teori akuntansi positif (indonesia)

27
KONSEKUENSI EKONOMI DAN TEORI AKUNTANSI POSITIF A. KEBANGKITAN DARI ECONOMIC CONSEQUENCES Kemunculan keberadaan dari konsekuensi ekonomi pertama kali padda artikel yang ditulis oleh Stephen Zeff (1978) dengan judul “The Rise of Economic Consequences”. Pertanyaan dasar yang tumbuh dan masih relevan hingga sekarang. Zeff mendefinisikan konsekuensi ekonomi sebagai berikut : “the impat of accounting report on the decision making behavior of business, govermment and creditor” Esensi dari definisi itu adalah laporan keuangan bisa memberi dampak pada keputusan nyata yang dibuat oleh manajer dan yang lain,daripada dengan sederhana mencerminkan hasil dari keputusan. Zeff mendokumentasikan beberapa instansi di United States yang di mana bisnis, asosiasi industry, dan pemerintah berusaha mempengaruhi, atau sudah mempengaruhi standar akuntansi yang diatur oleh dewan standar (FASB) dan pendahulunya, Communittee on Accounting Procedure (CAP). Zeff mencontohkan tindakan beberapa perusahaan di Amerika Serikat yang mengurangi laba yang dilaporkan dengan mengimplementasikan akuntansi biaya penggantian selama 1947 – 1948 atau selama periode inflasi tinggi. Hal ini dilakukan untuk menghindari pajak serta menghindari persepsi publik terhadap laba tinggi perusahaan. Berbagai argumen muncul

Upload: jimy-ndawa

Post on 26-Sep-2015

97 views

Category:

Documents


27 download

TRANSCRIPT

Konsekuensi Ekonomi dan Teori akuntansi positifA. Kebangkitan dari Economic ConsequencesKemunculan keberadaan dari konsekuensi ekonomi pertama kali padda artikel yang ditulis oleh Stephen Zeff (1978) dengan judul The Rise of Economic Consequences. Pertanyaan dasar yang tumbuh dan masih relevan hingga sekarang. Zeff mendefinisikan konsekuensi ekonomi sebagai berikut :the impat of accounting report on the decision making behavior of business, govermment and creditorEsensi dari definisi itu adalah laporan keuangan bisa memberi dampak pada keputusan nyata yang dibuat oleh manajer dan yang lain,daripada dengan sederhana mencerminkan hasil dari keputusan.Zeff mendokumentasikan beberapa instansi di United States yang di mana bisnis, asosiasi industry, dan pemerintah berusaha mempengaruhi, atau sudah mempengaruhi standar akuntansi yang diatur oleh dewan standar (FASB) dan pendahulunya, Communittee on Accounting Procedure (CAP). Zeff mencontohkan tindakan beberapa perusahaan di Amerika Serikat yang mengurangi laba yang dilaporkan dengan mengimplementasikan akuntansi biaya penggantian selama 1947 1948 atau selama periode inflasi tinggi. Hal ini dilakukan untuk menghindari pajak serta menghindari persepsi publik terhadap laba tinggi perusahaan. Berbagai argumen muncul terkait intervensi tersebut dan akuntan khususnya para pembuat standar mengalami dilema terkait pemilihan kebijakan akuntansi yang dilakukan oleh manajer perusahaan. Oleh karena itu, otoritas pembuat standar akuntansi secara berkala juga membuka diskusi dengan berbagai pihak termasuk pihak perusahaan terkait standar baru yang diusulkan.interpensi pihak ketiga ini, seperti yang disebut oleh Zeff. Dengan sangat baik dan secara kompleks mengatur standar akuntansi. Jika kebijakan akuntansi tidak menjadi masalah, pilihan dari beberapa kebijakan akan semata-mata antara pengatur standard an akuntan dan auditor yang bekerja dengan standar yang diimplementasikan. Jika hanya beberapa partisipan yang terlibat, model akuntansi tradisional, yang didasarkan pada konsep yang terkenal seperti mencocokkan realisasi biaya dan pendapatan, dan konserpatism, akan diterapkan dan tidak ada satupun yang lain dari partisipan yang terlibat akan peduli spesifikasi kebijakan yang digunakan. Dengan kata lain, Kebijakan akuntansi dipilih akan menjadi netral efeknya.1. Employee Stock Option (ESO)Bidang pertama konsekuensi ekonomi adalah akuntansi untuk opsi saham yang dikeluarkan bagi manajemen dan dalam beberapa kasus, bagi karyawan lainnya, memberi mereka hak untuk membeli saham perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Hal ini disebut Employee Stock Opsions (ESO).Akuntansi untuk ESO mewajibkan perusahaan mengeluarkan ESO dengan nilai tetap untuk mencatat biaya yang sama dengan selisih antara nilai pasar saham pada tanggal pemberian opsi kepada karyawan dan harga pelaksanaan opsi tersebut.Kebanyakan perusahaan yang memberikan ESO menetapkan harga pelaksanaannya sama dengan nilai pasar pada tanggal pemberiannya, sehingga nilai intrinsiknya nol. Akibatnya tidak ada biaya yang perlu dicatat bagi kompensasi ESO. Sebagai contoh, jika saham yang dijamin memiliki nilai pasar $10 pada tanggal pemberian, maka menetapkan harga pelaksanaan sebesar $10 tidak akan menghasilkan pencatatan biaya, sementara menetapkan harga pelaksanaan sebesar $8 memicu biaya sebesar $2 per ESO yang diberikan. Hal ini menyebabkan menurunnya pencatatan biaya kompensasi dan menaikkan pencatatan laba bersih.Alasan tidak diwajibkannya pencatatan nilai wajar untuk ESO adalah sulit menetapkan nilainya. Sehingga muncul rumus Black/Sholes yang berasumsi bahwa opsi dapat diperdagangkan dengan bebasHal ini tidak dimungkinkan karena ESO tidak dapat dilaksanakan sampai tanggal penyerahan (vesting date). Juga, jika karyawan mengundurkan diri dari perusahaan sebelum dilakukannya penyerahan, maka opsi tersebut dinyatakan hangus, atau kalaupun belum dilaksanakan, mungkin ada pembatasan-pembatasan terhadap kemampuan karyawan untuk menjual saham yang diperolehnya.Untuk mengatasi hal ini, FASB mengeluarkan exposure draft yang mengusulkan agar perusahaan mencatat biaya kompensasi berdasarkan nilai wajarnya pada tanggal pemberian ESO.Namun, exposure draft ini ditolak karena muncul kekhawatiran akan konsekuensi ekonomi dari laporan laba yang lebih rendah yang akan dihasilkan. Konsekuensi yang dikhawatirkan tersebut mencakup harga saham yang lebih rendah, biaya modal yang lebih tinggi, kurangnya bakat manajerial, serta rendahnya motivasi manajer dan karyawan.Hal ini dikarenakan tidak seperti umumnya biaya, ESO tidak memerlukan pembiayaan tunai. Intinya biaya ditanggung oleh para pemegang saham. Karena itu, jika ESO dilaksanakan dengan harga $10 ketika nilai pasar saham tersebut $30, maka biaya ex post bagi perusahaan dan para pemegang sahamny adalah $20. Dengan memberi pemegang saham sebesar $10, perusahaan tersebut melewatkan kesempatan untuk mengeluarkan saham dengan harga pasar sebesar $10.Meskipun demikian, biaya ESO tersebut sangat sulit diukur secara reliabel. Hal ini karena karyawan mungkin melaksanakan opsi tersebut setelah tanggal penyerahan sampai tanggal kadaluwarsa. Biaya ex post bagi perusahaan pun akan tergantung pada selisih nilai pasar saham dan harga pelaksanaan pada saat itu. Untuk mengetahui nilai wajar ESO, perlu diketahui strategi pelaksanaan optimal karyawan.Untuk mengatasi masalah ini, muncul model strategi yang disusun oleh Huddart (1994). Dengan membuat beberapa asumsi, Huddart menunjukkan bahwa rumus Black/Sholes dengan ESO yang ditahan sampai tanggal kadaluwarsa dapat menaikkan pencatatan nilai wajar ESO pada saat tanggal pemberian, Ada tiga karakteristik opsi, yaitu :a. pengembalian yang diharapkan dari menahan suatu opsi melebihi return saham yang diharapkanb. opsi potensi kenaikanc. opsi deep-in-the-money.Selanjutnya akan muncul pertanyaan adalah keadaan di mana karyawan akan melaksanakan opsi tersebut? Huddart mengidentifikasi ada dua keadaan. Pertama, jika ESO mencakup nilai uang sedikit, waktu sampai jatuh temponya singkat, dan karyawan tersebut diharuskan menahan saham yang diperolehnya, maka penghindaran risiko dapat memicu pelaksanaan lebih awal. Karena ada resiko substansial untuk terjadinya hasil nol, maka karyawan yang menghindari resiko (yang mengimbangkan antara resiko dan hasil) mungkin merasa bahwa pengurangan resiko pelaksanaan opsi saat ini daripada terus menahannya ternyata lebih besar daripada lebih rendahnya hasil yang diharapkan dari menahan saham tersebut.Keadaan kedua terjadi ketika ESO menyangkut banyak uang, waktu sampai jatuh temponya singkat, dan karyawan dapat menahan maupun menjual saham yang diperolehnya dan menginvestasikan hasilnya pada aktiva yang tidak beresiko. Karena menahan aktiva yang tidak beresiko lebih disukai daripada menahan saham, maka karyawan akan melaksanakan opsi, menjual saham, dan membeli aktiva yang tidak beresiko.Dalam penelitian empiris untuk menguji pelaksanaan awal, Huddart dan Lang (1996) mengkaji pola-pola pelaksanaan dari karyawan pada delapan perusahaan besar di Amerika Serikat selama periode sepuluh tahun. Mereka mendapati bahwa pelaksanaan lebih awal sering dilakukan, sesuai dengan asumsi penghindaran resiko yang dinyatakan oleh Huddart. Mereka juga mendapati bahwa variabel yang menjelaskan pelaksanaan awal secara empiris, seperti waktu sampai jatuh tempo dan sampai sejauh mana ESO tersebut menyangkut uang, dikatakan broadly consistent dengan prediksi model tersebut.Penelitian selanjutnya cenderung mengkonfirmasi tendensi Black/Sholes untuk terlalu melebihkan pencatatan biaya ESO secara ex post. Hall dan Murphy (2002), dengan menggunakan pendekatan yang berbeda dari Huddart, juga menunjukkan probabilitas substansial dari pelaksanaan awal, dan menunjukkan bahwa hal tersebut secara signifikan mengurangi biaya ESO di bawah Black/Sholes. Analisis mereka juga menunjukkan keragaman dalam keputusan pelaksanaan oleh karyawan.Aboody dan Kasznnik (2000) mempelajari terhadap praktek pengumuman informasi dari CEO seputar tanggal pemberian ESO. Mereka mendapati bahwa, secara rata-rata, CEO perusahaan yang memiliki ESO terjadwal menggunakan beragam taktik untuk memanipulasi harga saham lebih rendah sebelum tanggal pembelian, dan memanipulasi harga agar naik setelah tanggal pembelian tersebut. Salah satu taktiknya adalah dengan mengumumkan lebih awal kabar buruk dari laporan pendapatan triwulan yang tertunda, namun kabar baiknya tidak dilaporkan. Taktik lainnya mencakup dimasukkannya estimasi pendapatan para analis yang berpengaruh dan penentuan waktu yang selektif atas pengumuman estimasi mereka sendiri.2. Hubungan Antara Teori Pasar Modal Efisien dan Konsekuensi EkonomiTeori pasar sekuritas yang efisien tidak meramalkan reaksi harga terhadap perubahan kebijakan akuntansi yang tidak mempengaruhi probabilitas jaminan dan aliran kas. Dengan kata lain, teori pasar yang efisien menyiratkan pentingnya pengungkapan penuh, termasuk pengungkapan kebijakan akuntansi. Meskipun demikian, begitu pengungkapan penuh terhadap kebijakan akuntansi dilakukan, pasar akan menafsirkan nilai sekuritas perusahaan berdasarkan kebijakan yang dipakai.Jika dilihat dari pengguna laporan keuangan, manajemen dan investor, tentu akan bereaksi terhadap perubahan kebijakan akuntansi. Berbagai reaksi dirumuskan dalam konsep konsekuensi ekonomi. Karena itu, kebijakan akuntansi berpotensi mempengaruhi keputusan manajemen yang sebenarnya, termasuk keputusan untuk mengintervensi, baik mendukung atau menentang usulan standar akuntansi.B. TEORI AKUNTANSI POSITIF1. Outline Teori Akuntansi PositifSalah satu kritik luas dari Posstive Teori Akuntansi adalah bahwa hal itu tidak memberikan perskripsi dan karena itu tidak memberikan sarana untuk memperbaiki praktik akuntansi. Dikatakan bahwa hanya menjelaskan dan memprediksi praktik akuntansi tidak cukup. Menggunakan analogi medis, Sterling (. 1990, p 130) menyatakan: Teori akuntansi positif tidak bisa memberikan jawaban yang sama karena membatasi dirinya untuk pertanyaan deskriptif. Jika pernah bertanya bagaimana memecahkan masalah atau memperbaiki kesalahan (baik yang membutuhkan akan melampaui deskripsi untuk evaluasi situasi), maka mendapatkan pertanyaan yang berbeda dan mendapatkan jawaban yang berbeda setelah masalah sebelumnya dipecahkan. Jika kita telah membatasi pertanyaan medis untuk deskripsi virus cacar, misalnya, menghalangi perskripsi untuk divaksinasi, kita akan membutuhkan lebih banyak dan lebih deskriptif penelitian sebagai populasi virus meningkat dan mutasi muncul. Untungnya Edward Jenner adalah nakal normatif, yang memungkinkan dia untuk menemukan bagaimana cacar sapi dapat digunakan sebagai vaksin cacar sehingga akhirnya dihilangkan, yang membuat ruangan untuk pertanyaan yang berbeda dalam agenda kesehatan. Definisi Teori Akuntansi PositifSeperti yang ditunjukkan dalam bab 1, Teori akuntansi positif adalah teori yang berusaha untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena tertentu. Menurut watt (1995, p 334), penggunaan penelitian positif dipopulerkan di bidang ekonomi oleh Friedman (1953). Teori akuntansi positif berfokus pada hubungan antara berbagai individu yang terlibat dalam menyediakan sumber daya untuk sebuah organisasi dan bagaimana akuntansi digunakan untuk membantu fungsi dari hubungan ini. Contohnya adalah hubungan antara pemilik (sebagai pemasok modal equty) dan manajer (sebagai pemasok tenaga kerja manajerial), atau antara manajer (sebagai pemasok tenaga kerja manajerial), atau antara manajer dan utang perusahaan (kreditur). Banyak hubungan yang melibatkan didelegasikan ini dapat menyebabkan beberapa kehilangan pengambilan keputusan dari satu pihak (principle) didelegasikan wewenang pengambilan keputusan kepada manajer tidak mungkin berbagi secara langsung dalam hasil organisasi.Sedangkan menurut buku scott, Teori Akuntansi Positif berkenaan dengan memprediksi tindakan-tindakan sebagai pilihan kebijakan akuntansi oleh manajer perusahaan dan bagaimana manajer akan merespon standar akuntansi baru yang diusulkan. Misalkan dapatkah kita memprediksi, manajer perusahaan migas akan memilih kebijakan akuntansi dengan metode succesfull-effort ataukah metode full-costTeori ini beranggapan bahwa perusahaan akan mengorganisir diri dalam cara yang efisien sehingga memaksimalkan prospek untuk bertahan hidup. Perusahaan dapat dipandang sebagai kumpulan kontrak (nexus of contract) artinya pengorganisasiannya dapat ditentukan oleh kontrak yang dijalinnya. Akan muncul biaya kontrak dan kontrak yang efisien. Teori Akuntansi Positif berpendapat kebijakan akuntansi akan dipilih sebagai bagian dari masalah yang lebih dari pencapaian manajemen perusahaan yang lebih efisien. Teori Akuntansi Positif tidak menyarankan perusahaan harus menjelaskan sepenuhnya kebijakan akuntansi yang dipergunakan.Teori Akuntansi Positif berpendapat bahwa manajer sifatnya rasional dan memilih kebijakan akuntansi demi kepentingan perusahaan.Tujuan Teori Akuntansi Positif adalah untuk memahami dan memprediksi pilihan kebijakan akutansi manajerial dalam perusahaan yang berbeda-beda. Akan muncul teori normatif. Baik-tidaknya kemampuan teori normatif melakukan prediksi tergantung sampai sejauh mana setiap individu sungguh-sungguh mengambil keputusan sesuai teori tersebut.2. Asal Usul dan Perkembangan Teori Akuntansi PositifPenelitian yang positif dalam akuntansi muncul di sekitar pertengahan. 1960 dan tampaknya menjadi paradigma penelitian yang dominan pada 1970-an dan 1980-an. sebelumnya jenis penelitian yang dominan dalam akuntansi adalah penelitian akuntansi normatif - penelitian yang berusaha untuk memberikan preskripsi berdasarkan wawasan para ahli teori 'tujuan yang mendasari akuntansi. Peneliti normativ ini termasuk Sterling, Edwards dan Bell, dan Chambers dan fokus dari penelitian saat itu adalah bagaimana untuk melakukan akuntansi di masa harga yang meningkat. Penelitian normatif seperti tidak bergantung pada pemeriksaan praktek yang ada - yaitu, cenderung tidak empiris.a. Peran Hipotesis Pasar Yang EfisienSalah satu perkembangan dari tahun 1960-an yang sangat penting bagi perkembangan teori akuntansi positif adalah teori Fama, Terutama pekerjaan yang terkait dengan pengembangan pasar yang efisien hipotesis (EMH). EMH didasarkan pada asumsi bahwa pasar modal bereaksi dengan cara yang efisien dan berisi informasi yang tersedia untuk publik. Prespektif yang diambil adalah bahwa harga sekuritas mencerminkan isi informasi untuk publik dan informasi ini tidak terbatas pada pengungkapan akuntansi. Pasar modal dianggap sangat kompetitif, dan sebagai hasilnya, informasi publik yang baru dirilis ini diharapkan akan cepat berdampak ke harga saham.b. Reaksi Harga Saham Terhadap Pengumuman Laba Tidak TerdugaPenelitian seperti Ball dan Brown (1968) dan Beaver (1968) berusaha untuk menyelidiki secara empiris reaksi pasar saham terhadap pengumuman laba akuntansi. Memanfaatkan informasi bulanan tentang pengumuman laba dalam jurnal wall street dan informasi tentang pengembalian saham, Ball dan Brown menyelidiki apakah pengumuman akuntansi mengenai perubahan laba yang tak terduga berguna untuk pasar modal (ada informasi baru atau informasi tidak terduga dalam pengumuman), maka harga saham akan menyesuaikan untuk mencerminkan informasi baru.c. Penggunaan Teori Keagenan Untuk Membantu Menjelaskan dan Memprediksi Pilihan Manajerial Terhadap Kebijakan AkuntansiBanyak penelitian berdasarkan EMH diasumsikan bahwa ada kontrak kosong dan informasi biaya, serta asumsi bahwa pasar modal bisa efisien implikasi manajemen memilih metode akuntansi yang berbeda. Sebagai contoh, jika suatu entitas terpilih untuk mengubah asumsi arus biaya persediaan dan ini menyebabkan peningkatan pendapatan yang dilaporkan, maka pasar diasumsikan dapat 'melihat' perubahan ini, dan sejauh tidak ada uang tunai yang jelas implikasi aliran (misalnya, mengubah pajak), tidak akan ada reaksi harga saham. Oleh karena itu, jika metode akuntansi khususnya tidak memiliki implikasi pajak langsung, dan dengan asumsi bahwa pasar yang efisien dan mampu untuk memahami metode efek akuntansi dipilih oleh manajemen dalam preferensi untuk yang lain.d. Teori Keagenan dan perusahaan sebagai mekanisme kontrakDalam literature teori agensi, perusahaan itu sendiri dianggap penghubungan kontrak dan kontrak ini diberlakukan dengan tujuan untuk memastikan bahwa semua pihak, bertindak kepentingan mereka sendiri, adalah sama termotivasi untuk memaksimalkan nilai organisasi. Teori keagenan menganggap bahwa individu tidak akan pernah bertindak selain self-interest, dan kunci keberhasilan fungsi untuk sebuah organisasi adalah untuk menempatkan mekanisme yang memastikan bahwa tindakan yang menguntungkan individu juga menguntungkan organisasi. e. Munculnya Teori Akuntansi Positif dari Penelitian dan Teori-Teori SebelumnyaPada pertengahan hingga akhir 1970-an, teori akuntansi positf berkembang dengan mengusulkan bahwa pasar yang efisien dan pengaturan kontrak yang digunakan sebagai dasar untuk mengendalikan usaha agen yang mementingkan diri sendiri. Keberadaan perusahaan juga dijelaskan dengan dasar efisiensi perusahaan dalam hal mengurangi beban. Penelitian ini memberikan dasar yang diperlukan untuk pengembangan Teori Akuntansi Positif. Teori akuntansi positif menekankan pada efisiensi dalam mengurangi biaya agensi dari sebuah organisasi. Hal ini juga menekankan pada efisien penulisan kontrak yang mengikat pada output dari sistem akuntansi yang merupakan komponen penting dari struktur tata kelola perusahaan yang efisien.3. Hipotesis teori akuntansi positifa. Hipotesis rencana bonus (The bonus plan hypothesis)Dari skema bonus tersebut menurut scott yaitu Para manajer perusahaan dengan rencana bonus lebih mungkin memilih prosedur akuntansi yang menggeser pendapatan yang dilaporkan dari masa datang ke saat ini.

b. Hipotesis persyaratan perjanjian pinjaman (The debt covenant hypothesis)Menurut Scott ialah Semakin besar perusahaan melakukan pengingkaran persyaratan perjanjian pinjaman berbasis akuntansi, semakin besar kemungkinan manajer memilih prosedur akuntansi yang menggeser pendapatan dari periode akan datang ke periode berjalan.c. Hipotesis biaya politik (The political cost hypothesis)Menurut scott adalah Semakin besar biaya politik yang dihadapi oleh perusahaan, semakin besar kemungkinan manajer memilih prosedur akuntansi yang menangguhkan pendapatan yang dilaporkan dari periode berjalan ke periode akan datang.4. Penelitian Teori Akuntansi PositifBanyak penelitian Teori Akuntansi Positif untuk pengujian hipotesis. Salah satunya Healy (1985) yang meneliti hipotesis rencana bonus. Hasil penelitiannya adalah menemukan bukti bahwa manajer perusahaan yang memiliki rencana bonus berdasarkan pada laba bersih mereka yang dilaporkan secara sistematis menggunakan kebijakan akrual sedemikian rupa untuk memaksimalkan bonus yang mereka harapkan.Dichev dan Skinner (2002) mengkaji hipotesis persyaratan perjanjian pinjaman. Mereka meneliti sampel yang terdiri dari banyak persetujuan pemberian pinjaman privat (pinjaman yang tidak dapat diperdagangkan). Mereka memusatkan perhatian pada perjanjian-perjanjian dengan persyaratan yang didasarkan pada dipertahankannya rasio lancar tertentu atau pada dipertahankannya jumlah nilai bersih tertentu.Jones (1991) mempelajari tindakan perusahaan untuk menurunkan laporan laba bersih selama penelitian keringanan impor. Pemberian keringanan kepada perusahaan yang dipengaruhi oleh persaingan dengan luar negeri sebagian merupakan keputusan politik. 5. Prespektif Oportunistik dan Efisien Seperti disebutkan di atas, penelitian yang berlaku dari teori akuntansi positif biasanya mengadopsi salah satu preskeptif efisiensi atau preskriptif oportunistik. Dalam prespektif efisiensi, peneliti menjelaskan bagaimana mekanisme berbagai kontrak dapat digunakan untuk meminimalkan agency cost perusahaan, seperti biaya yang terkait dengan pemberian otoritas untuk pengambilan keputusan oleh agen. Perspektif efisiensi sering disebut sebagai ex ante prespektif - ex ante berarti mekanisme apa yang digunakan dengan tujuan meminimalkan agency masa depan dan biaya kontrak. Sebagai contoh, Peneliti seperti Jensen dan Meckling (1976) berpendapat bahwa praktik memberikan laporan keuangan yang diaudit mengarah ke penghematan biaya riil karena memungkinkan organisasi untuk menarik pembiayaan dengan biaya lebih rendah. Sebagai hasil dari audit, pihak esternal memiliki informasi yang lebih dapat diandalkan mengenai sumber daya dan kewajiban organisasi yang karenanya memungkinkan organisasi untuk menarik dana dengan biaya yang lebih rendah yang dinyatakan akan mungkin, sehingga meningkatkan nilai organisasi dengan kata lain informasi yang disajikan sudah menggambarkan kondisi yang sebenarnya sehingga investor dianggap tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan lagi untuk mencari informasi lebih lanjut.Prespektif oppurtinistik dari teori akuntansi seperti pengaturan kontrak yang dinegosiasikan dari perusahaan (beberapa di antaranya dibahas kemudian dalam bab ini) dan berusaha untuk menjelaskan dan memprediksi perilaku oportunistik tertentu yang akan terjadi. Awalnya, pengaturan kontrak tertentu mungkin telah dinegosiasikan karena pengaturan kontrak tersebut dianggap paling efisien dalam menyelaraskan kepentingan berbagai individu dalam perusahaan. Namun, tidak mungkin atau efisien untuk menulis kontrak lengkap yang memberikan panduan tentang metode akuntansi semua untuk digunakan dalam segala situasi - maka akan selalu ada beberapa ruang lingkup bagi manajer untuk menjadi oportunis.6. Membedakan Versi Kontrak Efisien dan OportunisKetiga hipotesis Teori Akuntansi Positif dinyatakan dalam bentuk oportunis, artinya berasumsi bahwa manajer memilih kebijakan akuntansi untuk memaksimalkan utilitas dibandingkan remunerasi yang diterima, kontrak hutang, dan biaya politik.Hipotesis tersebut juga dapat dinyatakan dalam bentuk efisiensinya, atas asumsi kontrak kompensasi, sistem kontrol internal, manajemen perusahaan yang baik, dapat membatasi oportunisme dan memotivasi manajer memilih kebijakan akuntansi untuk mengendalikan biaya kontrak.Christie dan Zimmerman (1994) menyelidiki mengenai tingkat pilihan kebijakan akuntansi yang meningkatkan pendapatan dalam sampel yang terdiri dari perusahaan yang menjadi target pengambilalihan. Alasan mereka adalah bahwa jika pilihan kebijakan akuntansi yang oportunis sedang terjadi, pilihan seperti ini akan lebih tak terkendali dalam perusahaan yang kemudian akan diambil, karena manajemen yang saat itu berusaha menepis tawaran pengambilalihan dengan memaksimalkan posisi keuangan dan laba bersih yang dilaporkan.Guay (1999) mempelajari aktivitas pinjaman bank perusahaan pada tahun pertama perusahaan melakukannya. Ia berpendapat bahwa kontrak kompensasi yang efisien akan mendorong manajer untuk mengurangi resiko-resiko harga yang spesifik bagi perusahaan (misalnya perusahaan migas menerapkan cegah resiko harga produksi tahun depan), karena pengurangan resiko tersebut mendorong para manajer untuk mengambil resiko-resiko lain yang spesifik bagi perusahaan.Watts (2003) menyatakan bahwa akuntansi konservatif juga dapat berperan dalam kontrak yang efisien. Disini berlaku hipotesis rencana bonus dimana hipotesis tersebut menyiratkan bahwa para manajer tergoda untuk meningkatkan estimasiestimasi aliran kas akan datang lebih tinggi, dan menggunakannya untuk membenarkan pencatatan pendapatan secara premature dan penilaian aktiva terlalu tinggi, yang keduanya menggeser pendapatan dari masa akan datang ke masa kini.Penelitian Basu (1993) mendapati bahwa semakin konservatif akuntansinya, semakin tinggi rating hutang perusahaan yang mengakibatkan rendahnya biaya bunga, dengan semua hal dianggap sama. Hasil tersebut sesuai dengan kontrak hutang yang efisien karena perusahaan menjadi semakin konservatif jika kebutuhannya makin besar. Jika manajer berperilaku oportunistis, mereka tidak akan begitu memperhatikan biaya bunga dan karenanya akan berusaha mengeluarkan diri dari ancaman pelanggaran persyaratan pinjaman hutang dengan menggeser ke pendapatan periode berjalan dari pendapatan yang akan datang.7. Kontrak Pemilik / Manajer Jika manajer yang memiliki perusahaan, maka manajer yang akan menanggung biaya yang berkaitan dengan konsumsi penghasilan tambahan mereka sendiri. Konsumsi dapat mencakup konsumsi sumber daya perusahaan untuk kepentingan pribadi (misalnya, manajer dapat mendapatkan mobil mewah yang terlalu mahal perusahaan atau memperoleh kantor yang terlalu mewah, tinggal di hotel terlalu yang mahal).Seperti disebutkan sebelumnya, teori akuntansi positif mengadopsi asumsi sentral bahwa semua tindakan oleh individu didorong oleh kepentingan pribadi, dan bahwa kepentingan utama individu adalah untuk memaksimalkan keuntungan mereka sendiri. Jika semua individu diasumsikan bertindak kepentingan mereka sendiri, pemilik mengharapkan manajer (agen mereka) untuk melakukan kegiatan yang mungkin tidak selalu menjadi kepentingan pemilik (prinsipal). Selanjutnya, karena posisi mereka dalam perusahaan, para manajer akan memiliki akses ke informasi tidak ada untuk principle (masalah ini sering dirujuk sebagai 'informasi asymmetri') dan ini lebih lanjut dapat meningkatkan kemampuan manajer untuk melakukan tindakan yang menguntungkan untuk diri mereka sendiri dengan mengorbankan pemilik. Biaya perilaku dirvergent yang timbul sebagai akibat dari hubungan keagenan (yaitu, hubungan antara principle dan agen menunjuk melaksanakan tugas atas nama principle), seperti yang ditunjukkan sebelumnya, dirujuk sebagai biaya agensi (Jenses dan Meckling, 1976).a. Skema bonus umumDalam buku deegan, skema bonus adalah praktek umum bagi para manajer untuk dihargai sesuai dengan keuntungan perusahaan, penjualan perusahaan, atau tingkat pengembalian atas aset, yaitu, untuk remunerasi mereka harus didasarkan pada output dari sistem akuntansi. Diantaranya yaitu persentasi laba setelah pajak akhir tahun, persentasi laba sebelum pajak akhir tahun. Hal tersebut juga berlaku untuk remunerasi manajer yang dihargai dengan harga saham, yaitu manajer memperoleh bonus terkait dengan pergerakan nilai pasar surat berharga perusahaan. b. Skema bonus berbasis akuntansi Sebagaimana ditunjukkan di atas, penggunaan skema bonus berbasis akuntansi adalah sangat umum. Mengingat bahwa jumlah yang dibayarkan kepada manajer dapat langsung terkait dengan angka akuntansi (seperti keuntungan / penjualan / aset), setiap perubahan dalam metode akuntansi yang digunakan oleh organisasi akan mempengaruhi bonus yang dibayarkan (kecuali bonus telah secara eksplisit terkait dengan angka akuntansi yang akan berasal dari penggunaan metode akuntansi di tempat ketika skema bonus awalnya dinegosiasikan). Perubahan tersebut dapat terjadi sebagai akibat dari standar akuntansi yang baru yang dikeluarkan. Oleh karena itu, setelah kita mempertimbangkan pengaturan kontrak dalam perusahaan, teori akuntansi possitive akan berpendapat bahwa kita dapat mulai menghargai bahwa perubahan metode akuntansi dapat menyebabkan perubahan arus kas yang mengakibatkan berubahnya nilai perusahaan. hal ini berbeda dengan pandangan pendukung awal EMH yang berpendapat bahwa perubahan metode akuntansi tidak akan berdampak pada harga saham kecuali mereka memiliki implikasi langsung untuk biaya seperti perpajakan. c. Insentif untuk memanipulasi angka akuntansi Dalam mempertimbangkan biaya penerapan skema insentif berdasarkan laporan akuntansi, ada kemungkinan bahwa manajer memanipulasi angka akuntansi terkait untuk meningkatkan kinerja untuk memperoleh imbalan. Artinya, keuntungan akuntansi mungkin tidak selalu memberikan ukuran objektif tentang kinerja perusahaan atau nilai. Healy (1985) memberi gambaran ketika manajer dapat memilih untuk memanipulasi angka akuntansi karena adanya skema bonus berbasis akuntansi. Healy menemukan bahwa ketika skema manajer dihargai setelah tingkat laba telah dicapai, manajer akan mengadopsi metode akuntansi yang konsisten dengan memaksimalkan bonus itu. Dalam situasi di mana keuntungan yang tidak diharapkan untuk mencapai tingkat minimum perolehan laba, manajer akan mengadopsi strategi untuk mengalihkan laba saat ini ke periode berikutnya. Sebagai contoh, manajer dapat mengakui biaya-biaya dalam satu periode, ketika bonus tidak akan diperoleh pula, sehingga tidak akan ada lagi mengalami depresiasi di masa mendatang ketika bonus keuntungan terkait dapat dibayar. Strategi investasi yang memaksimalkan nilai sekarang dari sumber daya perusahaan tidak akan selalu menghasilkan arus kas atau laba akuntansi. Ada kemungkinan bahwa beberapa strategi dapat menghasilkan keuntungan akuntansi yang minimal di tahun-tahun awal, namun masih merupakan alternatif terbaik yang tersedia untuk perusahaan. Menghargai manajemen atas dasar keuntungan akuntansi dapat mencegah mereka dari mengadopsi strategi tersebut. Artinya, dapat mendorong manajemen untuk mengadopsi jangka pendek daripada jangka panjang.d. Skema bonus berbasis pasar Perusahaan bergerak di bidang pertambangan, atau penelitian teknologi tinggi dan pengembangan, mungkin memiliki laba akuntansi yang sangat berfluktuasi. Dalam industri seperti ini, teori akuntansi positif mungkin berpendapat bahwa lebih tepat untuk menghargai manajer berdasarkan nilai pasar surat berharga perusahaan, yang diasumsikan dipengaruhi oleh harapan dari nilai bersih arus kas masa mendatang. Hal ini dapat dilakukan berdasarkan bonus pada setiap kenaikan harga saham, atau dengan menyediakan manajer saham, atau pilihan untuk saham di perusahaan. Jika nilai perusahaan saham meningkat, baik manajer dan pemilik akan mendapatkan keuntungan (kepentingan mereka akan disesuaikan). Yang penting, manajer akan diberikan insentif untuk meningkatkan nilai perusahaan. Dalam sebuah survei terhadap manajer Australia, Deegan (1997) memberikan bukti bahwa 21 persen dari manajer yang disurvei memberikan saham yang dimiliki diberikan kepada anak perusahaanSeperti telah ditunjukkan dalam bab ini, menawarkan insentif manajer yang terkait dengan keuntungan akuntansi mungkin memiliki efek yang memungkinkan mereka untuk melakukan tindakan yang tidak sesuai kepentingan pemegang saham. Ini mungkin terutama menjadi kasus dalam kaitannya dengan pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan. Seperti telah dijelaskan di AS bahwa semua penelitian dan pengembangan diperlukan untuk dibebankan pada saat terjadinya, dan karenanya ada dampak langsung pada keuntungan ketika sebuah perusahaan melakukan penelitian dan pengembangan. Terlepas dari dampak langsung pada keuntungan, ada juga bukti bahwa pasar modal sering tidak menempatkan sejumlah besar nilai pada penelitian dan pengeluaran pembangunan karena banyak ketidakpastian yang melekat dalam pengeluaran tersebut (Kothari et al, 2002;. Lev dan Sougiannis, 1996) - yaitu, pasar dianggap meremehkan manfaat yang timbul dari penelitian dan pengembangan. 8. Kontrak utangDalam buku deegan, ketika debtholders meminjamkan dana ke perusahaan, perusahaan dapat melakukan kegiatan untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan probabilitas utang tersebut untuk dilunasi. Biaya untuk memperoleh ini yang berhubungan dengan perilaku yang berbeda dari peminjam disebut di teori akuntansi positif sebagai biaya agensi hutang dan pemberi pinjaman wwill mengantisipasi perilaku yang berbeda. Sebagai contoh organisasi dapat mengambil tingkat tambahan dan mungkin berlebihan utang. Para debtholders baru kemudian akan bersaing dengan debtholder asli untuk pembayaran. Selanjutnya, perusahaan juga dapat berinvestasi pada proyek-proyek yang sangat berisiko tinggi. Strategi ini juga tidak akan bermanfaat bagi debtholders,. Mereka memiliki klaim tetap sehingga jika proyek menghasilkan keuntungan yang tinggi mereka tidak akan menerima pengembalian yang lebih besar, berbeda dengan pemilik yang akan berbagi dalam peningkatan nilai perusahaan. Jika proyek gagal, yang lebih mungkin dengan proyek berisiko adalah debtholders, tidak mendapatkan pembayaran utang. Jadi debtholders, tidak memperoleh tambahan dari keutungan tetapi dapat menderita apabila terjadi kerugian yang signifikan Dengan tidak adanya perlindungan terhadap kepentingan kreditor, perusahaan akan menganggap bahwa manajemen akan mengambil tindakan yang mungkin tidak selalu sesuai kepentingan debtholders, dan sebagai hasilnya, diasumsikan bahwa mereka akan memerlukan perusahaan untuk membayar biaya yang lebih tinggi dari bunga untuk mengkompensasi debtholders terhadap tingkat risiko tinggi (Smith dan Warner 1979) Jika perusahaan setuju untuk tidak membayar dividen yang berlebihan, tidak mengambil tingginya tingkat utang, dan tidak untuk berinvestasi dalam proyek-proyek yang bersifat berlebihan berisiko, maka diasumsikan bahwa perusahaan akan mampu menarik modal utang dengan biaya lebih rendah daripada sebaliknya. Sejauh bahwa manfaat dari biaya bunga yang lebih rendah melebihi biaya yang mungkin terkait dengan membatasi bagaimana manajemen dapat menggunakan dana yang tersedia, manajemen akan memilih untuk menandatangani perjanjian terhadap tindakan mereka selanjutnya. 9. Biaya politikSeperti yang ditunjukkan sebelumnya dalam bab ini dalam buku deegan, perusahaan (terutama yang besar) kadang-kadang di bawah tekanan oleh berbagai kelompok, misalnya, pemerintah, kelompok karyawan, kelompok konsumen, dan sebagainya. Misalnya, ukuran perusahaan yang sering digunakan sebagai indikasi kekuatan pasar Pemerintah dan kelompok berpandangan bahwa perusahaan tertentu (biasanya besar) adalah menghasilkan keuntungan besar juga dan tidak membayar secara adil untuk segmen masyarakat lainnya (misalnya, upah itu membayar terlalu rendah, produk harga terlalu tinggi, komitmen keuangan untuk inisiatif lingkungan dan komunitas tol rendah, pembayaran pajak terlalu rendah, dan sebagainya). 10. Kesimpulan Konsekuensi Ekonomi dan Teori Akuntansi PositifTeori Akuntansi Positif berusaha memahami dan memprediksikan pilihan kebijakan akuntansi perusahaan. Secara umum, Teori Akuntansi Positif menilai bahwa pilihan kebijakan akuntansi adalah bagian dari kebutuhan perusahaan secara menyeluruh untuk meminimalkan biaya modal dan biaya kontrak.Teori Akuntansi Positif tidak menyiratkan bahwa pilihan kebijakan akuntansi perusahaan harus dijelaskan dengan khusus. Justru biasanya akan lebih efisien jika ada sekumpulan kebijakan akuntansi yang dapat dipilih oleh manajemen.Memberi keleluasaan kepada manajemen dalam pilihan kebijakan akuntansi akan memberi respon fleksibel dalam lingkungan perusahaan dan terhadap hasil kontrak yang tidak dapat diramalkan. Namun demikian, ini juga memberi peluang terjadinya perilaku manajemen yang oportunistis dalam pilihan kebijakan akuntansi.Dari perspektif Teori Akuntansi Positif, tidak sulit memahami mengapa kebijakan akuntansi dapat memiliki konsekuensi ekonomi. Dari perspektif efisiensi, kumpulan kebijakan yang tersedia mempengaruhi fleksibilitas perusahaan. Dari perspektif opportunis, kemampuan manajemen untuk memilih kebijakan akuntansi untuk keuntungannya sendiri pun terpengaruhi.11. Beberapa kritik teori akuntansi possitive Salah satu kritik luas dari Posstive Teori Akuntansi adalah bahwa hal itu tidak memberikan perskripsi dan karena itu tidak memberikan sarana untuk memperbaiki praktik akuntansi. Dikatakan bahwa hanya menjelaskan dan memprediksi praktik akuntansi tidak cukup. Menggunakan analogi medis, Sterling (. 1990, p 130) menyatakan: Teori akuntansi positif tidak bisa memberikan jawaban yang sama karena membatasi dirinya untuk pertanyaan deskriptif. Jika pernah bertanya bagaimana memecahkan masalah atau memperbaiki kesalahan (baik yang membutuhkan akan melampaui deskripsi untuk evaluasi situasi), maka mendapatkan pertanyaan yang berbeda dan mendapatkan jawaban yang berbeda setelah masalah sebelumnya dipecahkan. Jika kita telah membatasi pertanyaan medis untuk deskripsi virus cacar, misalnya, menghalangi perskripsi untuk divaksinasi, kita akan membutuhkan lebih banyak dan lebih deskriptif penelitian sebagai populasi virus meningkat dan mutasi muncul. Untungnya Edward Jenner adalah nakal normatif, yang memungkinkan dia untuk menemukan bagaimana cacar sapi dapat digunakan sebagai vaksin cacar sehingga akhirnya dihilangkan, yang membuat ruangan untuk pertanyaan yang berbeda dalam agenda kesehatan. Menurut Jensen (1976), penelitian akuntansi positif memiliki fokus penelitian yang sangat normative dan hanya menjelaskan definisi. Efeknya adalah hasil penelitian lapangan yang muncul hanya berkutat pada menjelaskan bagaimana akuntansi di dalam praktik, apa yang akuntan lakukan, dan apa pengaruhnya. Sehingga hanya sedikit memunculkan teori baru yang bisa menjawab pertanyaan praktik akuntansi.12. Jawaban atas kritik