tentang burung perkutut tolong dibaca

2
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Perkutut merupakan salah satu burung pemakan biji-bijian dan termasuk dalam keluarga merpati (Columbidae) yang mempunyai kemampuan dan kelebihan dibandingkan dengan burung lainnya. Kemampuan tersebut diantaranya mampu hidup dan berkembang biak pada kandang yang relatif kecil, baik berlantai tanah maupun berlantai kayu yang dapat dengan mudah dipindahkan. Adapun kelebihannya adalah perkutut mampu mengemisikan suara yang terdengar merdu. Saat ini, penggemar perkutut di Indonesia terus berkembang dan banyaknya pemunculan peternakan perkutut memotivasi peternak, selain sebagai hobi, juga mendatangkan keuntungan karena perkutut memiliki nilai komersial yang relatif tinggi bila mampu bersuara dengan alunan merdu. Maraknya kegiatan kontes perkutut pada tingkat lokal maupun nasional menunjukkan respon dari masyarakat untuk mendapatkan dan mengupayakan penangkaran melalui proses pemeliharaan serta penerapan manejemen yang baik hingga dapat menghasilkan perkutut berkualitas prima, yakni perkutut yang mampu bersuara merdu yang umumnya dihasilkan oleh perkutut berjenis kelamin jantan. Manejemen pemeliharaan yang dilakukan salah satunya adalah melalui cara pemberian pakan yang disukai oleh perkutut dan mengandung nilai gizi yang cukup. Selain itu, faktor kesehatan dari ternak tersebut perlu diperhatikan sehingga ternak dapat mengkonsumsi pakan dengan baik dan menghasilkan penampilan (performan) yang menarik. Pakan yang kurang menarik dan bernilai gizi rendah secara tidak langsung berdampak terhadap defisiensi nilai gizi pakan perkutut dan mengakibatkan menurunnya konsumsi. Jika terjadi defisiensi nilai gizi pakan dalam tubuh perkutut maka akan mengakibatkan penurunan daya tahan tubuh sehingga mudah terserang penyakit dan individu perkutut jantan tidak dapat memperlihatkan kemampuan dan kelebihan memproduksi suara yang berkualitas. Pada umumnya, peternak seringkali melakukan penambahan daun-daunan misalnya daun saga (Abrus precatorius Linn), daun sambiloto (Andrographis paniculata Ness) dan daun pare (Momordica charantia L.) pada perkutut yang masih muda atau dikategorikan baru belajar bersuara dengan maksud untuk

Upload: makebaya

Post on 18-Feb-2016

112 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

burung perkutut yang sangat unik dengan suara yg indah sangat unik untuk dipelihaqra...

TRANSCRIPT

Page 1: tentang burung perkutut tolong dibaca

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkutut merupakan salah satu burung pemakan biji-bijian dan termasuk

dalam keluarga merpati (Columbidae) yang mempunyai kemampuan dan

kelebihan dibandingkan dengan burung lainnya. Kemampuan tersebut diantaranya

mampu hidup dan berkembang biak pada kandang yang relatif kecil, baik

berlantai tanah maupun berlantai kayu yang dapat dengan mudah dipindahkan.

Adapun kelebihannya adalah perkutut mampu mengemisikan suara yang

terdengar merdu.

Saat ini, penggemar perkutut di Indonesia terus berkembang dan

banyaknya pemunculan peternakan perkutut memotivasi peternak, selain sebagai

hobi, juga mendatangkan keuntungan karena perkutut memiliki nilai komersial

yang relatif tinggi bila mampu bersuara dengan alunan merdu. Maraknya kegiatan

kontes perkutut pada tingkat lokal maupun nasional menunjukkan respon dari

masyarakat untuk mendapatkan dan mengupayakan penangkaran melalui proses

pemeliharaan serta penerapan manejemen yang baik hingga dapat menghasilkan

perkutut berkualitas prima, yakni perkutut yang mampu bersuara merdu yang

umumnya dihasilkan oleh perkutut berjenis kelamin jantan.

Manejemen pemeliharaan yang dilakukan salah satunya adalah melalui

cara pemberian pakan yang disukai oleh perkutut dan mengandung nilai gizi yang

cukup. Selain itu, faktor kesehatan dari ternak tersebut perlu diperhatikan

sehingga ternak dapat mengkonsumsi pakan dengan baik dan menghasilkan

penampilan (performan) yang menarik. Pakan yang kurang menarik dan bernilai

gizi rendah secara tidak langsung berdampak terhadap defisiensi nilai gizi pakan

perkutut dan mengakibatkan menurunnya konsumsi. Jika terjadi defisiensi nilai

gizi pakan dalam tubuh perkutut maka akan mengakibatkan penurunan daya tahan

tubuh sehingga mudah terserang penyakit dan individu perkutut jantan tidak dapat

memperlihatkan kemampuan dan kelebihan memproduksi suara yang berkualitas.

Pada umumnya, peternak seringkali melakukan penambahan daun-daunan

misalnya daun saga (Abrus precatorius Linn), daun sambiloto (Andrographis

paniculata Ness) dan daun pare (Momordica charantia L.) pada perkutut yang

masih muda atau dikategorikan baru belajar bersuara dengan maksud untuk

Page 2: tentang burung perkutut tolong dibaca

2

menghasilkan suara yang merdu. Selain itu, peternak pada Bird Farm Perkutut

Prima juga memberikan penambahan daun saga sebanyak 30 lembar dengan

tujuan memperbaiki dan menghasilkan suara perkutut sehingga terdengar lebih

jelas (bening), bersih, dan merdu. Untuk pemberian daun saga, daun sambiloto,

dan daun pare sebagai pakan tambahan pada perkutut masih sangat terbatas

informasinya yang terpenting lagi efek pemberiannya pada diferensiasi sel-sel

leukosit, kandungan mineral Fe dan Zn, hormon testosteron, dan suara. Oleh

karena itu, tesis ini menjelasakan mengenai pengaruh pemberian ekstrak daun

saga, daun sambiloto, dan daun pare terhadap diferensiasi sel-sel leukosit,

kandungan mineral Fe dan Zn dan hormon testosteron yang selanjutnya

mempengaruhi produksi suara.

Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak

daun saga, sambiloto dan pare terhadap diferensiasi sel-sel leukosit, kandungan

mineral (Fe dan Zn) dan hormon testosteron sebagai faktor yang bertanggung

jawab pada kualitas produksi suara.

Manfaat

Kualitas suara perkutut diharapkan dapat meningkat melalui pemberian

daun-daunan berdasarkan pengukuraan terhadap diferensiasi sel-sel leukosit,

kandungan mineral (Fe dan Zn) dan hormon testosteron yang terjadi akibat

perlakuan pakan yang menghasilkan perubahan suara perkutut ke arah yang lebih

baik sehingga memberikan manfaat yang besar bagi pengembangan peternakan

perkutut.