terapi modalitas

Upload: muhammad-al-ihsan

Post on 08-Mar-2016

22 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

terapi modalitas neuropsikiatri

TRANSCRIPT

4

BAB IIPEMBAHASAN2.1. Pengertian GeriatriGeriatri merupakan cabang ilmu dari gerontology dan kedokteran yang mempelajari kesehatan pada lansia dalam berbagai aspek, yaitu promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative. Pada prinsipnya geriatric mengusahakan masa tua yang bahagia dan berguna. Gerontology adalah suatu ilmu yang mempelajari proses penuaan dan masalah yang akan terjadi pada lansia yaitu kesehatan, social, ekonomi, perilaku, lingkungan dan lail-lain.2.2. Issu dan Kecenderungan Masalah Kesehatan Gerontika. Masalah kehidupan sexualAdanya anggapan bahwa semua ketertarikn seks pada lansia telah hilang adalah mitos atau kesalahpahaman. (parke, 1990). Pada kenyataannya hubungan seksual pada suami isteri yang sudah menikah dapat berlanjut sampai bertahun-tahun. Bahkan aktivitas ini dapat dilakukan pada saat klien sakit atau mengalami ketidakmampuan, dengan cara berimajinasi atau menyesuaikan diri dengan pasanagan masing-masing. Hal ini dapat menjadi tanda bahwa maturitas dan kemesraan antara kedua pasangan sepenuhnya normal. Ketertarikan terhadap hubungan intin dapat berulang antara pasangan dalam membentuk ikatan fisik dan emosional secara mendalam selama masih mampu melaksanakan.b. Perubahan perilakuPada lansia seering dijumpai terjaadi perubahan perilaku diantaranya : daya ingat menurun, pelupa, sering menarik diri, ada kecenderungan penurunan merawat diri, timbulnya kecemasan karena dirinya sudah tidak menarik lagi, lansia sering menyebabkan sensitivitas emosional seseorang yang akhirnya menjadi sumber banyak masalah.c. Pembatasan fisikDengan semakin lanjut usia seseorang, mereka akan mengalami kemunduran terutama dibidang kemampuan fisik yang dapat mengakibatkan pula timbulnya gangguan di dalam hal mencakupi kebutuhan hidupnya sehingga dapat meningkatkan ketergantungan yang memerlukan bantuan orang lain.

d. Palliative carePemberian obat pad lansia yang bersifat palliative care adalah obat tersebut ditujukan untuk mengurangi rasa sakit yang dirasakan oleh lansia. Fenomena polifarmasi dapat menimbulkan masalah, yaitu adanya interaksi obat dan efek samping obat. Sebagai contoh klien dengan gangguan jantung dan edema mungkin diobati dengan digoksin dan diuretika. Diuretic berfingsi untuk mengurangi volume darah dan salah satu efek sampingnya yaitu keracunan digoksin. Klien yang sama mungkin mengalami depressi sehingga diobati dengan antidepresi. Dan efek samping Antidepressant adalah retensi urin. Dan efek samping inilah yang menyebabkan ketidaknyamanan pada lansia.e. Penggunaan obat Medikasi pada lansia memerlukan perhatian yang khusus dan merupakan persoalan yang sering kali muncul dimasyarakat atau rumah sakit. Persoalan utama dan terapi obat pada lansia adalah terjadinya perubahan fisiologis pada lansia akibat efek obat yang luas, termasuk efek samping obat tersebut. (Watson, 1992). Dampak praktis dengan adanya perubahan usia ini adalah bahwa obat dengan dosis yang lebih kecil cenderung diberikan untuk lansia. Namun hal ini tetap bermasalah karena lansia sering kali menderita bermacam-macam penyakit untuk diobati sehingga mereka membutuhkan beberapa jenis obat. Persoalan yang dialami lansia dalam pengobatan adalah :1. Bingung2. Lemah ingatan3. Penglihatan berkurang4. Tidak bisa memegang5. Kurang memahami pentingnya program tersebut untuk dipatuhi dan dijalankan.f. Kesehatan mentalSelain mengalami kemunduran fisik lansia juga mengalami kemunduran mental. Semakin lanjut seseorang, kesibukan sosialnya akan semakin berkurang dan dapat mengakibatkan berkurangnya integrasi dengan lingkungannya.g. JPKM lansiaSalah satu program pokok perawatan kesehatan masyarakat yang ada dipuskesmas sasarannya adalah keluarga yang didalamnya ada keluarga lansia. Perkembangan jumlah keluarga yang terus menerus meningkat dan banyaknya keluarga yang berisiko tentunya membutuhkan perhatian yang khusus. Perkembangan yang terjadi tersebut tentunya menuntut perawat memberikan pelayanan pada keluarga secara professional. Tuntutan ini tentunya tidak berlebihan sebab hal ini sesuai dengan kebijakan pemerintah dibidang kesehatan untuk membangun Indonesia Sehat 2010 yang salah satu strateginya adalah Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM). Dengan strategi ini diharapkan lansia mendapatkan perawatan yang baik dan perhatian yang selayaknya.2.3. Strategi untuk Promosi Kesehatan dan Kesejahteraan Lansiaa. Masyarakat sehat 2010 dan lansiaMasyarakat sehat 2010 telah menetapkan suatu tujuan yaitu meningkatkan kualitas dan kelangsungan hidup sehat bagi seluruh warga Amerika. Dokumen ini mengindikasikan bahwa aspek terpenting dalam promosi kesehatan lansia adalah mempertahankan kesehatan dan kemandirian fungsional. Banyak tujuan yang ditetapkan untuk masyarakat sehat yang dicakupkan ke dalam tujuan Masyarakat sehat 2010. Ketika merencanakan program promosi kesehatan untuk komunitas lansia perawat komunitas harus memasukkan area prioritas dan tujuan spesifik yang terdapat dalam masyarakat sehat 2010. Salah satu tujuan masyarakat sehat 2010 yang dapat diarahkan pada lansia adalah meningkatkan setidaknya 90 % proporsi individu berusia 65 tahun atau lebih yang telah berpartisipasi pada tahun sebelumnya pada setidaknya satu program promosi kesehatan terorganisasi.b. Promosi Kesehatan dan Strategi Proteksi Kesehatan untuk Komunitas LansiaPromosi kesehatan dan proteksi kesehatan adalah dua elemen pencegahan primer. Promosi kesehatan menekankan pada upaya membantu masyarakat mengubah gaya hidup mereka dan bergerak menuju kondisi kesehatan yang optimum sedangkan fokus proteksi kesehatan adalah melindungi individu dari penyakit dan cedera dengan memberikan imunisasi dan menurunkan pemajanan terhadap agens karsinogenik toksin dan hal hal yang membahayakan kesehatan di lingkungan sekitar. Konsep kesehatan lansia harus ditinjau kembali dalam upaya merencanakan intervensi promosi kesehatan. Filner dan Williams mendefinisikan kesehatan lansia sebagai kemampuan lansia untuk hidup dan berfungsi secara efektif dalam masyarakat serta untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan otonomi sampai pada tahap maksimum, tidak hanya terbebas dari penyakit. Apabila dibandingkan dengan kelompok usia lainnya di Amerika lansia lebih aktif dalam mencari informasi mengenai kesehatan dan mempunyai kemauan untuk mempertahankan kesehatan dan kemandirinya. Promosi kesehatan harus benar benar berfokus pada perilaku beresiko yang dapat dimodifikasi yang disesuaikan dengan masalah kesehatan utama menurut usia. Secara umum, pelayanan kesehatan untuk lansia memiliki tiga tujuan 1. Meningkatkan kemampuan fungsional2. Memperpanjang usia hidup3. Meningkatkan dan menurunkan penderitaanDalam memaksimalkan promosi kesehatan lansia di komunitas dibutuhkan suatu pendekatan multiaspek. Target intervensi harus mengarah pada individu dan keluarga serta kelompok dan komunitas.c. Kebutuhan promosi kesehatan dan proteksi kesehatan lansia di komunitas1. Pelayanan KesehatanLansia berusia lebih dari 65 tahun membutuhkan pelayanan kesehatan primer yang teratur untuk mempertahankan kesehatan dan mencegah penyakit kronik kecacatan serta kondisi yang mengancam hidupnya. Pelayanan promosi kesehatan yang dapat mendasari intervensi keperawatan komunitas meliputi :a) Imunisasi ( influenza, difteri, tetanus, vaksin, pneumokokus )b) Skrining penyakit kronik seperti kanker penyakit kardiovaskuler, dan diabetes. c) Manajemen dan pengendalian penyakit kronis yang ada ( pendidikan kesehatan, manajemen kasus,dan manajemen medikasi).d) Pengetahuan tentang praktik penggantia dan tangguan biaya ( termasuk biaya pengobatan alternatif ) dari Medicare/Medicare Managed Care, asuransi Medicare tambahan, dan program asuransi kesehatan spesifik. e) Program outreach dan upaya advokasi untuk menjamin akses lansia pada sumber-sumber yang dibutuhkan; seperti advokasi kesehatan, pelatihan kesehatan, dan pengendali akses di komunitas, Personel yang ditugaskan bisa karyawan perusahaan swasta, staf gereja, dan karyawan perudahaan BUMN yang dapat merujuk lansia kepada sumber-sumber yang ada di komunitas (Florioet al, 1996).f) Rujukan kepada program bantuan farmasi negara yang ada serta advokasi untuk membuat program yang mereka butuhkan.g) Pendidikan mengenai manajemen medikasi ( penjadwalan, kepatuhan, kalender, dan sebagainya ).h) Sumber berkelanjutan datri pelayanan primer.i) One stop shopping untuk pelayanan kesehatan.j) Hubungan kepada kelompok pendukung penyakit kronik.2. Nutrisi Nutrisi adekuat adalah hal paling penting bagi lansia dalam mempertahankan kesehatan, mencegah penyakit, yang memperlambat perkembangan penyakit kronis yang di derita. Dalam upaya membantu lansia meningkatkan dan mempertahankan status nutrisinya, pengkajian nutrisi dan membangun kekuatan yang ada adalah hal yang sangat membantu. Daftar Periksa Skrining Nutrisi ( Nutrision Screning Checklist ) yang dibuat oleh American Academy of Family Physicians, American Dietetic Association, dan National Council on Aging adalah alat pengkajian nutrisi yang sangat baik. Berikut ini adalah program kemitraan dalam bidang kesehatan nutrisi yang dapat Anda pertimbangkan.3. Makan sehat dan enakRencanakan kelas atau serial kelas nutrisi yang berfokus pada nutrisi dasar dan manajemen resiko nutrisi ( rendah garam, rendah lemak, rendah gula, tinggi serat dan sebagainya ). Apabila kebutuhan terhadap diet gula khusus harus dibahas, pertimbangkan untuk mengadakan serial kelas dan bentuk kelompok menurut ingkatran kebutuhan diet spesifiknya. Kelas nutrisi akan lebih efektif jiak penyajiannya sangat interaktif dengan para partisipan-mencicipi dan berbagi resep, membangun kebiasaan positif yang ada, dan memasukkan makanan yang etnis. Pemasangan poster dengan tulisan yang besar dan berwarna-warni serta tayangan video aalah langkah yang tepat. Makalah juga bisa membantu. Ingat, lansia senang membicarakan dan menceritakan pengalaman hidup mereka. Berikan hadiah kepda lansia yang menghadiri kelas, seperti tongkat, kanduk kertas, makaronidan makanan yang tidak cepat membusuk. Dapatkan bantuan hadiah dari toko yang menjual bahan makanan. Tantangan terbesarnya adalah enumbuhkan minat para lansia untukmenghadirikelas ini. Pertimbangkan individu dari komunitas atau kelompok teman sebaya untuk membantu marketing dan program outreach.4. Olahraga dan KebugaranManfaat olahraga telah dibuktikan sepanjang rentang kehidupan manusia. Olahraga untuk lansia harus mempertimbangkan kesehatan dan status fungsionalnya. Di bawah ini adalah beberapa bentuk program olahraga kebugaran.a) Duduk menendang ke atas: olahraga untuk lansiaKetika mengadakan klinik skrining tekanan darah dipusat nutrisi lansia, perawat mengobservasi bahwa pengunjung sering kali datang sekitar pukul 8 pagi. Mereka mengisi waktu dengan duduk-duduk sampai makan siang dihidangkan pada pukul 12 siang. Mereka bermain permainan meja seperti kartu atau domino, tetapi aktivitas fisik mereka sedikit. Ketika memeriksa tekanan darah, perawat menanyakan tentang aktivitas fisik yang lansia lakukan dan memperoleh informasi bahwa kebanyakan lansia tidak merasa aman untuk berjalan di sekitar lingkungan mereka atau mereka belum mengetahui bentuk lain dari olahraga. Setelah memvalidasi kebutuhan terhadap tipe olahraga ringan ( low-impact ) yang dapat dilakukan di kursi,suatu program dikembangkan dan beberapa pertisipan dilatih sebagai instruktur olahraga. Rogram tersebut dinamakan Duduk, Menendang ke Atas: Olahraga untuk Lansia. Dengan bimbingan sukarelawan instruktur olahraga, program telah dimasukkan secara nyata ke dalam jadwal aktivitas sehari-hari.b) Pencegahan jatuh Jatuh adalah masalah besar pada lansia. Anda mungkin hendak membangun sebuah tim dengan ahli terapi oku pasional dan ahli terapi fisik untuk mengadakan kelas pencegahan jatuh pada lokasi tempat para lansia biasa berkumpul ( ya , mungkin saja anda tidak dapat mempengaruhi para lansia untuk datang mengahadiri kelas ini yang justru sangat mereka butuhkan; para lansia tersebut berada di rumahanya karena meraka takut jatuh jika mereka pergi keluar). Beberapa individu dapat memberikan koesioner mengenai pengkajian jatuh, sebagian lagi dapat melakukan tes keseimbangan, mendemonstrasikan cara cara untuk mencegah jatuh dan memberikan konseling individual mengenai hal hal yang dapat menyebabkan jatuh. Proyek kolaborasif multidisiplin ini dapat berdampak sangat besar terhadap masalah yang terkadang mengakibatkan lansia kehilangan kemandiriannya atau bahkan dapat membawa kepada kematian. Anda mungkin perlu memasarkan proyek ini serta mendapatkan tempat untuk skrining, tes keseimbangan, demonstrasi dan konseling. Pertimbangkan untuk memiliki formulir pernyataan dan persetujuan untuk menjalani tes keseimbangan pada setiap kejadian jatuh.c) Keamanan komunitasDalam upaya menurunkan ketakutan lansia terhadap kekerasan yang sering menghantui mereka, perawat perlu bekerja sama dengan lembaga penegak hukum setempat untuk mengembangkan program komunitas. Prototipe program meliputi neighborbood crime watch program, citizens on patrol dan program keamanan organisasi kemasyarakatan lainnya. Lansia membutuhkan pendidikan yang mencakup program pertahan diri, baik secara fisik maupun secara psikologis. Kampanye media di masyarakat harus berkonsentrasi pada upaya menumbuhkan kewaspadaan lansia terhadap tipe tipe kejahatan spesifik di dalam masyarakat, termasuk frekuensi dan waktu kejadian. Selain itu, menabungkan cek bulanan untuk menurunkan kerentanan terhadap kejahatan.d) Keamanan berkendaraSeiring dengan peningkatan presentasi lansia di amerika, jumlah pengendara lansia juga semakin banyak. Derekomendasikan agar pengendara lansia belajar mengemudi kembali untuk mengakomodasikan perubahan neuromuskular dan sensorik yang terjadi seiring proses menua. Pengendara lansia dianjurka untuk mengevaluasi kemabli secara periodik kemampuan mereka dalam mengemudi, termasuk pemerikasaan penglihatan / pendengaran dan evaluasi perubahan fisik lainnya dapat mempengaruhi mereka dalam berkendara. AARP mensponsori 55 ALIVE / Mature Driving Program untuk membantu pengendara yang berusia lanjut meningkatkan kemampuan berkendaranya, mencegah tabrakan kendaraan dan menghindari pelanggaran lalu lintas (AARP, 1999a) . AARP juga menerbitkan Older Driver Assesment and Resource Guide ( panduan pengkajian dan sumber pengemudi lansia) yang disediakan secara gratis. Pengemudi yang berusia lanjut harus mengacu kepada sumber ini atau sumber lain yang ada di komunitas.d. Peran Perawat dalam Promosi Kesehatan untuk LansiaPenuaan di dalam masyarakat kita merupakan fenomena yang dominan pada saat ini. Tiga dari empat penyebab kematian yang sering terjadi di kalangan lansia penyakit jantung, kanker dan stroke merupakan akibat dari gaya hidup yang kurang sehat. Namun gambaran suram tentang penduduk lansia yang kurang gerak, lansia yang mengalami penyakit kronis secara bertahap telah digantikan oleh konsep baru seperti masa tua dengan penuh kesuksesan ( misalnya kemampuan individu untuk beradaptasi terhadap proses penuaan ) dan penurunan morbiditas ( misalnya penundaan awitan terjadinya penyakit kronis dan melemahkan sampai pada tahap akhir kehidupan ). Perlindungan kesehatan dan promosi kesehatan merupakan hal yang mendesak dan juga merupakan kerangka kerja yang tepat untuk merawat lansia. Perawat profesional untuk lansia mengenal bahwa pencegahan untuk orang yang berusia 65 tahun yang dapat diharapkan hidup 20 tahun lagi merupakan komponen penting dalam perawatan kesehatan.e. Upaya Pelayanan Kesehatan terhadap LansiaUpaya pelayanan kesehatan terhadap lansia meliputi azaz, pendekatan, dan jenis pelayanan kesehatan yang diterima.1. AzazMenurut WHO adalah to Add Life to the Years that Have Been Added to Life, dengan prinsip kemerdekaan (independence), partisipasi, perawatan, pemenuhan diri, dan kehormatan.Azaz yang dianut oleh Departemen Kesehatan RI Add Life to the Years, Add Health to Life, and Add Years to Life. Yaitu meningkatkan mutu kehidupan lanjut usia, meningkatkan kesehatan, dan memperpanjang usia.2. PendekatanMenurut WHO, pendekatan yang digunakan adalah sebagai berikut:a) Menikmati hasil pembangunan.b) Masing-masing lansia memiliki keunikan.c) Lansia diusahakan mandiri dalam berbagai hal.d) Lansia turut memilih kebijakan.e) Memberikan perawatan dirumah.f) Pelayanan harus dicapai dengan mudah.g) Mendorong ikatan akrab antar kelompok/antar generasi.h) Transportasi dan utilitas bangunan yang sesuai dengan lansia.i) Para lansia dapat terus berguna dalam menghasilkan karya.j) Lansia beserta keluarga aktif memeliharan kesehatan lansia.3. JenisJenis pelayanan kesehatan terhadap lansia meliputi lima upaya kesehatan, yaitu peningkatan (promotion), pencegahan (prevention), diagnosis dini dan pengobatan, pembatasan kecacatan, serta pemulihan.2.4. Dukungan serta orang yang terlibat merawat lansia1. Sosial workerBerikut ini adalah pengertian dan definisi pekerja sosial menurut para ahli menurut yayasan obor Indonesia pekerja social adalah seseorang yang mempunyai kompetensi profesional dalam pekerjaan sosial yang diperoleh melalui pendidikan formal atau pengalaman praktik di bidang pekerjaan sosial/kesejahteraan sosial yang diakui secara resmi oleh pemerintah dan melaksanakan tugas profesional pekerjaan sosial. Menurut Endang Moertopo pekerja sosial adalah seseorang yang memiliki dasar pengetahuan, ketrampilan dan nilai-nilai pekerjaan sosial yang bertujuan untuk memberikan pelayanan kesejahteraan social.a. Tujan Sosial WrokerTujuan pekerjaan sosial menurut Allen Pincus & Anne Minahan sebagai berikut :a. Meningkatkan kemampuan orang untuk melaksanakan tugas kehidupan dan kemampuandalam memecahkan masalah b. Mengkaitkan orang dengan sistem yang dapat menyediakan sumber, pelayanan dan kesempatan yang dibutuhkannya c. Meningkatkan kemampuan pelaksanaan sistem secara efektif dan berperikemanusiaand. Memberi sumbangan bagi perubahan, perbaikan dan perkembangan kebijakan serta perundang-undangan social.2. Dukungan keluargaa. Pengertian keluargaBadan sensus Amerika mendefinisikan keluarga secara tradisional yaitu keluarga terdiri dari orang-orang yang tergabung karena hubungan pernikahan, hubungan darah, atau adopsi dan tinggal bersama dalam satu rumah . Menurut Dep Kes R.I keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan. b. Komponen-komponen dukungan keluargaSarafino menjelaskan bahwa keluarga memiliki beberapa bentuk dukungan, yaitu:1) Dukungan informasionalKeluarga berfungsi sebagai pemberi informasi tentang suatu pengetahuan terhadap anggota keluarga. Manfaat dari dukungan ini adalah dapat menahan munculnya suatu stressor karena informasi yang diberikan dapat menyumbangkan aksi sugesti yang khusus pada individu. Aspek-aspek dukungan ini berupa nasehat, usualan saran, perunjuk dan informasi.2) Dukungan penilaianDapat berwujud pemberian penghargaan atau pemberian penilaian yang mendukung perilaku atau gagasan individu dalam bekerja maupun peran sosial yang meliputi pemberian umpan balik, informasi, atau penguatan.3) Dukungan instrumentalMerupakan sumber pertolongan praktis dan konkrit, diantaranya dapat berwujud barang, pelayanan dukungan, keuangan, dan menyediakan peralatan yang yang dibutuhkan. Memberi bantuan dan melaksanakan aktivitas, memberi peluang waktu, serta modifikasi lingkungan.4) Dukungan emosionalMerupakan dukungan yang diwujudkan dalam bentuk kelekatan, kepedulian, dan ungkapan simpati sehingga timbul keyakinan bahwa individu yang bersangkutan diperhatikan.c. Peran anggota keluarga terhadap lansiaMenurut Eliopoulus berbagai bentuk peran keluarga diantaranya menjaga dan membersihkan rumah, mengelola keuangan, belanja, kesempatan untuk sosialisasi, menasihati, menemani ke pelayanan kesehatan, memasak dan menyediakan makanan, mengingatkan untuk berobat, menjaga janji, mengawasi, melakukan perawatan, pemantauan dan administrasi obat-obatan.Pada umumnya keluarga memiliki peran penting dalam kehidupan lansia, keluarga memenuhi 60-80% kebutuhan lansia. Berikut ini hal-hal yang mempengaruhi kemampuan keluarga memberi dukungan pada lansia yaitu :1) Meningkatnya usia lansia old-old (>85 tahun).2) Penurunan fertilitas, dimana penurunan kelahiran berarti anak yang bisa merawat lansia lebih sedikit.3) Meningkatnya pekerja wanita, dimana biasanya yang memberikan perawatan primer adalah wanita.4) Meningkatnya mobilitas keluarga, sehingga banyak anak yang berjauhan dengan keluarga mengakibatkan kesulitan memberikan perawatan.5) Meningkatnya perceraian dan pernikahan kembali. Hal ini akan menimbulkan konflik bagi anak untuk memberikan perawatan karena berbedanya pandangan antara saudara kiri. Menurut Carter dan McGoldrick tugas perkembangan keluarga dengan lansia adalah mepertahankan pengaturan hidup yang memuaskan, penyesuaian terhadap pendapatan yang menurun, mempertahankan hubungan perkawinan, penyesuaian diri terhadap kehilangan pasangan, pemeliharaan ikatan keluarga antargenerasi, meneruskan untuk memahami eksistensi usia lanjutd. Pendekatan yang bisa dilakukan keluarga pada lansiaMenurut Lueckenotte, ada beberapa pendekatan yang bisa dilakukan keluarga terhadap lansia yaitu:1. Memahami persepsi dan perasaan lansia2. Dekati lansia dengan baik, sehingga lansia tidak merasa ketergantungan3. Sarankan satu perubahan dalam satu waktu, karena umumnya orang sulit untuk menerima perubahan4. Pertimbangkan siapa yang cocok untuk berbicara pada lansia

3