teori cone of experience
DESCRIPTION
cone of experienceTRANSCRIPT
Pelaksana Tugas Menteri Keuangan (Plt Menkeu) Hatta Rajasa mengatakan bahwa jumlah
kemiskinan dan pengangguran menurun tajam setelah reformasi digulirkan menyusul
adanya tingkat pendapatan masyarakat yang mengalami peningkatan cukup signifikan.
“Setelah reformasi, banyak kemajuan yang kita capai baik itu penurunan kemiskinan,
pengangguran serta peningkatan pendapatan masyarakat,” kata Hatta seperti dikutip dari
Siaran Pers Pusat Komunikasi Publik Kementerian Keuangan pada Kamis (16/5/13).
Kemiskinan di Indonesia pada 2004 mencapai 17%, namun saat ini, lanjutnya, kemiskinan
hanya menyentuh 11,6%, mengalami penurunan sekitar 5,4%.
Sementara itu, jumlah pengangguran juga mengalami penurunan dari 10 % pada 2004
menjadi 5,92% pada tahun ini.“Jumlah pendapatan per kapita Indonesia juga mengalami
peningkatan dari US$1.100 per kapita per tahun di 2004 menjadi US$4.000 per kapita per
tahun pada saat ini.”
Hatta, menambahkan yang lebih menggembirakan adalah ekonomi Indonesia tetap tumbuh
di atas 6% persen walaupun ekonomi dunia sedang mengalami perlambatan.
“Ini ada prestasi yang sudah kita capai. Namun di sisi yang lain di tengah pertumbuhan
ekonomi dunia yang melambat, ekonomi kita masih tumbuh diatas 6%. Tetapi ini belum
membuat kita menjadi puas, masih banyak yang perlu kita lakukan,” katanya.
Saat ini, pemerintah terus berupaya meningkatkan perekonomian Indonesia dan tentunya
menyejahterakan rakyat Indonesia. Salah satu konsep yang sudah dicanangkan adalah
melalui proyek Master Plain Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
"Ini adalah upaya kita bersama agar pertumbuhan ekonomi tetap terjaga dan merata dengan
melakukan program MP3EI di 6 koridor. Dengan itu dapat melahirkan pusat ekonomi baru
yaitu pusat-pusat yang berada di kabupaten kita ini. Ini memerlukan tangan-tangan
terampil namun harus konsisten,” ujar Hatta yang saat ini juga menjabat sebagai Menteri
Koordinator Bidang Perekonomian. (win7)
"Dengan usaha dan kerja keras kita bersama, insya Allah pada akhir tahun 2014, PDB per
kapita kita akan mendekati 5.000 dollar AS," ungkap Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono pada pidato kenegaraan yang disampaikannya di Gedung DPR MPR, Jumat
(16/8/2013) pagi.
SBY mengatakan kemampuan Indonesia untuk meningkatkan prpduktivitas nasional telah
menunjukkan hasil yang nyata. Hal ini terlihat pada meningkatnya PDB per kapita
Indonesia dalam 10 tahun terakhir.
Peningkatan ini berdampak peningkatan jumlah kelompok kelas menengah di tanah air.
"Kemampuan kita untuk meningkatkan produktivitas nasional telah menunjukkan hasil
yang nyata. Hal ini tercermin pada peningkatan pendapatan per kapita, sekaligus
menjelaskan semakin membesarnya jumlah kelas menengah di tanah air," ungkap SBY.
SBY memaparkan PDB per kapita Indonesia yang kian meningkat. Pada tahun 2004 PDB
per kapita Indonesia mencapai 1.177 dollar AS. Pada tahun 2009, Indonesia berhasil
meningkatkan PDB per kapita menjadi 2.299 dollar AS. Terakhir, tahun lalu tercatat PDB
per kapita Indonesia mencapai 3.592.
Hari ini Presiden SBY menyampaikan pidato kenegaraannya dalam rangka HUT ke-68
proklamasi kemerdekaan RI di Gedung DPR/MPR. Pidato ini disampaikannya di hadapan
anggota parlemen, para menteri kabinet Indonesia Bersatu jilid II, duta besar negara-negara
sahabat, dan tamu undangan lainnya.
Pendapatan per kapita adalah jumlah (nilai) barang dan jasa rata-rata yang tersedia bagi
setiap penduduk suatu negara pada suatu periode tertentu.
Pendapatan per kapita dapat digunakan untuk membandingkan kesejahteraan atau standar
hidup suatu negara dari tahun ke tahun. Dengan melakukan perbandingan seperti itu, kita
dapat mengamati apakah kesejahteraan masyarakat pada suatu negara secara rata-rata telah
meningkat. Pendapatan per kapita yang meningkat merupakan salah satu tanda bahwa rata-
rata kesejahteraan penduduk telah meningkat. Pendapatan per kapita menunjukkan pula
apakah pembangunan yang telah dilaksanakan oleh pemerintah telah berhasil, berapa besar
keberhasilan tersebut, dan akibat apa yang timbul oleh peningkatan tersebut.
2. Hubungan Pendapatan Nasional, Jumlah Penduduk, dan Pendapatan Per Kapita
Pendapatan per kapita diperoleh dari pendapatan nasional pada tahun tertentu dibagi
jumlah penduduk suatu negara pada tahun tersebut. Pendapatan nasional dapat dilihat dari
beberapa pendekatan.
Konsep pendapatan nasional yang bisa dipakai dalam menghitung pendapatan per kapita
oleh pemerintah suatu negara umumnya adalah Produk Domestik Bruto (PDB) atau Produk
Nasional Bruto (PNB). Dengan demikian, pendapatan per kapita dapat dihitung dengan
menggunakan salah satu rumus berikut.
Dimana :
IPCn = Income Per Capita (Pendapatan Per kapita) tahun n
GNPn = Gross National Product (Produk Nasional Bruto) tahun
n
Pn = Population (Jumlah Penduduk) tahun n
Pengertian Komunikasi verbal dan nonverbal
1. Komunikasi verbal ( verbal communication ) adalah bentuk komunikasi yang
disampaikan komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis (written) atau lisan
(oral). Komunikasi verbal menempati porsi besar. Karena kenyataannya, ide-ide,
pemikiran atau keputusan, lebih mudah disampaikan secara verbal ketimbang non verbal.
Dengan harapan, komunikan (baik pendengar maun pembaca ) bisa lebih mudah
memahami pesan-pesan yang disampaikan.
contoh : komunikasi verbal melalui lisan dapat dilakukan dengan menggunakan media,
contoh seseorang yang bercakap-cakap melalui telepon. Sedangkan komunikasi verbal
melalui tulisan dilakukan dengan secara tidak langsung antara komunikator dengan
komunikan. Proses penyampaian informasi dilakukan dengan menggunakan berupa media
surat, lukisan, gambar, grafik dan lain-lain.
2. Komunikasi non verbal ( non verbal communicarion) menempati porsi penting.
Banyak komunikasi verbal tidak efektif hanya karena komunikatornya tidak menggunakan
komunikasi non verbal dengan baik dalam waktu bersamaan. Melalui komunikasi non
verbal, orang bisa mengambil suatu kesimpulan mengenai suatu kesimpulan tentang
berbagai macam persaan orang, baik rasa senang, benci, cinta, kangen dan berbagai macam
perasaan lainnya. Kaitannya dengan dunia bisnis, komunikasi non verbal bisa membantu
komunikator untuk lebih memperkuat pesan yang disampaikan sekaligus memahami reaksi
komunikan saat menerima pesan.
Bentuk komunikasi non verbal sendiri di antaranya adalah, bahasa isyarat, ekspresi wajah,
sandi, symbol-simbol, pakaian sergam, warna dan intonasi suara.
contoh :
a.Sentuhan
Sentuhan dapat termasuk: bersalaman, menggenggam tangan, berciuman, sentuhan di
punggung, mengelus-elus, pukulan, dan lain-lain.
b.Gerakantubuh
Dalam komunikasi nonverbal, kinesik atau gerakan tubuh meliputi kontak mata, ekspresi
wajah, isyarat, dan sikap tubuh. Gerakan tubuh biasanya digunakan untuk menggantikan
suatu kata atau frase, misalnya mengangguk untuk mengatakan ya; untuk mengilustrasikan
atau menjelaskan sesuatu; menunjukkan perasaan,
c.Vokalik
Vokalik atau paralanguage adalah unsur nonverbal dalam suatu ucapan, yaitu cara
berbicara. Contohnya adalah nada bicara, nada suara, keras atau lemahnya suara, kecepatan
berbicara, kualitas suara, intonasi, dan lain-lain.
d.Kronemik
Kronemik adalah bidang yang mempelajari penggunaan waktu dalam komunikasi
nonverbal. Penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal meliputi durasi yang dianggap
cocok bagi suatu aktivitas, banyaknya aktivitas yang dianggap patut dilakukan dalam
jangka waktu tertentu, serta ketepatan waktu (punctuality).
CONTOH SLOGAN SUATU PRODUK :
ULTRA MILK
Banyak dikalangan modern seperti saat ini, berbagai jenis merk susu telah berkembang.
akan tetapi eksistensi ultra milk tetap menjadi nomor 1 dari para pelanggan. sebab memang
sudah membawa nama sejak dulu ultra milk senantiasa menemani setiap saat seperti
sarapan dan untuk beraktifitas.
Slogan : “Apapun sarapannya, soal susu.. ultra juaranya”
Alasan menggunakan slogan demikian adalah dilihat dari segi pengguna para konsumen
sebagian tentunya setiap sarapan selalu ditemani dengan segelas susu. sehingga,
peluangnya selalu berada ketika seseorang saat sarapan atau memulai aktifitas dipagi hari
dengan meminum susu. dengan demikian, susu ultra mengeluarkan slogan demikian agar
masyarakat selalu ingat untuk masalah susu, ya pasti ultra juaranya.
dengan jenis beragam rasa yang tidak dimiliki oleh semua jenis susu lainnya, ultra milk
tetap menjadi nomor satu diantara para pelanggan indonesia.
Berbicara tentang media dan pengalaman-pengalaman yang
dibangunnya, kita dapat berpedoman pada Kerucut Pengalaman Edgar
Dale (Cone of Experience). Pada gambar di bawah ini juga diperlihatkan
keterkaitan dengan konsep Bruner (enactive, iconic, and symbolic
learning). "The cone of Experience" from Audio-Visual Methods in
Teaching, 1st Edition, by Edgar Dale, 1969. (Digambar ulang oleh saya
untuk mendapatkan ketajaman gambar).
Dapat kita amati, ada tahap-tahap bentuk penyajian pesan melalui
media untuk mendapatkan pengalaman belajar senyata mungkin. Pada
Kerucut Pengalaman Dale, kita memulai pemelajar (orang yang
melakukan kegiatan belajar) sebagai partisipan dalam pengalaman
aktual, lalu beranjak ke pemelajar sebagai pengamat dari kejadian
aktual, lalu ke pemelajar sebagai pengamat dari sebuah hal/kejadian
melalui medium, dan akhirnya ke pemelajar yang mengamati simbol-
simbol yang merepresentasikan sebuah hal/kejadian. Dan itulah yang
menurut saya paling menantang, mengembangkan sebuah media
pembelajaran yang dapat digunakan para pemelajar untuk mengamati
sebuah hal/kejadian.
Di buku Teknologi Pembelajaran karangan Seels dan Richey
tertulis : "Dale berkeyakinan bahwa simbol dan gagasan yang abstrak
dapat lebih mudah dipahami dan diserap manakala diberikan dalam
bentuk pengalaman yang kongkrit. Kerucut Edgar Dale ini menyatukan
teori pendidikan John Dewey dengan gagasan-gagasan dalam bidang
psikologi yang tengah populer pada masa itu. Kerucut pengalaman
merupakan upaya awal untuk memberikan alasan tentang kaitan teori
belajar dengan komunikasi audio visual (Dale, 1946)." Secara umum,
semakin kita menapaki ke atas kerucut Pengalaman Dale, akan
mendapati media yang lebih abstrak, dan lebih banyak informasi yang
dapat di padatkan ke dalam periode waktu yang singkat. Memakan
waktu yang lebih banyak jika pemelajar melibatkan diri ke dalam
pengalaman langsung yang nyata, pengalaman buatan, atau
pengalaman yang didramatisir jika dibandingkan dengan penangkapan
informasi dalam sebiah tape video, rekaman audio, serangkaian simbol
visual (gambar), atau serangkaian simbol verbal.
Seorang calon pilot akan mendapatkan pengalaman terbaik jika ia
mencoba mengemudikan pesawat aslinya, tapi itu akan memakan
resiko dan waktu yang besar. Akan lebih aman jika ia belajar melalui
simulator pesawat. Atau untuk memulainya cukup menarik juga jika
ditampilkan video yang memperlihatkan proses seorang pilot yang
menerbangkan pesawat. Salah satu klasifikasi yang dapat menjadi
acuan dalam pemanfaatan media adalah klasifikasi yang dikemukan
oleh Edgar Dale yang dikenal dengan kerucut pengalaman (Cone
Experience). Kerucut pengalaman Dale mengklasifikasikan media
berdasarkan pengalaman belajar yang akan diperoleh oleh peserta
didik, mulai dari pengalaman belajar langsung, pengalaman belajar
yang dapat dicapai melalui gambar, dan pengalaman belajar yang
bersifat abstrak.
Menurut Edgar Dale, media mempunyai kadar pengaruh yang
bertingkat. Saya setuju dengan teorinya tentang ‘Cone of Experience’
yang menjelaskan bahwa berdasar pengaruh/efektifitas
media. Namun, demikian masing-masing punya kekurangan disamping
kelebihan yang ada. Seorang guru yang baik harus ahli menghadirkan
atau menyajikan materi menggunakan berbagai media tersebut
disesuaikan dengan sikon.
Dari gambar tersebut dapat kita lihat rentangan tingkat
pengalaman dari yang bersifat langsung hingga ke pengalaman melalui
simbol-simbol komunikasi, yang merentang dari yang bersifat kongkrit
ke abstrak, dan tentunya memberikan implikasi tertentu terhadap
pemilihan metode dan bahan pembelajaran, khususnya dalam
pengembangan Teknologi Pembelajaran
Pemikiran Edgar Dale tentang Kerucut Pengalaman (Cone of
Experience) ini merupakan upaya awal untuk memberikan alasan atau
dasar tentang keterkaitan antara teori belajar dengan komunikasi
audiovisual. Kerucut Pengalaman Dale telah menyatukan teori
pendidikan John Dewey (salah satu tokoh aliran progresivisme) dengan
gagasan – gagasan dalam bidang psikologi yang tengah populer pada
masa itu. Sedangkan, James Finn seorang mahasiswa tingkat doktoral
dari Edgar Dale berjasa dalam mengusulkan bidang komunikasi audio-
visual menjadi Teknologi Pembelajaran yang kemudian berkembang
hingga saat ini menjadi suatu profesi tersendiri, dengan didukung oleh
penelitian, teori dan teknik tersendiri. Gagasan Finn mengenai
terintegrasinya sistem dan proses mampu mencakup dan memperluas
gagasan Edgar Dale tentang keterkaitan antara bahan dengan proses
pembelajaran..
Peram bungkusan kedelai. Bila pembungkusnya berupa pkastik, pemeraman dilakukan diatas
kajang-kajang bambu yang diletakkan pada rak-rak. Akan tetapi bila pembungkusnya berupa daun,
pemeraman dilakukan di dalam keranjang bambu yang ditutup karung goni
PENGERTIAN MOTIVASI
Crow. A (1983) menyatakan bahwa motivasi adalah suatu keadaan yang menyebabkan
seseorang untuk melakukan suatu perbuatan atau aktivitas untuk mencapai tujuan.
Teevan dan Smith (1967), motivasi adalah konstruksi yang mengaktifkan perilaku, sedangkan
komponen yang lebih spesifik dari motivasi yang berhubungan dengan tipe perilaku tertentu
disebut motiv.
Menurut Klien dan Maher mengatakan makin tinggi tingkat pendidikan akan mempengaruhi
tingkat kebutuhan individu tersebut. Individu yang pendidikannya rendah dalam hal ini
menuntut pemenuhan kebutuhan pokok atau dasar dalam memperjuangkan kehidupannya.
Sedangkan individu yang mempunyai pendidikan yang tinggi akan menuntut perbaikan taraf
kehidupan. Kesejahteraan sehingga macam dan tingkat kebutuhannya pun makin bervariasi
dan makin tinggi.
Dalam kenyataan sehari-hari konsep norma dan nilaipun telah bergeser dari norma tradisional
yang bersifat konvensional, berubah menjadi norma dan nilai campuran atau norma baru yang
menggmbarkan konsep yang bersifat individualistis, pragmatis, praktis, mudah dilaksanakan
dan memberikan gambaran cepat dalam pencapaian tujuan.
Menurut Atkinson (1984), individu yang tinggi motivasi berprestasi, namun tinggi dalam
kecemasannya ada kecenderungannya untuk realistis. Faktor kecemasan dalam diri individu
akan mempengaruhi perilakunya dalam manifestasi motivasi berprestasi yang
diaktualisasikan.
Handoko (1987), motivasi adalah keadaan dalam arti pribadi seseorang untuk mendorong
individu untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai tujuan.
Motivasi yang terdapat dalam individu akan terealisir dalam suatu perilaku yang mengarah
pada tujuan yang diinginkan untuk memperoleh kepuasan. Atas dasar pendapat di atas dapat
dinyatakan bahwa motif atau motivasi mampu memberikan kekuatan, dorongan untuk
menggerakkan diri seseorang dalam perilaku tertentu dan sekaligus memberikan arahan
terhadap diri seseorang untuk merespon atau melakukan kegiatan ke arah pencapaian tujuan.
PENGERTIAN MOTIVASI BERPRESTASI
Menurut Hall dan Lindzey, motif berprestasi sebagai dorongan yang berhubungan dengan
prestasi yaitu menguasai, mengatur lingkungan sosial, atau fisik, mengatasi rintangan atau
memelihara kualitas kerja yang tinggi, bersaing melebihi prestasi yang lampau dan
mempengaruhi orang lain.
McClelland dalam bukunya Memacu Masyarakat Berprestasi (1983) membedakan tiga
kebutuhan yang ada pada manusia, yaitu : kebutuhan berprestasi atau n-Ach, kebutuhan
untuk berkuasa n-Afiliation, dan kebutuhan untuk berafiliasi atau n-Afiliation. Ia mengatakan
bahwa motivasi berprestasi di dalam menyeleksi suatu aktivitas atau pekerjaan yaitu dengan
usaha aktif, sehingga memberikan hasil yang terbaik. n-Ach, ini akan mencerminkan dalam
perilaku individu yang selalu mengarah pada suatu keunggulan. Seseorang yang memiliki
motivasi berprestasi yang tinggi akan menyukai tugas-tugas yang menantang, bertanggung
jawab, dan terbuka untuk umpan balik yang memperbaiki prestasi inovatif-kreatif.
McClelland (Myron Weiner, 1984) menyatakan bahwa motivasi berprestasi diberi nama Virus
mental yaitu n-Ach ("Need for Achievement"). Virus mental terjadi pada diri seseorang,
cenderung orang itu akan bertingkah laku secara giat. Dengan menambah n-Ach seseorang
akan menjadi bertamah giat dan tekun dalam berupaya, tidak hanya sekedar mencari
keuntungan, namun berupaya lebih keras agar mencintai pekerjaan, untuk mendapat
kepuasan dalam hidup.
McClelland and Heckhausen menyatakan bahwa motivasi berprestasi adalah motif yang
mendorong individu dalam mencapai sukses dan bertujuan untuk berhasil dalam kompetisi
dengan beberapa ukuran keberhasilan, yaitu dengan membandingkan prestasinya sendiri
sebelumnya maupun dengan prestasi orang lain.
Menurut Atkinson (1959), adalah kecenderungan seseorang mengadakan reaksi untuk
mencapai tujuan dalam suasana kompetisi, demi mencapai tujuan yaitu apabila prestasi yang
dicapai melebihi aturan yang lebih baik dari sebelumnya. Khususnya yang menantang dan
mempunyai reward yang bersifat intrinsik. Individu yang mempunyai motif berprestasi yang
tinngi mempunyai motif untuk meraih sukses.
PEMBAHASAN
Motivasi yang ada pada setiap orang tidaklah sama, berbeda-beda antara yang satu dengan
yang lain. Untuk itu, diperlukan pengetahuan mengenai pengertian dan hakikat motivasi, serta
kemampuan teknik menciptakan situasi sehingga menimbulkan motivasi/dorongan bagi mereka
untuk berbuat atau berperilaku sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh individu lain/
organisasi.
Sebenarnya Apa sih Motivasi Itu?
Tidak bisa dipungkiri, setiap tindakan yang dilakukan oleh manusia selalu di mulai dengan
motivasi (niat). Lalu, seperti apa pengertian motivasi yang sebenarnya? Pengertian motivasi itu
sangat beragam tergantung dari sudut mana orang menilainya. Berikut beberapa definisi
mengenai motivasi :
1. Motivasi merupakan suatu kondisi kejiwaan individu yang dapat mendorongnya untuk
melakukan suatu aktivitas guna pemenuhan kebutuhan atau mencapai tujuan baik di sengaja
maupun tidak disengaja.
2. Motivasi adalah dorongan psikologis yang mengarahkan seseorang ke arah suatu tujuan.
Motivasi membuat keadaan dalam diri individu muncul, terarah, dan mempertahankan perilaku
3. Motivasi adalah stimulasi atau semangat akibat rangsangan atau keghairahan terhadap
sesuatu yang benar-benar diingini.
Selain itu ada beberapa pengertian lain motivasi menurut parah ahli :
Menurut Mitchell motivasi mewakili proses-proses psikologikal, yang menyebabkan
timbulnya, diarahkanya, dan terjadinya persistensi kegiatan- kegiatan sukarela yang
diarahkan ke tujuan tertentu.
Gray lebih suka menyebut pengertian motivasi sebagai sejumlah proses, yang bersifat
internal, atau eksternal bagi seorang individu, yang menyebabkan timbulnya sikap
antusiasme dan persistensi, dalam hal melaksanakan kegiatan- kegiatan tertentu.
Morgan mengemukakan bahwa motivasi bertalian dengan tiga hal yang sekaligus
merupakan aspek- aspek dari motivasi. Ketiga hal tersebut adalah: keadaan yang
mendorong tingkah laku, tingkah laku yang di dorong oleh keadaan tersebut, dan tujuan
dari pada tingkah laku tersebut.
Chung dan Megginson yang dikutip oleh Faustino Cardoso Gomes, menerangkan bahwa
pengertian motivasi adalah tingkat usaha yang dilakukan oleh seseorang yang mengejar
suatu tujuan dan berkaitan dengan kepuasan kerja dan perfoman pekerjaan.
Soejono Trimo (1986 : 174) sebagai berikut :
a. Motivasi itu pada hakikatnya merupakan suatu karakteristik atau suatu kepribadian yang
cukup stabil sehingga setiap individu dipandang berbeda dari individu yang lain, termasuk
orientasinya terhadap pekerjaan/tugasnya.
b. Motivasi itu sebenarnya merupakan suatu keadaan (state) psikologis yang dapat
diubah/dibentuk.
Sardiman AM mendefinisikan Motivasi adalah serangkaian usaha untuk menyediakan
kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang itu mau dan ingin melakukan sesuatu dan bila
ia tidak suka maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak
suka itu.
Ada Berapakah Jenis Motivasi Itu?
Sama dengan pengertian motivasi, jenis-jenis motivasi pun cukup beragam. Namun pada
dasarnya ada 2 jenis motivasi yaitu jenis motivasi yang dilihat dari sumbernya dan dilihat dari
kebutuhan.
1. Dilihat dari sumbernya, motivasi ada 2 yaitu :
a. Motivasi Instrinsik, yaitu motivasi yang berada dalam diri seseorang atau dorongan atau
gerakan untuk melakukan sesuatu yang tidak dipengaruhi oleh faktor lain dari luar dirinya,
seperti; kebutuhan mempunyai pekerjaan atau kebutuhan untuk memperoleh teman baik.
b. Motivasi Ekstrinsik, yaitu motivasi yang timbul pada diri seseorang akibat pengaruh dari
luar dirinya, akibat hubungan dengan orang lain ataupun karena pengaruh lingkungan
sekitarnya. Jadi orang itu dirangsang dari luar.
2. Dilihat dari kebutuhan, motivasi ada 3 yaitu :
a. Motivasi Biologis, Tercakup di dalamnya adalah motivasi lapar (hunger motivation); motivasi
haus (thrst motivation); motivasi seksual (sexual motivation).
b. Motivasi sosial, termasuk di dalamnya antara lain; motivasi pencapaian (achievement
motivation); dan motivasi kekuasaan (power motivation).
c. Motivasi Aktualisasi Diri (self actualization); dan motivasi untuk bertindak efektif (effectance
motivation) dalam kelompok motivasi yang membuat seseorang bertindak efektif.
Apa Saja sih Peranan atau Manfaat Motivasi Itu?
Kita telah mengetahui pengertian motivasi dan jenis-jenis motivasi, nah sekarang kita akan
membahas inti dari makalah ini yaitu peranan atau manfaat motivasi. Berikut beberapa peranan
atau manfaat motivasi :
1. Sardiman AM (1996 : 86) menjelaskan terdapat (tiga) fungsi motivasi, antaralain :
a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak. Motivasi dalam hal ini
merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
b. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian
motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan
tujuannya.
c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan
yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak
bermanfaat bagi tujuan tersebut.
2. Pandangan lain mengenai fungsi motivasi dikemukakan oleh Kartini Kartono (2002 : 17),
bahwa motivasi berfungsi sebagai alasan dasar, pikiran dasar, gambaran dan dorongan bagi
seseorang untuk berbuat sesuatu karena motivasi berpengaruh besar sekali terhadap tingkah
laku manusia dalam merealisasikan keinginan-keinginan yang ada pada dirinya.
3. Sedangkan menurut Djudju Sudjana (2000 : 156) menguraikan tujuan motivasi yang
terdapat dalam diri seseorang, sebagai berikut :
Motivasi pada dasarnya bertujuan menggerakkan seseorang atau kelompok orang dengan
menumbuhkan dorongan atau motive dalam diri orang atau kelompok orang tersebut untuk
melakukan tugas atau kegiatan yang diberikan kepadanya sesuai rencana dalam rangka
mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan sebelumnya.
Dari beberapa pendapat mengenai Manfaat atau peranan motivasi dalam belajar di atas, maka
saya dapat menyimpulkan beberapa manfaat motivasi yaitu :
1. Membuat anak bersemangat dalam belajar.
2. Mata pelajaran yang duluhnya tidak disukai murid bias menjadi mata pelajaran yang paling
disukainya.
3. Anak menjadi lebih kreatif dalam belajar, misalnya menyusun jadwalnya dengan baik dan
benar.
4. Anak menjadi rajin dalam mengerjakan tugas, membaca,menulis dan sebagainya.
5. Membuat anak menjadi lebih aktif.
6. Dengan memotivasi anak kita tidak perlu memaksakan si anak dalam belajar. Karena
melalui motifasi yang baik dan benar dengan sendirinya si anak akan belajar karena didorong
oleh motivasi.
7. Guru tidak perlu menggunakan kekerasan dalam menyuruh anak untuk belajar, cukup
dengan memotivasi anak tersebut.
8. Tanpa di awasi oleh guru atau pun orang tua si anak dapat belajar dengan baik.
9. Dengan motivasi siswa akan mengetahui dengan jelas makna dalam belajar.
10. Anak akan lebih fokus dalam mengembangkan kemampuannya atau pun bakatnya.
11. Anak akan mengurangi sikap yang kurang menguntungkan atau kurang baik, misalnya
bermain atau menonton tv.
12. Anak yang gagal mengerjakan sesuatu, tidak akan menyerah dan mencobanya lagi dengan
adanya dorongan motivasi (pantang menyerah).
Dengan melihat daftar manfaat atau peranan motivasi itu dapat disimpulkan bahwa ternyata
motivasi itu sangat berperan dalam proses belajar. Kita bias bayabgkan kalau dalam proses
belajar tidak ada yang namanya motivasi, siswa akan malas dan tidak bersemangat dalam
belajar.
Ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi
belajar siswa, Strateginya yaitu :
1. Memberikan aktivitas dengan tingkat kesulitan tingkat menengah sehingga tidak akan
membosankan siswa karena terlalu mudah atau membuat siswa putus asa karena terlalu sulit.
2. Memberikan informasi dan ide yang dikaitkan dengan pengetahuan siswa, serta kejutan
dan incongruity dalam aktivitas yang dilakukan di kelas.
3. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat memilih aktivitas dan terlibat dalam
pembuatan peraturan dan prosedur di kelas sehingga siswa merasa memiliki control.
4. Melibatkan siswa dalam aktivitas make-believe, permainan, dan simulasi, namun kegiatan
ini harus relevan dengan materi pelajatran.
5. Memberikan hadia/pujian kepada siswa berprestasi,menggunakan berbagai metode belajar,
memberikan perhatian yang maksimal, Dan tentunya masih banyak strategi-strategi lainnya
yang bias digunakan guru untuk menumbuhkan motivasi belajar anak didiknya.
Faktor-Faktor apa sajakah yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Siswa?
Ada banyak factor yang berperan dalam mempengaruhi motivasi belajar seorang siswa atau
murid. Beberapa diantaranya dikemukakan oleh beberapa ahli sebagai berikut :
1. Menurut Muhidin Syah (1995:108-115), ada 2 faktor yang berperan dalam mempengaruhi
motivasi belajar siswa yaitu :
a. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri manusia itu sendiri yang berupa sikap,
kepribadian, pendidikan, pengalaman dan cita-cita.
b. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri manusia itu sendiri yang terdiri
dari :
- Lingkungan sosial, yang meliputi lingkungan masyarakat, tetangga, teman,
orangtua/keluarga dan teman sekolah.
- Lingkungan non sosial meliputi keadaan gedung sekolah, letak sekolah, jarak tempat
tinggal dengan sekolah, alat-alat belajar, kondisi ekonomi orangtua dan lain-lain.
2. Sumanto menggolongkan 3 faktor yang berpengaruh terhadap motivasi siswa :
a. Faktor-faktor stimulasi belajar
Yang dimaksud faktor stimulasi belajar adalah segala hal di luar individu itu untuk mengadakan
reaksi atau perbuatan belajar. Stimulasi dalam penelitian ini mencakup materil serta suasana
lingkungan yang ada di sekitar siswa.
b. Faktor metode belajar
Metode yang dipakai guru sangat mempengaruhi belajar siswa. Metode yang menarik dapat
menimbulkan rangsangan dari siswa untuk meniru dan mengaplikasikannya dalam cara
belajarnya.
Maka guru selayaknya untuk selalu memanfaatkan media dan model pembelajaran yang
bervariasi dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian jelas siswa akan lebih tumbuh
serta berkembang dalam upayanya mencapai tujuan pembelajaran. Tanpa dibarengi usaha guru
yang keras, mamaka kegiatan belajar mengajar hanya berlangsung jika guru selalu tatap muka,
selebihnya siswa akan selalu bersikap pasif.
3. Menurut Brophy (2004), terdapat lima faktor yang dapat mempengaruhi motivasi belajar
siwa, yaitu Harapan guru, Instruksi langsung, Umpanbalik (feedback) yang tepat, Penguatan dan
hadiah dan Hukuman.
Tips Menumbuhkan Motivasi Belajar
Terkadang kita merasakan kejenuhan, tidak bersemangat dalam menjalani hidup. Anda merasa
butuh adanya motivasi dari orang lain. Mungkin cara ini bisa berhasil. Namun, untuk kemudian
bisa berubah dan bersemangat, kuncinya ada pada diri Anda sendiri. Tidak ada seorang pun
yang bisa memberikan motivasi lebih baik, selain diri kita sendiri. Ada beberapa tips
untuk memotivasi diri sendiri, yaitu :
1. Menetapkan visi
Setiap pelajar hendaknya memiliki visi yang jelas. Untuk apa dia belajar? Apa yang diharapkan
begitu ia menyelesaikan studinya? Dengan demikian, ia tidak akan asal saja dalam menjalani
proses studinya.
2. Belajar bukan karena paksaan
Jadikan belajar sebagai makanan, dimana Anda akan lapar jika tidak melakukannya. Buat
bagaimana caranya agar belajar menjadi aktivitas yang menyenangkan, bukan suatu paksaan.
3. Fokus
Sebuah ungkapan yang sangat bagus untuk memotivasi pelajar adalah : “kehidupan tidak akan
pernah menjadi luar biasa tanpa fokus, dedikasi dan disiplin”. Dengan fokus, maka akan
membuat Anda lebih tajam dalam menentukan sasaran. Ibaratnya, sinar matahari tidak akan
bisa membakar kertas, akan tetapi jika sinar ini difokuskan lewat sebuah kaca pembesar, sinar
ini mampu membakar tidak hanya kertas, tapi bahkan daging pun bisa matang terbakar.
4. Tidak ada kamus menyerah
Setiap orang pastinya pernah mengalami kegagalan. Mungkin Anda juga pernah mengalaminya.
Bisa jadi Anda sudah bersusah payah, berjuang, belajar, namun Anda tidak mendapatkan hasil
yang Anda inginkan. Namun Kesuksesan akan mendatangi siapa saja yang tidak takut terhadap
kegagalan
5. Membutuhkan waktu dan kesabaran
Kata-kata seorang Napoleon Hill mungkin bisa dijadikan motivasi pelajar: “kesabaran, keteguhan
hati, dan kerja keras adalah kombinasi untuk sukses. Karenanya, jika Anda ingin sukses, maka
Anda harus siap menjalani prosesnya.
Itu adalah beberapa tips untuk memotivasi diri kita dalam hal belajar. Nah yang berikut adalah
beberapa tips yang cocok dogunakan oleh guru untuk memotivasi siswanya :
a. Pemberian angka, hal ini disebabkan karena banyak siswa belajar dengan
tujuan utama yaitu untuk mencapai angka/nilai yang baik.
b. Persaingan/kompetisi
c. Ego-involvement, yaitu menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya
tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan
harga diri.
d. Memberi ulangan, hal ini disebabkan karena para siswa akan menjadi giat belajar kalau
mengetahui akan ada ulangan.
e. Memberitahukan hasil, hal ini akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar terutama
kalau terjadi kemajuan.
f. Pujian, jika ada siswa yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, hal ini merupakan
bentuk penguatan positif.
Motivasi berfungsi sebagai pendorong, pengarah, dan sekaligus sebagai
penggerak perilaku seseorang untuk mencapai suatu tujuan. Guru merupakan
factor yang penting untuk mengusahakan terlaksananya fungsi-fungsi tersebut
dengan cara memenuhi kebutuhan siswa.Kebutuhan-kebutuhan tersebut meliputi
kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan keselamatan dan rasa aman, kebutuhan
untuk diterima dan dicintai, kebutuhan akan harga diri, dan kebutuhan untuk
merealisasikan diri. Adapun fungsi dari motivasi dalam pembelajaran diantaranya
:
Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan, tanpa motivasi tidak akan
timbul suatu perbuatan misalnya belajar.
Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan untuk
mencapai tujuan yang diinginkan.
Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya menggerakkan tingkah laku
seseorang. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu
pekerjaan.
C. Pengaruh motivasi dalam belajar
Dalam proses pembelajaran, motivasi belajar siswa dapat dianalogikan sebagai
bahan bakar untuk menggerakkan mesin. Motivasi belajar yang memadai akan
mendorong siswa berperilaku aktif untuk berprestasi dalam kelas. Pengaruh
motovasi dalam belajar dapat mendorong aktivitas siswa untuk melakukan,
memikirkan, atau konsentrasi dalam belajar.
D. Strategi menumbuhkan motivasi dalam belajar
Ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk menumbuhkan
motivasi belajar siswa, sebagai berikut:
Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik.
Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru
menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan dicapainya kepada
siwa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam belajar.
http://tirman.wordpress.com/motivasi-dalam-pembelajaran/
Cara Meningkatkan Motivasi Belajar
1. Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak siswa yang justru untuk
mencapai angka/nilai yang baik. Sehingga yang dikejar hanyalah nilai ulangan atau nilai raport
yang baik. Angka-angka yang baik itu bagi para siswa merupakan motivasi belajar yang sangat
kuat. Yang perlu diingat oleh guru, bahwa pencapaian angka-angka tersebut belum merupakan
hasil belajar yang sejati dan bermakna. Harapannya angka-angka tersebut dikaitkan dengan nilai
afeksinya bukan sekedar kognitifnya saja.
2. Hadiah
Hadiah dapat menjadi motivasi belajar yang kuat, dimana siswa tertarik pada bidang tertentu
yang akan diberikan hadiah. Tidak demikian jika hadiah diberikan untuk suatu pekerjaan yang tidak
menarik menurut siswa.
3. Kompetisi
Persaingan, baik yang individu atau kelompok, dapat menjadi sarana untuk meningkatkan motivasi
belajar. Karena terkadang jika ada saingan, siswa akan menjadi lebih bersemangat dalam
mencapai hasil yang terbaik.
4. Ego-involvement
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya
sebagai tantangan sehingga bekerja keras adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup
penting. Bentuk kerja keras siswa dapat terlibat secara kognitif yaitu dengan mencari cara untuk
dapat meningkatkan motivasi.
5. Memberi Ulangan
Para siswa akan giat belajar kalau mengetahui akan diadakan ulangan. Tetapi ulangan jangan
terlalu sering dilakukan karena akan membosankan dan akan jadi rutinitas belaka.
6. Mengetahui Hasil
Mengetahui hasil belajar bisa dijadikan sebagai alat motivasi belajar anak. Dengan mengetahui
hasil belajarnya, siswa akan terdorong untuk belajar lebih giat. Apalagi jika hasil belajar itu
mengalami kemajuan, siswa pasti akan berusaha mempertahankannya atau bahkan termotivasi
untuk dapat meningkatkannya.
7. Pujian
Apabila ada siswa yang berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik, maka perlu diberikan
pujian. Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan memberikan motivasi yang baik bagi
siswa. Pemberiannya juga harus pada waktu yang tepat, sehingga akan memupuk suasana yang
menyenangkan dan mempertinggi motivasi belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga
diri.
8. Hukuman
Hukuman adalah bentuk reinforcement yang negatif, tetapi jika diberikan secara tepat dan
bijaksana, bisa menjadi alat motivasi belajar anak. Oleh karena itu, guru harus memahami prinsip-
prinsip pemberian hukuman tersebut.
Hal senada juga diungkapkan oleh Fathurrohman dan Sutikno (2007: 20)
motivasi siswa dapat ditumbuhkan melalui beberapa cara yaitu:
a) Menjelaskan tujuan kepada peserta didik.
Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru menjelaskan
mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan dicapainya kepada siswa. Makin jelas tujuan
maka makin besar pula motivasi dalam belajar.
b) Hadiah.
Hadiah akan memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Berikan hadiah untuk
siswa yang berprestasi. Di samping itu, siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa
mengejar siswa yang berprestasi.
c) Saingan/kompetisi.
Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan prestasi
belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya.
d) Pujian.
Siswa yang berprestasi sudah sewajarnya untuk diberikan penghargaan atau pujian. Pujian yang
diberikan bersifat membangun. Dengan pujian siswa akan lebih termotivasi untuk mendapatkan
prestasi yang lebih baik lagi.
e) Hukuman.
Cara meningkatkan motivasi belajar dengan memberikan hukuman. Hukuman akan diberikan
kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar mengajar. Hukuman ini diberikan
dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya.
Bentuk hukuman yang diberikan kepada siswa adalah hukuman yang bersifat mendidik seperti
mencari artikel, mengarang dan lain sebagainya.
f) Membangkitkan dorongan kepada peserta didik untuk belajar.
Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke peserta didik. Selain itu, guru juga
dapat membuat siswa tertarik dengan materi yang disampaikan dengan cara
menggunakan metode yang menarik dan mudah dimengerti siswa.
g) Membentuk kebiasaan belajar yang baik.
Kebiasaan belajar yang baik dapat dibentuk dengan cara adanya jadwal belajar.
h) Membantu kesulitan belajar peserta didik, baik secara individual maupun kelompok.
Membantu kesulitan peserta didik dengan cara memperhatikan proses dan hasil belajarnya.
Dalam proses belajar terdapat beberap unsur antara lain yaitu penggunaan metode untuk
mennyampaikan materi kepada para siswa. Metode yang menarik yaitu dengan gambar dan
tulisan warna-warni akan menarik siswa untuk mencatat dan mempelajari materi yang telah
disampaikan..
i) Menggunakan metode yang bervariasi.
Meningkatkan motivasi belajar dengan menggunakan metode pembelajaran yang
variasi. Metode yang bervariasi akan sangat membantu dalam proses belajar dan mengajar.
Dengan adanya metode yang baru akan mempermudah guru untuk menyampaikan materi pada
siswa.
j) Menggunakan media pembelajaran yang baik, serta harus sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Read more: MOTIVASI BELAJAR >> Cara Meningkatkan Motivasi Belajar Anak
http://www.oocities.org/usrafidi/motivasi.html
Read more: MOTIVASI BELAJAR >> Cara Meningkatkan Motivasi Belajar Anak
Read more: MOTIVASI BELAJAR >> Cara Meningkatkan Motivasi Belajar Anak