terapi mesotelioma maligna

7
Terapi Mesotelioma Maligna Malignant Pleural Mesothelioma (MPM) dikatakan resisten terhadap pengobatan dengan antikanker klasik (pembedahan, kemoterapi dan radioterapi). Beberapa kemajuan terakhir yang telah dibuat adalah dengan kombinasi regimen kemoterapi dan memberikan pengobatan multimodal, yang melibatkan kombinasi kemoterapi, pembedahan dan radioterapi. Pembedahan Reseksi dengan pembedahan secara teoritis merupakan pengobatan yang paling efektif. Namun, dengan adanya penyebaran dari MPM ke seluruh hemitoraks, reseksi neoplasma dengan hasil histologis negatif jarang dicapai. Tiga prosedur pembedahan dapat digunakan dengan MPM untuk paliatif dan / atau pengobatan, meliputi: 1. Video-Assisted Thoracoscopy (VATS) VATS memainkan peran penting dalam MPM dengan membuat biopsi secara langsung untuk mendapatkan jaringan diagnostik. Kemudian di prosedur yang sama, efusi dapat dialirkan, dan pleurodesis dapat dicapai. Meskipun tidak ada cytoreduction dari tumor, teknik ini efektif dalam menciptakan pleurodesis untuk meringankan dyspnea yang disebabkan oleh efusi pada penyakit ini. Namun, prosedur ini tidak dapat mencegah pasien untuk menjalani pneumonektomi selanjutnya. Pleurodesis pada VATS sendiri tidak memperpanjang kelangsungan hidup, tetapi dapat memberikan manfaat untuk

Upload: hafif-kusasi

Post on 05-Sep-2015

224 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Terapi Mesotelioma

TRANSCRIPT

Terapi Mesotelioma MalignaMalignant Pleural Mesothelioma (MPM) dikatakan resisten terhadap pengobatan dengan antikanker klasik (pembedahan, kemoterapi dan radioterapi). Beberapa kemajuan terakhir yang telah dibuat adalah dengan kombinasi regimen kemoterapi dan memberikan pengobatan multimodal, yang melibatkan kombinasi kemoterapi, pembedahan dan radioterapi.

PembedahanReseksi dengan pembedahan secara teoritis merupakan pengobatan yang paling efektif. Namun, dengan adanya penyebaran dari MPM ke seluruh hemitoraks, reseksi neoplasma dengan hasil histologis negatif jarang dicapai. Tiga prosedur pembedahan dapat digunakan dengan MPMuntuk paliatif dan / atau pengobatan, meliputi: 1. Video-Assisted Thoracoscopy (VATS)VATS memainkan peran penting dalam MPM dengan membuat biopsi secara langsung untuk mendapatkan jaringan diagnostik. Kemudian di prosedur yang sama, efusi dapat dialirkan, dan pleurodesis dapat dicapai. Meskipun tidak ada cytoreduction dari tumor, teknik ini efektif dalam menciptakan pleurodesis untuk meringankan dyspnea yang disebabkan oleh efusi pada penyakit ini. Namun, prosedur ini tidak dapat mencegah pasien untuk menjalani pneumonektomi selanjutnya. Pleurodesis pada VATS sendiri tidak memperpanjang kelangsungan hidup, tetapi dapat memberikan manfaat untuk pasien dengan komobiditas atau penyakit stadium lanjut, yang kemudian dapat menjalani prosedur kemoterapi sistemik.2. Pleurektomi/DekortikasiSalah satu pilihan terapi pembedahan yang dimaksudkan untuk sitoreduksi tumor yaitu adalah pleurektomi/dekortikasi. Prosedur ini dilakukan melalui torakotomi terbuka yaitu dengan menghilangkan pleura parietal yang termasuk pada bagian mediastinum, perikardium, dan diafragma lalu menanggalkan pleura visceral untuk mendekortikasi paru-paru. Dibandingkan dengan pnemonektomi, prosedur ini menimbulkan lebih sedikit stres fisiologis dan memiliki angka kematian operasi sedikit lebih rendah 1,5% sampai 5%. Prosedur ini memiliki beberapa kerugian seperti kebocoran udara pasca operasi, empiema, perdarahan, gangguan pada diafragma. Dengan sendirinya, P / D memberikan paliatif baik dan mencegah kembalinya gejala efusi, namun tidak dianggap sebagai prosedur yang berpotensi kuratif.3. Ekstrapleura PnemonektomiProsedur bedah yang paling agresif adalah EPP, yang melibatkan reseksi pleura parietal dan visceral bersama dengan paru-paru, kelenjar getah bening mediastinal, diafragma, dan perikardium. Diafragma dan pericardium kemudian direkonstruksi dengan Gortex atau Marlex Mesh. Meskipun prosedur ini memiliki dampak yang berat pada fisiologis pasien karena pengangkatan paru, namun prosedur ini dapat dilakukan di pusat-pusat berpengalaman dengan angka kematian kurang dari 5%. Prosedur ini merupakan prosedur sitoreduktif paling lengkap dan pada dasarnya merupakan prosedur dengan angka harapan hidup jangka panjang.

RadioterapiTerapi radiasi terutama diberikan setelah operasi dan bisa juga digunakan untuk mengobati tumor hemitoraks yang terlibat untuk menurunkan resiko kekambuhan lokal yang dilaporkan sampai 80%. Dalam satu studi yang mengevaluasi pemberian dosis tinggi terapi radiasi untuk mesotelioma menurunkan resiko kekambuhan sampai 13%, radiasi juga dapat memngurangi nyeri dada. Kelelahan, mual dan iritasi kulit adalah efek samping yang umum dari terapi radiasi.

KemoterapiTidak ada standar regimen kemoterapi untuk pasien-pasien Mesotelioma Maligna yang tidak dapat dioperasi. Kemoterapi dapat memperlambat perkembangan penyakit tetapi tidak untuk sembuh sempurna.Beberapa obat kemoterapi 1. Pemetrexed dan Cisplatin/CarboplatinPada tahun 2004,pemetrexed merupakan agen yang pertama yang disetujui oleh FDA untuk digunakan dan dikombinasi dengan cisplatin untuk terapi malignan mesotelioma. Premetrexed adalah antifolat multi target baru yang menghambat enzim reduktase dihidrofolat, timidilat sintase, ribonukleotida glicinamid transferase, enzim-enzim ini terlibat dalam sintesis purin dan pirimidin. Pemetrexed merupakan senyawa antifolat yang dibawa ke dalam sel dengan mengurangi folat karier dan menjadi poliglutamat intra seluler.4 Angka harapan hidup dengan pemetrexed dan kombinasi cisplatin adalah 12,1 bulan jauh lebih lama dibandingkan dengan pemberian cisplatin sendiri hanya 9,3 bulan.20 Suplementasi dengan cyanokobalamin 1000 mikro gram intra muskular setiap 9 minggu dan 400 mikro gram asam folat setiap hari selama diterapi dengan pemetrexed dapat menurunkan efek samping yang berhubungan dengan toksik seprti mual, muntah, febril netropenic, mucositis, dan diare.2. Cisplatin dan Carboplatin. Merupakan analog platinum yang sudah di pelajari dalam uji klinik sebagai agen tunggal untuk terapi mesotelioma dan dikombinasi dengan obat-obat kemoterapi yang lain. Efek samping yang sering terjadi seperti mual, muntah, neuropati perifer, gangguan ginjal.3. Gemcitabine. Adalah anti folat yang memilki aktifitas terhadap keganasan padat dan hematologi. Pada pemberian monoterapi memiliki tingkat respons 0-7% dan kelangsungan hidup 4,7-8 bulan. Kombinasi antara gemcitabine dan cisplatin atau karboplatin mengahsilkan respons rata-rata 12-48%. 4. Vinorelbine.Adalah penghambat mikrotubul baik tunggal atau kombinasi dengan agen lainya. Stabbing dan kawan-kawan memberikan vinorelbine mingguan kepada 63 pasien dengan refrakter mesotelioma atau kasus kambuh dan mendapatkan tingkat respons 16 % dan kelangsungan hidup 9,6 bulan. Kombinasi vinorelbine dan cisplatin tingkat respons 30 % dan kelangsungan hidup rata-rata 16,8 bulan.

A. Pendekatan terapi baru Berbagai pendekatan terapi baru pada mesotelioma maligna, secara signifikan dapat meningkatkan harapan hidup. Pendekatan terapi yang dimaksud antara lain menggunakan terapi imun dan terapi gen.1. Terapi imunBerdasarkan laporan bahwa infiltrasi limfosit ke dalam tumor dalam jumlah besar dapat meningkatkan angka harapan hidup, maka beberapa kelompok meneliti terapi imun sebagai alternatif.Penggunaan pemicu imunitas antitumor dapat meningkatkan survival. Beberapa terapi imun sistemik yang telah diteliti adalah interleukin-2 (IL-2), dan interferon-gamma ( IFN-), namun keduanya memiliki efek samping yang kurang baik. Sedangkan, jika Imunostimulan, seperti GM-CSF (granulocyte-macrophage colony stimulating Factor), IL-2, dan IFN-, diberikan secara intrapleura, ternyata memberikan respon yang signifikan. Hasil yang paling mengesankan diperoleh dengan penggunaan IFN- intrapleural pada pasien dengan stadium dini (Butchart : stage I dan II). Penelitian pada 89 pasien yang telah diterapi selama 46 bulan, memberikan respon pada 20 % pasien. Pada pemeriksaan histologi, 9 % mengalami respon sempurna dan 10 % respon parsial, dan lebih dari 50 % reduksi ukuran tumor.212. Terapi genPeneliti di Universitas Pennsylvania saat ini melakukan penelitian klinis tahap I terapi gen pada mesotelioma maligna. Ini merupakan terapi gen pertama di Amerika Serikat. Pendekatan mereka dengan memasukkan secara intrapleural replication-deficient, recombinant adenovirus ( rAd) yang secara genetis telah dirancang, berisi gen timidin kinase virus herpes simpleks (herpes simplex virus thymidine kinase (HSVtk)).Pendekatan ini diharapkan menghasilkan efek. Pemberian AdHSVtk kedalam kavum pleura pasien mesotelioma akan mentransduksi sel tumor untuk mengekspresikan timidin kinase virus, sehingga lebih peka terhadap antiviral ganciclovir (GCV). Timidin kinase (tk) virus mirip dengan kinase pada mamalia, , dapat mengkatalisis produksi GCV-triphosphate (GCV-PPP), suatu toksin sel yang kuat yang menghambat fungsi DNA polymerase.Terapi gen telah dilakukan dengan sukses untuk eradikasi tumor mesotelioma pada binatang. Penelitian pada 21 pasien telah sukses diterapi dengan pendekatan ini, terutama pada stadium dini. Pendekatan yang sama dilakukan di Universitas Louisiana, dengan menggunakan gene-modified (mengandung HSV-TK) ovarian cancer cells yang diikuti dengan pemberian ganciclovir.