaah Haji tahun 2014. Surabaya.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 103: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

Krummel, D.A. (2004). Food, Nutrition and Diet Therapy. Medical Nutrition Therapy In Hypertention. USA

Madiyono, B., Suherman, K. 2011. Pencegahan Stroke & Serangan Jantung pada Usia Muda. Jakarta : Balai Penerbit FKUI

Mawardi, M. (2015). Upaya Membangun Kemandirian Jemaah Haji : Yogyakarta, Arti Bumi Intaran.

Muchtar, M. (1998). Pengaruh Penyakit Kardiovaskuler Terhadap Kesakitan Jemaah Haji Asal Jawa Barat Embarkasi Halim Perdana Kusumah.Tesis. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia.

Murti, B. 2003. Prinsip dan Metode Riset Epidemiologi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Mutmainah, I. (2013). Hubungan Kadar Gula darah Dengan Hipertensi Pada Pasien Diabetes Millitus Tipe 2 Di Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar. Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Notoatmodjo, S. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan.Jakarta: Rineka Cipta.

Novitaningtyas, T . (2014). Hubungan karakteristik (umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan) dan aktivitas fisik dengan tekanan darah pada lansia di kelurahan makamhaji kecamatan kartasura kabupaten sukoharjo. Jurnal Universitas muhammadiyah Surakarta

Purniawaty, (2010). Determinan Penyakit Hipertensi Di Provinsi Kalimantan Selatan Berdasarkan Riskesdas 2007. Skripsi. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Indonesia

Pusat Kesehatan Jemaah Haji.2013. Profil Kesehatan Haji Indonesia Tahun 2012. Jakarta.

Rahajeng E., Tuminah S, 2009. Prevalensi Hipertensi dan Determinannya di Indonesia, Majalah Kedokteran Indonesia, Volume: 59, Nomor: 12, Desember 2009

Renny, F. (2012) . Faktor Risiko Kejadian Hipertensi pada Remaja di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Sidomulyo Kota Pekanbaru, Jurnal Kesehatan Masyarakat, September 2012-Maret 2013, Vol 7, No. 1

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 104: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

Rohaendi, 2008. Treatment Of High Blood Pressure . Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Rudiyanto. (2013). Riwayat Penyakit Terdiagnosis Pada Pemeriksaan Kesehatan di Embarkasi dan Kesakitan Jemaah Haji Indonesia Tahun 2012.Tesis. Epidemiologi/Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia.

Sastroasmoro, S. 2011. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis (3rd ed.). Jakarta: Sagung Seto.

Sanusi, A. (2001). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi Pasa Lansia Rawat Jalan Di Poliklinik Geriatri RSUPN Cipto Mangunkusuma Tahun 2002. FKM. UI.Depok.

Soegondo, S. (2008). Hidup secara mandiri dengan Diabetes Melitus, Kencing Manis, Sakit Gula. Jakarta: FKUI

Sugiharto, A. (2007). Faktor-Faktor Risiko Hipertensi Grade II pada Masyarakat (Studi Penyakit di Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah).

Sugiyono. 2014. Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung

Suiraoka, IP. 2012. Penyakit Degeneratif. Nuha Medika.Jogyakarta.

Susalit, E. 2001. Epidemiologi Hipertensi.IDI.Jakarta.

Susanto, 2010, Cekal (Cegah dan Tangkal) Penyakit Modern ; Hipertensi, Stroke, Jantung, kolesterol dan Diabtes Mellitus. Andi Yogyakarta

Sutanto P.H. 2007. Analisis Data Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat. Jakarta

Triyanto E, 2014, Pelayanan Keperawatan bagi Penderita Hipertensi Secara Terpadu, Graha ilmu. Yogyakarta

Wahiduddin, Mannan, H & Rismayanti, 2013. Faktor Risiko Kejadian Hipertensi di Kecamatan Bangkala Kabupaten Jeneponto Sulawesi Selatan.

Undang-undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 105: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

Lampiran 1

Lampiran

LEMBAR PENGUMPULAN DATA

No. Responden

1. Nama Jemaah Haji

2. No. Kloter

3. Usia

4. Jenis Kelamin

5. Pendidikan

6. Peketjaan

7. Asal Kabupaten/Kota

8. Riwayat Penyakit penyerta

Diabetes Melitus 1. Ya

Kardiovaskuler 1. Ya

Ginjal 1. Ya

Dislipidemia (kolesterol) 1. Ya

9. Obesitas (ALIT)

10. Perilaku merokok : 1. Ya

11. Perilaku kurang aktivitas : 1. Ya

2. Tidak

2. Tidak

2. Tidak

2. Tidak

2. Tidak

2. Tidak

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 106: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 107: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 108: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 109: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 110: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

Lampiran 4

ANALISIS DATA

CROSSTAB

Status Penyakit * Umur Crosstabulation

Umur Total

< 60 60 >

Status Penyakit

Tidak Rawat Inap

Count 18 14 32

% within Status Penyakit 56.3% 43.8% 100.0%

% within Umur 62.1% 40.0% 50.0%

Rawat Inap

Count 11 21 32

% within Status Penyakit 34.4% 65.6% 100.0%

% within Umur 37.9% 60.0% 50.0%

Total

Count 29 35 64

% within Status Penyakit 45.3% 54.7% 100.0%

% within Umur 100.0% 100.0% 100.0%

Status Penyakit * Jenis Kelamin Crosstabulation

Jenis Kelamin Total

Wanita Pria

Status Penyakit

Tidak Rawat Inap

Count 13 19 32

% within Status Penyakit 40.6% 59.4% 100.0%

% within Jenis Kelamin 48.1% 51.4% 50.0%

Rawat Inap

Count 14 18 32

% within Status Penyakit 43.8% 56.3% 100.0%

% within Jenis Kelamin 51.9% 48.6% 50.0%

Total

Count 27 37 64

% within Status Penyakit 42.2% 57.8% 100.0%

% within Jenis Kelamin 100.0% 100.0% 100.0%

Status Penyakit * Tingkat Pendidikan Crosstabulation

Tingkat Pendidikan Total

Tinggi Rendah

Status Penyakit

Tidak Rawat Inap

Count 12 20 32

% within Status Penyakit 37.5% 62.5% 100.0%

% within Tingkat Pendidikan 54.5% 47.6% 50.0%

Rawat Inap

Count 10 22 32

% within Status Penyakit 31.3% 68.8% 100.0%

% within Tingkat Pendidikan 45.5% 52.4% 50.0%

Total

Count 22 42 64

% within Status Penyakit 34.4% 65.6% 100.0%

% within Tingkat Pendidikan 100.0% 100.0% 100.0%

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 111: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

Lampiran 4

Status Penyakit * Status Pekerjaan Crosstabulation

Status Pekerjaan Total

Bekerja Tidak Bekerja

Status Penyakit

Tidak Rawat Inap

Count 27 5 32

% within Status Penyakit 84.4% 15.6% 100.0%

% within Status Pekerjaan 54.0% 35.7% 50.0%

Rawat Inap

Count 23 9 32

% within Status Penyakit 71.9% 28.1% 100.0%

% within Status Pekerjaan 46.0% 64.3% 50.0%

Total

Count 50 14 64

% within Status Penyakit 78.1% 21.9% 100.0%

% within Status Pekerjaan 100.0% 100.0% 100.0%

Status Penyakit * Diabetes Melitus Crosstabulation

Diabetes Melitus Total

Tidak Ya

Status Penyakit

Tidak Rawat Inap

Count 29 3 32

% within Status Penyakit 90.6% 9.4% 100.0%

% within Diabetes Melitus 61.7% 17.6% 50.0%

Rawat Inap

Count 18 14 32

% within Status Penyakit 56.3% 43.8% 100.0%

% within Diabetes Melitus 38.3% 82.4% 50.0%

Total

Count 47 17 64

% within Status Penyakit 73.4% 26.6% 100.0%

% within Diabetes Melitus 100.0% 100.0% 100.0%

Status Penyakit * Kardiovaskuler Crosstabulation

Kardiovaskuler Total

Tidak Ya

Status Penyakit

Tidak Rawat Inap

Count 25 7 32

% within Status Penyakit 78.1% 21.9% 100.0%

% within Kardiovaskuler 55.6% 36.8% 50.0%

Rawat Inap

Count 20 12 32

% within Status Penyakit 62.5% 37.5% 100.0%

% within Kardiovaskuler 44.4% 63.2% 50.0%

Total

Count 45 19 64

% within Status Penyakit 70.3% 29.7% 100.0%

% within Kardiovaskuler 100.0% 100.0% 100.0%

Status Penyakit * Penyakit Ginjal Crosstabulation

Penyakit Ginjal Total

Tidak Ya

Status Penyakit

Tidak Rawat Inap

Count 32 0 32

% within Status Penyakit 100.0% 0.0% 100.0%

% within Penyakit Ginjal 52.5% 0.0% 50.0%

Rawat Inap

Count 29 3 32

% within Status Penyakit 90.6% 9.4% 100.0%

% within Penyakit Ginjal 47.5% 100.0% 50.0%

Total

Count 61 3 64

% within Status Penyakit 95.3% 4.7% 100.0%

% within Penyakit Ginjal 100.0% 100.0% 100.0%

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 112: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

Lampiran 4

Status Penyakit * Penyakit hiperkolesterol Crosstabulation

Penyakit hiperkolesterol

Total

Tidak Ya

Status Penyakit

Tidak Rawat Inap

Count 23 9 32

% within Status Penyakit 71.9% 28.1% 100.0%

% within Penyakit hiperkolesterol 45.1% 69.2% 50.0%

Rawat Inap

Count 28 4 32

% within Status Penyakit 87.5% 12.5% 100.0%

% within Penyakit hiperkolesterol 54.9% 30.8% 50.0%

Total

Count 51 13 64

% within Status Penyakit 79.7% 20.3% 100.0%

% within Penyakit hiperkolesterol 100.0% 100.0% 100.0%

Status Penyakit * Status Gizi Crosstabulation

Status Gizi Total

Tidak Obesitas Obesitas

Status Penyakit

Tidak Rawat Inap

Count 20 12 32

% within Status Penyakit 62.5% 37.5% 100.0%

% within Status Gizi 48.8% 52.2% 50.0%

Rawat Inap

Count 21 11 32

% within Status Penyakit 65.6% 34.4% 100.0%

% within Status Gizi 51.2% 47.8% 50.0%

Total

Count 41 23 64

% within Status Penyakit 64.1% 35.9% 100.0%

% within Status Gizi 100.0% 100.0% 100.0%

Status Penyakit * Perilaku Merokok Crosstabulation

Perilaku Merokok Total

Tidak Merokok

Status Penyakit

Tidak Rawat Inap

Count 26 6 32

% within Status Penyakit 81.3% 18.8% 100.0%

% within Perilaku Merokok 46.4% 75.0% 50.0%

Rawat Inap

Count 30 2 32

% within Status Penyakit 93.8% 6.3% 100.0%

% within Perilaku Merokok 53.6% 25.0% 50.0%

Total

Count 56 8 64

% within Status Penyakit 87.5% 12.5% 100.0%

% within Perilaku Merokok 100.0% 100.0% 100.0%

Status Penyakit * Perilaku Kurang Aktifitas Crosstabulation

Perilaku Kurang Aktifitas

Total

Tidak Ya

Status Penyakit

Tidak Rawat Inap

Count 27 5 32

% within Status Penyakit 84.4% 15.6% 100.0%

% within Perilaku Kurang Aktifitas 49.1% 55.6% 50.0%

Rawat Inap

Count 28 4 32

% within Status Penyakit 87.5% 12.5% 100.0%

% within Perilaku Kurang Aktifitas 50.9% 44.4% 50.0%

Total

Count 55 9 64

% within Status Penyakit 85.9% 14.1% 100.0%

% within Perilaku Kurang Aktifitas 100.0% 100.0% 100.0%

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 113: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

Lampiran 4

REGRESI LOGISTIK SEDERHANA 1. UMUR

Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases

Included in Analysis 64 100.0

Missing Cases 0 .0

Total 64 100.0 Unselected Cases 0 .0 Total 64 100.0

a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.

Dependent Variable Encoding

Original Value Internal Value

Tidak Rawat Inap 0 Rawat Inap 1

Categorical Variables Codings

Frequency Parameter coding

(1)

Umur < 60 29 .000

60 > 35 1.000

Block 0: Beginning Block

Classification Tablea,b

Observed Predicted

Status Penyakit Percentage Correct Tidak Rawat Inap Rawat Inap

Step 0 Status Penyakit

Tidak Rawat Inap 0 32 .0

Rawat Inap 0 32 100.0

Overall Percentage 50.0

a. Constant is included in the model. b. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 0 Constant .000 .250 .000 1 1.000 1.000

Variables not in the Equation

Score df Sig.

Step 0 Variables usia(1) 3.090 1 .079

Overall Statistics 3.090 1 .079

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 114: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

Lampiran 4

Block 1: Method = Enter

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.

Step 1

Step 3.116 1 .078

Block 3.116 1 .078

Model 3.116 1 .078

Model Summary

Step -2 Log likelihood Cox & Snell R Square

Nagelkerke R Square

1 85.607a .048 .063

a. Estimation terminated at iteration number 3 because parameter estimates changed by less than .001.

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square Df Sig.

1 .000 0 .

Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test

Status Penyakit = Tidak Rawat Inap Status Penyakit = Rawat Inap Total

Observed Expected Observed Expected

Step 1 1 18 18.000 11 11.000 29

2 14 14.000 21 21.000 35

Classification Tablea

Observed Predicted

Status Penyakit Percentage Correct Tidak Rawat Inap Rawat Inap

Step 1 Status Penyakit

Tidak Rawat Inap 18 14 56.3

Rawat Inap 11 21 65.6

Overall Percentage 60.9

a. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B) 95% C.I.for EXP(B)

Lower Upper

Step 1a

usia(1) .898 .515 3.037 1 .081 2.455 .894 6.739

Constant -.492 .383 1.656 1 .198 .611 a. Variable(s) entered on step 1: usia.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 115: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

Lampiran 4

2. JENIS KELAMIN

Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases

Included in Analysis 64 100.0

Missing Cases 0 .0

Total 64 100.0 Unselected Cases 0 .0 Total 64 100.0

a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.

Dependent Variable Encoding

Original Value Internal Value

Tidak Rawat Inap 0 Rawat Inap 1

Categorical Variables Codings

Frequency Parameter coding

(1)

Jenis Kelamin Wanita 27 .000

Pria 37 1.000

Block 0: Beginning Block

Classification Tablea,b

Observed Predicted

Status Penyakit Percentage Correct Tidak Rawat Inap Rawat Inap

Step 0 Status Penyakit

Tidak Rawat Inap 0 32 .0

Rawat Inap 0 32 100.0

Overall Percentage 50.0

a. Constant is included in the model. b. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 0 Constant .000 .250 .000 1 1.000 1.000

Variables not in the Equation

Score df Sig.

Step 0 Variables jeniskelamin(1) .064 1 .800

Overall Statistics .064 1 .800

Block 1: Method = Enter

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.

Step 1

Step .064 1 .800

Block .064 1 .800

Model .064 1 .800

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 116: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

Lampiran 4

Model Summary

Step -2 Log likelihood Cox & Snell R Square

Nagelkerke R Square

1 88.659a .001 .001

a. Estimation terminated at iteration number 2 because parameter estimates changed by less than .001.

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square Df Sig.

1 .000 0 .

Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test

Status Penyakit = Tidak Rawat Inap Status Penyakit = Rawat Inap Total

Observed Expected Observed Expected

Step 1 1 19 19.000 18 18.000 37

2 13 13.000 14 14.000 27

Classification Tablea

Observed Predicted

Status Penyakit Percentage Correct Tidak Rawat Inap Rawat Inap

Step 1 Status Penyakit

Tidak Rawat Inap 19 13 59.4

Rawat Inap 18 14 43.8

Overall Percentage 51.6

a. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B) 95% C.I.for EXP(B)

Lower Upper

Step 1a

jeniskelamin(1) -.128 .506 .064 1 .800 .880 .326 2.374

Constant .074 .385 .037 1 .847 1.077 a. Variable(s) entered on step 1: jeniskelamin.

3. PENDIDIKAN

Dependent Variable Encoding

Original Value Internal Value

Tidak Rawat Inap 0 Rawat Inap 1

Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases

Included in Analysis 64 100.0

Missing Cases 0 .0

Total 64 100.0 Unselected Cases 0 .0 Total 64 100.0

a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 117: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

Lampiran 4

Categorical Variables Codings

Frequency Parameter coding

(1)

Tingkat Pendidikan Tinggi 22 .000

Rendah 42 1.000

Block 0: Beginning Block

Classification Tablea,b

Observed Predicted

Status Penyakit Percentage Correct Tidak Rawat Inap Rawat Inap

Step 0 Status Penyakit

Tidak Rawat Inap 0 32 .0

Rawat Inap 0 32 100.0

Overall Percentage 50.0

a. Constant is included in the model. b. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 0 Constant .000 .250 .000 1 1.000 1.000

Variables not in the Equation

Score df Sig.

Step 0 Variables pendidikan(1) .277 1 .599

Overall Statistics .277 1 .599

Block 1: Method = Enter

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.

Step 1

Step .277 1 .598

Block .277 1 .598

Model .277 1 .598

Model Summary

Step -2 Log likelihood Cox & Snell R Square

Nagelkerke R Square

1 88.445a .004 .006

a. Estimation terminated at iteration number 2 because parameter estimates changed by less than .001.

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square Df Sig.

1 .000 0 .

Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test

Status Penyakit = Tidak Rawat Inap Status Penyakit = Rawat Inap Total

Observed Expected Observed Expected

Step 1 1 12 12.000 10 10.000 22

2 20 20.000 22 22.000 42

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 118: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

Lampiran 4

Classification Tablea

Observed Predicted

Status Penyakit Percentage Correct Tidak Rawat Inap Rawat Inap

Step 1 Status Penyakit

Tidak Rawat Inap 12 20 37.5

Rawat Inap 10 22 68.8

Overall Percentage 53.1

a. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B) 95% C.I.for EXP(B)

Lower Upper

Step 1a

pendidikan(1) .278 .528 .276 1 .599 1.320 .469 3.715

Constant -.182 .428 .181 1 .670 .833 a. Variable(s) entered on step 1: pendidikan.

4. PEKERJAAN

Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases

Included in Analysis 64 100.0

Missing Cases 0 .0

Total 64 100.0 Unselected Cases 0 .0 Total 64 100.0

a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.

Dependent Variable Encoding

Original Value Internal Value

Tidak Rawat Inap 0 Rawat Inap 1

Categorical Variables Codings

Frequency Parameter coding

(1)

Status Pekerjaan Bekerja 50 .000

Tidak Bekerja 14 1.000

Block 0: Beginning Block

Classification Tablea,b

Observed Predicted

Status Penyakit Percentage Correct Tidak Rawat Inap Rawat Inap

Step 0 Status Penyakit

Tidak Rawat Inap 0 32 .0

Rawat Inap 0 32 100.0

Overall Percentage 50.0

a. Constant is included in the model. b. The cut value is .500

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 119: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

Lampiran 4

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 0 Constant .000 .250 .000 1 1.000 1.000

Variables not in the Equation

Score df Sig.

Step 0 Variables pekerjaan(1) 1.463 1 .226

Overall Statistics 1.463 1 .226

Block 1: Method = Enter

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.

Step 1

Step 1.479 1 .224

Block 1.479 1 .224

Model 1.479 1 .224

Model Summary

Step -2 Log likelihood Cox & Snell R Square

Nagelkerke R Square

1 87.244a .023 .030

a. Estimation terminated at iteration number 3 because parameter estimates changed by less than .001.

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square Df Sig.

1 .000 0 .

Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test

Status Penyakit = Tidak Rawat Inap Status Penyakit = Rawat Inap Total

Observed Expected Observed Expected

Step 1 1 27 27.000 23 23.000 50

2 5 5.000 9 9.000 14

Classification Table

a

Observed Predicted

Status Penyakit Percentage Correct Tidak Rawat Inap Rawat Inap

Step 1 Status Penyakit

Tidak Rawat Inap 27 5 84.4

Rawat Inap 23 9 28.1

Overall Percentage 56.3

a. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B) 95% C.I.for EXP(B)

Lower Upper

Step 1a

pekerjaan(1) .748 .626 1.429 1 .232 2.113 .620 7.204

Constant -.160 .284 .319 1 .572 .852 a. Variable(s) entered on step 1: pekerjaan.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 120: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

Lampiran 4

5. PENYAKIT DIABETES MELITUS

Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases

Included in Analysis 64 100.0

Missing Cases 0 .0

Total 64 100.0 Unselected Cases 0 .0 Total 64 100.0

a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.

Dependent Variable Encoding

Original Value Internal Value

Tidak Rawat Inap 0 Rawat Inap 1

Categorical Variables Codings

Frequency Parameter coding

(1)

Diabetes Melitus Tidak 47 .000

Ya 17 1.000

Block 0: Beginning Block

Classification Tablea,b

Observed Predicted

Status Penyakit Percentage Correct Tidak Rawat Inap Rawat Inap

Step 0 Status Penyakit

Tidak Rawat Inap 0 32 .0

Rawat Inap 0 32 100.0

Overall Percentage 50.0

a. Constant is included in the model. b. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 0 Constant .000 .250 .000 1 1.000 1.000

Variables not in the Equation

Score df Sig.

Step 0 Variables DM(1) 9.692 1 .002

Overall Statistics 9.692 1 .002

Block 1: Method = Enter

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.

Step 1

Step 10.322 1 .001

Block 10.322 1 .001

Model 10.322 1 .001

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 121: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

Lampiran 4

Model Summary

Step -2 Log likelihood Cox & Snell R Square

Nagelkerke R Square

1 78.401a .149 .199

a. Estimation terminated at iteration number 4 because parameter estimates changed by less than .001.

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square Df Sig.

1 .000 0 .

Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test

Status Penyakit = Tidak Rawat Inap Status Penyakit = Rawat Inap Total

Observed Expected Observed Expected

Step 1 1 29 29.000 18 18.000 47

2 3 3.000 14 14.000 17

Classification Table

a

Observed Predicted

Status Penyakit Percentage Correct Tidak Rawat Inap Rawat Inap

Step 1 Status Penyakit

Tidak Rawat Inap 29 3 90.6

Rawat Inap 18 14 43.8

Overall Percentage 67.2

a. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B) 95% C.I.for EXP(B)

Lower Upper

Step 1a

DM(1) 2.017 .703 8.225 1 .004 7.519 1.894 29.846

Constant -.477 .300 2.526 1 .112 .621 a. Variable(s) entered on step 1: DM.

6. KARDIOVASKULER

Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases

Included in Analysis 64 100.0

Missing Cases 0 .0

Total 64 100.0 Unselected Cases 0 .0 Total 64 100.0

a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.

Dependent Variable Encoding

Original Value Internal Value

Tidak Rawat Inap 0 Rawat Inap 1

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 122: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

Lampiran 4

Categorical Variables Codings

Frequency Parameter coding

(1)

Kardiovaskuler Tidak 45 .000

Ya 19 1.000

Block 0: Beginning Block

Classification Tablea,b

Observed Predicted

Status Penyakit Percentage Correct Tidak Rawat Inap Rawat Inap

Step 0 Status Penyakit

Tidak Rawat Inap 0 32 .0

Rawat Inap 0 32 100.0

Overall Percentage 50.0

a. Constant is included in the model. b. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 0 Constant .000 .250 .000 1 1.000 1.000

Variables not in the Equation

Score df Sig.

Step 0 Variables Kardiovaskuler(1) 1.871 1 .171

Overall Statistics 1.871 1 .171

Block 1: Method = Enter

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.

Step 1

Step 1.888 1 .169

Block 1.888 1 .169

Model 1.888 1 .169

Model Summary

Step -2 Log likelihood Cox & Snell R Square

Nagelkerke R Square

1 86.835a .029 .039

a. Estimation terminated at iteration number 3 because parameter estimates changed by less than .001.

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square Df Sig.

1 .000 0 .

Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test

Status Penyakit = Tidak Rawat Inap Status Penyakit = Rawat Inap Total

Observed Expected Observed Expected

Step 1 1 25 25.000 20 20.000 45

2 7 7.000 12 12.000 19

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 123: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

Lampiran 4

Classification Table

a

Observed Predicted

Status Penyakit Percentage Correct Tidak Rawat Inap Rawat Inap

Step 1 Status Penyakit

Tidak Rawat Inap 25 7 78.1

Rawat Inap 20 12 37.5

Overall Percentage 57.8

a. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B) 95% C.I.for EXP(B)

Lower Upper

Step 1a

Kardiovaskuler(1) .762 .562 1.837 1 .175 2.143 .712 6.451

Constant -.223 .300 .553 1 .457 .800 a. Variable(s) entered on step 1: Kardiovaskuler.

7. PENYAKIT GINJAL

Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases

Included in Analysis 64 100.0

Missing Cases 0 .0

Total 64 100.0 Unselected Cases 0 .0 Total 64 100.0

a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.

Dependent Variable Encoding

Original Value Internal Value

Tidak Rawat Inap 0 Rawat Inap 1

Categorical Variables Codings

Frequency Parameter coding

(1)

Penyakit Ginjal Tidak 61 .000

Ya 3 1.000

Block 0: Beginning Block

Classification Tablea,b

Observed Predicted

Status Penyakit Percentage Correct Tidak Rawat Inap Rawat Inap

Step 0 Status Penyakit

Tidak Rawat Inap 0 32 .0

Rawat Inap 0 32 100.0

Overall Percentage 50.0

a. Constant is included in the model. b. The cut value is .500

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 124: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

Lampiran 4

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 0 Constant .000 .250 .000 1 1.000 1.000

Variables not in the Equation

Score df Sig.

Step 0 Variables Ginjal(1) 3.148 1 .076

Overall Statistics 3.148 1 .076

Block 1: Method = Enter

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.

Step 1

Step 4.306 1 .038

Block 4.306 1 .038

Model 4.306 1 .038

Model Summary

Step -2 Log likelihood Cox & Snell R Square

Nagelkerke R Square

1 84.416a .065 .087

a. Estimation terminated at iteration number 20 because maximum iterations has been reached. Final solution cannot be found.

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square Df Sig.

1 .000 0 .

Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test

Status Penyakit = Tidak Rawat Inap Status Penyakit = Rawat Inap Total

Observed Expected Observed Expected

Step 1 1 32 32.000 29 29.000 61

2 0 .000 3 3.000 3

Classification Table

a

Observed Predicted

Status Penyakit Percentage Correct

Tidak Rawat

Inap Rawat Inap

Step 1 Status Penyakit

Tidak Rawat Inap 32 0 100.0

Rawat Inap 29 3 9.4

Overall Percentage 54.7

a. The cut value is .500 Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B) 95% C.I.for EXP(B)

Lower Upper

Step 1a

Ginjal(1) 21.301 23205.422 .000 1 .999 1782592953.730 .000 .

Constant -.098 .256 .147 1 .701 .906 a. Variable(s) entered on step 1: Ginjal.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 125: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

Lampiran 4

8. PENYAKIT HIPERKOLESTEROL

Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases

Included in Analysis 64 100.0

Missing Cases 0 .0

Total 64 100.0 Unselected Cases 0 .0 Total 64 100.0

a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.

Dependent Variable Encoding

Original Value Internal Value

Tidak Rawat Inap 0 Rawat Inap 1

Categorical Variables Codings

Frequency Parameter coding

(1)

Penyakit hiperkolesterol Tidak 51 .000

Ya 13 1.000

Block 0: Beginning Block

Classification Tablea,b

Observed Predicted

Status Penyakit Percentage Correct Tidak Rawat Inap Rawat Inap

Step 0 Status Penyakit

Tidak Rawat Inap 0 32 .0

Rawat Inap 0 32 100.0

Overall Percentage 50.0

a. Constant is included in the model. b. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 0 Constant .000 .250 .000 1 1.000 1.000

Variables not in the Equation

Score df Sig.

Step 0 Variables hiperkolesterol(1) 2.413 1 .120

Overall Statistics 2.413 1 .120

Block 1: Method = Enter

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square Df Sig.

Step 1

Step 2.465 1 .116

Block 2.465 1 .116

Model 2.465 1 .116

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 126: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

Lampiran 4

Model Summary

Step -2 Log likelihood Cox & Snell R Square

Nagelkerke R Square

1 86.258a .038 .050

a. Estimation terminated at iteration number 3 because parameter estimates changed by less than .001.

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square Df Sig.

1 .000 0 .

Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test

Status Penyakit = Tidak Rawat Inap Status Penyakit = Rawat Inap Total

Observed Expected Observed Expected

Step 1 1 9 9.000 4 4.000 13

2 23 23.000 28 28.000 51

Classification Table

a

Observed Predicted

Status Penyakit Percentage Correct Tidak Rawat Inap Rawat Inap

Step 1 Status Penyakit

Tidak Rawat Inap 9 23 28.1

Rawat Inap 4 28 87.5

Overall Percentage 57.8

a. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B) 95% C.I.for EXP(B)

Lower Upper

Step 1a

hiperkolesterol(1) -1.008 .664 2.306 1 .129 .365 .099 1.340

Constant .197 .281 .489 1 .485 1.217 a. Variable(s) entered on step 1: hiperkolesterol.

9. OBESITAS

Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases

Included in Analysis 64 100.0

Missing Cases 0 .0

Total 64 100.0 Unselected Cases 0 .0 Total 64 100.0

a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.

Dependent Variable Encoding

Original Value Internal Value

Tidak Rawat Inap 0 Rawat Inap 1

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 127: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

Lampiran 4

Categorical Variables Codings

Frequency Parameter coding

(1)

Status Gizi Tidak Obesitas 41 .000

Obesitas 23 1.000

Block 0: Beginning Block

Classification Tablea,b

Observed Predicted

Status Penyakit Percentage Correct Tidak Rawat Inap Rawat Inap

Step 0 Status Penyakit

Tidak Rawat Inap 0 32 .0

Rawat Inap 0 32 100.0

Overall Percentage 50.0

a. Constant is included in the model. b. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 0 Constant .000 .250 .000 1 1.000 1.000

Variables not in the Equation

Score Df Sig.

Step 0 Variables obesitas(1) .068 1 .794

Overall Statistics .068 1 .794

Block 1: Method = Enter

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square Df Sig.

Step 1

Step .068 1 .794

Block .068 1 .794

Model .068 1 .794

Model Summary

Step -2 Log likelihood Cox & Snell R Square

Nagelkerke R Square

1 88.655a .001 .001

a. Estimation terminated at iteration number 2 because parameter estimates changed by less than .001.

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square Df Sig.

1 .000 0 .

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 128: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

Lampiran 4

Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test

Status Penyakit = Tidak Rawat Inap Status Penyakit = Rawat Inap Total

Observed Expected Observed Expected

Step 1 1 12 12.000 11 11.000 23

2 20 20.000 21 21.000 41

Classification Tablea

Observed Predicted

Status Penyakit Percentage Correct Tidak Rawat Inap Rawat Inap

Step 1 Status Penyakit

Tidak Rawat Inap 12 20 37.5

Rawat Inap 11 21 65.6

Overall Percentage 51.6

a. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B) 95% C.I.for EXP(B)

Lower Upper

Step 1a

obesitas(1) -.136 .521 .068 1 .795 .873 .314 2.426

Constant .049 .312 .024 1 .876 1.050 a. Variable(s) entered on step 1: obesitas.

10. MEROKOK

Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases

Included in Analysis 64 100.0

Missing Cases 0 .0

Total 64 100.0 Unselected Cases 0 .0 Total 64 100.0

a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.

Dependent Variable Encoding

Original Value Internal Value

Tidak Rawat Inap 0 Rawat Inap 1

Categorical Variables Codings

Frequency Parameter coding

(1)

Perilaku Merokok Tidak 56 .000

Merokok 8 1.000

Block 0: Beginning Block

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 129: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

Lampiran 4

Classification Table

a,b

Observed Predicted

Status Penyakit Percentage Correct Tidak Rawat Inap Rawat Inap

Step 0 Status Penyakit

Tidak Rawat Inap 0 32 .0

Rawat Inap 0 32 100.0

Overall Percentage 50.0

a. Constant is included in the model. b. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 0 Constant .000 .250 .000 1 1.000 1.000

Variables not in the Equation

Score Df Sig.

Step 0 Variables merokok(1) 2.286 1 .131

Overall Statistics 2.286 1 .131

Block 1: Method = Enter

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square Df Sig.

Step 1

Step 2.379 1 .123

Block 2.379 1 .123

Model 2.379 1 .123

Model Summary

Step -2 Log likelihood Cox & Snell R Square

Nagelkerke R Square

1 86.344a .036 .049

a. Estimation terminated at iteration number 4 because parameter estimates changed by less than .001.

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square Df Sig.

1 .000 0 .

Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test

Status Penyakit = Tidak Rawat Inap Status Penyakit = Rawat Inap Total

Observed Expected Observed Expected

Step 1 1 6 6.000 2 2.000 8

2 26 26.000 30 30.000 56

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 130: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

Lampiran 4

Classification Tablea

Observed Predicted

Status Penyakit Percentage Correct Tidak Rawat Inap Rawat Inap

Step 1 Status Penyakit

Tidak Rawat Inap 6 26 18.8

Rawat Inap 2 30 93.8

Overall Percentage 56.3

a. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B) 95% C.I.for EXP(B)

Lower Upper

Step 1a

merokok(1) -1.242 .859 2.088 1 .148 .289 .054 1.557

Constant .143 .268 .285 1 .593 1.154 a. Variable(s) entered on step 1: merokok.

11. KURANG AKTIFITAS

Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases

Included in Analysis 64 100.0

Missing Cases 0 .0

Total 64 100.0 Unselected Cases 0 .0 Total 64 100.0

a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.

Dependent Variable Encoding

Original Value Internal Value

Tidak Rawat Inap 0 Rawat Inap 1

Categorical Variables Codings

Frequency Parameter coding

(1)

Perilaku Kurang Aktifitas Tidak 55 .000

Ya 9 1.000

Block 0: Beginning Block

Classification Tablea,b

Observed Predicted

Status Penyakit Percentage Correct Tidak Rawat Inap Rawat Inap

Step 0 Status Penyakit

Tidak Rawat Inap 0 32 .0

Rawat Inap 0 32 100.0

Overall Percentage 50.0

a. Constant is included in the model. b. The cut value is .500

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 131: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

Lampiran 4

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 0 Constant .000 .250 .000 1 1.000 1.000

Variables not in the Equation

Score df Sig.

Step 0 Variables kurangaktifitas(1) .129 1 .719

Overall Statistics .129 1 .719

Block 1: Method = Enter

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square Df Sig.

Step 1

Step .130 1 .719

Block .130 1 .719

Model .130 1 .719

Model Summary

Step -2 Log likelihood Cox & Snell R Square

Nagelkerke R Square

1 88.593a .002 .003

a. Estimation terminated at iteration number 2 because parameter estimates changed by less than .001.

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square Df Sig.

1 .000 0 .

Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test

Status Penyakit = Tidak Rawat Inap Status Penyakit = Rawat Inap Total

Observed Expected Observed Expected

Step 1 1 5 5.000 4 4.000 9

2 27 27.000 28 28.000 55

Classification Table

a

Observed Predicted

Status Penyakit Percentage Correct Tidak Rawat Inap Rawat Inap

Step 1 Status Penyakit

Tidak Rawat Inap 5 27 15.6

Rawat Inap 4 28 87.5

Overall Percentage 51.6

a. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald Df Sig. Exp(B) 95% C.I.for EXP(B)

Lower Upper

Step 1a

kurangaktifitas(1) -.260 .723 .129 1 .720 .771 .187 3.182

Constant .036 .270 .018 1 .893 1.037 a. Variable(s) entered on step 1: kurangaktifitas.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 132: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

Lampiran 4

REGRESI LOGISTIK GANDA

Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases

Included in Analysis 64 100.0

Missing Cases 0 .0

Total 64 100.0 Unselected Cases 0 .0 Total 64 100.0

a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.

Dependent Variable Encoding

Original Value Internal Value

Tidak Rawat Inap 0 Rawat Inap 1

Categorical Variables Codings

Frequency Parameter coding

(1)

Perilaku Merokok Tidak 56 .000

Merokok 8 1.000

Status Pekerjaan Bekerja 50 .000 Tidak Bekerja 14 1.000

Diabetes Melitus Tidak 47 .000 Ya 17 1.000

Kardiovaskuler Tidak 45 .000 Ya 19 1.000

Penyakit hiperkolesterol Tidak 51 .000 Ya 13 1.000

Umur < 60 29 .000

60 > 35 1.000

Block 0: Beginning Block

Classification Tablea,b

Observed Predicted

Status Penyakit Percentage Correct Tidak Rawat Inap Rawat Inap

Step 0 Status Penyakit

Tidak Rawat Inap 0 32 .0

Rawat Inap 0 32 100.0

Overall Percentage 50.0

a. Constant is included in the model. b. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 0 Constant .000 .250 .000 1 1.000 1.000

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 133: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

Lampiran 4

Variables not in the Equation

Score df Sig.

Step 0 Variables

usia(1) 3.090 1 .079

pekerjaan(1) 1.463 1 .226

DM(1) 9.692 1 .002

Kardiovaskuler(1) 1.871 1 .171

hiperkolesterol(1) 2.413 1 .120

merokok(1) 2.286 1 .131

Overall Statistics 18.329 6 .005

Block 1: Method = Backward Stepwise (Likelihood Ratio)

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.

Step 1

Step 21.311 6 .002

Block 21.311 6 .002

Model 21.311 6 .002

Step 2a

Step -.471 1 .492 Block 20.840 5 .001 Model 20.840 5 .001

Step 3a

Step -.802 1 .370 Block 20.038 4 .000 Model 20.038 4 .000

Step 4a

Step -1.761 1 .184

Block 18.277 3 .000

Model 18.277 3 .000

a. A negative Chi-squares value indicates that the Chi-squares value has decreased from the previous step.

Model Summary

Step -2 Log likelihood Cox & Snell R Square

Nagelkerke R Square

1 67.411a .283 .378

2 67.883a .278 .371

3 68.685a .269 .358

4 70.446a .248 .331

a. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates changed by less than .001.

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square Df Sig.

1 6.145 8 .631 2 3.686 7 .815 3 5.916 7 .550 4 .245 5 .999

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 134: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

Lampiran 4

Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test

Status Penyakit = Tidak Rawat Inap Status Penyakit = Rawat Inap Total

Observed Expected Observed Expected

Step 1

1 5 5.331 1 .669 6

2 6 5.000 0 1.000 6

3 5 4.417 1 1.583 6

4 3 4.897 5 3.103 8

5 5 5.331 4 3.669 9

6 4 3.174 3 3.826 7

7 1 1.530 4 3.470 5

8 1 1.227 4 3.773 5

9 2 .888 5 6.112 7

10 0 .205 5 4.795 5

Step 2

1 10 8.654 0 1.346 10 2 4 5.284 3 1.716 7 3 7 7.390 5 4.610 12 4 3 3.667 3 2.333 6 5 3 2.676 3 3.324 6 6 2 1.965 4 4.035 6 7 2 1.589 5 5.411 7 8 1 .672 6 6.328 7 9 0 .103 3 2.897 3

Step 3

1 10 8.664 0 1.336 10 2 1 2.147 2 .853 3 3 9 9.749 6 5.251 15 4 4 4.497 3 2.503 7 5 3 2.086 2 2.914 5 6 1 1.358 3 2.642 4 7 2 1.997 4 4.003 6 8 2 1.161 6 6.839 8 9 0 .341 6 5.659 6

Step 4

1 11 10.956 2 2.044 13

2 5 4.784 3 3.216 8

3 11 11.250 8 7.750 19

4 2 2.150 5 4.850 7

5 2 2.010 5 4.990 7

6 1 .753 6 6.247 7

7 0 .097 3 2.903 3

Classification Table

a

Observed Predicted

Status Penyakit Percentage Correct Tidak Rawat Inap Rawat Inap

Step 1 Status Penyakit

Tidak Rawat Inap 24 8 75.0

Rawat Inap 11 21 65.6

Overall Percentage 70.3

Step 2 Status Penyakit

Tidak Rawat Inap 25 7 78.1 Rawat Inap 12 20 62.5

Overall Percentage 70.3

Step 3 Status Penyakit

Tidak Rawat Inap 24 8 75.0 Rawat Inap 11 21 65.6

Overall Percentage 70.3

Step 4 Status Penyakit

Tidak Rawat Inap 27 5 84.4

Rawat Inap 13 19 59.4

Overall Percentage 71.9

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 135: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

Lampiran 4

a. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B) 95% C.I.for EXP(B)

Lower Upper

Step 1a

usia(1) 1.236 .638 3.752 1 .053 3.442 .986 12.020

pekerjaan(1) .926 .770 1.449 1 .229 2.526 .559 11.413

DM(1) 2.429 .823 8.705 1 .003 11.343 2.260 56.932

Kardiovaskuler(1) 1.226 .689 3.170 1 .075 3.407 .884 13.138

hiperkolesterol(1) -.536 .789 .462 1 .497 .585 .124 2.748

merokok(1) -.742 .965 .592 1 .442 .476 .072 3.157

Constant -1.610 .657 6.002 1 .014 .200

Step 2a

usia(1) 1.261 .634 3.951 1 .047 3.529 1.018 12.234 pekerjaan(1) .808 .739 1.196 1 .274 2.243 .527 9.539 DM(1) 2.531 .819 9.539 1 .002 12.562 2.521 62.588 Kardiovaskuler(1) 1.280 .686 3.480 1 .062 3.598 .937 13.815 merokok(1) -.821 .946 .753 1 .386 .440 .069 2.812

Constant -1.733 .636 7.426 1 .006 .177

Step 3a

usia(1) 1.251 .629 3.955 1 .047 3.494 1.018 11.991 pekerjaan(1) .946 .724 1.706 1 .191 2.576 .623 10.652 DM(1) 2.565 .807 10.093 1 .001 12.999 2.671 63.260 Kardiovaskuler(1) 1.284 .681 3.552 1 .059 3.611 .950 13.730

Constant -1.870 .620 9.101 1 .003 .154

Step 4a

usia(1) 1.306 .623 4.400 1 .036 3.693 1.090 12.516

DM(1) 2.492 .798 9.757 1 .002 12.089 2.531 57.750

Kardiovaskuler(1) 1.282 .670 3.658 1 .056 3.604 .969 13.409

Constant -1.679 .593 8.008 1 .005 .187 a. Variable(s) entered on step 1: usia, pekerjaan, DM, Kardiovaskuler, hiperkolesterol, merokok.

Model if Term Removed

Variable Model Log Likelihood

Change in -2 Log Likelihood

df Sig. of the Change

Step 1

usia -35.747 4.083 1 .043

pekerjaan -34.460 1.508 1 .219

DM -39.392 11.373 1 .001

Kardiovaskuler -35.408 3.404 1 .065

hiperkolesterol -33.941 .471 1 .492

merokok -34.017 .622 1 .430

Step 2

usia -36.100 4.317 1 .038 pekerjaan -34.555 1.227 1 .268 DM -40.288 12.692 1 .000 Kardiovaskuler -35.814 3.746 1 .053 merokok -34.343 .802 1 .370

Step 3

usia -36.501 4.316 1 .038 pekerjaan -35.223 1.761 1 .184 DM -41.125 13.565 1 .000 Kardiovaskuler -36.258 3.830 1 .050

Step 4

usia -37.652 4.858 1 .028

DM -41.738 13.029 1 .000

Kardiovaskuler -37.194 3.941 1 .047

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 136: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

Lampiran 4

Variables not in the Equation

Score df Sig.

Step 2a

Variables hiperkolesterol(1) .466 1 .495

Overall Statistics .466 1 .495

Step 3b

Variables hiperkolesterol(1) .641 1 .423 merokok(1) .773 1 .379

Overall Statistics 1.207 2 .547

Step 4c

Variables

pekerjaan(1) 1.755 1 .185

hiperkolesterol(1) .316 1 .574

merokok(1) 1.283 1 .257

Overall Statistics 2.908 3 .406

a. Variable(s) removed on step 2: hiperkolesterol. b. Variable(s) removed on step 3: merokok. c. Variable(s) removed on step 4: pekerjaan.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 137: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

Lampiran 4

ROC Curve

Case Processing Summary

Status Penyakit Valid N (listwise)

Positivea 32

Negative 32

Larger values of the test result variable(s) indicate stronger evidence for a positive actual state. a. The positive actual state is Rawat Inap.

Area Under the Curve

Test Result Variable(s): Predicted probability Area Std. Error

a Asymptotic Sig.

b Asymptotic 95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

.779 .058 .000 .667 .892

The test result variable(s): Predicted probability has at least one tie between the positive actual state group and the negative actual state group. Statistics may be biased. a. Under the nonparametric assumption

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO

Page 138: TESIS INDEKS RAWAT INAP DI ARAB SAUDI JEMAAH HAJI ...repository.unair.ac.id/53814/14/TEP 04-16 Pur i-ilovepdf-compressed... · Magister Epidemiologi (M.Epid) Universitas Airlangga

Lampiran 4

b. Null hypothesis: true area = 0.5 Coordinates of the Curve

Test Result Variable(s): Predicted probability Positive if Greater Than or Equal To

a

Sensitivity 1 - Specificity

.0000000 1.000 1.000

.2796213 .938 .656

.4049577 .844 .500

.5503400 .594 .156

.7028299 .438 .094

.8016551 .281 .031

.8916169 .250 .031

.9302742 .094 .000 1.0000000 .000 .000

The test result variable(s): Predicted probability has at least one tie between the positive actual state group and the negative actual state group. a. The smallest cutoff value is the minimum observed test value minus 1, and the largest cutoff value is the maximum observed test value plus 1. All the other cutoff values are the averages of two consecutive ordered observed test values.

SENSITIFITAS DAN SPESIFISITAS INDEKS RAWAT INAP HIPERTENSI PADA JEMAAH HAJI CROSSTABS

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Status Penyakit * Cut off Indeks 64 100.0% 0 0.0% 64 100.0%

Status Penyakit * Cut off Indeks Crosstabulation

Cut off Indeks Total

Risiko Rendah Risiko Tinggi

Status Penyakit

Tidak Rawat Inap

Count 16 16 32

% within Status Penyakit 50.0% 50.0% 100.0%

% within Cut off Indeks 76.2% 37.2% 50.0%

Rawat Inap

Count 5 27 32

% within Status Penyakit 15.6% 84.4% 100.0%

% within Cut off Indeks 23.8% 62.8% 50.0%

Total

Count 21 43 64

% within Status Penyakit 32.8% 67.2% 100.0%

% within Cut off Indeks 100.0% 100.0% 100.0%

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS INDEKS RAWAT INAP ... SONI PURWANTO