teknik pantai dan pelabuhan

Upload: bagus-bahana

Post on 08-Mar-2016

227 views

Category:

Documents


27 download

TRANSCRIPT

  • TUGAS TEKNIK PANTAI DAN PELABUHAN

    Oleh :

    NAMA : BAGUS BAHANA UTAMA

    NIM : 1304105123

    DOSEN : Dr. Ir. I Nyoman Budiartha Rm, Msc.

    JURUSAN TEKNIK SIPIL

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS UDAYANA

    2015

  • Teknik Pantai dan Pelabuhan i

    DAFTAR ISI

    DAFTAR ISI .................................................................................................................................... i

    BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1

    1.1. Latar Belakang ................................................................................................................. 1

    1.2. Tujuan............................................................................................................................... 1

    1.3. Rumusan Masalah ............................................................................................................ 2

    1.4. Ruang Lingkup ................................................................................................................. 2

    BAB 2 PEMBAHASAN ................................................................................................................ 3

    2.1. Pengertian dan Batasan Pantai ......................................................................................... 3

    2.2. Istilah dan Batasan di dalam Teknik Pantai ..................................................................... 5

    2.3. Proses yang Terjadi di Pantai ........................................................................................... 6

    2.4. Bentuk Pantai ................................................................................................................... 7

    2.5. Bangunan Pantai ............................................................................................................... 7

    2.6. Permasalahan yang Terjadi di Pantai ............................................................................... 8

    2.7. Pengertian Pelabuhan ..................................................................................................... 10

    2.8. Klasifikasi Pelabuhan ..................................................................................................... 11

    2.9. Pemilihan Lokasi Pelabuhan .......................................................................................... 13

    2.10. Fasilitas Bangunan Pelabuhan .................................................................................... 14

    2.11. Permasalahan yang Terjadi di Pelabuhan ................................................................... 15

    BAB 3 PENUTUP ....................................................................................................................... 16

    3.1. Kesimpulan..................................................................................................................... 16

    3.2. Saran ............................................................................................................................... 16

    DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 17

  • Teknik Pantai dan Pelabuhan 1

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Di dalam kehidupan sehari-hari, kita sangat sering mendengar kata pantai dan pelabuhan.

    Namun sangat jarang kita mengetahui definisi, bagian-bagian dan manfaat dari pantai dan

    pelabuhan itu sendiri. Pantai adalah sebuah bentuk geografis yang terdiri dari pasir, dan terdapat

    di daerah pesisir laut. Daerah pantai menjadi batas antara daratan dan perairan laut, panjang garis

    pantai ini diukur mengelilingi seluruh pantai yang merupakan daerah territorial suatu Negara.

    Sedangkan Pelabuhan adalah sebuah fasilitas di ujung pulau, samudera, sungai maupun danau

    yang berfungsi untuk menerima kapal dan memindahkan barang kargo maupun penumpang ke

    dalamnya.

    Pelabuhan biasanya dirancang khusus untuk memuat dan membongkar muatan kapal-

    kapal yang berlabuh. Untuk menjamin keselamatan pengunjung di pantai maupun pengunjung di

    pelabuhan, maka sebaiknya dibuatkan perlindungan untuk pantai maupun pelabuhan.

    Perlindungan pantai dan pelabuhan dapat ditimbulkan secara alami maupun dengan bantuan

    manusia. Perlindungan secara alami dapat berupa karang laut dan hutan manggrove, sedangkan

    perlindungan dengan bantuan manusia dapat berupa struktur bangunan pengaman pantai dan

    pelabuhan, serta penambahan penimbunan pasir atau sering disebut reklamasi. Bangunan pantai

    digunakan untuk melindungi pantai dan pelabuhan terhadap kerusakan karena serangan

    gelombang dan arus.

    1.2. Tujuan

    Adapun tujuan dari pembuatan makalah mengenai Pengertian Teknik Pantai dan

    Pelabuhan yaitu :

    1. Mahasiswa mampu mengetahui apa itu pantai dan pelabuhan.

  • Teknik Pantai dan Pelabuhan 2

    2. Mahasiswa dapat mengetahui bagian-bagian dari pantai dan pelabuhan.

    3. Mahasiswa mampu mengetahui istilah-istilah di dalam Teknik Pantai dan Pelabuhan.

    4. Mahasiswa dapat memperdalam mengenai ilmu Teknik Pantai dan Pelabuhan.

    1.3. Rumusan Masalah

    Adapun rumusan masalah dari pembuatan makalah mengenai Pengertian Teknik Pantai

    dan Pelabuhan yaitu :

    1. Apa yang dimaksud dengan Pantai dan Pelabuhan ?

    2. Bagaimana cara menganalisis suatu Pantai dan Pelabuhan ?

    3. Kriteria apa saja yang dilakukan di dalam membuat Pelabuhan ?

    4. Bagaimana cara mengantisipasi jika terjadi abrasi di pesisir pantai ?

    1.4. Ruang Lingkup

    Adapun rumusan masalah dari pembuatan makalah mengenai Pengertian Teknik Pantai

    dan Pelabuhan yaitu :

    1. Pengertian dan batasan dari Pantai dan Pelabuhan.

    2. Istilah dan Bagian di dalam Teknik Pantai dan Pelabuhan

    3. Proses dari Pantai dan Pelabuhan,

    4. Bentuk Pantai dan Pelabuhan

    5. Bangunan yang ada di Pantai dan Pelabuhan.

    6. Pemilihan lokasi Pelabuhan

  • Teknik Pantai dan Pelabuhan 3

    BAB 2

    PEMBAHASAN

    2.1. Pengertian dan Batasan Pantai

    Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki lebih dari 3700 pulau dan memegang rekor

    negara dengan garis pantai terpanjang di dunia. Tapi kita sebagai Warga Negara Indonesia

    kurang menjelajah seluruh pantai-pantai tersebut. Sebelum kita menjelajah ke seluruh pantai

    yang ada di Indonesia, ada baiknya kita mengetahui definisi dari pantai itu. Pantai adalah suatu

    barisan sedimen atau endapan yang muncul mulai dari garis air terendah sampai ke tebing atau

    sampai ke zona dengan tumbuhan permanen. Pantai memiliki bentuk dan diantaranya yaitu :

    1. Split yaitu pantai yang salah satu ujungnya bersambung dengan daratan.

    2. Baymouth yaitu bukit endapan pada pantai yang memotong teluk dengan lautan.

    3. Tambolo yaitu bukit endapan pada pantai yang menghubungkan pulau dengan pulau

    utama.

    Sebuah bentuk geografis yang terdiri dari pasir dan terdapat di daerah pesisir laut juga

    merupakan pengertian dari pantai. Daerah pantai menjadi batas antara daratan dan perairan laut.

    Panjang garis pantai ini diukur mengelilingi seluruh pantai yang merupakan daerah territorial

    suatu Negara. Pantai terjadi karena adanya gelombang yang menghantam tepi daratan tanpa

    henti, sehingga mengalami pengikisan, gelombang penghancur tersebut dinamakan gelombang

  • Teknik Pantai dan Pelabuhan 4

    destruktif. Ada dua istilah tentang pantai dalam bahasa Indonesia yang sering rancu

    pemakaiannya, yaitu pesisir (coast) dan pantai (shore).

    Agar lebih paham mengenai coast dan shore maka dapat memperhatikan gambar 1.1.

    definisi dan batasan pantai. Pesisir merupakan daerah darat di tepi laut yang masih mendapat

    pengaruh laut seperti pasang surut, angina laut dan perembesan air laut. Sedangkan pantai

    merupakan daerah di tepi perairan yang dipengaruhi oleh air pasang tertinggi dan air surut

    terendah. Daerah daratan adalah daerah yang terletak di atas dan di bawah permukaan daratan

    yang dimulai dari dari batas garis pasang tertinggi. Garis pantai adalah garis batas pertemuan

    antara daratan dan air laut, dimana posisinya tidak selalu tetap dan dapat berpindah sesuai

    dengan pasang surut air laut dan erosi pantai yang terjadi.

    Gambar 1.1. Batasan Pantai

    Daerah lautan adalah daerah yang terletak di atas dan di bawah permukaan laut yang di

    mulai dari sisi laut pada garis surut terendah, termasuk dasar laut dan bagian bumi di bawahnya.

    Sempadan pantai adalah kawasan tertentu sepanjang pantai yang mempunyai manfaat penting

    untuk kelestarian dari manfaat pantai tersebut. Kriteria sempadan pantai adalah daratan

  • Teknik Pantai dan Pelabuhan 5

    sepanjang tepian yang lebarnya sesuai dengan bentuk dan kondisi fisik pantai minimal 100 meter

    dari titik pasang tertinggi ke arah daratan.

    Kesimpulannya adalah bahwa pesisir (shore) merupakan bagian dari pantai (coast),

    hanya saja dibedakan oleh kondisinya yang dihubungkan dengan penggenangan oleh air laut

    saja. Pantai dan pesisir merupakan suatu kesatuan yang tidak terpisahkan. pantai juga

    merupakan bagian dari sebuah pesisir. Pantai itu sendiri memiliki manfaat bagi kehidupan,

    terutama di daerah tropis. Pantai dapat dimanfaatkan sebagai :

    1. Areal tambak garam.

    2. Daerah pertanian pasang surut.

    3. Wilayah perkebunan kelapa dan pisang.

    4. Objek wisata.

    5. Daerah pengembangan industry kerajinan rakyat bercorak khas daerah pantai.

    2.2. Istilah dan Batasan di dalam Teknik Pantai

    Gambar 1.2. Istilah dan Batasan Pantai

    Beberapa definisi pantai untuk keperluan teknik pantai yang perlu diketahui dan dipahami

    diantaranya adalah sebagai berikut :

  • Teknik Pantai dan Pelabuhan 6

    1. Surf zone (daerah ombak) adalah daerah yang terbentang antara bagian dalam dari

    gelombang pecah sampai batas naik turunnya gelombang di pantai.

    2. Breaker zone (daerah pemecah) adalah daerah dimana terjadi gelombang pecah.

    3. Swash zone adalah daerah yang dibatasi oleh garis batas tertinggi naiknya gelombang

    dan batas terendah turunnya gelombang di pantai.

    4. Offshore adalah daerah dari gelombang (mulai) pecah sampai ke laut lepas.

    5. Foreshore (tepi pantai) adalah daerah yang terbentang dari garis pantai pada saat surut

    terendah sampai batas atas dari uprush pada saat air pasang tertinggi.

    6. Inshore adalah daerah antara offshore dan foreshore.

    7. Backshore adalah daerah yang dibatasi oleh foreshore dan garis pantai yang terbentuk

    pada saat terjadi gelombang badai bersamaan dengan muka air tertinggi.

    8. Coast (pesisir) adalah daratan pantai yang masih terpengaruh laut secara langsung,

    misalnya pengaruh pasang surut, air laut dan ekosistem pantai ( hutan bakau, sand

    dunes).

    9. Coastal area (daerah pesisir) adalah daratan pantai dan perairan pantai sampai

    kedalaman kurang lebih 100 atau 150 meter.

    10. HWL merupakan High Water Level atau disebut air pasang.

    11. LWL merupakan Low Water Level atau disebut dengan air surut.

    2.3. Proses yang Terjadi di Pantai

    Pantai merupakan kenampakan alam dimana terjadi interaksi keseimbangan dinamis

    antara air, angin, dan material sedimen. Angin dan air bergerak membawa material sedimen dari

    satu tempat ke tempat yang lain, mengikis dan kemudian mengendapkannya lagi di daerah lain

    secara berkesinambungan. Fenomena transport sedimen tersebut mengakibatkan terjadinya

    perubahan bentuk morfologi pantai. Pantai mempunyai pertahanan alami dari serangan arus dan

    gelombang dimana bentuknya akan terus-menerus menyesuaikan sehingga dapat meminimalkan

    energi gelombang yang menerpanya. Sistem pertahanan alami ini dapat berupa karang

    penghalang, atol, sand dune, longshore bar, kemiringan dasar pantai dan vegetasi yang hidup di

    pantai (bakau, api-api, dan sebagainya ).

  • Teknik Pantai dan Pelabuhan 7

    Pantai selalu menyesuaikan bentuk profilnya sedemikian sehingga mampu

    menghancurkan energi gelombang yang datang. Penyesuaian bentuk tersebut merupakan

    tanggapan dinamis alami pantai terhadap laut. Ada dua tipe tanggapan pantai terhadap gerak

    gelombang yaitu tanggapan terhadap kondisi gelombang normal dan terhadap kondisi gelombang

    badai.

    2.4. Bentuk Pantai

    Bentuk profil pantai sangat dipengaruhi oleh serangan gelombang, sifat-sifat sedimen

    seperti rapat massa dan tahanan terhadap erosi, ukuran dan bentuk partikel, kondisi gelombang

    dan arus, serta kedalaman pantai . pantai bisa terbentuk dari material dasar yang berupa lumpur,

    pasir atau kerikil (gravel). Kemiringan dasar pantai tergantung pada bentuk dan ukuran material

    dasar. Biasanya bentuk pantai terbagi menjadi 2 bagian yaitu :

    1. Pantai berpasir

    2. Pantai berlumpur.

    2.5. Bangunan Pantai

    Pada umumnya terdapat masalah yang ada di daerah pantai yaitu abrasi pantai. Abrasi

    pantai dapat menimbulkan kerugian sangat besar. Dengan rusaknya kawasan pemukiman dan

    fasilitas-fasilitas yang ada di daerah tersebut. Untuk menanggulangi abrasi pantai, langkah

    pertama yang harus dilakukan adalah mencari penyebab terjadinya abrasi. Dengan mengetahui

    penyebabnya, selanjutnya dapat ditentukan cara penanggulangannya, yang biasanya adalah

    dengan membuat bangunan pelindung pantai atau menambah suplai sedimen.

    Bangunan pantai digunakan untuk melindungi pantai terhadap kerusakan karena serangan

    gelombang dan arus. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melindungi pantai, yaitu :

    1. Memperkuat atau melindungi pantai agar mampu menahan gelombang.

    2. Mengubah laju transpor sedimen sepanjang pantai.

    3. Mengurangi energy gelombang yang sampai ke pantai.

  • Teknik Pantai dan Pelabuhan 8

    4. Reklamasi dengan menambah suplai sedimen ke pantai.

    Sesuai dengan fungsinya seperti tersebut di atas, bangunan pantai dapat diklasifikan dalam

    tiga kelompok yaitu :

    1. Konstruksi yang dibangun di pantai dan sejajar dengan garis pantai.

    2. Konstruksi yang dibangun kira-kira tegak lurus pantai dan sambung ke pantai.

    3. Konstruksi yang dibangun di lepas pantai dan kira-kira sejajar dengan garis pantai.

    2.6. Permasalahan yang Terjadi di Pantai

    Di dalam pantai biasanya teradapat permasalahan yaitu akibat erosi dan akibat abrasi.

    Definisi dari erosi pantai adalah proses mundurnya garis pantai dari kedudukan semula yang

    disebabkan oleh tidak adanya keseimbangan antara pasokan dan kapasitas angkutan sedimen.

    Erosi pantai terjadi apabila pada suatu pantai yang ditinjau mengalami kehilangan pengurangan

    sedimen. Artinya sedimen yang diangkut lebih besar daripada sedimen yang diendapkan.

    Sedangkan definisi dari abrasi adalah proses terkikisnya batuan atau material keras seperti

    dinding atau tebing batu, yang biasanya diikuti dengan longsoran atau runtuhan material. Berikut

    adalah faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya erosi dan abrasi pada suatu wilayah antara

    lain :

    Akibat Faktor Alam

    1. Pemanasan Global terjadi akibat kegiatan manusia yang meningkatkan jumlah gas rumah

    kaca di atmosfer dapat mengakibatkan naiknya suhu bumi. Hal tersebut mengakibatkan

    peningkatan tinggi permukaan air laut yang disebabkan oleh pemuaian air laut dan

    mencairnya gunung-gunung es di kutub. Kenaikan permukaan air laut ini akan

    mengakibatkan mundurnya garis pantai sehingga menggusur daerah pemukiman

    sepanjang pesisir pantai, membanjiri lahan produktif dan mencemari persediaan air tawar.

    2. Perubahan Sedimen Pantai terjadi akibat Pantai dapat mengalami keseimbangan dinamis,

    erosi dan sedimentasi secara stabil tergantung pada keseimbangan jumlah sedimen yang

    masuk dan yang meninggalkan pantai tersebut. Perubahan pola cuaca dan musim di bumi

    dapat mengakibatkan kekeringan pada bulan-bulan tertentu sehingga mengurangi

  • Teknik Pantai dan Pelabuhan 9

    kemungkinan terjadinya banjir yang turut serta membawa suplai sedimen dari sungai

    kearah pantai, apabila pantai tidak mendapatkan suplai sedimen pada muara sungai, maka

    pantai akan mengalami perubahan garis pantai akibat ketidakstabilan kondisi tersebut.

    3. Gelombang Badai terjadi akibat salah satu faktor alam yang menyebabkan erosi dan

    abrasi (Departemen Pekerjaan Umum, 2009). Akibat gelombang yang besar (gelombang

    badai), maka pasir akan tererosi kemudian mengendap pada daerah lain membentuk

    longshore bar. Setelah gelombang biasa datang endapan pasir akan berangsur-angsur

    mengisi daerah yang tererosi kembali.

    Akibat Faktor Campur Tangan Manusia

    1. Pengaruh adanya bangunan pantai yang menjorok ke laut menyebabkan terperangkapnya

    angkutan sedimen sejajar pantai akibat adanya bangunan tegak lurus pantai menyebabkan

    kerusakan pantai di Indonesia.

    2. Aktivitas penggalian atau penambangan pasir dan material lain di daerah aliran sungai

    (DAS) maupun di daerah pesisir pantai dapat menyebabkan mundurnya garis pantai.

    Material pasir atau kerikil yang seharusnya menjadi pengaman pantai terhadap terjangan

    gelombang menjadi hilang. Terjangan dan arus laut tak ada yang membendung. Itulah

    yang menyebabkan abrasi berlangsung dengan cepat.

    3. Pencemaran yang mengakibatkan kerusakan alam di area pantai, fungsi vegetasi alam

    yang ada di pantai seperti terumbu karang dan bakau (mangrove) selain sebagai bagian

    dari ekosistem pantai, juga memiliki fungsi lain yaitu sebagai pelindung pantai beserta

    ekosistemnya dari hempasan gelombang dan arus yang dapat mengancam. Tanaman

    bakau memiliki fungsi yang sangat penting yaitu dapat meredam gelombang dan angin

    badai, pelindung erosi, penahan lumpur dan penangkap sediment

    4. Pengaruh pembuatan waduk di hulu dan bangunan melintang sungai (bendung) yang

    mempunyai kecenderungan menyebabkan berkurangnya transpor sedimen ke hihir.

  • Teknik Pantai dan Pelabuhan 10

    2.7. Pengertian Pelabuhan

    Ketika kita ingin pergi ke luar kota maka biasanya alternatif transportasi yang kita pilih

    adalah transportasi darat, laut maupun udara. Di dalam transportasi laut terdapat prasarana yang

    berfungsi sebagai tempat bersandar dan berlabuh kapal lautl. Pada umumnya kita menyebut

    prasarana tersebut dengan nama Pelabuhan. Jadi pengertian dari pelabuhan adalah tempat yang

    terdiri dari daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat

    kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar

    berlabuh, naik turun penumpang maupun bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas

    keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra

    dan antar moda transportasi.

    Pelabuhan juga merupakan daerah perairan yang terlindung terhadap gelombang, yang

    dilengkapai dengan fasilitas terminal laut meliputi dermaga di mana kapal dapat bersandar untuk

    bongkar muat barang. Crane untuk bongkar muat barang, gudang laut dan tempat-tempat

    penyimpanan di mana kapal membongkar muatannya, dan gudang-gudang di mana barang-

    barang dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama selama menunggu pengiriman ke daerah

    tujuan atau pengapalan. Pelabuhan dapat dibagi dalam beberapa kategori menurut

    penggunaannya, antara lain pelabuhan ikan, pelabuhan minyak, pelabuhan barang, pelabuhan

    penumpang, pelabuhan campuran, pelabuhan militer.

  • Teknik Pantai dan Pelabuhan 11

    2.8. Klasifikasi Pelabuhan

    Berdasarkan dari segi teknis dan fungsi operasionalnya, terdapat beberapa klasifikasi

    pelabuhan, yaitu berdasarkan segi teknis, berdasarkan jenis perdagangan, berdasarkan jenis

    pungutan jasa, dan berdasarkan jenis kegiatan khusus. Berikut akan dijelaskan klasifikasi dari

    pelabuhan antara lain :

    1. Berdasarkan dari segi teknis yaitu pelabuhan alam dan pelabuhan buatan.

    2. Berdasarkan dari jenis perdagangan yaitu pelabuhan sungai (lokas), pelabuhan pantai

    (intersuler) dan pelabuhan laut (internasional).

    3. Berdasarkan jenis pungutan jasa yaitu pelabuhan yang diusahakan, pelabuhan yang tidak

    diusahakan, pelabuhan otonom, pelabuhan bebas.

    4. Berdasarkan jenis kegiatan khusus yaitu pelabuhan umum, pelabuhan industri, pelabuhan

    minyak / tambang , pelabuhan militer, pelabuhan perikanan.

    Pelabuhan terdiri dari 5 jenis yaitu Pelabuhan Internasional Hub, Pelabuhan

    Internasional, Pelabuhan Nasional, Pelabuhan Regional dan Pelabuhan Lokal . Berikut terdapat

    jenis pelabuhan dan kriteria penetapan yang dijelaskan pada tabel 1.1.

    Tabel 1.1. Jenis Pelabuhan dan Kriteria Penetapan

    Jenis Pelabuhan Kriteria Penetapan

    1. Pelabuhan Internasional

    Hub

    a. Kedekatan dengan pasar internasional.

    b. Kedekatan dengan jalur pelayaran internasional.

    c. Kedekatan dengan jalur alur laut Kepulauan

    Indonesia.

    d. Berperan sebagai tempat alih muatpenumpang dan

    barang internasional.

    e. Memiliki jarak tertentu dengan pelabuhan

    internasional hub lainnya.

    f. Memiliki kondisi teknis pelabuhan yangterlindung

    dari gelombang dengan luas daratan dan perairan

    tertentu

  • Teknik Pantai dan Pelabuhan 12

    2. Pelabuhan Internasional a. Kedekatan dengan jalur pelayaran nasional dan

    internasional.

    b. Sebagai tempat alih muat penumpang dan barang

    nasional.

    c. Mempunyai jarak tertentu dengan pelabuhan

    internasional lainnya.

    d. Memiliki kondisi teknis pelabuhan yang terlindung

    dari gelombang dengan luas daratan dan perairan

    tertentu.

    e. Volume kegiatan bongkar muat

    3. Pelabuhan Nasional a. Kebijakan pemerintah (pemerataan pembangunan

    nasional dan pertumbuhan wilayah).

    b. Sebagai tempat alih muat penumpang dan barang

    nasional dan dapat menangani semi container.

    c. Mempunyai jarak tertentu dengan pelabuhan nasional

    lainnya.

    d. Mempunyai jarak tertentu terhadap jalur atau rute

    lintas pelayaran nasional.

    e. Memiliki kondisi teknis pelabuhan yang terlindung

    dari gelombang dengan luas daratan dan perairan

    tertentu.

    f. Kedekatan dengan jalur/lalu lintas pelayan antar

    pulau.

    g. Berada (dekat) dengan pusat pertumbuhan wilayah

    ibukota kabupaten atau kota dan kawasan

    pertumbuhan nasional.

    4. Pelabuhan Regional a. Kebijakan pemerintah yang menunjang pusat

    pertumbuhan ekonomi.

    b. Provinsi dan pemerataan pembangunan antar provinsi.

    c. Berfungsi sebagai tempat pelayanan penumpang dan

  • Teknik Pantai dan Pelabuhan 13

    barang antar kabupaten atau kota.

    d. Mempunyai jarak tertentu dengan pelabuhan regional

    lainnya.

    e. Memiliki kondisi teknis pelabuhan yang terlindung

    dari gelombang dengan luas daratan dan perairan

    tertentu.

    f. Volume kegiatan bongkar muat.

    5. Pelabuhan Lokal a. Kebijakan pemerintah untuk menunjang pusat

    pertumbuhan ekonomi.

    b. Pemerataan serta meningkatkan pembangunan

    kabupaten/kota.

    c. Berfungsi melayani penumpang dan barang antar

    kecamatan dalam kabupaten/kota terhadap kebutuhan

    moda transportasi laut dan perairan.

    d. Memiliki kondisi teknis pelabuhan yang terlindung

    dari gelombang dengan luas daratan dan perairan

    tertentu.

    e. Volume kegiatan bongkar muat

    2.9. Pemilihan Lokasi Pelabuhan

    Di dalam pembuatan pelabuhan hendaknya kita sebagai ahli teknik sipil hendaknya

    merencanakan dalam pemilihan lokasi dari pembuatan pelabuhan agar tidak terjadi hal-hal yang

    dapat merugikan dan membahayakan masyarakat luas. Terdapat aspek-aspek dalam pemilihan

    lokasi pembuatan pelabuhan antara lain :

    1. Aspek dari segi topografi dan geologi

    Keadaan topografi daratan dan bawah laut harus memungkinkan untuk membangun suatu

    pelabuhan dan kemungkinan untuk pengembangan di masa akan datang. Daerah daratan

    harus cukup luas untuk membangun suatu fasilitas pelabuhan seperti: dermaga, jalan,

    gudang dan daerah industri. Kondisi geologi menentukan sulit tidaknya melakukan

  • Teknik Pantai dan Pelabuhan 14

    pengerukan daerah perairan dan kemungkinan untuk menggunakan hasil pengerukan

    tersebut untuk menimbun daerah lain.

    2. Aspek dari segi Pelayaran

    Pelabuhan yang akan dibangun harus mudah dilalui kapal--kapal yang akan

    menggunakannya. Kapal yang berlayar dipengaruhi faktor-faktor alam seperti: angin,

    gelombang, arus. Faktor tersebut semakin besar apabila pelabuhan terletak di pantai yang

    terbuka ke laut dan sebaliknya pengaruhnya berkurang pada pelabuhan yang terletak pada

    daerah yang terlindung secara alam.

    3. Aspek dari segi gelombang dan arus

    Gelombang menimbulkan gaya yang bekerja pada kapal dan bangunan pelabuhan. Untuk

    menghindari gangguan gelombang tersebut dibuat bangunan pelindung yang disebut

    pemecah gelombang.

    4. Aspek dari segi kedalaman air

    Kedalaman laut sangat berpengaruh dalam perencanaan pelabuhan. Di laut yang

    mengalami pasang surut yang bervariasi, muka air kadang-kadang cukup besar. Tinggi

    pasang surut yang kurang dari 5 meter masih dapat dibuat pelabuhan terbuka. Bila pasang

    surut lebih dari 5 meter, maka harus dibuat suatu pelabuhan tertutup yang dilengkapi

    dengan pintu air untuk memasukkan dan mengeluarkan kapal.

    2.10. Fasilitas Bangunan Pelabuhan

    Fasilitas bangunan pelabuhan adalah seluruh bangunan atau konstruksi yang berada

    dalam daerah kerja suatu pelabuhan baik itu di darat maupun di laut yang merupakan saran

    pendukung guna memperlancar jalannya kegiatan yang ada di dalam pelabuhan. Jenis-jenis

    bangunan yang ada di pelabuhan yaitu bangunan pelabuhan berdasarkan letaknya dan bangunan

    pelabuhan berdasarkan prioritas penggunaanya.

    a. Bangunan pelabuhan berdasarkan letaknya dibagi menjadi dua bagian yaitu di darat dan

    di laut.

    b. Bangunan pelabuhan berdasarkan prioritas penggunaanya dibagi menjadi dua bagian

    yaitu infrastruktur (fasilitas pokok) dan suprastruktur (fasilitas penunjang).

  • Teknik Pantai dan Pelabuhan 15

    Bangunan pelabuhan yang letaknya di laut yaitu : alur pelayaran, kolam pelabuhan,

    breakwater atau talud dan dermaga. Sedangkan bangunan pelabuhan yang letaknya di darat yaitu

    : jalan, tempat parker kendaraan dan gudang. Bangunan pelabuhan infrastruktur atau fasilitas

    pokok yaitu kolam pelabuhan, breakwater, dermaga, mercu suar dan alur pelayaran. Yang

    termasuk bangunan pelabuhan suprastruktur atau fasilitas penunjang yaitu kantor pengelola

    pelabuhan, tempat parker kendaraan, gudang , terminal penumpang dan lain sebagainya.

    2.11. Permasalahan yang Terjadi di Pelabuhan

    Sering kali kita mendengar permasalahan yang terjadi di pelabuhan akibat kurangnya

    manajemen pengelola pelabuhan tersebut. Dan permasalahan tersebut menimbulkan berbagai

    kerugian baik dari segi ekonomi maupun sosial. Permasalahan yang sering terjadi di pelabuhan

    yaitu sebagai berikut :

    1. Masalah kemacetan panjang di pelabuhan akibat kurangnya fasilitas teknologi di

    pelabuhan seperti crane. Fungsi crane adalah sebagai alat pengangkut kontainaer dari

    mobil ke kapal ataupun sebaliknya. Akibatnya aktivitas bongkar muat harus antre dan

    berlangsung lama.

    2. Minimnya fasilitas infrastruktur seperti dermaga yang dapat memperlambat kegiatan

    bongkar muat barang dan pergantian penumpang dari kapal dan yang menuju kapal.

    3. Minimnya fasilitas parkir yang menyebabkan kemacetan di luar dari pelabuhan.

  • Teknik Pantai dan Pelabuhan 16

    BAB 3

    PENUTUP

    3.1. Kesimpulan

    Sebelum kita merencanakan bangunan-bangunan di pantai dan di pelabuhan hendaknya

    kita mengetahui definisi, bagian-bagian, istilah-istilah dari pantai dan kriteria pemilihan lokasi

    dalam pembuatan pelabuhan. Karena jika kita sudah mengetahui itu semua maka bangunan-

    bangunan yang akan kita bangun akan sesuai rencana yang telah dibuat dengan mementingkan

    aspek keamanan dan kepentingan masyarakat umum. Indonesi sebagai negara kepulauan

    memiliki lebih dari 3700 pulau dan wilayah pantai sepanjang kurang lebih 80.000 km. Wilayah

    pantai ini merupakan daerah yang sangat intensif dimanfaatkan untuk kegiatan manusia, seperti

    sebagai kawasan pusat pemerintahan, pemukiman, industri, pelabuhan, pertambakan, pertanian,

    perikanan, pariwisata dan lain sebagainya. Adanya berbagai kegiatan tersebut dapat

    menimbulkan peningkatan kebutuhan akan lahan, prasarana dan lain sebagainya yang

    selanjutnya akan mengakibatkan timbulnya masalah-masalah yang serius. Masalah itu dapat

    berupa erosi pantai, tanah yang timbul, pendangkalan muara sungai, pencemaran lingkungan

    akibat limbah dan penurunan tanah dan intrusi air asin.

    3.2. Saran

    Adapun saran yang dapat diberikan mengenai permasalahan di dalam Pantai dan

    Pelabuhan yaitu sebagai berikut :

    1. Sebaiknya kita sebagai ahli ketekniksipilan hendaknya minimal mengetahui dan

    memahami definisi dari pantai dan pelabuhan

    2. Dalam merencanakan fasilitas di pantai dan fasilitas pelabuhan hendaknya kita memiliki

    kriteria-kriteria yang mencangkup aspek ekonomis, aspek keamanan dan aspek

    kenyamanan.

  • Teknik Pantai dan Pelabuhan 17

    DAFTAR PUSTAKA

    Media Cetak

    Prof. Dr. Ir. H. Bambang Triatmodjo, Ces, Dea. 1999. Teknik pantai, Beta Offset,

    Yogyakarta.

    Prof. Dr. Ir. H. Bambang Triatmodjo, Ces, Dea.. 1996. Pelabuhan, Beta Offset,

    Yogyakarta.

    Anugerah Nontji, 1987, Laut Nusantara, Penerbit Djambatan, Jakarta.

    Media Internet

    id.wikipedia.org/wiki/Pantai

    prints.undip.ac.id/34047/5/1912_CHAPTER_II.pdf

    https://studio6btimbulsloko.wordpress.com/.../pengertian-wilayah-pesisir/

    id.wikipedia.org/wiki/Pelabuhan

    www.gultomlawconsultants.com/definisi-pelabuhan-dan-jenis-jenisnya/

    sipilworld.blogspot.com/2013/03/defenisi-pelabuhan-dan-kapal.html