teori cone of experience

24
Pelaksana Tugas Menteri Keuangan (Plt Menkeu) Hatta Rajasa mengatakan bahwa jumlah kemiskinan dan pengangguran menurun tajam setelah reformasi digulirkan menyusul adanya tingkat pendapatan masyarakat yang mengalami peningkatan cukup signifikan. “Setelah reformasi, banyak kemajuan yang kita capai baik itu penurunan kemiskinan, pengangguran serta peningkatan pendapatan masyarakat,” kata Hatta seperti dikutip dari Siaran Pers Pusat Komunikasi Publik Kementerian Keuangan pada Kamis (16/5/13). Kemiskinan di Indonesia pada 2004 mencapai 17%, namun saat ini, lanjutnya, kemiskinan hanya menyentuh 11,6%, mengalami penurunan sekitar 5,4%. Sementara itu, jumlah pengangguran juga mengalami penurunan dari 10 % pada 2004 menjadi 5,92% pada tahun ini.“Jumlah pendapatan per kapita Indonesia juga mengalami peningkatan dari US$1.100 per kapita per tahun di 2004 menjadi US$4.000 per kapita per tahun pada saat ini.” Hatta, menambahkan yang lebih menggembirakan adalah ekonomi Indonesia tetap tumbuh di atas 6% persen walaupun ekonomi dunia sedang mengalami perlambatan. “Ini ada prestasi yang sudah kita capai. Namun di sisi yang lain di tengah pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat, ekonomi kita masih tumbuh diatas 6%. Tetapi ini belum membuat

Upload: diany-roesma

Post on 06-Dec-2015

60 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

cone of experience

TRANSCRIPT

Page 1: Teori Cone of Experience

Pelaksana Tugas Menteri Keuangan (Plt Menkeu) Hatta Rajasa mengatakan bahwa jumlah

kemiskinan dan pengangguran menurun tajam setelah reformasi digulirkan menyusul

adanya tingkat pendapatan masyarakat yang mengalami peningkatan cukup signifikan.

“Setelah reformasi, banyak kemajuan yang kita capai baik itu penurunan kemiskinan,

pengangguran serta peningkatan pendapatan masyarakat,” kata Hatta seperti dikutip dari

Siaran Pers Pusat Komunikasi Publik Kementerian Keuangan pada Kamis (16/5/13).

Kemiskinan di Indonesia pada 2004 mencapai 17%, namun saat ini, lanjutnya, kemiskinan

hanya menyentuh 11,6%, mengalami penurunan sekitar 5,4%.

Sementara itu, jumlah pengangguran juga mengalami penurunan dari 10 % pada 2004

menjadi 5,92% pada tahun ini.“Jumlah pendapatan per kapita Indonesia juga mengalami

peningkatan dari US$1.100 per kapita per tahun di 2004 menjadi US$4.000 per kapita per

tahun pada saat ini.”

Hatta, menambahkan yang lebih menggembirakan adalah ekonomi Indonesia tetap tumbuh

di atas 6% persen walaupun ekonomi dunia sedang mengalami perlambatan.

“Ini ada prestasi yang sudah kita capai. Namun di sisi yang lain di tengah pertumbuhan

ekonomi dunia yang melambat, ekonomi kita masih tumbuh diatas 6%. Tetapi ini belum

membuat kita menjadi puas, masih banyak yang perlu kita lakukan,” katanya.

Saat ini, pemerintah terus berupaya meningkatkan perekonomian Indonesia dan tentunya

menyejahterakan rakyat Indonesia. Salah satu konsep yang sudah dicanangkan adalah

melalui proyek Master Plain Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

"Ini adalah upaya kita bersama agar pertumbuhan ekonomi tetap terjaga dan merata dengan

melakukan program MP3EI di 6 koridor. Dengan itu dapat melahirkan pusat ekonomi baru

yaitu pusat-pusat yang berada di kabupaten kita ini. Ini memerlukan tangan-tangan

terampil namun harus konsisten,” ujar Hatta yang saat ini juga menjabat sebagai Menteri

Koordinator Bidang Perekonomian. (win7)

"Dengan usaha dan kerja keras kita bersama, insya Allah pada akhir tahun 2014, PDB per

kapita kita akan mendekati 5.000 dollar AS," ungkap Presiden Susilo Bambang

Page 2: Teori Cone of Experience

Yudhoyono pada pidato kenegaraan yang disampaikannya di Gedung DPR MPR, Jumat

(16/8/2013) pagi.

SBY mengatakan kemampuan Indonesia untuk meningkatkan prpduktivitas nasional telah

menunjukkan hasil yang nyata. Hal ini terlihat pada meningkatnya PDB per kapita

Indonesia dalam 10 tahun terakhir.

Peningkatan ini berdampak peningkatan jumlah kelompok kelas menengah di tanah air.

"Kemampuan kita untuk meningkatkan produktivitas nasional telah menunjukkan hasil

yang nyata. Hal ini tercermin pada peningkatan pendapatan per kapita, sekaligus

menjelaskan semakin membesarnya jumlah kelas menengah di tanah air," ungkap SBY.

SBY memaparkan PDB per kapita Indonesia yang kian meningkat. Pada tahun 2004 PDB

per kapita Indonesia mencapai 1.177 dollar AS. Pada tahun 2009, Indonesia berhasil

meningkatkan PDB per kapita menjadi 2.299 dollar AS. Terakhir, tahun lalu tercatat PDB

per kapita Indonesia mencapai 3.592.

Hari ini Presiden SBY menyampaikan pidato kenegaraannya dalam rangka HUT ke-68

proklamasi kemerdekaan RI di Gedung DPR/MPR. Pidato ini disampaikannya di hadapan

anggota parlemen, para menteri kabinet Indonesia Bersatu jilid II, duta besar negara-negara

sahabat, dan tamu undangan lainnya.

Pendapatan per kapita adalah jumlah (nilai) barang dan jasa rata-rata yang tersedia bagi

setiap penduduk suatu negara pada suatu periode tertentu.

Pendapatan per kapita dapat digunakan untuk membandingkan kesejahteraan atau standar

hidup suatu negara dari tahun ke tahun. Dengan melakukan perbandingan seperti itu, kita

dapat mengamati apakah kesejahteraan masyarakat pada suatu negara secara rata-rata telah

meningkat. Pendapatan per kapita yang meningkat merupakan salah satu tanda bahwa rata-

rata kesejahteraan penduduk telah meningkat. Pendapatan per kapita menunjukkan pula

apakah pembangunan yang telah dilaksanakan oleh pemerintah telah berhasil, berapa besar

keberhasilan tersebut, dan akibat apa yang timbul oleh peningkatan tersebut.

2. Hubungan Pendapatan Nasional, Jumlah Penduduk, dan Pendapatan Per Kapita

Page 3: Teori Cone of Experience

Pendapatan per kapita diperoleh dari pendapatan nasional pada tahun tertentu dibagi

jumlah penduduk suatu negara pada tahun tersebut. Pendapatan nasional dapat dilihat dari

beberapa pendekatan.

Konsep pendapatan nasional yang bisa dipakai dalam menghitung pendapatan per kapita

oleh pemerintah suatu negara umumnya adalah Produk Domestik Bruto (PDB) atau Produk

Nasional Bruto (PNB). Dengan demikian, pendapatan per kapita dapat dihitung dengan

menggunakan salah satu rumus berikut.

Dimana :

IPCn       = Income Per Capita (Pendapatan Per kapita) tahun n

GNPn    = Gross National Product (Produk Nasional Bruto) tahun 

                   n

Pn           = Population (Jumlah Penduduk) tahun n

Pengertian Komunikasi verbal dan nonverbal

1. Komunikasi verbal ( verbal communication ) adalah bentuk komunikasi yang

disampaikan komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis (written) atau lisan

(oral). Komunikasi verbal menempati porsi besar. Karena kenyataannya, ide-ide,

pemikiran atau keputusan, lebih mudah disampaikan secara verbal ketimbang non verbal.

Dengan harapan, komunikan (baik pendengar maun pembaca ) bisa lebih mudah

memahami pesan-pesan yang disampaikan.

contoh : komunikasi verbal melalui lisan dapat dilakukan dengan menggunakan media,

contoh seseorang yang bercakap-cakap melalui telepon. Sedangkan komunikasi verbal

melalui tulisan dilakukan dengan secara tidak langsung antara komunikator dengan

Page 4: Teori Cone of Experience

komunikan. Proses penyampaian informasi dilakukan dengan menggunakan berupa media

surat, lukisan, gambar, grafik dan lain-lain.

2. Komunikasi non verbal ( non verbal communicarion) menempati porsi penting.

Banyak komunikasi verbal tidak efektif hanya karena komunikatornya tidak menggunakan

komunikasi non verbal dengan baik dalam waktu bersamaan. Melalui komunikasi non

verbal, orang bisa mengambil suatu kesimpulan mengenai suatu kesimpulan tentang

berbagai macam persaan orang, baik rasa senang, benci, cinta, kangen dan berbagai macam

perasaan lainnya. Kaitannya dengan dunia bisnis, komunikasi non verbal bisa membantu

komunikator untuk lebih memperkuat pesan yang disampaikan sekaligus memahami reaksi

komunikan saat menerima pesan.

Bentuk komunikasi non verbal sendiri di antaranya adalah, bahasa isyarat, ekspresi wajah,

sandi, symbol-simbol, pakaian sergam, warna dan intonasi suara.

contoh :

a.Sentuhan

Sentuhan dapat termasuk: bersalaman, menggenggam tangan, berciuman, sentuhan di

punggung, mengelus-elus, pukulan, dan lain-lain.

b.Gerakantubuh

Dalam komunikasi nonverbal, kinesik atau gerakan tubuh meliputi kontak mata, ekspresi

wajah, isyarat, dan sikap tubuh. Gerakan tubuh biasanya digunakan untuk menggantikan

suatu kata atau frase, misalnya mengangguk untuk mengatakan ya; untuk mengilustrasikan

atau menjelaskan sesuatu; menunjukkan perasaan,

c.Vokalik

Vokalik atau paralanguage adalah unsur nonverbal dalam suatu ucapan, yaitu cara

berbicara. Contohnya adalah nada bicara, nada suara, keras atau lemahnya suara, kecepatan

berbicara, kualitas suara, intonasi, dan lain-lain.

 

d.Kronemik

Kronemik adalah bidang yang mempelajari penggunaan waktu dalam komunikasi

Page 5: Teori Cone of Experience

nonverbal. Penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal meliputi durasi yang dianggap

cocok bagi suatu aktivitas, banyaknya aktivitas yang dianggap patut dilakukan dalam

jangka waktu tertentu, serta ketepatan waktu (punctuality).

 

CONTOH SLOGAN SUATU PRODUK :

ULTRA MILK

Banyak dikalangan modern seperti saat ini, berbagai jenis merk susu telah berkembang.

akan tetapi eksistensi ultra milk tetap menjadi nomor 1 dari para pelanggan. sebab memang

sudah membawa nama sejak dulu ultra milk senantiasa menemani setiap saat seperti

sarapan dan untuk beraktifitas.

Slogan : “Apapun sarapannya, soal susu.. ultra juaranya”

Alasan menggunakan slogan demikian adalah dilihat dari segi pengguna para konsumen

sebagian tentunya setiap sarapan selalu ditemani dengan segelas susu. sehingga,

peluangnya selalu berada ketika seseorang saat sarapan atau memulai aktifitas dipagi hari

dengan meminum susu. dengan demikian, susu ultra mengeluarkan slogan demikian agar

masyarakat selalu ingat untuk masalah susu, ya pasti ultra juaranya.

dengan jenis beragam rasa yang tidak dimiliki oleh semua jenis susu lainnya, ultra milk

tetap menjadi nomor satu diantara para pelanggan indonesia.

Berbicara tentang media dan pengalaman-pengalaman yang

dibangunnya, kita dapat berpedoman pada Kerucut Pengalaman Edgar

Dale (Cone of Experience). Pada gambar di bawah ini juga diperlihatkan

keterkaitan dengan konsep Bruner (enactive, iconic, and symbolic

learning). "The cone of Experience" from Audio-Visual Methods in

Teaching, 1st Edition, by Edgar Dale, 1969. (Digambar ulang oleh saya

untuk mendapatkan ketajaman gambar). 

Page 6: Teori Cone of Experience

Dapat kita amati, ada tahap-tahap bentuk penyajian pesan melalui

media untuk mendapatkan pengalaman belajar senyata mungkin. Pada

Kerucut Pengalaman Dale, kita memulai pemelajar (orang yang

melakukan kegiatan belajar) sebagai partisipan dalam pengalaman

aktual, lalu beranjak ke pemelajar sebagai pengamat dari kejadian

aktual, lalu ke pemelajar sebagai pengamat dari sebuah hal/kejadian

melalui medium, dan akhirnya ke pemelajar yang mengamati simbol-

simbol yang merepresentasikan sebuah hal/kejadian. Dan itulah yang

menurut saya paling menantang, mengembangkan sebuah media

pembelajaran yang dapat digunakan para pemelajar untuk mengamati

sebuah hal/kejadian.

          Di buku Teknologi Pembelajaran karangan Seels dan Richey

tertulis : "Dale berkeyakinan bahwa simbol dan gagasan yang abstrak

dapat lebih mudah dipahami dan diserap manakala diberikan dalam

bentuk pengalaman yang kongkrit. Kerucut Edgar Dale ini menyatukan

teori pendidikan John Dewey dengan gagasan-gagasan dalam bidang

psikologi yang tengah populer pada masa itu. Kerucut pengalaman

merupakan upaya awal untuk memberikan alasan tentang kaitan teori

belajar dengan komunikasi audio visual (Dale, 1946)." Secara umum,

semakin kita menapaki ke atas kerucut Pengalaman Dale, akan

mendapati media yang lebih abstrak, dan lebih banyak informasi yang

dapat di padatkan ke dalam periode waktu yang singkat. Memakan

waktu yang lebih banyak jika pemelajar melibatkan diri ke dalam

pengalaman langsung yang nyata, pengalaman buatan, atau

pengalaman yang didramatisir jika dibandingkan dengan penangkapan

informasi dalam sebiah tape video, rekaman audio, serangkaian simbol

visual (gambar), atau serangkaian simbol verbal.

Seorang calon pilot akan mendapatkan pengalaman terbaik jika ia

mencoba mengemudikan pesawat aslinya, tapi itu akan memakan

resiko dan waktu yang besar. Akan lebih aman jika ia belajar melalui

simulator pesawat. Atau untuk memulainya cukup menarik juga jika

Page 7: Teori Cone of Experience

ditampilkan video yang memperlihatkan proses seorang pilot yang

menerbangkan pesawat. Salah satu klasifikasi yang dapat menjadi

acuan dalam pemanfaatan media adalah klasifikasi yang dikemukan

oleh Edgar Dale yang dikenal dengan kerucut pengalaman (Cone

Experience). Kerucut pengalaman Dale mengklasifikasikan media

berdasarkan pengalaman belajar yang akan diperoleh oleh peserta

didik, mulai dari pengalaman belajar langsung, pengalaman belajar

yang dapat dicapai melalui gambar, dan pengalaman belajar yang

bersifat abstrak.

Menurut Edgar Dale, media mempunyai kadar pengaruh yang

bertingkat. Saya setuju dengan teorinya tentang ‘Cone of Experience’

yang menjelaskan bahwa berdasar pengaruh/efektifitas

media.  Namun, demikian masing-masing punya kekurangan disamping

kelebihan yang ada. Seorang guru yang baik harus ahli menghadirkan

atau menyajikan materi menggunakan berbagai media tersebut

disesuaikan dengan sikon.

Dari gambar tersebut dapat kita lihat rentangan tingkat

pengalaman dari yang bersifat langsung hingga ke pengalaman melalui

simbol-simbol komunikasi, yang merentang dari yang bersifat kongkrit

ke abstrak, dan tentunya memberikan implikasi tertentu terhadap

pemilihan metode dan bahan pembelajaran, khususnya dalam

pengembangan Teknologi Pembelajaran

Pemikiran Edgar Dale tentang Kerucut Pengalaman (Cone of

Experience) ini merupakan upaya awal untuk memberikan alasan atau

dasar tentang keterkaitan antara teori belajar dengan komunikasi

audiovisual. Kerucut Pengalaman Dale telah menyatukan teori

pendidikan John Dewey (salah satu tokoh aliran progresivisme) dengan

gagasan – gagasan dalam bidang psikologi yang tengah populer pada

masa itu. Sedangkan, James Finn seorang mahasiswa tingkat doktoral

dari Edgar Dale berjasa dalam mengusulkan bidang komunikasi audio-

visual menjadi Teknologi Pembelajaran yang kemudian berkembang

hingga saat ini menjadi suatu profesi tersendiri, dengan didukung oleh

Page 8: Teori Cone of Experience

penelitian, teori dan teknik tersendiri. Gagasan Finn mengenai

terintegrasinya sistem dan proses mampu mencakup dan memperluas

gagasan Edgar Dale tentang keterkaitan antara bahan dengan proses

pembelajaran..

Peram bungkusan kedelai. Bila pembungkusnya berupa pkastik, pemeraman dilakukan diatas

kajang-kajang bambu yang diletakkan pada rak-rak. Akan tetapi bila pembungkusnya berupa daun,

pemeraman dilakukan di dalam keranjang bambu yang ditutup karung goni

PENGERTIAN MOTIVASI

Crow. A (1983) menyatakan bahwa motivasi adalah suatu keadaan yang menyebabkan

seseorang untuk melakukan suatu perbuatan atau aktivitas untuk mencapai tujuan.

Teevan dan Smith (1967), motivasi adalah konstruksi yang mengaktifkan perilaku, sedangkan

komponen yang lebih spesifik dari motivasi yang berhubungan dengan tipe perilaku tertentu

disebut motiv.

Menurut Klien dan Maher mengatakan makin tinggi tingkat pendidikan akan mempengaruhi

tingkat kebutuhan individu tersebut. Individu yang pendidikannya rendah dalam hal ini

menuntut pemenuhan kebutuhan pokok atau dasar dalam memperjuangkan kehidupannya.

Sedangkan individu yang mempunyai pendidikan yang tinggi akan menuntut perbaikan taraf

kehidupan. Kesejahteraan sehingga macam dan tingkat kebutuhannya pun makin bervariasi

dan makin tinggi.

Dalam kenyataan sehari-hari konsep norma dan nilaipun telah bergeser dari norma tradisional

yang bersifat konvensional, berubah menjadi norma dan nilai campuran atau norma baru yang

menggmbarkan konsep yang bersifat individualistis, pragmatis, praktis, mudah dilaksanakan

dan memberikan gambaran cepat dalam pencapaian tujuan.

Menurut Atkinson (1984), individu yang tinggi motivasi berprestasi, namun tinggi dalam

kecemasannya ada kecenderungannya untuk realistis. Faktor kecemasan dalam diri individu

akan mempengaruhi perilakunya dalam manifestasi motivasi berprestasi yang

diaktualisasikan.

Handoko (1987), motivasi adalah keadaan dalam arti pribadi seseorang untuk mendorong

individu untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai tujuan.

Motivasi yang terdapat dalam individu akan terealisir dalam suatu perilaku yang mengarah

pada tujuan yang diinginkan untuk memperoleh kepuasan. Atas dasar pendapat di atas dapat

Page 9: Teori Cone of Experience

dinyatakan bahwa motif atau motivasi mampu memberikan kekuatan, dorongan untuk

menggerakkan diri seseorang dalam perilaku tertentu dan sekaligus memberikan arahan

terhadap diri seseorang untuk merespon atau melakukan kegiatan ke arah pencapaian tujuan.

PENGERTIAN MOTIVASI BERPRESTASI

Menurut Hall dan Lindzey, motif berprestasi sebagai dorongan yang berhubungan dengan

prestasi yaitu menguasai, mengatur lingkungan sosial, atau fisik, mengatasi rintangan atau

memelihara kualitas kerja yang tinggi, bersaing melebihi prestasi yang lampau dan

mempengaruhi orang lain. 

McClelland dalam bukunya Memacu Masyarakat Berprestasi (1983) membedakan tiga

kebutuhan yang ada pada manusia, yaitu : kebutuhan berprestasi atau n-Ach, kebutuhan

untuk berkuasa n-Afiliation, dan kebutuhan untuk berafiliasi atau n-Afiliation. Ia mengatakan

bahwa motivasi berprestasi di dalam menyeleksi suatu aktivitas atau pekerjaan yaitu dengan

usaha aktif, sehingga memberikan hasil yang terbaik. n-Ach, ini akan mencerminkan dalam

perilaku individu yang selalu mengarah pada suatu keunggulan. Seseorang yang memiliki

motivasi berprestasi yang tinggi akan menyukai tugas-tugas yang menantang, bertanggung

jawab, dan terbuka untuk umpan balik yang memperbaiki prestasi inovatif-kreatif.

McClelland (Myron Weiner, 1984) menyatakan bahwa motivasi berprestasi diberi nama Virus

mental yaitu n-Ach ("Need for Achievement"). Virus mental terjadi pada diri seseorang,

cenderung orang itu akan bertingkah laku secara giat. Dengan menambah n-Ach seseorang

akan menjadi bertamah giat dan tekun dalam berupaya, tidak hanya sekedar mencari

keuntungan, namun berupaya lebih keras agar mencintai pekerjaan, untuk mendapat

kepuasan dalam hidup.

McClelland and Heckhausen menyatakan bahwa motivasi berprestasi adalah motif yang

mendorong individu dalam mencapai sukses dan bertujuan untuk berhasil dalam kompetisi

dengan beberapa ukuran keberhasilan, yaitu dengan membandingkan prestasinya sendiri

sebelumnya maupun dengan prestasi orang lain.

Menurut Atkinson (1959), adalah kecenderungan seseorang mengadakan reaksi untuk

mencapai tujuan dalam suasana kompetisi, demi mencapai tujuan yaitu apabila prestasi yang

dicapai melebihi aturan yang lebih baik dari sebelumnya. Khususnya yang menantang dan

mempunyai reward yang bersifat intrinsik. Individu yang mempunyai motif berprestasi yang

tinngi mempunyai motif untuk meraih sukses.

PEMBAHASAN

Page 10: Teori Cone of Experience

Motivasi yang ada pada setiap orang tidaklah sama, berbeda-beda antara yang satu dengan

yang lain. Untuk itu, diperlukan pengetahuan mengenai pengertian dan hakikat motivasi, serta

kemampuan teknik menciptakan situasi sehingga menimbulkan motivasi/dorongan bagi mereka

untuk berbuat atau berperilaku sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh individu lain/

organisasi.

Sebenarnya Apa sih Motivasi Itu?

Tidak bisa dipungkiri, setiap tindakan yang dilakukan oleh manusia selalu di mulai dengan

motivasi (niat). Lalu, seperti apa pengertian motivasi yang sebenarnya? Pengertian motivasi itu

sangat beragam tergantung dari sudut mana orang menilainya. Berikut beberapa definisi

mengenai motivasi :

1.    Motivasi merupakan suatu kondisi kejiwaan individu yang dapat mendorongnya untuk

melakukan suatu aktivitas guna pemenuhan kebutuhan atau mencapai tujuan baik di sengaja

maupun tidak disengaja.

2.    Motivasi adalah dorongan psikologis yang mengarahkan seseorang ke arah suatu tujuan.

Motivasi membuat keadaan dalam diri individu muncul, terarah, dan mempertahankan perilaku

3.    Motivasi adalah stimulasi atau semangat akibat rangsangan atau keghairahan terhadap

sesuatu yang benar-benar diingini.

Selain itu ada beberapa pengertian lain motivasi menurut parah ahli :

Menurut Mitchell motivasi mewakili proses-proses psikologikal, yang menyebabkan

timbulnya, diarahkanya, dan terjadinya persistensi kegiatan- kegiatan sukarela yang

diarahkan ke tujuan tertentu.

Gray lebih suka menyebut pengertian motivasi sebagai sejumlah proses, yang bersifat

internal, atau eksternal bagi seorang individu, yang menyebabkan timbulnya sikap

antusiasme dan persistensi, dalam hal melaksanakan kegiatan- kegiatan tertentu.

Morgan mengemukakan bahwa motivasi bertalian dengan tiga hal yang sekaligus

merupakan aspek- aspek dari motivasi. Ketiga hal tersebut adalah: keadaan yang

mendorong tingkah laku, tingkah laku yang di dorong oleh keadaan tersebut, dan tujuan

dari pada tingkah laku tersebut.

Chung dan Megginson yang dikutip oleh Faustino Cardoso Gomes, menerangkan bahwa

pengertian motivasi adalah tingkat usaha yang dilakukan oleh seseorang yang mengejar

suatu tujuan dan berkaitan dengan kepuasan kerja dan perfoman pekerjaan.

Soejono Trimo (1986 : 174) sebagai berikut :

a.    Motivasi itu pada hakikatnya merupakan suatu karakteristik atau suatu kepribadian yang

cukup stabil sehingga setiap individu dipandang berbeda dari individu yang lain, termasuk

orientasinya terhadap pekerjaan/tugasnya.

b.    Motivasi itu sebenarnya merupakan suatu keadaan (state) psikologis yang dapat

diubah/dibentuk.

Sardiman AM mendefinisikan Motivasi adalah serangkaian usaha untuk menyediakan

kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang itu mau dan ingin melakukan sesuatu dan bila

Page 11: Teori Cone of Experience

ia tidak suka maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak

suka itu.

Ada Berapakah Jenis Motivasi Itu?

Sama dengan pengertian motivasi, jenis-jenis motivasi pun cukup beragam. Namun pada

dasarnya ada 2 jenis motivasi yaitu jenis motivasi yang dilihat dari sumbernya dan dilihat dari

kebutuhan.

1.    Dilihat dari sumbernya, motivasi ada 2 yaitu :

a.    Motivasi Instrinsik, yaitu motivasi yang berada dalam diri seseorang atau dorongan atau

gerakan untuk melakukan sesuatu yang tidak dipengaruhi oleh faktor lain dari luar dirinya,

seperti; kebutuhan mempunyai pekerjaan atau kebutuhan untuk memperoleh teman baik.

b.    Motivasi Ekstrinsik, yaitu motivasi yang timbul pada diri seseorang akibat pengaruh dari

luar dirinya, akibat hubungan dengan orang lain ataupun karena pengaruh lingkungan

sekitarnya. Jadi orang itu dirangsang dari luar.

2.    Dilihat dari kebutuhan, motivasi ada 3 yaitu :

a.    Motivasi Biologis, Tercakup di dalamnya adalah motivasi lapar (hunger motivation); motivasi

haus (thrst motivation); motivasi seksual (sexual motivation).

b.    Motivasi sosial, termasuk di dalamnya antara lain; motivasi pencapaian (achievement

motivation); dan motivasi kekuasaan (power motivation).

c.    Motivasi Aktualisasi Diri (self actualization); dan motivasi untuk bertindak efektif (effectance

motivation) dalam kelompok motivasi yang membuat seseorang bertindak efektif.

Apa Saja sih Peranan atau Manfaat Motivasi Itu?

Kita telah mengetahui pengertian motivasi dan jenis-jenis motivasi, nah sekarang kita akan

membahas inti dari makalah ini yaitu peranan atau manfaat motivasi. Berikut beberapa peranan

atau manfaat motivasi :

1.    Sardiman AM (1996 : 86) menjelaskan terdapat (tiga) fungsi motivasi, antaralain :

a.    Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak. Motivasi dalam hal ini

merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

b.    Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian

motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan

tujuannya.

c.    Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan

yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak

bermanfaat bagi tujuan tersebut.

2.    Pandangan lain mengenai fungsi motivasi dikemukakan oleh Kartini Kartono (2002 : 17),

bahwa motivasi berfungsi sebagai alasan dasar, pikiran dasar, gambaran dan dorongan bagi

Page 12: Teori Cone of Experience

seseorang untuk berbuat sesuatu karena motivasi berpengaruh besar sekali terhadap tingkah

laku manusia dalam merealisasikan keinginan-keinginan yang ada pada dirinya.

3.    Sedangkan menurut Djudju Sudjana (2000 : 156) menguraikan tujuan motivasi yang

terdapat dalam diri seseorang, sebagai berikut :

Motivasi pada dasarnya bertujuan menggerakkan seseorang atau kelompok orang dengan

menumbuhkan dorongan atau motive dalam diri orang atau kelompok orang tersebut untuk

melakukan tugas atau kegiatan yang diberikan kepadanya sesuai rencana dalam rangka

mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan sebelumnya.

Dari beberapa pendapat mengenai Manfaat atau peranan motivasi dalam belajar di atas, maka

saya dapat menyimpulkan beberapa manfaat motivasi yaitu  :

1.    Membuat anak bersemangat dalam belajar.

2.    Mata pelajaran yang duluhnya tidak disukai murid bias menjadi mata pelajaran yang paling

disukainya.

3.    Anak menjadi lebih kreatif dalam belajar, misalnya menyusun jadwalnya dengan baik dan

benar.

4.    Anak menjadi rajin dalam mengerjakan tugas, membaca,menulis dan sebagainya.

5.    Membuat anak menjadi lebih aktif.

6.    Dengan memotivasi anak kita tidak perlu memaksakan si anak dalam belajar. Karena

melalui motifasi yang baik dan benar dengan sendirinya si anak akan belajar karena didorong

oleh motivasi.

7.    Guru tidak perlu menggunakan kekerasan dalam menyuruh anak untuk belajar, cukup

dengan memotivasi anak tersebut.

8.    Tanpa di awasi oleh guru atau pun orang tua si anak dapat belajar dengan baik.

9.    Dengan motivasi siswa akan mengetahui dengan jelas makna dalam belajar.

10. Anak akan lebih fokus dalam mengembangkan kemampuannya atau pun bakatnya.

11. Anak akan mengurangi sikap yang kurang menguntungkan atau kurang baik, misalnya

bermain atau menonton tv.

12. Anak yang gagal mengerjakan sesuatu, tidak akan menyerah dan mencobanya lagi dengan

adanya dorongan motivasi (pantang menyerah).

Dengan melihat daftar manfaat atau peranan motivasi itu dapat disimpulkan bahwa ternyata

motivasi itu sangat berperan dalam proses belajar. Kita bias bayabgkan kalau dalam proses

belajar tidak ada yang namanya motivasi, siswa akan malas dan tidak bersemangat dalam

belajar.

Ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi

belajar siswa, Strateginya yaitu :

Page 13: Teori Cone of Experience

1.    Memberikan aktivitas dengan tingkat kesulitan tingkat menengah sehingga tidak akan

membosankan siswa karena terlalu mudah atau membuat siswa putus asa karena terlalu sulit.

2.    Memberikan informasi dan ide yang dikaitkan dengan pengetahuan siswa, serta kejutan

dan incongruity dalam aktivitas yang dilakukan di kelas.

3.    Memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat memilih aktivitas dan terlibat dalam

pembuatan peraturan dan prosedur di kelas sehingga siswa merasa memiliki control.

4.    Melibatkan siswa dalam aktivitas make-believe, permainan, dan simulasi, namun kegiatan

ini harus relevan dengan materi pelajatran.

5.    Memberikan hadia/pujian kepada siswa berprestasi,menggunakan berbagai metode belajar,

memberikan perhatian yang maksimal, Dan tentunya masih banyak strategi-strategi lainnya

yang bias digunakan guru untuk menumbuhkan motivasi belajar anak didiknya.

Faktor-Faktor apa sajakah yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Siswa?

Ada banyak factor yang berperan dalam mempengaruhi motivasi belajar seorang siswa atau

murid. Beberapa diantaranya dikemukakan oleh beberapa ahli sebagai berikut :

1.    Menurut Muhidin Syah (1995:108-115), ada 2 faktor yang berperan dalam mempengaruhi

motivasi belajar siswa yaitu :

a.    Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri manusia itu sendiri yang berupa sikap,

kepribadian, pendidikan, pengalaman dan cita-cita.

b.    Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri manusia itu sendiri yang terdiri

dari :

-       Lingkungan sosial, yang meliputi lingkungan masyarakat, tetangga, teman,

orangtua/keluarga dan teman sekolah.

-       Lingkungan non sosial meliputi keadaan gedung sekolah, letak sekolah, jarak tempat

tinggal dengan sekolah, alat-alat belajar, kondisi ekonomi orangtua dan lain-lain.

2.    Sumanto menggolongkan 3 faktor yang berpengaruh terhadap motivasi siswa :

a.    Faktor-faktor stimulasi belajar

Yang dimaksud faktor stimulasi belajar adalah segala hal di luar individu itu untuk mengadakan

reaksi atau perbuatan belajar. Stimulasi dalam penelitian ini mencakup materil serta suasana

lingkungan yang ada di sekitar siswa.

b.    Faktor metode belajar

Metode yang dipakai guru sangat mempengaruhi belajar siswa. Metode yang menarik dapat

menimbulkan rangsangan dari siswa untuk meniru dan mengaplikasikannya dalam cara

belajarnya.

Maka guru selayaknya untuk selalu memanfaatkan media dan model pembelajaran yang

bervariasi dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian jelas siswa akan lebih tumbuh

Page 14: Teori Cone of Experience

serta berkembang dalam upayanya mencapai tujuan pembelajaran. Tanpa dibarengi usaha guru

yang keras, mamaka kegiatan belajar mengajar hanya berlangsung jika guru selalu tatap muka,

selebihnya siswa akan selalu bersikap pasif.

3.    Menurut Brophy (2004), terdapat lima faktor yang dapat mempengaruhi motivasi belajar

siwa, yaitu Harapan guru, Instruksi langsung, Umpanbalik (feedback) yang tepat, Penguatan dan

hadiah dan Hukuman.

Tips Menumbuhkan Motivasi Belajar

Terkadang kita merasakan kejenuhan, tidak bersemangat dalam menjalani hidup. Anda merasa

butuh adanya motivasi dari orang lain. Mungkin cara ini bisa berhasil. Namun, untuk kemudian

bisa berubah dan bersemangat, kuncinya ada pada diri Anda sendiri. Tidak ada seorang pun

yang bisa memberikan motivasi lebih baik, selain diri kita sendiri. Ada beberapa tips

untuk memotivasi diri sendiri, yaitu :

1.    Menetapkan visi

Setiap pelajar hendaknya memiliki visi yang jelas. Untuk apa dia belajar? Apa yang diharapkan

begitu ia menyelesaikan studinya? Dengan demikian, ia tidak akan asal saja dalam menjalani

proses studinya.

2.    Belajar bukan karena paksaan

Jadikan belajar sebagai makanan, dimana Anda akan lapar jika tidak melakukannya. Buat

bagaimana caranya agar belajar menjadi aktivitas yang menyenangkan, bukan suatu paksaan.

3.    Fokus

Sebuah ungkapan yang sangat bagus untuk  memotivasi pelajar adalah : “kehidupan tidak akan

pernah menjadi luar biasa tanpa fokus, dedikasi dan disiplin”. Dengan fokus, maka akan

membuat Anda lebih tajam dalam menentukan sasaran. Ibaratnya, sinar matahari tidak akan

bisa membakar kertas, akan tetapi jika sinar ini difokuskan lewat sebuah kaca pembesar, sinar

ini mampu membakar tidak hanya kertas, tapi bahkan daging pun bisa matang terbakar.

4.   Tidak ada kamus menyerah

Setiap orang pastinya pernah mengalami kegagalan. Mungkin Anda juga pernah mengalaminya.

Bisa jadi Anda sudah bersusah payah, berjuang, belajar, namun Anda tidak mendapatkan hasil

yang Anda inginkan. Namun Kesuksesan akan mendatangi siapa saja yang tidak takut terhadap

kegagalan

5.   Membutuhkan waktu dan kesabaran

Kata-kata seorang Napoleon Hill mungkin bisa dijadikan motivasi pelajar: “kesabaran, keteguhan

hati, dan kerja keras adalah kombinasi untuk sukses. Karenanya, jika Anda ingin sukses, maka

Anda harus siap menjalani prosesnya.

Itu adalah beberapa tips untuk memotivasi diri kita dalam hal belajar. Nah yang berikut adalah

beberapa tips yang cocok dogunakan oleh guru untuk memotivasi siswanya :

a.    Pemberian angka, hal ini disebabkan karena banyak siswa belajar dengan 

Page 15: Teori Cone of Experience

tujuan utama yaitu untuk mencapai angka/nilai yang baik.

b.    Persaingan/kompetisi

c.    Ego-involvement, yaitu menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya

tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan

harga diri.

d.    Memberi ulangan, hal ini disebabkan karena para siswa akan menjadi giat belajar kalau

mengetahui akan ada ulangan.

e.    Memberitahukan hasil, hal ini akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar terutama

kalau terjadi kemajuan.

f.     Pujian, jika ada siswa yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, hal ini merupakan

bentuk penguatan positif.

Motivasi berfungsi sebagai pendorong, pengarah, dan sekaligus sebagai

penggerak perilaku seseorang untuk mencapai suatu tujuan. Guru merupakan

factor yang penting untuk mengusahakan terlaksananya fungsi-fungsi tersebut

dengan cara memenuhi kebutuhan siswa.Kebutuhan-kebutuhan tersebut meliputi

kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan keselamatan dan rasa aman, kebutuhan

untuk diterima dan dicintai, kebutuhan akan harga diri, dan kebutuhan untuk

merealisasikan diri. Adapun fungsi dari motivasi dalam pembelajaran diantaranya

:

Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan, tanpa motivasi tidak akan

timbul suatu perbuatan misalnya belajar.

Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan untuk

mencapai tujuan yang diinginkan.

Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya menggerakkan tingkah laku

seseorang. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu

pekerjaan.

C. Pengaruh motivasi dalam belajar

Dalam proses pembelajaran, motivasi belajar siswa dapat dianalogikan sebagai

bahan bakar untuk menggerakkan mesin. Motivasi belajar yang memadai akan

mendorong siswa berperilaku aktif untuk berprestasi dalam kelas. Pengaruh

motovasi dalam belajar dapat mendorong aktivitas siswa untuk melakukan,

memikirkan, atau konsentrasi dalam belajar.

Page 16: Teori Cone of Experience

D. Strategi menumbuhkan motivasi dalam belajar

Ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk menumbuhkan

motivasi belajar siswa, sebagai berikut:

Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik.

Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru

menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan dicapainya kepada

siwa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam belajar.

http://tirman.wordpress.com/motivasi-dalam-pembelajaran/

Cara Meningkatkan Motivasi Belajar

1. Memberi angka

Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak siswa yang justru untuk

mencapai angka/nilai yang baik. Sehingga yang dikejar hanyalah nilai ulangan atau nilai raport

yang baik. Angka-angka yang baik itu bagi para siswa merupakan motivasi belajar yang sangat

kuat. Yang perlu diingat oleh guru, bahwa pencapaian angka-angka tersebut belum merupakan

hasil belajar yang sejati dan bermakna. Harapannya angka-angka tersebut dikaitkan dengan nilai

afeksinya bukan sekedar kognitifnya saja.

2. Hadiah

Hadiah dapat menjadi motivasi belajar yang kuat, dimana siswa tertarik pada bidang tertentu

yang akan diberikan hadiah. Tidak demikian jika hadiah diberikan untuk suatu pekerjaan yang tidak

menarik menurut siswa.

3. Kompetisi

Persaingan, baik yang individu atau kelompok, dapat menjadi sarana untuk meningkatkan motivasi

belajar. Karena terkadang jika ada saingan, siswa akan menjadi lebih bersemangat dalam

mencapai hasil yang terbaik.

4. Ego-involvement

Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya

sebagai tantangan sehingga bekerja keras adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup

penting. Bentuk kerja keras siswa dapat terlibat secara kognitif yaitu dengan mencari cara untuk

dapat meningkatkan motivasi.

5. Memberi Ulangan

Para siswa akan giat belajar kalau mengetahui akan diadakan ulangan. Tetapi ulangan jangan

terlalu sering dilakukan karena akan membosankan dan akan jadi rutinitas belaka.

6. Mengetahui Hasil

Mengetahui hasil belajar bisa dijadikan sebagai alat motivasi belajar anak. Dengan mengetahui

hasil belajarnya, siswa akan terdorong untuk belajar lebih giat. Apalagi jika hasil belajar itu

Page 17: Teori Cone of Experience

mengalami kemajuan, siswa pasti akan berusaha mempertahankannya atau bahkan termotivasi

untuk dapat meningkatkannya.

7. Pujian

Apabila ada siswa yang berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik, maka perlu diberikan

pujian. Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan memberikan motivasi yang baik bagi

siswa. Pemberiannya juga harus pada waktu yang tepat, sehingga akan memupuk suasana yang

menyenangkan dan mempertinggi motivasi  belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga

diri.

8. Hukuman

Hukuman adalah bentuk reinforcement yang negatif, tetapi jika diberikan secara tepat dan

bijaksana, bisa menjadi alat motivasi belajar anak. Oleh karena itu, guru harus memahami prinsip-

prinsip pemberian hukuman tersebut.

Hal senada juga diungkapkan oleh  Fathurrohman dan Sutikno (2007: 20) 

motivasi siswa dapat ditumbuhkan melalui beberapa cara yaitu:

a) Menjelaskan tujuan kepada peserta didik.

Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru menjelaskan

mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan dicapainya kepada siswa. Makin jelas tujuan

maka makin besar pula motivasi dalam belajar.

b) Hadiah.

Hadiah akan memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Berikan hadiah untuk

siswa yang berprestasi. Di samping itu, siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa

mengejar siswa yang berprestasi.

c) Saingan/kompetisi.

Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan prestasi

belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya.

d) Pujian.

Siswa yang berprestasi sudah sewajarnya untuk diberikan penghargaan atau pujian. Pujian yang

diberikan bersifat membangun. Dengan pujian siswa akan lebih termotivasi untuk mendapatkan

prestasi yang lebih baik lagi.

e) Hukuman.

Cara meningkatkan motivasi belajar dengan memberikan hukuman. Hukuman akan diberikan

kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar mengajar. Hukuman ini diberikan

dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya.

Bentuk hukuman yang diberikan kepada siswa adalah hukuman yang bersifat mendidik seperti

mencari artikel, mengarang dan lain sebagainya.

f)  Membangkitkan dorongan kepada peserta didik untuk belajar.

Page 18: Teori Cone of Experience

Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke peserta didik. Selain itu, guru juga

dapat membuat siswa tertarik dengan materi yang disampaikan dengan cara

menggunakan metode   yang menarik dan mudah dimengerti siswa.

g) Membentuk kebiasaan belajar yang baik.

Kebiasaan belajar yang baik dapat dibentuk dengan cara adanya jadwal belajar.

h) Membantu kesulitan belajar peserta didik, baik secara individual maupun kelompok.

Membantu kesulitan   peserta didik dengan cara memperhatikan proses dan hasil belajarnya. 

Dalam proses belajar terdapat beberap unsur antara lain yaitu penggunaan metode untuk

mennyampaikan materi kepada para siswa. Metode yang menarik yaitu dengan gambar dan

tulisan warna-warni akan menarik siswa untuk  mencatat dan  mempelajari materi yang telah

disampaikan..

i) Menggunakan metode   yang bervariasi.

Meningkatkan motivasi belajar dengan menggunakan metode pembelajaran yang

variasi. Metode yang bervariasi akan sangat membantu dalam proses belajar dan mengajar.

Dengan adanya metode yang baru akan mempermudah guru untuk menyampaikan materi pada

siswa.

j) Menggunakan media pembelajaran yang baik, serta harus sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Read more: MOTIVASI BELAJAR >> Cara Meningkatkan Motivasi Belajar Anak 

http://www.oocities.org/usrafidi/motivasi.html

Read more: MOTIVASI BELAJAR >> Cara Meningkatkan Motivasi Belajar Anak 

Read more: MOTIVASI BELAJAR >> Cara Meningkatkan Motivasi Belajar Anak