teknik lingkungan
DESCRIPTION
lingkunganTRANSCRIPT
• PENCEMARAN LINGKUNGAN
• Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi
fisik yang mencakup keadaan sumber daya
alam seperti tanah, air, energi surya, mineral,
serta flora dan fauna yang tumbuh di atas
tanah maupun di dalam lautan.
• Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan
biotik.
• Komponen abiotik adalah segala sesuatu yang
tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim,
kelembaban, cahaya, bunyi.
• Komponen biotik adalah segala sesuatu yang
bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia
dan mikro-organisme (virus dan bakteri).
• Undang-Undang No. 23 tahun 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup, definisi Lingkungan
Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua
benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup,
termasuk manusia, dan perilakunya, yang
mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
• Lingkungan hidup, sering disebut sebagai
lingkungan, adalah istilah yang dapat mencakup
segala makhluk hidup dan tak hidup di alam yang
ada di Bumi atau bagian dari Bumi.
• Perubahan lingkungan dipengaruhi oleh dua
aspek, baik secara alami, maupun dengan
campur tangan manusia.
• Pencemaran lingkungan terbagi atas beberapa
bagian yaitu Pencemaran Air, Pencemaran
Udara, dan Pencemaran tanah.
A. Pencemaran Air
• Pada kehidupan manusia, air banyak
memegang peranan penting antara lain untuk
minum, memasak, mencuci dan mandi. untuk
mengairi sawah, ladang, industri, dan masih
banyak lagi.
• Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia.
• Fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi juga mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air, tidak dianggap sebagai pencemaran.
• Tindakan manusia dalam pemenuhan kegiatan sehari-hari, secara tidak sengaja telah menambah jumlah bahan anorganik pada perairan dan mencemari air.
• Misalnya, pembuangan detergen ke perairan dapat berakibat buruk terhadap organisme yang ada di perairan.
• Pemupukan tanah persawahan atau ladang dengan pupuk buatan, kmd masuk ke perairan akan menyebabkan pertumbuhan tumbuhan air yang tidak terkendali yang disebut eutrofikasi atau blooming.
• Tumbuhan seperti alga, paku air, dan enceng gondok tumbuh subur dan menutupi permukaan perairan sehingga cahaya matahari tidak menembus sampai dasar perairan.
• Tumbuhan yang ada di bawah permukaan tidak dapat berfotosintesis sehingga kadar oksigen yang terlarut di dalam air menjadi berkurang.• Bahan-bahan kimia lain, seperti pestisida
atau DDT (Dikloro Difenil Trikloroetana) oleh petani untuk memberantas hama tanaman juga dapat berakibat buruk terhadap tanaman dan organisme lainnya.
• Apabila di dalam ekosistem perairan terjadi pencemaran DDT atau pestisida, akan terjadi aliran DDT. Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air tsb yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
• Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan.
• Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.
• Mencegah agar tidak terjadi pencemaran air, dalam aktivitas kita dalam memenuhi kebutuhan hidup hendaknya tidak menambah terjadinya bahan pencemar
• a. tidak membuang sampah rumah tangga, sampah rumah sakit, sampah/limbah industri secara sembarangan, tidak membuang ke dalam air sungai, danau ataupun ke dalam selokan.
• b.tidak menggunakan pupuk dan pestisida secara berlebihan, karena sisa pupuk dan pestisida akan mencemari air di lingkungan tanah pertanian.
• c.tidak menggunakan deterjen fosfat, karena senyawa fosfat merupakan makanan bagi tanaman air seperti enceng gondok yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air.
B. Pencemaran Udara
• Pencemaran udara adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia secara umum serta menurunkan kualitas lingkungan.
• Pencemaran udara dapat terjadi dimana-mana, misalnya di dalam rumah, sekolah, dan kantor.
• Pencemaran ini sering disebut pencemaran dalam ruangan (indoor pollution). • Sementara itu pencemaran di luar
ruangan (outdoor pollution) berasal dari emisi kendaraan bermotor, industri, perkapalan, dan proses alami oleh makhluk hidup.
• Sumber pencemar udara dapat diklasifikasikan menjadi -sumber diam -sumber bergerak.
• Sumber diam terdiri dari pembangkit listrik, industri dan rumah tangga.
• Sedangkan sumber bergerak adalah aktifitas lalu lintas kendaraan bermotor dan tranportasi laut.
• Penurunan kualitas udara yang terus terjadi selama beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa betapa pentingnya digalakkan usaha-usaha pengurangan emisi ini (mis: penyuluhan, penelitian pengurangan emisi)
• Data mengungkapkan bahwa 60% pencemaran udara di Jakarta disebabkan karena benda bergerak atau transportasi umum yang berbahan bakar solar
• Formasi CO merupakan fungsi dari rasio kebutuhan udara dan bahan bakar dalam proses pembakaran di dalam ruang bakar mesin diesel.
• Pencampuran yang baik antara udara dan bahan bakar terutama yang terjadi pada mesin-mesin yang menggunakan Turbocharge merupakan salah satu strategi untuk meminimalkan emisi CO.
• Karbon monoksida yang meningkat di berbagai perkotaan → mengakibatkan turunnya berat janin dan meningkatkan jumlah kematian bayi serta kerusakan otak.
• Karena itu strategi penurunan kadar karbon monoksida akan tergantung pada pengendalian emisi seperti penggunaan bahan katalis yang mengubah bahan karbon monoksida menjadi karbon dioksida dan penggunaan bahan bakar terbarukan yang rendah polusi bagi kendaraan bermotor.
• Ada beberapa konsep yang dapat mengurangi polusi udara seperti: -Mempergunakan cairan untuk memisahkan polutan. -Menggunakan filter, dimaksudkan untuk menangkap polutan partikel pada permukaan filter.
C. Pencemaran Tanah• Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan
kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami.
• Pencemaran ini karena: -kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial, -penggunaan pestisida, masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan, -zat kimia, atau limbah. air limbah dari tempat penimbunan sampah serta -limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat.
• Jika suatu zat berbahaya telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah.
• Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah.
• Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.
• Jenis Limbah yang menyebabkan Pencemaran Tanah
• Pencemaran tanah berawal dari limbah domestik, limbah industri, dan limbah pertanian .Limbah Domestik,Limbah domestik dapat berasal dari daerah pemukiman penduduk. perdagangan, pasar, tempat usaha hotel dan lain-lain.
• Terdapat beberapa cara untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar, antara lain yaitu dengan cara remediasi. Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site).
• Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. • Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah
yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar.
• Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut.
• Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah.
• Lingkungan adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup. Manusia sebagai makhluk yang memiliki akal, tentu bertanggungjawab atas kerusakan lingkungan. Dengan menjaga keseimbangan dari lingkungan itu sendiri, tingkat pencemaran bisa diminimalkan.
Kelestarian lingkungan hidupEkologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antar makhluk hidup sebagai suatu kesatuan dengan lingkungannya, yang di dalamnya tercakup faktor-faktor fisik, biologis, sosioekonomi dan juga politis. Hubungan ini bersifat timbal balik dan membentuk suatu sistem yang disebut ekosistem.
• Dalam hubungan yang timbal balik ini, diperlukan adanya keselarasan ekologi, yaitu suatu keadaan dimana makhluk hidup ada dalam hubungan yang harmonis dengan lingkungannya; sehingga terjadi keseimbangan interaksi antar makhluk hidup dan lingkungannya.
• Manusialah yang paling mampu untuk beradaptasi dengan lingkungannya, baik itu lingkungan fisik maupun biotik.
• Manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan sebagai penghuni bumi ini selalu mengusahakan adanya keseimbangan ekologi untuk kelestarian masing-masing.
• Semakin manusia terancam oleh merosotnya kualitas lingkungan, semakin giat ia berusaha untuk memulihkan keseimbangan lingkungan.
• Untuk kelestarian lingkungan manusia mulai menyadari perlunya penghijauan tanah-tanah gundul, perbaikan, dan pengawetan tanah, perlindungan terhadap hewan serta tumbuh-tumbuhan agar tidak punah.
• Yang dimaksud dengan lingkungan atau sering juga disebut lingkungan hidup adalah jumlah semua benda hidup dan mati serta seluruh kondisi yang ada di dalam ruang yang kita tempati. Secara garis besarnya ada 2 macam lingkungan yaitu lingkungan fisik dan lingkungan biotik.
Lingkungan Fisik
• Lingkungan fisik adalah segala benda mati dan keadaan fisik yang ada di sekitar individu-individu, misalnya:-batu-batuan, mineral, air, udara-unsur-unsur iklim, cuaca, suhu-kelembaban-angin-faktor gaya berat
Lingkungan Biotik
• Lingkungan biotik adalah segala makhluk hidup yang ada di sekitar individu baik tumbuh-tumbuhan, hewan, dan manusia. Tiap unsur biotik ini berinteraksi antarbiotik dan juga dengan lingkungan fisik/abiotik.
• Baik yang biotik maupun abiotik selalu mengalami perubahan, baik secara tiba-tiba maupun perlahan-lahan.
• Perubahan ini berhubungan erat dengan ekosistemnya yang mempunyai stabilitas tertentu.
• Makin besar aneka ragam ekosistem makin besar daya stabilitasnya. Misalnya, hutan di daerah tropis yang mengandung begitu banyak ragam tumbuh-tumbuhan dan hewan di dalamnya, walaupun tanpa perawatan tetap akan dapat mempertahankan stabilitas kehidupannya.
• Bagi manusia yang penting adalah daya dukung dari lingkungan bagi kehidupannya.
• Yang dimaksud dengan daya dukung di sini adalah seberapa banyak jumlah unsur, baik biotik maupun abiotik yang dapat dimanfaatkan dan dapat menjamin kehidupan sejumlah penduduk yang mendiami suatu lingkungan.
• Pada suatu saat, lingkungan itu tidak dapat lagi memenuhi syarat kehidupan penghuninya karena daya dukungnya yang mulai berkurang atau akibat menurunnya kualitas lingkungan tersebut, akibat ulah manusia, dan adanya pencemaran.
Pedoman untuk mempertahankan kelestarian lingkungan:
• 1.Manusia hendaknya selalu memelihara dan memperbaiki lingkungan untuk generasi mendatang.
• 2. Sumber alam bumi seperti udara, air, tanah, flora, dan fauna harus dihindarkan dan diselamatkan dari pencemaran dan kerusakan.
• 3. Dalam pemanfaatan sumber-sumber daya yang non renewable (yang tidak dapat diganti) perencanaan dan pengelolaannya harus sebaik-baiknya.
• 4. Tindakan-tindakan yang dapat menimbulkanpencemaran, merusak kesehatan, dan lingkungan harus dihindarkan.
• 5. Pembangunan ekonomi dan sosial hendaknya ditujukan selain untuk kesejahteraan umat juga untuk memperbaiki kualitas lingkungan.
• 6. Dalam mengadakan kebijaksanaan lingkungan, hendaknya diarahkan kepada peningkatan potensi pembangunan bukan untuk masa kini saja, tetapi juga untuk masa depan.
• 7. Sebagian hasil dari pemanfaatan sumber alam hendaknya disediakan pula untuk mengawetkan dan memperbaiki lingkungan.
• 8. Ilmu dan teknologi diterapkan untuk pemecahan lingkungan harus ditujukan demi kegunaan seluruh umat manusia.
• 9. Perlu adanya pendidikan dan penelitian maupun pengembangan secara ilmiah dalam masalah lingkungan sehingga semua problem-problem lingkungan dapat ditanggulangi.
• 10. Ada kerja sama yang baik dari semua pihak dalam rangka mempertahankan kelestarian dan mencegah terjadinya kerusakan/kemusnahan.
Hubungan Manusia Dengan Lingkungan
• Eksploitasi sumber daya alam makin meningkat untuk memenuhi bahan dasar industri. Sebaliknya hasil sampingan dari industri berupa asap dan limbah mulai menurunkan kualitas lingkungan hidup.
• Kebutuhan hidup manusia dapat dilihat dan dibagi menjadi 2, yaitu kebutuhan hidup materiil dan kebutuhan hidup nonmateriil. Kebutuhan hidup materiil, antara lain adalah air, udara, sandang.
• Dan kebutuhan non materiil adalah rasa aman, kasih sayang, pengakuan atas eksistentinya, pendidikan, dan sistem nilai dalam masyarakat.
Peranan manusia yang bersifat negatif adalah:
• -berkurangnya persediaan sumber daya alam karena eksploitasi yang terus-menerus;
• -punahnya jumlah species tertentu yang merupakan sumber plasma nutfah;
• -berubahnya ekosistem alami yang mantap dan seimbang menjadi ekosistem binaan yang labil karena terus memerlukan energi;
• -berubahnya profil permukaan bumi yang dapat mengganggu kestabilan tanah;
• -masuknya energi dan juga limbah bahan atau senyawa lain ke dalam lingkungan yang menimbulkan pencemaran air, udara, dan tanah yang akan mengakibatkan menurunnya kualitas lingkungan hidup.
Peranan manusia yang bersifat positif
adalah peranan yang berakibat menguntungkan lingkungan karena dapat menjaga dan melestarikan daya dukung lingkungan, antara lain:
• -melakukan eksploitasi sumber daya alam secara tetap dan tepat serta bijaksana terutama dalam pemakaian, sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.
• -mengadakan penghijauan dan reboisasi untuk menjaga kelestarian keanekaragaman jenis flora dan fauna serta mencegah terjadinya bahaya banjir.
• -melakukan proses daur ulang serta pengolahan limbah agar kadar bahan pencemar yang terbuang ke lingkungan tidak melampaui ambang batas.
• -melakukan sistem pertanian secara tumpangsari atau multikultur untuk menjaga kesuburan tanah. Untuk tanah pertanian yang miring dibuat teracering guna mencegah derasnya erosi serta terhanyutnya lapisan tanah yang mengandung humus.
• -membuat peraturan, organisasi atau perundang-undangan untuk melindungi dan mencegah lingkungan dari kerusakan serta melestarikan aneka jenis satwa dan makhluk hidup yang ada.
Sumber dan Faktor-faktor Alam
• -sumber alam yang renewable (bisa diganti/dipertahankan) seperti sumber alam hayati (air, udara, panas bumi, tenaga matahari)
• -sumber alam yang nonrenewable (habis dipakai/tidak dapat diganti) seperti minyak bumi, batu bara dan mineral lainnya.
Faktor alam abiotik:• 1.Faktor iklim dan atmosfer• 2.Faktor tanah• 3.Faktor air
Faktor alam biotik:• Hewan dan tumbuh-tumbuhan.
Interaksi Faktor-faktor• Perlu dalam pengelolaan sumber daya alam,
pengelolaan hewan peliharaan, misal tidak lepas dari pengaruh faktor air, iklim, penyediaan rerumputan, dan jasad-jasad renik penyebab penyakit pada hewan tsb, semuanya berinteraksi mempengaruhi perkembangan atau pertumbuhannya.
Daya dukung lingkungan• Daya dukung lingkungan ialah ukuran
kemampuan suatu lingkungan mendukung sejumlah populasi jenis tertentu untuk dapat hidup dalam suatu lingkungan.
• Faktor2 yg mempengaruhi al: 1.faktor geografi: iklim, perubahan cuaca,
kesuburan tanah, erosi2.faktor sosial budaya: ilmu, pengetahuan,
teknologi, segala perilaku manusia yg mempengaruhi lingkungan.
Keterbatasan kemampuan manusia• Kelompok manusia dg tingkat kemampuan
budaya tinggi akan menggunakan sumber daya alam dg perhitungan dan kebijaksanaan u/ menghemat masa depan. Sebaliknya kelompok manusia dg tingkat kemampuan budaya yg terbatas, tidak demikian.
PENCEMARAN LIMBAH PADAT DAN SAMPAH
Penimbunan Darat
Kendaraan pemadat sampah penimbunan darat
Pengolahan kembali secara fisik
Secara garis besar, limbah padat terdiri dari:
1. Limbah padat yang mudah terbakar2. Limbah padat yang sukar terbakar3. Limbah padat yang mudah membusuk4. Lumpur5. Limbah yang dapat di daur ulang6. Limbah radioaktif7. Bongkaran bangunan
Pengolahan biologis
LIMBAH PADATADALAH HASIL BUANGAN INDUSTRI BERUPA PADATAN,
LUMPUR ATAU BUBUR YANG BERASAL DARI SUATU PROSES PENGOLAHAN (DARYANTO, 1995).
SUMBER LIMBAH PADAT:• PABRIK GULA• PULP• KERTAS• RAYON• PLYWOOD• LIMBAH NUKLIR• PENGAWETAN BUAH, IKAN, DAGING
DAMPAK PENCEMARAN LIMBAH PADAT
Dengan adanya limbah padat dalam lingkungan, maka akan timbul:1. Gas beracun seperti: - Asam Sulfida H2S - Amoniak (NH3) - Methan (CH4) - CO2
- CO
Gas ini akan timbul, bila limbah padat ditimbun dan membusuk karena adanya mikroorganisme. Dengan adanya musim hujan dan kemarau, akan terjadi proses pemecahan bahan organik oleh bakteri penghancur dalam suasana aerob/anaerob.
2. Penurunan kualitas udaraDalam sampah yang ditumpuk akan terjadi reaksi kimia seperti gas H2S, NH3 methane yang bila melebihi Nilai Ambang Batas akan merugikan manusia, di mana kadar H2S sebesar 50 ppm akan membawa mabuk dan pusing.
3. Penurunan kualitas airKarena limbah padat biasanya langsung dibuang dalam perairan/bersama-sama air limbah, maka akan menyebabkan air menjadi keruh dan rasanya berubah.
4. Kerusakan permukaan tanah
• Timbunan sampah menghasilkan gas nitrogen, hidrogen,amoniak dan asam sulfida.
• Adanya zat merkuri, chrom dan arsen menimbulkan gangguan terhadap bio tanah, tumbuhan,merusak struktur permukaan dan tekstur tanah.
PENGOLAHAN LIMBAH PADAT
Menurut sifatnya pengolahan limbah padat dibagi menjadi 2 cara, yaitu: Limbah padat tanpa pengolahan dan limbah padat dengan pengolahan
Limbah padat tanpa pengolahan:Limbah padat yang tidak mengandung unsur kimia yang beracun dan berbahaya, bisa langsung dibuang ke tempat tertentu seperti TPA.
Limbah padat dengan pengolahan:Limbah padat yang mengandung unsur kimia yang beracun dan berbahaya, harus diolah dahulu sebelum dibuang ke tempat tertentu.(Lihat mekanisme pengolahan limbah)
FAKTOR2 YANG PERLU DIPERHATIKAN SEBELUM MENGOLAH LIMBAH PADAT
1. Jumlah limbah– sedikit: mudah ditangani sendiri– banyak: membutuhkan penanganan khusus (tempat dan
sarana pembuangan) → 4 m3 limbah padat/hari.
2. Sifat fisik dan kimia limbahSifat fisik: mempengaruhi pilihan tempat pembuangan,
sarana pengangkutan dan pilihan pengolahan.Sifat kimia dari limbah padat akan merusak dan mencemari
lingkungan dengan cara membentuk senyawa baru.
3. Kemungkinan pencemaran dan kerusakan lingkunganKarena lingkungan ada yang peka/tidak peka terhadap pencemaran, maka perlu diperhatikan:
a. Tempat pembuangan akhir (TPA) b. Unsur yang akan terkena c. Tingkat pencemaran yang akan timbul
4. Tujuan akhir dari pengolahanAda 2 tujuan akhir, yaitu:Bersifat ekonomis dan non-ekonomis
• Tujuan pengelolaan yang bersifat ekonomis: Meningkatkan efisiensi pabrik secara menyeluruh dan mengambil kembali bahan yang masih berguna untuk didaur ulang/dimanfaatkan lain.
• Tujuan pengelolaan yang bersifat non-ekonomis: Untuk mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan.
PROSES PENGOLAHAN LIMBAH PADAT
Ada 4 proses, yaitu:• Pemisahan• Penyusutan ukuran• Pengomposan• Pembuangan limbah
1. PEMISAHAN
• Karena limbah padat terdiri dari: ukuran yang berbeda dan kandungan bahan yang berbeda maka harus dipisahkan dahulu, supaya peralatan pengolahan menjadi awet.
• Pemisahan ada 3 sistem, yaitu:a. Sistem balistik: adalah sistem pemisahan untuk mendapatkan keseragaman ukuran/berat volumeb. Sistem gravitasi: adalah sistem pemisahan berdasarkan gaya berat. misal : barang yang ringan/terapung barang yang berat/tenggelamc. Sistem magnetis: adalah sistem pemisahan berdasarkan sifat magnet,
yang bersifat magnet akan langsung menempel. misal: untuk memisahkan campuran logam dan non logam
2. PENYUSUTAN UKURAN
• Penyusutan ukuran dilakukan untuk memperoleh ukuran yang lebih kecil, supaya pengolahannya menjadi mudah.
3. PENGOMPOSAN• Pengomposan dilakukan terhadap buangan/ limbah
yang mudah membusuk, sampah kota, buangan atau kotoran hewan ataupun juga pada lumpur pabrik.
• Supaya hasil pengomposan baik, limbah padat harus dipisahkan dan disamakan ukurannya/volumenya.
4. PEMBUANGAN LIMBAH
Proses akhir dari pengolahan limbah padat adalah pembuangan limbah yang dibagi menjadi 2, yaitu:
a. Pembuangan di laut b. Pembuangan di darat (sanitary landfill)
a. Pembuangan di lautPembuangan limbah padat di laut tidak boleh dilakukan di sembarang tempatdan perlu diingat bahwa tidak semua limbah padat dapat dibuang ke laut.
Hal ini disebabkan:Laut sebagai tempat mencari ikan bagi nelayanLaut sebagai tempat rekreasi dan lalu-lintas kapalLaut menjadi dangkalLimbah padat yang mengandung senyawa kimia beracun dan berbahaya (misal:
limbah B3 /limbah radioaktif), dapat membunuh biota laut
b. Pembuangan di darat/di tanah
Untuk pembuangan di darat, perlu dilakukan pemilihan lokasi yang harus dipertimbangkan sebagai berikut:
• Pengaruh iklim, temperatur dan angin• Struktur tanah • Jaraknya harus jauh dengan pemukiman• Pengaruh terhadap sumber air, perkebunan, perikanan peternakan, flora atau
fauna.
Jadi: Pilih lokasi yang benar2 tidak ekonomis lagi untuk kepentingan apapun
Pembuangan di darat/tanah dibagi:• Penebaran di atas tanah• Penimbunan/penumpukan• Pengisian tanah yang cekung (landfill)
Penanganan limbah padat
• Limbah padat adalah segala sesuatu yang tidak terpakai dan berbentuk padat atau setengah padat. Limbah padat dapat berupa campuran berbagai bahan baik yang tidak berbahaya (sisa makanan) maupun berbahaya (limbah bahan berbahaya dan beracun dari industri).
• Adanya limbah padat yang terkontaminasi mikroorganisme dapat berdampak pada timbul- nya berbagai gangguan kesehatan.
• Gas-gas yang dikeluarkan dalam proses pembusukan, pembakaran, ataupun pembuangan limbah juga dapat mengganggu kesehatan.
• Cairan yang dihasilkan dari penguraian limbah organik padat disebut leachate (lindi).
• Lindi dapat menyerap zat-zat pencemar di sekelilingnya. Limbah padat yang tidak dikelola dengan baik akan menjadi vektor
penyakit.
• Daur Ulang Limbah PadatPengolahan limbah padat dapat dimulai dengan pemisahan limbah sesuai dengan karakteristiknya, yaitu limbah yang dapat terurai dan yang tidak dapat terurai.
• Sampah yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme adalah sampah organik, sedangkan sampah yang tidak dapat diuraikan oleh makhluk hidup adalah limbah padat yang mengandung bahan anorganik.
• Jika ada yang dapat didaur ulang, sebaiknya dilakukan daur ulang atau dimanfaatkan kembali, tetapi jika tidak memungkinkan, bakarlah sampah anorganik tersebut untuk memperkecil volumenya.
• Limbah padat anorganik yang beracun dan berbahaya harus dikelola secara khusus, misalnya, dengan menggunakan incinerator dengan beberapa komponen penyusunnya, seperti tungku pembakar, ruang purna bakar, unit pembersih gas buang, dan cerobong asap.
• Limbah padat organik yang tidak mengandung bahan berbahaya dan beracun dapat diproses secara biologi agar dapat diubah menjadi produk yang berguna.
• Pengolahan limbah padat harus dilakukan secara bijak sehingga pengetahuan tentang karakteristik limbah padat harus dikuasai.
• Semua cara untuk mengatasi pencemaran lingkungan tersebut tidak akan terwujud tanpa peran serta seluruh anggota masyarakat, baik itu di perkotaan maupun di perdesaan.
• Kita semua melakukan dengan penuh kesadaran bahwa lingkungan yang bersih dan sehat dapat meningkatkan kualitas hidup kita.
• Kesadaran untuk mencintai lingkungan ini tidak datang begitu saja, tetapi harus ditanamkan sejak dini.
Manfaat pengelolaan sampah• Penghematan sumber daya alam• Penghematan energi• Penghematan lahan TPA• Lingkungan asri (bersih, sehat, nyaman)• Mengurangi pencemaranBencana sampah yang tidak dikelola dengan baik• Longsor tumpukan sampah• Sumber penyakit• Pencemaran lingkungan• Menyebabkan banjir