tentang gereja & jawaban pertanyaan diskusi bab 3 – ibadah dan sakramen

6
Jawaban Pertanyaan Diskusi Bab 3 – Ibadah dan Sakramen 1. Apakah arti sakramen bagi orang percaya? Kata sakramen berasal dari bahasa Latin, yaitu sacramentum. Kata itu aslinya dipakai dalam dunia ketentaraan Romawi yang memiliki arti “Sumpah setia yang dilakukan di depan umum”. Kemudian kata itu diambil alih oleh gereja dan diberi arti baru. Jika diartikan harafiah di kalangan gereja, kata sacramentum diartikan sebgai “benda suci”, “tindakan/perbuatan kudus”. Namun dalam lingkungan gereja masa kini, sakramen dimengerti sebagai tindakan iman dan sekaligus perayaan gerejawi yang menggunakan tanda/lambang konkret untuk memberitakan suatu kenyataan rohani. Kenyataan rohani itu adalah anugerah dan karya keselamatan dari Allah melalui Kristus dan Roh Kudus. Itulah sebabnya, sering dikatakan kalau khotbah adalah “Firman Tuhan yang disampaikan dengan kata-kata”, sedangkan sakramen adalah “Firman Tuhan yang disampaikan melalui tanda dan tindakan yang nyata”. 2. Apakah arti sakramen Baptisan Kudus? Baptisan Kudus adalah sakramen yang dilalui oleh seseorang yang percaya dan telah menerima Tuhan sebagai wujud penyerahan hidup kepada-Nya. Dengan dibaptis, seseorang tidak lagi menjadi hamba dosa & ia dibawa masuk ke dalam persekutuan dengan Kristus dengan sesama orang percaya dan gereja-Nya. Setiap orang yang sudah menerima baptisan, memasuki kehidupan baru yang menuntut ketaatan kepada Allah. 3. Materi apakah yang digunakan dalam sakramen Baptisan Kudus? Media yang digunakan dan dianggap sah dalam Baptisan Kudus adalah air. Air yang digunakan tidak harus bersifat khusus (tidak harus berupa air suci), karena yang terpenting adalah iman kita yang percaya kepada Allah, bukan media yang

Upload: jane-summers

Post on 31-Jan-2016

170 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

mn

TRANSCRIPT

Page 1: Tentang Gereja & Jawaban Pertanyaan Diskusi Bab 3 – Ibadah Dan Sakramen

Jawaban Pertanyaan Diskusi Bab 3 – Ibadah dan Sakramen

1. Apakah arti sakramen bagi orang percaya?

Kata sakramen berasal dari bahasa Latin, yaitu sacramentum. Kata itu aslinya dipakai dalam dunia ketentaraan Romawi yang memiliki arti “Sumpah setia yang dilakukan di depan umum”. Kemudian kata itu diambil alih oleh gereja dan diberi arti baru. Jika diartikan harafiah di kalangan gereja, kata sacramentum diartikan sebgai “benda suci”, “tindakan/perbuatan kudus”.

Namun dalam lingkungan gereja masa kini, sakramen dimengerti sebagai tindakan iman dan sekaligus perayaan gerejawi yang menggunakan tanda/lambang konkret untuk memberitakan suatu kenyataan rohani. Kenyataan rohani itu adalah anugerah dan karya keselamatan dari Allah melalui Kristus dan Roh Kudus. Itulah sebabnya, sering dikatakan kalau khotbah adalah “Firman Tuhan yang disampaikan dengan kata-kata”, sedangkan sakramen adalah “Firman Tuhan yang disampaikan melalui tanda dan tindakan yang nyata”.

2. Apakah arti sakramen Baptisan Kudus?

Baptisan Kudus adalah sakramen yang dilalui oleh seseorang yang percaya dan telah menerima Tuhan sebagai wujud penyerahan hidup kepada-Nya. Dengan dibaptis, seseorang tidak lagi menjadi hamba dosa & ia dibawa masuk ke dalam persekutuan dengan Kristus dengan sesama orang percaya dan gereja-Nya. Setiap orang yang sudah menerima baptisan, memasuki kehidupan baru yang menuntut ketaatan kepada Allah.

3. Materi apakah yang digunakan dalam sakramen Baptisan Kudus?

Media yang digunakan dan dianggap sah dalam Baptisan Kudus adalah air. Air yang digunakan tidak harus bersifat khusus (tidak harus berupa air suci), karena yang terpenting adalah iman kita yang percaya kepada Allah, bukan media yang digunakan atau cara pembaptisannya (diselam atau dipercik – semuanya dihargai).

4. Apakah makna lambang materi yang dipakai dalam sakramen Baptisan Kudus?

Dalam Baptisan Kudus, pemakaian air menjadi simbol/tanda penyucian dari dosa dan dikaruniakannya Roh Kudus bagi orang yang dibaptis. Bahwa orang tersebut telah menerima karya keselamatan.

Page 2: Tentang Gereja & Jawaban Pertanyaan Diskusi Bab 3 – Ibadah Dan Sakramen

5. Jelaskan makna rumusan yang dipakai dalam sakramen Baptisan Kudus?

Baptisan Kudus dilayankan “Dalam nama Allah Bapa, Putera, dan Roh Kudus”. Melalui baptisan, orang yang menerimanya dibawa ke dalam persekutuan dengan Allah Tritunggal, bahwa ia diterima sebagai anak dari Bapa berdasarkan karya penebusan Kristus melalui kuasa Roh Kudus.

Dalam nama Allah Bapa, artinya orang yang dibaptiskan masuk ke dalam lingkungan kasih serta anugerah Allah. Kita disebut sebagai anakNya dan menjadi anggota kerajaan Allah.

Dalam nama Putera, berarti Kristus telah membasuh kita dari dosa dan hidup berdamai dengan Allah. Oleh karena Dialah, kita diangkat menjadi anak-anak Allah.

Dalam nama Roh Kudus, berarti Roh Kudus dianugerahkan kepada kita, Ia hadir dalam hidup kita dan menuntun serta membaharui iman kita.

6. Mengapa baptisan bukan merupakan akhir dari suatu perjuangan iman orang percaya?

Justru sebaliknya. Karena dengan dibaptis, artinya sesorang telah memilih untuk menyatakan iman percayanya kepada Tuhan. Dengan itu, ia memulai perjalanan perjuangan imannya.

7. Apakah janji yang terkandung dalam sakramen Baptisan Kudus?

Baptisan Kudus menjadi tanda/materai bahwa kita telah menerima karya keselamatan dan menjadi milik-Nya. Keselamatan kita terjamin dalam tangan-Nya.

8. Apakah arti sakramen Perjamuan Kudus?

Perjamuan Kudus adalah peringatan akan perjamuan terakhir Yesus dengan keduabelas muridnya, yang ditetapkan oleh Yesus sendiri untuk dirayakan - untuk memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.

9. Materi apakah yang dipakai dalam sakramen Perjamuan Kudus?

Dalam Perjamuan Kudus, seluruh jemaat yang telah cukup umur & dibaptis akan menerima roti dan anggur yang akan dikonsumsi bersama-sama.

10. Apa arti lambing materi yang dipakai dalam sakramen Perjamuan Kudus?

Page 3: Tentang Gereja & Jawaban Pertanyaan Diskusi Bab 3 – Ibadah Dan Sakramen

Roti dan anggur Perjamuan Kudus adalah tanda/simbol dari tubuh dan darah Kristus yang dikorbankan di kayu salib untuk pengampunan dosa. Roti dan aggur itu, selama dan sesudah perjamuan, tetap merupakan makanan biasa dan tudak pernah menjadi “benda yang mengandung suatu kuasa/berkat”.

11. Apa janji yang terkandung dalam sakramen Perjamuan Kudus?

Dengan dilakukannya Perjamuan Kudus, sebagai orang percaya artinya kita memperingati pengorbanan Kristus yang menebus dosa kita di kayu salib.

12. Kebenaran apa yang disaksikan dengan melaksanakan sakramen Perjamuan Kudus secara berulang kali?

Kebenaran yang disaksikan adalah, dengan dilakukannya Perjamuan Kudus, kita telah melakukan perintah-Nya yang ia tujukan kepada kita sebagai jemaat gereja (1 Kor. 11:23-26). Perjamuan Kudus ini dilakukan sampai Yesus datang kedua kalinya.

Laporan Gereja

Nama gereja : GKI Puri Indah

Aliran Gereja: Calvinis

Visi: GKI menjadi mitra Allah yang melaksanakan karya keselamatan dengan mewujudkan keadilan dan damai sejahtera di dunia.

Misi:

1. Mengembangkan spiritualitas yang berpusat pada hubungan yang hidup dengan Allah, sesama dan lingkungan hidup.

2. Meningkatkan kerjasama ekumenis dengan Gereja lain dalam hal pemberdayaan.

3. Meningkatkan keterlibatan GKI dalam transformasi sosial kemasyarakatan.

4. Meningkatkan kesadaran umat dan pimpinan gereja untuk mengambil bagian dalam Pengembangan Demokrasi dan Penguatan Masyarakat Berkeadaban.

5. Meningkatkan kesadaran dan partisipasi umat dan pimpinan gereja untuk mengambil bagian dalam pelestarian dan penyelamatan Lingkungan Hidup.

Tata Cara Ibadah (Liturgi):

Page 4: Tentang Gereja & Jawaban Pertanyaan Diskusi Bab 3 – Ibadah Dan Sakramen

1. Saat teduh

2. Nyanyian Pembuka

3. Votum & salam

4. Nyanyian Jemaat

5. Pengakuan dosa (Doa & Pembacaan ayat)

6. Nyanyian penyesalan

7. Berita Anugerah & Salam Damai

8. Nyanyian persiapan khotbah

9. Doa Epiklese

10. Khotbah & pembacaan Firman

11. Pengakuan Imam Rasuli & Doa Syafaat

12. Persembahan (& doa)

13. Nyanyian pengutusan

14. Pengutusan & berkat

Sakramen:

Jemaat GKI Puri Indah menerima 2 sakramen, yaitu:

1. Baptisan Kudus. Terbagi atas baptisan anak, sidi (pengakuan percaya), dan baptis dewasa. Setelah dibaptis, jemaat akan menerima sebuah akta baptis sebagai bukti. GKI tidak menerima pelaksanaan baptis ulang ataupun baptis liar.

2. Perjamuan Kudus. Dilakukan setiap 3 bulan sekali dalam kebaktian jemaat (biasanya saat kebaktian dewasa). Peneyelenggaranya adalah Majelis Jemaat dan orang-orang yang dapat mengikutinya adalah mereka yang telah dibaptis (telah mengikuti katekisasi, yang pada umumnya sudah diperbolehkan bagi mereka yang telah berumur >15 tahun, selama sekitar 7 bulan). Jika seseorang dalam Perjamuan Kudus tidak dapat minum anggur, biasanya pihak gereja menyediakan air teh/air putih sebagai penggantinya.

Komentar Pribadi:

Sebagai salah seorang siswa yang menjadi jemaat di gereja GKI Puri Indah, saya cukup menikmati mengikuti kebaktian di gereja ini. Beberapa hal yang saya amati dan suka dari gereja ini adalah bagaimana usaha pengurus jemaat dalam menarik anggota jemaat baru agar ikut aktif dalam pelayanan.

Walaupun keluarga saya telah menjadi jemaat dari gereja ini sejak saya kecil, kami bukan merupakan jemaat yang aktif dalam pelayanan/kepengurusan gereja. Mungkin dulu, ada saatnya orangtua saya sempat mengambil bagian dalam kepengurusan gereja. Namun karena tugas & pekerjaan yang semakin meningkat, serta kerinduan mereka yang semakin hari semakin berkurang,

Page 5: Tentang Gereja & Jawaban Pertanyaan Diskusi Bab 3 – Ibadah Dan Sakramen

komitmen mereka akhirnya terputus, dan saya pun juga mengikuti jalan yang sama seperti mereka. Mungkin karena dulu saya belum menyadari atau merasakan keinginan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Saya menjadi tidak rutin dan akhirnya malas ke gereja selama beberapa tahun kemudian.

Namun sejak semester 2 kelas 3 SMP, mungkin itu saatnya saya mulai ditarik kembali untuk ke gereja lagi. Kali itu saya diajak untuk mengikuti katekisasi dengan tetangga saya yang kebetulan berjemaat di gereja yang sama, karena saya sudah mencukupi batas umur (15 tahun). Pada awalnya, perasaan saya masih agak malas, namun saya tetap mengikutinya secara rutin tiap minggu. Dan sekitar 3 bulan kemudian, setiap orang yang mengikuti katekisasi diharapkan untuk mengikuti antara kebaktian anak, remaja, atau dewasa. Saya memilih komisi remaja. Setelah beberapa kebaktian, saya mulai merasakan suatu keinginan untuk mendengar firman yang disampaikan setiap minggu karena saya merasa diberkati. Setelah saya dibaptis sidi, saya mulai diajak pelayanan menjadi petugas multimedia, lalu 3 bulan yang lalu diajak ikut bermain kolintang, dan akhir-akhir ini diajak berpartisipasi dalam acara Natal.

Sejujurnya saya merasa senang diajak membantu dalam pelayanan walaupun dalam hal-hal yang kecil, namun dengan ini saya merasa bahwa