tenggelam air laut dan tawar

5
Konsep Kegawatdaruratan pada Korban Tenggelam A. Kegawatdaruratan Korban Tenggelam 1. Definisi Tenggelam ( Drawning ) adalah kematian yang disebabkan oleh aspirasi cairan ke dalam pernapasan akibat terbenamnya seluruh atau sebagian tubuh ke dalam cairan. Definisi baru menyatakan bahwa tenggelam merupakan proses yang dihasilkan dari kerusakan tractus respiratorius primer dari adanya penumpukkan dalam medium cair. Definisi implicit adalah bahwa adanya cairan yang timbul dalam jalan nafas korban. Hasilnya dapat termasuk menghambat morbiditas atau kematian. Tenggelam dapat menyebabkan kematian atau kecacatan. Menurut Kongres Tenggelam Sedunia tahun 2002, tenggelam adalah suatu kejadian berupa gangguan respirasi akibat tenggelam atau terendam oleh cairan. Menurut Dr. Boedi Swidarmoko SpP, tenggelam (drowning) adalah kematian karena asfiksia pada penderita yang tenggelam. Istilah lain, near drowning adalah untuk penderita tenggelam yang selamat dari episode akut dan merupakan berisiko besar mengalami disfungsi organ berat dengan mortalitas tinggi. Efek fisiologis aspirasi pun berbeda antara tenggelam di air tawar dan air laut. Pada tenggelam di air tawar, plasma darah mengalami hipoktonik, sedangkan pada air laut adalah hipertonik. Aspirasi air tawar akan cepat diabsorbsi dari alveoli sehingga menyebabkan hipervolemia intravaskul ar, hipotonis, dilusi elektrolit serum, dan hemolisis intravaskular. Aspirasi air laut menyebakan hipovolemia, hemokonsentrasi dan hipertonis. Jadi yang di maksud dengan tenggelam adalah suatu istilah dari suatu keadaan yang disebabkan karena seseorang menghirup air atau cairan ke paru -paru sehingga menghambat/mencegah udara yang mengandung oksigen untuk sampai dan berhubungan dengan bagian depan permukaan alveolus di paru-paru,dimana bagian ini merupakan bagian penting yang berfunsi untuk pertukaran gas di paru -paru dan proses oksigenisasi darah.

Upload: cahyarani-wulansari

Post on 03-Jun-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tenggelam Air Laut Dan Tawar

8/12/2019 Tenggelam Air Laut Dan Tawar

http://slidepdf.com/reader/full/tenggelam-air-laut-dan-tawar 1/5

Konsep Kegawatdaruratan pada Korban Tenggelam

A. Kegawatdaruratan Korban Tenggelam

1. Definisi

Tenggelam ( Drawning ) adalah kematian yang disebabkan oleh aspirasi cairan ke

dalam pernapasan akibat terbenamnya seluruh atau sebagian tubuh ke dalam

cairan.

Definisi baru menyatakan bahwa tenggelam merupakan proses yang dihasilkan dari

kerusakan tractus respiratorius primer dari adanya penumpukkan dalam medium

cair. Definisi implicit adalah bahwa adanya cairan yang timbul dalam jalan nafas

korban. Hasilnya dapat termasuk menghambat morbiditas atau kematian.

Tenggelam dapat menyebabkan kematian atau kecacatan. Menurut Kongres

Tenggelam Sedunia tahun 2002, tenggelam adalah suatu kejadian berupa gangguan

respirasi akibat tenggelam atau terendam oleh cairan. Menurut Dr. Boedi

Swidarmoko SpP, tenggelam (drowning) adalah kematian karena asfiksia pada

penderita yang tenggelam. Istilah lain, near drowning adalah untuk penderita

tenggelam yang selamat dari episode akut dan merupakan berisiko besar

mengalami disfungsi organ berat dengan mortalitas tinggi. Efek fisiologis aspirasi

pun berbeda antara tenggelam di air tawar dan air laut. Pada tenggelam di air

tawar, plasma darah mengalami hipoktonik, sedangkan pada air laut adalah

hipertonik. Aspirasi air tawar akan cepat diabsorbsi dari alveoli sehingga

menyebabkan hipervolemia intravaskular, hipotonis, dilusi elektrolit serum, dan

hemolisis intravaskular. Aspirasi air laut menyebakan hipovolemia,

hemokonsentrasi dan hipertonis.

Jadi yang di maksud dengan tenggelam adalah suatu istilah dari suatu keadaan

yang disebabkan karena seseorang menghirup air atau cairan ke paru-paru sehingga

menghambat/mencegah udara yang mengandung oksigen untuk sampai dan

berhubungan dengan bagian depan permukaan alveolus di paru-paru,dimana bagian

ini merupakan bagian penting yang berfunsi untuk pertukaran gas di paru-paru danproses oksigenisasi darah.

Page 2: Tenggelam Air Laut Dan Tawar

8/12/2019 Tenggelam Air Laut Dan Tawar

http://slidepdf.com/reader/full/tenggelam-air-laut-dan-tawar 2/5

2. Etiologi

a. Terganggunya kemampuan fisik akibat pengaruh obat-obatan

b. Ketidakmampuan akibat hipotermia, syok, cedera, atau kelelahan

c. Ketidakmampuan akibat penyakit akut ketika berenang

3. Manifestasi Klinika. Koma

b. Peningkatan edema paru

c. Kolaps sirkulasi

d. Hipoksemia

e. Asidosis

f. Timbulnya hiperkapnia

4. Kondisi Umum dan Faktor Resiko Pada Kejadian Korban Tenggelam

a. Pria lebih beresiko untuk mengalami kejadian tenggelam terutama dengan usia

18-24 tahun

b. Kurang pengawasan terhadap anak terutama yang berusia 5 tahun ke bawah

c. Tidak memakai pelampung ketika menjadi penumpang angkutan air

d. Kondisi air melebihi kemampuan perenang, arus kuat dan air yang sangat dalam

e. Ditenggelamkan dengan paksa oleh orang lain dengan tujuan

membunuh,kekerasan atau permainan di luar batas.

5. Komplikasi

a. Ensefalopati Hipoksik

b. Tenggelam sekunder

c. Pneumonia aspirasi

d. Fibrosis interstisial pulmoner

e. Disritmia ventricular

f. Gagal Ginjal

g. Nekrosis pancreas

h. Infeksi

6. Klasifikasi Tenggelam

a. Berdasarkan Kondisi Paru-Paru Korban

1) Typical Drawning

Yaitu keadaan dimana cairan masuk ke dalam saluran pernapasan korban saat

korban tenggelam.

2) Atypical Drawning

• Dry Drowning 

Yaitu keadaan dimana hanya sedikit bahkan tidak ada cairan yang masuk ke dalam

saluran pernapasan.

• Immersion Syndrom 

Terjadi terutama pada anak-anak yang tiba-tiba terjun ke dalam air dingin ( suhu <

20°C ) yang menyebabkan terpicunya reflex vagal yang menyebabkan apneu,bradikardia, dan vasokonstriksi dari pembuluh darah kapiler dan menyebabkan

Page 3: Tenggelam Air Laut Dan Tawar

8/12/2019 Tenggelam Air Laut Dan Tawar

http://slidepdf.com/reader/full/tenggelam-air-laut-dan-tawar 3/5

terhentinya aliran darah koroner dan sirkulasi serebaral.

• Submersion of the Unconscious 

Sering terjadi pada korban yang menderita epilepsy atau penyakit jantung

khususnya coronary atheroma, hipertensi atau peminum yang mengalami trauma

kepala saat masuk ke air.• Delayed Dead 

Yaitu keadaan dimana seorang korban masih hidup setelah lebih dari 24 jam

setelah diselamatkan dari suatu episode tenggelam.

b. Berdasarkan Kondisi Kejadian

1) Tenggelam

Yaitu suatu keadaan dimana penderita akan meneguk air dalam jumlah yang

banyak sehingga air masuk ke dalam saluran pernapasan dan saluran nafas atas

tepatnya bagian apiglotis akan mengalami spasme yang mengakibatkan saluran

nafas menjadi tertutup serta hanya dapat dilalui oleh udara yang sangat sedikit.

2) Hampir Tenggelam

Yaitu suatu keadaan dimana penderita masih bernafas dan membatukkan air

keluar.

B. Penatalaksanaan Korban Tenggelam

Penanganan pada korban tenggelam dibagi dalam tiga tahap, yaitu:

1. Bantuan Hidup Dasar

Penanganan ABC merupakan hal utama yang harus dilakukan, dengan fokus utama

pada perbaikan jalan napas dan oksigenasi buatan, terutama pada korban yang

mengalami penurunan kesadaran. Bantuan hidup dasar pada korban tenggelam

dapat dilakukan pada saat korban masih berada di dalam air. Prinsip utama dari

setiap penyelamatan adalah mengamankan diri penyelamat lalu korban, karena

itu, sebisa mungkin penyelamat tidak perlu terjun ke dalam air untuk

menyelamatkan korban. Namun, jika tidak bisa, penyelamat harus terjun dengan

alat bantu apung, seperti ban penyelamat, untuk membawa korban ke daratan

sambil melakukan penyelamatan. Cedera servikal biasanya jarang pada korban

tenggelam, namun imobilisasi servikal perlu dipertimbangkan pada korban dengan

luka yang berat.

2. Penilaian pernapasan dilakukan pada tahap ini, yang terdiri dari tiga langkah,

yaitu:

 Look, yaitu melihat adanya pergerakan dada

 Listen, yaitu mendengarkan suara napas

 Feel, yaitu merasakan ada tidaknya hembusan napas

Penanganan pertama pada korban yang tidak sadar dan tidak bernapas dengannormal setelah pembersihan jalan napas yaitu kompresi dada lalu pemberian napas

Page 4: Tenggelam Air Laut Dan Tawar

8/12/2019 Tenggelam Air Laut Dan Tawar

http://slidepdf.com/reader/full/tenggelam-air-laut-dan-tawar 4/5

buatan dengan rasio 30:2. Terdapat tiga cara pemberian napas buatan, yaitu

mouth to mouth, mouth to nose, mouth to mask, dan mouth to neck stoma.

Penanganan utama untuk korban tenggelam adalah pemberian napas bantuan

untuk mengurangi hipoksemia. Pemberian napas buatan inisial yaitu sebanyak 5

kali. Melakukan pernapasan buatan dari mulut ke hidung lebih disarankan karenasulit untuk menutup hidung korban pada pemberian napas mulut ke mulut.

Pemberian napas buatan dilanjutkan hingga 10 – 15 kali selama sekitar 1 menit.

Jika korban tidak sadar dan tenggelam selama <5 menit, pernapasan buatan

dilanjutkan sambil menarik korban ke daratan. Namun, bila korban tenggelam

lebih dari 5 menit, pemberian napas buatan dilanjutkan selama 1 menit, kemudian

bawa korban langsung ke daratan tanpa diberikan napas buatan.

Kompresi dada diindikasikan pada korban yang tidak sadar dan tidak bernapas

dengan normal, karena kebanyakan korban tenggelam mengalami henti jantung

akibat dari hipoksia. Pemberian kompresi ini dilakukan di atas tempat yang datar

dan rata dengan rasio 30:2. Namun, pemberian kompresi intrinsik untuk

mengeluarkan cairan tidak disarankan, karena tidak terbukti dapat mengeluarkan

cairan dan dapat berisiko muntah dan aspirasi.

Selama proses pemberian napas, regurgitasi dapat terjadi, baik regurgitasi air dari

paru maupun isi lambung. Hal ini normal terjadi, namun jangan sampai

menghalangi tindakan ventilasi buatan. Korban dapat dimiringkan dan cairan

regurgitasinya dikeluarkan.

3. Bantuan hidup lanjut

Bantuan hidup lanjut pada korban tenggelam yaitu pemberian oksigen dengan

tekanan lebih tinggi, yang dapat dilakukan dengan BVM (Bag Valve Mask) atau

tabung oksigen.1 Oksigen yang diberikan memiliki saturasi 100%. Jika setelah

pemberian oksigen ini, keadaan korban belum membaik, dapat dilakukan intubasi

trakeal.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Kegawatdaruratan pada korban tenggelam terkait erat dengan masalah pernapasan

dan kardiovaskuler yang penanganannya memerlukan penyokong kehidupan jantung

dasar dengan menunjang respirasi dan sirkulasi korban dari luar melalui resusitasi,

dan mencegah insufisiensi.

Korban dikatakan hampir tenggelam apabila korban dapat bertahan hidup dalam 24

jam pertama. Apabila tidak dilakukan penanganan segera maka sebagian besar

pasien mengalami kerusakan organ yang multipel dimana otak merupakan organ

yang sangat peka dalam hal ini.Patofisiologi korban hampir tenggelam sangat tergantung kepada jumlah dan sifat

Page 5: Tenggelam Air Laut Dan Tawar

8/12/2019 Tenggelam Air Laut Dan Tawar

http://slidepdf.com/reader/full/tenggelam-air-laut-dan-tawar 5/5

cairan yang terhisap serta lamanya hipoksemia terjadi. Oleh sebab itu, tindakan di

luar rumah sakit atau di tempat kejadian tenggelam menentukan hasil tindakan di

rumah sakit dan prognosa selanjutnya.

Untuk pengelolaan, korban hampir tenggelam dikategorikan berdasarkan status

neurologis. Kategori A dan B biasanya membutuhkan perawatan medis supportifsedangkan penderita yang termasuk dalam kategori C membutuhkan tindakan

untuk mempertahankan kehidupan dan perawatan intensif. Juga harus dicari dan

ditangani trauma yang timbul, seperti masalah kejang.