terjemahan ventori dan cogs buku principle of auditing
DESCRIPTION
terjemahan buku principle of auditing bab COGS dan InventoryTRANSCRIPT
Inventory and Cost of Good Sold
Hubungan inventori dan Cost Of Good Sold (COGS) membuat hal ini logis untuk menggabungkan topic
ini dalam satu bahasan. Pengendalian yang menjamin kebenaran penilaian inventori ada pada siklus
pembelian. Pengendalian ini termasuk proses seleksi penyedia barang (vendor), pemesanan material,
pemeriksaan penerimaan barang, pencatatan utang kepada vendor, otorisasi dan pengeluaran kas.
Dalam bisnis manufaktur penilaan inventori juga dipengaruhi oleh siklus produksi (konversi) dimana
bermacam biaya manufactur ditujukan untuk inventori dan biaya persediaan kemuadian ditransfer
menjadi COGS.
Pemilihan metode akuntasi dan konsistensi pada penerapannya juga mempengaruhi penilaian nventori
dan COGS. Selama masa inflasi, pembatasan historical Cost berefek pada hubungan COGS sebanyak
berefek pada inventori. Namun, ini tidak mengherankan bahwa FASB melakukan percobaan dengan
meminta pengungkapan tambahan dari biaya penggantian saat ini (current replacement cost) atas
inventori. Walaupun perusahaan-perusahaan belum lama ini tidak disyaratkan untuk pengungkapan
informasi ini, banyak perusahaan mengukuti sebuah diskusi dari efek inflasi dalam diskusi manajemen
dan analisis kondisi keuangan, yang mana dipersyaratkan dalam bagian form isian K-10 tahunan
perusahaan oleh SEC.
Sumber dan sifat inventori dan COGS
Sebagaimana dijelaskan dalam chapter 10 yang termasuk inventory (1) barang persediaan ditangan
yang siap dijual maupun barang jadi pada perusahaan manufaktur; (2) Barang dalam proses (3) barang
yang digunakan dalam produksi baik langsung maupun tidak langsung : bahan mentah, bagian yang
dibeli dan perlengkapan.
Inventori mendapat banyak perhatian dalam literatur akuntansi dan audit, juga di dalam diskusi diantara
akuntan professional. Alasannya :
1. Inventori sering merupakan bagian besar asset lancar perusahaan dan sangat dicurigai terjadi
kesalahan dan kecurangan.
2. Profesi akuntan menyetujui banyak metode alternative untuk inventori dan metode yang
berbeda mungkin digunakan untuk bermacam tingkatan inventori.
3. Penentuan nilai inventori secara langsung berpengaruh pada COGS dan mempunyai pengaruh
besar terhadap laba tahunan.
4. Penentuan kualitas, konsidi, dan nilai inventori secara sifatnya adalah lebih tugas yang lebih sulit
dan rumit daripada kasus dengan kebanyakan elemen neraca lainnya. Banyak item seperti
permata yang mahal, nagian elektronik yang canggih, konstruksi dalam pengerjaan menyajikan
masalah dari identifikasi dan penilaian.
Pendekatan auditor untuk mengaudit inventori dan COGS.
Tujuan auditor megaudit inventori dan COGS adalah untuk :
1. Menilai pengendalian internal atas inventori dan COGS.
2. Menentukan eksistensi dari inventori dan keterjadian transaksi yang berefek pada COGS.
3. Membuktikan kelengkapan (completeness) catatan inventori
4. Membuktikan bahwa klien mempunyai hak untuk mencatat inventori
5. Membuktikan akurasi klerikal dari pencatatan dan jadwal pendukung untuk inventori dan COGS.
6. Menentukan bahwa penilaian inventori dan COGS dilakukan dengan metode yang sesuai.
7. Menentukan bahwa penyajian dan pengungkapan inventori dan COGS adalah cukup, termasuk
pengungkapan klasifikasi inventori , metode akuntansi dan inventory yang dijanjikan sebagai
jaminan untuk pinjaman.
Dalam kombinasi dengan aduit inventori dan GOGS, auditor juga memperoleh bukti tentang akun
pembelian terkait, penjualan pengembalian pembelian dan pengembalian penjualan.
Internal Control atas Inventori dan COGS
Pentingnya internyal control yang cukup atas inventori dan COGS dari pandangan manajemen dan
auditing mungkin hampir tidak terlalu ditekankan. Di beberapa perusahaan manajemen menekankan
control atas kas dan asset keuangan tapi hanya member sedikit perhatian pada inventori. Sejak banyak
jenis inventori disususn oleh item yang tidak dicurigai untuk dicuri, manajemen mungkin
mempertimbangkan pengendalian yang tidak perlu pada area ini. Seperti berpikir mengabaikan fakta
bahwa pengendalian pada inventori berpengaruh hampir pada semua fungsi termasuk dalam produksi
dan pelepasan produk perusahaan .
Lingkungan Pengendalian. (Control Envirinment)
Aspek lingkungan pengendalian yang relevan untuk pertimbangan auditor pada inventori dan COGS
adalah :
1. Komitmen untuk kompetensi dan kebijakan dan praktek sumberdaya manusia. Kebijakan dan
praktek membantu menjamin bahwa personal yang terlatih dan mempunyai kualifikasi yang
sesuai ditunjuk untuk bertanggungjawab pada pembelian barang atau jasa, dan menerima dan
menyimpan barang. Komitmen untuk kompetensi dengan mematuhi untuk personal di pabrik
penting untuk menjamin bahwa proses manufaktur berjalan efisien dan efektif serta bahwa
pengendalian yang ditentukan dilakukan.
2. Integritas dan nilai etika. Aktivitas pengeluaran kas dan pembelian menyediakan kesempatan
yang luas bagi pegawai untuk berbuat curang, begitu juga manajemen. Komunikasi nilai etika
dan intergritas manajemen membantu menjamin bahwa pengeluaran kas adalah untuk barang
yang diotorisai dan dilegitimasi yang benar-benar diterima dan perlakuan akuntansi untuk
pembelian telah sesuai.
3. Struktur organisasi dan penetapan otoritas dan pertanggungjawaban. Pengendalian internal
meningkat ketika struktur organisasi klien sesuai dan level aotorisasi dan pertanggunjawaban
untuk aktivitas pembelian dan produksi dikumunikasikan dengan jelas. Terutama untuk personel
yang terlibat dengan pembelian, penerimaan dan produksi untuk mengerti tanggungjawab
dalam penerapan dan pengendaliannya.
Risk Assesment
Resiko salah saji material dalah laporan keuangan berkurang jika manajemen mengevaluasi dan
memanaje resiko terkait pembelian dan produksi barang dan jasa. Aspek perhatian auditor termasuk
penilaian manajemen atas resiko yang terkai dengan (1) ketersediaan supplai barang, jasa dan pekerja
yang pekerja yang terampil, (2) stabilitas harga dan tingkat upah (3) generasi yang memepunyai cash
flow yang cukup untuk membayar pembelian (4) perubahan teknologi yang mempengaruhi proses
manufaktur dan (5) keusangan inventori.
Monitoring
Pengendalian Monitoring yang relevan untuk siklus pembelian termasuk manajemen membuat proses
formal dalam memperoleh feedback dari supplier, termasuk complain atas pembayaran. Control untuk
siklus produksi termasuk observasi oleh supervisor produksi atas kinerja dari berbagai aktivitas dan
fungsi serta reviu kinerja dan kualitas. Manajemen juga seharusnya mempunyai proses yang formal
untuk mempertimbangkan rekomendasi oleh internal auditor untuk peningkatan fungsi pembelian dan
produksi dan aktivitas pengendalian terkait.
Siklus pembelian dan produksi – system akuntansi dan aktivitas pengendalian
Pembelian, penerimaan, penyimpanan, pemprosesan dan pengiriman adalah fungsi fisik yang secara
langsung berhubungan dengan inventori; system akuntansi biaya dan pencatatan inventori secara
perpektual terdiri dari fungsi pencatatan. Mereka perlu untuk mengerti dan mengevaluasi system
akuntasi biaya dan pencatatan pekpektual juga bermacam aktivitas pengendalian dan dokumen sumber
yang mendasari pengolahan data keuangan.
Fungsi pembelian. Pengendalian internal yang memadai atas pembelian mensyaratkan , pertama,
sebuah struktur organisasi yang mendelegasikan kepada sebuah departemen otoritas exlusif
perusahaan yang terpisah untuk melakukan pembelian material dan jasa. Fungsi pembelian,
penerimaan dan pencatatan seharusnya secara jelas terpisah dan ditempatkan pada departemen yang
terpisah. Di perusahaan kecil , pemisahan ini mungkin tidak bisa dilakukan, tapi bahkan untuk
perusahaan yang sangat kecil, biasanya memungkinkan untuk menempatkan seseorang yang sesuai
untuk mengawasi pegawai yang bertanggungjawab untuk semua pembelian.
Transaksi pembelian dimulai dengan penerbitan purchase requisition yang disetujui oleh departemen
penyimpanan atau departemen lain yang membutuhkan barang atau jasa. Sebuah salinan Permintaan
ini dikirim ke departemen pembelian untuk menyediakan dasar untuk mempersiapkan purchase order
yang bernomor berseri. Permintaan seharusnya termasuk deskripsi yang seksama dari tipe dan jumlah
barang atau jasa yang dinginkan.
Salinan dari Purchase order seharusnya diteruskan ke departemen akuntansi dan penerimaan barang.
Salinan yang dikirimkan ke departemen penerimaan seharusnya mempunyai jumlah kuantitas yang
dihitamkan agar personel yang melakukan penerimaan benar-benar menghitung barang yang diterima.
Walaupun pemesanan bisa melalui telpon, purchase order tetap dibuat dan diteruskan. Di banyak
perusahaan besar purchase order diterbitkan hanya setelah pemenuhan prosedur secara luas untuk
menentukan (1) item yang dibutuhkan (2) mendapatkan penawaran yang kompetitif dan (3) mendapat
persetujuan aspek keuangan dalam komitmen.
Fungsi Penerimaan. Semua barang yang diterima oleh perusahaan – tanpa kecuali – sehasrusnya jelas
melalui departemen penerimaan yang independen dari departemen pembelian, penyimpanan dan
pengiriman. Departemen penerimaan bertanggungjawab untuk (1) menentukan kuantitas barang yang
diterima (2) mendeteksi barang yang rusak atau cacat (3) menyiapkan laporan penerimaan dan (4)
pengiriman yang cepat dari barang yang diterima kepada departemen penyimpanan.
Fungsi penyimpanan. Karena barang dikirim ke penyimpanan, mereka menghitung dan menerimanya.
Departemen penyimpanan kemudian akan memberitahukan departemen akuntansi tentang barang
jumlah yang diterima dan dan ditempatkan di pernyimpanan. Dalam melakukan fungsi tersebut,
departemen penyimpanan melakukann kontribusi penting untuk keseluruhan pengendalian inventori.
Dengan menandatangani untuk barang, hall itu menetapkan tanggungjawabnya sendiri dan dengan
memberitahukan departemen akuntansi tentang barang aktual yang disimpang, hal itu menyediakan
verifikasi pekerjaan departemen penerimaan.
Fungsi Penerbitan. Departemen [penyimpanan, bertanggungjawab untuk semua barang yang ada dalam
pengendaliannya, beralasan untuk meminta dengan tegas bahwa permintaan yang telah bernomor seri
(prenumbered requisition) diterbitkan untuk semua item yang keluar untuk melayani form penerimaan
yang ditandatangi oleh departemen yang menerima barang. Requisition biasanya disiapkan tiga rangkap.
Departemen yang membuat permintaan memegang satu salinan, yang melayani yaitu departemen
penyimpanan menerima juga, salinan yang ketiga adalah catatan untuk departemen akuntansi untuk
distribusi biaya. Untuk mencegah penulisan yang sembarangan dari requisition untuk tujuan yang
diragukan, beberapa organisasi membuat kebijakan mensyaratkan bahwa requisition diambil hanya atas
wewenang permintaan materialvdari permintaan enginer atau order poenjualan. Pada penjualan besar
dan retail lebih memperhatikan order pengiriman daripada permintaan barang pabrik (Factory
Requisition) untuk mengotorisasi pengambilan dari penyimpanan.
Fungsi produksi. Semua produksi seharusnya dikendalikan dengan jadwal produksi master yang
menyajikan kebutuhan produksi bruto periode tertentu. Karena jadwal disususn berdasarkan
perencanaan /ramalan permintaan produk perusahaan, hal ini membantu untuk menjamin bahwa
perusahaan akan memenuhi kebutuhan konsumennya, sementara tidak terjadi overstock produk
tertentu. Jadwal produksi master juga menjamin bahwa material dan pekerja tersedia dengan basis
waktu untuk memenuhi permintaan produksi untuk periode tersebut. Sekali permintaan sumberdaya
ditentukan tersedia, permintaan produksi disiapkan untuk mengotorisasi produksi produk tertentu.
Pertanggungjawaban untuk barang yang diproduksi harus dipastikan, biasanya oleh pengawas pabrik.
Permintaan bahan baku dan kartu perpindahan mendokumentasikan arus barang dan tanggungjawab
yang terkait sebagai progress mereka melalui proses produksi. Demikian , dari waktu material dikirimkan
ke pabrik sampai selesai diproses dan disimpan di gudang. Supervisor yang ditunjuk seharusnya dalam
pengendalian dan dipersiapkan untuk menjawab untuk lokasi dan dispoisis mereka.
Kartu waktu pekerjaan (Job time tiket) dipersiapkan untuk mendokumentasikan jam mesin dan pekerja
yang dicurahkan untuk pekerjaan produksi tertentu. Setiap kartu waktu pekerjaan seharusnya direviu
dan disetujui oleh departemen pengawas sebelum dimasukan ke dalam system akuntansi biaya.
Pengendalian untuk barang dalam produksi biasanya termasuk prosedur inspeksi regular untuk
mengungkap pekerjaan yang cacat. Bantuan ini pada mengungkapkan inefisiensi dalam system produksi
dan juga cenderung untuk mencegah inflasi barang dalam proses inventori oleh akumulasi biaya barang
yang nantinya akan menjadi barang sisa produksi (scrap). Jika barang sisa mempunya nilai penyelamatan
yang substansial material tersebut seharusnya dipisahkan dikendalikan dan diinventorikan.
Fungsi pengiriman . Pengiriman barang seharusnya dilakukan hanya setelah otorisasi sudah diterima.
Wewenang ini akan secara normal menjadi sebuah persetujuan permintaan penjualan oleh departemen
kredit, walaupun fungsi pengiriman juga termasuk mengembalikan barang cacat kepada supplier. Dalam
kasus selanjutnya, otorisasi mungkin mengambil form dari otorisasi pengiriman dari eksekutif
departemen pembelian.
Departemen pengiriman akan menyiapkan atau system computer akan menghasilkan dokumen
pengiriman yang telah bernomor seri sebelumnya (prenumbered shipping document) yang iga
seharusnya dimengindikasikan barang dikirim. Satu salinan seharusnya dipegang departemen
pengiriman sebagai bukti pengiriman, salinan kedua seharusnya dikirim ke departemen penagihan
dimana disana biasanya sebagai basis untuk penagihan ke pelanggan, dan salinan ketiga seharusnya
dilampirkan sebagai slip yang dikirim bersama barang ketika barang tersebut dikirimkan. Aspek
pengendalian atas prosedur ini dikuatkan dengan fakta bahwa pihak luar yaitu konsumen biasanya akan
memeriksa slip yang dikemas dan catatan perusahaan tentang ketidaksesuaian antara di list, barang
yang dipesan dan barang yang benar-benar diterima.
Ketika barang dikirmkan menggunakan angkutan umum, empat salinan dari dokumen pengiriman
dipersyaratkan dalam kasus ini untuk menjadi tagihan dari ini, disediakan untuk pengangkut. Sebagai
tambahan salinan diteruskan ke penagihan akan menjadi bukti tambahan pengiriman dalam bentuk
tagihan truk, penerimaan angkutan atau tagihan pengiriman barang. Kemudian audit difasilitasi dengan
mengelompokan bersama dokumen yang menunjukan pengiriman telah diotorisasi dengan benar dan
dikirim.
Rutinitas pengiriman yang dibentuk seharusnya diikuti untuk semua tipe pengiriman termasuk penjualan
scrap, pengembalian barang cacat dan penerusan bahan baku atau sparepart ke subkontraktor.
Sistem Akuntansi Biaya
Sistem Persedian Perpectual
Sistem pencatatan persediaan secara perpectual adalah hal yang paling penting dalam bagian pengendalian internal. Catatan ini menampilkan keseluruhan jumlah barang yang tersedia, memberikan
informasi mendasar dalam memberikan keputusan yang cerdas ketika melakukan perencanaan pembelian, penjulan dan produksi.
Penggunaan pencatatan persediaan perpectual mengizinkan perusahaan untuk mengendalikan besaran biaya dalam mengelola persediaan, sekaligus meminimalisasi resiko kehabisan stock barang persediaan.
Internal Control dan Computer
Pengelolaan persediaan terkomputerisasi memudahkan perusahaan dalam melakukan pengelolaan persedian, pembelian, dan juga produksi. Pengendalian internal yang baik membutuhkan pemisahan yang jelas atas fungsi pembelian, penerimaan, penyimpanan, pemprosesan dan pengiriman. Oleh karena itu sistem terkomputerisasi perusahaan juga harus menerapkan hal tersebut untuk manjaga keakuratan dan dan integritas data.
Program Audit untuk Persediaan dan CoGS
Program audit ini ditujukan untuk perusahaan manufaktur yang menggunakan pencatatan persediaan dengan metode perpectual yang ditutup setiap tahun fiskal.
a. Mempertimbangkan pengendalian internal atas persediaan dan CoGS1. Mendapatkan pemahaman tentang pengendalian internal atas persediaan dan CoGS2. Menilai resiko pengendalian dan merancang pengujian pengendalian atas persediaan dan CoGS3. Melakukan pengujian pengendalian tambahan yang telah direncanakan auditor
mempertimbangkan apakah hal tersebut mendukung dalam menilai pengendalian resiko, seperti:
Memeriksa aspek yang signifikan dari sample transaksi pembelian Menguji biaya sistem akuntansi
4. Menilai kembali resiko pengendalian dan memodifikasi pengujian substantif atas persediaan dan CoGS
b. Melakukan pengujian substantif atas transaksi persediaan dan CoGS5. Memperoleh daftar persediaan dan melakukan rekonsiliasi terhadap buku besar6. Mengevaluasi perencanaan persediaan fisik perusahaan7. Melakukan observasi atas persediaan fisik dan melakukan pengujian hitung8. Melakukan revieu atas cutoff akhir tahun transaksi pembelian dan penjualan9. Memperoleh salinan data persediaan fisik, melakukan pengujian keakuratan, dan melakukan
penelusuran10. Mengevaluasi dasar dan metode penilaian persediaan11. Menguji nilai persediaan12. Melakukan prosedur analitis13. Menentukan apakah ada kontrak terhadap aset persediaan dan mereviu perjanjian jual beli14. Mengevaluasi penyajian laporan keuangan atas persediaan dan CoGS termasuk kecukupan
pengungkapannya
a. Mempertimbangkan pengendalian internal atas persediaan dan CoGS
1. Mendapatkan pemahaman tentang pengendalian internal atas persediaan dan CoGS
2. Menilai resiko pengendalian dan merancang pengujian pengendalian atas persediaan dan CoGSBerdasarkan pemahaman atas pengendalian internal, auditor menentukan tingkat resiko pengendalian yang direncanakan untuk setiap asersi dalam laporan keuangan. untuk mendukung penilaian ini auditor membutuhkan tambahan bukti berupa efektifitas operasi dari pengendalian client dengan cara merancang tambahan pengujian pengendalian.
3. Melakukan pengujian pengendalian tambahan yang telah direncanakan auditor mempertimbangkan apakah hal tersebut mendukung dalam menilai pengendalian resiko, seperti:
Memeriksa aspek yang signifikan dari sample transaksi pembelian
Pencatatan yang baik atas transaksi pembelian dan pembayaran kas adalah dasar dari catatan akuntansi yang dapat dipercaya. Oleh karena itu auditor melakukan pengujian atas prosedur pengendalian kunci dalam siklus pembelian perusahaan client. Test atas siklus ini mencakup:
i. Memilih sample transaksi pembelianii. Memeriksa bukti pembelian atau autorisasi lain atas sample trensaksi pembelian
iii. Memeriksa tagihan vendor yang berkaitan, laporan penerimaan, dan pembayaran atas setiap transaksi yang menjadi sample
iv. Melakukan inspeksi atas tagihan vendor terkait harga, biaya angkutv. Membandingkan jumlah dan harga antara tagihan, pemesanan, dan laporan
penerimaanvi. Melakukan penelusuran dari transaksi sampai dengan buku besar
Menguji biaya sistem akuntansiUntuk perusahaan yang bergerak di bidang manukfaktur, auditor harus familiar dengan sistem akuntansi client. Biaya sistem akuntansi dikendalikan oleh akun buku besar atau beregerak secara independen sebagai sistem akuntansi umum.
Auditor harus menyadari bahwa banyak metode yang dapat digunakan yang secara umum diakui dalam penerapan biaya overhead persediaan dalam manufaktur.Pembelajaran atas sistem akuntansi perusahaan client menjadi hal yang penting yang harus dilakukan auditor terlebih lagi jika terdapat perubahan metode biaya yang diterapkan.
4. Menilai kembali risiko pengendalian dan memodifikasi pengujian substantif.
Deskripsi dan tes pengendalian terhadap kontrol internal klien atas persediaan dan harga pokok penjualan menyediakan auditor suatu bukti mengenai kelemahan dan kekuatan dari sistem. Berdasarkan informasi ini, auditor menilai kembali risiko pengendalian untuk asersi laporan keuangan mengenai persediaan dan harga pokok penjualan. Figure 12-3 mengilustrasikan hubungan antara pernyataan ini dan berbagai kontrol. Hal ini juga menunjukkan bagaimana kebijakan dan prosedur biasanya diuji. Penilaian auditor terhadap risiko pengendalian kemudian digunakan untuk memodifikasi pengujian substantif dari tingkat yang direncanakan, jika perlu.
B. Lakukan uji substantif transaksi persediaan dan biaya barang yang dijual (COGS)
5. Dapatkan daftar persediaan dan rekonsiliasikan ke buku besar.
Auditor akan mendapatkan daftar persediaan yang akan dirujuk ke baik buku besar dan buku besar pembantu yang sesuai. Sifat dari daftar akan bervariasi tergantung pada apakah klien bergerak di bidang manufaktur atau hanya menjual produk di ritel. Tujuan auditor dalam melakukan langkah id ini adalah untuk memastikan bahwa catatan persediaan sesuai dengan apa yang dicatat dalam laporan keuangan.
6. mengevaluasi perencanaan persediaan fisik klien.
Inventarisasi yang efisien dan efektif memerlukan perencanaan yang cermat. Kerjasama antara auditor dan personel klien dalam merumuskan prosedur yang harus diikuti akan mencegah kebingungan yang dan akan membantu dalam melakukan perhitungan yang lengkap dan terkendali. Langkah pertama didesain oleh manajemen klien untuk seorang karyawan, seringkali seorang wakil dari controller, untuk memikul tanggung jawab untuk persediaan fisik. Tanggung jawab ini akan dimulai dengan penyusunan prosedur dan akan terus dijaga sampai penentuan akhir dari nilai dolar semua persediaan.
Dalam perencanaan persediaan fisik, klien sebaiknya mempertimbangkan banyak faktor, seperti a.Memilih tanggal terbaik, b. Menangguhkan produksi pada departemen tertentu dari prabrik, c.Memisahkan barang usang dan rusak, d. Membangun kontrol atas proses penghitungan melalui penggunaan tag atau lembar persediaan, e. Mencapai cutoff yang tepat dari transaksi penjualan dan pembelian, dan f. Mempertimbangkan jasa insinyur atau spesialis lain untuk menentukan kuantitas atau kualitas barang atau bahan-bahan tertentu.
Setelah rencana telah dikembangkan, rencana tersebut harus didokumentasikan dan dikomunikasikan dalam bentuk instruksi tertulis kepada pribadi yang menangani persediaan fisik. Instruksi ini biasanya akan disusun oleh klien dan kemudian dikaji oleh auditor, yang akan dinilai
kecukupannya. Satu set instruksi yang disiapkan oleh pengendali toko pakaian besar yang digunakan oleh supervisor ditunjukkan pada figure 12-4.
Figure 12-3 Assessing control risk for inventories, production, and Purchases
Internal Control Policy or Procedure
Typical Tests of the Control policy or Procedure
Exis
tenc
e or
occ
uran
ce
Com
plet
enes
s
Righ
ts a
nd O
blig
ation
Valid
ation
or a
lloca
tion
Pres
enta
tion
an
d D
iscl
osur
e
Segregate duties over purchases and custody of inventories
observe and make inquiries about the performance of various functions
X X X X Use prenumbered requisitions, purchase orders, and receiving reports and account for the sequence of documents
observe and make inquiries about the use of prenumbered documents and inspect evidence of accounting for the sequence
X Establish procedures for authorizing purchase transactions, reconciling purchase invoices to purchase orders and receiving reports, and verifying the clerical accuracy of purchase invoices
Observe and make inquiry about purchase procedures, and test sample of purchase transactions by inspecting evidence of authorizations and reconciliations, comparing the details to authorized purchase orders and receiving reports, and recomputing the invoice amounts X X X
Establish general ledger control of inventories of raw materials, goods in process, and finished goods and periodically reconcile to production records
inspect accounting and production record and selected reconciliations
X X X XEstablish controls for the cost accounting system that accumulates appropiate inventory costs on a job order or process cost basis, such as independen previews of cost accumulations
Inspect evidence of independent reviews of cost accumulation, recompute material costs by reference to requisitions and purchase invoices, direct labor costs by reference to time and payroll records, and overhead application rates X
analyze variances from standard costs
inspect inventory reports and examine evidence of follow-up on variances X X X
use perpetual records to control inventories
inquire about the perpetual inventory procedures, and test the records by reference to purchase invoices, receiving reports, and production records X X X X
use appropiate procedures review the inventory instructions and X X X X
for taking the physical inventory
observe the inventory-taking process
establish appropiate physical controls over inventories
observe and inquire about the physical control policies and procedured X X
Dalam mengevaluasi kecukupan instruksi, auditor harus mempertimbangkan sifat dan materialitas persediaan, serta pengendalian internal yang ada. Biasanya, auditor akan bersikeras bahwa persediaan diambil di atau dekat tanggal neraca. Namun, jika klien memiliki kontrol internal yang efektif, termasuk catatan abadi, auditor mungkin cukup puas untuk mengamati jumlah persediaan yang dilakukan sepanjang tahun. Jika klien berencana untuk menggunakan teknik sampling statistik untuk memperkirakan jumlah dari inventoris, auditor akan mengevaluasi validitas statistik metode sampling dan kepatutan risiko sampling dan penyisihan risiko sampling.
Perencanaan sebelumnya oleh senior auditor-in-charge juga diperlukan untuk menjamin efisiensi penggunaan anggota staf audit selama inventarisasi. Auditor-in-charge harus memastikan tanggal perhitungan persediaan, sejauh mana jumlah tes, kebutuhan untuk bantuan klien, jumlah auditor yang diperlukan di setiap lokasi, dan perkiraan waktu yang dibutuhkan. Ketika beberapa lokasi terlibat, auditor harus menentukan apakah tingkat penilaian risiko bawaan dan risiko pengendalian dapat membenarkan kelalaian pengamatan di lokasi-lokasi tertentu. Bila hanya lokasi tertentu diamati, auditor harus mempertimbangkan untuk tidak memberitahu klien mengenai lokasi tertentu sebelumnya. Di samping itu, observasi harus direncanakan dengan suatu cara tertentu untuk memastikan bahwa pekerja klien tidak menyadari sifat yang tepat dari semua item yang akan diuji oleh auditor.
ILLUSTRATIVE CASEBeberapa tahun yang lalu, dilaporkan bahwa audit Phar-Mor Inc, rantai diskon toko obat, tidak mendeteksi kelebihan $ 50 juta persediaan. Overstatements yang diduga merupakan penipuan terjadi di toko-toko di mana klien tahu sebelumnya bahwa CPA tidak berniat untuk mengamati jumlah persediaan. Klien menahan diri dari membuat penyesuaian yang bersifat menipu di toko-toko di mana ia tahu bahwa CPA akan mengamati persediaan. Di sisi lain, auditor dilaporkan mempunyai persetujuan dengan pejabat perusahaan untuk mengikuti mereka dan mencatat di mana jumlah uji persediaan harus dilakukan; manajer kemudian memalsukan jumlah item persediaan yang tidak diuji perhitungannya oleh auditor.
Perencanaan sebelumnya juga mengungkapkan kepada auditor kebutuhan untuk mengandalkan nasihat dari spesialis untuk melaksanakan tanggung jawab mereka untuk pengujian persediaan. Sebagai contoh, auditor dari perhiasan ritel mungkin melibatkan ahli independen dalam permata untuk membantu dalam mengidentifikasi batu mulia dan logam yang termasuk dalam persediaan klien. Demikian pula, auditor dari produsen kimia mungkin mengandalkan pendapat ahli kimia independen untuk mengidentifikasi komponen persediaan klien. Pedoman penggunaan jasa spesialis disajikan dalam bab 5.
Ketika instruksi tertulis disiapkan ol eh perusahaan audit untuk digunakan stafnya dalam penugasan tertentu, petunjuk ini tidak tersedia untuk klien. Tujuan mereka adalah untuk membantu memas ikan bahwa semua auditor memahami tugas mereka dan karena itu dapat bekerja
7. mengamati pengambilan persediaan fisik dan membuat uji jumlah.
Bukan merupakan fungsi auditor untuk mengambil persediaan atau untuk mengontrol atau mengawasi pengambilan; ini adalah tanggung jawab manajemen. Tanggung jawab auditor adalah untuk mengamati inventarisasi. Namun, untuk mengamati inventarisasi membutuhkan peran yang jauh lebih aktif daripada penonton belaka. Pengamatan oleh auditor meliputi penentuan bahwa semua persediaan yang dapat digunakan dan dimiliki oleh klien, masuk dalam hitungan dan bahwa pekerjaan karyawan klien sesuai dengan instruksi persediaan tertulis. Sebagai bagian dari proses mengamati persediaan fisik, auditor akan diperingatkan terhadap kemungkinan masuknya setiap barang usang atau rusak dalam persediaan. Debu atau karat pada bahan baku persediaan mungkin menunjukkan keusangan atau penjualan yang jarang. Barang tersebut harus dipisahkan oleh klien dan diturunkan ke nilai realisasi bersihnya.
ILLUSTRATIVE CASESelama pengamatan auditor terhadap bagian perbaikan persediaan pada audit pertama dari klien
lembaga otomotif, auditor melihat sejumlah besar desain dan bentuk fender baru tidak digunakan pada mobil model saat ini. Pemeriksaan catatan persediaan perpetual mengungkapkan bahwa hanya satu dari jenis fender ini yang telah dijual selama dua tahun terakhir. Dealer mobil setuju bahwa fender model ini tidak akan pernah dijual dan setuju dengan saran auditor bahwa fender ini harus dinilai pada nilai barang sisa mereka.
Para auditor juga akan mencatat nomor seri penerimaan dan pengiriman dokumen akhir yang dikeluarkan sebelum mengambil persediaan sehingga keakuratan cutoff dapat ditentukan di kemudian hari. Pengiriman atau penerimaan barang yang terjadi selama proses penghitungan sebaiknya secara erat diamati dan setiap rekonsiliasi yang diperlukan dibuat. Pengamatan dari persediaan fisik oleh auditor juga menekankan penentuan bahwa klien mengendalikan tag atau lembar persediaan dengan benar. Tag dan lembar harus diberi nomor sebelumnya sehingga semua tag atau lembaran dapat dipertanggungjawabkan.
Selama pengamatan persediaan, auditor akan membuat jumlah uji perhitungan persediaan yang dipilih. Luasnya jumlah tes akan bervariasi, tergantung pada tingkat risiko bawaan dan risiko pengendalian, dan materialitas persediaan klien. Sejumlah perwakilan dari tes perhitungan persediaan harus dicatat dalam audit kertas kerja untuk perbandingan berikutnya dengan daftar inventarisasi yang telah selesai.
Serial nomor (yang dihasilkan komputer) persediaan biasanya melekat pada setiap barang selama pengambilan persediaan fisik. Desain tag dan prosedur penggunaannya dimaksudkan untuk menjaga terhadap dua kesulitan umum: a. Kelalaian perhitungan barang dan b. Penghitungan ganda barang.
Banyak perusahaan menggunakan tim yang terdiri dari dua karyawan untuk menghitung persediaan. Setiap tim diberikan urutan tag serial nomor yang diperlukan untuk mengembalikan ke pengawas persediaan fisik tag yang kosong atau yang tidak terpakai.
Penghitungan yang sebenarnya, pengisian tag persediaan, dan penarikan dari tag ini dilakukan oleh karyawan klien. Pada saat tag persediaan masih melekat pada barang, auditor dapat membuat jumlah tes yang mereka anggap tepat dalam suatu situasi. Para auditor akan melakukan pendaftaran di kertas kerja mereka nomor tag yang akan dibuat pengujiannya. Karyawan klien tidak akan secara biasa mengumpulkan (menarik) tag persediaan sampai auditor menunjukkan bahwa mereka puas dengan akurasi penghitungan.
Dalam membandingkan jumlah tes mereka ke tag persediaan, auditor harus mewaspadai kesalahan tidak hanya dalam jumlah tetapi juga dalam nomor bagian, deskripsi, unit pengukuran, dan semua aspek lain dari item persediaan. Untuk uji jumlah barang dalam proses, persediaan auditor harus memastikan bahwa persentase atau tahap penyelesaian yang ditunjukkan pada tag persediaan telah sesuai.
Jika pengujian jumlah yang dilakukan oleh auditor menunjukkan perbedaan, barang dihitung lagi dengan karyawan klien dan kesalahan diperbaiki. Jika jumlah kesalahan ditemukan secara berlebihan, persediaan untuk seluruh departemen atau bahkan untuk seluruh perusahaan harus dihitung ulang.
Klien sering mentransfer informasi yang tercantum dalam tag persediaan ke serial nomor lembar persediaan. Lembaran-lembaran ini digunakan dalam penentuan harga persediaan dan dalam meringkas jumlah dolar yang terlibat. Setelah tag persediaan dikumpulkan, karyawan klien yang mengawasi persediaan akan menentukan bahwa semua tag dicatat dengan nomor seri. Para auditor harus
memastikan bahwa kontrol numerik dipertahankan atas baik tag persediaan maupun lembar persediaan.
Klien yang menggunakan peralatan komputer dapat mempermudah dalam penghitungan persediaan dan membuat ringkasan melalui tag persediaan yang dapat dibaca oleh mesin. Sebelum persediaan fisik, tag mungkin dikodekan dengan nomor tag, nomor bagian, deskripsi, dan harga satuan. Setelah persediaan fisik, informasi dari tag dimasukkan ke dalam komputer, yang memperluas jumlah satuan harga untuk setiap item persediaan dan mencetak ringkasan persediaan secara lengkap.
Pengujian perhitungan dan nomor tag yang tertera oleh auditor dalam kertas kerja mereka akan ditelusuri ke lembar ringkasan persediaan klien. Sebuah perbedaan akan dianggap bukan sebagai kesalahan dalam penghitungan tetapi sebagai kesalahan dalam menyalin data dari tag, sebuah perubahan tujuan dari tag, atau penciptaan tag fiktif.
ILLUSTRATIVE CASEManajemen tidak bermoral telah menggunakan berbagai metode untuk dapat menyajikan secara salah persediaan. Salah satu metode yang termasuk ialah merekam persediaan fiktif. Kadang-kadang dalam dalam jumlah yang sedemikian rupa, sehingga total inventory yang tercatat adalah lebih besar dari kapasitas penyimpanan perusahaan. Metode lain yang termasuk ialah menempatkan bahan bekas dalam kotak produk yang akan dihitung sebagai persediaan. Dua metode lain yang termasuk ialah mempertahankan item dalam persediaan, meskipun mereka telah dicatat sebagai penjualan (bill and hold schemes), dan merekam persediaan yang telah dikirim diantara gudang-gudang perusahaan.
Cara-cara di mana manajemen mengelak dari tes auditor juga bervariasi. Dalam satu contoh, penghitungan lembaran fiktif diciptakan. Dalam situasi lain, personel klien memperoleh pengetahuan tentang item yang diuji oleh auditor, dan meningkatkan jumlah tercatat item tidak diuji. Akhirnya, personil klien telah benar-benar memperoleh akses ke kertas kerja auditor dan mereka ubah untuk mendukung persediaan fiktif. Kasus-kasus ini menggambarkan kebutuhan auditor untuk secara sangat berhati-hati dalam melakukan perencanaan dan melakukan prosedur inventarisasi.
Selama pengamatan persediaan fisik, auditor harus membuat pertanyaan untuk memastikan apakah salah satu bahan atau barang di tangan adalah milik orang lain, seperti barang-barang konsinyasi atau bahan milik pelanggan yang dikirim untuk pekerjaan mesin atau pengolahan lainnya.
Prosedur audit yang berlaku untuk barang yang dimiliki oleh klien konsinyasi dapat mencakup perbandingan persediaan fisik dengan catatan klien barang konsinyasi di tangan, review kontrak dan korespondensi dengan consignor, dan komunikasi tertulis langsung dengan consignor untuk mengkonfirmasi kuantitas dan nilai barang yang ada pada tanggal neraca dan untuk mengungkapkan kewajiban apapun klien atas hasil penjualan yang belum diproses atau ketidakmampuan untuk mengumpulkan piutang konsinyasi.
Setiap keikutsertaan auditor dalam pengamatan persediaan, auditor akan mempersiapkan kertas kerja.Kertas kerja ini harus menunjukkan sejauh mana tes jumlah, menggambarkan pencatatan setiap kekurangan, dan mengungkapkan kesimpulan apakah fisik persediaan tampaknya telah benar diambil sesuai dengan instruksi klien. Auditor-in-charge harus mempersiapkan nota ringkasan singkat yang menunjukkan tingkat keseluruhan observasi dan persentase nilai persediaan yang tercakup dalam tes kuantitas. Memorandum juga dapat mencakup komentar pertimbangan yang diberikan kepada faktor
kualitas dan kondisi saham, perlakuan barang konsinyasi di tangan, dan kontrol pengiriman dan penerimaan selama proses penghitungan. Figure 12-6 mengilustrasikan jenis memorandum.
Persediaan di gudang umum dan persediaan konsinyasi. Pemeriksaan resi gudang tidak cukup memverifikasi barang yang disimpan di gudang publik. AICPA telah merekomendasikan konfirmasi tertulis langsung dari penjaga luar persediaan dan prosedur tambahan ketika jumlah yang terlibat merupakan proporsi yang signifikan dari aktiva lancar atau total aset yang menjadi perhatian. Prosedur tambahan ini termasuk meninjau prosedur klien untuk menyelidiki calon gudang dan mengevaluasi kinerja gudang yang memiliki hak kustodian barang klien. Auditor juga harus mempertimbangkan memperoleh laporan akuntan tentang kontrol gudang yang berhubungan dengan hak kustodian atas barang yang disimpan. Jika jumlahnya cukup material, atau jika alasan untuk ragu ada, auditor dapat memutuskan untuk mengunjungi gudang dan mengamati persediaan fisik barang klien yang disimpan di gudang.
Verifikasi atas barang di tangan consignee dapat secara mudah dimulai dengan mendapatkan daftar semua penerima barang dan salinan kontrak konsinyasi dari klien. Ketentuan kontrak mengenai pembayaran pengiriman dan biaya penanganan lainnya, perpanjangan kredit, perhitungan komisi, dan frekuensi laporan dan pengiriman uang membutuhkan perhatian. Setelah meninjau kontrak dan catatan pengiriman dan koleksi konsinyasi klien, auditor harus berkomunikasi secara langsung dengan consignee dan mendapatkan informasi tertulis lengkap tentang persediaan konsinyasi, piutang, proses tanpa henti, dan biaya yang masih harus dibayar dan komisi pada tanggal neraca.
Seringkali, klien dapat memiliki bahan baku yang diproses oleh subkontraktor sebelum digunakan dalam proses produksi klien. Para auditor harus meminta subkontraktor untuk mengkonfirmasi jumlah dan deskripsi dari bahan yang dimiliki klien dalam kepemilikan subkontraktor.
Verifikasi persediaan Ketika Auditor Terlibat Setelah Akhir Tahun.
Sebuah perusahaan menginginkan audit independen harus melibatkan auditor sebelum akhir
tahun sehingga mereka dapat berpartisipasi dalam perencanaan persediaan fisik dan bersiap
untuk mengamati proses penghitungan yang sebenarnya. Kadang-kadang, bagaimanapun,
auditor tidak terlibat sampai setelah akhir tahun dan karena merasa tidak mungkin untuk
mengamati pengambilan persediaan pada akhir tahun. Misalnya, penyakit atau kematian
individu praktisi CPA perusahaan dekat akhir tahun dapat mengakibatkan keterlibatan
auditor baru segera setelah tanggal neraca.
Dalam keadaan ini, auditor dapat menyimpulkan bahwa bukti yang cukup kompeten
mengenai persediaan tidak dapat diperoleh untuk mengizinkan mereka untuk memberikan
opini atas kewajaran keseluruhan laporan keuangan, Di sisi lain, dalam keadaan lain, auditor
mungkin dapat memperoleh kepuasan mengenai persediaan dengan prosedur audit
alternatif. Keadaan yang menguntungkan ini mungkin termasuk keberadaan pengendalian
internal yang kuat, catatan persediaan perpetual, ketersediaan instruksi dan catatan lain
yang menunjukkan bahwa klien telah melakukan inventarisasi fisik yang direncanakan
dengan baik pada atau dekat akhir tahun dan pembuatan jumlah uji oleh auditor. Jika
auditor yang baru diangkat adalah untuk menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian,
penyelidikan mereka terkait persediaan harus mencakup beberapa kontak fisik dengan item
persediaan dan harus cukup menyeluruh untuk menyatakan fakta bahwa mereka tidak hadir
ketika persediaan fisik diambil. Apakah prosedur audit alternatif tersebut akan layak dan
akan memungkinkan auditor untuk memuaskan diri mereka tergantung pada keadaan
keterlibatan tertentu.
8. Review cut off akhir tahun dari transaksi pembelian dan penjualan.
Cut off yang akurat dari pembelian adalah salah satu faktor paling penting dalam
memverifikasi keberadaan dan kelengkapan persediaan akhir tahun. Asumsikan bahwa
pengiriman barang seharga $ 10.000 diterima dari pemasok pada tanggal 31 Desember,
tetapi faktur pembelian tidak datang sampai 2 Januari dan dimasukkan sebagai transaksi
Januari. Jika barang dimasukkan dalam persediaan fisik 31 Desember tetapi tidak ada entri
Desember untuk mencatat pembelian dan kewajiban, hasilnya adalah overstatement dari
laba bersih tahun berjalan dan laba ditahan dan understatement hutang, setiap kesalahan
berada dalam jumlah penuh $ 10.000 (mengabaikan pajak penghasilan).
Situasi sebaliknya mungkin timbul jika faktur pembelian diterima dan dicatat pada tanggal
31 Desember, tetapi barang yang tercakup dalam faktur tidak diterima sampai beberapa hari
kemudian dan tidak termasuk dalam perhitungan fisik persediaan yang diambil pada akhir
tahun. Efek pada laporan keuangan merekam pembelian tanpa termasuk barang dalam
persediaan adalah untuk mengecilkan laba bersih, laba ditahan, dan persediaan.
Bagaimana auditor dapat menentukan bahwa kewajiban kepada pemasok telah dicatat
untuk semua barang yang masuk kedalam persediaan? Pendekatan mereka adalah
memeriksa atas dasar pengujian faktur pembelian dan laporan penerimaan selama beberapa
hari sebelum dan sesudah tanggal persediaan. Setiap faktur pembelian dalam file harus
memiliki laporan penerimaan: jika faktur tercatat pada akhir Desember disertai dengan
laporan penerimaan tertanggal 31 Desember atau sebelumnya, barang pasti di tangan dan
dimasukkan dalam persediaan fisik akhir tahun. Namun, jika laporan penerimaan dilakukan
tanggal Januari, barang tidak termasuk dalam perhitungan fisik yang dilakukan pada tanggal
31 Desember.
Pendekatan tambahan untuk mencocokkan faktur pembelian dan laporan penerimaan
adalah memeriksa catatan departemen penerima. Untuk setiap pengiriman diterima pada
akhir tahun, auditor harus menentukan bahwa faktur pembelian terkait tercatat pada
periode yang sama.
Efek pada laporan keuangan gagal untuk menyertakan pembelian transit akhir tahun
sebagai bagian dari persediaan fisik sering tidak serius, asalkan kewajiban terkait tidak
tercatat sampai periode berikutnya. Dengan kata lain, titik utama dalam mempengaruhi
suatu cutoff yang akurat atas pembelian adalah bahwa kedua sisi transaksi pembelian harus
mencerminkan periode akuntansi yang sama. Jika pengiriman yang diberikan termasuk
dalam persediaan fisik akhir tahun pembeli, entri mendebet persediaan dan mengkredit
rekening hutang harus dilakukan. Jika pengiriman tidak termasuk dalam persediaan fisik
akhir tahun pembeli, faktur pembelian harus tidak dicatat sampai periode berikutnya.
Penyesuaian untuk mencapai cutoff yang akurat atas pembelian harus dilakukan, tentu
saja, dibuat oleh staf klien; fungsi auditor harus meninjau cut off dan menentukan bahwa
penyesuaian yang diperlukan telah dibuat.
9 Mendapatkan salinan persediaan fisik akhir, menguji akurasi, serta melacak jumlah tes.
Pengujian ekstensi dan pada daftar persediaan akhir dapat mengungkapkan salah saji
persediaan fisik. Perangkat lunak audit umum juga dapat digunakan untuk uji ekstensi dan
footing.
Dalam pengujian ekstensi, auditor harus waspada terkait dua sumber kesalahan-salah
tempat substansial poin desimal dan salah dari jumlah unit satuan harga.
Auditor juga harus melacak jumlah persediaan fisik mereka selama pengamatan persediaan
fisik. Selama penelusuran ini, auditor harus waspada untuk setiap indikasi bahwa tag
persediaan telah diubah atau tag persediaan fiktif telah diciptakan. Auditor juga memeriksa
nomor urutan tag persediaan dalam daftar inventaris fisik ke nomor tag yang dicatat dalam
kertas kerja audit mereka.
Tes lain dari akurasi persediaan fisik akhir adalah rekonsiliasi penghitungan fisik catatan
persediaan.
10. Mengevaluasi dasar dan metode penetapan harga persediaan
Auditor bertanggung jawab untuk menentukan bahwa dasar dan metode persediaan harga
yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Penyelidikan harga persediaan
akan sering menekankan tiga pertanyaan berikut:
1. Apa metode harga yang klien gunakan?
2. Apakah metode penetapan harga yang sama digunakan seperti yang digunakan pada
tahun-tahun sebelumnya?
3. Apakah metode yang dipilih oleh klien telah diterapkan secara konsisten dan akurat
dalam praktek?
Untuk pertanyaan pertama-metode pricing- daftar panjang alternatif yang mungkin,
termasuk metode seperti cost; cost or market. Mana yang lebih rendah; metode eceran; dan
quoted market price.
Pertanyaan kedua yang diangkat dalam bagian ini menyangkut perubahan dalam metode
persediaan harga dari satu tahun ke tahun berikutnya. Sifat dan justifikasi perubahan
metode penilaian persediaan dan pengaruhnya terhadap pendapatan harus diungkapkan
sesuai dengan ketentuan APB No. 20, "Accounting Changes". Selain itu, auditor harus
memasukkan dalam laporan audit pada paragraf penjelas tentang kurangnya konsistensi
antara dua tahun.
Pertanyaan ketiga yang diajukan berkaitan dengan penerapan konsistensi dalam praktek
metode penilaian yang diadopsi oleh klien. Untuk jawaban pertanyaan ini auditor harus
menguji harga dari jumlah yang mewakili barang inventaris.
11. Uji harga persediaan
Pengujian harga diterapkan pada persediaan bahan baku, bagian pembelian, dan persediaan
oleh perusahaan manufaktur mirip dengan pengujian harga barang dagangan di bisnis
perdagangan. Dalam kedua kasus biaya persediaan, apakah LIFO, FIFO, rata-rata tertimbang
atau identifikasi spesifik, mudah diverifikasi oleh referensi faktur pembelian.
12. Lakukan prosedur analitis
Salah saji material persediaan dapat diungkapkan oleh desain prosedur analitis untuk
menetapkan kewajaran angka persediaan.
Prosedur analitis auditor untuk transaksi persediaan termasuk perbandingan volume
transaksi pembelian dari periode ke periode. Perbandingan transaksi, yang diklasifikasikan
berdasarkan vendor dan jenis produk, dapat mengungkapkan variasi yang tidak biasa dalam
jumlah yang dibeli, atau konsentrasi pembelian yang tidak biasa dengan vendor tertentu,
menunjukkan kemungkinan konflik kepentingan.
13. Tentukan apakah persediaan telah dijaminkan dan review komitmen pembelian dan
penjualan.
Verifikasi persediaan meliputi penentuan oleh auditor apakah barang-barang telah disetujui.
Penjaminan persediaan untuk jaminan pinjaman bank dapat dibawa ketika saldo dan utang
bank telah dikonfirmasi.
Catatan komitmen pembelian yang beredar biasanya tersedia, karena informasi ini sangat
penting untuk manajemen dalam mengawasi posisi persediaan dan arus kas perusahaan dari
hari ke hari.
14. Evaluasi penyajian laporan keuangan terkait persediaan dan harga pokok penjualan,
termasuk kecukupan pengungkapan.
Salah satu faktor yang paling penting dalam penyajian yang tepat dari persediaan dalam
laporan keuangan adalah pengungkapan metode penentuan harga persediaan atau metode
yang digunakan. Pengungkapan penting lainnya adalah sebagai berikut:
1. Perubahan metode penilaian persediaan
2. Klasifikasi persediaan, seperti barang jadi, barang dalam proses, dan bahan baku
3. Rincian pengaturan yang berkaitan dengan setiap komitmen persediaan
4. Pengurangan penyisihan kerugian persediaan
5. Keberadaan dan komitmen pembelian persediaan
Masalah Terkait Persediaan pada Tahun Pertama Audit Klien
Dalam audit awal klien, auditor mungkin belum ada untuk mengamati pengambilan
persediaan pada awal tahun. Prosedur apa yang bisa mereka ikuti untuk mendapatkan bukti
bahwa persediaan awal disajikan secara wajar?
Faktor pertama yang perlu dipertimbangkan adalah apakah perusahaan lain dari akuntan
publik independen mengaudit klien untuk awal tahun. Jika review dari kertas kerja auditor
terdahulu menunjukkan kepatuhan terhadap standar audit, auditor baru dapat menerima
persediaan awal dengan penyelidikan yang minimal. Dilakukan melalui langkah-langkah
berikut: (a) studi tentang metode penilaian persediaan yang digunakan, (b) penelaahan
terhadap catatan persediaan, (c) Review kertas persediaan yang digunakan dalam
mengambil persediaan fisik tahun sebelumnya, dan (d) perbandingan dari persediaan awal
dan akhir, dibagi sesuai klasifikasi produk.
Jika belum ada pemeriksaan yang memuaskan untuk tahun sebelumnya, penyelidikan
persediaan awal tidak hanya mencakup prosedur yang disebutkan di atas, tetapi juga
langkah-langkah berikut: (a) diskusi dengan orang dalam organisasi klien yang mengawasi
persediaan fisik sebelum tanggal neraca, (b) studi instruksi tertulis yang digunakan dalam
perencanaan persediaan, (c) menelusuri berbagai item dari tag persediaan atau menghitung
lembaran ke lembaran ringkasan akhir, (d) tes dari catatan persediaan perpetual untuk
periode sebelumnya dengan mengacu pada dokumen untuk penerimaan dan penarikan dan
(e) uji kewajaran keseluruhan persediaan awal sehubungan dengan penjualan, laba kotor,
dan tingkat perputaran persediaan.