pt telkom indonesia

24

Click here to load reader

Upload: louis-bwp

Post on 05-Jul-2015

4.070 views

Category:

Documents


61 download

TRANSCRIPT

Page 1: PT Telkom Indonesia

PT Telkom Indonesia

PT Telkom Indonesia

Latar Belakang

Jasa informasi merupakan jasa yang sangat menentukan kehidupan manusia hari

ini di masa mendatang. Berbagai jenis informasi setiap detik diserap oleh manusia

diberbagai penjuru dunia guna memberi petunjuk untuk melangkah kehidupan sehari-hari

bagi kemajuan manusia dan dalam organisasi.

Globalisasi telah menciptakan persaingan yang ketat, baik itu dalam industri jasa

maupun produk. Tidak terkecuali dalam bidang penyediaan jasa telekomunikasi seluler

yang mengalami perkembangan cukup pesat.

Menghadapi persaingan tersebut, setiap perusahaan memiliki strategi tersendiri

agar tetap eksis. Salah satu strategi manajemen peruahaan agar tetap eksis dan

berkembang lazim dilakukan dengan merumuskan visi dan misi baru. Perubahan tersebut

dapat diwujudkan dengan cara merubah identitas perusahaan.

Sejumlah perusahaan di tanah air sudah melakukan perubahan identitas

perusahaannya. Dibidang telekomunikasi, PT. Indosat Tbk telah melakukan perubahan

identitas perusahaan. PT. Exelcom juga melakukan perubahan identitas perusahaan, yaitu

Exelcom menjadi XL, berikut logo yang digunakannya.

Identitas perusahaan begitu penting, sehingga perusahaan rela untuk

mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk mengubah identitasnya. Hal ini disebabkan

banyak orang melakukan kontak pertama kali dengan suatu perusahaan melalui iklan,

surat kabar, alat transformasi, kemasan produk dan sebagainya. Segala hal yang telah

disebutkan di atas merupakan citra perusahaan secara visual bagi mereka yang tidak

mengenal perusahaan sebelumnya, dan mereka dapat mempersepsikan apa yang mereka

lihat tersebut sebagai kesan mereka terhadap perusahaan.

1

Page 2: PT Telkom Indonesia

PT Telkom Indonesia

Bulan Oktober 2009, Perusahaan Telekomunikasi Indonesia ( PT. Telkom

Indonesia ) resmi mengganti logonya dengan lambang yang menggambarkan “Lima Jari

Tangan bertuliskan Telkom Indonesia”. Selain logo baru, Telkom juga merubah tagline

yang tadinya Commited 2 You menjadi The World Is In Your Hand. Berikut adalah

gambar dari logo baru dan dari logo lama Telkom :

Logo Lama

Arti Logo

Bentuk bulatan dari logo melambangkan: Keutuhan Wawasan Nusantara; Ruang

gerak TELKOM secara nasional dan internasional. TELKOM yang mantap, modern,

luwes, dan sederhana. Warna biru tua dan biru muda bergradasi melambangkan teknologi

telekomunikasi tinggi/ canggih yang terus berkembang dalam suasana masa depan yang

gemilang. Garis-garis tebal dan tipis yang mengesankan gerak pertemuan yang beraturan

menggambarkan sifat komunikasi dan kerjasama yang selaras secara berkesinambungan

dan dinamis. Tulisan INDONESIA dengan huruf Futura Bold Italic,menggambarkan

kedudukan perusahaan TELKOM sebagai Pandu Bendera Telekomunikasi Indonesia

{Indonesian Telecommunication Flag Carrier).

2

Page 3: PT Telkom Indonesia

PT Telkom Indonesia

Berawal dari peristiwa bersejarah, yaitu pengoperasian layanan jasa

telekomunikasi pertama di Indonesia berupa hubungan telegraf elektromagnetik antara

Batavia (Jakarta) dengan Buitenzorg (Bogor) pada 23 Oktober 1856, Kini layanan jasa

telekomunikasi dan informasi berkembang pesat dan menjadi kebutuhan mutlak manusia

pada era informasi ini.Inilah awal hadirnya perusahaan telekomunikasi dan informasi

yang sekarang dikenal dengan nama PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

(TELKOM).Perjalanan panjang, pengabdian tulus dan inovasi tiada henti telah

menjadikan TELKOM sebagai penyedia jasa layanan informasi dan telekomunikasi

tersebar dengan ragam produk terlengkap di Indonesia. TELKOM terus beradaptasi dan

bertransformasi untuk menjadikan dirinya selalu dapat memenuhi kebutuhan dan

keinginan para stakeholder (Pemegang Saham).

Logo Baru

Arti dari simbol-simbol logo tersebut yaitu:

Lingkaran sebagai simbol dari kelengkapan produk dan layanan  dalam

portofolio bisnis baru TELKOM yaitu TIME (Telecommunication, Information, Media &

Edutainment). Expertise.

Tangan yang meraih ke luar. Simbol ini mencerminkan pertumbuhan dan

ekspansi ke luar. Empowering.

3

Page 4: PT Telkom Indonesia

PT Telkom Indonesia

Jemari tangan. Simbol ini memaknai sebuah kecermatan, perhatian, serta

kepercayaan dan hubungan yang erat. Assured.

Kombinasi tangan dan lingkaran. Simbol dari matahari terbit yang

maknanya adalah perubahan dan awal yang baru. Progressive.

Telapak tangan yang mencerminkan kehidupan untuk menggapai masa

depan. Heart.

Warna-warna yang digunakan adalah :

Expert Blue pada teks Telkom melambangkan keahlian dan pengalaman

yang tinggi

Vital Yellow pada telapak tangan mencerminkan suatu yang atraktif,

hangat, dan dinamis

Infinite sky blue pada teks Indonesia dan lingkaran bawah mencerminkan

inovasi dan peluang yang tak berhingga untuk masa depan.

Kini TELKOM memasuki era baru dengan mendeklarasikan dirinya sebagai

operator dengan portofolio telecommunication, information, media dan edutainment

(T.I.M.E), terlengkap dan terbesar di tanah air melalui kekuatan dan sinergi dalam

lingkup TELKOMGroup. TELKOM hadir dengan portofolio baru, spirit baru, komitmen

baru dan citra baru demi kenyamanan dan kepuasan Anda.TELKOM akan mengantarkan

Anda pada sebuah era dalam dunia dan kehidupan menjadi begitu mudah dikendalikan,

serasa dalam genggaman Anda The World in Your Hand!.

Soal logo, nampaknya memang saat ini dibutuhkan semangat baru untuk

menghadapi tantangan di masa depan. Logo sekarang yang diperlombakan Ir.H.Cacuk

Sudarijanto di tahun 1992 terlihat masih agak kaku ketimbang Logo Pertamina yang

nampak luwes dalam menghadapi era kompetisi di abad 21 ini. Perubahan logo Telkom,

hendaknya dapat menggambarkan paradigma baru operator terkemuka ini dalam

menjawab tantangan jaman. Sebab yang pasti  itu adalah perubahan. Perubahan selalu

diharapkan memberikan yang terbaik bagi sebuah perusahaan kelas dunia seperti Telkom.

Artinya harus ada peningkatan pendapatan yang signifikan,  meningkatnya kualitas SDM,

4

Page 5: PT Telkom Indonesia

PT Telkom Indonesia

meningkatnya penerapan teknologi IT teranyar, meningkatnya layanan kepada pelanggan,

meningkatnya citra perusahaan dan tegaknya GCG. Semoga PT.Telkom Tbk lebih maju,

lebih baik, lebih berkembang di hari-hari mendatang. Ke depan harus lebih baik dari hari

ini maupun dari masa lalu. Bravo PT.Telkom Tbk

Tujuan Perubahan

Seperti yang diketahui, Telkom melakukan perubahan dikarenakan harus

menyesuaikan dengan kondisi lingkungan yang ada, baik lingkungan Makro maupun

Mikro. Perkembangan teknologi dan ketatnya persaingan industri teknologi komunikasi

dan informasi di indonesia juga mendorong untuk melakukan perubahan. Potensi pasar

dan pengguna di bisnis ini memang masih sangat besar. Namun itu juga harus bersaing

dengan kompetitor lain dari merebutkan pasar dan pelanggan.

Perubahan bisnis Telkom menyeluruh dan terintegrasi yang melibatkan empat

aspek dasar perusahaan. Yakni, transformasi bisnis, infrastruktur, sistem dan model

operasi, serta transformasi sumber daya manusia. yang menjadi pertanyaan Apakah

Telkom sudah siap dengan perubahan itu ? Kebijakan manajerial  dan Strategik (Telkom

ways) Budaya Organisasi, Perkembangan Teknologi. Apalagi dengan perkembangan new

wave era (web 2.0) dan destructive Technology yang menyebabkan suatu tren cepatnya

suatu laju untuk mengalami perubahan. jika tidak ingin tertinggal dan kalah bersaing

dengan yang lain.yang penting dalam melakukan transformasi bisnis ini yang tetap jadi

patokan adalah pelanggan. Seperti yang diketahui perusahaan ini bergerak di bidang jasa

teknologi, komunikasi dan informasi maka yang menjadi tujuan utama dari perusahaan

adalah pencapaian kepuasaan pelanggan. Dalam bidang jasa kepuasan pelanggan sangat

menentukan. Sekali pelanggan dikecewakan, maka persepsi dan citra suatu produk di

mata pelanggan akan berkurang.

Strategi mengelola perubahan

Operator telekomunikasi terkemuka PT.Telkom Tbk menyambut “Tahun 2009”

ini bukan  saja dengan tekad meningkatkan kinerja dan produktivitas kerja, tapi konon

akan meluncurkan struktur organisasi baru dari 7 Divisi Regional (Divre) menjadi hanya

5

Page 6: PT Telkom Indonesia

PT Telkom Indonesia

3 Divre, membentuk Divisi baru khusus mengelola bisnis Flexi dan mengganti logo lama

dengan logo baru. Sebagai operator kelas dunia yang bersaing ketat dengan operator

lainnya di dalam negeri untuk menjadi market leader, Telkom yang sudah go public

internasional sejak 1996 ini tak pernah termenung menghabiskan waktu. Solusi dan

inovasi selalu diluncurkan Direkrorat Konsumer untuk meningkatkan citra, memberikan

kepuasan kepada pelanggan dan menjadi yang terdepat dalam berbagai hal.

Menuju “penyitraan terbaik” memang bukan pekerjaan gampang. Butuh

komitmen seluruh jajaran operator ini dari mulai kasta terendah sampai ke puncak kasta

tertinggi Direksi Telkom. Untuk itu dibutuhkan sinergi karena sinergi bukan proses yang

bersifat instant. Melainkan memerlukan tahapan waktu dan formulasi strategi yang tepat

untuk mengimplementasikannya. (Patriot Februari 2009). Sinergi bukan merupakan

pilihan, tapi merupakan keharusan menuju leading infocom player. Hal ini disadari

jajaran perusahaan ini karena secara bisnis, kekuatan group bisa memberikan keunggulan

nyata yang sulit dikejar para pesaing. Sebab itu sinergi harus menyentuh area product,

services dan billing. Perusahaan dengan 25.000 lebih tenaga kerja saat ini jauh hari

sebelumnya telah melakukan gerakan yang tepat dalam mengoptimalkan potensi melalui

sinergi group. Keputusan strategis ini memberikan layanan infocom terlengkap dengan

kualitas super ketimbang lawan-lawannya. Kini pertempuran di bisnis infocom sudah

sedemikian ketatnya, nyaris merupakan perang saling mematikan melalui perang tariff

yang belum juga berakhir. Bahkan para pakar memformulasikan bahwa suksesnya sinergi

tergantung pada suksesnya perpaduan dari 3W yakni winning concept, winning system

dan winning team.Operator ini memperkuat layanan informasi dan komunikasi (infocom)

di segmen korporasi di mana memasuki tahun 2009 lalu meluncurkan produk baru

Telkom i-SURE (integrated Service Assurance Center) dan menjalin kerjasama strategis

dengan National Computer System (NCS). Ini merupakan upaya strategis perusahaan

tersebut untuk memberikan layanan prima dari ujung ke ujung (end to end)  di pasar

korporasi. Menurut VP Public and Marketing Communication (PMC) Telkom Eddy

Kurnia, layanan ini merupakan wujud akhir dari program INFUSION 2008 (Indonesia

Flexible & United BuSiness SolutiON) yang telah disosialisasikan sejak 2005.

6

Page 7: PT Telkom Indonesia

PT Telkom Indonesia

Inti layanan Telkom i-SURE adalah memberikan jaminan atau assurance bahwa

system informasi milik pelanggan korporasi senantiasa berada dalam kondisi berjalan

lancar. Malahan sebelum pelanggan korporasi melaporkan adanya kerusakan , pihak

pengelola Telkom i-SURE sudah lebih dulu mengetahuinya dan langsung melakukan

perbaikan. Pelanggan korporasi dapat tetap melakukan aktivitas bisnisnya tanpa dilanda

kekhawatiran. Ini bisa terjadi karena Telkom I-SURE sudah dilengkapi dengan teknologi

alarm system yang memonitor kondisi jaringan di seluruh tanah air. Untuk mengelola dan

mengoperasikan layanan baru ini Telkom  secara khusus membangun pusat layanan i-

SURE. Produk baru ini merupakan wujud nyata operator telekomunikasi terkemuka ini

memberikan layanan berbasis Commitment to Excellent Service Assurance kepada para

pelanggan korporasi. Keberadaan i_SURE sangat dibutuhkan terkait komitmen Telkom

untuk memberikan future lifestyle melalui INSYNC2014.

Lewat teknologi khusus ini Telkom dapat melakukan monitoring pada semua

layanan yang digunakan para pelanggannya secara lebih detail. I-SURE juga menjamin

ketersediaan layanan selama 24 jam sehari.

Dalam upaya memenuhi kebutuhan pelanggan korporasi yang bergerak dinamis,

operator ini harus memiliki sifar lean and agle. Dengan sifat itu diharapkan mampu

melakukan maneuver bisnis yang lebih lincah, perbaikan tingkat layanan, pendapatan dan

cost assurance. Untuk dilakukan kesiapan di bidang information technology. Untuk itu

telah dibangun transformasi IT dengan mengembangkan INFUSION bertujuan untuk

mendukung strategy customer centric.

Artinya konsepnya harus kuat, matang dan komprehensip. Sistemnya harus

handal dan terintegrasi dan timnya harus berdedikasi dan solid. Dan pembentukan 3

Divre dari 7 Divre, yaitu Divre I Sumatera, Divre II Jawa-Bali dan Divre III Indonesia

Timur, merupakan jawaban untuk lebih meningkatkan dan mendongkark value melalui

sinergi. Sehingga Divre-divre yang hilang pada struktur baru organisasi akan menjadi

“ujung tombak” marketing yang ampuh untuk memenangkan duel menghadapi operator

lain.

7

Page 8: PT Telkom Indonesia

PT Telkom Indonesia

Jika penciutan Divre dilakukan, maka diharapkan Telkom lebih gesit dan lincah

lagi dalam memabangun bisnisnya. Regulasi apapun tidak akan menjadi masalah bagi

perusahaan terkemuka ini apapun yang dihadapinya hari ini maupun di hari-hari

mendatang. Yang jelas ke depan diharapkan jauh lebih baik lagi siapapun Nakhodanya.

Menyangkut kemungkinan Flexi akan dikelola divisi khusus seperti seluler di

1996 yang dimanage oleh anak perusahaan PT.Telkomsel, nampak merupakan upaya

untuk tetap mempertahankan market leader di bisnis CDMA. Hal ini adalah jawaban atas

semakin sengitnya persaingan saat ini antar operator telekomunikasi di negeri ini.

Flexi kini sudah berusia enam tahun dan pelanggannya kini sudah menyentuh tak

kurang 14 juta pelanggan. Sudah jauh meninggalkan total pelanggan telepon tetap yang

stagnasi pada angka 8,7 juta pelanggan. Bahkan 2009 ini diharapkan pelanggan wireless

ini mencapai 16,5 juta-18 juta pelanggan. Padahal 2003 lalu pelanggan Flexi hanya 265

ribu.

Tahun 2004 tercatat 1,4 juta, 2005 naik menjadi 4,1 juta, 2006 tercatat 4,2 juta,

2007 mencapai 6,5 juta dan akhir 2008 sudah mengkemas 11,5 juta pelanggan. Akhir

2009 ini diharapkan dengan promosi menelpon gratis sesama Flexi area Banten,

Jabodetabek, Jawa Barat, Yogyakarta, total pelanggan dapat menyentuh angka fantatis.

Berdasarkan data yang dimuat Majalah Patriot Januari 2009, pendapatan Telkom

dari Flexi ini pada 2004 baru menyentuh angka Rp.674 miliar. Pada 2005 naik menjadi

Rp.1,7 triliun, 2006 sebesar Rp.2,9 triliun, 2007 sebanyak Rp.3,6 triliun. Akhir 2008 lalu

diperkirakan pendapatan Telkom dari bisnis telepon wireless ini mencapai Rp.5,5 triliun.

Dari angka-angka tersebut menurus penulis di majalah Patriot itu Muhammad Yusuf,

tahun 2007 dan 2008, tidak ada pertumbuhan pendapatan. Walaupun pendapatan tidak

tumbuh menggembirakan, penyerapan beban tetap saja meningkat. Tercatat beban Flexi

di tahun  2994 berjumlah Rp.972 miliar, 2005 mencapai Rp.1,8 triliun, 2006 Rp.2,1

triliun, 2007 sebesar Rp.3,5 triliun dan Oktober 2008 tercatat beban belanja Flexi Rp.2,4

triliun.Dari perolehan pendapatan dan penyerapan beban, menurut penulis, Flexi sudah

8

Page 9: PT Telkom Indonesia

PT Telkom Indonesia

mencatat net income 2004 sebesar minus Rp.385 miliar, 2005 minus Rp.260 miliar, 2006

Rp.536 miliar, 2007 Rp.20 miliar dan Oktober 2008 mencapai Rp.422 miliar.

Usia yang mencapai 6 tahun bagi industri telekomunikasi merupakan usia yang

sudah seharusnya memberikan net income yang cukup signifikan bagi operator

terkemuka ini seperti halnya saat bisnis seluler yang dikelola anak perusahaan Telkom,

PT.Telkomsel pada tahun 2001 sudah memberikan pendapatan yang luar biasa tingginya

bagi perusahaan plat merah ini. Divisi Flexi sebelumnya pernah dikelola secara khusus

saat Alex  J.Sinaga dan Dian Rahmawan mendapatkan kepercayaan manajemen Telkom

sebagai pimpinan di divisi tersebut. Kalaupun akan dibentuk anak perusahaan yang

khusus memanage bisnis Flexi tersebut mungkin  ke dua orang ini dapat dipertimbangkan

sebagai pucuk pimpinan dengan melakukan kontrak manajemen karena mereka selain

memenuhi persyaratan juga sangat professional dalam bekerja.

Analisis

Berdasarkan Buku Change Management karangan Jeff Davidson bahwa

Manajemen Perubahan (Change Management) merupakan sebuah proses penyejajaran

(alignment) berkelanjutan sebuah organisasi dengan pasarnya dan melakukanya lebih

tanggap dan efektif dari pada para peasingnya. Dimana Manajemen Perubahan adalah

upaya yang dilakukan untuk mengelola akibat-akibat yang ditimbulkan karena terjadinya

perubahan dalam organisasi. Perubahan  dapat terjadi karena sebab-sebab yang berasal

dari dalam maupun dari luar organisasi tersebut.

Michael Hammer dan James Champy menuliskan bahwa ekonomi global

berdampak terhadap 3 C, yaitu customer, competition, dan change. Pelanggan menjadi

penentu, pesaing makin banyak, dan perubahan menjadi konstan. Tidak banyak orang

yang suka akan perubahan, namun walau begitu perubahan tidak bisa dihindarkan. Harus

dihadapi. Karena hakikatnya memang seperti itu maka diperlukan satu manajemen

perubahan agar proses dan dampak dari perubahan tersebut mengarah pada titik positif.

9

Page 10: PT Telkom Indonesia

PT Telkom Indonesia

Teori-teori yang mendasari Change Management adalah teori-teori yang

berspesialisasi pada isu-isu kualitas organisasi dan mengangkat perubahan sebagai

sebagai bagian dari teori mereka, teori tersebut adalah sebagai berikut:

a)        W. Edwards Deming, Ph.D  (1900-1993) mengemukakan bahwa kualitas

bukanlah sesuatu yang perlu didifinisikan dalam pengertian kongkrit dan kualitas hanya

dapat didifinisikan oleh pelanggan serta mengusulkan agar para manajer secara agresif

menciptakan dan memimpin perubahan-perubahan sercara alamiah.

b)        Joseph Juran (1979) mengemukakan bahwa peralihan keseimbangan di

antara upaya dan waktu yang difokuskan untuk mengembangkan ciri-ciri khusus sebuah

produk versus upaya untuk menghilangkan seluruh kekurangan dari sebuah produk.

Permulaan perubahan yang alamiah yang merupakan sebuah elemen tak terpisahkan dari

manajemen kualitas total.

c)        Philip B. Crosby (Quality is free, 1979, Quality without Tears, 1984 dan

Leading, 1999) mengemukakan kualitas sebagai sebuah keselarasan terhadap persyaratan

dan kualitas bisa ada atau tidak, tiada tingkatan-tingkatan langsungnya. Para manajer

harus mengukur kualitas dengan secara rutin menghitung biaya akibat terciptanya

kesalahan-kesalahan. Ia menekankan penghapusan perubahan-perubahan yang merusak

lewat pencegahan kesalahan-kesalahan yang membawa pada perubahan-perubahan

tersebut.

d)       Kurt Lewin (1890-1947) yang merupakan psikolog yang mempelajari

perilaku kelompok-kelompok sosial dan terkenal sebagai Pendiri psikologi Sosial

Modern. Lewin berpendapat bahwa seluruh data atau informasi di dunia tidaklah

bermanfaat kecuali diterjemahkan menjadi tindakan yang tepat, yang merupakan apa

yang perlu dilakukan para manajer perubahan. Ia mengembangkan analisis medan gaya

sebagai sebuah alat bagi perubahan lewat pencegahan yang digunakan untuk menentukan

kekuatan-kekuatan mana yang mendorong atau menahan sebuah perubahan tertentu.

e)        Robert Blake, Ph.D dan Jene Mouton, telah menciptakan sebuah model

untuk menggambarkan gaya-gaya kepemimpinan lewat pembuatan grafik watak-watak

10

Page 11: PT Telkom Indonesia

PT Telkom Indonesia

manajerial pada sebuah kisi. Kisi manajerial Blake and Mouton menunjukkan kepada

para Manajer perubahan jenis-jenis pemimpin apa sebenarnya mereka, sebagai kebalikan

dari jenis-jenis pemimpin yang mereka sangkakan atas diri mereka.

Suatu perubahan terjadi melalui tahap-tahapnya. Pertama-tama adanya dorongan

dari dalam (dorongan internal), kemudian ada dorongan dari luar (dorongan eksternal). 

Untuk manajemen perubahan perlu diketahui adanya tahapan perubahan.  Tahap-tahap

manajemen perubahan ada empat, yaitu:

Tahap 1,  yang merupakan tahap identifikasi perubahan, diharapkan seseorang

dapat mengenal perubahan apa yang akan dilakukan /terjadi.  Dalam tahap ini seseorang

atau kelompok dapat mengenal kebutuhan perubahan dan mengidentifikasi tipe

perubahan.

Tahap 2,  adalah tahap perencanaan perubahan. Pada tahap ini harus dianalisis

mengenai diagnostik situasional tehnik, pemilihan strategi umum, dan pemilihan. Dalam

proses ini perlu dipertimbangkan adanya factor pendukung sehingga perubahan dapat

terjadi dengan baik. 

Tahap 3, merupakan tahap implementasi perubahan dimana terjadi proses

pencairan, perubahan dan pembekuan yang diharapkan. Apabila suatu perubahan sedang

terjadi kemungkinan timbul masalah. Untuk itu perlu dilakukan monitoring perubahan.

Tahap 4, adalah tahap evaluasi dan umpan balik. Untuk melakukan evaluaasi

diperlukan data, oleh karena itu dalam tahap ini dilakukan pengumpulan data dan

evaluasi data tersebut.  Hasil evaluasi ini dapat di umpan balik kepada tahap 1 sehingga

memberi dampak pada perubahan yang diinginkan berikutnya.

Suatu perubahan melibatkan perasaan, aksi, perilaku, sikap, nilai-nilai dari orang

yang terlibat dan tipe gaya manajemen yang dibutuhkan. Jika perubahan melibatkan

sebagian besar terhadap perilaku dan sikap mereka, maka akan lebih sulit untuk

merubahnya dan membutuhkan waktu yang lama. Jika pimpinan manajemen perubahan

11

Page 12: PT Telkom Indonesia

PT Telkom Indonesia

mengetahui emosi normal yang dicapai, ini akan lebih mudah untuk memahami dan

menghandel emosi  secara benar. 

Tantangan dari perubahan adalah akan banyak masalah yang bisa terjadi ketika

perubahan akan dilakukan. Masalah yang paling sering dan menonjol adalah “penolakan

atas perubahan itu sendiri”. Istilah yang sangat populer dalam manajemen adalah

resistensi perubahan (resistance to change). Penolakan atas perubahan tidak selalu

negatif karena justru karena adanya penolakan tersebut maka perubahan tidak bisa

dilakukan secara sembarangan.

Penolakan atas perubahan tidak selalu muncul dipermukaan dalam bentuk yang

standar. Penolakan bisa jelas kelihatan (eksplisit) dan segera, misalnya mengajukan

protes, mengancam mogok, demonstrasi, dan sejenisnya; atau bisa juga tersirat (implisit),

dan lambat laun, misalnya loyalitas pada organisasi berkurang, motivasi kerja menurun,

kesalahan kerja meningkat, tingkat absensi meningkat, dan lain sebagainya.

Sumber penolakan atas perubahan dapat dikategorikan, yaitu penolakan yang

dilakukan oleh individual (Karena persoalan kepribadian, persepsi, dan kebutuhan, maka

individu punya potensi sebagai sumber penolakan atas perubahan) dan yang dilakukan

oleh kelompok atau organisasional.

Dalam Mengatasi Penolakan Atas Perubahan, Coch dan French Jr. mengusulkan

ada enam taktik yang bisa dipakai untuk mengatasi resistensi perubahan yaitu sebagai

berikut:

1)        Pendidikan dan Komunikasi. Berikan penjelasan secara tuntas tentang latar

belakang, tujuan, akibat, dari diadakannya perubahan kepada semua pihak.

Komunikasikan dalam berbagai macam bentuk. Ceramah, diskusi, laporan, presentasi,

dan bentuk-bentuk lainnya.

2)        Partisipasi. Ajak serta semua pihak untuk mengambil keputusan. Pimpinan

hanya bertindak sebagai fasilitator dan motivator. Biarkan anggota organisasi yang

mengambil keputusan

12

Page 13: PT Telkom Indonesia

PT Telkom Indonesia

3)        Memberikan kemudahan dan dukungan. Jika pegawai takut atau cemas,

lakukan konsultasi atau bahkan terapi. Beri pelatihan-pelatihan. Memang memakan

waktu, namun akan mengurangi tingkat penolakan.

4)        Negosiasi. Cara lain yang juga bisa dilakukan adalah melakukan negosiasi

dengan pihak-pihak yang menentang perubahan. Cara ini bisa dilakukan jika yang

menentang mempunyai kekuatan yang tidak kecil. Misalnya dengan serikat pekerja.

Tawarkan alternatif yang bisa memenuhi keinginan mereka

5)        Manipulasi dan Kooptasi. Manipulasi adalah menutupi kondisi yang

sesungguhnya. Misalnya memlintir (twisting) fakta agar tampak lebih menarik, tidak

mengutarakan hal yang negatif, sebarkan rumor, dan lain sebagainya. Kooptasi dilakukan

dengan cara memberikan kedudukan penting kepada pimpinan penentang perubahan

dalam mengambil keputusan.

6)        Paksaan. Taktik terakhir adalah paksaan. Berikan ancaman dan jatuhkan

hukuman bagi siapapun yang menentang dilakukannya perubahan.

Pendekatan dalam manajemen perubahan organisasi dengan pendekatan klasik

yang dikemukaan oleh kurt lewin mencakup tiga langkah. pertama: unfreezing the status

quo, lalu movement to the new state, dan ketiga refreezing the new change to make it

pemanent  Selama proses perubahan terjadi terdapat kekuatan-kekuatan yang mendukung

dan yang menolak .

Melalui strategi yang dikemukakan oleh Kurt Lewin, kekuatan pendukung akan

semakin banyak dan kekuatan penolak akan semakin sedikit.

a)      Unfreezing : Upaya-upaya untuk mengatasi tekanan-tekanan dari kelompok

penentang dan pendukung perubahan. Status quo dicairkan, biasanya kondisi yang

sekarang berlangsung (status quo) diguncang sehingga orang  merasa kurang nyaman.

13

Page 14: PT Telkom Indonesia

PT Telkom Indonesia

b)     Movement : Secara bertahap (step by step) tapi pasti, perubahan dilakukan.

Jumlah penentang perubahan berkurang dan jumlah pendukung bertambah. Untuk

mencapainya, hasil-hasil perubahan harus segera dirasakan.

c)      Refreezing : Jika kondisi yang diinginkan telah tercapai, stabilkan melalui

aturan-aturan baru, sistem kompensasi baru, dan cara pengelolaan organisasi yang baru

lainnya. Jika berhasil maka jumlah penentang akan sangat berkurang, sedangkan jumlah

pendudung makin bertambah.

Kesimpulan

Identitas perusahaan begitu penting, sehingga perusahaan rela untuk

mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk mengubah identitasnya. Hal ini disebabkan

banyak orang melakukan kontak pertama kali dengan suatu perusahaan melalui iklan,

surat kabar, alat transformasi, kemasan produk dan sebagainya. Segala hal yang telah

disebutkan di atas merupakan citra perusahaan secara visual bagi mereka yang tidak

mengenal perusahaan sebelumnya, dan mereka dapat mempersepsikan apa yang mereka

lihat tersebut sebagai kesan mereka terhadap perusahaan.

Kehadiran suatu logo baru atau hasil revitalisasi logo lama mengundang pro dan

kontra serta menjadi bahan olokan dan banyak diperguncingkan publik. Kebanyakan

orang hanya melihat dan mengkritisi sebuah logo baru dari satu sisi saja yaitu dari segi

grafis saja. Tetapi bagaimanapun juga, sebuah logo didesain dengan kualitas yang

optimal demi tujuan memperoleh respon yang positif seperti menciptakan reputasi yang

lebih baik dan kuat. Bila yang terjadi sebaliknya, maka mungkin ada sesuatu hal yang

salah dengan logo tersebut.

Dengan motto “word in our hand” Ini membuktikan bahwa telkom mempunyai

komitmen baru dalam menjajaki kemajuan teknologi di Indonesia. Lalu apa yang menjadi

dasar bahwa telkom perlu melakukan perubahan baik dari segi logo perusahaan maupun

komitmen usahanya. Tentunya semua ini dilakukan oleh PT Telkom agar kedepan dapat

lebih mempunyai daya saing yang cukup kuat terutama dalam menghadapi kemajuan

teknologi dan arus global yang semakin hari menuntut tidak hanya kinerja tapi juga bisa

14

Page 15: PT Telkom Indonesia

PT Telkom Indonesia

lebih mendekati diri terhadap masyarakat. Jelas dengan logo baru ini, telkom ingin

membuktikan kepada dunia bahwa telkom mempunyai pengaruh besar terhadap

kemajuan teknologi khususnya di Indonesia dan menjadi leader bagi perusahaan

teknologi di pasar internasional. Namun kita sendiri masih belum tahu kebijakan apa

yang akan dikeluarkan oleh PT Telkom menyangkut kemajuan teknologi dan informasi

bagi bangsa Indonesia.

Kita hanya berharap agar komitmen dari PT Telkom yang dicerminkan dalam

iklan layanan masyarakat ini, betul-betul bisa membawa pengaruh positif terhadap

kemajuan bangsa khususnya dalam bidang teknologi dan informasi. Saat ini PT Telkom

masih dan sedang terus mensosialisasikan logo baru tersebut kepada masayrakat, agar

pada waktunya nanti telkom telah siap dengan komitmen baru dan mendukung kemajuan

bangsa lebih nyata lagi.

Kita sebagai pengguna jasa dari produk PT Telkom dan sebagai masyarakat

umum, hanya berharap agar kebijakan baru yang akan di keluarkan oleh manajemen baru

PT Telkom ini, nantinya bisa membawa pengaruh positif bagi masyarakat Indonesia, dan

terlebih lagi untuk kemajuan dunia usaha ekonomi menengah kebawah sehingga bisa

memberikan manfaat yang maksimal untuk masyarakat pada umumnya.

Dengan adanya perubahan logo pada PT. Telkom Indonesia Tbk, diharapkan

memiliki komitmen yang pasti untuk menjalankan perubahan menajemen. Penilaian akan

dinilai oleh pelanggan, oleh karena itu PT. Telkom harus memperhatikan perubahan yang

ada yang dirasakan secara langsung oleh para pelanggan.

15

Page 16: PT Telkom Indonesia

PT Telkom Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

http://aguswibisono.com/2009/new-logo-telkom/

http://www.telkom.co.id

Kotler, Philip., et all. 2008. Marketing Management Thirteenth Edition. Penerbit

Erlangga.

Change Management, Jeff Davidson

http://sadikinkuswanto.wordpress.com/2007/05/11/change-management-theory/

16