terdaftar pada polis diraja brunei no: bpd-125/1120 ... · pdf filememuluskan jalannya roda...

24
Warita, Tahun XVII, No.25, 10 Maret 2007 1 1 Terdaftar pada Polis Diraja Brunei No: BPD-125/1120 tertanggal 1 Juni 2006 “ T a h n I a h & U c a p S e l a m a t ” “ T a h n I a h & U c a p S e l a m a t ” “ T a h n I a h & U c a p S e l a m a t ” Kerajaan Kebawah Duli Yang Maha Mulia Paduka Seri Baginda Sultan dan Kerajaan Kebawah Duli Yang Maha Mulia Paduka Seri Baginda Sultan dan Kerajaan Kebawah Duli Yang Maha Mulia Paduka Seri Baginda Sultan dan Yang Dipertuan Negara Brunei Darussalam dan Yang Dipertuan Negara Brunei Darussalam dan Yang Dipertuan Negara Brunei Darussalam dan Rakyat Negara Brunei Darussalam Rakyat Negara Brunei Darussalam Rakyat Negara Brunei Darussalam Persatuan Masyarakat Indonesia “ Kerabat Nusantara” m e n y a m p a I k a n : Pada 23 Februari 2007 Kepala Perwakilan Kedutaan Saudi Arabia, Mr. Yahya Al Qahtani menyerahkan Al Quran secara simbolis kepada Ketua Persatuan Masyarakat Indonesia, H. Ismaya Sukardi didampingi oleh Pemred Warita H. Efri Yoni Baikoeni tanggal 14 Pebruari 2007 di Kedubes Saudi Arabia, Kg. Salar. Sebanyak 100 eksemplar Al Quran dan terjemahan dalam berbagai bahasa telah diserahkan untuk dibagikan kepada jamaah pengajian Zanjabil sebagai referensi. Foto: A. Mahfuddin Hari Kebang- saan

Upload: trancong

Post on 03-Feb-2018

230 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Warita, Tahun XVII, No.25, 10 Maret 2007 1 1

Terdaftar pada Polis Diraja Brunei No: BPD-125/1120 tertanggal 1 Juni 2006

“ T a h n I a h & U c a p S e l a m a t ”“ T a h n I a h & U c a p S e l a m a t ”“ T a h n I a h & U c a p S e l a m a t ” Kerajaan Kebawah Duli Yang Maha Mulia Paduka Seri Baginda Sultan dan Kerajaan Kebawah Duli Yang Maha Mulia Paduka Seri Baginda Sultan dan Kerajaan Kebawah Duli Yang Maha Mulia Paduka Seri Baginda Sultan dan

Yang Dipertuan Negara Brunei Darussalam dan Yang Dipertuan Negara Brunei Darussalam dan Yang Dipertuan Negara Brunei Darussalam dan Rakyat Negara Brunei Darussalam Rakyat Negara Brunei Darussalam Rakyat Negara Brunei Darussalam

Persatuan Masyarakat Indonesia “ Kerabat Nusantara” m e n y a m p a I k a n :

Pada 23 Februari 2007

Kepala Perwakilan Kedutaan Saudi Arabia, Mr. Yahya Al Qahtani menyerahkan Al Quran secara simbolis kepada Ketua Persatuan Masyarakat Indonesia, H. Ismaya Sukardi didampingi oleh Pemred Warita H. Efri Yoni Baikoeni tanggal 14 Pebruari 2007 di Kedubes Saudi Arabia, Kg. Salar. Sebanyak 100 eksemplar Al Quran dan terjemahan dalam berbagai bahasa telah diserahkan untuk dibagikan kepada jamaah pengajian Zanjabil sebagai referensi.

Foto: A. Mahfuddin

Hari

Kebang-

saan

Warita, Tahun XVII, No.25, 10 Maret 2007 2 2

Ketua Persatuan Masyarakat Indonesia “Kerabat Nusantara”

Seulas Pinang dari Redaksi…

Tanpa terasa satu tahun berlalu, Pengurus Persatuan periode 2006-2008 telah menjalankan kegiatannya. Tahun 2006 merupakan tahun pertama pemberlakuan Konstitusi Persatuan yang terdaftar pada Polis Diraja Brunei No: BPD-125/1120 tertanggal 1 Juni 2006. Demi menjalankan amanat Konstitusi pula, Persatuan kita telah melaksanakan Rapat Tahunan (Annual General Meeting) tanggal 19 dan 25 Pebruari 2007. Kita ucapkan selamat kepada pengurus yang telah melewati tahun pertama dengan segala daya dan upaya dengan penuh suka dan duka. Seperti yang pernah dikatakan ex Ketua KN Pak Ghozali Moekti bahwa tahun kedua kepengurusan biasanya terjadi kejenuhan personel pengurus karena banyaknya energi yang terkuras pada tahun pertama. Mudah-mudahan ke-khawatiran itu tidak terjadi dan tentunya kita berharap ber-bagai program yang dirancang pada AGM yang lalu akan memuluskan jalannya roda kegiatan. Pada bulan Maret ini berbagai kegiatan pasca AGM tahun 2007 mulai kita saksikan berjalan seperti arisan, piknik….,

dan keikutsertaan persatuan kita untuk ke-5 kalinya dalam Perarakan Maulid Nabi Muhammad SAW. Patut dicatat bahwa Persatuan kita semakin diharapkan untuk berkip-rah lebih luas menjangkau masyarakat yang tinggal jauh di daerah seperti Temburong. WARITA kali ini juga menyorot upaya persiapan yang dilakukan untuk mem-bentuk Pengurus Daerah Persatuan Masyarakat Indone-sia di Temburong. Semoga rancangan ini berjalan seba-gaimana diharapkan. Para pembaca, kita bersyukur atas semakin diakuinya keberadaan WARITA sebagai wadah komunikasi Per-satuan Masyarakat Indonesia. Hal itu terlihat dari adanya tawaran kerjasama Western Union, Bank Baiduri untuk menerbitkan iklan. Tentunya tawaran kerjasama itu akan kita pelajari dengan seksama melalui penyusunan pro-posal dan pertemuan teknis yang diharapkan dapat saling menguntungkan. Sebagai penutup, WARITA mengucapkan selamat atas “Anugerah Bakti Hijrah 1428 H” kepada para penerima khususnya penulis WARITA. Semoga sumbangan tu-lisannya akan menjadi sumbangan pikiran yang akan “Tidak lekang kena panas dan tidak lapuk karena hujan”. Semoga. Pemred

Selamat untuk semua semoga sukses. !! Assalamu’alaikum, Segala puji kehadirat-Nya, Yang Maha Penguasa seluruh ‘alam, shola-wat serta salam atas Nabi Besar Muhammad SAW, dan segala kese-jahteraan semoga terlimpah atas semua hamba-Nya yang arif, sabar dan senantiasa bersandar kepada-Nya. Amin. Kita amat bersyukur ditak-dirkan-Nya hari ini berada di negeri yang Darussalam, daerah yang selamat dan saat bulan Pebruari yang lalu merayakan hari nasionalnya. Segenap masyarakat Indonesia mengucapkan “ Selamat menyambut Ulang Tahun Hari Kebangsaan Negara Brunei Darussalam ke-23 tahun”. Semoga silaturahmi dan kerjasama di segala bidang selalu dapat ditingkatkan nilai kebajikannya. Bersamaan dengan itu, Persatuan Masyarakat Indonesia bergerak se-langkah maju dengan menyelenggarakan rapat pleno tahunan. Perte-muan dihadiri oleh anggota penasehat, pengurus serta anggota dengan sejumlah agenda antara lain upaya menambah pengurus baru yang ber-tugas dan tinggal di Daerah Temburong. Disamping beberapa agenda penting lainnya antaralain mendengarkan laporan masing-masing bidang seperti kegiatan olahraga dan kepemudaan, bidang silaturrahmi dan arisan keluarga, penerbitan WARITA, bidang pembinaan tenaga

kerja dan bidang-bidang terkait lainnya. Lapo-ran itu juga telah menjadi sumbangan fikiran yang positif demi kelanjutan kegiatan dimasa yang akan datang. Semoga segala kerjasama-nya selalu mendapat limpahan kurnia kebajikan untuk kita dan keluarga semua. Mengenai keinginan membentuk wadah or-ganisasi warga Indonesia di Temburong juga mendapat tanggapan dari penasehat Persatuan Masyarakat Indonesia yang menyatakan bahwa keinginan tersebut dapat pertimbangkan 3 hal yaitu: Pertama, membentuk organisasi baru berdasarkan ”Act Society” yang dikeluarkan Pemerintah Brunei. Hal ini sudah barang tentu memerlukan waktu panjang sebagaimana pengalaman KN untuk diakui berbadan hokum menempuh 6 tahun Kedua, membentuk Cabang Persatuan Masyarakat Indonesia di Daerah Temburong. Hal ini tidak dimung-kinkan karena Konstitusi Persatuan Masyarakat Indonesia hanya menyebutkan berdomisili di Bandar Seri Begawan dan tidak menyebut-kan adanya cabang (branch) di daerah lain. Ketiga, menyempurnakan kepengurusan Perwakilan Daerah, seperti Belait, Tutong dan Tembu-rong. Alternatif ketiga ini lebih acceptable karena hanya tinggal menambah personil kepengurusan mengingat dalam susunan kepengu-rusan saat ini sudah terdapat di daerah-daerah. Penyempurnaan kepen-gurusan itu disesuaikan dengan situasi Temburong. Disamping itu, kami tidak lupa menyampaikan penghargaan yang tinggi disertai uca-pan terima kasih kepada Bapak Duta Besar dan seluruh staff Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bandar Seri Begawan yang telah mem-berikan masukan-masukannya. Akhirnya selamat bekerjasama, kepada semuanya. InsyaAllah tidak lama lagi kita akan mengadakan rekreasi bersama, arisan, serta kunjungan ke musium dan tempat-tempat yang menarik di negeri ini khususnya untuk adik-adik belia kita. Semoga dengan berbagai kegiatan dan silaturahim ini dapat memperluas wawasan ilmu pengetahuan dan kedewasaan fikiran dan sikap kita. Amin Ya Robbal ’alamiin. Wassalam. Ismaya Sukardi.

Ketua Persatuan Masyarakat Indonesia, Ismaya Sukardi menerima “Anugerah Bakti Hijrah” yang disampaikan Fungsi Sosbud KBRI BS Begawan, M. Nazirwan Hafiz tanggal 24 Januari 2007. Tampak disaksikan oleh Pimpinan Redaksi WARITA Efri Yoni Baikoeni.

Warita, Tahun XVII, No.25, 10 Maret 2007 3 3

Kandungan Ketua KN ............................................................. 2 Seulas pinang dari redaksi ............................. 2 Fokus Utama .............................................................. 4 Berita Indonesia - Brunei................................... 5 Sejumput Ungkapan Jiwa................................. 6 Kesetiakawanan Sosial untuk Tanah Air……….... 7 Gema Hari Kebangsaan Brunei …..…………………… 8 Kilasan Berita …………………………………………………………… 9 Kegiatan Ilmiah dan Budaya …………… …………… 10 LAPORAN RAPAT TAHUNAN ........................ 11 TERJEMAH MUTIARA HIKMAH ……………… 12 Sekilas Tenaga Kerja Indonesia ………………… 13 Ruang Kecantikan Wanita ..................................... 14 Aktivitas Wanita Persatuan ............................ 15 Keunikan Jalinan Brunei –Indonesia........ 16 Investasi dan Pengelolaan Keuangan ................................... ........ 17 Keorganisasian ………………………………… 18 Profile WNI Berprestasi ……………………….. 19

Penanggung Jawab: Drs. Ismaya Sukardi, Pemimpin Redaksi: H.Efri Yoni Baikoeni SS, Wakil Redaksi: Agus S. Djamil M.Sc, Nara Sumber: Dr. Ghozali Moekti, Dr. Abdurrahman Haqqi, Distributor: Muhammad Zaki (non-aktif), Fotografer: Ahmad Mahfuddin, Mailing Address: # 13C,Simp 427, Kg. Sg. Tilong, Jalan Muara, HP 8896939 Email: [email protected]. Redaksi mengharapkan sumbangan tulisan, berita artikel maupun foto dari pembaca. Terima kasih kepada penyumbang tulisan dan foto yang telah dimuat pada nomor edisi ini. Salam redaksi

Pingat Indah Kerja Baik

Anugerah Bakti Hijrah

Zanjabil dan Syukuran rumah Pak DCM

WARITA extends gratitude and highly appreciation to Mr. Yahya H. Al-Qahtani and The Royal Embassy of Saudi Ara-bia for donation of 100 Quran copies presented by the Custo-dian of the Two Holy Mosques. @@

Annual General Meeting

Warita, Tahun XVII, No.25, 10 Maret 2007 4 4

Penghargaan “Anugerah Bakti Hijrah” Tahun 1428 H / 2007 M

Memperingati tahun baru Islam, 1 Muharam 1428 H, Persatuan Masyarakat Indonesia memberikan penghargaan “Anugerah Bakti Hijrah 1428H/2007M” tanggal 25 Januari 2007 kepada 7 orang penerima yang dinilai banyak memberikan kontribusi positif bidang penulisan dalam Persatuan Masyarakat Indone-sia. Anugerah ini sebagai apresiasi atas karya yang dihasilkan seka-ligus diharapkan mampu meningkatkan aktivitas penulisan khususnya dalam majalah WARITA dan bulletin Zanjabil se-bagai wadah penulisan resmi Persatuan Masyarakat Indonesia. Tujuh orang penerima “Anugerah Bakti Hijrah 1428 H/2007M“ tersebut adalah sebagai berikut: Dr. H. Abdurrahman Haqqi, MA adalah nara sumber tetap pengajian Zanjabil sejak tahun 2001. Ceramah beliau dinilai telah mendorong terbitnya buletin Zanjabil sekaligus mem-bangkitkan aktivitas penulisan pada Persatuan Masyarakat In-donesia karena materi ceramah tersebut telah didokumentasi-kan dalam bulletin Zanjabil sebagai rujukan yang terbit setiap Jumat sejak 26 April 2004 sampai saat ini. Dr. H. Mohd. Nabil Almunawar, MSc adalah penulis tetap buletin Zanjabil dengan jumlah tulisan sebanyak 113 dari 131 nomor sejak diterbitkan pertama kali sampai tanggal 25 Januari 2007. Disamping itu, sebanyak 8 tulisan beliau telah dimuat pada WARITA yang terdiri dari kolom Ketua KN (WARITA No.13/01-03-2003 s.d. No.19/29-08-2005) dan tulisan analisa politik yang disampaikan pada ceramah SIRAM (Studi Islam Ramadhan) tahun 2006. Ir. H. Agus S Djamil, MSc merupakan ex pemimpin Redaksi WARITA (No.1/01-11-2001 s.d. No.12/01-02-2004) dan saat ini sebagai penulis tetap. Jumlah tulisan beliau (selain berita) yang dimuat adalah sebanyak 33 buah sejak pertama kali terbit pada WARITA No.01/03-11-2000 berupa kolom ilmiah, politik, sejarah, kolom Ketua KN dan kolom “Investasi dan Pengelolaan Keuangan”. Pak Agus juga tercatat sebagai penu-lis Zanjabil sebanyak 4 nomor. Dr. H. Ghozali Moekti merupakan penulis tetap WARITA sekaligus nara sumber kolom anak pertama kali terbit pada WARITA No.13/01-03-2003. Jumlah tulisan beliau yang dimuat sampai WARITA No. 23/10-10-2006 yaitu sebanyak 6 buah yang berupa kolom ilmu pengetahuan dan kesehatan ling-kungan disamping mempresentasikan tulisannya dalam berba-gai kesempatan…….. (Bersambung ke halaman 14)

Rapat Tahunan Pengurus Persatuan Masyarakat Indonesia

Pada tanggal 19 Pebruari 2007 bertempat di ruang ekslusif Restaurant CA Mohammad, Komplek Yayasan Sultan Haji Hassanal Bolkiah telah dilaksanakan rapat tahunan Pengurus Persatuan Masyarakat Indonesia. Acara dihadiri sebanyak 38 peserta yang terdiri dari Penasehat (Ghozali Moekti, Agus S. Djamil dan Mohd. Nabil Almunawar) dan anggota pengurus lainnya. Dalam kesempatan ini juga hadir 3 orang perwakilan Masyarakat Indonesia di Daerah Temburong yaitu: Edi Suryantono, Suparmin dan Subkhan. Rapat dibuka oleh Ketua Persatuan Masyarakat Indonesia, Ismaya Sukardi pukul 15.00 dengan menyampaikan agenda sebagai berikut: sambutan Ketua Persatuan Masyarakat Indonesia, laporan dari masing-masing seksi, diskusi pengangkatan angota baru dari Daerah Temburong, diskusi rencana kegiatan mendatang, usul dan saran serta doa penutup. Mengingat keterbatasan waktu, agenda yang belum sempat dibahas dan laporan tertulis seksi akan dilanjutkan tanggal 25 Pebruari 2007 jam 15.00 di rumah Wakil Ketua, Ibu Dewi Mirwan. (Berita selanjutnya pada halaman 20)

Gambar 1 dan 2: Pak Agus S Djamil dan Pak Gozali Moekti terima anugerah yang diserahkan oleh DCM, Pak Jacobson. Gambar 3: H. Efri Yoni Baikoeni terima anugerah yang di-serahkan oleh Fungsi Sosbud, Pak M. Nazirwan Hafiz.

1

2 3

Warita, Tahun XVII, No.25, 10 Maret 2007 5 5

Berita Indonesia - Brunei Pak Ismaya Sukardi Terima Pingat

Indah Kerja Baik dari Sultan

Ketua Persatuan Masyarakat Indonesia, Pak Ismaya Sukardi yang bekerja pada Pusat Latihan Kesenian dan Pertukangan Tangan Brunei bersama dengan Ustad H. Sayid Muhammad Abdun, pegawai Kementerian Pendidikan Brunei Darussalam merupakan dua WNI yang menerima medali kehormatan Pingat Indah Kerja Baik (PIKB) dari Sultan Haji Hassanal Bolkiah. Pemberian medali kehormatan diserahkan dalam rangkaian memperingati HUT ke-60 Sultan Haji Hassanal Bolkiah untuk warga Brunei dan asing yang dinilai berjasa kepada bangsa dan negara Brunei Darussalam. Penerima pingat dari kalangan WNI terakhir diterima sejak 15 tahun yang lalu. Upacara pemberian medali kehormatan dari Sultan Haji Hassanal Bolkiah diserahkan oleh Putera Mahkota Brunei, Pengiran Muda Haji Al-Muhtadee Billah kepada 1.920 orang penerima yang berlangsung selama 3 hari di Istana Nurul Iman yaitu tanggal 22-24 Januari 2007. Para penerima terdiri dari pegawai pemerintah dari berbagai kementerian dan instansi serta angkatan bersenjata. Penilaian didasarkan pada semangat loyalitas yang utuh kepada Sultan Haji Hassanal Bolkiah, bangsa dan agama serta memiliki rekam jejak (track record) pekerjaan yang baik selama melaksanakan tugasnya. Medali kehormatan yang diserahkan terdiri dari tiga tingkat yaitu: Pingat Jasa Kebaktian (Meritorious Medal), Pingat Indah Kerja Baik (Excellence Service Medal) dan Pingat Kerja Lama (Long Service Medal). Tahniah untuk Pak Ismaya Sukardi. (EYB)

Kedutaan Saudi Arabia Serakan Al Quran untuk Pengajian Zanjabil

Kedubes Saudi Arabia melalui Charge de Affaires Mr. Yahya H. Al Qahtani menyerahkan sumbangan Al Quran kepada Persatuan Masyarakat Indonesia tanggal 7 Pebruari 2007 di Kedubes Saudi Arabia Kg. Salar, Jalan Muara. Sumbangan diterima oleh Ketua Persatuan Masyarakat Indonesia Pak Is-maya Sukardi yang didampingi oleh Pemred WARITA H. Efri Yoni Baikoeni, Ahmad Mahfudin serta 2 orang santri Gontor. Dalam kesempatan audiensi, Mr. Yahya Al Qahtani menyambut gembira kegiatan yang dilaksanakan Persatuan Masyarakat Indonesia khususnya dalam pengembangan dakwah Islam. Bagi Saudi Arabia, Indonesia adalah merupakan saudara seiman dan sekeyakinan dan Kedubes Saudi Arabia sangat merasa gembira dapat memberikan kerjasama dalam membantu kegiatan Persatuan Masyarakat Indonesia baik di saat ini maupun di masa yang akan datang. Beliau juga menyampaikan rasa du-kacita mendalam atas musibah banjir yang terjadi di Jakarta yang telah menyebabkan terganggunya aktivitas masyarakat di ibukota. Beliau berkesempatan melihat langsung kondisi banjir dalam kesempatan lawatan singkatnya di Jakarta. Organisasi masyarakat seperti KN ibarat-nya mengemban misi kedutaan yang menjadi wa-dah mempersatukan masyarakat Indonesia di Brunei Darussalam. Melalui publikasi WARITA yang diterima oleh Kedutaan Saudi Arabia telah memberikan banyak gambaran mengenai aktivitas Masyarakat Indonesia di Brunei Darussalam. Kegiatan tersebut hendaknya dapat terus ditingkat-kan karena banyak memberikan kontribusi positif tidak hanya dalam meningkatkan semangat nasion-alisme masyarakat Indonesia tetapi juga mening-katkan pemahaman agama Islam bagi anggotanya yang Muslim. Jumlah Al Qur’an yang diserahkan adalah seban-yak 100 eksemplar yang terdiri dari: 60 Al Quran dengan terjemahan berbahasa Indonesia, 15 Al Quran dengan terjemahan berbahasa Inggris, 15 Al Quran dengan terjemahan berbahasa Cina dan 10 terjemahan Al Quran berbahasa Inggris. Sumban-gan tersebut sebelumnya pernah diberikan kepada Kerabat Nusantara pada tahun 2002 yaitu seban-yak 30 eksemplar yang digunakan sebagai rujukan dalam pengajian Zanjabil yang membahas Al Quran secara berurutan dengan nara sumber Us-tad Dr. Abdurrahman Haqqi. (Efri)

Penghargaan Kepada Anggota AMM Brunei Darussalam

Kepala Staf Angkatan Bersenjata Diraja Brunei, Pehin Dato Haji Awang Halbi tanggal 29 Januari 2007 memberikan piagam penghargaan kepada 6 orang mantan anggota kontingen Brunei Darussalam pada Misi Perdamaian Aceh Monitoring Mission (AMM) yang telah mengakhiri tugasnya bulan Desember 2006. Enam orang anggota kontingen AMM tersebut masing-masing 5 orang dari Royal Brunei Armed Forces (RBAF) dan seorang dari Royal Brunei Police Forces (RBPF). Sejak September 2005, Brunei Darussalam telah mengirimkan sebanyak 20 orang anggota kontingen pada AMM bersama-sama dengan kontingen dari Uni Eropa dan 4 negara ASEAN yakni: Malaysia, Filipina, Thailand dan Singapura. @@

Warita, Tahun XVII, No.25, 10 Maret 2007 6 6

Sejumput Ungkapan Jiwa

Persatuan Masyarakat Indonesia (PERMIES) mengucapkan :

“Selamat Sebagai Anggota Baru“ kepada:

“Turut Berduka Cita yang Sedalam-dalamnya” atas meninggalnya:

Ibu Hajah Khadijah Lubis Ibu mertua dari Ustad H. Zainul Arifin Lubis meninggal dunia

tanggal 17 Pebruari 2007 di Jakarta dalam usia 76 tahun

Selamat Hari Ulang Tahun kepada:

Ibu Rimah Herijanto (isteri Dubes RI) pada tanggal 6 Maret 2007

Ibu Ainun Jariah, isteri H. Ahmad Dhofir pada tanggal 1 Pebruari 2007 tinggal di. Kg. Sg. Belukut, Jalan Kota Batu

Doa Vami binti Bambang Ekantoro, HUT ke-11

lahir 29 Pebruari 1996 di Riyadh, Siswa Sekolah Rendah Kiarong

Muhammad Rusydi Fauzie pada tanggal 2 Maret 2007, Siswa Derajah 2 Sekolah Yayasan Sultan Haji Hassanal Bolkiah

Hanif Muhammad Fauzie pada tanggal 30 Maret 2007, siswa KG 1 (anak pasangan H. Arif Rifanto dan Hjh. Srie Arif)

“Selamat atas penganugerahan “Pingat Indah Kerja Baik“ (Excellence Service Medal) dari Sultan Haji Hassanal Bolkiah yang diserahkan tanggal 23 Januari

2007 di Istana Nurul Iman kepada: Drs. Ismaya Sukardi

(Ketua Persatuan Masyarakat Indonesia / Pegawai pada Pusat Latihan Kesenian dan Pertukangan Tangan Brunei)

Ustad. H. Shaikh Ahmad Abdun Pegawai Kementerian Pendidikan Brunei Darussalam

1. Ibu Anny Azwarni Jacobson dan keluarga 2. Ibu Deppy Herawan dan keluarga 3. Ibu Evi Yani Hidayat dan keluarga 4. Ibu Dahlia Aishah dan keluarga 5. Ibu Dewi Nuraini Abdullah dan keluarga 6. Ibu Dyah Lestari Asmarani dan keluarga 7. Ibu Wiwin Robinson dan keluarga 8. Bapak Ahmad Khoirun

Warita, Tahun XVII, No.25, 10 Maret 2007 7 7

KN Berikan Sumbangan untuk Korban Banjir di Jakarta

Persatuan Masyarakat Indonesia menyerahkan bantuan kemanusiaan untuk korban banjir tanggal 11 Pebruari 2007 sebesar B$600 yang diserahkan kepada Ustad Muhammad Zaki di Jakarta melalui BCA KCP Wolter Monginsidi No. Rekening. 5240149046 atas nama Emah Humairoh. Bantuan korban banjir dikumpulkan dalam pengajian Zan-jabil tanggal 7 Pebruari 2007 yang berjumlah B$519. Sisa selebihnya ditambah dari kas KN. Musibah banjir siklus lima tahunan di Jakarta ber-mula tanggal 2 Pebruari 2007 dan berlangsung le-bih dari seminggu sehingga menyebabkan warga Jakarta harus tinggal di pengungsian dengan kondisi yang memprihatinkan. Semoga bantuan ini dapat meringankan penderitaan saudara-saudara kita di Tanah Air dan musibah serupa tidak akan terulang kembali di masa yang akan datang. Se-moga kita dapat memetik banyak iktibar dari musi-bah ini. Dari tanda terima yang dikirimkan kepada H. Efri-Yoni Baikoeni, Ustad Muhammad Zaki menyatakan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan ikhlas dari Masyarakat Indonesia. Jumlah diterima sebesar Rp3.500.000,00 dan telah disalur-kan melaui dompet peduli banjir “Republika” beritanya dimuat pada 23 Pebruari 2007 di “Republika” online.

Syukuran Kembali Menunaikan Ibadah Haji

Ibu Rd. Hjh. Pipih Supriyah mengadakan syu-kuran atas kembalinya menunaikan ibadah haji tanggal 7 Pebruari 2007 di rumah kediaman No.8 Simp.531, Kg Lambak, Jalan Pasir Berakas. Syu-kuran diawali dengan pembacaan doa selamat dipimpin oleh Ustad Dr. H. Ashri Lubis dan di-lanjutkan dengan jamuan makan malam. Hadir diantaranya adalah Ketua KN Pak Ismaya Su-kardi serta jamaah pengajian Zanjabil. Dalam kesempatan itu, jamaah pengajian Zanjabil juga berkesempatan minum air zam-zam dan kurma khas Arab. KN mengucapkan semoga menda-patkan haji yang mabrur.

Ketua Persatuan Masyarakat Indonesia, Pak Ismaya Sukardi dalam kesempatan menghadiri acara “walimatus shafar” yang diselenggarakan Rd. Pipih Supriyah di Restoran “Sari Wangi”

Laporan Sumbangan Gempa Bumi Di Yogyakarta dan Sekitarnya

KedutaanBesar Republik Indonesia Bandar Seri Begawan telah menyampaikan sumbangan yang dikumpulkan melalui Dompet Peduli Yogyakarta untuk korban gempa bumi Yogyakarta dan sekitarnya yaitu sebagai berikut : Pada tanggal 01 Juni 2006, KBRI telah menyerahkan sumbangan melalui Ditjen IDP, Deplu sebesar US$2.600 (Rp. 23.586.399,-). Pada tanggal 22 Juli 2006, telah diserahkan sumbangan melalui Dubes RI, Bapak Herijanto Soeprapto dana sumbangan sebesar B$12.400.- (Rp. 72.000.000,-) kepada GBPH Prabukusumo pada saat kunjungan ke Brunei Darussalam menghadiri pameran Majlis Ilmu dalam rangka HUT Sultan ke-60.

Pada tanggal 4 Januari 2007 diserahkan sumbangan melalui Dubes RI, Bapak Herijanto Soeprapto sebesar Rp. 14.000.000,- kepada Bupati Juru Kunci Pasarean Agung Imogiri Bagian Surakarta. Pada tanggal 5 Januari 2007 melalui Dubes RI, Bapak Herijanto Soeprapto diserahkan sumbangan sebesar Rp4.900.000,- kepada Dekranas DIY, Komplek Kepatihan Danurejan Yogyakarta.

Sumbangan Untuk Lembaga Sosial dan Keagamaan di Tanah Air

Pada tanggal 17 Pebruari 2007, Persatuan Masyarakat Indonesia telah mengirimkan sumbangan sebesar B$400 untuk 2 lembaga keagamaan dan sosial di Tanah Air. Penerima sumbangan tersebut adalah Panitia Pem-bangunan Mushalla “Nur Ikhlas” Bukittinggi sebanyak B$200 yang digunakan untuk pembangunan mushalla dan diterima oleh Ketua Panitia St Rajo Tuah. Semen-tara itu, penerima lainnya adalah Yayasan Penampun-gan Anak-anak Yatim Piatu dan Terlantar “At Taqwa” di Sukabumi, Jawa Barat sebanyak B$200 yang diterima oleh Ketua Yayasan, Mohammad Salim. Uang sumbangan tersebut dikumpulkan dalam kegiatan silaturahmi dan arisan keluarga dipimpin oleh Ibu Ria Amirul Djamil selama tahun 2006. Kegiatan arisan ke-luarga yang dilaksanakan setiap bulan mengumpulkan uang sebesar B$202/orang. Sebanyak B$200 diputarkan untuk peserta arisan sementara B$2 diantaranya disisihkan untuk sumbangan membantu kegiatan sosial, pendidikan dan keagamaan di Tanah Air sekaligus men-ingkatkan silaturrahmi dan kesetiakawanan sosial. @@

Kesetiakawanan Sosial untuk Tanah Air

Warita, Tahun XVII, No.25, 10 Maret 2007 8 8

Bulan Pebruari merupakan bulan yang istimewa bagi masyarakat Brunei disamping bulan Juli. Betapa tidak! Bulan itulah Brunei Darussalam merayakan hari kemerdekaannya yang diproklamirkan 1 Januari 1984 oleh Sultan Haji Hassanal Bolkiah. Peristiwa bersejarah itu dirayakan dengan berbagai pesta meriah. Brunei berhias dan bersolek mempercantik diri. Lihatlah ke Taman Sir Muda Omar Ali Saifuddien. Balon-balon udara ukuran raksasa beraneka warna bergelantungan di angkasa. Panji-panji kebesaran kerajaan dipajang sekeliling istana. Bendera Brunei ukuran raksasa dikerek ke tiangnya di depan Masjid Omar Ali Saifuddien yang megah rupa. Rumah-rumah penduduk dan sekolah serta perkantoran mengikut dengan seksama. Berkibar di langit biru 16 hari lamanya. Pada waktu malam, lampu gemerlapan di seantero negeri. Langit Brunei berhiaskan kembang api. Laksana negeri dalam kisah seribu satu malam yang hanya ada dalam mimpi. Waktu itulah rakyat Brunei menikmati berbagai atraksi. Apalagi perayaan tahun 2007 hampir bersamaan dengan perayaan tahun baru Cina ”Imlek” sehingga terasa lebih berseri-seri. Dan pula tak kunjung henti. Orang-orang kenamaan berkumpul dari pelosok negeri. Bahkan para wisatawan pun melimpah datang dari luar negeri. Ada katanya datang dari Magribi. Jadilah Brunei menjadi perhatian dunia. Tidak kurang banyaknya pembesar mancanegara mengirimkan ucapan selamat hari kemerdekaan termasuk dari Presiden RI, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono. Bahkan Dubes RI Bapak Herijanto Soeprapto turut serta mengumandangkan ucapan selamat ”tahniah” dalam siaran radio.

Peringatan Hari Ulang Tahun ke-23 Kemerdekaan Brunei Darussalam yang merupakan hari nasional berlangsung meriah yang dirayakan masyarakat secara nasional. Rangkaian acara didahului dengan doa kesyukuran di Masjid Omar Ali Saifuddien tanggal 22 Pebruari 2007 dan diteruskan dengan upacara Hari Kebangsaan di Taman Sir Muda Omar Ali Saifuddien tanggal 24 Pebruari 2007. Mengingat Hari Kebangsaan Brunei Darussalam yang jatuh tanggal 23 Pebruari 2007 kebetulan merupakan hari Jumat, maka perayaaan dilaksanakan satu hari sesudahnya tanggal 24 Pebruari 2007. Upacara berlangsung khidmat dengan pemeriksaan barisan kehormatan oleh Sultan, pembacaan sumpah / ikrar kesetiaan kepada Sultan dan atraksi kesenian oleh anak-anak sekolah dan peserta upacara lainnya. Sebelumnya, pada malam hari tanggal 22 Pebruari 2007 bertempat di Istana Nurul Iman, Sultan Haji Hassanal Bolkiah menyampaikan pidato

(titah) yang disiarkan secara langsung melalui media massa. Sebelumnya, dalam rangka memeriahkan Peringatan HUT Kemerdekaan, pada tanggal 11 Pebruari 2007 Menteri Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Brunei Darussalam, Pehin Dato Awang H. Mohammad H. Daud memimpin upacara pengibaran bendera besar berukuran 3,6 m x 1,8 m di depan Masjid Omar Ali Saifuddien yang menandai dimulainya pengibaran bendera secara nasional terhitung tanggal 11-27 Pebruari 2007. Pada tanggal 16 Pebruari 2007, Menteri Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Brunei Darussalam selaku Ketua Panitia Peringatan Hari Kemerdekaan meresmikan kegiatan pembagian bendera Brunei berukuran kecil untuk dipasang di kendaraan. Sebanyak 30.000 bendera kecil telah dibagikan di berbagai daerah di Brunei Darussalam seperti: Brunei-Muara, Belait, Tutong dan Temburong.

(H. Efri Yoni Baikoeni)

Gema Hari Kebangsaan Brunei

Diantara Dubes asing terlihat Dubes RI Bapak Herijanto Soeprapto dan Ibu Rimah Herijanto

Sultan Haji Hassanal Bolkiah

Persembahan Atraksi Budaya

Warita, Tahun XVII, No.25, 10 Maret 2007 9 9

Uni Yos Mendapat “Durian Runtuh” “Dapat durian runtuh”. Barangkali tamsil itu sesuai dengan keberuntungan yang dialami Mbak Yos (Tuti Suryani Jarinis) yang berhasil jadi pemenang nomor berhadiah (lucky draw) yang diadakan Anthony Tour and Travel tanggal 12 Pebruari 2007. Hadiah yang diterima berupa tiket pulang pergi ke Indo-nesia tersebut diundi bagi pelanggan yang memesan tiket pada waktu promosi yaitu bulan Januari 2007 di Anthony Tour. Semoga masih banyak lagi kawan-kawan kita yang beruntung. Bak kata orang, ”Sambil menyelam minum air”. Sambil beli tiket dapat hadiah. Selamat dan Sukses.@@@

Keluarga KN Kembali ke Tanah Air Akhir bulan Januari 2007 ditandai dengan kepulangan beberapa keluarga KN ke Tanah Air seperti ibu Made Sumiati dan Sdr. Iwan Ridwan Munajat. Ibu Made Sumiati merupakan guru sekolah kejuruan ”Nakhoda Ragam” kembali ke Tanah Air tanggal 27 Januari 2007 untuk meneruskan dinasnya di Departemen Pendidikan Nasional sedangkan Iwan Ridwan Munajat, mantan staf KBRI BS Begawan selanjutkan akan menempati tugas di tempat yang baru sebagai karyawan pariwisata di Maldives, Srilanka. Selamat Jalan! @@@

Berita Duka Cita Keluarga Ustad. H. Zainul Arifin Lubis

Innalillahi wainna ilaihi rajiun. Telah meninggal dunia Ibu Hajah Khadijah Lubis, ibu mertua Ustad. H. Zainul Arifin Lubis tanggal 17 Pebruari 2007 pukul 10. pagi dalam usia 78 tahun di Jakarta. Almarhumah di kebumikan pada hari Ahad di Jakarta. Meskipun Ustad Zainul dan Ibu Wani berada di Jakarta, shalat ghaib, pembacaan tahlil dan doa selamat telah diselenggarakan untuk almarhumah di rumah, Simp. 63, No. 6, Jl. Madewa dipimpin oleh Ustad. H.Armawi Abdurrahman Al Hafiz dan dihadiri antara lain: Ketua Persatuan Masyarakat nodnesia, Ismaya Sukardi dan penasehat KN. Persatuan Masyarakat Indonesia turut berduka cita yang sedalam-dalamnya. Semoga almarhumah diampuni dosa-dosanya dan keluarga yang ditinggalkan dalam keadaan tabah dan penuh kesabaran. Amin. @@

Iwan Ridwan Munajat ketika menerima cendera mata dari DCM Bapak Jacobson dalam acara perpisahan tanggal 26 Januari 2007 di KBRI Bandar Seri Begawan.

Western Union Bank Baiduri Galang Kerjasama dengan Persatuan

Pada tanggal 26 Pebruari 2007, Direktur Western Union untuk wilayah ASEAN, Mr. Sunil Balagopal meresmikan “Peluncuran Perdana Pelayanan Pengiriman Uang Langsung dari Cabang Bank Baiduri di Brunei Darussalam ke Bank-Bank di Indonesia” bertempat di Sheraton Hotel Utama Bandar Seri Begawan. Dalam hal ini, Western Union telah menjalin kerjasama dengan beberapa Bank di Indonesia, yaitu Bank Mandiri, BII, Bank Niaga, BNI, BCA, Liipo Bank, Bank Danamon, Bank Permata, BRI dan BRI Unit di daerah.

Western Union dengan difasilitasi oleh KBRI Bandar Seri Begawan manawarkan kerjasama kepada Persatuan Masyarakat Indonesia untuk menerbitkan iklan dalam penerbitan ”WARITA”. Tawaran kerjasama itu akan ditindaklanjuti melalui penyusunan proposal dan pertemuan teknis yang diharapkan dapat meningkatkan oplah, penampilan dan jangkauan WARITA kepada anggota Permies serta masyarakat Indonesia lainnya. Semoga. Hadir dalam kesempatan tersebut antara lain: Ketua Persatuan Masyarakat Indonesia, Pak Ismaya Sukardi anggota pengurus: Rd.Hjh. Pipih Supriyah dan Nani Wahid . @@@@@@

Ceramah Penyakit Jantung dan Hipertensi oleh Dr. Eddy Ngatemo

Dalam kesempatan arisan keluarga tanggal 4 Pebruari 2007 di rumah H. Arif Rifanto telah dilaksanakan ce-ramah kesehatan berjudul “Masalah Kesehatan Jan-tung dan Hipertensi” oleh Dr. Eddy Ngatemo dari RS RIPAS Bandar Seri Begawan. Beliau adalah dokter lulusan Universitas Gajah Mada, Yogyakarta dan ke-mudian meneruskan pendidikannya di Australia. Sebe-lum di RIPAS bahagian Gawat Darurat (Emergency) pada tahun 2005, Dr. Eddy bertugas di Singapura. Dalam presentasi slide sekitar 45 menit itu, Dr. Eddy Ngatemo antara lain menyatakan bahwa penyakit jan-tung koroner merupakan penyakit pembunuh no.1 di dunia. Sebanyak 300 ribu kasus baru ditemukan setiap tahun. Berdasarkan laporan tersebut separuh pasien dapat bertahan hidup namun kondisinya akut semen-tara separuhnya lagi hanya bertahan selama 10 tahun. Sebanyak 10% meninggal di rumah sakit dan 10% lain-nya meninggal 2 tahun kemudian. Gejala serangan jantung adalah sakit pada dada sebe-lah kiri seperti tertimpa beban berat dengan durasi seki-tar 30 menit. Serangan itu dapat terjadi pada saat olahraga, bekerja maupun istirahat. (Bersambung ke halaman 20)

Warita, Tahun XVII, No.25, 10 Maret 2007 10

Kegiatan Ilmiah dan Budaya

Kuliah Umum Prof. Dr. Iik Arifin Mansurnoor, MA di UBD Prof. Dr. Iik Arifin Mansurnoor atau yang dikenal dengan Pak Iik, Associate Professor pada Jurusan Sejarah Fakul-tas Seni dan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Brunei Darussalam (UBD) memberikan kuliah umum pada tang-gal 28 Pebruari 2007. Kuliah berjudul “Radical Trends in Post-9/11” menjelaskan radikalisme di Asia Tenggara yang terjadi pada zaman modern saat ini. Dalam kesempatan itu, Pak Iik menjelaskan bahwa di kalangan umat Islam, manisfestasi awal dari radikalisme berjalan seiring dengan gerakan perlawanan terhadap kekuatan Eropa di kawasan. Hadir dalam kesempatan tersebut sekitar 20 orang peserta dari berbagai kalangan. Selanjutnya dikatakan bahwa seiring dengan meningkatnya penetrasi Eropa sejak abad ke-19, gerakan perlawanan (jihadism) menemukan makna baru di kalangan umat Islam di Asia Tenggara karena sejumlah pemimpin umat Islam memimpin pergolakan melawan penguasa kolonial. Setelah terjadinya Perang Pasifik, radikalisme muncul di dalam dua aliran yaitu oposisi terhadap negara Non-Islam dan gerakan pemisahan diri. Hal tersebut dimanisfestasikan dalam Darul Islam tahun 1950-an di Indonesia dan gerakan Islam di Filipina dan Thailand. Peristiwa 9/11 membuktikan bahwa Asia Tenggara telah menjadi kawasan yang aktif dalam proliferasi gerakan radikal diantara segmen Muslim seluruh dunia khususnya Al Qaeda. Krisis yang terjadi di dalam negeri dan kawasan pada akhir tahun 1990-an telah menambah gejolak radikalisme sebagai kesempatan baru bagi rekrutmen dan propaganda. Dengan kuatnya monitor dan propaganda internasioal terhadap kegiatan teror akhirnya jaringan radikal utama di kawasan telah mengalami pelemahan yang sangat berarti dan bahkan disusupi. @@@

Tradisi Aqiqah Keluarga Ahmad Rodhi Menurut istilah Syar’I, “akikah” adalah binatang yang disembelih sebagai kurban atas anak yang baru lahir. Akikah mengandung banyak hikmah antara lain merupakan tebusan bagi anak untuk memberikan syafaat pada hari akhir kepada kedua orang tuanya sekaligus mengukuhkan tali persaudaraan dan kecintaan diantara warga masyarakat dengan berkumpul di suatu tempat dalam menyambut kehadiran anak yang baru lahir. Adalah Warga Indonesia di Brunei, seorang tokoh TKI bernama Ahmad Rodhi dan isteri Siti Hajar mengadakan tra-disi “aqiqah” pada tanggal 26 Nopember 2006 di rumah kediaman no: 175 Jalan Delima II, Kg. Delima I bagi anak keduanya bernama ”Marsya Syahira Ahmad” yang lahir tanggal 22 Oktober 2006. Acara tersebut dihadiri sekitar 250 warga TKI dan 50 warga Brunei termasuk Ketua Persatuan Masyarakat Indonesia, Pak Ismaya Sukardi dan para penasehat yaitu: Ghozali Moekti, Agus S Djamil, Mohd. Nabil Almunawar dan pengurus lainnya. Sebagai Tetamu Kehormat dalam kesempatan itu adalah Ketua Kg. Delima I, Pg. Ruslam Pg. Tuah. Tradisi ”aqiqah” dalam kesempatan itu ditandai pula dengan pengguntingan rambut bayi oleh wakil undangan antara lain oleh Pak Agus S. Djamil diiringi dengan pembacaan salawat yang dipimpin oleh Ustad Muhammad Zaki. Sedangkan pembacaan doa selamat dipimpin oleh Ustad H. Ahmad Dhofir. (A. Mahfuddin)

Gambar kiri: Penasehat KN, Pak Agus S. Djamil didampingi oleh Pengurus Masjid Pulaie sedang menggunting rambut “cahaya mata” Ahmad Rodhi dalam acara “Aqiqah” di Kg Delima. Kanan: Diantara undangan antara lain: Pak Ismaya Su-kardi, Pak Gozali Moekti dan Pak Agus S Djamil disamping keikutsertaan para pemuka masyarakat Brunei Kg. Delima.

Warita, Tahun XVII, No.25, 10 Maret 2007 11

Pada tanggal 19 Pebruari 2007 bertempat di ruang ekslusif Restaurant CA Mohammed, Kompleks Yayasan Sultan Haji Hassanal Bolkiah telah dilaksanakan rapat tahunan Pengurus Persatuan Masyarakat Indonesia. Acara dihadiri sebanyak 38 peserta. Rapat dibuka oleh Ketua Persatuan Masyarakat Indonesia, Ismaya Sukardi pukul 15.00 dengan menyampaikan agenda rapat tahunan. LAPORAN KEGIATAN Mengingat keterbatasan waktu, hanya beberapa bidang saja yang dapat melaporkan kegiatannya yang diawali oleh Bendahara Ibu Yanti Ridwan. Dilaporkan bahwa per tanggal 19 Pebruari 2007 jumlah saldo kas sebanyak: B$4.584,14. Ketua Bidang Silaturrahmi dan Arisan Keluarga, Ibu Ria Amirul Djamil menyebutkan bahwa untuk arisan periode Pebruari–Desember 2006 yang lalu, jumlah saldo adalah sebesar B$1,793,00 dengan perincian pemasukan sebesar B$3.053,00 dan pengeluaran sebesar B$1.260,00. Untuk arisan tahun 2007 periode Januari-Nopember 2007 telah memasuki putaran ke-2 bulan Pebruari dengan jumlah peserta sebanyak: 58 orang yang mengumpulkan uang arisan sebesar B$202,00/orang. Saldo kas per 2 Januari 2007 adalah sebesar B$1.593,50. Bidang Seni dan Lintas Budaya dilaporkan oleh Ketuanya, Awang Besar Osman menyatakan bahwa kegiatan yang telah dilaksanakan Bidang Seni dan Lintas Budaya yaitu ”Malam Amal untuk Korban Gempa-Tsunami Yogyakarta” tanggal 2 September 2006 di Hotel River View, Jalan Kumbang Pasang. Malam amal dibuka Head of Chancery KBRI BS Begawan Ibu Ida Susanty Mudjajadi dan diisi dengan berbagai kegiatan yaitu: makan malam, presentasi gempa-tsunami oleh Pak Agus S Djamil, lelang barang dan persembahan kebudayaan. Acara dihadiri 120 dermawan baik warga Indonesia maupun Brunei Darussalam yang membeli tiket masuk seharga B$30 sebagai donasi. Para undangan terdiri dari para dermawan yang bersimpati dan mendapat sponsor dari berbagai kalangan seperti: IBIC Sdn Bhd, Nurhayana Enterprise, Emperial, Sari Ayu, Sari Wangi dan lain-lain. Jumlah dana terkumpul pada malam itu sebanyak B$2.000. Sedangkan jumlah sumbangan terkirim adalah B$3.927. Bidang Pemuda dan Olahraga dipimpin Acep Prasodjo melaporkan bahwa secara rutin menyelenggarakan latihan bola volley di Kompleks Olahraga Menglait, Gadong dilaksanakan setiap hari Ahad. Disamping itu untuk kegiatan latihan tennis lapangan dilaksanakan setiap hari Jumat dan Minggu pagi. Bidang Pemuda dan Olahraga bekerjasama dengan Bidang Seni dan Lintas Budaya serta ”Arbados” melakukan pembinaan sebuah tim volley wanita untuk mengikuti pertandingan bola volley ”Muara Vella” yang diselenggarakan oleh Angkatan Bersenjata Diraja Brunei (ABDB). Tim bernama ”Mutiara Nusantara” tersebut berhasil meraih Juara Nasional Bola Tampar Puteri di Stadiun Tertutup Berakas. Ketua Bidang Pembinaan Tenaga Kerja, H. Ahmad Dhofir melaporkan bahwa kegiatan yang dilaksanakan selama ini telah berupa merangkul Tenaga Kerja Indonesia di tempat-tempat tertentu serta melibatkan diri dalam kegiatan masyarakat setempat. Kegiatan yang dilaksanakan seperti Pengajian Syukuran HUT Kemerdekaan RI ke-61 tanggal 17 Agustus 2006 di Sg. Belikut, Jalan Kota Batu.

Disamping itu, Bidang Pembinaan Tenaga Kerja ikutserta menyukseskan Perayaan Hari Keputeraan ke-60 dan HUT RI ke-61 bekerjasama dengan Majlis Perundingan Kampung Tanah Jambu. Bentuk kegiatan berupa ”Festival Hiburan dan Olahraga tahun 2006” tanggal 26 Agustus 2006 yang diikuti berbagai kalangan khususnya warga setempat dan WNI di Kampong Tanah Jambu. Sebagai Tetamu Kehormat adalah Penolong Pegawai Daerah Brunei-Muara, Awang Jamain Haji Momin dan dihadiri pula oleh pihak KBRI Bandar Seri Begawan. Dalam rangka menggalang semangat kesetiakawanan sosial kepada korban musibah gempa di Jogyakarta, Bidang Pembinaan Tenaga Kerja telah mengumpulkan sumbangan sebanyak B$1,700 yang berasal dari kalangan TKI. Sumbangan disalurkan melalui Agus S Djamil yang mengunjungi Yogyakarta pasca musibah terjadi. Untuk menggalang kebersamaan antar TKI, bidang ini telah melaksanakan pemotongan hewan korban pada Idul Adha Adha 1427 H di Pantai Muara dan berhasil pula mengumpulkan sumbangan sebanyak B$200. Pimpinan Redaksi WARITA, Sdr. Efri Yoni Baikoeni melaporkan perkembangan publikasi WARITA dan kegiatan terkait lainnya. Sejak awal kepengurusan periode 2006-2008, Redaksi telah menerbitkan majalah WARITA sebanyak 5 edisi. Majalah WARITA merupakan majalah dwi bulanan berisi 24 halaman dengan sampul berwarna dan beroplah 250-300 eksemplar. Biaya penerbitan berasal dari kas ditambah sumbangan KBRI Bandar Seri Begawan sebanyak B$1.200/tahun. Selain itu WARITA juga membuka kolom penerbitan iklan dari pengusaha. Selama ini, WARITA telah menerima pesanan penerbitan 4 buah iklan dalam 2 edisi dengan jumlah pemasukan B$200,00. Redaksi WARITA melakukan inisiatif memberikan Penghargaan “Anugerah Bakti Hijrah Persatuan Masyarakat Indonesia tahun 1428 H / 2007 M” tanggal 25 Januari 2007 dalam rangka memperingati tahun baru Islam. Penerima anugerah adalah: Dr. H. Abdurrahman Haqqi, MA, Dr. H. Mohd. Nabil Almunawar, MSc, Ir. H. Agus S Djamil, MSc, Dr. H. Ghozali Moekti, H. Efri Yoni Baikoeni, Drs. H. Ismaya Sukardi dan Rd. Hj. Pipih Supriyah. Disamping kegiatan utama, Redaksi WARITA juga melakukan kegiatan lainnya yaitu pengadaan Al Quran sebagai referensi Pengajian Zanjabil. WARITA meminta bantuan Kedubes Saudi Arabia bagi pengadaan Al Quran tersebut. Dan telah disumbangkan sebanyak 100 eks tanggal 7 Pebruari 2007. Sehubungan dengan Sdr. Muhammad Zaki, pengurus Zanjabil masih berada di Jakarta, Redaksi WARITA ditugaskan mengelola sementara pengajian Zanjabil. Sejak awal tahun 2007 telah dilaksanakan 5 kali pengajian. Meskipun sejak tanggal 2 Pebruari 2007 nara sumber utama Dr. Abdurrahman Haqqi dalam keadaan sakit, pengurus Zanjabil telah mengundang penceramah tamu yaitu: Dr. Nabil Al Munawar (UBD), Dr. Ashri Lubis (Universitas Kebangsaan Malaysia), Ustad Zikrullah (wartawan the Brunei Times) dan Ustad Ahmad Mutawali (Sekolah Cahaya Bina Insan). Sehubungan dengan musibah banjir di Jakarta, Pengurus Zanjabil mengorganisir ”Gerakan Dompet Amal Korban Banjir Jakarta”. Persatuan Masyarakat Indonesia telah menyerahkan bantuan tanggal 11 Pebruari 2007 sebesar B$600 melalui Ustad Muhammad Zaki di Jakarta.... (Bersambung ke halaman 20)

LAPORAN HASIL PEMBAHASAN RAPAT TAHUNAN

Warita, Tahun XVII, No.25, 10 Maret 2007 12

Pada suatu hari, hiduplah seorang pengusaha kaya di Turki dengan isterinya yang cantik. Pengusaha itu memiliki banyak pelayan. Dianta-

ranya terdapat seorang laki-laki muda yang gagah ber-nama “Mehmed”. Dia seorang yang yang cerdas, punya rasa ingin tahu yang tinggi disamping bersifat hati-hati. Dia juga pekerja keras dan pandai berhemat. Setiap gaji yang diterimanya selalu ditabung. Ketika berhasil menabung 15 Dinar, Mehmed minta ijin majikan untuk pulang kampong mengunjungi ayah bun-danya. Tuannya sangat menghargai kerja kerasnya se-lama ini. Mehmed diberikan ijin pulang ke kampung hala-man. Dia telah merancang perjalanan jauh-jauh hari. Begitu melewati sebuah pasar, Mehmed ingin membeli oleh-oleh untuk keluarganya. Dia melihat barang-barang bagus yang terpajang. Namun dia mendengar seorang pedagang berteriak, “Saya ada jual kata-kata mutiara.” Rasa ingin tahunya muncul. Mehmed tidak dapat mem-bayangkan bagaimana seseorang menjual kata-kata mu-tiara. Setelah mendekati penjualnya, Mehmet bertanya, “Berapa harga kata-kata mutiara yang kamu jual?”. “Lima Dinar”, jawabnya. Mehmet kemudian menghitung uang sebanyak 5 Dinar. Uang itu diserahkan ke tangan pedagang itu. “Nah ini duitnya, Pak. Sekarang ucap-kanlah kata-kata mutiara yang Bapak jual”. Pedagang itu sedikit menyeringai sambil berkata, ”Janganlah mengkhianati tangan yang memberimu makan” (Do not betray the hand that feeds you). Menden-gar kata-kata itu, diapun pergi berlalu. Mehmet mengu-lang-ulang kata yang baru saja dibelinya. Dia masih terus mencari oleh-oleh yang akan dibawa. Ketika melihat-lihat barang lain, dia mendengar seseo-rang berteriak “Saya ada menjual kata-kata mutiara.” “Wah, barangkali ini kata-katanya lebih bijak”, pikir Meh-med. Kembali dia harus mengeluarkan sebanyak 5 Dinar untuk membeli kata mutiara itu. Sebait saja menerima uang, penjual itu langsung berkata, ”Barangsiapa yang ingin mendaki pasti bisa jatuh. Tapi barangsiapa yang tidak ingin hal itu, dia dapat berdiri lebih dari orang lain.” (Those who wish to climb may fall, but those who do not wish this may soon rise above us all). Mehmet kembali mengulang kata-kata mutiara yang te-lah dibelinya. Kata-kata itupun sudah dihafalnya dengan baik. Dia kemudian kembali menyusuri pasar mencari oleh-oleh. Kemudian dia bertemu lagi dengan seorang penjual kata-kata mutiara yang ketiga. “Saya ada menjual kata-kata mutiara.” Mehmet berfikir bahwa uangnya hanya tinggal 5 Dinar. Mehmet berkata kepada penjual itu, ”Kamu yakin, kata-

kata mutiaramu adalah sangat berharga?”. “Paling ber-harga!” katanya. Mehmetpun akhirnya membeli dengan harga 5 Dinar yang tersisa. Penjual kata itu menunduk-kan kepala seraya berkata, “Dimanapun hati terpaut cinta, siapapun yang dicintai pasti kelihatan can-tik” (Where the heart is fond, the beloved is beautiful). Sekarang Mehmet tidak lagi punya uang. Dia kemudian mengurungkan niat pulang kampung. Mehmet pulang ke rumah majikannya. “Saya akan tunggu kapan-kapan un-tuk mengunjungi keluarga saya, Pak”, katanya kepada sang majikan. Diapun merasa senang dengan kata-kata mutiara yang baru saja dibeli. Hari berikutnya, majikan Mehmed memanggil. “Mehmet, saya akan jalan keluar kota dalam beberapa hari,” kata majikannya.” Saya tinggalkan keluarga saya dibawah penjagaan kamu, Nak. Pastikan isteri saya senang dan kamu jaga segala sesuatunya di rumah ini”. Seorang kepala pelayan di rumah itu mengharapkan dir-inyalah yang diserahi tugas tersebut namun kesempatan itu berlalu sehingga dia mencoba menjerusmuskan Meh-med. Dia berkata kepada Mehmet, “Mehmed, nyonya kita yang cantik menyukai kamu. Nyonya mengharapkan kamu mendatangi kamarnya.” Mehmet mendengar den-gan hati-hati dan kemudian menutup mata sambari terin-gat kata-kata mutiara yang dulu pernah dibelinya. ”Janganlah mengkhianati tangan yang memberimu makan”, katanya. Akhirnya kepada pelayan itupun pergi berlalu. Ketika Mehmet pergi ke pasar, beberapa warga menga-jaknya bersenang-senang sambil minum, namun Meh-med menolaknya. “Rumah majikan saya saat ini jadi tanggung jawab saya. Saya harus buru-buru pulang”. Warga itupun menertawakan Mehmed. “Kenapa kamu tidak bersenang-senang sementara majikanmu tidak di rumah?”, kata seorang warga itu seolah mengejek Meh-med. Namun Mehmed tidak peduli sambari ingat kata mutiara “Barangsiapa yang ingin mendaki pasti bisa jatuh. Tapi barangsiapa yang tidak ingin jatuh, dia dapat berdiri di atas dari orang lain.” Setelah beberapa hari, majikan Mehmed pulang. Kepala pelayan menyambut majikan sambil melapor, “Tuan, Mehmed selama ini kerjanya buang-buang waktu, ber-malas-malasan dan bahkan bertindak kejam,” katanya. “Dia mencoba untuk mendepak saya dan pernah pula mencerca nyonya, Tuan”. Majikan Mehmed tentu saja marah mendengar pen-gaduan itu. Ketika Mehmed kembali dari pasar, dia menghadang anak itu dengan penuh emosi, “Mehmed, ceritakan kepadaku bagaimana kejadian sebenarnya. Apakah kamu memperlakukan istriku dengan kurang ajar?” … (Bersambung ke halaman 14)

TERJEMAH MUTIARA HIKMAH

LELAKI PEMBELI KATA MUTIARA (CERITA DARI TURKI)LELAKI PEMBELI KATA MUTIARA (CERITA DARI TURKI)LELAKI PEMBELI KATA MUTIARA (CERITA DARI TURKI) Oleh: Efri Yoni Baikoeni

Warita, Tahun XVII, No.25, 10 Maret 2007 13

Tangan-Tangan Yang Turut Berperan Meraih Kesejahteraan

Oleh : Ahmad Mahfudin Negara Brunei Darussalam yang berpenduduk 338.400 jiwa dengan luas wilayah 5.765 km2 dibagi menjadi 4 Daerah yaitu: Brunei Muara, Tutong, Belait dan Tembu-rong. Sejak kemerdekaannya 23 tahun yang lalu, Brunei Darussalam mulai menjadi pusat perhatian para pencari kerja dari berbagai negara seperti: India, Cina, Pakistan, Bangladesh, Malaysia, Filipina, Thailand dan tentunya tidak terkecuali Indonesia. Para pekerja dari masing-masing negara memiliki karakteristik yang unik. Seperti pekerja asal India dimana pekerjanya banyak menguasai kedai runcit, restauran dengan menu roti telor, serta kedai potong rambut (barber shop). Kalau Pakistan lain lagi. Biasanya mereka berkeliling dengan mobil atau jalan kaki mendatangi rumah sambil menawarkan kain baju. Mereka menggotong dagangan dan sesampai di rumah yang dituju, mereka menggelar dagangannya di lantai. Cerita pekerja Filipina ada lagi. Biasanya pagi-pagi Minggu sudah bikin ramai bandar yang datang dengan naik bus maupun mobil sendiri. Kepada majikan biasanya minta ijin pergi ke gereja untuk sembahyang. Bagaimana ciri khasnya pekerja asal Indonesia di Brunei Darussalam? Tentunya kita semua sudah paham. Kalau masuk ke restauran dengan menu khasnya pecel lele dan ayam penyet, itu pasti restauran Indonesia. Namun yang akan kita bicarakan pada edisi kali ini bukanlah pengusaha maupun pelayan restauran melainkan sosok pekerja yang paling banyak digeluti oleh Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yaitu: amah, supir dan tukang kebun. TKI inilah yang paling banyak dijumpai di seluruh daerah di Brunei Darussalam. Coba kita perhatikan! Sebanyak 70% ”amah” atau pembantu rumah tangga di Brunei Darussalam adalah berasal dari Indonesia. Sebanyak 80% supir dan tukang kebun adalah berasal dari Indonesia. Mungkin

alasannya sederhana karena antara Indonesia dan Brunei Darussalam banyak memiliki persamaan seperti: beragama Islam, bahasa Melayu dan lain-lain. Dengan kondisi itu, terkadang Warga Negara Indonesia di Brunei Darussalam merasa minder atau rendah diri. Betapa tidak! Bangsa kita diidentikkan dengan citra kurang berpendidikan, kampungan dan berbagai macam alasan yang seolah-olah membenarkan bahwa para pekerja kasar tersebut membuat martabat bangsa Indonesia menjadi turun. Namun sebenarnya kita tidak perlu malu apalagi membenci para TKI yang mengadu nasib ke Brunei Darussalam. Saya sering berjumpa dengan amah, supir dan tukang kebun yang berpredikat sarjana. Dan lebih hebatnya lagi para amah, supir dan tukang kebun itu berhasil menyekolahkan anak-anak mereka sampai jenjang perguruan tinggi. Semua itu berkat ”tetesan keringat” atau rezeki yang didapat selama bekerja di Brunei Darussalam. Meski Pemerintah Brunei Darussalam melalui Jabatan Buruh pernah menawarkan kepada warganya untuk merekrut pekerja dari negera lain seperti: Vietnam, Kamboja dan Laos. Namun warga Brunei Darussalam masih tetap memilih pekerja Indonesia karena pekerja asing dari negeri-negeri tersebut sulit berkomunikasi. Jadi pekerja Indonesia dinilai jauh lebih baik. Bagaimana tidak, pembaca. Hasil tangan-tangan mereka sebenarnya telah ikut menyumbang bagi kesejahteraan warga Brunei Darussalam. Dari tangan si tukang kebun telah menghasilkan berbagai macam sayur-sayuran dan buah buahan yang menyehatkan dan mencergaskan masyarakat Brunei Darussalam. Seorang amah adalah orang yang paling awal bangun untuk menyiapkan sarapan pagi, pakaian dan tas ke sekolah. Bahkan pekerjaan rumah (homework) anak majikan pun terkadang selalu diingatkan oleh amah. Dari tangan seorang supir, kebersihan dan kesehatan mobil majikan terawat dengan baik. Disamping itu, mereka pulalah yang menghantar anak Awang, Dato

bahkan anak Pehin ke sekolah untuk menuntut ilmu pengetahuan. Kita bersyukur meski ada TKI yang bermasalah, namun umumnya mereka telah beruntung bernasib baik. Marilah kita doakan semoga para TKI tetap akan diberikan kesabaran, keluasan rezeki, kesehatan serta keberkatan. Amin. Kehidupan kita ini tentunya hanyalah ujian dari Yang Maha Kuasa. Perbuatan baik sekecil apapun yang kita lakukan, Allah adalah Yang Maha Tahu. Wallahu ’alam bish shawab.

BS Begawan, 3 Maret 2007

Sekilas Tenaga Kerja Indonesia

Keceriaan Tenaga Kerja Indonesia melepaskan kesibukan kerja dalam acara piknik dan makan bersama merayakan Idul Adha 1427 di Pantai Peranginan Muara. Satu ekor kambing dimakan bersama sambil mengumpulkan sumbangan sebanyak B$200.

Warita, Tahun XVII, No.25, 10 Maret 2007 14

Ruang Kecantikan Wanita “Masalah Rambut Berketombe”

Oleh: Rd. Hjh. Pipih Sipriyah* Ibu-ibu dan remaja puteri, Ketombe dapat tumbuh pada semua jenis kulit kepala yang keadaannya kering, normal maupun berminyak. Penyebab rambut berketombe antara ain karena pemakaian shampoo yang terlalu keras, konsumsi gizi tak seimbang ataupun akibat stress. Perawatan rambut yang tepat akan membantu melepaskan sisik-sisik ketombe sekaligus menormalkan kembali lapisan tanduk pada kulit kepala. Cara mengatasinya adalah dengan menggunakan “minyak cem-ceman penghitam mayang sari” terlebih dahulu dan diurut-urut hingga ke kulit kepala kemudian cuci dengan salah satu shampoo berikut: “Shampo Merang” yang mengandung londo merang yang bermanfaat membebaskan rambut dari ketombe dan lemak yang melekat pada rambut (untuk rambut berminyak). “Shampoo Apek” yang mengandung sari buah apel yang berisi asam lemak yang dapat melembutkan, mendinginkan kulit kepala dan menghilangkan ketombe (untuk rambut normal).

Setelah pemakaian shampoo gunakan “pelembut ma-yang sari” yang mengandung sari daun mangkokan dan “orang aring” dalam wangi bunga. Manfaatnya membuat rambut lembut, segar bercahaya dan mudah diatur juga menjadikan rambut hitam dan mengkilat. Setelah agak kering gunakan ”tonik (ramuan penguat) anti ketombe mayang sari” yang mengandung ”tintur cabe allantoin” dan ”omadine MDS” yang memacu pertumbuhan rambut, menguatkan akar rambut, mencegah kerontokan dan menghilangkan ketombe. Untuk perawatan intensif seminggu sekali gunakan krem rambut pandan wangi yang mengandung minyak jarak minyak kemiri, sari daun ”orang aring”, sari daun mangkokan rempah bunga. Bahan tersebut bermanfaat mencegah kerontokan dan merangsang pertumbuhan rambut, membuat rambut mengkilat dan lembut. Oleskan pada kulit kepala, lalu pijit-pijit perlahan. Setelah merata tutup dengan handuk kecil yang dicelup air hangat (peras sedikit). Ulangi sampai 3 kali. Atau gunakan ”steamer” selama 10 menit. Selamat mencoba. *Konsultan kecantikan “Sari Ayu Martha Tilaar”, BS Begawan

(Anugerah Bakti Hijrah... Sambungan hal. 4) H. Efri Yoni Baikoeni, SS merupakan pemimpin redaksi WARITA (sejak WARITA No. 13/01-03-2003 sampai saat ini) serta aktif menulis berita dan artikel. Jumlah tulisan yang dimuat (selain berita) sejak pertama kali terbit pada WARITA No. 13/01-03-2003 adalah 28 buah. Drs. H. Ismaya Sukardi tercatat sebagai anggota redaksi WARITA terlama sejak penerbitan WARITA No. 08/01-05-1995 dan aktif pula sebagai pengirim berita. Sejak menjabat sebagai Ketua KN periode 2006-2008, beliau aktif menulis pada kolom Ketua KN sejak WARITA No.20/10-04-2006 sampai WARITA No. 23/10-10-2006 Rd. Hj. Pipih Supriyah merupakan wanita penulis tetap yang mengasuh kolom “Kesehatan dan Kecantikan Wanita” yang telah dimuat di WARITA sejak pertama kali pada WARITA No. 21/10-06-2006 sampai saat ini. Dengan kapasitasnya seba-gai ahli kecantikan “Sari Ayu Martha Tilaar” tentunya pener-bitan WARITA telah memberikan banyak informasi khusus-nya bagi kaum wanita dan remaja puteri. @@@@

Mutiara Hikmah Sambungan halaman 12 “Saya tidak mengkhianati tangan yang memberi saya makan”, kata Mehmed. “Apakah kamu menjalankan semua perintah yang saya suruh?”, tanya majikan. “Tentu saja, Pak. Bapak kan majikan saya”. Sekarang majikan tahu, kalau Mehmed di pihak yang benar. Dia bersifat amanah dan jujur. Majikan memberinya sebungkus pundi yang penuh Dinar. “Pergilah kunjungi keluargamu dan nikmatilah cutimu di kampung” kata majikan itu lagi. Mehmed mengambil pundi Dinar dan sekali lagi merancang perjalanannya bercuti ke kampung. Ketika separo perjalanan dia berhenti untuk istirahat. Dia minum di sebuah sumur. Ketika sedang melamun, seorang lelaki datang dengan mem-bawa seekor kuda betina berwarna putih. Sementara tangan lainnya memegang kuda jantan berwarna hitam menyerupai bayangan. “Saya punya satu pertanyaan buatmu”, kata lelaki itu kepada Mehmed. “Jika jawaban kamu salah, kamu harus bayar”. “Tanyalah…” tantang Mehmed. “Yang manakah diantara kedua kuda saya ini yang lebih can-tik?” tanyanya kepada Mehmed. Anak muda yang jujur itu menjawab, ”Dimana hati terpaut, siapapun yang dicintai kelihatan cantik”. Ketika Mehmed mengucapkan kata-kata mutiara itu, kuda putih kemudian berubah menjadi seorang gadis yang cantik. Dia memeluk Mehmed dan minta tolong dibebaskan. “Kamu adalah seorang yang bijaksana”, kata lelaki tak dikenal itu. Kemudian Mehmed dan wanita cantik itu pergi bersama ke kampung. Begitu sampai, kedatangan mereka disambut ke-luarga Mehmed dengan meriah. Mereka bahkan menyelengga-rakan pesta syukuran. Kemudian Mehmed memutuskan untuk mengawini gadis cantik itu. Majikan Mehmed pun datang ke pesta dan memberikan doa restunya. Mehmed dan isterinya hidup berbahagia. Dan Mehmed selalu mengingat setiap kata mutiara yang telah mengubah perjalanan hidupnya menjadi lebih baik. Cerita itu sungguh memberikan teladan kepada kita bahwa nasehat orang bijak sesungguhnya lebih berharga nilainya daripada sepundi uang. Meskipun kata-kata mutiara bisa diper-jualbelikan namun hanya orang yang arif dan sabar yang dapat mengambil faedah darinya. Wallahu ‘alam bis shawab.@@@

Warita, Tahun XVII, No.25, 10 Maret 2007 15

Aktivitas Wanita Persatuan

Masyitah Batubara membaca Al Quran dihadapan Baginda Raja Isteri Pg. Anak Hajah Saleha tanggal 16 Juni 2006 di Jerudong Park dan Polo Club.

Gambar kiri: Artis Indonesia yang pernah jaya pada tahun 80-an, Jayanti Mandasari turut serta menyumbangkan lagu pada “Malam Derma dan Silaturrahmi” tanggal 2 September 2006 guna mengumpulkan sumbangan untuk korban musibah gempa di Jogyakarta. Kanan: Wanita pengusaha, Ibu Miyanti D. Rahardja yang mengorganisir sumbangan guna membantu korban bencana tsunami di Aceh yang terjadi tanggal 26 Desember 2005.

Jamaah ibu-ibu khusyuk menyimak syarahan Al Quran “Zanjabil”, 25 Januari 2007 di rumah Bapak Jacobson. Diantaranya, Ibu Budiyanti Syarifuddin, Ibu Rina Syafril, Ibu Wiwin Robinson dan Ibu Neneng Ratu Sa’diah Haqqi.

Acara mengenang 40 hari meninggalnya Ibunda Hjh. Nani Wahid, 16 Januari 2007. Tampak Ibu Ema Akmaliah Eko Ibu Wiwit Sulastri dan Ibu Elta Eddy Hendarsyah.

Ibu Rimah Herijanto menyerahkan “Anugerah Bakti Hi-jrah” untuk Rd. Hjh. Pipih Supriyah yang diterima oleh Ustazah Habibah Abdul Hadi di rumah Ibu Anny.

Warita, Tahun XVII, No.25, 10 Maret 2007 16

Keunikan Jalinan Brunei - Indonesia

Apa kabar orang Indon? Kenapa disebut Indon ya? Apa karena sebutan Indonesia terlalu panjang? Jadi singkat saja Indon? Atau karena yang ngomong sama yang ndengerin ngak tahu geografi? Yang saya tahu di peta bumi nggak ada negara yang namanya Indon. Adanya sih Indonesia. Negara beribu pulau dan semua ada di sini. Dari yang paling miskin sampai yang paling kaya. Dari yang paling pandai sampai yang paling bodoh. Dari yang paling rajin sampai yang paling malas. Pokoknya semua ada di sini. Juga negara yang terkenal dengan kreativitas masyarakatnya yang sangat tinggi. Termasuk sebuah cerita perkawinan unik yang baru-baru ini kami hadiri di Depok, Jawa Barat. Perkawinan saudara saya (pengantin perempuan) yang pernah belajar semasa SD dan SMP di Brunei Darussalam selama 6 tahun. Sekolah Rendah di Nusa Laila Puteri dan Sekolah Menengah di SMJA. Penganten laki-laki berasal dari Jawa-Gorontalo sedangkan penganten perempuan dari Jawa-Sunda. Mereka adalah pasangan Bayu dan Diah Ayu Puteri Purbawati. Rupanya karena cita Brunei, penganten perempuan menginginkan mas kawin berupa: seperangkat alat shalat, Al Quran dan uang Ringgit Brunei senilai B$81.26. Jumlah uang tersebut disesuaikan dengan tanggal perkawinanan mereka (akad nikah) yang jatuh pada tanggal 8 Desember 2006. Dan yang turut memeriahkan acara akad nikah adalah adik Lia dan Masyitah sebagai pembaca Al Qur’an dan saritilawah.

Perkawinan ini juga dimeriahkan oleh kehadiran keluarga besar H. Umar Ibrahim dari Brunei Darussalam yang hadir dengan rombongan keluarga besar sebanyak 18 orang terdiri dari: suami, isteri, anak, menantu, cucu dan besan. Wah terharu deh rasanya! Mereka menganggap Diah Ayu sudah seperti anaknya sendiri dan sekaligus liburan ”makan angin” ke Indonesia. Yang lucunya lagi sewaktu kami naik ke atas pentas untuk memberi salam kepada kedua mempelai, ada tamu yang melihat ke arah kami sambari mengamati pakaian yang saya pakai. Dia nyeletuk sambil berkata, ”Reformasi Budaya”. Setelah saya pikir-pikir, lucu juga ya, tudungnya tudung Brunei, bajunya ala Jawa dan kainnya ala Sumatera berupa songket. Akhirnya saya senyum-senyum sendiri. Dan yang tidak kalah menariknya adalah acara resepsi seperti reuni dengan keluarga besar dan kawan-kawan lama yang tidak pernah berjumpa sekian lama. Ada yang tidak pernah ketemu selama 5 tahun, 10 tahun dan bahkan 20 tahun lebih termasuk dengan keluarga-keluarga ex-KBRI Bandar Seri Begawan. Ya Allah, terima kasih Engkau telah mempertemukan kami kembali dalam suasana yang sangat bahagia. Semoga Engkau senantiasa mencucuri rahmat dan hidayah kepada kedua mempelai dan kepada kami semua. Amin (Dewi Mirwan)

Uang Ringgit Brunei jadi Mahar Di Indonesia

Pasangan yang berbahagia:

Lain cerita Bu Dewi lain lagi kisah Ustad Syamsul Hadi yang mene-mukan keunikan jalinan Brunei-Indonesia lewat arsitektur masjid di Sawangan yang menyerupai Masjid Jami’ Ashar di Kg. Kiarong. Berikut penelusurannya: “Bila anda dari arah Depok (katakanlah dari Terminal Depok, yg paling umum), anda harus menuju kea rah Sawangan. Sampai di Pertigaan Parung Bingung (saya sarankan jangan ikut - ikutan bingung), yang kekiri ke sawangan dan kekanan ke Cinere, pilih yang ke kanan. Lebih kurang 3-4 km dari pertigaan tersebut sebelah kanan ada gerbang (masuk) yang baru dibangun, belum selesai (merupakan satu bagian dari area tersebut). Dan masih ditutupi seng sebagai pengaman. Bangunan masjid ada di-bagian belakang, agak kebawah. Dari jalan tidak terlihat. Nah, silahkan tanya setelah ketemu bagunan itu. Dan biasanya dipinggir jalan ramai para ogah-ogah mengatur perparkiran”. “Bila anda dari arah Parung atau Ciputat. Anda harus sampai kepertigaan Bojong dan menuju ke Depok. Bila dari Parung anda belok kanan dan bila dari Ciputat, anda belok kiri. Jarak dari perti-gaan tersebut cukup lumayan antara 5-6 km ke pertigaan Parung Bingung dan langsung belok kiri ke arah Cinere. Seperti alternative pertama, silahkan cari sendiri”. “Bila anda dari arah Cinere, ya lurus aja ke arah Timur , Sawan-gan. Dari Cinere jaraknya lebih kurang sama 5-6 km”.

Saingan Masjid Jami Ashar di Sawangan

Atas: Outdoor masjid dengan kubah emas dan menara pen-cakar langit tempat azan berkumandang. Bawah: Indoor mas-jid dengan mihrab, langit-langit, lampu kristal dan pilar yang terkesan mewah serta syahdu. Subhanallah, Allahu Akbar.

Warita, Tahun XVII, No.25, 10 Maret 2007 17

Investasi dan Pengelolaan Keuangan

Banyak orang yang bingung dan jumbuh (mixed up) membedakan antara menabung dan berinvestasi. Sering pula keliru menganggap tindakan membeli sesuatu barang dianggap ”Sebagai investasi”. Mana yang sebenarnya tindakan ivestasi mana yang bukan? Mari kita sentuh satu persatu. Menabung tidaklah sama dengan investasi. Menabung, hanyalah ”mengistirahatkan” dan mengumpulkan uang kita untuk sewaktu-waktu kita pakai lagi sesuai dengan tujuan kita. Misalnya menabung untuk naik haji. Dana dikumpulkan sedikit demi sedikit hingga mencapai jumlah yang tepat untuk bayar ONH. Dalam menabung yang dipentingkan adalah keutuhan modal pokok. Tidak begitu peduli berapa besar imbal ha-sil yang akan diperoleh dari kegiatan menabung itu. Makanya dulu, kita dan saudara-saudara kita me-nabungnya dalam ”celengan” ayam jago atau bumbung bambu atau laci yang dikunci rapat. Menyelipkan Rp 1000 per hari selama setahun akan memperoleh Rp. 360.000,- ( Rp 1000 X 360 hari). Tidak lebih dari itu. Kalau kita memakai perumpamaan pertanian, investasi diartikan sebagai ”menanam modal” agar bisa ”berbunga” untuk dipetik nantinya. Artinya orang mengejar bunga yang diharamkan itu. Namum pada intinya, investasi ber-arti ”mempekerjakan” uang kita untuk memberikan imbal hasil (return) kembalian yang lebih tinggi. Cara berinvestasi ada bermacam-macam. Tetapi yang paling penting ada imbal hasil yang harus halal sebera-papun kriteria imbal hasil yang akan kita targetkan. Misal-nya kita investasikan dana kita Rp 1.000 / hari atau Rp30.000 / bulan pada reksadana yang memberikan im-bal hasil sekitar 20% per tahun. Setelah setahun dana kita tadi menjadi Rp 360,000 ditambah imbal hasil hingga menjadi sekitar Rp395,000. Ada pertumbuhan sekitar Rp 35.000. Sekarang kita lihat arisan. Arisan yang umum kita laku-kan sama juga dengan menabung. Bahkan lebih rendah atau tidak ada lagi imbal hasilnya. ”Imbal hasil” terbesar dari arisan adalah keuntungan sosial berupa membina kebersamaan di lingkungannya. ”Keuntungan” kedua adalah terbentuknya kebiasaan untuk menyisihkan se-bagian penghasilan kita untuk ditabung. Kita bisa menggunakan kebiasaan menabung tadi untuk memulai berinvestasi. Artinya, tujuan menabung, untuk bisa diinvestasikan secara ruitin pada setiap akhir bulan. Dana tabungan akan ”dipekerjakan” untuk dapat menghasilkan kembalian yang lebih. Misalnya diinvesta-sikan dalam reksadana saham syariah. Atau reksadana mana saja yang halal dan aman. Beli rumah atau apartemen apakah tindakan investasi? Jawabnya bisa ”Tidak” bisa juga ”Ya”. Kalau kita mem-beli rumah dan sesudahnya rumah itu tidak disewakan dan tidak mendatangkan income, maka rumah tadi bu-kanlah investasi. Bahkan sebaliknya, mungkin saja rumah itu memerlukan biaya yang besar untuk perawa-tan, bayar listrik, air, Pajak, dll yang mana semuanya

menggerogoti income kita. Sebaliknya apabila rumah tadi begitu kita beli langsung untuk disewakan. Ini akan men-datangkan uang sewa rutin setiap bulannya dan bisa menutup biaya perawatan dan (kalau ada) biaya cicilan KPR. Bila masih sisa, maka rumah tadi adalah investasi yang bagus. Membeli rumah, selain untuk tinggal, juga ada harapan untuk naikknya harga rumah. Harapan untuk mendapat-kan apresiasi nilai, sangat tergantung dengan lokasi di-mana rumah tadi berada. Pada kawasan yang sedang tumbuh, nilai rumah itu bisa mengalami apresiasi pen-ingkatan harga yang lumayan. Namun bila lokasinya buruk, maka nilai tidak juga naik meski sudah bertahun-tahun. Sawah dan tanah bagaimana? Keduanya sama-sama mengalami appresiasi nilai. Nyaris tak ada harga tanah yang merosot. Selalu naik, cuma persetase kenaikannya yang berbeda-beda. Tanah pekarangan kosong, inves-tasinya hanya mengharap naiknya harga tanah. Se-dangkan dengan sawah, ada nilai tambahan lagi berupa produksi ataupun sewa sawah yang bisa kita terima ru-tin. Bagaimana dengan membeli sapi ternak dan kambing, ataupun kucing dan anjing?. Dua binatang yang terakhir ini pada umumnya sebagai peliharaan kesenangan se-mata yang justru menguras dana kita. Sedangkan bi-natang ternak yang menghasilkan susu, atau bertambah gemuk atau berkembang biak, bisa memberikan harga jual yang lebih tinggi, adalah merupakan investasi. Mengoleksi mobil jelas bukanlah tindakan berinvestasi, justru sebaliknya, merupakan pemborosan. Karena be-gitu mobil kedua dan seterusnya dibeli, maka besok lusa harganya pasti merosot, dan semakin turun nilainya ber-sama dengan bertambahnya umur mobil itu. Meskipun mobil itu cuma diparkir saja dan dielus-elus di garasi tidak pernah dikendarai. Sedangkan kalau anda membeli motor, mobil atau ang-kutan untuk disewakan dan setiap akhir bulan menerima pemasukan. Membeli barang-barang tadi adalah mem-beli aset yang merupakan tindakan investasi. Atau anda membeli mobil bekas, lalu diperbaiki, dilengkapi aseso-ris dan kemudian dijual kembali dengan harga yang le-bih tinggi, itu investasi dalam dalam bisnis perdagan-gannya. Bagaimana dengan membuka bisnis? Bisnis memang boleh memberikan imbal hasil yang lumayan, meski sulit diprediksi prosentasenya. Ini juga investasi dengan po-tensi imbal hasil atau keuntungan yang besar. Namun potensi untung besar pasti diikuti dengan usaha dan resiko yang besar pula. (Bersambung ke halaman 18)

Investasi Atau Bukan? Oleh Ir. Agus S. Djamil, M.Sc

Warita, Tahun XVII, No.25, 10 Maret 2007 18

IURAN KN Pada awal tahun 2007 ini, Persatuan Masyarakat Indonesia mengingatkan kepada anggotanya untuk dapat menjadi anggota aktif dengan mendafarkan diri. Setiap tahun, anggota membayar iuran sesuai dengan keadaannya masing-masing:

• B$ 60.00 untuk satu keluarga

• B$ 30.00 untuk pasangan suami-isteri saja • B$ 15.00 untuk perseorangan / lajang • B$ 100.00 untuk Keanggotaan Kelompok, den-

gan anggota kelompok sedikitnya 10 orang dan maksimum 50 orang.

Pendaftaran dapat disampaikan kepada Ibu Yanti Ridwan Siddiq (Bendahara KN). Iuran anda akan digunakan untuk membiayai kegiatan bersama. Terima kasih.

Keorganisasian

Mengundang Masyarakat Indonesia Ikutserta “Perarakan Maulid Nabi

Tahun 1428 H” Persatuan Masyarakat Indonesia untuk ke-5 kalinya akan ikutserta dalam “Perarakan Maulid Nabi Muhammad SAW Tahun 1428 H/ 2007M” tanggal 12 Rabiul Awal 1428 H yang bertepatan dengan Sabtu, 31 Maret 2007. Persatuan mengundang partisipasi Masyara-kat Indonesia (laki-laki saja) menyertai acara jalan santai keliling Kota Bandar Seri Bega-wan. Ketentuan peserta: • berpakaian batik • berpeci hitam • celana panjang warna gelap • Berkumpul pukul 07.00 pagi • Tempat Taman Sir Muda Omar Ali Sai-

fuddien atau di rumah Pak Ismaya Su-kardi dengan alamat: Yap Chong Tek Flat, No.1A, Kg. Berangan, BS Begawan, Telp. 02-225311.

Keikutsertaan ini sebagai wujud kepedualian Persatuan untuk menyatu dengan masyara-kat setempat bak kata orang “Dimnana Bumi dipijak, disitu langit dijunjung. Keikutsertaan anda sangat diharapkan. Selesai perarakan peserta akan menikmati jamuan makan siang yang disiapkan oleh Ibu-ibu Persatuan.

Sambungan Kolom Investasi & Pengelolaan Keuangan (Halaman 17) Oleh karena bisnis, masuk dalam kategori investasi yang memiliki beresiko realtif tinggi. Seberapa besar usaha dan resiko yang siap kita hadapai, terserah kepada setiap individu. Emas perhiasan bukan investasi. Harga emas memang selalu naik. Bahkan dalam keadaan dunia yang labil seperti sekarang ini, harga emas meningkat tajam men-gikuti harga minyak yang membumbung. Tetapi itu hanya berlaku untuk emas batangan atau emas lantakan (bullion), sedangkan emas ”perhiasan”, nilai emasnya naik, tetapi nilai perhiasan yang berseni itu tidak dihargai. Pada waktu membeli, kita dikenai biaya tambahan di atas harga berat emasnya sedang-kan pada waktu menjual kembali kelak, ongkos tadi tidak diperhitungkan. Mengoleksi barang-barang elektronik bukanlah inves-tasi. Kalau hanya untuk dinikmati sendiri, itu justru kegiatan yang konsumtif. Tetapi bila peralatan elek-tronik itu disewakan dan bisa memberikan pemasukan, sehingga menutup biaya belinya sehingga ada le-bihnya, maka itu investasi. Bagaimana dengan hobi? Apakah bisa juga menjadi kegiatan investasi? Bisa dan tidak. Mengoleksi koin, perangko, benda antik ataupun benda seni, sebenarnya masih bisa masuk dalam kategori investasi. Sepanjang nilainya bertambah. Namun demikian karena menjual kembalinya tidak mudah, atau tidak liquid, maka inves-tasi ini dikategorikan beresiko sangat tinggi. Selamat memilih investasi yang sesuai dengan keadaan anda masing-masing.

Bandar Seri Begawan, 11 Maret 2007

HUMOR DULU AH . . . . . . . . . . . . Bahasa Indonesia memang lebih nyaman. Coba aja ngomong kalimat2 di bawah ini... Bahasa Indonesia : "Tiga nenek sihir mengagumi tiga buah arloji merk Swatch. Nenek sihir mana melihat pada arloji Swatch yang mana?" Dalam bahasa Inggris : "Three witches watch three Swatch watches. Which witch watch which Swatch watch?

Warita, Tahun XVII, No.25, 10 Maret 2007 19

Profile Warga Negara Indonesia Berprestasi SUKSES MERAIH

“PINGAT INDAH KERJA BAIK” DARI SULTAN BRUNEI

Surat pemberitahuan dari KBRI tanggal 10 Desember 2006 menyatakan bahwa Kementerian Luar Negeri Brunei Darus-salam atas nama Pemerintah Brunei Darussalam akan mem-berikan medali kehormatan “PINGAT INDAH KERJA BAIK ( P I K B)” kepada 2 Warga Negara Indonesia yang sudah lebih dari 15 tahun mengabdi sebagai pegawai pemer-intah Kerajaan Brunei Darussalam yang diberikan dalam rangka Hari Keputeraan Sultan Haji Hassanal Bolkiah ke-60 tahun 2006. Medali kehormatan tersebut akhirnya disampaikan di Istana Nurul Iman pada tanggal 24 Januari 2007 jam 9 pagi, ber-sama sekitar 800 lebih pegawai kerajaan. Kedua WNI terse-but adalah SHEIKH AHMAD SAID ABDUN, beralamat di Indonesia Sumbersari 1/225, Malang Jatim, Guru Agama di Kementerian Pendidikan Negara Brunei Darussalam. Ke-mudian Drs Haji Ismaya Bin Haji Sukardi, alamat di Indone-sia: Taman Pilahan Asri 54 Kotagede Yogyakarta, Sebagai Guru Seni di Pusat Latihan Kesenian dan Pertukangan Tan-gan Brunei. Medali kehormatan tersebut dikeluarkan oleh: Kepala Protokol Istana (Grand Chamberlain) Office of His Majesty The Sultan and Yang Di-Pertuan Negara Brunei Darusalam dengan Nomor: 1042/HMO/GC/02/05/007/2 dan ditandatangani oleh: Pengiran Haji Aliuddin selaku Pengiran Penggawa Laila Bentara Istiadat Diraja Dalam Istana. Berikut profile dari penerima medali kehormatan tersebut yaitu: Ustadz Sheikh Ahmad Abdun, lahir tanggal 3 Maret 1957 di Palu Sulawesi Tengah, pendidikan dijalani di SD, SMP di Sulawesi Tengah, Aliyah /SMA di Bondowoso Jawa Timur, kemudian King Abdul Aziz cabang Jedah Makkah/University, sekarang disebut University Ummul Qurro ca-bang Makkah. Pengalaman mengajar di Pondok Pesantren YAPI Indonesia. Tahun 1984 di Kuliyah Qiro’at Mesir Di-rosah Khossoh (sekolah khusus orang-orang asing di Mesir ), menghafal Al-Qur’an bersama 11 orang yang mendapat beasiswa dari seorang pemuka agama di Jeddah Saudi. Menteri Pendidikan Brunei pada waktu itu Pehin Dato Pa-duka Awang Abdul Azis memanggil beliau untuk mela-wat ke Brunei dan mengajar Dzikir Marhaban dan Dzikir Daba’i. Setelah itu beliau dikontrak sebagai guru / tenaga pen-gajar bidang kuri-kulum di Kemente-rian Pendidikan Brunei Darussalam.

Kepada pembaca Warita beliau menyampaikan pesan sebagai berikut:

:

Artinya :Sesungguhnya manusia itu dari penduduk desa hingga penduduk kota, antara satu dengan yang lain adalah saling membantu/saling memerlukan satu sama lain walaupun mereka tidak menyadari.

Penerima berikutnya adalah Ismaya Sukardi, lahir di Wonosari pada bulan Januari 1955. Menempuh pendidikan SD, SMP dan SMA di Wonosari dan kemudian melanjutkan pelajarannya di Akademi Seni Rupa. Kemudian beliau melanjtukan ke Sekolah Tinggi Senirupa ASRI dan Institut Seni Indonesia (ISI) mengambil Fakultas Senirupa dan Disain. Pengalaman mengajar beliau antara lain sebagai guru seni rupa di SMA Teluk Betung Lampung pada tahun 1978. Tahun berikutnya beliau pindah mengajar seni musik di SMA Kalasan, Prambanan, SMA1 Teladan Yogyakarta dan mengajar seni rupa dan design. Disamping itu beliau juga menjadi designer tekstil dan batik di Yogyatex pada tahun 1979. Setelah berdirinya Ikatan Seni Rupa Muslim Yogyakarta, beliau bergabung dengan Seni Musik Muslim Yogya sebagai pembantu penyusun harmoni dan lirik. Pada tahun 1988 beliau datang ke Brunei dan mengajar sebagai guru design di Pusat Latihan Kesenian Dan Pertukangan Tangan Brunei. (IS)

Suasana Penyerahan pingat sedang berlangsung

Ustad Abdun dan Ismaya Sukardi

Warita, Tahun XVII, No.25, 10 Maret 2007 20

Sambungan halaman 11 III. PENGANGKATAN ANGGOTA BARU DARI DAERAH

TEMBURONG

Rapat tahunan juga membicarakan proposal dari Fungsi Sosial Budaya KBRI Bandar Seri Begawan yang menyampaikan keinginan Masyarakat Indonesia di Daerah Temburong membentuk wadah persatuan yang disampaikan dalam kesempatan kunjungan Dubes RI Bapak Herijanto Soeprapto ke Daerah Temburong tanggal 23-24 Desember 2007. Berdasarkan masukan dari Sdr. Eddy Suryantono bahwa jumlah warga Indonesia di Daerah Temburong sekitar 1000 orang. Sebanyak 300 orang lebih diantaranya mengikuti kegiatan yang dilaksanakan seperti halal bihalal dan perayaan Hari Keputeraan Sultan. Sebanyak 20 orang dinilai aktif terlibat dalam kepanitiaan. Wakil Masyarakat Temburong mengharapkan kiranya pembentukan Persatuan Masyarakat Indonesia di Daerah Temburong dapat dilaksanakan secepatnya. Menanggapi hal tersebut, para penasehat Persatuan Masyarakat Indonesia menyampaikan tanggapannya antara lain bahwa untuk membentuk wadah persatuan masyarakat ada 3 kemungkinan yang dapat dilakukan yaitu: pertama, membentuk organisasi baru berdasarkan ”Act Society” yang dikeluarkan Pemerintah Brunei Darussalam. Upaya ini tentunya memerlukan waktu panjang mengingat pengalaman KN untuk diakui berbadan hukum harus menempuh sekitar 6 tahun. Kedua, membentuk Cabang Persatuan Masyarakat Indonesia Daerah Temburong. Hal ini tidak dimungkinkan karena Konstitusi Persatuan Masyarakat Indonesia hanya menyebutkan berdomisili di Bandar Seri Begawan dan tidak menyebutkan adanya cabang (branch) di tempat lain. Pembentukan cabang haruslah terlebih dahulu merevisi konstitusi yang sudah ada. Ketiga, menyempurnakan kepengurusan Perwakilan Daerah Temburong mengingat dalam susunan kepengurusan saat ini sudah terdapat Perwakilan Daerah Temburong.

Penyempurnaan kepengurusan ini dapat dilakukan dengan merekrut anggota kepengurusan tambahan. Untuk itu perlu dilakukan terobosan baru berdasarkan Konstitusi dimana sebagai anggota diharuskan membayar iuran keanggotaan. Pembayaran iuran keanggotaan dapat dicarikan alternatif lain seperti bantuan keuangan dari pihak ketiga. Kepengurusan tambahan dapat pula mengakomodir kepentingan praktis di Daerah Temburong seperti adanya wakil bendahara yang bertugas mengumpulkan uang yang pemanfaatannya dapat pula dikembalikan bagi kepentingan anggota di Daerah Temburong sendiri. Rapat tahunan pengurus ini menyambut baik dan menyetujui keinginan Masyarakat Indonesia di Daerah Temburong untuk menjadi anggota Persatuan Masyarakat Indonesia. Pengurus Persatuan Masyarakat Indonesia akan melakukan musyawarah lanjutan untuk membahas komposisi pengurus sesuai keperluan. Jika penyempurnaan kepengurusan tersebut final maka Persatuan Masyarakat Indonesia bersama pihak KBRI Bandar Seri Begawan akan melaksanakan pengukuhannya dan pelantikannya di Temburong. Sedangkan jadwal pelantikan pengurus tersebut akan dicarikan waktunya yang tepat setelah terpenuhi syarat sebagaimana diatur dalam Konstitusi Persatuan Masyarakat Indonesia. IV. LAIN-LAIN Mengingat keterbatasan waktu, rapat lanjutan akan dilaksanakan pada tanggal 25 Pebruari 2007 jam 15.00 di rumah Ibu Dewi Mirwan Batubara (Wakil Ketua) dengan alamat: No.5 Spg.107, Kg.Kiulap, Bandar Seri Begawan, Telp. 2238799, HP. 8891467. Persatuan Masyarakat Indonesia menyampaikan ucapan selamat kepada Ketua Persatuan Masyarakat Indonesia, Pak Ismaya Sukardi dan Ustad H. Sayid Ahmad Abdun atas penganugerahan medali kehormatan ”Pingat Indah Kerja Baik (PIKB)” dari Sultan Haji Hassanal Bolkiah yang diserahkan oleh Putera Mahkota Brunei, Pengiran Muda Haji Al-Muhtadee Billah di Istana Nurul Iman tanggal 23 Januari 2007. @@@@

LAPORAN HASIL PEMBAHASAN RAPAT TAHUNAN

Ceramah Penyakit Jantung Sambungan halaman 9 Sakit yang dialami dapat menyebar ke tangan kiri atau rahang dengan kondisi penderita berkeringat dan sesak nafas. Tipe dari penyakt jantung itu dapat berupa: kelainan struktural jantung, kelainan ritmis jantung, koroner dan gagal jantung. Jantung koroner merupakan salah satu jenis penyakit jantung yang banyak ditemui. Resiko penderita koroner dapat ditentukan oleh: umur, jenis kelamin dan sejarah keluarga (family history). Biasanya semakin lanjut umur seseorang, maka resiko kena koroner semakin tinggi, jenis kelamin laki-laki biasanya lebih tinggi resiko terkena resiko koroner berbanding perempuan, begitu pula seseorang yang memiliki sejarah koroner dalam keluarganya. Gaya hidup juga meningkatkan resiko koroner seperti: kebiasaan merokok, mengalami hipertensi, kegemukan (obesitas), minum alkohol, menggunakan pil KB (bagi ibu-ibu) dan ”coagulation disorder”.

Kelainan jantung bawaan dapat ditemui pada anak-anak dengan tanda-tanda seperti cepat lelah dan kulitnya membiru setelah bermain-main. Pertumbuhan anak juga akan terganggu dan akan terjadi kelainan pada katup jantungnya. Pemeriksaan diagnostik akan dilakukan bagi mereka yang mengalami tanda-tanda sakit jantung berupa: pemeriksaan ECG, Stress Test (treat mill), 2nd ECHO, MIBI Scan dan Angiogram. Sebagai saran apabila anda mengalami tanda-tanda tersebut “Cepatlah datang ke rumah sakit”, namun “mencegah lebih baik dari mengobati” Untuk menghindari serangan jantung, anda dapat mengikuti tips berikut ini yaitu mengamalkan gaya hidup sehat seperti: berolah raga teratur agar pembuluh darahnya lentur, tidak kaku sehingga tidak terjadi penyempitan, diet secara sehat, berhenti merokok (sudahlah! jangan merokok), mengontrol tekanan darah, istirahat yang cukup, serta mengenali tanda-tanda serangan jantung. @@@@@@

Warita, Tahun XVII, No.25, 10 Maret 2007 21

RENDANG PADANG Oleh: Dona Maiyerti Baikoeni

Bahan-bahan: 1 kg daging has dalam yang telah dipotong-potong ukuran 2.5 cm X 2.5 cm Daun kunyit 1 lbr Daun salam 3 lbr Daun jeruk 3 lbr serai 3 buah keprek lengkuas 7 cm yang telah dipotong-potong santan kelapa dari 4 butir kelapa besar atau santan “Kara” 6 kotak ukuran 1.000 ml minyak untuk menumis garam Bahan yang dihaluskan: Cabe merah besar 15 buah Cabe rawit 5 buah (kalau ingin pedas) Bawang merah 10 buah Bawang putih 3 buah Jahe 6 cm Merica 20 btr Pala ¼ bagian Ketumbar 1 sdm Cara-cara: 1. Panaskan minyak, masukkan bumbu yang telah di-

haluskan, daun kunyit, daun salam, daun jeruk, leng-kuas dan serai. Masak sampai wangi.

2. Masukkan daging yang telah dipotong-potong. Ma-sak sebentar kemudian tambahkan air. Masak sekitar 20 menit. Angkat dagingnya.

3. Masukkan santan dan beri garam secukupnya. Ma-sak sambil terus diaduk sekitar 45 menit sampai ke-lihatan mulai mengeluarkan minyak.

4. Masukkan daging. Masak terus sampai santan men-gental dan mengeluarkan minyak (disebut kalio). Kecilkan apinya. Masak terus sambil sesekali dia-duk agar tidak lengket. Masak sampai berwarna ke-hitam-hitaman. Setelah selesai siap dihidangkan.

Selamat Mencoba………..

Selera Minang ........... ” Tambuah Ciek ”

“NASI KAPAU”

Kapau sejatinya adalah nama sebuah kenagarian, di kecamatan Tilatang Kamang di Kabupaten Agam Su-matera Barat. Seperti nagari di Minangkabau, hampir tidak ada yang istimewa dengan nagari Kapau. Kalau kita lihat, alamnya yang bersawah-sawah, penduduknya yang umumnya petani, sebagian pedagang, sebagian kecil pegawai negeri. Tapi nama Kapau telah mengindo-nesia berkat nasi Kapau. Apakah sebenarnya yang is-timewa dari masakan yang popular dengan nama yang mengambil nama kampung asli pedagangnya itu? Gulai Kapau sangat khas dengan warna kunyitnya yang dominan, dengan rasa gurih dan pedas. Sayur gulai Kapau terdiri dari potongan nangka muda, rebung, kol, pakis, kacang panjang, jengkol dalam kuah yang tidak terlalu kental (tidak terlalu banyak santan) berwarna kuning (kunyit) kemerahan (cabe merah). Yang juga sangat khas adalah gulai tunjang atau kikil. Pangek ikan paweh batalua (gulai ikan tawes bertelur yang dimasak sampai kering), gulai usus (sapi) berisi campuran telor dan tahu yang dilumatkan, dendeng balado, goreng belut. Setelah itu tentu saja ada ayam goreng, gulai ayam, rendang ayam, rendang daging. Di pasar Bukit Tinggi, pasar yang paling dekat dengan nagari Kapau, setiap lauk atau gulai itu ditempatkan dalam panci besar bersusun-susun yang diletakkan di antara bangku tempat para pembeli makan dan si penjual yang sekaligus adalah pelayan yang akan menyandukkan gulai sesuai dengan permintaan pembeli. Untuk menyendok gulai digunakan sendok dari batok kelapa bertangkai panjang, karena di antara susunan panci-panci gulai itu ada yang terlalu jauh untuk dijangkau tangan. Di tempat makan di tengah pasar Bukit Tinggi seperti ini (di pasar lereng) setiap pedagang mempunyai tempat lebih kurang 2,5 m x 2 m. Disini berjejer pedagang nasi Kapau dengan jualan yang nyaris sama. Persaingan terbuka yang sangat kompetitif. Tapi setiap pedagang sudah ada rejekinya masing-masing, sudah ada pelanggannya masing-masing. Ini boleh jadi karena ada sedikit perbedaan atau kelebihan untuk satu jenis makanan di tempat yang satu dibandingkan dengan tempat yang lain disebelahnya. Mungkin gulai tunjang Tek Ani lebih gurih sementara pangek paweh batalua lebih enak di tempat Tek Ana. Bersaing terbuka seperti itu, melatih para pedagang yang umumnya amai-amai (ibu-ibu) untuk ramah merayu orang yang lalu lalang. Mereka akan memperbasakan setiap calon pembeli yang melintas dengan rayuan yang sangat akrab. 'Singgahlah minantu, di sikolah makan,' (mampirlah menantu, makanlah disini). Tidak urung bagi yang mengerti, dan baru sekali ini mendekat ke tempat pedagang nasi Kapau tentu akan tersipu. 'Sejak kapan pula aku jadi menantu ibu ini?'. Kalau anda berkenan mampir, amai itu akan berceloteh lebih lanjut. 'Jo aa kamakan minantu? Jo tunjang? Jo paweh batalua?' Pokoknya anda akan tetap dipanggil 'menantu'.

Nasi Kapau....... Kalau anda sudah memilih dengan mengatakan misalnya ingin makan dengan gulai tunjang, dia akan menyendokkannya ke piring anda dengan tambahan potongan kecil dendeng, atau sepotong belut goreng, dengan dedak rendang dan tentu saja dengan sejumput sayur nangka, rebung, pakis dan sebagainya. Kalau ingin bertambuh, tinggal memberi tahu. Begitu juga kalau ingin bertambuh dengan tambahan gulai atau lauk, tinggal sebut saja. Silahkan anda makan sampai keluar keringat karena kepedasan. Atau bahkan sampai 'tabik salemo' dan air mata. Ketika anda sudah selesai makan dan bertanya berapa harga yang akan dibayar, anda boleh kaget karena amai penjual itu akan mengatakan, 'Bao sinlah pitih minantu, manga lo ka dibayia bana.' (bawa sajalah uangnya, nggak usah bayar menantu). Nah, bagaimana reaksi anda? @@@@@@@

Warita, Tahun XVII, No.25, 10 Maret 2007 22

Kronika Ilmu Kesehatan SEKELUMIT MENGENAI MANFAAT KESEHATAN

DARI BUAH-BUAHAN DAN SAYUR MAYUR TROPIKA Oleh : Dr. H. Gozali Moekti

Rasanya sudah biasa kita mendengar nasihat para pekerja kesehatan yang mengatakan bahwa,“bapa mesti banyak makan sayuran dan buah-buahan, itu kan boleh membantu proses pencernaan, atau yang ini kan dapat menurukan kadar cholesterol, bahkan yang satu itu boleh meningkatkan vitalitas!”. Namun demikian, yang kita jarang dengar adalah kenapa dan apa sebenarnya yang ada di sebalik saranan-saranan seperti tersebut di atas itu. Kalau kita simak, memang Allah menciptakan segala sesuatu di alam raya ini kan selalu lengkap dengan hik-mahNya, sekalipun pada satu buah yang rasanya pahit atau yang bahkan membakar mulut sekalipun seperti “red-hot chili pepper”. Ngomong-ngomong mengenai “hikmah” itulah yang cu-kup menarik saya untuk menulis cerita berikut ini. Lebih-lebih lagi, pada belakangan ini para pakar pharmacol-ogy (ahli obat-obatan) barat mulai banyak menghasilkan bukti kajian ilmiahnya, yang mulai bersifat positif terha-dap kegunaan-kegunaan therapeutic dari jenis tumbu-han-tubuhan yang ada di belahan bumi yang disinari matahari sepanjang tahun alias tropika. Ini adalah cerita yang sebahagian besarnya kami alami sendiri, yaitu mengenai bagaimana sulitnya melawan penderitaan gangguan sinusitis. Penyakit tersebut meru-pakan “peradangan” yang lazimnya disebabkan oleh in-feksi bacteria pada rongga-rongga sinus (sinus cavities) yang terletak di sebelah kiri-kanan dan atas bahagian dalam lubang hidung kita. Di antara ahli keluarga kami, gangguan seperti ini adalah cenderung lazim dan rentan, bahkan menurut dokter keluarga tempat berkonsultasi dahulu mungkin kami pada umumnya alergi terhadap perubahan cuaca sejuk, padahal keadaan ini adalah yang paling sulit dihindari karena tempat asal dan domis-ili kami adalah di kawasan pegunungan yang selalu din-gin dan lembab. Oleh karenanya obat-obat yang pada mulanya akrab dengan kami semenjak kecil lagi adalah antibiotika seba-gai anti kepada kuman alias bakteria dan dexa-methasone atau anti-inflammatory (anti-pembengkakan dan alergi). Pada dasarnya kedua jenis obat ini tidak dapat digunakan secara terus menerus, terutama jenis obat yang kedua tadi atau jenis corticos-teroid yang boleh juga aktif sebagai immunosuppres-sive atau menekan kemampuan daya kebal kita terhadap berbagai jenis infeksi. Ini adalah tak obahnya kami diha-dapkan kepada buah “simalakama”. Suatu cara pengobatan alternatif akhirnya kami amal-kan, yang dijumpai dari metoda nenek-moyang. Pada dasarnya “resep-sepuh” ini hanya menggunakan ba-han-bahan yang lazim terdapat di halaman dan kebun kita, yaitu yang terdiri dari jahe, nenas, bawang merah, bawang putih dan pada sesiapa yang sanggup merasa-

kan sengatan pedas di mulut boleh ditambahkan cabe merah. Kesemua bahan tersebut sebaiknya dalam takaran berat (gram) yang sama, dan sekurangnya dihiris-hiris atau dihancurkan sebelum diseduh dengan air masak yang masih cukup panasnya. Air seduhan inilah yang dimi-num dua ke tiga kali sehari sampai pernafasan kita terasa lega kembali. Saat ini ternyata terdapat sekumpu-lan bukti ilmiah yang mengatakan bahwa kesemua ba-han-bahan tadi mengandungi zat aktif berupa vitamin C, flavonoids, bromelain, quercetin, allicin dan cap-saicin, yang berkhasiat paling tidak dalam meredakan simtom, yang berupa tersumbatnya pernafasan kita pada saat sinusitis. Vitamin C yang banyak terdapat di dalam nenas adalah bertindak sebagai antihistamin alami yang bekerja aktif di dalam mengurangkan inflamasi (pembengkakan) dari membrana mukosa dari sinus. Nenas juga merupakan sumber dari senyawa bromelain yang bekerja sigergik dalam mengurangkan inflamasi. Begitu pula jahe di dalam resep ini, yang selain kaya dengan kandungan senyawa flavonoids, ia merupakan sumber penghasil senyawa anti-inflammatory yang dapat menghilangkan reaksi penyempitan saluran brokhial (bronchial constriction) yang diakibatkan oleh alergi pada keadaan sinusitis berlangsung. Flavonoids atau asam fenolat, yang merupakan antioksidan potential di dalam membersihkan tubuh kita dari segala sisa-sisa oksidasi atau senyawa-senyawa radikal bebas (free-radicals), banyak terdapat di dalam jahe, bawang merah dan bawang putih, juga berperan di dalam mengurangkan pengaruh reaksi alergi yang disebakan oleh histamine; begitu pula senyawa quercetin, yang banyak terdapat di dalam bawang merah dan bawang putih, bekerjasama dengan senyawa flavonoids didalam menghilangkan reaksi alergi. Sedangkan allicin dan capsaicin yang masing-masing terdapat di dalam bawang putih dan cabe merah berperan aktif sebagai anti-kuman yang cukup efektif. Mudah-mudahan ini semua dapat menjadi khabar gembira bagi para pembaca, terutama mereka yang mempunyai masalah dengan sinusnya. Inilah cara pengobatan alternative yang mudah dan murah serta relative tidak memiliki sebarang akibat sampingan (side effects) yang berbahaya. Insya Allah.

Warita, Tahun XVII, No.25, 10 Maret 2007 23

Snapshoot Distribusi Al Quran dan Album Kenangan Olahraga

Dubes Saudi Arabia, Mr. Yahya H Al Qahtani serahkan Al Quran

Dr. Abdurrahman Haqqi terima Al Quran dari Penasehat KN, Dr. Mohd. Kartono Ibnoe

Kiri: Acep Prasojo terima Al Quran dari Penasehat KN Dr. Mohd. Nabil Almunawar. Kanan: Dr. Ashri Lubis te-rima Al Quran dari Ketua KN Ismaya Sukardi. (Foto: AM)

Ketua KN (pada waktu itu) Dr. Mohd. Nabil Almunawar bergambar bersama dengan anggota tim volley KN yang ikutserta memeriahkan pertandingan bola volley dalam rangka HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke-61 di KBRI BS Begawan. (Foto: AM)

Album

Kenangan

Olahraga

Warita, Tahun XVII, No.25, 10 Maret 2007 24

Annual General Meeting (AGM)Annual General Meeting (AGM)Annual General Meeting (AGM)

Setelah mejaalani masa pemulihan kese-hatan sejak 3 Pebruari 2007, akhirnya Ustad Dr. Abdurrahman Haqqi kembali hadir sebagai nara sumber pengajian Zanjabil tanggal 1 Maret 2007 di rumah Ibu Wiwit Sulastri, Kg. Kiarong. Selama ketidakhadiran beliau, Pengajian tetap berlangsung sebagaimana biasa dengan menghadirkan pembicara tamu yaitu: Dr. Mohd. Nabil Almunawar, Dr. Ashri Lubis, Ustad Ahmad Mutawali (Sekolah Cahaya Bina Insani) dan Ustad Zikrullah (The Brunei Times).

1 2

3 4

5

Suasana berlangsungnya Rapat Tahunan Annual Gen-eral Meeting (AGM)“ tanggal 19 Pebruari 2007 di Resto-ran CA Mohammed. Gambar 1): Acep Prasojo sedang menyampaikan agenda rapat didampingi Ketua KN Is-maya Sukardi bersama pengurus lainnya. 2). Penasehat KN, Mohd. Nabil Almunawar didampingi Leo Ferdinan-dus, Ridwan Siddiq dan Awang Besar Osman. 3) Kesibu-kan Panitia menyambut undangan, terlihat Susi Wongso dan Ning Nawi. 4). Diantara wanita pengurus terlihat: Dewi Mirwan, Yanti Ridwan, Aas Prasojo, Pipih Supri-yah dan Ria Amirul Djamil. 5). Foto bersama pada perte-muan lanjutan tanggal 25 Pebruari 2007 di rumah Dewi Mirwan, Kg. Kiulap. (Foto: AM)

Ustad Dr. Abdurrahman Haqqi (kiri) di dampingi oleh Dr. Ashri Lubis sedang menjadi panelis pada kesempatan penga-jian Zanjabil tanggal 1 Maret 2007.