teori pertumbuhan ekonomi-ok

9
Martha Fitri Alextina Tatodi TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI I.DEFINISI PERTUMBUHAN EKONOMI Pertumbuhan ekonomi adalah proses dimana terjadi kenaikan produk nasional bruto riil atau pendapatan nasional riil. Jadi perekonomian dikatakan tumbuh atau berkembang bila terjadi pertumbuhan outputriil. Definisi pertumbuhan ekonomi yang lain adalah bahwa pertumbuhan ekonomi terjadi bila ada kenaikan output perkapita. Pertumbuhan ekonomi menggambarkan kenaikan taraf hidup diukur dengan output riil per orang. II.PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KENAIKAN PRODUKTIVITAS Sementara negara-negara miskin berpenduduk padat dan banyak hidup pada taraf batas hidup dan mengalami kesulitan menaikkannya, beberapa negara maju seperti Amerika Serikat dan Kanada, negara-negara Eropa Barat, Australia, Selandia Baru, dan Jepang menikmati taraf hidup tinggi dan terus bertambah.Pertambahan penduduk berarti pertambahan tenaga kerja serta berlakunya hukum Pertambahan Hasil yang Berkurang mengakibatkan kenaikan output semakin kecil, penurunan produk rata-rata serta penurunan taraf hidup. Sebaliknya kenaikan jumlah barang-barang kapital, kemajuan teknologi, serta kenaikan kualitas dan keterampilan tenaga kerja cenderung mengimbangi berlakunya hukum Pertambahan Hasil yang Berkurang. Penyebab rendahnya pendapatan di negara-negara sedang berkembang adalah berlakunya hukum penambahan hasil yang semakin berkurang akibat pertambahan penduduk sangat cepat, sementara tak ada kekuatan yang mendorong pertumbuhan ekonomi berupa pertambahan kuantitas dan kualitas sumber alam, kapital, dan kemajuan teknologi. III.PERMINTAAN AGREGRATIF DAN PERTUMBUHAN EKONOMI Pada gambar ini dianggap bahwa tingkat PNN kesempatan kerja penuh pada thaun 1998 A sebesar 26 trilyun rupiah dan skedul permintaan agregratifnya adalah C+I+C1 hingga tingkat PNN kesempatan kerja penuh dapat dicapai karena sama dengan tingkat pendapatan keseimbangannya.Misalkan terjadi pertumbuhan kapasitas produksi akibat adanya pertambahan sumber-sumber pertumbuhan

Upload: marthafitri

Post on 26-Oct-2015

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

teori pertumbuhan

TRANSCRIPT

Page 1: Teori Pertumbuhan Ekonomi-ok

Martha Fitri Alextina Tatodi

TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI

I.DEFINISI PERTUMBUHAN EKONOMI

Pertumbuhan ekonomi adalah proses dimana terjadi kenaikan produk

nasional bruto riil atau pendapatan nasional riil. Jadi perekonomian dikatakan

tumbuh atau berkembang bila terjadi pertumbuhan outputriil. Definisi

pertumbuhan ekonomi yang lain adalah bahwa pertumbuhan ekonomi terjadi

bila ada kenaikan output perkapita. Pertumbuhan ekonomi menggambarkan

kenaikan taraf hidup diukur dengan output riil per orang.

II.PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KENAIKAN PRODUKTIVITAS

Sementara negara-negara miskin berpenduduk padat dan banyak

hidup pada taraf batas hidup dan mengalami kesulitan menaikkannya,

beberapa negara maju seperti Amerika Serikat dan Kanada, negara-negara

Eropa Barat, Australia, Selandia Baru, dan Jepang menikmati taraf hidup

tinggi dan terus bertambah.Pertambahan penduduk berarti pertambahan

tenaga kerja serta berlakunya hukum Pertambahan Hasil yang Berkurang

mengakibatkan kenaikan output semakin kecil, penurunan produk rata-rata

serta penurunan taraf hidup. Sebaliknya kenaikan jumlah barang-barang

kapital, kemajuan teknologi, serta kenaikan kualitas dan keterampilan

tenaga kerja cenderung mengimbangi berlakunya hukum Pertambahan Hasil

yang Berkurang. Penyebab rendahnya pendapatan di negara-negara sedang

berkembang adalah berlakunya hukum penambahan hasil yang semakin

berkurang akibat pertambahan penduduk sangat cepat, sementara tak ada

kekuatan yang mendorong pertumbuhan ekonomi berupa pertambahan

kuantitas dan kualitas sumber alam, kapital, dan kemajuan teknologi.

III.PERMINTAAN AGREGRATIF DAN PERTUMBUHAN EKONOMI

Pada gambar ini dianggap bahwa tingkat PNN kesempatan kerja penuh

pada thaun 1998 A sebesar 26 trilyun rupiah dan skedul permintaan

agregratifnya adalah C+I+C1 hingga tingkat PNN kesempatan kerja penuh

dapat dicapai karena sama dengan tingkat pendapatan

keseimbangannya.Misalkan terjadi pertumbuhan kapasitas produksi akibat

adanya pertambahan sumber-sumber pertumbuhan ekonommi hingga

tingkat PNN kesempatan kerja penuh pada tahun berikutnya yaitu pada

tahun 1998 B menjadi 27 trilyun rupiah atau kenaikan sebesar kira-kira 4%

dalam output riil.Agar potensi produksi total dapat direalisasikan maka

permintaan agregratif harus naik dengan laju pertumbuhan yang cukup

untuk memelihara tingkat kesempatan kerja penuh.Karenanya permintaan

agregratif harus bergeser keatas menjadi C+I+C2.

Bila tidak atau naik secara lebih kecil maka kenaikan kapasitas

produksi tak dapat direalisasikan dan dimanfaatkan.Gambar ini

Page 2: Teori Pertumbuhan Ekonomi-ok

Martha Fitri Alextina Tatodi

menunjukkan aspek penciptaan pendapatan oleh komponen pengeluaran

investasi neto.

IV.TEORI DAN MODEL PERTUMBUHAN EKONOMI

Dalam zaman ahli ekonomi klasik, seperti Adam Smith dalam buku

karangannya yang berjudul An Inguiry into the Nature and Causes of the

Wealt Nations, menganalisis sebab berlakunya pertumbuhan ekonomidan

factor yang menentukan pertumbuhan ekonomi. Setelah Adam Smith,

beberapa ahli ekonomi klasik lainnya seperti Ricardo, Malthus, Stuart Mill,

juga membahas masalah perkembangan ekonomi .

A.Teori Inovasi Schum Peter

Pada teori ini menekankan pada faktor inovasi enterpreneur sebagai

motor penggerak pertumbuhan ekonomi kapitalilstik.Dinamika persaingan

akan mendorong hal ini.

B.Model Pertumbuhan Harrot-Domar

Teori ini menekankan konsep tingkat pertumbuhan natural.Selain

kuantitas faktor produksi tenaga kerja diperhitungkan juga kenaikan efisiensi

karena pendidikan dan latihan.Model ini dapat menentukan berapa besarnya

tabungan atau investasi yang diperlukan untuk memelihar tingkat laju

pertumbuhan ekonomi natural yaitu angka laju pertumbuhan ekonomi

natural dikalikan dengan nisbah kapital-output.

C.Model Input-Output Leontief.

Model ini merupakan gambaran menyeluruh tentang aliran dan

hubungan antarindustri. Dengan menggunakan tabel ini maka perencanaan

pertumbuhan ekonomi dapat dilakukan secara konsisten karena dapat

diketahui gambaran hubungan aliran input-output antarindustri. Hubungan

tersebut diukur dengan koefisien input-output dan dalam jangka

pendek/menengah dianggap konstan tak berubah .

D.Model Pertumbuhan Lewis

Model ini merupakan model yang khusus menerangkan kasus negar

sedang berkembang banyak(padat)penduduknya.Tekanannya adalah pada

perpindahan kelebihan penduduk disektor pertanian ke sektor modern

kapitalis industri yang dibiayai dari surplus keuntungan.

E.Model Pertumbuhan Ekonomi Rostow

Model ini menekankan tinjauannya pada sejarah tahp-tahap

pertumbuhan ekonomi serta ciri dan syarat masing-masing.

Tahap-tahap tersebut adalah tahap masyarakat tradisional, tahap

prasyarat lepas landas, tahap lepas landas, ahap gerakan ke arah

kedewasaan, dan akhirnya tahap konsimsi tinggi.

Page 3: Teori Pertumbuhan Ekonomi-ok

Martha Fitri Alextina Tatodi

V.NEGARA BERKEMBANG DAN FAKTOR PERTUMBUHANNYA

A.Ciri-ciri negara sedang berkembang

1. Tingkat pendapatan rendah,sekitar US$300 perkapita per tahun.

2. Jumlah penduduknya banyak dan padat perkilo meter perseginya.

3. Tingkat pendidikan rakyatnya rendah dengan tingkat buta aksara tinggi.

4. Sebagian rakyatnya bekerja disektor pertanian pangan secara tak

produktif,sementara hanya sebagian kecil rakyatnya bekerja disektor

industri.Produktifitas kerjanya rendah.

5. Kuantitas sumber-sumber alamnya sedikit serta kualitasnya rendah.Kalau

mempunyai sumber-sumber alam yang memadai namun belum diolah

atau belum dimanfaatkan.

6. Mesin-mesin produksi serta barang-barang kapital yang dimiliki dan

digunakan hanya kecil atau sedikit jumlahnya.

7. Sebagian besar dari mereka merupakan negara-negara baru

diproklamasikan kemerdekaannya dari penjajahan kira-kira satu atau dua

dekade.

B.Transisi kependudukan

Yang mencerminkan kenaikan taraf hidup rakyat di suatu negara adalah

besarnya tabungan dan akumulasi kapital dan laju pertumbuhan

penduduknya. Laju pertumbuhan yang sangat cepat di banyak negara

sedang berkembang nampaknya disebabkan oleh fase atau tahap transisi

demografi yang dialaminya. Negara-negara sedang berkembang mengalami

fase transisi demografi di mana angka kelahiran masih tinggi sementara

angka kematian telah menurun. Kedua hal ini disebabkan karena kemajuan

pelayanan kesehatan yang menurun angka kematian balita dan angka tahun

harapan hidup. Ini terjadi pada fase kedua dan ketiga dalam proses

kependudukan. Umumnya ada empat tahap dalam proses transisi, yaitu:

Tahap 1:

Masyarakat pra-industri, di mana angka kelahiran tinggi dan angka

kematian tinggi menghasilkan laju pertambahan penduduk rendah;

Tahap 2:

Tahap pembangunan awal, di mana kemajuan dan pelayanan kesehatan

yang lebih baik menghasilkan penurunan angka kelahiran tak

terpengaruh karena jumlah penduduk naik.

Tahap 3:

Tahap pembangunan lanjut, di mana terjadi penurunan angka kematian

balita, urbanisasi, dan kemajuan pendidikan mendorong banyak

pasangan muda berumah tangga menginginkan jumlah anak lebih sedikit

Page 4: Teori Pertumbuhan Ekonomi-ok

Martha Fitri Alextina Tatodi

hingga menurunkan angka kelahiran. Pada tahap ini laju pertambahan

penduduk mungkin masih tinggi tetapi sudah mulai menurun;

Tahap 4:

Kemantapan dan stabil, di mana pasangan-pasangan berumah tangga

melaksanakan pembatasan kelahiran dan mereka cenderung bekerja di

luar rumah. Banyaknya anak cenderung hanya 2 atau 3 saja hingga

angka pertambahan neto penduduk sangat rendah atau bahkan

mendekati nol.

C. Faktor penggerak pertumbuhan ekonomi dalam menanggulangi

kemiskinan

Dua hal esensial harus dilakukan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi

adalah, pertama sumber-sumber yang harus digunakan secara lebih efisien.

Ini berarti tak boleh ada sumber-sumber menganggur dan alokasi

penggunaannya kurang efisien.Yang kedua, penawaran atau jumlah sumber-

sumber atau elemen-elemen pertumbuhan tersebut haruslah diusahakan

pertambahannya.Elemen-elemen yang memacu pertumbuhan ekonomi

tersebut adalah sebagai berikut.

1. Sumber-sumber Alam

Elemen ini meliputi luasnya tanah, sumber mineral dan tambang, iklim,

dan lain-lain. Beberapa negara sedang berkembang sangat miskin akan

sumber-sumber alam, sedikitnya sumber-sumber alam yang dimiliki

meruoakan kendala cukup serius. Dibandingkan dengan sedikitnya

kuantitas serta rendahnya persediaan kapital dan sumber tenaga

manusia maka kendala sumber alam lebih serius.

2 .Sumber-sumber Tenaga Kerja

Masalah di bidang sumber daya manusia yang dihadapi oleh negara-

negara sedang berkambang pada umumnya adalah terlalu banyaknya

jumlah penduduk, pendayagunaannya rendah, dan kualitas sumber-

sumber daya tenaga kerja sangat rendah.

3. Kualitas Tenaga Kerja yang Rendah

Negara-negara sedang berkembang tak mampu mengadakan investasi

yang memadai untuk menaikkan kualitas sumber daya manusia berupa

pengeluaran untuk memelihara kesehatan masyarakat serta untuk

pendidikan dan latihan kerja.

4 .Akumulasi Kapital

Untuk mengadakan akumulasi kapital diperlukan pengorbanan atau

penyisihan konsumsi sekarang selama beberapa decade. Di negara

sedang berkembang, tingkat pendapatan rendah pada tingkat batas

hidup mengakibatkan usaha menyisihkan tabungan sukar dilakukan.

Page 5: Teori Pertumbuhan Ekonomi-ok

Martha Fitri Alextina Tatodi

Akumulasi kapital tidak hanya berupa truk, pabrik baja, plastik dan

sebagainya; tetapi juga meliputi proyek-proyek infrastruktur yang

merupakan prasyarat bagi industrialisasi dan pengembangan serta

pemasaran produk-produk sektor pertanian. Akumulasi kapital sering kali

dipandang sebagai elemen terpenting dalam pertumbuhan ekonomi.

Usaha-usaha untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi dilakukan

dengan memusatkan pada akumulasi kapital. Hal ini karena, pertama,

hampir semua negara-negara berkembang mengalami kelangkaan

barang-barang kapital berupa mesi-mesin dan peralatan produksi,

bangunan pabrik, fasilitas umum dan lain-lain. Kedua, penambahan dan

perbaikan kualitas barang-barang modal sangat penting karena

keterbatasan tersedianya tanah yang bisa ditanami.

D. Peranan penting pemerintah dalam pertumbuhan ekonomi

1. Beberapa negara sedang berkembang mengalami ketidak stabilan

sosial, politik, dan ekonomi. Ini merupakan sumber yang menghalangi

pertumbuhan ekonomi. Adanya pemerintah yang kuat dan berwibawa

menjamin terciptanya keamanan dan ketertiban hukum serta

persatuan dan perdamaian di dalam negeri. Ini sangat diperlukan bagi

terciptanya iklim bekerja dan berusaha yang merupakan motor

pertumbuhan ekonomi.

2. Ketidakmampuan atau kelemahan setor swasta melaksanakan fungsi

entreprenurial yang bersedia dan mampu mengadakan akumulasi

kapital dan mengambil inisiatif mengadakan investasi yang diperlukan

untuk memonitori proses pertumbuhan.

3. Pertumbuhan ekonomi merupakan hasil akumulasi kapital dan

investasi yang dilakukan terutama oleh sektor swasta yang dapat

menaikkan produktivitas perekonomian. Hal ini tidak dapat dicapai

atau terwujud bila tidak didukung oleh adanya barang-barang dan

pelayanan jasa sosial seperti sanitasi dan program pelayanan

kesehatan dasr masyarakat, pendidikan, irigasi, penyediaan jalan dan

jembatan serta

fasilitas komunikasi, program-program latihan dan keterampilan, dan

program lainnya yang memberikan manfaat kepada masyarakat.

4. Rendahnya tabungan-investasi masyarakat (sekor swasta) merupakan

pusat atau faktor penyebab timbulnya dilema kemiskinan yang

menghambat pertumbuhan ekonomi. Seperti telah diketahui hal ini

karena rendahnya tingkat pendapatan dan karena adanya efek

demonstrasi meniru tingkat konsumsi di negara-negara maju olah

kelompok kaya yang sesungguhnya bias menabung.

Page 6: Teori Pertumbuhan Ekonomi-ok

Martha Fitri Alextina Tatodi

5. Hambatan sosial utama dalam menaikkan taraf hidup masyarakat

adalah jumlah penduduk yang sangat besar dan laju pertumbuhannya

yang sangat cepat. Program pemerintahlah yang mampu secara

intensif menurunkan laju pertambahan penduduk yang cepat lewat

program keluarga berencana dan melaksanakan program-program

pembangunan pertanian atau daerah pedesaan yang bisa mengerem

atau memperlambat arus urbanisasi penduduk pedesaan menuju ke

kota-kota besar dan mengakibatkan masalah-masalah social, politis,

dan ekonomi.

6. Pemerintah dapat menciptakan semangat atau spirit untuk mendorong

pencapaian pertumbuhan ekonomi yang cepat dan tidak hanya

memerlukan pengembangan faktor penawaran saja, yang menaikkan

kapasitas produksi masyarakat, yaitu sumber-sumber alam dan

manusia, kapital, dan teknologi;tetapi juga faktor permintaan luar

negeri. Tanpa kenaikkan potensi produksi tidak dapat direalisasikan.

E.Strategi pertumbuhan ekonomi

1.Industrialisasi Versus Pembangunan Pertanian

Pembangunan pertanian bersifat menggunakan teknologi padat tenaga kerja

dan secara relatif menggunakan sedikit kapital; meskipun dalam investasi

pada pembuatan jalan, saluran dan fasilitas pengairan, dan pengembangan

teknologinya. Kenaikan produktivitas sektor pertanian memungkinkan

perekonomian dengan menggunakan tenaga kerja lebih sedikit

menghasilkan kuantitas output bahan makanan yang sama. Dengan

demikian sebagian dari tenaga kerja dapat dipindahkan ke sektor industri

tanpa menurunkan output sector pertanian. Di samping itu pembangunan

atau kenaikkan produktivitas dan output total sektor pertanian akan

menaikan pendapatan di sektor tersebut.

2.Strategi Impor Versus Promosi Ekspor

Stategi industrialisasi via substitusi impor pada dasarnya dilakukan dengan

membangun industri yang menghasilkan barang-barang yang semula

diimpor. Alternatif kebijakan lain adalah strategi industrialisasi via promosi

ekspor. Kebijakan ini menekankan pada industrialisasi pada sektor-sektor

atau kegiatan produksi da dalam negeri yang mempunyai keunggulan

komparatif hingga dapat memproduksinya dengan biaya rendah dan

bersaing dengan menjualnya di pasar internasional. Strategi ini secara relatif

lebih sukar dilaksanakan karena menuntut kerja keras agar bisa bersaing di

pasar internasional.

3.Perlunya Disertivikasi

Page 7: Teori Pertumbuhan Ekonomi-ok

Martha Fitri Alextina Tatodi

Usaha mengadakan disertivikasi bagi negara-negara pengekspor utama

minyak dan gas bumi merupakan upaya mempertahankan atau

menstabilkan penerimaan devisanya.

VI. ASPEK HUBUNGAN EKONOMI INTERNASIONAL DALAM

PERTUMBUHAN EKONOMI

A.Perluasan Perdagangan

Negara-negara maju telah berkembang merupakan sumber atau pensupplai

barang-barang kapital. Di samping itu mereka juga merupakan pasar yang

luas dan cukup besar yang membeli ekspor hasil-hasil pertanian,

pertambangan, bahan mentah, ataupun barang-barang manufaktur oleh

negara-negara sedang berkembang. Penurunan harga di pasar dunia akan

bahan-bahan mentah produk pertanian ataupun hasil pertambangan akan

sama seperti halnya turunnya harga minyak bumi ataupun harga tembaga di

pasaran internasional.

B.Aliran Penanaman Modal (Investasi) Asing

Aliran kapital atau investasi asing dari luar negeri baik oleh sector

pemerintah maupun swasta asing dapat merupakan suplemen atau

pelengkap bagi usaha pemecahan lingkaran setan kemiskinan. Penanaman

modal asing banyak bergerak di sektor eksplorasi sumber alam berupa

pertambangan, kehutanan, perikanan, dan juga di sektor manufacturing.

Swasta asing yang melakukan investasi umumnya merupakan perusahaan

besar multinasional.

C.Bantuan Luar Negeri Berupa Hadiah dan Pinjaman

Bantuan asing bisa diberikan secara langsung atau melalui lembaga

keuangan internasional. Contoh bantuan langsung berupa hadiah atau

pinjaman yang diberikan oleh US-AID (United State Agency for International

Development), suatu lembaga bantuan luar negeri pemerintah Amerika

Serikat, atau dari badan-badan luar negeri yang serupa dari negara-negara

maju telah berkembang lainnya.