tesis diajukan kepada sekolah pascasarjana uin syarif...

31
PRAKTIK PENGUPAHAN PERUSAHAAN: STUDI YURIDIS EMPIRIS DI KOTA PADANG PERSPEKTIF HUKUM ISLAM TESIS Diajukan kepada Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister dalam Bidang Hukum Ekonomi Syariah OLEH : NUR MARDHIAH 21151200100059\ PEMBIMBING : Dr. M. Arief Mufraini, Lc, M.Si Program Magister Pengkajian Islam Konsentrasi Hukum Ekonomi Syariah Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta 1440 H / 2018 M

Upload: others

Post on 25-Jan-2020

45 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: TESIS Diajukan kepada Sekolah Pascasarjana UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44935/1/Nur Mardhiah_Fix.pdfmemberikan keringanan dalam tugas-tugas akademik,

PRAKTIK PENGUPAHAN PERUSAHAAN: STUDI YURIDIS EMPIRIS

DI KOTA PADANG PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

TESIS Diajukan kepada Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

Magister

dalam Bidang Hukum Ekonomi Syariah

OLEH :

NUR MARDHIAH

21151200100059\

PEMBIMBING : Dr. M. Arief Mufraini, Lc, M.Si

Program Magister Pengkajian Islam

Konsentrasi Hukum Ekonomi Syariah

Sekolah Pascasarjana

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

1440 H / 2018 M

Page 2: TESIS Diajukan kepada Sekolah Pascasarjana UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44935/1/Nur Mardhiah_Fix.pdfmemberikan keringanan dalam tugas-tugas akademik,

Nur Mardhiah | ii

KATA PENGANTAR

م ي ح الر ن م ح هللاالر م س ب

Segala puji dan syukur penulis persembahkan kepada Allah SWT., karena

berkat taufik, hidayah dan inayahNya, penulis dapat menyelesaikan tesis yang

berjudul: PRAKTIK PENGUPAHAN PERUSAHAAN: STUDI YURIDIS EMPIRIS

DI KOTA PADANG. Selanjutnya shalawat dan salam selalu dilimpahkan kepada

Nabi dan RasulNya, Muhammad saw beserta keluarga, para sahabat, dan para

pengikut setia beliau hingga hari akhir. Aamiin.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan tesis ini tidak terlepas dari

bantuan dan dukungan berbagai pihak, baik berupa moril maupun materiil. Oleh

sebab itu, dari lubuk hati yang dalam, penulis haturkan ribuan terima kasih terutama

kepada: Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Dede Rosyada, MA dan

Direktur SPs UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof. Masykuri Abdillah, MA beserta

jajaran pimpinan, Prof. Dr. Didin Syaefuddin, MA., Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM.,

Usep Abdul Matin, Ph.D., Dr. JM. Muslimin, MA., dan Dr. Kamarusdiana, MH., juga

kepada seluruh civitas akademika dan perpustakaan SPs UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, yang telah memberikan kesempatan penulis untuk menempuh studi dan

memberikan keringanan dalam tugas-tugas akademik, serta tidak bosan-bosannya

mengingatkan dan mendorong penulis agar cepat menyelesaikan studi.

Dosen pembimbing penulis yaitu bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc. M.Si,

bukan saja dosen tetapi juga sebagai bapak di mana penulis dapat berkonsultasi

berbagai hal. Penulis haturkan banyak terima kasih atas kesabaran dan keikhlasannya

dalam memberikan bimbingan kepada penulis, sehingga tesis ini memenuhi

kualifikasi akademik baik dari segi penulisan maupun substansinya. Tidak lupa pula

para dosen di SPs UIN Jakarta yang telah memberikan ilmunya, Prof. Dr. Azyumardi

Azra, MA., Prof. Dr. Suwito, MA., Prof. Dr. Fathurrahman Djamil, MA., Alm. Prof.

Dr. M. Bambang Pranowo, MA., Prof. Dr. Salman Harun, MA., Prof. Dr. Iik Arifin

Mansurnoor, MA., Prof. Dr. Amani Lubis, MA., Prof. Dr. Muhammad bin Said., Dr.

Euis Amalia, M.Ag., serta para dosen lainnya yang turut memberikan sumbangsih

pemikiran, kritik dan saran penguatan bagi penyempurnaan penulisan tesis ini.

Kedua orang tua tercinta Ayahanda Darmis Darwis dan Ibunda Wirnawati

yang dengan tulus dan penuh kasih sayang senantiasa mengorbankan banyak waktu,

pikiran, dan tenaganya sejak penulis lahir hinggat saat ini. Kesabaran, keikhlasan,

perhatian serta kasih sayang keduanya yang tak pernah habis bahkan bermunajat tak

henti-hentinya mendoakan penulis agar lancar dan sukses dalam menyelesaikan

studi. Jasa beliau tidak bisa digantikan dengan apapun, dan apa-apa yang telah

diberikan keduanya, akan selalu menjadi pijakan awal penulis untuk terus berkarya.

Begitu pula kepada kakak-kakak; teta Nur Azani, abang Pebrinaldi (ipar), abang

Muhammad Syukron, uni Widya Fadhila (ipar), uda Muhammad Furqany, uni

Hafizah (ipar), uni Lathifah Amini, abang Ryan Akbar Samudra (ipar), serta satu-

Page 3: TESIS Diajukan kepada Sekolah Pascasarjana UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44935/1/Nur Mardhiah_Fix.pdfmemberikan keringanan dalam tugas-tugas akademik,

Nur Mardhiah | iii

satunya adik tersayang Muhammad Amran Ma’ruf yang telah memberikan dukungan

finansial maupun motivasi melalui canda tawa mereka yang membuat penulis tidak

patah semangat dalam menyelesaikan studi S2 di SPs UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Dan kepada om Iwan yang telah membantu penulis secara finansial, serta

seluruh keluarga besar yang memberikan kasih sayang, motivasi dan bimbingan serta

doanya.

Rasa terima kasih sebesar-besarnya penulis haturkan kepada pimpinan

perusahaan PT. Sinar Sosro KP. Padang bapak Adrian dan kepala bagian personalia

bapak Busnal Santri, pimpinan perusahaan dagang Radja Plastik bapak Syafrizal

Chan, supervisor Grand Citra Swalayan abang Riyan, bagian Marketing Minang

Mart abang Oky, tim pengawas Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi

(Disnakertrans) Provinsi Sumatera Barat ibu Eka Lasmeta Sari Nasmi dan bapak

Edwin, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), serta key informan

yang dengan senang hati memberikan waktu luang dan tempat bagi penulis untuk

mendapatkan informasi dan data demi kelancaran proses penulisan tesis ini. Dan juga

kepada pemerintah daerah kota Padang bagian Kesatuan Bangsa dan Politik

(Kesbangpol) dan Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPTSP) Provinsi Sumatera

Barat yang telah mengeluarkan surat izin untuk penulis melakukan penelitian di

wilayah kota Padang.

Teman-teman yang senantiasa terlibat dalam diskusi berbagai hal dan tempat

bagi penulis menceritakan keluh kesah perjuangan selama menempuh studi S2 di SPs

UIN Jakarta, terutama kepada Zikra Fadilla, Nur Ikhlas, uni Restia Gustiana, Khaidir

Hasram, Ahmad Hifni, kak Aam Aminah, Oga Satria, uni Nurul Etika, kak Mutiara

Yasmi, kak Rika Zawilah, kak Akhyar Riyanda, abang Marjan Fadil, abang Rais

Elhadi Iskandar, kak Rustini, ayuk Reni Ilmayanti, kak Ahwazy Anhar, serta teman-

teman S2 dan S3 angkatan 2015/2016 Genap dengan kebijaksanaan mereka yang

enggan untuk dituliskan namanya. Terima kasih juga pada teman seperjuangan

lainnya yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.

Akhirnya kepada Allah SWT penulis berdoa semoga bantuan dan partisipasi

dari semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung dibalasNya pahala

yang berlipat ganda. Semoga pula tesis ini dapat memberikan kemanfaatan bagi

penulis khususnya dan bagi kemajuan negara dan bangsa ini. Akhirnya, penulis

menyadari sepenuhnya bahwa penelitian tesis ini masih jauh dari kata “sempurna”,

karena kekurangan dan keterbatasan penulis. Kritik dan saran yang konstruktif

terbuka lebar untuk penyempurnaan dan peningkatan kualitas tesis ini.

Ciputat, 25 September 2018 M

14 Muharram 1440 H

Penulis,

Nur Mardhiah

Page 4: TESIS Diajukan kepada Sekolah Pascasarjana UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44935/1/Nur Mardhiah_Fix.pdfmemberikan keringanan dalam tugas-tugas akademik,
Page 5: TESIS Diajukan kepada Sekolah Pascasarjana UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44935/1/Nur Mardhiah_Fix.pdfmemberikan keringanan dalam tugas-tugas akademik,

Nur Mardhiah | vi

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan menganalisis praktik

pengupahan di beberapa perusahaan di kota Padang. Kemudian juga bertujuan

untuk menjelaskan bahwa kelayakan pengupahan di era kontemporer ini ialah

ketika upah yang diterima sudah merepresentasikan kebutuhan layak yang dikaji

berdasarkan harmonisasi antara teori, hukum positif dan hukum Islam.

Penelitian ini merupakan penelitian hukum yang bersifat kualitatif, dengan

melakukan pendekatan secara yuridis empiris. Sumber data dalam penelitian ini

terbagi menjadi dua yaitu primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari

penelitian lapangan (field research) melalui observasi dan wawancara. Sedangkan

data sekunder segala dokumen perundang-undangan, peraturan pemerintah dan

surat keputusan Gubernur terkait pengupahan, serta seluruh referensi

kepustakaan yang berkaitan dengan penelitian. Data dari penelitian lapangan dan

pustaka, dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan teknik deskriptif

analitis.

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa penerapan upah minimum pada

beberapa perusahaan di kota Padang masih berada di bawah standar yang

ditetapkan oleh pemerintah. Hal ini dibuktikan dengan: pertama, kurangnya

sosialisasi dari pengawas disnakertrans dan tidak pahamnya sebagian pekerja

terhadap aturan pengupahan. Kedua, peraturan perundang-undangan yang masih

belum dipatuhi oleh beberapa pengusaha dan perusahaan. Ketiga, komponen

upah yang terdiri dari upah pokok, tunjangan tetap dan tidak tetap belum

merepresentasikan kebutuhan hidup layak para pekerja/buruh di daerah.

Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa praktik pengupahan di

beberapa perusahaan belum sejalan dengan hukum positif dan Islam. Temuan

tersebut hampir sama dengan pemikiran Ferdinand Lasalle (1825) tentang ‘teori

besi’, yang mana pengusaha dan perusahaan akan meraih laba sebesar-besarnya

dengan meminimalkan upah terhadap pekerjanya. Sebaliknya, hasil penelitian ini

memperkuat pemikiran Paul Spicker (1995) yang menyatakan bahwa negara

bertanggung jawab penuh untuk menjamin standar hidup minimum setiap warga

negaranya yang difokuskan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan

memberikan pelayanan sosial secara universal dan membentuk undang-undang

yang pro rakyat. Di samping itu, tujuan penelitian ini sejalan dengan pendapat

Yusuf al-Qara>d}awi> (2004), Bani Sadr, Jaribah al-Ha>rithi (2003), Eva Zulfa (2014)

bahwa upah seorang pekerja/buruh diberikan atas dasar nilai kerja dan

kemampuannya yang dipertimbangkan dari partisipasi pekerja/buruh tersebut

dalam menghasilkan laba untuk perusahaan.

Kata Kunci : Perusahaan, Peraturan, Upah Minimum, Pekerja, dan

Kesejahteraan

Page 6: TESIS Diajukan kepada Sekolah Pascasarjana UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44935/1/Nur Mardhiah_Fix.pdfmemberikan keringanan dalam tugas-tugas akademik,

Nur Mardhiah | vii

ABSTRACK

This study aims to explain and analyze wage practices to several

companies in Padang. In addition, it defines that wage feasibility in the

contemporary era is when the wages received have represented the worthy needs

studied based on the harmonization between theory, positive law and Islamic

law.

This research is a qualitative juridical research by taking a

sociological/empirical juridical approach. Sources of data in this study are

divided into two: primary and secondary. Primary data is obtained from field

research through observations and interviews. While secondary data are all

statutory documents, government regulations and the Governor's decree related

to wages, and all literature references related to research. Data from field research

and literature were analyzed qualitatively using analytical descriptive

techniques.

The results of this study prove that the application of minimum wages

to several companies in Padang is still below the standards set by the

government. This is proven by: first, lack of socialization from Disnakertrans–

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Regional Office of Manpower and

Transmigration Department)–supervisors and some workers do not understand

the wage rules. Second, government regulations are still not complied by several

entrepreneurs and companies. Third, the component of wages consisting of basic

wages, fixed allowances and non-permanent benefits does not yet represent the

living needs of the workers/laborers in the region.

The findings in this study indicate that wage practices in some

companies are not in line with positive law and Islam. This is almost the same as

the thought of Ferdinand Lasalle (1825) about “iron theory–iron law of wages”, where employers and companies will achieve maximum profit by minimizing wages for their workers. To the contrary, the results of this study reinforce the

thinking of Paul Spicker (1995) which says that the state is fully responsible for

ensuring the minimum standard of living for each of its citizens which is focused

on improving the welfare of the community by providing universal social services

and establishing laws that favor the people. Besides this research objective in

line with the opinion of Yusuf al-Qardawi (2004), Bani Sadr, Jaribah al-Harithi

(2003), Eva Zulfa (2014) that the wages of a worker/laborer are given on the basis

of the value of work and the ability to be considered from the participation of the

worker/laborer in generating profits for the company.

Keywords: Companies, Regulations, Minimum Wages, Workers, and

Welfare

Page 7: TESIS Diajukan kepada Sekolah Pascasarjana UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44935/1/Nur Mardhiah_Fix.pdfmemberikan keringanan dalam tugas-tugas akademik,

Nur Mardhiah | viii

الملخص

إلى شرح وتحليل ممارسات األجور في العديد من الشركات بمدينة بادانجالبحث يهدف هذا

.(Padang) العصر الحديث يمكن أن يتمثل بالمساواة بين هذا األجور في استحاقوأيضا، التوضيح عن

والقانون الوضعيق اإلحتياجات واسمية األجورالواردة التي يتم استعراضها على أساس نظرية التواف

والقانون اإلسالمي.

ادر فتنقسم مص التجريبي.مع منهج االجتماعي و القضائية النوعية يقوم البحث على الدراسة

الل األساسية من خو يتم جمع البيانات البيانات في هذه الدراسة إلى قسمين ، هما األساسية واإلضافية.

لوثائق جميع اتحصل البيانات اإلضافية من دراسة الحالة الوقيعية يعني بطريق المالحظة والمقابلة. أما

لمحافظ المتعلقة باألجور، وكذلك جميع المراجع األدبية المتعلقة ا خطاب قرار القانونية واللوائح الحكومية و

وتكون تقنيات تحليل البيانات في هذا البحث وصفا تحليليا.. بالموضوع

أن تطبيق الحد األدنى لألجور على العديد من الشركات في مدينة بادانج ال يزال البحث هذايثبت

عدم وجود قدمه الحكومة للعمال. ويتضح ذلك من خالل: أوال، أقل من الحد األدنى الرسمي لألجور الذي ت

وعدم وجود (Disnakertrans)التنشئة االجتماعية من المشرفين لمكتب وزارة القوى العاملة والهجرة

ثانيا، القوانين واللوائح التي لم يتم االلتزام بها من قبلالفهم لبعض العمال فيما يتعلق بقواعد األجور.

يرغاب العمل والشركات. ثالثا، يتكون عنصر األجور من الراتب األساسي والبدالت الثابتة وبعض أصح

.لم تمثل احتياجات العيش الكريم للعمال في المنطقةالتي ثابتة

تشير النتائج في هذه الدراسة إلى أن ممارسات األجور في بعض الشركات ال تتماشى مع القانون

( حول Ferdinand Lasalle( )1825هذا الرأي يكاد يساوي رأي فرديناند السال ) . مالوضعي واإلسال

"نظرية الحديد"، والذي يقول بأن أرباب العمل والشركات ستحقق أقصى قدر من األرباح عن طريق

(Paul Spicker( )1995سبيكير ) تعزز فكرة بولالبحث هذاالتقليل من األجور لعمالهم. وأيضا, نتائج

لمعيشي األدنى لكل مواطن من التي تنص على أن الدولة تتحمل المسؤولية الكاملة عن ضمان المستوى ا

مواطنيها والذي يركز على تحسين رفاهية المجتمع من خالل توفير خدمات اجتماعية شاملة وإنشاء قوانين

( 2004يتماشى مع رأي يوسف القرضاوي )البحث هذامؤيدة للناس. إضافة إلى ذلك، فإن الغرض من

بأن أجور العامل تعطى على أساس القائلين (2014( وإيفا زلفى )2003وبني صدر وجريبة الحارثي )

قيمة العمل والقدرات التي يتم النظر فيها من خالل مشاركة العمال في توليد األرباح للشركة.

الرفاهية العمال، الحد األدنى لألجور، القرارات، اللوائح، الشركات، :الكلمات المفتاحية

Page 8: TESIS Diajukan kepada Sekolah Pascasarjana UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44935/1/Nur Mardhiah_Fix.pdfmemberikan keringanan dalam tugas-tugas akademik,

Nur Mardhiah | ix

PEDOMAN TRANSLITERASI

Pedoman transliterasi Arab-Latin yang digunakan dalam penelitian

ini adalah ALA-LC ROMANIZATION tables yaitu sebagai berikut:

A. Konsonan

Initial Romanization Initial Romanization

}D ض A ا

Ţ ط B ب

}Z ظ T ت

‘ ع Th ث

Gh غ J ج

F ف }H ح

Q ق Kh خ

K ك D د

L ل Dh ذ

M م R ر

N ن Z ز

H ه،ة S س

W و Sh ش

Y ي }S ص

B. Vokal

1. Vokal Tunggal

Tanda Nama Huruf Latin Nama

Fatḥah A A

Kasrah I I

Ḑammah U U

2. Vokal Rangkap

Tanda Nama Gabungan

Huruf

Nama

ي... Fatḥah dan ya Ai A dan I

Page 9: TESIS Diajukan kepada Sekolah Pascasarjana UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44935/1/Nur Mardhiah_Fix.pdfmemberikan keringanan dalam tugas-tugas akademik,

Nur Mardhiah | x

و... Fatḥah dan

wau Au A da U

Contoh:

H{aul :حول H{usain :حسين

C. Vokal Panjang

Tanda Nama Gabungan

Huruf

Nama

<Fatḥah dan alif a ــا a dan garis di

atas

ي Kasrah dan ya Ī ــ I dan garis di

atas

Ḑamah dan wau Ū ــ وu dan garis di

atas

D. Ta’ Marbūţah.

Transliterasi ta’ marbūţah (ة) di akhir kata, bila dimatikan ditulis h.

Contoh:

Madrasah :مدرسة Mar’ah : مرأة

(ketentuan ini tidak digunakan terhadap kata-kata Arab yang sudah

diserap ke dalam bahasa Indonesia seperti shalat, zakat dan sebagainya,

kecuali dikehendaki lafadz aslinya)

E. Shiddah

Shiddah/Tashdīd di transliterasi ini dilambangkan dengan huruf, yaitu

huruf yang sama dengan huruf bershaddah itu.

Contoh:

Shawwa>l :شوال <Rabbana : ربنا

F. Kata Sandang Alif + La>m

Apabila diikuti dengan huruf qamariyah, ditulis al.

Contoh: القلم : al-Qalam

Page 10: TESIS Diajukan kepada Sekolah Pascasarjana UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44935/1/Nur Mardhiah_Fix.pdfmemberikan keringanan dalam tugas-tugas akademik,

Nur Mardhiah | xi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ...................................................... iv

PERSETUJUAN PENGUJI ............................................................................... v

ABSTRAK ........................................................................................................ vi

ABSTRACK .................................................................................................... vii

viii .............................................................................................................. الملخض

PEDOMAN TRANSLITERASI ....................................................................... ix

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv

DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xv

DAFTAR SINGKATAN ................................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

B. Permasalahan

1. Identifikasi Masalah ......................................................... 8

2. Rumusan Masalah ............................................................. 9

3. Batasan Masalah ............................................................... 9

C. Tujuan Penelitian .................................................................... 9

D. Signifikansi dan Manfaat Penelitian ..................................... 10

E. Penelitian Terdahulu yang Relevan ....................................... 10

F. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian ............................................................... 12

2. Sumber Data ................................................................... 13

3. Subyek Penelitian ........................................................... 13

4. Metode Pengumpulan Data ............................................ 14

5. Metode Analisis Data ..................................................... 14

G. Sistematika Penulisan ........................................................... 15

BAB II LANDASAN KONSEPTUAL DAN TEORI TENTANG

PENGUPAHAN DAN PERLINDUNGAN

A. Pengupahan dalam Hukum Ekonomi

1. Kajian Teori Pengupahan............................................... 17

2. Sistem dan Aspek Penting dalam Penetapan Upah ....... 24

3. Kategorisasi Pemberian Upah ........................................ 25

4. Intervensi Regulator terkait Pengupahan ...................... 26

5. Keadilan dan Kesejahteraan Perspektif Ekonom Barat . 28

B. Upah dalam Perspektif Hukum Islam

1. Konseptual dan Landasan Hukum Pengupahan ............. 30

2. Kaidah Fikih terkait Pengupahan .................................. 34

3. Relasi Perusahaan dan Pekerja dalam Islam .................. 36

4. Keadilan dan Kesejahteraan dalam Perspektif Islam ..... 44

Page 11: TESIS Diajukan kepada Sekolah Pascasarjana UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44935/1/Nur Mardhiah_Fix.pdfmemberikan keringanan dalam tugas-tugas akademik,

Nur Mardhiah | xii

5. Teologi Buruh sebagai Asas Keadilan bagi Buruh ........ 46

C. Urgensi Perlindungan terhadap Tenaga Kerja

1. Konsep dan Landasan Hukum Perlindungan Kerja ........ 50

2. Tujuan dan Bentuk Perlindungan Kerja ......................... 52

3. Perlindungan Kerja dalam Islam .................................... 55

BAB III KONDISI OBJEKTIF: DEMOGRAFI DAN RAGAM

PERUSAHAAN DI KOTA PADANG

A. Potret Demografi Kota Padang

1. Geografis ..................................................................... 59

2. Keadaan Penduduk dan Tenaga Kerja ......................... 60

B. Ragam Perusahaan/Sektor Industri di Kota Padang ............ 64

C. Deskripsi Unit Observasi

1. PT. Sinar Sosro KP. Padang

a. Profil PT. Sinar Sosro ........................................... 68

b. Struktur Organisasi PT. Sinar Sosro .................... 69

c. Spesifikasi Pekerjaan ............................................ 70

d. Produk-Produk PT. Sinar Sosro ............................ 72

e. Peraturan Perusahaan PT. Sinar Sosro ................. 73

2. Perusahaan Perdagangan

a. Profil Radja Plastik ............................................... 73

b. Produk-Produk Radja Plastik ................................ 74

3. Perusahaan Ritel

a. Profil PT. Retail Modern Minang ......................... 74

b. Struktur Organisasi............................................... 76

c. Profil Grand Citra ................................................. 77

BAB IV PRAKTIK PENGUPAHAN DAN UPAYA STRATEGIS DALAM

MEREKONSTRUKSI SISTEM KETENAGAKERJAAN KE DEPAN

A. Penerapan Upah Minimum di Kota Padang

1. Manajemen Pengupahan Perusahaan di Kota Padang ..... 81

2. Kendala Operasional Perusahaan .................................... 94

3. Aspek Pengawasan .......................................................... 97

B. Regulasi Pengupahan sebagai Safety Networking

1. Tinjauan Historis Regulasi UM di Indonesia .................. 99

2. Analisis Yuridis Implementasi UM di Kota Padang ..... 101

3. Kritik Regulasi terkait Pengupahan dan Perusahaan .... 116

C. Langkah Strategis: Merekonstruksi Sistem Ketenagakerjaan

1. Peluang Kerja sebagai Prioritas Pembangunan Bangsa 120

2. Menjalin Kemitraan Strategis...................................... 125

Page 12: TESIS Diajukan kepada Sekolah Pascasarjana UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44935/1/Nur Mardhiah_Fix.pdfmemberikan keringanan dalam tugas-tugas akademik,

Nur Mardhiah | xiii

BAB V KELAYAKAN PENGUPAHAN DALAM FIKIH

KONTEMPORER

A. Aspek Penting dalam Pengupahan

1. Kebutuhan Hidup Layak (KHL) Ditinjau dari

Maq>as}id Al-Shari>‘ah .................................................... 135

2. Spesialisasi dan Pembagian Kerja sebagai Basis

dalam Penetapan Upah ................................................ 143

3. Transparansi Pengupahan dalam Perjanjian Kerja ....... 149

B. Kontribusi Nilai Adat dan Budaya Minangkabau

sebagai Refleksi Pertumbuhan Ekonomi dan

Ketenagakerjaan Sumbar ke Depan ................................... 158

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................ 162

B. Saran dan Rekomendasi ..................................................... 163

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 165

LAMPIRAN ................................................................................................... 179

GLOSARI ...................................................................................................... 200

INDEKS ......................................................................................................... 205

BIODATA PENULIS .................................................................................... 209

Page 13: TESIS Diajukan kepada Sekolah Pascasarjana UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44935/1/Nur Mardhiah_Fix.pdfmemberikan keringanan dalam tugas-tugas akademik,

Nur Mardhiah | xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Luas Wilayah menurut Kecamatan di kota Padang

(km2) tahun 2015 59

Tabel 3.2 : Jumlah Penduduk menurut Kecamatan di kota Padang

Tahun 2015 60

Tabel 3.3 : Lapangan Pekerjaan Utama yang diminati oleh

Pencari Kerja di kota Padang, 2015 62

Tabel 3.4 : Jumlah Penduduk Miskin menurut Kabupaten/kota

di provinsi Sumatera Barat, tahun 2012-2016 62

Tabel 3.5 : Jumlah Penduduk menurut Kecamatan dan Agama

yang dianut di kota Padang, 2015 64

Tabel 3.6 : Jumlah Perusahaan menurut bentuk Badan Hukum

dari tahun 2012-2016 66

Tabel 3.7 : Jumlah Perusahaan Perdagangan menurut

skala usaha 66

Tabel 4.1 : Upah Minimum dari tahun 2013-2017 80

Tabel 4.2 : Survei Implementasi Upah di PT. Sinar Sosro

Februari 2018 81

Tabel 4.3 : Komponen Kebutuhan Hidup Layak (KHL) 82

Tabel 4.4 : Perkembangan SDM PT. Sinar Sosro KP. Padang

periode 2017-2018 84

Tabel 4.5 : Jumlah Pencari Kerja terdaftar menurut

Tingkat Pendidikan Tertinggi yang ditamatkan dan

Jenis Kelamin di kota Padang 85

Tabel 4.6 : Karakteristik Pekerja di Grand Citra 87

Tabel 4.7 : Kondisi Penerapan Upah di Grand Citra 88

Tabel 4.8 : Daftar Gerai Minang Mart di kota Padang 89

Tabel 4.9 : Karakteristik Pekerja di Perusahaan Dagang

Radja Plastik 91

Tabel 4.10 : Kondisi Penerapan Upah di Perusahaan Dagang

Radja Plastik 92

Tabel 4.11 : Penetapan Upah berdasarkan Jenis Pekerjaan

di Perusahaan Dagang Radja Plastik 92

Tabel 4.12 : Kondisi Penerapan Upah di PT. Hayati P. Mandiri 93

Page 14: TESIS Diajukan kepada Sekolah Pascasarjana UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44935/1/Nur Mardhiah_Fix.pdfmemberikan keringanan dalam tugas-tugas akademik,

Nur Mardhiah | xv

DAFTAR BAGAN

Bagan 1.1 : Kerangka Konsep Penelitian 15

Bagan 2.1 : Transaksi Mud}arabah di Perbankan 37

Bagan 2.2 : Transaksi/Proses Musharakah 41

Bagan 2.3 : Relasi Kerja antara Pengusaha dan Pekerja 43

Bagan 2.4 : Konstruk Perusahaan/pengusaha dengan

Pekerja/buruh Perspektif Teologi 49

Bagan 3.1 : Struktur Organisasi PT. Sinar Sosro KP. Padang 60

Bagan 3.2 : Struktur Organisasi Minang Mart 76

Page 15: TESIS Diajukan kepada Sekolah Pascasarjana UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44935/1/Nur Mardhiah_Fix.pdfmemberikan keringanan dalam tugas-tugas akademik,

Nur Mardhiah | xvi

DAFTAR SINGKATAN

ABS-SBK : Adat Basandi Shara’-Shara’ Basandi Kitabullah

APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

BEI : Bursa Efek Indonesia

BIM : Bandara International Minangkabau

BPS : Badan Pusat Statistik

BUMD : Badan Usaha Milik Daerah

BUMN : Badan Usaha Milik Negara

Disnakertrans : Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi

DPD : Dewan Pengupahan Daerah

ESOP : Employee Stock Ownership Plan

GO : Grand Opening

HAM : Hak Asasi Manusia

ILO : International Labour Organization

Jamsostek : Jaminan Sosial Tenaga Kerja

Kemenaker : Kementerian Tenaga Kerja

KHES : Kitab Undang Undang Ekonomi Shari’ah

KHL : Kebutuhan Hidup Layak

KSPI : Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia

KUHD : Kitab Undang Undang Hukum Dagang

KUHPer : Kitab Undang Undang Hukum Perdata

LBH : Lembaga Bantuan Hukum

Pergub : Peraturan Gubernur

PHI : Penyelesaian Hubungan Industrial

PHK : Pemutusan Hubungan Kerja

PP : Peraturan Pemerintah

PT : Perseroan Terbatas

RUU : Rancangan Undang Undang

Sakernas : Survei Angkatan Kerja Nasional

Page 16: TESIS Diajukan kepada Sekolah Pascasarjana UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44935/1/Nur Mardhiah_Fix.pdfmemberikan keringanan dalam tugas-tugas akademik,

Nur Mardhiah | xvii

SDM : Sumber Daya Manusia

SK : Surat Keputusan

SMA : Sekolah Menengah Atas

SMP : Sekolah Menengah Pertama

SOP : Standar Operasional Prosedur

SUB : Survei Upah Buruh

SUPAS : Survei Penduduk Antar Sensus

Susenas : Survei Sosial Ekonomi Nasional

THR : Tunjangan Hari Raya

TKA : Tenaga Kerja Asing

TPT : Tingkat Pengangguran Terbuka

UMK : Upah Minimum Kota

UMKM : Usaha Mikro Kecil Menengah

UUD : Undang Undang Dasar

UMP : Upah Minimum Provinsi

UMR : Upah Minimum Regional

Page 17: TESIS Diajukan kepada Sekolah Pascasarjana UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44935/1/Nur Mardhiah_Fix.pdfmemberikan keringanan dalam tugas-tugas akademik,

Nur Mardhiah | 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kebijakan dalam menetapkan upah dan perlindungan tenaga kerja adalah

persoalan yang sangat fundamental dalam ranah perburuhan. Karena setiap tahun

selalu mengundang gejolak berupa perbedaan pola pikir serta menuai penolakan dari

pekerja/buruh maupun perusahaan. Persoalan upah ini amat penting, karena

mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan. Jika para pekerja tidak mendapat

upah yang memadai, hal itu tidak hanya akan mempengaruhi nafkahnya, melainkan

juga daya belinya.1 Upah bisa dikatakan sebagai manifestasi kerja yang merupakan

salah satu kegiatan penting bagi manusia, bahkan terkadang menjadi sangat dominan

dibanding aktifitas yang lain.

Aturan pengupahan saat ini, merupakan suatu kebijakan yang bermanfaat

untuk memastikan pekerja mendapatkan upah yang wajar sekaligus untuk mencegah

kemiskinan. Banyak negara yang menjadikan upah minimum sebagai hal utama

dalam penetapan upah nasional.2 Seringkali upah minimum dibuat dan diberlakukan

untuk semua sektor. Namun, di beberapa Negara berkembang seperti India, Portugal,

dan Selandia Baru mempunyai sub-upah minimum untuk pekerja muda yang

didasarkan pada tingkat usia. Berbeda dengan Indonesia, Austria, Jerman, dan

Irlandia yang didasarkan pada upah regional/daerah. Sedangkan pada negara-negara

maju seperti Denmark, Finlandia, Swedia, Swiss, Jepang, dan China yang

mempunyai upah minimum didasarkan pada jenis sektor industri dan mata

pencaharian.3 Dari beberapa aspek di atas terdapat beberapa perbedaan dalam

menentukan upah minimum di negara maju dan berkembang.

Kebijakan upah minimum yang ditetapkan oleh pemerintah, kerap dijumpai

permasalahan yang timbul dikemudian hari, seperti dari beberapa negara di dunia

dengan mayoritas muslim masih memberikan upah yang jauh dari standar upah

minimum. Sehingga mayoritas orang tidak memperoleh upah yang cukup, padahal ia

sudah bekerja keras dengan kreativitas yang tinggi, dan berkontribusi penuh terhadap

output perusahaan. Pada saat yang sama, perlakuan tidak adil kepada kelas pekerja

ini akan menimbulkan ketidakpuasan, frustasi, agitasi, dan pemogokan. Demikianlah

yang akan terjadi jika bagian para pekerja di dalam pendapatan nasional itu dirampas

atau dikurangi, maka dalam jangka panjang hal itu akan menjadikan “bunuh diri

ekonomi” bagi suatu negara.4

1 Muhammad Sharif Chaudhry, Fundamental of Islamic Economic System, terj.

Suherman Rosyidi (Jakarta: Kencana, September 2012), 197. 2 Sari Nurmalisa Sungkar, dkk, “Pengaruh Upah Minimum terhadap Ketimpangan

Pendapatan di Indonesia”, Jurnal Ilmu Ekonomi, Vol. 3 No. 2, Mei 2015, 40. 3 Maitreyi Bordia Das Bank Dunia, Dampak Kebijakan Upah Minimum Terhadap

Pasar Tenaga Kerja: Kasus Timor-Leste dalam Perspektif Komparatif, 26 Juni 2004, 9. 4 Muhammad Sharif Chaudhry, Fundamental of Islamic Economic System, terj.

Suherman Rosyidi, 197.

Page 18: TESIS Diajukan kepada Sekolah Pascasarjana UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44935/1/Nur Mardhiah_Fix.pdfmemberikan keringanan dalam tugas-tugas akademik,

Nur Mardhiah | 2

Afghanistan adalah salah satu negara mayoritas muslim yang tercatat oleh

ILO5 memberikan upah rendah di dunia. Upah yang didapatkan oleh pekerja/buruh

sekitar Rp. 6.270,- per jam. Jika dibandingkan dengan biaya hidup di Afghanistan

yang relatif rendah, seharusnya upah yang diterima bisa lebih tinggi dari pengeluaran

pekerja/buruh tersebut. Selain itu negara Bangladesh yang terletak di bagian Asia

Selatan ini, juga terkenal karena memberikan upah buruh yang rendah, yakni US$

228 per tahun atau setara dengan 3 juta rupiah. Padahal Bangladesh adalah salah satu

negara produsen tekstil yang besar di dunia dan juga memiliki cadangan devisa

tertinggi di Asia Selatan, serta biaya hidup pun bisa dibilang relatif rendah. Namun,

upah yang diberikan tetap saja tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup para

pekerja/buruh di negara itu.6 Umer Chapra mengungkapkan, upah riil yang diberikan

di negara-negara mayoritas muslim terbilang sangat rendah. Meskipun para buruh itu

sudah bekerja antara 10-14 jam per hari.7

Lain hal dengan China, yakni negara Komunis yang bermazhab Kapitalis

dalam persoalan ekonomi ini8 terhitung selama tahun 2016 saja, ada 2.044 insiden

unjuk rasa di China menuntut upah yang tak kunjung dibayar. Pokok

permasalahannya adalah kondisi ekonomi di China yang tengah merosot, ditambah

pula banyak perusahaan yang terlilit masalah atau bahkan bangkrut. Tercatat

perusahaan-perusahaan yang lock out itu adalah pabrik mainan, sepatu, pakaian,

hingga furnitur yang produknya tersebar ke seluruh dunia.9 Wajar, jika banyak

imigran atau pekerja/buruh China yang di-drop ke Indonesia untuk bekerja di

perusahaan-perusahaan di dalam negeri.

Apabila masalah perburuhan diproyeksikan pada keadaan buruh di Indonesia,

sebuah negara dengan mayoritas penduduknya muslim. Maka ada beberapa pantulan

ganjil yang ditemukan. Sejarah mencatat, Indonesia termasuk negara yang memiliki

kekayaan sumber daya alam yang berlimpah dan tentunya juga kaya dengan faktor-

faktor produksi lainnya. Salah satunya, pertumbuhan penduduk yang terus

mengalami peningkatan setiap tahun. Terhitung pada tahun 2012, jumlah penduduk

di Indonesia sebanyak 247 juta jiwa.10 Namun sayangnya, data Badan Pusat Statistik

(BPS) pada Maret 2015 menyebutkan ada sekitar 28,59 juta penduduk Indonesia

yang masuk dalam zona kemiskinan, dan angka tersebut terus meningkat hingga saat

ini.11

5 International Labour Organization 6Lihat:http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2017/01/30/055418726/lima.negara.

dengan.upah.buruh.terendah.di.dunia (Accessed Mar 17, 2017). 7 Umer Chapra, Islam and The Economic Challenge (New York: The Islamic

Foundation and The International Institue of Islamic Thought, 1995), 253. 8 Fahmi Irhamsyah, “China: Negara Komunis dengan Ekonomi Kapitalis”, dalam

http://sejarah.kompasiana.com, (Accessed Mar 14, 2017). 9Lihat:http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2016/10/18/180013126/upah.tak.dib

ayar.gelombang.unjuk.rasa.pekerja.pecah.di.china (Accessed Mar 17, 2017). 10 Lihat Tulus TH Tambunan, Pembangunan Ekonomi Inklusif, (Jakarta: LP3S, April

2016), 70-71. 11 Sumber: http://bps.go.id update terakhir: tahun 2015

Page 19: TESIS Diajukan kepada Sekolah Pascasarjana UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44935/1/Nur Mardhiah_Fix.pdfmemberikan keringanan dalam tugas-tugas akademik,

Nur Mardhiah | 3

Dalam beberapa tahun belakangan, ada dua masalah besar yang dihadapi oleh

tenaga kerja di Indonesia. Masalah yang dimaksud ialah penetapan dan implementasi

upah buruh dan alih daya (yang selanjutnya ditulis outsourcing). Keduanya

merupakan dua isu penting dalam proses pembangunan ekonomi yang inklusif.12

Beberapa alasan yang menimbulkan masalah-masalah diantaranya: pertama,

penetapan dan pelaksanaan upah minimum serta keterlibatan pekerja dalam proses

penetapan tersebut sangat mempengaruhi tingkat kesejahteraan pekerja dan tentunya

juga tingkat kemiskinan di Indonesia. Kedua, sistem outsourcing di dalam proses

produksi/bisnis semakin banyak dipraktikkan oleh perusahaan-perusahaan dalam

negeri termasuk di Kota Padang, yang memang sudah menjadi tren di era globalisasi

dan liberalisasi perdagangan dunia. Dengan alasan untuk meningkatkan efisiensi atau

daya saing global dari perusahaan-perusahaan tersebut tanpa diawasi oleh

pemerintah. Namun sayangnya, implementasi dari sistem tersebut sering kali

mengabaikan hak-hak pekerja, yang pada akhirnya berdampak pada kesejahteraan

mereka.

Di Indonesia, pemerintah sebagai regulator telah memformulasikan aturan-

aturan tentang dunia perburuhan secara terstruktur. Salah satunya, tercantum pada

UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan beberapa peraturan lainnya.

Dalam pasal 86 UU No. 13 tahun 200313 memuat hak-hak para pekerja/buruh, hal ini

bertujuan untuk mewujudkan produktivitas kerja yang optimal. Pada pasal

berikutnya, setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan

kesehatan kerja (K3) yang terintegrasi dengan manajemen perusahaan. Setiap

perusahaan mempunyai hubungan kerja, yakni hubungan antara pengusaha dengan

pekerja/buruh berdasarkan perjanjian kerja yang mempunyai tiga unsur (pekerjaan,

upah, dan perintah) yang disebut dengan hubungan industrial.14

Ternyata, peraturan itu hanya sanggup mengatasi sebagian saja kesulitan-

kesulitan yang timbul dalam lapangan perburuhan.15 Upaya pemerintah untuk bisa

menerapkan upah yang layak bagi pekerja/buruh belum terealisasikan dengan baik di

lapangan. Disebabkan adanya perbedaan paradigma berfikir yang terjadi di dalam

perusahaan maupun multi tafsir terhadap undang-undang ketenagakerjaan itu sendiri.

Salah satu contoh, dalam UU No. 13 Tahun 2003 menyebutkan bahwa satuan upah

berlaku hanya bagi pekerja lajang saja. Erwiza mengungkapkan, dunia buruh bukan

12 Tulus TH Tambunan, Pembangunan Ekonomi Inklusif, 212. 13 Pasal 86 UU No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan: ayat (1) Setiap

pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas: a) Keselamatan dan

kesehatan kerja, b) Moral dan kesusilaan; dan c) Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan

martabat manusia serta nilai-nilai agama. 14 Lihat UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan pasal 1 ayat 14, 15, dan 16

tentang pengertian perjanjian kerja, hubungan kerja, dan hubungan Industrial 15 Agusmidah, Hukum Ketenagakerjaan Indonesia (Bogor: Ghalia Indonesia), cet.

Ke-1, 161.

Page 20: TESIS Diajukan kepada Sekolah Pascasarjana UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44935/1/Nur Mardhiah_Fix.pdfmemberikan keringanan dalam tugas-tugas akademik,

Nur Mardhiah | 4

hanya kerja saja tetapi juga terkait dengan keluarga, kerabat, dan menyangkut

masyarakat sekitarnya.16

Dewasa ini, kebijakan penetapan upah minimum dalam kerangka perlindungan

upah masih memiliki banyak kendala sebagai akibat belum terwujudnya

keseragaman upah, baik secara regional/kabupaten/kota atau provinsi maupun

nasional. Sehingga eksekusi pengupahan terhadap pekerja/buruh kerap mengalami

perbedaan di setiap perusahaan dan daerah-daerah.17 Ditambah lagi formula dalam

menetapkan upah minimum saat ini mengacu pada PP No. 78 Tahun 2015, bahwa

penetapan upah minimum didasarkan pada pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi

nasional. Ini menandakan terjadinya ketimpangan berupa perbedaan tingkat upah

pada setiap daerah. Alasannya ialah, karena kondisi ekonomi dan inflasi di setiap

daerah berbeda-beda, sehingga pemaksaan untuk menyelaraskan sesuai dengan

kondisi ekonomi dan inflasi nasional menyebabkan penetapan upah minimum di

daerah tidak maksimal dan cenderung relatif rendah. Fakta sejarah mengungkapkan,

efek dari tingkat upah yang tidak stabil diberikan oleh perusahaan, telah

menyebabkan terjadinya pemogokan kerja yang berujung demo yang dilakukan oleh

para pekerja/buruh. Salah satu demo terbesar yang tercatat dalam sejarah dunia

perburuhan Indonesia terjadi pada tahun 2015 lalu dengan alasan utama

pekerja/buruh ialah meminta kenaikan upah 22% pada tahun 2016. Menurut mereka,

upah yang dibayarkan belum memenuhi standar kebutuhan hidup layak (KHL).18

Saat peringatan May Day19 pada bulan Mei (2017 lalu), para pekerja/buruh

mengangkat isu-isu krusial diantaranya: penggunaan outsourcing makin masif di

perusahaan-perusahaan swasta. Selain itu program pemagangan yang diluncurkan

oleh pemerintah, dinilai makin memperparah dan hilangnya perlindungan bagi buruh.

Karena orang-orang yang magang di perusahaan bekerja sebagaimana layaknya

buruh bekerja. Namun, mereka hanya mendapatkan uang transportasi dan uang

16 Erwiza Minners, Manager and the State, A Socio, Political History of the Ombilin

Cool Minners, West Sumatera, 1892-1966”, (Ph.D Disertation, University of Amsterdam,

1999). 51. 17 Adrian Sutedi, Hukum Perburuhan (Jakarta: Sinar Grafika, 2009), cet. Ke-1, 142. 18 Lihat Komponen Kebutuhan Hidup Layak (KHL) dalam Peraturan Menteri

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor: PER-17/MEN/VIII/2005 tentang

komponen dan pelaksanaan tahapan pencapaian kebutuhan hidup layak (Permenakertans No

13 Tahun 2012. Lihat juga: Ahmad Sudiro, Hukum Keadilan (Aspek Nasional & Internasional) (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), 366-370.

19 Hari buruh sedunia yang diperingati setiap tanggal 1 Mei. Dilihat dari sejarah

ditetapkannya tanggal itu, May Day lahir dari berbagai rentetan perjuangan kelas pekerja

untuk meraih kendali ekonomi-politis dan hak-hak industrial. May Day berasal dari aksi

buruh di Kanada pada tahun 1872 untuk menuntut diberlakukannya delapan jam kerja sehari.

Karena perkembangan industri di awal abad 19 menyebabkan perubahan drastis ekonomi-

politik, terutama di negara-negara kapitalis di Eropa Barat dan Amerika Serikat. Kedisiplinan

dan pengintensifan jam kerja menyebabkan terjadinya minimal upah dan buruknya kondisi

kerja di tingkat pabrik yang melahirkan perlawanan dari kalangan kelas pekerja waktu itu.

Kemudian semenjak terjadi aksi buruh tersebut, ditetapkan lah 1 Mei sebagai hari buruh dunia

oleh Federation of Organized Trade and Labor Unions.

Page 21: TESIS Diajukan kepada Sekolah Pascasarjana UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44935/1/Nur Mardhiah_Fix.pdfmemberikan keringanan dalam tugas-tugas akademik,

Nur Mardhiah | 5

makan saja.20 Said21 mengungkapkan, hal tersebut ibarat perbudakan modern yang

telah marak terjadi di perusahaan-perusahaan swasta di Indonesia. Bahkan,

perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pun sudah banyak menggunakan

buruh outsourcing. Permasalahan lain yang disuarakan saat May Day itu ialah,

kembalinya upah murah dengan dihilangkannya hak berunding bagi buruh dalam

menetapkan upah minimum melalui PP No. 78 tahun 2015, sehingga buruh tidak bisa

ikut lagi dalam menetapkan kenaikan upah minimum. Fakta terbaru yang

diungkapkan oleh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (selanjutnya disingkat

KSPI) ialah pemerintah akan memberlakukan “upah padat karya” yang berarti

adanya upah minimum sektoral tersendiri yang berlaku di perusahaan dan upah

tersebut di bawah upah minimum Provinsi (UMP).22

Di satu sisi, klaim pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi yang naik

nyatanya tidak merefleksikan kualitas pertumbuhan itu sendiri. Sektor penting yang

menopang lapangan kerja bagi masyarakat kontribusinya terhadap perekonomian

mengalami penurunan. Sedangkan pemerintah saat ini fokusnya lebih kepada

mempekerjakan tenaga kerja asing (TKA) daripada tenaga kerja lokal. Pemerintah

bisa saja mengklaim pertumbuhan ekonomi mampu mencapai sekian persen (%)

untuk membuat rakyat senang bahagia. Namun, fakta dilapangan memperlihatkan

penduduk semakin depresi karena tidak tahan menanggung derita beban ekonomi.

Sementara itu demo buruh semakin marak terjadi. Ini menunjukkan ketidakpuasan

akan kondisi ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat.23

Menurut Lindenthal (2005), tingkat fleksibilitas yang terlalu tinggi pada pasar

kerja Indonesia hanya menghasilkan peningkatan jumlah kelompok miskin pekerja.24

Dampak yang terjadi jika upah buruh terlalu rendah adalah sistem fleksibilitas sangat

mudah membuat mereka tergelincir dan masuk dalam zona kemiskinan.25 Di

Indonesia sendiri angka angkatan kerja cukup tinggi. Berdasarkan data badan pusat

statistik bulan Agustus tahun 2009, ada sekitar 104,870 juta jiwa (49,13%) dari

231,83 juta penduduk Indonesia yang merupakan populasi usia produktif (15-64

tahun). Hasil survei tahun 2016 menunjukkan, jumlah angkatan kerja di Indonesia

mencapai 118,411 juta jiwa dengan berbagai macam jenis pekerjaan, dimulai dari

20 Lihat: http://bisnis.liputan6.com/read/2936542/alasan-500-ribu-buruh-turun-ke-

jalan-peringati-hari-buruh?source=search (Accessed Mei 30, 2017) 21 Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) 22 Lihat: http://www.kspi.or.id/kspi-tolak-pemberlakuan-upah-padat-karya.html.

(Accessed Jul 23, 2017). 23 Fuad Riyadi, “Sistem dan Strategi Pengupahan Perspektif Islam”, Iqtishadia, Vol.

8, No. 1, Maret 2015, 159. 24 Roland Lindenthal, Kebijakan Ketenagakerjaan dan Pasar Tenaga Kerja di

Indonesia: Beberapa Isu pilihan (Jakarta: UNSFIR (United Nations Support Facility for

Indonesia Recovery, 2005), Discussion Paper, Series No. 05/5-IND. 25 Data Bank Dunia menunjukkan sekitar 28 juta penduduk Indonesia masih berada

dalam ketegori hidup miskin. Yang lebih mencemaskan 40% dari warga Indonesia, kalau

diterjemahkan dengan angka sekitar 100 juta orang berpotensi terjerambab dalam

kemiskinan.

Page 22: TESIS Diajukan kepada Sekolah Pascasarjana UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44935/1/Nur Mardhiah_Fix.pdfmemberikan keringanan dalam tugas-tugas akademik,

Nur Mardhiah | 6

yang punya usaha sendiri hingga pekerja keluarga tak dibayar.26 Keadaan lapangan

pekerjaan saat ini belum mampu menampung calon pekerja disebabkan populasi

manusia yang terus meningkat setiap tahun. Di samping itu, kegiatan tawar-menawar

antara pengusaha/perusahaan dengan pekerja tidak berjalan dengan efektif.

Banyak hal dan peristiwa menarik seputar pengupahan dan perlindungan kerja

yang patut untuk ditelusuri ulang. Kasus-kasus yang terjadi diantaranya: konflik

yang terjadi di kota Semarang tentang pengupahan yang masih jauh dari layak,

karena besaran upah yang diterbitkan pemerintah belum bisa mengakomodir

kebutuhan hidup bagi seorang buruh. Menurut Karmanto27 kebijakan pemerintah

sampai saat ini belum sepenuhnya berpihak kepada pekerja/buruh.28 Problematika

yang sering terjadi di internal perusahaan ialah adanya pemisahan dan polarisasi

berupa perkembangan golongan yang memiliki pekerjaan yang baik dengan

mendapat gaji tinggi, terjamin kebutuhan hidup, memiliki kesempatan memperoleh

pekerjaan lebih baik yang dapat meningkatkan penghasilan dan kedudukan sosialnya.

Di pihak lain, masih adanya perkembangan golongan yang relatif miskin dengan

pekerjaan yang berganti-ganti dan tidak memiliki kepastian.29 Bahkan, interaksi

bebas semakin marak dewasa ini, sebut saja sistem Labour Market Flexibility (LMF)30 telah mengakibatkan pengupahan buruh semakin tidak menentu.

Penerapan buruh kontrak secara bebas tanpa pengawasan pemerintah ini, pada

akhirnya telah membebaskan pengusaha dari keharusan membayar upah sesuai

dengan ketentuan perundang-undangan. Konsep seperti ini tidak adil dirasakan oleh

pekerja outsourcing. Paradigma berfikir model konvensional para pengusaha dan

pemerintah di atas disadari atau tidak, akan menjebloskan kaum buruh pada posisi

inferior. Bahkan upah yang rendah di Indonesia dikritik oleh aktivis buruh dunia.

Sebagaimana yang peneliti kutip dari halaman tempo.co.id, bahwa Sekjen Serikat

Buruh Sedunia (ITUC) Sharan Burrow menyatakan pihaknya menolak sistem upah

rendah yang terjadi di Indonesia yang menyebabkan tumbuhnya kemiskinan secara

struktural.31 Persoalan dalam ranah perburuhan di Indonesia tidak semata tentang

pengupahan saja yang menjadi isu sentral. Melainkan juga tentang perlindungan dan

jaminan kesehatan terhadap tenaga kerja tersebut.

Adapun fenomena yang terjadi di kota Padang ialah posisi upah minimum yang

diberikan terbilang nomor dua paling rendah di Pulau Sumatera setelah Bengkulu.

Data menyebutkan, upah yang ditetapkan oleh pemerintah daerah (pemda) pada

tahun 2013 sebesar 1.305.000 per bulan dan pada tahun 2014 upah naik menjadi

26 Sumber: http://bps.go.id update terakhir: 08 November 2016. 27 Koordinator aksi hari buruh di Kota Semarang 28 https://ekbis.sindonews.com/read/1201614/34/upah-buruh-masih-belum-sesuai-

khl-1493641355. (Accessed: Jun 12, 2017). 29 Didin Hafidhudin, Shariah Principles on Management in Practice, terj. Abdul H

(Jakarta: Gema Insani Press, 2006), 215. 30 Paket solusi kebijakan ketenagakerjaan yang ditawarkan oleh World Bank dan

IMF atas krisis yang melanda Indonesia pasca tahun 1998. Bertujuan untuk memunculkan

pasar tenaga kerja fleksibel dan pola hubungan kerja yang sudah terkomodifikasi. 31 Lihat: https://m.tempo.co/read/news/2016/02/04/090742299/sistem-upah-rendah-

di-indonesia-dikritik-aktivis-buruh-dunia (Accessed Mar 17, 2017).

Page 23: TESIS Diajukan kepada Sekolah Pascasarjana UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44935/1/Nur Mardhiah_Fix.pdfmemberikan keringanan dalam tugas-tugas akademik,

Nur Mardhiah | 7

1.490.000 per bulan, hingga 2016 sebesar 1.800.725.32 Berbeda dengan daerah lain di

Pulau Sumatera, di mana upah minimumnya rata-rata sudah melebihi 2 juta per

bulan. Sejauh ini, upah di Kota Padang belum sebanding dengan jumlah pengeluaran

pekerja/buruh setiap bulan.

Dalam catatan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) kota Padang hingga saat ini,

ada lebih dari 300 pengaduan yang diterima sejak April 2016 pertengahan 2017 di

Kota Padang33, dan pengaduan itu makin menjamur setiap bulannya. Isi dari

pengaduan para pekerja/buruh itu diantaranya: gaji yang tidak dibayarkan,

pemutusan hubungan kerja (PHK), tunjangan hari raya (THR) yang tidak dibayarkan,

kecelakaan kerja, pemenuhan jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek), upah yang

tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup layak (KHL), jam kerja yang melebihi

ketentuan, serta pembayaran upah di bawah standar upah minimum provinsi.

Informasi terbaru yang penulis kutip dari halaman okezone.com menyebutkan, ada

sekitar 768 perusahaan di provinsi Sumatera Barat yang belum bisa memberikan

upah yang relevan dengan ketetapan upah minimum.34 Sebelumnya, LBH Kota

Padang telah menerima pengaduan kasus perburuhan sebanyak 58 kasus dengan total

korban 572 orang pada tahun 201335. Dicermati dari sudut pandang yuridis, maka

terlihat kelemahan pemerintah secara sistematik dalam mengimplementasikan

undang-undang ketenagakerjaan, bahkan cenderung ada penyimpangan atau hal lain

seperti: masalah koordinasi dan kinerja antar lembaga pemerintah yang belum

optimal dan masih sangat memprihatinkan.36

Pada hakikatnya, kesejahteraan dan perlindungan upah sangat menentukan

terhadap siklus produktivitas sebuah perusahaan. Karena kedudukan dan peranan

pekerja/buruh adalah jantung dari perusahaan itu sendiri. Selain itu, anak-anak yang

belum di usia produktif kerap menjadi pekerja/buruh yang dipekerjakan oleh

perusahaan-perusahaan ‘nakal’ dengan aturan yang memaksa dan terikat.37 Dari

pengaduan-pengaduan di atas, menunjukkan bahwa hak-hak buruh masih sangat

rentan mengalami pengabaian dan pelanggaran oleh perusahaan-perusahaan yang

tidak bertanggungjawab, serta memunculkan perbedaan yang sangat mencolok

dengan Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan38 dan

peraturan pendukung lainnya. Undang-undang tentang penetapan upah minimum

32 Surat Keputusan Gubernur Sumatera Barat pada tanggal 30 Oktober 2015. 33 Hasil wawancara via handphone dengan Ali Jabar (Advokat di kantor Lembaga

Bantuan Hukum (LBH) Kota Padang), pada tanggal 10 Maret 2017. 34 Lihat: http://news.okezone.com/amp/2017/02/21/340/1623893/buset-768-

perusahaan-tak-bayar-gaji-sesuai-ump (Accessed: Apr 01, 2017). 35http://nasional.kompas.com/read/2013/04/30/18350847/lbh.padang.terima.58.kas

us.perburuhan (Accessed Maret 07, 2017). 36 Adrian Sutedi, Hukum Perburuhan (Jakarta: Sinar Grafika, 2009), cet. Ke-1, 142. 37 Kepala Sub-Direktorat Pengawasan Norma Kerja Perempuan dan Anak Depnaker

menyebutkan, berdasarkan data tahun 2006 tercatat ada 2,8 juta pekerja anak. Sekarang

menurutnya “kemungkinan sudah bertambah jumlahnya”. Lihat Asep Usman Ismail, Al-Qur’an Dan Kesejahteraan Sosial (Tangerang: Lentera Hati, 2012), 263.

38 Pasal-pasal dalam UU No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan diantaranya

68, 69, 70, 71, 72, 73, 74, 79, 80, 86, 87, 88, 89, 90, 91, 94, 99, dan 100.

Page 24: TESIS Diajukan kepada Sekolah Pascasarjana UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44935/1/Nur Mardhiah_Fix.pdfmemberikan keringanan dalam tugas-tugas akademik,

Nur Mardhiah | 8

sebetulnya adalah solusi jangka pendek, apalagi untuk negara yang sedang bergerak

dari negara miskin menjadi negara berkembang. Wajar, jika setiap tahun selalu ada

pemogokan buruh dan demonstrasi untuk meminta kenaikan upah.

Menurut Barrington Moore, tindakan seperti: protes, demonstrasi, pemogokan

dan pemberontakan adalah ekspresi perasaan yang mendalam tentang makna

keadilan dan ketidakadilan diantara masyarakat.39 Matthew Rabin (1963) dalam

risetnya berjudul Incorporating Fairness into Game Theory and Economics yang

dikutip oleh Adiwarman Karim menyebutkan, dalam setiap transaksi ada dua

kesepakatan yang harus terpenuhi, yaitu kesepakatan pasar (market equilibria) dan

kesepakatan rasa keadilan (fairness equilibria).40 Pemberian upah secara umum

kepada seseorang atas jerih payahnya dalam bekerja dibolehkan (iba>h{ah) dalam

hukum Islam. Terutama bila dikaitkan dengan prinsip pembagian keuntungan dan

kerugian (profit and lost sharing principle).41 Berangkat dari polemik di atas, penulis

bermaksud ingin menganalisis implementasi upah minimum yang dilihat dari tiga

aspek, yaitu: polarisasi sistem pengupahan di perusahaan itu sendiri, peraturan

pemerintah terkait pengupahan sebagai jaring pengaman, serta komponen upah

minimum yang belum mampu memenuhi kebutuhan hidup layak para pekerja/buruh.

Adapun judul dari tesis ini adalah Praktik Pengupahan Perusahaan: Studi Yuridis

Empiris Di Kota Padang Perspektif Hukum Islam

B. Permasalahan

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, dapat

diidentifikasi beberapa masalah yang timbul, diantaranya:

a. Pemberian upah minimum masih di bawah standar nominal upah yang

ditetapkan oleh pemerintah.

b. Penetapan Upah Minimum yang masih di bawah standar kebutuhan hidup

layak (KHL) pekerja/buruh.

c. Adanya perbedaan likuiditas sebagian perusahaan atau pengusaha kecil

dalam memberikan upah sesuai standar yang telah ditetapkan, akibatnya

beberapa perusahaan terpaksa lock out. d. Terjadinya tebang pilih dan polarisasi saat pemberian upah di perusahaan

berdasarkan jenis dan kualitas pekerjaan.

e. Penawaran angkatan kerja yang jauh lebih besar dibanding dengan

permintaan (excess supply). Hal ini sangat berpengaruh terhadap tingkat

upah, khususnya bagi tenaga kerja dengan tingkat kemampuan rendah, dan

menyebabkan timbulnya surplus pengangguran42.

39 John Ingelson, In Search of Justice: Workers and Visions in Colonial Java 1908-

1926 (Singapore: Oxford University Press, 1986), 7. 40 Adiwarman Karim, Oni Sahroni, Maqashid Bisnis dan Keuangan Islam: Sintesis

fikih dan Ekonomi (Jakarta: Rajawali Pers, 2016), 69. 41 Sutan Remy Sjahdeini, Perbankan Islam (Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 1999),

1. 42 Terjadi kelebihan penawaran tenaga kerja yang berdampak pada penekanan

tingkat upah sehingga menjadi surplus value. Ada dua faktor penyebab terjadinya surplus

Page 25: TESIS Diajukan kepada Sekolah Pascasarjana UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44935/1/Nur Mardhiah_Fix.pdfmemberikan keringanan dalam tugas-tugas akademik,

Nur Mardhiah | 9

f. Peraturan Perusahaan yang belum terintegrasi dengan baik dan benar.

g. Pengawasan terhadap Perlindungan tenaga kerja yang masih rentan

diabaikan oleh Perusahaan dan Pemerintah.

h. Pengawasan terhadap pemberlakuan upah minimum yang belum terlaksana

secara optimal.

i. Ketetapan yang dikeluarkan oleh Permenaker dan Pemerintah Daerah kerap

mengabaikan dan merugikan pekerja/buruh kecil.43

2. Rumusan Masalah

Berangkat dari identifikasi masalah di atas, maka dapat dirumusakan masalah,

yakni “bagaimana implementasi upah minimum pada perusahaan di kota Padang

dalam tinjauan hukum Islam” ?

3. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan rumusan masalah di atas, maka fokus penelitian

tesis ini ialah beberapa perusahaan yang berada di kota Padang. Sementara untuk

pemilihan informasi dan data yang akan dijelaskan ialah tentang penerapan upah

minimum sepanjang tahun 2017 sampai dengan bulan Februari 2018. Penelitian ini

dibatasi hanya menganalisis implementasi upah minimum dan upaya pemerintah

dalam menyikapi polemik pengupahan, serta kepatuhan perusahaan/pengusaha

terhadap peraturan yang dikaji dari perspektif hukum positif dan Islam.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menjelaskan dan menganalisis implementasi upah minimum dan

upaya pemerintah terhadap pelaku ekonomi yang tidak mematuhi aturan

yang telah ditetapkan.

2. Untuk menjelaskan bahwa penetapan upah yang berkeadilan adalah

sejalannya antara undang-undang (juga teori) dengan praktik yang terjadi

di lapangan, dan itu merupakan tonggak utama dalam mewujudkan

kesejahteraan dan perlindungan bagi pekerja/buruh.

tenaga kerja ini. Pertama, Direct Recruitment yang terjadi akibat penggantian tenaga kerja

manusia oleh mesin-mesin produksi. Kedua, Indirect Recruitment yang terjadi akibat adanya

anggota baru tenaga kerja yang memasuki pasar tenaga kerja, bisa berdasarkan golongan

pendidikan, bahkan imigran impor dari luar negara. 43 Terdapat beberapa hal yang merugikan kaum buruh dalam kebijakan pengupahan

permenaker 17/2005, diantaranya adalah;

1. Survei harga kebutuhan hidup, ternyata hanya merupakan salah satu bahan

pertimbangan saja dalam menentukan besaran upah (selain pertumbuhan

ekonomi, produktivitas, usaha yang paling tidak mampu/marginal, KHL

Kabupaten/Kota terendah di Provinsi.

2. pencapaian KHL dalam penetapan upah minimum dilaksankan secara bertahap.

Hal ini membuka peluang bagi pemerintah untuk tidak melaksanakan KHL yang

telah dilakukan oleh Dewan Pengupahan Daerah

Page 26: TESIS Diajukan kepada Sekolah Pascasarjana UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44935/1/Nur Mardhiah_Fix.pdfmemberikan keringanan dalam tugas-tugas akademik,

Nur Mardhiah | 10

D. Signifikansi dan Manfaat Penelitian

Sejalan dengan tujuan penelitian di atas, diharapkan memberi signifikansi dan

manfaat penelitian sebagai berikut:

1. Pada tataran teoritis, penelitian ini adalah sebuah upaya akademis dalam

rangka mengembangkan keilmuan dalam bidang studi Hukum Ekonomi

Shari>‘ah.

2. Pada tataran praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

kontribusi dan bahan pertimbangan bagi pemerintah dalam merumuskan

dan menetapkan kebijakan/peraturan upah minimum di Indonesia yang

lebih baik di masa mendatang.

3. Terciptanya komunitas intelektual muslim yang dewasa dan mampu

menerapkan prinsip-prinsip Hukum Ekonomi Syariah.

E. Penelitian Terdahulu Yang Relevan

Peneliti telah melakukan peninjauan terhadap hasil penelitian terdahulu yang

dikira relevan. Tujuannya untuk menghindari adanya pengulangan serta

membuktikan keaslian penelitian, sehingga tidak terjadi pembahasan yang sama

dengan penelitian lain. Beberapa kajian dan pembahasan yang telah peneliti tinjau

diantaranya: pertama, Prihapsari dalam tesisnya yang berjudul Asas Perlindungan Pekerja/Buruh dalam sistem Alih Daya44. Temuan dalam tesis ini adalah

perlindungan terhadap tenaga kerja sudah diatur dalam Permenaker. Namun, di

lapangan masih belum optimal pelaksanaannya dan perusahaan penyedia jasa alih

daya atau outsourcing harus lebih tegas dalam perjanjian kerjanya, serta

menyesuaikan dengan peran pengusaha, pemerintah, dan serikat pekerja. Tesis ini

sangat membantu peneliti dalam mengumpulkan referensi yang relevan.

Penelitian yang serupa juga dilakukan oleh Eva Zulfa dalam disertasinya yang

berjudul Studi Kritis UMK DKI dalam Perspektif Sistem Pengupahan Berkeadilan menurut Islam45 menyimpulkan, bahwa sistem pengupahan buruh di perusahaan di

Indonesia telah menyebabkan konflik seperti adanya jenjang kesejahteraan yang

terlalu mencolok antara pemimpin dan bawahan. Upah murah terjadi akibat banyak

faktor salah satunya: standar KHL (Kebutuhan Hidup Layak) yang berubah setiap

tahunnya. Fokus penelitian dalam disertasi ini hanya membahas satu perusahaan

yang bergerak di bidang jasa dan produksi. Berbeda dengan penelitian yang penulis

lakukan yaitu di beberapa perusahaan untuk mencari kesamaan dan perbandingan dan

sejauh mana hukum berkontribusi dalam menangani persoalaan buruh di perusahaan-

perusahaan tersebut.

Anatolii Rojco dalam tulisannya tentang Justification of Minimal Quantum of Wage in The Republic of Moldova,46 yang membahas bagaimana kedudukan upah

44 Anindhita Budi Prihapsari, “Asas Perlindungan Pekerja/Buruh dalam sistem Alih

Daya” (Universitas Jember, 2015). 45 Eva Zulfa Nailufar,” Studi Kritis UMK DKI dalam Perspektif Sistem Pengupahan

Berkeadilan menurut Islam” (Disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014). 46 Anatolii Rojco, “Justification of Minimal Quantum of Wage in The Republic of

Moldova”, National Institute for Economic research, 2016, 63-68.

Page 27: TESIS Diajukan kepada Sekolah Pascasarjana UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44935/1/Nur Mardhiah_Fix.pdfmemberikan keringanan dalam tugas-tugas akademik,

Nur Mardhiah | 11

minimal di negara Republik Moldova. Adapun pemberian upah minimal di Republik

Moldova dibagi menjadi tiga, diantaranya: Pertama, upah yang hanya diberikan

untuk pekerja yang bekerja di bagian pemerintahan dan perusahaan di Ibukota

Negara. Kedua, berdasarkan tarif penghidupan satu karyawan. Ketiga, berdasarkan

jumlah upah minimal di sektor riil. Namun, tidak ada kriteria legislatif tetap dalam

menetapkan upah minimal, yang ada hanya kriteria legislatif tetap peninjauan jumlah

(kuantum) dari upah minimal yang ditetapkan dalam UU 1432-XIV 28 Desember

2000 tentang penelaahan terhadap kuantum dari upah minimal. Jurnal ini membantu

peneliti dalam membandingkan penetapan upah minimum berdasarkan ketegori-

ketegori tertentu.

Begitu juga dengan penelitian dari Vivi Alatas dan Lisa tentang The Impact of Minimum Wages on Employment in a Low-Income Country: A Quasi-Natural Experiment in Indonesia47. Penelitian ini mengungkapkan bahwa pemberian upah

minimum di negara berkembang seperti Indonesia, banyak menimbulkan dampak

negatif terhadap perkembangan industrial. Negara-negara kaya yang peduli,

menyerukan supaya memberikan upah yang lebih tinggi kepada pekerja/buruh yang

berada di negara yang sedang berkembang, dengan tujuan untuk membatasi

eksploitasi buruh oleh perusahaan international. Penelitian dalam jurnal ini,

menggunakan data-data sensus dari semua media dan perusahaan-perusahaan

terbesar di Indonesia yang bergerak di bidang tekstil, alas kaki, dan pakaian.

Perbedaannya dengan penelitian yang penulis lakukan ialah terletak pada data yang

didapatkan. Penulis fokus pada perusahaan besar, ritel, dan dagang lainnya yang ada

di kota Padang. Dengan menggunakan metode wawancara untuk memperoleh data-

data yang relevan di lapangan.

Dalam buku yang ditulis oleh Baqir Sharief Qorashi dengan judul Keringat Buruh, Hak dan Peran Pekerja dalam Islam48 menegaskan, seorang buruh menurut

Qorashi, memiliki kedudukan mulia dan posisi yang tinggi dalam Islam. Islam

dengan rapi dan terperinci menetapkan hak-hak buruh supaya terjamin kehidupan

mereka yang lebih baik dan mulia. Dengan adanya buku ini, peneliti sangat terbantu

untuk membandingkan hak-hak buruh perusahaan perspektif Islam dan relevansinya

dengan Undang-undang ketenagakerjaan di Indonesia. Terakhir dokumentasi

nasional yang ditulis dan disusun oleh Mawardi Umar dengan judul Upah buruh Ondernaming karet di Aceh Timur, 1907-193949. Dalam penelitian kepustakaan

tersebut, dipaparkan kondisi pekerja/buruh yang bekerja di perusahaan karet di masa

kolonial Belanda. Saat itu, mereka dipekerjakan dengan sistem yang terikat dan di

satu sisi upah yang diberikan tidak sepadan dan tidak boleh diprotes. Penelitian

dalam jurnal ini menggunakan pendekatan historis yang menelaah arsip-arsip lama.

47 Vivi Alatas and Lisa A. Cameron, “The Impact of Minimum Wages on

Employment in a Low-Income Country: A Quasi-Natural Experiment in Indonesia”, Sage Publications, ILR Review, Vol. 61, No. 2 (Jan., 2008).

48 Baqir Sharief Qorashi, Keringat Buruh, Hak dan Peran Pekerja dalam Islam, terj.

Ali Yahya (Jakarta: al-Huda, 2007). 49 Mawardi Umar, Upah Buruh Onderneming Karet di Aceh Timur, Jurnal Hukum

Bisnis, Vol. 21, No. 1, Februari 2009.

Page 28: TESIS Diajukan kepada Sekolah Pascasarjana UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44935/1/Nur Mardhiah_Fix.pdfmemberikan keringanan dalam tugas-tugas akademik,

Nur Mardhiah | 12

Keuntungannya bagi peneliti adalah, bisa menjadikan bahan acuan komparatif

perusahaan di masa lalu dan di masa sekarang.

Dari beberapa hasil penelitian di atas, peneliti tidak menafikan bahwa telah

banyak yang membahas permasalahan tentang upah. Tetapi, fokus penelitian penulis

dalam tesis ini ialah ingin menganalisis implementasi upah minimum pada beberapa

perusahaan di kota Padang, dan bagaimana upaya pemerintah dalam menyikapi

pelaku ekonomi atau perusahaan yang mengabaikan aturan, serta yang paling utama

penulis berharap bisa memberikan sumbangan solusi terhadap permasalahan upah

yang tak kunjung usai ini. Adapun objek dalam penelitian ini lebih dikerucutkan,

khusus di kota Padang. Karena penulis mempunyai alasan tersendiri kenapa ingin

meneliti di kota Padang, yakni kota Padang adalah Ibukota dari Provinsi Sumatera

Barat yang sudah cukup lama berkembang dan sekaligus menjadi pusat bisnis, serta

perdagangan terbesar di Sumbar. Akan tetapi upah yang diberikan masih belum dapat

memenuhi kebutuhan hidup pekerja/buruh, pun terbilang rendah dibanding daerah-

daerah lain di pulau Sumatera. Selain itu, penelitian terkait pengupahan di kota

Padang cenderung masih sedikit yang mengkaji dari konteks hukum ekonomi

shari>’ah nya.

F. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Pada dasarnya penelitian merupakan tahapan untuk mencari kembali sebuah

kebenaran, sehingga dapat ditemukan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang

muncul tentang suatu objek penelitian.50 Untuk mengetahui implementasi

pengupahan di kota Padang, jenis penelitian yang digunakan dalam tesis ini ialah

studi lapangan (field research) guna mengamati dan menelusuri permasalahan dengan

fokus terhadap subjek dan unit yang akan diteliti. Penelitian ini bersifat kualitatif51

deskriptif yang digunakan untuk mendeskripsikan tentang implementasi upah

minimum pada beberapa perusahaan di kota Padang. Kemudian menganalisa secara

kritis praktik pengupahan pada beberapa perusahaan, sehingga dapat diketahui

apakah penerapan upah minimum telah sesuai sebagaimana mestinya. Dalam hal ini,

penulis akan melakukan analisis dan interpretasi terhadap data, fakta, informasi

tentang penerapan upah minimum di kota Padang. Penelitian ini termasuk kepada

50 Bambang Sugono, Metode Penelitian Hukum (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2001), 29. 51 Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada

filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti kondisi objek yang ilmiah, karena

dijadikan instrumen kunci dalam penelitian. Atau melalui pengamatan, wawancara, dan

penelaah dokumen. Metode penelitian kualitatif ini digunakan karena beberapa

pertimbangan. Pertama, menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan

dengan kenyataan jamak. Kedua, metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan

antara peneliti dan responden. Ketiga, metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan

diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.

Lihat Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan r&d (Bandung: Alfabeta,

2011), 9. Lihat juga: Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2009), Cet. Ke-26, 9-10.

Page 29: TESIS Diajukan kepada Sekolah Pascasarjana UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44935/1/Nur Mardhiah_Fix.pdfmemberikan keringanan dalam tugas-tugas akademik,

Nur Mardhiah | 13

penelitian hukum yang menggunakan pendekatan secara yuridis empiris yang

beranjak dari aturan hukum, baik hukum Islam, hukum nasional, maupun hukum

international yang berlaku, kemudian dihubungkan dengan kenyataan-kenyataan

atau implementasi di lapangan. Selain menggunakan pendekatan yuridis empiris,

penulis juga melakukan komparasi hukum agar dapat melihat bagaimana harmonisasi

ketiga aturan hukum tersebut terkait dengan praktik pengupahan di era kontemporer

ini. Setelah dianalisa berdasarkan pendekatan di atas, maka turunannya ialah menjadi

asas-asas/prinsip-prinsip hukum pengupahan yang berlaku di masyarakat (dalam hal

ini ialah praktik pengupahan dan hubungan industrial di perusahaan).

2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian tesis ini terdiri dari data primer di lapangan yang

penulis dapatkan dengan melakukan wawancara melalui kontak atau hubungan

pribadi antara pengumpul data (pewawancara) dengan sumber data (narasumber)52.

Selain data primer di lapangan, penelitian ini juga menggunakan data primer seperti

Undang-undang Dasar 1945, Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang

Ketenagakerjaan, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2017 tentang Skala Upah,

Permenakertrans No 7 Tahun 2013 tentang Upah Minimum, PP No 78 Tahun 2015

tentang Pengupahan, Pergub Sumatera Barat Nomor 30 Tahun 2016 tentang

Pedoman Pembuatan Peraturan Perusahaan, Surat Keputusan (SK) Gubernur

Sumatera Barat tentang Upah Minimum Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016, 2017,

dan 2018 sebagai upaya mencari peraturan perundang-undangan yang relevan dengan

isu hukum pengupahan.

Adapun sumber data sekunder53 yang digunakan dalam penelitian ini

menfokuskan studi pustaka, diantaranya: melacak dokumen utuh perundang-

undangan54 yang terkait dengan tema penelitian, surat keputusan pemerintah daerah

tentang upah, serta laporan hukum tentang kasus-kasus pekerja/buruh di kota

Padang. Selain itu, data sekunder lainnya berupa buku-buku, jurnal-jurnal, artikel,

surat kabar, internet, hasil seminar, publikasi, dan lain sebagainya yang berhubungan

dengan penelitian ini. Hal ini bertujuan untuk mengetahui, memahami,

membandingkan, dan menyempurnakan penulisan tesis nantinya.

3. Subjek Penelitian

Yang menjadi subjek penelitian adalah para pekerja di beberapa perusahaan

diantaranya: PT. Sinar Sosro, PT. Retail Modern Minang dan Grand Citra Swalayan,

serta perusahaan dagang lainnya. Selain itu, subjek penelitian dalam tesis ini juga

meliputi tim pengawas perusahaan dari Disnakertrans kota Padang. Selain dari

subjek penelitian, penelitian tesis ini juga membutuhkan data-data dokumentasi

berupa akad/kontrak kerja sama di internal perusahaan dan dokumen peraturan

52 Rianto Adi, Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum (Jakarta: Granit, Februari

2004), cet. Ke-I, 72. 53 Data sekunder yaitu data pendukung yang berupa dokumen-dokumen resmi, buku-

buku, hasil penelitian yang berbentuk laporan dan lain sebagainya, yang dinilai berkaitan

dengan penelitian. Amirudin Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, (Jakarta:

Raja Grafindo Persada, 2006), 30. 54 Muhammad ‘Abd al-Kadir, Hukum dan Penelitian Hukum (Bandung: PT. Citra

Aditya Bakti, 2004), 101.

Page 30: TESIS Diajukan kepada Sekolah Pascasarjana UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44935/1/Nur Mardhiah_Fix.pdfmemberikan keringanan dalam tugas-tugas akademik,

Nur Mardhiah | 14

perusahaan berupa standar operasional prosedur. Metode pengambilan data diambil

secara purposive (kesengajaan).

4. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan penelusuran pustaka

(library research) dan lapangan (field research). Studi kepustakaan dilakukan dengan

cara mengoleksi dan menganalisa buku-buku, kitab-kitab fikih, jurnal-jurnal,

peraturan perundang-undangan di Indonesia terkait dengan tema penelitian.

Sementara dalam studi lapangan, penulis melakukan wawancara (interview) dengan

beberapa pekerja/buruh di perusahaan, tim pengawas, serta instansi terkait lainnya.

Jenis wawancara yang penulis lakukan ialah wawancara tidak terstruktur, artinya

penulis mengajukan pertanyaan secara bebas dan leluasa tanpa terikat oleh suatu

susunan pertanyaan.

5. Metode Analisis Data

Dari data yang diperoleh, akan dilakukan pengkajian dan analisa untuk

menjawab bagaimana penerapan upah minimum di kota Padang. Analisis data

dilakukan secara kualitatif, yaitu membuat penafsiran terhadap data yang telah

diolah dan dihubungkan dengan kerangka teoritis serta kerangka konseptual yang

dirumuskan kemudian disimpulkan sebagai jawaban terhadap masalah penelitian.

Dan juga analisis kritis dengan menggunakan teknik deskriptif analitis55, yaitu

metode pengolahan data yang didasarkan pada hasil studi di lapangan yang kemudian

dipadukan dan dianalisis dengan data yang diperoleh dari studi kepustakaan. Penulis

juga melakukan komparasi hukum dalam penelitian ini untuk memudahkan dalam

melakukan unifikasi, kepastian hukum maupun penyederhanaan hukum. Dalam tesis

ini, fokusnya adalah menganalisis implementasi upah minimum terhadap

pekerja/buruh di kota Padang. Kemudian data yang sudah didapatkan selain

dianalisa, juga ditafsirkan dengan cara membandingkan atau mencari kesinambungan

dengan teori pengupahan yang layak. Agar nanti dapat ditarik kesimpulan dari

analisis kritis tersebut.

55 Deskriptif analitis adalah suatu metode analisis data dengan mengumpulkan data

yang tertuju pada masa sekarang, disusun, dijelaskan, dianalisa, dan diintepretasikan. Hadari

Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta: Gajah Mada University, 1993), 30.

Page 31: TESIS Diajukan kepada Sekolah Pascasarjana UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44935/1/Nur Mardhiah_Fix.pdfmemberikan keringanan dalam tugas-tugas akademik,

Nur Mardhiah | 15

G. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan tesis ini, penulis membagi bahasan menjadi enam bab dengan

rincian sebagai berikut :

Pada bab pertama akan dijelaskan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang

masalah, identifikasi, rumusan, dan batasan masalah, tujuan, signifikansi dan

kegunaan penelitian, penelitian terdahulu yang relevan, metodologi penelitian, dan

sistematika penulisan. Bab ini sangat penting karena memberikan gambar awal

kepada pembaca terhadap keseluruhan isi di bab-bab selanjutnya termasuk

pendekatan, teori yang digunakan sebagai alat untuk membantu memberikan solusi

dalam permasalahan, serta tujuan akan diperoleh dalam penelitian ini.

Pada bab kedua berisi tentang teori pengupahan yang terdiri dari konsep upah

perspektif ekonomi dan Islam yang dipaparkan dari pengertian upah, dasar hukum,

bentuk-bentuk pemberian upah, penetapan sanksi hukum terhadap pengupahan,

kaidah fikih dalam upah, teori keadilan serta kesejahteraan dalam Islam. Selain itu,

bab dua juga memberikan penjelasan tentang perlindungan pengupahan yang

diberikan oleh perusahaan maupun pemerintah sebagai regulator, serta agama

sebagai basis etis.

Pada bab ketiga, memaparkan tentang kondisi demografi Kota Padang dan

deskripsi unit observasi yang terdiri dari profil perusahaan, struktur organisasi,

spesifikasi pekerjaan, produk yang dihasilkan, serta peraturan perusahaan.

Pada bab keempat tergambar praktik pengupahan di beberapa perusahaan yang

berada di kota Padang, sekaligus menganalisis dan menjawab rumusan masalah yang

dipaparkan pada Bab I. Pertama, menganalis secara yuridis penerapan/implementasi

pengupahan berdasarkan undang-undang, surat keputusan, rumusan dewan

pengupahan daerah, yang dikuatkan dengan teori yang dipaparkan pada bab 2, serta

menganalisisnya dalam tataran konsep hukum Islam. Kedua, penulis mencoba

memberikan solusi berupa langkah-langkah strategis dalam menetapkan upah yang

berkeadilan yang relevan antara Undang-undang positif dan hukum Islam. Sehingga

bisa mewujudkan kesejahteraan dan terjamin keselamatan pekerja/buruh di Kota

Padang.

Pada bab kelima, penulis menganalisis praktik pengupahan yang telah

dijabarkan pada bab IV dikaji berdasarkan pengupahan yang layak dalam fikih

kontemporer dengan beberapa pertimbangan yang terdiri dari tigas aspek, yakni:

komponen kebutuhan hidup layak (KHL) yang ditinjau dari maqa>s}id al-shari>’ah,

spesialisasi/pembagian kerja, serta transparansi akad/kontrak kerja sama di

perusahaan tersebut.

Bab terakhir atau penutup terdiri dari kesimpulan, saran dan rekomendasi.

Kesimpulan ini didapatkan dari rumusan masalah yang telah terjawab di bab inti.

Begitupun dengan saran dan rekomendasi diberikan berdasarkan peluang dari

beberapa tema dalam penelitian ini yang bisa dikembangkan dan dianalisis oleh

peneliti lain maupun pembaca selanjutnya.