teori sosiologi modern dan postmodern

14
TEORI SOSIOLOGI MODERN & POSTMODERN Afifah Dhaniyah • 3143122001 C-Regular 2014

Upload: afifah-dhaniyah

Post on 09-Jan-2017

254 views

Category:

Education


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Teori Sosiologi Modern dan Postmodern

TEORI SOSIOLOGI MODERN &

POSTMODERN• Afifah Dhaniyah• 3143122001• C-Regular 2014

Page 2: Teori Sosiologi Modern dan Postmodern

Structural Functionalism, Neofunctionalism, and Conflict Theory

Page 3: Teori Sosiologi Modern dan Postmodern

Fungsionalisme Struktural / Struktural Fungsionalisme

Teori Struktural Fungsional mengasumsikan bahwa masyarakat

merupakan sebuah sistem yang terdiri dari berbagai bagian yang

saling berhubungan. Bagian-bagian tersebut berfungsi dalam

segala kegiatan yang dapat meningkatkan kelangsungan hidup dari

sistem.

Page 4: Teori Sosiologi Modern dan Postmodern

Teori Fungsionalisme Struktural menekankan

kepada keteraturan dan mengabaikan konflik

dan perubahan-perubahan dalam masyarakat.

Konsep utamanya adalah fungsi, disfungsi,

fungsi laten, fungsi manifest dan keseimbangan.

Page 5: Teori Sosiologi Modern dan Postmodern

Tokoh-tokoh yang pertama kali mencetuskan

fungsional yaitu August Comte, Emile Durkheim dan

Herbet Spencer.

Teori fungsional ini menganut faham positivisme,

yaitu suatu ajaran yang menyatakan bahwa spesialisasi

harus diganti dengan pengujian pengalaman secara

sistematis. Sehingga dalam melakukan pengkajian

haruslah mengikuti aturan ilmu pengetahuan alam.

Page 6: Teori Sosiologi Modern dan Postmodern

Inti dari Fungsionalisme Struktural

1. Teori Stratifikasi Fungsional dan Kritiknya (Kingsley Davis & Wilbert Moore

1945)

Menurut mereka startifikasi adalah suatu fenomena universal dan penting. Dan

startifikasi juga merupakan suatu keharusan fungsional.

Fungsional membagi stratifikasi menjadi 2 masalah, yaitu:

• Bagaimana cara masyarakat menanamkan kepada individu yang “tepat”

keinginan untuk mengisi posisi tertentu

• Setelah individu berada dalam posisis yg tepat bagaimana cara

masyarakat menanamkan keinginan pada mereka untuk memenuhi

persyaratan posisi mereka.

Page 7: Teori Sosiologi Modern dan Postmodern

Masalah dalam penempatan sosial yang terjadi pada Stratifikasi:

1. Posisi tertentu lebih menyenangkan untuk diduduki ketimbang posisi yang

lain

2. Posisi tertentu lebih penting untuk menjaga kelangsungan hidup masyarakat

ketimbang posisi yang lain

Posisi-posisi sosial yang berbeda memerlukan bakat & kemampuan yang berbeda

pula.

Menurut Davis & Moore masyarakat yang berada dalam posisis yang tinggi

dianggap kurang menyenangkan tetapi lebih penting untuk kelangsungan

masyarakat & membuat masyarakat menjadi lebi tekun. Sedangkan masyrakat

yang posisinya rendah lebih menyenangkan namun kurang penting & tidak begitu

memerlukan bakat kemampuan yang besar.

Page 8: Teori Sosiologi Modern dan Postmodern

Kritik terhadap teori startifikasi struktural

fungsional ini adalah adanya individu-individu

yang berusaha untuk terus melanggengkan

posisi istimewa orang-orang yang sudah

memiliki kekuasaan, prestise dan uang.

Page 9: Teori Sosiologi Modern dan Postmodern

2. Fungsionalisme Struktural Talcott Parsons

Talcott Parsons melahirkan teori fungsional tentang

perubahan. Dalam teorinya Parsons menganalogikan perubahan

sosial dalam masyarakat seperti halnya pertumbuhan pada

makhluk hidup.

Ketika masyarakat berubah, masyarakat akan tumbuh dengan

kemampuan yang lebih baik untuk menanggulangi permasalahan

hidupnya. Parsons merupakan ahli yang optimis memandang

perubahan.

Page 10: Teori Sosiologi Modern dan Postmodern

Skema sistem tindakan yang disebut AGIL. Talcott Parsons

• Adaptation / Adaptasi

• Goal Attainment / Pencapaian Tujuan

• Integration / Integrasi

• Latency / Latensi atau Pemeliharaan Pola

Cara untuk membentuk sistem yaitu:

• Sistem organisme biologis : berhubungan dengan fungsi adaptasi

• Sistem kepribadian: Menggerakkan seluruh sumber daya untuk mencapai

tujuan.

• Sistem sosial: berhubungan dengan fungsi integrasi dengan mengontrol

komponen-komponen pembentuk masyarakat.

• Sistem kebudayaan: berhubungan dengan fungsi pemeliharaan

Page 11: Teori Sosiologi Modern dan Postmodern

NeoFungsionalismeNeofungsionalisme dibentuk karena terjadinya kemerosotan dari teori

Fungsionalisme Struktural. Neofungsionalisme juga adalah suatu pembaruan,

perluasan dan perbaikan dari Fungsionalisme Struktural.

Kelemahan fungsionalisme struktural Parsons yang perlu diatasi oleh

Neofungsionalisme menurut menurut Alexander, adalah:• Anti-individu; • Antagonisme terhadap perubahan; • Konservatisme; • Idealisme; dan • Anti-empiris.

Alexander sendiri membuat teori untuk mengatasi atau sebagai jalan keluar

permasalahan tersebut namun sayang teori yang telah dibuatnya tidak cukup berhasil

sebab mirip dengan teori tindakan sosial Bailey yang dikenal dalam teori antropologi.

Page 12: Teori Sosiologi Modern dan Postmodern

Orientasi Dasar Neofungsionalisme Menurut Alexander:

1. Neofungsionalisme bekerja dengan model masyarakat deskriptif. Jadi

neofungsionalisme bersifat terbuka dan plural

2. Neofungsionalisme memusatkan perhatian sama besarnya dengan

tindakan dan keteraturan

3. Neofungsionalisme tetap memperhatikan masalah integrasi

4. Neofungsionalisme tetap menerima penekanan Parsonsian tradisional

seperti kepribadian, kultur, dan sistem sosial

5. Neofungsionalisme memusatkan perhatian pada perubahan sosial dalam

proses diferensiasi dalam sistem sosial, kultura dan kepribadian.

Page 13: Teori Sosiologi Modern dan Postmodern

Teori KonflikTeori konflik merupakan teori yang berperan menentang teori

Fungsionalisme struktural. Tokoh dalam teori ini adalah Ralf

Dahrendorf.

Dahrendorf berpendapat bahwa masyarakat memiki 2 wajah yaitu

konflik dan konsensus.

Teori Konflik melihat bahwa setiap elemen atau institusi

memberikan sumbangan terhadap disintegerasi sosial.

Page 14: Teori Sosiologi Modern dan Postmodern

1. OtoritasDahrendorf mengatakan otoritas tidak terletak dalam diri individu, tetapi didalam posisi. Otoritas dalam setiap asosiasi bersifat dikotomi. Kepentingan juga termasuk dalam teori konfliknya Dahrendorf.