termodinamika (usaha)

Upload: winarsa

Post on 14-Apr-2018

240 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

  • 7/27/2019 termodinamika (USAHA)

    1/17

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1LATAR BELAKANGTermodinamika adalah cabang ilmu Fisika yang membahas tentang

    hubungan antara panas (kalor) dan usaha yang dilakukan oleh kalor tersebut.

    Dalam melakukan pengamatan mengenai aliran energi antara panas dan usaha ini

    dikenal dua istilah, yaitusistem dan lingkungan. Apakah yang dimaksud sistem

    dan lingkungan dalam termodinamika? Untuk memahami penggunaan kedua

    istilah tersebut dalam termodinamika, perhatikanlah gambarberikut:

    Gambar 9.1 Bola besi dan air merupakan sistem yang diamati.

    Misalkan, Anda mengamati aliran kalor antara bola besi panas dan air

    dingin. Ketika bola besi tersebut dimasukkan ke dalam air. Bola besi dan air

    disebut sistem karena kedua benda tersebut menjadi objek pengamatan dan

    perhatian Anda. Adapun, wadah air dan udara luar disebut lingkungan karenaberada di luar sistem, tetapi dapat memengaruhi sistem tersebut. Dalam

    pembahasan termodinamika, besaran yang digunakan adalah besaran makroskopis

    suatu sistem, yaitu tekanan, suhu, volume, entropi, kalor, usaha, dan energi dalam.

    Usaha yang dilakukan oleh sistem (gas) terhadap lingkungannya bergantung pada

    proses -proses dalam termodinamika, di antaranya proses isobarik, isokhorik,

    isotermal, dan adiabatik.

    Jadi, dalam makalah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai usaha.

    http://hidupsehati.com/materi/sma/fisika-kelas-x/soal-dan-jawaban-usaha-dan-energihttp://hidupsehati.com/wp-content/uploads/2012/02/Gambar-9.1-Bola-besi-dan-air.jpghttp://hidupsehati.com/materi/sma/fisika-kelas-x/soal-dan-jawaban-usaha-dan-energi
  • 7/27/2019 termodinamika (USAHA)

    2/17

    2

    1.2RUMUSAN MASALAHAdapun rumusan masalah yang diangkat dalam makalah ini yaitu sebagai

    berikut:

    1. Apakah pengertian dan jenis-jenis dari usaha?2. Bagaimanakah diferensial parsial dalam usaha?3. Bagaimanakah koefisien ekspansi dan Compresibelitas itu?

    1.3TUJUANAdapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:

    1. Mengetahui apakah pengertian dan jenis-jenis dari usaha?2. Mengetahui bagaimanakah diferensial parsial dalam usaha?3. Mengetahui bagaimanakah koefisien ekspansi dan Compresibelitas itu?

    BAB II

  • 7/27/2019 termodinamika (USAHA)

    3/17

    3

    PEMBAHASAN

    2.1Pegertian UsahaSistem yang berada dalam keadaan setimbang akan tetap mempertahankan

    keadaannya. Untuk mengubah keadaan seimbang ini diperlukan pengaruh-

    pengaruh dari luar atau sistem harus berinteraksi dengan lingkungannya. Yang

    berperan dalam termodinamika bukan kerja internal, melainkan hanya kerja yang

    melibatkan atraksi sistem dan lingkungannya. Bila sistem melakukan kerja

    eksternal, perubahan yang terjadi dapat diberikan oleh kuantitas makroskopik

    yang berhubungan dengan sistem secara keseluruhan. Perubahan yang dialami

    sistem dari interaksi itu selalu dianggap berlangsung secara kuasistatik. Dengan

    ini diartikan perubahan itu dicapai dalam tahapan yang infinit sedemikian rupa,

    sehingga sistem pada setiap saat proses tersebut berlangsung berada dalam

    keadaan seimbang.

    Di dalam mekanika, besar usaha didefinisikan sebanding dengan besar

    gaya dan besar perpindahan, secara matematik dirumuskan SFW . Di

    dalam sistem gas yang diperhatikan perubahan volume sistem (dV), untuk lebih

    memahami usaha di dalam termodinamika dapat dijelaskan sebagai berikut.

    Kita mempunyai sistem seperti ditunjukkan pada gambar (1), sistem

    berada pada tekanan p. Gaya luar sebesar dF dikerjakan kebagaian permukaan

    seluas dA, dengan dApdF . . Apabila akibat gaya luar bagian sistem bergerak

    sejauh dS, maka kerja yang dilakukan gaya luar tersebut adalah:

    dSdFdW . ...................................................................................... (1)

    dSdF

    Gambar 1

  • 7/27/2019 termodinamika (USAHA)

    4/17

    4

    Integral permukaan menghasilkan: dSdApdW .. , denganA adalah luas

    total permukaan, dA.dS adalah perubahan volume sistem (dV), sehingga kerja

    luarnya adalah.

    pdVdW .......................................................................................... (2)

    Dengan:

    dW = kerja luar(Joule) p = tekanan sistem (N/m2) dV = perubahan volume sistem (m3)

    Aturan konversi tanda:

    dW bernilai positif jika sistem melakukan usaha pada lingkungan,contoh: gas panas di dalam silinder mesin mobil menggerakkan

    piston, piston terdorong keluar maka dalam hal ini sistem melakukan

    usaha, tanda dWpositif.

    dW bernilai negatif jika sistem dikenakan kerja oleh lingkungan,contoh: memasukkan udara ke dalam ban sepeda dengan pompa,

    dalam hal ini usaha dikerjakan pada sistem, maka dW bernilai

    negatif.

    Dalam termodinamika kerja merupakan metode interaksi antara sistem

    dengan lingkungannya.

    a. Menentukan Usaha Melalui Diagram p-VProses reversibel dapat digambarkan dengan sebuah garis pada

    bidang p-V. Garis itu merupakan proyeksi garis pada permukaan p-V-T

    yang menggambarkan proses reversibel.

    Va Vb

    pa

    pb

    P (atm)

    V V (m3)

    a

    b

    Gambar 2

  • 7/27/2019 termodinamika (USAHA)

    5/17

    5

    Gambar (2) menunjukkan sistem mengalami proses sehingga

    keadaannya berubah dari a menjadi b. Usaha per unit massa/mol untuk

    perubahan volume kecil digambarkan oleh daerah yang diarsir. Jadi usaha

    adalah luas daerah di bawah kurva pada bidang p-V. Usaha total untuk

    perubahan volume dari keadaan a ke keadaan b adalah:

    b

    a

    dVpW . ........................................................................................ (3)

    b. Usaha pada Proses SiklusProses siklus adalah suatu proses dimana pada akhir proses

    keadaan sistem kembali seperti keadaan awal.

    Dapat dipandang suatu sistem mengalami proses siklus seperti

    ditunjukkan pada gambar (3). Untuk menentukan besar usaha pada sistem

    maka siklus kita bagi menjadi dua bagian yaitu dari a ke b kemudian

    dilanjutkan dari b ke a.

    Pada bagian ab, sistem melakukan usaha sehingga usaha bertandapositif, besar usaha sama dengan luas daerah di bawah kurva ab.

    Pada bagian ba, sistem dikenakan usaha sehingga usaha bertandanegatif, besar usaha sama dengan luas daerah di bawah kurva ba.

    Usaha total sistem: baab WWW atau sama dengan luas daerah dibawah kurva ab dikurangi luas daerah di bawah kurva ba yang

    sama dengan luas daerah di dalam siklus.

    Va Vb V

    pa

    pb

    p

    a

    b

    Gambar 3

  • 7/27/2019 termodinamika (USAHA)

    6/17

    6

    Usaha pada proses isobar (tekanan kostan)

    Gambar 4. Proses isobar

    Pada proses di atas usaha yang dilakukan sama dengan luas daerah

    di bawah kurva ab.

    b

    a

    dVpW .

    Karenap konstan maka

    b

    a

    dVpW

    baVpW

    ab VVpW

    VpW ...................................................................................... (4)

    Usaha pada proses isokhorik (Volume Kostan)

    Gambar 5. Proses isokor ik

    Pada proses di atas terlihat bahwa 0V

    pa - pb

    Va Vb

    a b

    V

    p

    pa

    V

    a

    b

    V

    p

    pb

  • 7/27/2019 termodinamika (USAHA)

    7/17

    7

    b

    a

    dVpW .

    untuk 0V , maka 0dV

    Sehingga:

    W = 0 ............................................................................................. (5)

    Usaha pada proses isothermal (suhu kostan):

    Gambar 6. Proses isotermal

    Kita akan menghitung usaha yang dilakukan oleh gas yang

    berekspansi dari keadaan a (volume VA) ke keadaan b (volume VB). Kerja

    yang dilakukan adalah b

    a

    dVpW . . Karean gas adalah gas ideal dan

    prosesnya berupa kuasitatik proses maka dapat digunkan persamaan

    nRTPV untuk setiap keadaan, maka:

    b

    a

    dVpW .

    b

    a

    dVV

    nRTW

    T, n, dan R adalah konstan, maka:

    b

    a

    dVV

    nRTW1

    . Keadaan a (volume VA) ke keadaan b (volume VB)

    B

    A

    V

    V

    dVV

    nRTW1

    pa

    Va

    a

    b

    Vb

    p

    pb

  • 7/27/2019 termodinamika (USAHA)

    8/17

    8

    B

    A

    V

    VVnRTW |ln

    A

    B

    V

    VnRTW ln (6)

    Pada proses di atas usaha yang dilakukan sama dengan luas daerah

    di bawah kurva PV. Karena gas berekspansi makaBV >

    AV dan nilai usaha

    yang dilakukan oleh gas bertanda positif. Jika gas dikompres sehingga

    volume akhir dari gas lebih keci dari volume awal maka nilai usaha yang

    dilakukan oleh gas bertanda negatif.

    c. Usaha tergantung pada LintasanPanas ialah perpindahan energi ke atau dari suatu sistem akibat

    perbedaan suhu antara sistem dengan sekelilingnya. Panas itu disebut

    positifapabila masuk ke dalam suatu sistem dan negatifapabila keluar dari

    suatu sistem. Kerja usaha dan perpindahan panas adalah metode

    perpindahan energi, yaitu metode yang menyebabkan energi suatu sistem

    dapat bertambah atau berkurang.

    Untuk menjelaskan usaha bergantung pada lintasan atau tidak,

    dapat dijelaskan melalui diagram berikut.

    Kita pandang sebuah sistem keadaannya berubah dari keadaan a

    menjadi keadaan b, banyak proses reversibel yang bisa ditempuh dari ab

    diantaranya: ab, acb, dan adb. Seperti ditunjukkan pada

    gambar (6) di atas.

    pb

    Va Vb

    pa

    p

    V

    a

    c b

    d

    Gambar (6)

  • 7/27/2019 termodinamika (USAHA)

    9/17

    9

    abkurvabawahdidaerahluas

    adkurvabawahdidaerahluas

    cbkurvabawahdidaerahluas

    ab

    addbadadb

    cbcbacacb

    W

    WWWW

    WWWW

    Dengan melihat luas daerah di bawah kurva, maka

    abadbacb WWW . Jadi, besar usaha tergantung pada proses yang dijalani

    sistem. Disamping itu, besar usaha tergantung pada keadaan awal dan

    keadaan akhir sistem.

    2.2Diferensial Parsial

    Dalam mengkaji persamaan keadaan lebih jauh akan dijumpai konsep lajuperubahan dari suatu fungsi dengan dua variabel. Dalam hal ini diperlukan

    pemahaman yang baik tentang konsep diferensial suatu fungsi dengan dua atau

    lebih variabel. Untuk itulah perlu dibahas mengenai diferensial parsial tersebut.

    Tinjaulah fungsi dengan tiga variabel (x, y, z) yang dinyatakan dengan

    0,, zyxf , yang secara eksplisit dapat pula dinyatakan dengan:

    zxyzyfxyxfz ,,,,, .................................................. (7)

    Jika x dan y berubah maka perubahan z dapat dinyatakan dengan:

    dyy

    zdx

    x

    zdz

    xy

    ............................................................... (8)

    dengan cara yang sama akan diperoleh:

    dzz

    xdy

    y

    xdx

    yz

    ............................................................... (9)

    dz

    z

    ydx

    x

    ydy

    xz

    ............................................................. (10)

    Substitusi nilai dy ke persamaan dzmaka didapat sebagai berikut.

    dy

    y

    zdx

    x

    zdz

    xy

  • 7/27/2019 termodinamika (USAHA)

    10/17

    10

    dz

    z

    ydx

    x

    y

    y

    zdx

    x

    zdz

    xzxy

    dzz

    yyzdx

    xy

    yzdx

    xzdz

    xxzxy

    dxx

    y

    y

    zdx

    x

    zdz

    z

    y

    y

    zdz

    zxyxx

    .................... (11)

    Berdasarkan persamaan di atas didapatkan:

    dxx

    y

    y

    z

    x

    zdz

    z

    y

    y

    z

    zxyxx

    1 ............... (12)

    Perubahan dzdan dx adalah bebas. Bila kita ambil 0dz maka 0dx ,

    sehingga didapatkan:

    01

    xxz

    y

    y

    z

    01

    xxz

    y

    y

    z

    1

    xxz

    y

    y

    z

    x

    x

    y

    zz

    y

    1..................................................................... (13)

    Sedangkan bila kita ambil 0dx maka 0dz , sehingga didapatkan:

    0

    zxyx

    y

    y

    z

    x

    z

    yzxx

    z

    x

    y

    y

    z

    y

    zx

    z

    xx

    y

    y

    z

    1

  • 7/27/2019 termodinamika (USAHA)

    11/17

    11

    1

    zyxx

    y

    z

    x

    y

    z........................................................... (14)

    2.3Koefisien Ekspansi dan Compresibelitas1.Koefisien Ekspansi ()

    Koefisien ekspansi () didefinisikan sebagai perubahan relatif

    volume karena adanya perubahan temperatur.

    121

    12

    TTV

    VV

    ........................................................................... (15)

    Dengan adalah koefesien ekspansi rata-rata.

    Jika sistem mengalami perubahan temperatur kecil dan

    perubahan volume juga kecil maka yang diperoleh koefisien ekspansi

    sebenarnya (), yang ditentukan melalui persamaan berikut.

    dT

    dV

    VdTV

    dV 1 ..................................................................... (16)

    Jika proses berlangsung pada tekanan konstan maka:

    p

    p

    dTdV

    V1 .............................................................................. (17)

    Karena V merupakan fungsi dari T dan p, maka dalam bentuk

    diferensial parsial bentuk

    p

    p

    dT

    dVharus diganti dengan

    pT

    V

    sehinggapT

    V

    V

    1 , di dalam volume spesifik menjadi:

    pTV

    v

    1

    vT

    V

    p

    .............................................................................. (18)

    Koefisien Ekspansi Gas I deal

  • 7/27/2019 termodinamika (USAHA)

    12/17

    12

    Kita dapat menentukan koefisien ekspansi gas ideal dengan

    menurunkannya dari persamaan gas ideal yaitu RTvp .

    Berdasarkan persamaan (4), dapat diperoleh:

    1

    vpTp

    T

    T

    v

    v

    p

    Dari persamaan (5), kita harus mencari dulu nilaipT

    V

    untuk

    mendapatkan nilai maka didapatkan:

    T

    v

    vT

    p

    vpT

    v

    p

    T

    p

    p

    T

    v

    pT

    v

    p

    T

    T

    v

    v

    p

    1

    1

    ...................................... (19)

    Dari persamaan gas ideal didapatkan:v

    RTp , kemudian kita

    cari nilai untuk masing-masing turunan parsial di atas, didapatkan

    sebagai berikut.

    v

    R

    T

    p

    v

    ................................................................................ (20)

    2v

    RT

    v

    p

    T

    ............................................................................ (21)

    Maka:

    2v

    RT

    v

    R

    v

    p

    T

    p

    T

    v

    T

    v

    p

    T

    v

    RT

    v

    v

    R

    T

    v

    p

    2............................................................. (22)

    Sehingga koefisien ekspansi gas ideal adalah:

  • 7/27/2019 termodinamika (USAHA)

    13/17

    13

    pT

    V

    v

    1

    T

    v

    v

    1

    T

    1 ........................................................................................ (23)

    Koefi sien Ekspansi Gas Van der Wall s

    Dengan cara yang sama seperti pada gas ideal dapat diterapkan untuk

    mencari koefisien ekspansi gas Van der Walls.

    Persamaan gas Van der Walls yaitu RTbvv

    ap

    2.

    Berdasarkan persamaan (4), dapat diperoleh:

    1

    vpTp

    T

    T

    v

    v

    p

    Dari persamaan (5), kita harus mencari dulu nilaipT

    V

    untuk

    mendapatkan nilai maka didapatkan:

    T

    v

    vT

    p

    vpT

    v

    p

    T

    p

    p

    T

    v

    pT

    v

    p

    T

    T

    v

    v

    p

    1

    1

    Dari persamaan gas Van der Walls didapatkan: 2va

    bv

    RT

    p ,

    kemudian kita cari nilai untuk masing-masing turunan parsial di atas,

    didapatkan sebagai berikut.

    bvR

    T

    p

    v

    23

    23

    32

    22

    bvv

    bvaRTv

    v

    a

    bv

    RT

    v

    p

    T

    .................................. (24)

    Maka:

  • 7/27/2019 termodinamika (USAHA)

    14/17

    14

    T

    v

    p

    v

    p

    T

    p

    T

    v

    23

    232

    bvv

    bvaRTv

    bv

    R

    T

    v

    p

    23

    23

    2 bvaRTv

    bvvx

    bv

    R

    T

    v

    p

    23

    3

    2 bvaRTv

    bvvRTv

    p

    ................................................. (25)

    Sehingga koefisien ekspansi gas Van der Walls adalah:

    pT

    V

    v

    1

    23

    3

    2

    1

    bvaRTv

    bvvR

    v

    23

    2

    2 bvaRTv

    vbvR

    2. Compresibeli tas (K)Compresibelitas adalah perubahan relatif volume karena adanya

    perubahan tekanan.

    12112

    ppV

    VVK

    ...................................................................... (26)

    Dengan K= compresibelitas rata-rata.

    Jika volume dan tekanan berubah infinit artinya perubahan

    volume kecil dan perubahan tekanan juga kecil maka yang diperoleh

    compresibelitas sebenarnya (K), yang ditentukan melalui persamaan

    berikut.

    dp

    dV

    VdpV

    dVK

    1 ............................................................... (27)

  • 7/27/2019 termodinamika (USAHA)

    15/17

    15

    Jika proses berlangsung pada temperatur konstan (proses

    isothermal) maka:

    TT

    dp

    dV

    VK

    1

    .......................................................................... (28)

    Karena V merupakan fungsi dari T dan p, maka dalam bentuk

    diferensial parsial bentuk

    T

    T

    dp

    dVharus diganti dengan

    Tp

    V

    sehingga

    Tp

    V

    VK

    1

    di dalam volume spesifik menjadi:

    Tp

    V

    vK

    1

    vKp

    V

    T

    ........................................................................... (29)

    Compresibeli tas Gas Ideal

    Kita dapat menentukan koefisien ekspansi gas ideal dengan

    menurunkannya dari persamaan gas ideal yaitu RTvp .

    Berdasarkan persamaan (4), dapat diperoleh:

    1

    vpTp

    T

    T

    v

    v

    p

    Dari persamaan (5), kita harus mencari dulu nilai

    Tp

    v

    untuk

    mendapatkan nilaiKmaka didapatkan:

    1

    vpTp

    T

    T

    v

    v

    p

    vp

    T

    p

    T

    T

    v

    v

    p

    1

    p

    v

    T

    v

    T

    p

    T

    p

    v

    ...................................................................... (30)

  • 7/27/2019 termodinamika (USAHA)

    16/17

    16

    Dari persamaan gas ideal didapatkan:R

    pvT , kemudian kita

    cari nilai untuk masing-masing turunan parsial di atas, didapatkan

    sebagai berikut.

    R

    v

    p

    T

    v

    ................................................................................. (31)

    R

    p

    v

    T

    p

    ................................................................................. (32)

    Maka:

    R

    pR

    v

    v

    Tp

    T

    pv

    p

    v

    T

    p

    v

    p

    R

    R

    v

    T

    v

    p

    .................................................... (33)

    Sehingga compresibelitas gas ideal adalah:

    T

    p

    V

    vK

    1

    p

    v

    vK

    1

    pK

    1 .................................................................................. (34)

  • 7/27/2019 termodinamika (USAHA)

    17/17

    17

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim. 2008. Hukum I Termodinamika. Tersedia pada http://bebas.vlsm.org/

    v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Fisika/Fisika%201.htm.Diakses tanggal 5 Oktober 2009.

    Rapi, Ni Ketut. 2004. Termodinamika, Bahan Ajar. Undiksha Singaraja: Tidak

    Diterbitkan

    Saad, Michael A. 1997. Thermodinamics first edition. California: Santa Clara

    University

    Zemansky, M.W & Dittman, R.H. 1986. Kalor dan Termodinamika. Bandung:

    ITB

    Zemansky, S. 1994.Fisika Untuk Universitas 1. Jakarta : Bina C

    http://bebas.vlsm.org/http://bebas.vlsm.org/http://bebas.vlsm.org/