bab ii teori dan perumusan hipotesis

14
8 BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Peneliti Terdahulu Penelitian sebelumnya dilakukan Yoyon Supriyadi (2011) penelitian ini meneliti pengaruh modal kerja terhadap likuiditas pada PT Timah Tbk dan PT. Antam, Tbk. Menggunakan metode analisis regresi linier hasil menunjukan modal kerja terhadap likuiditas memiliki pengaruh yang positif. Dalam penelitian ini persamaannya yaitu sama pada membahas mengenai modal kerja dan di ukur menggunakan likuiditas. Yang membedakan yaitu pada objeknya saja yang penelitian terdahulu menggunakana study kasus. Selain itu variabel bebas penelitian terdahulu melihat berapa cepat perpuataranya sedangkan pada penelitian ini variabel bebasnya murni elemen modal kerja. Penelitian sebelumnya juga dilakukan oleh Noer Chakiki (2016). Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh perputaran piutang, dan perputaran modal kerja terhadap likuiditas perusahaan consumer Goods yang terdaftar di BEI. Data dianalisis secara dengan menggunakan uji regresi linier berganda, serta pengujian hipotesis menggunakan T test dan F test. Berdasarkan hasil koefisien determinasi parsial diketahui bahwa variabel independent yang mempunyai pengaruh signifikan dominan adalah variabel perputaran modal kerja, karena mempunyai determinasi parsial paling besar. Penelitian ini sama-sama variabel terikatnya yaitu likuiditas dan sama berbicara masalah modal kerja. Yang membedakan yaitu pada penelitian

Upload: others

Post on 14-May-2022

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

8

BAB II

TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Peneliti Terdahulu

Penelitian sebelumnya dilakukan Yoyon Supriyadi (2011) penelitian

ini meneliti pengaruh modal kerja terhadap likuiditas pada PT Timah Tbk dan

PT. Antam, Tbk. Menggunakan metode analisis regresi linier hasil

menunjukan modal kerja terhadap likuiditas memiliki pengaruh yang positif.

Dalam penelitian ini persamaannya yaitu sama pada membahas

mengenai modal kerja dan di ukur menggunakan likuiditas. Yang

membedakan yaitu pada objeknya saja yang penelitian terdahulu

menggunakana study kasus. Selain itu variabel bebas penelitian terdahulu

melihat berapa cepat perpuataranya sedangkan pada penelitian ini variabel

bebasnya murni elemen modal kerja.

Penelitian sebelumnya juga dilakukan oleh Noer Chakiki (2016).

Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh perputaran piutang, dan

perputaran modal kerja terhadap likuiditas perusahaan consumer Goods yang

terdaftar di BEI. Data dianalisis secara dengan menggunakan uji regresi linier

berganda, serta pengujian hipotesis menggunakan T test dan F test.

Berdasarkan hasil koefisien determinasi parsial diketahui bahwa variabel

independent yang mempunyai pengaruh signifikan dominan adalah variabel

perputaran modal kerja, karena mempunyai determinasi parsial paling besar.

Penelitian ini sama-sama variabel terikatnya yaitu likuiditas dan sama

berbicara masalah modal kerja. Yang membedakan yaitu pada penelitian

Page 2: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

9

dahulu menggunakan perputaran sedangkan pada penelitian ini murni

elemen modal kerja.

Penelitian sebelumnya selanjutnya dilakukan oleh Ratna Dewi (2016).

Tujuan penelitian ini untuk menguji pengaruh dari perputaran total aset,

perputaran modal kerja, perputaran persediaan, dan perputaran piutang

terhadap likuiditas pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di

BEI periode 2011-2014. Dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi

linier berganda.

Hasil dari penelitian ini bahwa perputaran total aset, perpuataran

modal kerja, perputaran piutang dan perputaran persediaan secara silmutan

berpengaruh signifikan terhadap likuiditas. Secara parsial hanya perpuataran

piutang dan perputaran persediaan yang berpengaruh sedangkan perputaran

total aset dan perpuataran modal kerja tidak berpengaruh terhadap likuiditas.

Peneliti terdahulu sama-sama variabel bebasnya mengenai elemen

modal kerja. Yang membedakan pada peneliti terdahulu yang dilihat

perputaran jadi tingkat efesiensi. Sedangkan pada penelitian ini yang dilihat

elemen modal kerja murni. Sedangkan pada variabel terikatnya sama-sama

menggunakan likuiditas.

Penelitian dilakukan Akhmad Fanny Farhan (2005). Tujuan penelitian

ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perputaran modal kerja

terhadap Likuiditas pada perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di BEI.

Dalam penelitian menggunakan metode analisis regresi linier, analisis

Page 3: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

10

analisis historis dan uji t-Test. Hasil penelitian bahwa perputaran modal kerja

tidak berpengaruh signifikan terhadap likuiditas.

Yang membedakan pada penelitian terdahulu dengan penelitian ini

yaitu menggunakan perputaran modal kerja aja sedangkan penelitian ini tiga

elemen modal kerja. Variabel terikat yang sebagai pengukur juga pada

peneliti terdahulu dengan penelitian ini sama-sama mengukur dengan

likuiditas. Persamaan peneliti terdahulu dengan penelitian ini yaitu sama-

sama berbicara modal kerja dan menggunakan elemen modal kerja sebagai

variabel bebasnya.

B. Teori dan Kajian Pustaka

Suatu perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk dapat

menjalankan usahanya seperti operasionalnya setiap harinya mulai dari

pembayaran gaji karyawan, pembelian bahan baku, pembelian mesin dan

lain-lain. Dimana dana yang dikeluarkan itu bermaksud untuk dapat kembali

lebih besar dan kembali lagi perusahaan untuk jangka waktu lebih pendek

melalui kegiatan produksi barang tersebut.

1. Pengertian Modal Kerja

Terdapat beberapa pendapat mengenai modal kerja, antara lain

sebagai berikut: Modal kerja merupakan modal yang digunakan untuk

melakukan kegiatan operasi perusahaan. Modal kerja diartikan sebagai

investasi yang ditanamkan dalam aktiva lancar atau aktiva jangka pendek,

seperti kas, bank, surat-suarat berharga, piutang, persediaan dan aktiva lancar

Page 4: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

11

(Kasmir,2012: 250). (Jumingan,2005: 66) terdapat dua definisi modal kerja

yang lazim digunakan, yakni :

a) Modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar terhadap utang jangka

pendek. Kelebihan ini disebut sebagai modal kerja bersih. Kelebihan

ini merupakan jumlah aktiva lancar yang berasal dari utangjangka

panjang dan modal sendiri.

b) Modal kerja adalah jumlah dari aktiva lancar. Jumlah ini merupakan

modal kerja bruto.

(Munawir,2010:114) ada 3 konsep modal kerja yang umum

digunakaan, yaitu :

1) Konsep Kuantitatif

Konsep ini menitik beratkan kepada kuantitas yang diperlakukan

untuk mencukupi kebutuhan perusahaan dalam membiayai operasinya

yang bersifat rutin atau menunjukan jumlah dana (fund) yang tersedia

untuk tujuan operasi jangka penpek. Dalam konsep ini menganggap bahwa

modal kerja adalah jumlah aktiva lancar (gross working capital).

2) Konsep Kualitatif

Konsep ini menitik beratkan pada kualitas modal kerja, dalam

konsep ini pengertian modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar terhadap

hutang jangka pendek (net working capital), yaitu jumlah aktiva lancar

yang berasal dari pinjaman jangka panjang maupun para pemilik

perusahaan.

Page 5: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

12

3) Konsep Fungsional

Konsep ini menitik beratkan fungsi dari dana yang dimiliki dalam

rangka menghasilkan pendapatan (laba) dari usaha pokok perusahaan.

pada dasarnya dana-dana yang dimiliki oleh suatu perusahaan seluruhnya

akan digunakan untuk menghasilkan laba sesuai dengan usaha pokok

perusahaan, tetapi tidak semua dana yang digunakan untuk menghasilkan

laba periode ini (curent income) ada sebagian dana yang akan digunakan

untuk memperoleh laba di masa yanag akan datang.

(Wachowicz,2013:250) menyatakan bahwa terdapat dua konsep

utama modal kerja yaitu

a) Modal kerja netto ( modal kerja bersih )

Perbedaan nilai uang antara aset lancar dan liabilitas jangka

pendek. Modal kerja netto dapat dihitung dengan cara aset lancar

dikurangi liabilitas jangka pendek.

b) Modal kerja bruto ( modal kerja kotor )

Investasi perusahaan dalam aset lancar ( seperti kas dan sekuritas

yang dapat diperjual belikan, piutang dan persediaan ) Modal kerja bruto

dapat dihitung dengan menjumlahkan seluruh aktiva lancar. Berdasarkan

pengertian diatas maka yang dimaksud modal kerja adalah jumlah

keseluruhan dari aktiva lancar yang dipergunakan untuk membiayai atau

menutupi kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi perusahaan.

Page 6: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

13

2. Jenis-jenis modal kerja

Mengenai jenis-jenis modal kerja, (Riyanto,2001:61) mengutib dari

W.B.Taylor, menggolongkan kedalam :

a) Modal kerja permanen yaitu modal kerja yang harus tetap ada pada

perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya, atau dengan kata lain

modal kerja yang secara terus menerus diperlukan untuk kelancaran usaha.

Modal kerja permanen ini dapat dibedakan kedalam :

1) Modal kerja primer yaitu jumlah modal kerja minimum yang harus ada

pada perusahaan untuk menjamin kontinuitas usahanya.

2) Modal kerja normal yaitu jumlah modal kerja yang diperlukan untuk

menyelenggarakan luas produksi yang normal. Pengertian normal disini

adalah dalam artian yang dinamis.

b) Modal kerja variabel yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah

sesuai dengan perubahan keadaan, dan modal kerja ini dibedakan anatara lain:

1) Modal kerja musiman yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-

ubah disebabkan karena fluktuasi musim

2) Modal kerja silis yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah

disebabkan karena fluktuasi konjungtur.

3) Modal kerja darurat yaitu modal kerja yang besarnya berubah-ubah

karena adanya keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya.

3. Sumber dan Penggunaan Modal

Sumber (kenaikan) dan penggunaan (penurunan) modal kerja

dilakukan untuk mengetahui bagaimana modal kerja tersebut digunakan dan

Page 7: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

14

dibelanjakan oleh suatu perusahaan. Sumber-sumber modal kerja

(Riyanto,2001:353) adalah sebagai berikut :

a Berkurangnya aktiva tetap

b Bertambahnya utang jangka panjang

c Bertambahnya modal

d Adanya keuntungan dari operasinya perusahaan

Sumber-sumber modal kerja menurut (Munawir,2000;119) adalah

sebagai berikut:

1) Bagian yang tetap atau bagian yang permanen yaitu jumlah

minimum yang harus tersedia agar perusahaan dapat berbelanja

dengan lanacar tanpa kesulitan keuanagan.

2) Jumlah moodal kerja yang variabel yang jumalhnya tergantung

pada aktivitas musiman dan kebutuhan-kebutuhan diluar aktivitas

yang biasa.

4. Komponen Modal kerja

Menganalisis modal kerja maka harus diketahui hal apa saja yang

masuk kedalam komponen modal kerja. Modal kerja diartikan sebagai

investasi yang ditanamkan dalam aktiva lancar atau aktiva jangka pendek,

seperti kas, bank, surat-suarat berharga, piutang, persediaan dan aktiva

lancar (Kasmir,2012: 250).

Pendapat syafarudin di perkuat dengan pengertian modal kerja

menurut J. Fred dan Thomas yang di terjemahkan (Ronbinson,1996:327)

menyatakan, modal kerja adalah investasi perusahaan berupa uang tunai,

Page 8: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

15

surat berharga, piutang, persediaan, di kurangi kewajiban lancar yang

digunakan untuk membiayai aktiva lancar.

Modal kerja yaitu ada dua pengertian modal kerja, yang pertama

gross working capital adalah keseluruhan aktiva lancar, dan net working

capital adalah aktiva lancar di kurangi dengan hutang lancar

(Sartono,2001:385).

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa komponen modal

kerja itu berupa aktiva lancar dan komponen pembentuk ativa lancar

berupa kas, piutang, surat berharga dan persediaan.

a. Kas

Kas adalaha uang tunai atau alat pembayaran lainya yang

digunakan untuk membiayai operasi perusahaan. uang tunai yang

digunakan berupa uang logam, uang kertas, chek. Wesel-wesel bank,

money order dan lain-lainoleh bank dapat diterima sebagai deposit dan

demend deposit pada bank.

b. Piutang

Piutang yaitu penjualan yang dilakukan secara kredit kepada

pembeli dengan ketentuan jatuh tempo yang telah disepakati oleh pembelli

dan penjual. Penjualan secara kredit dilakukan untuk bisa bersaing

dipsaran dengan cara mempermudah pembeli dengan cara kredit.

Page 9: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

16

c. Surat berharga

Surat berharga yaitu surat-surat yang bisa di jual untuk menjadi

uang kas. perusahaan memiliki sekuritas ini adalah untuk menjaga

likuditas perusahaan dan memperoleh pendapatan dari investasi tersebut.

Jadi sekuritas merupakan investasi perusahaan bentuk surat berharga yang

terdiri dari saham, obligasi dengan jangka waktu maksimal satu tahun.

d. Persediaan

Persediaan merupakan suatu barang yang dibeli untuk di jual

kembali yang masih pada saat menyusun neraca. Untuk perusahaan

industri yang mengelola bahan dasar menjadi barang jadi, mempunyai tiga

persedian yakni: persediaan bahan dasar, persediaan barang dalam proses

dan persediaan barang jadi.

5. Likuiditas

Likuiditas merupakan indikator yang mengukur kemampuan

perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek

pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia.

(Wild, 2005:184) Likuiditas mengacu pada ketersediaan sumber daya

perusahaan untuk memenuhi kebutuhan kas jangka pendek.

(Munawir,2001:71) menyatakan bahwa likuiditas adalah menunjukan

kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keungannya

yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi

kewajiban keuangan disaat ditagih.

Page 10: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

17

(Riyanto,2001:25) menyatakan bahwa likuiditas adalah

berhubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk

memenuhi kewajiban finansialnya yang harus dipenuhi.

Suatu perusahaan yang mampu memenuhi semua kewajibanya

terpenuhi, perusahaan tersebut likuid, dan sebaliknya peusahaan yang

tidak mampu memenuhi kewajibanya dalam jatuh tempo, perusahaan

tersebut ilikuid.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa likuiditas

adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiaban jangka

pendek harus terpenuhi saat jatuh tempo.

6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Likuditas

(Syafrida,2015:121) menyatakan bahwa faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi likuiditas adalah unsur pembentuk likuiditas itu sendiri

yakni bagian dari aktiva lancar dan kewajiban lancar, termasuk perputaran

kas, dan arus kas operasi, ukuran perusahaan, kesempatan bertumbuh

(growth opportunities), keragaman arus kas operasi, rasio utang atau

struktur utang.

(Jumingan,2014:124) menyatakan bahwa analisis current rasio

harus mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut :

a. distribusi dari pos-pos aktiva lancar.

b. Data tren dari aktiva lancar dan utang jangka pendek untuk jangka

waktu 5 atau10 tahun.

Page 11: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

18

c. syarat kredit yang diberikan oleh kreditur kepada perusahaan dalam

pengembalian barang, dan syarat kredit yang diberikan perusahaan

kepada langganan dalam penjualan barang.

d. nilai sekarang atau nilai pasar atau nilai ganti dari barang dagangan dan

tingkat pengumpulan piutang.

e. kemungkinan adanya perubahan nilai aktiva lancar.

f. perusabahan persediaan dalam hubungannya dengan volume penjualan

sekarang dan yang akan datang.

g. besar kecilnya kebutuhan modal kerja untuk tahun mendatang.

Menurut Subramanyam (2011: 239) likuiditas mengacu pada

ketersediaan sumber daya perusahaan untuk memenuhi kebutuhan kas

jangka pendek. Komponen-kompone yang mempengaruhi likuiditas

sebagai berikut :

1. kas adalahah aset yang paling likuid, mencakup mata uang, deposito

dana, money orders, dan cek.

2. Setara kas juga tergolong sangat lancar, investasi jangka pendek

yang siap dikonversi menjadi kas dan hampir jatuh tempo sehingga

risiko perubahan harga yang disebabkan pergerakan tingkat bunga

yang hanya minimal.

Aktivitas operasi perusahaan melibatkan konversi kas menjadi

berbagai aset seperti persediaan yang digunakan untuk menghasilkan

piutang dari penjualan kredit. Siklus operasi menjadi lengkap saat kas

kembali ke perusahaan melalui proses penagihan yang memungkinkan

Page 12: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

19

dimulainya siklus operasi baru. Kas yang di dapat dari penjualan

persediaan secara kredit dan diterima setelah jatuh tempo maka akan di

gunakan untuk pembayaran hutang dan beban lainya selama operasi

perusahaan berlangsung.

7. Rasio Likuiitas

(James,2013:167) menyatakan bahwa rasio likuiditas adalah rasio

yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi liabilitas jangka

pendeknya. Riyanto (2001:331) rasio likuiditas adalah rasio-rasio yang

dimaksu untuk mengukur likuiditas perusahaan.

Dari beberapa uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa rasio likuiditas

menggambarkan kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban

jangka pendeknya. Current ratio merupakan ratio yang paling umum

digunakan untuk menganalisa posisi modal kerja perusahaan dan juga

merupakan petunjuk untuk dapat mengetahui dan menduga seberapa besar

kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuanganya.

(Syamsuddin,2004) current ratio merupakan alat untuk menghitung

seberapa kemampuan perusahaan dalam membayar hutang jangka pendeknya

dengan aktiva lancar yang tersedia. Selain itu, current ratio menunjukan

likuiditas perusahaan yang diukur dengan membandingkan aktiva lancar

terhadap hutang lancar atau hutang jangka pendek. Current dapat di

rumuskan seperti berikut :

Page 13: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

20

A. KERANGKA FIKIR

Berdasarkan masalah yang ada, maka sesuai dengan teori bahwa

pembentuk dari modal kerja (likuiditas) tiga elemen modal yang di gunakan.

Sehingga dapat dibuat suatu kerangka berfikir dari pengaruh tiga elemen modal

kerja terhadap likuiditas secara sistematis pada gambar berikut:

Gambar : 1 kerangka pikir Pengaruh Elemen Modal Kerja terhadap Likuiditas.

B. HIPOTESIS

Berdasarkan paradigma penelitian kuantitatif , hipotesis merupakan

jawaban atas masalah penelitian yang secara rasional di deduksi dari teori

(Indriantoro, 2013:191). Tujuan peneliti dapat menduga sementara sesuai

dengan jawaban teoritis yang terkandung dalam pernyataan hipotesis

didukung oleh fakta yang dikumpulkan dan dianalisis.

Penelitian sebelumnya dilakukan Yoyon Supriyadi (2011) penelitian

ini meneliti pengaruh modal kerja terhadap likuiditas pada PT Timah Tbk dan

X1

Kas

X2

Piutang

X3

Persediaan

Y1

likuditas

Page 14: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

21

PT. Antam, Tbk. Menggunakan metode analisis regresi linier hasil

menunjukan modal kerja terhadap likuiditas memiliki pengaruh yang positif

H1 : Elemen Modal Kerja berpengaruh terhadap Likuditas.

Penelitian sebelumnya selanjutnya dilakukan oleh Ratna Dewi (2016). Secara

parsial hanya perpuataran piutang dan perputaran persediaan yang berpengaruh

sedangkan perputaran total aset dan perpuataran modal kerja tidak berpengaruh

terhadap likuiditas. Selain itu persediaan yang menimbulkan piutang atas dasar

penjualan barang secara kredit sesuai dengan kesepakatan yang berlaku. Dengan

dukungan penelitian terdahulu maka dapat diambil hipotesis.

H2 : Persediaan berpengaruh positif terhadap likuid