1 teknik pengkabelan jaringan - pdf.nsc.ac.id praktek jaringan-20181115014520.pdfsetelah praktikum...

24
1 A. TUJUAN Setelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat: 1. Menjelaskan teknik pemasangan kabel jaringan baik secara straight atau crossover. 2. Mengimplementasikan teknik pengkabelan secara individu atau kelompok dan melakukan pengujian pada jaringan LAN. 3. Mengetahui kesalahan-kesalahan yang mungkin dilakukan pada saat implementasi pengkabelan. B. PERALATAN 1. Kabel UTP Category 5 2. Crimp tool 3. Konektor RJ-45 4. Cable Tester C. TEORI Jaringan komputer pada dasarnya adalah jaringan kabel yang menghubungkan satu sisi dengan sisi yang lain. Namun bukan berarti kurva tertutup, bisa jadi merupakan kurva terbuka (dengan terminator diujungnya). Seiring dengan perkembangan teknologi, penghubung antar komputer pun mengalami perubahan serupa. Mulai dari teknologi telegraf yang memanfaatkan gelombang radio hingga teknologi serat optik dan laser menjadi tumpuan perkembangan jaringan komputer. Hingga sekarang, teknologi jaringan komputer bisa menggunakan teknologi kelas rendah (seperti 10BASE2 menggunakan kabel coaxial) hingga menggunakan teknologi tinggi (seperti laser dan serat optik). TEKNIK PENGKABELAN JARINGAN

Upload: others

Post on 02-Jan-2020

17 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1 TEKNIK PENGKABELAN JARINGAN - pdf.nsc.ac.id Praktek Jaringan-20181115014520.pdfSetelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat: 1. Menjelaskan teknik pemasangan kabel jaringan

1

A. TUJUAN Setelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat:

1. Menjelaskan teknik pemasangan kabel jaringan baik secara straight atau

crossover.

2. Mengimplementasikan teknik pengkabelan secara individu atau kelompok dan

melakukan pengujian pada jaringan LAN.

3. Mengetahui kesalahan-kesalahan yang mungkin dilakukan pada saat

implementasi pengkabelan.

B. PERALATAN 1. Kabel UTP Category 5

2. Crimp tool

3. Konektor RJ-45

4. Cable Tester

C. TEORI Jaringan komputer pada dasarnya adalah jaringan kabel yang menghubungkan satu sisi

dengan sisi yang lain. Namun bukan berarti kurva tertutup, bisa jadi merupakan kurva

terbuka (dengan terminator diujungnya).

Seiring dengan perkembangan teknologi, penghubung antar komputer pun mengalami

perubahan serupa. Mulai dari teknologi telegraf yang memanfaatkan gelombang radio

hingga teknologi serat optik dan laser menjadi tumpuan perkembangan jaringan

komputer. Hingga sekarang, teknologi jaringan komputer bisa menggunakan teknologi

kelas rendah (seperti 10BASE2 menggunakan kabel coaxial) hingga menggunakan

teknologi tinggi (seperti laser dan serat optik).

TEKNIK PENGKABELAN JARINGAN

Page 2: 1 TEKNIK PENGKABELAN JARINGAN - pdf.nsc.ac.id Praktek Jaringan-20181115014520.pdfSetelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat: 1. Menjelaskan teknik pemasangan kabel jaringan

Bentuk dan fungsi dari jaringan computer menentukan pemilihan jenis kabel, demikian

juga sebaliknya, ketersediaan kabel dan harga menjadi pertimbangan utama

untuk2membangun sebuah jaringan (baik home network, SOHO network ataupun

jaringan kelas raksasa seperti MAN –metropolitan area network). Berikut adalah tabel

Jenis Jaringan, Jenis Kabel dan Jenis Protokol yang biasa dipergunakan.

1. Tipe dan Jenis Kabel Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasinya yang berbeda, oleh

karena itu dibuatlah pengenalan tipe kabel. Ada dua jenis kabel yang dikenal secara

umum, yaitu twisted pair (UTP - unshielded twisted pair dan STP - shielded twisted pair)

dan coaxial cable. Kategori untuk twisted pair yaitu (hingga saat ini, Oktober

2008):eature

Page 3: 1 TEKNIK PENGKABELAN JARINGAN - pdf.nsc.ac.id Praktek Jaringan-20181115014520.pdfSetelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat: 1. Menjelaskan teknik pemasangan kabel jaringan

Pemberian kategori 1/2/3/4/5/6/7 merupakan kategori spesifikasi untuk masingmasing

kabel tembaga dan juga untuk jack. Masing-masing merupakan seri revisi atas kualitas

kabel, kualitas pembungkusan kabel (isolator) dan juga untuk kualitas “belitan” (twist)

masing-masing pasang kabel. Selain itu juga untuk menentukan besaran frekuensi yang

bisa lewat pada sarana kabel tersebut, dan juga kualitas isolator sehingga bisa

mengurangi efek induksi antar kabel (noise bisa ditekan sedemikian rupa).

Perlu diperhatikan juga, spesifikasi antara CAT5 dan CAT5 enchanced mempunyai

standar industri yang sama, namun pada CAT5e sudah dilengkapi dengan insulator

untuk mengurangi efek induksi atau electromagnetic interference. Kabel CAT5e bisa

digunakan untuk menghubungkan jaringan hingga kecepatan 1Gbps. Sedangkan untuk

coaxial cable, dikenal dua jenis, yaitu thick coaxial cable (mempunyai diameter cukup

besar) dan thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil).

Thick Coaxial Cable (Kabel Koaksial Gemuk) Kabel koaksial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 10BASE5,

dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi warna

kuning; kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick Ethernet, atau

hanya disingkat ThickNet, atau bahkan hanya disebut sebagai yellow cable. Kabel

koaksial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan

sebagai berikut:

Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan

menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah

resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang

lumayan lebar).

Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau

berupa populated segments.

Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).

Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini

repeaters.

Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500

meter).

Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).

Setiap segment harus diberi ground.

Page 4: 1 TEKNIK PENGKABELAN JARINGAN - pdf.nsc.ac.id Praktek Jaringan-20181115014520.pdfSetelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat: 1. Menjelaskan teknik pemasangan kabel jaringan

Jarang maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat

(device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter).

Jarang minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).

Thin Coaxial Cable (Kabel Koaksial Kurus) Kabel koaksial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk

transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan sebagai

perangkat jaringan, kabel jenis ini harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2,

dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau warna gelap

lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-connector. Kabel jenis

ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet.

Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika diimplementasikan

dengan T- Connector dan terminator dalam sebuah jaringan, harus mengikuti aturan

sebagai berikut:

Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.

Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.

Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices)

Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu

tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.

Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).

Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.

Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).

Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).

Setiap segmen maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.

Page 5: 1 TEKNIK PENGKABELAN JARINGAN - pdf.nsc.ac.id Praktek Jaringan-20181115014520.pdfSetelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat: 1. Menjelaskan teknik pemasangan kabel jaringan

Kabel UTP (Khususnya CAT5 / CAT5e)

Konektor yang bisa digunakan untuk UTP Cable CAT5 adalah RJ-45. Untuk

penggunaan koneksi komputer, dikenal 2 buah tipe penyambungan kabel UTP ini, yaitu

straight cable dan crossover cable. Fungsi masing-masing jenis koneksi ini berbeda,

straight cable digunakan untuk menghubungkan client ke hub/router, sedangkan

crossover cable digunakan untuk menghubungkan client ke client atau dalam kasus

tertentu digunakan untuk menghubungkan hub ke hub.

STRAIGHT CABLE Menghubungkan ujung satu dengan ujung lain dengan satu warna, dalam artian ujung

nomor satu merupakan ujung nomor dua di ujung lain. Sebenarnya urutan warna dari

masing-masing kabel tidak menjadi masalah, namun ada standard secara internasional

yang digunakan untuk straight cable ini, yaitu:

Page 6: 1 TEKNIK PENGKABELAN JARINGAN - pdf.nsc.ac.id Praktek Jaringan-20181115014520.pdfSetelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat: 1. Menjelaskan teknik pemasangan kabel jaringan

Karakteristik Straight Cable :

Menghubungkan PC-Hub/switch

Half duplex

Panjang maksimal kabel 100 m

Ethernet 10/100/1000Base-T

CROSSOVER CABLE

Karakteristik Crossover Cable :

1. PC-Switch, Switch-Switch, PC-PC

2. Full duplex

3. Panjang maksimal kabel 100 m

4. Ethernet 10/100/1000Base-T

Page 7: 1 TEKNIK PENGKABELAN JARINGAN - pdf.nsc.ac.id Praktek Jaringan-20181115014520.pdfSetelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat: 1. Menjelaskan teknik pemasangan kabel jaringan

D. PERCOBAAN

1. Siapkan kabel UTP sesuai yang diinginkan misalnya 2 meter

2. Ukur sekitar 1 cm dari ujung kabel dan potonglah bagian luar dari kabel perlahan

secara memutar. Dalam proses ini berhati-hatilah karena kesalahan sedikit saja

dapat membuat kabel kabel tipis 8 warna yang ada dibagian dalam kabel dapat

putus, yang berarti kita harus mengulang lagi untuk memotong bagian luarnya

3. Setelah bagian luarnya kita potong, susunlah kabel-kabel warna warni tersebut

dengan urutan yang di atas

4. Setelah menyusunnya dengan rapi dan memastikan kalau ujung dari semua kabel

rata (untuk memudahkan ketika memasukkannya kedalam konektor RJ-45,

potonglah jika semua ujung belum rata), ambil konektor RJ-45-nya kemudian

masukkan semua ujung kabel yang telah di susun dengan hati - hati kedalam lubang

yang terdapat pada konektor RJ-45 tersebut. Pastikan semua kabel rata pada tiap

ujung lempengan yang ada di dalam port. Karena satu saja dari kaki-kaki kabel tidak

menyentuh pada lempengan tersebut maka kabel tidak akan berfungsi.

Page 8: 1 TEKNIK PENGKABELAN JARINGAN - pdf.nsc.ac.id Praktek Jaringan-20181115014520.pdfSetelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat: 1. Menjelaskan teknik pemasangan kabel jaringan

5. Kemudian, masukkanlah konektor RJ-45 yang telah disatukan dengan kabel tersebut

pada Crimping Tool dan tekan dengan penekanan yang cukup kuat, dan tahan

beberapa detik untuk memastikan kaki pengunci pada konektor telah mengunci

kabel dengan baik sehingga tidak goyang atau lepas. Lakukan hal yang sama pada

ujung satu lagi.

6. Jika telah selesai, sekarang kita akan menggunakan network cable tester untuk

menguji apakah kabel kita telah berfungsi dengan baik. Masukkan kedua ujung

konektor pada masing - masing port untuk RJ-45 pada tester, kemudian hidupkan

testernya, perhatikan kedua bagian lampu indikator (yang biasanya masing-masing

berjumlah 8 lampu plus 1 lampu indikator untuk grounding). Jika kabel dalam status

yang bagus, lampu-lampu tersebut akan hidup berurutan sesuai dengan urutan

nomornya (kecuali jika sedang menguji kabel cross dimana urutannya berbeda)

Page 9: 1 TEKNIK PENGKABELAN JARINGAN - pdf.nsc.ac.id Praktek Jaringan-20181115014520.pdfSetelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat: 1. Menjelaskan teknik pemasangan kabel jaringan

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

Nama : Nim : Jurusan :

Judul Percobaan :

Hasill Percobaan :

Analisi Percobaan :

Kesimpulan Percobaan :

Page 10: 1 TEKNIK PENGKABELAN JARINGAN - pdf.nsc.ac.id Praktek Jaringan-20181115014520.pdfSetelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat: 1. Menjelaskan teknik pemasangan kabel jaringan

2

A. TUJUAN

Setelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat:

1. Mengetahui jenis-jenis (klasifikasi) alamat IP.

2. Mempraktekkan cara setting dan konfigurasi alamat IP.

3. Menjelaskan tahapan pelaksanaan setting dan konfigurasi TCP/IP.

B. PERALATAN 1. PC dengan sistem operasi Windows XP Atau Windows 7

2. Kabel UTP

3. Switch

C. TEORI 1. Pengalamatan IP (IP Addressing) Internet (International Network) merupakan sebuah “jaringan raksasa” yang terdiri atas

komputer-komputer yang saling terhubung satu sama lain. Untuk dapat saling

berkomunikasi, masing-masing komputer harus mempunyai kartu jaringan. Kartu

jaringan tersebut mempunyai nomor identitas yang unik. Sebagai contoh, nomor ID kartu

jaringan adalah 00:50:FC:FE:B1:E9. ID tersebut sulit untuk diingat. Bayangkan bila

untuk berkomunikasi sesama komputer dalam jaringan harus menghapalkan ID kartu

jaringan masing-masing. Untuk memudahkan hal itu, maka digunakan protokol TCP/IP

pada setiap komputer. Setiap komputer yang menggunakan protokol ini harus memiliki

nomor yang disebut sebagai alamat IP, sehingga untuk melakukan koneksi kita tinggal

menggunakan nomor IP komputer yang tentunya hal ini lebih mudah daripada

menggunakan nomor ID kartu jaringan.

Penomoran IP hanya digunakan untuk memudahkan saja karena untuk berkomunikasi

antara komputer yang satu dengan yang lainnya tetap menggunakan no ID kartu

Pengalamatan IP (IP Addressing) dan Konfigurasi TCP/IP

Page 11: 1 TEKNIK PENGKABELAN JARINGAN - pdf.nsc.ac.id Praktek Jaringan-20181115014520.pdfSetelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat: 1. Menjelaskan teknik pemasangan kabel jaringan

jaringan yang sudah diakomodasi oleh protokol TCP/IP. Untuk IPv4 nomor IP terdiri atas

32 bit dan dibagi menjadi 2 buah field, yaitu:

net id yang menunjukan jaringan kemana host dihubungkan.

host id yang memberikan suatu pengenal unik pada setiap host pada suatu

jaringan.

Untuk memudahkan identifikasi, alamat IP yang terdiri dari 32 bit tadi dituliskan menjadi

4 nilai numerik yang masing-masing bernilai 8 bit. Misalnya saja nomor IP 192.168.19.1

sebenarnya adalah 11000000 10101000 00010011 00000001 dimana 11000000

merupakan bilangan binary 8 bit dari 192, 10101000 merupakan bilangan binary 8 bit

dari 168, 00010011 merupakan bilangan binary 8 bit dari 19 dan 00000001 yang

merupakan bilangan binary 8 bit dari 1. Alamat IP yang dapat dipakai dari alamat 0.0.0.0

sampai dengan alamat 255.255.255.255 sehingga jumlah maksimal alamat IP yang bisa

dipakai adalah 28 x28 x 28 x28 = 4,294,967,296. Untuk memudahkan pengelolaan alamat

IP dari jumlah IP address sebanyak itu dikelompokan menjadi beberapa kelas oleh

badan yang mengatur pengalamatan Internet seperti InterNIC, ApNIC atau di Indonesia

dengan IDNICnya menjadi sebagai berikut ini :

1. Alamat IP kelas A dimulai dari bit awal 0. Oktet pertama dari berupa net id dan

sisanya adalah host id.

2. Alamat IP kelas B dimulai dari bit awal 10. Dua oktet pertama digunakan untuk net

id dan sisanya digunakan untuk host id.

3. Alamat IP kelas C dimulai dari bit awal 110. Tiga oktet pertama digunakan untuk

net id dan sisanya digunakan untuk host id.

4. Alamat IP kelas D dimulai dari bit awal 1110. Alamat IP kelas D digunakan untuk

mendukung multicast.

5. Alamat IP kelas E dimula dari bit awal 11110. Alamat IP kelas ini digunakan untuk

tujuan eksperimen.

Agar lebih jelas, silakan lihat tabel di bawah ini:

Page 12: 1 TEKNIK PENGKABELAN JARINGAN - pdf.nsc.ac.id Praktek Jaringan-20181115014520.pdfSetelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat: 1. Menjelaskan teknik pemasangan kabel jaringan

Selain pengelompokan alamat diatas, alamat IP juga dibagi atas Private IP dan Public

IP. Private IP adalah alamat yang digunakan untuk pengalamatan LAN (Local Area

Network) dan tidak dikenal oleh internet, sedangkan Public IP adalah alamat yang

digunakan untuk pengalamatan internet. Sehingga apabila Private IP mengadakan

komunikasi dengan Public IP atau internet diperlukan suatu mekanisme yang disebut

dengan NAT (Network Address Translation). Adapun range dari Private IP pada setiap

kelas adalah seperti pada tabel di bawah ini:

Dalam setiap komputer yang mempunyai sistem operasi juga terdapat sebuah IPDefault

yang akan digunakan sebagai loopback, yaitu alamat IP yang menunjuk kepada dirinya

sendiri. Alamat IP ini adalah 127.0.0.1 yang biasanya mempunyai hostname localhost.

Alamat IP ini biasanya hanya dipakai sebagai loopback saja sehingga alamat ini tidak

dipakai untuk melakukan pengalamatan kartu jaringan.

Page 13: 1 TEKNIK PENGKABELAN JARINGAN - pdf.nsc.ac.id Praktek Jaringan-20181115014520.pdfSetelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat: 1. Menjelaskan teknik pemasangan kabel jaringan

2. Konfigurasi Jaringan Windows memberikan 2 metode untuk mengkonfigurasi TCP/IP, yaitu:

1. Konfigurasi Otomatis

2. Konfigurasi Manual

1. Konfigurasi Otomatis Konfigurasi ini adalah cara termudah sebab Windows sudah memberikan Private

IPbAddress secara otomatis bila Lan Card sudah terinstall. Cara mengkonfigurasi

TCP/IP secara otomatis pada server, yaitu :

1. Klik kanan icon My Network Places Klik Properties.

2. Klik kanan pada Local Area Connection pilih Properties pada tab General pilih

Internet Procokol (TCP/IP) kemudian klik Properties.

3. Kemudian centang Obtain an IP Address automatically.

Page 14: 1 TEKNIK PENGKABELAN JARINGAN - pdf.nsc.ac.id Praktek Jaringan-20181115014520.pdfSetelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat: 1. Menjelaskan teknik pemasangan kabel jaringan

4. Kemudian klik OK maka konfigurasi Otomatis selesai.

2. Konfigurasi Manual Konfigurasi manual adalah cara mengkonfigurasi TCP/IP secara manual atau subnet

mask, default gateway, DNS server, dan WINS server secara manual. IP address pada

metode ini bersifat permanen. Adapun cara mengkonfigurasi TCP/IP secara manual

adalah:

1. Klik kanan icon My Network Places Klik Properties

2. Klik ganda pada Internet Protocol (TCP/IP)

3. Klik Use the following IP address

4. Masukan no IP yang diinginkan

5. Klik OK

Page 15: 1 TEKNIK PENGKABELAN JARINGAN - pdf.nsc.ac.id Praktek Jaringan-20181115014520.pdfSetelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat: 1. Menjelaskan teknik pemasangan kabel jaringan

D. PERCOBAAN Percobaan I

1. Buat Jaringan seperti gambar dibawah ini

2. Hubungkan dua computer dengan kabel cross kemudian berikan alamat private

dikelas C

3. Masukan IP di computer A dengan (misal IPnya adalah 192.168.1.2/24 dan

Komputer B dengan IP 192.168.1.254/24)

Pilih Control Panel kemudian pilih Network Adapter dan pilih Local Area Connections

Klik 2 X bagian Local Area Connections kemudian pilih Internet

Protocol (TCP/IP) kemudian Propertise

Isikan Alamat di Komputer A dengan IP 192.168.1.2 dan untuk Komputer

B 192.168.1.254 dengan subnetmask 255.255.255.0

4. Pada komputer A klik menu Start kemudian ambil RUN ketikan CMD 5. Ping ke komputer B dengan cara sbb ping 192.168.1.254 , hasil yang didapat

Page 16: 1 TEKNIK PENGKABELAN JARINGAN - pdf.nsc.ac.id Praktek Jaringan-20181115014520.pdfSetelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat: 1. Menjelaskan teknik pemasangan kabel jaringan

Percobaan 2

1. Hubungkan dua komputer atau lebih dengan menggunakan switch atau hub

kabel straight kemudian berikan alamat private dikelas C: (IP Addres

192.168.2.0/24)

2. Masukan IP address di setiap komputer (A,B,C dan D), komputer A

192.168.1.1/24, Komputer B192.168.1.10/24, Komputer C 192.168.1.20/24 dan

komputer C 192.168.1.50/24

3. Dari komputer A ping ke komputer B , C dan D, hasil yang di dapat

Hasil Ping Ke Komputer B

Hasil Ping Ke Komputer C

Hasil Ping Ke Komputer D

Page 17: 1 TEKNIK PENGKABELAN JARINGAN - pdf.nsc.ac.id Praktek Jaringan-20181115014520.pdfSetelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat: 1. Menjelaskan teknik pemasangan kabel jaringan

Tugas 1

Host IP Address 172.30.1.33

Network Mask 255.255.0.0

Network Address

Network Broadcast Address

Total Number of Host Bits

Number of Hosts

IP Computer A

IP Computer B

2

Host IP Address 172.30.1.33

Network Mask 255.255.255.0

Network Address

Network Broadcast Address

Total Number of Host Bits

Number of Hosts

IP Computer A

IP Computer B

IP Computer C

IP Computer D

Page 18: 1 TEKNIK PENGKABELAN JARINGAN - pdf.nsc.ac.id Praktek Jaringan-20181115014520.pdfSetelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat: 1. Menjelaskan teknik pemasangan kabel jaringan

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM Nama : Nim : Jurusan :

Judul Percobaan :

Hasill Percobaan :

Analisi Percobaan :

Kesimpulan Percobaan :

Page 19: 1 TEKNIK PENGKABELAN JARINGAN - pdf.nsc.ac.id Praktek Jaringan-20181115014520.pdfSetelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat: 1. Menjelaskan teknik pemasangan kabel jaringan

3

A. TUJUAN 1. Mahasiswa memahami prinsip NAT.

2. Mahasiswa memahami kegunaan/manfaat NAT

3. Mahasiswa mampu melakukan installasi dan konfigurasi/setting NAT

B. PERALATAN 1. OS Mikrotik

2. PC Router

3. Switch / HUB

4. Kabel UTP

C. TEORI PC router digunakan sebagai perantara antara modem ADSL (Asymmetric Digital

Subscriber Line) dengan jaringan LAN. Karena sebagian besar fungsi PC router dapat

digantikan oleh modem ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line), bagi mereka yang

tidak mau pusing dan cukup dengan feature yang sederhana disarankan untuk

menggunakan router modem ADSL. PC router Linux terutama ditujukan bagi mereka

yang nantinya ingin mengembangkan diri menguasai system yang lebih kompleks,

terutama menggunakan server internet yang berbasis di linux.

Spesifikasi PC router bisanya tidak terlalu besar. PC Pentium I dengan

menggunakan memory 128 Mbyte harddsik 5 Gbyte cukup baik untuk digunakan

sebagai router. Sebentulnya dapat menggunakan memory RAM 64 Mbyte, tapi cukup

berat instalasi-nya, terutama jika menggunakan disro linux besar seperti redhat atau

fedora.

Ada beberapa fungsi PC router linux yang sering digunakan, minimalnya adalah :

SHARING INTERNET

Page 20: 1 TEKNIK PENGKABELAN JARINGAN - pdf.nsc.ac.id Praktek Jaringan-20181115014520.pdfSetelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat: 1. Menjelaskan teknik pemasangan kabel jaringan

Firewall sederhana, untuk mengatur trafik yang diizinkan maupun tidak

diizinkan ke / dari internet. Pada system operasi linux, apalikasi firewall

yang digunakan biasanya sudah ada di system operasi dan dapat diakses

menggunakan perintah iptables.

Network Address Translation (NAT) yang sebetulnya menjadi bagian dari

fungsi/kemampuan firewall yang memungkinkan banyak computer di LAN

membagi (sharing) sambungan akses ke internet yang hanya satu buah /

beberapa buah.

Fungsi routing, biasanya memang built in pada system operasi linux.

Fungsi routing dibutuhkan jika kita mempunyai beberapa jaringan LAN

yang ingin tergabung ke internet secara bersama. Jika hanya ada satu

buah jaringan LAN yang ingin tergabung ke internet, fungsi routing yang

kompleks tidak dibutuhkan. Pada system operasi lunix apalikasi routing

yang digunakan biasanya sudah ada pada system operasi dapat diakses

menggunakan router.

DHCP server digunakan untuk membarikan IP address (alamat IP) pada

work-station di LAN agar memperoleh IP address secara automatis.

D. PERCOBAAN

1. Installasi Sebuah PC dengan OS Mikrotik

2. Pasang NIC di server Mikrotik

Page 21: 1 TEKNIK PENGKABELAN JARINGAN - pdf.nsc.ac.id Praktek Jaringan-20181115014520.pdfSetelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat: 1. Menjelaskan teknik pemasangan kabel jaringan

3. Melihat Kondisis Interface di Mikrotik [admin@Mikrotik] > interface print Flags: X - disabled, D - dynamic, R - running # NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU 0 R ether1 ether 0 0 1500 1 R ether2 ether 0 0 1500

Catatan : Jika di interface anda tanda X (Disable) dan kalau R (running)

4. Mengganti nama Intreface Dalam hal ini kita akan memberi nama PUBLIK pada ether 1 dan LOCAL pada ether2 [admin@Mikrotik] > interface set 0 name=PUBLIK [admin@Mikrotik] > interface set 1 name=LOCAL Tulis dan jelaskan perintah diatas? ----------------------------------------------------------------------------------------------------------- ----------------------------------------------------------------------------------------------------------- [admin@Mikrotik] > interface print Flags: X - disabled, D - dynamic, R - running # NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU 0 R PUBLIK ether 0 0 1500 1 R LOKAL ether 0 0 1500 5. Mengganti Nama Mikrotik [admin@Mikrotik] > system identity set name=router_fasilkom [admin@ router_fasilkom]> 6. Setting IP Address Pada modul ini interface PUBLIK digunakan untuk koneksi ke internet sedang interface LOKAL [admin@ router_fasilkom]>ip address add address=202.146.180.228/29 interface=PUBLIK comment="IP ke Internet" [admin@ router_fasilkom]>ip address add address=172.16.0.1/24 interface=LOKAL comment="IP ke LAN" Tulis dan jelaskan perintah diatas? ----------------------------------------------------------------------------------------------------------- ----------------------------------------------------------------------------------------------------------- [admin@ router_fasilkom]>ip address print Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic # ADDRESS NETWORK BROADCAST INTERFACE 0 ;;; IP Address ke Internet 192.168.3.2/24 192.168.3.0 192.168.3.255 PUBLIK 1 ;;; IP Address ke LAN 172.16.0.1/24 172.16.0.0 172.16.0.255 LOKAL Tulis dan jelaskan perintah diatas? ----------------------------------------------------------------------------------------------------------- ----------------------------------------------------------------------------------------------------------- 7. Setting Gateway

Page 22: 1 TEKNIK PENGKABELAN JARINGAN - pdf.nsc.ac.id Praktek Jaringan-20181115014520.pdfSetelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat: 1. Menjelaskan teknik pemasangan kabel jaringan

Pada kasus ini kita menggunakan default gateway, dimana pada percobaan ini gateway nya adalah 202.146.180.225 [admin@ router_fasilkom]>ip router add gateway=202.146.180.225 [admin@ router_fasilkom]>ip route print Flags: X - disabled, A - active, D - dynamic, C - connect, S - static, r - rip, b - bgp, o - ospf # DST-ADDRESS PREFSRC G GATEWAY DISTANCE INTERFACE 0 ADC 192.168.3.0/24 192.168.3.2 PUBLIK 1 ADC 172.16.0.0/24 172.16.0.1 LOKAL 2 A S 0.0.0.0/0 r 192.168.3.1 PUBLIK Tulis dan jelaskan perintah diatas? ----------------------------------------------------------------------------------------------------------- ----------------------------------------------------------------------------------------------------------- 8. Setting Name Server Pada percobaan ini IP DNS yang kita dapat adalah IP Address Primary= 202.146.180.4 dan IP Address Secondary= 202.146.178.4 [admin@ router_fasilkom]> ip dns set primary-dns=202.146.180.4 allow-remoterequests=yes [admin@ router_fasilkom]> ip dns set primary-dns=202.146.178.4 allow-remoterequests=yes Tulis dan jelaskan perintah diatas? ----------------------------------------------------------------------------------------------------------- -----------------------------------------------------------------------------------------------------------

9. Tes ping ke Gateway ini bertujuan memastikan konfigurasi kita sudah benar [admin@ router_fasilkom]> ping 202.146.180.225 202.146.180.225 64 byte ping: ttl=64 time<1 ms 202.146.180.225 64 byte ping: ttl=64 time<1 ms 202.146.180.225 64 byte ping: ttl=64 time<1 ms 202.146.180.225 64 byte ping: ttl=64 time<1 ms Untuk menghentikan proses ping tekan tombol CTRL + C

4. Tes Ping ke sebuah Web Site (untuk memastikan DNS kita sudah benar ata salah) [admin@ router_fasilkom]> ping www.google.com 216.109.112.135 64 byte ping: ttl=48 time=250 ms 209.85.143.99 64 byte ping: ttl=241 time=248 ms 209.85.143.99 64 byte ping: ttl=241 time=289 ms 209.85.143.99 64 byte ping: ttl=241 time=258 ms 209.85.143.99 64 byte ping: ttl=241 time=321 ms 4 packets transmitted, 4 packets received, 0% packet loss round-trip min/avg/max = 248/279.0/321 ms 5. NAT (Network Address Transalation) Jika router akan kita jadi sebagai gateway server maka agar client pada network dapat terkoneksi ke internet maka perlu kita masquerade

Page 23: 1 TEKNIK PENGKABELAN JARINGAN - pdf.nsc.ac.id Praktek Jaringan-20181115014520.pdfSetelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat: 1. Menjelaskan teknik pemasangan kabel jaringan

[admin@ router_fasilkom]> ip firewall nat add chain=srcnat out-interface=PUBLIK (interface yang terhubung ke internet) action=masquerade Tulis dan jelaskan perintah diatas? ----------------------------------------------------------------------------------------------------------- ----------------------------------------------------------------------------------------------------------- 6. Setting Komputer Client

Setting ip client satu kelas dengan router IP Address : 172.16.0.2 Subnet Mask : 255.255.255.0 Default Gateway : 172.16.0.1 Preferred DNS Servers 172.16.0.1 Klik OK

Selanjut dari sisi client kita coba untuk browsing ke sebuah web site Tulis dan jelaskan perintah diatas? ----------------------------------------------------------------------------------------------------------- -----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Page 24: 1 TEKNIK PENGKABELAN JARINGAN - pdf.nsc.ac.id Praktek Jaringan-20181115014520.pdfSetelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat: 1. Menjelaskan teknik pemasangan kabel jaringan

Judul Percobaan :

Hasill Percobaan :

Analisi Percobaan :

Kesimpulan Percobaan :

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

Nama : Nim : Jurusan :