telkom

Upload: nahdya-pradnya-yanis

Post on 18-Jul-2015

589 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

2.2 VISI DAN MISI PT. TELKOM 2.2.1 Visi PT. TELKOM Adapun Visi PT. TELKOM yaitu: 1. To become a leading InfoCom player in the region, maksudya adalah: PT. TELKOM Indonesia, Tbk berusaha untuk menempatkan diri sebagai perusahaan InfoCom terkemuka di kawasan Asia Tenggara, Asia dan akan berlanjut ke kawasan Asia Pasifik. 2. To be dominant infoCom player in the region and having strong brand equit artinya menjadi penyedia layanan infocom yang paling dominant di Sumatera dan menjadi atau penyampai brand di bidang jasa Telekomunikasi. 2.2.2 Misi TELKOM PT. TELKOM Indonesia, Tbk mempunyai misi memberikan layanan One Stop InfoCom dengan jaminan bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik, berupa kemudahan, produk dan jaringan berkualitas, dengan harga kompetitif. PT. TELKOM Indonesia, Tbk akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik dengan mengoptimalisasikan sumber daya manusia yang unggul, penggunaan teknologi yang kompetitif, serta membangun kemitraan yang saling menguntungkan dan saling mendukung secara sinergis. Dari misi diatas maka dapat dinyatakan bahwa : 1. PT. TELKOM Indonesia, Tbk berupaya memberikan pelayanan One Stop InfoCom yang berkualitas tinggi dengan menetapkan system management modern yang dominan pada kepuasan para pelanggan dengan harga yang kompetitif. 2. TELKOM Indonesia, Tbk memberikan layanan yang terbaik dengan mengoptimalkan SDM yang unggul melalui manajemen modern (TQM) dan melakukan setiap kegiatan dengan teknologi yang bersifat komputerisasi. 3. Melakukan kerjasama dengan Share Holder (pemegang saham) yang saling menguntungkan secara Win-win solution melalui Business partner yang sinergi.

PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA TELKOM Perencanaan bisnis dalam organisasi pada dasarnya terbagi tiga level yaitu, perencanaan strategik.yang disusun pada level korporat atau keseluruhan organisasi dan perencanaan operasional yang disusun pada level fungsional atau unit bisnis.Kedua bentuk perencanaan itu, dihubungkan oleh perencanaan taktikal. Keterkaitan dari ketiga level perencanaan itu satu sama lain ,

PERENCANAAN STRATEGIK

PERENCANAAN TAKTIKAL

PERENCANAAN OPERASIONAL

TUJUAN YANG DIHARAPKAN: Memberikan arah melalui tujuantujuan alokasi yang luas, dan berdasarkan menunjukkan perencanaan. Bagaimana strateg-strategi yang dengan itu tujuan-tujuan tercapai

TUJUAN YANG DIHARAPKAN: Meningkatkan sumber-sumber daya yang cukup melalui desain organisasikultur, budget dan poilicy

TUJUAN YANG DIHARAPKAN: Meningkatkan efisiensi penggunaan dari sumber-sumber fungsi

Memulai proses perencanaan SDM PT. TELKOM diharapkan memiliki kemampuan mengantisipasi persaingan (competitive competences), kemampuan profesional yang tinggi, proaktif, adaptif, inovatif, disiplin, berintegritas tinggi, semangat pengabdian, jujur, berwawasan bisnis, dan mampu menyesuaikan diri terhadap

kemajuan teknologi dan persaingan bisnis. Dengan demikian SDM di PT. TELKOM harus memiliki keunggulan kompetitif yang berkesinambungan (sustainable competitive advantage). Upayakan pengembangan SDM dilaksanakan PT. TELKOM melalui enam tahapan proses manajemen SDM, yaitu (a) Perencanaan SDM, (b) Iklim organisasi, (c) Sistem imbal jasa dan penghargaan, (d) Rekrutasi, seleksi, dan penempatan, (e) Pengembangan karir, dan (f) manajemen kinerja. Ke enam proses Manajemen SDM tersebut menyajikan strategi-strategi pengelolaan SDM dan model-model system pengelolaan SDM yang dijadikan model dan pedoman agar dapat memberikan kontribusi besar dalam pencapaian tujuan strategis TELKOM.

Proses Perencanaan PT. TELKOM dimulai dengan perencanaan Strategic Orientation, yaitu pemahaman komprehensif tentang berbagai hal yang mempengaruhi arah strategis perusahaan. Key behavior meliputi : 1) Memiliki visi dalam mengembangkan perusahaan/ organisasi; 2) Mengembangkan kebijakan strategis untuk meningkatkan kapabilitas perusahaan; 3) Memperhitungkan resiko atas keputusan strategis yang diambil; 4) Menyelaraskan strategi perusahaan dengan perubahan-perubahan eksternal, menetapkan kebijakan dengan mempertimbangkan kepentingan stake holder (pegawai, pelanggan/customer, pemilik modal).

Tetapkan tujuan untuk proses perencanaan Sumber Daya manusia

1) Menetapkan sasaran kerja yang realitis; 2) Meningkatkan prestasi kerja yang lebih baik secara terus menerus; 3) Mengambil resiko untuk mencapai sasaran yang lebih tinggi; 4) Siap menghadapi lingkungan kerja yag kompetitif; 5) Melakukan berbagai cara untuk mencapai sasaran kerja. 6) Menyediakan berbagai sumber daya untuk memberikan pelayanan yang lebih baik; 7) Membina hubungan baik dengan pelanggan; 8) Memberikan alternatif pemecahan masalah yang sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan pelanggan; 9) Mengembangkan cara-cara untuk meningkatkan kualitas pelayanan.

Mengidentifikasi Peserta Demikian juga halnya dengan kondisi pegawai PT. TELKOM untuk jenjang pendidikan selama kurun waktu empat tahun terakhir menunjukkan peningkatan kemampuan akademik SDM yang cukup signifikan, yaitu adanya peningkatan di jenjang pendidikan D1 dan D2 dari 778 orang (16,75%) pada tahun 1999 sedangkan pada tahun 2002 menjadi 909 orang (21,24%) atau naik sebesar 131 orang , jenjang pendidikan D3 sebanyak 295 orang (6,35%) pada tahun 1999 menjadi 325 orang (7,6%) pada tahun 2002 atau naik sebesar 30 orang (10,2%), sedangkan jenjang S1 (1999) sebanyak 506 orang (10,89%) menjadi (2002) 516 orang (12,66%) atau naik sebesar 10 orang (1,8%), serta jenjang S2 (1999) sebanyak 37 orang (0,8%) menjadi 60 orang (1,41%) atau naik sebanyak 23 orang (62,1%). Untuk jenjang pendidikan SLA ke bawah cenderung mengalami penurunan, yaitu sebanyak 3031 orang (65,23%) pada tahun 1999, sedangkan tahun 2002 menjadi 1135 orang (26,52%) atau 1896 orang (62,5%).

Penyusunan Organisasi Filsafat Sumber Daya Manusia Melakukan studi yang menjabarkan tentang pengaturan Sumber Daya Manusia

Interpersonal Relationship, yaitu kemampuan mengembangkan sensitivitas, sikap, minat dan perasaan dalam berinteraksi dengan pihak lain. Key behavior meliputi : 1) Menjaga harga diri orang lain pada saat berinteraksi; 2) Menunjukkan antusiasme saat berkomunikasi dengan orang lain; 3) Menjalin hubungan baik dengan orang lain secara berkesinambungan.

Conceptial Thinking, yaitu kemampuan memahami situasi atau masalah dengan cara memandangnya sebagai satu kesatuan yang terintegrasi. Key behavior meliputi : 1) Menggunakan cara-cara praktis untuk menemukenali permasalahan; 2) Melihat perbedaan yang penting antara permasalahan saat ini dengan yang pernah terjadi sebelumnya; 3) Membuat pola hubungan antar permasalahan secara komprehensif; 4) Memodifikasi dan menerapkan konsep-konsep/metoda secara tepat.

Analytical Thinking, yaitu kemampuan memahami situasi atau masalah dengan cara menguraikan masalah menjadi bagian-bagian yang lebih rinci. Key behavior meliputi : 1) Mengantisipasi hanbatan-hambatan dalam rangka menetapkan langkah-langkah yang akan diperlukan; 2) Menguraikan permasalahan yang kompleks secara sistematis menjadi bagian yang lebih mudah dipahami; 3) Menggunakan metoda analisa untuk mencari alternatif silusi; 4) Membuat kesimpulan yang logis atas permasalahan; 5) Mengenali dampak dari kesimpulan yang diambil.

Self Management, yaitu memiliki kepercayaan diri dan komitmen untuk mengalokasikan waktu, tenaga dan pikiran untuk hal-hal yang sangat prioritas. Key behavior meliputi : 1) Bertanggungjawab terhadap tindakan-tindakan yang diambil; 2) Membuat rencana kerja secara sistematis; 3) Melaksanakan rencana kerja secara konsisten; 4) Bersikap tenang dalam menghadapi situasi yang penuh tekanan; 5) Melakukan evaluasi diri dan mengupayakan perbaikan guna peningkatan performansi; 6) Memiliki keyakinan akan kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan.

Information seeking, yaitu kemampuan dan kemauan mengumpulkan informasi yang berguna dalam penyelesaian pekerjaan. Key behavior meliputi : 1) Mencari berbagai informasi pada sumber yang berbeda; 2) Menggali informasi lebih dalam untuk mendapatkan inti permasalahan; 3) Melakukan upaya sistematis untuk mendapatkan informasi & umpan balik; 4) Memiliki cara-cara/teknik tertentu dalammenggali informasi.

Menetapkan Identitas Organisasi Sumber Daya manusia

Memilih Tujuan yang Strategis 1. Velue Creation : Implementasi proses pelayanan yang berorientasi pada one stop customer process Implementasi system manajemen operasi yang excellent 2. Quality Excellent : Menyediakan jasa Infocom dengan kualitas excellent Memberikan pelayananan excellent Menerapkan customer centric organization yang sesuai dengan kebutuhan pasar Pengembangan sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan pasar Pengelolaan information system technology untuk mendukung proses bisnis dan product development Merumuskan Strategi Sumber Daya manusia Menerapkan Strategi Yang dipilih PT. TELKOM dalam penerapan strategi yang telah dipilih, akan menetapkan beberapa factor pendukung di dalamnya, yaitu adalah : Leadership of Change (Transformational), yaitu kemampuan memimpin perubahan yang berdampak pada penigkatan kinerja perusahaan dalam upaya penerapan strategi yang dipilih oleh perusahaan sebelumnya. Key behavior meliputi : 1) Mengkomunikasikan visi, misi dan strategi perusahaan secara efektif sehingga dapat diterima dengan baik oleh para pegawai; 2) Menumbuhkan motivasi dan komitmen para pegawai untuk mendukung perubahan; 3) Mengalokasikan berbagai sumber daya perusahaan secara optimal untuk mengimplementasikan perubahan; 4) Menjadi inspirator bagi terjadinya perubahan yang mendorong kinerja perusahaan. Organization Climate Development, yaitu kemampuan menciptakan lingkungan kerja yang mendukung pengembangan individu dan perusahaan dalam rangka penerapan strategi yang telah dipilih. Key behavior meliputi : 1) Menciptakan lingkungan kerja yang kompetitif; 2) Mengembangkan lingkungan kerja yang mendukung peluang bekerja dan berfikir kreatif; 3) Menciptakan lingkungan kerja yang fleksibel terhadap perubahan; 4) Menciptakan lingkungan kerja yang mendukung bagi pengembangan diri; 5) Mendorong dan mendukung kegiatankegiatan yang bersifat inovatif.

Networking, yaitu kemampuan menciptakan dan mendorong serta memelihara hubungan yang kuat dengan organisasi dan key person dalam upaya penerapan strategi yang sebelumnya telah dirumuskan dan dipilih oleh perusahaan. Key behavior meliputi : 1) Menjalin hubungan kerja secara luas dalam meraih peluang bisnis; 2) Memanfaatkan hubungan informasi dalam meraih sasaran perusahaan; 3) Melakukan koordinasi dengan pihak eksternal perusahaan dalam menjalankan bisnis perusahaan.

Mengevaluasi proses perencanaan Managing People and Change, yaitu kemampuan mengelola bawahan dan perubahan untuk mencapai tujuan sesuai visi, misi dan strategi perusahaan. Key behavior meliputi : 1) Membuat program dan sasaran kerja yang jelas untuk bawahan sesuai visi & misi perusahaan; 2) Mengelola dan mengembangkan bawahan dalam mencapai sasaran organisasi; 3) Mengelola perubahan untuk meningkatkan kinerja yang optimal; 4) Melakukan coaching dan konseling untuk meningkatkan moral, efektivitas dan produktivitas kerja; 5) Memonitor pelaksanaan program kerja bawahan secara tepat.

Mengelola Masalah Yang Timbul dalam Rencana yang bersifat Strategis Pertama kali, proses pengambilan keputusan dipicu oleh adanya masalah yang dihadapi dan perlu segera dipecahkan oleh suatu organisasi. Dari adanya masalah ini, langkah yang harus ditempuh adalah menetapkan secara tepat apa sesungguhnya masalah yang dihadapi. Untuk itu perlu dilakukan pengenalan, identifikasi, diagnosis dan analisis terhadap masalah yang ada, yakni dengan cara menguraikan unsur-unsur masalah yang dihadapi, kemudian dikelompokkan kembali menurut corak dan sifatnya masing-masing, serta memperkirakan faktor-faktor kunci penyebab masalah tersebut. Untuk mendukung hal ini, perlu dilakukan pengumpulan data pendahuluan yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi. Adalah suatu kegagalan besar jika SDM suatu organisasi salah dalam mengenali, mengidentifikasi serta mendiagnosis sesuatu yang diduga merupakan masalah, padahal masalah sesungguhnya belum atau tidak tersentuh sama sekali.

Setelah dilakukan identifikasi dan diagnosis masalah, maka tahap selanjutnya adalah pengembangan alternatif. Tahapan ini merupakan kegiatan analisa dalam rangka menggali dan menemukan berbagai macam pilihan atau alternatif, sehingga membutuhkan daya cipta yang besar disamping pengetahuan yang luas dan mendalam tentang masalah yang akan dipecahkan. Pada tahap berikutnya, terhadap berbagai alternatif tadi diadakan evaluasi atau penilaian. Dalam hal ini, evaluasi dilakukan atas dasar ramalan (forecasting) mengenai konsekuensi setiap alternatif yang dapat diperkirakan akan timbul. Dalam meramalkan setiap alternatif, biasanya digunakan pola berpikir sebab akibat, misalnya: jika alternatif 1 yang dipilih akan menimbulkan konsekuensi A, B dan seterusnya. Dengan kata lain, perlu diadakan pembandingan antar alternatif, sebelum sampai kepada pemilihan salah satu alternatif yang dianggap terbaik, serta mengandung cost yang jauh lebih rendah dibanding benefit yang akan dihasilkan. Adapun fase atau tahap terakhir dari proses pengambilan keputusan adalah implementasi keputusan, yaitu pelaksanaan dari alternatif yang dipilih, serta pemantauan pelaksanaan sebagai dasar tindak lanjut bagi PT. TELKOM.