warteeg tes

117
Tes Grafis-Wartegg

Upload: saputra-dwipayana-pande

Post on 03-Jan-2016

1.356 views

Category:

Documents


18 download

TRANSCRIPT

Page 1: Warteeg Tes

Tes Grafis-Wartegg

Page 2: Warteeg Tes

Rencana Kuliah

Materi Kuliah :1. Rencana perkuliahan2. Pemahaman dasar tes grafis3. Pengertian dan macam-macam tes grafis4. Administrasi tes grafis5. Interpretasi tes BAUM6. Interpretasi DAP7. Interpretasi tes HTP8. Administrasi tes Wartegg9. Interpretasi tes wartegg10. Dinamika psikologi grafis wartegg dan review materi

Penilaian:

UTS : 30 % UAS : 40 % Tugas/praktikum : 30 %

Page 3: Warteeg Tes

SUMBER PUSTAKA

1. Groth Marnath , 1981. Handbook of Psychological testing, Resume : Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro.

2. Dileo, J.H. 1973. Children Drawings As Diagnostic Aids. New York : Brunner/Mazel Publishers.

3. Psikologi UGM, Fakultas. 1991. Manual dan Interpretasi Tes Grafis : BAUM, DAP/DAM, HTP dan Grafologi. Yogyakarta :Fakultas Psikologi UGM.

4.  

5. Psikologi UMM., Fakultas 2005. Tes grafis: BAUM, DAP, HTP. Malang :FakultasPsiklogi

6. Hanna Widaja. 2005. Interpretasi Gambar Anak. Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia: Training Tes Grafis pada temu ilmiah nasional IV.

7. Eriani, P. 1998. Manual Tes Grafis. Semarang: Fakultas Psikologi Universitas

8. Kinget, M. 1952. The Drawing-Completion Tes. New York: Gruine & Stratton, INC

9. Azwar, S. 2003. Wartegg : Tes Melengkapi Gambar (G. Maian Kinget). Yogyakarta : Pustaka

Page 4: Warteeg Tes

Tes grafis sebagai tes proyeksi dan asesmen kepribadian

Tes psikologi adalah pengukuran tingkah laku yangobjektif dan standar, yaitu : Kepastian penggunaan materi Batas waktu Instruksi Permulaan demonstrasi Cara menangani pertanyaan dari testee Situasi tes Suara tester, ekspresi wajah norma

Page 5: Warteeg Tes

Tes grafis sebagai tes proyeksi dan asesmen kepribadian

Tes psikologi ada 2 wilayah pengukuran :

1. Mental tes , misal: tes kecerdasan dan bakat

2. Tes afektif/kepribadian, misal inventory, tes proyektif, grafis

Fungsi tes kepribadian : untuk mengukur perbedaan antar individu atau antara reaksi-reaksi individu pada peristiwa yang berbeda

Page 6: Warteeg Tes

Tes grafis sebagai tes proyeksi dan asesmen kepribadian

Tes proyeksi : eksternalisasi aspek-aspek psikis, terutama aspek-aspek ketidaksadaran ke dalam suatu stimuli yang kurang atau tidak struktur yang sifatnya ambigu.Misal :tes grafis, SSCT, TAT-CAT, Tes Rho.

Page 7: Warteeg Tes

Klasifikasi teknik proyeksi

Klasifikasi teknik proyektif :1. Associative techniques

Subjek menjawab stimulus dengan perkataan, ide-ide yang pertama kali muncul. Misal : Tes Rho

2. Construction ProceduresSubjek mengkonstruksi sebuah produk, misal: cerita TAT-CAT

3. Completion tasksMelengkapi kalimat atau cerita

4. Choice Ordering DeviceMengatur kembali gambar, mencatat referensi atau semacamnya.misal : Szondi test

5. Expressive methodsDengan gambar, cara dalam menyelesaikan sesuatu yang dievaluasiMisal : grafis, warteg

Page 8: Warteeg Tes

Karya grafis dan tes grafis

Karya grafis : segala macam bentuk coretan, tulisan tangan, gambar dan lukisan yang dikerjakan dan dihasilkan manusia atas dasar intensionalitas, faktor-faktor internal.

Tes Grafis : salah satu teknik proyeksi yang digunakan untuk memahami kepribadian seseorang dalam bentuk gambar.Tes grafis terdiri dari : BAUM (gambar pohon), DAP (Draw a Person), HTP (House Tree Person)

Page 9: Warteeg Tes

KedudukanTes grafis

1. Sebagai tes proyeksi

2. Sebagai tes perkembangan (kognitif)

3. Sebagai tes motorik

Page 10: Warteeg Tes

Dasar tes grafis

1. Gestalt psychology : melihat keseluruhan

2. Psycoanalysis

Page 11: Warteeg Tes

Validitas dan reliabilitas

Cassel, Johnson, dan Burns, 1958, dengan membuat kriteria skoring DAP awalnya memiliki reliabilitas 0, 33, kemudian dilakukan kriteria skoring lagi, hasil menjadi 0,77.

Faktor yang mempengaruhi kesulitan untuk mengukur validitas dan reliabilitas :

- prosedur skoring dalam tes menggambar kurang obyektif- Variasi gambar, sehingga sulit untuk melakukan tes

kembali (retest).

Page 12: Warteeg Tes

Manfaat dan Keterbatasan

Manfaat :sebagai salah satu alat tes psikologi untuk mengungkap kepribadian. Keterbatasan :­ tidak mengikuti prosedur formal untuk standarisasi konstruksi tes­ administrasi dan petunjuk skoring yang tidak konsisten- Norma interpretasi yang kurang sistematis- Obyektivitas skoring minimal- Interpretasi didasari akal sehat- Reliabilitas dan validitas yang kurang- Kurang ada penelitian yang dikaitkan dengan budaya untuk petunjuk

interpretasiStrategi mengatasi : sebaiknya dikombinasikan dengan alat tes lain apabila

digunakan untuk menegakkan diagnosis.

Page 13: Warteeg Tes

Tes grafis

1. BAUM

2. DAP

3. HTP

4. WARTEGG

Page 14: Warteeg Tes

Sejarah tes grafis

Tes psikologi pertama-tama umumnya untuk mengukur intelegensi dan prestasi sekolah, hanya beberapa yang ditujukan utk tes kepribadian

Di AS, pertengahan 1930an dimulai lebih bebas dalam interpretasi tes yang mengukur kemampuan mental dengan metode kualitatif

Tes menggambar, awal tujuan utk mengukur intelegensi secara kaku

Page 15: Warteeg Tes

Sejarah tes grafis :BAUM

Diciptakan oleh Emil Jucker,awalnya untuk pemilihan jurusan di sekolah dan dikembangkan oleh Charles Koch

Alasan memilih pohon (Jucker) :­ Pohon selalu tumbuh dan berkembang­ Hasil penelitian budaya menunjukkan bahwa pohon

memiliki makna penting bagi manusia dan pohon dianggap mewakili manusia/

Page 16: Warteeg Tes

Sejarah tes grafis :DAP1. 1885 : pemanfaatan gambar utk memahami pribadi seseorg2. 1900-1915 : studi hasil gambar3.th 1920 -1926, DAP dirancang oleh Florence Goodenough, - menulis “measurement of inteligence by draawinngs”− dipublikasikan pertama kali untuk menilai kapasitas intelegensi anak− Anak diminta dg cara sederhana”menggambar manusia” dan kemudian disediakan pensil dan

kertas putih kosong utk menggambar.− Tujuan : utk menilai IQ berdasar jmlh detail dlm menggambar, diikuti dg asumsi bahwa ketepatan

dlm menggambar mempengaruhi fungsi intelektual anak

4. th, 1936 oleh Harris− mempublikasikan versi baru dr riset Goodenough (Goodenough-Harris D.AP.)− Subyek diminta membuat 3 gambar : 1 gambar manusia laki-laki, satu gambar wanita, 1 gambar

menurut diri sendiri− Evaluasi gambar dilakukan terpisah, gamabr laki-laki dan perempuan dikembangkan norma

secara tersendiri− Sebagian besar digunakan utk menilai intelegensi, tidak utk menilai sifat-sifat dasar kepribadian

atau dasar dari konflik

5. Th 1949, Karen Machover− Kurang puas dengan pemakaian DAP yang hanya utk menilai intelegensi− Berdasar pengamatan klinik, mengembangkan metode penilaian yang lebih teliti dari

Goodenough utk menilai kepribadian- Tugas tes : subjek diminta menggambar seorang manusia, jika selesai diberi kertas kosong lagi dan

diminta menggambar manusia lagi dengan jenis kelamin yang berbeda, kmd diminta memberi keterangan gambar,menceritakan gamabrnya serta menjawab pertanyaan tentang umur, sekolah, pekerjaan, keinginan, sifat-sifat kepribadian, serta sikap-sikap terhadap keluarganya.

Page 17: Warteeg Tes

Sejarah tes grafis:HTP6.. Th 1949, JN Buck− Mempublikasikan House Tree Person (HTP)− Pertama-tama merancang prosedur tes menggambar utk menilai

penyesuaian kepribadian7. 1952,1971, Jolles− Mengembangkan teknik dari JN. Buck dengan tiga cara prosedur :

menggambar dengan pensil tdk berwarna, fase menanyai, menggambar dengan pensil tdk berwarna

− Prosedur administrasi : individu diberikan kertas putih kosong posisi horisontal, kemudian diberikan instruksi “gambarkan saya sebuah rumah”, jika sudah selesai diberikan lagi sebuah kertas dengan posisi vertikal “gambarkan saya sebuah gambar manusia”

− Variasi dari prosedur gambar, akhirnya menggambar tersebut akhirnya menjadi populer dalam bentuk seseorang diberikan kertas dalam posissi horizontal dan seseorang diminta menggamabr dengan instruksi “gambarkan saya sebuah gambar dengan isi gambar ada rumah, pohon dan manusia. Dasar interpretasinya : melihat tipe gamabr, komposisi dalam menggambar, dan hubungan antara gambar, jika perlu dapt pula diminta keterangan gambar yang dpt berguna untuk mengungkapkan perasaan seseorang dan sikap-sikapnya yang diwujudkan dalam bentuk gambar.

Page 18: Warteeg Tes

Sejarah tes grafis:Wartegg

Latar belakang dr gestalt psychology atau Ganzheit Psychology dikembangkan pada University of Leipzig oleh F. Krueger dan F. Sander dengan asumsi bahwa “tidak hanya obyek pengalaman, tetapi subyek yang mengalami hrs dilihat sebagai suatu struktur.

Sender menciptakan teknik “Phantasie test”, subyek dihadapkan pada materi drawing completion test (DCT), yang menghasilkan sifa struktural khas dari subyek.

Keberhasilan Sender mendorong Dr. Ehrig Wartegg untuk melanjutkan penelitian tsb, akhirnya menemukan tes wartegg /DCT (drawing completion test )/WZT (Wartegg Zeichen Test) yang dipakai sekarang ini.

Page 19: Warteeg Tes

Tahap perkembangan karya grafis

1.Tahap coretan (sribbing)2.Tahap ciptaan subjektif

Sesuai dengan persepsi subjek sendiri

3. Tahap ciptaan objektif

Sesuai kenyataan yang ada pada gambar

Page 20: Warteeg Tes

Perkembangan umur dalam menggambar:

2 th : bentuk gambar scribble/cakar ayam, gerakan otot belum terarah dan masih tdk teratur, sudah dapat membuat titik-titik dan garis-garis pendek, dpt menggerakkan pensil di kertas dan mengisi kertas dg gambaran-gambaran yang tidak umum dan menggambar kertas dengan posisi tegak.

3th: dpt menggambar lingkaran, ikal (loop), lengkung dan garis. Obyek-obyek yang belum realistik diidentifikasikan sebagai gambar ”ayah” dan ”ibu”

4 th : dpt menyusun loop, lingkaran dlm urutan mendatar, mengkombinasikan garis dan lingkaran sebagai representasi gambar tangan dan jari, dpt menggambar dari sebelah kiri ke arah sebelah kanan kertas dalam tugas menggambar yang berbeda-beda

5th : mampu membuat kombinasi antara lingkaran, lengkung dan garis serta titik-titik untuk membuat obyek yang dikenal, mampu membuat garis potong dan garis mendatar

6th : sudah membuat gambar yang terintegrasi dan mampu mengontrol dengan baik kemampuan motoriknya, dpt menggambar persegi secara miring, membuat urutan gambar dari bawah ke atas, membuat titik tanpa diputar-putar

7/8th : mampu membuat serangkaian gambar bergerak, imajinasi anak sifatnya statik dan dalam menggambar tidak ada saling keterkaitan antara gambar yang satu dengan gambar yang lain.

Page 21: Warteeg Tes

Perkembangan umur dalam menggambar:

2 th : bentuk gambar scribble/cakar ayam, gerakan otot belum terarah dan masih tdk teratur, sudah dapat membuat titik-titik dan garis-garis pendek, dpt menggerakkan pensil di kertas dan mengisi kertas dg gambaran-gambaran yang tidak umum dan menggambar kertas dengan posisi tegak.

3th: dpt menggambar lingkaran, ikal (loop), lengkung dan garis. Obyek-obyek yang belum realistik diidentifikasikan sebagai gambar ”ayah” dan ”ibu”

4 th : dpt menyusun loop, lingkaran dlm urutan mendatar, mengkombinasikan garis dan lingkaran sebagai representasi gambar tangan dan jari, dpt menggambar dari sebelah kiri ke arah sebelah kanan kertas dalam tugas menggambar yang berbeda-beda

Page 22: Warteeg Tes

PROSES PSIKOFISIK YGMENGAWALI KARYA GRAFIS

persepsi : melihat impresi :terkesan introyeksi : internalisasi

Page 23: Warteeg Tes

Analisis Dasar tes grafis

A.Elemen Ruangpenempatan individu dalam lingkunganyawilayah tempat membuat gambar

B. Elemen bentukKemantapan pribadi dan kematangan

C.Elemen gerak- Analisis grafologi- Manifestasi dorongan/kebutuhan yang mengendap- Petunjuk kekuatan- Terdiri dari : tekanan, coretan, shading

Page 24: Warteeg Tes

Analisis Dasar tes grafis

D. Elemen warna

penekanannya warna hitam dan putih, yaitu hasil goresan pensil dan penggunaan kertas

Page 25: Warteeg Tes

Administrasi tes Grafis

Persiapan tes Materi / bahan2 tes grafis Pelaksanaan tes grafis Waktu penyajian tes grafis Instruksi

Page 26: Warteeg Tes

Persiapan tes

1. Kesiapan, fisik & psikis : testee dan tester

2. Suasana lingkungan :pencahayaan, sirkulasi udara

3. Hindari stimulus yang mengganggu hasil tes, misal : gambar, lukisan, TV, radio.

Page 27: Warteeg Tes

Materi tes

1. HVS : folio 80 gr

2. Pensil HB

3. Lembar tes wartegg

4. Penghapus (bila diperlukan, khusus dlm penya- jian scr individual dgn observasi yg mendalam).

5. Alas menggambar : kertas yg agak tebal, papan

6. kayu dgn permukaan halus dan rata).

Page 28: Warteeg Tes

Instruksi Awal

“ Nanti anda akan saya beri tugas yang berkaitan dengan menggambar. Tetapi saudara tidak perlu merasa kuatir. Gambar yang anda buat tidak akan dinilai baik-buruknya. Yang penting anda mengikuti instruksi yang saya berikan !”.

Page 29: Warteeg Tes

ADMINISTRASI TES BAUM

1. Posisi kertas : vertikal2. Klasikal: instruksi posisi kertas perlihatkan3. Subyek diminta menuliskan identitasnya di sudut kanan

atas kertas : - Nama

- Jenis kelamin- Tingkat pendidikan- Usia- Tanggal tes

4. Subyek diminta untuk membalik kertas dan mendengarkan instruksi selanjutnya dari tester.

Page 30: Warteeg Tes

Lanjutan…..ADMINISTRASI TES BAUM

5. “ Gambarlah pohon berkayu, kecuali pohon jenis : - Perdu - Pinus / cemara - Palma / kelapa - Bambu - Beringin - Randu - Pisang - Rumput-rumputan

Page 31: Warteeg Tes

Lanjutan…..ADMINISTRASI TES BAUM

7. Setelah selesai menggambar pohon, subyek diminta menuliskan nama pohon yang digambarnya di bawah gambar pohon yang dibuatnya.

8. Jika subyek menanyakan posisi kertas, jenis pohon dll, maka dijawab : “ terserah pada anda”

9. Waktu : 5 - 15 menit (klasikal), tdk dibatasi (individual

Page 32: Warteeg Tes

ADMINISTRASI DAP

1. Posisi kertas : vertikal2. Klasikal: instruksi posisi kertas perlihatkan3. Subyek diminta menuliskan identitasnya di sudut kanan

atas kertas : - Nama

- Jenis kelamin- Tingkat pendidikan- Usia- Tanggal tes

4. Subyek diminta untuk membalik kertas dan mendengarkan instruksi selanjutnya dari tester

Page 33: Warteeg Tes

Lanjutan…..ADMINISTRASI DAP

1. Posisi kertas : vertikal2. Klasikal: instruksi posisi kertas perlihatkan3. Subyek diminta menuliskan identitasnya di sudut kanan

atas kertas : - Nama

- Jenis kelamin- Tingkat pendidikan- Usia- Tanggal tes

4. Subyek diminta untuk membalik kertas dan mendengarkan instruksi selanjutnya dari tester.

Page 34: Warteeg Tes

Lanjutan…..ADMINISTRASI DAP

5. Instruksi : “Gambarlah manusia lengkap”6. Jika subyek menanyakan jenis kelamin gambar, posisi

gambar, besar kecilnya gambar, dll. Maka di jawab : “terserah pada anda “.

7. Setelah subyek selesai membuat gambar orang, diminta untuk menuliskan :- Usia yang digambar

- Aktivitas/pekerjaan yang dilakukan- Sifat-sifat- siapa orang yg digambarnya,

Page 35: Warteeg Tes

Lanjutan…..ADMINISTRASI DAP

8. Jika subyek membuat gambar orang yang jenis kelaminnya berbeda dgn jenis kelaminnya (utk kepentingan klinis) :

- diminta untuk membuat gambar orang

yg jenis kelaminnya

- diminta utk menceritakan orang perta-

ma yg digambarnya.

9. Waktu : 5 - 15 menit (klasikal), tdk dibatasi (individual

Page 36: Warteeg Tes

ADMINISTRASI HTP

1. Posisi kertas : horizontal2. Klasikal: instruksi posisi kertas perlihatkan3. Subyek diminta menuliskan identitasnya di sudut kanan

atas kertas : - Nama

- Jenis kelamin- Tingkat pendidikan- Usia- Tanggal tes

4. Subyek diminta untuk membalik kertas dan mendengarkan instruksi selanjutnya dari tester

Page 37: Warteeg Tes

Lanjutan…ADMINISTRASI HTP

5. Instruksi : “Gambarlah rumah, pohon dan orang!”.

6. Jika subyek menggunakan posisi kertas vertikal, biarkan saja

7 Jika subyek menanyakan posisi kertas ,jawab “terserah”.

8. Waktu penyajian : 5 -15 menit (klasikal), tdk dibatasi (individual)

Page 38: Warteeg Tes

ADMINISTRASI TES WARTEGG

1. Subyek diminta menuliskan identitasnya

Page 39: Warteeg Tes

Lanjutan…ADMINISTRASI WARTEGG

2. Instruksi Pada kertas ini Anda lihat delapan buah segi empat. Setiap segi empat

berisi suatu tanda kecil. Tanda-tanda itu tidak memiliki arti khusus, tetapi sekedar merupakan bagian dari gambar yang harus Anda buat di dalam masing-masing segi empat”.

“Anda boleh menggambar apa saja yang Anda ingin- kan dan Anda boleh mulai dari tanda mana saja yg paling Anda sukai. Anda tidak perlu mengikuti urutan seperti susunan segi empat itu, tetapi saya ingin Anda memberi nomor setiap gambar sesuai dengan urutan sewaktu Anda membuatnya”. Setelah Anda selesai menggambar, berilah nama masing2 gambar di bawah kotak besar sesuai dengan nomer urutan menggambar.

Page 40: Warteeg Tes

Lanjutan…ADMINISTRASI WARTEGG

“ Setelah semua gambar selesai Anda buat, pilihlah gambar yg paling Anda sukai, paling tdk disukai,paling

mudah digambar dan paling sukar digambar dan berilah tanda-tanda di belakang nama gambar :

- Gambar yg paling disukai, beri tanda (+) - Gambar yg paling tdk disukai, beri tanda (-) - Tanda yg paling mudah dibuat gambar, beri tanda (M)

- Tanda yg paling sukar dibuat gambar,beri tanda (S)

Page 41: Warteeg Tes

Lanjutan…ADMINISTRASI WARTEGG

Cara memberi motivasi utk subyek : “ Ingatlah, tes ini bukan menguji kemampuan menggam- bar. Saya tidak meminta Anda membuat gambar yang artistik. Saya hanya ingin tahu bagaimana Anda me- ngerjakannya dengan cara Anda sendiri. Jadi coba saja sebaik-baiknya tanpa perlu menghiraukan kekurang- trampilan Anda. Dan jangan lupa memberi nomor pd setiap gambar”.

Page 42: Warteeg Tes

INTERPRETASI BAUM

Page 43: Warteeg Tes

GAMBAR POHON

1. Akar (id)Fungsi : tempat menghisap makanan, menopang pohonInterpretasi : makanan adalah energi. Energi adalah id,

menyangkut primitif instingtif2. Batang (ego)Fungsi : menyalur makanan dari akar ke daun, menopang

pohonInterpretasi :menyangkut kedirian (ego) sebagai usaha

untuk menyalurkan ke luar (fungsi ego)3. Mahkota (superego)Fungsi : untuk memperindah pohon, melindungi /sebagai

peneduh, memasak makanan melalui fotosintesisInterpretasi: yang paling banyak berhubungan dengan

dunia luar, hubungan diri dengan lingkungan, merupakan fungsi dari superego menyangkut kognitif rohani

Page 44: Warteeg Tes

Dasar Interpretasi BAUM

A. Kesan Umum 1. Ukuran gambar 2. Lokasi 3. Kualitas garis 4. PenyelesaianB. Bagian-bagian 1. Mahkota 2. Dahan 3. Batang 4. Stem basis 5. Akar 6. Lain-lain

Page 45: Warteeg Tes

INTERPRETASI BAGIAN POHON

1.Mahkota

Mahkota terdiri : daun, bunga, buah

Mahkota dpt dilihat dr segi : bentuk, goresan, daun

interpretasi : mengindikasikan ttg kemauan kontak dgn lingk

sosial, hub timbal balik ant dunia luar dgn dirinya. sbg refleksi “super ego” dr cita2, keinginan,

kemauan logika, norma dan etika yg ditaati oleh subyek.

Page 46: Warteeg Tes

2. Cabang / Dahan menggbrkn pengorganisasian kepribadian dan

kemampuan individu utk memperoleh kepuasan dr lingk.

Cabang bentuknya luwes dan tepat, indikasinya hub individu yg normal, fleksibel dan memuaskan dgn lingk sosial.

Cabang / dahan dpt dilihat dr segi :bentuk, ukuran, penataan gerak grs / arah

Lanjutan…INTERPRETASI BAGIAN POHON

Page 47: Warteeg Tes

Lanjutan…INTERPRETASI BAGIAN POHON

3. Batang Batang dpt dilihat dr segi: bentuk, ukuran,

permukaan batang, bayang dimensi merefleksikan perkembangan psikologis, perasaan dr

dorongan dasar, baka instingtif dan penyaluran dr dorongan tsb (berhub dgn kekuatan ego)

Permukaan batang : merefleksikan kekuatan ego

Page 48: Warteeg Tes

Lanjutan…INTERPRETASI BAGIAN POHON

4. Akar Mrp sumber khdpn yg tdk tampak shg dinilai sbg “id”

(dorongan bwh sadar), Kebthn dr hawa nafsu, dorongan impuls dasar (basic

instink), keinginan fisik dan dikap pasif). Bila akar tdk nampak: normal Bila tampak : blm tercapainya kedewasaan, sdg mencari

pegangan, dikendalikan oleh kekuatan tdk sadar (hawa nafsu), lemahnya kemauan dan usaha, konservatif, sukar melepaskan diri dr persoalan yg dihadapi.

Akar pd anak2 : normal

Page 49: Warteeg Tes

5. Pangkal Pohon (Stem Basis) menunjukkan bentuk dorongan dasar / asal dr

khdpn ssorg serta penyalurannya. menunjukkan hub individu dgn lingk sekitarnya. berhub dgn bentuk2 komunikasi

Lanjutan…INTERPRETASI BAGIAN POHON

Page 50: Warteeg Tes

Penekanan bagian pohon

1.Daun / mahkota kecenderungan super ego ygberkuasa,menekankan

pd intelektual, ide2, fantasi dan norma2 (berhub dg super ego)

2.Batangkecenderungan menekankan pd prinsip realita, mengakui hal2 yg nampak nyata (berhub dgn ego).

3. Akar menekankan pd id / drive yg berkuasa (berhub dgn

id)

Page 51: Warteeg Tes

Interpretasi Ruang

1. Kanan atas Kesadaran : hal-hal kesadaran terkendali Orientasi ke masa depan Sosial : orientasi ke lingkungan, mudah bergaul Optimis karena orientasi ke depan Perilakunya berdasarkan pada unsur-unsur yang

rasional, terkendali dan sadar/memahami betul mengapa ia begini

Mempunyai kehendak untuk menempatkan diri dalam lingkungan yang luas, banyak teman, enak bergaul, aktif.

Page 52: Warteeg Tes

Lanjuran….Interpretasi Ruang

2. Kiri bawah Introvet Mengalami kesukaran dalam penyesuaian /diri di dalam lingkungan

/sukar bergaul Tidak sadar akan kesukarannya3.Kanan bawah Berkemauan untuk bergaul, tapi susah bergaulnya Berusaha menarik perhatian tapi susah Keinginan untuk bergaul besar, hanya susah untuk mengatakannya.4.Kiri atas Kesadaran akan diri Mengalami kesukaran dalam penyesuaian diri di lingkungan Menyadari kesukaran tersebut5. Mengubah posisi kertas Sukar menempatkan diri di lingkungan

Page 53: Warteeg Tes

Lanjuran….Interpretasi Ruang

6. Pohon ada di tengah ruangan Orang yang selalu menjaga keseimbangan, sehingga banyak

pertimbangan karena takut dinilai salah oleh orang lain dan takut tidak diterima oleh lingkungan

7.Menggambar lebih dari satu pohon Selalu butuh kehadiran orang lain untuk tampil,

sehingga ketergantungan pada orang lain besar Kepercayaan diri kurang

Page 54: Warteeg Tes

PROSES INTERPRETASI

Mengacu pada buku panduan yang dimanfaatkan secara optimal,antara lain:

1. Dipahami secara logis, tidak mekanistis

2. Alur logika dimanfaatkan untuk memahami alur inner life

3. Berani mencoba dan mncoba membandingkan hasil interpretasi

4. Memahami hal-hal yang tidak nampak

Page 55: Warteeg Tes

ASPEK INTERPRETASI BAUM

1.Kognisi Proporsi bagian Shading (ketepatan) Kelengkapan bagian Dimensi gambar Logika gambar2. Emosi Posisi ekstrim Ukuran gambar Kualitas garis Proporsi bagian Bentuk daun Batang (permukaan) Tumbuhan tambahan Akar menonjol Keberhasilan pada stembasis Kesungguhan menyelesaikan gambar

Page 56: Warteeg Tes

Lanjutan….ASPEK INTERPRETASI BAUM

2. Sosial Produksi daun Hubungan batang ranting Hubungan ranting daun Stembasis Bentuk mahkota

Page 57: Warteeg Tes

Interpretasi DAP

Page 58: Warteeg Tes

Indikasi gambar lengkap

1. Kepala

2. Tangan

3. Tubuh

4. kaki

Page 59: Warteeg Tes

ASPEK INTERPRETASI DAP

1.Kognisi Proporsi bagian Shading (ketepatan) Kelengkapan bagian Dimensi gambar Logika gambar

2. Emosi Posisi ekstrim

Ukuran gambar Kualitas garis Proporsi bagian Proporsi kepala Ukuran tangan Ukuran kaki Posisi gambar orang Kelengkapan dan tambahan Keberhasilan pada leher Proporsi gambar orang Penghilangan bagian gambar Aktivitas orang

Page 60: Warteeg Tes

Lanjutan….ASPEK INTERPRETASI DAP

3. Sosial Mata Keterbukaan tangan Aktivitas Facing Leher (dimensi) Mulut

Page 61: Warteeg Tes

HOUSE, TREE AND PERSON(HTP)

HTP mampu mengungkap hubungan dalam keluarga :

Rumah :ibu

Pohon:ayah

Page 62: Warteeg Tes

Interpretasi Wartegg

Page 63: Warteeg Tes

Dasar Interpretasi Wartegg• 1. Mempertimbangkan gambar-gambar dalam

hubungan dengan stimulus yang diberikan. Aspek ini mencerminkan afinitas/persamaan subjek terhadap sifat-sifat khusus rangsang dan ditunjukkan sebagai S-D-R (stimulus drawing relation)

• 2. Meneliti isi (content)

Apa yang digambar subjek, apakah rumah, orang, pemandangan, benda dan sebagainya merefleksikan kecenderungan, interes dan orientasi subjek

3. Meneliti cara pelaksanaan (execution), bagaimana sesuatu itu digambar

Page 64: Warteeg Tes

Stimulus Drawing Relation• Tanda-tanda yang terdapat pada tes • Setiap stimulus mempunyai fisiognami khusus atau

mengandung kualitas tertentu yang merupakan Gestalt.

• Nilai ekspresi dari stimulus digunakan sebagai sarana untuk menanggapi sensibilitas subjek, yaitu bagaimana ia mempersepsikan, merasakan dan melakukan asosiasi

• Bagaimana subyek mengolah stimulus, bagaimana merefleksikannya dan bagaimana sensibilitasnya terhadap kualitas tersebut.

Page 65: Warteeg Tes

Reaksi subjek thd Stimulus1.Indefference

cenderung mengabaikan stimulusyg disediakan, S-D-R jelek, stimulus tdk digunakan dgn baik.

2.Adaptif

Subyek mampu menghadapi stimulus dgn baik.

3.Emphasis

Subyek mampu menghadapi stimulus dgn baik, shg gbr2 menunjukkan perpaduan yg harmonis ant content, eksekusi dan hsl gbrnya.

Page 66: Warteeg Tes

Kualitas Stimulus1.Organik cenderung dibuat sebagai sesuatu yg hidup bersifat feminin, cenderung merupakan garis lengkung stimulus 1, 2, 7, 82.Anorganik Cenderung dibuat sebagai sesuatu yang tidak hidup benda mati bersifat maskulin cenderung merupakan garis lurus dan tegas stimulus 3, 4, 5, 6

Page 67: Warteeg Tes

SENSIBILITAS SUBYEK THD STIMULUS

Affinity

semakin dekat hubungan stimulus dengan gambar Insensibility

Semakin jauh hubungan stimulus dengan gambar

Page 68: Warteeg Tes

CIRI-CIRI STIMULUS

1.Stimulus 1 : titik kecil, organik, sederhana, lepas Harapan gambar makhluk hidup Sentral Tidak menyolok dan mudah terlewat(todak terlihat oleh

subjek yang kurang perseptif/kurang sensitif) Posisi yang tepat di tengah membuatnya penting Mempunyai makna/hubungan terhadap kepekaan

seseorang dan bagaimana orang menyesuaikan diri dalam lingkungn

Jika hasil gambar berupa organis maka hal terseut adekuat dengan sifat diatas

Page 69: Warteeg Tes

CIRI-CIRI STIMULUS

2.Stimulus 2 : lengkung kecil organik, sederhana, lengkung, lepas Harapan gambar makhluk hidup Memberi sugesti sesuatu yang hidup, mobile, lepas,

bergetar, tumbuh atau mengalir. Sifat rangsang menolak perlakuan atau penggunaan

teknis dan menuntut integrasi menjadi sesuatu yang dinamis / organis

Page 70: Warteeg Tes

CIRI-CIRI STIMULUS

3.Stimulus 3 : 3 garis mekanikal, kompleks, lurus, orientasi Rangsang dinamis, harapan Untuk mengukur motivasi seseorang, jika hasil

semakin meningkt, punya motivasi tinggi Sifat kekakuan, kekerasan, keteraturan, keurutan dan

kemajuan, menghasilkan suatu pengaturan yang dinamis, perkembangan bertahap, konstruksi metodis dan konsep-konsep serupa

Page 71: Warteeg Tes

CIRI-CIRI STIMULUS

4.Stimulus 4 :segi empat mekanikal, sederhana, statik Kaku, statis, berat, gelap, muram,kokoh Membangkitkan materialitas kongkret Inorganis dan pasif Untuk mengukur kecemasan seseorang Menghasilkan asosiasi yang agak

depresif/kadangkala bersifat mengancam

Page 72: Warteeg Tes

CIRI-CIRI STIMULUS5.Stimulus 5 : 2 garis berlawanan mekanikal, kompleks, lurus,orientasi Konflik Ide konflik dan dinamisme Memperlihatkan pertentangan /perlawanan Sugesti ke arah konstruksi dan penggunaa teknis Jika seseorang tidak mampu menggambar dengan 2

garis, maka berarti dia tidak sanggup untuk menghadapi konflik, tetapi jika mampu menggabungkan berarti sanggup untuk menyelesaikan, menghadapi.

Page 73: Warteeg Tes

CIRI-CIRI STIMULUS6. Stimulus 6 : 2 garis vertikal-horizontal mekanikal, kompleks, lurus Menggabunkan 2 garis menjadi sesuatu yang umum

dan baru, maka hal ini menunjukkan kemampuan sintesis/kecerdasan tinggi

Kaku, sederhana, membosankan, sepintas tampak hanya cocok untuk menyesuaikan pola-pola geometrik, sederhana atau obyek-obyek elementer

Posisi yang tidak di tengah dari garis ini membuat penyelesaian sesuatu yag seimbang menjadi tugas, sukar, menuntut perencanaan yang cukup kuat.

Page 74: Warteeg Tes

CIRI-CIRI STIMULUS7.Stimulus 7 :titik-titik, rangsang organis Bulat, lentur, halus, rumit Mensugesti sesuatu yang sangat halus, lembut dan

lentur. Rangsang terstruktur dan posisi yang agak janggal

dalam kotak menuntut selektivitas dari pikiran dan menolak perlakuan kasar atau biasa

Page 75: Warteeg Tes

CIRI-CIRI STIMULUS8.Stimulus 8 : garis lengkung lebar, bulat, lentur Organis dan tampak tenang, besar,lancar dan mudah

terselesaikan, mensugesti penyelesaian yang organis, animate atau in animate

Gerakan melengkung ke bawah berarti menutup, naungan perlindunganm ukuran yang relatif besar juga membangkitkan ekspansi dan kekuasaan.

Page 76: Warteeg Tes

EXECUTION (Pengerjaan Gambar)

Page 77: Warteeg Tes

Execution

Terbagi menjadi:

1. Form Level (Taraf bentuk)

2. Lines (Garis)

3. Covering (Liputan)

4. Shading (Pembayangan)

5. Composition (Komposisi)

Page 78: Warteeg Tes

I. Form Level (Taraf Bentuk)

Konsep yang sukar untuk didefinisikan karena sifatnya yang berubah-ubah dan bentuknya tidak sama pada masing-masing kasus.

Form Level yang tinggi tidak selalu berarti gambar tersebut dibuat dengan keterampilan tinggi atau kecakapan seni yang baik.

Form level yang tinggi dapat diperoleh dari beberapa cara antara lain kualitas garis, isi, eksekusi dan karakter gambar secara keseluruhan.

Page 79: Warteeg Tes

II. Lines (Garis)

Mengandung sejumlah karakteristik yang berhubungan dengan intensitas, tipe dan kualitas.

Page 80: Warteeg Tes

II.1. Intensitas

Berasal dari tekanan yang berbeda-beda, bervariasi antara ekstrim sangat kuat dan sangat lemah.

Page 81: Warteeg Tes

II.1.1 Intensitas Kuat

Garis-garis yang kuat ditandai gelap dan jejak dalam terhilat dengan jelas dibagian lembar kertas.

Kategorinya: garis yang agak kuat, cukup kuat dan terlalu kuat. Garis yang kuat menunjukkan bahwa subjek memiliki dorongan vital

atau kekuatan yang menyatu yang siap dilepaskan dalam wujud tindakan.

Page 82: Warteeg Tes

Intensitas Kuat + Form Level Tinggi

Mengindikasikan adanya tuntutan keseimbangan optimal antara kekuatan yang mendorong dan mengontrol.

Memperlihatkan ciri Subjek kemungkinan mempunyai inisiatif dan daya tahan.

Page 83: Warteeg Tes

Intensitas Kuat + Form Level Sedang

Terutama bila ada cukup banyak garis lengkung merupakan kombinasi baik yang menunjukkan bahwa Subjek memiliki ciri-ciri dinamis, keyakinan diri, spontanitas, easiness dalam menghadapi masalah-masalah praktis dan sosial.

Page 84: Warteeg Tes

Intensitas Kuat + Form Level Rendah

Ditemukan pada Subjek dengan kekuatan yang mendorong dan mengontrol yang tidak seimbang.

Subjek tersebut memiliki ciri-ciri seperti, sukar konsentrasi dalam pikiran atau tindakan.

Page 85: Warteeg Tes

Intensitas Terlalu Kuat + Form level Tinggi

Kasus ini jarang ditemukan. Bila ada menunjukkan taraf kontrol yang mungkin efektif tetapi dicapai dengan adanya ketegangan emosional yang kuat. Kombinasi ini hanya tampak pada individu yang sangat ulet, mudah gugup dan seringkali luar biasa ambisius.

Page 86: Warteeg Tes

Intensitas Terlalu Kuat + Form Level Rendah

Bila kombinasi ini disertai oleh cakupan penuh (coverage) yang merupakan pernyataan impulsivitas, suatu kecenderungan mendominir dan untuk merusak apapun yang menghambatnya dengan tindakan.

Merupakan juga tanda emosionalitas kasar dan kekanak-kanakan.

Page 87: Warteeg Tes

II.1.2 Intensitas Lunak

Gradasi garis lunak berkisar antara cukup lunak, halus, sampai dengan sangat lemah.

Makna garis lunak lebih sukar diartikan daripada garis kuat. Penekanan yang kuat merupakan indikasi vitalitas yang kuat, untuk

penekanan yang lunak tidak selalu berrati sebaliknya. Penekanan yanh lunak dapat berarti ekspresi dari energi potensial atau

dorongan yang lemah, tapi dapat juga merupakan akibat energi yang dikontrol.

Mayoritas Subjek berasal dari profesi intelektualitas menggambar dengan garis-garis lunak, sedangkan hampir semua pekerja kasar dan buruh menggambar dengan garis kuat.

Page 88: Warteeg Tes

Intensitas Lunak + Form Level Tinggi

Menunjukkan integrasi selaras dari mekanisme vital dan mental yang harmonis yang didominasi oleh mekanisme mental.

Subjek dengan vitalitas kuat maka dapat diasumsikan bahwa energi dasar digunakan secara produktif pada taraf intelektual dan kekuatan pengontrol berfungsi dengan baik dalam arti disiplin dan bukan menghambat.

Subjek dengan vitalitas rendah atau sedang adalah seorang yang luwes, tidak asertif dan rendah diri.

Page 89: Warteeg Tes

Intensitas Lunak + Form Level Rendah

Kombinasi ini ditemukan pada Subjek yang tidak agresif, kurang imajinatif, dan emosinya agak tumpul.

Page 90: Warteeg Tes

Intensitas Halus + Form Level Tinggi

Sering dijumpai pada Subjek yang emosionalitasnya kaya dan produktif secara intelektual akan tetapi kurang dapat menyesuaikan diri dengan kondisi kehidupan biasa.

Terlalu Peka dan halus Perasaan.

Page 91: Warteeg Tes

Intensitas Halus + Form Level Rendah

Ditemukan pada individu yang umumnya menarik diri, terlalu sopan, sederhana, kurang rasa aman.

Page 92: Warteeg Tes

Reinforcement (Penguatan)

Merupakan duplikasi atau penggandaan garis yang sama sepanjang garis tersebut.

Penguatan dapat tampak pada semua gambar sehingga merupakan karakteristik cara Sujek menggambar dan dapat pula tampak pada satu atau dua gambar saja.

Page 93: Warteeg Tes

II.2 Type of Lines (Tipe Garis)

1. Garis Lurus

2. Garis Melengkung

Page 94: Warteeg Tes

II.2.1. Garis Lurus

Garis dapat digambar lurus seolah-olah menggunakan penggaris, tetapi dapat pula digambar dengan susah payah dan tampaknya tidak baik.

Garis-garis lurus dapat dinilai tinggi jika dibuat pada tempat yang seharusnya memerlukan garis lengkungan, atau bilamana digunakan untuk menyelesaikan stimulus organik pada gambar 3, 7 dan 8.

Page 95: Warteeg Tes

Garis Lurus + Form Level Tinggi

Menandakan adanya kontrol yang konstruktif dan efisien, namun memiliki kecenderungan kearah kompulsif dan ketidakluwesan.

Page 96: Warteeg Tes

Garis Lurus + Form Level Rendah

Biasanya dijumpai pada subjek yang tidak kuat dan tidak peka. Bila disertai oleh penguatan garis lemah dapat berarti sikap yang aneh

dan terasing, ketiadaan kehangatan dan semangat. Bila disertai oleh tekanan yang kuat berarti sifat yang keras, agresif dan

mendominasi.

Page 97: Warteeg Tes

II.2. Garis Melengkung

Terutama garis luwes, mengalir dengan bebas berasal dari gerak otot yang santai.

Garis-garis lengkung merupakan salah satu indikator pasti dari emosionalitas, fleksibelitas, kemampuan menyesuaikan diri dan identifikasi.

Ketiadaan ataupun kelangkaan garis lengkung dalam gambar bermakna yang lebih serius karena hal itu merupakan pertanda kekakuan emosional dan kekakuan intelektual yang ekstrim. Hal tersebut umumnya terjadi pada individu-individu yang acuh, bermusuhan, dan menarik diri.

Page 98: Warteeg Tes

Garis Lengkung + Form Level Tinggi

Menunjukkan penghalusan emosional dan suatu sifat yang tidak rumit dan mudah menyesuaikan diri.

Page 99: Warteeg Tes

Garis Lengkung + Form Level Rendah

Terutama dikombinasi dengan garis-garis yang kuat merupakan ciri subyek yang emosi vitalnya berlebihan.

Page 100: Warteeg Tes

III.Goresan(sentakan/goresan)

-garis kontinyu : berkesinambungan

-diskontinyuitas : ketidak sinambungan,disebabkan kekhawatiran atau pelepasan impuls motorik tanpa sengaja.

a. Kontinuitas +FLR tinggi

berkepriadian menenangkan, tidak tertekan, efisien dan dinamis.

b. Kontinuitas + intensitas kuat

Pribadi yang langsung,koko dan pengambil keputusan.

c.Kontinuitas +FLR rendah

Srg ditemukan pada subjek yang nekad, krg toleran, dan tdk bertanggung jawab.

Bila disertai intensitas yang kuat, pertanda keinginan utk dominasi, impulsif dan kepercayaan yan berlebihan

Page 101: Warteeg Tes

3. COVERING Luas bidang yang digambar

a.Variasi liputan yang kurang

1. Gambar kosong Gambar kosong tidak ada sruktur dan detil,hanya berupa grs-besar,

langkanya garis,penyajian objek gambar di luar konteksnya

2.Gambar kecil

b. Full varietis of covering (variasi liputan yang penuh)

1. Liputan sedang Gambar dan latar belakang menempati bidang yang seimbang

(1/3 atau ½ bidang) penyesuaian diri baik,keseimbangan dinamisme dan kendali

2. Liputan banyak lebih dari ¾

Page 102: Warteeg Tes

Lanjutan...3. COVERING

3.Melebar dan kosong

besar dan tidak berisi shading

4.Sangat penuh

Menutup seluruh bagian

c. Ekspansi Kecenderungan implisit gmbr2x ttt Gmbar lanskap, pemandangan ,kota dan interior untuk melebar keluar dari

daerah gambar segiempat

d. Constriction (Konstriksi)

Gambar yang kecilnya keterlaluan, keseluruhan gambar tidak propoional dengan stimulusnya

Page 103: Warteeg Tes

4. Shading/pembayangan

a. Pekat/dark : kegairahan

b. Berat/heavy : kerentanan emosi

c. Lemah/ringan/light : kepekaan

d. Halus :kendali thd emosi

Page 104: Warteeg Tes

5. Composition(komposisi)

a.Keseluruhan (whole) dan parts (bagian)

1.Keseluruhan (whole) Misal: seorang manusia, sebuah rumah

2.Parts (bagian) Misal : sebuah telinga, sebuah jendela

Page 105: Warteeg Tes

Lanjutan...5. Composition(komposisi)

B.Contex dan Isolation (konteks dan isolasi)

1.Konteks Apapun yang mengelilingi objek yang dibentuk stimuli Dilewati 2 cara : integrasi yang dipadukan dengan alam dan dan objek lain yang

dipadukan

2.Isolasi Tiadanya teman dalam tema yang berisi objek gambar Bagian atau keseluruhan dapat dianggap terisolasi apabila tidak ada unsur kehidupan

atau realita Ketiadaan sentuhan bukan karena kekurangmampuan menggambar

Page 106: Warteeg Tes

Lanjutan...5. Composition(komposisi)

C.Detail (detil) Bagian dari organ atau objek benda hidup atau

benda buatan manusia dan tidak berlaku pada pola-pola abstrak.

Page 107: Warteeg Tes

Lanjutan...5. Composition(komposisi)

D. Organization (organisasi) Yaitu perencanaan yang logis dalam menyusun

elemen-elemen, garis-garis dan penampakan yang membentuk gambar yang bersangkutan

Muncul dalam 2 level eksekusi : 1. level dua-dimensi : gambar yg abstraksi terutama

bertipe dekoratifm dan objek yang ditampilkan permukaannya

2.level tiga-dimensi: semua gambar yang disajikan sisi ke dalamnya

Page 108: Warteeg Tes

Lanjutan...5. Composition(komposisi)

E. Repetition, duplication, dan recurrence 1. Repetition

Muncul kembalinya unsur yang sama dalam sau gambar 2. Duplikasi Penyusunan unsur-unsur yang diulangi menurut suatu pola

simetris yang ketat. 3.Pengulangan Mengacu pada kemunculan kembali tema yang sama.

Page 109: Warteeg Tes

Lanjutan...5. Composition(komposisi)

F. Variety (variasi) Cara penyelesaian stimuli yang dikerjakan dengan

baik, memerlukan keragaman Variasi gambar yang memperlihatkan kelompok

gambar yang berbeda, seperti piktur dan desain, alam dan objek, dekorasi dan teknikal dll.

Page 110: Warteeg Tes

Lanjutan...5. Composition(komposisi)

G. Orientasi Komposisi khusus ambar pd grs menyudu Menghasilkan efek ke depan Misal: gambar asap,sinar lampu, anak pana

Page 111: Warteeg Tes

Lanjutan...5. Composition(komposisi)

H. Carefullnes (kehati-hatian) Karakteristik kualitas garis (sgt lurus atau

lengkung),kelengkapan kontur, ketepatan sudut, kesimetrisan bagian, keteraturan bagian-bagian tertentu,kehalusan pembayangan yang memberi aspek kehalusan gambar

Dicapai dari koordinasi psikomotor yang baik dan perhatian yang terjaga dan kndali ekspresi langsung

Page 112: Warteeg Tes

Lanjutan...5. Composition(komposisi)

I. Casuallness (kasualness) Cara menggambar yg bebas, informal,kdg bergaya,

kdg agak asal-asalan yg dpt memperkaya atau merusak gambar

Disertai sentuhan ringan, tajam dan lentur Cocok utk gmbr alam yg mengekspresikan

kehidupan dan gerakan Tidak cocok utk objek yg harus tampil kokoh,

konsisten dan tepat.

Page 113: Warteeg Tes

Lanjutan...5. Composition(komposisi)

J. Movement (gerakan)

1.Gerakan non objektif. corat-coret Dinamis, mislnya pd abstraksi simetris, kontur lenkung dan bentuk

nyala api. Abstraksi simbolik

2. Gerakan kosmikMisal: putaran awa dan langit, petir, hujan dan sinar matahari, api,asap.

3.Tindakan mekanik

Aktivitas dengan objek.Misal : gerakan peluru,panah, kipas angin

4. Aktivitas manusia

Gerakan manusia, sosial, rekreatif ato kerja.

Page 114: Warteeg Tes

Lanjutan...5. Composition(komposisi)

K. Originality Gambar yang sangat jarang terjadi Syarat : hrs representasional/memiliki makna

khusus, hubungan stimulus-gambar hrs sgt baik. L. Popularity Gambar yang sering dan biasa dibuat kebanyakan

subjek Hrs representasional dan disesuaikan dg kualitas

stimulusnya

Page 115: Warteeg Tes

Lanjutan...5. Composition(komposisi)

M.Clearness-Vagueness (kejelasan-kekaburan)

1.Clearness

Dihasilkan olh kombinasi karakteristik2x, seperti kecermatan, kesinambungan garis,grs besar yang lengkap, eksekusi yg hati2x dan kesungguhan perlakuan

2. Vagueness

Dihasilkan olh grs2x lemah dan coret-moret, cakupan kecil,penggunaan bayangan yang tidak pada tempatnya, eksekusi asal-asalan dan komposisi yang tidak koheren.

Page 116: Warteeg Tes

Lanjutan...5. Composition(komposisi)

N. Consistency-Inconsistency (Konsistensi-Inkonsistensi)

Berlaku bagi gambar-gambar sebagai suatu seri. Menunjukkan pd eksekusi gambar yg dibandinkan

satu sama lain Tampak pda grs2x, intensitas, tipe grs dan

kesinambungannya.

Page 117: Warteeg Tes