teknik pengkabelan jaringan

13
Nama : Anis Setyawati Nomor : 07 Kelas : XI IPA 3 Teknik Pengkabelan Jaringan Komputer 1.aturan pengklabelan Desain LAN 1.1 Metode Perencanaan LAN Sekarang kita akan membahas bagaimana merencanakan suatu LAN yang baik. Tujuan utamanya untuk merancang LAN yang memenuhi kebutuhan pengguna saat ini dan dapat dikembangkan di masa yang akan datang sejalan dengan peningkatan kebutuhan jaringan yang lebih besar. Desain sebuah LAN meliputi perencanaan secara fisik dan logic . Perencanaan fisik meliputi media yang digunakan bersama dan infrastruktur LAN yakni pengkabelan sebagai jalur fisik komunikasi setiap devais jaringan. Infrastruktur yang dirancang dengan baik cukup fleksibel untuk memenuhi kebutuhan sekarang dan masa datang. Metode perencanaan LAN meliputi : § Seorang administrator network yang bertanggung jawab terhadap jaringan. § Pengalokasian IP address dengan subnetting. § Peta letak komputer dari LAN dan topologi yang hendak kita gunakan. § Persiapan fisik yang meliputi pengkabelan dan peralatan lainnya. Di antara hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan LAN adalah lokasi fisik itu sendiri. Peta atau cetak biru bangunan-bangunan yang akan dihubungkan serta informasi jalur kabel (conduit) yang ada dan menghubungkan bangunan- bangunan tersebut sangat diperlukan. Jika peta seperti ini tidak ada maka perlu digambarkan peta dengan cara merunut kabel-kabel yang ada. Secara umum dapat diasumsikan bahwa pengkabelan yang menghubungkan bangunan- bangunan atau yang melewati tempat terbuka harus terdapat di dalam conduit. Seorang manajer jaringan harus menghubungi manajer bangunan untuk mengetahui aturan-aturan pengkabelan ini sebab manajer bangunan yang mengetahui dan bertanggung jawab atas bangunan tersebut. Pada setiap lokasi (yang dapat terdiri dari beberapa bangunan) harus ditunjuk seorang manajer jaringan. Manajer jaringan harus mengetahui semua konfigurasi jaringan dan pengkabelan pada lokasi yang menjadi tanggung jawabnya. Pada awalnya tugas ini hanya memakan waktu sedikit. Namun sejalan dengan perkembangan jaringan

Upload: septina-makarani

Post on 20-Jun-2015

1.497 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Teknik Pengkabelan Jaringan

Nama : Anis Setyawati

Nomor : 07

Kelas : XI IPA 3

Teknik Pengkabelan Jaringan Komputer

1.aturan pengklabelan

Desain LAN

1.1 Metode Perencanaan LAN

Sekarang kita akan membahas bagaimana merencanakan suatu LAN yang baik. Tujuan utamanya untuk merancang LAN yang memenuhi kebutuhan pengguna saat ini dan dapat dikembangkan di masa yang akan datang sejalan dengan peningkatan kebutuhan jaringan yang lebih besar.

Desain sebuah LAN meliputi perencanaan secara fisik dan logic . Perencanaan fisik meliputi media yang digunakan bersama dan infrastruktur LAN yakni pengkabelan sebagai jalur fisik komunikasi setiap devais jaringan. Infrastruktur yang dirancang dengan baik cukup fleksibel untuk memenuhi kebutuhan sekarang dan masa datang.

Metode perencanaan LAN meliputi :

§ Seorang administrator network yang bertanggung jawab terhadap jaringan.

§ Pengalokasian IP address dengan subnetting.

§ Peta letak komputer dari LAN dan topologi yang hendak kita gunakan.

§ Persiapan fisik yang meliputi pengkabelan dan peralatan lainnya.

Di antara hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan LAN adalah lokasi fisik itu sendiri. Peta atau cetak biru bangunan-bangunan yang akan dihubungkan serta informasi jalur kabel (conduit) yang ada dan menghubungkan bangunan-bangunan tersebut sangat diperlukan. Jika peta seperti ini tidak ada maka perlu digambarkan peta dengan cara merunut kabel-kabel yang ada. Secara umum dapat diasumsikan bahwa pengkabelan yang menghubungkan bangunan-bangunan atau yang melewati tempat terbuka harus terdapat di dalam conduit. Seorang manajer jaringan harus menghubungi manajer bangunan untuk mengetahui aturan-aturan pengkabelan ini sebab manajer bangunan yang mengetahui dan bertanggung jawab atas bangunan tersebut. Pada setiap lokasi (yang dapat terdiri dari beberapa bangunan) harus ditunjuk seorang manajer jaringan. Manajer jaringan harus mengetahui semua konfigurasi jaringan dan pengkabelan pada lokasi yang menjadi tanggung jawabnya. Pada awalnya tugas ini hanya memakan waktu sedikit. Namun sejalan dengan perkembangan jaringan menjadi lebih kompleks, tugas ini berubah menjadi tugas yang berat. Jadi sebaiknya dipilih orang yang betul-betul berminat dan mau terlibat dalam perkembangan jaringan.

2.2 Pengalokasian IP Address

Bagian ini memegang peranan yang sangat penting karena meliputi perencanaan jumlah network yang akan dibuat dan alokasi IP address untuk tiap network. Kita harus membuat subnetting yang tepat untuk keseluruhan jaringan dengan mempertimbangkan kemungkinan perkembangan jaringan di masa yang akan datang. Sebagai contoh, ITB mendapat alokasi

Page 2: Teknik Pengkabelan Jaringan

IP addres dari INTERNIC (http://www.internic.net) untuk kelas B yaitu 167.205.xxx.xxx. Jika diimplementasikan dalam suatu jaringan saja (flat), maka dengan IP Address ini kita hanya dapat membuat satu network dengan kapasitas lebih dari 65.000 host. Karena letak fisik jaringan tersebar (dalam beberapa departemen dan laboratorium) dan tingkat kongesti yang akan sangat tinggi, tidak mungkin menghubungkan seluruh komputer dalam kampus ITB hanya dengan menggunakan satu buah jaringan saja (flat). Maka dilakukan pembagian jaringan sesuai letak fisiknya. Pembagian ini tidak hanya pada level fisik (media) saja, namun juga pada level logik (network layer), yakni pada tingkat IP address.. Pembagian pada level network membutuhkan segmentasi pada IP Address yang akan digunakan. Untuk itu, dilakukan proses pendelegasian IP Address kepada masing-masing jurusan, laboratorium dan lembaga lain yang memiliki LAN dan akan diintegrasikan dalam suatu jaringan kampus yang besar. Misalkan dilakukan pembagian IP kelas B sebagai berikut :

§ IP address 167.205.1.xxx dialokasikan untuk cadangan

§ IP address 167.205.2.xxx dialokasikan untuk departemen A

§ IP address 167.205.3.xxx dialokasikan untuk departemen B

§ Ip address 167.205.4.xxx dialokasikan untuk unit X

§ dsb.

Pembagian ini didasari oleh jumlah komputer yang terdapat pada suatu jurusan dan prediksi peningkatan populasinya untuk beberapa tahun kemudian. Hal ini dilakukan semata-mata karena IP Address bersifat terbatas, sehingga pemanfaatannya harus diusahakan seefisien mungkin.

Jika seorang administrator di salah satu departemen mendapat alokasi IP addres 167.205.48.xxx, maka alokasi ini akan setara dengan sebuah IP address kelas C karena dengan IP ini kita hanya dapat membentuk satu jaringan berkapasitas 256 host yakni dari 167.205.9.0 sampai 167.205.9.255.

Dalam pembagian ini, seorang network administrator di suatu lembaga mendapat alokasi IP Address 167.205.9.xxx. Alokasi ini setara dengan satu buah kelas C karena sama-sama memiliki kapasitas 256 IP Address, yakni dari 167.205.9.0 sampai dengan 167.205.9.255. Misalkan dalam melakukan instalasi jaringan, ia dihadapkan pada permasalahan-permasalahan sebagai berikut :

§ Dibutuhkan kira-kira 7 buah LAN.

§ Setiap LAN memiliki kurang dari 30 komputer.

Berdasarkan fakta tersebut, ia membagi 256 buah IP address itu menjadi 8 segmen. Karena pembagian ini berbasis bilangan biner, pembagian hanya dapat dilakukan untuk kelipatan pangkat 2, yakni dibagi 2, dibagi 4, 8, 16, 32 dst. Jika kita tinjau secara biner, maka kita mendapatkan :

Jumlah bit host dari subnet 167.205.9.xxx adalah 8 bit (segmen terakhir). Jika hanya akan diimplementasikan menjadi satu jaringan, maka jaringan tersebut dapat menampung sekitar 256 host.

Jika ia ingin membagi menjadi 2 segmen, maka bit pertama dari 8 bit segmen terakhir IP Address di tutup (mask) menjadi bit network, sehingga masking keseluruhan menjadi 24 + 1 = 25 bit. Bit untuk host menjadi 7 bit. Ia memperoleh 2 buah sub network, dengan kapasitas masing-masing subnet 128 host. Subnet pertama akan menggunakan IP Address dari

Page 3: Teknik Pengkabelan Jaringan

167.205.9.(0-127), sedangkan subnet kedua akan menggunakan IP Address 167.205.9.(128-255).

Tabel Pembagian 256 IP Address menjadi 2 segmen

Karena ia ingin membagi menjadi 8 segmen, maka ia harus mengambil 3 bit pertama ( 23 = dari 8 bit segmen terakhir IP Address untuk di tutup (mask) menjadi bit network, sehingga masking keseluruhan menjadi 24 + 3 = 27 bit. Bit untuk host menjadi 5 bit. Dengan masking ini, ia memperoleh 8 buah sub network, dengan kapasitas masing-masing subnet 32 (=25) host. Ilustrasinya dapat dilihat pada Tabel 2-4 berikut :

Studi Kasus :

Anda sebagai penanggungjawab jaringan di suatu kantor yang mempunyai 3 buah departemen mendapat alokasi IP dari suatu ISP (Internet Service Provider) 167.205.9.10xxxxxx (8 bit terakhir adalah biner). Jika jumlah host tiap-tiap departemen diperkirakan tidak lebih dari 13 buah dan masing masing departemen akan dibuat jaringan lokal (LAN) tersendiri, coba anda tentukan semua host mendapat alokasi IP asli)

§ Subnet yang harus dibuat

§ Network address

§ Broadcast address

Penyelesaian :

§ Subnet yang harus dibuat adalah : 11111111.11111111.11111111.11110000 atau 255.255.255.240.

§ Terdapat network address sbb :

167.205.9.10000000

167.205.9.10010000

167.205.9.10100000

167.205.9.10110000

§ Terdapat broadcast address sbb:

167.205.9.10001111 = 167.205.9.143

167.205.9.10011111 = 167.205.9.159

167.205.9.10101111 = 167.205.9.175

167.205.9.10111111 = 167.205.9.191

Local Area Network (LAN)

Terdapat sejumlah perangkat yang melewatkan aliran informasi data dalam sebuah LAN. Penggabungan perangkat tersebut akan menciptakan infrastruktur LAN. Perangkat-perangkat tersebut adalah :

Repeater

Page 4: Teknik Pengkabelan Jaringan

Bridge

Hub

Switche

Router

Repeater/Penguat

Repeater, bekerja pada layer fisik jaringan, menguatkan sinyal dan mengirimkan dari satu repeater ke repeater lain. Repeater tidak merubah informasi yang ditransmisikan dan repeater tidak dapat memfilter informasi. Repeater hanya berfungsi membantu menguatkan sinyal yang melemah akibat jarak, sehingga sinyal dapat ditransmisikan ke jarak yang lebih jauh.

Hub

Hub menghubungkan semua komputer yang terhubung ke LAN. Hub adalah repeater dengan jumlah port banyak (multiport repeater). Hub tidak mampu menentukan tujuan; Hub hanya mentrasmisikan sinyal ke setiap line yang terkoneksi dengannya, menggunakan mode half-duplex.

Bridge

Bridge adalah “intelligent repeater”. Bridge menguatkan sinyal yang ditransmisikannya, tetapi tidak seperti repeater, Brigde mampu menentukan tujuan.

Switch

Switch menghubungkan semua komputer yang terhubung ke LAN, sama seperti hub. Perbedaannya adalah switch dapat beroperasi dengan mode full-duplex dan mampu mengalihkan jalur dan memfilter informasi ke dan dari tujuan yang spesifik.

Router

Router adalah peningkatan kemampuan dari bridge. Router mampu menunjukkan rute/jalur (route) dan memfilter informasi pada jaringan yang berbeda. Beberapa router mampu secara otomatis mendeteksi masalah dan mengalihkan jalur informasi dari area yang bermasalah.

(Cremping Kabel LAN Dengan Konektor RJ-45)

A. Tujuan.Memahami dan dapat memasangkan kepala konektor RJ 45 ke kabel UTP 8 serat,yang nantinya akan digunakan untuk membangun struktur jaringan yangmenghubungkan 2 komputer atau lebih.B. Alat dan Bahana) Kabel UTP 8 serat (4 twisted pair)b) Konektor RJ 45.c) Tang Crempingd) Guntinge) LAN TesterC. Landasan TeoriJaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkatjaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama.Tujuan dari jaringan komputer adalah:· Membagi sumber daya: contohnya berbagi pemakaian printer, CPU, memori,

Page 5: Teknik Pengkabelan Jaringan

harddisk· Komunikasi: contohnya surat elektronik, instant messaging, chatting· Akses informasi: contohnya web browsingAgar dapat mencapai tujuan yang sama, setiap bagian dari jaringan komputermeminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta layanan disebutklien (client) dan yang memberikan layanan disebut pelayan (server). Arsitektur inidisebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasijaringan komputer.Sebagai salah satu media penghubung jaringan kita dapat menggunakan kabel. Padakenyataanya terdapat beberapa kabel yang digunakan untuk membangun jaringankomputer. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :a) Kabel Twisted PairJenis kabel ini dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu Unshielded Twisted Pair(UTP)dan Shielded Twisted Pair(STP).b) Kabel KoaksialJenis kabel ini dibedakan juga mejadi 2 jenis, yaitu Thicknet dan Thinnet.c) Kabel Fiber Optik.Diantara berbagai jenis teknologi kabel tersebut yang paling popular digunakan padasistem jaringan LAN adalah jenis Unshielded Twisted Pair (UTP), sehingga padapraktikum kali ini akan difokuskan pada teknologi kabel UTP ini.Unshielded Twisted Pair (UTP)UTP terdiri minimal dari sepasang kabel tembaga terisolasi dan dipilin, sesuai dengannamanya Inshielded, tiap pasang kabel tersebut tidak memiliki pelindung. Di AmerikaUtara kabel UTP paling banyak digunakan untuk sistem jaringan telepon.Label UTP terbagi menjadi lima kategori yaitu :a) Kategori 1Jenis Kategori ini yang biasa digunakan pada kabel telepon tradisional yangmampu membawa sinya voice tetapi tidak dapat membawa sinyal data.b) Kategori 2Jenis ini merupakan kabel UTP yang dapat mentransfer data dengan kecepatamaksimal 4 Mbps. Terdiri dari 4 twisted pair ( 8 serat kabel yang terpilin).c) Kategori 3Jenis ini merupakan kabel UTP yang dapat mentransfer data dengan kecepatanmaksimal 10 Mbps. Terdiri dari 4 twisted pair ( 8 serat kabel yang terpilin).d) Kategori 4Jenis ini merupakan kabel UTP yang dapat mentransfer data dengan kecepatanmaksimal 16 Mbps. Terdiri dari 4 twisted pair ( 8 serat kabel yang terpilin).e) Kategori 5Jenis ini merupakan kabel UTP yang dapat mentransfer data dengan kecepatanmaksimal 100 Mbps. Terdiri dari 4 twisted pair ( 8 serat kabel yang terpilin).Dari kelima kategori kabel UTP tersebut, UTP kategori 3 sampai 5 yang banyakdigunakan dalam sistem komputer. Sedangkan kategori 1 dan 2 banyak digunakanuntuk keperluan jaringan telepon. Untuk menghubungkan kabel ke PC atau HUB, kitadapat menggunakan jack dan konektor RJ-45, sebuah konektor berisi 8pin.Sedangkan untuk sistem jaringan kabel kategori 1 dan 2 menggunakan konektor jenisRJ-11. Kabel UTP relative lebih murah. Tetapi jenis kabel ini memiliki kekuranganyaitu CrossTalk , dimana sinyal-sinyal dari sebuah jalur dapat bercampur dengan jalurlainya.Proses pemasangan konektor RJ-45 ke kabel UTP 4 twisted pair sering disebutsebagai proses cremping. Proses pemasanganya dapat menggunakan bantuan tangcreamping yang dijual dipasaran dengan harga bervariasi tergantung kualitasnya.D. AnalisaCremping adalah proses pemasangan konekstor RJ 45 ke kabel UTP 8 serat. KabelUTP berkonektor RJ 45 inilah yang nantinya akan digunakan untuk membangunjaringan komputer bersama-sama dengan Ethernet Card, Hub, Switch dan devicedevicejaringan lainnya. Proses Cremping dilakukan harus dengan menggunakanbantuan tang cremping. Menurut cara penyambungannya, pembuatan kabel LAN

Page 6: Teknik Pengkabelan Jaringan

UTP ini dibedakan menjadi 2 macam yaitu :a) Penyambungan Secara Straight-through (langsung)Adapun urutan warna kabel penyambungannya secara standard adalah sebagaiberikut :Ujung KabelPH H PO B PB O PC CPH H PO B PB O PC CUjung Kabel yang lainBentuk penyambungan seperti ini digunakan jika bermaksud menghubungkanantara :i) Port Ethernet Router dengan Port Ethernet yang ada di HUB.ii) Port Ethernet Router dengan Port Ethernet yang ada di Switchiii) Ethernet Card yang ada di PC dengan Port Ethernet yang ada di HUBiv) . Ethernet Card yang ada di PC dengan Port Ethernet yang ada di Switch.Prinsip kerja penyambungannya adalah sebagai berikut :HUB / Switch Server / RouterPin Label Label Pin1 RD+ TD+ 12 RD- TD- 23 TD+ RD+ 34 NC NC 45 NC NC 56 TD- RD- 67 NC NC 78 NC NC 8b) Penyambungan Secara Cross-OverAdapun urutan warna kabel penyambungannya secara standard adalah sebagaiberikut :Ujung KabelPH H PO B PB O PC CPO O PH B PB H PC CUjung Kabel yang lainPrinsip kerja penyambungannya adalah sebagai berikut :HUB / Switch Server / RouterPin Label Label Pin1 RD+ TD+ 12 RD- TD- 23 TD+ RD+ 34 NC NC 45 NC NC 56 TD- RD- 67 NC NC 78 NC NC 8Bentuk penyambungan seperti ini digunakan jika bermaksud menghubungkanantara :i) Switch dengan Switchii) HUB dengan Switchiii) HUB dengan HUB.iv) Router dengan Router.v) PC dengan PC secara langsung.Adapun Langkah-langkah dalam melakukan Cremping kabel UTP 8 serat dengan RJ45 adalah sebagai berikut :a) Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.b) Tentukan jenis penyambungan yang akan kita buat, apakah menggunakanStraight-trough ataukah Cross-Over.c) Potong ujung kabel UTP secara rata dengan menggunakan gunting ataupun tangcremping.

Page 7: Teknik Pengkabelan Jaringan

d) Kelupas pelindung (shield) kabel UTP sepanjang kurang lebih 1.5 cm.e) Susun serat kabel menurut urutan warna kabel sesuai aturan standardpenyambungan yang berlaku.f) Potong kembali ujung kedelapan serat sehingga panjangnya benar-benar samadengan menggunakan gunting ataupun tang cremping.g) Pasangkan konektor RJ 45 ke ujung kabel UTP yang telah kita siapkan tersebuthingga benar-benar masuk dan ujung-ujung serat kabel berada di bawah tembagatembagapenjepit.h) Dengan bantuan tang cremping, kunci konektor RJ 45 ke kabel UTP yang telahkita buat. Pastikan tembaga konektor penjepit bernar-benar masuk pada tiap-tiapserat kabel.i) Uji dengan menggunakan LAN Tester.E. Kesimpulana) Proses pemasangan konektor RJ45 ke Kabel UTP 8 serat disebut prosesCremping.b) Proses Cremping harus menggunakan bantuan alat minimal tang Cremping.c) Pembuatan kabel jaringan lewat proses cremping ini dapat kita testkeberhasilannya dengan menggunakan alat yang disebut LAN Tester. Prinsipkerja LAN Tester adalah mengecek koneksi/ sambungan antar serat-serat kabelUTP. Jika koneksi antar serat kabel yang bersangkutan berhasil maka indicatorLED pada LAN Tester akan menyala nomer sesuai penyambungan.d) Pada prinsipnya penyambungan kabel jaringan dengan kabel UTP 8 seratberkonektor RJ45 memiliki 2 cara yaitu Straight-trough dan Cross-Over.e) Tingkat keberhasilan pembuatan kabel jaringan ini dipengaruhi antara lain :kondisi kabel, kondisi konektor, ketepatan penusukan tembaga RJ45 ke seratkabel UTP dan ketelitian dalam penentuan urutan kabel.

Macam-macam Koneksi Internet   Mobile

January 28, 2008

Sumber: DshForum by Abiyasy

Ponsel atau PDA

Perangkat komunikasi macam ponsel atau PDA kini sudah bisa difungsikan sebagai modem nirkabel koneksi ke PC, baik lewat kabel data, inframerah, atau bluetooth. Namun, perlu juga diingat, tidak semua jenis ponsel yang mendukung macam jaringan GPRS bisa disulap jadi modem. Umumnya ponsel-ponsel lawas bisa difungsikan sebagai modem. Supaya ponsel bisa digunakan sebagai modem, selain harus ada koneksi ke PC baik via kabel data, inframerah, atau bluetooth, dibutuhkan pula driver modem yang biasanya sudah dibundel pada saat penjualan ponsel atau PDA tersebut.

Jika ponsel sudah bisa difungsikan, jangan lupa aktifkan jenis koneksi yang tersedia di perangkat komunikasi tersebut, baik GPRS, EDGE, 3G, HSDPA, atau jaringan CDMA jika menggunakan ponsel CDMA. Biasanya operator sudah menyediakan layanan aktivasi jaringan via SMS atau OTA (over the air). Terakhir, sediakan pula input setting akses jaringan sesuai dengan operator yang digunakan. Misalnya APN (Accses Point Name) Matrix adalah satelindogprs.com, sedangkan XL adalah xlgprs.net.

Page 8: Teknik Pengkabelan Jaringan

Ketika akan melakukan browsing, pastikan sinyal di ponsel dalam keadaan penuh. Karena bagus tidaknya sinyal akan memengaruhi kualitas internet yang digunakan. Sedangkan jika bicara, masalah laju data yang biasanya dihitung dalam kilobt, yang berpengaruh adalah tipe jaringan yang digunakan. Misalnya yang menggunakan 3G pasti lajunya datanya akan lebih cepat jika menggunakan GPRS. Begitu pula dengan pengguna CDMA, yang menggunakan CDMA 2000 1x EVDO pasti lebih cepat ketimbang menggunakan CDMA 2000 1x.

Modem eksternal

Selain menggunakan handset macam ponsel atau PDA untuk mengakses internet pada PC atau laptop, yang cenderung agak panas jika digunakan browsing terlalu lama, yang lebih stabil lagi yakni menggunakan modem eksternal seperti modem USB, modem kabel, kartu data PCMCIA, dan kartu Wi-Fi.

Modem USB, perangkat ini penggunaannya sangat mudah karena kita tinggal colokkan perangkat tersebut ke port USB. Salah satu produk yang kini tengah ditawarkan di antaranya Wimode milik Bakrie Telecom. Perangkat ini bekerja memakai sinyal dari BTS (base transceiver station) Esia, bukan hotspot. Produk ini juga bisa difungsikan untuk menelefon atau ber-SMS. Produk lainnya yang juga memanfaatkan jaringan operator adalah TelkomselFlash dari Telkomsel atau Data Card XL. Umumnya biaya dengan akses perangkat ini berbasis pada tarif layanan data yang telah ditentukan oleh pihak operator.

Namun, kelemahan dengan memakai perangkat ini adalah kecepatan yang sangat tergantung dari PC atau laptop yang digunakan. Misalnya jika kita memakai komputer yang lambat atau kena virus, koneksi internetnya akan terasa lambat.

Koneksi yang lainnya adalah dengan modem kabel. Modem ini sedikit agak istimewa karena dengan alat ini PC bisa mengakses internet melalui sambungan TV kabel. Akan tetapi, supaya bisa bekerja, komputer mesti dilengkapi oleh ethernet card.

PCMCIA

Kartu PCMCIA (Personal Computer Memory International Associated) ini awalnya hanya didesain untuk PC laptop, yaitu untuk ekspansi memori, tetapi kemudian berkembang menjadi kartu jaringan, modem, dan media simpan eksternal. Saat ini ada tiga jenis kartu PCMCIA, yakni PCMCIA I, II, dan III.

PCMCIA I yang mempunyai tebal 3,3 mm adalah kartu yang berfungsi untuk memori,

sedangkan PCMCIA II yang mempunyai tebal 5,0 mm berfungsi untuk kartu modem, LAN, SCSI serta suara, dan PCMCIA III yang mempunyai tebal 10,5 mm digunakan sebagai harddrive ATA.

Untuk akses internet yang digunakan tentu saja kartu PCMCIA II. Selain sebagai modem kartu ini juga menyediakan slot untuk SIM-card untuk jaringan GSM atau CDMA sehingga bisa digunakan untuk menelefon atau SMS. Selain dimasukkan ke slot PCMCIA, kini ada juga kartu yang menggunakan port USB sebagai antarmuka (interface). Jadi, kartu jenis ini bisa pula digunakan pada PC desktop.

Kartu Wi-Fi

Jenis kartu ini mempunyai dua colokan, ada yang bisa menggunakan slot PCMCIA dan ada juga yang menggunakan port USB. Namun, kartu wi-fi biasanya digunakan untuk laptop model lama atau PC desktop. Jika kartu ini sudah terpasang, pengguna bisa langsung mencari media hotspot yang umumnya disediakan secara gratis yang kini makin banyak dipasang

Page 9: Teknik Pengkabelan Jaringan

seperti di pusat perbelajaan, kafe, hotel, kampus, dan tempat-tempat ramai lainnya. Jadi, jika ingin main internet secara gratis PC untuk memasang fasilitas Wi-Fi salah satunya dengan menggunakan kartu PCMCIA dengan fungsi Wi-Fi.

ETHERNET CARD

Ethernet merupakan jenis skenario perkabelan dan pemrosesan sinyal untuk data jaringan komputer yang dikembangkan oleh Robert Metcalfe dan David Boggs di Xerox Palo Alto Research Center (PARC) pada tahun 1972.

Jenis-jenis Ethernet

Jika dilihat dari kecepatannya, Ethernet terbagi menjadi empat jenis, yakni sebagai berikut:

10 Mbit/detik, yang sering disebut sebagai Ethernet saja (standar yang digunakan: 10Base2, 10Base5, 10BaseT, 10BaseF)

100 Mbit/detik, yang sering disebut sebagai Fast Ethernet (standar yang digunakan: 100BaseFX, 100BaseT, 100BaseT4, 100BaseTX)

1000 Mbit/detik atau 1 Gbit/detik, yang sering disebut sebagai Gigabit Ethernet (standar yang digunakan: 1000BaseCX, 1000BaseLX, 1000BaseSX, 1000BaseT).

10000 Mbit/detik atau 10 Gbit/detik. Standar ini belum banyak diimplementasikan.

Kecepatan StandarSpesifikasi

IEEENama

10 Mbit/detik 10Base2, 10Base5, 10BaseF, 10BaseT IEEE 802.3 Ethernet

100 Mbit/detik100BaseFX, 100BaseT, 100BaseT4, 100BaseTX

IEEE 802.3u Fast Ethernet

1000 Mbit/detik1000BaseCX, 1000BaseLX, 1000BaseSX, 1000BaseT

IEEE 802.3zGigabit Ethernet

10000 Mbit/detik

11mm/.ll