teori jaringan aktor (ant actor network theory) mengenai pasar.pdf

21
6 Perspektif Teori Jaringan-Aktor (Actor-Network Theory, ANT) mengenai Pasar sebagai Jaringan Oleh: Dzuli S. Sabianti ([email protected]) 1. Pasar Pasar adalah suatu fenomena yang kita temui sehari-hari. Banyak definisi dan penelitian mengenai pasar. Konsep pasar didiskusikan secara teoritis dalam berbagai disiplin ilmu yang berbeda, misalnya dalam teori ekonomi neoklasik, manajemen bisnis, pemasaran, dan sosiolog. Hal ini menyebabkan konsep pasar dapat memiliki arti yang berbeda tergantung pada konteks tekstual dan disiplin. Pertama akan dibahas secara garis besar berbagai perspektif yang digunakan pada studi-studi mengenai fenomena pasar untuk mengetahui dimana posisi studi tesis ini. Posisi pemilihan perspektif untuk meneliti fenomena pasar dalam studi ini dapat dilihat pada Tabel 1. dan Gambar 1 1.1 Pandangan ekonomi neoklasik Ekonomi neoklasik dengan ”ruh” efisien memandang pasar sebagai institusi yang memungkinkan terbentuknya peluang yang semaksimal mungkin bagi pertukaran secara bebas, sehingga memungkinkan terwujudnya efisiensi yang seluas-luasnya. Pasar memungkinkan individu untuk menukar sumberdaya atau komoditas yang hendak ia gunakan agar bisa memenuhi kebutuhannya. Jika dilihat dari sudut pandang konsumen, situasi semacam ini terbentuk jika ada banyak jenis barang konsumen di pasar yang bisa ia pilih. Dari sudut pandang produsen, situasi ini terjadi ketika ada kesempatan untuk mengkombinasikan faktor-faktor produksi dengan banyak cara yang berbeda. Tanah, tenaga kerja, dan kapital, yang semuanya memiliki banyak lagi sub kategori di dalamnya, bisa digabungkan dengan proporsi yang berbeda-beda untuk menghasilkan barang-barang yang dapat dijual di pasar.

Upload: dzuli-sriadiana-sabianti

Post on 26-Oct-2015

580 views

Category:

Documents


19 download

DESCRIPTION

Actor Network Theory (ANT) Perspective on Market

TRANSCRIPT

Page 1: Teori Jaringan Aktor  (ANT Actor Network Theory) mengenai Pasar.pdf

 

Perspektif Teori Jaringan-Aktor (Actor-Network Theory, ANT)

mengenai Pasar sebagai Jaringan

Oleh: Dzuli S. Sabianti ([email protected])

1. Pasar

Pasar adalah suatu fenomena yang kita temui sehari-hari. Banyak definisi dan

penelitian mengenai pasar. Konsep pasar didiskusikan secara teoritis dalam berbagai

disiplin ilmu yang berbeda, misalnya dalam teori ekonomi neoklasik, manajemen

bisnis, pemasaran, dan sosiolog. Hal ini menyebabkan konsep pasar dapat memiliki

arti yang berbeda tergantung pada konteks tekstual dan disiplin. Pertama akan

dibahas secara garis besar berbagai perspektif yang digunakan pada studi-studi

mengenai fenomena pasar untuk mengetahui dimana posisi studi tesis ini. Posisi

pemilihan perspektif untuk meneliti fenomena pasar dalam studi ini dapat dilihat pada

Tabel 1. dan Gambar 1

1.1 Pandangan ekonomi neoklasik

Ekonomi neoklasik  dengan ”ruh” efisien  memandang pasar sebagai institusi yang

memungkinkan terbentuknya peluang yang semaksimal mungkin bagi pertukaran

secara bebas, sehingga memungkinkan terwujudnya efisiensi yang seluas-luasnya.

Pasar memungkinkan individu untuk menukar sumberdaya atau komoditas yang

hendak ia gunakan agar bisa memenuhi kebutuhannya. Jika dilihat dari sudut pandang

konsumen, situasi semacam ini terbentuk jika ada banyak jenis barang konsumen di

pasar yang bisa ia pilih. Dari sudut pandang produsen, situasi ini terjadi ketika ada

kesempatan untuk mengkombinasikan faktor-faktor produksi dengan banyak cara

yang berbeda. Tanah, tenaga kerja, dan kapital, yang semuanya memiliki banyak lagi

sub kategori di dalamnya, bisa digabungkan dengan proporsi yang berbeda-beda

untuk menghasilkan barang-barang yang dapat dijual di pasar.

Page 2: Teori Jaringan Aktor  (ANT Actor Network Theory) mengenai Pasar.pdf

 

Tabel 1 Posisi Pemilihan Perspektif Fenomena Pasar dalam Studi ini

 

Pasar sebagai tempat

Pasar sebagai segmen

Pasar sebagai mekanisme pertukaran

Pasar sebagai proses

Pasar sebagai institusi yang memungkinkan terbentuknya peluang yang semaksimal mungkin bagi pertukaran secara bebas, sehingga memungkinkan terwujudnya efisiensi yang seluas-luasnya. Model penawaran permintaan, persaingan sempurna, persaingan tidak sempurna

Tempat dimana pertukaran terjadi (tempat fisik, geografis, virtual)

Pasar sebagai sekelompok orang atau pelanggan potensial

Pasar sebagai berbagai jenis pertukaran bisnis ke bisnis

Pasar sebagai proses aktif yang melibatkan transaksi pertukaran pembeli dan penjual dan tindakan-tindakan agen lainnya yang memfasilitasi transaksi tersebut

Sistem pasar adalah metode koordinasi sosial dengan penyesuaian bersama antara peserta. Watak pasar bukanlah efisien tapi tergantung masyarakatnya. Sistem pasar bukan tempat tapi jaringan, bukan lokasi tetapi satu set kinerja terkoordinasi.

Analisis pasar berangkat dari jaringan human (manusia) dan non human (objek teknis). Pasar sebagai sebuah devais untuk melakukan koordinasi, dimana agen-agen mengejar kepentingan masing-masing melalui berbagai kalkulasi. Agen-agen memiliki kepentingan yang berbeda yang membawa mereka kepada transaksi dengan penetapan harga.

( Lindblom, 2001)

Relevansi untuk studi ini

tidak tidak tidak tidak tidak Ada relevansi dengan studi iniYa, dengan perspektif teori jaringan - aktor (Actor-Network Theory, ANT )

Perspektif ANTPerspektif

Perspektif teori pemasaran atau manajemen bisnis

Perspektif ekonomi neoklasik

Perspektif Institusional

 

Page 3: Teori Jaringan Aktor  (ANT Actor Network Theory) mengenai Pasar.pdf

 

Neo klasik:Efisiensi

Institusional:Koordinasi sosial

Perspektif ANT:Jaringan aktor, relasi, interaksi, kalkulasi‐kalkulasi

Perspektif Pasar

tidak menawarkan sendirimengenai konsep pasar.

Tetapi ketika ANT mempelajaripasar ia memperhatikanjaringan aktor, kalkulasi

(pertimbangan) para pelaku dantranslasi-translasi (interaksi) di

antara pelaku

Bagian dari pasar(bones beneath flesh of market system) :

•Kebebasan (Lyberty)•Hakmilik (Property)•Pertukaran secara sukarela (Quid pro quo)

•Uang•Aktifitas jual beli•Intermediari•Wirausahawan (Entrepreneur)•Kolektifitas

(Market system, Lindblom,2001)

Pasar terbentuk : transaksi sukarela, 

memberikanmanfaat

Gambar 1 Perspektif mengenai Pasar

Ekonomi dipandang sebagai proses dimana orang berusaha memaksimalkan

pemenuhan terhadap kebutuhan berdasarkan sumberdaya yang ada. Perspektif

neoklasik memandang pasar terdiri dari transaksi-transaksi yang dilakukan secara

sukarela antar pelaku yang independen yang semuanya sama-sama mengejar

kepentingan pribadinya sendiri-sendiri. Menurut pandangan ini, transaksi-transaksi

ini baru akan terjadi kalau dianggap bisa memberikan peningkatan kemakmuran bagi

kedua belah pihak yang terlibat dalam transaksi.

Istilah pasar banyak dibahas dalam bidang ekonomi, dan banyak upaya dikhususkan

untuk mengembangkan teori-teori pasar. Dalam ekonomi mikro pasar didefinisikan,

Page 4: Teori Jaringan Aktor  (ANT Actor Network Theory) mengenai Pasar.pdf

 

misalnya, sebagai kelompok perusahaan atau individu yang berhubungan satu sama

lain untuk membeli atau menjual barang atau jasa. Salah satu fenomena pasar dalam

perspektif ekonomi neoklasik adalah teori pasar sempurna. Teori ini menunjukkan

situasi pasar di mana beberapa pesaing yang menyediakan produk atau layanan

serupa. Pembeli mengetahui dengan sempurna karakteristik produk dan harga

ditentukan oleh kurva permintaan klasik. Pertukaran di pasar dipandang sebagai

kejadian yang terisolasi, tanpa koneksi ke pertukaran sebelumnya atau antara peserta

pertukaran. Para penjual dan pembeli dianggap memasuki dan meninggalkan situasi

pertukaran tunggal sebagai orang asing. Selain itu, asumsi konsep pasar ini adalah

aktor dipandang sebagai pengambil keputusan yang rasional dan nilai ekonomi dan

biaya merupakan penentu utama dari keputusan pembeli dan penjual.

Namun, para ekonom telah mengidentifikasi berbagai kondisi yang membatasi

pembentukan pasar sempurna. Sejumlah contoh klasik dari kondisi kegagalan pasar

atau market failure antara lain: barang publik, eksternalitas (termasuk pencemaran

dan kerusakan lingkungan), informasi yang tidak simetris, biaya transaksi, kepastian

institusional serta masalah dalam distribusi.

Pandangan teori pemasaran tentang pasar

Fenomena pasar dapat dilihat sebagai isu utama dalam pemasaran atau

manajemen bisnis. Bahkan dapat dilihat bahwa pasar merupakan elemen

mendasar dari setiap perspektif manajemen bisnis. Tema pemasaran seperti harga,

perilaku konsumen, promosi, produk, saluran distribusi, dan lain-lain semua

didasarkan pada fungsi pasar. Gagasan tentang pasar bahkan dapat dianggap

sebagai prasyarat bagi keberadaan pemasaran dan manajemen bisnis. Dalam

pencarian domain yang tepat dari disiplin pemasaran, Halinen (dalam Ulkuniemi

2011) berpendapat bahwa perilaku pasar adalah perilaku pembeli, penjual,

perantara, dan regulator dalam hubungan pertukaran dan bahwa semua ini harus

merupakan fokus dari pemasaran. Selain itu, dalam pandangan ini, pasar dapat

dilihat berada di mana pun, dimana terdapat potensi pertukaran terjadi. Meskipun

Page 5: Teori Jaringan Aktor  (ANT Actor Network Theory) mengenai Pasar.pdf

10 

 

pemahaman tentang pasar sebagai isu utama manajemen pemasaran dan bisnis,

definisi-definisi yang berbeda masih ada untuk konsep pasar dalam literatur

pemasaran.

Beberapa konsep pasar yang ditemukan dalam literatur pemasaran, yaitu pasar

sebagai tempat, sebagai segmen, sebagai mekanisme pertukaran dan pasar sebagai

suatu proses.

A. Pasar sebagai tempat. Salah satu konsep yang paling sederhana dan

sebenarnya juga merupakan konsep awal pasar adalah dengan

menganggapnya sebagai suatu tempat. Orang bisa bicara tentang pasar, yang

mengacu kepada tempat fisik, atau bahkan lokasi geografis di mana

permintaan dan penawaran bertemu dan pertukaran terjadi, atau tempat di

mana orang dan/atau barang dirakit untuk tujuan pertukaran. Dalam

penelitian dan praktek pemasaran, perspektif pasar sebagai tempat telah

digunakan juga baru-baru ini dalam literatur pemasaran teknologi informasi

dan internet, misalnya konsep pasar untuk merujuk portal www sebagai

sebuah pasar virtual.

B. Pasar sebagai segmen. Selain pemahaman pasar sebagai tempat, dalam

literatur lebih sering digunakan pasar sebagai sekelompok orang atau

organisasi pelanggan. Pasar dipandang sebagai sekelompok orang atau

pelanggan potensial, perspektif yang sangat sering digunakan bahkan hari ini.

Hal ini juga dapat dilihat bahwa pandangan pasar sebagai kelompok

pelanggan potensial cukup dekat dengan perspektif pasar bahwa semua mitra

pertukaran potensial ada di suatu tempat. Dengan kata lain, arti dari konsep

pasar tempat dan segmen dapat dilihat sebagai sebagian tumpang tindih.

C. Pasar sebagai mekanisme pertukaran. Terutama dalam literatur bisnis-ke

bisnis pemasaran saat ini, arti dari pasar berkaitan dengan berbagai jenis

sistem pertukaran yang dilihat melalui mekanisme pertukaran berbeda yang

Page 6: Teori Jaringan Aktor  (ANT Actor Network Theory) mengenai Pasar.pdf

11 

 

digunakan. Ada berbagai jenis cara di mana perusahaan mengatur pertukaran

ekonomi mereka dengan pihak eksternal. Jenis lain dari situasi atau cara

melakukan pertukaran ekonomi adalah pertukaran relasional, di mana relasi

jangka panjang timbal balik dan saling ketergantungan telah dikembangkan

antara pembeli dan penjual. Pertukaran relasional, di sisi lain, digambarkan

terjadi di jaringan bisnis, yang dilihat sebagai hubungan pertukaran antara

banyak perusahaan.

D. Pasar sebagai suatu proses. Jenis lain untuk konsep pasar adalah memahami

pasar sebagai suatu proses. Perspektif proses pasar telah dipelajari cukup luas

di bidang ekonomi selama beberapa dekade. Penekanan telah diberikan

kepada berbagai masalah yang berbeda; pengusaha, pengetahuan, perilaku

sosial dari pelaku pasar, dan lain-lain, selain keseimbangan harga. Gagasan

pasar sebagai proses yang melibatkan pertukaran antara pelaku pasar,

pembeli, penjual dan berbagai jenis mediator juga telah digunakan sampai

batas tertentu dalam literatur pemasaran. Perspektif proses juga melihat pasar

adalah sistem insentif atau informasi atau bahkan mekanisme koordinasi.

Ulkuniemi (2011) melihat pasar sebagai suatu proses memberikan perspektif

yang lebih menyeluruh dari masalah, terutama jika untuk tujuan pemasaran.

Menurut definisi mereka, pasar adalah proses aktif yang melibatkan transaksi

pertukaran pembeli dan penjual dan tindakan agen-agen lainnya yang

memfasilitasi transaksi tersebut. Dengan kata lain, pemahaman pasar sebagai

suatu proses memberikan pemahaman lebih luas daripada melihat pasar dari

perspektif segmen.

1.2 Perspektif Institusional

Menurut Lindblom (2001), sistem pasar adalah metode koordinasi sosial dengan

penyesuaian bersama antara peserta dan bukannya dengan koordinasi terpusat.  

 

a market system is a method of social coordination by mutual adjustment among

participants rather than by a central coordination. All real-world coordinating

Page 7: Teori Jaringan Aktor  (ANT Actor Network Theory) mengenai Pasar.pdf

12 

 

system are, of course, hybrids in which centrally and mutual adjustment depend

on each other, neither being wholly absent.

Untuk dapat kerjasama sosial - dari kehidupan keluarga sampai politik - masyarakat

menggunakan proses interaksi yang kompleks daripada hanya aturan dan otoritas.

Proses interaktif sering menggunakan informasi dan kecerdasan lebih baik daripada

aturan dan otoritas.

For most social cooperation – from family life to politics – societies consequently

use complex processes of interaction rather than rules and authority. Interactive

processes often make better use of information and intelligence than do rules and

authority.

Lindblom (2001) memberikan ilustrasi bagaimana pasar bekerja dengan salah satu

contoh produksi sepatu di Indonesia. Perhatikan, misalnya, beberapa dari banyak

koneksi kerjasama dipraktekkan dalam pembuatan sepatu. Sebuah perusahaan Korea

beroperasi di Indonesia dan merakit sepatu dengan desain dan bahan yang ditentukan

oleh perusahaan di Oregon Amerika Serikat dan dengan desain lebih lanjut oleh

perusahaan di Taiwan. Ternak dipelihara, disembelih, dikuliti di Texas menyediakan

kulit untuk bagian atas sepatu. Kulit tersebut dibawa pergi dengan angkutan kereta

api dari Texas ke Los Angeles, kemudian dengan kapal laut atau udara ke Pusan

untuk melalui proses penyamakan, kemudian dibawa melalui angkutan udara ke

Indonesia. Bagian midsoles sepatu dibuat dari minyak bumi berbasis bahan kimia,

salah satunya adalah disuling dari minyak bumi Saudi yang dikirim dalam tanker ke

kilang Korea. Karet sintetik untuk bagian luar sepatu diproduksi di Taiwan dengan

listrik dari pembangkit listrik tenaga nuklir. Sebuah mesin buatan jepang menjahit

logo perusahaan pada sepatu. Sepatu dibungkus dengan kertas yang dibuat dari pohon

yang ditebang di Sumatera, kemudian dikemas dalam kotak karton tebal dari pabrik

kertas di New Mexico dan dikirim melintasi Pasifik ke Amerika Serikat pada sebuah

kapal supercontainer. Setiap link dari perusahaan-perusahaan bekerja sama dengan

Page 8: Teori Jaringan Aktor  (ANT Actor Network Theory) mengenai Pasar.pdf

13 

 

ratusan pemasok dan karyawan secara langsung dan bekerja sama dan dengan ribuan

atau jutaan pemasok yang lebih jauh lagi secara tidak langsung tapi tetap terkait,

seperti mereka yang menyediakan bahan bakar, dan yang menambang bijih yang

diperlukan untuk kabel listrik nuklir. Gambaran ini diuraikan untuk menghargai

lingkup dan detail kerja sama bukan untuk mengidealkan. Keluhan umum tentang

industri sepatu adalah bahwa industri ini memberikan bayaran terlalu rendah kepada

buruh di negara berkembang atas kontribusi mereka terhadap kerjasama ini.

Bahkan kinerja dan benda-benda yang tampaknya merupakan produksi lokal

memerlukan rantai panjang kinerja kerjasama. Jika kita memanggil tukang kayu

untuk mengganti tiang pagar, ia dapat melakukan pekerjaan hanya karena kerjasama

sebelumnya dari mereka yang membuat sekop dan palu. Dan tentu saja pada

gilirannya sekop dan palu bergantung pada semua orang yang memberikan mereka

logam, power supply, dan sebagainya.

Ambil catatan khusus juga, pembangunan besar berupa konstruksi bangunan

disediakan untuk menyediakan sepatu, atau tiang pagar baru. Pertambangan, kapal,

pabrik, lokomotif, dan generator adalah bagian dari kerjasama. Belum lagi lahan

sampai dengan dan tenaga kerja yang dilengkapi dengan sumber daya buatan

manusia - modal adalah istilah umum bagi mereka – Kinerja itu memerlukan dua

tugas khusus koordinasi sosial untuk menciptakan modal. Yang pertama adalah

pengalihan alokasi besar tenaga kerja dan sumber daya alam dari memproduksi

langsung bagi pengguna akhir untuk menghasilkan hal-hal yang mereka hasilkan. Ini

adalah pengalihan, misalnya, dari memproduksi gandum untuk memproduksi traktor.

Yang kedua adalah munculnya atau proliferasi peserta sangat khusus. Seorang juru

tulis duduk di meja dengan pena di tangan, digantikan oleh sebuah percetakan atau

mesin fotokopi. Proses penyalinan sekarang meminta produsen percetakan, pemasok

komponen, mekanik pemelihara, jasa transportasi, instruktur - sebuah daftar panjang

pemain peran khusus.

Page 9: Teori Jaringan Aktor  (ANT Actor Network Theory) mengenai Pasar.pdf

14 

 

Hal yang penting dalam semua ini adalah bukan hanya sepatu tidak bernyawa tetapi

sebuah jaringan usaha manusia yang luar biasa luas, ditenun bersama dari usaha

manusia. Sebuah sistem pasar adalah pola perilaku kerjasama manusia, tidak hanya

sekedar sepasang sepatu yang bergerak. Untuk memahami pasar kerja sama dan

koordinasi ini, kita harus menjaga mata (keep the eye) pada perilaku, bukan sekedar

pada benda-benda seperti sepatu yang diproduksi saja.

Meskipun kinerja sering berujung pada sebuah benda, namun seringkali juga tidak.

Dokter, tukang kebun, dan guru misalnya, memainkan peran mereka bekerjasama

melalui kinerja mereka yang langsung diberikan kepada orang lain, mereka tidak

menawarkan benda-benda, tetapi memberikan bantuan atau jasa. Dalam masyarakat

industri maju, kurang dari setengah penduduk yang bekerja bergerak dalam

memproduksi benda, sebagian lebihnya malah menghasilkan jasa. Dan ketika

aktivitas pasar akhirnya menghasilkan benda-benda, adalah manusia yang bekerja di

bidang jasa yang menyelesaikan pekerjaan tersebut.

 

Menurut Lindbloom, istilah dari pasar adalah, kebetulan dan hampir selalu keliru.

Sistem pasar bukan tempat tapi jaringan, bukan lokasi tetapi satu set kinerja

terkoordinasi. Beberapa interaksi terhubung satu sama lain dalam sistem pasar

terjadi di lokasi yang pasti - pasar petani atau pertukaran saham - yang bisa disebut

pasar. Tetapi banyak pasar tanpa tempat (placeless), peserta berinteraksi dan mereka

terpisah sangat jauh. Mereka diwakili oleh koneksi telepon atau komunikasi internet

dari tempat manapun di belahan dunia.

Lebih lanjut Lindbloom menyatakan, meskipun sistem pasar mengatur kerjasama, ia

tidak akan menyebut bahwa itu tujuannya. Sistem pasar ada tidak untuk kerjasama,

atau untuk tujuan lain yang sering dikaitkan dengan hal itu. Sistem pasar ini bukan

untuk kepuasan memenuhi keinginan atau untuk akumulasi modal atau untuk

eksploitasi elit massa, tiga tujuan yang berbeda yang sering ditugaskan untuk itu.

Page 10: Teori Jaringan Aktor  (ANT Actor Network Theory) mengenai Pasar.pdf

15 

 

Orang, bukan proses sosial, mengejar tujuan, seperti halnya beberapa hewan dan

organisasi. Tapi sistem pasar tidak, meskipun tentu saja peserta dalam sistem pasar

melakukan. Ini adalah sebuah sistem pasar tanpa pikiran dan tanpa tujuan yang

menyelesaikan tugas besar kerja sama sosial. Dan lagi, itu mengatur kerjasama yang

melayani semua jenis tujuan individu, tetapi tidak terbatas pada memfasilitasi

kategori tujuan yang disebut ekonomi.

Menurut Lindblom (2001) bagian-bagian dari sistem pasar, atau yang disebutnya

bones beneath flesh dari sistem pasar adalah: kebebasan (liberty), hak milik

(property), quid pro quo (pertukaran yang setara), uang, aktifitas jual beli, perantara

(intermediaries), pengusaha (entrepreneur), dan kolektifitas. Kebebasan (liberty) –

misalnya seseorang memiliki kebebasan untuk membangun rumah; property – untuk

membangun rumah, harus memiliki hak milik atas sebidang tanah tempat rumah akan

dibangun ; quid pro quo – seseorang bisa mendapat bantuan dari tukang untuk

membangun rumah, bila dapat menawarkan benefit kepada mereka sesuai

pengorbanannya; uang – objek yang setiap orang sukarela menerimanya sebagai alat

tukar; aktifitas jual beli – misalnya, memiliki pilihan terlibat dalam jual beli,

daripada membangun rumah mungkin lebih bermanfaat jika membeli rumah;

perantara (intermediary) – misalnya, membeli rumah bukan langsung dari pemilik

rumah; pengusaha – intermediari yang menspesialisasikan dirinya dengan peran

menciptakan hubungan dan mengorganisasikan pekerja, tanah, dan modal atau

menciptakan perusahaan; kolektif –pengusaha tidak bisa beroperasi secara individu

sehingga harus beroperasi secara kolektif.

1.3 Perspektif Teori Jaringan-Aktor (Actor-Network Theory, ANT) mengenai pasar sebagai jaringan

Perspektif institusional (Lindblom, 2001) mengenai pasar menjembatani antara

perspektif neoklasik menuju perspektif ANT. Menurut Lindblom, watak alamiah

pasar itu bukan efisien – seperti yang didengungkan neoklasik - alih-alih begitu, pasar

Page 11: Teori Jaringan Aktor  (ANT Actor Network Theory) mengenai Pasar.pdf

16 

 

itu mempunyai beragam watak tergantung masyarakatnya. Ini suatu pernyataan yang

secara fundamental berbeda dan akan berimplikasi pada perlakuan yang berbeda

terhadap pasar.

ANT tidak menawarkan sendiri mengenai konsep pasar. Tetapi ketika ANT

mempelajari pasar ia memperhatikan jaringan aktor, para pelaku dan translasi-

translasi 3.

Ada berbagai definisi mengenai pasar seperti yang telah diuraikan sebelumnya.

Namun yang sesuai dengan pandangan ANT adalah pasar merupakan institusi

heterogen yang tersusun atas unsur-unsur manusia dan non manusia, serta suatu

pengendalian atas relasi di antara unsur-unsur tersebut.

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, gagasan tentang pasar mendapat perhatian

sentral dalam teori ekonomi. Dalam teori neoklasik tentang pasar, diasumsikan bahwa

agen-agen manusia (penjual penyalur, dan pembeli) dan unsur-unsur nonmanusia

(barang-barang dan sumber-sumber ekonomik) terpisah satu sama lain dengan batas-

batas yang tegas. Barang-barang merupakan entitas (wujud) yang pasif sedangkan

agen-agen manusia berperan aktif dalam membuat kalkulasi dan keputusan yang

kompleks. Yang menjadi pertanyaan di sini adalah: bagaimana institusi pasar

terbentuk, dan bagaimana agen-agen mendapatkan kompetensi untuk melakukan

kalkulasi? Teori ekonomi neoklasik lebih menaruh perhatian pada bagaimana institusi

pasar bekerja, bukan pada bagaimana terbentuknya. Agen-agen manusia yang terlibat

dalam pasar diasumsikan kompetensinya, yaitu agen-agen yang melakukan kalkulasi

rasional untuk memaksimalkan keuntungan. Tetapi pertanyaan tentang bagaimana

kompetensi ini diraih bukan menjadi perhatian teori tersebut4.

Callon (1998) mendefinisikan pasar sebagai sebuah devais5 untuk melakukan

koordinasi. Kemudian dengan meminjam definisi dari teori neoklasik, ia

                                                            3 Konsep translasi dijelaskan di II.2.4 4  Yuliar, 2009

5 Konsep devais dijelaskan di II.2.6 

Page 12: Teori Jaringan Aktor  (ANT Actor Network Theory) mengenai Pasar.pdf

17 

 

menggambarkan dimana melalui devais tersebut agen-agen mengejar kepentingan

mereka masing-masing melalui berbagai kalkulasi ekonomik. Agen-agen memiliki

kepentingan yang saling berlawanan, yang membawa mereka pada transaksi untuk

meresolusi perbedaan kepentingan melalui penetapan harga. Definisi demikian

tentang pasar menekankan ciri-ciri penting sebagai berikut:

• pengambilan keputusan secara terdesentralisasi;

• definisi aktor sebagai agen kalkulatif (agen yang berkompetisi untuk

melakukan kalkulasi);

• perbedaan kepentingan yang diresolusi dalam transaksi dengan cara

penetapan harga.

Callon mengadop definisi tersebut di atas dari teori neoklasik dengan menggunakan

konsep-konsep ANT.

Persamaan antara pendekatan institusional dari Lindbloom dan ANT dari Callon

adalah keduanya sama-sama mendefinisikan pasar sebagai koordinasi sosial

(Lindbloom, 2001) dan divais untuk melakukan koordinasi (Callon, 1998), namun

Callon lebih rinci dengan menganalisis bagaimana kalkulasi-kalkulasi dikerahkan dan

disirkulasikan.

Ilustrasi pertukaran : hadiah vs pertukaran pasar “quid pro quo”6

Jika menengok kegiatan bertukar, tidak setiap pertukaran itu pasar, misalnya

pertukaran hadiah atau kenang-kenangan. Di sini mungkin tidak ada “konflik”, untuk

pemberi, dia tidak merasa ada kehilangan, tidak ada tawar menawar (kalkulasinya

mungkin ingin dikenang, persahabatan dan kemungkinan lain). Berbeda dengan

pertukaran pasar quid pro quo… yang mengharapkan pertukaran tersebut ada benefit

dengan nilai pertukaran yang membuat pertukaran terjadi secara sukarela, kemudian

                                                            6  Quid  pro  quo  ("this  for  that"  in  Latin)  most  often  means  a  more‐or‐less  equal  exchange  or substitution of goods or services. English speakers often use the term to mean "a  favor  for a  favor" and  the  phrases  with  almost  identical  meaning  include:  "give  and  take",  dikutip  dari http://en.wikipedia.org/wiki/Quid_pro_quo 

Page 13: Teori Jaringan Aktor  (ANT Actor Network Theory) mengenai Pasar.pdf

18 

 

setelah pertukaran tidak ada urusan lagi dan putus hubungan. Sementara pertukaran

hadiah, justru karena ingin dikenang sebagai alat pengikat emosional. Ini pertukaran

juga tapi berbeda dengan pertukaran pasar. Sebagai fenomena sosial keduanya

merupakan pertukaran (hadiah dan transaksi), tetapi yang dimaksud oleh ekonom

dengan pertukaran pasar adalah pertukaran yang “quid pro quo” – pertukaran dimana

orang ingin mendapatkan benefit dengan nilai pertukaran yang pantas dan dilakukan

secara sukarela tidak terpaksa.

Ketika dua pelaku memutuskan bertransaksi, ia akan memutuskan memberikan

sesuatu yang berharga.. secara umum ia akan memperhitungkan pengorbanan yang

pantas untuk mendapatkannya. Masalahnya yang “pantas” itu seperti apa? Di sinilah

kalkulasi-kalkulasi dilakukan, ada yang ditimbang-timbang. Kalau di neoklasik..

terlalu direduksi, seolah-olah transaksi terjadi hanya karena memaksimalkan

keuntungan saja.

Lebih jauh lagi yang tidak digambarkan dalam neoklasik adalah di masyarakat

modern disebarkan alat-alat kalkulasi untuk bisa menggiring calon pembeli melalui

berbagai market device (teks, iklan). Bagaimana komoditas dibingkai dan konsepsi

kebutuhan digiring dan bagaimana calon konsumen diyakinkan bahwa inilah yang

dibutuhkan dengan pengorbanan yang layak. Contohnya adalah iklan-iklan kosmetik

pemutih kulit yang ditayangkan di televisi.

Studi ini akan menggunakan pandangan dengan orientasi sosiologi tentang pasar

dengan perspektif Teori Jaringan-Aktor (Actor-Network Theory), sehingga

sebelumnya akan dijelaskan dahulu mengenai Teori Jaringan – Aktor dan diuraikan

pula beberapa terminologi yang umum digunakan dalam Teori Jaringan – Aktor.

2 Teori Jaringan -Aktor (Actor - Network Theory, ANT)

Teori Jaringan-Aktor (Actor-Network Theory, selanjutnya popular disingkat ANT)

berkembang sejak pertengahan 1980-an melalui riset-riset empiris oleh Bruno Latour,

Michel Callon, dan John Law. Teori Jaringan-Aktor merupakan perkembangan yang

Page 14: Teori Jaringan Aktor  (ANT Actor Network Theory) mengenai Pasar.pdf

19 

 

penting dalam literartur STS (Science Technologies Studies). ANT melihat pekerjaan

sains secara fundamental tidak berbeda dari aktifitas-aktifitas sosial. Kerangka

konseptual ANT adalah mengeksplorasi proses-proses kolektif dari sosioteknis. ANT

menggunakan prinsip simetri umum untuk menjelaskan fenomena sosial dan bukan

berangkat dari pendekatan-pendekatan determinisme sosial, baik makro maupun

mikro. Prinsip yang ke dua adalah heterogenitas substans, dimana sebuah analisis

berangkat dari jaringan, unsur-unsur dalam jaringan ini merupakan manusia maupun

non manusia, yakni artefak material. Entitas sosial dan entitas teknik merupakan

realitas tunggal yang membentuk jaringan aktor.

2.1 Performativity : Pandangan Kemenjadian (in the becoming)

ANT mendasari kerangka kerja konseptualnya dengan suatu pandangan kemenjadian

(in the becoming), melalui serangkaian translasi dalam konfigurasi-konfigurasi relasi.

Hal yang fundamental bagi ANT bukanlah keadaan (state) melainkan gerak.

Keberadaan entitas sosial merupakan keberadaan yang bersifat performatif, para aktor

itulah yang memberikan keberadaan entitas sosial melalui performansi mereka.

Tetapi ini bukan berarti bahwa keberadaan entitas sosial mendahului keberadaan

aktor-aktor dan aksi-aksi mereka. Entitas sosial mengalami penyusunan,

pembongkaran dan penyusunan kembali secara terus menerus melalui performansi

yang berlapis-lapis. Berpijak pada asumsi-asumsi ini, tugas dari suatu teori sosial

adalah menelusuri atau melacak para aktor dalam praktik performansi mereka (to

follow the actors in action).

2.2 Keagenan (agency)

Cara pandang ANT yang khas tentang aksi dan aktor adalah adanya keagenan

manusia dan non manusia (objek-objek teknis). Perbedaan mendasar dari keagenan

manusia dan non manusia (objek-objek teknis) adalah agen manusia memiliki

pilihan-pilihan, memutuskan pilihan-pilihan dan mengharapkan sesuatu dari aksi-

aksinya. Sementara agen non manusia (material) tidak memiliki pilihan-pilihan, tidak

mengharapkan sesuatu. Tetapi ANT memandang perbedaan ini tidak relevan dalam

Page 15: Teori Jaringan Aktor  (ANT Actor Network Theory) mengenai Pasar.pdf

20 

 

analisis empiris atas aksi. Untuk tujuan analisis, atribut aksi dapat diberikan juga pada

objek-objek teknis, karena meski manusia sebagai inisiator aksi, proses beraksi tidak

sepenuhnya berada dalam kendali inisiator tersebut. Mediator (atau intermediari)

manusia dan non manusia memberikan efek-efek tertentu yang memengaruhi aktor

manusia. Karena agen-agen manusia dan non manusia sama-sama memberikan

kontribusi ke dalam aksi, maka analisis atas aksi harus memperlakukan keduanya

simetri.

2.3 Kehadiran Jaringan Aktor

Semua unsur manusia dan non manusia berperan dalam memelihara keutuhan

jaringan. Jaringan heterogen fundamental bagi ANT. Jaringan dan aksi merupakan

suatu yang tidak terpisahkan. Suatu aksi mendapat sumbernya dari jaringan dan suatu

jaringan terbentuk dari aksi-aksi. Dalam perspektif teoritis yang ditawarkan ANT,

entitas sosial dan entitas teknis adalah dua aspek yang dari sebuah realitas tunggal:

jaringan aktor. Istilah seperti asembli sosioteknis (sosioteknogram) digunakan untuk

merujuk pada entitas jaringan aktor.

2.4 Translasi

Translasi adalah proses membentuk suatu jaringan. Istilah translasi sangat umum

digunakan dalam diskusi-diskusi ataupun tulisan-tulisan ANT, karena translasi

merupakan proses elementer yang membawa kehadiran suatu jaringan-aktor. Callon

mengelompokan translasi ke dalam empat momen : momen problematisasi (moment

of problematization), momen penarikan (moment of interessment), momen pelibatan

(moment of enrollment), dan momen mobilisasi (moment of mobilization).

Momen problematisasi (moment of problematization) adalah ketika suatu isu atau

masalah dihadirkan oleh sebuah aktor (inisiator aksi) untuk menjadi perhatian aktor-

aktor lain, dan ditransformasikan ke dalam masalah-masalah yang didefinisikan oleh

aktor-aktor lain. Aktor yang menginisiasi aksi tersebut berupaya mentranslasikan

aktor-aktor lain dengan cara mengangkat isu tersebut.

Page 16: Teori Jaringan Aktor  (ANT Actor Network Theory) mengenai Pasar.pdf

21 

 

Momen penarikan (moment of interessment) : apabila momen problematisasi berhasil,

para aktor yang terstimulasi mungkin mengikuti inisiasi tersebut atau menolak.

Inisiator aksi melanjutkan inisiasinya dengan berupaya meyakinkan aktor-aktor yang

lain, bahwa apa yang diinisiasinya adalah penting bagi yang lain.

Momen pelibatan (moment of enrollment) : para aktor mulai saling mendelegasikan

satu terhadap yang lain, saling menjajaki berbagai kompetensi. Berbagai bentuk

resistensi mulai teratasi. Apabila momen berhasil, aktor-aktor saling berperan satu

terhadap yang lain.

Momen mobilisasi (moment of mobilization) : Jaringan-aktor telah mendapatkan

wujudnya, memiliki eksistensi temporal (bersifat durabel) dan eksistensi spasial. Para

aktor dan mediator telah sampai pada suatu keadaan konvergen, meski hakekatnya

heterogen.

2.5 Kalkulasi

Arti kata kalkulasi menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah

memperhitungkan, perhitungan atau ongkos. Sedangkan menurut Webster

Encyclopedic Dictionary: to ascertain by computation; to compute; to reckon up; to

estimate; to make the necessary or usual computation; to weigh all the the

circumstances. Definisi to weigh all the the circumstances, yang lebih sesuai dengan

penelitian ini, kalkulasi adalah mempertimbangan semua keadaan yang mungkin.

Law dan Callon (2003) dalam Yuliar (2009) memperluas definisi kalkulsi mencakup

judgement atau kualifikasi. Kalkulasi merupakan karakteristik penting dari aksi

manusia, dalam arti bahwa setiap aksi selalu melibatkan kalkulasi dalam satu atau

lain bentuk

Untuk bisa membuat kontrak, menelusuri kandungan barang-barang, menyimpulkan

mutu barang, dan memutuskan harga, para agen memerlukan informasi tentang

berbagai keadaan yang mungkin. Para agen tersebut perlu mampu melakukan

Page 17: Teori Jaringan Aktor  (ANT Actor Network Theory) mengenai Pasar.pdf

22 

 

kalkulasi dan mengambil keputusan berdasarkan kalkulasi yang mereka lakukan.

Untuk bisa melakukan kalkulasi, para agen tersebut perlu sekurang-kurangnya:

• membuat daftar rentang keadaan-keadaan yang mungkin;

• membuat peringkat prioritas atas keadaan-keadaan ini

• mengidentifikasi aksi-aksi yang diperlukan untuk menghasilkan keadaan-

keadaan tersebut, dan mengidentifikasi konsekuensi dari aksi-aksi tersebut.

2.6 Divais Pasar, Perangkat Pasar (Market Device)

Menurut Callon (2007) gagasan perangkat pasar (market device) adalah cara untuk

merujuk pada materi (bisa teks, alat-alat, dan artefak lainnya) dan diskursif dalam

konstruksi pasar. Lebih jelas dinyatakan,

the notion of market device is a simple way of referring to the material and

discursive of assemblages that intervene in the construction of markets. After all,

can a market exist without a set of market device?

2.7 Pembingkaian (framing)

Dalam Yuliar (2009) dituliskan bahwa gagasan tentang pembingkaian (framing) telah

dikenal luas dalam literatur antropologi, khususnya dalam studi media dan

komunikasi. Dalam antropologi, pembingkaian didefinisikan sebagai pembingkaian

makna, dengan cara membentuk konteks dengan menggunakan kaidah penafsiran.

Jadi, definisi pembingkaian ini menekankan aspek kognitif (penafsiran-penafsiran).

Melalui studinya atas pasar, Callon (1998) memperluas definisi pembingkaian

tersebut, mencakup berbagai devais material dan objek teknis yang terlibat dalam

pembingkaian. Dalam definisi yang disarankan Callon (1998), pembingkaian

merupakan suatu operasi yang digunakan untuk mendefinisikan atau memberikan

batasan pada agen-agen individual yang heterogen wujudnya. Melalui pembingkaian,

agen-agen tersebut dilepaskan dari hubungan asalnya (disentanglement), dan

kemudian disusun dalam konfigurasi hubungan yang baru (entanglement). Untuk

Page 18: Teori Jaringan Aktor  (ANT Actor Network Theory) mengenai Pasar.pdf

23 

 

menjelaskan bagaimana konsep pembingkaian digunakan dalam analisis, Callon

membahas kasus konstruksi pasar strawberi modern sebagai proses pembingkaian

yang merujuk pada pengamatannya tentang perkembangan pasar strawberi di

Perancis. Berbagai jenis devais teknis berkontribusi dalam proses pembingkaian

transaksi pasar. Devais tersebut bekerja dengan cara memutus/menjalin relasi-relasi

hingga mengontruksi sebuah arena di mana setiap entitas terputus dari entitas lainnya.

Teknik pelelangan secara bertahap, peragaan transaksi pada papan elektronik,

kualifikasi dari batches strawberi dan pengetahuan pasar, semua membuat transaksi

menjadi dapat dikalkulasi. Arena baru yang terbentuk ini menyediakan ruang

kalkulasi. Kasus organisasi pasar strawberi memperlihatkan bagaimana unsur

material (gudang, keranjang, katalog), unsur metereologis (berbagai alat ukur dan

peraga) dan prosedur menjadi bagian penting dalam konfigurasi pasar.

Efek-efek kalkulasional oleh agen-agen pelaku pasar diperoleh melalui serangkaian

translasi. Agen-agen dan objek teknis yang terlibat dalam kalkulasi mengalami

pemutusan atau pelemahan relasi yang semula ada – disentangelment. Serentak

dengan ini terjadi penjalinan atau penguatan relasi yang baru – entangelment. Melalui

pembingkaian seperti ini seluruh agen terlepas dari batasan yang lama dan mendapat

batasan yang baru. Dalam bingkai relasi yang baru, seorang pembeli dapat melihat

strawberi-strawberi yang berbeda identitasnya. Para produser dan penyalur tidak lagi

terikat dalam hubungan-hubungan antarpersonal.

Pembingkaian yang terjadi melalui serangkaian translasi memungkinkan para agen

memilih relasi tertentu yang ingin diperhitungkan dan memutus relasi yang tidak

ingin diperhitungkan. Dengan kondisi ini, agen-agen tersebut dapat melakukan

kalkulasi. Konsep disentangelment itu sendiri telah lama dikenal dalam teori ekonomi

sebagai ’eksternalitas’, yaitu semua relasi dan efek yang tidak ingin diperhitungkan

oleh para agen ekonomi dalam kalkulasi mereka ketika memasuki transaksi pasar,

misalnya dampak pencemaran lingkungan dari suatu kegiatan ekonomi.

Akan tetapi, aksi pembingkaian tidak akan pernah sempurna. Selalu mungkin terjadi

overflowing. Misalnya pembingkaian relasi antara produser mobil, pembeli mobil dan

Page 19: Teori Jaringan Aktor  (ANT Actor Network Theory) mengenai Pasar.pdf

24 

 

mobil tidak pernah mencapai totalitas. Surat-surat legal kepemilikan mobil dapat

dibingkai, sehingga kepemilikan legal atas mobil berpindah dari produser ke pembeli.

Tetapi pengetahuan know-how yang terkandung dalam mobil tidak bisa sepenuhnya

dibingkai. Begitu berpindah tangan, pembeli tersebut dapat mempelajari pengetahuan

secara reverse engineering. Begitu pula pada perusahaan farmasi yang ingin

mematenkan produknya. Hak paten dapat dibingkai menjadi milik perusahaan

tersebut, tetapi ini menyebabkan diketahuinya pengetahuan yang diajukan hak

patennya tersebut secara luas, sehingga perusahaan lain bisa mengetahui dan

memanfaat pengetahuan tersebut untuk dikembangkan lebih lanjut.

Mengenai komoditisasi , Callon (1998) merujuk tesis Thomas bahwa, one is not born

a commodity, one becomes it.

"Commodities are here understood as objects, persons, or elements of persons which

are placed in a context in which they have exchange value and can be alienated. The

alienation of a thing is its dissociation from producers, former users, or prior

context" .

Lebih lanjut dikatakan:

To construct a market transaction, that is to say to transform something into a

commodity, it is necessary to cut the ties between this thing and other objects or

human beings one by one. It must be decontextualized, dissociated and detached.

Sebagai ilustrasi, untuk kasus penjulan mobil, sebuah mobil berpindah dari penjual ke

pembeli, mobil tersebut harus dilepas dari hubungan asalnya (disentangelment).

Dengan kondisi ini kalkulasi bisa diulang terus; begitu transaksi dilakukan maka

pembeli dan penjual pergi.

Gagasan entanglement sangat berguna, baik untuk teoritis dan praktis. Hal ini

memungkinkan kita untuk berpikir dan untuk menggambarkan proses komoditisasi

yang, seperti proses framing atau pelepasan relasi (disentangelment),

mengimplikasikan investasi dan tindakan yang tepat untuk memutuskan hubungan

tertentu dan menginternalisasikan hal lain. Keuntungannya adalah bahwa analisis ini

Page 20: Teori Jaringan Aktor  (ANT Actor Network Theory) mengenai Pasar.pdf

25 

 

berlaku untuk apa saja dan memungkinkan seseorang untuk melepaskan diri dari

risiko esensialisme 7 .

Ilustrasi analisis transaksi jual beli mobil dengan konsep pembingkaian

Untuk menggambarkan hal ini, Callon (2005) mengambil contoh pembeli mobil

(katakanlah pembeli tertentu bernama Sofie, karena tentunya pembeli lain akan

memiliki kalkulasi-kalkulasi yang berbeda dengan Sofie) dan penjual mobil. Pada

akhirnya transaksi tidak bisa terjadi jika pasar mobil belum ketat dibingkai.

Bayangkan adegan yang sama jika, dalam interaksi mereka, pembeli dan penjual

harus mempertimbangkan dampak mobil pada kemacetan lalu lintas, perubahan

iklim, eksploitasi pekerja di negara-negara berkembang yang bekerja untuk produsen

mobil, korban kecelakaan di jalan, dan lain-lain. Agar transaksi terjadi, semua elemen

yang tidak diperhitungkan harus dikeluarkan dari bingkai (frame) pasar, setidaknya

untuk saat itu. Kasus khusus ini menunjukkan bahwa tidak ada yang abadi mengenai

framing ini dan bahwa hal itu dapat terjadi setiap saat. Mungkin tidak oleh pembeli

atau penjual yang fokus pada transaksi yang akan dilakukan, tapi oleh agen lain

yang memiliki perhatian pada overflowing, yang memperhitungkan apa yang pembeli

dan penjual mobil menolak untuk mempertimbangkan dan yang mengarah ke hasil

berikut: jika semua eksternalitas diinternalisasikan, maka mungkin mobil tersebut

tidak akan pernah terlihat layak dibeli. Setelah menyingkirkan pemanasan global,

kemacetan lalu lintas, masalah tol perkotaan atau keselamatan di jalan, Sofie dan

penjual mobil bisa fokus pada kualifikasi mobil yang Sofie (mungkin) akan beli dan

pada proses pelekatan (attachment) mobil kepada dunianya. Setelah itu dicapai

(dengan asumsi itu dicapai) dan Sofie telah membulatkan tekad, transaksi pasar dapat

terjadi. Objek transaksi mungkin juga dalam bentuk layanan, atau sesuatu

'immaterial'. Misalnya dalam kasus Sofie penjualan dapat mencakup kontrak leasing

atau layanan purna jual. Penjual dan pembeli pergi setelah transaksi selesai. Dengan

                                                            7 Esensialisme adalah aliran filsafat yang pahamnya berpusat pada esensi dibandingkan eksistensi. Esensialisme tidak memperkirakan individu bebas memilih dan menentukan. Individu dianggap hasil dari determinisme yang menentukannya dan yang tidak bisa lepas darinya.

Page 21: Teori Jaringan Aktor  (ANT Actor Network Theory) mengenai Pasar.pdf

26 

 

kata lain pelepasan relasi mobil dari dunia penjual yang rumit dan heterogen telah

dilakukan.

Untuk menjelaskan transaksi pasar antara Sofie dan penjual mobil, dapat dianalisis

lebih jauh (Callon dan Muniesa 2005) - tidak hanya operasi framing yang

mengecualikan ekternaliti dan overflowings, tetapi juga semua mekanisme yang

mempersiapkan dan mengatur pertemuan antara agen-agen individu dan penjalinan

relasi (Cochoy 2004), misalnya digiringnya Sofie oleh seorang penjual ke mobil

merek dan jenis tertentu dan bukan merek dan jenis lain 8.

                                                            8 Ilustrasi transaksi antara Sophie dan salesman mobil, dalam Callon, Why Virtualism paves the way to political impotence. A reply to Daniel Miller’s Critique of The Laws of the Markets, 2005.