bab 2 ini adalah harus dibaca

24
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Data Data adalah komponen yang paling penting dalam DBMS, berasal dari sudut pandang end-user. Data bertindak sebagai jembatan yang menghubungkan antara mesin dengan pengguna (Connolly, 2002, p19). Whitten mendefinisikan bahwa data adalah fakta mentah mengenai orang, tempat, kejadian, dan hal-hal yang penting dalam organisasi (Whitten, 2004, p23). 2.2 Database Database adalah sekumpulan data yang terhubung secara logikal, dan deskripsi dari data tersebut, yang dapat digunakan oleh banyak user, dan dibentuk untuk dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh organisasi (Connolly, 2002, p14). Database adalah kumpulan file yang saling terkait. File adalah kumpulan record yang serupa. Record merupakan kumpulan field yang disusun dalam format yang telah ditetapkan sebelumnya. Field adalah unit terkecil dari data yang disimpan pada sebuah file atau basis data (Whitten, 2004, p518). 2.3. Database Management System Database Management System adalah sebuah software system yang mengizinkan pengguna untuk mendefinisikan, membuat, mengolah dan mengontrol

Upload: bambang

Post on 26-Jan-2016

16 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Bab 2 Skripsi ini merupakan sesuatu yang bagus adalah merupakan indah dan sesuatu yang membanggakan dan sebagainya

TRANSCRIPT

Page 1: bab 2 ini adalah harus dibaca

7

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Data

Data adalah komponen yang paling penting dalam DBMS, berasal dari sudut

pandang end-user. Data bertindak sebagai jembatan yang menghubungkan antara

mesin dengan pengguna (Connolly, 2002, p19).

Whitten mendefinisikan bahwa data adalah fakta mentah mengenai orang,

tempat, kejadian, dan hal-hal yang penting dalam organisasi (Whitten, 2004, p23).

2.2 Database

Database adalah sekumpulan data yang terhubung secara logikal, dan

deskripsi dari data tersebut, yang dapat digunakan oleh banyak user, dan dibentuk

untuk dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh organisasi (Connolly,

2002, p14).

Database adalah kumpulan file yang saling terkait. File adalah kumpulan

record yang serupa. Record merupakan kumpulan field yang disusun dalam format

yang telah ditetapkan sebelumnya. Field adalah unit terkecil dari data yang

disimpan pada sebuah file atau basis data (Whitten, 2004, p518).

2.3. Database Management System

Database Management System adalah sebuah software system yang

mengizinkan pengguna untuk mendefinisikan, membuat, mengolah dan mengontrol

Page 2: bab 2 ini adalah harus dibaca

8

akses ke database Connolly (2002, p16). Software ini berinteraksi dengan aplikas i

pengguna dan database. Umumnya DBMS menyediakan beberapa fasilitas, seperti :

• Data Definition Language (DDL)

Adalah perangkat yang mengizinkan database administrator untuk memberi

nama dan mendeskripsikan entitas, atribut, dan relasi yang dibutuhkan untuk

membuat aplikasi.

• Data Manipulation Language (DML)

DML adalah sebuah perangkat yang menyediakan sebuah set operasi untuk

memanipulasi operasi data yang dilakukan didalam basis data. Manipulasi

operasi data yang di sediakan berupa insertion, modification, retrieval, deletion.

• Structured Query Language (SQL)

Query Language yang saat ini digunakan sebagai standar umum pemakai

database adalah SQL.

• Kontrol Akses Basis Data

a) Keamanan Sistem : mencegah user yang tidak terautorisasi untuk mengakses

database.

b) Integritas Sistem : menjaga konsistensi data yang disimpan.

c) Concurency Control System : mengizinkan database untuk di-share.

d) Recovery Control System : dapat me-restore data yang telah hilang akibat

kesalahan hardware atau software.

e) User Accessible Catalog : mengandung deskripsi data dalam sebuah database.

Page 3: bab 2 ini adalah harus dibaca

9

DBMS memiliki beberapa komponen yang secara garis besar dibagi menjadi 5

komponen utama, yaitu :

• Hardware

Untuk dapat menggunakan DBMS, hal penting yang harus diperhatikan adalah

ketersediaan perangkat keras atau hardware. Perangkat ini adalah set komputer,

server, mainframe, sampai kepada jaringan komputer. Kebutuhan perangkat

keras ini akan disesuaikan dengan kebutuhan dari organisasi atau user yang

menggunakan DBMS.

• Software

Komponen perangkat lunak atau software ini terdiri dari software DBMS dan

program aplikasi. Dengan bersama-bersama dengan sistem operasi beserta

jaringannya.

• Data

Komponen ini adalah komponen yang paling penting dalam komponen DBMS.

Data merupakan penghubung antara mesin dan manusia. Database terdiri dari

data operasional dan meta data.

• Procedures

Prosedur mengacu kepada instruksi dan aturan yang mengatur perancangan dan

kegunaan dari basis data. Sistem dan penggunannya secara bersama-sama

mengatur prosedur ini untuk menjalankan sistem. Berikut adalah beberapa

kemungkinan instruksi untuk :

a) Log on ke database.

b) Menggunakan sistem basis data tertentu.

Page 4: bab 2 ini adalah harus dibaca

10

c) Start dan stop DBMS.

d) Membuat back-up database.

e) Menangani kesalahan-kesalahan perangkat keras dan perangkat lunak.

f) Mengubah struktur tabel, mengatur kembali database, meningkatkan

performance, atau menyimpan data.

• People

Komponen people ini terdiri dari empat jenis yaitu :

a) Database Administrator

Adalah orang yang bertanggung jawab akan realisasi fisik dari basis data,

termasuk rancangan fisik dan implementasi, kontrol keamanan dan kontrol

integritas, serta perawatan dari sistem operasi. Tugas dari seorang database

administrator itu adalah :

Mengevaluasi DBMS.

Mengeksekusi jalannya sistem.

Menjaga standar sistem, kebijaksanaan, dan prosedur.

Mengimplementasikan data yang dibutuhkan.

Mengembangkan rancangan lagikal dan rancangan fisik.

Mengimplementasikan rancangan fisik database.

Mengawasi dan mengontrol database.

b) Database Designers

Adalah perancang dari DBMS itu sendiri. Terdapat dua jenis kategori dari

perancang, yaitu perancang rancangan logikal dan perancang rancangan fisik.

Page 5: bab 2 ini adalah harus dibaca

11

c) Application Developer

Adalah yang mengembangkan aplikasi dari sistem basis data yang telah

diimplementasikan di dalam sistem.

d) End-user

Termasuk dalam kategori pengguna akhir adalah pemilik sistem (enterprise),

para manager, supervisor, operator (misalnya karyawan loket bank, bagian

pembukuan), pelanggan, dan sebagainya yang terlibat langsung dalam

penggunaan basis data. Penggunaan melakukan akses ke dalam basis data

menggunakan alat bantu yang dikembangkan oleh programmer / analis,

ataupun browser.

Mengaplikasikan sebuah sistem tentunya akan menimbulkan berbagai

macam keuntungan dan kerugian yang ditimbulkan dari sistem tersebut.

Begitu juga dengan DBMS, sebaik apapun penawaran yang diberikan oleh

DBMS tentunya akan memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut adalah

kelebihan dan kekurangan dari DBMS :

• Kelebihan :

a) Redudansi data dapat dikurangi dan dikontrol.

b) Konsistensi data.

c) Penggunaan bersama dari data.

d) Integritas data yang lebih baik.

e) Keamanan data yang lebih baik.

f) Penerapan standardisasi.

g) Peningkatan produktivitas.

Page 6: bab 2 ini adalah harus dibaca

12

h) Peningkatan layanan dan recovery.

• Kekurangan :

a) Kompleks.

b) Biaya tinggi.

c) Memory consuming (memakan banyak space memori).

2.4 Entity–Relationship Model

Untuk memastikan pemahaman yang tepat terhadap data dan bagaimana

penggunaannya di dalam suatu perusahaan, diperlukan sebuah model. Model

Entity–Relationship (ER) adalah salah satunya (Connolly, 2005, p342).

Model ini menggunakan pendekatan Top-Down dalam merancangan basis

data yang dimulai dengan mengidentifikasikan data yang penting yang disebut

entity dan relationship antara data harus direpresentasikan dalam di dalam model,

kemudian ditambahkan beberapa atribut, dan constraint pada entity, atribut dan

relationship.

2.4.1 Entity Types

Entity type adalah sekumpulan objek dengan sifat (property) yang sama yang

diidentifikasikan oleh perusahaan dan keberadaanya independent (Connolly, 2005,

p343). Entity Occurrence adalah objek dari entity type yang diidentifikasikan secara

unik (Connolly, 2005, p345).

Entity type dapat diklasifikasikan menjadi :

1) Strong entity type, yaitu entity type yang keberadaannya tidak bergantung pada

entity type lainnya (Connolly dan, 2005, p354).

Page 7: bab 2 ini adalah harus dibaca

13

2) Weak entity type, yaitu entity type yang keberadaannya bergantung pada entity

type lainnya (Connolly, 2005, p355).

2.5 Relationship Types

Relationship type adalah sekumpulan asosiasi antara tipe – tipe entity yang

ada dan mempunyai arti (Connolly, 2005, p346). Relationship Occurrence adalah

suatu penyatuan yang dapat diidentifikasi secara unik, termasuk satu kejadian

(occurrence) dari tiap entity type yang berpartisipasi (Connolly, 2005, p346).

- Derajat dari Relationship Type

Derajat (degree) dari relationship type adalah jumlah entity type yang berpartisipasi

dalam sebuah relationship (Connolly, 2005, p347). Sebuah relationship yang

memiliki dua derajat dinamakan binary. Sedangkan sebuah relationship yang tiga

memiliki derajat dinamakan ternary, dan jika sebuah relationship memiliki derajat

empat dinamakan quarternary.

- Recursive Relationship

Recursive relationship adalah sebuah tipe relationship dimana tipe entity yang sama

berpartisipasi lebih dari sekali pada peran yang berbeda (Connolly, 2005, p349).

Relationship dapat diberikan nama peran untuk menentukan fungsi dari setiap entity

yang terlibat dalam relationship tersebut. Nama peran juga dapat digunakan jika dua

buah entity dihubungkan melalui lebih dari satu relationship.

2.5.1 Atribut – atribut

Atribut merupakan sifat – sifat (property) dari sebuah tipe entity atau tipe

relationship (Connolly, 2005, p350). Atribut domain adalah kumpulan nilai yang

Page 8: bab 2 ini adalah harus dibaca

14

diperbolehkan untuk satu atau lebih atribut. Atribut dapat dibagi menjadi tiga, yaitu

(Connolly, 2005, p351) :

1) Simple / composite attributes

Simple attribute adalah atribut yang terdiri dari satu komponen tunggal yang

keberadaannya independen.

Composite attribute adalah atribut yang terdiri dari beberapa komponen yang

keberadaannya independen.

2) Single / multi–valued attributes

Single–valued attribute adalah atribut yang mempunyai nilai tunggal untuk setiap

kejadian atau sebuah tipe entity.

Multi–valued attribute adalah atribut yang mempunyai beberapa nilai untuk

setiap kejadian atau sebuah tipe entity.

3) Derived attributes

Derived attribute adalah atribut yang memiliki nilai yang dihasilkan dari satu

atau beberapa atribut lainnya, dan tidak harus berasal dari entity yang sama.

- Keys :

1) Candidate key, merupakan sejumlah kecil atribut dari entity yang

mengidentifikasikan setiap kejadian dari entity tersebut secara unik (Connolly,

2005, p352).

2) Primary key, merupakan candidate key yang dipilih untuk mengidentifikasikan

setiap kejadian dari entity secara unik (Connolly, 2005, p353).

3) Alternate key, adalah setiap candidate key yang tidak terpilih menjadi primary

key (Connolly, 2005, p353).

Page 9: bab 2 ini adalah harus dibaca

15

4) Composite key, merupakan candidate key yang terdiri dari dua atau lebih atribut

(Connolly, 2005, p353).

5) Foreign key, adalah sebuah atribut atau sekumpulan atribut pada suatu relas i

yang sama dengan candidate key dari beberapa relasi lainnya (Connolly, 2005,

p79).

2.5.2 Structural Constrains

- Multiplicity

Multiplicity adalah jumlah occurrence (kejadian) yang mungkin terjadi pada

sebuah tipe entity yang berhubungan ke sebuah occurrence dari tipe entity lain pada

suatu relationship (Connolly, 2005, p356). Derajat yang biasanya digunakan pada

suatu relationship adalah binary relationship, yang terdiri atas :

1) One-to-One (1:1) Relationship.

2) One-to-Many (1:*) Relationship.

3) Many-to-Many (*:*) Relationship.

- Cardinality dan Participation Constraints

Multiplicity sebenarnya terdiri atas dua constraint yang berbeda, yaitu:

1) Cardinality, menggambarkan nilai maksimum dari relationship occurrence yang

mungkin terjadi untuk sebuah entity yang ikut serta pada suatu relationship

(Connolly, 2005, p363).

2) Participantion, menentukan apakah semua atau hanya beberapa entity

occurrence yang ikut serta dalam sebuah relationship (Connolly, 2005, p363).

Participation constraint dibagi menjadi :

Page 10: bab 2 ini adalah harus dibaca

16

a. Mandatory participation melibatkan semua entity occurrence pada

relationship tertentu (Connolly, 2005, p363).

b. Optional participation melibatkan beberapa entity occurrence pada

relationship tertentu (Connolly, 2005, p363).

2.6 Normalisasi

Normalisasi merupakan salah satu tahap dalam proses perancangan yang

mengharuskan perancang untuk mempertimbangkan masalah space penyimpanan

(efisiensi), mencegah duplikasi dan redundancy data, konsistensi dan integritas data

dalam database yang dirancang. Normalisasi merupakan usaha untuk

meminimalisasi dan (jika mungkin) menghilangkan masalah duplikasi dan

inkonsistensi (Sidik, 2001, p53).

Suatu perancangan database harus memenuhi kondisi yang tidak memiliki

anomali. Kondisi anomali adalah kondisi dimana suatu database memiliki

kejanggalan terhadap penempatan atribut tertentu dari suatu objek data. Oleh karena

itu, tujuan utama dari normalisasi adalah pengelompokkan atribut-atribut ke dalam

satu relation berdasarkan kepada keys, dan functional dependecies antar atribut di

dalamnya (Connolly, 2002, p376).

• 1st Normal Form

Sebelum dilakukan normalisasi, sebuah form dapat disebut unnormalized form jika

form tersebut memiliki satu atau lebih repeating group. Dalam normalisasi tahap

satu ini yang dilakukan adalah mengidentifikasi dan menghilangkan repeating

group tersebut. Repeating group adalah sebuah atribut atau sekelompok atribut

Page 11: bab 2 ini adalah harus dibaca

17

dalam satu tabel yang memilki nilai lebih dari satu (multiple value) untuk sebuah

kejadian dalam tabel tersebut. Pada tahap ini juga ditentukan primary key.

• 2nd Normal Form

Dalam normalisasi yang kedua ini field-field yang bukan merupakan primary key

dan tergantung (partially dependency) pada primary key harus dihilangkan.

• 3rd Normal Form

Pada normalisasi tahap 2 redundansi data memang sudah berkurang. Tetapi tidak

berarti berkurangnya redundasi tersebut telah menghilangkan anomali. Oleh karena

itu pada tahap ketiga dalam normalisasi dilakukan penghilangan ketergantungan

transitif yang dimiliki didalam sebuah database.

2.7 Database lifecycle

Untuk merancang aplikasi sistem basisdata, terdapat tahapan-tahapan

terstruktur yang harus diikuti yang dinamakan dengan Siklus Hidup Aplikasi

Basisdata (Database Application Lifecycle) atau disingkat dengan DBLC. Perlu

diingat bahwa tahapan dalam DBLC tidak harus berurutan, namun juga dapat

melibatkan beberapa pengulangan ke tahapan sebelumnya melalui putaran balik

(feedback loops). Tahapan – tahapan tersebut terlihat pada gambar 2.2.

Page 12: bab 2 ini adalah harus dibaca

18

Gambar 2.1 Database Life Cycle (Connolly, 2005, p284)

Page 13: bab 2 ini adalah harus dibaca

19

2.7.1 Database planning

Tujuan dari database planning adalah merencanakan agar tahap-tahap dari

aplikasi basisdata dapat direalisasikan dengan seefektif dan seefisien mungkin

(Connolly dan Begg, 2005, p285).

2.7.2 System definition

System definition menggambarkan ruang lingkup dan batasan dari sistem

basisdata termasuk pandangan pengguna (user view) yang utama (Connolly dan

Begg, 2005, p286).

Pandangan pengguna (user view) mendefinisikan apa yang dibutuhkan oleh

sistem basisdata dari sudut pandang jabatan tertentu (seperti manajer atau pengawas)

maupun dari sudut pandang area aplikasi perusahaan (seperti pemasaran, personalia,

atau pengawasan persediaan) (Connolly dan Begg, 2005 p287).

2.7.3 Requirement collection and analysis

Requirement collection and analysis adalah proses pengumpulan dan analisis

informasi tentang bagian perusahaan yang akan didukung oleh sistem basisdata dan

menggunakan informasi ini untuk mengidentifikasikan kebutuhan – kebutuhan

untuk sistem yang baru (Connoly, 2005, p288).

Ada beberapa teknik untuk mengumpulkan informasi ini, salah satunya

adalah fact-finding techniques. Teknik fact-finding adalah suatu proses resmi dalam

menggunakan teknik-teknik seperti wawancara atau kuesioner untuk

mengumpulkan fakta-fakta tentang sistem dan kebutuhan-kebutuhannya (Connolly,

2005, p314).

Page 14: bab 2 ini adalah harus dibaca

20

2.7.4 Database design (Perancangan basisdata)

Perancangan basisdata adalah suatu proses menciptakan perancangan untuk

basisdata yang akan mendukung keseluruhan operasi dan tujuan-tujuan perusahaan

(Connoly, 2005, p291). Dalam database design terdapat tiga fase utama, yaitu

perancangan konseptual (Conceptual Database Design), perancangan logikal

(Logical Database Design), dan perancangan fisik (Physical Database Design).

2.7.5 DBMS selection ( optional )

Tujuan dari DBMS selection adalah untuk memilih DBMS yang tepat untuk

mendukung sistem basisdata (Connolly, 2005, p296). Tahapan utama dalam

memilih DBMS antara lain :

a) Mendefinisikan syarat – syarat sebagai referensi

Dibuat dengan menyatakan tujuan dan ruang lingkup pembelajaran dan tugas –

tugas yang akan dikerjakan.

b) Daftar singkat dua atau tiga produk

Kriteria yang dianggap penting dalam keberhasilan implementasi dapat

digunakan untuk membuat daftar produk-produk DBMS dalam evaluasi, seperti

dana yang tersedia, tingkat dukungan vendor, kecocokan dengan perangkat lunak

lainnya, dan apakah produk hanya berjalan pada perangkat keras tertentu.

c) Evaluasi produk

Fitur-fitur yang digunakan dalam evaluasi produk-produk DBMS dikelompokkan

menjadi definisi data, definisi fisik, kemampuan akses, penanganan keperluan-

keperluan, pengembangan, dan fitur-fitur lainnya.

Page 15: bab 2 ini adalah harus dibaca

21

d) Merekomendasikan pilihan dan memproduksi laporan

Langkah terakhir dari pemilihan DBMS adalah mendokumentasikan prosesnya

dan membuat pernyataan dalam penemuan dan rekomendasi atas produk DBMS

tertentu.

2.7.6 Application design

Bertujuan merancang antarmuka pemakai (user interface) dan program

aplikasi yang menggunakan dan memproses basisdata (Connolly, 2005, p299).

Dua aspek merancang aplikasi yaitu :

a) Perancangan Transaksi (Transaction Design)

Transaksi adalah aksi atau rangkaian aksi yang dilakukan oleh seorang pengguna

atau program aplikasi yang mengakses atau mengubah isi dari basisdata

(Connolly, 2005, p300). Ada 3 jenis transaksi yaitu :

1. Retrieval transactions : digunakan untuk mendapatkan data untuk

ditampilkan pada layar atau pada pembuatan laporan.

2. Update transactions : digunakan untuk memasukkan data baru, menghapus

data lama atau memodifikasi data yang ada dalam basisdata.

3. Mixed transactions : mencakup pengambilan dan pengubahan data.

b) Perancangan Antarmuka Pengguna (User Interface Design)

Elemen-elemen dalam merancang suatu antarmuka pengguna (user interface)

(Connolly, 2005, p301) antara lain :

1. Penetapan judul yang bermakna.

2. Instruksi-instruksi yang dapat dipahami.

3. Pengelompokkan logika dan pengurutan kolom.

Page 16: bab 2 ini adalah harus dibaca

22

4. Bentuk form yang menarik secara visual.

5. Judul kolom yang dikenal.

6. Penggunaan istilah dan singkatan yang konsisten.

7. Penggunaan warna yang konsisten.

8. Ruang dan batasan yang terlihat untuk menginput kolom.

9. Pergerakan kursor yang mudah.

10. Perbaikan kesalahan untuk satu huruf dan semua kolom.

11. Menampilkan pesan kesalahan terhadap nilai yang tidak sesuai.

12. Pemberian tanda terhadap kolom yang berupa pilihan (optional field).

13. Pesan-pesan yang bersifat penjelasan untuk suatu kolom.

14. Pemberian tanda penyelesaian.

2.7.7 Prototyping ( optional )

Prototyping adalah proses membangun sebuah model kerja dari aplikasi

basisdata (Connolly, 2005, p304). Tujuan utama prototyping adalah untuk

memungkinkan pengguna menggunakan prototype untuk mengidentifikasi fitur-fitur

yang bekerja dengan baik pada sistem, atau kekurangannya, dan memberikan saran

bagi peningkatan kerja sistem atau bahkan memberikan masukan terhadap

pengembangan bahkan fitur-fitur baru ke dalam sistem basisdata.

2.7.8 Implementation

Implementation adalah realisasi fisikal dari desain basisdata dan desain

aplikasi (Connolly, 2005, p304). Dalam tahap ini juga akan diimplementasikan

Page 17: bab 2 ini adalah harus dibaca

23

komponen lain dari aplikasi basisdata seperti menu layar, pemasukan data, security

dan kontrol integritas.

2.7.9 Data conversion and loading

Data conversion and loading adalah suatu proses mentransfer data yang ada

ke dalam basisdata baru dan mengubah aplikasi yang ada untuk dijalankan dalam

basisdata baru (Connolly, 2005, p305). Tahap ini hanya dibutuhkan ketika sistem

basisdata baru menggantikan sistem yang lama.

2.7.10 Testing

Testing adalah suatu proses mengeksekusi sistem basisdata dengan tujuan

untuk menemukan kesalahan (Connolly dan Begg, 2005, p305).

2.7.11 Operational maintainance

Operational maintenance adalah suatu proses memonitor dan memelihara

sistem dan diikuti dengan instalasi (Connolly dan Begg, 2005, p306).

2.8 Teori Web

2.8.1 Web

Web adalah aplikasi yang menyangkut banyak komputer. Web menyediakan

fasilitas seperti menyimpan informasi, menemukan dan mengambil informasi,

menyimpan dan mengeksekusi program komputer, meng-input dan memanipulasi

informasi, dan yang paling utama adalah siapa saja yang dapat menggunakan fitur –

Page 18: bab 2 ini adalah harus dibaca

24

fitur tersebut. Web menyediakan fasilitas tersebut dengan menggunakan jaringan

komputer dunia luas yang disebut internet.

2.8.2 Web Server

Web server adalah software yang menyediakan layanan web. Web server

mempunyai dua arti yaitu :

1. Program komputer yang bertanggung jawab untuk menerima HTTP request dari

client yang dikenal sebagai web browser dan memberikan respon dari HTTP

client bersama dengan data – data optional yang biasanya berupa halaman –

halaman web seperti dokumen - dokumen HTML dan objek – objek yang

terhubung seperti gambar, dan lain-lain.

2. Sebuah komputer yang menjalankan program komputer yang menghasilkan

fungsi – fungsi yang telah dideskripsikan pada point pertama.

Web server biasanya digunakan untuk menyimpan informasi dan melayani yang

diakses oleh web client. Tempat bagi web server untuk menyimpan informasi

disebut dengan web site. Web site adalah penyimpanan file secara konvensional

yang mana file tersebut berisi dokumen – dokumen web dan sumber – sumber

lainnya. Dokumen tersebut dapat berbentuk form atau file html, tetapi dapat juga

berbentuk plain text file, pdf file atau format lainnya dimana dokumen tersebut

dapat disimpan. Sumber – sumber dapat berupa executeable code yang serin g

disebut juga script untuk mengakses program. Web server menggunakan protokol

yang disebut dengan HTTP (HyperText Transfer Protocol).

Page 19: bab 2 ini adalah harus dibaca

25

2.8.3 HTML

HyperText Markup Language (HTML) adalah sebuah bahasa markup yang

digunakan untuk membuat sebuah halaman web dan menampilkan berbagai

informasi di dalam sebuah browser internet. Bermula dari sebuah bahasa yang

sebelumnya banyak digunakan di dunia penerbitan dan percetakan yang disebut

dengan SGML HTML adalah sebuah standar yang digunakan secara luas untuk

menampilkan halaman web dan HTML kini merupakan standar Internet saat ini.

2.8.4 CSS

Cascading Style Sheet (CSS) adalah kumpulan informasi berupa style-style

untuk format desain halaman web seperti style font, warna background dan

sebagainya untuk menjaga konsistensi tampilan disetiap halaman web(Lowe, 2006,

p242).

2.8.5 PHP

PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu

itu PHP bernama FI (Form Interpreted). Pada saat tersebut PHP adalah sekumpulan

script yang digunakan untuk mengolah data form dari web.

Perkembangan selanjutnya adalah Rasmus melepaskan kode sumber

tersebut dan menamakannya PHP/FI, pada saat tersebut kepanjangan dari PHP/FI

adalah Personal Home Page/Form Interpreter. Dengan pelepasan kode sumber ini

menjadi open source, maka banyak programmer yang tertarik untuk ikut

mengembangkan PHP.

Page 20: bab 2 ini adalah harus dibaca

26

Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini interpreter sudah

diimplementasikan dalam C. Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi

yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan.

Pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend, menulis ulang

interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih baik dan lebih cepat. Kemudian pada

Juni 1998 perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP dan meresmikan

nama rilis tersebut menjadi PHP 3.0.

Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP baru dan rilis

tersebut dikenal dengan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak

dipakai. Versi ini banyak dipakai sebab versi ini mampu dipakai untuk membangun

aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki kecepatan proses dan stabilitas yang

tinggi.

Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Versi ini adalah versi mutakhir dari

PHP. Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Dalam

versi ini juga dikenalkan model pemrograman berorientasi objek baru untuk

menjawab perkembangan bahas pemrograman kearah pemrograman berorientasi

objek.(Leon Atkinson dan Zeev Suraski, 2004, p8).

2.8.6 AJAX

Asynchronous JavaScript And XML, atau disingkat Ajax, adalah suatu

teknik pemrograman berbasis web untuk menciptakan aplikasi web interaktif.

Tujuannya adalah untuk memindahkan sebagian besar interaksi pada komputer web

browser, melakukan pertukaran data dengan server di belakang layar, sehingga

halaman web tidak harus dibaca ulang secara keseluruhan setiap kali seorang

Page 21: bab 2 ini adalah harus dibaca

27

pengguna melakukan perubahan. Hal ini akan meningkatkan interaktivitas,

kecepatan, dan usability. Ajax merupakan kombinasi dari:

1. XHTML (atau HTML) dan CSS untuk bahasa mark up dan tampilan.

2. DOM yang diakses dengan client side scripting language, khususnya

implementasi ECMAscript seperti Javascript dan JScript, untuk menampilkan

secara dinamis dan berinteraksi dengan informasi yang ditampilkan.

3. Objek XMLHttpRequest untuk melakukan pertukaran data asinkronus dengan

web server. Pada beberapa framework dan kasus Ajax, objek IFrame lebih dipilih

daripada XMLHttpRequest untuk melakukan pertukaran data dengan web server.

4. XML umumnya digunakan sebagai format untuk pengiriman data.

2.8.7 MySQL

MySql adalah salah satu software dari DBMS yang digunakan untuk

aplikasi database perusahaan-perusahaan skala kecil-menengah. Kemudahan

dari MySql merupakan salah satu kelebihan yang membuat software ini

digunakan oleh begitu banyak programmer. Disamping kemudahannya kinerja

dari MySql ini sudah tidak diragukan lagi. Query dari software ini dapat

melakukan kurang lebih 800 update data tiap detiknya (Sidik, 2001, p1).

MySql juga merupakan sebuah software yang bersifat open source,

sehingga software ini dapat digunakan untuk kepentingan personal dan

komersial tanpa harus mendapat lisensi dari perusahaan pembuat. Tetapi lisensi

dari MySql dapat diperoleh, jika kita tidak menginginkan listing program yang

kita buat untuk di share. Modul dari MySql ini sudah dapat dimigrasikan

kedalam software database Oracle.

Page 22: bab 2 ini adalah harus dibaca

28

MySQL adalah sebuah DBMS yang penuh fitur. Ia sangat stabil dan

telah membuktikan banyak kehebatannya selama ini. MySQL telah diproduksi

lebih dari 10 tahun.

MySQL adalah sebuah Multithreaded server. Multithreaded berarti

setiap waktu seseorang seseorang melakukan koneksi dengan server. Program

di server menciptakan thread atau proses untuk menangani permintaan klien.

Ini menjadikannya sebagai server yang sangat cepat. Hal ini mengakibatkan

setiap klien yang terkoneksi ke sebuah server MySQL mendapatkan thread atau

prosesnya masing-masing.

Fitur lainnya adalah sistem bantuan online (online help sistem). Semua

perintah untuk MySQL diberikan dalam command prompt. Untuk melihat

argumen mana yang dipakai untuk perintah atau kegunaan dari sebuah perintah,

yang harus kita lakukan hanya mengetik perintah tersebut dan menambahkan

perintah –help atau -?. Ini akan menampilkan informasi tentang perintah yang

diketik sebelumnya.

Selain itu MySQL juga portable , ia telah dapat diaplikasikan atau di

portkan ke hampir setiap platform. Ini berarti kita tidak harus mengganti

platform utama kita untuk menggunakan MySQL. Dan jika anda ingin pindah

ke platform baru pun , ada kemungkinan port MySQL bisa digunakan di

platform yang baru.

MySQL juga mempunyai banyak API (Application Programming

Interface) yang berbeda-beda. Termasuk di dalamnya API untuk Perl , TCL ,

Python , C/C++ , Java (JDBC) , dan ODBC. Jadi , tidak peduli apapun keahlian

perusahaan anda , MySQL mempunyai jalan untuk mengaksesnya.

Page 23: bab 2 ini adalah harus dibaca

29

MySQL juga sangat murah. Untuk sebuah MySQL yang tidak terlisensi

dan full version , harganya adalah 0 atau gratis. Untuk melisensikan salinan

program, anda hanya perlu mengeluarkan $200. Ini merupakan sebuah harga

yang sangat murah, mengingat apa yang bisa kita dapatkan dari uang tersebut.

Sistem database yang menyediakan hampir setengah fitur dari fitur yang

dimiliki MySQL dapat menghabiskan uang sepuluh ribuan dolar US. MySQL

dapat melakukan lebih baik dari apa yang dilakukan database lain dan dengan

harga yang lebih murah. (Maskakowski , 2000 , p10).

Table 2. 1 Ukuran Data Number

Data Type Storage Required TINYINT 1 byte SMALLINT 2 bytes MEDIUMINT 3 bytes INT, INTEGER 4 bytes BIGINT 8 bytes FLOAT(p) 4 bytes if 0 <= p <= 24, 8 bytes if 25 <= p <= 53 FLOAT 4 bytes DOUBLE [PRECISION], REAL 8 bytes DECIMAL(M,D), NUMERIC(M,D) Varies; see following discussion BIT(M) approximately (M+7)/8 bytes

Table 2. 2 Ukuran Data Desimal

Leftover Digits Number of Bytes 0 0 1 1 2 1 3 2 4 2 5 3 6 3 7 4 8 4

Page 24: bab 2 ini adalah harus dibaca

30

Table 2. 3 Ukuran Data Waktu

Data Type Storage Required DATE 3 bytes TIME 3 bytes DATETIME 8 bytes TIMESTAMP 4 bytes YEAR 1 byte

Table 2. 4 Ukuran Data Variabel

Data Type Storage Required CHAR(M) M × w bytes, 0 <= M <= 255, where w is the number of bytes

required for the maximum-length character in the character set BINARY(M) M bytes, 0 <= M <= 255 VARCHAR(M), VARBINARY(M)

L + 1 bytes if column values require 0 – 255 bytes, L + 2 bytes if values may require more than 255 bytes

TINYBLOB, TINYTEXT L + 1 bytes, where L < 28 BLO B, TEXT L + 2 bytes, where L < 216 MEDIUMBLO B, MEDIUMTEXT

L + 3 bytes, where L < 224

LO NGBLOB, LO NGTEXT L + 4 bytes, where L < 232 ENUM('value1','value2',...) 1 or 2 bytes, depending on the number of enumeration values

(65,535 values maximum) SET('value1','value2',...) 1, 2, 3, 4, or 8 bytes, depending on the number of set members

(64 members maximum)