teori akuntansi kewajiban kelompok 8.ppt

Upload: muhammad-iqbal

Post on 06-Mar-2016

859 views

Category:

Documents


244 download

TRANSCRIPT

  • Nama Anggota Kelompok 8:Taupik Marta 1202561 Risna Restiawati 1202558 Marissa Ramdhany 1202580Poppy Melani Qoriza 1202544Yolanda Puspaninggrum 1207142TEORI AKUNTANSI 'KEWAJIBAN'

  • Kewajiban adalah pengorbanan manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti yang timbul dari keharusan sekarang suatu kesatuan usaha untuk mentransfer aset atau menyediakan/menyerahkan jasa kepada kesatuan lain di masadatang sebagai akibat transaksi atau kejadian masa laluA. DefenisiFASB mendefinisikan kewajiban dalam rerangka konseptualnya

  • *Karakteristik Utama KewajibanPengorbanan manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti (probable)Keharusan sekarang (present obligation)Timbul akibat transaksi masa lalu

  • Karakteristik Pendukung (Kewajiban)*

  • B. MENGUKUR DAN MENENTUKAN JUMLAH RUPIAH PADA SAAT PENANGGUNGAN, PENELUSURAN, DAN PELUNASAN

    Kriteria pengakuan lebih berkaitan dengan pedoman umum dalamrangka memenuhi karakteristik kualitatif informasi sehinggaelemen statemen keuangan hanya dapat diakui bila kriteria definisi, keberpautan, keterandalan, dan keterukuran dipenuhi.Empat kaidah pengakuan untuk menandai pengakuan kewajiban yaitu:1. Ketersediaan dasar hukumKaidah ini terkait dengan kualitas keterandalan dan keberpautan informasi.2. Keterterapan konsep dasarKaidah ini merupakan penjabaran teknis kriteria keterandalan.3. Ketertentuan substansi ekonomik transaksiKaidah ini berkaitan dengan masalah relevansi informasi. 4. Keterukuran nilai kewajiban Keterukuran merupakan salah satu syarat untuk mencapai kualitas keterandalan informasi.

  • Saat-Saat Mengakui Kewajiban

    Pada saat penandatanganan kontrak bila pada saat itu hak dan kewajiban telah mengikat..

    Bersamaan gakuan biaya bila barang dan jasa yang menjadi bdengan peniaya belum dicatat sebagai aset sebelumnya.

    Bersamaan dengan pengakuan aset. Kewajiban timbul ketika hak untuk menggunakan barang dan jasa diperoleh.

    Pada akhirnya periode karena penggunaan asas akrual proses penyesuaian. Pengakuan ini menimbulkan pos utang atau kewajiban akrual (accrued liabilities).

  • Kalau pengukuran mengacu pada penentuan nilai keharusan sekarang sekarang (the value of current obligation) pada saat terjadinya, penilaiaan mengacu pada penentuan nilai keharusan sekarang pada setiap saat antara terjadinya liabilitas sampai dilunasinya liabilitas. Makin mendekatinya saat jatuh tempo, nilai liabilitas akan makin mendekati nilai nominal (face value) liabilitas.Jadi, penilaaan liabilitas pada saat tertentu adalah penentuan jumlah rupiah yang harus dikorbankan seandainya pada saat tersebut liabilitas harus dilunasi. Dengan kata lain, penilaian adalah penentuan nilai sekarang liabilitas. PENILAIAN

  • Pelunasan adalah tindakan atau upaya yang segaja dilakukan oleh kesatuan usaha untuk memenuhi (to satisfy) liabilitas pada saatnya dan dalam kondisi normal usaha (in due course of business) sehingga bebas dari liabilitas tersebut. Pelunasan biasanya merupakan pemenuhan secara langsung kepada pihak yang berpiutang. Pelunasan menjadikan liabilitas tersebut hapus, tiada, atau lenyap (extinguished) secara langsung (liabilitas langsung didebit).

    PELUNASAN

  • FSAB menetapkan bahwa suatu kewajiban dapat dikatakan lenyap kalau salah satu dari kondisi berikut dipenuhi:a.Debitur membayar kreditur dan terbebaskan dari keharusan yang melekat pada kewajiban. Membayar kreditur mencakupi penyerahan kas, asset financial lain, barang, atau jasa atau penebusan sekuritas utang oleh debitor untuk menghapus utang atau untuk menahannya sebagai utang obligasi treasuri.b.Debitur telah dibebaskan secara hukum dari statusnya sebagai penanggung utang utama baik oleh keputusan pengadilan maupun kreditur.

  • *C. DASAR ATAU ATRIBUT PENILAIAN LIABILITAS

    Basis (atribut) PenilaianKeteranganContoh Pos Yang BerpautHarga pasar sekarangNilai pelunasan netoNilai diskunan aliran kas masa datangBerbagai kewajiban yang melibatkan komoditas dan surat surat berharga.Berbagai kewajiban yang melibatkan jumlah rupiah yang cukup pasti tetap waktu pelunasannya tidak cukup pasti.Kewajiban moneter jangka panjang jumlah rupiah maupun saat pembayaran cukup pasti.Kewajiban penerbit opsi sebelum jangka opsi habis dan beberapa kewajiban pedagang efek.Utang usaha, utang garansi, dan utang wesel jangka pendek.Utang obligasi, dan utang wesel jangka panjang.

  • D. KRITERIA PENGAKUAN LIABILITAS

    Menurut FASB kriteria pengakuan kewajiban bergantung:1. Ketertagihan piutang usaha2. Keharusan berkaitan dengan jaminan produk dan kerusakan produk3. Risiko rugi atau kerusakan properitas (fasilitas) kesatuan usaha akibat kebakaran, ledakan, dan bahaya lainnya4. Ancaman pengambilalihan aset oleh pemerintah5. Persengketaan yang memberatkan atau menunggu keputusan6. Klaim atau pungutan yang telah diajukan/ dikenakan atau yang mungkin terjadi7. Risiko rugi akibat bencana yang ditanggung oleh perusahaan asuransi kerugian dan kecelakaan dan perusahaan reasuransi8. Jaminan terhadap utang pihak lain9. Keharusan bank komersial dalam ikatan standby letters o credit10. Perjanjian untuk membeli kembali piutang atau aset yang terkait yang telah terjual

  • Untuk keharusan bergantung (khususnya rugi bergantung yang menimbulkan kewajiban), kaidah pengakuan keempat (keterukuran nilai kewajiban) dan pasti tidaknya pengorbanan sumber ekonimik masa datang akan terjadi menimbulkan masalah pengakuan. Kewajiban kontraktual, konstuktif , dan demi keadilan dalam beberapa kasus juga bersifat bergantung terutama bila kewajiban tersebut melibatkan penaksiran jumlah masa datang yang merugikan.FASB menetapkan kriteria pengakuan kewajiban bergantung:Informasi yang tersedia sebelum penerbitan statemen keuangan menunjukkan bahwa suatu aset cukup pasti telah turun nilainnya (impaired) atau suatu kewajiban cukup pasti telah terjadi pada tanggal statemen keuangan.Jumlah rupiah rugi dapat diestimasi dengan cukup tepat (reasonably estimated).

    PENGAKUAN KEWAJIBAN BERGANTUNG

  • PSAK 57 Revisi 2009, Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran provisi, liabilitas kontinjensi, dan aset kontinjensi serta untuk memastikn informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan laporan keuangan. Pernyataan ini diterapkan oleh semua entitas dalam akuntansi untuk provisi, liabilitas kontinjensi dan aset kontinjensi, kecuali yang timbul dari:Kontrak eksekutori, kecuali jika kontrak tersebut bersifat memberatkan;Hal-hal yang dicakup dalam PSAK lainE. PROVISI, LIABILITAS KONTINGENSI (BERSYARAT), DAN ASET KONTINGENSI (IAS 37/SAK57)

  • Liabilitas kontinjensi adalah liabilitas yang timbul dari peristiwa masa lalu dan keberadaannya menjadi pasti dengan terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa di masa depan yang tidak sepenuhnya berada dalamkendali entitas, atau liabilitas kini yang timbul sebagai akibat peristiwa masa lalu, tetapi tidak diakui karena:1. Tidak terdapat kemungkinan entitas mengeluarkan sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan liabilitasnya; atau2. Jumlah liabilitas tersebut tidak dapat diukur secara andal.

    Liabilitas Kontingensi (Bersyarat)

  • Provisi dan liabilitas lainnya

    Provisi dapat dibedakan dari liabilitas lain, seperti utang dagang dan akrual, karena pada provisi terdapat ketidakpastianmengenai waktu dan jumlah yang dikeluarkan di masa depan untuk menyelesaikan provisi tersebut. Sebaliknya:Utang dagang adalah liabilitas untuk membayar barang ataujasa yang telah diterima atau dipasok dan telah ditagih melalui faktur atau secara formal sudah disepakati dengan pemasok; danAkrual adalah liabilitas membayar barang atau jasa yang telah diterima atau dipasok, tetapi belum dibayar, ditagih atau secara formal disepakati dengan pemasok, termasuk jumlah yang masih harus dibayar kepada pegawai (misalnya jumlah tunjangan cuti).

  • Pengakuan ProvisiProvisi diakui jika:1. Entitas memiliki kewajiban kini sebagi akibat peristiwa masa lalu;2. Kemungkinan besar penyelesaian kewajiban tersebut mengekibatkan arus kas keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomis; dan3. Estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.Liabilitas KontinjensiUraian ringkas mengenai karakteristik liabilitas kontinjensi dan, jika praktis:1. Estimasi dari dampak keuangannya yang diukur;2. Indikasi tentang ketidakpastian yang terkait dengan jumlah atau waktu arus keluar sumber daya; dan3. Kemungkinan penggantian oleh pihak ketiga.Aset KontinjensiEntitas tidak diperkenankan mengakui aset kontinjesi. Aset kontinjensi biasanya timbul dari peristiwa tidak terencana atau tidak diharapkan yang menimbulkan kemungkinan arus masuk manfaat ekonomis untuk entitas. Misalnya, klaim yang sedang diusahakan entitas melalui proses hukum yang hasilnya belum pasti.

  • Ketidakpastian dari jumlah yang akan diakui sebagai provisi dapat dinilai dengan berbagai cara sesuai dengan kondisi yang ada. Jika provisi yang sedag diukur menyangkut populasi yang terdiri dari sejumlah besar unsur, maka liabilitas ditentukan dengan menimbang berbagai kemungkinan hasil berdasarkan probabilitas terkait. Metode estimasi statistik ini dikenal sebagi metode nilai yang diharapkan (expected value).Pengukuran

  • Untuk setiap jenis provisi, entitas mengungkapkan:1.Nilai tercatat pada awal dan akhir peiode;2.Provisi tambahan yang dibuat dalam periode bersangkutan, termasuk peningkatan jumlah provsisi yang ada;3.Jumlah yang digunakan, yaitu jumlah yang terjadi dan dibebankan pada provisi selam periode bersangkutan;4.Jumlah yang belum digunakan yang dibatalkan selama periode bersangkutan;5.Peningkatan, selama periode bersangkutan dalam nilai kini yang timbul karena berlalunya waktu dan dampak dari setiap perubahan tingkat diskonto.

    Pengungkapan

  • TERIMA KASIH