terjemahan kti b.inggris
TRANSCRIPT
5/10/2018 Terjemahan KTI B.inggris - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/terjemahan-kti-binggris 1/36
Eko Wurianto, http://guruindo.blogspot.com
1
PENGGUNAAN KOMIK TERHADAP
PEMAHAMAN NOUN PHRASE SISWA DI
KELAS VII SMP 2 KEBONAGUNGPACITAN
KARYA TULIS ILMIAH
Oleh:
Eko Wurianto, S.Pd.
NIP: 19800918 200801 1 004
NUPTK: 8250758659200013
5/10/2018 Terjemahan KTI B.inggris - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/terjemahan-kti-binggris 2/36
Eko Wurianto, http://guruindo.blogspot.com
2
KATA PENGANTAR
Saat ini kita hidup di tengah revolusi yang mengubah cara hidup, bagaimana
cara kita berkomunikasi, dan bagaimana kita berpikir dan mendapatkankemakmuran. Revolusi ini akan menentukan bagaimana kita bekerja, bertahan
hidup dan menikmati seluruh kehidupan. Kita, dengan begitu, membutuhkan
revolusi pembelajaran yang untuk menyeimbangkan revolusi informasi agar setiap
orang dapat mengambil keuntungan yang sama dari potensi manusia yang luar
biasa. Bahasa Inggris, yang merupakan alat revolusi informasi, harus dipelajari
oleh pelajar Indonesia sejak SD sampai mahasiswa. Sayangnya, hasil yang
diharapkan belum terwujud. Salah satu alasan mengapa hal ini terjadi bisa jadi
karena teknik mengajar guru yang belum baik. Hal ini menyemangati penulis
untuk mengkaji efektifitas komik sebagai alat pembelajaran Bahasa Inggris. And
menurutnya, akan lebih baik jika karya tulisnya ini diberi judul: “Penggunaan
Komik Terhadap Pemahaman Noun Phrase Siswa di Kelas VII SMP 2Kebonagung Pacitan”
Dalam kajian ini, kita akan mendiskusikan pengaruh komik terhadap
pemahaman siswa dalam mempelajari Noun Phrase. Penulis menggunakan “Let’s
Talk” untuk kelas VII sebagai bahan utama. Kajian ini dilangsungkan di kelas VII
SMP 2 Kebonagung Pacitan yang melibatkan 40 siswa.
Untuk mengumpulkan data, penulis menggunakan beberapa literature dan
juga mengakses internet. Data utama diambil dari hasil tes yang diberikan kepada
siswa.
Setelah melakukan penelitian, penulis berkesimpulan bahwa jika komik
digunakan sebagai media pembelajaran, siswa akan secara total terlibat dalam
proses pembelajaran dan ini akan mempengaruhi kesuksesan belajar.
Penulis berharap bahwa kajian ini akan bermanfaat bagi guru Bahasa Inggris
dalam mengembangkan metode pembelajarannya dan pada saatnya nanti dapat
mengubah pembelajaran menjadi lebih revolusioner.
5/10/2018 Terjemahan KTI B.inggris - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/terjemahan-kti-binggris 3/36
Eko Wurianto, http://guruindo.blogspot.com
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak 1971, revolusi komunikasi tidak dapat dibendung lagi. Dunia
telah berubah menjadi sebuah tempat besar untuk saling berbagi informasi.
Dengan berkomunikasi, orang – orang di seluruh dunia dapat membagi
pengetahuan yang mereka miliki. Menurut UNESCO statistical yearbook
(1992) dunia telah mencetak 800.000 judul buku setiap tahun. Hal ini
menunjukkan bahwa informasi begitu dibutuhkan untuk mengadakan revolusi
di berbagai bidang. Setiap orang harus menyesuaikan dirinya sendiri terhadap
perubahan.
Permasalahannya muncul ketika bahasa yang digunakan untuk
berkomunikasi adalah bahasa Inggris. Seorang pembelajar harus mampu
menggunakan bahasa Inggris untuk membaca dan berbicara yang kedua hal itu
tidak akan dapat terlaksana tanpa penguasaan vocabulary (kosa kata bahasa
Inggris) yang baik. Di Indonesia, penguasaan atas kedua ketrampilan
berbahasa di atas terlihat masih sangat sulit untuk dicapai. Hal ini disebabkan
oleh banyak faktor. Salah satu faktor itu adalah hambatan psikologis
sebagaimana dikatakan oleh Georgi Lozanov (1979) bahwa kurang percaya
diri dalam melakukan sesuatu dapat berdampak pada hasil akhirnya. Jika kita
yakin bahwa kita mampu melakukan sesuatu, kita benar – benar akan mampu
melakukannya. Tapi, jika kita ragu dan tidak percaya bahwa kita mampu
melakukannya, pikiran negatif ini benar – benar akan mewujud.
Ketika seorang bayi dilahirkan, dia memiliki kesempatan yang samauntuk menjadi jenius. Hal ini bisa dibuktikan ketika dia berumur dua tahun.
Seorang bayi mulai berkomunikasi dengan berbicara, suatu ketrampilan yang
tidak ia pelajari melalui buku tata bahasa, belajar di sekolah, atau melalui
ujian. Dan ketika seorang bayi tinggal di sebuah keluarga yang berbicara
dengan dua bahasa, dia akan berbicara dalam kedua bahasa itu dengan
kefasihan yang sama
5/10/2018 Terjemahan KTI B.inggris - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/terjemahan-kti-binggris 4/36
Eko Wurianto, http://guruindo.blogspot.com
4
Tetapi ketika bayi tumbuh, umpan balik negatif terus menerus
menyerang kepercayaan dirinya. Kita bisa melihat praktek pembelajaran di
kelas sebagai contoh. Seorang guru menanyakan sesuatu kepada muridnya.
Seorang murid mengacungkan tangannya dan menjawabnya dengan penuh
rasa percaya diri. Teman – temannya tertawa mendengar jawaban itu. Sang
guru, dengan wajah masam, berkata bahwa jawaban itu salah. Hal ini
membuat ia malu. Dan bagi banyak orang ini merupakan awal dari pencitraan
diri yang negative. Kemampuan luar biasa yang dimiliki oleh seorang bayi di
awal kehidupannya hilang.
Ketika seorang bayi berulang tahun yang pertama, dia belajar berjalan.
Selama proses belajar itu, kita tak dapat menghitung berapa kali ia jatuh,
bangun dan mencoba lagi. Orang tuanya selalu menjaganya,
menyemangatinya bahwa ia mampu melakukannya. Sekali sang bayi berhasil,
orang tua menunjukkan kegembiraan dengan bersorak dan bertepuk tangan.
Seorang bayi tidak mengenal kegagalan. Dan kekuatan berpikir positif ini
akhirnya membawa sang bayi pada kemampuan berjalan.
Siswa di atas mendapatkan umpan balik negatif dari guru dan juga
teman – temannya. Dia kehilangan kepercayaan diri. Dan selangkah demi
selangkah, dia mulai tidak mau mengambil resiko. Dia takut jika gagal.
Jack Canfield (1982) melaporkan penemuannya bahwa setiap anak
menerima kira – kira 460 umpan balik negatif dan hanya menerima 75 umpan
balik positif. Padahal, jika otak mengalami stress, kapasitas saraf untuk
berpikir secara rasional tidak akan mencapai tingkat paling maksimum. Dan,
keadaan ini juga menghambat High Order Thinking Skill (HOTS),
menghentikan proses pembelajaran di saat ini dan di masa depan (Mac Lean,1990)
Jika emosi negatif yang kuat selama proses belajar merupakan musuh
dari pembelajaran yang baik, maka pembelajaran yang baik mestinya
menjauhinya. Proses pembelajaran harusnya menyenangkan bagi seluruh
siswa.
Merupakan tugas guru untuk menyediakan suasana yang
menyenangkan selama proses belajar. Guru harus mencari cara untuk
5/10/2018 Terjemahan KTI B.inggris - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/terjemahan-kti-binggris 5/36
Eko Wurianto, http://guruindo.blogspot.com
5
membuat pembelajaran menjadi menyenangkan dan mengkesampingkan
ancaman selama proses pembelajaran. Salah satu cara untuk membuat
pembelajaran menjadi menyenangkan adalah dengan menggunakan komik
sebagai media pembelajaran.
Mengapa kita memilih komik? Karena anak – anak, sebagaimana
orang dewasa juga, menyukai komik. Umumnya anak – anak menyukai
komik. Maka, jika media yang menyenangkan ini dipakai dalam proses
pembelajaran, ia akan membawa suasana menyenangkan dalam proses
pembelajaran. Jika siswa mendapati suasana yang menyenangkan dalam
proses pembelajaran, mereka akan terlibat total dalam proses pembelajaran itu.
Keterlibatan secara total ini penting untuk melahirkan hasil akhir yang sukses.
Penulis menggunakan komik untuk mengajar noun phrase ke kelas VII
dari SMP Negeri 2 Kebonagung. Meskipun noun phrase merupakan materi
yang mudah, siswa seringkali membuat kesalahan dalam
mengimplementasikannya. Komik, harapan penulis, dapat meningkatkan
pemahaman siswa terhadap noun phrase dan mampu menguatkan ingatan
siswa terhadap penggunaannya.
B. Permasalahan
Penulis merumuskan masalah dari kajian ini sebagai berikut:
1. Bagaimana respon siswa terhadap penggunaan komik sebagai media
pembelajaran?
2. Apakah siswa akan mendapatkan pemahaman yang sebenarnya terhadap
penggunaan noun phrase setelah belajar dengan menggunakan komik?
C. Tujuan
Penulis ingin mengetahui apakah:
1. Siswa merespon positif terhadap komik untuk media pembelajaran.
2. Siswa paham benar dengan penggunaan noun phrase setelah mereka
belajar dengan menggunakan komik.
5/10/2018 Terjemahan KTI B.inggris - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/terjemahan-kti-binggris 6/36
Eko Wurianto, http://guruindo.blogspot.com
6
BAB II
INOVASI PEMBELAJARAN
A. Kajian Pustaka
a. Komik untuk Pembelajaran
Komik menjadi semakin populer saat ini. Anak – anak dan orang
dewasa menyukainya. Buku komik moderen lahir secara tidak disengaja oleh
dua orang pekerja di Eastern Color Printing Company yang mengoleksi
sejumlah komik strip terkenal dari koran dan menatanya kedalam bentuk
majalah (Wright, 2001). Sejak 1933, tahun dimana kedua pekerja melahirkan
komik moderen pertama, komik telah menjadi semakin populer.
Musik dan film telah umum digunakan dalam proses belajar. Tapi
komik belum. Meskipun komik disukai banyak orang, ratusan orang lainnya
percaya bahwa komik tidak bagus untuk anak – anak. Kebanyakan komik,
memang, berisi berbagai hal negatif yang membuat orang tua khawatir jika
anak – anak mereka akan menirunya
Tapi sebenarnya, komik telah digunakan sebagai media pembelajaran.
Robert Thorndike bekerja sama dengan DC Comics dan Harold Downes
menciptakan buku latihan bahasa yang menggunakan gambar – gambar
Superman (Sones, 1944). Para pendidik di Amerika juga menciptakan komik
yang mendukung kurikulum pendidikan. Tapi itu tidak berlangsung lama.
Orang – orang mulai percaya bahwa komik telah berperan dalam menciptakan
kenakalan remaja. Yang lain percaya bahwa komik menghalangi minat baca,
imajinasi, dan menyebabkan iritasi mata (Dorrell, Curtis, & Rampal, 1995).
Komik juga dituduh sebagai musuh dari membaca serius (Dorrell, Curtis, &Rampal, 1995).
Karena asumsi – asumsi negatif ini, komik tidak lagi ditemukan di
ruang pembelajaran. Kondisi ini berlanjut sampai 1970an. Berikut ini adalah
tokoh yang membawa komik ke ruang kelas lagi; Richard W. Campbell
mengintegrasikan komik kedalam program membaca (Koenke, 1981); Robert
Schoof menganggap komik berguna untuk pembelajaran bahasa, khususnya
dalam mengajarkan dialek dan karakterisasi (Koenke, 1981); Dalam jurnal
5/10/2018 Terjemahan KTI B.inggris - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/terjemahan-kti-binggris 7/36
Eko Wurianto, http://guruindo.blogspot.com
7
perdagangan, pendidik Kay Haugaard (1973) dan Constance Alongi (1974)
merekomendasikan komik bagi siswa yang tidak suka membaca; dan Bruce
Brocka (1979) menganjurkan komik sebagai benteng pertahanan terhadap alat
yang mengancam budaya membaca; Televisi.
Beberapa tahun kemudian, komik akhirnya mendapat tempat di dunia
pendidikan. Neil William mengganti buku ESLnya yang masih tradisional
dengan komik Calvin and Hobbes untuk mengajar di American Language
Institute of New York University (1995). Dan banyak pustakawan yang
percaya bahwa komik dapat mengalihkan perhatian pelajar dari televisi dan
video games (Bacon, 2002).
Menurut Gene Yang (2003) komik memiliki lima kelebihan jika
dipakai dalam pembelajaran. Kelebihan itu adalah:
1. Memotivasi
Hutchinson (1949) menemukan bahwa 74% guru yang disurvei
menganggap bahwa komik "membantu memotivasi" (hl. 244), sedangkan
79% mengatakan komik "meningkatkan partisipasi individu" (hl. 244).
Satu guru bahkan mengatakan bahwa komik membuat pembelajaran
menjadi "pembelajaran yang sangat mudah" (Hutchinson, 1949, hl. 244).
DC Comics, Thorndike, dan Downes juga menemukan bahwa komik juga
mampu memotivasi siswa ketika mereka memperkenalkan buku latihan
bahasa Superman ke kelasnya. Mereka menemukan bahwa siswa memiliki
“ketertarikan yang tak biasa” dan, sebagaimana ditulis’ “mampu membuat
siswa menyelesaikan tugas yang seharusnya diselesaikan dalam satu
minggu menjadi satu hari saja” (Sones, 1944, hl. 233).
Hasil eksperimen di atas menunjukkan kepada kita bahwa komik benar –benar mampu memotivasi siswa selama proses belajar mengajar.
2. Visual
Komik terdiri dari gambar – gambar yang merupakan media visual.
Adalah Sones’ (1944) yang berkesimpulan bahwa kualitas gambar komik
dapat meningkatkan kualitas pembelajaran: Sones membagi empat ratus
siswa kelas enam sampai kelas Sembilan kedalam dua kelompok. Masing
– masing kelompok seimbang dalam pembagian kelas dan kecakapannya.
5/10/2018 Terjemahan KTI B.inggris - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/terjemahan-kti-binggris 8/36
Eko Wurianto, http://guruindo.blogspot.com
8
Kelompok pertama disuguhi pembelajaran ceritadengan menggunakan
komik dan yang kedua hanya menggunakan teks saja. Setelah itu, mereka
dites untuk mengetahui isi dari pembelajaran cerita itu. Setelah seminggu,
prosesnya diubah, kelompok pertama disuguhi teks saja sedang yang
kedua diberikan komik. Kemudian kedua grup dites lagi.
Akhirnya, Sones (1944) berkesimpulan bahwa "pengaruh gambar terlihat
dalam hasil tes" (hl. 238). Tes pertama menunujukkan bahwa kelompok
pertama mendapatkan nilai jauh lebih tinggi daripada kelompok kedua. Di
tes kedua kelompok kedua mendapatkan nilai jauh lebih tinggi daripada
kelompok pertama. Sones berkesimpulan bahwa kelompok pertama
mendapatkan pencerahan setelah membaca komik tanpa harus banyak
mempelajari teks. Sedang kelompok kedua tidak mendapatkan pencerahan
itu kecuali setelah membaca ulang teks dalam bentuk komik. Sones (1944)
menekankan bahwa murid yang "memiliki kecerdasan rendah dan
menengah" (hl. 239) terbantu dengan adanya gambar yang baik
kualitasnya.
3. Permanen
Menggunakan komik sebagai media pembelajaran jauh berbeda dengan
menggunakan film atau animasi. Meskipun film dan animasi juga
merupakan media visual, mereka hanya dapat dilihat tanpa bisa
mengulanginya sekehendak kita. Komik, berbeda dengannya, merupakan
media yang permanen. Sederhananya, jika siswa tidak memahami suatu
adegan film atau animasi, mereka tidak bisa mengulanginya. Tapi dengan
komik, mereka bisa mengulangi sesuka hati mereka.
4. Perantara Karl Koenke (1981) mengatakan bahwa komik bisa mengarahkan siswa
untuk disiplin membaca khususnya mereka yang tidak suka membaca atau
yang memiliki kekhawatiran akan kesalahan. Komik bisa menjadi
jembatan untuk membaca buku yang lebih serius. Haugaard (1973)
mengatakan bahwa komik bisa mengubah siswanya yang tidak suka
membaca menjadi siswa penyuka Jules Verne and Ray Bradbury.
5. Populer
5/10/2018 Terjemahan KTI B.inggris - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/terjemahan-kti-binggris 9/36
Eko Wurianto, http://guruindo.blogspot.com
9
Kita bisa mengatakan bahwa siswa kita saat ini berada dalam budaya
populer. Timothy Morrison, Gregory Bryan, and George Chilcoat (2002)
mengatakan bahwa dengan memasukkan budaya populer kedalam
kurikulum bisa menjembatani kesenjangan perasaan siswa ketika di dalam
dan luar sekolah. Komik adalah bagian dari budaya populer. Kita tahu
bahwa Spiderman and Batman adalah film yang diambil dari komik. Ini
akan berpengaruh terhadap keberhasilan siswa dalam belajar.
b. Lima Tipe Memori
Menurut teori paling mutakhir, ada lima tipe memori yaitu:
a. Kerja: Memori ini adalah memori terpendek. Tidak lebih dari beberapa
menit saja. Ia bisa menyimpan dan mengingat beberapa hal dalam waktu
yang bersamaan. Misalnya, kita masih ingat kalimat yang diucapkan oleh
seorang yang pembicara hingga titik. Memori kerja juga membantu kita
mengerjakan beberapa hal berbeda di waktu yang sama. Ketika kita
melambaikan tangan ke seseorang di saat itu kita juga tengah berbicara
pada orang lain misalnya.
b. Implisit: Sekali kita mempelajari sesuatu seperti bersepeda, menyopir
mobil, atau berenang, mungkin bagi kita untuk tidak melupakan cara
melakukannya. Ini disebut memori yang tidak disadari.
c. Remote: Ini adalah kumpulan informasi sepanjang kita hidup.
d. Episodik: Memori ini adalah memori tentang pengalaman khusus. Ketika
informasi penting secara emosional memuaskan – sebuah film atau cerita –
biasanya kita akan tetap mengingatnya.
e. Semantik: Memori terhadap kata dan symbol merupakan tipe memori yang
tidak akan pernah dapat dilupakan. Kita tidak pernah lupa permainantradisional yang kita mainkan ketika kita kecil. Atau, kita tidak pernah
lupa minuman favorit kita.
B. Proses Inovasi Pembelajaran
Penulis mengambil dua fase dalam penelitian ini yaitu fase
perencanaan dan fase pelaksanaan. Dalam fase perencanaan, penulis
mengadakan pre- test, menentukan sumber data, dan melaksanakan pre-test.
5/10/2018 Terjemahan KTI B.inggris - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/terjemahan-kti-binggris 10/36
Eko Wurianto, http://guruindo.blogspot.com
10
Selain itu, penulis juga menentukan tujuan penelitian dan menyusun aktivitas
pembelajaran menggunakan komik.
Di fase pelaksanaan, penulis menggunakan model yang ditulis oleh
Suharsimi Arikunto (2007). Model Arikunto terdiri dari empat fase yaitu
perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Keempat fase itu merupakan
satu siklus.
Di fase perencanaan, penulis menulis Rencana Pembelajaran,
menyusun komik yang akan digunakan dalam pembelajaran, menyiapkan alat
– alat yang akan digunakan dalam pembelajaran, dan menyiapkan kertas
observasi.
Dalam fase tindakan, penulis melaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan komik sebagai media. Fase berikutnya adalah fase observasi.
Penulis mengadakan observasi terhadap aktivitas siswa selama proses belajar
menggunakan kertas observasi.
Dalam fase refleksi, penulis mendiskusikan hasil tes, hasil observasi,
dan wawancara dengan siswa dengan guru bahasa Inggris yang lain sehingga
penulis bisa menarik kesimpulan dan membuat pelaksanaan pembelajaran
yang lebih baik di waktu berikutnya.
Penulis dapat mengambil satu atau lebih siklus. Sebuah siklus selesai
jika hasil observasi menunjukkan bahwa proses pembelajaran telah dilakukan
dengan baik dan tiap murid mendapatkan nilai yang baik
1. Siklus Pertama
a. Fase Tindakan
Noun phrase adalah materi yang sederhana dalam pelajaran bahasa
Inggris. Tapi meskipun begitu, banyak siswa yang kesulitan dalammengimplementasikannya. Murid – murid biasanya mengatakan bahwa ini
merupakan pelajaran yang mudah. Bahkan sangat mudah.
Banyak siswa yang memahami konsep noun phrase dengan sangat
mudah dan cepat. Mereka biasanya dapat memecahkan masalah noun phrase
dengan baik sesaat setelah mereka mempelajarinya. Tapi setelah seminggu
atau lebih, mereka sudah melupakannya.
5/10/2018 Terjemahan KTI B.inggris - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/terjemahan-kti-binggris 11/36
Eko Wurianto, http://guruindo.blogspot.com
11
Kesalahan yang dibuat oleh siswa biasanya merupakan pengaruh
pemahaman awal mereka mengenai noun phrase yang dipakai dalam bahasa
Indonesia. Konsep noun phrase dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris
memang jauh berbeda. Dalam bahasa Inggris, bentuk noun phrase adalah kata
sifat diletakkan sebelum kata benda.
Berbeda dengan itu, bahasa Indonesia menggunakan pola yang
berbeda. Noun phrase dalam bahasa Indonesia adalah kata benda diletakkan
sebelum kata sifat. Sehingga orang Indonesia akan mengatakan “Jalan Rusak”,
“Anak Pandai”, atau “Baju Baru”. Kata “Jalan”, “Anak”, dan “Baju” adalah
kata benda. Sedang “Rusak”, “Pandai” dan “Baru” adalah kata sifat yang
menerangkan kata benda.
Siswa biasanya mendengar dan menggunakan noun phrase dalam
konsep bahasa Indonesia. Maka tidak heran jika mereka kemudian
menggunakan konsep Indonesia ini meskipun mereka berbicara dalam bahasa
asing.
Berawal dari asumsi ini, penulis yakin bahwa pasti ada cara untuk
membuat para siswa mendapatkan pemahaman yang utuh mengenai noun
phrase dan dapat mengimplementasikannya kapanpun dibutuhkan.
Penulis menggunakan komik untuk mewujudkan hal itu. Siswa
menyukai film kartun dan komik. Penulis sering menjumpai siswa yang
mengunjungi perpustakaan untuk membaca buku cerita selama jam istirahat.
Dari berbagai wawancara dengan siswa, penulis tahu bahwa siswa sebenarnya
lebih menyukai komik daripada buku cerita. Tapi mereka tidak dapat
menemukan buku komik di sekolah sehingga mereka pun membacanya
meskipun pada akhirnya buku cerita itupun menarik bagi mereka. Di rumahpun mereka juga masih membaca buku komik.
Siswa biasanya membaca Manga, komik Jepang yang telah banyak
diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia. Tentu saja manga tidak bisa
digunakan untuk belajar bahasa Inggris. Itulah sebabnya penulis menggunakan
komik Tin Tin edisi bahasa Inggris untuk memenuhi tujuan ini. Untuk
penelitian ini penulis menggunakan komik Tin Tin berjudul “Tin – Tin in
America”.
5/10/2018 Terjemahan KTI B.inggris - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/terjemahan-kti-binggris 12/36
Eko Wurianto, http://guruindo.blogspot.com
12
Penulis memilih Tin Tin karena dialog yang digunakan dalam komik
itu relatif mudah dipahami. Berbeda dengan komik strip “Spiderman” di
harian KOMPAS misalnya. Komik ini penuh dengan kata – kata slang yang
tentu saja sulit untuk dipahami oleh siswa kecuali mereka mau membuka
kamus slang yang akan menghabiskan lebih banyak waktu.
Penulis membagi siswa dalam lima kelompok dimana setiap kelompok
terdiri dari delapan siswa. Lalu penulis mengajak para siswa untuk
mengeksplorasi perbedaan antara noun phrase dalam bahasa Indonesia dan
dalam bahasa Inggris. Untuk kegiatan ini penulis membutuhkan waktu sekitar
lima belas menit dan menghentikannya setelah menanyakan tentang apakah
mereka telah paham konsep noun phrase atau belum.
Berikutnya, memberikan beberapa halaman komik Tin Tin kepada tiap
kelompok dan meminta mereka untuk membaca halaman komik itu. Setelah
membaca sekitar lima menit, penulis bertanya kepada mereka apakah di dalam
halaman itu terdapat noun phrase atau tidak. Kebanyakan mereka berkata
bahwa mereka tidak menemukannya. Hanya satu siswa saja yang mengatakan
bahwa ada noun phrase dalam halaman komik itu.
Gambar 1: Contoh halaman komik yang
mengandung noun phrase.
5/10/2018 Terjemahan KTI B.inggris - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/terjemahan-kti-binggris 13/36
Eko Wurianto, http://guruindo.blogspot.com
13
Penulis lalu bertanya kepada siswa apakah mereka memahami cerita
dari halaman komik itu tanpa membuka kamus. Semua siswa mengatakan
bahwa mereka tidak memahaminya. Mereka hanya membacanya dan menerka
– nerka jalan ceritanya dengan melihat gambarnya. Jawaban ini menunjukkan
bahwa siswa tidak dapat menemukan noun phrase di dalam halaman komik
karena mereka tidak tahu arti dari kata – kata yang tertulis di dalamnya.
Penulis mengira bahwa mungkin siswa akan menemukan noun phrase
jika mereka diberi bagian dari halaman yang mengandung noun phrase, bukan
seluruh halaman yang mengandung banyak dialog yang mungkin akan
membuat mereka bingung.
Maka, dialog dalam halaman yang mengandung noun phrase digunting
dan diberikan kepada masing – masing kelompok. Penulis memberitahukan
kepada siswa bahwa di masing – masing guntingan itu terdapat noun phrase
dan meminta mereka mencarinya namun mereka dilarang membuka kamus.
Penulis bertanya kepada kelompok pertama apakah mereka telah
menemukan noun phrase itu. Kelompok mengatakan bahwa mereka
menemukan satu noun phrase yaitu “Fresh air”. Penulis menanyakan noun
phrase lain yang mungkin ditemukan. Mereka menjawab tidak untuk
pertanyaan ini.
Gambar 2. Guntingan dialog untuk kelompok 1.
Penulis mengira bahwa kelompok dapat menemukan noun phrase
“Fresh Air” karena kata itu telah cukup dikenal. Asumsi ini terbukti karena
sebenarnya masih ada noun phrase lain di dialog itu yaitu “Rush hour”, tapi
5/10/2018 Terjemahan KTI B.inggris - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/terjemahan-kti-binggris 14/36
Eko Wurianto, http://guruindo.blogspot.com
14
mereka tidak menyebutkannya sebagai noun phrase. Ketika penulis
menanyakan “Rush Hour”, mereka mengatakan bahwa mereka mengetahui
arti dari “Hour” tapi mereka tidak mengetahui arti dari “Rush”.
Lalu penulis beralih ke kelompok kedua. Sebagaimana kelompok
pertama, penulis juga menanyakan noun phrase yang mereka temukan.
Kelompok pertama mengenal dua noun phrase di potongan itu. Yaitu “Little
kid” dan “Good job”. Penulis berkata bahwa sebenarnya mereka dapat
menemukan lebih banyak lagi noun phrase. Mereka kembali mencarinya tapi
tak dapat menemukannya.
Dari kelompok kedua, penulis berkesimpulan bahwa mereka memiliki
masalah yang sama dengan masalah yang dihadapi kelompok pertama.
“Famous Reporter” dan “Big Ideas” adalah sisanya. Tapi mungkin mereka
tidak mengetahui makna dari “Reporter”, “Famous” dan “Ideas” karena kata
“Big” begitu dikenal oleh mereka.
Gambar 3. Potongan gambar untuk kelompok dua.
Kelompok tiga juga ditanya tentang potongan dialog yang diberikan
kepada mereka. Semua anggota kelompok mengatakan “Red Sedan”. Danmemang potongan yang diberikan kepada mereka hanya berisi satu noun
phrase. Maka bisa dikatakan bahwa kelompok ketiga ini telah menyelesaikan
tugas mereka dengan baik.
Penulis memuji mereka dan bertanya mengapa mereka begitu percaya
diri mengatakan bahwa “Red Sedan” adalah noun phrase. Salah satu dari
mereka mengatakan bahwa itu mudah. “Red” sudah cukup mereka kenal
bahkan sejak mereka belajar di SD. Dan kata “Sedan”, seorang siswa
5/10/2018 Terjemahan KTI B.inggris - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/terjemahan-kti-binggris 15/36
Eko Wurianto, http://guruindo.blogspot.com
15
mengatakan dengan bercanda bahwa mereka tidak perlu sekolah untuk
mengetahui arti kata “sedan” karena biasanya orang Jawa menyebut nasi yang
dibungkus dengan daun pisang sebagai “Sedan Ijo”.
Gambar 4. Potongan untuk kelompok tiga.
Potongan komik ini diberikan kepada kolompok empat:
Gambar 5. Potongan gambar untuk kelompok empat.
Semua anggota kelompok tidak dapat menyebutkan noun phrase yang
sebenarnya terdapat dalam potongan itu. Mereka berkata bahwa mungkin
penulis telah salah memberikan potongan komik kepada mereka. mereka gagal
menemukan “Great Manitou” sebagai noun phrase. Hal ini mungkin
disebabkan dua hal. Anggota kelompok tidak mengetahui kata “great”
5/10/2018 Terjemahan KTI B.inggris - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/terjemahan-kti-binggris 16/36
Eko Wurianto, http://guruindo.blogspot.com
16
sehingga mereka melewatkan noun phrase itu. Atau mereka tidak mengetahui
makna kata “Manitou” karena itu merupakan kosa kata Indian.
Penulis meninggalkan kelompok empat dan menuju ke kelompok
terakhir. Kelompok ini mendapatkan gambar seorang polisi yang sedang
menelepon. Polisi itu mengatakan banyak kata ketika menelepon.
Siswa mengatakan bahwa mereka tidak menemukan noun phrase di
dalamnya. Penulis mengatakan bahwa mereka akan menemukannya dan
memerintahkan mereka untuk kembali mencarinya. Beberapa menit kemudian
mereka menyerah.
“Favorite newshounds”, “Gang-land king”, “Special delivery”, dan
“immediate release” terlewat dari perhatian mereka. Ketika penulis
menanyakan arti kata “Favorite” dan “Special”, mereka mengaku tahu arti dari
kata itu tapi mereka benar – benar tidak tahu bahwa kata - kata setelahnya
merupakan kata yang membuatnya menjadi noun phrase
Meskipun ukuran potongan dialog itu kecil, banyaknya kata – kata
yang diucapkan oleh polisi mungkin benar – benar mengganggu konsentrasi
mereka. Mungkin siswa melihat gambar itu dengan seksama namun beberapa
kata membuat mereka bingung.
Gambar 6. Potongan gambar untuk kelompok lima
5/10/2018 Terjemahan KTI B.inggris - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/terjemahan-kti-binggris 17/36
Eko Wurianto, http://guruindo.blogspot.com
17
Fase tindakan ini membutuhkan waktu 60 menit. Dua puluh menit
berikutnya digunakan untuk mengetes pemahaman siswa tentang noun phrase.
Ada sepuluh pertanyaan yang meminta siswa untuk menulis noun phrase dari
gambar yang ada di samping kiri kertas.
b. Fase Observasi
Hasil dari observasi penulis selama fase tindakan adalah sebagai
berikut:
1. Siswa tidak dapat menemukan noun phrase di satu halaman penuh
komik Tin Tin karena banyaknya dialog di halaman itu malah
membuat siswa bingung.
2. Beberapa siswa dapat menemukan noun phrase dalam dialog setelah
penulis memotong–motong halaman komik kedalam beberapa bagian.
3. Siswa tidak dapat menemukan noun phrase karena mereka tidak
mengetahui arti dari masing – masing kata.
4. Siswa dapat menemukan noun phrase jika kata itu mereka kenali.
5. Jika noun phrase dikombinasikan dari kata yang mereka kenali dengan
kata yang tidak mereka ketahui, mereka tidak dapat menemukan noun
phrase itu.
Untuk melengkapi observasi, penulis ( P ) mewawancarai siswa
dengan inisial D.A. Berikut dialognya:
P : “Kamu suka pelajaran bahasa Inggris hari ini?
D.A. : “Ya pak, suka sekali.”
P : “Mengapa?”
D.A : “Karena pelajaran hari ini berbeda dengan pelajaran biasanya”P : “Maksudmu?”
D.A : “Hari ini kita menggunakan komik”
P : “Menurutmu noun phrase itu mudah?”
DA : “Tidak pak, kelompok kami tidak menemukan satupun.”
P : “Mengapa tidak?”
DA : “Karena kami tidak mengerti artinya”
P : “Terima kasih ya”
5/10/2018 Terjemahan KTI B.inggris - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/terjemahan-kti-binggris 18/36
Eko Wurianto, http://guruindo.blogspot.com
18
DA : “Sama - sama”
Dan berikut wawancara dengan YD.
P : “Kamu suka dengan pelajaran hari ini”?
Y.D. : “Ya pak, suka sekali”
P : “Mengapa?”
Y.D. : “Karena kami menggunakan komik.”
P : “Kamu bisa menemukan noun phrasenya?”
Y.D. : “Ya mudah sekali”
P : “Kok mudah?”
YD : “Karena kata – katanya mudah”
P : “Baiklah, terima kasih”
YD : “Sama - sama”
c. Fase Refleksi
Dengan mendiskusikannya dengan guru bahasa Inggris yang lain,
penulis tahu bahwa Tin Tin, Tin Tin in America, terlalu sulit bagi siswa.
Siswa sebenarnya memahami konsep noun phrase tapi mereka tidak dapat
menemukan noun phrase itu di dalam halaman komik Tin Tin yang diberikan
kepada mereka. Kata sifat dan kata benda yang tercetak di komik belum
mereka kenali.
Dengan mewawancarai beberapa siswa penulis tahu bahwa siswa
menyukai komik sebagai media belajar. Banyak siswa yang suka film kartun
dan komik. Komik dapat memotivasi mereka dalam belajar.
Berdasarkan data di atas penulis membuat rencana berikut untuk siklusberikutnya:
1. Guru seharusnya tidak menggunakan komik yang memiliki kata – kata
sulit bagi siswa meskipun itu menarik bagi mereka.
2. Siswa suka buku komik sebagai media belajar. Komik memotivasi mereka
untuk belajar lebih baik.
3. Guru seharusnya menjadi lebih kreatif dengan menggambar komik yang
sederhana tapi menarik untuk pembelajaran siswa.
5/10/2018 Terjemahan KTI B.inggris - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/terjemahan-kti-binggris 19/36
Eko Wurianto, http://guruindo.blogspot.com
19
4. Untuk membuat suasana yang menyenangkan dalam belajar, penulis masih
menggunakan karakter Tin Tin untuk menyampaikan konsep noun phrase
di siklus berikutnya.
1. Siklus Kedua
a. Fase Tindakan
Sekali lagi penulis meminta siswa untuk berkelompok. Penulis
kembali mengingatkan tentang konsep noun phrase. Penulis mengatakan
kepada para siswa bahwa mereka masih akan belajar dengan menggunakan
komik Tin Tin.
Tapi berbeda dengan fase pertama, di fase ini penulis tidak
menggunakan komik Tin Tin yang asli. Penulis masih menggunakan karakter
Tin Tin tetapi dia menuliskan dialog dengan kata – kata yang diambil dari
buku “Let’s Talk” untuk kelas VII.
Gambar – gambar itu diberikan kepada masing – masing kelompok
dan membiarkan mereka mendiskusikan gambar itu. Mereka tidak
diperkenankan membuka kamus. Mereka hanya diperbolehkan
mendiskusikannya dengan temannya. Berikut ini adalah gambar untuk
kelompok pertama:
Gambar 7. Gambar untuk kelompok pertama.
5/10/2018 Terjemahan KTI B.inggris - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/terjemahan-kti-binggris 20/36
Eko Wurianto, http://guruindo.blogspot.com
20
Ketika penulis menanyakan tentang noun phrase yang dapat mereka
temukan dalam gambar itu, secara mengejutkan, mereka dapat menyebutkan
semua noun phrase yang ada.
Dan inilah gambar untuk kelompok kedua.
Gambar 8. Gambar untuk kelompok kedua
Mereka dengan benar dapat menyebutkan “Beautiful Garden” sebagai
noun phrase. Berikutnya, penulis memberikan gambar kepada kelompok
lainnya. Sebagaimana kelompok sebelumnya, mereka juga diberikan gambar
dengan kata – kata sederhana dan sekali lagi penulis dengan tepat dapat
menebak bahwa siswa mampu menemukan noun phrase yang ada di dalam
gambar.Ketiga kelompok terakhir juga sama. Mereka dapat menemukan noun
phrase dengan mudah. Inilah gambar untuk ketiga kelompok:
5/10/2018 Terjemahan KTI B.inggris - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/terjemahan-kti-binggris 21/36
Eko Wurianto, http://guruindo.blogspot.com
21
Gambar 9. Gambar untuk kelompok tiga, empat dan lima.
Siswa mendapatkan kepercayaan dirinya. Mereka menemukan bahwa
bahasa Inggris merupakan pelajaran yang mudah untuk dipelajari. Penulis
mengatakan bahwa memang bahasa Inggris mudah untuk dipelajari. Lalu
penulis mengatakan kepada siswa bahwa ia akan memberikan tantangan yang
lebih kepada mereka. Siswa menyambut tantangan itu dengan antusias.
Penulis berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain membagikan
gambar Tin Tin yang telah diberikannya sebelumnya. Tapi gambar yang
terakhir ini berbeda dengan gambar sebelumnya, gelembung bicaranya
kosong. Penulis meminta siswa untuk mengisi gelembung bicara itu dengan
noun phrase mereka sendiri. Mereka bisa menuliskan noun phrase apapun
selama masih berkaitan dengan gambar yang dibagikan kepada mereka. Saat
ini mereka diperkenankan untuk membuka kamus.
Siswa benar – benar termotivasi. Penulis mengetahui betul hal inikarena hal itu tergambar di wajah dan perilaku mereka. Hal ini merupakan
kondisi terbaik untuk belajar dan penulis yakin bahwa bahwa siswa – siswa itu
akan dapat mengisi gelembung bicara yang masih kosong itu dengan jawaban
terbaik mereka. Inilah noun phrase yang mereka tulis di gelembung –
gelembung bicara yang ada di gambar mereka masing – masing:
5/10/2018 Terjemahan KTI B.inggris - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/terjemahan-kti-binggris 22/36
Eko Wurianto, http://guruindo.blogspot.com
22
- White dog
- Fast dog
- Thin boy
- Orange hair
- Brown trousers
- Yellow shirt
- Long coat
- Green tree
- Black man
- Curly hair
- White dog
- Tired boy
- Dead man
- White dog
- White socks
- Dirty place
- Yellow shirt
- Green paper
- White dog
- Handsome boy
- Fast boy
- Red cheeks
- Long shirt
5/10/2018 Terjemahan KTI B.inggris - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/terjemahan-kti-binggris 23/36
Eko Wurianto, http://guruindo.blogspot.com
23
- Good photo
- Sharp nose
- Interesting news
- Long beard
Perkiraan penulis benar. Siswa dapat menulis noun phrase mereka
sendiri yang mereka ambil dari gambar.
b. Fase Observasi
Berikut ini observasi penulis selama siklus kedua:
1. Siswa dapat menemukan noun phrase di dalam gambar dengan mudah.
2. Penulis dapat menemukan noun phrase itu karena kata – kata yang
digunakan sudah mereka kenali.
3. Siswa dapat menemukan noun phrase karena gambar yang diberikan
kepada mereka sederhana dan tidak tertata sebagai sebuah cerita yang
panjang.
4. Memberikan contoh yang sederhana dan mudah di saat awal dapat
menumbuhkan kepercayaan diri siswa.
5. Siswa dapat membuat membuat noun phrase dari gambar yang
diberikan kepada mereka.
6. Siswa terlibat dalam pembelajaran secara penuh; dan ini dapat
meningkatkan kesuksesan dalam belajar.
Lalu penulis ( P ) mewawancarai siswa dengan inisial PC. Berikut
wawancaranya:
P : “Selamat pagi”
PC : “Selamat pagi , pak”
P : “Apakah pembelajaran yang tadi membantumu memahami konsep
noun phrase?”
PC : “Ya, saya bisa memahami konsepnya dengan mudah dan cepat.”
5/10/2018 Terjemahan KTI B.inggris - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/terjemahan-kti-binggris 24/36
Eko Wurianto, http://guruindo.blogspot.com
24
P : “Menurutmu, apa yang membuatmu mudah memahaminya?”
PC : “Gambar yang warna warni membuat saya memahami konsep dengan
mudah”
P : “Kamu memilih seluruh komik atau potongan komik untuk belajar
noun phrase?”
PC : “Saya lebih suka seluruh komik tapi lebih mudah belajar dengan
potongan komik”
P : “Terima kasih”
PC : “Sama – sama”
Sekarang penulis mewawancarai siswa dengan inisial RM.
P : “Halo”
RM : “Ya pak”
P : “Bagaimana pembelajaran hari ini?”
RM : “Menyenangkan”
P : “Komiknya bagaimana?”
RM : “Bagus. Tapi malah membuat pembelajaran terlalu mudah sehingga
saya malah bosan.”
P : “Kalau begitu apa yang kau inginkan?”
RM : “Pokoknya yang menantang”
P : “Terima kasih”
RM : “Terima kasih”
c. Fase Refleksi
Penulis tahu bahwa komik akan menjadi media pembelajaranbahasa Inggris yang efektif. Tapi komik yang akan digunakan harus
diseleksi terlebih dulu. Tidak segala macam komik bisa digunakan. Hanya
komik yang sederhana yang bisa digunakan.
Selain itu, untuk pembelajar pemula, lebih baik jika menggunakan
potongan dari keseluruhan komik. Menggunakan seluruh komik hanya
akan membuat siswa bingung dan target belajar tidak akan tercapai.
5/10/2018 Terjemahan KTI B.inggris - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/terjemahan-kti-binggris 25/36
Eko Wurianto, http://guruindo.blogspot.com
25
Untuk hasil terbaik, disarankan untuk mengganti dialog yang
digunakan di komik dengan kata – kata yang sudah dikenal siswa. Kata –
kata dalam komik seringkali terdengar asing bagi siswa. Meskipun siswa
tahu konsep noun phrase, bukan jaminan mereka akan mampu
mengidentifikasi noun phrase.
C. Proses Evaluasi
Di akhir pembelajaran, siswa terlibat secara total dalam pembelajaran.
Mereka juga termotivasi. Mereka mendapati pembelajarannya lebih
menyenangkan dan bagi beberap siswa, menantang.
Di akhir pembelajaran, penulis memberikan tes tertulis. 25 nomor dari
soal pilihan ganda harus diselesaikan siswa dalam waktu tiga puluh menit.
Hasil dari tes, ada 67,5 % siswa yang mendapatkan nilai lebih dari 65
dan rata – ratanya adalah 71,3. Memang bukan nilai terbaik, tapi cukup bagus.
D. Hasil dari Inovasi Pembelajaran
Proses pembelajaran dari penelitian ini dilaksanakan dalam tiga fase;
awal, tengah dan akhir. Di awal, penulis meminta siswa untuk duduk
berkelompok. Tujuan dari hal ini adalah agar mereka dapat berdiskusi.
Dengan berkelompok, siswa yang pandai akan dapat membantu siswa yang
kurang pandai.
Berikutnya, siswa diberi komik. Penulis meminta membacanya dan
menemukan noun phrase yang ada di dalamnya. Saat ini, siswa dimotivasi
untuk mendiskusikan permasalahan yang ada.
Kemudian siswa diminta untuk menuliskan noun phrase berdasarkangambar yang diberikan kepada mereka. Melibatkan siswa dalam proses
pembelajaran akan membuat mereke gembira dan puas.
Tes tulis pertama menunjukkan bahwa 37 % siswa mendapatkan nilai
lebih dari 65. Tes kedua terdapat 67,5 % siswa yang mendapatkan nilai lebih
dari 65. Ini berarti tes kedua lebih baik daripada tes pertama. Hal ini terjadi
karena di siklus pertama, siswa tidak begitu termotivasi dan terlibat. Sedang di
siklus kedua mereka terlibat dan termotivasi
5/10/2018 Terjemahan KTI B.inggris - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/terjemahan-kti-binggris 26/36
Eko Wurianto, http://guruindo.blogspot.com
26
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Komik terbukti sebagai media pembelajaran bahasa Inggris yang
efektif. Untuk hasil terbaik, lebih baik jika kata – kata yang tertulis di komik
diganti dengan kata – kata yang lebih dikenal siswa karena sering mereka
tidak memahami kata – kata itu.
Hasil terbaik akan tercapai jika kata – kata yang dipilih sudah dikenal
oleh siswa karena hal ini akan lebih memotivasi mereka.
B. Saran
Disarankan agar guru bahasa Inggris memakai komik untuk media
pembelajaran noun phrase dan materi bahasa Inggris lainnya. Tapi guru
hendaknya benar – benar dapat memilih komik yang sesuai.
Guru hendaknya tidak memakai seluruh komik melainkan potongan –
potongan dari komik itu saja. Memakai keseluruhan komik hanya akan
membuat siswa bingung.
Disarankan guru membuat komik mereka sendiri meskipun dengan
masih menggunakan karakter komik yang terkenal. Dengan menggunakan
komik buatan sendiri, kita bisa memilih kata terbaik untuk siswa kita.
5/10/2018 Terjemahan KTI B.inggris - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/terjemahan-kti-binggris 27/36
Eko Wurianto, http://guruindo.blogspot.com
27
Daftar Pustaka
Alongi, C. (1974). Response to Kay Haugaard: Comic books revisited. Reading
Teacher, 27, 801-803. (online).
(http://books.google.co.id/bkshp?client=firefoxa&rls=org.mozilla:id:
official&hl=id&tab=wp, accessed at Nopember 8th
2008)
Dryden, Gordon & Vos Jeannette.1999. Revolusi Cara Belajar: Belajar akan
Efektif Kalau Anda dalam Keadaan “Fun” Bagian I dan II (2nd
Ed)
Translated by Word ++ Translation Service.2001. Bandung: Kaifa
Haugaard, K. 1973. Comic books: Conduits to culture? Reading Teacher, 27, 54-
55. (online).
(http://books.google.co.id/bkshp?client=firefoxa&rls=org.mozilla:id:
official&hl=id&tab=wp, accessed at Nopember 7th
2008)
Koenke, K. 1981. The careful use of comic books. Reading Teacher, 34, 592-595.
(online).
(http://books.google.co.id/bkshp?client=firefoxa&rls=org.mozilla:id:
official&hl=id&tab=wp, accessed at Nopember 7th
2008)
Larsen-freeman, Diane. 1986. Techniques and Principles in Language Teaching.
Hongkong: Oxford University Press
Wright, B. 2001. Comic book nation: The transformation of iouth Culture in America. Baltimore, MD: Johns Hopkins University Press. (online)
(http://books.google.co.id/bkshp?client=firefoxa&rls=org.mozilla:id:
official&hl=id&tab=wp, accessed at Nopember 5th
2008)
Yang, Gene. 2003. Comic in Education. (online)
(http://books.google.co.id/bkshp?client=firefoxa&rls=org.mozilla:id:
official&hl=id&tab=wp, accessed at Nopember 5th
2008)
5/10/2018 Terjemahan KTI B.inggris - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/terjemahan-kti-binggris 28/36
Eko Wurianto, http://guruindo.blogspot.com
28
L A M P I R A N
Foto – foto proses pembelajaran
Penulis membantu siswa mengeksplorasi noun phrase
Siswa mendiskusikan komik
5/10/2018 Terjemahan KTI B.inggris - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/terjemahan-kti-binggris 29/36
Eko Wurianto, http://guruindo.blogspot.com
29
Siswa mencoba menemukan noun phrase di komik
Siswa menunjukkan noun phrase yang ditemukannya
5/10/2018 Terjemahan KTI B.inggris - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/terjemahan-kti-binggris 30/36
Eko Wurianto, http://guruindo.blogspot.com
30
Menunjukkan noun phrase yang ditemukannya
Siswa mendiskusikan komik
5/10/2018 Terjemahan KTI B.inggris - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/terjemahan-kti-binggris 31/36
Eko Wurianto, http://guruindo.blogspot.com
31
Siswa mengerjakan soal tes.
5/10/2018 Terjemahan KTI B.inggris - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/terjemahan-kti-binggris 32/36
Eko Wurianto, http://guruindo.blogspot.com
32
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SMP : SMP Negeri 2 Kebonagung
Pacitan
Mata Pelajaran : Bahasa InggrisKelas / Semester : VII / II (dua)
Standar Kompetensi : 10. Berbicara
Mengungkapkan makna dalam teks lisan fungsional
dan monolog pendek sangat sederhana berbentuk
descriptive untuk berinteraksi dengan lingkungan
terdekat.
Kompetensi Dasar : 10.2. Mengungkapkan makna dalam monolog pendek
sangat sederhana dengan menggunakan ragam bahasalisan secara akurat, lancar dan berterima untuk
berinteraksi dengan lingkungan terdekat dalam teks
berbentuk descriptive.
Indikator : Menjelaskan benda dan tempat menggunakan bahasa
Inggris
Jenis Teks : Deskriptif Aspek/skill : Berbicara
Alokasi waktu : 4 x 40 menit
1. Tujuan Pembelajaran
Pada akhir pembelajaran siswa dapat:
Menjelaskan benda dan tempat dengan bahasa Inggris
e
2. Materi Pembelajaran
Rumus dari noun phrase: Adjective + Noun
Kata sifat seperti: beautiful, big, clever, large, nice, old, perfect, small,wide, young
Kata benda seperti: garden, house, student, yard, cat, building, place,
village, room, boy
3. Metode Pembelajaran/Teknik: Three – phase - technique
4. Langkah-langkah kegiatan
Pertemuan ke 1 ( 2 x 40’ )
a. Kegiatan Pendahuluan
Greeting, call the roll
5/10/2018 Terjemahan KTI B.inggris - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/terjemahan-kti-binggris 33/36
Eko Wurianto, http://guruindo.blogspot.com
33
Memotivasi siswa dalam berbagai hal belajar bahasa Inggris.
Menanyakan siswa tentang ciri – ciri sesuatu
b. Kegiatan Inti
Guru menjelaskan tentang pola noun phrase Mencari dan menunjukkan noun phrase dalam halaman komik secara
berkelompok
Mendiskusikan noun phrase yang ada dalam halaman komik
Sharing hasil diskusi antar kelompok.
c. Kegiatan Penutup
Menanyakan kesulitan siswa selama PBM
Menyimpulkan materi pembelajaran
Pertemuan ke 2 ( 2 x 40’ )
a. Kegiatan Pendahuluan
Greeting, call the roll
b. Kegiatan Inti
Mengenali noun phrase dalam halaman komik sederhana
Menuliskan noun phrase berdasarkan gambar yang ada dalam halaman
komik
c. Kegiatan Penutup
Menanyakan kesulitan siswa selama PBM
Menyimpulkan materi pembelajaran
5. Sumber Belajar
a. Buku teks Let’s Talk Grade VII
b. Student’s work sheet
c. Komik Tin Tin “ Tin Tin in America”
6. Penilaiana. Teknik : Tes tulis dan lisan
a. Bentuk : Melengkapi kalimat dengan noun phrase yang ada dalam
pilihan ganda
b. Instrumen : Lembar pengamatan
Contoh:
1) Choose the best answer for the blanks below.
2) Describe the things around you.
d. Pedoman Penilaian
100 xmaksimalskor
perolehanskor
Nilai=
5/10/2018 Terjemahan KTI B.inggris - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/terjemahan-kti-binggris 34/36
Eko Wurianto, http://guruindo.blogspot.com
34
c. Rubrik Penilaian:
No. Uraian Skor
1.
2.
Menjawab dengan benar
Menjawab salah/ Tidak menjawab
4
0
Mengetahui :
Kepala UPT SMP Negeri 2 Kebonagung
Drs. KHAMIM
Pembina Tk. I
NIP. 131 638 265
Pacitan, 3 Nopember 2008
Guru Mata Pelajaran
EKO WURIANTO, S.Pd.
NIP. 510 205 682
5/10/2018 Terjemahan KTI B.inggris - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/terjemahan-kti-binggris 35/36
Eko Wurianto, http://guruindo.blogspot.com
35
BIODATA PEMAKALAH
1. Nama lengkap dan gelar Eko Wurianto, S.Pd.
2. Jenis Kelamin Laki – laki
3. NIP 19800918 200801 1 004
4. NUPTK 8250758659200013
5. Pangkat / Golongan / III/a
6. Pekerjaan / Jabatan Guru Bidang Studi Bahasa Inggris
7. Instansi UPT SMP Negeri 2 Kebonagung
8. Bidang Keahlian -
9. Alamat dan Telp. Kantor
Jl. Pacitan – Lorok KM 15.
Ketrowonojoyo, Pacitan, Telp. (0357)
481034
10. Alamat dan Telp. Rumah/HP
11. Pengalaman penelitian dan
karya lainnya dalam 3 tahun
terakhir yang relevan dengan
bidangnya
- Budaya Konsumtif Siswa dan Televisi
Kita ( dimuat dalam majalah MEDIA.
2007)
- LBB dan Perannya ( dimuat dalam
majalah MEDIA. 2007)
- Yang Terpenting Proses, Bukan Hasil (
dimuat dalam majalah MEDIA. 2007)
- Kyoiku Mama (Bercermin pada Ibu
Pendidikan di Jepang) ( dimuat dalam
majalah MEDIA. 2007)
- Take No Notice of Mistake, Just Write.
( dimuat dalam majalah MEDIA. 2007)
- Pendidikan yang Jalan di Tempat (
dimuat dalam majalah MEDIA. 2007)
- Students with Multiple Intelegences (
5/10/2018 Terjemahan KTI B.inggris - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/terjemahan-kti-binggris 36/36
Eko Wurianto, http://guruindo.blogspot.com
36
dimuat dalam majalah MEDIA. 2007)
- Yang Harus Anda Ketahui Sebelum
Memilih SBI ( dimuat dalam majalah
MEDIA. 2008)
- Trampil Menulis dengan NgeBlog (
dimuat dalam majalah MEDIA. 2008)
Pacitan, 16 Mei 2009
Yang membuat pernyataan
Eko Wurianto, S.Pd.
NIP. 19800918 200801 1 004