teologi - ekonomi dalam pandangan asg

13
PELATIHAN PASTORAL PEMBANGUNAN JEMAAT (P3J) KEUSKUPAN BANDUNG 16 APRIL 2008 AM. MARGANA WAKIL KETUA KOMISI KERASULAN AWAM KWI Profit sebagai Panglima vs Bonum Publicum dari Gereja

Upload: lusius-sinurat

Post on 30-Jun-2015

1.557 views

Category:

Spiritual


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Teologi - Ekonomi dalam Pandangan ASG

PELATIHAN PASTORAL PEMBANGUNAN JEMAAT (P3J)

KEUSKUPAN BANDUNG16 APRIL 2008AM. MARGANA

WAKIL KETUA KOMISI KERASULAN AWAM KWI

Profit sebagai Panglima vs Bonum Publicum dari Gereja

Page 2: Teologi - Ekonomi dalam Pandangan ASG

Peta Ekonomi Kita

• Papat Kiblat Lima Pancer (Empat Penjuru dan yang Kelima Pusatnya)

1.Bursa Efek Indonesia (BEI)– Bank Indonesia– Departemen Keuangan– Pasar Induk Beras Cipinang– Istana Merdeka

Page 3: Teologi - Ekonomi dalam Pandangan ASG

Ekonomi yang Kapitalistis

• Salah satu cirinya adalah terpusat, mendewakan profit, kesejahteraan individu dan pemilik modal.

• Ekonomi kita dikelola sesuai dengan prinsip-prinsip kapitalisme. Pemerataan sekadar trickle down effect (efek keceran)

• Kapitalisme muncul dari ekonomi neo-klasik (Adam Smith 1723-1790)

• Akibat sistem kapitalis yang mendominasi ekonomi kita, 95% uang dikuasai oleh kurang dari 5% penduduk yang menguasai kapital.

Page 4: Teologi - Ekonomi dalam Pandangan ASG

Akibat dari Sistem itu?

• Indikator ekonomi bisa saja mempesona. Inflasi kurang dari 2 dijit, pertumbuhan 6%, harga beras murah, minyak disubsidi, tak ada gejolak sosial…

• Tapi kemiskinan masih bertahan sejak Orba sampai sekarang, sekitar 36-40 juta orang. 2005 sekitar 35,1 juta (15,97%), tahun 2006 naik menjadi 39,05 juta (17,75%). Tahun 2007 Wiranto pernah sebut angka kemiskinan naik, tapi dibantah oleh SBY-JK.

• Model pemerataan ‘empat kiblat lima pancer’ itu bisa terwujud apabila sistem kapitalis itu dikawal dengan ketat seperti negara maju (petani dan ekonomi lemah diproteksi, pajak progresif, dll)

Page 5: Teologi - Ekonomi dalam Pandangan ASG

Sikap Gereja terhadap Kapitalisme

• Protestan: Max Weber memberikan panduan dalam bukunya The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalisme

• Sekte Calvinisme: mengharuskan jemaatnya untuk menjadikan dunia sebagai tempat yang makmur. Kemakmuran bisa dicapai dengan usaha dan kerja keras. Namun mereka tak boleh berfoya-foya. Maka hasil usaha diinves lagi sehingga kapitalisme berkembang di Eropa Barat. Pengaruh Weber masih terasa sampai sekarang di kalangan GP.

• Berkembang teologi kemakmuran (kesejahteraan).• Full Gospel Fellowship, kelompok pengusaha dan

profesional.

Page 6: Teologi - Ekonomi dalam Pandangan ASG

Gereja Katolik dan Kapitalisme

• Tidak jelas benar sikapnya. GK maju dengan pemikiran pengosongan diri menuju bonum publicum (kebaikan umum). Dicapai dengan kehendak, usaha, tindakan, baik.

• Kapitalis: commodum privatum (keuntungan pribadi). Bahkan bonum publicum pun dianggap tak bisa dicapai hanya dengan syarat ‘mulia’ tadi. Itu tidak masuk akal.

• Untuk mencapai kepentingan, kinerja harus ditopang oleh ‘mesin raksasa’ berupa:

• gerak mengejar keuntungan,• Ketegangan antar berbagai pihak sebagai kontrol timbal balik• Kontrol timbal balik yang diubah menjadi pertukaran/ perdagangan

Page 7: Teologi - Ekonomi dalam Pandangan ASG

Ensiklik Quadragesimo Anno

• Untuk menghadapi arus kapitalisme, keluar ensiklik Quadragesimo Anno (1931) berisi ajaran tentang fungsi sosial modal (social function of capital)

• mengakui status istimewa modal/pemilik modal. Gereja menuntut agar modal bukan hanya untuk kepentingan pemiliknya, tapi juga kesejahteraan semua orang yang terkena dampak kinerja modal itu. Gereja menuntut penerapan solidaritas ke dalam inti kinerja ekonomi.

• Celakanya kondisi ekonomi semakin tergantung pada kesediaan kekuatan raksasa melakukan penanaman modal, mempekerjakan penganggur, membayar upah, produksi dan menjual barang/ jasa.

Page 8: Teologi - Ekonomi dalam Pandangan ASG

Nota Pastoral KWI (2004)

Page 9: Teologi - Ekonomi dalam Pandangan ASG

Nota Pastoral KWI

• Disadari bahwa ranah bisnis telah menguasai atau mendominasi hidup bersama. Bahkan ia juga menguasai ranah komunitas dan badan publik

• Kalau tak memahami arti dan dasar-dasar cara pikir ekonomi kapitalis atau mainstream itu, nota pastoral akan dipandang naif oleh ‘anak dunia’.

• Kalau Gereja menyerukan ekonomi butuh etika, maka ‘anak dunia’ akan menjawab ‘etika butuh ekonomi’

Page 10: Teologi - Ekonomi dalam Pandangan ASG

Progressive Utilization Theory

Pemerataan dengan Prout:1. Terjaminnya kebutuhan minimum (rumah, sandang, pangan,

kesehatan, pendidikan, dll). Surplus untuk orang yang memiliki kualitas dan berjasa (dokter, insinyur, dll.)

– Meningkatkan daya beli dnegan memaksimalkan produksi bahan pokok, bukan barang mewah.

– Sistem koperasi yang diurus orang bermoral– Pengembangan industri pemerintah, koperasi, perorangan– Desentralisasi pengelolaan ekonomi (daerah, budaya, unit

ekonomi, dll.)– Perancangan pembangunan desentralisasi. Sentralistis terbukti

gagal dimana-mana. – Perdagangan dan perniagaan oleh koperasi. Banksentral dan

daerah oleh pemerintah, uang jangan terakumulasi di beberapa pihak, uang didorong untuk berputar lebih cepat ke masayarakat lebih luas. Sistem perbankan menjamin uang tetap berputar.

Page 11: Teologi - Ekonomi dalam Pandangan ASG

Agenda Pastoral Ekonomi

Tantangan Ekonomi rakyat:• pengangguran membengkak• Kemiskinan• Investasi langsung semakin merosot• Ekonomi yang digerakkan perusahaan besar terbukti tak mampu

mengatasi kemiskinan dan pengangguran. UK dan UM menjadi alternatif

• Sektor ekonomi informal menjadi peluangPastoral bisa bergerak:- Pendidikan kewirausahaan• CSR: GK bisa berperan akfit dan monitor pelaksanaan• GK menjadi mediator tripartie mencari agenda praktis untuk

mengatasi berbagai persoalan.• Peningkatan /pemberdayaan umat agara menjadi lebih mandiri

dan mampu mengangkat taraf hidupnya.

Page 12: Teologi - Ekonomi dalam Pandangan ASG

Model Pemerataan

• Rakyat berjuang sendiri, tanpa sentuhan pemerintah:1. CU Pancurkasih– Bina Swadaya– Wonogiri– TKI/TKW/ pedagang keliling Jawa

Page 13: Teologi - Ekonomi dalam Pandangan ASG

Pastoral Ekonomi?

• Model pastoral katekese, liturgis, karitatif, doa, kitab suci, selama ini belum mampu mengangkat taraf hidup umat. Banyak umat katolik (daerah mayoritas) sangat miskin

• Model pastoral Rm Van Lith?• Model pastoral ekonomi: melibatkan diri dalam berbagai

kegiatan ekonomi dengan menanamkan nilai-nilai dan moral katolik

• Pelayanan yang dikelola secara bisnis?