teori

21
Teori Positif dari Kebijakan dan Pengungkapan Akuntansi Penelitian pasar modal menjadi lebih dominan setelah tahun 1970an sebagian besar karena menjadi jelas bahwa peneliti tahu apakah, dan bagaimana, investor menggunakan laporan keuangan, tidak masuk akal untuk mengharapkan mereka untuk mengembangkan penentuan teori bagaimana akuntan seharusnya menyiapkan laporan keuangan. Namun, penelitian pasar modal tidak menyediakan semua wawasan bagi peneliti akuntansi, praktisi, dan kebutuhan pembuat peraturan. 1. LATAR BELAKANG 1.1 Permintaan awal untuk teori Ini menjadi tidak meyakinkan mengenai mekanisme dan hipotesis yang tidak berefek dan memberi dukungan yang tidak konsisten untuk memprediksi bahwa investor menggunakan laporan keuangan secara sistematis untuk membuat keputusan apakah akan membeli atau menjual saham. Ini yang menyebabkan peneliti tidak mengapresiasi atas kesulitan memprediksi reaksi pasar atas laporan keuangan yang dikeluarkan ketika mereka tidak mempunyai teori yang kuat untuk menjelaskan mengapa manajer menyiapkan laporan keuangan pada awalnya, dan juga mengapa mereka memilih untuk menggunakan prinsip akuntansi tertentu. 1.Contracting Theory 1

Upload: berry-frans

Post on 01-Feb-2016

68 views

Category:

Documents


22 download

DESCRIPTION

teori

TRANSCRIPT

Page 1: teori

Teori Positif dari Kebijakan dan Pengungkapan Akuntansi

Penelitian pasar modal menjadi lebih dominan setelah tahun 1970an sebagian besar

karena menjadi jelas bahwa peneliti tahu apakah, dan bagaimana, investor menggunakan

laporan keuangan, tidak masuk akal untuk mengharapkan mereka untuk mengembangkan

penentuan teori bagaimana akuntan seharusnya menyiapkan laporan keuangan. Namun,

penelitian pasar modal tidak menyediakan semua wawasan bagi peneliti akuntansi,

praktisi, dan kebutuhan pembuat peraturan.

1. LATAR BELAKANG

1.1 Permintaan awal untuk teori

Ini menjadi tidak meyakinkan mengenai mekanisme dan hipotesis yang tidak berefek

dan memberi dukungan yang tidak konsisten untuk memprediksi bahwa investor

menggunakan laporan keuangan secara sistematis untuk membuat keputusan apakah

akan membeli atau menjual saham. Ini yang menyebabkan peneliti tidak mengapresiasi

atas kesulitan memprediksi reaksi pasar atas laporan keuangan yang dikeluarkan ketika

mereka tidak mempunyai teori yang kuat untuk menjelaskan mengapa manajer

menyiapkan laporan keuangan pada awalnya, dan juga mengapa mereka memilih untuk

menggunakan prinsip akuntansi tertentu.

1. Contracting Theory

Teori kontrak mengkarakteristikkan bahwa perusahaan sebagai legal nexus (koneksi)

yang secara kontraktual berhubungan dengan antara penyedia dan konsumen. Beberapa

contoh dari kontrak:

Mendokumentasikan syarat dan kondisi kerja manajer oleh pemegang saham

Mendokumentasikan syarat dan kondisi penyedia pinjaman sumber keuangan

Kerja untuk pabrik dan pekerja lainnya

Untuk penyediaan barang

Untuk penjualan dan pengiriman barang dan jasa

2. Agency Theory

Perusahaan merupakan bentuk yang paling efisien dari kontrak dan pada dasarnya

dimiliki dan dikelola oleh individu ataupun keluarga. Namun, selama 100 tahun terakhir

ada sebuah agen membedakan antara pemilik (pemegang saham dan penyedia pinjaman)

1

Page 2: teori

dan manajer dalam sebuah perusahaan yang dikembangkan kedalam sebuah korporasi

besar yang kita ketahui sekarang sangat membutuhkan manajemen yang profesional.

Dalam kontrak, prinsipil mendelegasikan beberapa otoritas pengambilan keputusan

kepada agen.

Dalam beberapa situasi, kedua prinsipil maupun agen akan memaksimalkan utilitas dan

tidak ada alasan untuk mempercayai bahwa agen akan selalu bertindak berdasarkan

kepentingan prinsipil.

Masalah agensi ini, pada gilirannya, timbullah biaya agensi. Pada tingkatan umumnya,

biaya agensi adalah uang setara pada pengurangan pada kekayaan yang dialami oleh

prinsipil yang memiliki perbedaan kepentingan prinsipil dan kepentingan agensi. Jense

and Meckling membagi biaya agensi menjadi:

Monitoring costs

Bonding costs

Residual loss

a) Monitoring cost adalah biaya dalam memantau tingkah laku sang agensi. Biaya ini

adalah pengeluaran dari prinsipil untuk mengukur, mengamati, dan mengendalikan

tingkah laku agen. Contoh dari biaya pemantauan ini adalah biaya audit wajib, biaya

untuk membangun rencana kompensasi manajemen, pembatasan anggaran, dan per-

atutan operasional.

b) Bonding cost adalah agen mungkin membangun mekanisme untuk menjamin mereka

akan bertingkah laku sesuai dengan kepentingan prinsipil, atau menjamin mereka

akan mengganti rugi kepada prinsipil bilamana mereka bertindak dengan cara seba-

liknya terhadap kepentingan prinsipil. Biaya yang dikeluarkan manajer yang

berhubungan dengan kegiatan ikatan antara lain:

Waktu dan usaha yang melibatkan dalam memproduksi laporan akuntansi lebih

regular

Pembatasan pada aktivitas manajer karena seringnya pelaporan akan memu-

nculkan tindakan oportunis

Pendapatan yang hilang dari dilarangnya menjual rahasia perusahaan kepada pe-

rusahaan pesaing

c) Residual loss adalah kerugian yang mungkin terjadi ketika agensi masih tidak bertin-

dak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh prinsipil. Selanjutnya, agen mungkin

membuat beberapa keputusan yang tidak secara besar sesuai dengan kepentingan prin-

2

Page 3: teori

sipal. Selanjutnya, kerugian residual ini disimpulkan bahwa efek kekayaan yang fak-

tanya meskipun dengan dikeluarkannya monitoring cost maupun bonding cost, tin-

dakan yang diambil agen kadang berbeda dari tindakan memaksimalkan kekayaan

ataupun kepentingan perusahaan.

3. Price protection and shareholder/ manager agency problems

Pemisahaan kepemilikan dan pengendalian berarti manajer, sebagai agen dari pemegang

saham, dapat bertindak berdasarkan kepentingannya prinsipil. Tetapi kepentingan agen

mungkin saja bertentangan kepada kepentingan pemegang saham. Kepemilikan parsial

atau kepemilikan nihil dalam perusahaan bagi manajemen akan menyediakan insentif

untuk manajer untuk berlaku secara berbeda dari kepentingan pemegang saham karena

manajemen tidak menanggung semua biaya atas tindakan yang disfungsi.

Alasan atas perbedaan pada insentif pemegang saham dan manajer mengenai kebijakan

perusahaan menunjukkan banyaknya masalah-masalah tertentu. Masalah ini antara lain:

Masalah risk-aversion

Masalah dividend-retention

Masalah horizon

a) Masalah risk-aversion adalah ketika manajer lebih memilih mengambil risiko yang

lebih kecil dari pemegang saham. Pemegang saham memiliki kapasitas untuk menger-

agamkan portofolio investasinya jadi mereka dapat mengurangi risikonya yang besar.

Namun, manajer secara umum lebih memilih berinvestasi pada risiko yang lebih kecil,

proyek yang memiliki NPV lebih kecil karena mereka memiliki sedikit keberagaman

modal manusia yang diinvestasikan dalam bisnis yang mereka kelola.

b) Masalah dividen-retention yang terjadi ketika manajer lebih memilih membayar divi-

den lebih kecil dari keuntungan perusahaan dari pada yang diinginkan oleh pemegang

saham. Masalah ini timbul karena manajer menahan uang dalam bisnis untuk memba-

yar gaji dan keuntungan mereka sendiri dan menambah ukuran “kerajaan” yang

mereka kendalikan.

c) Masalah horizon timbul dari perbedaan dalam waktu antara pemegang saham dan

manajer dalam perusahaan. Pemegang secara teoretis tertarik pada arus kas perusa-

haan untuk periode yang tidak terbatas di masa depan, sejak teori nilai kas yang akan

dialokasikan kedalam saham di-present value-kan. Sedangkan manajer hanya tertarik

pada arus kas perusahaan hanya selama mereka bermaksud tinggal di perusahaan

3

Page 4: teori

Kontrak dapat digunakan untuk mengurangi kerasnya permasalahan diatas. Satu cara

adalah dengan mengikat pemberian gaji manajer terhadap harga saham. Kontrak yang

lebih spresifik berarti memotivasi manajer untuk bertindak sesuai kepentingan pemegang

saham antara lain:

Menyiapkan rencana bonus yang batas atas bonus sebagian bergantung pada rasio

pembayaran dividen perusahaan (mengurangi masalah dividend-retention)

Membayar manajer lebih menggunakan dasar pergerakan harga saham sebagaimana

manajer mendekati masa pensiun (mengurangi masalah horizon)

Membayar bonus pada rasio progresive atas laporan kenaikan profit (mengurangi

masalah risk-aversion)

Menggaji manajer lebih sedikit dengan kompensasi dasar saham ketika kenaikan

kepemilikan manajer atas perusahaan meningkat (mengurangi masalah risk-aversion)

4. Shareholder – debtholder agency problems

Masalah agensi pada hutang dapat memberi kenaikan pada empat metode utama dalam

mentransfer kekayaan dari pemberi pinjaman ke pemegang saham

Excessive dividend payments

Asset substitution

Underinvestment

Claim dilution

a) Masalah excessive dividend payment timbul ketika hutang diberikan ke dalam perusa-

haan dengan asumsi tingkat pembayaran dividen tertentu. Utang di hargai demikian,

tetapi perusahaan mengeluarkan dividen dengan tingkat yang lebih tinggi. Mengelu-

arkan dividen yang lebih tinggi dapat mengurangi aset bedasarkan melindungi utang

dan mengurangi nilai dari utang

b) Aset substitution adalah dasar dari alasan bahwa peminjam adalah penghindar risiko.

Mereka memberi pinjaman kepada perusahaan dengan harapan uangnya tidak diinves-

tasikan kedalam aset maupun proyek yang memiliki risiko besar yang diharapkan

mereka. Pemegang saham ingin berpartisipasi pada “risiko atas” dimana risiko tinggi

memberi hasil yang tinggi, tetapi batas kewajiban berarti mereka tidak berpartisipasi

pada risiko yang kecil.

4

Page 5: teori

c) Underinvestment terjadi ketika pemilik memiliki insentif untuk tidak menjalankan

proyek yang memiliki NPV positif karena dengan melakukannya akan menambah

dana yang tersedia untuk pemberi utang, bukan untuk pemegang saham

d) Claim dilution terjadi ketika perusahaan meminjam utang baru sebagai prioritas dari-

pada utang yang telah ada. Kenaikan dana ini tersedia untuk menaikkan nilai perusa-

haan dan nilai kepentingan pemilik, tetapi mengurangi keamanan relatif dan nilai

utang yang telah ada.

Perjanjian utang adalah syarat dan kondisi yang tertulis pada perjanjian kontrak utang

yang dapat membatasi aktivitas manajemen atau membutuhkan manajemen untuk

mengambil tindakan tertentu. Perjanjian itu dibuat untuk melindungi kepentingan

pemberi pinjaman. Perjanjian yang ada dalam kontrak utang pada umumnya jatuh

kedalam empat kategori:

Perjanjian yang membatasi kesempatan produksi – investasi pada perusahaan. Perjan-

jian ini dibuat untuk mengurangi asset substitution dan underivestment

Perjanjian yang menahan pembayaran dividen dan secara khusus mengatakan pemba-

yaran dividen ke fungsi profit. Perjanjian ini dibuat untuk mengatasi excessive divi-

dend payment

Perjanjian yang menahan kebijakan keuangan perusahaan. Ini mengincar clam delition

dan biasanya mengambil bentuk pembatasan dari kegunaan utang yang tinggi.

Perjanjian mengikat yang membutuhkan perusahaan untuk menyediakan informasi

terentu kepada pemberi pinjaman, seperti laporan keuangan dan mengungkapkannya

kepada otoritas pembuat peraturan.

5. Ex post opportunism versus ex ante efficient contracting

Ex post, agen mempunyai insentif untuk mentransfer kekayaan dari prinsipil karena

syarat dan negosiasi ulang kontrak atas kontrak yang telah ada tidak memungkinkan

untuk sepenuhnya “lunas” atau menghapus manfaat yang dapat diambil.

Ex ante adalah alternatif kepada pendekatan oportunis merupakan pendekatan

kontraktual yang efektif. Jika kontrak tersebut efisien maka mereka dapat meluruskan

5

Page 6: teori

kepentingan antara agen dan prinsipil sehingga tindakannya bermanfaat satu dengan

lainnya.

6. Signalling theory

Informasi hipotesis yang diluruskan oleh teori sinyal, dimana manajer menggunakan

akun untuk memberi sinyal harapan dan maksud akan masa depan. Menurut teori sinyal,

jika manajer mengharapkan pertumbuhan tinggi pada perusahaan, mereka akan mencoba

memberi sinyal kepada investor melalui akun. Manajer pada perusahaan lainnya yang

berkinerja baik akan memiliki insentif yang sama, dan manajer yang memiliki berita

netral akan memiliki insentif untuk melaporkan berita baik sehingga mereka tidak

terindikasi memiliki hasil yang buruk. Manajer pada perusahaan yang memiliki berita

buruk akan memiliki insentif bukan laporan.

7. Political processes

Teori akuntansi positif juga merupakan model proses politik yang melibatkan hubungan

antara perusahaan dan pihak lainnya yang memiliki kepentingan kepada perusahaan,

seperti pemerintah, serikat buruh, maupun kelompok komunitas.

Perbedaan besar antara pasar politik dan pasar modal yang ada memiliki permintaan

yang lebih sedikit, juga insentif yang lebih kecil, untuk memproduksi informasi di pasar

politik.

8. Conservatism, accounting standards and agency costs

Pada pasar modal yang berfungsi baik dengan pemegang saham dan demokrasi korporat

ada tingkatan kontrak yang pantas yang dapat meminimalkan biaya agensi. Ini

diasumsikan dominan bagi prinsipil dengan sedikit kerugian residual.

Konservatif timbul karena adanya kebutuhan verifikasi asimetrik yang membebankan

tingkat verifikasi lebih tinggi pada pendapatan ketika dibandingkan dengan beban dan

pada umumnya melayani untuk mengurangi pelaporan pendapatan.

Baru – baru ini IASB membantah bahwa konserfatif bias pada akuntansi tidak

menampakkan gambaran finansial secara riil dari sebuah perusahaan dan mengurangi

informasi yang tersedia untuk investor. Mereka mengusulkan pengakuan keuntungan

yang tepat waktu, sama dengan kerugian, adalah penting

9. Additional empiricial tests of the theory

6

Page 7: teori

a. Testing the opportunisic and political cost hypotheses

GPLA dapat mempengaruhi kompensasi manajemen dan kontrak utang, tetapi sejak

pengungkapan menjadi tambahan, mungkin akan menjadi sedikit langsung berefek

dibawah proposal US untuk kebutuhan pelaporan baru. Karenanya, proses politik

dianggap menyediakan insentif yang besar dari adopsi posisi lobi tertentu.

b. Tests using contract details

Perusahaan mentransfer jumlah yang mana sama dengan profit maksimum dikurangi

batas bawah, atau nol. Dimana ada batas atas, jumlah yang ditransfer akan terikat

karena batasan. Dibawah ambang batas tingkat keuntungan, manajemen tidak

mendapatkan bonus. Antara ambang batas, manajemen mendapatkan bonus yang

menambah kenaikan profit. Diatas batas atas manajemen mendapatkan tingkat bonus

konstan maksimum yang tidak dapat bertambah bila diatas batas itu.

c. Refining the specification of political costs

Menaikkan kekuatan teori positif tes adalah untuk meningkatkan biaya politik

variabel. Mereka memprediksi bahwa selama periode ketika memungkinkan untuk

mengkalisifikasi barang yang tidak biasa sebagai hal luar biasa, manajer mungkin

mengklasifikasikan hal ini kedalam cara yang dapat mengurangi ketidakstabilan

dalam pendapatan operasional untuk mengurangi biaya politik.

d. Testing the efficient contracting hypothesis

Tulisan ini berkonsentrasi utamanya pada keputusan yang efisien pemilihan prosedur

akuntansi, yang mana, keputusan akuntansi dibuat oleh manajemen dan pemegang

klaim dalam perusahaan pada perusahaan dapat mengurangi biaya kontrak agensi

1. Interest capitalisation

2. Changes in chief executive officer

3. Other studies

10. Evaluating the theory

a. Methodological and statistical criticisms

Kritik yang besar atas teori positif adalah bukti empiris yang berhubungan dengan

penjelasan dari pilihan akuntansi , dan berefek pada harga saham dan kontrak

perusahaan, adalah lemah dan tidak meyakinkan

b. Philosophical criticisms

7

Page 8: teori

Kritik sebagian besar ditolak dengan menambahkan bukti yang mana mendukung

hipotesis fundamental dari teori akuntansi postif. Akhirnya permintaan pada praktek

akuntan yang konserfatif menyediakan sumber penatalayanan bagi akuntansi yang

secara potensial mengurangi kemungkinan manipulasi akuntansi oleh manajer dan

membalas klaim dari regulator yang menyebutkan fair value accounting adalah bias.

11. Issues for auditors

Auditor memiliki peran mengikat dan mengawasi di dalam teori agensi. Pengauditan

sekarang sebagai kebutuhan yang legal tetapi ada bukti audit adalah sukarela dilakukan

di masa lalu. Kualitas auditor juga sangat dibutuhkan dalam situasi dimana klien

menginginkan sinyal pada akun nya berkualitas atau dimana ada konflik agensi parah

atau mekanisme pengendalian yang rendah. Auditor spesialis industri dapat meminta

biaya audit yang tinggi, dan klien meminta pengeluaran diskresioner pada penelitian dan

pilihan pengembangan pertumbuhan.

2. THEORY IN ACTIONS

2.1 Objections to Crackdown (by Steven Scott with Marsha Jacobs)

The Rudd government’s proposed crackdown on employee share schemes

could drive up executive cash bonuses and lead to further tax volatility, human

resources profesionals have warned.

8

Page 9: teori

And caps on executive payouts proposed by Prime Minister Kevin Rudd

would only force companies to beef up other parts of remuneration packages.

The warnings from the Australian Human Resources Institute are contained in

a submission in the productivity Commission’s inquiry into executive remuneration.

The submission – based on a surveyof members and focus group interviews of

HR directors from 20 leading ASX companies – argued any regulationof executives’

golden handshake payments would merely drive up senior salaries.

Mr. Rudd has criticized executive termination payments and ordered the

commission to inquire into possible regulation to limit excessive risk-taking.

Companies surveyed by the Institute said that, if there was a termination pay

cap, they would be forced “to find some other way of spreadingthe present value of

the forgone benefits into other remuneration elements, either pre or post termination”.

The Institute also called on the government to scrap its proposal to tax

employee share schemes up front, taxing instead at the point which shares or rights

could be sold or risk a “policy push back to a ‘cash and cash bonus’ only structure

[which] would lead to potentially higher GDP and tax volatility in the long term”.

In a separate submission, the Australasian Compliance Institute called

fortighter controls of executive bonus payments via the introduction of key

performance indicators directly linked to industry-benchmarked frameworks.

Source: The Australian Financial Review, 29 May 2009. P.13, www.afr.com

2.2 CVC deal with UBS helps Stella performance

CVC Asia Pacific has renegotiated the terms of tourism and hospitality

operator Stella Group’s debt, initially estimated at about $900 milion, with lender

UBS, in a deal that is said to have removed immediate concerns about the group’s

financial structure.

The deal is significant in that it removes concerns about one of CVC’s

portofolio assets and that it places UBS in a position to syndicate the Stella debt after

years of it dragging down the local group’s balance sheet.

It is thought the restructure involves a demerger of the Stella operations into

three key business units: travel, hospitality, and the UK-based Stella Travel Services.

The travel and hospitality divisions account for the bulk of the business and

are said to be roughly the same size.

9

Page 10: teori

Stella operates the BreakFree, Peppers, and Mantra Hotels holiday

accommodation brands across Australia. The company also operates about 1200 travel

agencies through Harvey World Travel, Travelscene, and Gullivers Travel.

Aerly last month, CVC bought out the 35 per cent minority stake held by

Octaviar, the former MFS, in Stella for $3.2 milion. CVC acquired the 65 per cent

stake in Stella for $409 milion early last year.

The latest restructure is said to have involved CVC contributing further equity

and an overhaul of tge leding terms, including covenants and rates.

Source: Excerpts from the Australian Financial Review, 3 Agust 2009, p.18,

www.afr.com

2.3 Navitas earnings soar in slump (by Sara Rich)

Education provider Navitas has achieved a 32 per cent rise in full-year and

says the global financial crisis may be working in its flavour, with another year of

double-digit earnings growth expected.

Net profit for the year ended June 30 climbed to $49.2 milion compared with

$37.4 milion a year ago, while revenue rose 36 per cent to $470.7 milion.

The Perth-based company provides university pathway programs for domestic

and international students, as well as language training , work-force education and

student recruitment services.

Navitas chief executive Rod Jones said the company , which had low debt

levels and good cashflow, had not been affected by the downturn and that student

numbers were at record highs. Last financial years, the number of students in Navita’s

universityprograms surged 26 per cent to about 20.000. In total, there are about

45.000 domestic and overseas students using the education provider’s services.

“When employment opportunities reduce, many students turn back to

education,” Mr. Jones said.

He said this had helped drive a 22 per cent increase in earnings before interest,

tax, depreciation, and amortisasion to $77.1 milion for the company.

Earnings per share climbed 32 per cent to 14.3c, while operating cashflow was

up 33 per cent at $104.3 milion.

Navitas declares a final dividend of 8.8c, up from 6.2c last year, taking the

full-year payment to 14.3c, compared with the prevu\ious year’s 10.9c.

10

Page 11: teori

Last financial year was the fifth year in a row that Navitas achieved more that\

n 10 per cent growth in earnings, revenue, and operating cashflow.

The company’s share price climbed 5.45 per cent, or 15c yesterday to $2.90

Source: Excerpts from The Australian, 5 August 2009, p.24,

www.theaustralian.com.au

2.4 Drugs code set to get tougher (by Emma Connors)

The pharmaceutical industry faces a nervous wait as the competition regulator

deliberates over proposed changes to the rules that govern the promotion of

prescription drugs.

The last review of the industry code of conduct resulted in major changes

when the Australian Competition and Consumer Commission ruled innovative drug

companies would have to publicly disclose the details of hospitality given to health

professionals at educational events.

Companies found to have broken the rules at these events or in other

promotions can be fined up to $200.000. Those fines are set to increase when the

latest edition of the code takes effect next year.

The draft code increases the maximum penalty for a breach of the code from

$200.000 to $250.000 – a long way short of the maximum $1.1 milion fine called for

by the consumer organization Choice.

Choice argues the fines are not large enough to deter companies from

irresponsible promotion because of the substantial revenue increases that can be

gained if such promotion delivers the company even a small increase in market share.

Medicines Australia, however, believes the other sanctions – including

corrective letters to doctors and corrective advertising – that are imposed on

companies that break the rules are often a better deterrent than fines.

Source: Excerpts from The Australian Financial Review, 4 August 2009, p.5,

www.afr.com

3. TANGGAPAN ATAS THEORY IN ACTIONS

Theory in action 11.1 Objections to Crackdown

11

Page 12: teori

Dengan menghapus termination packages hanya akan menimbulkan alokasi pada paket

kompensasi lainnya. Jadi proposal tersebut ada baiknya alokasikan saja kepada skema

tax employee, pajak terhadap pembelian saham yang akan meningkatkan GDP di masa

depan.

Theory in action 11.2 Debt Contracting

CVC Asia Pasific menegosiasikan utang operator Stella Group terhadap UBS menjadi

portofolio aset yang dimiliki oleh CVC Asia Pasific. CVC Asia Pasific mendapatkan

keuntungan memiliki sejumlah saham pada anak usaha Stella Group. Hal ini sampai

terjadi karena tidak adanya perjanjian yang membatasi kebijakan perusahaan yang

menyebabkan claim dilution.

Theory in Action 11.3 What do Profits Signal?

Navitas mengumumkan bahwa pendapatan mereka naik 32 percent, dan akan ada

pertumbuhan dua digit yang diharapkan akan terjadi. Mereka juga mengumumkan bahwa

utang perusahaan rendah dan arus kas yang baik. Hal yang dilakukan oleh Navita

menyebabkan kenaikan jumlah murid baru dan kenaikan laba perusahaan. Ini merupakan

hasil dari signal theory yang menyebutkan bahwa perusahaan mengumumkan hasil baik

di masa depan, Navita mencoba memberikan sinyal yang baik bagi para investor

sehingga mendapatkan hasil seperti yang disebutkan di atas.

Theory in Action 11.4 The Politics of Promoting Products

Pemerintah Australia membuat aturan agar produsen obat, ada beberapa perusahaan yang

melanggar peraturan tersebut sehingga dikenakan denda. Dalam teori politik perusahaan

selalu mencoba menghidar dari perhatian publik sehingga terdapat biaya yang dikenakan

padanya salah satunya adalah denda yang dikenakan oleh beberapa perusahaan seperti

pada kasus diatas.

12

Page 13: teori

DAFTAR REFERENSI

Godfrey, Jayne, Alln Hodgson, Ann Tarca, Jane Hamilton, Scott Holmes. 2010. Ac-

counting Theory. 7th Ed. John Wiley & Sons Ltd. Australia

13