teori askep angiina

23
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring laju perkembangan peradaban dunia, banyak terjadi perubahan pola hidup dalam masyarakat. Masyarakat cenderung tidak disiplin dalam menerapkan pola makan gizi seimbang, gaya hidup yang tidak sehat sehingga akan memberikan gangguan pada homoestatis. Dewasa ini tingkat kepedulian masyarakat akan pemeliharaan kesehatan terhadap berbagai resiko yang dapat menimbulkan gangguan kardiovaskuler masih sangat rendah. Salah satu dari penyakit gangguan kariovaskuler adalah angina pektoris. Angian pektoris adalah suatu sindroma klinis yang ditandai dengan episode atau peroksisma nyeri atau perasaan tertekan di dada depan. Penyebabnya adalah insufisiensi aliran darah koroner. Angina biasanya merupakan akibat dari panyakit 1

Upload: yudha-syahputra-part-iii

Post on 24-Sep-2015

14 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

teori askep angina

TRANSCRIPT

BAB I

BAB IPENDAHULUAN

A.Latar BelakangSeiring laju perkembangan peradaban dunia, banyak terjadi perubahan pola hidup dalam masyarakat. Masyarakat cenderung tidak disiplin dalam menerapkan pola makan gizi seimbang, gaya hidup yang tidak sehat sehingga akan memberikan gangguan pada homoestatis.Dewasa ini tingkat kepedulian masyarakat akan pemeliharaan kesehatan terhadap berbagai resiko yang dapat menimbulkan gangguan kardiovaskuler masih sangat rendah. Salah satu dari penyakit gangguan kariovaskuler adalah angina pektoris.Angian pektoris adalah suatu sindroma klinis yang ditandai dengan episode atau peroksisma nyeri atau perasaan tertekan di dada depan. Penyebabnya adalah insufisiensi aliran darah koroner. Angina biasanya merupakan akibat dari panyakit arteroslerosis jantung dan berkaitan dengan obrtuksi signifikan pada arteri koroner yang berat.(Brunner and Suddarth,2000:42)Pengalaman belajar klinik atau lapangan pada pendidikan tinggi keperawatan mutlak diperlukan untuk menumbuhkan dan membina kemampuan dan sikap keperawatan professional.Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan merupakan Rumah Sakit tipe A sesuai dengan SK Menkes No. 547/Menkes/Sk/VII/1998 dan juga sebagai Rumah Sakit Pendidikan sesuai dengan SK Menkes No. 502/Menkes/SK/IX/1991.Berdasarkan hal diatas, penulis menganggap penting untuk membuat suatu makalah yang berjudul Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tn.A Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler Angina Perktoris Di Ruangan CVCU Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2008.

B.Tujuan1.Tujuan UmumUntuk menggambarkan secara nyata pelaksanaan pelayanan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem kasdiovaskuler Angina Pektoris2.Tujuan Khususa. Dapat melakukan pengkajian pada pasien dengan dengan gangguan sistem kasdiovaskuler Angina Pektorisb. Dapat merumuskan diagnosa pada pasien dengan dengan gangguan sistem kasdiovaskuler Angina Pektorisc. Dapat merencanakan tindakan keperawatan pada pasien dengan dengan gangguan sistem kasdiovaskuler Angina Pektorisd. Dapat melaksanakan tindakan keperawatan pada pasien dengan dengan gangguan sistem kasdiovaskuler Angina Pektorise. Dapat mengevaluasi hasil tindakan keperawatan yang dilaksanakan pada pasien dengan dengan gangguan sistem kasdiovaskuler Angina Pektoris

14

BAB IILANDASAN TEORITIS

A. Teoritis Medis1.DefenisiAngina pektoris adalah suatu sindroma klinis yang ditandai dengan episode atau peroksisma nyeri atau perasaan tertekan di dada depan.(Brunner and Suddarth,2002:779)Angina pektoris adalah suatu sindrom klinis dimana pasien medapat serangan sakit dada yang khas yaitu seperti ditekan atau terasa berat di dada yang sering kali menjalar ke lengan kiri.(Saifoel Ahnur,1999:1082)Angina pektoris adalah nyeri dada yang mencekang akibat iskemia jantung.(Hendra T. Laksman,2002:16)

2.PatofisiologiPenimbunan lemak (lipid) dan jaringan abrous pada dinding arteri koronerPenyempitan pembuluh darah koronerObstruksi / hambatan aliran darah miokardIskemia (berkurangnya kadar O2)Mengubah metabolisme aerobik menjadi an-aerobikTertimbun asam laktatpH sel menurunMuncul efek hipoxiaMengganggu fungsi ventrikel sinistraMenurunnya fungsi ventrikel sinistra dapat mengurangi curah jantungDengan berkurangnya jumlah curah jantung sekuncupBerkurang daya kontraksi dan gangguan gerak jantung (heremodinamik)tekanan akhir diastolik ventrikel kiri dan tekanan dalam paru-paru kiri meningkatPeningkatan ringan tekanan darah dan denyut jantungNyeri

(Brunner and Suddarth,2002:779)

3.Tipe Angina Pektorisa. Angina Nonstabil (Agina Prainfark; Angina Kresendo). Frekuensi, intensitas, dan durasi serangan angina meningkat secara progresifb. Angina Stabil Kronis. Dapat diramal, konsisten, terjadi saat latihan dan hilang dengan istirahatc. Angina Nokturnal. Nyeri terjadi saat malam hari, biasanya saat tidur; dapat dikurangi dengan duduk tegak. Biasanya akibat gagal ventrikel kiri.d. Angina Dekubitus. Angina saat berbaringe. Angina Refrakter atau Intraktabel. Angina yang sangat berat sampai tidak tertahanf. Angina Prinzmetal (Varian: Istirahat). Nyeri angina yang bersifat spontan disertai elevasi segmen ST pada EKG. Diduga disebabkan oleh spasme arteri koroner. Berhubungan dengan risiko tinggi terjadinya infarkg. Iskemia Tersamar. Terdapat bukti obyektif iskemia (seperti tes pada stres) tetapi pasien tidak menunjukkan gejala

4.Etiologia. Insufisiensi aliran darah koronerb. Merupakan akibat penyakit arteriosklerosis jatung dan berkaitan dengan obstruktur signifikasi pada arteri koroner yang besarc. Dapat merupakan kelanjutan dari stenosis aorta berat, insufisiensi atau hipertropi kormiopati tanpa / disertai obstruksid. Peningkatan kebutuhan metabolic (seperti hipertiroidisme atau pasca pengobatan tiroid)Faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri angina:a. Latihan fisikb. Pemajanan terhadap dinginc. Makanan terlalu banyakd. Stres atau setiap stimulasi yang menimbulkan dampak emosional yang meningkatkan beban kerja miokardial.(Brunner and Suddarth,2002:779)

5.Tanda Dan Gejalaa. Nyeri bervariasi dari perasaan tertekan pada dada bagian atas, sampai yeri yang menjalarb. Disertai dengan ketakutan hebat dan perasaan terancam akan kematianc. Biasanya retiosternal, jauh di dalam dada di belakang sternum atas atau 1/3 tengahd. Seringkali setempat, dapat menjalar ke leher, rahang, bahu dan aspek dalam, ekstremitas atase. Sensasi tegang, rasa tertusuk / sensasif. Perasaan lemah / kebas pada lengan, pergelangan tangan dan tangang. Karakteristik penting dari nyeri angina adalah nyeri yang akan menghilang ketika penyebab yang mencetuskannya dihilangkan6.Komplikasia. Infark miokardb. Aritmiac. Gagal jantungd. Suddendeath (mati tiba-tiba)

7.Pemeriksaan Diagnostika. Pemeriksaan fisikHasil pemeriksaan fisik seringkali masih dalam batas normal, walaupun kadang-kadang dapat ditemukan kelainan lain yang menjadikan faktor resiko seperti obesitas, tekanan darah tinggi, penyakit arteri perifer, kuntelasma, urkus sennis, curlobe orease, kadang-kadang dapat juga ditemukan bunyi jantung ke empat atau bising sistolik pada waktu serangan angina atau pada waktu melakukan aktivitas.b. Pemeriksaan penunjangGambaran elektrokardiogram (EKG) yang dibuat pada waktu istirahat dan bukan pada waktu serangan angina masih sering kali normal. Gambaran EKG kadang-kadang menunjukkan bahwa pasien pernah mendapat infark menunjukkan pembesaran ventrikel kiri pada pasien hipertensi pada pasien angina kadang-kadang EKG menunjukkan perubahan segmen ST dan gelombang T yang tidak khas. Pada waktu serangan angina EKG akan menunjukkan adanya depresi segmen ST dan gelombang T dapat menjadi negatif.c. Foto rontgen dadaFoto rontgen dada sering kali menunjukkan bentuk jantung yang normal, tetapi pada pasien hipertensi dapat terlihat jantung yang membesar kadang-kadang tampak adanya klasifikasi arkus aorta.d. Pemeriksaan labPemeriksaan lab tidak begitu penting dalam diagnosis angina pektoris. Walaupun demikian untuk menyingkirkan diagnosis infrak jantung akut maka sering dilakukan pemeriksaan enzim CPK, SGOT atau LDH. Enzim tersebut dapat meninggi pada infark jantung akut sedangkan pada angina kadarnya masih normal

9.Penatalaksanaana. Pengobatan terhadap serangan akut, berupa nitrogloserin sublibgual 1 tablet yang merupakan obat pilihan yang bekerja sekitar 1 2 menit dan dapat diulang dengan interval 3 5 menit. Pada obat 1 2 menit untuk menghilangkan nyeri iskemia, sedangkan yang dengan intervalnya 3 5 menit apabila nyeri tidak dapat berkurang maka px segera dibawa ke fasilitas perawatan darurat terdekat.b. Pencegahan serangan lanjutan Long acting nitrate, yaitu ISDN 3 x 10 40 mg oral Beta bloker: propanolol, metoprolol, nadolol, atenolol, dan pindolol Kalsium antagonosis, verapamil, diazepam, nifedipin, nikardipin, atau isradipinc. Tindakan infasif: Percutaneus Transuminal Coronary Angioplusty (PTCA), Laser Coronary Angiopasty, Coronary Arteri Bypas Grafting (CABG)d. Olah raga disesuaikanTujuan pengobatan angina pektoris ialah untuk:a) Menghilangkan sakit dadab) Memperbaiki kualitas hidupc) Memperpanjang umurHal ini dapat dicapai dengan menambah suplai darah ke daerah yang mengalami iskemia dan mengurangi konsumsi oksigen otot jantung dengan pemberian obat. Tindakan intervensi untuk melebarkan daerah penyempitan dengan memakai balon atau alat-alat baru yang lain, atau dengan tindakan pembedahan. Di samping itu faktor resiko harus diobati, dan cara hidup perlu disesuaikan untuk menghindari faktor presipitasi maupun faktor lain yang dapat memperberat.(Brunner and Suddarth,2002:779)

B.Teoritis Keperawatan1.Pengkajiana. Aktivitas / istirahatGejala: Pola hidup mooton, kelemahan Kelelahan, perasaan tidak berdaya setelah latihan Nyeri dada bila kerjaTanda: Dispnea saat kerjab. SirkulasiGejala: Riwayat penyakit jantung, hipertensi, kegemukanTanda: Takikardia, disritmia Tekanan darah normal, meningkat atau menurun Kulit / membran mukosa lembab, dingin, pucat pada adanya vasokontriksic. Makanan / cairanGejala: Mual, nyeri ulu hati / epigastrium saat makan Diet tinggi kolesterol / lemak, garam, kafein, minuman kerasTanda: Ikat pinggang sesak, distensi gasterd. Integritas egoGejala: Stresor kerja, keluarga lain-lainTanda: Ketakutan, mudah marahe.Nyeri / ketidaknyamananGejala: Nyeri dada substernal, anterior yang menyebar ke rahang, leher, bahu, dan ekstremitas atas (lebih pada kiri dari pada kanan) Faktor pencetus: nyeri sehubungan dengan kerja fisik atau emosi besar seperti marah atau hasrat seksual Nyeri dada baru atau terus-menerus yang telah berubah frekuensi / durasinya, karakter atau dapat diperkirakanTanda: Wajah berkerut, melatakkan pergelangan tangan pada midsternum, memijit tangan kiri, tegangan otot, gelisah Respons otomatis, contoh: takikardi, perubahan TDf.PernapasanGejala: Dispnea saat kerja Riwayat merokokTanda: Meningkat pada frekuensi / irama dan gangguan kedalaman.(Marilynn E. Doenges,2000:73 74)

2.Diagnosa Keperawatan, Intervensi dan Rasionalisasia. DX 1Nyeri berhubungan dengan memburuknya kondisi pasien ditandai dengan perilaku distraksi pasien seperti menangis, gelisah, merintih, mondar-mandirTujuan:Mengurangi rasa nyeriIntervensiRasional

Anjurkan pasien untuk memberitahu perawat dengan cepat bila terjadi nyeri dada

Kaji dan catat respons pasien / efek obat Tinggikan kepala tempat tidur bila pasien napas pendek

Pantau kecepatan / irama jantung

Kolaborasi: Berikan obat sesuai indikasi:Nitrogliserin

Nyeri dan penurunan curah jantung dapat merangsang sistem saraf simpatis untuk mengeluarkan sejumlah besar norepinefrin Memberikan informasi tentang kemajuan penyakit Memudahkan pertukaran gas untuk menurunkan hipoksia dan napas pendek tulang Pasien angina tidak stabil mengalami peningkatan disritmia yang mengancam hidup secara akut, yang terjadi pada respons terhadap iskemia dan / atau stressNitrogliserin mempunyai standar untuk pengobatan dan mencegah nyeri angina

b. DX 2Penurunan curah jantung berhubungan dengan gangguan pada frekuensi / irama dan konduksi elektrikal ditandai dengan perubahan pembacaan hemodinamik, dispnea dan gelisah.Tujuan: Menurunkan kerja jantungIntervensiRasional

Pantau tanda vital, contoh: frekuensi jantung, TD

Dorong pelaporan cepat adanya nyeri untuk upaya pengobatan sesuai indikasi

Mempertahankan tirah baring pada posisi nyaman selama episode akut

Catat warna kulit dan adanya kualitas nadi

Kolaborasi:Berikan obat sesuai indikasi: Noferten

Siapkan untuk intervensi pembedahan CABG sesuai indikasi Takikardi dapat terjadi karena nyeri, cemas, hipoksemia dan menurunnya curah jantung. Perubahan yang terjadi pada TD (hipertensi atau hipotensi) Intervensi sesuai waktu menurunkan konsumsi oksigen dan kerja jantung dan mencegah / meminimalkan komplikasi jantung Menurunkan konsumsi oksigen / kebutuhan menurunkan kerja miokard dan risiko dekompensasi Menurunkan perfusi otak dapat menghasilkan perubahan sensorium Obat ini menurunkan kerja jantung dengan menurunkan frekwensi jantung dan TD sistolik CABG dianjurkan bila konfirmasi test iskemis myocard sebagai akibat penyakit

c. DX 3Ansietas berhubungan dengan kasus situasi, gangguan citra / kemampuan, ancaman terhadap / perubahan status kesehatan ditandai dengan ketakutan, gelisah, citra diri sebagai orang yang berpengaruh pada keluarga / masyarakat yang takut mati sebagai kenyataan.Tujuan: Mengatakan kesadaran perasaan ansietas dan cara sehat sesuai Mengatakan masalah tentang efek penyakit pada pola hidup, posisi dalam keluarga dan masyarakatIntervensiRasional

Jelaskan tujuan kesehatan dan prosedur, contoh tes stress

Tingkatkan ekspresi perasaan dan takut contoh menolak, depresi dan marah Dorong keluarga dan teman untuk menganggap pasien seperti sebelumnya Beritahu pasien program medis yang telah dibuat untuk menurunkan / membatasi serangan akan datang dan meningkatkan stabilitas jantung

Kolaborasi:Berikan sedative sesuai indikasi Menurunkan cemas dan takut terhadap diagnosa dan prognosis Perasaan tidak diekspresikan dapat menimbulkan kekacauan internal dan efek gambaran diri Meyakinkan pasien bahwa peran dalam keluarga dan kerja tidak berubah Mendorong pasien untuk mengontrol kenaikan gejala (contoh: tak ada agina dengan tingkat aktivitas tertentu) untuk meningkatkan kepercayaan pada program medis dan mengintegrasikan kemampuan dalam persepsi diri Membantu pasien rileks sampai secara fisik mampu untuk membuat strategi koping adekuat

d. DX 4Kurang pengetahuan, mengenai kondisi, kebutuhan pengobatan berhubungan dengan informasi kurang akurat, tidak mengenal sumber informasi ditandai dengan adanya pertanyaan minta informasi, pernyataan masalah, tidak akurat dalam mengikuti instruksi.Tujuan: Mengatakan pemahaman kondisi / proses penyakit dan pengobatan dan pasien mampu berpartisipasi dalam program pengobatanIntervensiRasional

Dorong untuk menghindari faktor / situasi sebagai pencetus episode angina, contoh stres emosional, kerja fisik, makan terlalu banyak / berat, terpajan pada suhu lingkungan ekstrim Dorong pasien untuk mengikuti program yang ditentukan pencegahan untuk menghindari kelebihan

Bantu pasien / orang terdekat untuk mengidentifikasi sumber fisik dan stres emosi dan diskusikan cara yang dapat mereka hindari Tekankan pentingnya mengecek dengan dokter kapan menggunakan obat-obat yang dijual bebas Dapat menurunkan insiden / beratnya episode iskemik

Takut terhadap pencetus serangan dapat menyebabkan px menghindari partisipasi pada aktivitas yang telah dibuat untuk meningkatkan perbaikan Langkah penting pembatasan / mencegah serangan angina

Obat yang dijual bebas mempunyai potensi penyimpangan