tesis diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh...

33
SERTIFIKASI GURU DAN PERMASALAHANNYA (Studi Terhadap Guru di Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta) TESIS Diajukan Sebagai salah satu syarat guna memperoleh Gelar Magister Pengkajian Islam Konsentrasi Pendidikan Agama Islam Oleh: Muhammad Aufa Muis Nim. 13.2.00.1.12.01.0052 Promotor: Dr. Nurlena Rifai, MA SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015/1436

Upload: tranthuan

Post on 03-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TESIS Diajukan Sebagai salah satu syarat guna memperoleh ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39496/1/MUHAMMAD... · Selanjutnya terima kasih kepada seluruh keluarga

SERTIFIKASI GURU DAN PERMASALAHANNYA

(Studi Terhadap Guru di Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta)

TESIS

Diajukan Sebagai salah satu syarat guna memperoleh

Gelar Magister Pengkajian Islam Konsentrasi Pendidikan Agama Islam

Oleh:

Muhammad Aufa Muis

Nim. 13.2.00.1.12.01.0052

Promotor:

Dr. Nurlena Rifai, MA

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015/1436

Page 2: TESIS Diajukan Sebagai salah satu syarat guna memperoleh ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39496/1/MUHAMMAD... · Selanjutnya terima kasih kepada seluruh keluarga
Page 3: TESIS Diajukan Sebagai salah satu syarat guna memperoleh ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39496/1/MUHAMMAD... · Selanjutnya terima kasih kepada seluruh keluarga
Page 4: TESIS Diajukan Sebagai salah satu syarat guna memperoleh ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39496/1/MUHAMMAD... · Selanjutnya terima kasih kepada seluruh keluarga
Page 5: TESIS Diajukan Sebagai salah satu syarat guna memperoleh ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39496/1/MUHAMMAD... · Selanjutnya terima kasih kepada seluruh keluarga
Page 6: TESIS Diajukan Sebagai salah satu syarat guna memperoleh ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39496/1/MUHAMMAD... · Selanjutnya terima kasih kepada seluruh keluarga

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah swt, penulisan tesis yang

berjudul “SERTIFIKASI GURU DAN PERMASALAHANNYA

(StudiTerhadap Guru di Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta)”

ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam ke atas Nabi Muhammad saw

yang telah menunjukkan kepada kita jalan apa yang harus kita tempuh

untuk memperoleh keridhaan-Nya.

Penulis menyadari bahwa upaya penulisan tesis ini mendapatkan

bantuan dari berbagai pihak, untuk itu dengan segala hormat dan bangga

penulis sampaikan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada

Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada,

MA dan kepada Direktur Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, Bapak Prof. Dr. Masykuri Abdillah, MA beserta jajarannya.

Selain itu terima kasih juga kepada pembimbing Dr. Nurlena

Rifai, MA yang telah meluangkan waktu untuk memberikan berbagai

masukan dan arahan dalam penyelesaian tesis ini. Begitu juga terima

kasih kepada Prof. Dr. Iik Arifin Mansurnoor, MA, Dr. JM. Muslimin,

MA, Prof. Dr. Bambang Pranowo, MA, M. Zuhdi. M.Ed, Ph.D, Dr.

Sudarnoto Abdul Hakim, MA, Prof. Dr. Mundzier Suparta, MA, yang

memotivasi, membimbing dan memberikan kontribusi terhadap

perkembangan tesis ini.

Selanjutnya kepada para dosen dan karyawan Sekolah Pasca

Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, saya berterima kasih dan

Jazakumullah Khairan Katsiran Wa Jazakumullah Ahsanal Jaza. Demikian juga terima kasih penulis kepada Bapak Kepala Madrasah,

peserta didik, dan guru-guru di Madrasah Aliyah Pembangunan yang

telah memberikan data dan informasi nya dengan ikhlas guna

penyelesaian tesis ini.

Teristimewa terima kasih yang tak terhingga kepada yang tercinta

Ibunda Fadlun, Ayahanda Abdul Muis Tahir, Wak Yung Fadhlan Tahir,

istri saya Inayatun Najihah yang sedang mengandung anak pertama

kami, yang terus memberikan dukungan semangat, doa, serta dukungan

dana hingga akhir masa studi di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Page 7: TESIS Diajukan Sebagai salah satu syarat guna memperoleh ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39496/1/MUHAMMAD... · Selanjutnya terima kasih kepada seluruh keluarga

Selanjutnya terima kasih kepada seluruh keluarga besar Bapak H.

Ilyas Marpaung, Ibu Fadhilah Nasution, Wak Ayang Zahri Tahir, Bu

Ninik, Rizkan Fauzi, Adinda Khairum Fika, M. Ikhwanul Huda, Ahmad

Muflih, dan Fadhlan serta seluruh keluarga yang telah mendoakan, dan

mendukung sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Atas segala jasa,

kebaikan, bantuan dan motivasinya InsyaAllah diberikan Allah swt

balasan yang lebih baik.

Terima kasih juga saya ucapkan atas dukungan dan motivasi yang

diberikan teman-teman Kos 69 (Adlan Fauzi Lubis, dan Hanafi Zuardi

dll). Selanjutnya terima kasih kepada teman-teman mahasiswa Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan september 2013

(Abdul Aziz, Iredho Fani Reza, Autsaman Thukang, Eko Oktavia, Canra

Lubis), teman-teman FLP Cab. Ciputat, serta teman-teman HmI Cab.

Ciputat (Asri, dan Sadawi).

Terakhir, penulis menyadari bahwa penelitian ini tentunya

memiliki kekurangan dan kelemahan dari segi teoritis, metodologi dan

analisis. Oleh karena itu dengan penuh kerendahan hati memohon

masukan dan kritikan demi peningkatan kualitas penelitian ini.

MUHAMMAD AUFA MUIS, SPd.I, MA.Pd

Page 8: TESIS Diajukan Sebagai salah satu syarat guna memperoleh ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39496/1/MUHAMMAD... · Selanjutnya terima kasih kepada seluruh keluarga

i

TRANSLITERATION

Table of the system of transliteration of Arabic words and names used

by

Library of Congress

b = ب

t = ت

th = ث

j = ج

h{ = ح

kh = خ

d = د

dh = ذ

r = ر

z = ز

s = س

sh = ش

s{ = ص

d{ = ض

t{ = ط

z{ = ظ

ع = ‘

gh = غ

f = ف

q = ق

k = ك

l = ل

m = م

n = ن

h = ه

w = و

y = ي

Short: a = ´ ; i = ; u =

Long: a< = ا ; i> = ي ; ū = و

Diphthong: ay = ا ي ; aw = ا و

Page 9: TESIS Diajukan Sebagai salah satu syarat guna memperoleh ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39496/1/MUHAMMAD... · Selanjutnya terima kasih kepada seluruh keluarga

i

DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR

PEDOMAN TRANSLITERASI

DAFTAR ISI ........................................................................... i

ABSTRAK .............................................................................. iii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1

B. Permasalahan ..................................................................... 8

1. Identifikasi Masalah ...................................................... 8

2. Pembatasan Masalah ..................................................... 9

3. Perumusan Masalah ....................................................... 10

C. Tujuan Penelitian ............................................................... 10

D. Manfaat Penelitian ............................................................. 10

E. Penelitian Terdahulu yang Relevan .................................... 11

F. Metodologi Penelitian ........................................................ 13

1. Jenis dan Sifat Penelitian .............................................. 13

2. Metode Pengumpulan Data ........................................... 14

3. Populasi dan Sampel Penelitian .................................... 19

4. Metode Analisis Data .................................................... 21

G. Sistematika Penulisan ........................................................ 22

BAB II

KOMPETENSI DAN SERTIFIKASI

A. Sejarah dan Perbandingan Pendidikan ............................... 23

B. Kebijakan Terkait Tenaga Pendidik (Guru) dalam

Berbagai Program ............................................................. 31

C. Dialektika Peningkatan Kompetensi Guru ......................... 42

D. Dialektika Tunjangan Profesi Guru ................................... 50

E. Perundang-Undangan Terkait Kompetensi dan Sertifikasi . 58

F. Pendekatan Teori ............................................................... 69

BAB III

KOMPETENSI GURU DI MADRASAH ALIYAH

PEMBANGUNAN UIN JAKARTA

A. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian ................................... 79

Page 10: TESIS Diajukan Sebagai salah satu syarat guna memperoleh ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39496/1/MUHAMMAD... · Selanjutnya terima kasih kepada seluruh keluarga

ii

B. Kompetensi Guru .............................................................. 81

C. Kebijakan Madrasah Aliyah Pembangunan

Terhadap Pengembangan Kompetensi Guru ...................... 86

BAB IV

ANALISIS DAMPAK SERTIFIKASI DI MADRASAH

ALIYAH PEMBANGUNAN UIN JAKARTA

A. Analisis 4 Kompetensi Guru .............................................. 99

B. Manfaat Program Sertifikasi Terhadap Peningkatan

Kompetensi Guru .............................................................. 111

BAB V

PENUTUP

C. Kesimpulan ........................................................................ 123

D. Saran ................................................................................. 125

DAFTAR PUSTAKA

INDEKS

GLOSARIUM

BIODATA PENULIS

Page 11: TESIS Diajukan Sebagai salah satu syarat guna memperoleh ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39496/1/MUHAMMAD... · Selanjutnya terima kasih kepada seluruh keluarga

iii

ABSTRAK

Upaya pemerintah untuk meningkatkan kompetensi guru melalui

program sertifikasi guru dapat terwujud. Pernyataan tersebut

mendukung beberapa penelitian sebelumnya yang menyimpulkan bahwa

terdapat hubungan antara sertifikasi guru dengan peningkatan

kompetensi guru yaitu penelitian yang dilakukan oleh Andrean Perdana

(2014), Roland J. Quezada (2008), dan Fatma Widyastuti (2014).

Beberapa peneliti lainnya berbeda pandangan yang

menyimpulkan bahwa sertifikasi tidak meningkatkan kinerja guru, yaitu

penelitian yang dilakukan oleh Fatchurrohman (2009), Suarman

Almasdi Syahza (2013) yang menyimpulkan bahwa program sertifikasi

dapat dikatakan tidak efektif karena tidak terjadi peningkatan

kompetensi guru setelah memiliki sertifikat pendidik.

Penelitian ini menguraikan bahwa program sertifikasi guru

meningkatkan kompetensi guru. Perbedaan dengan penelitian yang

pernah dilakukan sebelumnya terkait peningkatan kompetensi guru

melalui program sertifikasi guru adalah penggunaan teori Intervensi

Politik dan Hierarki Kebutuhan Abraham Maslow untuk menganalisis

data.

Pengumpulan data bersumber dari data primer dan data sekunder.

Adapun data primer dalam penelitian ini meliputi Undang-Undang dan

Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional terkait

sertifikasi guru, hasil angket, wawancara, dan observasi di lokasi

penelitian. Sedangkan data sekunder dalam penelitian ini meliputi buku-

buku, artikel, dan koran cetak maupun on line, serta dokumentasi.

Kata kunci: Guru Kompetensi Sertifikasi

Page 12: TESIS Diajukan Sebagai salah satu syarat guna memperoleh ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39496/1/MUHAMMAD... · Selanjutnya terima kasih kepada seluruh keluarga

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pemerintah berupaya mewujudkan kecerdasan bangsa sejak awal

kemerdekaan dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di

bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi dalam rangka memenuhi

hak-hak sosial ekonomi masyarakat.1 Respon pemerintah di bidang

pendidikan ditunjukkan dengan pemberian tunjangan profesi sekaligus

peningkatan kompetensi guru melalui program sertifikasi.

Terjadi permasalahan yang melibatkan guru bersertifikasi yang

ditunjukkan dengan fakta berbagai kasus di media masa yang

menjelaskan bahwa guru bersertifikasi bekerja hanya sekedar ingin

melaksanakan kewajiban, tuntutan jam mengajarnya saja, tanpa

mengutamakan kualitas pembelajaran yang dilaksanakan. Padahal

menurut Asril (2011) keberadaan guru yang berkualitas merupakan syarat

mutlak hadirnya sistem dan praktik pendidikan yang berkualitas.2

Suarman dan Syahza menyimpulkan bahwa guru yang

bersertifikasi kemampuan pedagogiknya maupun kemampuan

profesionalnya sebagai guru tidak berbeda secara statistik dengan guru

yang belum tersertifikasi. Artinya cara guru mengajar maupun persiapan

dalam pelaksanaan proses belajar mengajar (PBM) belum berbeda nyata.3

Berbeda dengan hasil penelitian Murwati yang menyimpulkan

bahwa ada pengaruh sertifikasi profesi terhadap motivasi kerja guru dan

terhadap kinerja guru.4 Padahal menurut Mulyasa (2007) Sertifikasi guru

merupakan proses uji kompetensi bagi calon guru atau guru yang ingin

memperoleh pengakuan dan atau meningkatkan kompetensi sesuai

profesi yang dipilihnya. Representasi pemenuhan standar kompetensi

yang telah ditetapkan dalam sertifikasi guru adalah sertifikat kompetensi

1Mita Noveria, Pertumbuhan Penduduk dan Dampaknya terhadap

Kesejahteraan (Jakarta: LIPI Press, 2011), 12. 2Asril, “Sertifikasi Guru Sebuah Harapan dan Tantangan Menuju Guru

Profesional,” el-Ghiroh Jurnal Studi Keislaman (Lubuk linggau: Volume I,

Nomor 02 September 2011), 88. 3Suarman, Almasdi Syahza, “Dampak Kebijakan Sertifikasi Terhadap

Kinerja Guru di Daerah Riau.”Jurnal Pendidikan, ISSN: 2086-4779, Vol 4, No 2

(2013), 25, http://ejournal.unri.ac.id (diakses pada tanggal 19 Februari 2015). 4Hesti Murwati, “Pengaruh Sertifikasi Profesi Guru Terhadap Motivasi

Kerja dan Kinerja Guru di SMK Negeri Se-Surakarta,” Jurnal Pendidikan Bisnis

dan Ekonomi (BISE), Vol.1 No. 1 (2013), 21, http://eprints.uns.ac.id (diakses

pada tanggal 1 Februari 2015).

Page 13: TESIS Diajukan Sebagai salah satu syarat guna memperoleh ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39496/1/MUHAMMAD... · Selanjutnya terima kasih kepada seluruh keluarga

2

pendidik. Sertifikat ini sebagai bukti pengakuan atas kompetensi guru

atau calon guru yang memenuhi standar untuk melakukan pekerjaan

profesi guru pada jenis dan jenjang pendidikan tertentu. Dengan kata lain

sertifikasi guru dapat memberikan kebutuhan peningkatan kompetensi

profesional. Oleh karena itu, proses sertifikasi dipandang sebagai bagian

esensial dalam upaya memperoleh sertifikat kompetensi sesuai dengan

standar yang telah ditetapkan.5

Guru telah lulus dari uji kompetensi, dan memperoleh bukti

pengakuan atas kompetensi guru atau calon guru yang memenuhi standar

untuk melakukan pekerjaan profesi guru pada jenis dan jenjang

pendidikan tertentu, dapat dikatakan guru tersebut adalah guru yang

ideal. Guru ideal adalah yang memiliki empat kompetensi guru yang telah

ditetapkan di UU terkait pendidikan, yang diupayakan pemerintah

melalui berbagai program, demi kemajuan pendidikan di Indonesia.

Namun berdasarkan berbagai penelitian yang ada, muncul fakta yang

berlawanan terkait ada atau tidaknya peningkatan kompetensi guru yang

memiliki sertifikat pendidik.

Menurut Hamzah (2010) Indonesia belum berhasil membangun

karakter bangsa yang cerdas dan kreatif, apalagi unggul.6 Capaian mutu

pendidikan Indonesia yang masih jauh di bawah capaian negara maju atau

bahkan di bawah negara-negara tetangga Indonesia menjadi catatan

dalam pembenahan mutu pendidikan di Indonesia. Nilai PISA

(Programme for International Student Assessment) Matematika tahun

2012 menunjukan rata-rata capaian kompetensi siswa Indonesia berada

pada level 1. Kondisi ini mendudukkan Indonesia di bawah Singapura,

Malaysia, Thailand, atau bahkan Vietnam.7

Keterpurukan mutu pendidikan di Indonesia juga diuraikan oleh

United Nation Educational, Scientific, and Cultural Organization

(UNESCO)- Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mengurus bidang

pendidikan. Menurut Badan PBB, peringkat Indonesia dalam bidang

pendidikan pada tahun 2007 adalah 62 di antara 130 negara di dunia.

Education development index (EDI) Indonesia adalah 0.935, di bawah

5E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2007), 8. 6Hamzah B. Uno, Profesi Kependidikan Problema, Solusi, dan Reformasi

Pendidikan di Indonesia (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2010), 6. 7Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Tahun

2015—2019, Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Indonesia (2015), 18.

http://luk.staff.ugm.ac.id/atur/RenstraKemdikbud2015-2019.pdf (diakses pada

tanggal 22 oktober 2015).

Page 14: TESIS Diajukan Sebagai salah satu syarat guna memperoleh ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39496/1/MUHAMMAD... · Selanjutnya terima kasih kepada seluruh keluarga

3

Malaysia (0.945) dan Brunei Darussalam (0.965).8 Oleh karena itu salah

satu langkah pemerintah sebagai suatu upaya untuk meningkatkan mutu

Rendahnya profesionalitas guru akan mengakibatkan rendahnya

mutu pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu melalui PLPG9

diupayakan terjadinya peningkatan kompetensinya. Namun guru-guru

bersertifikasi ini memiliki kendala dalam mengembangkan

keprofesiannya karena rendahnya motivasi berprestasi, keterbatasan

waktu, pengetahuan yang kurang dan persepsi terhadap peraturan

pemerintah yang belum tegas.10 Permasalahan tersebut dapat

menyebabkan proses pembelajaran terhadap peserta didik tidak efektif.

Peningkatan kualitas, kompetensi, dan profesionalisme guru masih

harus ditingkatkan karena hingga saat ini tidak terdapat hubungan linier

antara peningkatan kualifikasi dan sertifikasi profesi pendidik terhadap

hasil belajar siswa. Salah satu faktor penting dalam penilaian kinerja guru

adalah tingkat rata- rata ketidakhadiran guru yang pada tahun 2013

mencapai 10% (Studi ACDP (Analytical Capacity Development Program)), disamping itu sekolah di mana angka ketidakhadiran guru

tinggi, tingkat ketidakhadiran murid juga tergolong tinggi.11

Saat ini kondisi bangsa mengalami berbagai permasalahan seperti

korupsi, pergaulan bebas dan berbagai kerusakan moral lainnya.

Ditambah lagi banyak kelompok masyarakat yang benar-benar berada di

bawah garis kelayakan menyelenggarakan pendidikan dan persekolahan.

8Sri Sumarni Stiyati, “Determinan yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Matematika Siswa Kelas IX di SMP Negeri 5 Yogyakarta dan SMP Negeri 8

Yogyakarta” (Jakarta: Universitas Indonesia, 2010), http://lib.ui.ac.id (diakses

pada tanggal 20 maret 2015). 9Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) merupakan pola sertifikasi

dalam bentuk pelatihan yang diselenggarakan oleh Rayon LPTK untuk

memfasilitasi terpenuhinya standar kompetensi guru peserta sertifikasi.

Sertifikasi Guru dalam Jabatan Tahun, Buku 2 Petunjuk Teknis Pelaksanaan

Sertifikasi Guru di Rayon LPTK 2014, 17,

http://sertifikasirayon5.com/2014/pedoman/Buku%202%20Tahun2014%20Fin

al.pdf (diakses pada tanggal 28 Oktober 2015). 10Kardiyem, “Analisis Kinerja Guru Pascasertifikasi (Studi Empiris pada

Guru Akuntansi SMK Se-Kabupaten Grobogan),” Journal of Economic Education, ISSN 2252-6889, JEE 2 (1) (2013), 22, http://journal.unnes.ac.id

(diakses pada tanggal 17 februari 2015). 11Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Indonesia (2015), 21.

http://luk.staff.ugm.ac.id/atur/RenstraKemdikbud2015-2019.pdf (diakses pada

tanggal 22 oktober 2015).

Page 15: TESIS Diajukan Sebagai salah satu syarat guna memperoleh ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39496/1/MUHAMMAD... · Selanjutnya terima kasih kepada seluruh keluarga

4

Terhadap hal ini memang harus ditangani langsung oleh pemerintah.12

Selain itu menurut Soedijarto (2000) pendidikan Nasional yang selama

ini dilaksanakan masih kurang bermakna dipandang dari sudut tumbuh

dan berkembangnya kemampuan, watak, sikap, dan perilaku manusia

Indonesia seperti yang dicita-citakan.13

Guru hendaknya menjadi suri teladan bagi peserta didik agar

menjadi generasi masa depan yang lebih baik. Oleh karena itu peran guru

dan tenaga pendidikan akan lebih ditujukan kepada meningkatnya

kualitas sikap mereka dalam hal kepribadian, kesolehan dan moral sosial.

Hal itu dilakukan dengan tetap melakukan upaya peningkatan mutu,

kompetensi, dan profesionalisme guru.14 Untuk mendorong tercapainya

seluruh Sasaran Strategis pemerintah maka salah satu arah kebijakan dan

strategi yang diperlukan adalah meningkatkan peran guru.15

Selanjutnya peran guru adalah menjadi pelaksana kurikulum yang

ditetapkan pemerintah. Kurikulum pendidikan di Indonesia beberapa kali

mengalami perubahan, dan berdasarkan Rambu-Rambu Pelaksanaan

Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (PLPG) maka guru tidak lagi

menerapkan kurikulum sebelumnya Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) diubah menjadi kurikulum 2013. Dengan

12M. Mastuhu, Sistem Pendidikan Nasional Visioner (Ciputat: Lentera

Hati, 2007), 43. 13Soedijarto, Pendidikan Nasional Sebagai Wahana Mencerdaskan

Kehidupan Bangsa dan Membangun Peradaban Negara-Bangsa (sebuah usaha

memahami makna UUD ‘45) (Jakarta: Center for Information and National

Policy Studies (CEPS), 2000), 34. 14Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2014, Buku 4, Rambu-Rambu

Pelaksanaan Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (PLPG), Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (2014), 39.

http://plpg.undiksha.ac.id/uploaded/content/Buku_4_Sergur_2014.pdf (diakses

pada tanggal 21 Oktober 2015). 15Sebagai pendidik/suri tauladan bagi siswa dengan cara memperbaiki

tingkat kehadiran/partisipasi guru melalui: (i) pemberdayaan guru untuk

mengajar lebih dari satu kelas dan/atau mengajar lebih dari satu mata pelajaran

di sekolah yang sama; (ii) pengurangan tugas-tugas administrasi bagi guru; dan

(iii) menumbuhkan gerakan/kampanye nasional tentang akuntabilitas guru

sebagai pendidik dan panutan di sekolah dan masyarakat. Sertifikasi Guru Dalam

Jabatan Tahun 2014, Buku 4, Rambu-Rambu Pelaksanaan Pendidikan Dan

Latihan Profesi Guru (PLPG), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Badan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan

Penjaminan Mutu Pendidikan (2014), 76.

http://plpg.undiksha.ac.id/uploaded/content/Buku_4_Sergur_2014.pdf (diakses

pada tanggal 21 Oktober 2015).

Page 16: TESIS Diajukan Sebagai salah satu syarat guna memperoleh ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39496/1/MUHAMMAD... · Selanjutnya terima kasih kepada seluruh keluarga

5

diberlakukannya kurikulum 2013 pada seluruh sekolah mulai tahun 2014,

guru harus mampu mengimplementasikan kurikulum 2013 sesuai dengan

bidang tugas masing-masing.16

Guru oleh pemerintah telah ditetapkan sebagai salah satu

pekerjaan profesi yang setara dengan profesi lainnya seperti dokter,

pengacara, musisi, akuntan, dan sebagainya. Sebagai profesi tentu saja

kesejahteraan guru akan mengiringi tingkat profeionalitas tersebut.17

Kewajiban guru untuk memliki sertifikat pendidik terdapat pada UU No.

14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pada Bab IV Pasal 8 yang

menyebutkan bahwa Guru wajib memiliki kualifikasi akademik,

kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki

kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.18 Melalui

program sertifikasi guru diberi kesempatan untuk memiliki sertifikat

pendidik, yang sebelumnya guru tersebut memlalui PLPG yang bertujuan

meningkatkan kompetensi guru. Dengan demikian dapat dipahami bahwa

UU No. 14 Tahun 2005 berpengaruh terhadap guru.

Dalam perspektif Islam, seorang guru menurut al-Ghazali (2001)

adalah seorang yang diserahi menghilangkan akhlak yang buruk dan

menggantinya dengan akhlak yang baik agar para pelajar itu mudah

menuju jalan ke akhirat yang menyampaikannya kepada Allah.19 Seorang

guru yang juga sebagai muslim wajib mematuhi ajaran Islam sesuai

petunjuk Al-Qur’an dan sunah nabi Muhammad SAW agar memiliki

kepribadian yang baik dan berakhlak mulia sebagaimana firman Allah

QS. Al-Qalam ayat 4: “Sungguh engkau (Muhammad) berbudi pekerti

yang luhur.”

Menurut Syafe’i Rachmat (2000) akhlak mulia akan dimiliki setiap

individu jika sunah nabi Muhammad SAW. dilaksanakan, dan Al-Qur’an

16Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2014, Buku 4, Rambu-Rambu

Pelaksanaan Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (PLPG), Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (2014), 3.

http://plpg.undiksha.ac.id/uploaded/content/Buku_4_Sergur_2014.pdf (diakses

pada tanggal 21 Oktober 2015). 17T. Rusman R dan Abd Rahman, Panduan Pengembangan Profesi Guru

dan PTK (Depok: Karima, 2010), 9. 18Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang

Guru dan Dosen http://kepri.kemenag.go.id (diakses pada tanggal 23 oktober

2015). 19Imam al-Ghazali, Ayyuba al-Walad (Beiru,: Daar al-Ma’araif, Juz I) 35.

Kutipan ini juga merupakan kutipan dalam buku Abuddin Nata, Perspektif Islam

Tentang Pola Hubungan Guru-Murid (Studi Pemikiran Tasawuf Al Ghazali)

(Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2001), 101.

Page 17: TESIS Diajukan Sebagai salah satu syarat guna memperoleh ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39496/1/MUHAMMAD... · Selanjutnya terima kasih kepada seluruh keluarga

6

dijadikan sebagai petunjuk dalam hidup.20 Akhlak mulia sangat penting

dimiliki seorang guru dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari karena

pondasi utama dalam pembentukkan pribadi manusia adalah akhlak.21

Menurut Trianto (2006) guru atau dosen yang berjiwa sosial baik

adalah, yang mampu untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif

dan efisien dengan peserta didik, guru lain, orang tua, dan masyarakat

sekitar.22 Menurut William (2014) guru yang memiliki status sosial yang

baik lebih berdampak pada semangat bekerja sehingga meningkatkan

motivasi mereka.23

Dalam pandangan Islam, jika dalam komunikasi dan berinteraksi

tersebut seorang guru menyampaikan dakwah tentang kebaikan berarti

telah menolong agama Allah dan akan mendapatkan pertolongan Allah.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Muhammad ayat 7 yang

artinya: “Hai orang-orang beriman jika kamu menolong (agama) Allah,

niscaya Allah pun menolong kamu semua.” Dengan demikian dapat

dipahami bahwa Allah SWT tidak membutuhkan pertolongan hambanya,

namun hambalah yang membutuhkan pertolongan Allah SWT melalui

ajakan untuk mempelajari dan mengamalkan ajaran agama.

Selanjutnya apabila guru mengajarkan kebaikan dengan ikhlas

maka akan disenangi oleh penduduk bumi dan langit sebagaimana sabda

Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Tirmidzi yang artinya:

“Sesungguhnya Allah, para malaikat-Nya, penghuni-penghuni langit-

Nya dan bumi-Nya termasuk semut dalam lubangnya dan termasuk ikan

paus di lautan, seluruhnya memberikan shalawat kepada orang yang

mengajarkan kebaikan kepada manusia.”24

20Syafe’i Rachmat, Al-Hadis (Aqidah, Akhlaq, sosial dan Hukum)

(Bandung: CV. Pustaka Setia, 2000), 80. 21Selly Sylviyanah, “Pembinaan Akhlak Mulia pada Sekolah Dasar (Studi

Deskriptif pada Sekolah Dasar Islam Terpadu Nur Al-Rahman),” Tarbawi,

Volume 1 No 3 (September 2012): 191-203, http://jurnal.upi.edu (diakses pada

tanggal 17 februari 2015). 22Trianto, Tinjauan Yuridis Hak serta Kewajiban Pendidik Menurut UU

Guru dan Dosen (Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2006), 67. 23T. O. William West, “Teachers Motivation: A Study of the

Psychological and Social Factors,” International Journal of Education and

Research, ISSN: 2201-6740, Vol. 2 No. 2 (February 2014), 5,

http://www.ijern.com (diakses pada tanggal 28 juni 2015). 24Imam Abu Zakaria Yahya, Shahih Riyadus Shalihin (terjemahan)

(Kingdom of Saudi Arabia: Dar al-Kitab wa al-sunnah, 2007), 427.

Page 18: TESIS Diajukan Sebagai salah satu syarat guna memperoleh ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39496/1/MUHAMMAD... · Selanjutnya terima kasih kepada seluruh keluarga

7

Selaras dengan itu Raslullah SAW bersabda bahwa Allah SWT

selalu menolong hamba, selama hamba itu menolong saudaranya.25

Dengan mengajak saudara sesama muslim kepada kebaikan berarti kita

telah saling tolong menolong untuk kebaikan kehidupan di dunia dan di

akhirat. Disamping itu Rasulullah SAW mengumpamakan seorang

mu’min bagi sesama mu’min, bagaikan bangunan yang kuat menguatkan

setengah pada setengahnya.26

Dalam pandangan Islam, seorang guru bertanggung jawab untuk

menguasai materi pembelajaran, melaksanakan tugasnya sepenuh

kemampuan dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, karena guru bagian

penting dalam pembelajaran di sekolah.27 Di sekolah anak tidak hanya

mempelajari pengetahuan dan keterampilan, melainkan juga sikap, nilai-

nilai dan norma-norma.28 Oleh karena itu hendaknya guru dapat menjadi

suri teladan bagi peserta didik.

Lebih lanjut dalam pandangan Islam, penguasaan materi

pengajaran secara luas dan mendalam mutlak dimiliki guru yang

profesional. Dengan demikian mereka dapat mentransfer pengetahuan

kepada peserta didik. Seorang guru juga memiliki keterampilan serta

kebiasaan membaca baik secara tekstual maupun kontekstual.

Keterampilan dan strategi membaca dengan pemahaman yang diajarkan

dan disertai dengan latihan-latihan yang banyak dapat membantu seorang

guru dalam mengembangkan kemampuan pemahaman membaca

mereka.29 Dalam pandangan Islam, seorang guru penting untuk memiliki

dan menambah ilmu pengetahuan karena seseorang ditinggikan

derajatnya apabila memiiki ilmu pengetahuan sebagaimana firman Allah

dalam Al-Qur’an Surah. Al–Mujadalah ayat 11:

الهذين آمنوا منكم والهذين أوتوا العلم درجات يرفع الله

25Imam Abu Zakaria Yahya; alih bahasa oleh Salim Bahreisy, Tarjamah

Riaduhus Shalihin I (Bandung: PT. Alma’arif, 1987), 234. 26Imam Abu Zakaria Yahya; Alih bahasa oleh Salim Bahreisy, Tarjamah

Riaduhus Shalihin I (Bandung: PT. Alma’arif, 1987), 223. 27Trianto, Tinjauan Yuridis Hak serta Kewajiban Pendidik Menurut UU

Guru dan Dosen (Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2006), 71. 28Abu Ahmadi, Sosiologi Pendidikan (Jakarta: PT. Rineka Cipta,

2007),183. 29Martini, “Pengembangan Kemampuan Membaca dengan Pemahaman

Mahasiswa Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Padang,” Jurnal Akuntansi & Manajemen, Vol 3 No.2, ISSN 1858-3687 (Desember 2008), 117,

http://download.portalgaruda.org (diakses pada tanggal 17 februari 2015).

Page 19: TESIS Diajukan Sebagai salah satu syarat guna memperoleh ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39496/1/MUHAMMAD... · Selanjutnya terima kasih kepada seluruh keluarga

8

Artinya: … niscaya Allah akan meninggikan orang – orang yang

beriman di antaramu dan orang–orang yang diberi ilmu pengetahuan

beberapa derajat. Berdasarkan ayat tersebut dapat dipahami bahwa ketika

seseorang beriman kepada Allah SWT. maka ada keyakinan didalam

hatinya bahwa segala yang terjadi adalah atas izin Allah. Diantara contoh

wujud nyata seseorang yang beriman adalah, apabila sesorang

menghadapi suatu permasalahan dalam hidupnya, dan ia berusaha untuk

mendapatkan solusinya, serta bertawakal (berserah diri kepada kehendak

Allah), maka ia akan bersabar atas apapun hasil dari upayanya.

Sedangkan bagi orang yang berilmu, ilmu bukan hanya sekedar untuk

diketahui, dipahami, diajarkan atau disampaikan tapi juga diamalkan

sesuai dengan perintah Allah dan petunjuk Rasul-Nya.

Manusia diberikan kelebihan yang tidak dimiliki oleh ciptaan

Allah yang lainnya yaitu akal. Allah mengangkat dan memuliakan

seseorang dengan ilmu sebagaimana diuraikan dalam surah Al Mujadalah

(58):11.30 Inilah kemuliaan yang hanya diberikan Allah kepada orang-

orang yang beriman dan berilmu. Akan tetapi perlu diingat bahwa orang

yang beriman, tetapi tidak berilmu, dia akan lemah. Oleh karena itu,

keimanan seseorang yang tidak didasari atas ilmu pengetahuan tidak akan

kuat. Begitu juga sebaliknya, orang yang berilmu, tetapi tidak beriman,

ia akan menganggap pengetahuan yang dimilikinya yang paling benar dan

paling baik. Padahal ilmu yang dimiliki bisa jadi tidak untuk kebaikan

sesama.

Sebelum melaksanakan penelitian penting untuk melakukan

perencanaan. Oleh karena itu perencanaan yang penulis lakukan meliputi

perumusan dan pembatasan masalah, serta merumuskan pertanyaan

penelitian yang diarahkan pada kegiatan pengumpulan data, dan semua

itu akan diuraikan berikutnya.31 Berdasarkan uraian-uraian sebelumnya

maka penting untuk membuat suatu penelitian terkait sertifikasi guru dan

kompetensi guru, sehingga ditetapkan judul yang tepat untuk penelitian

ini adalah “Sertifikasi Guru dan Permasalahannya.”

B. Permasalahan

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan

sebelumnya maka yang menjadi permasalahan adalah program sertifikasi

guru dan kompetensi guru.

30Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya (Yogyakarta: 1990),

27. 31Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung:

P.T. Remaja Rosdakarya, 2008), 114.

Page 20: TESIS Diajukan Sebagai salah satu syarat guna memperoleh ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39496/1/MUHAMMAD... · Selanjutnya terima kasih kepada seluruh keluarga

9

2. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi permasalahan yang ada, maka hal yang

menjadi fokus utama masalah adalah mengenai program sertifikasi guru

dan kompetensi guru. Oleh karena itu, permasalahan penelitian ini

dibatasi pada penelusuran mengenai pengaruh program sertifikasi guru

dan peningkatan kompetensi guru di Madrasah Aliyah Pembangunan

UIN Jakarta. Pembatasan masalah harus dilakukan agar kita tidak

membahas masalah hingga terlalu jauh. Dengan penetapan fokus yang

jelas dan mantap, seorang peneliti dapat membuat keputusan yang tepat

tentang data mana yang akan dikumpulkan dan mana yang tidak perlu

dijamah ataupun mana yang akan dibuang.32

Selanjutnya untuk memperjelas fokus kajian dalam penelitian ini,

maka peneliti membuat definisi operasional variabel penelitian.

Sertifikasi guru yang dimaksud dalam penelitian ini adalah proses

pemberian sertifikat pendidik kepada guru.33 Sedangkan kompetensi

adalah kemampuan seseorang yang meliputi pengetahuan, keterampilan,

dan sikap, yang dapat diwujudkan dalam hasil kerja nyata yang

bermanfaat bagi diri dan lingkungannya.34

Selain itu didalam buku Tinjauan Yuridis Hak serta Kewajiban

Pendidik Menurut UU Guru dan Dosen dikatakan bahwa kompetensi

adalah kemampuan, kecakapan, dan keterampilan seseorang berkenaan

dengan tugas, jabatan maupun profesinya.35 Lebih lanjut kompetensi

menurut Usman (2005) merupakan kemampuan dan kewenangan guru

dalam melaksanakan profesi keguruannya.36

Berikutnya kompetensi menurut Abdul Khobir (2007) diartikan

sebagai pengetahuan, keterampilan, yang dikuasai oleh seseorang yang

telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga ia dapat melakukan prilaku-

prilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya.37

32Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: P.T.

Remaja Rosdakarya, 2000), 63. 33Suyatno, Panduan Sertifikasi Guru (Jakarta: Indeks, 2007), 2. 34Musfah Jejen, Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Pelatihan dan

Sumber Belajar Teori dan Praktik (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2011), 29. 35Trianto, Tinjauan Yuridis Hak serta Kewajiban Pendidik Menurut UU

Guru dan Dosen (Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2006), 62. 36Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2005), 14. 37Khobir Abdul,“Profil Guru Pendidikan Agama Islam di Kota

Pekalongan”, Jurmal Penelitian, Volume 4, Nomor 1, Mei 2007, 31.

Page 21: TESIS Diajukan Sebagai salah satu syarat guna memperoleh ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39496/1/MUHAMMAD... · Selanjutnya terima kasih kepada seluruh keluarga

10

Dengan demikian kompetensi adalah kemampuan yang dimiliki untuk

mencapai keberhasil suatu kegiatan.

3. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah, seberapa besar pengaruh sertifikasi guru terhadap

peningkatan kompetensi guru?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah dalam penelitian ini, maka tujuan

penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh sertifikasi guru

dapat meningkatkan kompetensi guru.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian diatas maka manfaat yang bisa

didapatkan dari penelitian ini terdiri dari manfaat secara teoritis dan

praktis:

1. Manfaat Teoritis

Terdapat beberapa manfaat teoritis melalui penelitian ini yaitu

Pertama, agar bertambahnya kajian tentang program sertifikasi guru;

Kedua, sebagai kerangka acuan strategi penelitian tentang tema yang

sama; Ketiga, dapat dibuktikan efektif atau tidaknya program sertifikasi

guru; Keempat, sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah melalui

pihak-pihak yang terkait38 untuk mengevaluasi dan merubah konsep yang

dilakukan sehingga guru-guru memiliki peningkatan kompetensi serta

terjadi peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.

Konsep perubahan penting dimiliki oleh guru ataupun lembaga

pendidikan untuk menjadi lebih baik. Sertifikasi guru sesungguhnya

38Yaitu: a) Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga

Kependidikan, merupakan kepanjangan tangan pemerintah, bertugas

menyiapkan perangkat kebijakan yang berkaitan dengan kuota sertifikasi guru

dan proses pelaksanaan sertifikasi; b) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,

bertugas menyiapkan perangkat kebijakan berkaitan dengan penetapan

perguruan tinggi penyelenggaraan sertifikasi guru dan pelaksanaan pendidikan

profesi, dan peningkatan penilaian sertifikasi guru; c) Perguruan Tinggi

penyelenggara sertifikasi guru yang telah ditetapkan pemerintah, sebagai

penyelenggara sertifikasi guru bertugas melaksanakan proses penelitian guru

secara objektik, transparan, dan akuntabel sesuai dengan standard dan indikator

penilaian yang telah ditetapkan, dan mengeluarkan sertifikat pendidik bagi guru

yang telah memenuhi persyaratan. E. Mulyasa, Kurikulum berbasis kompetensi (Bandung: Remaja Rosyada Karya, 2002), 204-205.

Page 22: TESIS Diajukan Sebagai salah satu syarat guna memperoleh ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39496/1/MUHAMMAD... · Selanjutnya terima kasih kepada seluruh keluarga

11

dilaksanakan sebagai proses pendidikan untuk menghasilkan perubahan39

terutama perubahan kearah peningkatan kompetensi guru.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis dalam penelitian ini diharapkan dapat

bertambahnya ilmu pengetahuan guru-guru sehingga dapat

meningkatkan kompetensinya. Selain itu penelitian ini diharapkan

menjadi inspirasi terhadap guru, sehingga setiap permasalahan yang

mungkin terjadi dapat diatasi, demi tercapainya tujuan pendidikan yang

diamanatkan oleh UU pendidikan Republik Indonesia.

Guru bersertifikasi hendaknya memiliki harapan di masa yang akan

datang agar pelaksanaan sertifikasi ini lebih baik karena jika seseorang

memiliki harapan yang tinggi terhadap suatu pekerjaan dan disertai

dengan usaha (effort) yang tinggi pula maka akan menghantarkan

seseorang pada penilaian kinerja yang baik.40

E. Penelitian Terdahulu yang Relevan

Beberapa hasil penelitian terdahulu yang relevan terkait sertifikasi

guru adalah penelitian yang dilakukan oleh: Mark John Pogliano dalam

program penelitiannya yang menyatakan bahwa program Career and technical teacher education (CTE) “Karir dan pendidikan teknis guru”

sebagai persiapan guru bisa memberikan dampak positif pada

pengalaman pendidikan siswa.41

Selain kesimpulan Pogliano di atas, juga diuraikan beberapa hasil

penelitian terkait pengaruh positif dari program sertifikasi guru sebagai

berikut:

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Fatma Widyastuti yang

berbicara tentang kinerja guru dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Kemudian melalui penelitiannya memperoleh kesimpulan bahwa kinerja

39Nunu Nuchiyah, “Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kinerja

Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa,” Jurnal Pendidikan Dasar, Volume: V, Nomor: 7 (April 2007), http://file.upi.edu (diakses pada tanggal 18

februari 2015). 40Kardiyem, “Analisis Kinerja Guru Pascasertifikasi (Studi Empiris pada

Guru Akuntansi SMK Se-Kabupaten Grobogan),” Journal of Economic Education, ISSN 2252-6889, JEE 2 (1) (2013), 22, http://journal.unnes.ac.id

(diakses pada tanggal 17 februari 2015). 41Mark John Pogliano, “The Preparation And Certification Of Career And

Technical Education Teachers: A Descriptive Case Study,” UMI Dissertations

Publishing, ISBN 9781109064650 (Oktober 2008): 1-182,

http://search.proquest.com (diakses 25 agustus 2014).

Page 23: TESIS Diajukan Sebagai salah satu syarat guna memperoleh ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39496/1/MUHAMMAD... · Selanjutnya terima kasih kepada seluruh keluarga

12

guru di pengaruhi oleh faktor internal guru, faktor internal dari motivasi,

kepuasaan dan penghargaan, hal ini tidak lepas dari pemberian

kompensasi berupa tunjangan profesi dari serttifikasi.42

Kedua, Penelitian yang dilakukan oleh I Wayan yang

menyimpulkan bahwa guru berkualitas yang terbukti dari hasil sertifikasi

dijadikan dasar untuk memberikan tunjangan profesi. Guru yang

memperoleh tunjangan profesi dikategorikan sebagai guru yang

profesional.43

Ketiga, hasil penelitian yang sebelumnya pernah dilakukan oleh

Bianca Elizabeth Montrosse yang berbicara tentang program sertifikasi

guru dan kinerja guru serta prestasi peserta didik. Selanjutnya

disimpulkan bahwa adanya hubungan antara sertifikasi guru dengan

kinerja guru di lapangan dan prestasi siswa.44

Di sisi lain beberapa penilitian menunjukkan kesimpulan yang

berbeda dan menyatakan bahwa program sertifikasi tidak berpengaruh

terhadap peningkatan kompetensi guru, yaitu: Pertama, Fatchurrohman

yang menyimpulkan bahwa dampak negatif dari penentuan peserta

sertifikasi oleh Dinas Pendidikan kota Salatiga adalah: (a) Guru yang

terpilih menjadi peserta sertifikasi belum tentu guru yang terbaik; (b)

Semakin berkembang dan berkuasanya birokrat di lembaga pendidikan;

(c) Menciptakan iklim kerja yang tidak harmonis, jika proses penentuan

calon peserta tidak fair dan transparan.45 Kedua, Kardiyem

menyimpulkan bahwa kinerja guru tersertifikasi tidak baik.46

42Fatma Widyastuti, “Pengaruh Diklat, Sertifikasi, dan Kompetensi

Terhadap Kinerja Guru” (19 Mei 2014), http://bdksemarang.kemenag.go.id

(diakses 21 Juni 2014). 43I Wayan Santyasa, “Dimensi-Dimensi Teoretis Peningkatan

Profesionalisme Guru,” Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, ISSN

0215–8250, Edisi Khusus TH. XXXXI (Mei 2008), 473,

http://pasca.undiksha.ac.id, (diakses pada tanggal 6 April 2015). 44Bianca Elizabeth Montrosse, “Estimating The Effects Of Teacher

Certification On Theacademic Achievement Of Exceptional High School

Students In North Carolina,” ProQuest LLC, ISBN: 78-1-1094-6811-3 (2009),

http://media.proquest.com (diakses 25 agustus 2014). 45Fatchurrohman, “Pengaruh Sertifikasi Bagi Peningkatan Kinerja Guru

SMP Negeri 1 Salatiga”, Vol. 1 No. 2. ISSN 2085-2061 (2009), 18,

http://eprints.stainsalatiga.ac.id (diakses pada tanggal 9 februari 2015). 46Kardiyem, “Analisis Kinerja Guru Pascasertifikasi (Studi Empiris pada

Guru Akuntansi SMK Se-Kabupaten Grobogan),” Journal of Economic Education, ISSN 2252-6889, JEE 2 (1) (2013), 22, http://journal.unnes.ac.id

(diakses pada tanggal 17 februari 2015).

Page 24: TESIS Diajukan Sebagai salah satu syarat guna memperoleh ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39496/1/MUHAMMAD... · Selanjutnya terima kasih kepada seluruh keluarga

13

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti

terdahulu yang relevan terkait program sertifikasi guru maka ditemukan

beberapa perbedaan dengan penelitian ini di antaranya: Pertama,

Perbedaan dari segi metodologi jenis penelitian, bahwa penelitian yang

akan dilakukan ini jenisnya adalah penelitian kualitatif, data diambil

melalui angket dan wawancara terstruktur47 di lembaga pendidikan MAP

UIN Jakarta. Kedua, perbedaan lainnya adalah, untuk menganalisis

program sertifikasi guru digunakan teori Hierarki Kebutuhan (Abraham

Maslow)48 dan teori intervensi pemerintah yang akan diuraikan di bab

berikutnya.

Disebabkan belum adanya penelitian terkait program sertifikasi

guru yang dihubungkan dengan teori Intervensi Politik secara singkat

serta teori Hierarki kebutuhan (Abraham Maslow) yang dilakukan di

Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta, maka dapat disimpulkan

bahwa penelitian ini layak untuk dilaksanakan.

F. Metodologi Penelitian

Adapun beberapa uraian tentang metode dalam penelitian ini

yaitu:

1. Jenis dan Sifat Penelitian

Setiap penelitian memiliki kriteria khas masing-masing, adapun

jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

penelitian kualitatif.49 Selanjutnya penelitian ini juga dilaksanakan

dengan rancangan konsep penelitian deskriptif yaitu penelitian yang

digunakan untuk mendeskripsikan dan menjawab persoalan-persoalan

suatu fenomena atau peristiwa yang terjadi saat ini, baik tentang

fenomena dalam variabel tunggal maupun korelasi dan atau perbandingan

47Wawancara terstruktur adalah teknik pengumpulan data yang dalam

melakukan wawancara, pewawancara telah menyiapkan instrumen penelitian

berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis. Deni Riza Kurniawan dkk, “Persepsi

Pedagang Kaki Lima Terhadap Kebijakan Penataan Kawasan Taman Poci Kota

Tegal,” Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 2 Nomor 3 (2013),

http://id.portalgaruda.org (diakses pada tanggal 6 Juni 2015). 48A. H. Maslow, “A Theory of Human Motivation,” Classics in the

History of Psychology, ISSN 1492-3713 (August 2000), 10.

http://joomlacode.org/gf/download/trackeritem/23742/58799/AbrahamH.Maslo

w-ATheoryOfHumanMotivation.pdf (diakses pada tanggal 27 mei 2015). 49yaitu suatu proses penelitian yang dilakukan secara wajar dan natural

sesuai dengan kondisi objektif dilapangan tanpa adanya manipulasi, serta jenis

data yang dikumpulkan terutama data kualitatif. Zainal Arifin, Penelitian

Pendidikan Metode dan Paradigma Baru (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2011), 140.

Page 25: TESIS Diajukan Sebagai salah satu syarat guna memperoleh ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39496/1/MUHAMMAD... · Selanjutnya terima kasih kepada seluruh keluarga

14

berbagai variabel.50 Dalam hal penelitian ini fenomena yang diuraikan

adalah sertifikasi dan kompetensi guru.

Selain itu menurut Arikunto (2010) melaksanakan penelitian salah

satunya dengan cara penelitian deskriftif51 dengan berjenis penelitian

korelasi serta bersifat korelasi sebab akibat. Berdasarkan uraian tersebut

maka penelitian ini untuk mengetahui bagaimana korelasi antara program

sertifikasi guru terhadap peningkatan kompetensi guru. Dalam penelitian

ini penyelidikian dilakukan terhadap kondisi kompetensi guru setelah

bersertifikasi.

Sifat penelitian ini adalah studi kasus yaitu menggambarkan sifat

sesuatu yang sedang berlangsung pada saat riset dilakukan dan

memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu secara rinci mengenai

suatu objek tertentu selama kurun waktu tertentu dengan cukup

mendalam dan menyeluruh.52 Dalam penelitian ini yang diuraikan adalah

kompetensi guru setelah memiliki sertifikat pendidik dilihat

perbedaannya antara sebelum dan sesudah bersertifikat.

Melalui hasil penelitian sebelumnya dan menganalisa teori53-

teori54 terkait peningkatan kompetensi guru, serta berita media masa,

maka hipotesis awal penelitian ini kompetensi guru meningkat setelah

mengikuti program sertifikasi guru.

2. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan

Tringulasi data. Dalam teknik pengumpulan data triangulasi diartikan

sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari

50Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru

(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011), 54. 51Maksudnya adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki

keadaan, kondisi, situasi, peristiwa, kegiatan dan lain-lain. Suharsimi Arikunto,

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010),

3. 52Husein Umar, Metode Riset Perilaku Organisasi (Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama, 2003), 78. 53Teori merupakan pendapat yang didasarkan pada penelitian dan

penemuan, didukung oleh data dan argumentasi. KBBI, http://kbbi.web.id/teori

(diakses pada tanggal 16 Mei 2015). 54Teori memiliki dua kriteria, yaitu cocok dengan situasi empiris, dan

melakukan fungsi teori, yaitu meramalkan, menerangkan, dan menafsirkan. Lexy

J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: P.T. Remaja

Rosdakarya, 2000), 17.

Page 26: TESIS Diajukan Sebagai salah satu syarat guna memperoleh ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39496/1/MUHAMMAD... · Selanjutnya terima kasih kepada seluruh keluarga

15

berbagai teknik pengumpulan data55 dan sumber data yang ada.56 Data

dicari di lokasi penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan,

kondisi atau hal lain-lain.57 Data bersumber dari informan yang terdiri

dari, Kepala madrasah, wakil kepala madrasah bidang kurikulum, dan

lima orang guru yang belum bersertifikasi.

Agar lebih meyakinkan, maka perlu diambil data dari informan

lainnya. Bukan karena ketiga informan tidak dapat dipercaya, namun

ketiga jenis informan tersebut manusia yang mempunyai sifat-sifat ingin

menceritakan angan-angan lebih banyak dibandingkan fakta.58 Oleh

karena itu perlu diwaspadai dengan mengambil sumber data lain, yaitu

peserta didik yang mengalami atau mengenal perubahan kompetensi guru

bersertifikasi. Adapun pengumpulan data penelitian ini dengan beberapa

sumber yaitu:

Pertama, a) Undang-ndang No. 14 tahun 2005;59 b) Undang-ndang

Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;60 c)

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005;61 d) Peraturan Pemerintah

Nomor 74 Tahun 2008;62 e) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

55Teknik pengumpulan data Angket, wawancara, observasi, dokumentasi

dan buku panduan PLPG. 56Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi

(Mixed Method) (Bandung: Alfabeta, 2014), 327. 57Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik

(Jakarta: PT. Rineka Cipta , 2010), 3. 58Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik

(Jakarta: PT. Rineka Cipta , 2010), 184. 59Muh. Ilyas Ismail, “Kinerja dan Kompetensi Guru Dalam

Pembelajaran,” Lentera Pendidikan, Vol. 13 No. 1 (2010), 57,

http://www.uinalauddin.ac.id (diakses pada tanggal 15 Juni 2014). 60Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional,

BAB I Ketentuan Umum, http://eprints.dinus.ac.id (diakses pada tanggal 25

November 2015). 61Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005

Tentang Standar Nasional Pendidikan, http://www.telkomuniversity.ac.id

(diakses pada tanggal 30 maret 2015). 62Departemen Pendidikan Nasional, “Peraturan Pemerintah Nomor 74

Tahun 2008 Tentang Guru,” Materi Pelatihan KTSP 2009,

http://www.slideshare.net (diakses pada tanggal 26 Februari 2015).

Page 27: TESIS Diajukan Sebagai salah satu syarat guna memperoleh ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39496/1/MUHAMMAD... · Selanjutnya terima kasih kepada seluruh keluarga

16

Nomor 16 Tahun 2007;63 f) Permendiknas No. 18 Tahun 2007;64 g)

Permendiknas No. 40 Tahun 2007.65

Kedua, Buku pedoman pelaksanaan sertifikasi guru: a) 4,66 Rambu-

Rambu Pelaksanaan Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (PLPG), yang

dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Badan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan

Penjaminan Mutu Pendidikan (2014); b) Buku 267 Petunjuk Teknis

Pelaksanaan Sertifikasi Guru di Rayon LPTK 2014.

Ketiga, Wawancara.68 Untuk mengumpulkan data melalui

wawancara maka harus ditetapkan informan. Informan yang dipilih

adalah yang sesuai dengan kriteria yang penulis tetapkan yaitu mereka

yang berperan dan pengetahuannya luas tentang daerah atau lembaga

tempat penelitian, dan yang suka bekerja sama untuk kegiatan penelitian

yang sedang dilakukan.69 Sebagian data hasil wawancara akan

dinarasikan dan sebagian lagi disajikan dalam bentuk grafik batang,70

63Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 Tanggal

4 Mei 2007 Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru,

http://sdm.data.kemdikbud.go.id (diakses pada tanggal 25 november 2015). 64Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 18

Tahun 2007 Tentang Sertifikasi Bagi Guru Dalam Jabatan,

http://luk.staff.ugm.ac.id (diakses pada tanggal 25 November 2015). 65Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 40

Tahun 2007, http://psg15.um.ac.id (diakses pada tanggal 31 maret 2015). 66Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2014, Buku 4, Rambu-Rambu

Pelaksanaan Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (PLPG), Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (2014), 6.

http://plpg.undiksha.ac.id (diakses pada tanggal 21 Oktober 2015). 67Sertifikasi Guru dalam Jabatan Tahun, Buku 2 Petunjuk Teknis

Pelaksanaan Sertifikasi Guru di Rayon LPTK 2014,

http://sertifikasirayon5.com/2014/pedoman/Buku%202%20Tahun2014%20Fin

al.pdf (diakses pada tanggal 28 Oktober 2015). 68Informasi digali lebih dalam apabila jawaban informan kurang

memuaskan karena masih bersifat terlalu umum, kurang mengkhususkan dan

inilah yang disebut menggali informasi lebih dalam (probing). Irawati

singarimbun, Metode Penelitian Survai (Jakarta: Pustaka LP3ES, 2008), 198. 69Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: P.T.

Remaja Rosdakarya, 1998), 199. 70Grafik batang merupakan deskriptif statistik yaitu statistik yang

berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang

diteliti terhadap data yang diperoleh sebagaimana adanya, tanpa melakukan

analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Sugiyono,

“Statistika Untuk Penelitian” (Bandung: CV. Alfabeta, 2009), 29.

Page 28: TESIS Diajukan Sebagai salah satu syarat guna memperoleh ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39496/1/MUHAMMAD... · Selanjutnya terima kasih kepada seluruh keluarga

17

Penggunaan beberapa infoman dalam pencarian data ini untuk

menjaring sebanyak mungkin informasi dari pelbagai macam sumber dan

bangunannya. Dengan demikian tujuannya bukanlah memusatkan diri

pada adanya perbedaan-perbedaan yang nantinya dikembangkan ke

dalam generalisasi. Tujuannya untuk merinci kekhususan yang ada dalam

konteks yang unik.71 Berdasarkan uraian tersebut maka wawancara

dilakukan terhadap kepala madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta,

guru yang belum bersertifikat, guru yang bersertifikat serta peserta didik.

Keempat, Angket72 yang diisi oleh guru yang bersertifikat, peserta

didik, dan guru yang belum bersertifikat. Angket berisi pertanyaan terkait

indikator-indikator empat kompetensi guru. Dalam hal penelitian ini,

setelah diketahui indikator-indikator yang dapat dimiliki guru

bersertifikasi, maka akan dapat dipahami apa saja kompetensi guru

bersertifikasi yang telah meningkat ataupun belum mengalami

peningkatan. Jika semua bagian yang kecil sudah bagus, semua dapat

menjelaskan untuk unsur-unsur yang lebih besar-barulah kita dapat

menyimpulkan.73 Dalam pengukuran kompetensi guru bersertifikasi

dilakukan dengan cara, membagi empat kompetensi menjadi indikator-

indikator yang disusun menjadi angket dalam bentuk Rating Scale dan

kemudian diajukan kepada guru yang bersertifikasi dan peserta didik.

Kelima, Observasi. Jenis observasi yang digunakan adalah

observasi terus terang atau tersamar.74 Melalui observasi pada proses

pembelajaran di kelas akan diketahui bagaimana kompetensi guru

bersertifikat.

Keenam, Dokumen.75 Adapun dokumen yang dikumpulkan adalah

kurikulum madrasah, absensi peserta didik, buku harian peserta didik,

71Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: P.T.

Remaja Rosdakarya, 1998), 224. 72Kuesioner (angket) merupakan reknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2011) dalam Sugiyono, Metode

Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Method) (Bandung:

Alfabeta, 2014), 193. 73Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik

(Jakarta: PT. Rineka Cipta , 2010), 39. 74Dalam hal ini, peneliti dalam melakukan pengumpulan data menyatakan

terus terang kepada sumber data, bahwa ia sedang melakukan penelitian. Tetapi

dalam suatu saat peneliti juga tidak terus terang atau tersamar dalam observasi.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed

Method) (Bandung: Alfabeta, 2014), 312. 75Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen

bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.

Page 29: TESIS Diajukan Sebagai salah satu syarat guna memperoleh ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39496/1/MUHAMMAD... · Selanjutnya terima kasih kepada seluruh keluarga

18

raport peserta didik, buku profil madrasah, buku kegiatan peserta didik,

data jumlah peserta didik dan guru, serta prestasi yang telah diraih

peserta didik dalam berbagai kegiatan. Keenam sumber data tersebut

sebagai sumber data primer76 dalam penelitian ini.

Sedangkan sumber data lainnya untuk melengkapi penelitian ini

adalah kajian-kajian terdahulu yang relevan, yaitu tulisan-tulisan para

ahli dalam bentuk tesis, disertasi, jurnal. Sedangkan berita-berita media

masa cetak dan online terkait sertifikasi guru bertujuan untuk

memperdalam, dan memperkaya data yang ada, semua data tambahan

tersebut sebagai sumber data sekunder.77

Terjadi atau tidaknya peningkatan kompetensi guru di Madrasah

Aliyah Pembangunan UIN Jakarta setelah bersertifikasi bisa diketahui

melalui instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data. Instrumen

akan digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan

mengahasilkan data kuantitatif, maka setiap instrumen harus mempunyai

skala.78 Dengan skala pengukuran ini, maka data yang dikumpulkan

melalui angket akan dapat mengukur peningkatan kompetensi guru yang

dinyatakan dalam bentuk angka, sehingga lebih akurat, efisien, dan

komunikatif.79 Oleh karena itu dalam penelitian ini, skala yang digunakan

Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya, sejarah, ceritera, peraturan

kebijakan. Sedangkan dokumen yang berbentuk gambar misalnya, foto. Studi

dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan

wawancara dalam penelitian kualitatif. Sugiyono, Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Method) (Bandung: Alfabeta,

2014), 326. 76Definisi sumber data primer adalah sumber data yang langsung

memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan

sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data,

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed

Method) (Bandung: Alfabeta, 2013), 308.

Menurut KBBI Off Line sumber data primer adalah sumber data pokok

atau utama, sedangkan sumber data sekunder adalah sumber data tambahan. 77Dedi Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif Paradigma Baru Ilmu

Komunikasi Dan Ilmu Sosial Lainnya (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003),

195. 78Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi

(Mixed Method) (Bandung: Alfabeta, 2014), 135. 79Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi

(Mixed Method) (Bandung: Alfabeta, 2014), 136.

Page 30: TESIS Diajukan Sebagai salah satu syarat guna memperoleh ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39496/1/MUHAMMAD... · Selanjutnya terima kasih kepada seluruh keluarga

19

adalah Rating Scale80. Skala ini digunakan untuk mengetahui kompetensi

guru sebelum dan sesudah bersertifikasi, sehingga ada atau tidaknya

peningkatan kompetensi guru setelah bersertifikasi dapat diketahui.

3. Populasi dan Sampel Penelitian

a) Populasi Penelitian

Menurut Arikunto populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.81

Oleh karena itu maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh guru di Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta berjumlah

25 orang yang terdiri dari 15 orang laki-laki, dan 10 orang perempuan.

Selain itu populasi dari peserta didiknya berjumlah 370 yang terdiri dari

kelas X 129 orang, kelas XI 117 dan kelas XII 124 orang (kelas XII terbagi

menjadi empat kelas)82

b) Sampel Penelitian

Dikatakan Arikunto (2010) bahwa sampel adalah sebagian atau

wakil populasi yang diteliti.83 Menurut Emzir (2008) sampel untuk studi

korelasional dipilih dengan menggunakan metode sampling yang dapat

diterima, dan 30 subjek dipandang sebagai ukuran sampel minimal yang

dapat diterima.84 Oleh karena itu sampel dalam penelitian ini mewakili

dari guru dan peserta didik yang telah memenuhi ukuran sampel minimal,

karena angket diberikan kepada 36 peserta didik, dan lima orang guru

bersertifikasi. Ditambah dengan wawancara terhadap dua orang kepala

madrasah,85 empat orang peserta didik,86 satu orang guru bersertifikasi,

serta satu orang guru yang belum bersertifikasi.

Adapun teknik dalam penentuan sampel penelitian ini

menggunakan teknik sampel purposive sampling87 yang pengambilan

80Data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam

pengertian kualitatif. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan

Kombinasi (Mixed Method) (Bandung: Alfabeta, 2014),141. 81Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik

(Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010), 173. 82Wawancara dengan Kepala Madrasah Aliyah Pembangunan UIN

Jakarta, di ruang kepala Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta, Drs. Rusli

Ishaq, M.Pd, 19 Agustus 2015, pukul 15.00 WIB. 83Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik

(Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010), 174. 84Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif

(Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2008), 41. 85Ketika melakukan penelitian terjadi pergantian kepala madrasah 86Perwakilan dari setiap kelas XII yang terdiri dari empat kelas. 87Walaupun cara seperti ini (Sampel Bertujuan atau Purposive Sample)

diperbolehkan, yaitu peneliti bisa menentukan sampel berdasarkan tujuan

Page 31: TESIS Diajukan Sebagai salah satu syarat guna memperoleh ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39496/1/MUHAMMAD... · Selanjutnya terima kasih kepada seluruh keluarga

20

subjeknya bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi

didasarkan atas adanya tujuan tertentu.88 Selain itu teknik ini dipilih

karena memiliki beberapa alasan.89

Walaupun peneliti bisa menentukan sampel berdasarkan tujuan

tertentu, tetapi ada syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu: a)

Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat, atau

karakteristik tertentu sesuai ciri-ciri pokok populasi; b) Subjek yang

diambil sebagai sampel benar-benar subjek yang paling banyak

mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi; c) Penentuan

karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam studi

pendahuluan.90 Berdasarkan uraian tersebut penulis menentukan

beberapa kriteria sampel sebagai berikut: 1) Guru Madrasah Aliyah

Pembangunan UIN Jakarta yang bersertifikasi dan yang belum

bersertifikasi, berjenis kelamin laki-laki dan perempuan karena dapat

mewakili berbagai kategori; 2) Guru yang telah mengajar di MAP UIN

Jakarta lebih dari lima tahun91 karena guru tersebut telah memiliki

banyak pengalaman dan pengetahuan tentang Madrasah Aliyah

Pembangunan. 3) Kepala Madrasah, Wakil Kepala Madrasah Bidang

Kurikulum atau guru yang bersedia menjawab pertanyaan wawancara.

tertentu, tetapi ada syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu: a) Pengambilan

sampel harus didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat, atau karakteristik tertentu,

yang merupakan ciri-ciri pokok populasi; b) Subjek yang diambil sebagai sampel

benar-benar merupakan subjek yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang

terdapat pada populasi; c) Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan

cermat di dalam studi pendahuluan. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian

Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: PT. Rineka Cipta , 2010), 183. 88Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik

(Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010), 183. 89Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa pertimbangan, misalnya

alasan keterbatasan waktu, tenaga, dana, sehingga tidak dapat mengambil

sampel yang besar dan jauh. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu

Pendekatan Praktik (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010), 183. 90Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik

(Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010), 183. 91Salah satu persyaratan sebagai peserta PLPG adalah dengan

menyerahkan fotokopi SK mengajar dari Kepala Sekolah dalam 5 tahun terakhir

yang disahkan oleh atasan. Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2014, Buku 4,

Rambu-Rambu Pelaksanaan Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (PLPG),

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Pengembangan Sumber Daya

Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (2014),

4. http://plpg.undiksha.ac.id/uploaded/content/Buku_4_Sergur_2014.pdf

(diakses pada tanggal 21 Oktober 2015).

Page 32: TESIS Diajukan Sebagai salah satu syarat guna memperoleh ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39496/1/MUHAMMAD... · Selanjutnya terima kasih kepada seluruh keluarga

21

Sedangkan Kriteria sampel dari populasi peserta didik adalah: 1)

Peserta didik kelas XII Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta yang

diambil dari empat kelas. Pemilihan kriteria sampel dari peserta didik di

kelas ini karena mereka telah lebih lama berinteraksi dengan guru-guru

bersertifikasi dibanding peserta didik di kelas X dan XI; 2) Peserta didik

yang bersedia menjawab angket dan diwawancarai, karena tidak baik jika

dipaksa untuk memberikan informasi.

Guru yang diukur kompetensinya melalui angket yang diajukan

kepada peserta didik adalah guru yang bersertifikasi antara tahun 2014-

2015, karena peserta didik dapat melihat kondisi kompetensi guru

sebelum dan sesudah bersertifikat. Namun guru yang bersertifikasi

ditahun 2013 (disaat peserta didik dikelas X) tidak dapat diukur

kompetensinya melalui angket atau wawancara karena peserta didik tidak

mengetahui kompetensi guru tersebut ketika belum bersertifikasi.

Berdasarkan kriteria sampel yang telah diuraikan sebelumnya,

maka dapat ditentukan bahwa sampel yang sesuai dengan kriteria dari

populasi guru ada lima orang guru bersertifikasi. Sedangkan dari 124

orang peserta didik kelas XII, maka sampel yang sesuai dengan kriteria

ada 31 orang (25%) .

4. Metode Analisis Data

Metode anaisis data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi.

Dalam pengujian kredibilitas triangulasi diartikan sebagai pengecekan

data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu.

Selanjutnya untuk menguji kredibilitas data dalam penelitian ini

digunakan triangulasi sumber. Untuk melakukan pengujian kredibilitas

data tentang kompetensi guru bersertifikat, data diperoleh dari peserta

didik, kepala madrasah, dan sesama guru. Semua informan tersubut

adalah orang-orang yang dapat melihat langsung perubahan kompetensi

guru bersertifikat.

Selanjutnya data dari ketiga sumber tersebut dideskripsikan,

dikategorisasikan, mana pandangan yang sama, yang berbeda, dan mana

spesifik dari tiga sumber data tersebut. Dengan demikian maka data yang

telah dianalisis akan menghasilkan suatu kesimpulan.92 Lebih lanjut,

untuk menganalisis data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi

teknik, yaitu pengujian kredibilitas data dengan cara mengecek data

kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.93 Disamping itu

92Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi

(Mixed Method) (Bandung: Alfabeta, 2014), 370. 93Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi

(Mixed Method) (Bandung: Alfabeta, 2014), 371

Page 33: TESIS Diajukan Sebagai salah satu syarat guna memperoleh ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39496/1/MUHAMMAD... · Selanjutnya terima kasih kepada seluruh keluarga

22

untuk menganalisis data terkait kompetensi guru bersertifikat di

Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta, digunakan teori Hierarki

Kebutuhan Abraham Maslow.

G. Sistematika Penulisan

Agar penulisan tesis ini sistematis, terarah, dan setiap babnya

memiliki hubungan yang terkait maka penulisan tesis ini diklasifikasikan

kedalam lima bab. Bab pertama pendahuluan, bab kedua sampai keempat

pembahasan, dan bab kelima penutup, berikut ini rinciannya:

Bab I, merupakan pendahuluan yang menguraikan landasan umum

penelitian ini. Pada bab ini diuraikan latar belakang yang menjadi faktor

pentingnya penelitian ini. Disamping itu terdapat pula rincian

permasalahan yang dimulai dengan diidentifikasinya masalah, kemudian

dibatasi pada poin tertentu dan selanjutnya dirumuskan dalam suatu

bentuk pertanyaan yang merupakan operasional dari pembatasan

masalah.94

Setelah diuraikan landasan umum dalam Bab I maka pada bab II

dibahas kajian teoritis dan empiris yang dilaporkan dalam jurnal, situs

internet, buku teks atau laporan penelitian terdahulu, sejalan dengan

rumusan dan hipotesis. Selanjutnya pada bab III penelitian ini diuraikan

materi-materi hasil penelitian yang dihubungkan dengan teori yang

digunakan pada bab II serta materi-materi95 yang memperkuat laporan

hasil penelitian.

Berikutnya pada penulisan bab IV berisi tentang analisis empat

kompetensi guru dan manfaat program sertifikasi terhadap peningkatan

kompetensi guru. Isi dari bab IV ini sesuai dengan tujuan penelitian ini

sehingga terbuka kesempatan untuk menarik pengertian dan penafsiran

secara tepat dan signifikan. Akhirnya pada bab V penelitian ini diuraikan

secara ringkas jawaban atas masalah penelitian, dan tindakan yang dapat

dilakukan untuk pemecahan masalah tersebut berupa saran atau tindak

lanjut yang diuraikan berdasarkan hasil penelitian dan temuan-temuan

dilapangan selama tindakan dilakukan.96

94Pedoman Akademik Program Magister Dan Doktor Pengkajian Islam

Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

2011-2015, 68-71. 95Materi adalah sesuatu yang menjadi bahan untuk dijelaskan,

dibicarakan, atau difikirkan. KBBI off line. 96Mulyasa H.E., Praktik Penelitian Tindakan Kelas (Bandung: P.T.

Remaja Rosdakarya, 2009), 118.