teori pelabuhan (teknik sipil)

18
P E L A B U H A N BAB I T E O R I I.1 PENDAHULUAN Pelabuhan adalah suatu areal perairan yang terlindung dari pengaruh badai dan ombak sehingga memungkinkan kapal untuk melakukan bongkar muat barang dan naik turunnya penumpang dengan aman. Sedangkan dermaga adalah bagian dari pelabuhan sebagai tempat kapal untuk bersandar yang memiliki berbagai fasilitas. Pelabuhan ditinjau dari segi teknis, terbagi atas : 1. Pelabuhan alam (Natural and Protector Harbour). Daerah yang menjurus ke dalam (inlet) terlindung oleh suatu pulau, jazirah atau terletak di suatu teluk sehingga navigasi dan pelabuhan kapal dapat dilakukan. 2. Pelabuhan buatan (Artificial Harbour). Daerah yang dibuat sedemikian rupa sehingga terlindung terhadap badai arus dan ombak sehingga memungkinkan kapal merambat. 3. Pelabuhan semi alam. Merupakan gabungan kedua jenis di atas. Jenis-Jenis Pelabuhan Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dan daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan MUHAMMAD SALEH BUAMONA – D 111 05 031 1

Upload: delta-david

Post on 27-Nov-2015

747 views

Category:

Documents


142 download

DESCRIPTION

materi tentang pelabuhan

TRANSCRIPT

Page 1: Teori Pelabuhan (teknik sipil)

P E L A B U H A N

BAB I

T E O R I

I.1 PENDAHULUAN

Pelabuhan adalah suatu areal perairan yang terlindung dari pengaruh badai dan ombak

sehingga memungkinkan kapal untuk melakukan bongkar muat barang dan naik turunnya

penumpang dengan aman. Sedangkan dermaga adalah bagian dari pelabuhan sebagai tempat kapal

untuk bersandar yang memiliki berbagai fasilitas. Pelabuhan ditinjau dari segi teknis, terbagi atas :

1. Pelabuhan alam (Natural and Protector Harbour). Daerah yang menjurus ke dalam (inlet)

terlindung oleh suatu pulau, jazirah atau terletak di suatu teluk sehingga navigasi dan

pelabuhan kapal dapat dilakukan.

2. Pelabuhan buatan (Artificial Harbour). Daerah yang dibuat sedemikian rupa sehingga

terlindung terhadap badai arus dan ombak sehingga memungkinkan kapal merambat.

3. Pelabuhan semi alam. Merupakan gabungan kedua jenis di atas.

Jenis-Jenis Pelabuhan

Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dan daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas-

batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang dipergunakan

sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dan/atau Bongkar muat barang

yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta

sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi.

Pelabuhan Umum / Penumpang

Pelabuhan umum merupakan pelabuhan yang digunakan untuk kepentingan masyarakat umum

dalam hal transportasi laut. Di Indonesia pelabuhan umum ditangani oleh Persero PELINDO.

Pelabuhan Ikan

MUHAMMAD SALEH BUAMONA – D 111 05 031 1

Page 2: Teori Pelabuhan (teknik sipil)

P E L A B U H A N

Pelabuhan ikan merupakan pelabuhan yang digunakan untuk mengumpulkan ikan-ikan hasil

tangkapan nelayan. Biasanya di pelabuhan ikan juga terdapat lokasi khusus untuk melakukan

pelelangan dari hasil tangkapan nelayan tadi.

Pelabuhan Khusus

Pelabuhan khusus adalah pelabuhan yang dibangun dan digunakan oleh pihak tertentu untuk

menunjang kegiatannya sendiri. Misalnya pelabuhan PERTAMINA yang digunakan khusus

untuk mendistribusikan minyak ke seluruh wilayah Indonesia.

Pelabuhan Barang/Peti Kemas

Pelabuhan barang merupakan pelabuhan yang digunakan sebagai lokasi pengumpulan

sementara barang-barang niaga yang dipasarkan antarpulau sebelum digudangkan atau

dipasarkan. Pelabuhan ini merupakan jalur legal kegiatan ekspor dan impor barang hasil

produksi.

Pelabuhan Militer

Pelabuhan militer adalah pelabuhan yang digunakan oleh pihak militer untuk menunjang

pertahanan dan keamanan Negara.

Pelabuhan Minyak

Pelabuhan militer adalah pelabuhan yang digunakan untuk penampungan minyak yang di

datangkan dari luar, seperti minyak bumi, minyak tanah.

MUHAMMAD SALEH BUAMONA – D 111 05 031 2

Page 3: Teori Pelabuhan (teknik sipil)

P E L A B U H A N

Jenis-Jenis Kapal

Kapal adalah alat transportasi yang dapat beroperasi di daerah air yang berbentuk relatif besar

yang dapat mengangkut beberapa orang dan/atau barang.

Kapal Penumpang

Kapal penumpang adalah kapal yang digunakan sebagai sarana transportasi massal antar

pulau.

Kapal Barang

Kapal barang adalah kapal yang digunakan untuk mengangkut barang-barang hasil produksi,

yang biasanya diangkut dalam bentuk petikemas.

Kapal Ferri

Kapal ferri adalah kapal yang digunakan sebagai sarana transportasi air dalam jarak yang relatif

dekat misalnya di sungai, selat, atau teluk. Selain mengangkut penumpang, kapal ferri juga

mengangkut berbagai jenis kendaraan darat seperti motor, mobil, bus bahkan truk atau trailer

yang ingin melintas melalui air.

Kapal Tanker

Kapal tanker adalah kapal yang digunakan untuk mengangkut minyak dalam volume yang

besar.

Kapal Pesiar

Kapal pesiar adalah kapal yang digunakan untuk kegiatan wisata bahari. Kapal jenis ini

dilengkapi dengan berbagai fasilitas mewah seperti dihotel-hotel berbintang.

Kapal Ikan

Kapal ikan adalah kapal yang digunakan oleh para nelayan untuk menangkap ikan. Kapal ikan

biasanya dibagi menjadi dua, yaitu kapal penjaring dan kapal pemancing. Biasanya kapal ikan

dilengkapi dengan ruang pendingin untuk menampung ikan hasil tangkapan agar para nelayan

dapat melaut selama berhari-hari..

MUHAMMAD SALEH BUAMONA – D 111 05 031 3

Page 4: Teori Pelabuhan (teknik sipil)

P E L A B U H A N

Kapal Induk

Kapal induk adalah kapal yang digunakan oleh militer Negara-negara maju sebagai pangkalan

terapung. Kapal ini dapat mengangkut berbagai macam perlengkapan perang dalam skala

besar, mulai dari tank hingga pesawat tempur.

Kapal Amfibhi

Kapal amfibhi adalah kapal yang dapat beroperasi di dua daerah yaitu air dan darat dan

biasanya dioperasikan dengan tenaga penggerak angina. Kapal jenis ini biasanya digunakan

untuk keperluan militer dan transportasi umum ke daerah-daerah yang sulit terjangkau.

I.2 DATA-DATA YANG DIPAKAI DALAM PERENCANAAN PELABUHAN

Untuk dapat merealisasikan pembangunan suatu pelabuhan maka dibutuhkan data yang

terbagi atas :

Data yang berhubungan dengan fungsi pelabuhan, antara lain :

1. Asal dan tujuan muatan (Original and Destination) jenis muatan.

2. Rencana pembiayaan, ukuran-ukuran keberhasilan secara ekonomis dilihat dari segi

investasi.

3. Pendayagunaan modal ditinjau dari segi operasional, terutama penanganan muatan.

4. Kaitan pelabuhan dan kapal yang akan dilayani serta sarana dan prasarana angkutan lain

yang mendukung kegiatan pelabuhan dengan pendukung secara keseluruhan

(komprehensif).

5. Kaitan pelabuhan dengan pelabuhan lainnya dalam rangka lalu lintas dan sistem jaringan

untuk mendukung perdagangan.

Kelima data yang berhubungan dengan fungsi pelabuhan tersebut harus diusahakan saling

kait mengait agar rencana dasar pelabuhan (port master plan) tersebut secara keseluruhan layak.

Berdasarkan data-data yang telah diperoleh seperti yang disebutkan di atas maka perencanaan

dermaga dapat dimulai dengan memperhatikan hal-hal di bawah ini :

1. Letak dan kedalaman peralihan dermaga yang direncanakan.

2. Beban yang dapat dipikul oleh dermaga baik beban merata maupun beban terpusat.

3. Gaya-gaya lateral seperti manuver kapal ataupun gaya gempa.

4. Karakteristik tanah, terutama daya dukung tanah, stabilitas tanah dan lingkungan, maupun

kemungkinan penurunan bangunan akibat konsolidasi tanah.

5. Sistem angkutan dan penanganan muatan.

MUHAMMAD SALEH BUAMONA – D 111 05 031 4

Page 5: Teori Pelabuhan (teknik sipil)

P E L A B U H A N

6. Manfaat dari bahan-bahan bangunan yang tersedia, melalui penyelidikan bahan agar dapat

dicapai biaya investasi yang cukup wajar dan dengan kualitas konstruksi yang baik.

7. Tenaga dan peralatan yang tersedia guna pelaksanaan pekerjaan berjalan lancar dan waktu

pelaksanaan yang sesuai dengan rencana.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, dan dengan kondisi dan tuntutan zaman, maka pada

saat ini dibangun bermacam-macam jenis konstruksi dermaga seperti :

1. Dermaga dinding berbobot

Dermaga tipe ini dibuat dengan mengandalkan berat dari blok-blok beton. Contoh

wharf dinding beton massa dari pelabuhan Zongudalk-Turki. Blok-blok beton beratnya

bisa mencapai 50 - 200 ton yang disusun secara vertikal. Dasar bangunan diberi lapisan

tumpukan batu sebagai pondasi, sedang bagian belakang juga diisi dengan batu sehingga

dapat mengurangi tekanan tanah.

2. Dermaga tiang pancang

Dermaga tipe ini dibuat jika lapsan tanah dasar sangat jelek yang berupa endapan

baru dan sangat lunak. Wharf dibuat di atas tiang-tiang pancang beton cast in place dengan

diameter bervariasi dari 1,2 – 1,6 m dan panjang antara 20 – 45 m. Dermaga dibuat dari

balok dan slab beton prategang.

3. Dermaga dengan dinding turap dan tiang penahan

Dermaga tipe ini dibuat dari turap yang dipancang ke dalam tanah. Turap bisa

terbuata dari kayu, beton atau baja. Bagian atas turap biasanya ditahan oleh tiang pancang

miring yang dapat menahan tarikan.

4. Dermaga konstruksi kaison

Kaison beton juga banyak digunakan sebagai wharf dimana kaison diletakkan pada

pondasi dari tumpukan batu. Bagian dalam kaison diiisi dengan batu untuk menambah

berat bangunan sehingga lebih stabil terhadap tekanan di belakangnya.

5. Dermaga dengan konstruksi ganda

Dermaga ini biasanya menggabungkan tipe-tipe yang ada di atas misalnya dengan

membuat dermaga yang menggunakan tiang pancang dan turap.

I.3 KRITERIA-KRITERIA PERENCANAAN

1. Kriteria Perencanaan Teknis

MUHAMMAD SALEH BUAMONA – D 111 05 031 5

Page 6: Teori Pelabuhan (teknik sipil)

P E L A B U H A N

Dengan kriteria perencanaan teknis ini perencanaan dimulai dari pemilihan lokasi

penempatan dermaga. Pemilihan lokasi penempatan dermaga ini berdasarkan keadaan

topografi (garis ketinggian tanah dasar) dan kondisi alam yaitu angin, arus dan pasang

surut. Dalam kriteria perencanaan teknis ini termasuk juga data-data kapal berupa gross

tonnage, panjang kapal, kemudian full load draft dan kecepatan standar. Pembebanan

dalam perencanaan teknis ini terdiri dari beban mati yaitu: berat sendiri konstruksi dan

beban hidup yang terdiri dari beban merata, beban truk dan beban crane cap.

2. Kriteria Bangunan Atas (Upper Structure)

a. Perencanaan Konstruksi Dermaga

Dalam perencanaan konstruksi dermaga, hal-hal yang menjdi pokok

perhatian adalah perencanaan plat lantai. Dalam perencanaan plat lantai faktor

pembebanan sangat menentukan yaitu berupa beban mati, beban hidup, beban

bergerak terpusat berupa beban crane dan beban truk.

b. Perencanaan Fender

Untuk menyerap energi yang ditimbulkan oleh benturan kapal pada

dermaga maka digunakan fender. Pada saat ini dikenal ada tiga jenis fender yaitu :

- Fender hidaraulis (Hidraulic Fender)

- Fender per baja (Steel Spring)

- Fender karet (Rubber fender)

Dari ketiga jenis fender ini maka fender karetlah yang lebih banyak

dipakai karena relatif lebih ringan dan mudah pemasangannya, dibandingkan

dengan fender hidraulis yang tidak elastis. Bentuk fender karet ini bermacam-

macam antara lain berbentuk persegi (rectanguler), silindris, tipe V atau tipe H dan

lainnya. Dalam penentuan jenis fender rencana kapal yang akan merapat sangat

penting selain data kecepatan berlabuh kapal juga diperlukan.

MUHAMMAD SALEH BUAMONA – D 111 05 031 6

Page 7: Teori Pelabuhan (teknik sipil)

P E L A B U H A N

c. Perencanaan Bollard/Boulder

Bollard dipakai untuk memikul gaya-gaya horizontal yang timbul akibat

bergesernya kapal yang diakibatkan oleh pengaruh angin dan arus. Bollard

biasanya terbuat dari baja dengan bentuk berongga maupun dengan bentuk tanpa

rongga. Pada saat akan dipasang di dermaga, bollard dengan berongga diisi dengan

campuran beton.

Pemilihan jenis bollard yang akan dipakai berdasarkan hal-hal berikut :

- gaya akibat angin

- gaya akibat arus

- tinggi bidang yang terkena angin

- luas bidang yang terkena angin

- luas bidang yang terkena arus

d. Perencanaan Poer

MUHAMMAD SALEH BUAMONA – D 111 05 031 7

Page 8: Teori Pelabuhan (teknik sipil)

P E L A B U H A N

Dalam perencanaan poer, hal yang menjadi pertimbangan utama adalah

pembebanan yang terjadi pada poer.

Pembebanan yang terjadi pada poer :

- berat sendiri poer

- berat balok

- berat plat lantai

- beban hidup

- beban truk dan crane cap

3. Perencanaan Bangunan Bawah (Sub Struktur)

a. Perencanaan Tiang Pancang Dermaga

Dalam perencanaan tiang pancang diperhitungkan gaya-gaya yang bekerja pada

tiang pancang tersebut. Gaya-gaya yan bekerja adalah :

- gaya horizontal akibat gaya tarik fender

- gaya horizontal akibat tarikan kapal pada bollard

- gaya horizontal akibat torsi (momen torsi pada pusat dermaga)

- gaya horizontal akibat gempa

- gaya vertikal akibat beban di atas dermaga

b. Perencanaan Tiang Trestle

Hal-hal yang diperhitungkan dalam perencanaan tiang pancang trestle sama

dengan perencanaan tiang pancang dermaga.

MUHAMMAD SALEH BUAMONA – D 111 05 031 8

Page 9: Teori Pelabuhan (teknik sipil)

P E L A B U H A N

Masalah khusus yang biasanya terdapat dalam melaksanakan perencanaan

pembangunan pelabuhan adalah :

- Pembangunan pelabuhan di daerah baru (virgin) / peningkatan

pelabuhan lama.

- Pelaksanaan pengembangan konstruksi pada kondisi tanah lumpur atau

terjal.

- Pelaksanaan pembangunan pelabuhan yang mempunyai kedalaman yang

besar (pelaksanaan yang sukar).

- Pengerukan alur pelayaran untuk kapal-kapal yang diakibatkan

kemungkinan terjadinya endapan di dalam kolom atau alur pelayaran.

- Pemakaian material konstruksi yang baru.

Data yang berhubungan dengan perencanaan :

- Jenis kapal yang mengunjungi pelabuhan/dermaga tersebut.

- Kecepatan kapal yang akan dilayani.

- Data klimatologi yang meliputi :

Angin dan tekanan angin.

Pasang surut dan elevasi-elevasi.

Gelombang dan gaya gelombang.

Arus dan gaya arus.

Sifat air laut.

- Topografi dan struktur tanah.

- Gaya-gaya yang bekerja pada lantai struktur.

- Gaya-gaya hidrolik pada dasar laut dan proses pengendapan.

- Kondisi tanah dasar.

- Gempa dan gaya gempa.

- Tekanan tanah.

- Tekanan air.

- Beban mati.

- Muatan merata.

- Hal-hal lain yang diperlukan seperti pertimbangan dalam segi

lingkungan (AMDAL).

- Mutu beton yang dipakai untuk pembangunan pelabuhan.

- Mutu baja yang dipakai dalam pembangunan pelabuhan.

Beberapa fasilitas yang ada diterminal adalah :

MUHAMMAD SALEH BUAMONA – D 111 05 031 9

Page 10: Teori Pelabuhan (teknik sipil)

P E L A B U H A N

1. Dermaga

Terminal peti kemas memerlukan halaman yang luas, yang biasanya lebih dari 10 ha tiap

satu tambatan. Untuk itu maka dermaga harus bertipe wharf, bukan type pier atau pier

berbentuk jari. Mengingat kapal-kapal peti kemas berukuran besar maka dermaga cukup

panjang dan dalam. Panjang dermaga antara 250 m dan 350 m, sedang kedalamannya

dari 12 m – 15 m, yang tergantung pada ukuran kapal.

2. Apron

Apron terminal peti kemas lebih lebar dibanding apron untuk terminal lain yang biasanya

berukuran dari 20 m – 50 m. Pada apron ini ditempatkan peralatan bongkar muat peti

kemas lainnya. Fasilitas-fasilitas tersebut memberikan perubahan yang sangat besar pada

dermaga dan harus diperhitungksn dengan teliti dalam perancangan.

3. Marshaling yard (Lapangan penumpukan sementara)

Marshaling yard adalah lapang yang digunakan utnuk menempatkan secara sementara

peti kemas yang akan dimuatkan kedalam kapal. Lapangan ini berada didekat apron.

4. Container yard ( Lapangan penumpukan peti kemas)

Container yard adalah lapangan penumpukan peti kemas yang berisi muatan FCL dan

peti kemas kosong yang akan dikapalkan. Lapangan ini berada didaratan dan

permukaannya harus diberi perkerasan untuk biasa mendukung peralatan

pengangkat/pengangkut dan beban peti kemas. Beban peti kemas bertumpuk pada

keempat sudutnya. Beban tersebut bisa cukup besar, terutama bila peti kemas ditumpuk.

Penumpakan dapat dilakukan sampai 2 atau 3 tingkat. Dengan cara penumpukan dapat

mengurangi luas container yard, tetapi berakibat bertambahnya waktu penanganan peti

kemas paling atas harus dipindahkan pada saat peti kemas dibawahnya akan dikirim

lebih dahulu. Container yard harus memiliki gang-gang baik memanjang maupun

melintang untuk beroperasinya peralatan penanganan peti kemas.

5. Container freight station ( CFS)

Container freighrt station adalah gudang yang disediakan untuk barang-barang secara

LCL. Di CFS pada pelabuhan pemuatan barang-barang dari beberapa pengirim

dimasukkan jadi satu dalam peti kemas. Di pelabuhan tujuan/pembongkaran, peti kemas

yang bermuatan LCL diangkut ke CFS dan kemudian muatan tersebut dikeluarkan dan

ditimbun dalam gudang perusahaan pelayaran yang bersangkutan dan peti kemasnya

dikembalikan ke kapal.

6. Menara Pengawas

MUHAMMAD SALEH BUAMONA – D 111 05 031 10

Page 11: Teori Pelabuhan (teknik sipil)

P E L A B U H A N

Menara pengawas digunakan untuk melakukan pengawasan di semua tempat mengatur

serta mengarahakan semua kegiatan di terminal, seperti pengoperasian peralatan dan

pemberitahuan arah penyimpanan dan penempatan peti kemas.

7. Bengkel Pemeliharaan

Mekanisasi kegiatan bongkar muat muatan diterminal peti kemas menyebabkan

dibutuhkannya peralatan dan reparasi peralatan yang digunakan dan juga untuk

memperbaiki peti kemas kosong yang akan dikembalikan. Kegiatan tersebut dilakukan di

bengkel. Kerusakan peralatan dan kelambatan perbaikan peralatan dapat menyebabkan

tertundanya semua kegiatan di terminal. Mengingat pentingnya, maka semua terminal

peti kemas harus mempunyai bengkel pemeliharaan.

8. Fasilitas Lain

Di dalam terminal peti kemas diperlukan beberapa fasilitas umumnya lainnya seperti

tenaga listrik untuk peti kemas khusus pendingin, suplai bahan bakar, suplai air tawar,

penerangan untuk penerangan pada malam hari dan keamanan, peralatan untuk

membersihkan peti kosong dan peralatan bongkar muat, listrik tegangan tinggi untuk

mengoperasikan kran.

Pasang Surut

Pasang Surut adalah perubahan kedudukan permukaan air yang berupa naik dan turunnya

permukaan air laut. Gerakan permukaan air laut mengakibatkan pula gerakan mendatar yang

dapat mempengaruhi tempat-tempat tertentu, seperti sungai yang langsung berhubungan

dengan laut. Pengukuran tinggi muka air dilakukan sesuai dengan karakteristik pasut.

Kedudukan permukaan air laut tertinggi disebut air tinggi tertinggi dan kedudukan permukaan

air laut terendah disebut air rendah terendah. Keadaan tersebut terjadi pada saat bulan

baru/bulan purnama (spring tides) dan memiliki tunggang air yang besar. Sebaliknya tunggang

air yang kecil terjadi pada saat bulan quarter (neap tides).

Gelombang

Gelombang yang sangat sering terjadi di laut dan cukup penting adalah gelombang yang

dibangkitkan oleh angin. Gelombang dibangkitkan oleh angin karena adanya pengalihan energi

dari angin ke permukaan laut akibat fluktuasi tekanan udara pada permukaan air laut. Proses

pembangkitan ini terjadi pada suatu daerah yang disebut daerah pembangkitan gelombang

(Wind wave generating area). Tekanan angin akan menimbulkan tegangan pada permukaan

laut, sehingga permukaan air laut yang semula datar akan terganggu sehingga timbul riak kecil.

Jika kecepatan angin bertambah kuat, maka riak tersebut semakin semakin besar dan akhirnya

MUHAMMAD SALEH BUAMONA – D 111 05 031 11

Page 12: Teori Pelabuhan (teknik sipil)

P E L A B U H A N

akan terbentuk gelombang (gelombang). Semakin lama dan kuat angin berhembus, maka

semakin besar gelombang yang terbentuk. Tinggi dan perioda gelombang yang terbentuk

tergantung pada : kecepatan angin, lama hembusan angin dan jarak pembangkitan gelombang

(fetch). Penentuan tinggi gelombang di lokasi bangunan digunakan untuk merencanakan

stabilitas dermaga. Seperti telah diberikan sebelumnya, dalam perencanaan ini digunakan

tinggi gelombang rencana dengan periode 25 tahunan, yaitu sebesar H0=3.97 m dan periode

gelombang T = 7.8 detik. Gelombang dengan periode ulang yang lain diberikan dalam Tabel

1.1 berikut ini.

Tabel 1.1. Periode ulang gelombang

Kala Ulang

(Tahunan)

Tinggi Gelombang

(m)

2

5

10

25

1,83

2,69

3,25

3,97

Selama penjalarannya menuju pantai, tinggi dan arah datang gelombang berubah karena

pengaruh proses refraksi dan pendangkalan serta gelombang pecah, yang tergantung pada

bathimetri dan karakteristik gelombang di laut dalam. Tinggi gelombang di lokasi bangunan

dihitung dengan dua cara berikut ini.

Kolam pelabuhan

Kolam pelabuhan berada di laut, untuk luas kolam yang digunakan tidak akan digunakan

pemecah gelombang dikarenakan kondisi pantai yang memiliki . Dengan kondisi gelombang

dan kedalaman laut yang besar maka biaya pekerjaan pemecah gelombang akan mahal/besar.

Dimensi kolam pelabuhan ditentukan berdasar data jumlah dan bobot kapal yang

berlabuh tiap hari. Bobot kapal (2000 DWT) digunakan untuk menghitung luas kolam, sedang

kedalaman kolam dihitung berdasar bobot kapal yang direncanakan (2000 DWT).Kolam

pelabuhan tersebut meliputi kolam pendaratan, kolam perlengkapan, kolam tunggu, kolam

gerak (manuver) dan kolam putar. Luas masing-masing kolam adalah sama dengan perkalian

antara panjang dermaga dan lebar yang diperlukan untuk merapatnya kapal.

Kolam putar berfungsi sebagai tempat untuk berputarnya kapal yang akan masuk atau

keluar pelabuhan. Luasnya adalah luasan lingkaran dengan jari-jari 2 kali panjang kapal

terbesar (2000 DWT). Kolam manuver harus mempunyai luasan yang cukup untuk

MUHAMMAD SALEH BUAMONA – D 111 05 031 12

Page 13: Teori Pelabuhan (teknik sipil)

P E L A B U H A N

memudahkan gerakan kapal pada waktu merapat atau meninggalkan dermaga. Untuk gerak

kapal menuju ke dermaga yang berada di bagian selatan kolam, diperlukan alur pelayaran.

Alur Pelayaran

Untuk mengurangi kesulitan dalam pelayaran, sedapat mungkin trase alur pelayaran

merupakan garis lurus. Faktor-faktor yang berpengaruh pada pemilihan trase adalah kondisi

tanah dasar laut, kondisi pelayaran (angin, arus, gelombang), peralatan bantu (lampu-lampu,

radar) dan pertimbangan ekonomis Secara garis besar trase alur ditentukan oleh kondisi lokal

dan tipe kapal yang akan menggunakannya. Dalam hal ini akan digunakan kapal dengan bobot

2000 DWT sebagai dasar perencanaan.

MUHAMMAD SALEH BUAMONA – D 111 05 031 13