teori causality bradford hill

8
Teori Kausalitas Bradford Hill (Hills Criteria Causation) Sir Austin Bradford Hill (1897 - 1991) adalah seorang pelopor dalam bidang statistik medis dan epidemiologi. Tulisannya yang berujudul "The environment and disease: Association or causation” memiliki dampak yang sangat besar pada epidemiologi dan peneliti medis. Hills Criteria Causation menguraikan kondisi minimal yang diperlukan untuk membangun hubungan sebab akibat antara dua faktor sebagai cara untuk menentukan hubungan sebab akibat antara faktor tertentu (misalnya, merokok) dan penyakit (seperti emfisema atau kanker paru-paru). Kriteria Hill membentuk dasar dari penelitian epidemiologi modern, yang menentukan hubungan kausal ilmiah antara agen penyakit dan banyak penyakit yang menimpa manusia. Kriteria yang ditetapkan oleh Hill dikembangkan sebagai alat penelitian dalam ilmu kedokteran, begitu pula dalam bidang sosiologi, antropologi dan ilmu sosial lainnya, yang mencoba untuk menetukan hubungan kausal antara fenomena sosial. Prinsip-

Upload: penjual-tomat

Post on 22-Dec-2015

208 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

teori

TRANSCRIPT

Page 1: Teori Causality Bradford Hill

Teori Kausalitas Bradford Hill (Hills Criteria Causation)

Sir Austin Bradford Hill (1897 - 1991) adalah seorang pelopor dalam bidang statistik

medis dan epidemiologi. Tulisannya yang berujudul "The environment and disease:

Association or causation” memiliki dampak yang sangat besar pada epidemiologi dan

peneliti medis.

Hills Criteria Causation menguraikan kondisi minimal yang diperlukan untuk

membangun hubungan sebab akibat antara dua faktor sebagai cara untuk menentukan

hubungan sebab akibat antara faktor tertentu (misalnya, merokok) dan penyakit (seperti

emfisema atau kanker paru-paru).

Kriteria Hill membentuk dasar dari penelitian epidemiologi modern, yang menentukan

hubungan kausal ilmiah antara agen penyakit dan banyak penyakit yang menimpa manusia.

Kriteria yang ditetapkan oleh Hill dikembangkan sebagai alat penelitian dalam ilmu

kedokteran, begitu pula dalam bidang sosiologi, antropologi dan ilmu sosial lainnya, yang

mencoba untuk menetukan hubungan kausal antara fenomena sosial. Prinsip-prinsip yang

ditetapkan oleh Hill membentuk dasar evaluasi yang digunakan dalam semua penelitian

ilmiah modern.

Sebagaimana sering kita baca dan lakukan sendiri bahwa uji statistik seringkali menjadi

senjata untuk menyatakan bahwa suatu hipotesis diterima atau ditolak. Banyak dari kita

melakukan penelitian dengan uji hubungan atau lebih lanjut pengaruh. Kedua uji yang

dimaksudkan sebenarnya merupakan usaha kita untuk menjelaskan suatu fenomena antar

variabel yang kita tengarahi memiliki hubungan kausalitas; variable A akan menyebabkan

terjadinya variable B. Namun, untuk mengetes apakah suatu hubungan sebab akibat atau

kausalitas itu nyata atau tidak perlu diperhatikan beberapa aspek apakah terpenuhi, karena

statistik hanyalah angka yang memberi makna adalah peneliti dan pembacanya. Salah satu

Page 2: Teori Causality Bradford Hill

kriteria kausalitas yang hingga kini masih sering digunakan sebagai rujukan adalah 9 kriteria

yang disampaikan oleh Sir Austin Bradford Hill.

 

1. Strength of Association.

Hasil uji hubungan atau pengaruh yang kuat akan lebih mendukung kausalitas jika

dibandingkan dengan hasil yang sedang atau bahkan lemah. Dalam pidatonya yang berjudul

"The Environment and Disease: Association or Causation?", Hill (1965) mengutip hasil

monumental dari John Snow pada abad 19 dimana wabah kholera di Inggris menyebabkan 71

kematian setiap 10.000 penduduk yang air minumnya disupplai oleh Southwark and Vauxall

Company sedangkan kematian karena Kholera pada penduduk Inggris yang air minumnya

disuplai oleh Lambeth Company hanya 5 kematian per 10.000 penduduk. Kita bisa melihat

bahwa tingkat kekuatan hubungan kausalitas diantara kedua perusahaan tersebut terkait

dengan kematian akibat Kholera berbeda signifikan sekitar 14 kali lebih tinggi pada penduuk

yang air minumnya  disupplai oleh Southwark and Vauxall Company.

 

2. Consistency

Menurut Hill (1965) konsistensi terhadap suatu hasil uji kausalitas harus dapat

ditemukan ketika penelitian itu dilakukan pada orang, tempat, kondisi dan waktu yang

berbeda. Selain itu, konsistensi hasil yang sama menggunakan desain penelitian yang berbeda

juga akan memperkuat penerimaan atas kausalitas. Semisal apakah OR yang dihasilkan dari

suatu retrospective study (ex.case controldengan melihat riwayat kebiasaan merokok pada

penderita kanker paru dan non penderita) memiliki hasil yang sama ketika dilakukan

penelitian untuk melihat variabel yang sama pada populasi yang lain dengan metode

prospective studi (ex. cohort dengan mengikuti apakah perokok dan non perokok akan

menderita panker paru atau tidak). 

Page 3: Teori Causality Bradford Hill

3. Specificity

Suatu variabel jika secara terbatas pada pekerja tertentu, pada lingkungan tertentu dan

menyebabkan suatu penyakit tertentu serta tidak ada variabel lain yang ditengarai

menyebabkan penyakit itu maka variabel tersebut bisa dikatan memiliki tingkat spesifisitas

yang tinggi dan kausalitas sangat mungkin disepakati.

 

4. Temporality

Suatu faktor atau variabel harus mendahului outcome variabel yang diasumsikan

menjadi efek dari faktor atau variabel awal tadi. Hill (1965) menganalogikan kriteria

temporality ini dengan "mana gerobak mana kudanya" apakah kuda yang menarik gerobak

atau gerobak yang menarik kuda?. Paparan selalu mendahului hasilnya. Jika faktor "A"

adalah diyakini menyebabkan penyakit, maka jelas bahwa faktor "A" tentu harus selalu

mendahului terjadinya penyakit. Kriteria ini meniadakan validitas dari semua penjelasan

fungsional yang digunakan dalam ilmu sosial 

5.  Biological gradient

Peningkatan jumlah paparan meningkatkan risiko. Jika hubungan dosis-respon muncul,

maka akan menjadi bukti kuat untuk menjadi hubungan sebab akibat. Contoh: hubungan

antara pertumbuhan penduduk dan intensifikasi pertanian. Jika pertumbuhan penduduk

merupakan penyebab intensifikasi pertanian, maka peningkatan jumlah penduduk dalam

suatu daerah tertentu harus menghasilkan peningkatan yang sepadan dalam jumlah energi dan

sumber daya yang diinvestasikan dalam produksi pertanian. Sebaliknya, bila penurunan

populasi terjadi, kita harus melihat pengurangan sepadan dalam investasi energi dan sumber

daya per hektar

Page 4: Teori Causality Bradford Hill

6. Plausibility

Suatu hubungan kausalitas yang didapatkan secara statistik harus dapat dijelaskan

dengan pengetahuan yang ada saat ini, biasanya penjelasan secara biologis. Sekali lagi hasil

uji statistik adalah angka dan kemaknaan bergantung pada peneliti. Hubungan antara dua

faktor harus dapat dipahami, saling berhubungan dan dibutuhkan dasar-dasar teoritikal dari

masing-masing faktor tersebut. Sebagai contoh adanya perluasan wilayah di suatu populasi

dan insiden adanya perang suku akan cocok dengan teori ekologi konflik yang berhubungan

dengan pengusaan wilayah dan sumber daya alam.

7. Coherence

Hampir sama dengan plausibility, namun Hofler (2005) mengatakan bahwa bedanya

jika plausibility bersifat positive yaitu suatu hasil penelitian yang ditengarai memiliki

kausalitas harus sama atau selaras dengan pengetahuan yang telah ada; sedangkan coherence

berkesan negatif yaitu hasil tersebut tidak bertentangan dengan apa yang disebut Hill (1965)

"generally known fact".

 

8. Experiment

Jika suatu hasil penelitian yang ditengarai berasal dari desain yang sifatnya experiment

dan meminimalisir confounding factor yang ada seperti Lab. experiment, Randomized

Controlled trial; kemungkinan kausalitas akan menjadi lebih besar.

 

9. Analogy

Jika suatu kausalitas sudah ada sebelumnya pada kondisi yang relatif sama, maka hasil

penelitian yang memiliki karakteristik hampir sama dapat dianalogikan memiliki tingkat

kausalitas yang sama pula. Hill (1965) menjelaskan bahwa dengan efek kausalitas thalamoide

Page 5: Teori Causality Bradford Hill

terhadap rubella; maka kita akan "lebih siap" menerima kausalitas dari evidence penggunaan

obat lain dengan viral disease lain pada massa kehamilan.

 

Sembilan kriteria diatas yang hingga sekarang masih sering dijadikan rujukan untuk

mengevaluasi kausalitas dari sebuah hasil penelitian. Pada beberapa artikel yang

menggunakan kriteria Hill ini bahkan menggunakan kuantifikasi dengan memberikan bobot

dan skor untuk memberikan suatu nilai absolut terhadap kausalitas suatu hasil penelitian.

 

Kutipan tulisan Hill (1965) bahwa:

"All scientific work is liable to be upset or modified by advancing knowledge. That does

not confer upon us a freedom to ignore the knowledge we already have, or to postpone the

action that it appears to demand at a given time. Who knows, asked Robert Browning, but the

world may end tonight? True, but on available evidence most of us make ready to commute

on 8.30 next day."

 

Reference:

1. Epstein, L.H., Roemmich, J.N., Robinson, J.L., Paluch, R.A., Winiewicz, D.D., Fuerch,

J.H., Robinson, T.N. (2008). A Randomized Trial of the Effects of Reducing Television

Viewing and Computer Use on Body Mass Index in Young Children. Arch Pediatr

Adolesc Med. 162(3):239-245.

2. Hill, A.B. (1965). The Environment and Disease: Association or Causation? Section of

Occupational Medicine, 295-300.

3. Hohler, M. (2005). The Bradford Hill consideration on causality: a counterfactual

perspective. Emerging Themes in Epidemiology, 2-11.