teori welfare state

3
3. Welfare State Konsep kesejahteraan negara tidak hanya mencakup deskripsi mengenai sebuah cara pengorganisasian kesejahteraan (welfare) atau pelayanan sosial (social services). Melainkan juga sebuah konsep normatif atau sistem pendekatan ideal yang menekankan bahwa setiap orang harus memperoleh pelayanan sosial sebagai haknya. Secara sederhana walfare dapat dimaknai dengan kesejahteraan, dan state berarti Negara atau agency (alat) dari masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur hubungan-hubungan manusia dalam masyarakat dan menerbitkan gejala-gejala kekuasaan dalam masyarakat. 1 Menurut Spicker (1988) dalam E. Suharto, 2 menyebutkan bahwa negara kesejahteraan adalah sebuah sistem kesejahteraan sosial yang dapat memberi peran lebih besar pada Negara atau pemerintahan (untuk mengalokasikan sebagian dana publik demi menjamin terpenuhinya kebutuhan dasar warganya). Negara hukum, kesejahteraan merupakan bentuk perlindungan Negara terhadap masyarakat terutama kelompok lemah seperti orang miskin, cacat, pengangguran, dan sebagainya. Jimly Asshiddiqie, 3 menyatakan bahwa dalam konsep negara kesejahteraan, Negara dituntut untuk memperluas tanggungjawabnya 1 Ibnu Mas’ud, Kamus Pintar Populer, (Yogyakarta: Ananda, 1991), h. 275 2 E. Suharto, 2006, Analisa Kebijakan Publik, Alfabeta, Bandung, h. 50 3 Jimly Asshiddiqie, 1994, Gagasan Kedaulatan Rakyat dalam Konstitusi dan Pelaksanaannya di Indonesia, Penerbit PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta, h. 223

Upload: ahmad-rizza-habibi

Post on 13-Nov-2015

23 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Teori Welfare State

TRANSCRIPT

3. Welfare StateKonsep kesejahteraan negara tidak hanya mencakup deskripsi mengenai sebuah cara pengorganisasian kesejahteraan (welfare) atau pelayanan sosial (socialservices). Melainkan juga sebuah konsep normatif atau sistem pendekatan ideal yang menekankan bahwa setiap orang harus memperoleh pelayanan sosial sebagai haknya.Secara sederhana walfare dapat dimaknai dengan kesejahteraan, dan state berarti Negara atau agency (alat) dari masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur hubungan-hubungan manusia dalam masyarakat dan menerbitkan gejala-gejala kekuasaan dalam masyarakat.

Menurut Spicker (1988) dalam E. Suharto, menyebutkan bahwa negara kesejahteraan adalah sebuah sistem kesejahteraan sosial yang dapat memberi peran lebih besar pada Negara atau pemerintahan (untuk mengalokasikan sebagian dana publik demi menjamin terpenuhinya kebutuhan dasar warganya). Negara hukum, kesejahteraan merupakan bentuk perlindungan Negara terhadap masyarakat terutama kelompok lemah seperti orang miskin, cacat, pengangguran, dan sebagainya.

Jimly Asshiddiqie, menyatakan bahwa dalam konsep negara kesejahteraan, Negara dituntut untuk memperluas tanggungjawabnya kepada masalah-masalah sosial ekonomi yang memberikan legalisasi bagi penganut negara intervensionis pada abad ke-20. Negara justru perlu dan bahkan harus melakukan intervensi dalam berbagai masalah sosial dan ekonomi untuk menjamin terciptanya kesejahteraan bersama dalam kehidupan masyarakat.Dalam sub pembahasan yang lain, welfare state berarti suatu konsepsi negara hukum modern yang merupakan perpaduan antara konsep negara hukum dan negara kesejahteraan. Dalam konsep ini negara atau pemerintah tidak semata-mata sebagai penjaga ketertiban atau keamanan masyarakat saja, tetapi juga memikul tanggungjawab dalam mewujudkan keadilan sosial, kesejahteraan umum dan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Lebih lanjut dikatakan bahwa ajaran welfare state merupakan bentuk kongkret dari peralihan prinsip staatsonthouding, yang membatasi peran negara dan pemerintah untuk mencampuri kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat, menjadi staatsbemoeienis yang menghendaki negara dan pemerintah terlibat aktif dalam kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat, sebagai langkah untuk mewujudkan kesejahteraan umum.

Di indonesia, konsep kesejahteraan sosial termaktub dalam Undang-undang RI Nomor 6 Tahun 1974 yang memberi defenisi kesejahteraan siosial sebagai suatu tata kehidupan dan penghidupan sosial, material maupun spiritual yang diliputi oleh rasa keselamatan, kesusilaan dan ketentraman lahir dan batin, yang memungkinkan bagi setiap warga untuk mengadakan usaha pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmaniah, rohaniah dan sosial yang sebaik-baiknya bagi diri, keluarga serta masyarakat dengan menjunjung tinggi hak-hak atau kewajiban manusia sesuai dengan pancasila. Pasal 33 tentang sistem perekonomian dan 34 tentang kepedulian negara pada kelompok lemah menempatkan negara sebagai pihak yang paling bertanggungjawab dalam mewujudkan kesejahteraan sosial.Dengan demikian, negara kesejahteraan adalah suatu konsep pemikiran tentang pemahaman tentang paham suatu negara yang intinya negara itu memberikan jaminan kesejahteraan kepada rakyatnya serta memberikan perlindungan kepada mereka. Negara hadir serta bertanggungjawab dalam penyelenggaraan kepentingan rakyat baik di bidang sosial, ekonomi, budaya, pendidikan, hukum, sumber daya alam dan kepentingan lainnya, sehingga perlindungan terhadap air untuk kepentingan masyarakat wajib direalisasikan. Ibnu Masud, Kamus Pintar Populer, (Yogyakarta: Ananda, 1991), h. 275

E. Suharto, 2006, Analisa Kebijakan Publik, Alfabeta, Bandung, h. 50

Jimly Asshiddiqie, 1994, Gagasan Kedaulatan Rakyat dalam Konstitusi dan Pelaksanaannya di Indonesia, Penerbit PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta, h. 223

Ridwan HR, 2003, Hukum Administrasi Negara, UII Press, H. 11