program studi teknik lingkungan jurusan sipil … · 3dosen pengajar program studi teknik...
TRANSCRIPT
JURNAL TUGAS AKHIR
PENGARUH BUANGAN LIMBAH RUMAH TANGGA
TERHADAP KUALITAS AIR DI DANAU MAWANG
Oleh
FADEL KHALIFAH BIRAHIM
D121 12 107
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
JURUSAN SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
GOWA
2016
PENGARUH BUANGAN LIMBAH RUMAH TANGGA
TERHADAP KUALITAS AIR DI DANAU MAWANG
1Fadel Khalifah Ibrahim, 2Mary Selintung, 3Rita Tahir Lopa. 1Mahasiswa Program Studi Teknik Lingkungan, Jurusan Teknik Sipil,
Universitas Hasanuddin 2Dosen Pengajar Program Studi Teknik Lingkungan, Jurusan Teknik Sipil,
Universitas Hasanuddin 3Dosen Pengajar Program Studi Teknik Lingkungan, Jurusan Teknik Sipil,
Universitas Hasanuddin
ABSTRAK
Limbah buangan rumah tangga merupakan limbah yang berasal dari usaha atau
kegiatan pemukiman, rumah makan, perkantoran, perniagaan, asrama, dan lain-lain. Salah satu
lokasi yang diduga mendapat pengaruh dari limbah buangan rumah tangga tersebut ialah
sebagaimana yang terjadi di Danau Mawang. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penelitian
kualitas air (parameter fisik dan kimia) untuk mengetahui tingkat pencemaran pada suatu waktu
sebagai upaya mewujudkan kemanfaatan sumber daya air yang berkelanjutan.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini menggunakan non
probability sampling, dengan teknik sampling purposive. Adapun pengambilan sampel airnya
menggunakan metode grab sample. Sementara itu, prosedur teknis mengenai tatacara
pengambilan sampel air yakni mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) 6989.57:2008.
Hasil pengujian sampel air di stasiun pengamatan menurut parameter fisika dan kimia
ialah masih memenuhi atau berada dibawah bakumutu Kelas III yang ditetapkan Peraturan
Gubernur Sulawesi Selatan No. 69 Tahun 2010 dan Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001,
kecuali satu jenis parameter yang tidak memenuhi, yakni parameter DO dengan kadar oksigen
yang cukup rendah dibeberapa stasiun. Adapun hasil penentuan status mutu air Danau mawang
dengan menggunakan metode Indeks Pencemar menunjukkan nilai indeks rata-rata pencemar
sebesar 0,793 dengan status kondisi “memenuhi baku mutu (kondisi baik). Hal yang sama
dilakukan dengan menggunakan metode WQI-DOE, diperoleh nilai indeks pencemar rata-rata
sebesar 87,33 dengan kisaran indeks “bersih”.
Kata Kunci: Limbah buangan rumah tangga, Danau Mawang, Indeks Pencemar, WQI-DOE
Effect of Domestic Waste Disposal on air Quality in Mawang’s Lake
ABSTRACT
Domestic waste is waste comes from businesses or activities of habitation, restaurants,
offices, commerce, dormitories, and others. One sample location of where the alleged get
influence of the domestic effluent is as happened in Mawang’s Lake. Therefore, it is necessary
to study water quality (physical and chemical parameters) to determine the level of
contamination at a time in an effort to realize the benefits of sustainable water resources.
The sampling technique used in this research is non probability sampling, using
purposive sampling technique. Also, as for sampling the water using grab sample method.
Meanwhile, technical procedures according to water sampling procedure that relies on the
Indonesian National Standard (SNI) 6989.57: 2008.
The test results of water samples at the observation station according to physical and
chemical parameters still under the specified quality standard 3rd Class of South Sulawesi
Governor Regulation No. 69 of 2010 and Government Regulation No. 82 of 2001, except one
type of parameter that does not comply, the parameter DO with a fairly low oxygen levels in
some stations. The results of the determination of the status of water quality of Mawang’s Lake
using Pollutant Index shows average index value of 0.793 pollutants with status "fulfill quality
standards (good condition). The same thing is done by using WQI-DOE method, pollutant
index values obtained an average of 87.33 with a range of indices "clean"
Key Word: Domestic waste, Mawang’s Lake, Pollutan Index, WQI-DOE
PENDAHULUAN
Air merupakan media transpor
dari berbagai komponen organisme dan
bahan-bahan kimia termasuk limbah
domestik (kotoran dapur, sisa makanan,
greywater, kontainer-kontainer plastik
bekas dan bahan-bahan lainnya sehingga
menjadi masalah lingkungan yang
umum terjadi dan. Permasalahan kualitas
air tersebut menyebabkan menurunnya,
produktivitas, daya dukung dan daya
tampung dari sumber daya air termask
perairan danau.
Danau Mawang merupakan salah
satu danau yang berlokasi di Kabupaten
Gowa yang terbentuk secara buatan. Saat
ini kondisi Danau Mawang diduga mulai
tercemar perairannya oleh limbah
domestik buangan rumah tangga berupa
greywater, sampah biodegradable/
nondegradable dan lain-lain sehingga
berpengaruh pada kualitas air di Danau
Mawang tersebut.
Maka berdasarkan fakta tersebut,
terkait banyaknya fungsi danau seperti
sumber air baku, sarana pariwista, dan
lain-lain, maka menimbulkan ide bagi
peneliti untuk mengadakan penelitian
di Danau Mawang sehingga diketahui
tingkat pencemaran yang terjadi
sebagai upaya mewujudkan
kemanfaatan sumber daya air yang
berkelanjutan untuk kemakmuran
masyarakat dengan judul Pengaruh
Buangan Limbah Rumah Tangga
terhadap Kualitas Air di Danau
Mawang.
TINJAUAN PUSTAKA
Air merupakan sumber daya alam
yang memiliki fungsi sangat penting
bagi kehidupan dan perikehidupan
manusia (Kementerian Negara
Lingkungan Hidup, 2010). Air
diperlukan untuk memajukan
kesejahteraan umum, sehingga menjadi
roda penggerak sekaligus modal dasar
dalam faktor utama pembangunan. Oleh
karenanya, sumber daya air harus tetap
dilindungi kelestariannya agar tetap
bermanfaat dengan baik bagi manusia
dan makhluk hidup lainnya.
Air Danau
Mutu air merupakan kondisi
dimana kualitas air yang diuji atau
diukur berdasarkan parameter-
parameter tertentu dengan
menggunakan metode tertentu sesuai
peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Sedangkan standar kualitas air
atau baku mutu air merupakan ukuran
batas atau kadar zat, makhluk hidup,
energi atau komponen yang ada di
dalam air. Adapun status mutu air
adalah tingkat kondisi mutu air yang
menunjukkan kondisi cemar atau
kondisi baik pada suatu sumber air
dalam waktu tertentu dengan
membandingkan dengan baku mutu air
yang telah ditentukan.
Berdasarkan PP No. 82 Tahun
2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air
dan Pengendalian Pencemaran Air dan
Pergub Sulsel No. 69 Tahun 2010
tentang baku mutu dan kriteria
kerusakan lingkungan hidup, klasifikasi
mutu air dapat digolongkan ke dalam
empat kelas yaitu:
a. Kelas I, yaitu air yang peruntukannya
dapat digunakan untuk air baku air
minum, dan atau peruntukan lain
yang mempersyaratkan mutu air
yang sama dengan kegunaan
tersebut;
b. Kelas II, yaitu air yang
peruntukannya dapat digunakan
untuk prasarana/sarana rekreasi air,
pembudidayaan ikan air tawar,
peternakan, air untuk mengairi
pertanaman, dan atau peruntukan lain
yang mempersyaratkan mutu air
yang sama dengan keperluan
tersebut;
c. Kelas III, yaitu air yang
peruntukannya dapat digunakan
untuk pembudidayaan air tawar,
peternakan, air untuk mengairi
pertanaman, dan atau peruntukan lain
yang mempersyaratkan air yang
sama dengan kegunaan tersebut;
d. Kelas IV, yaitu air yang
peruntukannya dapat digunakan
untuk mengairi pertanaman, dan atau
peruntukan lain yang
mempersyaratkan mutu air yang
sama dengan kegunaan tersebut.
Air Limbah Buangan Rumah Tangga
Sumber utama limbah rumah
tangga merupakan semua barang
buangan yang berasal dari rumah
tangga, baik yang berasal dari kamar
mandi, kakus, dapur, tempat cuci
pakaian, cuci peralatan rumah tangga,
apotik, rumah sakit, dan lain-lain. Pada
umumnya, sumber buangan tersebut
mengalir diatas permukaan tanah atau di
sepanjang saluran drainase alami yang
pada akhirnya akan bermuara ke badan
air terdekat.
Indikator Pencemaran Perairan
Indikator yang digunakan untuk
menunjukkan terjadinya pencemaran
di lingkungan perairan pada penelitian
ini, dapat ditandai dengan melakukan
pengamatan, diantaranya:
1) Pengamatan secara fisik, yaitu
pengamatan pencemaran air
berdasarkan tingkat perubahan suhu,
TSS dan TDS.
a) Suhu
Suhu yang ada dalam suatu
perairan mempengaruhi jumlah
oksigen terlarut yang ada didalam
air, dimana oksigen ini
dibutuhkan oleh organisme yang
hidup didalam air.
Suhu perairan dapat mengalami
perubahan sesuai dengan musim,
letak geografis suatu wilayah,
sirkulasi udara, penutupan awan,
ketinggian dari permukaan laut,
waktu pengukuran, kedalaman
badan air dan lain-lain.
b) Total Padatan Tersuspensi
(Total Suspended Solid, TSS)
dan Total Padatan Terlarut
(Total Dissolved Solid, TDS)
TSS dan TDS pada daerah
permukiman, pada umumnya
kekeruhan yang terjadi diperairan
disebabkan oleh buangan
penduduk seperti dari sisa
makanan dan buah, sisa kertas,
dan sisa kain bekas yang akan
menjadi bahan tersuspensi.
Sementara itu, penyebab utama
terjadinya TDS adalah bahan
anorganik berupa ion-ion yang
umum dijumpai di perairan.
Sebagai contoh air buangan sering
mengandung molekul sabun,
deterjen dan surfaktan yang larut
air, misalnya pada air buangan
rumah tangga
2) Pengamatan secara kimiawi, yaitu
pengamatan pencemaran air
berdasarkan zat kimia yang terlarut
dan indikator kimia yang
digunakan.
a) pH
Nilai pH (Potensial of Hydrogen)
menggambarkan derajat asiditas
dan alkalinitas dari suatu larutan,
terutama sebagai indikator
kualitas air. Selain itu, nilai pH
mencirikan keseimbangan antara
asam dan basa dalam air tersebut.
b) NH3
NH3 berasal dari hasil penguraian
protein oleh organisme
pembusuk yang berasal dari
makhluk hidup, seperti tumbuhan
dan hewan yang telah mati.
Selain itu, juga dapat berasal dari
nitrogen yang berada dalam
kotoran dan air seni serta limbah
yang berasal dari buangan limbah
domestik.
c) DO
Sumber oksigen terlarut berasal
dari adanya arus atau aliran air,
baik melalui air hujan, difusi
oksigen, serta aktivitas
fotosintesis oleh tumbuhan air.
d) BOD
Pengukuran parameter BOD
didasarkan pada kemampuan
mikroorganisme untuk
menguraikan senyawa organik,
yang berarti bahwa hanya
senyawa yang mudah diuraikan
secara biologi saja (limbah
domestik rumah tangga) yang
akan mengalami proses
penguraian. Sementara untuk
senyawa kimia kompleks lainnya
akan sangat sulit bahkan tidak
bisa diuraikan oleh
mikroorganisme.
e) COD
Pengujian parameter COD
dilakukan sebab terkadang masih
banyaknya zat organik yang tidak
mengalami penguraian secara
biologis secara cepat berdasarkan
pengujian BOD lima hari yang
dilakukan, akan tetapi senyawa-
senyawa organik tersebut
cenderung tetap menurunkan
kualitas perairan yang ada.
f) Total Fosfor
Bentuk utama dari fosfor dalam
limbah cair domestik adalah
fosfor organik, ortho phosfat
(H2PO4-, HPO4
2-, PO43-) dan
poliphosfat. Sebagian besar fosfor
yang masuk ke dalam air
permukaan berasal dari limbah
domestik rumah tangga seperti
greywater dan run off.
g) Nitrat
Senyawa nitrat ini berasal dari
proses oksidasi sempurna senyawa
nitrogen di perairan dan bersifat
mudah larut serta stabil.
Secara alami kadar nitrat biasanya
rendah, namun apabila kadarnya
berlebihan, maka dapat
menyebabkan permasalahan
pencemaran lingkungan yang
dapat dipengaruhi dari buangan
yang berasal dari limbah
domestik, dan lain-lain.
Status Mutu Air Danau
Status mutu air adalah kondisi
mutu air yang menunjukkan kondisi
cemar atau kondisi baik pada suatu
sumber air dalam waktu tertentu
dengan membandingkan terhadap baku
mutu air yang ditetapkan.
Cara yang digunakan untuk
melakukan penilaian terhadap status
mutu air yang bersifat temporal atau
suatu waktu, diantaranya ialah metode
yang disajikan dalam Keputusan
Menteri Negara Lingkungan Hidup No.
115 Tahun 2003, tentang Pedoman
Penentuan Status Mutu Air, yaitu
dengan Metoda Indeks Pencemaran
(PI); dan dengan menggunakan metode
Water Quality Index-Development Of
Environtment Malaysia (WQI-DOE
Malaysia).
a. Metode Indeks Pencemaran (PI)
Merupakan metode penentuan status
mutu air yang digunakan untuk
menentukan tingkat pencemaran relatif
terhadap parameter kualitas air yang
diizinkan.
Adapun nilai Indeks Pencemar tersebut
dapat ditentukan dengan cara:
1) pilih parameter-parameter-parameter
yang jika harga parameter rendah
maka kualitas air akan membaik;
2) pilih konsentrasi parameter baku
mutu yang tidak memiliki rentang;
3) hitung harga (Ci/Lij) untuk setiap
parameter pada setiap lokasi
pengambilan sampel;
4) a. jika nilai konsentrasi parameter
yang menurun menyatakan bahwa
tingkat pencemaran meningkat, misal
DO, tentukan nilai teoritik atau nilai
maksimum Cim (misal untuk DO,
maka Cim merupakan nilai DO jenuh).
Dalam kasus ini nilai (Ci/Lij)) hasil
pengukuran digantikan oleh nilai
(Ci/Lij) hasil perhitungan, yaitu:
(𝐶𝑖
𝐿𝑖𝑗) 𝑏𝑎𝑟𝑢 =
𝐶𝑖𝑚 −𝐶𝑖𝑚 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛
𝐶𝑖𝑚− 𝐿𝑖𝑗
.......................... (1)
b. jika nilai baku mutu Lij memiliki
rentang
untuk Ci ≤ Lij rata-rata, maka
digunakan persamaan:
(𝐶𝑖
𝐿𝑖𝑗) 𝑏𝑎𝑟𝑢 =
[𝐶𝑖 −(𝐿𝑖𝑗)𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎]
[(𝐿𝑖𝑗)𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚 − (𝐿𝑖𝑗)𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎]..
.................. (2)
untuk Ci > Lij rata-rata, maka
digunakan persamaan:
(𝐶𝑖
𝐿𝑖𝑗) 𝑏𝑎𝑟𝑢 =
[𝐶𝑖 −(𝐿𝑖𝑗)𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎]
[(𝐿𝑖𝑗)𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 − (𝐿𝑖𝑗)𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎]..
................ (3)
c. jika terdapat dua nilai (Ci/Lij) yang
berdekatan dengan nilai acuan 1,0,
misal (C1/L1j) = 0,9 dan (C2/L2j) =
1,1 atau perbedaan yang sangat
besar, misal (C3/L3j) = 5,0 dan
(C4/L4j) = 10,0. Dalam contoh ini
tingkat kerusakan badan air sulit
ditentukan. Cara untuk mengatasi
kesulitasn ini adalah:
a) Penggunaan nilai (Ci/Lij)hasil
pengukuran kalau nilai ini lebih
kecil dari 1,0.
b) Penggunaan nilai (Ci/Lij)baru
jika nilai (Ci/Lij)hasil pengukuran
lebih besar dari 1,0.
(Ci/Lij)baru = 1,0 P.log
(Ci/Lij)hasil pengukuran
P adalah konstanta yang
nilainya ditentukan dengan
bebas dan disesuaikan
dengan hasil pengamatan
lingkungan dan atau
persyaratan yang
dikehendaki untuk suatu
peruntukan (biasanya
digunakan nilai 5).
5) tentukan nilai rata-rata dan nilai
maksimum dari keseluruhan
(Ci/Lij), ((Ci/Lij)R dan (Ci/Lij)M).
6) tentukan harga PIj
𝑃𝐼𝑗
= √(𝐶𝑖/(𝐿𝑖𝑗)𝑀
2 + (𝐶𝑖/(𝐿𝑖𝑗)𝑅2
2
Tabel 2.1_ Klasifikasi Evaluasi
Kondisi Badan Air terhadap Nilai PIj
dengan Metode PI
Nilai Indeks
Pencemaran
(PI)
Kondisi
0 ≤ PIj ≤ 1
Memenuhi Baku
Mutu (kondisi
baik)
1 ≤ PIj ≤ 5 Cemar Ringan
5 ≤ PIj ≤ 10 Cemar Sedang
PIj ≥ 10 Cemar Berat
b. Metode WQI-DOE (Water Quality
Index-Development of
Environment) Malaysia
Merupakan metode penentuan status
mutu air internasional yang telah
disesuaikan dengan kondisi Negara
Malaysia melalui beberapa penyesuaian
sesuai dengan karakteristik lingkungan
dan klimatologi negaranya, Metode ini
cukup banyak digunakan oleh para
peneliti yang ada di Indonesia karena
Negara Malaysia memiliki karakteristik
lingkungan, iklim, dan lainnya yang
hampir sama dengan Indonesia.
Metode ini menyederhanakan
perhitungan stasus mutu air hanya
dengan mengukur 6 (enam) paramater
yaitu BOD, COD, DO, amonia, TSS,
dan pH yang dianggap menyebabkan
dampak perubahan habitat akibat
polutan, tercemarnya air tanah
biomagnifikasi, bioakumulasi, dan
perubahan ekosistem. Selanjutnya secara
berurut, keenam parameter tersebut
dikonversi ke nilai-nilai subindeks
masing-masing SIBOD, SICOD, SIDO,
SIAN, SISS, dan SIPH dengan
menggunakan persamaan yang sesuai
dengan kadar hasil sampling.
Hasil dari WQI-DOE tersebut
selanjutnya akan ditentukan indeksnya
berdasarkan Tabel 2.2 berikut.
Tabel 2.2_ Kelas Kelayakan Air
berdasarkan WQI-DOE Malaysiaz
METODOLOGI PENELITIAN
Diagram Alir Konsep Penelitian
Secara sederhana, diagram alir
konsep penelitian ini dapat dilihat pada
Gambar 3.1 berikut
Gambar 3.1_ Diagram Alir Penelitian
Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis
penelitian evaluatif terhadap kualitas air
Danau (Embung) Mawang yang diduga
tercemar oleh limbah domestik buangan
rumah tangga yang berasal dari
permukiman penduduk disekitar Danau.
Penelitian ini dilakukan dengan
melakukan pengamatan secara fisik dan
kimia terhadap sampel air yang diuji.
Selanjutnya akan dianalisa untuk
ditentukan status mutu airnya mengingat
kecenderungan pencemaran pada saat ini
terjadi secara terus-menerus
Lokasi Penelitian
Pengambilan sampel penelitian
dan pengukuran parameter secara in situ
dilakukan di Danau Mawang Kelurahan
Mawang Kecamatan Somba Opu dan
Kelurahan Romanglompoa Kecamatan
Bonto Marannu Kabupaten Gowa
Provinsi Sulawesi Selatan.
Waktu Penelitian
Pengambilan sampel air Danau
(Embung) Mawang untuk pemeriksaan
kualitas air dilakukan pada saat musim
Parameter
Kisaran Indeks
Bersih Sedikit
Tercemar Tercemar
SIBOD 91-100 80-90 0-79
SIAN 92-100 71-91 0-70
SISS 76-100 70-75 0-69
WQI 81-100 60-80 0-59
penghujan tanggal 17 Februari 2016
pukul 07.30 WITA sampai selesai.
Sementara itu untuk pengujian sampel
air dilakukan di Laboratorium Ilmu
Kelautan dan Perikanan Universitas
Hasanuddin.
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini
ialah keseluruhan air Danau Mawang di
wilayah Kelurahan Mawang dan
Kelurahan Romanglompoa Kabupaten
Gowa. Adapun sampel dalam penelitian
ini merupakan stasiun pengambilan
sampel air yang dilakukan di lima titik
pengamatan yang dianggap representatif.
Variabel Penelitian
Adapun variabel penelitian yang
digunakan diantaranya:
Suhu
TSS (Total Suspended Solids)
TDS (Total Dissolved Solids)
pH
Amoniak (NH3)
DO (Dissolved Oxygen)
BOD (Biological Oxygen Demand)
COD (Chemical Oxygen Demand)
Total Fosfor
Nitrat (NO3-)
Metode Pengambilan Sampel
Teknik Pengambilan sampel air
Danau Mawang mengacu pada Standar
Nasional Indonesia (SNI) 6989.57:2008
tentang Air dan Air Limbah – Bagian 57
tentang metoda pengambilan contoh air
permukaan , dimana metode penentuan
titik sampel yang dapat digunakan ialah
menggunakan metode ”sampling
purposive”, dimana tata cara pemilihan
lokasi pengambilan titik sampel air
berdasarkan adanya beberapa
pertimbangan yang dilakukan oleh
peneliti.
Adapun penentuan letak stasiun
pengamatan dilakukan dengan
menggunakan GPS (Global Positioning
System) jenis GPSmap 421s tipe Garmin.
Titik koordinat dari lokasi
pengambilan sampel air Danau Mawang
dari setiap stasiun dapat dilihat pada
Tabel 3.1 berikut.
Tabel 3.1_ Titik Koordinat Lokasi
Pengambilan Sampel Air
Pengambilan Sampel Air Danau
Metode pengambilan sampel air
danau dilakukan dengan menggunakan
metode grab sampling, dimana sampel
air diambil secara langsung pada suatu
waktu dari tempat tertentu (badan air)
dengan tingkat ketelitian sampling relatif
yang mempunyai bias cukup besar dan
Lokasi
Stasiun
Koordinat Stasiun
Keterangan Garis
Lintang
Garis
Bujur
Stasiun 1 S 50 120
58.40
E 1190 290
35.70
Sisi utara,
dekat
pondokan
nelayan
Stasiun 2 S 50 130
12.60
E 1190 290
54.20 Tengah danau
Stasiun 3 S 50 130
23.40
E 1190 300
06.60
Sisi timur,
dekat jalan
beton
Stasiun 4 S 50 130
28.20
E 1190 300
01.40
Sisi selatan,
saluran outlet
rumah tangga
ke danau (inlet
limbah
domestik)
Stasiun 5 S 50 130
00.10
E 1190 290
31.50
Sebelah barat,
saluran outlet
danau ke
sawah
hanya menggambarkan kondisi waktu
saat sampel diambil saja.
Adapun prosedur teknis
mengenai tatacara pengambilan sampel
air yaitu mengacu pada SNI 6989.57:
2008 tentang Air dan air limbah – bagian
57 “metode pengambilan contoh air
permukaan”.
Pada proses pengambilan sampel
air, digunakan alat point sampler tipe
horisontal untuk mengambil contoh air
pada kedalaman tertentu pada danau
yang relatif dalam.
Pengawetan Sampel
Cara pengawetan sampel dan
penimpanan contoh uji air sebagaimana
Tabel 3.2 berikut.
Tabel 3.2_ Cara Pengawetan Sampel
dan Penyimpanan Contoh Uji Air
Analisa Tempat
Penyimpanan
Keperluan
Contoh
Pengawetan Batas
Penyimpanan
Suhu - - Segera
dianalisis
-
TSS P,G 500 Dinginkan 14 hari
TDS P,G 500 Dinginkan 14 hari
pH P,G Segera
dianalisis
2 jam
DO G, botol KOB 300 Segera
dianalisis
dilapangan
BOD P,G 1000 Pendinginan 48 jam
COD P,G Tambahkan
H2SO4
sampai ph <
2
28 hari
T-Fosfat G (A) 100 Untuk fosfat
terlarut
disaring;
Segera
dinginkan
48 jam
Nitrat P,G 100 Tambahkan
H2SO4
sampai ph <
2, dinginkan
48 jam
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Pengujian Sampel
Penentuan Status Mutu Air
Penentuan status mutu air pada
penelitian ini didasarkan pada nilai
metode Indeks Pencemaran (PI) dan
Metode WQI-DOE (Water Quality
Index-Department of Environment).
Adapun baku mutu air yang digunakan
untuk metode PI adalah mengacu pada
lampiran Peraturan Pemerintah No. 82
Tahun 2001 tentang Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemar
Air.
Berdasarkan hasil analisis
pengujian kualitas air dengan
menggunakan metode Indeks
Pencemaran dengan melihat standar
baku mutu air kelas 3 sesuai Peraturan
Pemerintah No. 82 Tahun 2001, maka
diperoleh nilai indeks pencemaran rata-
rata yang terjadi di Danau Mawang ialah
0,793 dengan kondisi “Memenuhi Baku
Mutu (kondisi baik)”.
Sementara itu, hasil analisis
pengujian kualitas air dengan
menggunakan metode WQI-DOE
Malaysia, diperoleh nilai 87,33 dengan
kisaran indeks “bersih”
Berdasarkan penggunaan metode
penentuan status mutu air diatas, dapat
dilihat bahwa kondisi Danau Mawang
masih dalam kondisi yang baik
meskipun diduga telah tercemar akibat
adanya buangan limbah rumah tangga
yang berada di beberapa titik di sekitar
Danau Mawang. Hal tersebut diduga
disebabkan adanya sifat danau untuk
menetralisisr atau memperbaiki kondisi
diri sendiri (self purification) ketika
pencemaran lingkungan terjadi atau
dengan kata lain daya dukung
lingkungan masih dalam kondisi yang
baik.
Parameter Satuan Hasil Pengukuran
(Kode Sampel)
Peraturan Gubernur tentang
Baku Mutu Air No.69 Tahun 2010
St.1 St.2 St.3 St.4 St.5 Gol. A Gol. B Gol. C Gol. D
PHYSICS
1 Suhu 0C 27,5 29,0 28,5 28,0 28,0 Dev.3 Dev. 3 Dev. 3 Dev. 5
2 TSS Ppm 1 1 4 4 2 50 50 400 400
3 TDS Ppm 388 370 349 392 374 800 1000 1000 2000
CHEMICAL
4 NH3 Ppm 0.0003 0.0001 0.0002 tt tt 0.5 (-) (-) (-)
5 Ph Ppm 6,07 6,17 5,97 5,96 6,05 6-8,5 6-8,5 6-8,5 5-8,5
6 DO Ppm 1,9 5,8 2,6 3,5 6,1 6 4 3 0
7 BOD Ppm tt tt 1,3 tt 5,1 2 3 6 12
8 COD Ppm 34,0 28,0 20,0 24,0 24,0 10 25 50 100
9 T-P Ppm tt tt 0,18 0,12 tt 0,2 0,2 1 5
10 Nitrat Ppm tt tt 0,01 0,01 0,01 10 10 20 20
Tabel 4.1_ Data Hasil Analisis Pengujian Kualitas Air Danau Mawang
Sumber : Laboratorium Produktifitas dan Kualitas Perairan Fakultas Ilmu Perikanan dan Kelautan
Universitas Hasanuddin, 2016
= Tidak memenuhi baku mutu sesuai golongan yang dipersyaratkan
Saran
1. Bagi Peneliti selanjutnya, agar
variabel pengambilan sampel limbah
domestik tidak terbatas pada objek
penelitian yang terkena dampak, akan
tetapi agar lebih divariasikan dengan
faktor-faktor lainnya, seperti perilaku
masyarakat, waktu pengambilan
sampel, pengambilan data secara
berseri (time series) yang bermanfaat
bagi kajian dampak polusi dengan
fluktuasi menetap, dan lain-lain.
2. Pengambilan sampel limbah
domestik buangan rumah tangga agar
lebih banyak, untuk melihat seberapa
jauh dan seberapa besar beban
pencemar yang mempengaruhinya.
3. Pada saat pengawetan dan
penyimpanan sampel air untuk
selanjutnya dibawa ke laboratorium,
hendaklah selalu mengacu pada
peraturan ataupun standar yang telah
ditetapkan oleh pemerintah atau
lembaga terkait untuk meminimalisir
terjadinya kesalahan non sampling.
4. Bagi masyarakat, khususnya warga
Kelurahan Mawang Kecamatan
Somba Opu dan Kelurahan Romang
Lompoa Kecamatan Bontomarannu
pada khusunya untuk menjaga
kebersihan dan kelestarian
lingkungan sekitar terutama limbah
domestik yang dihasilkan dalam
kehidupan sehari-hari seperti air
limbah yang berasal dari kamar mandi
(grey water), aktivitas mencuci, dan
lain-lain dengan mengolah terlebih
dahulu air limbah domestik sebelum
dibuang ke Danau (Embung)
Mawang seperti dengan
menggunakan kolam resapan dengan
filter khusus. Hal ini sesuai
Keputusan Menteri Lingkungan
Hidup Nomor 112 Tahun 2003
tentang baku mutu limbah domestik
pasal 8 yang mewajibkan adanya
pengolahan terlebih dahulu sebelum
air limbah dialirkan menuju air
permukaan.
5. Untuk menjaga kelestarian dan
mewujudkan pengelolaan danau
secara berkelanjutan, maka
diperlukan adanya beberapa upaya
diantaranya, pengelolaan ekosistem
danau; pemanfaatan sumber daya air
yang hanya dapat diizinkan setelah
melalui kajian mendalam berdasarkan
azas-azas ilmu pengetahuan dan
teknologi terhadap kondisi
lingkungan, pengembangan sistem
monitoring, pengembangan kapasitas,
kelembagaan dan koordinasi;
peningkatan peran serta masyarakat;
dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
American Public Health Association,
1998. Standards methods for the
examination of water. 17 th ed.
American Public Health
Association, American Water
Works Association, Water
Pollution Control Federation.
Washington, D.C.
Anonim. 2012. Analisis Kualitas
Tukad Yeh Sungi di Kabupaten
Tabanan dengan Metode Indeks
Pencemaran: Bali.
Balai Besar Wilayah Sungai
Jeneberang Makassar. 2015.
Data Gowa II PSDA Embung
Mawang. Makassar:
Kementerian Pekerjaan Umum.
Barus, T.A., 2001 dalam Juliana
Silalahi, 2010. Analisis Kualitas
Air Dan Hubungannya
desaringan Keanekaragaman
Vegetasi Akuatik di Perairan
Balige Danau Toba. Tesis.
Medan: Sekolah Pasca Sarjana
Universitas Sumatera Utara.
Badan Pusat Statistik Kabupaten
Gowa. 2015. Gowa dalam
Angka Gowa In Figures 2015.
Gowa: Badan Pusat Statistik.
________. 2015. Kecamatan
Bontomarannu dalam Angka
2015:1102001.7306050.,
7306050.1520. Gowa: Badan
Pusat Statistik.
________. 2015. Kecamatan
Somboopu dalam Angka 2015.
1102001.7306040.,730600.151
9. Gowa: Badan Pusat Statistik.
Cole, 1988, dalam Effendi, 2003.
Telaah Kualitas Air Bagi
Pengelolaan Sumber
Daya dan Lingkungan Perairan.
Penerbit Kanisius: Yogyakarta.
Cordova, Muhammad Reza. 2008.
Kajian Air Limbah Domestik di
Perumahan Bantar Kemang,
Kota Bogor dan Pengaruhnya
pada Sungai Ciliwung. Skripsi.
Bogor: Departemen Manajemen
Sumberdaya Perairan Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan
Institut Pertanian Bogor.
Davis, Mackenzie L. And David A.
Cornwell. 1991. Introduction to
Environmental Engineering
Second Edition. United States:
PWS Publishers.
Davis, Mackenzie L. And David A.
Cornwell. 1991 dalam Effendi,
2003. Introduction to
Environmental Engineering
Second Edition. United States:
PWS Publishers.
Dinas Tata Ruang dan Permukiman
Provinsi Sulawesi Selatan.
2006. Makassar.
Dugan, 1972 dalam Effendi, 2003.
Telaah Kualitas Air Bagi
Pengelolaan Sumber Daya dan
Lingkungan Perairan. Penerbit
Kanisius: Yogyakarta.
Effendi, Hefni. 2003. Telaah Kualitas
Air Bagi Pengelolaan Sumber
Daya dan Lingkungan Perairan.
Penerbit Kanisius: Yogyakarta.
Fardiaz, S, 1992. Polusi Air dan Udara.
Penerbit Kanisius: Yogyakarta.
Forum Danau Indonesia. 2004. Visi
Danau Dunia Sebuah Ajakan
untuk Melakukan Tindakan.
Jakarta: Kementerian
Lingkungan Hidup.
Ghufran H. Kordi dan Andi Baso
Tancung. 2010. Pengelolaan
Kualitas Air
dalam Budidaya Perairan. Rineka
Cipta: Jakarta.
Hadi dan Purnomo, 1996 dalam
Sasongko, 2006. Kontribusi Air
Limbah Domestik Penduduk di
Sekitar Sungai Tuk terhadap
Kualitas Air Sungai
Kaligarang Serta Upaya
Penanganannya. Tesis.
Semarang: Program Magister
Ilmu Lingkungan Program
Pasca Sarjana Universitas
Diponegoro
Hidayat, I. 1981. Water Pollution
Control, Pengawasan Kualitas
dan Pencemaran Air, Paket Ilmu
Jurusan Farmasi, FMIPA, ITB,
BPC, I.S.F.I, Jawa Barat. Hal : 12-
14
Higgins dan Burns, 1975 dalam
Effendi, 2003. Telaah Kualitas
Air Bagi Pengelolaan Sumber
Daya dan Lingkungan Perairan.
Penerbit Kanisius: Yogyakarta.
Health Department of Western
Australia. 2008. Domestic
Waterwater Overflows. Healthy
Western Autralia. Australia.
Islaeni, Feby Alfida. 2015. Kualitas Air
Danau Unhas pada Musim Hujan.
Skripsi. Makassar: Program Studi
Teknik Lingkungan Fakultas
Teknik Universitas Hasanuddin.
Jackson and Jackson, 1996 dalam
Sasongko, 2006. Kontribusi Air
Limbah Domestik Penduduk di
Sekitar Sungai Tuk terhadap
Kualitas Air Sungai Kaligarang
Serta Upaya Penanganannya.
Tesis. Semarang: Program
Magister Ilmu Lingkungan
Program Pasca Sarjana
Universitas Diponegoro
Jeffries and Mills, 1996 dalam Effendi,
2003. Telaah Kualitas Air
Bagi Pengelolaan Sumber
Daya dan Lingkungan
Perairan. Penerbit Kanisius:
Yogyakarta.
Jeffries and Mills, 1996 dalam Juliana
Silalahi. 2010. Analisis Kualitas
Air Dan Hubungannya dengan
Keanekaragaman Vegetasi
Akuatik di Perairan Balige
Danau Toba. Tesis. Medan:
Sekolah Pasca Sarjana
Universitas Sumatera Utara.
Jorgensen, 1980 dalam Suherman, 2011.
Uji Kadar logam Pb, Cd, dan Fe
pada Air Situ Cileduk Pamulang.
Skripsi. Jakarta: Program Studi
Kimia Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Islam
Syarif Hidayatullah.
Kementerian Negara Lingkungan
Hidup. 2010. Peraturan Menteri
Negara Lingkungan Hidup
Nomor 01 Tahun 2010 Tentang
Tata Laksana Pengendalian
Pencemaran Air: Jakarta.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan
Hidup Nomor: 112 Tahun 2003
tentang baku mutu air limbah
domestik. 2003. Jakarta:
Menteri Negara Lingkungan
Hidup.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan
Hidup Nomor: 115 Tahun 2003
Tentang Pedoman Penentuan
Status Mutu Air. 2003. Jakarta:
Menteri Negara Lingkungan
Hidup.
Khiatuddin, 2003 dalam Sasongko,
2006. Kontribusi Air Limbah
Domestik Penduduk di Sekitar
Sungai Tuk terhadap Kualitas Air
Sungai Kaligarang Serta Upaya
Penanganannya. Tesis.
Semarang: Program Magister
Ilmu Lingkungan Program Pasca
Sarjana Universitas Diponegoro
Kodoatie dan Sjarief, 2005 dalam
Cordova, 2008. Kajian Air
Limbah Domestik di Perumahan
Bantar Kemang, Kota Bogor dan
Pengaruhnya pada Sungai
Ciliwung. Skripsi. Bogor:
Departemen Manajemen
Sumberdaya Perairan Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan
Institut Pertanian Bogor.
Kristanto, 2002 dalam Sasongko, 2006.
Kontribusi Air Limbah Domestik
Penduduk di Sekitar Sungai Tuk
terhadap Kualitas Air Sungai
Kaligarang Serta Upaya
Penanganannya. Tesis.
Semarang: Program Magister
Ilmu Lingkungan Program Pasca
Sarjana Universitas Diponegoro.
Kumar, H.D. 1977, dalam Sasongko,
2006. Kontribusi Air Limbah
Domestik Penduduk di Sekitar
Sungai Tuk terhadap Kualitas Air
Sungai Kaligarang Serta Upaya
Penanganannya. Tesis.
Semarang: Program Magister
Ilmu Lingkungan Program Pasca
Sarjana Universitas Diponegoro
Lee et al. ,1978 dalam Juliana Silalahi
2010. Analisis Kualitas Air Dan
Hubungannya dengan
Keanekaragaman Vegetasi
Akuatik di Perairan Balige Danau
Toba. Tesis. Medan: Sekolah
Pasca Sarjana Universitas
Sumatera Utara.
Lewis, W.M. 1980. Developments In
Water Treatment – 2. Applied
Science Publishers Ltd: London.
Ling, Lim Fui. 2007. Comparison of
Water Quality Index (WQI)
between DOE Method and
Harkin’s Index.Dissertation.
Malaysia: Faculty of Chemical
and Natural Resouce
Engineering Universiti
Teknologi Malaysia.
Mara, D. Dan Caincross, S, 1994 dalam
Cordova, 2008. Kajian Air
Limbah
Domestik di Perumahan Bantar
Kemang, Kota Bogor dan
Pengaruhnya pada Sungai
Ciliwung. Skripsi. Bogor:
Departemen Manajemen
Sumberdaya Perairan Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan
Institut Pertanian Bogor.
Mason, 2011 dalam Effendi, 2003.
Telaah Kualitas Air Bagi
Pengelolaan Sumber Daya dan
Lingkungan Perairan. Penerbit
Kanisius: Yogyakarta.
Metcalf dan Eddy, 1974 dalam
Sasongko, 2006. Kontribusi Air
Limbah Domestik Penduduk di
Sekitar Sungai Tuk terhadap
Kualitas Air Sungai Kaligarang
Serta Upaya Penanganannya.
Tesis. Semarang: Program
Magister Ilmu Lingkungan
Program Pasca Sarjana
Universitas Diponegoro.
Miller. 1992. Telaah Kualitas Air Bagi
Pengelolaan Sumber Daya dan
Lingkungan Perairan. Penerbit
Kanisius: Yogyakarta.
Munir, Moch., 2003, dalam Suherman,
2011. Uji Kadar logam Pb, Cd,
dan Fe pada Air Situ Cileduk
Pamulang. Skripsi. Jakarta:
Program Studi Kimia Fakultas
Sains dan Teknologi Universitas
Islam Syarif Hidayatullah.
Nemerow dan Sumitomo. 1970, dalam
Sri Puji dkk, 2014. Jurnal
Penelitian Kajian Bentuk dan
Sensitivitas Rumus Indeks PI,
Storet, CCME, untuk Penentuan
Status Mutu Perairan Sungai
Tropis di Indonesia. Vol. 21, No.
2: 129-142.
Novothy dan Olem, 1994, dalam
Effendi, 2003. Telaah Kualitas
Air Bagi Pengelolaan Sumber
Daya dan Lingkungan Perairan.
Penerbit Kanisius: Yogyakarta.
Odum, E.P., 1996, dalam anonim, 2012.
Analisis Kualitas Tukad Yeh
Sungi di Kabupaten Tabanan
dengan Metode Indeks
Pencemaran: Bali.
Peavy et al., 1985 dalam Effendi, 2003.
Telaah Kualitas Air Bagi
Pengelolaan Sumber Daya dan
Lingkungan Perairan. Penerbit
Kanisius: Yogyakarta.
Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi
Selatan. 2010. Lampiran 1
Peraturan Gubernur Sulawesi
Selatan. No. 69 Tahun 2010
tentang Baku Mutu dan Kriteria
Kerusakan Lingkungan Hidup.
Makassar.
Pemerintah Republik Indonesia. 2001.
Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 82 Tahun 2001
tentang Pengelolaan Kualitas Air
dan Pengendalian Pencemaran
Air. Jakarta. Kementerian Negara
Lingkungan Hidup.
Popo dan Ary, 2008, dalam Suherman,
2011. Uji Kadar logam Pb, Cd,
dan Fe pada Air Situ Cileduk
Pamulang. Skripsi. Jakarta:
Program Studi Kimia Fakultas
Sains dan Teknologi Universitas
Islam Syarif Hidayatullah.
Rao, 1991 dalam Effendi, 2003. Telaah
Kualitas Air Bagi Pengelolaan
Sumber Daya dan Lingkungan
Perairan. Penerbit Kanisius:
Yogyakarta.
Sasongko, Lutfi Aris. 2006. Kontribusi
Air Limbah Domestik Penduduk
di Sekitar Sungai Tuk terhadap
Kualitas Air Sungai Kaligarang
Serta Upaya Penanganannya.
Tesis. Semarang: Program
Magister Ilmu Lingkungan
Program Pasca Sarjana
Universitas Diponegoro.
Silalahi, Juliana. 2010. Analisis
Kualitas Air Dan Hubungannya
dengan Keanekaragaman
Vegetasi Akuatik di Perairan
Balige Danau Toba. Tesis.
Medan: Sekolah Pasca Sarjana
Universitas Sumatera Utara.
Siregar, 2004, dalam Suherman, 2011.
Uji Kadar logam Pb, Cd, dan Fe
pada Air Situ Cileduk Pamulang.
Skripsi. Jakarta: Program Studi
Kimia Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Islam
Syarif Hidayatullah.
Sembel, Dantje T., 2015. Toksikologi
Lingkungan Dampak Pencemaran
dari Berbagai Berbagai Bahan
Kimia dalam Kehidupan Sehari-
hari. Penerbit ANDI: Yogyakarta.
SNI 6989.57:2008. Air dan Air Limbah –
Bagian 57: Metoda pengambilan
contoh air permukaan. _. Badan
Standarisasi Nasional.
SNI 06-2412-1991:Metode
Pengambilan Contoh Kualitas
Air Lampiran C Tabel Cara
Pengawetan dan Penyimpanan
Contoh Uji Air. _.
Badan Standarisasi Nasional.
Sugiharto, 1987 dalam Cordova, 2008.
Kajian Air Limbah Domestik di
Perumahan Bantar Kemang, Kota
Bogor dan Pengaruhnya pada
Sungai Ciliwung. Skripsi. Bogor:
Departemen Manajemen
Sumberdaya Perairan Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan
Institut Pertanian Bogor.
Suherman, Rahman. 2011. Uji Kadar
logam Pb, Cd, dan Fe pada Air
SituCileduk Pamulang. Skripsi.
Jakarta: Program Studi Kimia
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Syarif
Hidayatullah.
Sundstrom, Donald W. Dan Herbert E.
Klei. 1979. Wastewater
Treatment. Prenrice-Hall, Inc.
Englewood Cliffs: United States of
America
Suprihatin dan Ono Suparno. 2013.
Teknologi Proses Pengolahan
Air untuk Mahasiswa dan Praktisi
Industri. PT Penerbit IPB Press:
Bogor
Suriawiria, 1996 dalam Sasongko, 2006.
Kontribusi Air Limbah Domestik
Penduduk di Sekitar Sungai Tuk
terhadap Kualitas Air Sungai
Kaligarang Serta Upaya
Penanganannya. Tesis.
Semarang: Program Magister
Ilmu Lingkungan Program Pasca
Sarjana Universitas Diponegoro
Tebbut, 1992, dalam Effendi, 2003.
Telaah Kualitas Air Bagi
Pengelolaan Sumber Daya dan
Lingkungan Perairan. Penerbit
Kanisius: Yogyakarta.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun
1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup.1997. Jakarta:
Kementerian Pekerjaan Umum.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
2009. Jakarta: Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral.
Universitas Hasanuddin. 2012.
Pedoman Penulisan Skripsi.
Edisi Pertama. Makassar:
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Hasanuddin.
Wardhana, W.A, 2004. Dampak
Pencemaran Lingkungan,
Penerbit Andi: Yogyakarta.
Winata, et al., 2000 dalam Sasongko.
2006. Kontribusi Air Limbah
Domestik Penduduk di Sekitar
Sungai Tuk terhadap Kualitas
Air Sungai Kaligarang Serta
Upaya Penanganannya. Tesis.
Semarang: Program Magister
Ilmu Lingkungan Program
Pasca Sarjana Universitas
Diponegoro.
Zainuddin. 2010. Benchmarking River
Water Quality in Malaysia.
(http://irep.iium.edu.my/2954/1
/FeatureBenchmarkingRiverWa
ter3pp.pdf, diakses 2 April
2016).