terapi penderita skizofrenia melalui pendekatan...

125
TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN KEAGAMAAN DAN PSIKOSOSIAL DI YAYASAN MADANI MENTAL HEALTH CARE CIPINANG BESAR- JAKARTA TIMUR Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial(S.Sos) Oleh Indah Nurmalasari NIM: 1113052000026 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/2018

Upload: dodang

Post on 27-Jul-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI

PENDEKATAN KEAGAMAAN DAN PSIKOSOSIAL

DI YAYASAN MADANI MENTAL HEALTH CARE

CIPINANG BESAR- JAKARTA TIMUR

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial(S.Sos)

Oleh

Indah Nurmalasari

NIM: 1113052000026

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/2018

Page 2: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan
Page 3: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan
Page 4: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan
Page 5: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

i

ABSTRAK

Indah Nurmalasari. NIM : 1113052000026, Terapi Penderita Skizofrenia

Melalui Pendekatan Keagamaan dan Psikososial Di Yayasan Madani Mental

Health Care Cipinang Besar Jakarta Timur, Dibawah bimbingan Drs. H.

Mahmud Jalal, MA.

Skizofrenia adalah suatu gangguan psikosis fungsional dengan gangguan

dasar pada kepribadian, ditandai dengan terdapatnya gangguan pada daya nilai realita,

yang dapat dibuktikan dengan adanya tingkah laku yang kacau, persepsi yang salah,

dan proses berpikir yang terganggu. Penampilan umum dari penderita skizofrenia

bermacam-macam, dengan penampilan yang acak-acakkan, berteriak-teriak, atau

adakalanya berdandan secara obsesif, sangat tenang dan tidak bergerak. Penderita

juga senang bicara dan menunjukkan postur tubuh yang aneh.

Penderita skizofrenia sangat membutuhkan bantuan baik itu dalam bentuk

dukungan dari keluarga, lingkungan maupun tempat yang dapat memberikan

kesembuhan dari penyakitnya. Salah satu tempat yang dapat memberikan bantuan

bagi pasien skizofrenia adalah Madani Mental Health Care yaitu saran rehabilitasi

yang menggunakan pembinaan berbasis masyarakat dengan pendekatan Biologi,

Psikologi, Sosial dan Spritual (BPSS).

Metode penelitian yang digunakan pada skripsi ini adalah dengan

menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif analisis. Adapun

pengumpulan data yang dilakukan dengan tiga metode yaitu: observasi, wawancara

dan dokumentasi. Serta subjek pada penelitian ini ialah 4 orang terapis, sedangkan

objek dalam penelitian ini adalah mengenai pelaksanaan terapi melalui pendekatan

keagamaan dan psikososial pada penderita skizofrenia.

Hasil penelitian dari skripsi di Madani Mental Health Care mengambil 2

pendekatan terapi bagi pasien skizofrenia, dengan menggunakan terapi keagamaan

dan psikososial. Hasil terapi keagamaan adalah mempolakan hidup yang agamis

meliputi mengaji dan mengkaji Al-Qur’an, relaksasi, simulasi, pengamalan nilai-nilai

agama seperti sholat, berdzikir, puasa, sedekah, dan peringatan hari-hari besar

lainnya. Hasil terapi psikososial dengan memberikan dorongan atau motivasi,

membangun rasa percaya diri, komunikasi dengan keluarga, teman dan masyarakat.

Kata Kunci : Terapi, Skizofrenia, Keagamaan, Psikososial

Page 6: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

ii

KATA PENGANTAR

حيم حمن الر بسم هللا الر

Puji dan syukur penulis sampaikan ke hadirat Allah SWT, Tuhan semesta

alam, yang telah melimpahkan nikmat dan rahmat-Nya kepada penulis sehingga

penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga

senantiasa melimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, para

sahabat, dan pengikutnya yang setia.

Alhamdulillah wa syukurillah berkat rahmat dan anugerah-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul “TERAPI

PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN KEAGAMAAN DAN

PSIKOSOSIAL DI YAYASAN MADANI MENTAL HEALTH CARE CIPINANG

BESAR JAKARTA TIMUR”.

Pada penyusunan skripsi ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan dan

jauh dari kata sempurna. Hal ini dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan dan

kemampuan penulis. Oleh sebab itu dengan hati terbuka penulis mengarapkan saran

dan kritik yang membangun sehingga penulis dapat mengembangkan pengetahuan

dan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada dikemudian hari.

Page 7: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

iii

Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah

membantu dan menyelesaikan penyusunan skripsi ini, baik moril maupun materil,

untuk itu penulis berterima kasih kepada:

1. Dr. Arief Subhan, M. Ag. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Suparto, M.Ed, Ph, D. Selaku Wakil Dekan Bidang Akademik,

Dr. Roudhonah, M. Ag selaku Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum, dan

Dr. Suhaimi, M.Si selaku wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan.

2. Dra. Rini Laili Prihatini, M.Si dan Ir. Noor Bekti Negoro, SE, M.Si selaku

Ketua dan Sekretaris Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam.

3. Drs. H. Mahmud Jalal, M.A selaku Dosen Pembimbing yang senantiasa

meluangkan tenaga, waktu dan pikiran untuk memberikan bimbingan dalam

penyusunan skripsi ini.

4. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mendidik dan

memberikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis selama menempuh

pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Keluarga besar Madani Mental Health Care Jakarta Timur, khususnya kepada

Ustadz Darmawan, S.Ag selaku pimpinan Yayasan, Ustadz Harid Isnaeni,

S.Sos.I, Ustadz Mohammad Ufihori, Ustadz R. Indra Wirasetya P. SST, dan

Ustadz Ali Yahya Rambe, SE.SG selaku Terapis, dan seluruh klien Madani

Mental Health Care yang telah membantu memberikan data-data terkait pada

penyusunan skripsi ini.

Page 8: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

iv

6. Teruntuk Ayah penulis Rahman Gultom, terima kasih untuk dukungan nya

baik secara moril maupun materil dan Ibu penulis Kokom Komala yang

selalu mendoakan, selalu memberi semangat dan mencurahkan kasih

sayangnya kepada penulis. Semoga mereka senantiasa dalam lindungan

Allah SWT.

7. Adik penulis: Anggie Febriani yang selalu mendukung dan mendoakan

penulis

8. Sahabat seperjuangan penulis Dina Malik yang telah meluangkan waktunya

untuk menemani penulis wawancara ke Madani Mental Health Care Jakarta

Timur. Ratna yuningsih, Tiara Nur Hidayati, Meiga Latifah, laila tussadiyah,

Syifa Fauziah, dan juga semua teman BPI A 2013 mohon maaf penulis tidak

bisa disebutkan satu persatu, yang telah memberikan dukungan kepada

penulis. Terima kasih untuk kenangan yang sangat banyak, dan selalu

berkesan di hati penulis selama 4 tahun lebih,. Semoga pertemanan kita

semua tidak sampai disini saja, dan semoga Allah melindungi kalian dimana

pun kalian berada.

9. Seluruh Keluarga Besar mahasiswa Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan

Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terutama angkatan 2013 yang tidak

bisa disebutkan satu persatu. Terimakasih telah memberi banyak arti

kehidupan dan menemani penulis baik suka maupun duka.

10. Semua pihak yang telah membantu dalam penelitian skripsi ini yang tidak

bisa disebutkan satu persatu, tanpa mengurangi rasa hormat, penulis

mengucapkan terima kasih.

Page 9: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

v

Semoga bantuan dan perhatian yang tercurah mendapat balasan pahala berlipat

ganda dari Allah SWT. Selain itu semoga apa yang menjadi cita-cita dan impian kita

semua terwujud di masa depan serta mendapat ridha dan keberkahan dari Allah SWT,

Amin.

Jakarta, 20 November 2017

Indah Nurmalasari

NIM: 113052000026

Page 10: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ………………………………………………………………….. i

KATA PENGAN …...………………………………………………………. ii

DAFTAR ISI ………..……………………………………………………… vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah …………………………………..1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ………….…………6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian …………………………....6

D. Metodologi Penelitian …………………………………….7

E. Tinjauan Pustaka ……………………………………….....12

F. Sistematika Penulisan …………………………………….15

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Terapi …………………………………………17

B. Skizofrenia ………………………………………….........20

1. Pengertian Skizofrenia ………………...……………..20

2. Gejala-gejala Skizofrenia.………………………..…...23

3. Ciri-ciri klinis utama skizofrenia .………...…………..25

4. Subtipe Skizofrenia ……………….………..………...26

5. Bentuk-bentuk Terapi bagi Penderita Skizofrenia…….28

Page 11: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

vii

C. Keagamaan ……………………………………………………..33

1. Pengertian agama …………………………..………………33

2. Agama dan Pengaruhnya terhadap Kesehatan Jiwa………..35

3. Bentuk Pembinaan Keagamaan ……………………………35

D. Psikososial ……………………………………………….........43

1. Pengertian Psikososial …………………………………….43

2. Objek Psikologi sosial …………………………………….45

3. Problem Psikososial ……………………………………….46

4. Bentuk Pembinaan Psikososial …………………………….46

BAB III PROFIL MADANI MENTAL HEALTH CARE JAKARTA

TIMUR

A. Sejarah Yayasan Madani Mental Health Care ………………….53

B. Visi & Misi Lembaga …………………………………………..54

C. Sumber Daya Manusia Madani ………………………………...55

D. Struktural Madani Mental Health Care ......................................57

E. Metode Penanganan BPSS …………………………………….59

F. Sarana dan Prasarana…………………………………………..62

G. Proses Tahapan Pembinaan Penderita Skizofrenia ..…………..63

Page 12: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

viii

BAB IV TEMUAN DATA DAN ANALISIS PENELITIAN

A. Deskripsi Informan ……………………………………………...65

B. Terapi Penderita Skizofrenia melalui Pendekatan Keagamaan….72

C. Terapi Penderita Skizofrenia melalui Pendekatan Psikososial…..81

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ……………………………………………………...89

B. Saran …………………………………………………………….91

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Skizofrenia merupakan gangguan mental parah yang secara tipikal muncul

pada usia remaja akhir atau dewasa awal. Gangguan ini ditandai dengan distorsi

persepsi dan pikir, serta emosi yang tidak sesuai. Gangguan juga meliputi fungsi

dasar yang pada orang normal memberikan perasaan individualitas, keunikan dan

pengarahan diri. Perilakunya mungkin benar-benar terganggu pada konsekuensi

sosial yang tidak menyenangkan. Kepercayaan salah yang sangat kuat dan tanpa

dasar realitas (delusi) merupakan gejala lain yang juga muncul pada gangguan ini.

Penyebab utama skizofrenia, menurut ketua umum ikatan dokter ahli jiwa

Indonesia, Prof. Dr. Sasanto Wibosono, pengaruh faktor genetik sangat

menentukan tetapi bukan satu-satunya faktor. Tanpa faktor genetik, resiko untuk

mengembangkan skizofrenia tetap ada. Dalam DSM-IV-TR (2003) dituliskan

bahwa keturunan pertama penderita skizofrenia mempunyai resiko 10 kali lipat

dibandingkan populasi umum, tetapi lingkungan juga mempunyai peran dalam

insiden skizofrenia.1

Gangguan mental dan perilaku, termasuk skizofrenia, mempunyai dampak

yang luas, baik terhadap penderita, keluarganya, maupun masyarakat. Penderita

skizofrenia, menderita akibat gejala-gejala gangguan yang dialaminya. Mereka

juga kurang atau tidak bisa menikmati kegiatan sosial maupun bekerja, karena

mendapat perlakuan diskriminatif.

1 Juliarti Dewi, Aku Menderita Skizofrenia (Yogyakarta: Penerbit PT. Kanisius, 2011), h.

89-95.

Page 14: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

2

Menurut survei yang ada, yaitu dari Kementerian Sosial pada tahun 2008, dari

sekitar 650.000 penderita gangguan jiwa berat di Indonesia, sedikitnya 30.000

dipasung. Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

orang lain dan menimpakan aib kepada keluarga. Bagus Utomo, ketua Komunitas

Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI) menyatakan bahwa pemasungan jelas

memperparah kondisi penderita skizofrenia. Penderita mengalami trauma, dendam

kepada keluarga, merasa dibuang, rendah diri, dan putus asa. Lama-kelamaan

muncul depresi dan gejala niat bunuh diri.2

Skizofrenia adalah penyakit jiwa yang paling banyak terjadi dibandingkan

penyakit jiwa lainnya. Penyakit ini menyebabkan kemunduran kepribadian pada

umumnya, yang biasanya mulai tampak pada masa puber, dan yang paling banyak

menderita adalah orang berumur antara 15-30 tahun.3 Gangguan ini ditandai

dengan gejala-gejala positif seperti pembicaraan yang kacau, delusi, halusinasi,

gangguan kognitif dan persepsi; gejala-gejala negatif seperti avolition

(menurunnya minat dan dorongan), berkurangnya keinginan bicara dan miskinnya

isi pembicaraan, afek yang datar; serta terganggunya relasi personal (Strauss et al,

dalam Gabbard, 1994). Tampak bahwa gejala-gejala Skizofrenia menimbulkan

hendaya berat dalam kemampuan berpikir dan memecahkan masalah, kehidupan

afek dan mengganggu relasi sosial.

Studi epidemiologi menyebutkan bahwa perkiraan angka prevalensi

Skizofrenia secara umum berkisar antara 0,2% hingga 2,0% tergantung di Daerah

atau Negara mana studi itu dilakukan. Selanjutnya dikemukakan bahwa lifetime

prevalensi Skizofrenia diperkirakan antara 0,5% dan 1%. Karena Skizofrenia

2 Juliarti Dewi, Aku Menderita Skizofrenia (Yogyakarta: Penerbit PT. Kanisius, 2011), h.

99. 3 Zakiah Daradjat, Kesehatan Mental (Jakarta: Gunung Agung, 2001), h. 49.

Page 15: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

3

cenderung menjadi penyakit yang kronis. Maka angka insidensi penyakit ini

(incidence rates) dianggap lebih rendah dari angka prevalensi (prevalence rates)

dan diperkirakan mendekati 1 per 10.000 per tahun (DSM-IV, APA 1994). Di

Indonesia sendiri angka penderita Skizofrenia 23 tahun yang lalu (PJPT I)

diperkirakan 1/1000 penduduk, dan proyeksi 25 tahun mendatang mencapai

3/1000 penduduk (Hawari, 1993)4

Agama masuk menjadi unsur-unsur yang menentukan dalam konstruksi

pribadi sejak kecil. Akan tetapi, apabila seseorang menjadi remaja atau dewasa

tanpa mengenal agama, maka kegoncangan jiwa remaja akan mendorongnya ke

arah kelakuan-kelakuan kurang baik. Jika ilmu jiwa banyak berbicara tentang

perasaan dan ketentraman jiwa, maka agama memberikan berbagai pedoman dan

petunjuk agar ketenraman jiwa tercapai, dalam Al Qur‟an banyak sekali ayat-ayat

tentang itu misalnya Surah Ar Ra‟du Ayat 28 – 29 :

أل تطمئه ٱلقلىة ﴿ٱلذيه ءامنىا وتطمئه قلىبهم بذكر ٱلل ﴾٨٢بذكر ٱلل

ت طىبى لهم وحسه مـ بة ﴿ لح ﴾٨٢ٱلذيه ءامنىا وعملىا ٱلص

Artinya: “ (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram

dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati

menjadi tenteram. Orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka

kebahagiaan dan tempat kembali yang baik.

Agama memberikan penyelesaian terhadap kesukaran-kesukaran dan

memberikan pedoman dan bimbingan hidup di segala bidang, baik terhadap orang

kecil, buruh atau pekerja kasar, maupun bagi orang-orang besar, pemimpin dan

4Dadang Hawari, Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa Skizofrenia (Jakarta: Balai

Penerbit FKUI), h. xiii.

Page 16: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

4

majikan, bahkan bagi kehidupan keluarga, bertetangga dan sebagai pengendali

moral bagi tiap diri pribadi, sehingga selalu selamat dari godaan-godaan luar,

rumah tangganya akan tetap aman tentram, pekerjaan menyenangkan dan orang

akan hidup penuh gairah dan semangat. Agama berfungsi sebagai terapi bagi jiwa

yang gelisah dan terganggu, berperanan sebagai alat pencegah (preventif) terhadap

kemungkinan gangguan kejiwaan dan merupakan faktor pembinaan (konstruktif)

bagi kesehatan mental pada umumnya. Dengan keyakinan beragama, hidup yang

dekat dengan Tuhan serta tekun menjalankan agama, kesehatan mental dapat

terbina, dengan mental yang sehat, efisiensi dan produksi dapat dipercepat

perusahaan akan semakin maju dalam segala bidang apabila setiap anggotanya

tekun beragama.5

Sebenarnya dari dahulu agama dengan ketentuan dan hukum-hukumnya

telah dapat membendung terjadinya gangguan kejiwaan, yaitu dengan

dihindarkannya segala kemungkinan-kemungkinan sikap, perasaan dan kelakuan

yang membawa kepada kegelisahan. Jika terjadi kesalahan yang akhirnya

membawa kepada penyesalan pada orang yang bersangkutan, maka agama

memberi jalan untuk mengembalikan ketenangan batin dengan minta ampun

kepada Tuhan. Dengan cara bimbingan khusus dalam kehidupan manusia para

pemimpin agama pada masa lalu telah berhasil memperbaiki moral dan

menghubungkan silaturrahmi sesama manusia, sehingga kehidupan sayang-

5 Zakiyah Daradjat, Pendidikan Agama dalam Pembinaan Mental (Jakarta: Bulan

Bintang, 1982), cet.ke-3, h. 80.

Page 17: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

5

menyayangi jelas tampak dalam kalangan orang-orang yang hidup menjalankan

agamanya.6

Maka itulah penderita Skizofrenia membutuhkan pembinaan agama dan

psikososial supaya mereka bisa lebih terarah, bisa menjadi lebih baik dari

sebelumnya dan menjalani kehidupan yang normal kembali. Dan sekarang ini pun

banyak panti-panti atau tempat rehabilitasi yang memakai metode-metode

pembinaan agama dan pembinaan psikososial untuk menyembuhkan pasien-

pasien Skizofrenia. Salah satu nya seperti Yayasan Madani Mental Health Care

yaitu sarana rehabilitasi yang menggunakan pembinaan berbasis masyarakat

(community) dengan pendekatan Biologi, Psikologi, Sosial, dan Spiritual (BPSS).

Pencegahannya melalui penyuluhan, bimbingan, pembinaan dan konsultasi

mengenai bahaya yang ditimbulkan dari penyalahgunaan NAPZA, maupun

mengobati serta meningkatkan kualitas hidup korban NAPZA dan penderita

SKIZOFRENIA sehingga dapat kembali ke masyarakat dan lingkungannya secara

baik dan benar.

Berdasarkan pemaparan tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian

di Yayasan Madani Mental Health Care Cipinang Besar Jakarta Timur yang

berkaitan dengan pembinaan beragama bagi penderita Skizofrenia. Maka penulis

mengambil judul skripsi sebagai berikut “TERAPI PENDERITA

SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN KEAGAMAAN DAN

PSIKOSOSIAL DI YAYASAN MADANI MENTAL HEALTH CARE

CIPINANG BESAR JAKARTA TIMUR”

6 Zakiah Daradjat, Peranan Agama dalam Kesehatan Mental (Jakarta: Toko Gunung

Agung, 1996), h. 74.

Page 18: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

6

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Peneliti akan membatasi masalah hanya pada Terapi Penderita

Skizofrenia Melalui Pendekatan Keagamaan dan Psikososial di Yayasan

Madani Mental Health Care Cipinang Besar Jakarta Timur.

2. Perumusan Masalah

a. Bagaimana Terapi penderita Skizofrenia melalui pendekatan

Keagamaan di Yayasan Madani Mental Health Care Cipinang Besar

Jakarta Timur ?

b. Bagaimana Terapi penderita Skizofrenia melalui pendekatan

Psikososial di Yayasan Madani Mental Health Care Cipinang Besar

Jakarta Timur ?

C. Tujuan dan Manfaat penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan di atas, maka tujuan

penelitian ini, sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui bagaimana terapi penderita Skizofrenia melalui

pendekatan keagamaan di Yayasan Madani Mental Health Care

Cipinang Besar Jakarta Timur

b. Untuk mengetahui bagaimana terapi penderita Skizofrenia melalui

pendekatan psikososial di Yayasan Madani Mental Health Care

Cipinang Besar Jakarta Timur

Page 19: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

7

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang penulis harapkan dari hasil penelitian ini adalah:

a) Manfaat secara akademis

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan

keilmuan dan pengetahuan yang meliputi Bimbingan dan

Penyuluhan Islam, dan khususnya pada yang berkaitan dengan

Terapi Penderita Skizofrenia Melalui Pendekatan Keagamaan dan

Psikososial di Yayasan Madani Mental Health Care Cipinang Besar

Jakarta Timur.

b) Manfaat secara praktis

Hasil penelitian ini diharapkan sebagai tambahan pengetahuan

tentang proses Terapi pada pasien skizofrenia melalui pendekatan

keagamaan dan pendekatan psikososial. Serta dapat diterapkan pada

lembaga rehabilitasi lainnya.

D. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah

adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang

bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang

masalah-masalah manusia dan sosial, bukan mendeskripsikan bagian

permukaan dari suatu realitas sebagaimana dilakukan penelitian

kuantitatif dengan positivismenya. Peneliti menginterprestasikan

bagaimana subjek memperoleh makna dari lingkungan sekeliling, dan

bagaimana makna tersebut memengaruhi perilaku mereka. Penelitian

Page 20: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

8

dilakukan dalam latar (setting) yang alamiah (naturalistic) bukan hasil

perlakuan (treatment) atau manupulasi variabel yang dilibatkan.7

Adapun data yang dikumpulkan metode deskriptif adalah berupa

kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Hal itu disebabkan oleh

adanya penerapan metode kualitatif. Selain itu, semua yang dikumpulkan

berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti.8

2. Subjek dan Objek Penelitian

a. Subjek Penelitian

Adapun subjek pada penelitian adalah 4 orang terapis yang

memberikan terapi kepada para penderita skizofrenia melalui pendekatan

keagamaan dan psikososial.

b. Objek Penelitian

Objek dari penelitian ini adalah mengenai pelaksanaan terapi bagi

penderita skizofrenia melalui pendekatan keagamaan dan psikososial di

Yayasan Madani Mental Health Care Cipinang Jakarta Timur.

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi berasal dari bahasa latin yang berarti memperhatikan

dan mengikuti. Memperhatikan dan mengikuti dalam arti mengamati

dengan teliti dan sistematis sasaran perilaku yang dituju (Banister, et

al, 1994). Inti dari observasi adalah adanya perilaku yang tampak dan

adanya tujuan yang ingin dicapai. Perilaku yang tampak dapat berupa

7 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik (Jakarta: PT Bumi

Aksara,2013), h. 85. 8 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2007). Cet,Ke-23, h. 11.

Page 21: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

9

perilaku yang dapat dilihat langsung oleh mata, dapat didengar, dapat

dihitung dan dapat diukur.9

Dalam hal ini penulis mengadakan penelitian langsung selama 3

bulan, observasi penulis memfokuskan terhadap proses kegiatan terapi

penderita skizofrenia melalui pendekatan keagamaan dan psikososial

di Yayasan Madani Mental Health Care Cipinang Besar Selatan

Jakarta Timur. Dalam observasi ini, apa saja yang dialami peneliti

yang berhubungan dengan proses terapi penderita skizofrenia melalui

pendekatan keagamaan dan psikososial dicatat dan dituangkan ke

dalam skripsi sesuai dengan apa yang dibutuhkan.

b. Wawancara

Wawancara adalah salah satu alat yang paling banyak digunakan

untuk mengumpulkan data penelitian kualitatif. Wawancara

memungkinkan peneliti mengumpulkan data yang beragam dari

responden dalam berbagai situasi dan konteks. Meskipun demikian,

wawancara perlu digunakan dengan berhati-hati karena perlu di

triangulasi dengan data lain.10

Teknik pengumpulan data ini dengan cara mengajukan pertanyaan

secara langsung kepada Terapis Ustadz Harid Isnaeni, Ustadz

Mohammad Ufihori, Ustadz Indra Wirasetya, dan Ustadz Ali Yahya

Rambe. Untuk memperoleh kelengkapan data penulis menyusun

terlebih dahulu pertanyaan wawancara yang akan diajukan kepada

9Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk ilmu-ilmu sosial (Jakarta:

Salemba Humanika, 2012).cet.3, h. 131-132. 10

Samiaji Sarosa, Penelitian Kualitatif: Dasar-Dasar ( Jakarta: Indeks, 2012), h. 45

Page 22: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

10

para terapi mengenai permasalahan yang berkaitan dengan objek

peneliti.

c. Dokumentasi

Selain wawancara dan observasi, data dapat juga diperoleh dengan

cara menelaah dokumen. Dokumen adalah segala sesuatu materi

dalam bentuk tertulis yang dibuat oleh manusia (Esterberg 2002).

Dokumen yang dimaksud adalah segala catatan baik dalam berbentuk

catatan dalam kerta (hardcopy) maupun elektronik (softcopy).

Dokumen dapat berupa buku, artikel media massa, catatan harian,

manifesto, undang-undang, notulen, blog, halaman web, foto, dan

lainnya.11

4. Sumber Data

Adapun sumber data pada penelitian ini terbagi menjadi dua

bagian, yaitu data primer dan data sekunder.

a. Data primer

Data primer yaitu data penelitian yang langsung diperoleh dari para

informan yang ada di Yayasan Madani Mental Health Care. Data

primer ini diperoleh melalui pengamatan dan wawancara.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari catatan-catatan atau

dokumen yang terkait dengan penelitian dari lembaga yang diteliti

ataupun referensi dan buku-buku dari perpustakaan.

11

Samiaji Sarosa, Penelitian Kualitatif: Dasar-Dasar ( Jakarta: Indeks, 2012), h. 61.

Page 23: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

11

5. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Yayasan Madani Mental Health

Care Cipinang Besar Selatan Jakarta Timur, observasi awal dilakukan

pada tanggal 18 Juli 2017 dan penelitian mendalam pada bulan Agustus

sampai 9 Oktober 2017.

6. Analisis Data

Analisis data adalah pencarian atau pelacakan pola-pola. Analisis

data kualitatif adalah penguji sistematik dari sesuatu untuk menetapkan

bagian-bagiannya, hubungan antar kajian, dan hubungannya terhadap

keseluruhannya (Spradley, 1980). Artinya, semua analisis data kualitatif

akan mencakup penelusuran data, melalui catatan-catatan (pengamatan

lapangan) untuk menemukan pola-pola budaya yang dikaji oleh peneliti

(Mantja, 2007).

Sementara itu, Bogdan & Biklen (2007) menyatakan bahwa

analisis data adalah proses pencarian dan pengaturan secara sistematik

hasil wawancara, catatan-catatan, dan bahan-bahan yang dikumpulkan

untuk meningkatkan pemahaman terhadap semua hal yang dikumpulkan

dan memungkinkan menyajikan apa yang ditemukan.12

Proses Analisis data dimulai dengan:

a. Menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu

dari wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan

12

Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik (Jakarta: PT Bumi

Aksara,2013), h. 210.

Page 24: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

12

lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, dan

sebagainya.

b. Setelah dibaca, dipelajari, dan ditelaah, langkah berikutnya

melakukan abstraksi. Abstraksi merupakan usaha membuat

rangkuman yang inti, proses, dan pernyataan-pernyataan yang

perlu dijaga sehingga tetap berada didalamnya.

c. Menyusunnya dalam satuan-satuan. Satuan-satuan itu kemudian

dikategorisasikan pada langkah berikutnya. Kategori-kategori itu

dibuat sambil melakukan koding.

d. Tahap akhir dari analisis data ini ialah mengadakan pemeriksaan

keabsahan data. Setelah selesai tahap ini, mulailah kini tahap

penafsiran data dalam mengolah hasil sementara menjadi teori

substantif dengan menggunakan beberapa metode tertentu.13

7. Teknik Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini penulis mengacu pada Pedoman

Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) yang diterbitkan

oleh CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

tahun akademik 2013.

E. Tinjauan Pustaka

Peneliti menemukan beberapa literatur dan tema yang menunjang

dengan penelitian yang ditulis oleh Peneliti sendiri, diantaranya sebagai

berikut :

13

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2007). Edisi revisi, cet ke- 23, h. 247.

Page 25: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

13

1. Nama Peneliti : Millaty Hanifa (NIM:1111052000033)

Judul Penelitian : Dampak Terapi Ruqyah Syar‟iyyah Dalam Pemulihan

Kesehatan Kesehatan Mental Pasien Di Rumah Ruqyah Indonesia Cililitan

Jakarta Timur.

Penelitian yang dilakukan oleh Mahasiswi Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam 2015,UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta ini bertujuan untuk mengetahui dampak yang

terjadi pada mental pasien setelah melakukan terapi Ruqyah Syar‟iyyah di

Rumah Ruqyah Indonesia Cililitan Jakarta Timur. Kesimpulan dari skripsi

ini ialah pelaksanaan terapi sesuai dengan syariat islam yaitu pelaksanaan

terapi menggunakan ayat-ayat al-Qur‟an atau hadis dengan tidak

mengubah susunan kalimatnya, dengan menggunakan bahasa arab yang

fasih, dibaca dengan jelas, sehingga tidak mengubah makna aslinya.

2. Nama Peneliti : Renita Latifa (NIM: 1050520001764)

Judul Penelitian :Proses Bimbingan Islam Pada Penderita Skizofrenia

dipanti Rehabilitasi Cacat Mental Yayasan Galuh Bekasi.

Penelitian yang dilakukan oleh Mahasiswi Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam 2010, UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta ini bertujuan untuk mengetahui Bimbingan

Islam Pada penderita Skizofrenia. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan

bahwa upaya yang dilakukan pembimbing dalam proses Bimbingan Islam

Pada Penderita Skizofrenia di Yayasan Galuh, bermanfaat dalam

pemberian bantuan, membimbing, dan mengobati agar dapat

mengembalikannya menjadi warga masyarakat yang berguna dan dapat

Page 26: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

14

hidup berdampingan secara wajar sebagai makhluk sosial lainnya. Selain

itu, metode yang digunakan ialah membimbing pasien dengan bimbingan

berkelompok (group guidance) dalam kesehariannya.

3. Nama Peneliti : Maria Ulfah (NIM: 107052000463)

Judul Penelitian :Metode Therapeutic Community Bagi Residen Narkotika

di Unit Terapi dan Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Lido Bogor.

Penelitian yang dilakukan oleh Mahasiswi Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam 2011,UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta ini bertujuan untuk mengetahui dan

menganalisis penerapan merode Therapeutic Community, keunggulan dan

kelemahan dari metode Therapeutic Community, dan respon para residen

terhadap metode Therapeutic Community. Kesimpulan dari skripsi ini

ialah Penerapan Metode Therapeutic Community antara lain: morning

meeting, morning briefing, open house, encounter group, seminar, general

meeting, community group (vocational/workshop, probe, extended, dan

marathon.

4. Nama Peneliti : Eka Fitriyana (NIM: 1110052000031)

Judul Penelitian : Dampak Psikoterapi Islam Pada Pasien Penyalahgunaan

Narkoba di Yayasan Madani Mental Health Care Cipinang Besar-Jakarta

Timur.

Penelitian yang dilakukan oleh Mahasiswi Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam 2014, UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta ini bertujuan untuk mengetahui dan

menganalisis pelaksanaan dan dampak psikoterapi islam yang dilakukan di

Page 27: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

15

Madani Mental Health Care bagi Pasien Penyalahgunaan Narkoba.

Kesimpulan dari skripsi ini yaitu dari sudut pandang psikoterapi islam ini

berbagai macam terapi keislaman yang diberikan kepada pasien NAPZA

maka dalam aspek psikoterapi islam ini dikelompokkan kedalam 3 aspek

yaitu: aspek keimanan, ibadah dan akhlak tujuannya untuk mengembalikan

pasien kepada fitrahnya serta menjadikan mereka sadar dan mandiri secara

mental.

5. Nama Peneliti : Yusuf Arifin (NIM : 1111054100019)

Judul Penelitian : Pengaruh Terapi Kelompok Berbasis Outbound

Terhadap Perilaku Remaja Putus Sekolah Di Panti Sosial Bina Remaja

(PSBR) Bambu Apus Jakarta Timur.

Penelitian yang dilakukan oleh Mahasiswi Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi Jurusan Kesejahteraan Sosial 2015,UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa

pengaruh Terapi Kelompok Berbasis Outbound Terhadap Perilaku Remaja

Putus Sekolah di PSBR Bambu Apus Jakarta Timur.

F. Sistematika Penulisan

Dalam rangka mencapai pembahasan skripsi yang sistematis, maka peneliti

membuat sistematika penulisan ke dalam lima (5) BAB yang terdiri dari sub-sub

BAB. Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. Terdiri dari Latar Belakang Masalah,

Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat

Penelitian, Tinjauan Teori, Metodologi Penelitian, Tinjauan

Pustaka, dan Sistematika Penulisan.

Page 28: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

16

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam BAB ini akan dipaparkan mengenai

teori-teori ataupun pembahasan yang berkaitan dengan Terapi

Penderita Skizofrenia melalui Pendekatan Keagamaan dan

Psikososial di Yayasan Madani Mental Health Care.

BAB III GAMBARAN UMUM YAYASAN MADANI MENTAL

HEALTH CARE CIPINANG BESAR JAKARTA TIMUR.

Pada BAB ini akan dibahas mengenai gambaran secara umum

tempat dilakukannya penelitian, yakni Yayasan Madani Mental

Health Care Cipinang Besar Jakarta Timur.

BAB IV TEMUAN DATA DAN ANALISIS PENELITIAN.BAB ini akan

menjelaskan hasil penelitian tentang Terapi Penderita Skizofrenia

melalui Pendekatan Keagamaan dan Psikososial di Yayasan

Madani Mental Health Care Jakarta Timur.

BAB V PENUTUP. Merupakan bab terakhir yang menguraikan tentang

kesimpulan penelitian ini dan saran-saran yang diajukan pihak-

pihak terkait dalam masalah ini.

Page 29: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

17

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Terapi

1. Pengertian Terapi

Kata Therapy (dalam bahasa inggris) bermakna pengobatan dan

penyembuhan, sedangkan dalam bahasa arab kata therapy sepadan dengan

سفبء-يشفي-شفي yang berasal dari الستشفبء , yang artinya menyembuhkan.

Seperti yang telah di gunakan oleh Muhammad Abdul Aziz al Khalidiy

dalam kitabnya “Al Istisyfa „bil Qur‟an” (السشفبء ببالقران) 1. Firman Allah

Ta‟ala yang memuat kata Syifa:

دوز وهدي يا أيها انىاس قد جاءحكم مىعظت مه زبكم وشفاء نما في انص

وزحمت نهمؤمىيه

Artinya : “Wahai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu

pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuhan untuk penyakit yang ada di

dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman”

(QS. Yunus: 57)

Menurut Watson & Morse (1997), Psikoterapi dirumuskan sebagai:

bentuk khusus dari interaksi antara dua orang, pasien dan terapis, pada

mana pasien memulai interaksi karena ia mencari bantuan psikologik dan

terapis menyusun interaksi dengan mempergunakan dasar psikologik

1Hamdani Bakran Adz-Dzaky, KONSELING & PSIKOTERAPI ISLAM (Yogyakarta:

Fajar Pustaka Baru: 2002), h. 227.

Page 30: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

18

untuk membantu pasien meningkatkan kemampuan mengendalikan diri

dalam kehidupannya dengan mengubah pikiran, perasaan dan

tindakannya.2

Menurut Wolberg (1954), Mereka yang menilai bahwa

membebaskan pasien dari masalah yang menimbulkan gejala, kecemasan

dan konflik sebagai tujuan utama dari psikoterapi, merumuskan:

Psikoterapi adalah suatu bentuk perawatan (treatment) terhadap masalah-

masalah yang dasarnya emosi, dimana seseorang membentuk hubungan

professional dengan pasien dengan tujuan memindahkan, mengubah atau

mencegah munculnya gejala dan menjadi perantara untuk menghilangkan

pola-pola perilaku yang terhambat serta meningkatkan pertumbuhan dan

perkembangan positif dari kepribadiannya.

Menurut Whitaker & Malone (1953), adalah mereka yang

menganggap bahwa tujuan terapi adalah membentuk perasaan adekuat

pada diri sendiri, ada keterpaduan dalam diri sendiri dan kematangan

pribadi, merumuskan: psikoterapi dalam arti luas meliputi semua upaya

untuk mempercepat pertumbuhan manusia sebagai pribadi.3

Psikoterapi (perawatan jiwa) tidak ditujukan kepada orang-orang

yang menderita penyakit jiwa saja, akan tetapi lebih banyak diperlukan

oleh orang-orang yang sebenarnya tidak sakit, akan tetapi tidak mampu

meghadapi kesukaran-kesukaran hidup sehari-hari dan tidak pandai

2 Singgih Gunarsa, Konseling dan Psikoterapi (Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 1992), cet

ke-1, h. 155. 3Ibid., h. 156.

Page 31: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

19

menyelesaikan persoalan-persoalan yang disangkanya rumit. Karena

kesukaran-kesukaran dan persoalan-persoalan yang tidak selesai itulah

yang banyak menghilangkan rasa bahagia.4

2. Tanggung Jawab Terapis

Terapis memiliki tanggung jawab terutama kepada klien. Akan

tetapi, karena klien tidak hidup dalam ruang hampa dan dipengaruhi oleh

hubungan-hubungan yang lainnya, terapis memiliki tanggung jawab juga

kepada keluarga klien, kepada biro tempat terapis bekerja, kepada biro

yang dirujuk, kepada masyarakat, dan kepada profesinya.

Karena minat-minat klien mendapat tempat utama dalam hubungan

konseling atau terapi, maka kebutuhan-kebutuhan dan kesejahteraan

klienlah yang diutamakan, bukan kebutuhan-kebutuhan terapis. Prinsip

umum mengenai pengutamaan kesejahteraan klien tampaknya sudah jelas.

Akan tetapi, masalah ini bisa dengan mudah menjadi samar apabila kita

mengingat bahwa terapis juga memiliki tanggung jawab-tanggung jawab

kepada yang lain disamping klien.5

3. Kompetensi Terapis

Sebagai prinsip etika dasar, para terapis diharapkan menyadari

batas-batas kompetensinya serta pembatasan-pembatasan pribadi dan

profesinya. Para terapis yang etis tidak menggunakan diagnostika atau

4 Zakiah Daradjat, Peranan Agama dalam Kesehatan Mental (Jakarta: PT. Gunung

Agung: 1982),h. 80. 5Gerald Corey, Theory and Practice of Counseling and Psychotherapy Penerjemah oleh

E. Koeswara dalam Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi (Bandung: PT Refika

Aditama,2005), Edisi Ke-2, h. 355.

Page 32: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

20

prosedur-prosedur treatment yang berada diluar lingkup latihan mereka,

juga tidak menerima klien yang fungsi personalnya terganggu secara serius

kecuali apabila mereka memiliki keahlian dalam menangani klien

semacam itu. Seorang terapis yang menyadari bahwa dirinya kurang

kompeten dalam menangani suatu kasus, bertanggung jawab untuk

berkonsultasi dengan rekan-rekannya atau dengan pembimbing atau

membuat rujukan.6

B. Skizofrenia

1. Pengertian Skizofrenia

Istilah skizofrenia pertama kali diperkenalkan oleh Emil Kraepelin

psikiater dari jerman pada tahun 1896 dengan menggunakan istilah

demensia precox, dan pada tahun 1911 oleh Eugen Bleuler psikiater dari

swiss memperkenalkan istilah skizofrenia dan diartikan sebagai psikosis

yang perjalanannya menahun. Serangan hilang timbul, dapat berhenti atau

kembali pada taraf perkembangan tertentu.7

Skizofrenia berasal dari kata “skizo” yang berarti retak atau pecah

(Split), dan “frenia” yang berarti jiwa. Dengan demikian seseorang yang

menderita gangguan jiwa skizofrenia adalah orang yang mengalami

keretakan jiwa atau keretakan kepribadian (Spilitting of Personality).8

Skizofrenia merupakan gangguan psikologis yang paling berhubungan

dengan pandangan popular tentang gila atau sakit mental. Hal ini sering

6Gerald Corey, Theory and Practice of Counseling and Psychotherapy Penerjemah oleh

E. Koeswara dalam Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi (Bandung: PT Refika Aditama,

2005), Edisi Ke-2, h.. 366. 7 Ayub Sani Ibrahim, Skizofrenia Spiliting Personality (Ciputat, Jelajah Nusa, 2011), h. 2.

8 Dadang Hawari, Al-Qur‟an Ilmu Kedokeran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, (Yogyakarta:

PT. Dana Bhakti Prima Yasa, 2004), h. 561.

Page 33: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

21

kali menimbulkan rasa takut, kesalahpahaman, dan penghukuman,

bukannya simpati dan perhatian. Skizofrenia menyerang jati diri

seseorang, memutus hubungan yang erat antara pemikiran dan perasaan

serta mengisinya dengan persepsi yang terganggu, ide yang salah, dan

konsepsi yang tidak logis.

Skizofrenia menyentuh setiap aspek kehidupan dari orang yang

terkena. Episode akut dari skizofrenia ditandai dengan waham, halusinasi,

pikiran yang tidak logis, pembicaraan yang tidak koheren, dan perilaku

aneh. Di antara episode-episode akut, orang yang mengalami skizofrenia

mungkin tetap tidak dapat berpikir jernih dan mungkin kehilangan respons

emosional yang sesuai terhadap orang-orang dan peristiwa-peristiwa

dalam hidupnya.

Mereka mungkin berbicara dengan nada yang mendatar dan

menunjukkan sedikit jika ada ekspresi (Mandal, Pandey, & Prasad, 1998).

Meskipun para peneliti tetap berfokus pada penggalian dasar-dasar

psikologis dan biologis dari skizofrenia, gangguan ini dalam banyak hal

tetap menjadi suatu misteri. Skizofrenia bukanlah satu-satunya jenis

gangguan psikotik dimana orang mengalami putus dari realitas. Dalam hal

ini kami juga membahas gangguan psikotik lainnya, termasuk gangguan

psikotik singkat, gangguan skizofrenifrom, gangguan skizoafektif, dan

gangguan delusi.9

Skizofrenia merupakan kelompok gangguan psikosis atau psikotik

yang ditandai terutama oleh distorsi-distorsi mengenai realitas, juga sering

9 Jeffrey S. Nevid, dkk., Psikologi Abnormal (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2003), edisi

ke-5, jilid2, Alih Bahasa: Tim Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, h. 103.

Page 34: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

22

terlihat adanya perilaku menarik diri dari interaksi sosial, serta

disorganisasi dan fragmentasi dalam hal persepsi, pikiran, dan kognisi

(Carson dan Butcher,1992). Ada juga ahli yang berpendapat bahwa

terdapat perbedaan esensial antara skizofrenia dengan neurotik, yaitu

bahwa penderita neurotik mengalami gangguan terutama bersifat

emosional, sedangkan skizofrenia terutama mengalami gangguan dalam

pikiran. Pendapat ini bisa jadi benar, tetapi tidak menyeluruh.10

Pada penderita skizofrenia ada desintegrasi pribadi dan kesehatan

pribadi. Tingkah laku emosional dan intelektualnya jadi ambigious

(majemuk), serta mengalami gangguan serius; dan mengalami regresi atau

dementia total. Dia melarikan dari kenyataan hidup dan berdiam dalam

dunia fantasinya. Tampaknya dia tidak bisa memahami lingkungannya dan

responnya selalu maniacal atau kegila-gilaan. Perasaanya selalu tidak

cocok, mengalami gangguan intelektual berat, sehingga pikirannya

melompat-lompat tanpa arah.11

Gambaran gangguan jiwa Skizofrenia beraneka ragam dari mulai

gangguan pada alam pikir, perasaan dan perilaku yang mencolok sampai

pada yang tersamar. Gambaran yang mencolok misalnya penderita

bicaranya kacau dengan isi pikiran yang tidak dapat diikuti dan tidak

rasional; perasaannya tidak menentu sebentar marah dan mengamuk

(agresif), sebentar tertawa gembira atau sebaliknya sedih; perilakunya

sering aneh misalnya lari-lari tanpa busana dan lain sebagainya. Gejala

10

Sutardjo A. Wiramihardja, Pengantar Psikologi Abnormal (Bandung: Refika Aditama,

2005), h. 134. 11

Kartini Kartono, Psikologi Abnormal dan Abnormalitas Seksual (Bandung: Mandar

Maju. 2009), h. 167.

Page 35: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

23

mencolok tersebut diatas mudah dikenali dan mengganggu keluarga dan

masyarakat. Sedangkan gejala yang tersamar dan tidak menggangu

keluarga ataupun masyarakat, misalnya menarik (mengurung) diri dalam

kamar, tidak mau bicara, bicara dan tertawa sendiri dan sebagainya.12

Gangguan jiwa Skizofrenia biasanya mulai muncul dalam masa

remaja atau dewasa muda (sebelum usia 45 tahun). Seorang dikatakan

menderita Skizofrenia (diagnosis skizofrenia) apabila perjalanan

penyakitnya sudah berlangsung lewat 6 bulan. Sebelumnya didahului oleh

gejala-gejala awal disebut sebagai fase prodromal yang ditandai dengan

mulai munculnya gejala-gejala yang tidak lazim misalnya pikiran tidak

rasional, perasaan yang tidak wajar, perilaku yang aneh, penarikan diri dan

sebagainya. Gejala-gejala prodromal ini sering kali tersamar dan tidak

disadari oleh anggota keluarga lainnya, dan baru 6 bulan kemudian

gangguan jiwa Skizofrenia ini mucul secara klinis nyata, yaitu kekacauan

dalam alam pikir, alam perasaan dan perilaku.

2. Gejala-gejala Skizofrenia

Skizofrenia adalah gangguan jiwa yang penderitanya tidak mampu

menilai realitas (Reality Testing Ability/RTA) dengan baik dan

pemahaman diri (self insight) buruk. Gejala-gejala Skizofrenia dapat

dibagi dalam 2 kelompok yaitu Gejala Positif dan Gejala Negatif.

a. Gejala Positif Skizofrenia

Gejala-gejala positif yang diperlihatkan pada penderita

Skizofrenia adalah sebagai berikut:

12

Dadang Hawari, Pendekatan Holistik pada Gangguan Jiwa Skizofrenia(Jakarta: Balai

Penerbit FKUI, 2001), h. 41.

Page 36: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

24

Sebelum seseorang sakit, pada umumnya penderita sudah

mempunyai ciri-ciri kepribadian tertentu. Kepribadian penderita

sebelum sakit disebut sebagai Kepribadian Pramorbid seringkali

digambarkan sebagai orang yang mudah curiga, pendiam, sukar

bergaul, lebih senang menarik diri dan menyendiri serta ekstrentik

(aneh). Pada mereka sering dijumpai kepribadian (personality traits):

Kepribadian Paranoid, Skizoid, Skizotipal atau Ambang (borderline).

Ciri atau tipe kepribadian tersebut dapat menjadi Gangguan

Kepribadian (Personality Disorder) apabila seseorang tidak fleksibel

dan sulit umtuk menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya

sehingga mengakibatkan hendaya (kendala/hambatan) di dalam fungsi

kehidupannya sehari-hari dirumah, disekolah/ kampus, ditempat kerja

dan lingkungan pergaulan sosialnya; kesemuanya itu merupakan

penderitaan subyektif bagi dirinya.

Gejala-gejala positif Skizofrenia sebagaimana yang diuraikan

dimuka amat mengganggu lingkungan (keluarga) dan merupakan

salah satu motivasi keluarga untuk membawa penderita berobat.13

b. Gejala Negatif Skizofrenia

Gejala-gejala negative yang diperlihatkan pada penderita

Skizofrenia adalah sebagai berikut:

1) Alam perasaan (affect) “tumpul” dan “mendatar”. Gambaran alam

perasaan ini dapat terlihat dari wajahnya yang tidak menunjukkan

ekspresi.

13

Dadang Hawari, Pendekatan Holistik pada Gangguan Jiwa Skizofrenia (Jakarta: Balai

Penerbit FKUI, 2001), h. 43.

Page 37: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

25

2) Menarik diri atau mengasingkan diri (with drawn) tidak mau

bergaul atau kontak dengan orang lain, suka melamun (day

dreaming).

3) Kontak emosional amat “miskin”, sukar diajak bicara, pendiam.

4) Pasif dan apatis, menarik diri dari pergaulan sosial.

5) Sulit dalam berpikir abstrak

6) Pola pikir streotip.14

3. Ciri-ciri klinis utama skizofrenia

a. Dua atau lebih dari hal-hal berikut harus muncul dalam porsi yang

signifikan selama munculnya penyakit dalam waktu 1 bulan:

1) Waham/ delusi

2) Halusinasi

3) Pembicaraan yang sulit difahami (inkoheren) atau ditandai

oleh asosiasi longgar

4) Perilaku tidak terorganisasi atau katatonik

5) Ciri-ciri negatif (misalnya afek datar)

b. Fungsi pada bidang-bidang seperti hubungan sosial, pekerjaan,

atau perawatan diri selama perjalanan penyakit secara nyata

berada dibawah tingkatan yang dapat dicapai sebelum munculnya

gangguan. Apabila gangguan muncul pada masa kanak-kanak

atau remaja, terdapat suatu kegagalan untuk mencapai tingkat

perkembangan sosial yang diharapkan.

14

Dadang Hawari, Pendekatan Holistik pada Gangguan Jiwa Skizofrenia (Jakarta: Balai

Penerbit FKUI, 2001), h. 45.

Page 38: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

26

c. Tanda-tanda gangguan terjadi secara terus-menrus selama masa

setidaknya 6 bulan. Masa 6 bulan ini harus mencakup fase aktif

yang berlangsung setidaknya satu bulan dimana terjadi simtom

psikotik (terdaftar pada no.1 ), yang merupakan karakteristik

skizofrenia.

d. Gangguan tidak dapat diatribusikan sebagai dampak zat-zat

tertentu (misalnya, penyalahgunaan zat atau pengobatan yang

diresepkan) atau pada kondisi medis umum.15

4. Subtipe Skizofrenia

Keyakinan bahwa terdapat perbedaan bentuk atau jenis-jenis

skizofrenia berawal dari Kraeplin yang mendata tiga tipe skizofrenia:

Paranoid, katatonik, dan hebefrenik (sekarang disebut tipe tidak

terorganisir). DSM-IV mencatat tiga tipe khusus dari skizofrenia:

disorganisasi, katatonik, dan paranoid.

a. Tipe Tidak Terorganisasi

Skizofrenia tipe tidak terorganisasi (disorganized type)

dihubungkan dengan ciri-ciri seperti perilaku yang kacau,

pembicaraan yang tidak koheren, halusinasi yang jelas dan sering,

afek yang datar atau tidak sesuai, dan waham yang tidak terorganisasi

yang sering melibatkan tema-tema seksual atau religius. Hendaya

sosial sering ditemui pada orang dengan skizofrenia tidak

terorganisasi. Mereka juga menunjukkan kedunguan dan mood yang

gamang, cekikikan dan berbicara yang tidak-tidak. Mereka sering

15

Jeffrey S. Nevid, dkk., Psikologi Abnormal (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2003), edisi

ke-5, jilid2, Alih Bahasa: Tim Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, h. 105.

Page 39: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

27

mengabaikan penampilan dan kebersihan mereka dan kehilangan

control terhadap kandung kemih dan saluran pembuangan makanan.16

b. Tipe katatonik

Tipe katatonik (catatonic type) adalah salah satu jenis skizofrenia

yang ditandai dengan hendaya yang jelas dalam perilaku motorik dan

perlambatan aktivitas yang berkembang menjadi stupor namun

mungkin berubah secara tiba-tiba menjadi fase agitasi. Orang-orang

dengan skizofrenia katatonik mungkin dapat menunjukkan bentuk

perangai atau seringai yang tidak biasa, atau mempertahankan postur

yang aneh, tampak kuat selama berjam-jam meskipun tungkai mereka

menjadi kaku atau bengkak. Ciri yang mengejutkan namun kurang

umum adalah waxy flexibility, yang menampilkan posisi tubuh yang

tetap, sebagaimana posisi yang yang telah dipaparkan oleh orang lain

terhadap mereka. Mereka tidak akan merespons pertanyaan atau

komentar selama masa tersebut, yang dapat berlangsung selama

berjam-jam. Bagaimanapun sesudahnya mereka mungkin mengatakan

mendengar apa yang dikatakan oleh orang lain selama masa itu.17

c. Tipe Paranoid

Skizofrenia Tipe Paranoid (paranoid type) bercirikan focus

terhadap satu atau lebih waham atau adanya halusinasi auditoris yang

sering (APA,2000). Perilaku dan pembicaraan dari seseorang yang

mengalami skizofrenia paranoid tidak menunjukkan disorganisasi

yang jelas sebagaimana ciri dari tipe tidak terorganisai, tidak juga

16

Jeffrey S. Nevid, dkk., Psikologi Abnormal (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2003), edisi

ke-5, jilid2, Alih Bahasa: Tim Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, h. 117. 17

Ibid., h. 118.

Page 40: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

28

dengan jelas menunjukkan afek datar atau yang tidak sesuai, atau

perilaku katatonik. Waham mereka sering kali mencakup tema-tema

kebesaran, persekusi, atau kecemburuan. Mereka meyakini,

contohnya, bahwa pasangan atau kekasih mereka tidak setia, tanpa

peduli akan tiadanya bukti. Mereka juga sangat gelisah, bingung atau

ketakutan.18

Tingkah laku abnormal dan menyimpang dari pola umum itu

selalu bersumber pada pola yang keliru dari proses belajar yang

direfleksikan dengan ketidakmampuan memenuhi tuntutan hidup

menurut pola umum (pola yang wajar). Disebabkan oleh kebiasaan-

kebiasaan yang keliru, kemanjaan dan salah didik/asuh sejak usia

sangat muda, si pasien tidak pernah mampu melakukan relasi sosial

yang efektif dengan orang lain. Maka, sebagai akibat dari salah satu

ulah dalam proses belajar itu, terbenturlah ia pada banyak kesulitan,

lalu tenggelam dalam dunia fantasi, atau melarikan diri dalam alam

imajiner. Lama-kelamaan ia mengambangkan pola respons yang salah

dan menjadi neuritis atau mengalami kekalutan mental hebat.

5. Bentuk-bentuk Terapi bagi Penderita Skizofrenia

Menurut Dadang Hawari (2001), ada beberapa pendekatan terapi bagi

penderita gangguan jiwa skizofrenia. Terapi yang dimaksud meliputi terapi

18

Jeffrey S. Nevid, dkk., PSIKOLOGI ABNORMAL (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2003),

edisi ke-5, jilid2, Alih Bahasa: Tim Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, h. 119.

Page 41: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

29

dengan obat-obatan anti skizofrenia (psikofarmaka), psikoterapi, terapi

psikososial dan terapi psikoreligius.19

1. Psikofarmaka

Gangguan jiwa skizofrenia cenderung berlanjut menahun dan kronis,

oleh karenanya terapi obat psikofarmaka diberikan dalam jangka waktu

relative lama, berbulan bahkan bertahun, seolah-olah obat psikofarmaka

yang diberikannya itu dapat diumpamakan sebagai “vitamin” atau “makan

tambahan” rutin sehari-hari bagi penderita skizofrenia. Atau dengan kata

lain dengan terapi psikofarmaka ini sesungguhnya gangguan jiwa

skizofrenia itu dapat diobati dan disembuhkan dalam arti manageable dan

controllable. Sebagai catatan dapat dikemukakan bahwa terapi

psikofarmaka tidak berarti penderita harus meminum obat seumur hidup,

sebab kadang kala perjalanan gangguan jiwa skizofrenia ini sewaktu-

waktu dapat mengalami remisi (sembuh dengan sendirinya tanpa gejala)

karena pada hakekatnya penyakit ini merupakan self limiting process.

2. Psikoterapi

Psikoterapi ini banyak macam ragamnya tergantung dari kebutuhan

dan latar belakang penderita sebelumnya (Pramorbid), sebagai contoh

misalnya:

a. Psikoterapi Suportif

Jenis terapi ini dimaksudkan untuk memberikan dorongan,

semangat dan motivasi agar penderita tidak merasa putus asa dan

19

Dadang Hawari, PENDEKATAN HOLISTIK PADA GANGGUAN JIWA SKIZOFRENIA

(Jakarta: Balai penerbit FKUI, 2001), h. 97.

Page 42: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

30

semangat juangnya dalam menghadapi hidup ini tidak kendur dan

menurun.

b. Psikoterapi Re-edukatif

Jenis terapi ini untuk memberikan pendidikan ulang yang

dimaksudnya memperbaiki kesalahan pendidikan di waktu lalu dan

juga dengan pendidikan ini dimaksudkan mengubah pola

pendidikan lama dengan yang baru sehingga penderita lebih adaptif

terhadap dunia luar.

c. Psikoterapi Re-konstruktif

Jenis terapi ini dimaksudkan untuk memperbaiki kembali (re-

konstruksi) kepribadian yang telah mengalami keretakan menjadi

kepribadian utuh seperti semula sebelum sakit.

d. Psikoterapi Kognitif

Jenis terapi ini untuk memulihkan kembali fungsi kognitif (daya

pikir dan daya ingat) rasional sehingga penderita mampu

membedakan nilai-nilai moral etika, mana yang baik dan buruk,

mana yang boleh dan tidak, mana yang halal dan haram dan lain

sebagainya.

e. Psikoterapi Psiko-dinamik

Jenis terapi ini untuk menganalisa dan menguraikan proses

dinamika kejiwaan yang dapat menjelaskan seseorang jatuh sakit

dan upaya untuk mencari jalan keluarnya. Dengan psikoterapi ini

diharapkan penderita dapat memahami kelebihan dan kelemahan

Page 43: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

31

dirinya dan mampu menggunakan mekanisme pertahanan diri

dengan baik.

f. Psikoterapi perilaku

Jenis terapi ini dimaksudkan untuk memulihkan gangguan perilaku

yang adaptif (menyesuaikan diri).

g. Psikoterapi Keluarga

Dengan psikoterapi ini diharapkan keluarga dapat memahami

mengenai gangguan skizofrenia dan dapat membantu mempercepat

proses penyembuhan penderita.

3. Terapi Psikososial

Dengan terapi psikososial dimaksudkan penderita agar mampu

kembali beradaptasi dengan lingkungan sosial sekitarnya dan mampu

merawat diri, mampu mandiri tidak tergantung pada orang lain sehingga

tidak menjadi beban bagi keluarga dan masyarakat. Penderita selama

menjalani terapi psikososial ini hendaknya masih tetap mengkonsumsi

obat psikofarmaka sebagaimana juga halnya menjalani psikoterapi.

Kepada penderita diupayakan tidak melamun, banyak kegiatan dan

kesibukan dan banyak bergaul (silaturrahmi/sosialisasi).20

4. Terapi Psikoreligius

Terapi keagamaan (psikoreligius) terhadap penderita skizofrenia

ternyata mempunyai manfaat. Dari penelitian yang dilakukan, secara

umum memang menunjukkan bahwa komitmen agama berhubungan

dengan manfaatnya di bidang klinik (religious commitment is associated

20

Dadang Hawari, Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa Skizofrenia (Jakarta:

Balai penerbit FKUI, 2001), h. 108.

Page 44: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

32

with clinical benefit). Larson, dkk (1982) dalam penelitiannya

membandingkan keberhasilan terapi terhadap dua kelompok penderita

skizofrenia. Kelompok pertama mendapat terapi yang konversional

(psikofarmaka) dan lain-lainnya tetapi tidak mendapat terapi keagamaan.

Kelompok kedua mendapat terapi yang konvensional (psikofarmaka) dan

lain-lainnya serta mendapat terapi keagamaan. Kedua kelompok tersebut

di rawat Rumah Sakit Jiwa yang sama. Hasil perbandingannya ternyata

cukup bermakna yaitu:

a. Gejala-gejala klinis gangguan jiwa skizofrenia lebih cepat hilang

pada kelompok kedua (plus terapi keagamaan) dibandingkan

dengan kelompok pertama (minus terapi keagamaan).

b. Pada kelompok kedua lamanya perawatan (long stay

hospitalization) lebih pendek dari pada kelompok pertama.

c. Pada kelompok kedua hendaya (impairment) lebih cepat teratasi

dari pada kelompok pertama.

d. Pada kelompok kedua kemampuan adaptasi lebih cepat dari pada

kelompok pertama.

Terapi keagamaan yang dimaksudkan dalam penelitian diatas

adalah berupa kegiatan ritual keagamaan seperti sembahyang, berdoa,

memanjatkan pujian-pujian kepada Tuhan, ceramah keagamaan dan kajian

kitab suci dan lain sebagainya.21

21

Dadang Hawari, Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa Skizofrenia (Jakarta: Balai

penerbit FKUI, 2001), h. 110.

Page 45: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

33

Sebagaimana telah diuraikan di muka bahwa pemahaman dan

penafsiran yang salah terhadap agama dapat mencetuskan terjadinya

gangguan jiwa skizofrenia, yang dapat diamati dengan gejala-gejala

waham (delusi) keagamaan atau jalan pikiran yang patologis dengan pola

sentral keagamaan. Dengan terapi psikoreligius ini gejala patologis dengan

pola sentral keagamaan tadi dapat diluruskan, dengan demikian keyakinan

atau keimanan penderita dapat dipulihkan kembali di jalan yang benar.22

C. Keagamaan

1. Pengertian Agama

Definisi agama menurut Harun Nasution berasal dari kata “ad-din”,

religi (relegere, religare) dan agama dalam bahasa arab berarti

menguasai, menundukkan, patah, balasan dan kebiasaan. Sedangkan

dari religi (latin) atau relegere berarti megumpulkan dan membaca,

kemudian religere berarti mengikat. Adapun agama terdiri dari dua suku

kata “a” berarti “tidak” dan “gam” berarti “pergi” artinya “tidak pergi”,

tetap ditempat, diwarisi turun menurun.23

Berdasarkan pengertian kata-kata tersebut, menurut Harun

Nasution ini inti dari agama adalah ikatan yang harus dipatuhi atau

harus dipegang manusia, yang merupakan kekuatan ghaib yang tidak

dapat ditangkap dengan panca indera. Namun mempunyai pengaruh

yang sangat besar sekali terhadap kehidupan manusia sehari-hari.24

22

Dadang Hawari, Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa Skizofrenia (Jakarta: Balai

penerbit FKUI, 2001), h. 111-112. 23

Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya (Jakarta: Universitas

Indonesia Press, 1985), cet. Ke-5, h. 9. 24

Ibid., h.10.

Page 46: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

34

Dapat disaksikan betapa besar perbedaan antara orang beriman

yang hidup menjalankan agamanya, dengan orang yang tidak beragama

atau acuh tak acuh kepada agamanya. Pada wajah orang yang hidup

beragama terlihat ketenraman batin, sikapnya selalu tenang. Mereka

tidak merasa gelisah atau cemas, kelakuan dan perbuatannya tidak ada

yang akan menyengsarakan atau menyusahkan orang. Lain halnya

dengan orang yang hidupnya terlepas dari ikatan agama.Mereka

biasanya mudah terganggu oleh kegoncangan suasana, perhatiannya

tertuju kepada diri dan golongannya, tingkah laku dan sopan santun

dalam hidup, biasanya diukur atau dikendalikan oleh kesenangan-

kesenangan lahiriyah.25

Firman Allah SWT :

ل مه انقسآن ما هى شفاء وزحمت نهمؤمىيه ول يزيد ووىز

اانميه إل خساز انظ

Artinya :Dan kami turunkan dari Al-Qur‟an sesuatu (yang dapat

menjadi) penyembuhan dan rahmat bagi orang-orang yang beriman

(percaya dan yakin), dan Al-Qur‟an itu tidak akan menambah kepada

orang yang berbuat aniaya melainkan kerugian” (QS. Al-Isra‟ : 82)

2. Agama dan Pengaruhnya terhadap Kesehatan Jiwa

Hubungan antara kejiwaan dan agama dalam kaitannya dengan

hubungan antara agama sebagai keyakinan dan kesehatan jiwa, terletak

pada sikap penyerahan diri seseorang terhadap suatu kekuasaan Yang

25

Zakiah Daradjat, Peranan Agama dalam Kesehatan Mental (Jakarta: Toko Gunung

Agung, 1996), h. 56.

Page 47: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

35

Maha Tinggi. Sikap pasrah yang serupa itu diduga akan memberi sikap

optimis pada diri seseorang sehingga muncul perasaan positif seperti

rasa bahagia, rasa senang, puas, sukses, merasa dicintai atau rasa aman.

Sikap emosi yang demikian merupakan bagian dari kebutuhan asasi

manusia sebagai makhluk yang ber-Tuhan. Maka, dalam kondisi yang

demikian menjadi manusia pada kondisi kodratinya, sesuai dengan

fitrah kejadiannya, sehat jasmani, dan rohani.

Agaknya cukup logis kalau setiap ajaran agama mewajibkan

penganutnya untuk melaksanakan ajarannya secara rutin. Bentuk dan

pelaksanaan ibadah agama, paling tidak akan ikut berpengaruh dalam

menanamkan keluhuran budi yang pada puncaknya akan menimbulkan

rasa sukses sebagai pengabdi Tuhan yang setia. Tindak ibadah setidak-

tidaknya akan memberi rasa bahwa hidup menjadi lebih bermakna, dan

manusia sebagai makhluk yang memiliki kesatuan jasmani dan rohani

secara terpisah memerlukan perlakuan yang dapat memuaskan

keduanya.26

3. Bentuk Pembinaan Keagamaan

Lindenthal (1970) dan Star (1971) melakukan studi epidemiologik

yang hasilnya menunjukkan bahwa penduduk yang religius resiko

untuk mengalami stress jauh lebih kecil dari pada mereka yang tidak

religius dalam kehidupan sehari-harinya. Sebagaimana diketahui salah

26

Jalaluddin, Psikologi Agama: Memahami Perilaku dengan Mengaplikasikan Prinsip-

prinsip Psikologi (Jakarta: Rajawali Pers, 2016), Ed. Revisi, Cet Ke-18, h. 147.

Page 48: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

36

satu akibat stress adalah seseorang dapat jatuh dalam keadaan depresi

dan seringkali melakukan tindak bunuh diri. 27

House, Robbins dan Metzner (1984) melakukan studi terhadap

2.700 orang selama 8-10 tahun. Hasilnya menunjukkan bahwa mereka

yang rajin menjalankan ibadah, berdoa dan berdzikir, angka kematian

(mortality rates) jauh lebih rendah di bandingkan dengan mereka yang

tidak menjalankan ibadah, berdoa dan berdzikir.

Larson (1992) dalam penelitiannya sebagaimana termuat dalam

“Religious Commitment and Health” (APA, 1992) menyatakan antara

lain bahwa komitmen agama amat penting dalam pencegahan agar

seseorang tidak mudah jatuh sakit, meningkatkan kemampuan

seseorang dalam mengatasi penderitaan bila ia sedang sakit serta

mempercepat penyembuhan selain terapi medis yang diberikan.28

Menurut Syaikh Sulaiman Ahmad Al-Faifi (2013), beberapa

pendekatan melalui keagamaan sebagai berikut:

1. Ibadah Shalat

Shalat ialah ibadah yang mencakup ucapan-ucapan dan perbuatan

khusus, diawali dengan takbiratul ihram (ucapan Allahu Akbar) dan

27

Dadang Hawari, Manajemen Stres, Cemas dan Depresi (Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 2006), Edisi Ke-2 ,Cet Ke-1, h. 139-140.

28 Ibid., Edisi Ke-2 ,Cet Ke-1, h. 143-144.

Page 49: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

37

ditutup dengan salam. Didalam islam, shalat memiliki kedudukan yang

tidak bisa disamai oleh ibadah lain.29

Firman Allah SWT:

عه انفحشاء لة حىه لة إن انص احم ما أوحي إنيك مه انكخاب وأقم انص

أكبس ىن وانمىكس ونركس للا هم ما حصى ي وللا

Artinya : “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al

Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu

mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan

sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar

(keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui

apa yang kamu kerjakan”. ( Al-Ankabut:45).30

a. Hukum orang yang meninggalkan shalat

Hukum meninggalkan shalat lima waktu, karena ingkar adalah kafir

atau murtad dari agama islam, berdasarkan kesepakatan umat islam.

Barang siapa meninggalkan shalat dengan tetap mengimani dan

meyakini kewajibannya, atau ia meninggalkan shalat karena malas, atau

karena disibukkan oleh urusan lain; maka menurut Syariat Islam alasan-

alasan itu bukan termasuk perkara yang diberi toleransi.

29

Syaikh Sulaiman Ahmad Al-Faifi, Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq, Penerjemah:

Tirmidzi, Lc. Futuhal Arifin, Lc. Farhan Kurniawan (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2013), h.58. 30

Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya: AL-JUMANATUL ALI

(Bandung: CV Penerbit J-ART, 2009), h. 401.

Page 50: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

38

Diantara hadits riwayat Mualim dan lainnya dari Jabir, dia berkata:

“Rasulullah SAW Bersabda, “Batas pembeda antara seorang muslim

dengan kekafiran adalah meninggalkan shalat”

b. Syarat Shalat

Syarat Shalat adalah sesuatu yang mendahului shalat yang wajib

dilakukan oleh setiap orang yang shalat. Jika dia meninggalkan salah

satu dari syarat-syarat itu, maka shalatnya menjadi batal. Syarat-syarat

shalat sebagai berikut:31

1) Mengetahui waktu shalat sudah masuk

2) Suci dari hadats kecil dan besar

3) Menutup aurat

4) Batasan aurat laki-laki

5) Batasan aurat wanita

6) Menghadap kiblat

c. Sikap dalam shalat

Ada beberapa hadits dari Rasulullah SAW yang menjelaskan sifat

shalat yang benar. Antara lain, dari Abu Hurairah, dia berkata:

“Seorang laki-laki masuk ke masjid, lalu dia shalat. Kemudian

datanglah dia kepada Nabi SAW dan menyampaikan salam. Beliau

manjawab salamnya dan berkata, „Kembalilah dan shalatlah,

karena kamu belum shalat!‟ Maka dia kembali dan melakukan hal

itu (shalat lagi) sampai tiga kali. Kemudian dia berkata setelah itu:

31

Syaikh Sulaiman Ahmad Al-Faifi, Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq, Penerjemah:

Tirmidzi, Lc. Futuhal Arifin, Lc. Farhan Kurniawan (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2013), h. 74.

Page 51: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

39

„Demi Dzat yang mengutusmu dengan benar, aku tidak bisa shalat

selain ini, maka ajarkan kepadaku!‟ Beliau Rasulullah SAW

bersabda, „Jika engkau berdiri untuk shalat maka takbirlah,

kemudian bacalah apa yang mudah dari Al-Qur‟an, kemudian

rukuklah sehingga kamu tuma‟ninah (tenang) dalam kedaan rukuk,

kemudian bangkitlah dari rukuk sehingga kamu I‟tidal dalam

keadaan berdiri, kemudian sujudlah sehingga kamu tuma‟ninah

dalam keadaan sujud, kemudian duduklah sehingga kamu

tuma‟ninah dalam keadaan duduk, kemudian sujudlah sehingga

kamu tuma‟ninah dalam keadaan sujud. Kemudian lakukanlah itu

dalam shalatmu semuanya” (HR. Ahmad, Al-Bukhari, dan

Muslim). Hadits ini disebut hadits “Al-Musi‟u fi Shalatihi” (bab

orang yang shalatnya jelek).32

2. Berdzikir

Dzikir adalah sesuatu yang diucapkan oleh lisan dan hati berupa

tasbih kepada Allah, penyucian, pujian, dan sanjungan kepada-Nya, dan

juga menyifati-Nya dengan sifat-sifat yang sempurna, Agung, dan

Indah. Allah SWT telah memerintahkan untuk memperbanyak

berdzikir, sebagaimana tersebut dalam firman-Nya:

ذكسا كثيسا ) ( وسبحىي بكسة ١٤يا أيها انريه آمىىا اذكسوا للا

(١٤وأصيل )

32

Syaikh Sulaiman Ahmad Al-Faifi, Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq, Penerjemah:

Tirmidzi, Lc. Futuhal Arifin, Lc. Farhan Kurniawan (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2013), h.78.

Page 52: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

40

Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman, Ingatlah kepada Allah

dengan menyebut (nama-Nya) sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah

kepada-Nya pada waktu pagi dan petang. (QS. Al-Ahzab: 41-42)

a. Makna dzikir sebanyak-banyaknya

Firman Allah SWT berfirman:

Allah SWT telah memerintahkan untuk berdzikir dengan dzikir

yang sebanyak-banyaknya, dan menyebut sebagai manusia berakal bagi

siapa yang senantiasa memperhatikan ayat-ayat Allah:

جىىبهم ويخفكسون ما وقىدا وعه قي ث ٱنريه يركسون ٱلل ى م ف خهق ٱنس

ىك فقىا عراب ٱنىاز ﴿ طل سبح را ب ﴾٤٩٤وٱلزض زبىا ما خهقج ه

Artinya : “(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil

berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan

tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami,

tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau,

maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (Q.S. Ali Imran:191)

Mujahid berkata: “Tidaklah dianggap sebagai golongan laki-laki

dan perempuan yang banyak berdzikir kapada Allah, sehingga ia

berdzikir kepada Allah dalam keadaan berdiri, duduk, dan berbaring”

Said bin Jubair berkata, “Setiap orang beramal karena Allah dengan

melakukan ketaatan kepada Allah, maka ia adalah orang yang berdzikir

kepada Allah.”

Page 53: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

41

b. Adab dalam berdzikir

Allah SWT telah memberikan petunjuk tentang apa yang

sepatutnya dilakukan oleh seseorang ketika berdzikir. Allah SWT

berfirman:

ه عاوخيفت ودون انجهس مه انقىل بانغدو واآلصال ول حكىم بك في وفسك حضس انغافهيه واذكس ز

Artinya: “Dan sebutlah (nama) Tuhannmu dalam hatimu dengan

merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan

suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-

orang yang lalai.”(QS. Al-A‟raf: 205)

Ayat ini mengisyaratkan bahwa dzikir itu sunnah dilakukan dengan

suara pelan (lirih) atau tidak mengeraskan suara; seperti diisyaratkan

dalam keadaan harap dan takut, demikian yang mesti dilakukan oleh

seseorang ketika sedang berdzikir. Diantara adab berdzikir adalah;

orang yang berdzikir dalam keadaan bersih pakaian, suci badan dan

wangi aromanya, karena hal itu dapat menambah giat dan semangat

bagi jiwa dalam melakukan amal dzikir. Dan hendaknya dzikir itu

dilakukan sebisa mungkin dengan menghadap kea rah kiblat, karena

sebaik-baik majelis adalah yang menghadap ke arah kiblat.33

33

Syaikh Sulaiman Ahmad Al-Faifi, Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq, Penerjemah:

Tirmidzi, Lc. Futuhal Arifin, Lc. Farhan Kurniawan (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2013), h. 318-

319.

Page 54: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

42

3. Pembelajaran membaca dan menulis Al-Qur’an

Didalam istilah ulama, Al-Qur‟an adalah wahyu yang diturunkan

kepada Muhammad dalam bahasa Arab yang kita membacanya sebagai

ibadah, yang sampai kepada kita dengan jalan mutawatir, serta

ditantang untuk menciptakan ayat tandingan yang sangat pendek

sekalipun.34

Firman Allah SWT:

ل مه انقسآن ما هى شفاء وزحمت نهمؤمىيه ول يزيد انظانميه إل ووىز

اخساز

Artinya: “Dan kami turunkan dari Al-Qur‟an itu, apa yang menjadi

obat dan rahmat bagi segala mereka yang beriman.” (QS. Al-isra‟: 82)35

Mendengar dan memperhatikan (menyimak) bacaan Al-Qur‟an,

ketika dibaca orang, adalah wajib. Termasuk juga mendengar dan

memperhatikan bacaan Al-Qur‟an dari media elektronik (radio atau

televisi).

Guna menggerakkan hati kita untuk mengerjakan amalan tilawah

(membaca Al-Qur‟an), serta memantapkan pikiran dan keinginan kita

kepadanya, maka kita akan uraikan faredah membaca (tilawah) Al-

Qur‟an:

a. Ditempatkan didalam shaf (barisan) orang-orang yang utama

34

Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy, Pedoman Dzikir dan Doa (Semarang, PT. Pustaka

Rizki Putra, 2010), h. 98. 35

Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya: AL-JUMANATUL ALI

(Bandung: CV Penerbit J-ART, 2009), h. 290.

Page 55: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

43

b. Memperoleh beberapa kebaikan dari tiap-tiap huruf yang

dibacanya dan bertambah derajatnya disisi Tuhan sebanyak

kebajikan yang diperolehnya itu.

c. Dinaungi dengan payung rahmat, dikelilingi oleh para

malaikat dan diturunkan Allah SWT. Kepadanya ketenangan

dan kewaspadaan.

d. Dicermelangkan hatinya oleh Allah dan dipelihara dari

kegelapan.

e. Diharumkan baunya, disegani dan dicintai oleh orang-orang

shaleh. Apabila pen-tilawah itu memperbagus bacaan dan

hafalannya, maka ia dapat mencapai derajat malaikat.36

D. Psikososial

1. Pengertian

Psikososial berasal dari kata Psikologi dan Sosial. Menurut asal

katanya, psikologi berasal dari kata-kata Yunani psyche yang berarti

jiwa, dan logos yang berarti ilmu. Jadi secara harfiah psikologi berarti

ilmu jiwa.

a. Menurut Clifford T.Morgan: “Psikologi adalah ilmu yang

mempelajari tingkah laku manusia dan hewan.”

b. Menurut Edwin G. Boring dan Herbert S. Langfeld:

“Psikologi adalah studi tentang hakikat manusia.”

36

Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy, Pedoman Dzikir dan Doa (Semarang, PT. Pustaka

Rizki Putra, 2010), h. 100-101.

Page 56: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

44

c. Garden Murphy: “Psikologi adalah ilmu yang mempelajari

respons yang diberikan oleh makhluk hidup terhadap

lingkungannya.”37

Selanjutnya istilah sosial (social) mempunyai arti yang berbeda

dengan istilah Sosialisme atau istilah sosial pada Departemen

Sosial.Apabila istilah “sosial” pada ilmu-ilmu sosial menunjuk pada

objeknya, yaitu masyarakat, sosialisme merupakan suatu ideology

yang berpokok pada prinsip pemilikan umum (atas alat-alat produksi

dan jasa-jasa dalam bidang ekonomi). Sementara itu, istilah sosial

pada Depertemen Sosial menunjukkan pada kegiatan-kegiatan

dilapangan sosial. Artinya kegiatan-kegiatan yang ditujukan untuk

mengatasi persoalan-persoalan yang dihadapi oleh masyarakat dalam

bidang kesejahteraan, seperti misalnya tuna karya, tuna susial, orang

jompo, yatim piatu dan lain sebagainya, yang ruang lingkupnya adalah

pekerjaan ataupun kesejahtaeraan sosial.38

Psikologi Sosial merupakan perkembangan ilmu pengetahuan

yang baru, dan merupakan cabang dari ilmu pengetahuan psikologi

pada umumnya. Ilmu tersebut menguraikan tentang kegiatan-kegiatan

manusia dalam hubungannya dengan situasi-situasi sosial, seperti

situasi kelompok, situasi massa dan sebagainya; termasuk didalamnya

interaksi antar orang dan hasil kebudayaannya.39

37

Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar umum psikologi (Jakarta: Bulan Bintang, 2003),

h. 3. 38

Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), h. 13. 39

Abu Hamadi, Psikologi Sosial (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), h. 1.

Page 57: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

45

Psikologi sosial adalah disiplin ilmu tentang cara orang-orang

berpikir, memengaruhi, dan berhubungan satu sama lain. Tema-tema

sentralnya meliputi sebagai berikut :

1) Bagaimana kita mengontruksi realitas sosial kita.

2) Bagaimana intuisi sosial kita memandu kita dan kadang

menjatuhkan kita.

3) Bagaimana perilaku sosial kita dipertajam oleh orang lain, oleh

sikap dan kepribadian kita, dan oleh faktor biologi kita.

4) Bagaimana prinsip-prinsip psiokologi sosial diterapkan ke

dalam berbagai kajian.40

2. Objek Psikologi sosial

Berbicara tentang objek psikologi sosial, tidaklah terlepas dari

objek psikologi pada umumnya, sebab sebagaimana telah diterangkan

dimuka psikologi sosial adalah salah satu cabang dari psikologi pada

umumnya.

Kita mengetahui bahwa objek psikologi adalah manusia dan

kegiatan-kegiatannya, sedang objek psikologi sosial adalah kegiatan-

kegiatan sosial atau gejala-gejala sosial. Manusia adalah makhluk

yang tertinggi ciptaan Tuhan, dan hanya manusialah yang mempunyai

ratio kecerdasan dan kemauan.41

Baik psikologi maupun ilmu-ilmu sosial lainnya berpendapat

bahwa manusia itu dapat dipandang sebagai:

40

David G. Myers, Psikologi Sosial (Jakarta: Salemba Humanika, 2014), Penerjemah:

Aliya Tusyani, dkk, h. 11. 41

Ibid, h. 17.

Page 58: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

46

a) Makhluk individu

b) Makhluk sosial

c) Makhluk berketuhanan

Manusia tidak mungkin dapat hidup dengan baik tanpa

mengadakan hubungan dengan manusia lain, baik hubungan maupun

pergaulan dengan orang tuanya, kawan-kawan sebaya atau kelompok-

kelompok sosial yang lain. Bahkan S. Freud menegaskan bahwa

pribadi manusia yang sering disebut ego tidak mungkin terbentuk dan

berkembang tanpa pergaulan dengan manusia lain dan dengan

demikian tidak dapat berkembang sebagai manusia dalam arti

selengkap-lengkapnya.42

3. Problem Psikososial

Salah satu faktor yang menyebabkan seseorang mengalami

gangguan jiwa adalah adanya stresor psikososial. Stresor psikososial

adalah setiap keadaan atau peristiwa yang menyebabkan perubahan

dalam kehidupan seorang (anak, remaja atau dewasa) sehingga orang

itu terpaksa mengadakan adaptasi (penyesuaian diri) untuk

menangulangi stressor (tekanan) yang timbul. Namun, tidak semua

orang mampu mengadakan adaptasi dan mampu menanggulanginya,

sehingga timbullah keluhan-keluhan di bidang kejiwaan berupa

gangguan jiwa dari ringan hingga yang berat.43

42

Abu Hamadi, Psikologi Sosial (Jakarta: Rineka Cipta, 2007). h. 18. 43

Dadang Hawari, Pendekatan Holistik pada Gangguan Jiwa: SKIZOFRENIA (Jakarta:

Balai Penerbit FKUI, 2001), h. 30.

Page 59: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

47

4. Bentuk Pembinaan Psikososial

Individu membentuk tingkah laku sosial dengan individu lain

secara tidak langsung. Pembentukan tingkah laku sosial tersebut,

disebut tidak langsung karena dalam belajar sosial individu terbentuk

kepribadiannya terlebih dahulu dan terbentuknya kepribadian individu

dapat disimpulkan dari tingkah laku sosial individu bersama individu

lain dalam kehidupan sehari-hari.

Di samping itu, individu tersebut juga melakukan pembinaan

terhadap tingkah laku sosialnya sehingga tingkah laku sosial yang

makin lama makin matang dan meningkat, akan selalu tertanam dalam

dirinya dan setiap saat dapat digunakan sesuai dengan situasi sosial

yang dihadapinya.44

Menurut Kamanto Sunarto (2004), ada beberapa bentuk-bentuk

pendekatan psikososial diantaranya:

a. Sosialisasi

Perter Berger (1978) mencatat adanya perbedaan penting antara

manusia dengan makhluk lain. Berger mendefinisikan sosialisasi

sebagai “a process by which a child learns to be a participant member

of society” yaitu proses melalui mana seorang anak belajar menjadi

seorang anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat (Berger, 1978:

116). Definisi ini disajikannya dalam suatu pokok bahasan berjudul

44

Slamet Santoso, Teori-Teori Psikologi Sosial (Bandung: PT. Refika Aditama, 2010), h.

140.

Page 60: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

48

society in man; dari sini tergambar pandangannya bahwa melalui

sosialisasi mayarakat dimasukkan ke dalam manusia.45

Beberapa orang ahli sosiologi berpendapat bahwa yang diajarkan

melalui sosialisasi ialah peran-peran. Oleh sebab itu teori sosialisasi

sejumlah tokoh sosiologi merupakan teori mengenai peran.

Sosialiasi merupakan suatu proses yang berlangsung sepanjang

hidup manusia. Dalam kaitan inilah para ahli berbicara mengenai

bentuk-bentuk proses sosialisasi seperti sosialisasi setelah masa kanak-

kanak, pendidikan sepanjang hidup, atau pendidikan

berkesinambungan.

Berger dan Luckmann (1967) mendefinisikan sosialisasi primer

sebagai sosialisasi pertama yang jalani individu semasa kecil, melalui

mana ia menjadi anggota masyarakat, sedangkan sosialisasi sekunder

mereka mendefinisikan sebagai proses berikutnya yang

memperkenalkan individu yang telah disosialisasi ke dalam sector baru

dari dunia objektif masyarakatnya (Berger dan Luckmann, 1967: 130).46

b. Kelompok Sosial

Kelompok sosial merupakan suatu gejala yang sangat penting

dalam kehidupan manusia, karena sebagian besar kegiatan manusia

berlangsung di dalamnya. Mungkin anda tidak menyadarinya, namun

suatu kenyataan yang dihadapi ialah bahwa sejak lahir hingga kini anda

45

Kamanto Sunarto, Pengantar Sosisologi (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia, 2004), h.21. 46

Kamanto Sunarto, Pengantar Sosisologi (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia, 2004), h. 29.

Page 61: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

49

telah menjadi anggota bermacam-macam kelompok. Disamping

menjadi anggota keluarga, sebagai seorang bayi yang lahir disuatu desa

atau kota anda menjadi salah satu umat agama, warga suatu suku

bangsa atau kelompok etnik, warga rukun tetangga, warga rukun

kampong desa, dan warga desa atau warga kota, warga Negara RI.

Kalau pada awal hidup pergaulan Anda cenderung terbatas pada

interaksi dengan anggota keluarga, maka dalam tahap berikut anda

mulai menjadi anggota kelompok lain, kelompok teman bermain (peer

group).

Dari hal itu tersebut jelaslah bahwa tanpa kita sadari sejak lahir

hingga ajal kita sebenarnya menjadi anggota berbagai jenis kelompok.

Oleh sebab itu tidaklah mengapa para tokoh sosiologi senantiasa

mempunyai perhatian besar terhadap gejala pengelompokan manusia.47

Robert K. Merton merupakan salah seorang ahli sosiologi yang

banyak menulis mengenai konep kelompok. Dalam salah satu

tulisannya Merton mendefinisikan konsep kelompok secara sosiologi

sebagai “a number of people who interact with one in accord with

established pattens” (1965: 285), sekelompok orang yang saling

berinteraksi sesuai dengan pola yang telah mapan.

Merton (1965: 285-286) menyebutkan tiga kriteria objektif bagi

suatu kelompok. Pertama, kelompok ditandai oleh sering terjadinya

interaksi. Kedua, pihak yang berinteraksi mendefinisikan diri mereka

47

Kamanto Sunarto, Pengantar Sosisologi (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia, 2004), Edisi Ketiga, h. 125

Page 62: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

50

sebagai anggota. Ketiga,pihak yang berinteraksi didefinisikan oleh

orang lain sebagai anggota kelompok.48

c. Komunikasi

Istilah komunikasi berpangkal pada perkataan latin Communis yang

artinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara

dua orang atau lebih. Komunikasi juga berasal dari akar kata dalam

bahasa latin Communico yang artinya membagi (Cherry dalam stuart,

1983).49

Dari pengertian komunikasi yang telah dikemukakan, maka jelas

bahwa komunikasi antarmanusia hanya bisa terjadi, jika ada seseorang

yang menyampaikan pesan kepada orang lain dengan tujuan tertentu,

artinya komunikasi hanya bisa terjadi kalau didukung oleh adanya

sumber, pesan, media, penerima, dan efek.

Jika kita melihat hakikat komunikasi sebagai suatu system, maka

gangguan komunikasi bisa terjadi pada semua elemen atau unsur-unsur

yang mendukungnya, termasuk faktor lingkungan di mana komunikasi

itu terjadi. Menurut Shannon dan Weaver (1949) gangguan komunikasi

terjadi jika terdapat intervensi yang menggangu salah satu elemen

komunikasi, sehingga proses komunikasi tidak dapat berlangsung

secara efektif. Sedangkan rintangan komunikasi dimaksudkan ialah

adanya hambatan yang membuat proses komunikasi tidak dapat

berlangsung sebagaimana harapan komunikator dan penerima.50

48

Ibid., Edisi Ketiga, h. 127. 49

Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2006), h. 18 50

Ibid., h. 131.

Page 63: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

51

Dalam kehidupan sehari-hari, individu menghadapi situasi sosial

bersama individu lain dan hal ini telah terbukti bahwa dalam situasi

sosial masing-masing individu mengadakan komunikasi dengan

individu lain.51

1) Strategi komunikasi

a) Berpikir secara deduktif yakni berpikir yang bersifat umum

terhadap sasaran

b) Berpikir memecahkan masalah yakni berpikir dalam mengatur

masalah yang timbul dalam proses komunikasi.

c) Berpikir konseptif yakni berpikir yang dapat menggambarkan

situasi dan langkah-langkah yang diambil sehingga proses

komunikasi terhindar dari hambatan.

d) Berpikir kreatif artinya berpikir yang dapat menemukan hal-hal

yang bermanfaat bagi proses komunikasi.

2) Distorsi komunikasi

Distorsi ialah sebuah kegagalan dalam berkomunikasi

1) Distorsi dari komunikator

a) Tidak menunjukkan kepribadian yang baik

b) Komunikator kirang persiapan

c) Komunikator kurang dapat berpikir secara baik

51 Slamet Santoso, Teori-Teori Psikologi Sosial (Bandung: PT. Refika Aditama, 2010), h.

151.

Page 64: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

52

2) Distorsi dari pesan

a) Pesan kurang dipersiapkan

b) Pesan kurang sistematis disampaikan

c) Pesan kurang dapat membangkitkan komunikan

3) Distorsi dari komunikan

a) Komunikan tidak siap

b) Komunikan tidak tertarik komunikasi52

52

Slamet Santoso, Teori-Teori Psikologi Sosial (Bandung: PT. Refika Aditama, 2010), h.

154.

Page 65: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

53

BAB III

PROFIL MADANI MENTAL HEALTH CARE

JAKARTA TIMUR

A. Sejarah Yayasan Madani Mental Health Care

Madani Mental Health Care adalah sebuah lembaga yang fokus

terhadap penaggulangan permasalahan yang ditimbulakan akibat

penyalahgunaan NAPZA dan sebagai tempat pemulihan bagi para

penderita skizofrenia. MMHC berafiliasi dgn Prof. Dadang Hawari,

psikiater. dengan menggunakan metode Bio-Psiko-Sosio-Spiritual.

Berdirinya Madani didirikan di tahun 1999 dari kepedulian para

aktivis muda untuk membina para pecandu NAPZA yang enggan untuk

kembali kerumah karena merasa belum kuat menghadapi realita yang ada.

Dari kepedulian untuk menyediakan sebuah tempat rehabilitasi yang lebih

manusiawi bagi para pecandu maka di buatlah sebuah rumah kesadaran.

Satu September 2003 di rumah sakit Thamrin jam 13:00 di proklamirkan

berdirinya Madani Home Care Metode Prof. Dr. dr. H. Dadang Hawari,

Psikiater. Tepat pada tanggal 11 November 2007 Yayasan Madani disahkan

oleh Negara melalui Departemen Hukum dan HAM sebagai berikut:

Nama : Yayasan Pusat Rehabilitasi Madani Mental

Health Care Metode Prof. Dr. Dr. H. Dadang

Hawari.

Page 66: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

54

Legalitas : Kementerian Hukum & HAM RI No: C-

4011.HT.01.02.TH.2007

Alamat : Jalan Pancawarga III Rt.003/04 No.34 Cipinang

Selatan, Jakarta Timur 13410

Telepon/Fax : (021) 8578228/ 0816-1342-931

Website : www.madanionline.org

E-mail : [email protected]

Yayasan Pusat Rehabilitasi Madani Mental Health Care adalah

sebuah lembaga swadaya masyarakat yang memfokuskan diri pada

penanganan korban penyalahgunaan Narkoba dan Skizofrenia.

B. Visi & Misi Lembaga

1. Visi

Menyelamatkan dan mengembalikan masa depan bagi citra diri,

keluarga, masyarakat dan bangsa, untuk meningkatkan kualitas

kehidupan menjadi lebih baik

2. Misi

Adalah melaksanakan usaha pencegahan melalui penyuluhan,

bimbingan, pembinaan dan konsultasi mengenai bahaya yang

ditimbulkan dari penyalahgunaan NAPZA, maupun mengobati serta

meningkatkan kualitas hidup korban NAPZA dan Penderita

SKIZOFRENIA sehingga dapat kembali ke masyarakat dan

lingkungannya secara baik dan benar

Page 67: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

55

C. Sumber Daya Manusia dan Santri Madani

1. Sumber Daya Manusia Madani

Jumlah pegawai Madani Mental Health Care dijelaskan pada tabel 3.1

No Pengurus Jumlah

(Orang)

1 Pengurus kantor 10

2 Psikiater 1

3 Dokter 2

4 Psikolog 1

5 Konselor 12

6 Perawat 2

7 Instruktur 4

8 Staf pemeliharaan 2

9 Dapur 4

Jumlah 38

Sumber : Yayasan Rehabilitasi Madani Mental Health Care, November 2017

Dari tabel diatas dapat dijelaskan jumlah pegawai di madani mental health

care ada 38 orang, terdiri dari 10 pengurus kantor, 1 psikiater yaitu Prof. Dr. dr. H.

Dadang Hawari, 2 dokter, 1 psikolog, 12 konselor, 2 perawat, 4, instrukrur, 2 staf

pemeliharaan, dan 4 karyawan didapur.

Page 68: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

56

2. Santri Madani

Jumlah Santri Madani Mental Health Care dijelaskan pada tabel 3.2

No Nama

Santri

(Inisial)

Diagnosa Bulan ke Rehabilitasi

yang ke

1 DF Narkoba 1 1

2 FA Narkoba 3 1

3 DD Narkoba 2 1

4 AP Narkoba 2 1

5 SF Narkoba 2 1

6 HL Narkoba 1 1

7 KU Narkoba 3 1

8 IQ Narkoba 2 1

9 AN Narkoba + 2 2

10 DN Skizofrenia 2 1

11 RS Skizofrenia 1 1

12 BR Skizofrenia 14 1

13 RY Skizofrenia 3 2

14 HR Skizofrenia 3 1

15 ED Skizofrenia 2 1

16 GL Skizofrenia 3 1

17 AL LGBT 1 1

18 FR LGBT 1 1

19 IM Game Online 1 1

Jumlah

Santri

20 santri

Sumber : Yayasan Rehabilitasi Madani Mental Health Care, Oktober 2017

Dari data diatas dapat dijelaskan jumlah santri di madani mental health care

ada 20 santri yaitu terdiri dari 9 santri penderita narkoba, 7 santri penderita

skizofrenia, 2 santri penderita LGBT dan 1 santri penderita pecandu Game online.

Page 69: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

57

D. STRUKTURAL REHABILITASI MADANI MENTAL HEALTH CARE

Pembina : Agus Tri Darpito dan Suryanto

Pengawas : Prof. Dr. dr. H. Dadang Hawari, Psikiater

Prof. Dr. Suharyadi Sumhudi, SE. MA

Ketua Yayasan : Darmawan, S.Ag

Wakil Ketua Yayasan : Ginanjar Maulana, LC

Sekretaris : Taufik Permadi

Bendahara : Santi Rachmawati, SPd

Deputi Kesejahteraan Sosial : Samsuludin, MA.Si

Deputi Ekonomi Yayasan : Ahmad Jami Hw, S.Sos.I

Deputi Pendidikan Yayasan : Ade Cecep Hidayat, S.Pd.I

Deputi Dakwah Yayasan : Yanto Abdul Latif, S.Th.I

Deputi Bidang Kesehatan : Harid Isnaeni, S.Sos.I

Manajer Program Rehabilitasi : Yuki Andi Arpan, SSI

Dokter/Psikiater : Prof . Dr. dr. Dadang Hawari, Psikiater

Psikolog : Sri Nurliana, M.Psi

Terapi Spiritual : Fuad Salim, LC

Konselor Pendamping : Ahmad Jami Hw, S.Sos.I

Page 70: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

58

Ginanjar Maulana, S.S.I

Samsuludin, MA.Si

Yanto Abdullatif, S.Th.I

Ade C. Hidayat, S.Pd.I

Indra Wira Setya, SST

Nurhasanudin, S.Sos.I

Yuki Andi Arpan, SSI

Harid Isnaeni, S.Sos.I

Ali Rambe, S.Sy

Ar Rizal, S.Sy

Prayudho Utomo, SH

Instruktur Terapi Lukis : Faisal, S.Pd

Instruktur Olahraga : Sabam Dindin

Instruktur Komputer : Sondi Hs, S.Kom

Instruktur Bhs. Inggris : Hendro, MM & Mr Ado

Website & Media Sosial : Muhammad Istihori, S.Sos.I

Staff Pemeliharaan : Iwan dan Asep Awaludin

Page 71: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

59

E. Metode Penanganan BPSS

1. Sosial

Pembinaan sosial diberikan untuk mengembangkan sikap positif

terhadap kondisi lingkungan sosial santri. Program dibuat untuk

memulihkan kembali adaptasi secara wajar (normal) baik sat di rumah,

di sekolah/ di tempat kerja dan masyarakat serta meningkatkan kualitas

hidup menjadi lebih baik.

a. Program dibuat guna mengambalikan kembali kodrat manusia

sebagai makhluk sosial dengan dapat beradaptasi secara wajar

(normal) di rumah, sekolah, tempat kerja dan masyarakat serta

meningkatkan kualitas hidup menjadi lebih baik.

b. Program-program pembinaan yang bersifat terapi aktifitas

kelompok seperti: futsal, renang, outbond, dll.

2. Spiritual

Terapi Spiritual diberikan untuk menambah pemahaman agama.

Sehingga agama dapat dijadikan dasar dalam melangkah menuju masa

depan, terapi dilakukan agar santri/klien dapat mengetahui, menghayati

dan mengamalkan rukun iman dan rukun islam yang lebih baik.

Terapi spiritual yang diberikan antara lain: Psikoterapi agama

islam, teori & praktek ibadah, mengenal diri, mengenal Tuhan, hafalan

do‟a, baca tulis Al-qur‟an, dan Asmaul Husna, bagi Non muslim terapi

spiritual disesuaikam dengan keyakinannya masing-masing.

Page 72: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

60

a. Umumnya penderita ketergantungan Miras & Nakoba maupun

penderita Skizofrenia lupa pada Tuhannya. Maka di Graha

Madani setiap program juga dimasukkan unsur agama.

b. Untuk yang beragama islam mereka diajarkan kembali untuk

mengetahui, menghayati dan mengamalkan rukun iman dan rukun

islam, Dzikir dan Doa serta dasar-dasar hukum tentang

pengharaman Miras dan Narkoba (Psikoterapi Agama).

c. Bagi non muslim, program spiritual dilakukan sesuai dengan

keyakinannya masing-masing.1

3. Biologik

Pembinaan biologik diberikan untuk memulihkan kembali fungsi

sistem sinyal penghantar syaraf sel-sel otak (Neurotransmitter) yang

terganggu akibat penyalahgunaan miras dan noarkoba maupun tekanan

mental.

Program terapi biologi yang diberikan antara lain:

stabilisasi/detoksifikasi, konsultasi kesehatan rutin oleh Prof Dr. dr. H.

Dadang Hawari, Psikiater, Pemberian obat (medicine) bukan sintesa

narkotik maupun turunan narkotik (non narkotik- non adiktif) .

a. Memakai obat-obatan (medicine) yang tidak menimbulkan

ketergantungan (non narkotik, non adiktif) dan bukan miras.

b. Obat yang digunakan adalah obat-obatan (medicine) anti psikotik,

anti depresan dan anti nyeri golongan NSID (non adiktif).

1Profil Yayasan Madani Mental Health Care

Page 73: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

61

c. Tidak menggunakan obat-obatan sintesa narkotik seperti

methadhone, subutex, maupun turunan narkotik seperti tradosix,

tramal, tramadol, kodein.

4. Psikologi

Pembinaan Psikologi diberikan sebagai upaya bagi santri Graha

Madani untuk mengenal dirinya, mampu mengenali permasalahan

yang dihadapi dan mampu memecahkan masalah tersebut.

Program psikologi yang diberikan antara lain: konseling individu,

konseling keluarga, dan konseling kelompok, serta pengenalan diri,

terapi lukis/ekspresi, dan tes psikologi lainnya.

a. Konseling dilaksanakan baik bersifat pribadi (individual) maupun

konseling keluarga/pasangan suami istri serta konseling

kelompok.

b. Konseling bersifat re-edukatif, re-konstruktif, suportif, dan

psikodinamik, psikoterapi kognitif, dan psikoterapi keluarga.

c. Dilakukan berbagai test psikologi untuk mengatahui lebih dalam

sisi psikologi santri/klien.

Page 74: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

62

F. SARANA & PRASARANA

Sarana dan prasarana di Madani Mental Health Care dijelaskan pada tabel 3.3

Sumber : Yayasan Rehabilitasi Madani Mental Health Care, Oktober 2017

Dari tabel diatas dapat dijelaskan sarana dan prasarana yang ada di madani

mental health care terdiri dari 1 kantor dengan ruang konsultasi, 6 kamar tidur

santri dengan ruangan ber AC dan 20 kapasitas tempat tidur, 1 ruang belajar/lab

skill terdiri dari 4 unit computer dan alat-alat cetak sablon, 1 ruang santai terdiri

dari TV, Tape, DVD, dan PlayStasion, 2 Pendopo terbuka dengan tempat olah

raga, TPA, dan taman bacaan untuk masyarakat, 3 Perpustakaan yang berada di

ruang atas, mushollah, dan ruang kantor, 1 ruang stabilisasi terdiri dari 4 tempat

tidur ruang stabilisasi dan detoksofikasi, dan 1 ruangan klien day care.

No Fasilitas Jml Keterangan

1 Kantor 1 ruang konsultasi

2 Kamar tidur 6 ber AC Kapasitas 20 tempat tidur

3 Ruang belajar/lab skill 1 4 unit komputer, alat2 cetak sablon

4 Ruang santai 1 TV, Tape, DVD, PlayStation

5 Pendopo 2 Terbuka, tempat olah raga, TPA ,

taman Bacaan Masyarakat.

6 Perpustakaan 3 Ruang atas, mushollah, kantor.

7 Ruang Stabilisasi 1 Ruang stabilisasi dan detoksifikasi

4 tempat tidur

8 Ruang Klien Day Care

(program lanjutan)

1 6 tempat tidur

Page 75: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

63

G. Proses tahapan Pembinaan Penderita Skizofrenia

Proses tahapan Pembinaan Penderita Skizofrenia dijelaskan pada tabel 3.4

Skema Pembinaan Madani Mental Health Care, November 2017

Pasien Korban NAZA

Penderita Skizofrenia

Klinik Prof. Dr.dr. H.

Dadang Hawari,

Psikiater

Rumah Stabilisasi

Transit HouseMADANI

Mental Health Care

Day Care Madani

Home Care

Keluhan pemakai NAZA dan penderita

Skizofrenia.

Perlunya tindakan Penyembuhan yang terbaik.

Perlunya lingkungan tempat rehabilitasi

Konsultasi

Saran atau rekomendasi + resep obat

Stabilisasi 7 hari

Pengobatan komplikasi Medik

Saran dan Rekomendasi

Pusat Rehabilitasi berbasis lingkungan

masyarakat .

Lama 3 bulan terapi Medik, Psikososial,

Psikiatri dan Relegius.

Tempat pembinaan 24 jam – terpadu dg

pendampingan.

Setelah selesai melakukan program transit,

santri menjalani program Day Care dimana

santri datang ke Madani secara harian untuk

mengikuti program

Santri yang Mandiri, sesudah menjalani fase

Transit dan masa Day Care (Santri sudah

bekerja atau melanjutkan pendidikan) Konsellor

melakukan kunjungan ke Rumah Santri dan

Program dilakukan di rumah Santri tersebut.

Page 76: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

64

Dari tabel diatas ada 6 tahapan yang dilakukan pada penderita skizofrenia

diantaranya yaitu pertama proses identifikasi terdiri dari keluhan pemakai NAPZA dan

penderita Skizofrenia, perlu adanya tindakan penyembuhan yang terbaik, dan perlunya

lingkungan tempat rehabilitasi, tahap kedua yaitu konsultasi ke klinik Prof. Dr. dr. H.

Dadang Hawari dan diberikan saran serta resep obat, tahap ketiga yaitu tahap stabilisasi,

dilakukan selama 7 hari, melakukan pengobatan komplikasi medik, tahap keempat transit

house yaitu selama 3 bulan dengan terapi medic, psikososial, psikiatri, dan religious, serta

tempat pembinaan 24 jam dengan pendampingan, tahap kelima day care yaitu setelah

melakukan program transit, santri menjalani program dat care dimana santri datang ke

madani secara harian untuk mengikuti program, yang terakhir ialah tahap home care yaitu

santri sudah mandiri dan sudah bisa melanjutkan pendidikan dan sudah bisa bekerja,

konselor melakukan kunjungan ke rumah santri dan program dilakukan dirumah santri

tersebut.

Page 77: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

65

BAB IV

TEMUAN DATA DAN ANALISIS PENELITIAN

A. Deskripsi Informan

1. Pimpinan Yayasan

Ustadz Darmawan S.Ag, lahir di Jakarta, Tanggal 9 januari 1972,

anak ke 7 dari 9 bersaudara dari orang tua yang bernama Bapak H. Radi

dan Ibu Noni. Pendidikan S1 Universitas Muhammadiyah Jakarta,

Fakultas Syari‟ah Jurusan Al-Ahwalus Syakhsiyah.

Sebelum mengawali karir menjabat sebagai seorang pemimpin

yayasan Madani Mental Health Care, beliau aktif dalam bidang dakwah di

mulai dari masjid ke masjid hingga berdakwah ke pesantren narkoba salah

satunya adalah Pesantren Modern Darul Ihsan di Wilayah Cariu, Jawa

Barat. Dari berbagai pengalaman dakwahnya, beliau memiliki ketertarikan

untuk dapat melanjutkan perjuangan dakwahnya dengan mewujudkan dan

mengabdikan diri terlibat dalam pembinaan santri-santri korban narkoba

dan gangguan skizofrenia. Selama 3 tahun lamanya beliau aktif berdakwah

di lingkungan pesantren narkoba dan dengan sahabat-sahabatnya beliau

bertekad mendirikan sebuah tempat rehabilitasi dengan nama Madani

Mental Health Care Home Care pada tahun 2003 dan hingga kini lembaga

tersebut berganti nama dengan Madani Mental Health Care dengan

menggunakan sistem terpadu Prof. Dadang yakni BPSS.

Page 78: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

66

2. Terapis

a. Harid Isnaeni, S.Sos.I

Harid Isnaeni, lulusan dari Madrasah Ibtidaiyah daerah Bogor, lanjut

SLTP Islam masih daerah Bogor, lanjut ke Sukabumi mondok pesantren di

daerah Cikaroya Cisaat, kuliah di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Jurusan

Bimbingan dan Penyuluhan Islam dan sekarang mengambil S2 di

Universitas Negeri Jakarta Jurusan Bimbingan Konseling.

Bergabung di Madani tahun 2010 dan sudah 7 tahun bergabung dan

menjadi konselor pendamping, awal masuk madani atas ajakan alumni

Bimbingan dan Penyuluhan Islam Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

“Pertama, waktu ada kuliah kan sempat ada kunjungan, ada beberapa

tempat rehabilitasi yang kita kunjungi waktu itu, dari mulai RSKO, Inabah

dan salah satu nya Madani, jadi saya waktu kuliah sudah mengenal Madani

dan Prof. Dadang Hawari, terus juga ada ajakan dari kaka kelas ustadz

Samsul kebetulan alumni Bimbingan Penyuluhan Islam juga”.1

b. Mohammad Ufihori

Mohammad Ufihori, lulusan Universitas Islam Negeri syarif

Hidayatullah, Fakultas Dakwah dan Komunikasi Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam, lulusan tahun 2007.

1 Wawancara dengan Ustadz Harid Isnaeni (Konselor/Terapis), Jakarta, 11 September

2017

Page 79: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

67

Bergabung di Madani setelah lulus pada tahun 2007 dan menjadi

konselor serta menjadi admin medsos (Media Sosial) Madani Mental Health

Care.

“saya lulus di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu tahun 2007,

setelah dari UIN saya langsung bergabung dengan teman-teman saya di

Madani”.2

c. R. Indra Wirasetya P. SST.

Ustadz Indra lulusan sarjana perhotelan, bergabung di Madani sudah 7

tahun dari tahun 2011 sampai saat ini, beliau saat ini menjabat sebagai

program manajer di Madani Mental Health Care.

Pengalaman terapi ustadz Indra lebih memberikan edukasi kepada

penderita skizofrenia tentang penyakitnya.

“Kalau cenderung ke Skiofrenia itu saya lebih ke edukasi tentang

penyakitnya seperti kamu kenapa kesini, sebabnya apa, kalau mereka sudah

bisa bicara dan berkomunikasi 2 arah saya masuk terapi artinya bahwa itu

adalah penyakitnya seperti bisikan-bisikan atau waham itu adalah

penyakit.”3

d. Ali Yahya Rambe, SE.SG

Ustadz Ali lulusan Universitas Muhammadiyah Jakarta jurusan

Perbankan Syariah, bergabung di Madani sudah 1 tahun dari tahun 2016.

”Selama setahun di Madani banyak yang saya alami terutama

berkaitan dengan terapi harus lebih sabar untuk orang yang diberikan terapi

2 Wawancara dengan Ustadz Mohammad Ufihori (Konselor/Terapis), Jakarta, 15

September 2017 3Wawancara dengan Ustadz Indra Wirasetya, Jakarta, 09 Oktober 2017

Page 80: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

68

karna banyak problematika-problematika yang dihadapi disini berkaitan

dengan tidak responnya seorang client/penderita yang pertama yaa harus

dengan obatnya dulu, terus tanggapannya harus didampingi terus.”4

3. Penderita Skizofrenia

a. Subjek 1

GH, berumur 17 tahun dan lulusan pondok di Pesantren Gontor.

Stressor mengalami skizofrenia itu yang pertama karena banyak

permasalahan-permasalahan yang dihadapi di pondok antara lain kegiatan

silat, khasaf, pramuka dan lain sebagainya, sering tidak ikut.

Pada akhirnya dia di nilai jelek dengan orang yang tidak mengikuti

program, karena dia tidak mengikuti beberapa program yang ada di

pesantren, di pesantren kalau tidak mengikuti kegiatan pasti dianggap orang

badung atau susah diatur.

Setelah kenaikan kelas ia dipindahkan, yang tadinya di gontor 3

bersama teman-temannya dia sendiri dipindahkan ke gontor 5, di gontor 5

itu emang tempatnya orang-orang susah diatur. Dan mulai timbul gejala-

gejalanya seperti mulai menyendiri, bicaranya kacau dan sebagainya.

Beberapa hari disana keluarganya dihubungi oleh ustad, setelah itu

dia mengalami yang tidak terkendali, pikirannya kacau, halusinasi. Lalu

sama keluarganya dibawa pulang kerumah dan tidak lama kemudian datang

ke Madani Mental Health Care..

4Wawancara dengan Ustadz Ali Yahya Rambe (Konselor/Terapis), Jakarta, 9 Oktober

2017

Page 81: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

69

b. Subjek 2

AS, berumur 34 tahun, permasalahannya mulai dari paranoid,

curiga yang berlebihan dengan istrinya, rasa guna-guna dengan orang lain.

AS di diagnosa skizofrenia sudah 4 bulan, dan menimbulkan

waham curiga yaitu dia selalu berburuk sangka kepada orang-orang yang

ada disekitarnya, seperti curiga terhadap keluarganya, istrinya dan juga

orang-orang yang ada di dekatnya. Dia merasa orang-orang selalu ingin

berbuat tidak baik terhadapnya dan selalu emosi dengan orang lain.

Kemajuannya sedikit demi sedikit berproses dari masalah

keluarganya, saat ini sudah bercerai dengan istrinya dan dia ingin

mendapatkan wanita yang sholehah, yang berjilbab, dan saat ini dia sedang

memahami agama yang lebih baik.

c. Subjek 3

MI, tinggal di Jakarta, umurnya 26 tahun, dia seorang manajer.

Bagian dari penyakitnya yaitu waham, dia merasa pernah masuk ka‟bah,

dia merasa bertemu Donal Trump Presiden Amerika. Saat baru 1 bulan di

madani dia merasa ingin pulang seperti dia bawa-bawa koper, dia emosi

dengan pembina, lalu pembina memberikan pemahaman dan edukasi.

Masuk 2 bulan itu dia baru mengenal madani itu seperti apa, dari

awal adaptasi, bersosialisasinya tidak ada dan rasa kenyamanan tinggal di

madani tidak ada dan masuk 2 bulan baru bersosialisasi dan merasa

Page 82: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

70

nyaman dan tidak tertekan dan pada bulan ke-3 dia baru menyadari

penyakitnya.

d. Subjek 4

IN, tinggal di Bekasi umur 20 tahun, diagnosa dia skizofrenia saat

ini di tangani di Madani Mental Health Care, perkembangannya sejauh ini

1 bulan pertama dia masih bersosialisasi, masih beradaptasi, kadang bagus,

kadang juga turun (ngedrop), setelah program pertama dia masuk program

ke-2, dia sudah mengenal bagian dari penyakitnya walaupun dia masih di

ingatkan oleh para terapis, dan mengikuti program sosial dan spiritual,

karena dia mondok jadi spiritualnya lebih memahami dari pada teman-

temannya, pada saat ini dia memasuki bulan ke-3.

Awalnya dia selalu marah-marah, emosi, kemudian tidak bisa

diatur dan saat ini hal-hal tersebut sudah hilang, halusinasinya sudah

tidak ada

e. Subjek 5

NA, berumur 24 tahun lahir di Pekanbaru. Awal masuk madani

karena NA memakai NAPZA, lalu tidak terkontrol emosinya dan

mulai muncul gejala-gejala skizofrenia.

Saat ini NA sudah hampir 3 bulan di madani, dia sudah mulai

terkontrol, sudah dekat dengan agama, rajin beribadah dan sering

bersosialisasi kepada masyarakat.

Page 83: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

71

B. Pelaksanaan Terapi Penderita Skizofrenia melalui Pendekatan

Keagamaan

Sesuai dengan teori yang dikemukakan Syaikh Sulaiman Ahmad

Al-Faifi (2013) mengenai bentuk-bentuk pendekatan keagamaan sebagai

berikut yaitu pembinaan ibadah shalat, pembinaan melalui berdzikir, dan

pembelajaran mengenai Al-qur‟an untuk penderita skizofrenia.5

Kegiatan tersebut dilakukan di Madani Mental Health Care sebagai

berikut :

1) Pembinaan Ibadah Shalat

Pembinaan ibadah shalat di Madani Mental Health Care dilakukan

oleh para terapis. Sebelum melakukan ibadah shalat penderita diharuskan

bersuci atau berwudhu terlebuh dahulu karena berwudhu adalah salah satu

dari syarat sahnya shalat, dari niat berwudhu, disunnahkan dengan

mencuci kedua belah tangan, kemudian berkumur-kumur, membasuh

hidung, kemudian membasuh muka sampai merata, membasuh kedua

belah tangan sampai siku-siku, membasuh rambut, membasuh telinga dan

mencuci kaki sampai mata kaki. Dan penderita diwajibkan menutup aurat

dengan menggunakan sarung dan pakaian tertutup (baju koko).6

Bacaan shalat penderita skizofrenia di Madani Mental Health Care

berbeda-beda, beberapa dari mereka ada yang sudah lancar bacaan

shalatnya dan ada juga yang masih belum lancar. Sebagian dari mereka

5 Syaikh Sulaiman Ahmad Al-Faifi, Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq, Penerjemah:

Tirmidzi, Lc. Futuhal Arifin, Lc. Farhan Kurniawan (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2013), h. 318-

319.

6 Observasi pada saat penelitian dari Bulan Agustus sampai Oktober 2017

Page 84: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

72

hanya sebatas hafalan bacaan shalat saja tetapi belum bisa memaknai

bacaan shalat tersebut. Berikut hasil wawancara dengan ustad Haris selaku

terapis di Madani Mental Health Care.

“Nah untuk bacaan shalat menarik biasanya, setiap individu

berbeda-beda. Ada yang sama sekali tidak bisa seperti baca Al-fatihah pun

tidak bisa hanya sekedar gerak saja, ada juga yang sudah lancar tapi hanya

sebatas hafalan saja, untuk memaknai dan mengetahuinya belum bisa, jadi

hanya sebatas hafalan saja. Tapi tidak semuanya yaa, karena pasiennya

pun berbeda-beda, usianya berbeda-beda, bidang pendidikannya juga

berbeda-beda ada yang dulu mondok, dan ada yang sekolah umum saja.”7

Dan untuk yang membimbing shalat sudah terjadwal seperti shalat

subuh yang bimbing ustad A, shalat dzuhur yang bimbing ustadz B dan

seterusnya. Sebagian dari penderita skizofrenia masih kurang memahami

tentang ibadah shalat, biasanya yang masih kurang pengetahuan tentang

ibadah shalat yaitu penderita skizofrenia yang baru masuk madani, atau

belum pada tahap terapi.

“Pertama, tingkatannya ya beda-beda, ada yang tahap awal dia

yang kepahaman untuk melaksanakan ibadah shalat masih minim,

biasanya kita tidak memaksakan. Biasanya pada tahap-tahap seperti proses

stabilisasi ketika awal datang, tapi ketika kondisinya sudah

memungkinkan, yaa kita mengajak pastinya yaa. Mengharuskan teman-

teman untuk bisa ikut, walaupun misalkan sebatas pemahaman shalatnya

masih minim, makanya sambil berjalan proses terapinya pelan-pelan kita

arahkan, penderita skizofrenia atau penyalahgunaan narkoba untuk shalat 5

waktu ya kita ajak, kita tekankan tapi dengan cara-cara tertentu, pelan-

pelan diajak, itu pada tahap awal yaa tapi dengan sendirinya dia akan

mengerti kenapa harus shalat”.8

7Wawancara dengan Ustadz Harid Isnaeni (Konselor/Terapis), Jakarta, 11 September

2017 8 Wawancara dengan Ustadz Harid Isnaeni (Konselor/Terapis), Jakarta, 11 September

2017

Page 85: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

73

Selain shalat wajib para penderita juga diajarkan shalat sunnah

seperti shalat dhuha dan shalat tahajud, tetapi penderita yang diajarkan

shalat sunnah yang sudah pada tahap transit atau yang sudah 3 bulan pada

masa terapi, karena penderita yang masih pada tahap awal belum bisa

diajak untuk shalat sunnah. Shalat sunnah dhuha dilakukan pada pukul

09.00 sampai 09.30, dan untuk waktu shalat sunnah tahajud dilakukan

pada pukul 03.00 sampai 04.00.9

Shalat Wajib dan Sunnah dilakukan secara berjamaah, dan tepat

waktu, karena penderita sudah diagendakan untuk melaksanakan shalat

dengan tepat waktu.

“Kalau masalah tepat waktu kan kita program yaa seperti shalat

zhuhur, kita mengajak mereka untuk shalat, yaa pasti tepat waktu, dan juga

untuk shalat wajib sama shalat sunnah seperti shalat dhuha dan lain-lain

itu harus tepat waktu.”10

Untuk shalat jum‟at tidak dilakukan di Yayasan Madani Mental

Health Care melainkan semua penderita diajak ke masjid oleh para terapis

untuk shalat berjamaah bersama warga sekitar.

Ketika ada penderita yang tidak mau mengikuti shalat para terapis

tidak memaksakan penderita untuk shalat tetapi terapis hanya

mengarahkan sampai ketitik kenapa para penderita tidak mau mengikuti

shalat, karena program terapi pada penderita pun berbeda-beda, ada

9 Observasi pada saat penelitian dari Bulan Agustus sampai Oktober 2017

10

Wawancara dengan Ustadz Harid Isnaeni (Konselor/Terapis), Jakarta, 11 September

2017

Page 86: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

74

program stabilisasi atau detokfikasi itu program tahap awal antara 7 hari

sampai 10 hari, ditahap itu yang biasanya tidak ditekankan oleh para

terapis karena pada tahap awal penderita sering susah diajak shalat dan ada

tahap transit atau pasca stabilisasi yang sudah diagendakan oleh para

terapi.

Seperti Penderita GH yang berasal dari pondok pesantren jadi dia

tidak susah untuk diajak shalat bahkan dia tidak perlu disuruh ketika

shalat, NA yang sejak awal masuk madani emosinya tidak terkontrol,

sering tidak mau diajak sholat oleh terapis, tetapi para terapis tidak

memaksakan karena menurut terapis dengan memaksakan pasti dia akan

marah, tetapi ketika kondisi sudah memungkinkan barulah terapis

mengajak dia untuk sholat dan juga AS yang cukup susah untuk diajak

shalat karena suasana hatinya yang sering berubah-ubah. MI kadang sulit

diajak shalat dan kadang juga dia mudah untuk diajak shalat walaupun

masih susah untuk bangun shalat tahajud, IN sudah rajin beribadah shalat

dan walaupun emosinya sering berubah-ubah.

Dari analisis penulis bahwa hampir semua penderita sudah bisa

melakukan ibadah shalat, dari mulai niat sampai salam. Seperti melakukan

wudhu sebelum ibadah shalat, semua penderita sudah bisa dan hafal

gerakan wudhu, mereka juga diwajibkan tepat waktu dalam melakukan

shalat dan juga menutup aurat seperti memakai sarung, koko dan peci.

Kemudian sebagian penderita juga memiliki kekurangan dalam

melakukan bacaan shalat dan cara pengucapannya, para terapis

Page 87: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

75

membimbing bagi mereka yang belum bisa bacaan shalat yaitu diwaktu

kosong atau tidak mempunyai kegiatan, para terapis mengajari bacaan

shalat agar lebih baik dan bisa dalam pengucapannya. Ada beberapa

hambatan yang timbul ketika para penderita diajak shalat oleh para terapis,

dan untuk mengatasi hambatan tersebut para terapis mengajak penderita

untuk shalat harus lebih sabar dan tidak terbawa emosi.

2) Pembinaan Berdzikir

Waktu Pelaksanaan berzikir yaitu sehabis shalat, semua para

penderita di haruskan berdzikir secara berjamaah atau bersama-sama

sehabis shalat, setiap hari mereka di latih untuk memimpin berdzikir sesuai

yang dijadwalkan.

Masih banyak para penderita yang belum lancar untuk berdzikir,

diantara mereka masih melihat teks ketika berdzikir, dan ada yang belum

bisa bacaan dizikir tetapi para terapis selalu membimbing dan menemani

mereka ketika mereka masih belum lancar untuk berdzikir. Jadi buat

mereka yang belum hafal dan fasih lafadz berdzikir, mereka boleh untuk

melihat teks dan Pembina yang menuntunnya berdzikir.

“dzikir disini pertama kalau abis shalat kita ada semacam dzikir

bersama, abis sholat tidak langsung bubar kita dzikir bersama bareng-

bareng dan yang mimpin imam yang saat itu ustadznya misalnya abiz

dzuhur ada jadwalnya pak Indra, nah pak Indra yang bimbing dzikir, tapi

yang membacanya yang mimpin 1 orang dari mereka dijadwal, ada

namanya ADS (Aktualisasi Diri Santri) misalkan sehabis zuhur untuk

adzannya si A untuk qomatnya si B mimpin dzikirnya si C dan doa nya si

X misalkan kaya gitu, jadi tiap waktu itu berbeda, tapi di baca yaa masih

tekstual, jadi dalam satu hari itu yang mimpin beda-beda tapi dari mereka

ya yang mimpin untuk melatih dia bisa beraktualisasi, melatih dia untuk

Page 88: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

76

memimpin walaupun bacaannya masih terbata-bata tapi kalau dia belum

bisa pun kita bareng-bareng bacanya.”11

Pembinaan Berdzikir di Madani yaitu menggunakan dzikir jahar

dengan lafadz istigfar (Astaghfirullah hal adzim), tasbih (Subhanallah),

takbir (Allahuakbar), tahlil (Laa ilaha Illallah), dan untuk hafalan bacaan

berdzikir para penderita skizofrenia maupun Napza masih melihat teks dan

belum lancar .

“kalau lancar secara membaca teks iya, kalau hafal masih kurang.

Tetapi ada juga sebagian dari mereka yang sudah hafal”12

Jadi sehabis shalat mereka tidak diperbolehkan bubar dahulu,

mereka di haruskan mengikuti dzikir bersama-sama, para penderita juga

dijadwalkan untuk memimpin berdzikir dan dalam satu hari yang mimpin

dzikir itu berbeda-beda misalnya subuh yang memimpin dzikir penderita

A, dzuhur yang memimpin dzikir penderita B dan seterusnya. Banyak dari

mereka yang masih melihat teks ketika disuruh memimpin dzikir, dan ada

juga yang tidak bisa, dan bagi yang tidak bisa memimpin berdzikir mereka

dituntun atau diajarkan perlahan-lahan oleh para terapis yang menjadi

imam sesuai yang dijadwalkan.13

Penderita GH Sedikit demi sedikit sudah hafal lafadz berdzikir dan

sudah tidak membaca teks dzikir walaiupun masih dibimbing oleh

Pembina, AS Masih melihat teks dan masih belum fasih dan belum hafal

lafdz berdzikir, MI Sudah fasih lafadz berdzikir tetapi masih melihat teks,

11

Wawancara dengan Ustadz Harid Isnaeni (Konselor/Terapis), Jakarta, 11 September

2017 12

Wawancara dengan Ustadz Ali Yahya Rambe (Konselor/Terapis), Jakarta, 9 Oktober

2017 13

Observasi pada saat penelitian dari Bulan Agustus sampai Oktober 2017

Page 89: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

77

IN Masih melihat teks dan masih belum fasih dan belum hafal lafdz

berdzikir, dan NA juga Masih melihat teks dan masih belum fasih dan

belum hafal lafdz berdzikir.

Dari analisis penulis bahwa hampir semua penderita masih belum

hafal lafadz berdzikir dan masih melihat teks ketika berdzikir. Usaha para

terapis untuk penderita yang belum bisa berdzikir yaitu para terapis selalu

mengajak penderita untuk menghafal dan mempelajari lafadz-lafadz

berdzikir setelah selesai dzikir bersama-sama atau pada waktu luang agar

dzikir para penderita bisa lebih baik lagi.

3) Pembelajaran membaca dan menulis Al-Qur‟an

Program pembelajaran membaca dan menulis Al-Qur‟an dilakukan

seminggu sekali tetapi bagi para penderita yang masih belum bisa

membaca Al-Qur‟an bisa melancarkan dan dilatih dengan ustadz

penanggung jawabnya masing-masing setiap hari di waktu yang kosong

atau para penderita tidak mempunyai kegiatan.

Setiap shalat subuh para penderita diadakan hafalan surat-surat

pendek dan hafalan Asmaul Husna. Banyak dari penderita skizofrenia juga

masih belum bisa membaca Qur‟an, itu tergantung kemampuan para

penderita sendiri. Tetapi para terapis selalu mengajarkan dan membimbing

membaca Al-Qur‟an kepada penderita.

“Ada yang belum bisa sama sekali, huruf hijaiyah pun belum tau

terus ada yang masih tersendat-sendat misalkan udah lancar dari kecil tapi

jarang dibaca jadi lupa lagi. Jadi beda-beda setiap individu, usianya pun

beda-beda, beda-beda gitu kemampuannya. Biasanya kita ada semacam

Page 90: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

78

klasifikasian atau kita kasih tanda misalnya si A baca Qur‟annya belum

lancar entar ditargetkan sampai sini”14

Dan ada program khusus baca tulis qur‟an yang dijadwalkan

seminggu sekali yang dibimbing oleh ustadz Harid, selain program yang

dijadwalkan penderita juga melatih membaca Al-qur‟an di sela-sela waktu

yang kosong atau ketika para penderita tidak mempunyai kegiatan dan di

bimbing oleh penanggung jawab santri masing-masing.

“kita ada program setiap hari berbeda, program harian, dimulai dari

hari senin misalkan yang bersifat religi malamnya ada SNI (Sirah

Nabawiyah), malam berikutnya ada TPI (Teori Praktek Ibadah), Nah untuk

baca Al-Qur‟an ada khusus program namanya BTQ (Baca Tulis Qur‟an)

dalam 1 minggu ada 1 program emang dikhususkan untuk penderita,

peningkatan baca qur‟an nya itu untuk program rutinnya tapi diluar

program kita jadwalkan, teman-teman disini difasilitasi oleh kita untuk

belajar yaitu di sela-sela waktu luang, di sela-sela waktu dia tidak ada

kegiatan, terus dia mau ngaji kita selalu terbuka untuk mengajari atau ada

masing-masing PJ (Ustadz Penanggung Jawab) itu bisa mengagendakan

santrinya. Misalnya saya punya santri “galang” misalkan, nah si galang ini

ngajinya belum lancar nanti ustadz penanggung jawabnya mengagendakan

baca Al-qur‟annya.”15

Penderita AS Sedikit demi sedikit sudah lancar membaca Al-

Qur‟an masih belum lancar untuk menulis Al-Qur‟an dan belum lancar

surat-surat pendek, MI Masih belum lancar membaca Al-Qur‟an, dan

belum lancar menulis Al-Qur‟an, GH Sudah lancar membaca Al-Qur‟an

dan lancar menulis Al-Qur‟an dan juga sudah hafal surat-surat pendek, IN

14

Wawancara dengan Ustadz Harid Isnaeni (Konselor/Terapis), Jakarta, 11 September

2017 15

Wawancara dengan Ustadz Harid Isnaeni (Konselor/Terapis), Jakarta, 11 September

2017

Page 91: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

79

sudah lancar membaca Al-Qur‟an masih belum lancar untuk menulis Al-

Qur‟an dan belum lancar surat-surat pendek, dan NA Masih belum lancar

membaca Al-Qur‟an, dan belum lancar menulis Al-Qur‟an.

Dari analisis penulis bahwa sebagian penderita masih ada yang

belum lancar membaca Al-Qur‟an. Usaha yang dilakukan terapis yaitu

mengagendakan disela-sela waktu kosong bagi para penderita untuk

mempelajari lebih baik lagi bacaan Al-Qur‟an nya.

Hasil dari penelitian ini penulis mendapatkan hasil bahwasanya

dari pelaksanaan terapi melalui pendekatan keagamaan memberikan

pengaruh yang bagi para penderita, diantaranya:

a) Penderita lebih mengenal ajaran-ajaran Allah SWT dan

merasa takut dan dosa.

b) Penderita dari sikap, perilaku dan ucapannya lebih terjaga

yang mencerminkan nilai agama, memiliki akhlak dan

moral yang baik.

Page 92: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

80

C. Pelaksanaan Terapi Penderita Skizofrenia melalui Pendekatan

Psikososial

Sesuai Teori yang dikemukakan oleh Kamanto Sunarto (2004),

mengenai pembinaan Psikososial yaitu pembinaan melalui komunikasi,

pembinaan melalui bersosialisasi, dan pembinaan melalui kelompok untuk

penderita skizofrenia.16

Langkah-langkah yang dilakukan Madani Mental Health Care

sebagai berikut:

1) Pembinaan melalui bersosialisasi

Penderita skizofrenia di Madani ini mereka tidak dikurung, tidak

dipasung, mereka dibebaskan bersosialisasi dengan masyarakat sekitar tetapi

tetap dalam pengawasan para ustad. Bersosialisasi bagi para penderita

dimasukan dalam program, misalnya di hari Jum‟at diharuskan shalat jum‟at

bersama-sama dengan warga sekitar, lari pagi seminggu 2 kali dengan bertemu

masyarakat-masyarakat sekitar madani, ketika ada tetangga yang meninggal

para penderita diharuskan bertaziah, ada juga program outbond yang rutin di

agendakan dengan tempat yang berbeda-beda, dan melibatkan mereka dalam

acara sosial seperti sunatan massal, HUT RI, kerja bakti dan lain sebagainya.

Penderita skizofrenia yang bersosialisasi dan berbaur pada masyarakat

yang sudah pada tahap 2 atau 3 bulan program terapi karena penderita pada

tahap 2-3 bulan kondisinya sudah stabil, penderita yang pada tahap awal

kondisinya masih kurang bagus untuk berbaur pada masyarakat, tetapi

16

Kamanto Sunarto, Pengantar Sosisologi (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia, 2004), h.21.

Page 93: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

81

penderita pada tahap awal juga di ikut sertakan pada kegiatan-kegiatan sosial

seperti kerja bakti atau bersih-bersih dengan masyarakat tetapi masih dengan

pendampingan konselor.

Selain bersosialisasi di lingkungan masyarakat sekitar madani, para

penderita juga di ajak bersosialisasi dengan penderita lain di madani yang ada

di Jasinga, sosialisasi tersebut dilakukan sebulan 2 kali, disana penderita

diajak bercocok tanam, menanam padi, menanam sayuran dengan penderita

lain di madani yang ada di Jasinga.

“Terapi psikososialnya kita punya terapi outbound misalnya ada 6 bulan

kemarin kita ke Kepandayan disana sangat kaya dengan psikososial,

mungkin ade bisa liat di medsos madani kebetulan saya adminnya, 6 bulan

kita punya program 1 tahun 2x yang wajib yaa, jadi 6 bulan kita kegunung 6

bulan kita kepantai, karena 6 bulan kita udah ke gunung 6 bulan ini kita ke

pantai misalnya pulau seribu, pulau pramuka, itu yang wajibnya. Tapi ada

yang sifatnya sebulan 2x nah madani ini selain di Jakarta kita juga punya di

Jasinga yaitu madani 2 jadi setiap dua minggu sekali santri yang sudah

masuk periode 2-3 bulan kita ajak kesana, pokoknya dia disana itu survive,

kita masak bareng‟‟ kalo sini kan ada dapur tinggal makan doang kalau

disana dia diajarin berkebun, berternak, perikanan, itu termasuk terapi

psikososial juga”17

Madani juga mempunyai badan usaha seperti koperasi, bengkel dan

yang mengurus adalah para penderita serta para staff madani. Badan usaha

milik Madani Mental Health Care ini berada disekitar masyarakat dan badan

usaha di madani juga sebagai sarana latihan menambah skill bagi para santri

dan juga para santri bisa langsung bersosialisasi dengan masyarakat melalui

kegiatan badan usaha di madani tersebut.

17

Wawancara Pribadi dengan Muhammad Ufihori (Konselor), Jakarta 15 September

2017.

Page 94: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

82

Seperti penderita IN, saat masuk madani dia merasa selalu ingin pulang

bahkan IN selalu bawa-bawa koper saat ditanya oleh para terapis dia selalu

emosi, saat awal masuk madani adaptasi dan sosialisasi nya tidak ada

bahkan rasa kenyamanan tinggal di Madani pun tidak ada. Lalu para terapis

memberikan pemahaman dan edukasi tentang madani, ketika memasuki 2

bulan dia baru mengenal madani itu seperti apa, dan dia juga sudah

bersosialisasi dan merasa nyaman dan tidak merasa tertekan dan seperti

penderita MI dari awal adaptasi, MI sulit untuk bersosialisasi dan tidak ada

rasa kenyamanan tinggal di madani pun tidak ada. Setelah 2 bulan baru dia

sudah bisa bersosialisasi dengan baik, GH bersosialisasi dengan baik kepada

masyarakat. Awalnya sulit untuk AS bersosialisasi, tetapi setelah 2 bulan

berada di madani sudah bisa untuk bersosialisasi dengan masyarakat, dan

NA Emosinya masih belum terkontrol dengan baik jadi masih belum bisa

bersosialisasi dengan baik.

Dari analisis penulis bahwa Madani berbeda dengan tempat rehabilitas

yang lain, semua penderita tidak kurung melainkan semua para penderita

dimanusiawikan yaitu dengan cara bersosialisasi dengan masyarakat

disekitar madani, kerja bakti, bersosialisasi diluar madani supaya para

penderita bisa melihat alam-alam dan tidak merasa jenuh ataupun tertekan

dengan kondisinya. Jadi dengan bersosialisasi semua penderita merasa

nyaman untuk tinggal dan senang mengikuti semua kegiatan yang ada di

Madani Mental Health Care.

Page 95: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

83

2) Pembinaan melalui kelompok

Intisari dari terapi kelompok di Madani yaitu pemulihan secara

bersama. Kegiatan terapi kelompok antara lain Futsal dilakukan seminggu

sekali oleh penderita dan para terapis, Games therapy, Bpss community.

Dan kegiatan spiritualnya seperti mengaji, Tartil qur‟an yaitu pembacaan

al-qur‟an secara perlahan dengan tajwid dan makhraj yang jelas dan benar

dilakukan seminggu sekali dan di bimbing oleh para terapis, Sirah

nabawiyah yaitu mempelajari sejarah kehidupan Rasulullah SAW sejak

tanda kenabian (sejak lahir) sampai wafatnya serta perjuangan-perjuangan

beliau dalam menegakkan islam hingga akhir hayatnya, sirah nabawiyah

dilakukan seminggu sekali sehabis shalat isya yang bimbing oleh terapis,

Muhasabah yaitu intropeksi diri, menghitung amal yang telah dilakukan

dari masa-masa yang telah lalu, muhasabah dilakukan seminggu dan

dibimbing oleh para terapis.18

Kalau untuk jenis terapi kelompok ada yang dijadwalkan seperti Bpss

Community yang dilakukan seminggu sekali yaitu dengan membahas

metode-metode Bpss (Biologis-Psikologis-Sosial-Spiritual), Games

Therapy yang dilakukan tiga minggu sekali dengan berbagai macam tema

dan materi contohnya seperti tema percaya diri dengan materinya yaitu

sikap rendah hati dan sederhana tujuannya yaitu fokus, konsentrasi dan

percaya diri, Evaluasi Asma‟ul Husna yang dilakukan seminggu sekali

tujuannya untuk para penderita yaitu untuk menginspirasi, ikhlas, dan

menebar kebaikan.

18

Observasi pada saat penelitian dari Bulan Agustus sampai Oktober 2017

Page 96: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

84

Manfaat terapi kelompok bagi penderita yaitu membangun karakter,

membangun kemandirian, membangun prinsip, meningkatkan kecerdasan

emosional dan sosial.

“Terapi kelompok di madani ditujukan agar para penderita bisa saling

mensupport satu sama lain, seperti penderita Napza mensupport penderita

skiozfrenia dan skizofrenia membuat suasana lebih cair, karena tingkah

laku skizofrenia lucu-lucu jadi mereka bisa membuat suasana lebih cair.

Maka diadakannya kegiatan-kegiatan yang membuat mereka lebih dekat

dan mengenal satu sama lain agar mereka lebih cenderung bisa membaur,

nyaman dan melatih kekompakkan mereka.”19

Kegiatan yang dijadwalkan seperti olah raga futsal dilakukan

seminggu 2x setiap selasa dan jum‟at yang dimainkan oleh semua para

penderita dan para terapis, olah raga berenang yang dilakukan setiap hari

senin, jalan-jalan sore/outing yang dilakukan setiap sabtu dan minggu,

Games Theraphy dan lain sebagainya. Kegiatan-kegiatan seperti ini

diadakan agar menenangkan mental dan menghilangkan stress para

penderita, meningkatkan kecepatan berfikir, melatih kekompakkan

penderita dengan penderita yang lainnya.

Penderita skizofrenia juga dibekali motivasi-motivasi agar penderita

selalu semangat untuk merubah dirinya menjadi lebih baik. Seperti motivasi

yang ada di Madani yaitu Berobat, Bertaubat, Bersahabat. Pertama Berobat,

karena penderita membutuhkan medis atau psikofarmaka yaitu pengobatan

kepada penderita skizofrenia yang berkhasiat memulihkan fungsi gangguan

disusunan saraf pusat otak, setiap senin sampai jum‟at dari jam 08.00- 09.00

19

Wawancara Pribadi dengan Indra Wirasetya(Konselor), Jakarta 09 Oktober 2017

Page 97: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

85

dilakukan cek kesehatan oleh perawat kepada para penderita. Kedua

Bertaubat ini sifatnya spiritual, setelah minum obat dan pulih penderita

diajak untuk selalu mengingat Allah, misalnya penyebab penderita karena

gangguan jiwa atau putus asa, terapis memotivasi bahwa mereka seperti ini

ialah sudah jalan Allah untuk menjadi yang lebih baik karena orang beriman

selalu diuji agar selalu menjadi yang lebih baik lagi. Ketiga yaitu

Bersahabat, karena kita tidak bisa selalu menjadi individu tetapi harus

bersosialisasi kepada lingkungan atau masyarakat yang ada di sekitar kita.

Penderita AS Kadang sulit dan kadang juga mudah untuk diajak terapi

kelompok oleh para terapis, GH tidak sulit untuk diajak terapi kelompok

oleh para terapis, MI Tidak sulit untuk diajak terapi kelompok oleh para

terapis, NA Terkadang sulit untuk mengajaknya untuk mengikuti terapi

kelompok dan IN Tidak sulit untuk diajak terapi kelompok oleh para terapis.

Dari analisis penulis bahwa terapi kelompok yaitu pemulihan atau

penyembuhan yang dilakukan bersama-sama, dan agar mereka lebih

kompak dan mensupport satu sama lain.

3) Pembinaan melalui komunikasi

Para penderita berkomunikasi dengan baik oleh para terapis, yang

dikomunikasikan oleh para terapis dengan penderita bermacam-macam

seperti berkomunikasi ketika melakukan konseling, seputar kegiatan-

kegiatan atau program yang ada di Madani Mental Health Care ataupun

berkomunikasi seperti komunikasi sehari-hari.

Page 98: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

86

Penderita skizofrenia tentu bisa berkomunikasi dengan baik tetapi

tergantung tingkat keparahan dari penderita skizofrenia itu sendiri. Ada

penderita yang komunikasinya bagus dan ada juga penderita yang kurang

bagus komunikasinya.

“tentu saja mereka bisa berkomunikasi, tetapi kita liat juga keadaan

tingkat keparahan dia, ada yang kalau diajak bicara masih terbatas dan ada

juga yang lancar komunikasinya. Makanya butuh observasi 1 bulan, 2

bulan rata-rata sudah mulai ada perubahan dan bisa berkomunikasi 2 arah,

ada juga dari mereka yang cukup lama dan panjang berkomunikasinya itu

karena dia sudah cukup lama divonis skizofrenia”20

Kondisi awal para penderita untuk berkomunikasi dengan para terapis

bermacam-macam, sebagian dari mereka susah diajak berkomunikasi

seperti penderita tidak ingin berkomunikasi dengan para terapis dan

penderita lainnya, sebagian mereka ingin sendiri dan tidak ingin di ganggu

oleh terapis. Dan yang terapis lakukan untuk penderita yang sulit untuk

berkomunikasi yaitu para terapis mencoba mendekatkan para penderita

dengan hobby atau kegemaran mereka masing-masing.

Terkadang terdapat gangguan berkomunikasi penderita skizofrenia,

tetapi terapis selalu melakukan pendekatan kepada penderita agar

penderita bisa terbuka kepada para terapis. Ketika penderita masih belum

bisa diajak berkomunikasi terapis melakukan komunikasi dan pendekatan

kepada keluarga penderita dan bertanya seputar hobi penderita, dan setelah

itu para terapis melakukan pendekatan kepada penderita dengan hobi yang

disukainya.

20

Wawancara Pribadi dengan Muhammad Ufihori dan Ustadz Indra Wirasetya(Konselor),

Jakarta 15 September 2017.

Page 99: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

87

“Untuk berkomunikasi di madani yaa memang kebanyakan klien

skizofrenia yang susah di ajak berkomunikasi, ya paling pertama kalau kita

belum mampu berkomunikasi dengan dia ya dengan keluarganya, ketika kita

sudah mendalami keluarganya otomatiskan kita akan tahu hobinya apa,

misalnya dia hobinya membaca buku atau komputer. Kasusnya misalnya

kaya klien sekarang namanya nabil, kalau diajak ngomong tuh dia selalu

menghindar atau gak mau, tapi kalau pintu masuknya dengan komputer nah

itu dia nyambung, lama-lama kita bisa melebar kemana-mana, kita bisa tau

kenapa dia, kapan ada bisikan-bisikannya, jam berapa ada bisikannya, kalau

kita nanya langsung kesitu dia ga akan tersinggung. Jadi jika ada gangguan

kita nanya dulu apa hobinya dulu untuk itu kita bisa masukin itu bisa

menjadi sebuah cara untuk mengatasi gangguan komunikasi tersebut, atau

kita liat moodnya kalau moodnya lagi kurang baik kita tidak ajak

komunikasi kita pantau dari jauh.”21

Seperti penderita GH Berkomunikasi dengan baik kepada para penderita

ataupun kepada para terapis, MI kadang sulit untuk diajak berkomunikasi karena

suasana hatinya, AS berkomunikasi dengan baik kepada para penderita ataupun

kepada para terapis, NA kadang emosi belum terkontrol jadi kadang susah untuk

diajak berkomunikasi, dan IN Berkomunikasi dengan baik kepada para penderita

ataupun kepada para terapis.

Dari analisis dari penulis bahwa penderita skizofrenia ada yang bisa

berkomunikasi dengan baik dan ada juga yang sulit untuk berkomunikasi,

tergantung tingkat keparahan penderita itu sendiri. Dan upaya yang dilakukan

para terapis untuk berkomunikasi kepada penderita yang sulit untuk

berkomunikasi yaitu para terapis berusaha mendekatinya terlebih dahulu dengan

apa yang penderita sukai seperti otomotif, komputer, bermain futsal dan lain

sebagainya. Ketika penderita sudah mulai menyukai kegemarannya barulah para

terapis mencoba berkomunikasi secara perlahan-lahan dengan penderita.

21

Wawancara Pribadi dengan Muhammad Ufihori dan Ustadz Indra Wirasetya(Konselor),

Jakarta 15 September 2017.

Page 100: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

88

Hasil dari penelitian ini penulis mendapatkan hasil bahwasanya dari

pelaksanaan terapi melalui pendekatan psikososial memberikan pengaruh yang

bagi para penderita, diantaranya:

a) Penderita bisa mendekatkan diri dan bersosialisasi dengan baik

kepada masyarakat dan orang yang ada disekitarnya.

b) Penderita bisa lebih saling sayang menyayangi, tolong menolong

dan peduli terhadap sesama.

Page 101: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

89

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan khususnya pada Terapi

Penderita Skizofrenia melalui Pendekatan Keagamaan dan Pendekatan

Psikososial yang diterapkan di Madani Mental Health Care kepada pasien

skizofrenia, penulis menyimpulkan sebagai berikut :

1. Terapi Penderita Skizofrenia melalui Pendekatan Keagamaan di Madani

Mental Health Care sebagai berikut:

a) Pembinaan ibadah shalat di Madani dilakukan oleh para terapis,

terapis selalu membina penderita untuk selalu shalat, penderita

diharuskan tepat waktu untuk shalat wajib, para penderita juga

diajak shalat dhuha dan shalat tahajud, untuk shalat sunnah dhuha

dilakukan pada pukul 09.00 sampai 09.30, dan untuk waktu shalat

sunnah tahajud dilakukan pada pukul 03.00 sampai 04.00.

b) Program khusus baca tulis qur‟an yang dijadwalkan seminggu

sekali yang dibimbing oleh ustadz harid, selain program yang

dijadwalkan penderita juga melatih membaca Al-qur‟an di sela-sela

waktu yang kosong atau ketika para penderita tidak mempunyai

kegiatan dan di bimbing oleh penanggung jawab santri masing-

masing.

c) Sehabis shalat para penderita di haruskan berdzikir, setiap hari

mereka di latih untuk memimpin berdzikir sesuai yang

dijadwalkan.Masih banyak para penderita yang belum lancar untuk

Page 102: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

90

berdzikir, diantara mereka masih melihat teks ketika berdzikir, dan

ada yang belum bisa bacaan berdizikir tetapi para terapis selalu

membimbing dan menemani mereka ketika mereka masih belum

lancar untuk berdzikir.

2. Terapi Penderita Skizofrenia melalui Pendekatan Psikososial di Madani

Mental Health Care sebagai berikut:

a) Penderita skizofrenia yang bersosialisasi dan berbaur pada

masyarakat yang sudah pada tahap 2 atau 3 bulan program terapi

karena penderita pada tahap 2-3 bulan kondisinya sudah stabil,

penderita yang pada tahap awal kondisinya masih kurang bagus

untuk berbaur pada masyarakat, tetapi penderita pada tahap awal

juga di ikut sertakan pada kegiatan-kegiatan sosial seperti kerja

bakti atau bersih-bersih dengan masyarakat tetapi masih dengan

pendampingan konselor.

b) Pendekatan kelompok mempunyai Kegiatan yang dijadwalkan

seperti olah raga futsal yang dilakukan seminggu 2x setiap selasa

dan jum‟at, olah raga berenang yang dilakukan setiap hari senin,

jalan-jalan sore/outing yang dilakukan setiap sabtu dan minggu,

Games Theraphy dan lain sebagainya. Kegiatan-kegiatan seperti ini

diadakan agar menenangkan mental dan menghilangkan stress para

penderita, meningkatkan kecepatan berfikir, melatih kekompakkan

penderita dengan penderita yang lainnya, menjaga kebugaran

tubuh, dan agar penderita bisa bersosialisasi dengan masyarakat

sekitarnya.

Page 103: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

91

c) Penderita skizofrenia bisa berkomunikasi dengan baik tetapi

tergantung tingkat keparahan dari penderita skizofrenia itu sendiri.

Ada penderita yang komunikasinya bagus dan ada juga penderita

yang kurang bagus komunikasinya. Terkadang terdapat gangguan

berkomunikasi penderita skizofrenia, tetapi terapis selalu

melakukan pendekatan kepada penderita agar penderita bisa

terbuka kepada para terapis.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat beberapa saran oleh

penulis yang kiranya dapat memberikan beberapa manfaat bagi pihak

Madani Mental Health Care dan pihak-pihak yang terkait, baik itu para

terapisnya atau pun ustad dan pengurus:

1. Pembinaan ibadah shalat diharapkan lebih efektif lagi, pembacaan dan

pembelajaran Al-Qur‟an lebih di tekankan lagi agar penderita bisa lebih

lancar dalam membaca Al-qur‟an dan para terapis diharuskan membina

penderita agar bisa menghafal dzikir sehabis shalat, karena penderita

lebih sering melihat teks ketika disuruh berdzikir, jika sudah hafal

lafadz dzikir, penderita tidak perlu melihat teks lagi ketika disuruh

berdzikir sehabis shalat.

2. Dengan bertambahnya pasien masuk ke Madani, maka perlu

ditambahkannya tenaga-tenaga profesional dalam menangani penderita

skizofrenia, agar bisa mengondisikan dan menyesuaikan kegiatan-

kegiatan para penderita.

Page 104: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

92

3. Khusus kegiatan-kegiatan yang sudah terjadwal diharapkan para ustadz

agar lebih intens dan bertanggung jawab dengan memaksimalkan

kegiatan pada penderita agar penderita bisa lebih disiplin dan tertib.

Page 105: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

DAFTAR PUSTAKA

Adz-Dzaky, H.B. Konseling & Psikoterapi Islam. Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru:

2002.

Al-Faifi, Syaikh Sulaiman Ahmad. Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq,

Penerjemah: Tirmidzi, Lc. Futuhal Arifin, Lc. Farhan Kurniawan. Jakarta:

Pustaka Al-Kautsar, 2013.

Ash-Shiddieqy, Hasbi Muhammad. Pedoman Dzikir dan Doa. Semarang, PT. Pustaka

Rizki Putra, 2010.

Cangara, Hafied. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2006.

Corey, Gerald. Theory and Practice of Counseling and Psychotherapy Penerjemah

oleh E. Koeswara dalam Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi.

Bandung: PT Refika Aditama, 2005.

Daradjat, Zakiah . Kesehatan Mental. Jakarta: Gunung Agung, 2001.

______________. Pendidikan Agama dalam Pembinaan Mental. Jakarta: Bulan

Bintang, 1982.

______________. Peranan Agama dalam Kesehatan Mental. Jakarta: Toko Gunung

Agung, 1996.

Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahnya: Al-Jumanatul Ali. Bandung:

CV Penerbit J-ART, 2009.

Dewi, Juliarti, Aku Menderita Skizofrenia. Yogyakarta: Penerbit PT. Kanisius, 2011.

Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik. Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2013.

Gunarsa, Singgih. Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 1992.

Page 106: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

Hawari, Dadang. Al-Qur’an Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa. Yogyakarta:

PT. Dana Bhakti Yasa, 2004.

_____________. Manajemen Stres, Cemas, dan Depresi. Jakarta: Balai Penerbit

FKUI, 2001.

______________. Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa Skizofrenia. Jakarta:

Balai Penerbit FKUI, 2001.

Hendropuspito. Sosiologi Agama. Jakarta: Kanisius, 1983.

Herdiansyah, Haris. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk ilmu-ilmu sosial. Jakarta:

Salemba Humanika, 2012.

Hamadi, Abu. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta, 2007.

Ibrahim, Ayub Sani. Skizofrenia Spilitting Personality. Ciputat: Jelajah Nusa, 2011.

Jalaluddin. Psikologi Agama: Memahami Perilaku dengan Mengaplikasikan Prinsip-

prinsip Psikologi. Jakarta: Rajawali Pers, 2016.

Kartono, Kartini. Psikologi Abnormal dan Abnormalitas Seksual. Bandung: Mandar

Maju. 2009.

Moleong, J Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya,

2007.

Myers G, David. Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika, 2014. Penerjemah:

Aliya Tusyani, dkk.

Nasution, Harun. Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya. Jakarta: Universitas

Indonesia Press, 1985.

Nevid S, Jeffrey Dkk., Psikologi Abnormal. (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2003), edisi

ke-5, jilid2, Alih Bahasa: Tim Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, h. 103.

Rasjid, Sulaiman. Fiqh Islam. Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2010.

Saleh, Hasan. Kajian Fiqh Nabawi & Fiqh Kontemporer. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2008.

Santoso, Slamet. Teori-Teori Psikologi Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama, 2010

Sarosa, Samiaji. Penelitian Kualitatif: Dasar-Dasar. Jakarta: Indeks, 2012.

Page 107: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

Sarwono, S.W. Pengantar umum psikologi. Jakarta: Bulan Bintang, 2003.

Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers, 2012.

Sunarto, Kamanto. Pengantar Sosisologi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia, 2004.

Walgito, Bimo. Psikologi Sosial: Suatu Pengantar. Yogyakarta: Andi Offset, 1978.

Wiramihardja, S.A. Pengantar Psikologi Abnormal. Bandung: Refika Aditama, 2005.

Page 108: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

HASIL WAWANCARA TERAPIS MADANI MENTAL HEALTH CARE

Nama : Harid Isnaeni, S.Sos.I

Jabatan: Konselor Pendamping

Lokasi : Ruangan konselor

Hari/Tanggal : Senin 11 September 2017

Pukul : 10: 25 WIB

1. Apakah penderita skizofrenia sudah bisa melaksanakan shalat ?

Pertama, tingkatannya berbeda-beda , pada tahap awal tingkat

kepemahaman penderita untuk melaksanakan ibadah masih minim, dan para

terapis tidak memaksakannya. Ada tahap proses stabilisasi ketika awal datang,

tetapi kondisinya sudah memungkinkan, dan para terapis mengajak penderita

untuk shalat, walaupun pengetahuan shalatnya masih minim, proses terapinya

pelan-pelan diarahkan.

2. Apakah penderita sudah bisa bacaan shalat ?

Untuk bacaan shalatnya bermacam-macam, ada yang sama sekali tidak

bisa baca Al-fatihah, ada juga yang sudah lancar tetapi hanya sebatas hafalan

saja, tapi tidak semuanya, karena penderitanya berbeda-beda, usianya juga

berbeda-beda.

Page 109: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

3. Apakah sudah tepat waktu melaksanakan shalat ?

Karena memiliki program, yang pasti tepat waktu untuk shalat wajib,

sunnah seperti shalat dhuha dan tahajud.

4. Siapa yang mengajarkan membaca Al-Qur’an ?

Setiap hari program berbeda-beda, program harian dimulai dari senin

misalkan yang bersifat religi waktunya dimalam hari seperti Siriyah

Nabawiyah, malam berikutnya TPI (Teori Praktek Ibadah), dan untuk BTQ

(Baca Tulis Qur’an dalam satu minggu ada 1 program dikhususkan untuk

penderita peningkatan baca tulis Qur’an itu untuk program rutinnya. Tapi

diluar program yang dijadwalkan, penderita bisa belajar Al-quran disela-sela

waktu luang mereka, ketika mereka tidak mempunyai kegiatan dan dia mau

mengaji, para ustad yang bertanggung jawab atas masing-masing penderitanya

bisa mengagendakan belajar mengaji.

5. Apakah penderita sudah bisa baca Al-Qur’an ?

Berbeda-beda, ada yang belum bisa sama sekali huruf hijaiyah, ada

yang masih tersendat-sendat misalkan udah lancar dari kecil tapi jarang dibaca

dan akhirnya lupa lagi. Jadi berbeda-beda setiap individu, usianya berbeda-

beda dan beda-beda kemampuannya.

6. Apakah diajarkan menghafal Al-Qur’an ?

Menghafal ada, biasanya surat-surat pendek setiap subuh dan ada

hafalan asmaul husna.

Page 110: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

7. Siapa yang membimbing berdzikir ?

Dzikir dilakukan sehabis shalat wajib maupun sunnah, dan yang

memimpin berdzikir adalah imam shalat, tetapi yang membacanya para

penderita yang memimpin 1 orang yang sudah terjadwal. Ada namanya ADS

(Aktualisasi Diri Santri) misalkan sehabis Dzuhur untuk adzannya si A,

qomatnya si B mimpin dzikrinya si C, jadi setiap waktu itu berbeda-beda.

Para penderita masih baca atau masih textual dzikirnya, dari mereka yang

memimpin supaya bisa melatih mereka untuk memimpin. Walaupun

bacaannya masih belum lancar dan pak ustad hanya menemani mereka.

Konselor Pendamping

Harid Isnaeni, S.Sos.I

Page 111: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

HASIL WAWANCARA TERAPIS MADANI MENTAL HEALTH CARE

Nama : Mohammad Ufihori

Jabatan: Konselor pendamping

Lokasi : Ruangan konselor

Hari/Tanggal : Jum’at 15 September 2017

Pukul : 10:10 WIB

1. Apakah penderita berkomunikasi dengan baik dengan Pembina ?

Tentu saja, tapi kita lihat juga keadaan tingkat keparahan penderita,

apakah sudah bisa berkomunikasi oleh konselor apakah tidak. Ketika mereka

masih belum berkomunikasi, kita hanya bisa diamkan dulu dengan pantauan,

tapi jika dia sudah mulai stabil kejiwaannya barulah diajak berkomunikasi.

2. Apa yang terapis lakukan untuk mengatasi gangguan komunikasi penderita?

Pertama, kalau terapis belum mampu berkomunikasi dengan

penderita, terapis berkomunikasi terlebih dahulu dengan keluarganya. Ketika

terapis sudah mendalami keluarganya, lalu menanyakan hobi penderita. Jadi

dengan mudah bisa berkomunikasi dengan mendekatkan hobinya misalnya,

ada penderita yang hobinya komputer jadi terapis mendekatkan dia dengan

computer, lalu ketika penderita senang terapis mulai berkomunikasi dengan

penderita.

Page 112: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

3. Apakah penderita bersosialisasi dengan masyarakat sekitar ?

Penderita yang sudah 2/ 3 bulan kita coba untuk berbaur dengan masyarakat.

4. Seperti apa terapi psikososial di Madani ?

Program nya 1 tahun dilakukan 2 kali, jadi setiap 6 bulan sekali seperti

kegunung, pantai dan lain-lain. Tetapi ada juga yang sebulan 2 kali yaitu pergi

ke madani yang berada di jasinga dan bertemu para penderita yang lainnya

disana.

Konselor Pendamping

Mohammad Ufihori

Page 113: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

HASIL WAWANCARA TERAPIS MADANI MENTAL HEALTH CARE

Nama : Ali Yahya Rambe, SE.SG

Jabatan: Konselor Pendamping

Lokasi : Ruangan konselor

Hari/Tanggal : Senin, 9 Oktober 2017

Pukul : 11: 31 WIB

1. Apakah penderita skizofrenia bisa melakukan shalat ?

Bisa, karena disitulah tugas seorang pendamping, menuntun dan

mengarahkan mereka.

2. Apakah penderita susah untuk diajak shalat ?

Tergantung kondisi jiwa mereka, kalau mereka rajin tidak perlu

disuruh shalat pun mereka akan shalat dengan sendirinya tapai kadang

kalau tidak mau shalat kita tidak memaksakan karena mereka tidak mau

dipaksakan.

3. Apakah penderita melakukan shalat sunnah ?

Para terapis selalu membimbing mereka untuk melakukan shalat

sunnah seperti shalat sunnah dhuha, shalat sunnah hajat, sunnah tahajud,

sunnah taubat.

Page 114: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

4. Apakah penderita sudah bisa baca al-qur’an ?

Ada program-program tertentu yang berkaitan dengan Al-Qur’an, ada

sebagian yang sudah bisa da nada juga yang masih belum bisa.

5. Apakah mereka diajarkan berdzikir ?

Setiap shalat ada buku dzikir lalu kita bagikan kepada penderita, dan

membimbing mereka untuk berdzikir.

6. Apa sudah hafal lafadz berdzikir ?

Kalau hafal masih kurang, tetapi ada juga yang sudah hafal

7. Waktu apa saja melakukan berdzikir ?

Setiap abis shalat dilakukan berdzikir.

Konselor Pendamping

Ali Yahya Rambe, SE.SG

Page 115: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

HASIL WAWANCARA TERAPIS MADANI MENTAL HEALTH CARE

Nama : R. Indra Wirasetya P. SST.

Jabatan: Program Manajer

Lokasi : Ruangan konselor

Hari/Tanggal : Senin, 9 Oktober 2017

Pukul : 11:11 WIB

1. Riwayat terapis skizofrenia ?

Permasalahan skizofrenia adalah mereka merasakan sakit walaupun

secara fisik mereka sehat, makan bisa dan tidur juga bisa, tetapi dalam kondisi

kejiwaannya mereka terganggu, dalam aspek sosialnya adalah mereka tidak

dikurung, mereka tidak didalam ruang isolasi, mereka tetap bergaul dan hidup

selayaknya sebagai manusia biasa, namun dalam proses bimbingan dan

arahan.

2. Terapi psikososial apa yang diterapkan di Madani ?

Banyak terapi psikososial yang diterapkan disini, seperti olahraga,

jogging dilakukan setiap selasa dan kamis, berenang setiap hari senin, ada

terapi kelompok, terapi individu.

Page 116: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

3. Apakah penderita berkomunikasi baik dengan para terapis ?

Mereka yang berkomunikasi baik dan sudah mulai bagus yang sudah

diatas 2 bulan. Tergantung tingkat keparahannya, ada yang diajak berbicara

masih terbatas, dan kita butuh observasi 1-2 bulan dan rata-rata sudah ada

perubahan dan sudah bisa berinteraksi, berkomunikasi 2 arah, dan 3 bulan

sudah mencapai target, tetapi ada juga yang cukup lama dan panjang karena

sudah dilihat skizofrenianya sudah terlalu lama divonisnya jadi butuh tahapan

dan waktu yang cukup panjang juga untuk berinteraksi.

4. Bagaimana mereka bersosialisasi dengan masyarakat ?

Karena mereka tidak dikurung disini jadi mereka bisa bersosialisasi

dan berbicara dengan masyarakat sekitar, intinya mereka dimanusiawikan

yaitu mereka tidak dikurung, mereka tidak diikat, mereka hidup seperti

manusia biasa.

Program Manajer

R. Indra Wirasetya P. SST.

Page 117: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

Tabel Terapi Pendekatan Keagamaan dan Psikososial Pada Penderita Skizofrenia

Pendekatan

Keagamaan

Penderita Skizofrenia

GH AS MI IN NA

Ibadah Shalat GH berasal dari

pondok jadi dia

tidak susah untuk

diajak shalat

bahkan dia tidak

perlu disuruh ketika

shalat

AS cukup susah untuk

diajak shalat karena

suasana hatinya yang

sering berubah-ubah

MI kadang sulit

diajak shalat dan

kadang juga dia

mudah untuk diajak

shalat walaupun

masih susah untuk

bangun shalat

tahajud

IN sudah rajin

beribadah shalat dan

walaupun emosinya

sering berubah-ubah

Walaupun suasana

hatinya sering

berubah-ubah tapi dia

rajin untuk shalat,

untuk shalat sunnah

dia lebih susah

bangun tidur ketika

disuruh shalat tahajud

Berdzikir Sedikit demi sedikit

sudah hafal lafadz

berdzikir dan sudah

tidak membaca teks

dzikir walaiupun

masih dibimbing

oleh pembina

Masih melihat teks

dan masih belum fasih

dan belum hafal lafdz

berdzikir

Sudah fasih lafadz

berdzikir tetapi

masih melihat teks

Masih melihat teks

dan masih belum

fasih dan belum hafal

lafdz berdzikir

Masih melihat teks

dan masih belum

fasih dan belum hafal

lafdz berdzikir

Pembelajaran

membaca dan

menulis Al-

Qur’an

GH Sudah lancar

membaca Al-

Qur’an dan lancar

menulis Al-Qur’an

dan juga sudah

hafal surat-surat

pendek

AS Sedikit demi

sedikit sudah lancar

membaca Al-Qur’an

masih belum lancar

untuk menulis Al-

Qur’an dan belum

lancar surat-surat

pendek

MI Masih belum

lancar membaca Al-

Qur’an, dan belum

lancar menulis Al-

Qur’an

IN sudah lancar

membaca Al-Qur’an

masih belum lancar

untuk menulis Al-

Qur’an dan belum

lancar surat-surat

pendek

NA Masih belum

lancar membaca Al-

Qur’an, dan belum

lancar menulis Al-

Qur’an

Page 118: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

Pendekatan

Psikososial

Penderita Skizofrenia

GH AS MI IN NA

Bersosialisasi GH bersosialisasi

dengan baik kepada

masyarakat.

Awalnya sulit untuk

bersosialisasi, setelah

2 bulan berada di

madani sudah bisa

untuk bersosialisasi

dengan masyarakat

Dari awal adaptasi,

MI sulit untuk

bersosialisasi dan

tidak ada rasa

kenyamanan tinggal

di madani pun tidak

ada. Setelah 2 bulan

baru dia sudah bisa

bersosialisasi

dengan baik.

Terkadang IN sulit

bersosialisasi karena

sering emosi dan

tidak bisa diatur

Emosinya masih

belum terkontrol

dengan baik jadi

masih belum bisa

bersosialisasi dengan

baik

Terapi

Kelompok

Tidak sulit untuk

diajak terapi

kelompok oleh para

terapis

Kadang sulit dan

kadang juga mudah

untuk diajak terapi

kelompok oleh para

terapis

Tidak sulit untuk

diajak terapi

kelompok oleh para

terapis

Tidak sulit untuk

diajak terapi

kelompok oleh para

terapis

Terkadang sulit untuk

mengajaknya untuk

mengikuti terapi

kelompok

Berkomunikasi Berkomunikasi

dengan baik kepada

para penderita

ataupun kepada

para terapis.

Berkomunikasi

dengan baik kepada

para penderita ataupun

kepada para terapis.

MI Kadang sulit

untuk diajak

berkomunikasi

karena suasana

hatinya

Berkomunikasi

dengan baik kepada

para penderita

ataupun kepada para

terapis.

Kadang emosi belum

terkontrol jadi kadang

susah untuk diajak

berkomunikasi

Page 119: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

Dokumentasi

Ruang Kantor

Page 120: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

Ruang Konsultasi Psikolog

Terapi Agama

Page 121: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

Sholat Berjamaah

Membaca dan pempelajari Al-Qur’an

Page 122: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

Berdzikir

Page 123: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

Sosialisasi ke gunung pandayan

Olah raga

Page 124: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

Terapi kelompok

Page 125: TERAPI PENDERITA SKIZOFRENIA MELALUI PENDEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40784/1/INDAH... · Alasan pemasungan umumnya agar si penderita tak membahayakan

Keterampilan-keterampilan

Wawancara penulis dengan terapis