tes

19
37 Tikus putih (Rattus norvegicus) galur Wistar yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 22 ekor yang dipilih secara acak dengan jenis kelamin jantan. Sebanyak 11 ekor tikus Wistar diberikan perlakuan berupa pemberian getah jarak cina (Jatropha curcas linn) pada luka insisi secara topikal dengan dosis dua kali sehari dengan dosis tiap kali pemberian adalah 0,5 cc, dan 11 ekor tikus Wistar sebagai kontrol positif diberikan povidone iodine 10% 2 x 0,5 cc/hari. Pemberian perlakuan pada tikus Wistar dilakukan hingga luka menutup sempurna. Pada penelitian ini ada 2 (dua) kelompok perlakuan, kelompok I (perawatan dengan getah jarak cina), kelompok II (perlakuan dengan larutan povidone iodine 10%). Sample dalam tiap kelompok dihitung berdasarkan rumus Gomez (1995) : T (r-1) ≥ 20 Ket :

Upload: dhiet54

Post on 01-Dec-2015

32 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tes

37

Tikus putih (Rattus norvegicus) galur Wistar yang digunakan dalam

penelitian ini sebanyak 22 ekor yang dipilih secara acak dengan jenis kelamin

jantan. Sebanyak 11 ekor tikus Wistar diberikan perlakuan berupa pemberian

getah jarak cina (Jatropha curcas linn) pada luka insisi secara topikal dengan

dosis dua kali sehari dengan dosis tiap kali pemberian adalah 0,5 cc, dan 11

ekor tikus Wistar sebagai kontrol positif diberikan povidone iodine 10% 2 x

0,5 cc/hari. Pemberian perlakuan pada tikus Wistar dilakukan hingga luka

menutup sempurna.

Pada penelitian ini ada 2 (dua) kelompok perlakuan, kelompok I (perawatan

dengan getah jarak cina), kelompok II (perlakuan dengan larutan povidone

iodine 10%). Sample dalam tiap kelompok dihitung berdasarkan rumus

Gomez (1995) :

T (r-1) ≥ 20

Ket :

T : Jumlah perlakuan

r : Jumlah replikasi

2(r-1) ≥ 20

2r - 2 ≥ 20

2r ≥ 22

r = 11

Page 2: Tes

38

Maka besar pengulangan perkelompok 11 ekor tikus Wistar. Jadi, total tikus

Wistar yang akan digunakan adalah sebanyak 22 ekor.

D. Subjek Penelitian

1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti.28

a. Populasi Target

Populasi target dalam penelitian ini adalah tikus putih jantan (Rattus

norvegicus) galur Wistar.

b. Populasi Terjangkau

Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah tikus putih jantan

(Rattus norvegicus) galur Wistar, umur 2-3 bulan, berat badan 150-200

gram, sehat, tidak ada kelainan anatomis, yang diperoleh dari dinas

pertanian dan ketahanan pangan kota tanggerang selatan.

2. Kriteria Inklusi dan Eksklusi

Penentuan kriteria sample sangat membantu untuk mengurangi bias hasil

penelitian. Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari

suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti. Sedangkan kriteria

eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang memenuhi

kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab.31

a. Kriteria Inklusi

Page 3: Tes

39

1) Tikus Wistar Jantan

2) Berat 150-200 gram

3) Usia 2-3 bulan

4) Kondisi sehat (aktif dan tidak cacat)

5) Tidak pernah digunakan untuk penelitian

b. Kriteria Eksklusi

1) Terjadi kecacatan anatomis selama penelitian.

2) Mati selama masa aklimatisasi dan perlakuan berlangsung.

E. Variabel Penelitian

Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang

dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu konsep

penelitian tertentu.26

1. Variabel independent

Variabel independent adalah suatu stimulus aktivitas yang dimanipulasi

oleh peneliti untuk menciptakan suatu dampak pada variabel dependen.31

Pada penelitian ini variabel independennya adalah perawatan luka dengan

menggunakan getah jarak cina (Jatropha curcas linn) dan larutan povidone

iodine 10% yang diberikan secara topikal pada luka insisi dengan dosis

yang telah ditentukan.

2. Variabel dependent

Page 4: Tes

40

Variabel dependent adalah variabel yang muncul sebagai akibat manipulasi

dari suatu variabel independent.31 Pada penelitian ini variabel dependentnya

adalah penyembuhan luka.

Variabel independent Variabel dependent

F. Definisi Operasional

Definisi Operasional adalah batasan yang digunakan untuk membatasi ruang

lingkup atau pengertian variabel-variabel yang diamati atau diteliti.26 Definisi

operasional pada penelitian ini adalah sebagai berikut

Variabel Definisi Opersional Cara

Ukur

Alat

Ukur

Hasil

Ukur

Skala

Ukur

Getah jarak cina Getah yang diambil dari

tangkai daun tanaman

jarak cina sebanyak 11

cc yang nantinya akan

digunakan pada 11 ekor

tikus dalam 2 kali

pemberian jadi 2 x 0,5 cc

/ hari

Getah yang di

ambil dari

tangkai daun

tanaman jarak

cina lalu di

tampung pada

botol yang

nantinya akan

diambil dan

Spuit dan lembar

Observasi

Getah jarak

sebanyak 0,5 cc /

harinya yang

diberikan pada

punggung tikus

putih jantan dan

diamatai

penyembuhan

luka insisi nya

Ratio

Perawatan luka dengan povidone

iodine 10%

Lama Penyembuhan Luka

Perawatan luka dengan getah jarak

cina

Page 5: Tes

41

diukur

menggunakan

spuit sebanyak

0,5 cc / harinya

untuk setiap ekor

tikus putih jantan

yang berdasarakan

pada luka

menutup

sempurna

Larutan

povidone iodine

10%

Produk larutan povidone

iodine 10% yang

digunakan adalah

betadine sebanyak 11 cc

yang nantinya akan

digunakan pada 11 ekor

tikus dalam 2 kali

pemberian jadi 2 x 0,5 cc

/ hari

Produk larutan

povidone iodine

10% yang

digunakan dalam

penelitian ini

adalah betadine

yang nantinya

akan diambil dan

diukur

menggunakan

spuit sebanyak

0,5 cc / harinya

untuk setiap ekor

tikus putih jantan

Spuit dan lembar

Observasi

Larutan povidone

iodine 10%

sebanyak 0,5 cc /

harinya yang

diberikan pada

punggung tikus

putih jantan dan

diamatai

penyembuhan

luka insisi nya

yang berdasarakan

pada luka

menutup

sempurna

Ratio

Waktu

penyembuhan

luka

Luka menutup sempurna,

dalam artian pada luka

sudah tidak terlihat lagi

tanda-tanda peradangan,

dan kedua sisi luka telah

menyatu

Observasi yang

dilakukan setiap

harinya pada

pukul 19.00

untuk

selanjutnya di

catat pada

lembar observasi

sampai

luka.menutup

sempurna

Lembar

Observasi

Penyembuhan

luka insisi pada

penelitian ini

dinilai dari lama

rata-rata hari yang

diperlukan sampai

luka menutup

sempurna, dalam

artian pada luka

sudah tidak

terlihat lagi tanda-

tanda peradangan,

Nominal

Page 6: Tes

42

kedua sisi luka

telah menyatu dan

keseluruhan

krusta telah

terlepas.

G. Alat Ukur

Alat pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar

observasi, yang diisi berdasarkan lama hari penyembuhan luka pada tikus

putih (Rattus novergicus).

H. Pengumpulan Data

Teknik pegumpulan data yang akan digunakan pada penelitian ini adalah

teknik observasi eksperimen.

J. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Alat

a. Kandang tikus beserta kelengkapannya (sekam, tempat makanan dan

minuman)

b. Spidol (untuk menandai tikus)

c. Timbangan

d. Gunting

e. Pisau cukur

Page 7: Tes

43

f. Kapas

g. Spuit

h. Alat untuk melakukan insisi

(scalpel dan pisau)

i. Penggaris

j. Botol

k. Handscoon/sarung tangan

l. Kassa steril

m. Plester

n. Jam

o. Lembar observasi

2. Bahan

a. Getah jarak cina (Jatropha curcas linn)

b. Larutan povidone iodine 10%

c. Lidokain

d. Alkohol 70%

e. Aquadest

f. Tikus putih jantan (Rattus norvegicus) galur Wistar

g. Makanan (pellet dan jagung) dan minuman tikus Wistar

K. Prosedur Penelitian

Page 8: Tes

44

1. Tikus terlebih dahulu diadaptasikan terhadap kondisi lingkungan tempat

penelitian selama 7 hari. Termasuk diberikan nutrisi dengan pakan

standar berupa pellet dan jagung juga menjaga kebersihan kandang.

2. Tikus dibagi dalam dua kelompok perlakuan yang dibagi secara acak

masing-masing kelompok terdiri dari 11 (sebelas) ekor tikus, yaitu :

a. Kelompok I : luka insisi diberi perlakuan dengan getah jarak cina

(Jatropha curcas linn).

b. Kelompok II: luka insisi diberi perlakuan dengan larutan povidone

iodine 10%.

3. Setelah diadaptasikan selama 7 hari dan dibagi dalam 2 kelompok, pada

hari ke 8 lakukan persiapan insisi pada tikus, yaitu dengan mencukur

rambut tikus pada punggung tikus yang akan di insisi.

4. Sebelum diinsisi, pada punggung tikus putih jantan disterilkan terlebih

dahulu dengan menggunakan alkohol 70%, lalu lakukan anastesi

punggung tikus putih jantan dengan lidokain menggunakan spuit

disposable, agar tidak menyakiti tikus pada saat diinsisisi.

5. Kemudian dibuat luka insisi partial thickness atau luka stadium II yaitu

luka yang mengenai seluruh epidermis dan bagian atas dermis sepanjang

1 cm dengan kedalaman 1 mm (diukur dengan penggaris) menggunakan

pisau scalpel.

6. Lakukan pembersihan darah dengan NaCl 0,9 % sampai perdarahan

berhenti.

Page 9: Tes

45

7. Pada kelompok I diberikan getah jarak cina (Jatropha curcas linn)

dengan dosis 2 x 0,5/hari cc pada jam 07.00 dan 19.00 sampai luka

menutup dengan sempurna. Demikian juga pada kelompok yang ke II,

diberikan larutan povidone iodine 10% dengan dosis 2 x 0,5 cc/hari

pada jam 07.00 dan 19.00 sampai luka menutup dengan sempurna.

8. Catat pada lembar observasi sampai hari keberapa luka menutup

sempurna pada tiap tikus.

Pembuatan proposal Pemesanan tikus dan persiapan kandang

Page 10: Tes

46

Gambar 3.1, Skema Alur Penelitian

L. Parameter yang Diamati

Persiapan

Persiapan getah jarak cina, povidone iodine 10% serta

alat dan bahan lainnya

Pencukuran rambut pada punggung tikus Wistar pada

hari ke 8

Pembuatan luka insisi pada punggung tikus putih jantan sepanjang 1 cm dengan kedalaman 1 mm

Pemberian perlakuanPerlakuan I, pada luka

diberikan getah jarak cina secara topikal dengan dosis

2 x 0,5 cc/hari

Perlakuan II, pada luka diberikan povidone iodine 10% secara topikal dengan

dosis 2 x 0,5 cc/hari

Pengamatan hasil

Analisa data

Laporan

Page 11: Tes

47

Hasil akhir yang dinilai dalam penelitian ini adalah lama waktu yang

dibutuhkan sampai luka menutup sempurna, dalam artian pada luka sudah

tidak terlihat lagi tanda-tanda peradangan, kedua sisi luka telah menyatu dan

keseluruhan krusta telah terlepas. Sedangkan parameter yang diamati selama

observasi proses penyembuhan luka adalah kondisi luka secara makroskopis,

misalnya tanda-tanda peradangan (misalnya rubor dan tumor), krusta dan

penutupan luka.

M. Pengolahan data

Beberapa tahapan yang harus dilakukan terlebih dahulu guna

mendapatkan data yang valid sehingga saat menganalisa data tidak

mendapatkan kendala. Tahapan tersebut terdiri dari :

1. Editing

Memeriksa data-data yang dikumpulkan apakah terdapat kekurangan yang

mungkin menyulitkan dalam langkah analisis berikutnya.

2. Scoring

Tahapan ini dilakukan guna memberikan skor pada setiap hasil di lembar

observasi. Tidak ada pedoman baku untuk skoring namun skoring harus

konsisten.

3. Coding

Page 12: Tes

48

Tahapan memberikan kode pada hasil observasi untuk mempermudah pada

saat analisis data dan mempercepat pada saat meng-entry data.

4. Entering

Dilakukan dengan cara memasukkan data yang telah di skor kedalam

komputer.

5. Processing

Yaitu langkah yang dilakukan untuk mengolah atau menganalisis data dengan

program komputer.

N. Analisis Data

Analisis data pada penelitian ini terdiri dari analisis univariat dan analisis

bivariat.

1. Analisis Univariat

Dilakukan terhadap tiap-tiap variabel dari hasil penelitian, untuk mengetahui

distribusi frekuensi dari variabel independen dan variabel dependen dan

untuk menjelaskan karakteristik masing-masing variabel yang diteliti. Pada

penelitian ini analisis digunakan untuk distribusi dari variabel independent

perawatan luka dengan getah jarak cina (Jatropha curcas linn) dan larutan

povidone-iodine 10% dan variabel dependennya adalah penyembuhan luka.

Analilis menggunakan program SPSS 16.

2. Analisis Bivariat

Page 13: Tes

49

Analisis bivariant digunakan untuk melihat pengaruh/hubungan antara

variabel dependen dan variabel independen. Pada penelitian ini analisis

digunakan untuk mengetahui perbandingan lama penyembuhan luka dengan

menggunakan getah jarak cina (Jatropha curcas linn) dan larutan povidone

iodine. Selanjutnya membandingkan kelompok dengan intervensi

menggunakan bahan A (getah jarak cina) dan kelompok intervensi dengan

menggunakan bahan B (larutan povidone iodine 10%). Dalam analisis ini

digunakan uji independent t-test dalam program SPSS 16.