teori abiogenesis
TRANSCRIPT
i
TEORI ABIOGENESIS DAN PERKEMBANGANNYA
MAKALAH
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Filsafat Sains yang diampu oleh
H. Yusuf Hilmi Adisendjaja, Drs., M.Sc dan Ana Ratna Wulan, Dr. M.Pd
oleh:
Siti Nur Aeni M. (1302123)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2014
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan karena berkat rahmat dan hidayah Allah
Swt. penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Teori Abiogenesis dan
Perkembangannya”. Makalah ini disusun untuk melengkapi salah satu tugas mata
kuliah Filsafat Sains.
Makalah ini membahas mengenai asal-usul lahirnya teori abiogenesis,
tokoh-tokoh yang mendukung teori ini, dan pandangan penulis mengenai teori ini.
Pada kesempatan ini, penulis ucapkan terimakasih kepada Bapak H. Yusuf Hilmi
Adisendjaja, Drs., M.Sc dan Ibu Ana Ratna Wulan, Dr. M.Pd, sebagai dosen
pembimbing yang telah memberikan arahan, kepada orang tua tercinta yang telah
memberi dukungan, dan teman-teman yang telah memberkan semangat.Semoga
Allah Swt. memberikan balasan yang lebih baik kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan, bimbingan, arahan, dan dorongan kepada penulis. Aamiin.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna mengingat
kemampuan penulis yang terbatas. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak
sangat penulis harapkan demi perbaikan penyusunan makalah pada masa yang
akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis
umumnya bagi pembaca.
Bandung, September 2014
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 1
1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................. 2
1.4 Manfaat Penulisan ........................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 3
2.1 Pengertian Teori Abiogenesis ......................................................... 3
2.2 Asal-usul Lahirnya Teori Abiogenesis dan Perkembangannya ...... 3
BAB III PENUTUP ............................................................................................ 7
3.1 Simpulan........................................................................................... 7
3.2 Saran ................................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 8
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teori adalah suatu pendapat yang didasarkan pada penemuan yang
didukung oleh data dan argumentasi. Abiogenesisi berarti awal munculnya
dari yang tak hidup. Jadi teori abiogenesis secara umumnya adalah suatu
pendapat yang menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk yang
tidak hidup. Teori ini merupakan awal dari adanya teori-teori tentang asal
usul makhluk hidup lainnya. Pemikiran yang tidak logis namun tetap diyakini
pada zamannya karena fenomena yang tampak adalah memang seperti itu,
dapat dikatakan pelopor perkembangan ilmu biologi. Bermula dari teori
abiogenesis, berkembang beberapa teori baru yang lebih empiris dan logis.
Ilmuwan sekaligus filsuf yang terlibat cukup banyak sehingga setelah melalui
beberapa abad ini teori yang baru yang lebih empiris dan logis yang disebut
teori biogenesis dapat lebih diperkuat.
Terkait teori Abiogenesis yang tumbang oleh teori Biogenesis cukup
menarik bila dipelajari, terutama bagi calon guru biologi. Diharapkan ada
pembahasan mengenai perkembangannya hingga saat ini dan dapat
mengambil suatu nilai positif atas adanya teori-teori terkait asal-usul mahkluk
hidup. Berdasarkan atas hal tersebutlah dibuat makalah ini.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dapat diajukan adalah:
1. Bagaimana awal lahirnya teori asal usul kehidupan?
2. Apa yang menjadi dasar pemikiran teori Abiogeneis?
3. Bagaimana perkembangan teori Abiogenesis hingga saat ini?
2
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan di atas, tujuan yang ingin dicapai adalah dapat:
1. Mengetahui awal lahirnya teori asal usul kehidupan.
2. Mengetahui hal-hal yang menjadi dasar pemikiran teori Abiogeneis.
3. Bagaimana perkembangan teori abiogenesis hingga saat ini.
1.4 Manfaat Penulisan
Penulis sangat mengharapkan adanya manfaat atas penyusunan makalah
ini, adapun manfaat yang diharapkan yaitu:
1. Dapat menjadi sarana untuk melatih kemampuan ilmiah (berfikir dan
bersikap ilmiah).
2. Dapat Menambah wawasan baru khususnya bagi penulis, umumnya
pembaca.
3. Dapat menjadi salah satu refrensi untuk penulisan hal serupa di masa yang
akan datang
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Teori Abiogenesis
Abiogenesis (a = tidak, bios = hidup, genesis = kejadian, asal). Secara
jelasnya teori ini mengandung dua pengertian, yaitu secara objek dan proses.
Dari segi objek dalam teori ini mengandung pengertian bahwa makhluk hidup
berasal dari benda yang tak hidup. Sedangkan dari prosesnya mengandung
pengertian bahwa makhuk hidup terjadi dengan sendirinya (secara begitu
saja) dari makhluk tak hidup, yang selanjutnya dikenal dengan sebutan
Generatio Spontanea (generatio=kehidupan, spontanea=spontan)
(Susilowarno, 2013).
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa teori Abiogenesis adalah
pendapat yang mempunyai argumen dan data tersendiri terkait awal
munculnya makhluk hidup yang berasal dari makhluk tak hidup.
2.2 Asal-usul Lahirnya Teori Abiogenesis dan Perkembangannya
Berdasarkan atas uraian pengertian di atas, sebenarnya asal-usul lahirnya
teori ini karena adanya suatu pandangan terkait hasil penglihatan langsung
(observasi) fenomena alam sehingga disebutkan bahwa makhluk hidup
berasal dari makhluk tak hidup.
Menurut perkembangannya, teori ini pertama kali dikemukakan oleh
Aristoteles (384-322 SM) seorang filsuf Yunani yang berkesimpulan bahwa
makhluk hidup muncul secara tiba-tiba, contohnya cacing yang keluar dari
tanah maka cacing tersebut berasal dari tanah (Ferdinand, 2007).
Ilmuwan lain yang mendukung teori ini adalah Antonie Van Leuwenhoek,
Anaxamander (611-547 SM), Robert Hook (1635-1703) John Needham
(abad 17) dan Jean Bastiste van Helmont, seorang ahli fisika yang
berkebangsaan Belgia.
Dalam percobaan para ilmuwan, Leuwenhoek berkesimpulan bahwa
makhluk hidup berasal dari rendaman air jerami. Anaxamaander berpendapat
4
bahwa makhluk hidup berasal dari lumpur, Hook berpendapat bahwa zat
hidup pertama kali diduga ada hubungan dengan sel gabus (Hermanto, 2012).
Selain itu, percobaan ilmuwan lain adalah dengan merebus sebentar air
kaldu yang berasal dari sepotong daging, Needham berkesimpulan bahwa air
kaldu menjadi keruh karena terdapat mikroorganisme sehingga
mikroorganisme tersebut berasal dari air kaldu (Ferdinand, 2007).
Berbeda halnya dengan Van Helmont yang berpendapat bahwa tikus
berasal dari biji gandum dan keringat manusia. Hal tersebut didasarkan pada
hasil pengamatannya, baju kotor bekas keringat disimpan pada tempat
penyimpanan gandum akan menjadi tikus setelah 20 hari. Tikus terbentuk
dari fermentasi gandum dan keringat manusia yang merupakan daya
hidupnya. Percobaan lain Van Helmont adalah dengan tumbuhan willownya.
Dari pecobaanya itu, ia berkesimpulan bahwa tanah dapat menjadi benda
hidup, yaitu substansi tubuh tanaman (Karmana, 2007).
Teori Abiogenesis yang diyakini oleh beberapa ilmuwan ini bertahan
cukup lama yaitu dari masa Yunani kuno (sebelum Masehi) hingga
pertengahan abad 17, pemikiran-pemikiran para ilmuwan pun lahir karena
memang hal-hal tersebut terjadi di lingkungan sekitarnya dan diyakini secara
empiris setelah melalui percobaan.
Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tidak semua orang
pada zaman itu membenarkan paham dan meyakini teori Abiogenesis, maka
banyak ilmuwan yang gencar melakukanneksperimen-eksperimen. Untuk
membuktikan bahwa makhluk hidup yang begitu kompleks tidak berasal dari
makhluk tak hidup. Hingga pada akhirnya teori Abiogenesis tumbang oleh
para ilmuwan yang mendukung teori Biogenesis yang menyatakan makhluk
hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnnya. Teori Abiogenesis
berkembang menjadi teori Biogenesis yang lebih bisa
dipertanggungjawabkan.
Teori Biogenesis didukung oleh tiga tokoh terkenal yaitu Francesco Redi
(Italia, 1626-1799), dan Lazzaro Spallanzani ( Italia, 1729-1799), dan Louis
Pasteur (Prancis, 1822-1895).
5
Percobaan yang dilakukan Redi yaitu dengan menggunakan daging yang
disimpan dalam stoples yang diberi perlakuan berbada (ditutup rapat, ditutup
kain kasa, dan dibiarkan terbuka) menghasilkan suatu simpulan bahwa larva
atau belatung yang terdapat dalam stoples yang diberi perlakuan ditutup kain
kasa dan dibiarkan terbuka berasal dari telur lalat yang ditinggalkan pada
daging busuk tersebut ketika lalat hinggap sedangkan pada stoples yang
ditutup rapat tidak ada belatung dan daging tidak membusuk.
Kelemahan percobaan ini adalah Redi tidak melakukan sterilisasi daging
terlebih dahulu sehingga dalam jangka waktu lama daging yang berada pada
stoples yang ditutup juga membusuk.
Percobaan Redi, diperbaiki oleh Spallanzani yang mennggunakan bahan
air kaldu rebusan daging. Pada percobaannya, Spallanzani membuktikan
bahwa mikroba yang ada di dalam kaldu tersebut bukan berasal dari air kaldu
(benda mati), tetapi berasal dari kehidupan di udara. Jadi, adanya
pembusukan karena telah terjadi kontaminasi mikroba dari udara ke dalam air
kaldu tersebut karena pada labu yang ditutup rapat dibuktikan tidak
mengalami perubahan apapun.
Kelemahan percobaan Spallanzani ini adalah apabila labu ini dibiarkan
terbuka lebih lama, ternyata juga banyak mengandung mikroba, airnya
berubah menjadi lebih keruh serta baunya tidak enak (busuk). Selain itu,
percobaan Spallanzani ini juga menimbulkan pernyataan keberatan dari
pendukung paham Abiogenesis karena menurut mereka untuk terbentuknya
mikroba (makhluk hidup) dalam air kaldu diperlukan udara. Dengan
pengaruh udara tersebut terjadilah generation spontanea.
Berselang kurang lebih satu abad, percobaan Spallanzani disempurnakan
oleh Louis Pasteur sekaligus menumbangkan paham Abiogenesis. Percobaan
Pasteur membuktikan bahwa dengan menggunakan labu leher angsa, air
kaldu yang telah dipanaskan kemudian didinginkan setelah beberapa hari air
kaldu tersebut tetap jernih dan tidak mengandung mikroorganisme. Namun
setelah labu tersebut dimiringkan hingga air kaldu di dalamnya mengalir ke
permukaan pipa dan terkontaminasi dengan udara, setelah diamati selama
6
beberapa hari, air kaldu tersebut menjadi banyak mengandung
mikroorganisme. Pasteur menyebutkan bahwa air yang menguap dan
mengembun didalam pipah leher angsa pada labu yang digunakan dapat
menghambat masuknya mikkroorganisme dari udara luar.
Dari percobaan-percobaan yang telah dilakukan maka teori baru yaitu teori
Biogenesis menyatakan bahwa:
1. omne vivum ex ovo yaitu setiap makkhluk hidup berasal dari telur;
2. omne ovum ex vivo yaitu setiap telur berasal dari makhluk hidup; dan
3. omne vivum ex vivo yaitu setiap makhluk hidup berasal dari makhluk
hidup sebelumnya.
Meskipun teori Abiogenesis telah tumbang oleh teori Biogenesis, namun
paham Abiogenesis tetap sangat berarti dan perlu mendapat apresiasi. Sebagai
pelopor, pencetus ide/pemikiran, dan paham yang mendorong munculnya
pemikiran-pemikiran baru yang lebih empiris, logis dan dapat
dipertanggungjawabkan.
7
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Awal lahirnya teori ini adalah adanya pemikiran dari seorang filsuf
(Aristoteles) mengenai munculnya makhluk hidup dari benda tak hidup.
2. Dasar dari pemikiran adanya teori Abiogenesis adalah fonomena alam,
yang bersifat empiris dan dapat dipertanggungjawabkan karena dapat
dilakukan percobaan hingga muncul sebuah hasil penemuan yang menjadi
data yang relevan.
3. Teori Abiogenesis yang diyakini dari zaman Sebelum Masehi hingga
pertengahan abad 17 ternyata dapat ditumbangkan oleh penganut
paham/teori Biogenesis yang menyatakan bahwa omne vivum ex ovo yaitu
setiap makkhluk hidup berasal dari telur; omne ovum ex vivo yaitu setiap
telur berasal dari makhluk hidup; dan omne vivum ex vivo yaitu setiap
makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya. Hingga saat ini
teori Biogenesislah yang lebih diakui karena dirasa lebih logis dan dapat
dipertanggungjawabkan.
3.2. Saran
Dalam penulisan ini, penulis menempuh beberapa proses yang cukup
menguras waktu dan pikiran, maka dari itu untuk pembaca yang akan
melakukan hal serupa, disarankan untuk:
1. Mengetahui dan memahami dulu sedikitnya tentang tema yang akan
diambil.
2. Memperbanyak membaca dan memahami referensi-referensi yang terkait.
3. Mengerjakan setiap proses dengan pemikiran yang matang dan waktu yang
cukup sehingga hasilnya optimal.
8
DAFTAR PUSTAKA
Ferdinand P., Fiktor. 2007. Praktis Belajar Biologi. Jakarta: Visindo Media
Pesada
Hermanto, Bambang. 2012. Metode The King Biologi Ala Tentor. Jakarta:
Wahyumedia
Karmana, Oman. 2007.Cerdas Belajar Biologi. Bandung: Grafindo
Saputro, Adi. 2010. Beberapa Teori Ilmiah tentang Asal Usul kehidupan di Bumi.
[Online]. Tersedia di:
http://www.astronomi.us/2010/12/beberapa-teori-ilmiah-tentang-asal-usul-
kehidupan-di-bumi.html. Diakses 27 September 2014
Susilowarno, Gunawan, dkk. 2013. Biologi SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Grasindo