teori dan perumusan hipotesis penelitia1

9
TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS PENELITIAN HIPOTESIS H1: Latar belakang pendidikan auditor berpengaruh terhadap audit delay Pemeriksa yang melakukan audit berulang (tenure yang panjang) di pemerintah daerah yang sama diharapkan semakin berpengalaman untuk menghadapi kondisi pemeriksaan yang sama sehingga mampu mengerjakan tugas pemeriksaan lebih baik dan lebih cepat dibanding auditor yang tidak berulang. Namun ada penyebab lain yang dapat menyebabkan penugasan berulang (tenure) mempengaruhi audit delay. Seperti dijelaskan pada penelitan Li (2007), ia menemukan bahwa auditor tenure memiliki hubungan negatif dengan audit conservatism disebabkan auditor yang melakukan pemeriksaan berulang telah akrab dengan auditee sehingga auditor memiliki sikap over trust. Sikap tersebut dapat membuat auditor mengurangi sampel audit dan mengabaikan beberapa prosedur audit

Upload: meghatanszla

Post on 11-Nov-2015

218 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

afd

TRANSCRIPT

TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS PENELITIANHIPOTESISH1: Latar belakang pendidikan auditor berpengaruh terhadap audit delay

Pemeriksa yang melakukan audit berulang (tenure yang panjang) di pemerintah daerah yang sama diharapkan semakin berpengalaman untuk menghadapi kondisi pemeriksaan yang sama sehingga mampu mengerjakan tugas pemeriksaan lebih baik dan lebih cepat dibanding auditor yang tidak berulang. Namun ada penyebab lain yang dapat menyebabkan penugasan berulang (tenure) mempengaruhi audit delay. Seperti dijelaskan pada penelitan Li (2007), ia menemukan bahwa auditor tenure memiliki hubungan negatif dengan audit conservatism disebabkan auditor yang melakukan pemeriksaan berulang telah akrab dengan auditee sehingga auditor memiliki sikap over trust. Sikap tersebut dapat membuat auditor mengurangi sampel audit dan mengabaikan beberapa prosedur audit sehingga waktu pemeriksaan lebih cepat. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian seperti berikut.

H2: Penugasan berulang auditor berpengaruh terhadap audit delay

Terkait dengan audit, dikenal berbagai gelar sertifikasi profesi antara lain Akuntan (Ak), Certified Public Accountant (CPA), Certified Information System Auditor (CISA), Certified Fraud Examiners (CFE) dan lain-lain. Sertifikasi profesional tersebut adalah bentuk pengakuan atas keprofesionalan seseorang akuntan terhadap bidang yang digelutinya yang diberikan oleh lembaga profesional pada bidang tersebut. Seseorang yang memiliki gelar sertifikasi profesi dalam bidang audit diharapkan memiliki kecakapan yang lebih baik. Kecakapan audit yang lebih baik tersebut memungkinkan audit dapat dilaksanakan tepat waktu. Hal tersebut sesuai dengan penelitian Schelker (2010) dalam penelitiannya mengenai hubungan keahlian auditor dengan kinerja keuangan negara bagian di Amerika Serikat. Ia menemukan bahwa negara bagian yang mempersyaratkan auditornya harus memiliki setidaktidaknya sertifikasi CPA, memiliki pengeluaran dan utang yang lebih sedikit serta memiliki peringkat utang yang lebih tinggi dibandingkan dengan negara bagian yang tidak mempersyaratkan sertifikasi tersebut bagi auditornya. Oleh karena itu, rumusan hipotesis adalah sebagai berikut.

H3: Kecakapan profesional auditor berpengaruh terhadap audit delay TEORI

1. Teori Agency

Hubungan keagenan merupakan kontrak antara satu orang atau lebih (prinsipal) dengan orang lain (agen) untuk melakukan beberapa pelayanan atas nama prinsipal yang melibatkan pendelegasian beberapa kewenangan pengambilan keputusan kepada agen (Jensen dan Meckling, 1976).Dalam sebuah organisasi hubungan tersebut berbentuk vertikal, yaitu pihak atasan sebagai prinsipal dan pihak bawahan sebagai agen (Halim dan Abdullah, 2006).Teori keagenan menekankan adanya pemisahan fungsi kepemilikan (prinsipal) dengan fungsi manajemen/agen (Jensen dan Meckling, 1976).

Pemisahan fungsi tersebut dapat menimbulkan munculnya konflik antara prinsipal dan agen yang disebut agency problem. Konflik muncul karena manajer dapat mengejar kepentingan mereka sendiri dan mengorbankan kepentingan prinsipal. (Ugurlu, 2000; Jensen dan Meckling, 1976).Audit adalah salah satu bentuk dari monitoring yang dilakukan oleh pemilik untuk meminimalisir terjadinya agency problem (Primadita dan Fitriany, 2012).2. Agency Theory pada Pemerintah Daerah

Halim dan Abdullah (2006) menyatakan bahwa teori keagenan dapat diterapkan dalam organisasi public.

Hubungan keagenan dalam pemerintahan demokrasi adalah hubungan pendelegasian kewenangan dari masyarakat kepada wakilnya di parlemen, dari parlemen ke pemerintah, dari pemerintah kepada para menteri, dan dari pemerintah kepada birokrasi (Gilardi, 2001).

Fakta pendelegasian wewenang dan pemberian otoritas eksekutif kepada kepala daerah menunjukkan bahwa para kepala daerah berperan sebagai agen dan rakyat merupakan prinsipal dalam konteks hubungan keagenan pada pemerintah daerah (Sutaryo dan Jakawinarna, 2013).

3. Pemeriksaan Keuangan Daerah Sebagai Bentuk MonitoringAdams (1994) menjelaskan bahwa audit (pemeriksaan) terhadap laporan keuangan yang dilaksanakan oleh auditor eksternal adalah salah satu bentuk monitoring yang dilakukan prinsipal untuk memastikan agen dapat meningkatkan kekayaannya tanpa mengorbankan kepentingan prinsipal.4. Audit DelayBeberapa literatur mengukur audit delay sebagai waktu dari akhir tahun keuangan perusahaan sampai pada tanggal pelaporan audit (Payne dan Jensen, 2002; Johnson et al, 2002; McLelland dan Giroux, 2000; Carslaw dan Kaplan 1991).Audit delay yang semakin panjang menyebabkan ketepatwaktuan (timeliness) laporan keuangan semakin berkurang. Pengaruh dari ketepatwaktuan yang semakin berkurang mengakibatkan informasi dalam laporan keuangan kehilangan kapasitasnya untuk mempengaruhi keputusan (Kieso et al., 2012).Dalam penelitian Cohen dan Leventis (2012), peraturan di Yunani tidak memisahkan jangka waktu review laporan keuangan oleh mayoral comittee dengan jangka waktu pemeriksaan oleh auditor eksternal.5. Karakteristik Auditor

Cohen dan Leventis (2012) dan Carslaw dan Kaplan (1991) membedakan karakteristik auditor berdasarkan kategori KAP internasional atau KAP lokal.Lowensohn et al (2007) membedakan karakteristik auditor berdasarkan kategori KAP big five atau KAP yang bukan big five.Menurut Setyaningrum (2012) latar belakang pendidikan akuntansi menjadi sebuah keharusan bagi pemeriksa laporan keuangan, dan semakin tinggi jenjang pendidikan maka pengetahuan akuntansi akan semakin komprehensif.Almutairi et al (2009) menjelaskan bahwa semakin panjang tenure dapat menyebabkan semakin berkurangnya independensi auditor, meningkatkan kepuasan dan mengurangi objektivitas auditor.Payne dan Jensen (2002) dalam penelitian mereka mengenai efek karakteristik audit pada audit delay pada pemerintah kota menyatakan bahwa sebagaimana tenure auditor meningkat dengan klien, kemampuan untuk memfasilitasi penyusunan laporan keuangan yang cepat seharusnya meningkat.Hutchison dan Fleischman (2003) menjelaskan bahwa sertifikasi keahlian akuntan mengindikasikan kompetensi yang menyatakan secara tidak langsung pengetahuan akuntansi yang diperlukan atau pengetahuan khusus ditambah kepatuhan terhadap standar profesional.DESAIN PENELITIAN

Memilih 127 pemerintah daerah di Indonesia dengan mengambil data sekunder yang diperoleh dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) dan dari situs Direktorat Jenderal Otonomi Daerah, serta Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia (Ditjen Otda Kemendagri).